studi eksperimen young untuk diterapkan …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/canrawati.pdf ·...

117
STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN DALAM PENCAHAYAAN BANGUNAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sains Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Oleh: CANRAWATI NIM: 60400111012 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2016

Upload: vandien

Post on 19-Aug-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN DALAM

PENCAHAYAAN BANGUNAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Sains Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

Pada Fakultas Sains Dan Teknologi

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

CANRAWATI

NIM: 60400111012

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2016

Page 2: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 3: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertanda tangan di bawah ini

menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil penyusun sendiri. Jika dikemudian

hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain,

sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal

karena hukum.

Makassar, Desember 2015

Penyusun

CANRAWATI

60400111012

Page 4: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

ABSTRAK

Nama : Canrawati

Nim : 60400111012

Judul Skripsi : Studi Eksperimen Young Untuk Diterapkan Dalam

Pencahayaan Bangunan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar intensitas penerangan dalam

suatu ruangan dengan menggunakan cahaya lampu yang dilewatkan pada suatu celah

dengan jarak dan model celah yang berbeda. Pengukuran intensitas penerangan

dilakukan dengan menggunakan 2 layar, pada masing-masing layar divariasikan

model celah dan ukuran celahnya yaitu 3×40 cm, dan 3×3 cm serta jarak yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 80 cm dan 120 cm. Data hasil penelitian

menunjukkan bahwa semakin jauh jarak lampu ke layar maka intensitas

penerangannya semakin kecil, sedangkan semakin dekat jarak lampu ke layar maka

intensitas penerangannya semakin kecil. Dan semakin besar ukuran celah maka

intensitas penerangannya semakin besar pula tetapi cahaya yang melewati celah

terfokus pada satu arah, sedangkan semakin kecil ukuran celah maka intensitas

penerangannya juga akan semakin kecil tetapi cahaya yang melewati celah akan

menyebar.

Kata Kunci : lampu, celah, jarak, layar

Page 5: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

ABSTRACT

Name : Canrawati

Nim : 60400111012

Thesis Title : Experimental Study Of Young To Accomplish In Building

Lighting

This research aims to determine the greater the intensity of light in a room by

using light that is passed at a distance and the gap with a different gap models. Light

intensity measurement is done by using two screens, on each screen varied models

and sizes slit gap is 3 × 40 cm, and 3 × 3 cm and the distance used in this study was

80 cm and 120 cm. Research data show that the greater the distance the lights to

display the intensity of the lighting is getting smaller, while the closer the lamp to the

screen, the intensity of illumination is getting smaller. And the greater the size of the

gap, the greater the intensity of illumination but light passing through the slit is

focused in one direction, while the smaller the gap, the intensity of illumination will

also be getting smaller but the light that passes through a crack will spread.

Keywords: lamp, slit, distance, screen

Page 6: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Alhmadulillah, Segala puji dan syukur penulis panjatkan pada Allah swt,

karena atas kuasa dan kehendak-Nya penulis diberikan kesempatan dan kekuatan

untuk menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada

Rasulullah Muhammad saw. Dialah Nabi akhir zaman, revolusioner dunia, yang telah

merubah kejahiliahan menuju shirothol mustaqim, yakni agama Islam.

Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Studi Eksperimen Young Untuk

Diterapkan Dalam Pencahayaan Bangunan” sebagai salah satu syarat untuk

meraih gelar sarjana sains Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada

Ayahanda Arifuddin dan Ibunda Suniati yang tercinta, yang tersayang, selalu

memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan dukungan baik moral maupun material.

Tak akan pernah cukup kata untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada

ayahanda dan ibunda tercinta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak yang bersifat material ataupun spiritual. Ucapan terimah

kasih dan rasa syukur kepada Allah swt semata, hanya karena kasih sayang-Nya lah

Page 7: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

skripsi ini dapat terselesaikan, kemudian berbagai pihak yang telah banyak membantu

penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Musafir Pababari, M.Si. selaku Rektor UIN

Alauddin Makassar yang telah memberikan kebijakan-kebijakan demi

membangun UIN Alauddin Makassar agar lebih berkualitas sehingga

dapat bersaingan dengan perguruan tinggi lainnya.

2. Bapak Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, M. Ag sebagai Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar beserta Wakil Dekan I,

Wakil Dekan II, dan Wakil Dekan III dan Seluruh Staf administrasi dan

Civitas Akademik Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan

berbagai fasilitas dan pelayanan yang baik kepada kami selama masa

pendidikan.

3. Ibu Sahara, S.Si., M.Sc., Ph.D, selaku ketua Jurusan Fisika dan Bapak

Ihsan, S.Pd., M.Si, selaku sekertaris Jurusan Fisika.

4. Bapak Iswadi, S.Pd, M.Si,, selaku Pembimbing I yang selalu

meluangkan waktu dan tenaga dengan penuh ketulusan dan kesabaran

serta banyak memberikan masukan dalam membimbing untuk penyusunan

skripsi ini hingga selesai.

5. Ibu Hernawati, S.Pd., M.Pfis, selaku Pembimbing II yang selalu

meluangkan waktu dan tenaga dengan penuh ketulusan dan kesabaran

dalam memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat bagi

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

6. Bapak Muh. Said L, S.Si, M.Pd, selaku Penguji I, yang telah memberikan

saran dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Kurniati Abidin, S.Si., M.Si, selaku penguji II yang banyak

memberikan saran dan kritik yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Bapak Muh. Rusyidi Rasyid, S.Ag., M.Ed, selaku penguji III yang

banyak memberi pengetahuan agama dan menambah wawasan keislaman

bagi penulis.

9. Ibu Rahmaniah S.Si., M.Si selaku Kepala Laboratorium Fisika

Jurusan Fisika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar yang telah mengizinkan penulis untuk

penelitian di Ruang optik jurusan Fisika.

10. Kepala Laboratorium Optik Jurusan Fisika Fakultas Sains Dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, yang telah

memberikan izin penelitian kakanda Ahmad Yani S.Si, yang telah

memberikan waktu, tenaga, pengarahan dan pemahaman selama proses

penelitian sampai selesainya skripsi ini.

11. Kakak tercinta Ardianti telah banyak memberikan dukungan baik moral

maupun material. Terima kasih atas kasih sayang dan perhatian kalian

selama ini.

12. Bapak dan Ibu dosen jurusan fisika yang telah memberikan banyak ilmu

dan pengetahuan yang luar biasa, sehingga sangat besar manfaat dan

pengaruhnya bagi penulis, serta kepada kakak-kakak Laboran dan staf

Page 9: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

jurusan fisika yang selama ini sangat membantu penulis dalam menjalani

perkuliahan dan penelitian tugas akhir.

13. Kakanda Amirudin, yang tidak pernah berhenti memberikan semangat

dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

14. Teman-teman angkatan 2011 yang telah menjadi saudara seperjuangan

menjalani suka dan duka dalam menempuh pendidikan di kampus.

15. Semua senior dan junior Jurusan Fisika yang telah menjadi teman berbagi

ilmu dan pengalaman selama belajar di kampus.

16. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun telah

banyak terlibat membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

Pada akhirnya penulis berkhidmat kepada Allah swt, seraya memohon segala

usaha hambanya bernilai ibadah di sisi-Nya. Amin.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.

Wassalamu Alaikum wr, wb.

Makassar, Desember 2015

Penulis,

Canrawati

NIM : 60400111012

Page 10: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

BAB I PENDAHLUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3

E. Ruang Lingkup ........................................................................... 4

BAB II TINJAUN PUSTAKA .................................................................... 5

A. Pengertian Cahaya ....................................................................... 5

B. Gelombang Cahaya ..................................................................... 8

C. Pengertian Pencahayaan .............................................................. 9

D. Sistem Penerangan ...................................................................... 14

E. Persyaratan Pencahayaan ............................................................. 20

F. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Pencahayaan .................... 21

Page 11: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

G. Kontrol Pencahayaan Dan Sinar Matahari ................................. 23

H. Standard Pencahayaan Berdasarkan SNI ..................................... 24

I. Lux Meter .................................................................................... 26

J. Interferensi Pada Eksperimen Young .......................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 32

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 32

B. Alat dan Bahan Penelitian .......................................................... 32

C. Prosedur Kerja ............................................................................ 33

D. Tabel Penelitian .......................................................................... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 37

A. Model Eksperimen Young Menggunakan Layar I Dan

Layar II ...................................................................................... 37

B. Nilai Intensitas Penerangan Dalam Ruangan Menggunakan

Dua Layar .................................................................................. 38

C. Uji Berkas Cahaya Menggunakan Celah Tunggal ..................... 51

1. Menggunakan Lampu............................................................. 51

2. Menggunakan Laser ............................................................... 52

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 54

A. Kesimpulan ................................................................................ 54

B. Saran ........................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55

Page 12: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

II. 1 Lux Meter ............................................................. 26

II. 2 Interferensi Gelombang ......................................... 29

II. 3 Cahaya Yang Melewati Dua Celah ........................ 29

III. 1 Ilustrasi Penelitian ................................................... 34

IV. 1 Ilustrasi Model Celah .............................................. 37

IV. 2 Foto Berkas Cahaya Lampu Putih .......................... 54

IV. 3 Foto Berkas Cahaya Lampu kuning ........................ 54

IV. 4 Berkas Cahaya (ukuran celah 5 mm) ...................... 54

IV. 5 Berkas Cahaya (ukuran celah 3 mm) ...................... 54

IV. 6 Berkas Cahaya (ukuran celah 0,4 mm) ................... 55

IV. 7 Berkas Cahaya (ukuran celah 0,2 mm) ................... 56

IV. 8 Berkas Cahaya (ukuran celah 0,1 mm) ................... 57

Page 13: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

II.1 Daerah Panjang Gelombang Specktrum Cahaya .................... 8

II.2 Klasifikasi Warna Dari Sumber-Sumber Cahaya ................... 18

II.3 kontras Ruangan Yang Dianjurkan ........................................ 22

II.1 Tingkat Pencahayaan Rata-Rata ............................................. 24

Page 14: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Halaman

IV.1 Grafik hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah menggunakan 1 celah pada layar I

untuk model pertama ............................................................. 38

IV.2 Grafik hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah menggunakan 2 celah pada layar I

untuk model pertama ............................................................ 39

IV.3 Grafik hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah menggunakan 3 celah pada layar I

untuk model pertama ............................................................ 40

IV.4 Grafik hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah menggunakan 3 celah pada layar I

untuk model kedua ................................................................. 41

IV.5 Grafik hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah menggunakan 4 celah pada layar I

untuk model kedua ................................................................. 42

IV.6 Grafik hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah menggunakan 5 celah pada layar I

untuk model kedua ................................................................. 43

Page 15: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

IV.7 Grafik hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah menggunakan 63 celah pada layar I

untuk model ketiga ................................................................. 44

Page 16: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya sebagai

sarana pemberi rasa aman, dan nyaman. Apabila dilihat dari penggunaan energi

dalam suatu bangunan, maka penggunaan energi dari sistem pencahayaan dalam

ruang menempati urutan terbesar kedua setelah sistem tata udara. Sebagaimana

diketahui bahwa bahan baku fosil sebagai sumber daya untuk menghasilkan energi

sudah sangat terbatas dan bila tidak ditangani dengan baik akan habis. Berdasarkan

hal tersebut, kebutuhan sistem pencahayaan dalam suatu bangunan harus

diperhatikan secara tepat dan mengoptimalkan pengelolaan energi. Salah satu cara

untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan pencahayaan alami yaitu

sinar matahari.

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang.

Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila

tidak disediakan akses pencahayaan. Pencahayaan di dalam ruang memungkinkan

orang yang menempatinya dapat beraktifitas dengan baik. Khususnya dalam sebuah

ruko. Hunian yang berada di wilayah beriklim tropis lembab mendapatkan intensitas

penerangan cahaya matahari yang melimpah. Dengan lama penyinaran matahari

relatif stabil sepanjang tahun yaitu antara pukul 06.00-18.00 atau antara 10-12

(Koenigsberger, 1974: 76). Menurut Evans (1981) dalam bukunya “daylight in

1

Page 17: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

architecture” bahwa orientasi bukaan bangunan yang baik adalah ke Selatan dan

Utara, dari pernyataan tersebut maka orientasi orientasi bangunan ke Timur dan

Barat kurang baik. Permasalahan timbul pada ruko yang memiliki keterbatasan

dalam dimensi, bahan, dan orientasi bukaan depan, yang terdapat pada bangunan

ruko sehingga mempengaruhi kinerja pencahayaan alami pada ruko. Dan intensitas

pencahayaan alami yang kurang akan mengganggu kinerja pada aktifitas di ruang

kerja1.

Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber cahaya dari satu

sumber cahaya, yang dijatuhkan pada dua buah celah sempit. Satu sumber cahaya,

dilewatkan pada dua celah sempit, sehingga cahaya yang melewati kedua celah itu,

merupakan dua sumber cahaya baru. Hal ini dapat diaplikasikan pada pencahayaan

bangunan dengan menerapkan konsep-konsep tata cara perancangan sistem

pencahayaan pada gedung-gedung dan ruko-ruko dengan menggunakan satu sumber

cahaya yaitu cahaya matahari sehingga sasaran konservasi energi dan kenyamanan

dalam bangunan gedung dapat tercapai.

Dari uraian pertimbangan tersebut diatas maka penulis ingin melakukan

penelitian yang berjudul “Studi Eksperimen Young Untuk Diterapkan Dalam

Pencahayaan Bangunan” agar dapat mengoptimalkan pengelolaan energi dan

memberikan informasi kepada masyarakat tentang desain pencahayaan pada

bangunan.

1Adhityo nur huda dan Abraham Seno B,”Optimalisasi Bukaan Depan Guna Pencahayaan Alami

pada Ruko Sebagai Fungsi Kantor “ (2014).

Page 18: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah desain ekperimen celah

ganda Young dapat diaplikasikan dalam sistem pencahayaan pada bangunan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui desain eksperimen celah ganda

Young sehingga dapat diaplikasikan dalam sistem pencahayaan pada bangunan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat

tentang eksperimen Young untuk mendesain pencahayaan sehingga dapat

diterapkan dalam mengatur pencahayaan pada bangunan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini akan diterapkan prinsip eksperimen celah ganda Young

untuk penerangan ruangan pada bangunan menggunakan dua layar sebagaimana

model eksperimen Young, namun sumber cahaya yang digunakan berasal dari lampu

pijar (75 watt) dan lampu Neon (75 watt). Desain celah akan dikembangkan dimana

jumlah celah akan ditambah dengan konfigurasi tertentu antara layar I dan layar II.

Page 19: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Cahaya

Mata manusia adalah suatu alat penginderaan yang sensitif. Mata mampu

melihat cahaya hanya dalam satu bagianyang sangat sempit dan keseluruhan

spektrum elektromagnetik yang disebut sebagai spektrum terlihat. Selain itu mata

manusia dapat menyerap variasi yang kecil-kecil baik dari warna maupun intensitas

relatif dari cahaya. Kepekaan mata juga bergantung pada panjang gelombang kira-

kira 5.600 Å, yaitu mendekati daerah kuning2.

Mata manusia terdiri dari beberapa bagian, masing-masing memiliki khusus

berkenan dengan penerimaan dan presepsi cahaya. Aspek lain dari cahaya dan

rancangan pencahayaan adalah mengenai presepsi bagaimana melihat sesuatu. Mata

harus sanggup membedakan antara bentuk, testur dan warna.

Cahaya adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang memancarkan

berbagai spectrum panjang gelombang mulai dari sinarᵧ, x-ray, UV, sinar tampak,

infrah merah, gelombang mikro, dan gelombang radio dan TV. Namun dalam

pengertian ini meninjau spectrum panjang gelombang dari cahaya tampak yang dapat

dilihat oleh mata manusia pada panjang gelombang ( sekitar 400-700 nm,atau sekitar

380-750 nm)3.

2Sutrisno, Gelombang dan Optik (Bandung: ITB, 1984), h.23.

3James C. Snynder, Pengantar Arsitektur: terj. Hendra Sangkayo (Jakarta: Erlangga, 1997), h.424.

Page 20: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Manusia yang berada dalam suatu ruangan selalu bergerak, menghayati,

berfikir, dan juga menciptakan ruang untuk mengatakan bentuk dunianya. Lebih

lanjut dikatakan bahwa ruang mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia.

Adanya hubungan antara manusia dengan suatu objek, baik secara visual maupun

melalui indra pendengaran, penciuman ataupun perasa akan selalu menimbulkan

kesan ruang. Jadi suatu ruang dapat berperan penting sesuai dengan situasi dengan

kondisi yang sedang di hadapi4.

Allah berfirman dalam Q.S. An-Nur/24: 35.

TerjemahNya:

Allah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, adalah seperti sebuah

celah yang tak tembus yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca,

bagaikan bintang seperti mutiara. Dinyalakan dengan minyak dari pohon yang

diberkati yaitu pohon zaitun (yang tumbuh) tidak di sebelah timur dan tidak pula di

sebelah barat. hampir-hampir saja minyaknya menerangi, walaupun ia tidak

disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa

4Sutrisno, Gelombang dan Optik . h. 426.

4

Page 21: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

yang dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia,

dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu5.

Kata nur digunakan oleh bahasa dalam arti sesuatu yang menjelaskan /

menghilangkan kegelapan sesuatu yang sifatnya gelap atau tidak jelas. Ia digunakan

dalam pengertian hakiki untuk menunjuk sesuatu yang memungkinkan mata

menangkap benda-benda disekitarnya.

Kata misykah dipahami oleh ulama dalam arti lubang/celah yang tidak

tembus. Ada juga yang berpendapat bahwa maknanya adalah tiang yang dipucuknya

diletakkan lampu.

Kata mishbah adalah alat berupa wadah/ tempat menyalakan sumbu atau

tabung, sedang zujajah adalah kaca penutup nyala lampu itu (semprong).

Kata kaukab digunakan al-Qur’an untuk bintang yang bercahaya. Sementara

ulama membatasinya dalam arti bintang Mars.

Kata yukad terambil dari kata waqud yakni bahan bakar. Dengan demikian

kata tersebut mengandung makna bahwa bahan bakar yang digunakan untuk

menyalakan pelita itu adalah yang bersumber dari pohon yang penuh berkat (Pohon

Zaitun)6.

Ayat di atas menjelaskan bahwa salah satu fungsi cahaya adalah untuk

penerangan, salah satu penerangan adalah lampu. Dalam penelitian ini sumber cahaya

5Depatemen Agama R.I., Al-qur’an dan Terjemahnya. (Jakarta: Pustaka Alfatih, 2009), h. 208.

6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al- Qur’an (Jakarta: Lentera

Hati, 2002), h. 343-345.

Page 22: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

lampu dimodifikasi sehingga intensitasnya menjadi lebih besar dalam menerangi

ruangan.

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah pemberi cahaya kepada langit

dan bumi, dan dari cahaya itu kita dapat memanfaatkannya untuk cahaya lampu

yang dapat didesain untuk penerangan dalam ruangan suatu bangunan.

B. Gelombang Cahaya

Gelombang cahaya mempunyai daerah spectrum yang sangat sempit, yaitu

daerah kepekaan retina mata kita. Daerah panjang gelombang cahaya adalah dari

7.800 Å sampai 3.900 Å (1Å = 10-8

cm). Cahaya ini dihasilkan oleh molekul dan

atom karena elektron luarnya mengalami perpindahan energi7. Cahaya memiliki

muatan didalamnya, muatan ini dikenal foton. Foton-foton ini saling berinteraksi satu

sama lain hingga menghasilkan bentuk energi. Energi foton berkisar dari 1,6 eV

hingga kira-kira 3,2 eV. Cahaya dihasilkan atom dan molekul sebagai akibat

pengaturan intern dalam gerakan komponen-komponennya, terutama elektron.

Cahaya adalah demikian pentingnya hingga suatu cabang khusus dari fisika

terapan, disebut optika, telah berkembang. Optika menguraikan gejala cahaya juga

penglihatan dan mencakup rancangan peralatan optik. Karena kesamaan sifat

spektrum daerah inframerah dan ultra ungu, maka kini bidang optika mencakup

keduanya sebagai tambahan pada spectrum yang tampak. Sensasi yang berbeda,

disebut warna, yang dihasilkan cahaya pada mata bergantung frekuensi, atau panjang

7Sutrisno, Gelombang dan optik .h.23.

Page 23: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

gelombang, dari gelombang elektromagnetik dan berhubung dengan jangkauan

berikut untuk manusia rata-rata.

Tabel II.I Daerah panjang gelombang specktrum cahaya

Spektrum gel.elektromagnetik λ (nm)

Ungu 3,90-4,55 × 10-7

Biru 4,55 - 4,92

Hijau 4,92 – 5,77

Kuning 5,77 – 5,97

Jingga 5,97 – 6,22

Merah 6,22 – 7,80

(Sumber: Marcelo Alonso dan Edward J.Finn, Dasar-Dasar Fisika Universitas)

Kepekaan mata bergantung juga pada panjang gelombang cahaya; kepekaan

ini maksimum untuk panjang gelombang kira-kira 5,6 × 10-7

m. Karena hubungan

antara warna dan panjang gelombang atau frekuensi, maka suatu gelombang

elektromagnetik dengan panjang gelombang atau frekuensi yang ditetapkan dengan

tepat disebut juga gelombang monokromatik.

Penglihatan adalah hasil dari sinyal yang diteruskan ke otak oleh dua elemen

yang ada dalam suatu membran yang bernama retina, yang terletak dibelakang mata.

Kedua elemen ini adalah sel kerucut dan sel batang. Sel kerucut aktif pada waktu ada

cahaya yang kuat seperti yang ada selama waktu siang hari. Kerucut sangat peka

terhadap frekuensi atau warna gelombang. Sebaliknya sel batang dapat bekerja pada

Page 24: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

penerangan yang suram, seperti dalam ruang yang digelapkan; sel batang tidak peka

terhadap frekuensi atau warna8.

C. Pengertian Pencahayaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pencahayaan adalah proses, cara,

perbuatan memberi cahaya. Cahaya adalah prasyarat untuk penglihatan manusia

terutama dalam mengenali lingkungan dan menjalankan aktifitasnya9. Pada dasarnya

objek yang kita lihat adalah pantulan cahaya dari objek tersebut. Oleh sebab itu

bagaimana kita melihat dan merespon sekeliling kita sangat tergantung dari jenis

pencahayaan yang digunakan. Terdapat perbedaan mendasar antara pencahayaan dan

penerangan.

Pencahayaan lebih menekankan sifat-sifat penyinaran yang harus dipelajari oleh

seorang perancang interior. Penerapan pencahayaan yang baik tidak bisa lepas dari

pemanfaatan cahaya alami yang optimal dan buatan yang efisien. Sedangkan

penerangan hanya sekedar membuat ruangan menjadi terang. Karena hanya sekedar

mengejar terang dan tidak mengaplikasikan dengan bijaksana, maka bukaan besar

dalam ruang menjadi dihindari karena akan menyebabkan panas semata yang

akhirnya mengacu kepada pemborosan energi.

Di lain pihak, pencahayaan yang kurang dapat membuat kita kesulitan merespon

sekitar, sedangkan pencahayaan sebuah desain interior yang baik tidak dapat

dilepaskan dari pencahayaan. Tanpa pencahayaan yang baik, maka desain ruang itu

8Marcelo Alonso, Edward J.Finn, Dasar-Dasar Fisika Universitas: Edisi kedua medan dan

gelombang, ( Jakarta: Erlangga, 1994), h. 319-320. 9Tantri Oktavia. Fisika Bangunan( Malang: Bayumedia Publishing. 2010), h.9.

Page 25: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

kurang bisa dinikmati secara maksimal, kekhasan dalam ruangan bisa jadi tidak

terlihat dan seseorang dalam ruang tersebut dalam jangka waktu tertentu dapat

terpengaruh secara psikologis. Pencahayaan memiliki 3 fungsi utama (Code for

Lighting 1) yaitu menjamin keselamatan penggunan interior, memfasilitasi performa

visual, dan memperbaiki atmosfer lingkungan visual. Pencahayaan yang baik adalah

pencahayaan yang memenuhi 3 kebutuhan dasar manusia yaitu kenyamanan visual,

performa visual, dan keamanan (Code for Lighting 28).

Menurut Darmasetiawan dan Puspakesuma (1-9), dalam merencanakan

pencahayaan yang baik, ada 5 kriteria yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Kuantitas cahaya (lighting level) atau tingkat kuat penerangan

2. Distribusi kepadatan cahaya (luminance distribution)

3. Pembatasan agar cahaya tidak menyilaukan (limitation of glare)

4. Arah pencahayaan dan pembentukan bayangan (light directionality and

shadows)

5. Kondisi dan iklim ruang Warna cahaya dan refleksi warna (light colour and

colour rendering)

Berdasarkan sumbernya, pencahayaan dibagi menjadi 2 yaitu pencahayaan alami

dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami adalah cahaya yang berasal dari benda

penerang alam seperti cahaya matahari, bulan, bintang, api, dan mineral

berfluorescent. Sedangkan pencahayaan buatan adalah cahaya yang dihasilkan dari

benda buatan manusia seperti lampu dan lilin.

Page 26: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan dimulai sejak ditemukannya bola lampu oleh Thomas Alfa

Edison (1979). Hingga saat ini berbagai jenis dan tipe lampu terus berkembang dan

digunakan. Tetapi hal ini membuat cahaya alami seolah dapat digantikan

keberadaannya dalam ruang. Padahal, ada berbagai keuntungan yang disediakan

pencahayaan alami yang tidak dimiliki pencahayaan buatan, salah satunya adalah

penghematan energi yang mendukung desain yang ramah lingkungan.

Berdasarkan cakupannya dikenal istilah pencahayaan yaitu:

1. pencahayaan umum (general lighting), yaitu pencahayaan merata untuk

seluruh ruangan dan dimaksudkan untuk memberikan terang merata.

2. Pencahayaan kerja (task lighting) adalah pencahayaan fungsional untuk kerja

visual terrtentu, biasanya disesuaikan dengan standar kebutuhan penerangan

bagi jenis kerja bersangkutan .

3. Pencahayaan aksen (accent lighting) adalah pencahayaan yang secara khusus

diarahkan ke objek tertentu untuk memperkuat penampilannya (fungsi estetik).

4. Cahaya ambien (ambient light) adalah cahaya keseluruhan seluruh ruang yang

merupakan efek gabungan dari pencahayaan umum, aksen dan lain-lain.

Jenis-jenis Pencahayaan

Menurut sumbernya dikenal dua jenis pencahayaan yaitu:

1. Cahaya primer dengan sumber cahaya matahari dan lengkung langit. Sumber

cahaya primer adalah penyebab utama suatu arus cahaya.

Page 27: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

2. Sumber cahaya sekunder yang sebenarnya hanya memberi terang karena

diberi terang (misalnya bulan, gelas buram, bola lampu atau kap lampu dan

sebagainya).

Menurut fungsinya dikenal:

1. Pencahayaan luar adalah sistem pencahayaan untuk mengganti fungsi sinar

matahari pada malam hari, guna menerangi luar bangunan, halaman, taman

dan jalan-jalan.

2. Pencahayaan ruang dalam adalah system pencahayaan ruang-ruang dalam,

yang dapat dicapai dari dua sumber cahaya: pencahayaan alam dan

pencahayaan buatan10

.

Dasar pertimbangan pencahayaan pada dasarnya dibagi dalam dua fungsi:

1. Fungsi pencahayaan

Pencahayaan adalah suatu sumber cahaya untuk menyinari suatu objek. Jadi

pencahayaan disini hanya menilai sebagai fungsi atau pemanfaatan sebagai

fungsi semata.

2. Fungsi arsitektur

Sistem pencahayaan yang mengolah fungsi kedalam nilai-nilai arsitektur

dalam arti: kenikmatan (confortable), kepuasan dan kesejukan penglihatan.

Selain itu dasar pemilihan desain sistem pencahayaan ditinjau dari:

1. System pencahayaan utama (primary lighting system)

10

Claude L, Robbins. Day Lighting Design And Analysis (New York: Van Nostard Reinhold

Company, 1986),h. 124.

Page 28: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

a. Pencahayaan umum. Sistem pencahayaan umum menyediakan kebutuhan

iluminans horizontal yang merata diatas bidang kerja. Sehingga dapat

mengatur besarnya iluminans sesuai dengan kebutuhan beban yang

spesifik. Keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan perletakan

yang fleksibel. Terutama ruang-ruang yang luas antara lain: kantor dengan

perencanaan terbuka, workshop, hall/aula pabrik dan kawasan penumpang

barang.

b. Pencahayaan setempat. Seperti halnya pencahayaan umum, pencahayaan

setempat menyediakan kebutuhan iluminans ruang, tetapi dengan

sejumlah armature lampu secara fungsional sesuai dengan beban tugas

visual sehingga menerangi hanya area yang kecil/terbatas. Secara ekonomi

menyediakan iluminan diatas area yang kecil dan memungkinkan

pencahayaan secara individu. Pencahayaan setempat sendiri sangat jarang

diterapkan. Biasa dipadukan dengan pencahayaan umum paling sedikit 20

persen dari kebutuhan pencahayaan setempat. Juga memberikan desain

pencahayaan ruang. Harus ditetapkan secara umum untuk membuat

posisi/tata letak armatur sebagaimana perubahan ruang yang dikehendaki.

Pemilihan alternatif tombol untuk menyeleksi armatur lampu dalam

pengaturan pencahayaan umum. Hal ini memberikan pencahayaan yang

lebih fleksibel, tetapi harus dikendalikan sepenuhnnya.

2. System pencahayaan tambahan (secondary lighting system)

a. Pencahayaan aksen (accent lighting)

Page 29: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

b. Pencahayaan efek (effect lighting)

c. Pencahayaan dekorasi (decorative lighting)

d. Pencahayaan arsitektur (architectural lighting)

e. Pencahayaan berdasarkan suasana (mood lighting)11

.

D. Sistem Penerangan

Tidak selalu cahaya dari suatu sumber cahaya dipancarkan langsung ke suatu

objek penerangan atau bidang kerja. Menurut IES (illumination engineering

society) terdapat lima klasifikasi sistem pancaran cahaya dari sumber cahaya,

yaitu:

1. Penerangan Tak Langsung (indirect lighting).

Pada penerangan tak langsung 90 hingga 100 % cahaya dipancarkan ke

langit-langit ruangan sehingga cahaya yang sampai pada permukaan bidang

kerja adalah cahaya pantulan dari dinding. Kalau bidang pantulnya langit-

langit, maka kuat penerangan pada bidang kerja di pengaruhi oleh faktor

refleksi langit-langit. Untuk keperluan itu lampu umumnya di gantung.

Sumber cahaya di gantungkan atau dipasang setidak-tidaknya 45,7 cm di

bawah langit-langit tinggi ruangan minimal 2,25 m. selain itu sumber cahaya

dapat dipasang pada bagian tembok dekat langit-langit yang cahayanya di

arahkan ke langit-langit.

Pada penerangan tak langsung langit-langit merupakan sumber cahaya

semu dan cahaya yang di pantulkan menyebar serta tidak menyebabkan

11

Marcelo Alonso, Edward J.Finn, Dasar-Dasar Fisika Universitas. h. 134.

Page 30: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

bayangan. Agar memenuhi persyaratan maka perbandingan terang sumber

cahaya dengan sekelilingnya lebih besar dari 20 : 1. Keuntungan sistem ini

adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan, sedangkan kerugianya

mengurangi efisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja. Atau

penerangan tak langsung menjadi tidak efisen jika cahaya yang sampai ke

langit-langit merupakan cahaya pantulan dari bidang lain. Penerangan jenis ini

di perlukan pada: ruang gambar, perkantoran, rumah sakit dan hotel.

2. Penerangan Setengah Tak Langsung (semi indirect lighting)

Pada penerangan setengah tak langsung 60 hingga 90 % cahaya

diarahkan ke langit-langit. Distribusi cahaya pada ini mirip dengan distribusi

penerangan tak langsung tetapi lebih efisien.Dan kuat penerangannya lebih

tinggi. Perbandingan kebeningan antara sumber cahaya dengan sekelilingnya

tetapi memenuhi syarat tetapi pada penerangan ini timbul bayangan walaupun

tidak jelas. Untuk hasil yang optimal disarankan langit-langit perlu diberikan

perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis

tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi. Penerangan setengah tak langsung

digunakan pada ruangan yang memerlukan modeling shadow. Penggunaan

penerangan setengah tak langsung pada: toko buku, ruang baca, ruang tamu.

3. Penerangan Menyebar (difus)

Pada penerangan difus distribusi cahaya ke atas dan bawah relatif

merata yaitu berkisar 40 hingga 60 %. Perbandingan ini tidak dapat masing-

masing 50 % karena armatur yang berbentuk bola digunakan ada kalanya ada

Page 31: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

terbuka pada bagian bawah atau atas. Armatur terbuat dari bahan yang tembus

cahaya, antara lain: kaca embun, fiberglas, plastik. Penerangan difus

menghasilkan cahaya teduh dengan bayangan lebih jelas dibanding yang

dihasilkan 2 penerangan yang dijelaskan sebelumnya. Penggunaan

penerangan difus antara lain: pada tempat ibadah. Pada sistem ini masalah

bayangan dan kesilauan masih ditemui.

4. Penerangan setengah langsung (semi direct lighting)

Penerangan setengah langsung 60 hingga 90 % cahayanya diarahkan

ke bidang kerja selebihnya diarahkan ke langit-langit. Penerangan jenis ini

adalah efisien. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung

dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang dipletser

putih memiliki efisien pemantulan 90 % , sedangkan apabila dicat putih

efisien pemantulan antara 5-90 %. Pemakaian penerangan setengah langsung

antara lain pada: kantor, kelas, toko dan tempat kerja lainnya.

5. Penerangan langsung (direct lighting)

Pada penerangan langsung 90 hingga 100 % cahaya dipancarkan ke

bidang kerja. Pada penerangan langsung terjadi efek terowongan (tunneling

effect) pada langit-langit yaitu: tepat diatas lampu terdapat bagian yang gelap.

Penerangan langsung dapat dirancang menyebar atau terpusat, tergantung

reflektor yang digunakan.

Kelebihan pada penerangan langsung: efisiensi penerangan tinggi,

memerlukan sedikit lampu untuk bidang kerja yang luas. Kelemahannya

Page 32: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

bayangannya gelap, karena jumlah lampunya sedikit maka jika terjadi

gangguan sangat berpengaruh.

Pada beberapa industri yang lembab atau berdebu lampu penerangan

perlu perlindungan. Perlindungan terhadap kelembaban dapat menggunakan

plastik atau bahan fiberglas yang diperkuat dengan polyester. Disamping

tahan terhadap kelembaban, plastik juga tahan terhadap uap beberapa bahan

kimia sehingga tepat digunakan pada: pabrik kertas, ruang elektro plating,

atau industry kimia lainnya12

.

Spektrum Cahaya

Spektrum cahaya terlihat pada pelangi atau cahaya yang melalui prisma,

meliputi semua dari warna tampak. Dapat dikelompokkan menjadi tiga warna primer

(merah, hijau, dan biru) dan tiga warna sekunder (kuning, magenta, dan cyan).

Ketika warna-warna primer digabungkan, mata manusia melihat cahaya putih.

Pada umumnya kebanyakan sumber cahaya bertujuan untuk menghasilkan

cahaya putih, dimana penampilannya diukur oleh dua hal:

1. Temperatur warna, yang menggambarkan apakah cahaya tampak hangat

(kemerahan), netral atau dingin (kebiruan). Istilah temperatur

berhubungan dengan pancaran cahaya dari benda logam yang dipanaskan

hingga titik pijar. Misalnya, temperatur warna dari lampu pijar adalah

sekitar 2700 K, terlihat seperti benda logam yang dipanaskan hingga

27000 K (2427

0 C atau 4400

0 F)

12

Muhaimin, Teknologi Pencahayaan (Bandung: PT. Refika Aditama), h.139-141.

Page 33: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

2. Indeks penampilan warna (color rendering indeks/CRI), yang

menggambarkan kualitas cahaya pada skala 0 (sangat buruk) hingga 100

(sempurna).

Semua sumber cahaya putih dapat dievaluasi memakai temperatur warna dan

CRI, temperatur warna adalah ukuran yang lebih jelas: dua sumber cahaya dengan

temperatur warna yang sama tetapi berbeda CRI akan terlihat hampir sama,

dibandingkan dua sumber cahaya dengan CRI yang sama namun berbeda temperatur

warnanya13

.

Tabel II.2 klasifikasi warna dari sumber-sumber cahaya

Temperatur warna

Kelvin (K)

Aplikasi

2500

2700-3000

2950-3500

3500-4100

Untuk lampu pada daerah industri besar dan lampu

keamanan high pressure sodium (HPS)

Untuk lampu tingkat rendah pada sebagian besar ruang

[10 foot candle (FC)]. Untuk lampu di daerah

perumahan biasa, hotel, tempat makan mewah dan

restoran keluarga, taman hiburan.

Untuk lampu pajangan di toko retail dan galeri, lampu

atraksi.

Untuk lampu biasa pada perkantoran, sekolah, toko,

13

Mark Karlen dan James Benya, Dasar-Dasar Desain Pencahayaan (Jakarta: Erlangga, 2006),

h.4-5.

Page 34: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

4100-5000

5000-7500

industri, apotik, lampu ruang pamer, lampu untuk

tempat olahraga.

Untuk lampu aplikasi khusus dimana perbedaan warna

sangat penting, tidak biasa untuk pencahayaan umum.

Untuk lampu aplikasi khusus dimana perbedaan warna

sangat kritis, tidak biasa untuk pencahayaan umum.

CRI lampu

minimum (Ra)

Aplikasi

50

50-70

70-79

80-89

90-100

Untuk lampu pada daerah industri, gudang dan lampu

keamanan yang tidak bersifat kritis.

Untuk lampu pada daerah industri dan penerangan

umum dimana warna bukan hal penting.

Untuk lampu pada kebanyakan perkantoran, toko

retail, sekolah, rumah sakit dan gedung usaha lain

serta ruang-ruang rekreasi.

Untuk lampu pada toko retail, ruang kerja dan rumah

tinggal dimana kualitas warna adalah hal yang penting.

Toko retail dan ruang kerja dimana penampilan warna

cahaya adalah hal yang kritis.

(Sumber: Mark Karlen dan James Benya, Dasar-Dasar Desain Pencahayaan)

Page 35: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

E. Persyaratan Pencahayaan

Aturan pencahayaan bangunan mensyaratkan kontrol pencahayaan yang diatur dalam

dua cara:

1. Aturan listrik nasional mengharuskan tombol stop kontak di dekat setiap

pintu pada rumah-rumah tinggal, termasuk rumah pribadi, apartemen, dan

kondominium. Hal ini sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan.

2. Peraturan mengenai energi, seperti ASHRAE/IESNA 90.1 (american society

of heating, refrigerating, and air conditioning engineers/illuminating

engineering society of north america) dan beragam peraturan daerah,

mengharuskan tombol saklar pada setiap ruang bukan tempat tinggal tetapi

tidak harus dipasang pada setiap sisi pintu. Hal ini penting untuk

mengingatkan orang agar memadamkan lampu jika tidak memerlukannya

lagi14

.

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencahayaan

pada teknik pencahayaan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

kualitas penerangan yang diperhitungkan:

1. Faktor utilisasi (Fu) adalah perbandingan antara lumen permukaan kerja

dengan luasan yang terpancar oleh lampu dari sumber (luminaire).

Tingginya nilai faktor utilisasi berarti lebih banyak cahaya yang mencapai

permukaan bidang kerja, faktor utilisasi dipengaruhi oleh reflektasi

permukaan ruang, ukuran dan bentuk ruang. Ukuran memiliki efek tinggi

14

Mark Karlen dan James Benya, Dasar-Dasar Desain Pencahayaan, h.25

Page 36: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

pada faktor utilisasi. Faktor utilisasi dapat dipakai untuk menghitung

jumlah lumen lampu yang diinginkan untuk menetapkan level illuminasi

pada bidang kerja.

2. Faktor depresiasi (Fd) adalah perbandingan tempat pemeliharaan iluminasi

sesuatu instalansi penerangan sesuatu lewat waktu tertentu terhadap

tingkat iluminasi tatkala masih baru, dalam kondisi yang sama.

3. Faktor refleksi adalah perbandingan antara arus cahaya yang dipantulkan

terhadap arus cahaya yang sampai pada permukaan.

4. Indeks ruang (K) adalah indeks yang memberikan jawaban tentang

geometer ruangan didalam menghitung faktor utilisasi.

Indeks ruangan = K

(II.1)

Dimana :

p= panjang ruangan (m)

l =lebar ruangan (m)

h = tinggi ruangan dari bidang kerja (m)

5. Sudut ruang adalah besarnya sudut yang terpancang pada titik pusat oleh

permukaan bola seluas kuadrat jari-jari bola, besarnya dinyatakan dan

4πsterdian.

6. Kontras atau sering disebut perbedaan luminansi antara suatu objek (L0)

dengan latar belakangnya (LLB). kontras nilainya selalu positif baik ketika

LLB>L0 atau sebaliknya.

Page 37: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Tabel II. 3 Kontras ruangan yang dianjurkan

Permukaan Kontras %

Plafon 60-80

Dinding 30-50

Meja 20-50

Lantai 15-25

(Sumber: Christian Darmasetiawan, Teknik Pencahayaan Dan Tata Letak

Lampu)

7. Waktu adalah waktu pengamatan terhadap suatu objek untuk menentukan

hasil pengamatan15

.

G. Kontrol Pencahayaan dan Sinar Matahari

Cara paling efektif untuk menghemat pencahayaan dan sumber cahaya adalah

dengan mengintegrasikan keduanya dengan kontrol pencahayaan, dimana cahaya

dapat lebih mudah diatur dan disesuaikan dengan keperluan. Kontrol dari sistem

pencahayaan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan di dalamnya. Hal ini sangatlah

penting, agar pencahayaan di dalam ruang dapat dimanfaatkan secara efektif.

Sinar matahari dapat menjadi sumber energi yang sangat baik untuk

pencahayaan. Namun, pemanfaatan sinar matahari harus disesuaikan dengan

keperluan dan desain suatu ruang. Untuk pemakaian sinar matahari yang efektif pada

pengelolaan energi, tingkat dan lama dari ketersediaan sinar matahari harus

ditentukan. Cara pendistribusian sinar matahari pada suatu ruang sangat penting.

15

Christian Darmasetiawan, Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu (Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1991), h.64-65.

Page 38: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Sinar matahari yang masuk harus dapat dikontrol agar kesilauan dapat dihindarkan.

Pemanfaatan sinar matahari yang paling baik adalah dengan memaksimalkan

masuknya sinar matahari ke dalam ruang dengan efek negatif seminimal mungkin16

.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT (Q.S. Yunus/10 : 5):

نين رهۥ منازل لتعلموا عدد ٱلس هو ٱلذي جعل ٱلشمس ضياء وٱلقمر نورا وقد

ت لقوم يعلمون ل ٱلي لك إل بٱلحق يفص ذ ٥وٱلحساب ما خلق ٱلل

TerjemahNya:

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang

menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan

perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar.

Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang

mengetahui17

.

Ayat di atas menjelaskan, “Sesungguhnya, Tuhanmu yang telah menciptakan

langit dan bumi. Dialah yang telah menjadikan matahari bersinar diwaktu siang, dan

bulan bercahaya diwaktu malam, serta mengatur penghidupanmu dengan aturan yang

indah ini”. Dalam menjalankan bulan dan falakNya, Allah telah menentukan tempat-

tempat persinggahan pada setiap malam, rembulan itu singgah pada salah satunya,

tanpa melampaui dan tanpa terlambat daripadanya. Rembulan itu dapat dilihat dengan

mata kepala pada tempat-tempat persinggahan tersebut, sedangkan pada satu atau dua

malam lainnya, ia tertutup tidak bisa dilihat. Dengan adanya sifat kedua benda

angkasa tersebut, yang telah ditentukan tempat-tempat persinggahannya sebagaimana

tersebut, dimaksudkan supaya kamu dapat mengetahui perhitungan waktu,

16

Chen, Kao. Energy Management in Illuminating Systems (USA: Robert Stern, 1999), H. 23. 17

Depatemen Agama R.I, Al-qur’an dan Terjemahnya. (Jakarta: Pustaka Alfatih, 2009), h. 208.

Page 39: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

perhitungan bulan atau hari, supaya kamu dapat menetapakan ibadahmu dan

muamalatmu, baik yang berkaitan dengan harta atau kemajuan lainnya18

.

Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa Allah telah mengatur matahari

bersinar pada waktu siang dan terbenam pada waktu sore sehingga kita dapat

mengetahui dan mengontrol pencahayaan dalam ruangan

H. Standar pencahayaan berdasarkan SNI

Tabel II.4 Tingkat pencahayaan rata-rata (Sumber: Kartini. 2010)

Fungsi Ruangan Tingkat Pencahayaan (lux)

Rumah Tinggal: 60

Teras 120-150

Ruang Tamu 120-250

Ruang Makan 120-250

Kamar Mandi 250

Dapur 250

Perkantoran :

Ruang Direktur 350

Ruang Kerja 350

Ruang Komputer 350

Ruang Rapat 300

Ruang Gambar 750

Gudang Arsip 150

Ruang Arsip Aktif 300

Lembaga Pendidikan :

18

Tafsir Al-Maraghi juz XI, h. 125-127

Page 40: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Ruang Kelas 250

Perpustakaan 300

Laboratrium 500

Ruang Gambar 750

Kantin 200

Hotel Dan Restaurant

Fungsi Ruangan Tingkat Pencahayaan (Lux)

Lobi Koridor 100

Ruang Serbaguna 200

Ruang Makan 250

Kafetaria 200

Kamar Tidur 150

Dapur 300

Rumah Sakit /Balai Pengobatan :

Ruang Rawat Inap 250

Ruang Operasi, Ruang Bersalin 300

Laboratorium 500

Ruang Rekreasi dan Rehabilitasi 250

Pertokoan :

Ruang pamer dengan Objek 500

Berukuran besar (Misalnya Mobil)

Toko Kue dan Makanan 250

Toko Bunga 250

Toko Perhiasan, Arloji 500

Toko Buku dan Alat Tulis/Gambar 300

Toko Pakaian 500

Pasar Swalayan 500

Page 41: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Toko Mainan 500

Toko Alat Elektronik 500

Toko Alat Musik dan Olahraga 250

Industri (Umum) :

Gudang 100

Pekerjaan Kasar 100

Pekerjaan Menengah 100-200

Pekerjaan Halus 200-500

Pekerjaan Amat Halus 500-1000

Pemeriksaan Warna 1000-2000

Rumah Ibadah :

Mesjid 200

Gereja 200

I. Lux Meter

Cahaya bisa dikatakan sebagai suatu bagian yang mutlak dari kehidupan

manusia. Untuk mendukung teknik pencahayaan buatan yang benar, tentu saja perlu

diketahui seberapa besar intensitas cahaya tersebut dibutuhkan pada suatu tempat.

Maka, untuk mengetahui seberapa besar intensitas cahaya tersebut itu dibutuhkan

suatu alat ukur cahaya yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya cahaya dalam

satuan lux19

.

19

Job Sheet, Pengukuran dengan Tang Meter Dan Lux Meter.(2008), h.1

Page 42: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Gambar II.1 lux meter Digital

(Sumber:http://.google.Lux Meter Digital)

Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur

besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk

diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup.

Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor

yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Semakin jauh jarak antara sumber

cahaya ke sensor maka akan semakin kecil nilai yang ditunjukkan lux meter. Ini

membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka intensitas cahaya akan semakin

berkurang. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan

format digital yang terdiri dari rangka, sebuah sensor. Sensor tersebut diletakan pada

sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya.

Lux meter terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel.

Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya.

Page 43: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi

arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun

semakin besar20

.

Prinsip kerja dari lux meter adalah mengubah energi dari foton menjadi

elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Cahaya akan

menyinari sel foto yang kemudian akan ditangkap oleh sensor sebagai energi yang

diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh

sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Di dalam perangkat lux meter ini

terdapat suatu penguat yang berfungsi memperkuat arus yang masuk sehingga arus

dapat terbaca. Tanpa penguat arus ini arus yang dihasilkan oleh cahaya tidak mungkin

terbaca karena arus yang dihasilkan sangat kecil. Untuk lux meter digital hasilnya

akan ditampilkan pada layar panel sedangkan untuk lux meter analog arus akan

menggerakkan jarum penunjuk skala.

Sensor cahaya yang digunakan pada lux meter adalah Photo dioda. Photo

diode digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat

digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi

intensitas cahaya dibawah 1 pW/cm2 sampai intensitas diatas 10 mW/cm

2. Photo

dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, dapat

memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo

dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk.

20

Aditya Prasetya, “ Luxmeter”. Blog aditya prasetya.

Page 44: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Berbagai jenis cahaya yang masuk pada lux meter baik itu cahaya alami

atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna

yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda, dan panjang gelombang

yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan hasil yang ditampilkan oleh layar

panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap oleh

sensor photo dioda21

.

J. Interferensi pada eksperimen Young

Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau

lebih yang menimbulkan pola gelombang yang baru. Interferensi dapat bersifat

membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang

sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua

gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga

kedua gelombang saling menghilangkan

.

Gambar II.2 Interferensi Gelombang

(Sumber: Fisika TIENKA html.)

21

Yusuf Afandi, “Luxmeter”, Blog yusuf Afandi. http://yusufaffandi11.wordpress.com (23 Desember

2014).

Page 45: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

a. Syarat Interferensi Cahaya

Kedua sumber cahaya harus bersifat koheren (Kedua sumber cahaya

mempunyai beda fase, frekuensi dan amplitudo sama)

Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber cahaya dari

satu sumber cahaya, yang dijatukan pada dua buah celah sempit.

Satu sumber cahaya, dilewatkan pada dua celah sempit, sehingga

cahaya yang melewati kedua celah itu, merupakan dua sumber cahaya baru

Gambar II.3 Cahaya yang melewati dua celah

(Sumber: Fisika TIENKA html.)

Hasil interferensi dari dua sinar/cahaya koheren menghasilkan pola terang dan

gelap

Untuk mendapatkan dua sumber cahaya yang koheren dapat dipakai dua celah

yang diletakkan didepan sebuah lampu seperti yang dilakukan dalam percobaan celah

ganda oleh Young. Ukuran celah-celah itu amat kecil, ukurannya tidak melebihi

Page 46: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

panjang gelombang yang lewat. Gelombang sekunder yang dihasilkan oleh masing-

masing celah akan saling berinterferensi membentuk paduan yang berupa pola gelap

terang pada layar dibelakang celah. Kedua celah itu berfungsi sebagai sumber cahaya

yang koheren, karena mereka menerima cahaya dari sumber yang sama, sehingga

setiap perubahan fasa yang terjadi selalu dialami secara serentak oleh kedua celah22

.

22

Lea Prasetio, Sandi Setiawan, dan Tan Kian Hien, Mengerti Fisika ( Yogyakarta: Andi Offset,

1992), h. 107.

Page 47: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat Penelitian

Waktu penelitian : Juli – September 2015

Tempat penelitian : Laboratorium Optik, Jurusan Fisika Fakultas

Sains Dan Teknologi

B. Alat dan Bahan

a. Pembuatan Layar

1. Tang

2. Palu

3. Meteran

4. Cutter

5. Mistar besi

6. Paku

7. Tripleks

8. Kain hitam

9. Kayu

b. Pembuatan Celah

1. Pulpen

2. Cutter

Page 48: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

3. Mistar besi

4. Kertas karton

c. Pengambilan Data

1. Lampu neon 75 watt

2. Lampu pijar 75 watt

3. Lakban

4. Cutter

5. Kap downlight

6. Gunting

7. Lux meter

8. Kamera

9. Kabel

C. Prosedur Kerja

Pengambilan data dilakukan sebanyak 8 kali dengan panjang celah 40

cm dan lebar celah yang berbeda yaitu 1 cm, 2 cm, 3 cm, 4 cm, 5 cm, 10 cm, 15

cm dan 20 cm.

1. Mengukur besar intensitas penerangan dalam ruangan

menggunakan satu layar

a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Mengukur tinggi dan lebar ruangan

c. Membuat rangka untuk kedua tripleks

Page 49: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

d. Membuat celah pada tripleks dengan ukuran 60 cm × 40 cm

e. Memasang tripleks ke rangka yang telah dipersiapkan

f. Membuat celah pada karton dengan ukuran 1 cm × 40 cm

g. Memasang layar yang sudah jadi kedalam ruangan

h. Meletakkan Stan lampu di pertengahan celah pada layar

i. Membuat ruangan menjadi gelap

j. Menyalakan lampu warna putih

k. Menempatkan Lux meter pada arah cahaya yang melewati celah

dengan jarak 120 cm, kemudian melakukan pengukuran intensitas

penerangan

l. Mencatat hasil pengamatan dengan membaca besar intensitas

penerangan yang tertera pada luxmeter.

m. Mengambil gambar cahaya yang melewati celah menggunakan

kamera

n. Mengulangi langkah (g-n) dengan ukuran celah 2 cm × 40 cm, 3 cm

× 40 cm, 4 cm × 40 cm, 5 cm × 40 cm,10 cm × 40 cm, 15 cm × 40

cm, dan 20 cm × 40 cm

o. Mengulangi langkah (g-o) untuk warna nyala lampu yang berbeda

No Warna Lampu Ukuran Celah Intensitas

Penerangan (Lux)

1

2

Kuning

Putih

1 cm × 40 cm

3 Kuning 2 cm × 40 cm

Page 50: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

4 Putih

5

6

Kuning

Putih

3 cm × 40 cm

2. Mengukur besar intensitas penerangan dalam ruangan

menggunakan dua layar

a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Memasang layar I dan layar II kedalam ruangan seperti gambar

ilustrasi berikut:

Gambar III.1. Ilustrasi penelitian

(Sumber: Fisika TIENKA html.)

c. Menggeser layar I dengan jarak 80 cm dari layar II

d. Memasang karton pada layar I menggunakan satu celah dengan

ukuran celah 3 cm × 40 cm

Page 51: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

e. Memasang karton pada layar II menggunakan dua celah dengan

ukuran 3 cm × 40cm

f. Membuat ruangan menjadi gelap

g. Menyalakan lampu warna putih

h. Menempatkan lux meter pada arah cahaya yang melewati celah

dengan jarak 120 cm lalu melakukan pengukuran intensitas

penerangan

i. Mencatat hasil pengamatan dengan membaca besar intensitas yang

tertera pada lux meter pada tabel pengamatan

j. Mengambil gambar cahaya yang melewati celah menggunakan

kamera

k. Mengulangi langkah (a-j) dengan jarak 120 cm dari layar II

l. Mengulangi langkah (a-k) dengan nyala lampu yang berbeda

No

Pertambahan

Celah Layar

II

Intensitas Penerangan

(Lux)

Putih Kuning

1 a

2 b

3 c

4 d

Page 52: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Model Eksperimen Young Menggunakan Layar I Dan Layar II

Penelitian diawali dengan menentukan lebar celah yang di gunakan pada

layar I. Penelitian menggunakan dua warna lampu yaitu kuning dan putih,

tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan intensitas penerangan dari

kedua lampu tersebut sehingga dapat diaplikasikan untuk penerangan dalam

suatu ruangan.

Hasil penelitian diperoleh intensitas penerangan menggunakan berbagai

ukuran celah memiliki perbedaan antara lampu warna putih dan lampu warna

kuning. Dimana intensitas penerangan untuk lampu warna putih yaitu 2

hingga 5 Lux sedangkan untuk lampu warna kuning yaitu 2 hingga 10 Lux.

Namun pada ukuran celah dengan panjang 40 cm dan lebar 3 cm memiliki

intensitas penerangan yang sama antara lampu warna putih dan lampu warna

kuning yaitu 4 lux sehingga dengan ukuran tersebut dapat digunakan untuk

mengetahui besar intensitas cahaya dalam suatu ruangan yang dilewatkan pada

suatu celah.

Pada bagian ini sudah digunakan dua layar sebagaimana model percobaan

Young, layar pertama menggunakan lebar celah yang tetap berdasarkan hasil

percobaan sebelumnya (poin A). Jumlah dan konfigurasi celah di buat menjadi

beberapa model, seperti yang diperlihatkan pada ilustrasi gambar IV.1 berikut :

Page 53: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Eksperimen

Young

MODEL I

Layar I Layar II

a

b

c

MODEL II

c1

d

e

Page 54: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

MODEL III

Gambar IV.1 Ilustrasi model celah

Proses penelitian dilakukan dengan menggunaan dua Jarak antara layar I

dan II yang berbeda, yakni 80 cm dan 120 cm, jarak ini digunakan hanya

untuk mengecek apakah terdapat perbedaan yang dihasilkan pada ruang ketiga

(setelah cahaya melewati layar ke 2).

Page 55: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

B. Nilai intensitas penerangan dalam ruangan menggunakan dua layar

1. Untuk jarak 80 cm

a. Model 1

Model ini terdiri atas tiga bagian yang dibedakan berdasarkan jumlah

celah pada layar I yakni 1 celah, 2 celah dan 3 celah lampu yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sama yaitu 75 watt, berdasarkan penjelasan di atas

ukuran celah yang digunakan untuk mengukur besar intensitas penerangan

dalam suatu ruangan dengan panjang celah 40 cm dan lebarnya 3 cm. pada

pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali untuk layar I yakni 1 celah, 2

celah dan 3 untuk setiap pengambilan data pada layar I tetap hanya layar II

yang mengalami pertambahan celah seperti gambar ilustrasi di atas, hasil

yang di peroleh ditunjukkan pada grafik berikut.

a) Layar I, 1 celah

Berdasarkan tabel 1.1 pada lampiran 1 halaman 1 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Page 56: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Pada grafik IV.1 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah pada layar II, grafik ini menjelaskan semakin besar

pertambahan celah maka intensitas penerangan semakin kecil, dan pada celah

b dan c1 memiliki intensitas penerangan yang sama yaitu mengalami

penurunan hal ini disebabkan karena memiliki jumlah celah yang sama yaitu

4 celah tapi dengan model celah berbeda. Pada grafik ini juga menunjukkan

Intensitas penerangan lampu kuning lebih besar dibandingkan dengan lampu

putih.

b) Layar I, 2 celah

Berdasarkan tabel 1.2 pada lampiran 1 halaman 1 diperoleh grafik sebagai

berikut:

0

2

4

6

8

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV.1 Hubungan Antara Intensitas Penerangan

Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 57: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Pada grafik IV.2 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah, grafik ini menjelaskan semakin besar pertambahan celah

maka intensitas penerangan juga semakin besar, namun pada celah c dan c1

intensitas penerangannya menurun kemudian mengalami kenaikan pada

model celah e, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan model celah pada

setiap layar. Intensitas penerangan lampu kuning lebih besar dibandingkan

dengan lampu putih.

c) Layar I, 3 celah

Berdasarkan tabel 1.3 pada lampiran 1 halaman 2 diperoleh grafik sebagai

berikut::

0

1

2

3

4

5

6

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV.2 Hubungan Antara Intensitas

Penerangan Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 58: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Pada grafik IV.3 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah pada layar II, grafik ini menjelaskan semakin besar

pertambahan celah maka intensitas penerangan semakin kecil, namun pada

celah c dan c1 intensitas penerangannya sama yaitu mengalami penurunan

kemudian naik pada celah d untuk lampu kuning sedangkan untuk lampu

putih tidak mengalami perubahan yaitu intensitasnya semakin menurun. Hal

ini disebabkan karena perbedaan model celah pada setiap pengambilan data.

0

2

4

6

8

10

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pe

ne

ran

gan

(Lu

x)

pertambahan celah

Grafik IV.3 Hubungan Antara Intensitas

Penerangan Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 59: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

b. Model 2

a) Layar I, 3 celah

Berdasarkan tabel 1.4 pada lampiran 1 halaman 2 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.4 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah pada layar II, grafik ini menjelaskan bahwa pada celah c

dan c1 mengalami penurunan intensitas penerangan untuk lampu kuning hal

ini disebabkan karena adanya perbedaan model celah sehingga cahaya yang

melewati celah menyebar dan intensitas yang terbaca pada lux meter semakin

kecil.

0

2

4

6

8

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV. 4 Hubungan Antara Intensitas

Penerangan Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 60: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

b) Layar I, 4 celah

Berdasarkan tabel 1.5 pada lampiran 1 halaman 2 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.5 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah, grafik ini menjelaskan semakin besar pertambahan celah

maka intensitas penerangan juga semakin besar, namun pada celah c1 dan d

intensitas penerangannya menurun kemudian mengalami kenaikan pada celah

e, hal ini disebabkan karena perbedaan model celah pada setiap layar.

Intensitas penerangan lampu kuning lebih besar dibandingkan dengan lampu

putih.

0

1

2

3

4

5

6

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV. 5 Hubungan Antara Intensitas

Penerangan Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 61: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

c) Layar I, 5 celah

Berdasarkan tabel 1.6 pada lampiran 1 halaman 3 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.6 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah pada layar II, grafik ini menjelaskan bahwa pada celah c

dan c1 mengalami penurunan intensitas penerangan hal ini disebabkan karena

adanya perbedaan model celah pada layar I maupun layar II yang

menyebabkan intensitasnya berkurang. Intensitas untuk lampu warna putih

lebih besar dari pada lampu warna kuning

c. Model 3

Konfigurasi celah pada model 3 ini sangat berbeda dengan kedua

model sebelumnya. Jumlah celah pada layar II dibuat tetap, sedangkan pada

layar I memiliki 3 variasi jumlah dengan jumlah terbanyak sama dengan

0

2

4

6

8

10

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV. 6 Hubungan Antara Intensitas

Penerangan Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 62: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

jumlah celah pada layar II. Ini bertujuan untuk memaksimalkan jumlah cahaya

yang dapat melalui layar.

a) Layar II, 63 celah

berdasarkan tabel 1.7 pada lampiran 1 halaman 3 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.7 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah pada layar I, grafik ini menjelaskan semakin besar

pertambahan celah maka intensitas penerangan semakin kecil, hal ini

disebabkan karena cahaya yang melewati celah banyak menyebar sehingga

intensitasnya semakin berkurang. Intensitas penerangan lampu kuning lebih

besar dibandingkan dengan lampu putih.

0

1

2

3

4

9 25 63 inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(lu

x)

Pertambahan celah

Grafik Hubungan Antara Intensitas

Penerangan Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 63: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

2. Untuk jarak 120 cm

a. Model 1

a) Layar I, 1 celah

Berdasarkan tabel 1.8 pada lampiran 1 halaman 3 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.8 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah, grafik ini menjelaskan bahwa semakin besar pertambahan

celah maka intensitas penerangannya semakin kecil dimana pada celah c dan

c1 mengalami penurunan intensitas penerangan hal ini disebabkan karena

adanya perbedaan model celah. Dimana pada celah c1 dan c memiliki jumlah

celah yang sama tetapi dengan model yang berbeda. Intensitas lampu kuning

lebih besar dibandingkan dengan lampu putih.

0

1

2

3

4

5

6

7

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV.8 hubungan antara intensitas

penerangan terhadap pertambahan celah

lampu putih

lampu kuning

Page 64: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

b) Layar I, 2 celah

berdasarkan tabel 1.9 pada lampiran 1 halaman 4 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.9 yaitu hubungan antara intensitas penerangan terhadap

pertambahan celah pada layar II dengan jumlah celah pada layar I adalah 2

celah menunjukkan bahwa semakin besar pertambahan celah maka intensitas

penerangannya semakin besar, tetapi pada pertambahan celah c1 berkurang

atau menurun kemudian bertambah pada celah ke e, hal ini disebabkan karena

adanya perbedaan model celah serta pertambahan celah pada setiap layar.

Untuk lampu kuning intensitasnya lebih besar dibandingkan dengan lampu

putih.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV.9 Hubungan antara intensitas

penerangan terhadap pertambahan celah

lampu putih

lampu kuning

Page 65: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

c) Layar I, 3 celah

Berdasarkan tabel 1.10 pada lampiran 1 halaman 4 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.10 yaitu hubungan antara intensitas penerangan

terhadap pertambahan celah pada layar II dengan jumlah celah pada layar I

adalah 3 celah menunjukkan bahwa semakin besar pertambahan celah maka

intensitas penerangannya semakin besar, dimana pada pertambahan celah c

dan c1 intensitas penerangannya sama yaitu menurun kemudian bertambah

pada celah ke e, hal ini disebabkan karena adanya pertambahan celah dengan

model celah yang berbeda. Untuk lampu kuning intensitasnya lebih besar

dibandingkan dengan lampu putih.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV.10 hubungan antara intensitas

penerangan terhadap pertambahan celah

lampu putih

lampu kuning

Page 66: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

b. Model 2

a) Layar I, 3 celah

berdasarkan tabel 1.11 pada lampiran 1 halaman 4 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.11 yaitu hubungan antara intensitas penerangan

terhadap pertambahan celah pada layar II dengan jumlah celah pada layar I

adalah 3 celah menunjukkan bahwa semakin besar pertambahan celah maka

intensitas penerangannya semakin besar, namun pada pertambahan celah c1

dan d intensitas penerangannya berkurang kemudian bertambah pada celah e.

Sedangkan pada lampu putih semakin besar pertambahan celah maka

intensitas penerangannya kecil atau sama dengan intensitas penerangan awal.

Untuk lampu kuning intensitasnya lebih besar dibandingkan dengan lampu

putih.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV.11 Hubungan antara intensitas

penerangan terhadap pertambahan celah

lampu putih

lampu kuning

Page 67: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

b) Layar I, 4 celah

berdasarkan tabel 1.12 pada lampiran 1 halaman 5 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.12 yaitu hubungan antara intensitas penerangan

terhadap pertambahan celah pada layar II dengan jumlah celah pada layar I

adalah 4 celah menunjukkan bahwa semakin besar pertambahan celah maka

intensitas penerangannya semakin besar, namun pada pertambahan celah d

berkurang kemudian bertambah pada celah e, Sedangkan pada lampu putih

intensitas penerangannya naik turun seiring pertambahan celah. Untuk lampu

kuning intensitasnya lebih besar dibandingkan dengan lampu putih.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV.12 Hubungan Antara Intensitas

Penerangan Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 68: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

c) Layar I, 5 celah

berdasarkan tabel 1.13 pada lampiran 1 halaman 5 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.13 yaitu hubungan antara intensitas penerangan

terhadap pertambahan celah pada layar II dengan jumlah celah pada layar I

adalah 5 celah menunjukkan bahwa semakin besar pertambahan celah maka

intensitas penerangannya semakin kecil, namun pada pertambahan celah d

intensitas penerangannya bertambah kemudian berkurang pada celah e.

Begitupun dengan lampu putih. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan

model celah pada setiap layar. Untuk lampu kuning intensitasnya lebih besar

dibandingkan dengan lampu putih.

0

2

4

6

8

10

a b c c1 d e

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(L

ux)

pertambahan celah

Grafik IV.13 Hubungan Antara Intensitas

Penerangan Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 69: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

c. Model 3

Konfigurasi celah pada model 3 ini sangat berbeda dengan kedua

model sebelumnya. Jumlah celah pada layar II dibuat tetap, sedangkan pada

layar I memiliki 3 variasi jumlah dengan jumlah terbanyak sama dengan

jumlah celah pada layar II. Ini bertujuan untuk memaksimalkan jumlah cahaya

yang dapat melalui layar.

a) Layar II, 63 celah

berdasarkan tabel 1.14 pada lampiran 1 halaman 5 diperoleh grafik sebagai

berikut:

Pada grafik IV.14 yaitu hubungan antara intensitas penerangan

terhadap pertambahan celah pada layar I dengan jumlah celah pada layar II

adalah 63 celah dengan ukuran celah 3×3 cm, menunjukkan bahwa semakin

besar pertambahan celah maka intensitas penerangannya semakin kecil untuk

0

1

2

3

4

9 25 63

inte

nsi

tas

pen

era

ng

an

(lu

x)

Pertambahan celah

Grafik Hubungan Antara Intensitas Penerangan

Terhadap Pertambahan Celah

lampu putih

lampu kuning

Page 70: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

lampu kuning begitupun dengan lampu putih,. Untuk lampu kuning

intensitasnya lebih besar dibandingkan dengan lampu putih.

C. Uji berkas cahaya menggunakan celah tunggal

1. Menggunakan lampu

Ukuran celah yang digunakan dalam pengambilan data kali ini yaitu 3 mm

dan 5 mm dengan jarak yang berbeda yaitu 80 cm sampai 120 cm dari sumber

cahaya seperti pada gambar berikut:

Gambar IV.2 Foto berkas cahaya lampu putih

Gambar IV.3 Foto berkas cahaya lampu kuning

2. Menggunakan laser

Page 71: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Pada penelitian ini menggunakan ukuran celah tunggal yaitu 3 mm, 5 mm,

0,4 mm, 0,2 mm dan 0,1 mm.

Gambar IV.4 (Ukuran celah 5 mm) Gambar IV.5 (Ukuran celah 3 mm)

Gambar IV.6 (Ukuran celah 0,4 mm) Gambar IV.7 (Ukuran celah 0,2 mm)

Page 72: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Gambar IV.8 (Ukuran celah 0,1 mm)

Hasil pengujian berkas cahaya menggunakan lampu terlihat pada

gambar IV.2 dan IV.3 menunjukkan bahwa semakin besar ukuran celah yang

dilewati cahaya maka tingkat penerangannya lebih besar, namun pada

pengujian berkas cahaya menggunakan laser terlihat pada gambar IV.4, IV. 5,

IV.6, IV.7, dan IV.8 menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran celah maka

berkas cahaya yang terlihat pada layar akan semakin besar dan menyebar.

Dari data hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan berbagai

model celah dan ukuran yang berbeda diperoleh intensitas penerangan yang

tidak memenuhi standar penerangan dalam ruangan dimana intensitas

penerangan dalam ruangan adalah 120 sampai 250 lux. Sedangkan hasil yang

diperoleh dalam penelitian ini adalah 5 sampai 10 lux. Hal ini disebabkan

karena cahaya yang melewati celah terbagi dimana

Besarnya intensitas penerangan lampu yang dilewatkan pada suatu celah

bergantung pada ukuran celahnya yaitu semakin besar ukuran celah maka

Page 73: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

intensitas penerangannya semakin besar pula tetapi cahaya yang melewati

celah terfokus pada satu arah, sedangkan semakin kecil ukuran celah maka

intensitas penerangannya juga akan semakin kecil tetapi cahaya yang

melewati celah akan menyebar. Pada penelitian ini juga diperloeh intensitas

penerangan lampu kuning lebih besar dibandingkan lampu putih.

Page 74: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

Desain eksperimen celah ganda Young tidak dapat diaplikasikan dalam sistem

pencahayaan pada bangunan karena intensitas penerangan lampu yang melewati

celah sangat kecil dan tidak memenuhi standar pencahayaan dalam ruangan. Hal

ini disebabkan karena cahaya akan mengalami interferensi dengan baik hanya

pada celah sempit (orde mm). Namun intensitas penerangan yang dihasilkan

hanya cocok pada ruang-ruang tertentu seperti ruang tidur, ruang karaoke dan

sebagainya yang memerlukan tingkat pencahayaan yang minimal.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan untuk peneliti selanjutnya sebaiknya

menggunakan model celah yang berbeda, yaitu model segitiga atau lingkaran.

Page 75: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

DAFTAR PUSTAKA

Claude L, Robbins. 1996. Day Lighting Design And Analysis. New York: Van

Nostard Reinhold Company.

Darmastiawan, Christian, Lestari Puspakesuma. 1991. Teknik Pencahayaan dan Tata

Letak Lampu, Jilid1. Jakarta: PT. Widiasarana indonesia.

Departemen agama RI. 2009. Alqur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Pustaka

Alfatihah.

Esa Dora, Purnama dan Firtatwentyna Nilasari, Poppy. 2011. “Pemanfaatan

pencahayaan alami pada rumah tinggal tipe townhouse di Surabaya”

Finn Edward J, Alonso Marcelo.1994. Dasar-dasar Fisika Universitas: Edisi Kedua

Medan Dan Gelombang. Jakarta: Erlangga.

Kartini. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencahayaan Pada Ruang Dosen Fisika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.” Skripsi Sarjana, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.

Kao, Chen. 1999. Energy Management in Illuminating Systems. USA: Robert Stern.

Karlen, Mark Dan Benya, James. 2006. Dasar-Dasar Desain Pencahayaan. Jakarta:

Erlangga.

Nur huda, Adhityo dan Seno B Abraham. 2014. ”Optimalisasi Bukaan Depan Guna

Pencahayaan Alami Pada Ruko Sebagai Fungsi Kantor“ Program Studi

Arsitektur Universitas Mercu Buana. Jakarta: Indonesia

Nurul Huda, Arina, Armynah, Bidayatul dan Mahmud, Syahir. 2012. ”Analisis

Intensitas Pencahayaan pada Bidang Kerja Terhadap Berbagai Warna

Ruangan”.

Oktavia, Tantri. 2010. Fisika Bangunan. Malang: Bayumedia Publishing.

Page 76: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Prasetio, Lea, Setiawan, Sandi dan Hien, Tan Kian. 1992. Mengerti Fisika

Yogyakarta: Andi Offset.

Snynder,James C.1997. Pengantar Arsitektur, terj. Hendra Sangkayo. Jakarta:

Erlangga.

Sheet, Job. 2008 . “Pengukuran dengan Tang Meter Dan Lux Meter”. h.1-2.

Shihab, M Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Sutrisno. 1984. Gelombang Dan Optik. Bandung: ITB.

Page 77: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Lampiran-Lampiran

Page 78: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Lampiran 1 Data Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pengambilan data dilakukan di

ruang Laboratorium Optik Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar.. Tujuan penelitian untuk mengukur besar intensitas

penerangan lampu yang dilewatkan pada suatu celah dengan ukuran dan model celah

yang berbeda.

3. Untuk jarak 80 cm

a. Model 1

Tabel I.1 Intensitas penerangan menggunakan 1 celah pada layar I

No

Pertambahan

celah layar

II

Intensitas penerangan

(lux)

Putih Kuning

1 2 2 4

2 3 3 7

3 4 1 2

4 4 1 2

5 5 1 4

6 6 1 1

Tabel I.2 Intensitas penerangan menggunakan 2 celah pada layar I

No Layar II

Intensitas penerangan

(lux)

Putih Kuning

1 2 1 5

2 3 2 2

3 4 1 4

4 4 1 4

5 5 1 2

6 6 2 5

Page 79: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Tabel I.3 Intensitas penerangan menggunakan 3 celah pada layar I

No Layar Ii

Intensitas

penerangan (lux)

Putih Kuning

1 2 3 6

2 3 3 3

3 4 3 6

4 4 3 3

5 5 3 4

6 6 1 1

b. model 2

Tabel I.4 Intensitas penerangan menggunakan 3 celah pada layar I

No Layar II

Intensitas penerangan

(lux)

Putih kuning

1 2 1 3

2 3 2 8

3 4 1 2

4 4 2 2

5 5 1 6

6 6 1 4

Tabel I.5 Intensitas penerangan menggunakan 4 celah pada layar I

No Layar II

Intensitas

penerangan (lux)

Putih kuning

1 2 1 1

2 3 1 2

3 4 3 4

4 4 2 3

5 5 2 2

6 6 2 5

Page 80: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Tabel I.6 Intensitas penerangan menggunakan 5 celah pada layar I

No Layar II

Intensitas

penerangan (lux)

Putih Kuning

1 2 1 3

2 3 3 7

3 4 3 5

4 4 2 4

5 5 3 8

6 6 2 3

c. Model 3

Tabel I.7 Intensitas penerangan menggunakan 63 celah pada layar II dengan

ukuran celah 3x3 cm

Layar I Intensitas penerangan (lux)

Putih Kuning

9 1 3

25 2 3

63 1 2

4. Untuk jarak 120 cm

d. Model 1

Tabel I.8 Intensitas penerangan menggunakan 1 celah pada layar I

No Layar II Intensitas

Putih Kuning

1 2 2 3

2 3 3 6

3 4 3 6

4 4 2 2

5 5 3 4

6 6 1 2

Page 81: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Tabel I. 9 Intensitas penerangan menggunakan 2 celah pada layar I

No Layar II Lampu

Putih Kuning

1 2 2 5

2 3 3 5

3 4 3 7

4 4 3 5

5 5 3 6

6 6 4 6

Tabel I.10 Intensitas penerangan menggunakan 3 celah pada layar I

No Layar II Lampu

Putih Kuning

1 2 1 4

2 3 3 6

3 4 3 4

4 4 2 2

5 5 3 7

6 6 2 3

e. Model 2

Tabel I.11 Intensitas penerangan menggunakan 3 celah model yang berbeda pada

layar I

No Layar II Lampu

Putih Kuning

1 2 3 5

2 3 2 7

3 4 4 6

4 4 3 6

5 5 3 5

6 6 3 7

Page 82: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Tabel I.12 Intensitas penerangan menggunakan 4 celah pada layar I

No Layar II Lampu

Putih Kuning

1 2 4 7

2 3 3 6

3 4 4 6

4 4 3 5

5 5 4 4

6 6 3 7

Tabel I.13 Intensitas penerangan menggunakan 5 celah pada layar I

No Layar II Lampu

Putih Kuning

1 2 2 6

2 3 3 3

3 4 3 5

4 4 1 4

5 5 3 9

6 6 2 4

f. Model 3

Tabel I.14 Intensitas penerangan menggunakan 63 celah pada layar II

dengan ukuran celah 3x3 cm

Layar I Intensitas penerangan (lux)

putih Kuning

9 1 2

25 2 4

63 2 3

Page 83: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

g. Uji berkas cahaya menggunakan celah tunggal

Tabel IV.2 Intensitas penerangan dalam ruang dengan jarak lampu 120 cm

dari layar

No Ukuran celah

(mm)

Intensitas penerangan (lux)

Putih Kuning

1 3 1 1

2 5 2 2

Gambar 1.1 Celah ukuran 3 mm

Page 84: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Gambar 1.2 Celah ukuran 5 mm

Gambar 1.3 Celah ukuran 0,4 mm

Page 85: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Gambar 1.4 Celah ukuran 0,2 mm

Gambar 1.5 Celah ukuran 0,1 mm

Page 86: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 87: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 88: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 89: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 90: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 91: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 92: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 93: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 94: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 95: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 96: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 97: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 98: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 99: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 100: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 101: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 102: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 103: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 104: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 105: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 106: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 107: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 108: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 109: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 110: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 111: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi
Page 112: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian

Gambar

Gambar 3.1 Proses Pembuatan Rangka Pada Layar

S

S

Gambar 3.2 Proses Pengukuran Dinding Layar Sebelum Dilubangi

Page 113: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Gambar 3.3 Proses Melubangi Dinding Tripleks

Gambar 3.4 Proses Pengukuran celah

Page 114: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Gambar 3.5 Proses Pembuatan Celah

Page 115: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Gambar 3.6 Proses Pemasangan Lampu

Page 116: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

Gambar 3.7 Proses Pemasangan Celah Ke Layar

Gambar 3.8 Proses Pengambilan Data

Page 117: STUDI EKSPERIMEN YOUNG UNTUK DITERAPKAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/6847/1/CANRAWATI.pdf · Berkat kemudahan jalan-Nya yang diberikan, ... DAFTAR PUSTAKA ... memberikan informasi

RIWAYAT HIDUP

Canrawati, lahir di Bonerate tanggal 22 September 1990.

Merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan

Arifuddin dan Suniati. Beliau mulai menempuh pendidikan

sejak usia 5 tahun di TK selama setahun. Kemudian memasuki

jenjang sekolah dasar pada usia 6 (enam) tahun di SD Inpres

Bonerate 1 Pasimarannu Selayar. Enam tahun di Sekolah Dasar

penulis lulus pada tahun 2002 dan kemudian melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 1 Pasimarannu selama 3 tahun beliau menempuh pendidikan

menengah pertama dan lulus pada tahun 2005 dan menganggur selama satu tahun

kemudian Pada tahun 2006 penulis kembali melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1

Pasimarannu selama 3 tahun dan lulus pada tahun 2010 dengan predikat yang

memuaskan. Setelah lulus, pendidikan jenjang S1 dimulai pada tahun 2011 di Universitas

Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dengan memilih jurusan Fisika. Tahun 2016

penulis berhasil menyelesaikan studi S1 dan tepat tanggal 08 Desember penulis resmi

menyandang gelar Sarjana Sains (S.Si) dengan judul Skripsi “Studi Eksperimen Young

Untuk Diterapkan Dalam Pencahayaan Bangunan”.