studi perbandingan kasus flare- up pada … · and necrosis of the pulp diagnosis. purpose: to...

44
STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA PERAWATAN ENDODONTIK PASIEN POLIKLINIK GIGI DI RSUD HAJI DAN RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR TAHUN 2008-2012 AZIS MOHPUL J111 07 121 SKRIPSI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI MAKASSAR 2013

Upload: lytuyen

Post on 03-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA PERAWATAN

ENDODONTIK PASIEN POLIKLINIK GIGI DI RSUD HAJI DAN

RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

TAHUN 2008-2012

AZIS MOHPUL

J111 07 121

SKRIPSI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

MAKASSAR

2013

Page 2: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE-UP PADA PERAWATAN

ENDODONTIK PASIEN POLIKLINIK GIGI DI RSUD HAJI DAN

RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

TAHUN 2008-2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

AZIS MOHPUL

J 111 07 121

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

MAKASSAR

2013

Page 3: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Studi Perbandingan Kasus Flare-Up pada Perawatan Endodontik Pasien

Poliklinik Gigi di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji Makassar

Tahun 2008-2012

Oleh : Azis Mohpul / J111 07 121

Telah Diperiksa dan Disahkan

pada Tanggal Desember 2013

Oleh :

Pembimbing

drg. Hafsah Katu, M.Kes NIP. 19601212 199412 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin

Prof. drg. Mansjur Nasir, DDS, Ph.D NIP. 19540625 198403 1 001

Page 4: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa yang tercantum namanya di bawah ini :

Nama : Azis Mohpul

Nim : J111 07 121

Judul Skripsi : Studi Perbandingan Jumlah Kasus Flare-Up

Perawatan Endodontik pada Pasien Poliklinik

Gigi di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji

Makassar Tahun 2008-2012

Menyatakan bahwa judul skripsi yang diajukan adalah judul yang baru dan tidak

terdapat di Perpustakaan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas.

Makassar, Desember 2013

Staf Perpustakaan FKG-UH

Nuraeda, S.Sos

KATA PENGANTAR

Page 5: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat dan

rahmatnyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul “Studi

Perbandingan Kasus Flare-up pada Perawatan Endodontik Pasien Poliklinik

Gigi di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2008-2012”

Skripsi ini di buat untuk memenuhi gelar sarjana kedokteran gigi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mendapat bimbingan dan

pengarahan yang sangat berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan rasa terima

kasih kepada :

1. Penulis sangat beterima kasih sebesar-besarnya kepada Allah SWT (Maha

Pengasih dan Maha Penyayang), atas berkah, anugerah, kekuatan, kesabaran

serta rahmatnya yang tiada henti-hentinya diberikan kepada penulis dan

utusannya Nabi Muhammad SAW yang telah diutuskan menjadi panutan

istimewa kepada umat islam.

2. Prof. drg. Mansyur Natsir, Ph.D selaku dekan fakultas kedokteran gigi

terima kasih atas semua kebaikan yang diberikan kepada penulis

3. drg. Hafsah Katu, M.Kes selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia

memberi banyak waktu luang untuk membimbing, mengarahkan dan memberi

banyak nasehat kepada penulis.

4. Buat kedua orang tua yang tersayang dan tercinta, Alm. Sanawiah dan Drs.

A.M Mohpul terima kasih atas doa, bimbingan serta pelajaran-pelajaran

mengenai arti kehidupan tanpa kalian penulis tidak akan pernah bisa menjadi

seperti ini, juga ananda haturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas

Page 6: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

keihklasan kasih sayang yang telah kalian berikan sungguh tidak ternilai

harganya.

5. Seluruh Keluarga Besar yang tidak bisa disebut namanya satu per satu

khususnya Ilham SM, Adam SM, S.Ip, Haerani M, S.Ip, Hasnani M,

Purnamawati M, S. Si, dan adik Ashari M S. Ked terima kasih atas kasih

sayang dan perhatiannya selama ini kepada penulis.

6. Untuk dinda Maryam Idris, S.KG terima kasih banyak atas perhatian, kasih

sayang, cinta serta dukungannya selama ini kepada penulis.

7. drg. Effendy S. Dangkeng MS selaku pembimbing akademik terima kasih

banyak atas saran dan nasehatnya yang diberikan kepada penulis.

8. Seluruh Dosen FKG UNHAS terima kasih banyak atas waktu dan

kesempatan yang telah menyediakan waktu untuk berbagi ilmu yang sangat

bermanfaat dan mendukung kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Seluruh Keluarga Besar Mamelon 07 FKG UNHAS yang tersayang dan

tercinta terima kasih atas bantuannya, motivasi dan partisipasi saling berbagi

selama ini dari proses menjadi MABA sampai menjadi KM Fkg Unhas serta

kebersamaannya dan solidaritasnya, penulis sangat berterima kasih.

10. Buat seluruh Senior FKG UNHAS yang tidak bisa disebut namanya satu-per

satu terima kasih banyak atas motivasi, saran dan keikhlasannya dalam

memberi pengalamannya kepada penulis sehingga penulis bersemangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

11. Seluruh Staf dan Pegawai FKG UNHAS yang telah banyak membantu

penulis dalam perkuliahan. Terima kasih juga atas motivasi, amanah dan saran

yang sangat bermanfaat kepada penulis.

12. Terkhusus buat kak Eda dan pak Amir beribu-ribu kasih atas perhatian serta

bantuannya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan ini.

Dengan demikian, penulis mengharapkan agar kiranyan tulisan ini dapat

menjadi salah satu bahan pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di

kedokteran gigi.

Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Desember 2013

AZIS MOHPUL

Page 8: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

Comparative Case Study of Flare-Ups Endodontic Treatment at Polyclinic Dental Patients in Haji Hospitals and Labuang Baji

Hospital Makassar Year 2008-2012

Azis Mohpul

Faculty of Dentistry, Hasanuddin University

Abstract

Background: Flare-ups has been becoming a major problem for patients and clinicians

for many years. By Igor Tsesis study for 982 patients from six studies the frequency of

flare-ups cases at 8.4% is a relatively high frequency of flare-ups that it should be

considered in the planning of root canal therapy (endodontic treatment), the risk factors

are anxiety, repeated treatment, female aged over 40 years, have a history of allergies,

and necrosis of the pulp diagnosis.

Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between

policlinik dental patient in Haji Hospital and Labuang Baji Hospital, and comparative

cases of flare-ups in endodontic treatment by sex, age, and types of teeth in years 2008-

2012.

Types of study: observational descriptive

Design of study: cross-sectional Methods: Dental Record gathering all endodontic treatment of patient in medical record Haji hospital and Labuang Baji Hospital, from these data were calculated it obtained the number of cases of flare-ups. Results: This study obtained the total Endodontic Treatment of 708 (13%) consisting of Labuang Baji Hospital by 52% (370/708) while Haji Hospital Makassar by 48% (338/708), obtained from endodontic treatment a case of flare-ups as much as 5% (39/708) consisting of 5.6% (21/370) of the Labuang Baji hospital and by 5.32% (18/338) of the Haji Hospital. The cases of flare-ups by sex most women are 27 cases while men only 12 cases, most in the age group 27-36 years are 17 cases while the age group >56 years only two cases is the least, and the most common Mandibular first Molar 15 cases while Maxilarry third Molar only two cases is the least. Conclusion: The case of a flare-up seems directly proportional with the total of endodontic treatment. Comparative Case flare-ups in Haji hospital and Labuang Baji hospital is 6: 7, cases of flare-ups more on Women, age group 27-36 years, and Mandibular first Molar. Keywords: Flare-ups, Endodontic treatment.

Page 9: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA PERAWATAN

ENDODONTIK PASIEN POLIKLINIK GIGI DI RSUD HAJI DAN RSUD

LABUANG BAJI MAKASSAR

TAHUN 2008-2012

Azis Mohpul

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Abstrak

Latar Belakang : Flare-up telah menjadi masalah utama bagi pasien dan klinisi selama

bertahun-tahun. Berdasarkan penelitian Igor Tsesis pada 982 pasien dari enam penelitian

frekuensi kasus flare-up mencapai 8,4 % merupakan frekuensi yang relatif tinggi

sehingga flare-up harus dipertimbangkan dalam perencanaan terapi saluran akar

(perawatan endodontik), dengan faktor risikonya adalah rasa cemas, perawatan ulang,

jenis kelamin wanita dan berusia di atas 40 tahun, memiliki riwayat alergi, dan diagnosis

nekrosis pulpa.

Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan insiden flare-up pada perawatan endodontik

antara poliklinik gigi RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji serta perbandingan kasus

flare-up pada perawatan endodontik berdasarkan jenis kelamin, umur, dan jenis gigi.

Jenis Penelitian: Observasional deskriptif Desain penelitian: cross-sectional Metode : Mengumpulkan semua Dental Record pasien perawatan endodontik di ruang rekam medis RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji, dari data tersebut dihitung maka diperoleh jumlah kasus flare-up. Hasil : Pada pnelitian ini diperoleh jumlah perawatan endodontik 708 (13%) terdiri atas RSUD Labuang Baji 52% (370/708) sedangkan RSUD Haji 48% (338/708), dari perawatan endodontik diperoleh kasus flare-up sebanyak 5% (39/ 708) terdiri dari 5,6% (21/370) RSUD Labuang Baji dan sebesar 5,32% (18/338) RSUD Haji. Kasus flare-up berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada perempuan yaitu 27 kasus sedangkan laki-laki hanya 12 kasus, paling banyak pada kelompok usia 27-36 tahun yaitu 17 kasus dan paling sedikit pada kelompok usia >65 tahun hanya 2 kasus, paling banyak terjadi pada gigi Molar Satu Rahang Bawah yaitu 15 kasus dan paling sedikit terjadi pada gigi Molar Tiga Rahang Atas hanya dua kasus. Kesimpulan: Kasus flare-up nampaknya sejalan dengan jumlah perawatan endodontik,

serta perbandingan kasus flare-up di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji adalah 6 : 7,

kasus flare-up lebih banyak pada Perempuan, kelompok usia 27- 36 tahun, dan pada gigi

Molar Satu Rahang Bawah.

Kata Kunci : Flare-up, Perawatan Endodontik.

Page 10: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………….. vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian............................................................... 4

1.5 Hipotesis Penelitian.............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5

2.1 Perawatan Endodontik ....... ............................................ 5

2.1.1 Definisi………………………............................ 5

Page 11: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

2.1.2 Tujuan ………………………............................. 5

2.1.3 Indikasi…………………………....................... 6

2.1.4 Kontra Indikasi………………………............... 6

2.1.5 Penyakit-penyakit Pulpa dan Periapikal ............. 7

2.2 Flare-up..................................…............................. 10

2.2.1 Definisi.................................................................. 10

2.2.2 Etiologi……………………….............................. 10

2.2.3 Pencegahan…… …………….............................. 12

2.2.4 Penanganan………………………………….….. 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 15

3.1 Metode Penelitian……........................................................... 15

3.2 Data Penelitian........................................................................ 15

3.3 Definisi Operasional............................................................... 16

3.4 Alur Penelitian........................................................................ 17

BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................. 18

BAB V PEMBAHASAN......................................................................... 23

BAB VI PENUTUP.................................................................................. 27

6.1 Kesimpulan........................................................................... 27

6.2 Saran..................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

LAMPIRAN……………………………………………….……………….....

Page 12: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

HALAMAN

3.1 Alur penelitian........................................................................................... 17

Page 13: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

4.1 Perbandingan jumlah perawatan endodontik di RSUD Haji Makassar

dan RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2008- 2012......................... 18

4.2 Perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan endodontik di RSUD

Haji Makassar dan RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2008- 2012.. 19

4.3 Perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan endodontik

berdasarkan jenis kelamin di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji

Makassar tahun 2008- 2012.................................................................. 21

4.4 Perbandingan Jumlah kasus flare-up perawatan endodontik

berdasarkan umur di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji

Makassar tahun 2008- 2012.................................................................. 22

4.5 Perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan endodontik

berdasarkan jenis gigi di RSUD Haji Makassar dan RSUD Labuang

Baji Makassar tahun 2008- 2012........................................................... 21

Page 14: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit gigi dan mulut merupakan masalah kesehatan masyarakat

yang utama di dunia. Studi Morbiditas pada tahun 2001 menunjukkan bahwa

kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu diperhatikan

karena penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi yang

dikeluhkan oleh masyarakat yaitu sebesar 60%. Penyakit gigi dan mulut

yang terbanyak diderita masyarakat adalah karies gigi. 1

Pola serangan karies pada gigi permanen nampaknya berbeda-beda,

hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti posisi gigi pada

lengkung rahang , jenis kelamin, dan usia. Hasil penelitan Massler gigi

permanen yang terbanyak mengalami karies adalah gigi molar rahang bawah,

disusul molar rahang atas, premolar kedua rahang bawah dan insisivus bawah

. Powel, dan Wycoff menyatakan bahwa prevalensi karies gigi pada wanita

lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karies gigi juga dipengaruhi oleh usia

yaitu karies akan semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan pertambahan

usia. 2

Karies dianggap sebagai penyebab utama kerusakan pulpa, oleh

karena itu, karies yang lebih lanjut sudah diteliti secara intensif pada karies

Page 15: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

2

yang dalam dikaitkan dengan toksin bakteri bukan akibat invasi bakteri

secara langsung. 3

Penyakit pulpa bisa diatasi dengan melakukan perawatan (kuratif)

yakni melalui perawatan endodontik. Tujuan perawatan endodontik adalah

menghilangkan bakteri dari saluran akar dan menciptakan lingkungan yang

tidak mendukung bagi setiap organisme yang tersisa untuk dapat bertahan

hidup. Gigi yang diindikasikan untuk perawatan endodontik adalah gigi

dengan kelainan jaringan pulpa dan atau kelainan jaringan periapikal,

sedangkan gigi yang tidak dapat direstorasi lagi atau gigi yang memiliki

prognosis buruk merupakan kontraindikasi dari perawatan endodontik. 4,5

Berdasarkan pola 10 penyakit terbesar pada pasien rawat jalan

Rumah Sakit di Indonesia penyakit pulpa dan periapikal dari tahun

2009-2010 mengalami peningkatan dari peringkat delapan menjadi

peringkat tujuh, untuk jumlah kasusnya yaitu tahun 2009 sebesar122.467

kasus dan terdapat 86.421 kasus baru pada tahun 2010 . 6,7

Perawatan endodontik bisa menyebabkan terjadinya komplikasi.

Komplikasi yang dapat ditimbulkan berupa alergi pada larutan irigasi,

kerusakan mata akibat cairan irigasi, serta rasa nyeri dan pembengkakan

pasca obturasi (flare-up). 8,9,10

Salah satu komplikasi pada perawatan endodontik biasa disebut

dengan flare-up. Flare-up merupakan salah satu komplikasi yang terjadi

pada perawatan endodontik berupa rasa sakit dan bengkak yang dimulai

Page 16: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

3

pada saat atau setelah prosedur perawatan endodontik. Rasa sakit dapat

diakibatkan oleh berbagai penyebab, seperti faktor mikroba, perubahan

tekanan jaringan periapikal, mediator kimia, mekanik, dan faktor

psikologis. 11,12

Flare-up telah menjadi masalah utama bagi pasien dan klinisi selama

bertahun-tahun. Berdasarkan penelitian Igor Tsesis pada 982 pasien dari 6

penelitian frekuensi kasus flare-up mencapai 8,4 % merupakan frekuensi

yang relatif tinggi sehingga flare-up harus dipertimbangkan dalam

perencanaan terapi saluran akar (perawatan endodontik), dengan faktor

risikonya adalah rasa cemas, perawatan ulang, jenis kelamin wanita dan

berusia di atas 40 tahun, memiliki riwayat alergi, dan diagnosis nekrosis

pulpa. 11,12,13

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengetahui perbandingan kasus flare-up pada pasien perawatan endodontik

berdasarkan jenis kelamin, usia, serta jenis gigi di RSUD Haji Makassar dan

RSUD Labuang Baji Makassar pada tahun 2008 –2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan

penelitian ini yaitu:

1. Berapa perbandingan insiden kasus flare-up pada perawatan endodontik

antara poliklinik gigi RSUD Haji Makassar dengan RSUD Labuang Baji

tahun 2008 – 2012 ?

Page 17: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

4

2. Berapa perbandingan kasus flare-up pada perawatan endodontik

berdasarkan jenis kelamin, usia, dan jenis gigi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbandingan insiden kasus flare-up pada perawatan

endodontik antara poliklinik gigi RSUD Haji Makassar dengan RSUD

Labuang Baji pada tahun 2008 – 2012

2. Perbandingan kasus flare-up pada perawatan endodontik berdasarkan jenis

kelamin, usia, dan jenis gigi

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dengan adanya hasil penelitian tersebut, dapat diketahui

seberapa besar prevalensi kasus flare-up pada perawatan endodontik

poliklinik gigi RSUD Haji Makassar dan RSUD Labuang Baji pada tahun

2008– 2012

2. Diharapkan dari hasil penelitian ini menjadi bahan bacaan yang berguna

dan dapat menambah pengetahuan bagi pembacanya mengenai flare-up.

3. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti

selanjutnya.

I.5 Hipotesis

Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan penelitian

pendahuluan, sehingga dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

1. Insiden kasus flare-up pada perawatan endodontik di RSUD Haji

Makassar lebih banyak dibandingkan dengan RSUD Labuang Baji

Makassar.

Page 18: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

5

2. Kasus flare-up pada pasien perawatan endodontik lebih banyak pada

perempuan, usia 25 tahun, dan gigi molar satu rahang bawah.

Page 19: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Endodontik

2.1.1 Definisi

Endodontik adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mencakup

morfologi, fisiologi, dan patologi dari jaringan pulpa dan jaringan

periapikal gigi manusia. Bidang studi dan prakteknya mencakup sains

klinik dan sains dasar yang meliputi biologi jaringan pulpa normal,

etiologi, diagnosis, prevensi, dan perawatan dari penyakit serta cedera

jaringan pulpa dan jaringan periapikal.. 13

Perawatan endodontik adalah prosedur perawatan gigi yang

menggunakan bahan kimia dan perawatan mekanik sehingga dapat

diterima secara biologik dalam system saluran akar untuk

menghilangkan penyakit pulpa dan periradikular dan merangsang

penyembuhan dan perbaikan jaringan periradikular. 14

2.1.2 Tujuan

Menghilangkan bakteri dari saluran akar dan menciptakan

lingkungan yang tidak mendukung bagi setiap organisme yang tersisa

untuk dapat bertahan hidup,menghilangkan penyakit pulpa, penyakit

periapikal dan mempercepat penyembuhan serta perbaikan kerusakan

jaringan periodontal. 4-5

Page 20: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

7

2.1.3 Indikasi

Gigi dengan kelainan jaringan pulpa berupa pulpitis, nekrose

dan atau kelainan jaringan periapikal merupakan kasus endodontik.

Gigi tanpa kelainan jaringan pulpa atau jaringan periapikal juga

memerlukan perawatan endodontik guna mendapatkan tempat pasak

bagi retensi restorasinya. Gigi yang dipertahankan untuk menyangga

suatu overlay denture kadang-kadang juga perlu dilakukan perawatan

endodontik karena gigi akan dipreparasi sedemikian rupa sehingga

melibatkan kamar pulpa. 5

2.1.4 Kontra Indikasi

Kontra indikasi dari perawatan endodontik adalah sebagai berikut: 15

a. Gigi yang tidak dapat difungsikan dan direstorasi

b. Gigi dengan dukungan periodontal yang tidak memadai.

c. Gigi dengan prognosis buruk, pasien tidak kooperatif atau pasien

dengan kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan perawatan

d. Gigi pasien dengan kondisi mulut yang buruk dan tidak dapat

diperbaiki dalam jangka waktu yang tepat.

2.1.5 Penyakit-penyakit Pulpa dan Periapikal

Macam-macam penyakit pulpa gigi sebagai berikut: 16-17

Page 21: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

8

1. Pulpitis reversibel

1) Definisi

Pulpitis reversibel adalah kondisi inflamasi pulpa

ringan hingga sedang karena adanya stimulus atau rangsangan

dan pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinfeksi

setelah stimulus ditiadakan.

2) Gejala

Pulpitis reversibel biasanya asimptomatik atau

tanpa gejala. Rangsangan seperti cairan dingin atau panas atau

bahkan udara dapat menyebabkan sakit sementara yang tajam.

Jika rangsangan dihilangkan nyeri akan segera reda.

2. Pulpitis irreversibel

1) Definisi

Pulpitis irreversible merupakan proses inflamasi pulpa

yang parah yang tidak akan bisa pulih walaupun penyebabnya

dihilangkan. Pulpitis irreversibel merupakan perkembangan

dari pulpitis reversibel.

2) Gejala

Secara klinis pulpitis irreversibel dapat bersifat

simptomatik dan asimptromatik. Pulpitis reversible

simptomatik merupakan salah satu jenis pulpitis irrevesibel

yang ditandai dengan rasa nyeri spontan. Spontan berarti

stimulus tidak jelas. Nyeri spontan terus-menerus dapat

Page 22: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

9

dipengaruhi dari perubahan posisi tubuh. Pulpitis irreversible

simptomatik yang tidak diobati dapat bertahan atau mereda

jika terdapat sirkulasi untuk eksudat inflamasi, sedangkan

pulpitis irreversibel asimptomatik merupakan tipe lain dari

pulpitis irreversible dimana eksudat inflamasi dengan cepat

dapat dihilangkan. Pulpitis irreversible asimptomatik biasanya

disebabkan oleh paparan karies yang besar atau oleh trauma

sebelumnya yang mengakibatkan rasa sakit yang cukup lama.

3. Nekrosis Pulpa

1) Definisi

Nekrosis adalah matinya pulpa atau suatu kondisi

histologis akibat dari pulpitis irreversibel yang tidak dirawat,

akibat trauma, atau karena gangguan suplai darah ke pulpa

dalam jangka waktu yang lama.

2) Gejala

Pulpa nekrotik biasanya asimptomatik akan tetapi

mungkin saja terjadi rasa sakit spontan dan tidak nyaman atau

nyeri yang berasal dari jaringan periradikuler timbul oleh

aplikasi panas dan bukan karena peningkatan tekanan intra

pulpa.

Page 23: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

10

Macam-macam penyakit periapikal gigi sebagai berikut:17

1. Periodontitis apikal akut

1) Definisi

Periodontitis apikalis akut adalah radang akut pada ligament

periodontal, bisa terjadi pada gigi vital yang disebabkan oleh

trauma oklusi, kecelakaan, infeksi melalui sulkus ginggiva, dan

pada gigi non vital yang diakibatkan oleh nekrosis pulpa atau

instrumentasi yang berlebihan .

2) Gejala

Gejala klinisnya rasa sakit yang menetap dan menekan, gigi

terasa lebih panjang dari gigi lainnya .

2. Abses periradikular akut

1) Definisi

Abses periradikular akut adalah abses yang terdiri dari eksudat

yang disertai rasa nyeri di sekitar akar dan merupakan

kelanjutan dari periododontitis apikal akut yang tidak dirawat.

2) Gejala

Gejala abses periradikular akut meliputi serangan ringan yang

cepat sampai pada tahap pembengkakan, moderat sampai pada

nyeri hebat, sakit karna perkusi dan palpasi, dan kemungkinan

mengakibatkan gigi semakin goyang.

Page 24: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

11

3. Periodontitis Apikalis kronis

1) Definisi

Periodontitis Apikal kronis merupakan lesi periapikal

asimtomatik yang dimanifestasikan secara radiograpi.

2) Gejala

Gejala umum yakni seperti timbulnya radiolusensi apikal dan

di dukung dengan adanya pulpa nekrose

2. 2 Flare-up

2.2.1 Definisi

Flare-up adalah salah satu komplikasi perawatan pada

perawatan endodontik yang terjadi berupa rasa sakit dan atau bengkak

selama perawatan endodontik yang memerlukan kunjungan pasien tak

terjadwal dan intervensi aktif oleh dokter gigi.17-18

2.2.2 Etiologi

Penyebab flare-up multifaktorial, mikroorganisme dapat

menjadi penyebab utama jika didukung oleh faktor-faktor

sebagai berikut: 17

1) Debridement yang tidak adekuat

2) Rasa sakit yang persisten dari kondisi yang akut adalah tanda

dari adanya sisa jaringan pulpa pada penggunaan instrument yang

tidak adekuat atau adanya saluran yang tidak terdeteksi

3) Ekstrusi debris

Page 25: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

12

Pengontrolan panjang kerja yang terbatas dari instrument,

preparasi saluran akar yang menyisakan bagian jaringan pulpa,

jaringan yang mati, mikroorganisme, dan irigasi saluran akar

yang keluar melalui foramen apikal.

4) Instrumentasi yang berlebihan

Insiden nyeri moderat sampai berat dilaporkan bermakna lebih

tinggi jika instrumen melewati foramen apikal.

5) Pengisian yang berlebihan

Ekstrusi sealer atau guttap-percha atau keduanya ke daerah

periapikal gigi tanpa daerah radiolusen besar kemungkinan

menyebabkan insiden dan derajat nyeri pasca obturasi yang lebih

tinggi.

6) Perawatan endodontik satu kali kunjungan.

7) Perawatan ulang endodontik.

Kasus perawatan ulang memungkinkan insiden flare-up lebih

tinggi.

8) Lesi periapikal

Radiolusensi pada periapikal memiliki hubungan dengan

peningkatan frekuensi dari flare-up.

9) Host

Intensitas nyeri preoperasi dan pemahaman pasien memiliki

hubungan dengan tingkat nyeri setelah operasi.

Page 26: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

13

2.2.3 Pencegahan

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya

kasus flare-up sebagai berikut: 19

1) Pemilihan teknik instrumentasi dan pengambilan jaringan debris

pada apikal yang adekuat.

2) Penyelesaian prosedur kemo – mekanis satu kali kunjungan.

3) Penggunaan antimikroba intrakanal antar kunjungan.

4) Tidak meninggalkan gigi terbuka untuk drainase.

5) Mempertahankan rantai aseptik selama prosedur intrakanal.

2.2.4 Penanganan

Manajemen penanganan kasus flare-up terdiri atas: 20-21

1) Instrumentasi ulang

Panjang kerja harus diukur kembali untuk menyesuaikan panjang

kerja yang sudah diukur sebelumnya, penetapan foramen apikal,

dan membuang atau membersihkan debris, sisa jaringan dengan

irigasi.

2) Trepanasi kortikal

Trepanasi diartikan sebagai tindakan penembusan tulang alveolar

untuk melepaskan eksudat jaringan yang bermasalah, akan tetapi

efektivitas dari prosedur ini masih kontroversial.

Page 27: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

14

3) Insisi dan Drainase

Insisi adalah pengirisan abses bagian paling terendah untuk

pembuatan drainase. Prosedur insisi dan drainase ini dimaksudkan

untuk membersihkan nanah, mikroorganisme dan produk-produk

beracun dari jaringan periradikuler, selain itu untuk memungkinkan

dekompresi terkait peningkatan tekanan jaringan.

4) Obat-obatan intrakanal

Penggunaan steroid intrakanal, obat anti-inflamasi non-steroid atau

senyawa kortikosteroid-antibiotik telah terbukti mengurangi nyeri

pasca pengobatan.

5) Pengurangan oklusal

Gigi dengan rasa sakit pada saat menggigit dapat ditangani secara

efektif dengan pengurangan oklusal sehingga dapat mengurangi

nyeri pasca operasi.

6) Antibiotik

Antibiotik secara sistemik harus dibatasi untuk pasien yang

menunjukkan tanda-tanda sistemik, seperti selulitis, demam,

malaise, dan toksemia, contoh penicillin dan formokresol.

7) Analgesik dan anti-inflamasi

Page 28: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

15

Non-Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID) dan

acetominophen telah terbukti sangat efektif untuk menghilangkan

rasa sakit pada pulpa dan jaringan periradikuler.Contoh NSAID

adalah Asam mefenamat dan Meklofenamat, Diklofenak,

Ibuprofen, Fenbufen, Indometasin, Piroksisam dan Meloksisam.

Page 29: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis Penelitian : Observasional deskriftif

Desain Penelitian : cross- sectional

Waktu Penelitian :1 Februari 2013–1 Maret 2013

LokasiPenelitian :Poliklinik Gigi RSUD Haji dan RSUD Labuang

Baji Makassar

Sampel : Kasus flare-up pasien perawatan endodontik

Populasi : Dental Record pasien perawatan endodontik

yang datang berobat di Poliklinik Gigi RSUD

Haji dan RSUD Labuang Baji Makassar tahun

2008 – 2012

Metode sampling : Total sampling

3.2 Data Penelitian

Jenis Data : Data Sekunder

Penyajian Data : Data disajikan dalam bentuk tabel

Data yang diteliti : 1. Jumlah pasien

2. Jenis kelamin pasien

3. Usia pasien

4. Jumlah kasus flare-up pada pasien yang

dilakukan perawatan endodontik

Page 30: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

17

3.3 Definisi Operasional

1. Perawatan endodontik adalah perawatan saluran akar dengan mengambil

jaringan pulpa di bagian korona dan akar gigi kemudian mengisi saluran

akar.

2. Flare-up adalah salah satu komplikasi perawatan endodontik berupa rasa

sakit dan atau bengkak yang terjadi selama perawatan atau setelah

perawatan endodontik gigi.

Page 31: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

18

3.4 Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Direktur RSUD Haji dan RSUD

Labuang Baji Makassar

Mengurus Perizinan

Fakultas Kedokteran Gigi

Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah

Poliklinik RSUD Haji dan RSUD

Labuang Baji Makassar

Pengambilan Data Sekunder

Analisis

Hasil

Page 32: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

19

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan data dari Rekam Medis pasien di Rumah Sakit Umum

Daerah Labuang Baji dan Rumah Sakit Umum Haji Makassar pada tahun 2008-

2012, jumlah perawatan gigi sebanyak 5378 kasus dengan rincian 2341 kasus di

RSUD Haji Makassar dan 3033 kasus di RSUD Labuang Baji. Dari data tersebut

perawatan endodontik sebesar 708 (13%) sedangkan dari perawatan endodontik

diperoleh kasus flare-up sebanyak 39 (5%). Jumlah perawatan endodontik di

RSUD Labuang Baji dan RSUD Haji Makassar 2008-2012 dapat dilihat pada

Tabel. 4.1

Tabel 4.1Perbandingan jumlah perawatan endodontik di RSUD Haji Makassar

dan RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2008- 2012

TAHUN RSUD Haji Makassar

RSUD Labuang Baji Makassar

JUMLAH

2008 2009 2010 2011 2012

62 64 62 66 84

64 63 67 73

102

127 127 129 139 186

JUMLAH 338 370 708

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah perawatan endodontik di RSUD

Labuang Baji Makassar sebesar 370 lebih banyak dibandingkan di RSU Haji

Makassar yang hanya sebanyak 338. Perawatan terbanyak terjadi pada tahun 2012

sebesar 186 yang terdiri dari 84 di RSUD Haji Makassar dan 102 di RSUD

Labuang Baji Makassar, sedangkan perawatan yang paling sedikit terjadi pada

Page 33: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

20

tahun 2008 dan 2009 yaitu masing-masing 127 yang terdiri dari tahun 2008

RSUD Haji Makassar 62 dan RSUD Labuang Baji Makassar 65, tahun 2009

RSUD Haji Makassar 64 dan RSUD Labuang Baji 63.

Data hasil penelitian perbandingan kasus flare-up perawatan endodontik

di RSUD Haji danRSUD Labuang Baji Makassar dari tahun 2008-2012 dapat

terlihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan endodontik di RSUD Haji Makassar dan RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2008- 2012

TAHUN RSUD Haji Makassar

RSUD Labuang Baji Makassar

JUMLAH

2008 2009 2010 2011 2012

2 2 5 3 6

3 2 4 5 7

5 4 9 8

13

JUMLAH 18 21 39

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah kasus flare-up di RSUD

Labuang Baji sebanyak 21 kasus lebih banyak dibandingkan RSUD Haji yang

hanya sebanyak 18 kasus. Kasus yang paling banyak terjadi pada tahun 2012

yaitu 13 yang terdiri atas enam kasus di RSUD Haji Makassar dan tujuh kasus

pada RSUD Labuang Baji Makassar sedangkan kasus yang paling sedikit terjadi

pada tahun 2009 yaitu empat kasus yang masing-masing terdiri dari dua kasus di

RSUD Labuang Baji dan dua kasus di RSUD Haji Makassar.

Page 34: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

21

Data hasil penelitian perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan

endodontik berdasarkan jenis kelamin di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji

Makassar dari tahun 2008-2012 dapat terlihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan endodontik berdasarkan

jenis kelamin di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji Makassar

tahun 2008- 2012

TAHUN

LOKASI

JENIS KELAMIN

JUMLAH

Laki-laki Perempuan

RSUD HAJI MAKASSAR

2008 2009 2010 2011 2012

- - 2 1 2

2 2 3 2 4

2 2 5 3 6

RSUD LABUANG

BAJI MAKASSAR

2008 2009 2010 2011 2012

1 1 1 2 2

2 1 3 3 5

3 2 4 5 7

JUMLAH 12 27 39

Berdasarkan tabel 4.3 di atas jumlah kasus flare-up pada perempuan 27

kasus yang terdiri atas 14 di RSUD Labuang Baji dan 13 kasus di RSUD Haji

lebih banyak dibandingkan laki-laki yang hanya 12 kasus yang terdiri atas tujuh

kasus di RSUD Labuang Baji Makassar dan lima kasus di RSUD Haji Makassar.

Data hasil penelitian perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan

endodontik berdasarkan usia di RSUD Haji Makassar dan RSUD Labuang Baji

Makassar dari tahun 2008-2012 dapat terlihat pada tabel 4.4.

Page 35: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

22

Tabel 4.4 Perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan endodontik berdasarkan usia di RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2008- 2012

TAHUN

LOKASI

KELOMPOK USIA (TAHUN)

JUMLAH

17- 26 27- 36 37- 46 47- 56 >56

RSUD HAJI MAKASSAR

2008 2009 2010 2011 2012

1 - - 1 1

1 - 2 2 3

- - 1 - 2

- 1 1 - -

- 1 1 - -

2 2 5 3 6

RSUD LABUANG

BAJI MAKASSAR

2008 2009 2010 2011 2012

- - 1 - 1

1 1 2 2 3

1 1 1 2 2

1 - - 1 1

- - - - -

3 2 4 5 7

JUMLAH 5 17 10 5 2 39

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas jumlah kasus flare-up yang paling banyak

pada kelompok usia 27-36 tahun sebanyak 17 kasus yang terdiri atas 8 kasus di

RSUD Haji dan 9 kasus di RSUD Labung Baji, sedangkan jumlah kasus yang

paling sedikit terjadi pada kelompok usia >56 tahun yaitu 2 kasus dari RSUD Haji

Makassar.

Data hasil penelitian perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan

endodontik berdasarkan jenis gigi di RSUD Haji Makassar dan RSUD Labuang

Baji Makassar dari tahun 2008-2012 dapat terlihat pada tabel 4.5.

Page 36: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

23

Tabel 4.5 Perbandingan jumlah kasus flare-up perawatan endodontik berdasarkan jenis gigi di RSUD Haji Makassar dan RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2008- 2012

TAHUN

LOKASI

JENIS GIGI JUMLAH Rahang Atas

Rahang Bawah

P2 M1 M2 M3 P2 M1 M2 M3

RSUD HAJI MAKASSAR

2008 2009 2010 2011 2012

- - - - 1

- - - 1 1

- - - - 1

- - 1 - -

- - - - -

1 - 2 2 2

1 1 1 - 1

- 1 1 - -

2 2 5 3 6

RSUD LABUANG

BAJI MAKASSAR

2008 2009 2010 2011 2012

- - 1 - 1

- 1 - 1 -

- - - 1 1

- - - - 1

- - - - -

2 1 2 1 2

1 - 1 1 1

- - - 1 1

3 2 4 5 7

JUMLAH 3 4 3 2 0 15 8 4 39

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas jumlah kasus flare-up yang paling banyak

pada jenis gigi molar satu rahang bawah yaitu 15 kasus yang terdiri atas tujuh

kasus di RSUD Haji dan delapan kasus di RSUD Labung Baji, sedangkan jumlah

kasus yang paling sedikit terjadi pada jenis molar tiga rahang atas hanya dua kasus

yang masing-masing terdiri dari satu kasus di RSUD Haji dan RSUD Labuang

Baji.

Page 37: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

24

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari kartu status pasien yang

berkunjung pada poliklinik gigi RSUD Labuang Baji Makassar dan RSUD Haji

Makassar diperoleh jumlah perawatan gigi sebanyak 5378 kasus dengan rincian

2341 kasus di RSUD Haji Makassar dan 3033 kasus di RSUD Labuang Baji, dari

data tersebut diperoleh 708 kasus perawatan endodontik yang terdiri atas 380

kasus di RSUD Labuang Baji dan 338 kasus di RSUD Haji Makassar .

Hasil penelitian (Tabel 4.1) menunjukan bahwa jumlah kasus perawatan

endodontik RSUD Labuang Baji lebih banyak dibanding dengan RSUD Haji

Makassar yaitu RSUD Labuang Baji Makassar sebesar 52% (370/708) sedangkan

RSUD Haji Makassar sebesar 48% (338/708) kasus, hal tersebut mungkin karena

RSUD labuang Baji sangat mengedepankan pelayanan yang bersifat konservatif

salah satunya yaitu perawatan endodontik. Selain itu, faktor pendukung lainnya

yaitu usia RSUD Labuang Baji lebih tua sehingga lebih dikenal oleh masyarakat

dan pada umumnya mendapat rujukan pasien dari puskesmas yang lebih banyak

dibanding RSUD Haji Makassar, letak RSUD Labuang Baji lebih strategis yang

berkedudukan di daerah padat penduduk dan mudah dijangkau oleh penduduk dari

berbagai arah terutama penduduk dari daerah Gowa karena dilalui oleh jalur

transportasi Gowa-pasar sentral Makassar, jumlah dokter gigi di RSUD Labuang

Baji lebih banyak yaitu sebanyak 10 orang dokter gigi (tanpa dokter gigi spesialis

konservasi) sedangkan, di RSUD Haji hanya memilki enam orang dokter gigi

Page 38: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

25

(tanpa dokter gigi spesialis konservasi) dan sarana di RSUD Labuang Baji lebih

memadai dengan jumlah kursi unit sebanyak tiga buah sedangkan, di RSUD Haji

hanya memilki dua buah kursi unit.

Kasus flare-up (Tabel 4.2) RSUD Labuang Baji lebih banyak dibanding

dengan RSUD Haji Makassar yaitu RSUD Labuang Baji Makassar sebesar 5,6%

(21/370) sedangkan, RSUD Haji Makassar sebesar 5,32% (18/338), hal tersebut

mungkin disebabkan karena dokter gigi di RSUD Labuang Baji pada umumnya

merupakan dokter lulusan terbaru (lulusan dokter gigi tahun 2005 ke atas).

Hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian Oshima K, dkk,22

dari 271 pasien yang datang konsultasi di Endodontic Team of the Nippon Dental

University Hospital dari tahun 2003-2008 ditemukan 16 (5,9 %) pasien kasus

flare-up.

Hasil penelitian ini berbeda dengan pendapat Walton dan Torabinejad13

yaitu variasi insiden terjadinya flare-up hanya berkisar 2% sampai dengan 4%, hal

tersebut mungkin disebabkan karena berbagai faktor misalnya tidak adanya tenaga

ahli dibidang perawatan endodontik (dokter spesialis konservasi), adanya

perbedaan lokasi penelitian, serta kurangnya pengetahuan masyarakat dan dokter

gigi mengenai kasus flare-up.

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian Christopher dan

Emmanuel yang menemukan frekuensi flare-up relatif tinggi sehingga

menganggap kasus flare-up harus dipertimbangkan dalam perawatan saluran akar.

Hasil penelitian Christopher dan Emmanuel23 menemukan bahwa dari 160 sampel

Page 39: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

26

frekuensi terjadinya flare-up sebesar 16 (10%), hal tersebut dikarenakan lokasi,

kondisi pasien penelitian yang berbeda-beda.

Kasus flare-up (Tabel 4.3) perawatan endodontik baik di RSUD Labuang

Baji maupun RSUD Haji Makassar berdasarkan jenis kelamin lebih banyak terjadi

pada perempuan daripada laki-laki. Ini sesuai dengan hasil penelitian Oshima K,

dkk,22 dari 16 kasus terdapat 13 perempuan dan tiga laki-laki. Jumlah terjadinya

kasus flare-up lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki karena potensi

terjadinya kasus flare-up pada perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki, hal

tersebut diperkuat dengan pernyataan Richard E Walton24 yang mengatakan

bahwa sejumlah besar pasien flare-up perawatan endodontik terdapat pada

perempuan, hal tersebut mungkin disebabkan karena faktor hormonal antara

perempuan dan laki-laki berbeda dimana hormon pada perempuan lebih tinggi

dibanding laki-laki, selain itu berdasarkan data jumlah pasien yang datang

berkunjung di RSUD Labuang Baji dan RSUD Haji sebagian besar perempuan

terutama pada kasus perawatan endodontik sehingga potensi terjadinya kasus

flare-up pada perempuan lebih besar.

Kasus flare-up (Tabel 4.4) perawatan endodontik berdasarkan usia lebih

banyak terjadi pada usia 27-36 tahun, karena pada usia tersebut kemungkinan gigi

lebih berpotensi mengalami karies.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dari Yi Fen Chen

dkk,25 flare-up lebih banyak terjadi pada kelompok usia 40-49 tahun sebanyak

empat kasus (2,76%), juga berbeda dengan hasil penelitian Christopher dan

Emmanuel23 yang menyatakan bahwa kasus flare-up paling banyak terjadi pada

Page 40: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

27

usia antara 18-20 tahun sebanyak 16 kasus dari 161 perawatan endodontik

(9,93%), adanya perbedaan tersebut mungkin dikarenakan lokasi penelitian yang

berbeda.

Pada penelitian ini kasus flare-up (Tabel 4.5) paling banyak terjadi pada

gigi molar satu rahang bawah. Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian

yang dilakukan oleh Paul D. Elazer, dkk, 26 yang membandingkan kasus flare-up

gigi molar satu dan molar dua tanpa melihat posisi, rahang atas atau rahang

bawah, dimana hasilnya kasus flare-up lebih banyak terjadi pada gigi molar satu

dibandingkan dengan gigi molar dua, hal tersebut mungkin karena gigi molar satu

merupakan gigi yang berpotensi karies yang lebih besar karena waktu erupsi

molar satu (usia 6-7 tahun) lebih dahulu dari gigi molar yang lain sehingga lebih

dahulu berfungsi, dan khususnya molar satu rahang bawah lebih banyak

mengalami tekanan, selain itu anatomi gigi molar satu pada bagian oklusal

terdapat banyak pit dan fisur yang dalam. 27

Page 41: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

28

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dalam keterbatasan penelitian yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan

bahwa :

Jumlah kasus flare-up nampaknya sejalan dengan jumlah perawatan

endodontik di RSUD Labuang Baji Makassar dan RSUD Haji Makassar, serta:

1) Perbandingan kasus flare-up di RSUD Haji Makassar dan RSUD Labuang

Baji Makassar adalah 18 : 21 atau 6 : 7

2) Kasus flare-up lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki

dengan perbandingan 9:4, kelompok usia 27- 36 tahun, dan pada gigi

molar satu rahang bawah

6.2 Saran

1) Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai kasus flare-up di tempat

yang berbeda dengan sarana yang lebih memadai dari penelitian ini serta

memiliki dokter gigi spesialis konservasi.

2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penangan komplikasi

perawatan endodontik terutama pada kasus flare-up.

Page 42: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

29

DAFTAR PUSTAKA

1. Anggita, P.S. 2010. Pengaruh status diabetes mellitus terhadap derajat karies

gigi. Jurnal Media Medika Muda. 1:1-9.

2. Suwelo, I.S. 1992. Karies Gigi Pada Anak Dengan Berbagai Faktor Etiologi.

Ed. ke-1. EGC. Jakarta. Hlm. 12 dan 28.

3. Neelakantan, P. Chandragirl, V.S. dan Jamuna, I. 2012. Bacteriology of deep

carious lesions underneath amalgam restorations with different pulp-capping

materials in vivo analysis. J Appl Oral Sci. 20(2): 143.

4. Mohammadi, Z.Y. 2008. Sodium hypochlorite in endodontics: an update

review. International Dental Journal. 58:329.

5. Bence, R. 2005. Buku Pedoman Endodontik Klinik. Ed. ke-1. UI-PRESS.

Jakarta. Hlm. 1-5.

6. Departemen Kesehatan. 2010. Profil kesehatan Indonesia tahun 2009.

Departemen kesehatan RI. Jakarta.hal. 34

7. Departemen Kesehatan. 2011. Profil kesehatan Indonesia tahun 2010.

Departemen kesehatan RI. Jakarta.hal. 43

8. Hulsmann, H. dan Hahn, W. 2000. Complications during root canal irrigation

– literature review and case reports. International endodontics journal. 33:

186-9.

9. Yingying, S.U. Wang, C. dan Ling, Y.E. 2010. Healing Rate and Post-

obturation Pain of Single- versus multiple-visit Endodontic Treatment for

Infected Root Canals. A Systematic Review. 3:4.

Page 43: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

30

10. Farzana, F. Hossain, S.M.I. Islam, S.M.N. dan Rahman M.A. 2010.

Postoperative pain following multi-visit root canal treatment of teeth with

vital and non-vital pulps. JAFMC. 6: 28.

11. Tsesis, I. Faivishevsky, V. Fuss, Z. dan Zukerman, O. 2008. Flare-ups after

endodontic treatment: A Meta-Analysis of literature. JOE.34: 1180.

12. Singh, R.D. Khatter, R. dan Rupam K.B. 2013. Intracanal Medications

Versus Placebo In Reducing Postoperative Endodontic Pain - A Double–

Blind Randomized Clinical Trial. Brazillian Dental Journal.24(1): 25.

13. Walton, E.R, Torabinejad, M. 2007. Prinsip dan praktek ilmu endodonsia.

Penerjemah: Narlan,S. EGC. Jakarta. Hal. 4, 190, dan 601.

14. Chng, H.K. Nah, N.C. Eng, T.K. 2004. Guidelines for root canal treatment.

Singapure Dental Journal. 26(1): 60

15. European Society of Endodontology 2006. Quality guidelines for endodontic

treatment:consensus report of the European Society of Endodontology.

International Endodontic Journal 39:923.

16. Torabinejad, M. dan Walton, R.E. 2009. Endodontics principles and practice.

Ed. ke-4. Saudes elsavier: United States .Hlm. 53-6.

17. Cohen, A.S. dan Brown Clifford D. 2000. Orafacial dental pain emergencies:

endodontik diagnoses and management. Dalam. Pathways of the pulp. Cohen

S, Ed. Ke-8, United States: Mosby. Hlm. 62-3.

18. Cohen, A.S. dan Brown Clifford D. 2000. Orafacial dental pain emergencies:

endodontik diagnoses and management. Dalam. Pathways of the pulp. Cohen

S, Ed. Ke-10, United States: Mosby. Hlm. 62-3.

Page 44: STUDI PERBANDINGAN KASUS FLARE- UP PADA … · and necrosis of the pulp diagnosis. Purpose: To compare the incidence of flare-ups in endodontic treatment between policlinik dental

31

19. Siquera, J.F, and Irving J. Naidorf, DDS.2003. Microbial causes of

endodontic flare-ups. International endodontics journal.36:453-463.

20. Manuel, S.T, Parolia, A, Kundabala, M. Inter-appointment flare-up : A

Review. Kerala dental journal. 35

21. Jayakodi, H, Kailasam, S, Kumaravadivel, K, Thangavelu, B, Mathew, S,

Clinical and pharmacological management of endodontic flare-up. J Pharm

Biolallied Sci.2:294-8

22. Oshima, K. Ishii, T. Ogura, Y. Aoyama, Y. dan Katsuumi, I. 2009. Clinical

investigation of patients who develop neuropathic tooth pain after endodontic

procedure. JOE.35:959.

23. Christopher, U. dan Emmanuel, A. 2010. Flare-up Incidence And Related

Factors In Adults. Journal of dentistry and oral hygiene. 2(2):21

24. Walton, R.E. 2002. Interappointment flare-ups: incidence, releated factors,

prevention, and management. Endodontic Topics.3:67-9.

25. Chen, Y.F. Lin, Y.H. Chen, C.C dan Chen, H.L. 2007. Endodontic flare-ups

and associated factors in a Taiwanese hospital. J Dent Sci.2:42.

26. Elazer, P.D. dan Elazer, K.R. 1998. Flare-up Rate in Pulpally Necrotic Molar

in One-Visit Versus Two-Visit Endodontic Treatment. Journal of

endodontics.24:614-5.

27. Beresescu, L. Pacurar, M dan Blanca, P. 2012. Clinical-Statistik Study

Regarding the Decay of the first Permanent Molars. Romanian journal of

oral rehabilitation. 4:22.