studi kasus asuhan keperawatan...

41
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA An.G DENGAN BRONKITIS DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DISUSUN OLEH : HASTIN NUR AINI NIM. P.09024 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: vuongdan

Post on 02-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS PADA An.G DENGAN

BRONKITIS DI RUANG FLAMBOYAN

RSUD SUKOHARJO

DISUSUN OLEH :

HASTIN NUR AINI

NIM. P.09024

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

� �

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS PADA An.G DENGAN

BRONKITIS DI RUANG FLAMBOYAN

RSUD SUKOHARJO

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

HASTIN NUR AINI

NIM. P.09024

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : HASTIN NUR AINI

NIM : P. 09024

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAK

EFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS

PADA An.G DENGAN BRONKITIS DI

RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012

Yang membuat Pernyataan

HASTIN NUR AINI

NIM. P. 09024

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

���

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : HASTIN NUR AINI

NIM : P. 09024

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAK

EFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS

PADA An. G DENGAN BRONKITIS DI

RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan : Surakarta

Hari / Tanggal : Sabtu/28 April 2012

Pembimbing : Siti Mardiyah, S, Kep.,Ns (…………………….)

NIK. 221183063

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

���

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : HASTIN NUR AINI

NIM : P. 09024

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAK

EFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS

PADA An.G DENGAN BRONKITIS DI

RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan : ……………………..

Hari / Tanggal : ……………………..

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Siti Mardiyah, S.Kep., Ns (…………………….)

NIK: 201183063

Penguji II : Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns (…………………….)

NIK: 201187065

Penguji III : Anissa Cindy N.A,S.Kep.,Ns (…………………….)

NIK: 201188087

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep., Ns.

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA An.G DENGAN BRONKITIS DI

RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Bapak Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi

DIII keperawatan dan penguji II yang telah memberikan kesempatan untuk

dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

���

4. Ibu Annisa Cindy N.A, S.Kep.,Ns selaku penguji III yang telah memberikan

masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta

memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

����

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................ 1

B. Tujuan Penulisan ......................................................... 4

C. Manfaat penulisan ....................................................... 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien. ............................................................ 6

B. Pengkajian . ................................................................. . 6

C. Perumusan Masalah Keperawatan . .............................. 12

D. Perencanaan Keperawatan . ......................................... 13

E. Implementasi Keperawatan . ........................................ 14

F. Evaluasi Keperawatan . ............................................... 15

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ................................................................. 17

B. Simpulan ..................................................................... 25

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

����

C. Saran ........................................................................... 26

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Log Book

Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 5 Lembar Konsultasi

Lampiran 6 Asuhan Keperawatan

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan
Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bronkitis (sering disebut trakeobronkitis) adalah inflamasi jalan nafas

utama (trakea dan bronkus), yang sering berkaitan dengan infeksi saluran

pernafasan atas atau ISPA. Agens virus merupakan penyebab utama penyakit

ini, meskipun Mycoplasma pneumoniae merupakan penyebab tersering pada

anak-anak berusia 1-2 tahun. Kondisi ini dicirikan dengan batuk non produktif

yang memburuk dimalam hari menjadi produktif dalam 2 sampai 3 hari (Wong,

2008:950).

Bronkitis termasuk ke dalam kelompok PPOK (Penyakit Paru Obstruktif

Kronik). Berdasar data yang didapat dari Badan Kesehatan Dunia ditunjukkan

bahwa pada tahun 1990 PPOK menempati urutan ke-6 sebagai penyebab utama

kematian di dunia, sedangkan pada tahun 2002 telah menempati urutan ke-3

setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker (WHO, 2002).

Negara Amerika, kekerapan bronkitis diperkirakan sebanyak 1,3% di

antara populasi. Indonesia belum ada laporan tentang angka presentase yang

pasti mengenai penyakit ini. Kenyataannya penyakit ini sering ditemukan di

klinik-klinik dan diderita oleh laki-laki dan perempuan (Rahayu, 2003).

Bronkitis dimulai sebagai ISPA yang dapat disertai demam ringan. Anak

secara bertahap mengalami peningkatan gawat nafas dengan takipnea, batuk

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

paroksismal, mengi, retraksi, ronchi kasar, dispnea, dan bunyi nafas hilang

(Wong, 2008:951).

Manusia mempunyai kebutuhan dasar (kebutuhan pokok) untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan dasar manusia

mempunyai banyak kategori atau jenis, salah satunya ialah kebutuhan fisiologis

seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

dasar manusia yang paling utama dan harus terpenuhi. Bila kebutuhan oksigen

dalam tubuh tidak terpenuhi maka akan terjadi hipoksia dan bisa menyebabkan

kematian (Asmadi, 2008:1).

Oksigen (O2) merupakan salah satu komponen gas dan unsure vital dalam

proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel

tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara

ruangan dalam setiap kali bernafas. Penyampaian O2 ke jaringan tubuh

ditentukan oleh interaksi system respirasi, kardiovaskuler dan keadaan

hematologis ( Harahap, 2005).

Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara

fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional

mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian, oleh

karena itu kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang utama dan paling

vital bagi tubuh (Asmadi, 2008:13).

Adanya kekurangan O2 ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam

proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat mengancam

kehidupan. Klien dalam situasi demikian mengharapkan kompetensi perawat

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

dalam mengenal keadaan hipoksemia dengan segera untuk mengatasi masalah

(Harahap, 2005).

Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem

pernafasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem

respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Banyak kondisi

yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan

kebutuhan oksigen seperti adanya sumbatan pada saluran pernafasan.

Kekurangan oksigen atau kebutuhan oksigen yang tidak terpenuhi pada anak

terutama pada pasien bronkitis akan menyebabkan syok, gangguan pada

tumbuh kembang anak hingga terjadi kematian (Asmadi, 2008:13).

Kegagalan pemenuhan kebutuhan dasar menimbulkan kondisi yang tidak

seimbang, sehingga diperlukan bantuan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar

tersebut. Di sinilah pentingnya peranan perawat sebagai profesi kesehatan

dimana salah satu tujuan pelayanan keperawatan adalah membantu klien dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya (Asmadi, 2008:2).

Dari hasil studi kasus di RSUD Sukoharjo didapatkan kasus tentang

pemenuhan kebutuhan oksigenisasi pada pasien ISPA dengan penyakit

bronkitis. Dengan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

mengangkat kasus “ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS” untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan

oksigen pada pasien ISPA.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan oksigenisasi pada An.G dengan

bronkitis di RSUD Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian keperawatan An.G dengan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien bronkitis.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan An.G dengan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien bronkitis.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan An.G dengan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien bronkitis.

d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan An.G dengan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien bronkitis.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan An.G dengan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien bronkitis.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi ketidakefektifan bersihan jalan

nafas pada pasien bronkitis.

C. Manfaat Penulisan.

1. Bagi Institusi

Sebagai tambahan informasi dan bahan kepustakaan dalam pemberian

asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien

bronkitis.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan khususnya untuk perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien yang mengalami

penyakit oksigenisasi dan sebagai pertimbangan perawat dalam

mendiagnosa kasus sehingga perawat mampu memberikan tindakan yang

tepat kepada pasien.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai tambahan informasi dan pengetahuan masyarakat tentang

pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien ISPA.

4. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan peneliti tentang masalah keperawatan

oksigenisasi dan merupakan suatu pengalaman baru bagi penulis atas

informasi yang diperoleh selama penelitian.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

6

BAB II

LAPORAN KASUS

Pada bab ini akan disampaikan studi kasus pada An.G selama tiga hari di

ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. Studi kasus yang dilakukan oleh penulis

meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi

keperawatan.

A. Identitas Pasien

Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 April 2012 pukul 12.00 WIB

dengan metode ������������� ���� ����������. Dari wawancara tersebut

didapatkan identitas pasien yaitu nama pasien dengan inisial An.G dengan

usia 3 bulan, alamat Klaten, jenis kelamin laki-laki, agama islam, tanggal

masuk 3 April 2012, merupakan pasien rujukan dari bidan dengan diagnosa

medis bronkitis. Selain identitas pasien juga didapatkan identitas penanggung

jawab pasien yaitu nama dengan inisial Ny.N, alamat Klaten, umur 21 tahun,

pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, dan hubungan dengan pasien adalah ibu

pasien.

B. Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada tanggal 03 April 2012 Ny.N dan keluarganya datang ke

RSUD Sukoharjo. Ny.N mengatakan An.G mengalami batuk berdahak

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

dan sesak nafas sejak kemarin tanggal 2 April 2012, gejala ini terjadi

secara mendadak. Awalnya pasien dibawa ke bidan, lalu dari bidan

dirujuk ke rumah sakit. Ny.N mengatakan pasien baru pertama kali ini

mengalami batuk berdahak dan sesak nafas.

2. Riwayat Masa Lalu

Pengkajian kesehatan keluarga didapatkan Ny.N sebagai ibu

pasien mengatakan pasien tinggal serumah bersama ibu, ayah, dan

saudara laki-lakinya, tidak mempunyai penyakit keturunan dan kakek

pasien mempunyai kebiasaan merokok. Letak rumah pasien jauh dari

keramaian dan tidak pernah kontak dengan turis asing, rumah pasien

dekat dengan persawahan dan jauh dari pabrik. Suasana lingkungan

rumah aman, terpelihara dan bersih tanpa ada polusi. Ayah pasien yang

berinisial Tn.W yang hanya lulusan SD bekerja sebagai buruh kasar,

sedangkan Ny.N yang hanya lulusan SMP sebagai ibu rumah tangga.

Ny.N mengatakan masih menggunakan kepercayaan budaya/etnis yang

dilakukan dilingkungan rumahnya.

Dari pengkajian kehamilan, Ny.N mengatakan mempunyai dua

orang anak, anak pertama lahir normal dengan usia sekarang 16 bulan

dan pasien merupakan anak kedua yang usianya sekarang 3 bulan, lahir

spontan pada umur kehamilan 37 minggu 6 hari. Pada masa kehamilan

selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan dan tidak pernah ada

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

masalah dengan kehamilannya. Ny.N juga mengatakan selama kehamilan

mengkonsumsi obat yang didapatkannya dari bidan.

Pengkajian yang kedua yaitu kelahiran, Ny.N mengatakan selama

dua kali hamil selalu melahirkan secara prontan dan lahir di bidan

terdekat. Pengkajian yang ketiga yaitu pengkajian post natal, Ny.N

mengatakan berat badan pasien saat lahir 2700 gram, panjang badan 48

cm, dan lingkar kepala 30 cm dengan kondisi sehat tidak ada cacat.

Pengkajian yang keempat yaitu pengkajian pada penyakit

sebelumnya, operasi ataupun cedera, Ny.N mengatakan pasien tidak

pernah mengalami cedera ataupun melakukan operasi dan dalam

keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit menular.

Pengkajian kelima yaitu pengkajian pada alergi, Ny.N

mengatakan pasien tidak mempunyai alergi terhadap makanan, obat,

binatang, tumbuhan dan produk rumah tangga. Pengkajian yang terakir

yaitu pengkajian imunisasi yang telah diberikan kepada pasien, Ny.N

mengatakan imunisasi yang sudah di berikan adalah HB-0 yang diberikan

pada usia 1 hari, BCG yang diberikan pada usia 29 hari. Polio 1 yang

diberikan pada usia 29 hari, DPT dan polio 2 yang diberikan pada usia

2,5 bulan.

3. Pemeriksaan Fisik

Pengkajian yang selanjutnya adalah pengkajian dengan cara

memeriksa fisik klien. Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada tanggal 03

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

April 2012 mengunakan pemeriksaan secara head to toe yaitu

pemeriksaan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pemeriksaan fisik ini

dimulai dengan memeriksa keadaan umum pasien. Dilihat secara

langsung keadaan umum pasien composmentis, tingkah laku terlihat

tangisan lemah. Setelah dilihat secara langsung pasien dilakukan

pemeriksaan tanda-tanda vital yang terdiri dari suhu tubuh 38� C,

frekuensi pernafasan 32x/menit, denyut nadi 120x/menit.

Pada saat pengkajian di dapatkan juga pengukuran antropometri

dengan hasil berat badan 6,3 kg, lingkar kepala 40 cm, panjang badan 53

cm, lingkar lengan 15 cm, lingkar dada 45 cm. Pada pengukuran denver

pasien sudah mampu mengamati tangannya, tangan bersentuhan,

memegang icik-icik, menoleh bunyi icik-icik, berteriak, tertawa, berkata

ooh/aah, bangkit kepala tegak, menumpu beban pada kaki, duduk dengan

kepala tegak, kepala terangkat 90� dan membalik.

Pemeriksaan yang lainnya adalah kulit sedikit kemerahan, tidak

ada edema, tekstur lembut dan halus, tidak ada pengelupasan pada kulit

dan kulit teraba hangat. Pada pemeriksaan kepala didapatkan bentuk

kepala mesochepal, simetris antara kana dan kiri dan tidak ada cedera

kepala. Pada pemeriksaan rambut didapatkan rambut bersih, warna hitam

dan tidak terlalu lebat. Pada pemeriksaan mata didapatkan sklera putih,

kornea bening, konjungtiva merah muda, mata kanan dan kiri simetris,

tidak juling dan tidak ada infeksi pada mata. Selanjutnya adalah

pemeriksaan hidung, pada pemeriksaan hidung didapatkan hidung tidak

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

ada polip, terdapat sekret, tidak terjadi perdarahan pada hidung,

terpasang oksigen 1 liter dengan menggunakan nasal kanul dan terpasang

NGT. Pemeriksaan yang selanjutnya adalah pemeriksaan pada telinga

yang didapat adalah bersih, tidak terdapat serumen, telinga kanan dan kiri

simetris dan kemampuan mendengar normal. Pemeriksaan yang

selanjutnya adalah pemeriksaan mulut, pemeriksaan pada mulut

didapatkan mulut bersih, tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering, dan

warna bibir sedikit pucat.

Pemeriksaan pada tenggorokan yaitu didapat suara terdengar

grok-grok, terdapat sputum dan pasien terlihat sulit mengeluarkan suara

atau menangis. Pada pemeriksaan leher didapatkan tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid dan tidak ada kaku kuduk. Pada pemeriksaan dada

didapatkan simetris antara kanan dan kiri, dada datar, gerakan dada cepat,

suara terdengar grok-grok dan tampak tarikan dinding pada saat inspirasi.

Pada pemeriksaan respirasi didapatkan batuk tidak efektif, suara ronchi,

dan nafas pendek.

Pemeriksaan gastrointestinal didapatkan pasien terlihat muntah,

tidak ada perubahan pada feses. Pada pemeriksaan genitaurinary didapat

urine lancar dan tidak terjadi perubahan ukuran skrotum. Pada

pemeriksaan musculoskeletal tidak ada kaku punggung atau sendi dan

tidak ada fraktur. Pada pemeriksaan neurologis tidak terjadi kejang

ataupun tremor. Pada pemeriksaan paru didapatkan inspeksi saat inspirasi

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

dan ekspirasi gerakan anatara dua sisi costa bersamaan, palpasi vokal

premitus kanan dan kiri sama, perkusi redup, dan auskultasi ronchi.

Pemeriksaan jantung didapatkan inspeksi ictuscordis tidak

tampak, palpasi ictuscordis tidak teraba, perkusi pekak, auskultasi BJ1-

BJ2 murni. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan inspeksi bentuk datar

dan tidak ada luka, auskultasi peristaltik usus 8 kali permenit, perkusi

tympani, palpasi tidak ada pembesaran kelenjat umbilikus. Pemeriksaan

yang terakhir yaitu pemeriksaan pada ekstremitas didapatkan ekstremitas

atas dan bawah lengkap dan terdapat 10 jari kaki dan 10 jari tangan.

4. Pengkajian Nutrisi dan Cairan

Ny.N mengatakan pasien sejak lahir sampai sekarang

mengkonsumsi ASI. Pada status nutrisi berdasarkan Z-Score didapatkan

WAZ : 6,3-6,0:0,90=0,3, HAZ : 53-61,1:2,60=29,5. Dari hasil tersebut

maka status nutrisi pada pasien dikatakan normal.

5. Pola Eliminasi

Pengkajian eliminasi pada An.G didapatkan hasil BAB dan BAK

normal. Ny.N mengatakan pasien BAB 1 kali sehari dan BAK dalam

rentang normal.

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

6. Data Penunjang

Pemeriksaan penunjang hasil laboratorium pada tanggal 4 April

2012 adalah jenis pemeriksaan RBC menunjukkan hasil 3,84 106/mm

3

rentang normal 4,20-6,20 106/mm

3, HGB menunjukkan hasil 10 g/dl

rentang normal 12-18 g/dl, HCT menunjukkan hasil 28,9 % rentang

normal 38-57 %, MCH menunjukan hasil 26,0 Pg rentang normal 27-31

Pg dan PDW menunjukan hasil 18,9 % rentang normal 15-17 %.

7. Terapi

Selama An.G dirawat di RSUD SUKOHARJO, Therapi obat

yang diberikan kepada pasein dengan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas yaitu Cefotaxime 150 mg/8 jam, Dexamethasone 5 ml/8 jam,

Salbutamol 0.6 mg/8 jam, Tremenza 3 mg/8 jam, Nucef 3 mg/8 jam,

Nebulizer setiap 6 jam dengan komposisi Ventolin 1,25 mg + Pulmicort

0,6 mg dan ditambah Nacl 2,5 cc.

C. Daftar Rumusan Masalah

Berdasarkan studi kasus yang sudah dilakukan oleh penulis, penulis

dapat mencetuskan diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan mukus dalam jumlah berlebihan. Diagnosa

tersebut merupakan diagnosa prioritas utama. Data-data yang menunjang

diagnosa tersebut adalah, data subyektif meliputi informasi dari Ny.N yang

mengatakan pasien mengalami sesak nafas dan batuk berdahak. Data

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

obyekyif meliputi suara paru ronchi, pasien tampak sulit mengeluarkan suara

/ menangis, pasien tampak dispnea, batuk tidak efektif, frekuensi pernafasan

32x / menit, terdapat sputum, dan terpasang oksigen.

Diagnosa yang didapatkan pada tanggal 3 April 2012 dengan tujuan

setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

bersihan jalan nafas dapat teratasi dengan kriteria hasil mudah untuk bernafas,

tidak ada dispnea, mempunyai jalan nafas yang paten, mengeluarkan sekresi

secara efektif, irama dan frekuensi pernafasan dalam rentang normal yaitu 40-

60x/menit.

D. Intervensi Keperawatan

Pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang

berhubungan dengan mukus dalam jumlah yang berlebihan didapatkan

intervensi dan rasionalnya sebagai berikut pantau pola nafas pasien,

rasionalnya adalah mengetahui frekuensi pernafasan. Berikan pasien posisi

semifowler, rasionalnya adalah mengurangi sesak nafas. Lakukan postural

drainase, rasionalnya adalah membantu mengeluarkan sekresi. Informasikan

kepada keluarga pasien bahwa merokok merupakan salah satu penyebab

bronkitis, rasionalnya adalah memberikan informasi kepada keluarga pasien.

Rundingkan dengan ahli terapi untuk melakukan fisioterapi dada sesuai

dengan kebutuhan, rasionalnya adalah membantu mengeluarkan sekret.

Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi sesuai dengan kebutuhan,

rasionalnya adalah mencegah terjadinya hipoksia. Bantu dalam pemberian

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

nebulizer, rasionalnya adalah membantu mengeluarkan sekret dan lakukan

pengisapan nasofaring / orofaring untuk memindahkan sekresi setiap 6 jam,

rasionalnya adalah mengeluarkan sekret.

E. Implementasi Keperawatan

Dari rencana keperawatan di atas akan dilaksanakan tindakan

keperawatan selama 3 hari tindakan keperawatan. Tindakan keperawatan

yang dilakukan tanggal 03 April 2012 pada pukul 12.30 WIB dilakukan

pemantauan pola nafas pasien dengan respon obyektif pasien tampak sasak

nafas. Pada pukul 12.35 WIB dilakukan tindakan keperawatan yaitu

memberikan posisi semifowler dengan respon obyektif pasien tampak

nyaman. Pada pukul 12.40 WIB dilakukan tindakan kolaboratif dengan

memasangkan oksigen kanul nasal 1 liter respon obyektif sesak nafas pasien

tampak berkurang. Pada pukul 14.00 WIB memberikan injeksi Cefotaxime

dengan dosis 150 mg dan Dexamethason dengan dosis 5 ml dengan respon

obyektif obat masuk dan tidak ada tanda-tanda alergi.

Tindakan keperawatan pada hari kedua tanggal 4 April 2012 dimulai

pada pukul 14.15 WIB dengan tindakan keperawatan memantau pola nafas

pasien dengan respon obyektif pasien tampak sesak nafas. Pada pukul 14.45

WIB melakukan tindakan keperawatan dengan melakuan postural drainase

dengan respon obyektif pasien tampak menangis. Pada pukul 15.00 WIB

melakukan kolaborasi dengan melakukan nebulizer yang dilanjutkan dengan

melakukan suction pada pukul 15.30 WIB dengan respon obyektif obat

dihirup pasien. Pada pukul 20.00 WIB memberikan injeksi Cefotaxime

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

dengan dosis 150 mg dan Dexamethasone dengan dosis 5 ml dengan respon

obyektif obat masuk dan tidak ada tanda-tanda alergi.

Tindakan keperawatan pada hari ketiga tanggal 5 April 2012 dimulai

pada pukul 08.00 WIB dengan tindakan keperawatan memantau pola nafas

pasien dengan respon obyektif pasien tampak sesak nafas. Pada pukul 09.00

WIB melakukan tindakan kolaborasi dengan melakukan fisioterapi dada dan

dilanjutkan dengan melakukan postural drainase pada pukul 09.30 WIB

dengan respon obyektif pasien tampak sesak nafas. Pada pukul 10.00 WIB

melakukan tindakan kolaborasi dengan melakukan nebulizer lalu dilanjutkan

dengan melakukan suction dengan respon obyektif sekret keluar dan sesak

nafas berkurang.

F. Evaluasi Keperawatan

Pada tanggal 3 April 2012 didapatkan catatan perkembangan sebagai

berikut dengan subyektif Ny.N mengatakan pasien masih sesak nafas.

Obyektif yang dapat dilihat didapatkan hasil suara pernafasan pasien masih

terdengar ronchi dengan frekuensi pernafasan 32x/menit. Didapatkan analisa

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi. Planningnya

lanjutkan intervensi yaitu pantau pola nafas pasien, lakukan postural

drainase, lakukan nebulizer, lakukan suction, kolaborasi pemberian

fisioterapidada.

Pada tanggal 4 April 2012 didapatkan catatan perkembangan sebagai

berikut subyektif Ny.N mengatakan pasien masih sesak nafas, obyektif yang

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

��

dapat dilihat suara pasien masih terdengar ronchi dengan frekuensi

pernafasan 30x/menit. Didapatkan analisa masalah ketidakefektifan bersihan

jalan nafas belum teratasi. Planningnya lanjutkan intervensi yaitu pantau pola

nafas paisen, lakukan nebulizer, lakukan suction, lakukan kolaborasi

fisioterapi dada, dan lakukan postural drainase.

Pada tanggal 5 April 2012 didapatkan catatan perkembangan sebagai

berikut subyektif Ny.N mengatakan sesak nafas pasien sedikit berkurang, dan

obyektifnya didapatkan suara pernafasan pasien masih terdengar sedikir grok-

grok, didapatkan analisa masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum

teratasi, planningnya lanjutkan intervensi yaitu pantau pola nafas pasien,

lakukan nebulizer, lakukan suction, lakukan kolaborasi fisioterapi dada,

lakukan postural drainase.

Asuhan keperawatan pada An.G dengan diagnosa ketidakefektifan

bersihan jalan nafas yang penulis lakukan selama tiga hari belum teratasi.

Maka dari itu penulis mendelegasikan kepada perawat di bangsal Flamboyan

RSUD Sukoharjo untuk melanjutkan intervensi keperawatan pada An.G

untuk mencapai kriteria hasil yang diinginkan yaitu mudah untuk bernafas,

tidak ada dispnea, mempunyai jalan nafas yang paten, mengeluarkan sekresi

secara efektif, irama dan frekuensi pernafasan dalam rentang normal yaitu 40-

60x/menit.

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

17

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus tentang

“Kebutuhan Dasar Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada An.G

dengan Bronkitis di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo”. Prinsip dari

pembahasan ini dengan memfokuskan kebutuhan dasar manusia di dalam

asuhan keperawatan. Dalam pembahasan ini, penulis hanya membahas

tentang prioritas diagnosa keperawatan utama dengan alasan diagnosa

tersebut merupakan kebutuhan fisiologis yang harus segera dipenuhi.

Apabila tidak dipenuhi akan berakibat buruk terhadap kesehatan

metabolisme tubuh.

Dalam pengkajian penulis melakukan empat kegiatan yaitu

observasi, wawancara, studi dokumentsi dan studi pustaka. Observasi

dilakukan melalui pengamatan kepada klien dengan melakukan inspeksi,

palpasi, perkusi dan auskultasi pada klien. Wawancara yang dilakukan

penulis yaitu dengan cara menyimpulkan data secara autoanamnesa

(mengajukan pertanyaan pada klien) dan alloanamnesa (pengumpulan

data dengan mengajukan pertanyaan pada orang lain selain klien) karena

anak masih berusia tiga bulan maka selama wawancara penulis melakukan

pendekatan dengan membina hubungan saling percaya antara penulis dan

pasien dengan melibatkan keluarga klien. Studi dokumentasi dengan cara

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

18

membaca data – data pasien atau catatan pasien seperti catatan status,

catatan program terapi, pemeriksaan laboratorium. Pada kegiatan studi

pustaka penulis mencari beberapa sumber yang berkaitan pada kasus ini.

Sumber-sumber didapat dari buku-buku keperawatan anak, ilmu

keperawatan anak dan dari sumber data dari internet.

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus yang biasanya

disebabkan oleh infeksi virus (Wong, 2008: 68). Berdasarkan hasil

pengkajian yang dilakukan pada pasien, gejala yang dirasakan pasien

adalah batuk berdahak disertai dengan sesak nafas. Dahak tidak keluar

yang mengakibatkan gangguan pada pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

Pada klien juga terdapat tanda gejala ronki, penarikan dinding dada, dan

takipnea. Berdasarkan tanda dan gejala tersebut, hal ini sesuai dengan

Wong (2008:951) yang menyatakan bahwa tanda dan gejala bronkitis

adalah sesak nafas, batuk, ronki dan takipneu.

Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien, didapatkan

hasil pemeriksaan hidung : tidak ada polip, terdapat sekret, tidak terjadi

perdarahan pada hidung, terpasang oksigen 1 liter dengan menggunakan

nasal kanul. Pemeriksaan pada tenggorokan yaitu didapat suara terdengar

grok-grok, terdapat sekret. Pada pemeriksaan dada didapatkan simetris

antara kanan dan kiri, dada datar, gerakan dada cepat dan tampak tarikan

dinding pada saat inspirasi. Pada pemeriksaan respirasi didapatkan batuk

tidak efektif, suara ronchi, dan nafas pendek dan pasien terlihat sulit

mengeluarkan suara atau menangis. Pada pemeriksaan paru didapatkan

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

19

inspeksi saat inspirasi dan ekspirasi gerakan antara dua sisi costa

bersamaan, palpasi vokal premitus kanan dan kiri sama, perkusi redup,

dan auskultasi ronchi.

Bronkitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Tanda

dan gejala bronkitis pada anak yaitu peningkatan gawat nafas dengan

takipnea, batuk paroksismal, mengi, retraksi, ronchi kasar, dispnea, dan

bunyi nafas hilang.

Pemeriksaan fisik pasien dengan bronkitis ada keluhan sesak nafas,

auskultasi terdengar ronchi pada waktu ekspirasi maupun inspirasi. Pekak

jantung berkurang, suara nafas dan suara jantung lemah, dan kadang-

kadang disertai kontraksi otot pernafasan tambahan (Tjokronegoro

2004:876).

Diagnosa keperawatan adalah sesuatu yang menggambarkan

kondisi pasien yang diobservasi di lapangan. Kondisi ini dapat berupa

masalah-masalah aktual atau potensial, dengan menggunakan terminologi

NANDA (Wilkinson, 2006).

Dari hasil pengkajian pasien, penulis merumuskan masalah

keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

mukus dalam jumlah berlebihan. Masalah keperawatan oksigenasi tersebut

lebih diprioritaskan penulis dari beberapa masalah keperawatan yang

muncul pada pasien. Alasan penulis memprioritaskan masalah oksigenasi

karena kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan, oksigen

sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh, kebutuhan oksigen

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

20

harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang

maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal tersebut

berlangsung lama akan terjadi kematian. Masalah kebutuhan oksigen

merupakan masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia

(Hidayat dan Uliyah, 2004:41).

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah suatu keadaan

ketidakmampuan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran

pernafasan untuk menjaga bersihan jalan nafas. Batasan karakteristisnya

adalah dispnea, penurunan suara nafas, terdapat suara nafas tambahan,

batuk tidak efektif, produksi sputum, kesulitan bicara, dan perubahan ritme

atau frekuensi pernafasan ( Nanda, 2006). Sesuai dengan pengkajian pada

An.G penulis mendapatkan masalah yang sama dengan batasan

karakteristik diatas.

Penulis menyusun kriteria hasil yang berpedoman pada SMART

yaitu S (specifc) dimana tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti

ganda, M (measurebel) dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur,

khususnya tentang perilaku klien: dapat dilihat, didengar, diraba,

dirasakan, dan dibau. A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R

(reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah, T (time) mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam,

2008:81).

Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan penulis

rencanakan kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

21

sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi (Wilkinson, 2006). Dalam

intervensi dituliskan sesuai dengan kriteria intervensi NIC dan NOC.

Dengan ditegakkan diagnosa keperawatan ketidakefektifan

bersihan jalan nafas dengan kriteria hasil mudah untuk bernafas, tidak ada

dispnea, mempunyai jalan nafas yang paten, mengeluarkan sekresi secara

efektif, irama dan frekuensi pernafasan dalam rentang normal yaitu 40-

60x/menit, penulis merencanakan tindakan keperawatan yaitu pantau pola

nafas pasien, berikan pasien posisi semifowler, lakukan postural drainase,

informasikan kepada pasien dengan keluarga bahwa merokok merupakan

kegiatan yang dilarang di dalam ruangan parawatan, rundingkan dengan

ahli terapi untuk melakukan fisioterapi dada sesuai dengan kebutuhan,

berikan oksigen yang telah dihumidifikasi sesuai dengan kebutuhan, bantu

dalam pemberian nubulizer, dan lakukan pengisapan nasofaring/orofaring

untuk memindahkan sekresi setiap 6 jam (Wilkinson, 2006:19).

Implementasi adalah tindakan keperawatan yang penulis lakukan

kepada klien sesuai dengan intervensi, sehingga kebutuhan klien dapat

terpenuhi (Wilkinson, 2006). Implementasi yang dilakukan yang pertama

adalah memantau pola nafas pasien, dengan memantau pola nafas pasien

dapat mengetahui status pernafasan pasien, pernafasan pada pasien

bronkitis memerlukan pemantauan untuk dapat mengatahui frekuensi

pernafasan (Doenges, 2000:156).

Memberikan pasien posisi semifowler, dengan memberikan posisi

semifowler diharapakan pasien merasa nyaman dan untuk mengurangi

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

22

sesak nafas, peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi

pernafasan dengan menggunakan gravitasi. Pasien dengan distres berat

akan mencari posisi yang paling mudah untuk bernafas (Doenges,

2000:156).

Melakukan postural drainase, tindakan ini dilakukan untuk

mempermudah pasien untuk mengeluarkan sekret, tindakan keperawatan

dengan melakukan clapping dan vibrating pada pasien dengan gangguan

sistem pernafasan. Tindakan postural drainase merupakan tindakan

dengan menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan

sekret di saluran pernafasan (Hidayat dan Uliyah, 2004:49).

Menginformasikan kepada keluarga pasien bahwa merokok

merupakan kegiatan yang dilarang, dengan memberikan pengetahuan

kepada keluarga pasien diharapkan tingkat pengetahuan tentang kesehatan

meningkat, terutama pada penyakit bronkitis, pengalaman atau

pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat

berperan dalam menginterprestasikan stimulus yang kita peroleh.

Pengalaman masa lalu atau apa yang telah kita pelajari akan menyebabkan

terjadinya perbedaan interprestasi (Notoatmodjo, 2005:106).

Melakukan kolaborasi fisioterapi dada, dengan dilakukannya

tindakan kolaborasi tersebut diharapakan dapat membantu mengeluarkan

sekret. Kelembaban menurunkan kekentalan sekret mempermudah

pengeluaran dan dapat membantu menurunkan/mencegah pembentukan

mukosa tebal pada bronkus (Doenges, 2000:157).

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

23

Memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan, dengan

memasangkan oksigen diharapkan dapat membantu melancarkan

pernafasan pasien, pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam

paru-paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu

oksigen (Hidayat dan Uliyah, 2004:42). Memberikan terapi oksigen yang

tepat dapat mengurangi sesak nafas, dapat meningkatkan kemampuan

beraktivitas dan dapat memperbaiki kualitas hidup (Mansjoer, 2007:125).

Dalam jurnal penelitian terapi oksigen merupakan suatu tindakan

keperawatan yang dilakukan terhadap pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen (Harahap, 2005).

Implementasi selanjutnya membantu pemberian nebulizer, dengan

dilakukannya nebulizer pada pasien dapat mengencerkan sekret dan

melancarkan jalan nafas, terapi inhalasi adalah pemberian obat yang

dilakukan secara inhalasi (hirupan) ke dalam saluran respiratorik.

Tindakan nebulizer dapat membantu mencegah pembentukan mukosa

tebal pada bronkus (Setyanto, 2011:286).

Melakukan suction, dengan melakukan tindakan keperawatan

suction diharapkan mampu mengeluarkan sekret dan membersihkan jalan

nafas, pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang

dilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir

secara mandiri dengan menggunakan alat pengisap. Intervensi yang

direncanakan oleh penulis dapat terlaksana secara keseluruhan karena

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

24

pasien kooperatif dan karena adanya sarana dan prasarana dirumah sakit

yang memadai (Hidayat dan Uliyah, 2004:55).

Dari semua tindakan yang sudah dilakukan selama tiga hari dan

hasilnya masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi

subyektif : Ny.N mengatakan sesak nafas pasien sedikit berkurang,

obyektifnya didapatkan suara pernafasan pasien masih terdengar sedikit

grok-grok. Diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi

dikarenakan untuk mencapai kriteria hasil memerlukan waktu lebih lama,

sedangkan penulis hanya diberi waktu selama tiga hari. Maka dari itu

penulis mendelegasikan kepada perawat di bangsal Flamboyan RSUD

Sukoharjo untuk melanjutkan intervensi keperawatan pada An.G yaitu

pantau pola nafas pasien, berikan pasien posisi semifowler, lakukan

postural drainase, informasikan kepada pasien dengan keluarga bahwa

merokok merupakan kegiatan yang dilarang di dalam ruangan parawatan,

rundingkan dengan ahli terapi untuk melakukan fisioterapi dada sesuai

dengan kebutuhan, berikan oksigen yang telah dihumidifikasi sesuai

dengan kebutuhan, bantu dalam pemberian nebulizer, dan lakukan

pengisapan nasofaring / orofaring untuk mencapai kriteria hasil yang

diinginkan.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

25

B. SIMPULAN

1. Kesimpulan

Dari uraian bab pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut:

a. Hasil pengkajian An.G dengan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas pada bronkitis adalah sesak nafas dan batuk. Pada

pemeriksaan paru didapatkan inspeksi cepat, tampak tarikan

dinding dada pada saat inspirasi, palpasi vokal premitus kanan dan

kiri sama, perkusi redup, auskultasi ronchi. Pemeriksaan respirasi

didapatkan batuk tidak efektif, terdengar suara grok-grok, nafas

pendek, kesulitan bernafas, dan terdapat sputum.

b. Diagnosa utama yang dapat diangkat pada An.G dengan bronkitis

adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

mukus dalam jumlah berlebihan.

c. Intervensi keperawatan pada diagnosa ketidakefektifan bersihan

jalan nafas sesuai dengan teori, yaitu berdasarkan NIC (nursing

intervension classification) dan NOC (nursing outcome

clasification).

Intervensinya yaitu pantau pola nafas pasien, berikan pasien posisi

semifowler, lakukan postural drainase, informasikan kepada

keluarga pasien merokok merupakan salah satu penyebab bronkitis,

pasang oksigen 1 liter, kolaborasi dengan fisioterapi, lakukan

nebulizer dan suction.

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

26

d. Implementasi keperawatan yang dilakukan selama tiga hari sesuai

dengan intervensi yang telah ditetapkan yaitu memantau pola nafas

pasien, memberikan posisi semifowler, melakukan postural

drainase, menginformasikan kepada keluarga pasien merokok

merupakan salah satu penyebab bronkitis, melakukan fisioterapi

dada, memasangkan oksigen, melakukan nebulizer dan suction.

e. Evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan selama tiga hari adalah

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi, maka

dari itu penulis mendelegasikan kepada perawat di bangsal

Flamboyan RSUD Sukoharjo.

2. Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, penulis memberi saran

sebagai berikut:

a. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal

mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana

yang merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek

klinik dan pembuatan laporan.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

27

c. Bagi Penulis Selanjutnya

Penulis hanya membahas diagnosa keperawatan utama pada pasien

bronkitis, untuk penulis selanjutnya diharapkan dapat membahas

prioritas diagnosa yang selanjutnya yang berhubungan dengan

penyakit bronkitis sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan

pada pasien secara optimal.

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

DAFTAR PUSTAKA

Anton C, Widjaja, (2002), Penanganan ISPA Pada Anak Dirumah Sakit Kecil

Negara Berkembang, EGC, Jakarta.

Asmadi, (2008), Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Salemba Merdeka,

Jakarta.

Doenges, Marilynn E, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.

Donna L, Wong, (2008), Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta.

Harahap AhmadIkhsanuddin, (2005), Oksigenasi Dalam Suatu Asuhan

Keperawatan, Volume 1, Jurnal Keperawatan Rufaidah, Sumatera Utara.

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal+keperawatan+oksigenasi

+filetype:pdf. Diakses tanggal 9 April 2012.

Hidayat Alimul A.Aziz & Uliyah Musrifatul, ( 2004), Kebutuhan Dasar Manusia,

EGC, Jakarta.

Judith M. Wilkinson, (2006), Buku Saku Diagnosis Keperawatan, EGC, Jakarta.

Newell J. Simon, (2006), Pediatrika, Edisi 7, Erlangga, Jakarta.

Mackendrik P. William M.D, (2004), Panduan Penyakit Infeksi dan Terapi Anti

Mikroba Pada Anak, EGC, Jakarta.

Mcphee, Stephen, J dan William F, Ganong, (2010), Patofisiologi Penyakit

Pengantar Menuju Kedokteran Klinis, Edisi 5, EGC, Jakarta.

Mubarak Wahit Iqbal, Chayatin Nurul, (2007), Kebutuhan Dasar Manusia, EGC,

Jakarta.

Rahayu Kristi, (2003), Bronkitis Kronik.

http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/9775844471_abs.pdf. Diakses

tanggal 9 April 2012.

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

Soegito, (2004), Pengobatan Bronkitis Kronik Eksaserbasi Akut dengan

Ciproflaxin Dibandingkan dengan Co Amoxyclav, Bagian Ilmu Penyakit

Paru Fakultas Kedokteran Universitas, Sumatera Utara.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3447/1/paru-sugito2.pdf.

Diakses tanggal 9 April 2012.

Tabrani, (2006), Ilmu Penyakit Paru, Sandy Qlintang, Jakarta.

Widayanti Mei Dini, Agustina Sri Patmi, Dewi Sulaidah, (2007), Terapi Oksigen

Dalam Asuhan Keperawatan,Surabaya.

http://www.google.com/search?hl=en&as. Diakses tanggal 9 April 2012.

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/5/01-gdl-hastinnura... · seperti oksigen, cairan, nutrisi, dan eliminasi. Oksigen merupakan kebutuhan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : HASTIN NUR AINI

Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 3 Maret 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Trayon Kebonan Karanggede Boyolali

Riwayat Pendididkan : - TK Pertiwi Lulus tahun 1997

- SD Negeri 1 Kebonan Lulus tahun 2003

- SMP Negeri 1 Karanggede Lulus tahun 2006

- SMA Negeri 1 Karanggede Lulus tahun 2009

- STIKES Kusuma Husada Surakarta Program Studi

DIII Keperawatan

Riwayat Pekerjaan : -

Riwayat Organisasi : -