studi literatur: indikator ketahanan energi

21
Indikator Sederhana dan Agregat Ketahanan Energi Andry Satrio Nugroho (2010110016) Student Conference 5 & 6 Desember 2013

Upload: andry-satrio

Post on 30-Apr-2015

883 views

Category:

Economy & Finance


3 download

DESCRIPTION

Indikator Sederhana dan Agregat Ketahanan Energi

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Indikator Sederhana dan Agregat Ketahanan Energi

Andry Satrio Nugroho (2010110016)

Student Conference5 & 6 Desember 2013

Page 2: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Penawaran dan Permintaan Energi

Latar Belakang

Indikator Sederhana dan Agregat

Definisi dan Dimensi

Kebijakan Ketahanan Energi

Page 3: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Penawaran dan Permintaan Energi

Latar Belakang

Indikator Sederhana dan Agregat

Definisi dan Dimensi

Kebijakan Ketahanan Energi

Page 4: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Latar Belakang

Mengapa Ketahanan Energi?

Mengapa Indikator Sederhana dan Agregat?

Page 5: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Latar Belakang

Ketahanan energi pertama kali dipopulerkan oleh IEA (International Energy Agency) ketika terjadi krisis minyak pada tahun 1973.

Adanya embargo minyak oleh negara-negara eksportir di sepanjang Teluk Persia (Persian Gulf) akibat peristiwa Arab Spring.

Page 6: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Latar Belakang

Page 7: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Latar Belakang

Sumber : BP’s 2012 Statistical Review of World Energy data

Page 8: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Definisi dan Dimensi

Ketahanan energi merupakan ketersediaan sumber energi yang tidak terganggu dengan harga yang terjangkau (IEA, 2007)

Ketahanan energi dari perspektif ekonomi sebagai kemampuan suatu perekonomian untuk menghasilkan energi berkelanjutan yang cukup, terjangkau, dan ramah lingkungan sehingga dapat mempertahankan kesejahteraan maksimum (Blum & Legey, 2012).

Ketahanan energi merupakan strategi bagaimana membuat permintaan dan penawaran energi tetap seimbang di masa depan sehingga menciptakan perekonomian yang berkelanjutan (sustainable) (Medlock III, 2009)

Page 9: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Definisi dan Dimensi

Dimensi-dimensi ketahanan energi (APERC, 2007):

• Ketersediaan (availability) dari dimensi geologis

• Aksesibilitas (accessibility) dari dimensi geopolitik

• Keterjangkauan (affordability) dari dimensi ekonomi

• Keberterimaan (acceptability) dari dimensi lingkungan hidup

Page 10: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Penawaran dan Permintaan Energi

Penawaran energi menjelaskan bagaimana sumber energi tidak terbarukan dialokasian dalam ruang dan waktu (Medlock III, 2009)

Penawaran energi memiliki dua fokus utama: masalah valuasi dan infrastruktur energi

Page 11: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Penawaran dan Permintaan Energi

Permintaan energi merupakan permintaan derivatif (derived demand) yaitu permintaan suatu barang atau jasa yang terjadi sebagai akibat dari permintaan barang atau jasa lainnya (Medlock III, 2009).

Permintaan energi memiliki tiga permasalahan utama: konsumsi energi, intensitas energi & efisiensi konsumsi, serta elastisitas permintaan energi

Page 12: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Penawaran dan Permintaan Energi

Konsumsi Energi – Melihat konsumsi energi bukan dari komoditas energi mentah (raw energy); konversi dalam bentuk marketable atau final consumption

Intensitas Energi – rasio jumlah konsumsi energi terhadap PDB riil; semakin rendah semakin efisien

Elastisitas Energi – pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya energi yang diminta

Page 13: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Penawaran dan Permintaan Energi

Page 14: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Indikator Sederhana Ketahanan Energi

Cadangan rasio produksi (reserves to production ratio)

Semakin tinggi nilai cadangan rasio produksi suatu negara maka semakin

tinggi nilai ketahanan energi negara tersebut (Greene et al., 2005)

Perhitungan diversifikasi

Indeks diversifikasi harus mempertimbangkan tiga elemen yaitu variasi (variety), keseimbangan (balance), dan disparitas (disparity) energi (Stirling, 2009)

Ketergantungan Impor

Semakin tinggi impor netto energi maka semakin rendah ketahanan energi di

negara tersebut (Alhajji dan James, 2003)

Page 15: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Indikator Sederhana Ketahanan Energi

Stabilitas Politik

Goncangan politik negara pemasok (supplier) memboikot sumber daya

energi mereka untuk diekspor

ICRG (International Country Risk Guide) yang digunakan IEA (IEA, 2004) Indeks political stability and absence of violence/terrorism yang digunakan

World Bank (IEA, 2007) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

yang digunakan UNDP (Jansen et al., 2004).

Harga Energi

Harga minyak yang selalu naik karena beberapa faktor pembentuknya, salah satunya adalah kelangkaan komoditas tersebut (Kruyt et al., 2009)

Sisi Permintaan

Semakin besar belanja maka mengindikasikan semakin sulit memasok energi (Kendel & James, 1998)

Page 16: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Indikator Agregat Ketahanan Energi

Indeks Shannon

Indeks Shannon menghitung diversifikasi sumber energi,

diversifikasi pemasok energi, stabilitas politik dan menipisnya sumber daya

energi.

Energy Security Index

ESIprice merupakan penjumlahan resiko kosentrasi energi untuk setiap bahan bakar dikali dengan pangsa (share) bahan bakar

ESIvol merupakan pembagian net impor gas dengan total pasokan energi primer (IEA, 2007).

Page 17: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Indikator Agregat Ketahanan Energi

Willingness to pay

Kesediaan (willingness) meningkat ketika resiko ketahanan energi

meningkat juga

Tingginya kuota impor dan tingginya pangsa (share) minyak dan gas dalam

total pasokan energi primer dan tingginya intensitas energi (Bollen,

2008)

Oil Vulnerability Index

Indikator resiko pasokan (supply risk indicator): •Cadangan minyak domestik•Resiko geopolitik minyak•Likuiditas pasar energi (market liquidity).

Indikator resiko pasar (market risk indicator):•GDP per kapita•Intensitas minyak•Biaya minyak dalam pendapatan nasional•Pangsa (share) minyak (Gupta, 2008)

Page 18: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Kebijakan Ketahanan Energi

Kebijakan Ketahanan Energi Indonesia

Kebijakan energi di Indonesia mempunyai tujuan berdasarkan pada UUD 1945 pasal 33 ayat 2

Kebijakan tersebut dituangkan dalam Perpres No. 5 Tahun 2006 yaitu diversifikasi, konservasi, intensifikasi (Kemenristek, 2006)

Penilaian kebijakan tersebut masih menggunakan beberapa indikator sederhana saja

Page 19: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Kebijakan Ketahanan Energi

Kebijakan Ketahanan Energi Kawasan ASEAN

ASEAN Power Grid (APG) merupakan jaringan interkoneksi negara-negara ASEAN dalam memenuhi kebutuhan energi listrik. Berkerja sama memasok energi listrik dan menghubungkan jaringan listrik di kawasan ASEAN.

Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) merupakan jaringan interkoneksi yang menghubungkan pipa gas melewati batas negara.

Dasar perhitungan menggunakan indikator sederhana

Page 20: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Simpulan

Meskipun ketahanan energi menjadi isu yang terus diperbincangkan tetapi tidak adanya konsensus dalam mengukur ketahanan energi suatu negara.

Pengukuran ketahanan energi dapat menggunakan indikator sederhana dan indikator agregat yang berdasarkan konsep penawaran dan permintaan energi.

Indikator energi dapat menentukan arah kebijakan energi suatu negara.

Kebijakan-kebijakan energi yang ada saat ini hanya berdasarkan perhitungan sederhana. Penggunaan beberapa indikator agregat dapat membantu menilai ketahanan energi secara lebih komprehensif.

Page 21: Studi Literatur: Indikator Ketahanan Energi

Terima Kasih