studi kasus farmakologi siap print out

Upload: aryantomo-arsad

Post on 10-Oct-2015

133 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah ini, menyajikan beberapa studi kasus yang dapat berguna dan dapat menjadi bahan ajar bagi beberapa pengajar. silahkan dinikmati.

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    1/19

    STUDI KASUS FARMAKOLOGI VETERINER

    ANESTESI, SEDATIF-HIPNOTIK UNTUK LUKA

    ROBEK PADA KUDA

    Disusun oleh:

    Widya Puspitaningsih 115130100111003

    Farid Abdurrahman 115130100111004

    Novryzal Dian Abadi 115130100111007

    Karina Grace D 115130100111008

    Wahyu Eri Setyawan 115130100111017

    Shintany Rochmatil W 115130101111003

    Dhita Duhita H 115130101111013

    Dini Enggal R L 115130101111015

    Aryantomo Arsad 115130101111018

    Yumeida Noor Ilma 115130101111020

    PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2013

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    2/19

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kehendak-Nya makalah ini

    dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu

    Farmakoterapi Veteriner selaku pihak yang membebankan tugas dan pihak-pihak lain yang

    telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

    Makalah ini berisi tentang anestesi untuk kuda jantan yang mengalami luka robek pada

    kakinya karena terkena pecahan kaca. Anestetikum yang diberikan pada kuda akan membuat

    kuda tidak peka terhadap rasa nyeri sehingga kuda menjadi tenang, dengan demikian

    tindakan diagnostik, terapeutik, atau pembedahan dapat dilaksanakan lebih aman dan lancar

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena

    itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.

    Malang, 3 Desember 2013

    Penulis

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    3/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Istilah anestesi dimunculkan pertama kali oleh dokter Oliver Wendell Holmes (1809-

    1894) berkebangsaan Amerika, diturunkan dari dua kata Yunani : An berarti tidak, dan

    Aesthesis berarti rasa atau sensasi nyeri. Secara harfiah berarti ketiadaan rasa atau sensasi

    nyeri. Dalam arti yang lebih luas, anestesi berarti suatu keadaan hilangnya rasa terhadap

    suatu rangsangan. Pemberian anestetikum dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan

    rasa nyeri baik disertai atau tanpa disertai hilangnya kesadaran. Seringkali anestesi

    dibutuhkan pada tindakan yang berkaitan dengan pembedahan. Anestetikum yang diberikan

    pada hewan akan membuat hewan tidak peka terhadap rasa nyeri sehingga hewan menjadi

    tenang, dengan demikian tindakan diagnostik, terapeutik, atau pembedahan dapat

    dilaksanakan lebih aman dan lancar (Tranquilli et al. 2007; Miller 2010).

    Kata anestesi berasal dari bahasa yunani yang berarti keadaan tanpa rasa sakit. Anestesi

    diberikan untuk memblokir sementara sensasi rasa sehingga memungkinkan pasien menjalani

    operasi dan prosedur kesehatan lainnya tanpa rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua

    kelompok yaitu anestesi lokal dan anestesi umum. Pada anestesi lokal hilangnya rasa sakit

    tanpa disertai hilangnya kesadaran, sedangkan pada anestesi umum hilangnya rasa sakit

    disertai hilangnya kesadaran.

    Perjalanan waktu sepanjang sejarah menunjukkan bahwa anestesi pada hewan

    digunakan untuk menghilangkan rasa dan sensasi terhadap suatu rangsangan yang merugikan

    (nyeri), menginduksi relaksasi otot, dan terutama untuk membantu melakukan diagnosis atau

    proses pembedahan yang aman. Alasan lain penggunaan anestesi pada hewan adalah untuk

    melakukan pengendalian hewan (restraint), keperluan penelitian biomedis, pengamanan

    pemindahan (transportasi) hewan liar, pemotongan hewan yang humanis, dan untuk

    melakukan ruda paksa (euthanasia). Secara umum tujuan pemberian anestetikum pada hewan

    adalah mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dengan meminimalkan kerusakan organ

    tubuh dan membuat hewan tidak terlalu banyak bergerak. Semua tujuan anestesi dapat

    dicapai dengan pemberian obat anestetikum secara tunggal maupun dalam bentuk balanced

    anesthesia, yaitu mengkombinasikan beberapa agen anestetikum maupun dengan agen

    preanestetikum (McKelvey dan Hollingshead 2003; Tranquilli et al. 2007). Anestesi local

    merupakan tindakan menghilangkan nyeri/sakit secara lokal tanpa disertai hilangnyakesadaran. Pemberian anestetik lokal dapat dengan teknik: Anestesi permukaan, yaitu

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    4/19

    pengolesan atau penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung

    atau faring. Anestesi infiltrasi, yaitu penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan

    di sekitar tempat lesi, luka atau insisi. Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade

    lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan. Anestesi blok, yaitu penyuntikan

    analgetik lokal langsung ke saraf utama atau pleksus saraf. Analgesi regional intravena, yaitu

    penyuntikan larutan analgetik lokal intravena.

    Premedikasi adalah pemberian obat sebelum induksi anesthesia dilakukan. Cara

    pemberiannya adalah dengan cara per oral selama 1 - 2 jam, kemudian dengan cara parenteral

    IM selama 30 - 60 menit lalu ada parenteral IV detik dan per rectal selama 15 - 30 menit serta

    Intra nasal.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami golongan obat anestesi,

    sedatif-hipnotik dan jenis-jenis obat anestesi, sedatif-hipnotik, menentukan tujuan terapi pada

    kasus yang membutuhkan anestesi, sedatif-hipnotik, dan menentukan intervensi terapi (advis,

    non drug, drug, rujukan) pada kasus yang membutuhkan anestesi, sedatif-hipnotik.

    1.3 Rumusan Masalah

    - Bagaimana diagnosis dari luka robek pada kuda jantan?

    - Bagaimana tujuan terapi dari luka robek pada kuda jantan?

    - Bagaimana advice untuk luka robek pada kuda jantan?

    - Apa saja terapi drug untuk luka robek pada kuda jantan?

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    5/19

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Kasus

    Seekor kuda jantan (berat badan 500 kg) dikeluhkan pemiliknya mengalami luka robek

    pada kaki kanan depan akibat menghantam kaca. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka

    robek dengan panjang sekitar 20 cm dengan serpihan-serpihan kaca didalamnya. Dokter

    hewan memutuskan untuk membersihkan luka dan melakukan penjahitan luka. Obat anestesi

    apa yang dapat diberikan untuk hewan? Tentukan melalui langkah farmakoterapi.

    Pembahasan

    1.

    Menentukan masalah/diagnosis

    Dari anamnesis diketahui bahwa seekor kuda jantan (berat badan 500 kg) dikeluhkan

    pemiliknya mengalami luka robek pada kaki kanan depan akibat menghantam kaca. Pada

    pemeriksaan fisik didapatkan luka robek dengan panjang sekitar 20 cm dengan serpihan-

    serpihan kaca didalamnya. Diputuskan untuk membersihkan luka dan melakukan penjahitan

    luka.

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    6/19

    2. Menentukan Tujuan

    Tujuan pengobatan adalah untuk memberikan efek anestetikum pada hewan yaitu,

    mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dengan meminimalkan kerusakan organ tubuh

    dan membuat hewan tidak terlalu banyak bergerak.

    3. Advice

    Untuk menjaga keamanan dan keselamatan kuda, pagar umbaran sebaiknya dibuat dari

    kayu atau besi yang kuat. Jangan memakai kawat berduri. Pada areal umbaran diusahakan

    agar bebas dari benda-benda tajam atau keras yang dapat mengakibatkan kuda cedera. Pintu

    pagar harus selalu tertutup. Di tanah umbaran jangan sampai ada yang berlubang, supaya kaki

    kuda tidak terperosok, sehingga mengakibatkan kakinya terkilir. Begitu pula dengan tempat

    makan dan minum, dipilih deri bahan yang lunak tapi kokoh. Untuk menahan tiupan angin

    kencang dan sekaligis sebagai tempat berteduh, di sekeliling pagar ditanami pohon

    pelindung.

    4. Drug

    a. Lidocaine

    Lidocaine merupakan anestesi lokal kuat dan agen antiarrhythmic. Lidocaine HCl

    berwarna putih, tidak berbau, sedikit pahit, bubuk kristal dengan titik leleh antara 74-79 C

    dan pKa 7.86 . Hal ini sangat larut dalam air dan alkohol. pH injeksi komersial disesuaikan 5-

    7, dan pH infus tersedia secara komersial dalam dekstrosa 5 % disesuaikan dengan 3.5-6.. Hal

    ini juga dilaporkan secara fisik kompatibel dengan penisilin G potassium, sodium

    pentobarbital, fenilefrin HCl, kalium klorida, procainamide HCl, proklorperazin edisylate,

    promazine HCl, natrium bikarbonat, natrium laktat, tetrasiklin HCl, verapamil HCl, dan

    Vitamin BComplex. Lidocaine tidak kompatibel dengan dopamin, epinefrin, isoproterenol

    atau norepinefrinini yang memerlukan phos rendah untuk stabilitas. Lidocaine tidak sesuai

    dengan ampisilin sodium, natrium cefazolin, natrium methohexital, atau fenitoin natrium.

    Kompatibilitas tergantung pada faktor-faktor seperti pH, konsentrasi, suhu, dan pengencer

    digunakan dan disarankan untuk berkonsultasi dengan referensi khusus untuk informasi yang

    lebih spesifik.

    Penggunaan / indikasi dari Lidocaine selain dimanfaatkan sebagai agen anestesi lokal

    dan topikal, lidocaine digunakan untuk mengobati aritmia ventrikel, terutama ventricular

    tachycardia dan ventricular kompleks prematur di semua spesies. Kucing cenderung agaksensitif terhadap obat dan beberapa clinicans merasa bahwa itu tidak boleh digunakan dalam

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    7/19

    spesies ini sebagai antiarrhythmic. Farmakokinetik lidocaine tidak efektif secara lisan karena

    memiliki efek pertama - pass tinggi. Jika sangat tinggi dosis oral yang diberikan, gejala toksik

    terjadi (karena metabolit aktif) sebelum tingkat terapeutik dapatdihubungi. Setelah terapi

    dosis bolus IV, onset aksi umumnya dalam waktu 2 menit dan memiliki durasi kerja dari 10-

    20 menit. Jika infus konstan mulai tanpa IV awal bolus mungkin memakan waktu hingga satu

    jam untuk tingkat terapeutik dicapai. Suntikan IM dapat diberikan setiap 1,5 jam pada anjing,

    tetapi karena pemantauan dan menyesuaikan dosis sulit, itu harus dicadangkan untuk kasus-

    kasus di mana IV infus tidak mungkin. Setelah injeksi, obat ini cepat didistribusikan dari

    plasma ke organ-organ yang sangat perfusi (ginjal, hati, paru-paru, jantung) dan

    didistribusikan secara luas di seluruh jaringan tubuh. Ia memiliki afinitas tinggi untuk lemak

    dan jaringan adiposa dan terikat pada protein plasma, terutama alpha1 - asam glikoprotein.

    Itu telah dilaporkan bahwa lidokain mengikat protein ini sangat bervariasi dan tergantung

    konsentrasi

    Lidocaine merupakan kontraindikasi pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap

    amideclass yang anestesi lokal, tingkat parah SA, Av atau blok jantung intra ventrikular (jika

    tidak menjadi artifisial mondar-mandir), atau sindrom Adams-Stokes. Penggunaan lidokain

    pada pasien dengan Wolff-Parkinson-White (WPW) sindrom kontroversial. Beberapa

    produsen menyatakan penggunaannya kontraindikasi, namun beberapa dokter telah

    menggunakan obat pada manusia. Lidocaine harus digunakan dengan hati-hati pada pasien

    dengan penyakit hati, gagal jantung kongestif, syok, hipovolemia, depresi pernafasan yang

    parah, atau ditandai hipoksia. Perlu juga dapat digunakan dengan hati-hati pada pasien

    dengan bradikardia atau blok jantung lengkap memiliki VPCs, kecuali detak jantung

    pertama dipercepat. Pasien rentan untuk mengembangkan hipertermia ganas harus menerima

    lidokain dengan pemantauan intensif.

    Efek samping / Peringatan -Pada dosis biasa dan jika tingkat serum tetap dalam

    diusulkan kisaran terapeutik ( 1 - 5 mikrogram / ml ) , efek samping yang serius cukup langka

    . Yang paling umum efek samping yang dilaporkan terkait dosis (level serum ) dan ringan.

    CNS tanda-tanda termasuk mengantuk , depresi , ataksia , tremor otot , dll Mual dan muntah

    dapat terjadi , tetapi biasanya sementara. Efek merugikan jantung umumnya hanya terjadi

    pada konsentrasi plasma tinggi dan biasanya terkait dengan PR dan QRS perpanjangan

    interval dan interval QT shortening. lidokain dapat meningkatkan tingkat ventrikel jika

    digunakan pada pasien dengan atrial fibrilasi.

    Lidocaine HCl untuk injeksi 1 % ( 10 mg / ml ) dalam 5 ml ( 50mg ) dan 10 ml ( 100mg ) jarum suntik 2 % ( 20 mg / ml ) dalam 5 ml penggunaan tunggal botol dan jarum suntik

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    8/19

    ( pengawet gratis) 2 % ( 20 mg / ml ) dalam 100 ml multi guna botol , Kedokteran Hewan (

    mengandung pengawet ) Untuk mempersiapkan IV larutan infus menggunakan solusi hewan

    2 % tambahkan 1 gram ( 50 ml dari 2 % larutan untuk 1 liter D5W atau larutan lain yang

    kompatibel , ini akan memberikan konsentrasi perkiraan dari 1 mg / ml (1000 mikrogram / ml

    ) . Bila menggunakan mini- drip ( 60 tetes / ml ) IV set, setiap tetes akan berisi sekitar 17

    mikrogram . Pada anjing kecil dan kucing , solusi yang lebih terkonsentrasi dapat digunakan

    untuk akurasi dosis yang lebih besar . Ketika mempersiapkan solusi pastikan bahwa Anda

    tidak menggunakan lidokain produk yang juga mengandung epinefrin . Lidocaine ( disetujui

    manusia ) juga tersedia dalam 4 % , 10 % , dan solusi gratis 20 % untuk pengawet Campuran

    IV , untuk administrasi IM langsung , dan premixed dengan D5W untuk infus IV dalam

    konsentrasi dari 2 mg / ml , 4 mg / ml , dan 5 mg / ml. Juga dikenal sebagai lignocaine HCl .

    Sebuah nama dagang umum adalah Xylocaine

    Dosis : lidokain 2% 0,65mg/kg bb

    b. Peniciline

    Farmakokinetik :

    `Obat ini baik di gunakan secara per oral dikarenakan diabsorbsi secara cepat pada

    traktus digestivus. Sehingga efek obat cepat bekerja.

    Farmakodinamik :

    Obat ini berdifusi dengan baik di jaringan dan cairan tubuh, tapi penetrasi ke dalam

    cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi. Obat ini diekskresi ke

    urin dalam kadar terapeutik. Probenesid menghambat ekskresi penicillin oleh tubulus ginjal

    sehingga kadar dalam darah lebih tinggi dan masa kerjanya lebih panjang.

    Mekanisme kerja :

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    9/19

    Penisilin merintangi/menghambat pembentukan sintesa dinding sel bakteri sehingga

    bila sel bakteri tumbuh dengan dinding sel yang tidak sempurna maka bertambahnya plasma

    atau air yang terserap dengan jalan osmosis akan menyebabkan dinding sel pecah sehingga

    bakteri menjadi musnah. Obat ini berdifusi dengan baik di jaringan dan cairan tubuh, tapi

    penetrasi ke dalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi. Obat

    ini diekskresi ke urin dalam kadar terapeutik. Probenesid menghambat ekskresi penicillin

    oleh tubulus ginjal sehingga kadar dalam darah lebih tinggi dan masa kerjanya lebih panjang.

    Penicillin berpengaruh terhadap sel yang sedang tumbuh dan hanya berpengaruh

    kurang berarti terhadap kuman yang sedang tidak aktif tumbuh (dorman). Penicillin tidak

    mempengaruhi sel-sel jaringan mamalia, karena sel mamalia tidak memiliki dinding masif

    seperti halnya pada kuman.

    Efek obat :

    Analgesik kuat, antipiretik, tidakmemiliki efek antiinflamasi

    Efek Samping :

    Efek samping dari penggunaan obat ini antara lain dapat menimbulkan ultikaria , dan kadang-

    kadang anifilaksis sehingga dapat menjadi fatal

    Resistensi :

    Pemakaian yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri terutama golongan Stafilococcus dan

    Bakteri Coli menjadi resisten (kebal) terhadap penisilin.

    Resistensi bakteri ini terbantuk dengan cara :

    1.Bakteri membentuk enzyme lactamase yang memecah cincin lactam2.Bakteri mengubah bentuknya menjadi bakteri huruf L yaitu bentuk bakteri tanpa dinding

    sel. Bakteri berbentuk L dapat menimbulkan infeksi kronis (misalnya infeksi paru-paru dan

    saluran kemih) karena lama berkembanganya. Bakteri semacam ini dengan mudah dimatikan

    dengan kotrimoksazol atau tetrasiklin (obat antibootik).

    Indikasi :

    Pengobatan terhadap penyakit infeksi oleh bakteri seperti klostridia (antibakteri)

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    10/19

    Kontraindikasi :

    hipersensitifitas (alergi) penicillin.

    Bentuk obat :

    Dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg zat aktif juga dalam bentuk

    sirup dengan kandungan zat aktif 125 mg / 5 ml. Harus sesuai dengan resep dokter hewan

    atau dokter umum yang bersangkutan.

    Harga :

    Rp. 90.145

    Vitamin B complex

    Vitamin B complex dalam hal ini digunakan sebagai supplement, sebagai tambahan

    pada hewan kuda untuk merangsang pertumbuhan nafsu makan dari kuda tersebut. Vitamin B

    complex tersusun atas vitamin B1,B2,B6, nikotinamid, -panthenol. Karena Vitamin B

    kompleks merupakan vitamin yang larut dalam air dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh.

    Selain itu vitamin B kompleks juga tidak dapat disimpan secara baik didalam tubuh, maka

    asupan secara reguler sangat dianjurkan agar tidak kekurangan vitamin B kompleks.

    Penentuan P-drug

    No.Golongan

    ObatEfficacy Safety Suitability Cost

    1. Xylazine

    (Xyla)

    Farmakokinetik

    Aktivitas xylazine

    pada susunan syaraf

    pusat adalah melalui

    aktivasi atau stimulasi

    reseptor 2-

    adrenoseptor,

    menyebabkan

    penurunan pelepasan

    simpatis, mengurangi

    pengeluaran

    norepineprin dan

    Efek samping/

    Toksisitas

    Vomit setelah

    pemberian 1-5 menit

    untuk hewan yang

    meiliki hypotension,

    bradycardia, polyuria.

    Interaksi Obat

    Xylazine yang

    berinteraksi dengan

    ephinephrine

    Indikasi

    Premedikasi

    anastesi umum dan

    penenang untuk

    segala situasi

    dimana sedasi

    diperlukan seperti

    dalam transportasi,

    partus, hiperaktif,

    pengobatan kuku/

    teracak, operasi

    ringan pada sapi,

    @50

    mL

    Rp

    310.00

    0

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    11/19

    dopamin.

    Farmakodinamik

    bekerja melaluimekanisme yang

    menghambat tonus

    simpatik karena

    xylazine mengaktivasi

    reseptor postsinap 2-

    adrenoseptor sehingga

    menyebabkanmedriasis, relaksasi

    otot, penurunan

    denyut jantung,

    penurunan peristaltik,

    relaksasi saluran

    cerna, dan sedasi.

    Aktivitas xylazine

    pada susunan syaraf

    pusat adalah melalui

    aktivasi atau stimulasi

    reseptor 2-

    adrenoseptor,

    menyebabkan

    penurunan pelepasan

    simpatis, mengurangi

    pengeluaran

    norepineprin dan

    dopamin.

    Efek obat

    Xylazine merupakan

    obat sedatif, analgesia

    mengganggu kerja

    jantung dan

    menyebabkan aritmia

    Bentuk obat

    - intravena:4 ml

    Xyla per 100 kg

    berat badan

    -intramuskular:10 ml

    Xyla per 100 kg

    berat badan

    kuda, babi,

    kambing, domba,

    anjing & kucing.

    Kontraindikasi

    Penggunaan

    xylasine

    kontraindikasi pada

    hewan yang telah

    diberi epinephrine

    atau dengan

    ventricular

    arrhytmias.

    Peringatan untuk

    hewan dengan

    heart disease.

    Hypotension,

    shock, respiratory

    dysfunction, renal

    disease.

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    12/19

    dan perelaksasi otot

    2. Midazolam Farmakokinetik

    Midazolam

    dimetabolisme di hati.

    Produk metabolit

    utama midazolam

    adalah

    hidroksimidazolam

    yang diekresikan

    melalui hati sebanyak

    40-50%,hydroxymidazolam

    yang terbentuk akan

    segera terikat dengan

    asam glukoronat

    (tidak aktif) dan 50-

    70% dosis midazolam

    yang diberikankemudian dieliminasi

    melalui ginjal.

    Farmakodinamik

    Midazolam bekerja

    pada reseptor

    benzodiazepin dengan

    cara meningkatkan

    pengikatan GABA

    pada reseptor

    GABAalpha, sehingga

    menimbulkan

    penghambatan SSP

    Efek obat

    Efek samping/

    Toksisitas

    Efek samping

    penggunaan

    midazolam adalah

    hipotensi, bradikardi,

    depresi respirasi,

    kerusakan fungsi

    motor, dan koma.

    Interaksi Obat

    Midazolam stabil

    dalam larutan,

    sehingga dapat

    dikombinasikan

    dengan ketamine atau

    ketamine-larutan salinuntuk pemberian

    secara infus

    Bentuk obat

    ampul

    Indikasi

    Midazolam

    diindikasikan untuk

    sedasi preoperasi,

    amnesia,

    penanganan

    seizures atau status

    epilepsi, sedasi dan

    amnesia untuk

    endoskopi, dandikombinasikan

    dengan agen

    anestesi lain

    sebagai anestesi

    umum

    KontraindikasiTidak ada efek

    cardiovascular

    yang signifikan,

    depresi pernafasan

    dan sedasi

    tergantung jumlah

    dosis yang

    diberikan.

    @5 ml

    Rp.

    20.999

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    13/19

    menghasilkan efek

    hipnotik, relaksasi otot

    3. Lidokain Farmakokinetik

    mudah diserap daritempat suntikan, dan

    dapat melewati darah

    pada otak.

    Farmakodinamik

    anestetik lokal yang

    kuat yang digunakan

    secara luas dengan

    pemberian topical dan

    suntikan. Anestesi

    terjadi lebih cepat,

    lebih kuat, lebih lama

    dan lebih ekstensif

    daripada yang

    ditimbulkan oleh

    prokain.

    Efek obat

    Sebagai obat anastesi

    lokal

    Efek samping/

    Toksisitasmengantuk, pusing,

    parestesia, gangguan

    mental, koma, dan

    seizures.

    Serta kematian jika

    dosis tinggi

    Interaksi Obat

    efek dapat

    ditingkatkan dengan

    administrasi seiring

    simetidin atau

    propranolol

    Bentuk obat

    Cairan injeksi

    Indikasi

    digunakan secarasuntikan untuk

    anesthesia

    infiltrasi, blockade

    saraf, anesthesia

    epidural ataupun

    anesthesia selaput

    lender.

    Kontraindikasi

    Pasien dengan

    hipersensitivitas

    terhadap

    amideclass anestesi

    lokal

    Rp130.00

    0

    4. Penicilin Farmakokinetik

    diabsorbsi baik secara

    per oral maupun

    parenteral

    Farmakodinamik

    Termasuk dalam

    spectrum luas

    terhadap bakteri gram

    + / - yang lemah

    Efek samping

    reaksi alergi berupa

    urtikaria, nyeri sendi,

    syok anafilaktik,

    diare.

    Bentuk sediaan obat

    Penisilin 100 ml

    dengan dosis injeksi

    Indikasi: infeksi

    yang disebabkan

    oleh

    mikroorganisme

    yang peka terhadap

    penicillin atau

    dihydrostreptomyci

    n dan infeksi

    bakteri sekunder

    Rp

    90. 145

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    14/19

    terhadap penisilin.

    Efek obat

    Digunakan sebagaiantibiotik spektrum

    luas.

    im 1020 ml.

    = 75 ml,

    pada kuda, sapi,

    domba.

    Kontraindikasi

    Hipersensitivitas

    terhadap penisilin

    5. Vit. B

    complex

    Farmakokinetik

    Baik diberikan secara

    oral maupun

    parenteral

    Farmakodinamik

    Efek samping

    Bentuk sediaan obat

    Diberikan dalam

    bentuk injeksi secara

    intra muskular dengan

    dosis pada hewan

    besar 5 10 ml per

    hari.

    Indikasi

    Vitamin B12

    adalah vitamin

    yang sangat

    dibutuhkan oleh

    tubuh hewan sakit,

    Kekurangan

    vitamin B12 dapat

    membahayakan

    nyawa. Karena

    Tubuh tidak bisat

    menghasilkan

    vitamin B12

    sendiri, oleh sebab

    itu vitamin ini

    perlu diperoleh dari

    sumber nutrisi

    diluar tubuh seperti

    hati, otot, ginjal,

    ikan, telur, dsb.

    Pemberian Vitamin

    B12 pada hewan

    sakit bisa

    menstimulasi nafsu

    makannya,

    memperbaiki

    pergantian energi,

    Rp.

    12,000/

    botol

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    15/19

    dan memperbaiki

    pencernaan

    makanan.

    Kelebihan dosisvitamin ini tidaklah

    berbahaya dan akan

    dibuang melalui

    urine.

    Kontra indikasi

    Umumnya jarang

    terhajadi.

    Dipilih obat anesthesi berupa idokaine karena lidokaine aman digunakan, harganya murah,

    toksisitas rendah dan efek sedatif baik. Antibiotik dipilih pennicilin g karena untuk mencegah

    infeksi dari bakteri dan terai suportive b komplek.

    5. Non Drug

    Meyediakan antiseptik, bebat/perban dan perlengkapan pertolongan pertama pada

    waktu penyembuhan luka.

    Mengontrol fase penyembuhan luka dan kondisi perban maksimal 3 hari sekali

    Anestesi nondrug dapat dilakukan dengan menggunakan cekaman suhu rendah dengan

    es, aliran listrik, dan mekanik.

    Efek pendinginan jaringan adalah untuk mengurangi tingkat metabolisme didalam

    jaringan, sehingga akan mempengaruhi aktivitas dari semua jaringan. Kebutuhan O2

    menurun terjadinya erythema merupakan vasodilatasi oleh rangsangan dingin dengan

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    16/19

    pemanasan, sebab lebih sedikit jumlah hemoglobin untuk memenuhi kebutuhan fisiologis

    jaringan. Dengan demikian pendinginan tidak bermanfaat bagi proses penyenbuhan lagi.

    Resep Obat

    Drh PuntadewaSIP 076/DH/011

    Praktek Jl Indraprastha No 24 Malang (0341) 115 1301

    Kantor RSH Husada Satwa Malang (0341) 0011 1017

    Malang, 1 Desember 2013

    R/ Lidocaine 2 % 0,65mg/kg bb

    S. imm

    R/ Pennicilin G 50 mL

    S. imm

    R/ vit B complek 1 btl

    S. imm

    Iter 3 dd

    Pro : Aswatama (500 kg)

    Pemilik : H. Munawir

    Jl Salatiga No 7 Malang

    6. Rujukan

    Apabila perlu dilakukan pemeriksaan dengan sinar ronxent untuk melihat pecahan kaca.

    Menyediakan tempat yang nyaman dalam masa penyembuhanMengontrol kesembuhan luka setiap tiga hari sekali

    Komunikasi, Informasi, Perhatian

    Jika bolus IV diberikan terlalu cepat , hipotensi dapat terjadi. Pastikan untuk tidak

    menggunakan produk yang mengandung epinefrin intravena. Interaksi Obat - tingkat

    Lidocaine atau efek dapat ditingkatkan dengan administrasi seiring simetidin atau

    propranolol. Antiaritmia lain seperti procainamide, quinidine, propranolol, phenytoin

    diberikan dengan lidokain dapat menyebabkan efek aditif atau antagonis jantung dan

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    17/19

    toksisitas mungkin ditingkatkan. Fenitoin bila diberikan IV dengan lidokain dapat

    menyebabkan depresi jantung meningkat. Dosis besar lidokain dapat memperpanjang apnea

    succinylcholine-diinduksi. Interaksi Laboratorium-Lidocaine dapat menyebabkan

    peningkatan kadar creatine kinase (CK). Informasi pelanggan - Obat ini hanya boleh

    digunakan oleh para profesional yang akrab dengan penggunaannya dan dalam pengaturan di

    mana pemantauan pasien yang memadai dapat dilakukan. Pemberian obat-obatan melalui

    injeksi sehinga harus dilakukan oleh dokter hewan.

    Monitoring dan Evaluasi

    Operasi dikataan berhasi bila selama 3 hari pasca operasi luka telah mengering.

    Pengamatan / observasi kembali terhadap frekuensi jantung, nafas, temperatur,

    nafsu makan, feses dan urin, dan luka jahitan.

    Pada hari ke-7 jahitan dibuka dan diberi perubalsem.

    Selama masa penyembuhan kuda diberi pakan dengan cukup gizi

    Perbn perlu dilihat dan dikontrol untuk mencegah timbulnya larva

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    18/19

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Dari anamnesis diketahui bahwa seekor kuda jantan (berat badan 500 kg) dikeluhkan

    pemiliknya mengalami luka robek pada kaki kanan depan akibat menghantam kaca. Pada

    pemeriksaan fisik didapatkan luka robek dengan panjang sekitar 20 cm dengan serpihan-

    serpihan kaca didalamnya. Diputuskan untuk membersihkan luka dan melakukan penjahitan

    luka. Sebagai obat anestesi dipilih jenis obat Lidokain dan sediaan obat cairan injeksi karena

    bersifat sebagai obat anestesi bekerja dengan menghalangi hantaran sistem saraf tepi, lidokain

    juga mempunyai efek penting pada sistem saraf pusat, ganglia otonom, sambungan saraf

    otot dan semua jenis serabut otot. Dosis pemberian lidokain adalah 0,65 mg/kg bb. Tujuan

    pengobatan adalah untuk memberikan efek anestetikum pada kuda yaitu, mengurangi atau

    menghilangkan rasa nyeri dengan meminimalkan kerusakan organ tubuh dan membuat kuda

    tidak terlalu banyak bergerak.perlakuan higiene dan menjaga nutrisi mutlak dilkukan untuk

    mempercepat penyembuhan luka. Pemberian antibiotik bertujuan mencegah infeksi sekuder

    dan pemberian terpi suportive untuk mempercepat penyembuhan dari metabolisme tubuh

  • 5/20/2018 Studi Kasus Farmakologi Siap Print Out

    19/19

    DAFTAR PUSTAKA

    Adams HR. 2001. Veterinary Pharmacology and Therapeutics. Ed ke-8. United State of

    America: Iowa State University Press. 1201 hlm.

    Brander, G.C., Pugh, R.J., and Bywater, W.L., 1991. Veterinary Applied Pharmacology and

    Therapeutics.5th ed. Bailliere Tindall ELBS. 436,467-473.

    Hall, L.W. dan K.W. Clarke. (1983). Veterinary Anasthesia. ELBS and Bailliere Tindal.

    London

    Jacobson JD, hartsfield. 1993. Cardiorespiratory effects of intravenous bolus administration

    and infusion of ketamine-midazolam in dogs. American Journal Veterinary Research

    54: 1710-1714.

    Lamont LA, Tranquilli WJ, Mathews KA. 2007.Adjunctive analgesic therapy.Department of

    Veterinary Clinical Medicine, College of Veterinary Medicine, University of Illinois,

    Urbana, USA.

    Lee, Lyon. 2012. Equine Anesthesia. Veterinary Surgery I. Ed 5731.USA

    Lemke, M., at all. 2004. International Outcomes of Learning in Mathematics Literacy and

    Problem Solving: PSIA 2033 Results From the U.S. Perspective. United State of

    America: National Center for Education Statistics Institute Education Sciences U.S.

    Department of Education.

    Lumb WV, Jones EW. 1996. Veterinary Anesthesia. Ed. Ke-4. Philadelphia: Lea and Febiger.

    1096 hlm.

    Luna CM, Blanzaco D., Niederman MS, Matarucco W, Baredes NC, Desemery P, et al.

    Resolution of Ventilator Associated Pneumonia: Propective Evaluation of the Clinical

    Pulmonary Infection Score as an Early Clinical Predictor of Outcome. Crit Care Med

    1992; 31: 31: 676-82.

    McKelvey D, Hollingshead KW. 2003. Veterinary anaesthesia and analgesia. Ed ke-3.

    United State of America: Mosby, 448 hlm.

    Muir C.C., B.M.F. Galdikas and A.T. Beckenbach. 2000. mtDNA sequences diversity of

    orangutans from the islands of Borneo and Sumatera.J. Mol.Evol. 51: 471-480.

    Plumb DC. 1991. Veterinary Drug Handbook. Minnesota: Pharma Vet Publishing.

    Stawicki SP. 2007. Common sedative agents. OPUS 12 Scientist. 1:8-9.