studi awal penegembangan kanal sebagai transportasi air di kota makassar

16
STUDI AWAL PEMANFAATAN KANAL JONGAYA DAN PANAMPU SEBAGAI TRANSPORTASI AIR DI KOTA MAKASSAR Ahmad Dahlan, SlametTrisutomo, Louis Santoso Universitas Hasanuddin, Indonesia, [email protected] ABSTRAK Perkembangan jumlah kendaraan yang pesat di kota Makassar tidak diimbangi oleh pembangunan infrastruktur perkotaan khususnya pada sektor transportasi sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut salah satunya dengan mengembangkan transportasi alternatif dengan melihat potensi yang ada. Kota Makassar memiliki kanal Jongaya dan Panampu yang letaknya berada di tengah kota, membelah kota Makassar dari utara hingga selatan dan berfungsi sebagai drainase perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap potensi dan masalah pada kanal Jongaya dan Panampu dalam perspektif pemanfataannya sebagai transportasi air perkotaan, dan juga melihat hubungannya dengan moda transportasi lainnya dengan menentukan titik perhentian atau halte pada jalur kanal. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, analisis kelayakan pelayaran kanal, analisis SWOT untuk kondisi lingkungan kanal, dan analisis penentuan lokasi halte. Dari hasil analisis tersebut, dihasilkan beberapa kesimpulan yang akan menjadi rekomendasi atau arahan yang harus dilakukan sebelum melakukan kegiatan perencanaan transportasi pada kanal jongaya dan panampu kota Makassar. Kata Kunci: Transportasi Kanal, Potensi, Masalah, dan Halte INITIAL STUDY OF UTILIZATION OF JONGAYA AND PANAMPU CANAL AS WATER TRANSPORTATION IN THE CITY OF MAKASSAR Ahmad Dahlan, SlametTrisutomo, Louis Santoso Hasanuddin University, Indonesia, [email protected] ABSTRACT The rapid growth in the number of vehicles in the city of Makassar is not matched by the development of urban infrastructure especially in the transport sector, causing traffic jam. Therefore, it takes strategic steps to resolve these problems, one of them by developing alternative transportation by seeing the potential that exists. Makassar has Jongaya and

Upload: alan

Post on 14-Nov-2015

124 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

STUDI AWAL PEMANFAATAN KANAL JONGAYA DAN PANAMPU SEBAGAI TRANSPORTASI AIR DI KOTA MAKASSARAhmad Dahlan, SlametTrisutomo, Louis SantosoUniversitas Hasanuddin, Indonesia, [email protected] Perkembangan jumlah kendaraan yang pesat di kota Makassar tidak diimbangi oleh pembangunan infrastruktur perkotaan khususnya pada sektor transportasi sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut salah satunya dengan mengembangkan transportasi alternatif dengan melihat potensi yang ada. Kota Makassar memiliki kanal Jongaya dan Panampu yang letaknya berada di tengah kota, membelah kota Makassar dari utara hingga selatan dan berfungsi sebagai drainase perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap potensi dan masalah pada kanal Jongaya dan Panampu dalam perspektif pemanfataannya sebagai transportasi air perkotaan, dan juga melihat hubungannya dengan moda transportasi lainnya dengan menentukan titik perhentian atau halte pada jalur kanal. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, analisis kelayakan pelayaran kanal, analisis SWOT untuk kondisi lingkungan kanal, dan analisis penentuan lokasi halte. Dari hasil analisis tersebut, dihasilkan beberapa kesimpulan yang akan menjadi rekomendasi atau arahan yang harus dilakukan sebelum melakukan kegiatan perencanaan transportasi pada kanal jongaya dan panampu kota Makassar.Kata Kunci: Transportasi Kanal, Potensi, Masalah, dan Halte

INITIAL STUDY OF UTILIZATION OF JONGAYA AND PANAMPU CANAL AS WATER TRANSPORTATION IN THE CITY OF MAKASSARAhmad Dahlan, SlametTrisutomo, Louis SantosoHasanuddin University, Indonesia, [email protected] rapid growth in the number of vehicles in the city of Makassar is not matched by the development of urban infrastructure especially in the transport sector, causing traffic jam. Therefore, it takes strategic steps to resolve these problems, one of them by developing alternative transportation by seeing the potential that exists. Makassar has Jongaya and Panampu canal that is located in the center of the city, divides the city from north to south and serves as urban drainage.This study aims to uncover the potential and problems of the Panampu and Jongaya canal in perspective of its utilization as urban water transport, and also to see the relationship with the other transport modes by defining stop spots on the canal path. The analysis used in this research are, feasibility analysis of the canal for shipping, SWOT analysis for the environmental contition of the canal, and siting analysis for stops location. From this analysis, produced some conclusions that will become a recommendation or a referral that must be followed prior to the transportation planning activities in Panampu and Jongaya canal in Makassar.

Keywords: canal transportation, potential, problems, and stopsA. PENDAHULUANPerkembangan kota Makassar yang sangat pesat menimbulkan berbagai permasalahan di berbagai sektor termasuk transportasi yaitu kemacetan akibat tidak seimbangnya pertumbuhan jumlah kendaraan dengan pembangunan infrasturktur jalan. Oleh karena itu dibutuhkan langkah strategis untuk mengatasi hal tersebut salah satunya memanfaatkan kanal yang ada di kota Makassar sebagai media transportasi untuk mengurai beban jalan jalan terhadap jumlah kendaraan yang semakin hari meningkat. Namun sebelum melakukan perencanaan transportasi dilakukan studi untuk mengetahui potensi dan kendala yang dimlikiki oleh kanal dalam pemanfaatannya sebagai media transportasi serta melihat hubungannya dengan moda transportasi lainnya dengan menentukan titik lokasi halte pada jalur kanal. Dilihat dari aspek fisik kanal yaitu lebar kanal, kedalaman kanal, ruang bebas di bawah jembatan, jalan inspeksi kanal, pintu air kanal, dan kondisi lingkungan kanal, serta menetukan letak halte pada jalur kanal sesuai dengan kondisi penggunaan lahan sekitar kanal yaitu dekat dengan pusat-pusat kegiatan, perpindahan moda transportasi, tersedianya jalan inspeksi kanal serta aman dari tindak kriminal. Hasil dari penelitian ini yaitu beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perencanaan transportasi pada kanal jongaya dan panampu di kota Makassar. B. STUDI KEPUSTAKAANPengertian TransportasiTransportasi dapat diartikan sebagai suatu usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat lain obyek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna (time and place utility) untuk tujuan tujuan tertentu (Miro,2002). Dari pengertian ini terlihat bahwa transportasi sebuah proses. Untuk melaksanakan proses tersebut maka dibutuhkan alat pendukung yang tergantung pada obyek, jarak dan maksud.Kanal Dalam Perspektif TransportasiKanal atau terusan merupakan saluran air yang dibuat oleh manusia untuk berbagai keperluan. Umumnya kanal merupakan bagian dari aliran sungai dengan pelebaran atau pendalaman pada bagian tertentu. Dalam perkembangan selanjutnya, kanal dapat difungsikan sebagai bagian dari sistem pengendalian banjir serta dapat berguna untuk jalur transportasi/perdagangan.Gangguan Alur Pelayaran Pedalaman Atau KanalAdapun gangguan alur pelayaran pedalaman atau kanal yang dapat mengganggu proses perjalanan kapal yaitu : Sampah Lumpur Gulma

Moda Transportasi KanalModa transportasi kanal adalah kapal yang biasa digunakan dalam pelayaran pedalaman digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah yang terbatas. Seperti kapal Speed, Kapal Jukung, Kapal Jolloro dan Kapal Katinting.HalteHalte atau Terminal sebagai Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum, memiliki pengertian sebagai berikut: Tempat perhentian kendaraan penumpang umum (TPKPU) terdiri dari halte dan tempat perhentian bus. Halte adalah tempat perhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan Tempat perhentian bus (bus stop) adalah tempat untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang (selanjutnya disebut TPB). Teluk bus (bus bay) adalah bagian perkerasan jalan tertentu yang diperlebar dan diperuntukkan sebagai TPKPU. Waktu pengisian adalah waktu yang diperlukan untuk naik atau turun penumpang yang dihitung dari saat kendaraan berhenti sampai dengan penumpang terakhir yang naik atau turun. Waktu pengosongan teluk bus adalah waktu yang dihitung dari penumpang terakhir yang turun atau naik sampai dengan kendaraan mulai bergerak.

C. METODE PENELITIANLokasi Penelitian ini adalah kanal jongaya dan panampu kota Makassar, jenis penelitian ini adalah Deskriptif Eksploratif adalah suatu metode yang mengungkap suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkap fakta-fakta baik fisik atau sosial yang ada dengan memberikan interpretasi dan gagasan atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fenomena yang diselidiki. Jenis data yang digunakan bersumber dari data sekunder maupun data primer kemudian dilakukan proses analisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang telah ditentukan, hasil analisis ini merupakan rekomendasi atau arahan yang digunakan untuk melakukan proses perencanaan trasnportasi pada kanal jongaya dan panampu di kota Makassar.

D. GAMBARAN UMUMKanal kota Makassar yang membelah kawasan perkotaan membentang dari kecamatan tamalate yaitu sebelah selatan Makassar sampai kecamatan ujung tanah yaitu bagian utara dari kota dengan panjang 14 km memiliki fungsi utama sebagai sistem drainase Kota Makassar Yang menampung aliran air perkotaan sampai pada hulu yaitu selat Makassar. lokasi Penelitian ini yaitu kanal Jongaya dan Panampu dengan panjang 9,2 km. kedua kanal ini dibatasi oleh kanal Sinrijala. kanal ini juga melewati 7 kecamatan yaitu Ujung tanah, Bontoala, Makassar, Mamajang, Rappocini, Tallo, dan Tamalate.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

E. HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Kelayakan Pelayaran KanalAnalisis kelayakan pelayaran kanal merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui jenis kapal apa saja yang bisa digunakan pada kanal jongaya dan panampu sesuai dengan karakteristik fisik kanal dilihat dari lebar kanal, kedalaman kanal, dan ruang gerak kapal di atas air yang dihubungkan dengan dimensi kapal yang biasa digunakan oleh masyarakat kota Makassar. Analisis Kelayakan Lebar Alur PelayaranAnalisis kelayakan lebar alur kanal yaitu analisis yang menggabungkan antara lebar kapal dengan rumus untuk mengetahui lebar ideal yang dibutuhkan oleh kapal. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Lebar Kelayakan Alur Pelayaran Tabel 1. Analisis Kelayakan Lebar Kapal Pada KanalNoNama KapalLebar Kapal(m) meterLebar Layak(m) meterLebar Kanal(m) meterKeterangan

1 jalur2 jalur1 jalur2 jalur

1.Kapal Speed1,7 m8,16 m12,92 m6 16 mMemungkinkanMemungkinkan

2.Kapal Jukung2 m9,6 m15,2 mMemungkinkanMemungkinkan

3.Kapal Katinting0,7 m3,6 m5,32 mBisaBisa

4.Kapal Jolloro0,9 m4,32 m6,82 mBisaBisa

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu jenis kapal yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi lebar kanal jongaya dan panampu yang ada saat ini yaitu kapal katinting dan kapal jolloro untuk 1 dan 2 jalur pelayaran kapal, sedangkan untuk kapal speed dan kapal jukung masih memungkinkan karena adanya lebar kanal yang tidak memungkinkan untuk dilalui sesuai dengan standar keamanan yang ada, namun pada bagian lebar kanal yang lain sudah memenuhi standar kelayakan. Oleh karena itu perlu dilakukan pelebaran kanal pada bagian kanal yang mengalami penyempitan agar memungkinkan untuk moda transportasi air yang lain.Analisis Kelayakan Kedalaman Alur PelayaranAnalisis kelayakan kedalaman alur pelayaran merupakan metode untuk menentukan besaran ideal kedalaman kanal sesuai dengan jenis moda transportasi yang ingin digunakan dengan cara menjumlahkan beberapa variable. Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:H = d + G + R

Dimana:H = Kedalaman alur, md = draft kapal, mG = gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat, mR = ruang kebebasan bersih untuk: Kolam 7%-15% dari draft kapal Alur 10%-15% dari draft kapal

Gambar 3. Kedalaman Alur Pelayaran IdealDiketahui: Kedalaman alur kanal (H) = 2 2,8 m Gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat (G) = 0,2 m

Tabel 2. Analisis Kelayakan Kedalaman Pada Kanal NoNama KapalDraft Kapal(m) meterRuang Kebebasan bersih (R)Kedalaman Layak(m) meterKedalaman Kanal(m) meterKeterangan

1.Kapal Speed0,6 m0,06-0,09 m0,89 m2 - 2,8 mBisa

2.Kapal Jukung0,8 m0,08-0,12 m1,12 mBisa

3.Kapal Katinting0,4 m0,03-0,045 m0,66 mBisa

4.Kapal Jolloro0,4 m0,04-0,06 m0,66 mBisa

Dari tabel di atas dapat disimpulkan untuk kedalaman pada kanal jongaya dan panampu kota Makassar bisa dilalui oleh kapal speed, kapal jukung, kapal katinting dan kapal jolloro. Namun kondisi kanal sekarang sudah menagalami pandangkalan yang cukup parah akibat tumpukan sampah dan endapan lumpur yang terjadi, sekitar 20 % bagian kanal yang mengalami pendangkalan terutama pada bagian padat permukiaman yang langsung berbatasan dengan kanal tanpa ada jalan inspeksi kanal sebagai pembatas antara bangunan dank anal.Analisis Kelayakan Ruang Bebas Di Bawah JembatanAnalisis kelayakan ruang bebas di bawah jembatan merupakan salah satu variabel yang harus diukur karena banyaknya jembatan yang ada sepanjang lokasi penelitian ini, metode ini dilakukan dengan cara mengukur jarak antara jembatan dengan permukaan air kanal pada saat pasang tertinggi air laut, kemudian membandingkan dengan ruang gerak vertikal kapal di atas air. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dan rumusnya di bawah ini.

Gambar 4. Ruang Bebas Kapal Di Atas AirDiketahui : Gerak Vertikal Kapal karena gelombang dan squat = 0,2 m

Tabel 3. Analisis Kelayakan Ruang Bebas Di Bawah Jembatan NoNama KapalRuang Kapal Di Atas Air(m) meterRuang Gerak Bebas Kapal Di Atas Air(m) meterRuang Bebas Di Bawah Jembatan(m) meterKeterangan

1.Kapal Speed1,3 m1,5 m0,8 1,4 mTidak Layak

2.Kapal Jukung2,2 m2,4 mTidak Layak

3.Kapal Katinting0,4 m0,6 mBisa

4.Kapal Jolloro0,7 m0,9 mTidak Layak

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ruang gerak bebas kapal di atas air yang dibandingkan dengan ruang bebas di bawah jembatan pada kanal jongaya dan panampu kota Makassar menghasilkan kapal yang mampu melewati kondisi jembatan pada kanal yaitu hanya kapal katinting, sedangkan kapal yang lain tidak layak atau tidak bias melalui jembatan yang ada, sehingga perlu dilakukan beberapa tindakan yang mampu mengatasi permasalahan ini yaitu memperbesar ruang bebas di bawah jembatan pada kanal dengan cara menaikkan tinggi jembatan yang ada, agar jarak antara permukaan air pada saat pasang dengan jembatan menjadi lebih besar sehingga memnuhi untuk dilalau oleh kapal yang lain. Untuk kapal jolloro dinaikkan menjadi 1 meter, untuk kapal Speed di naikkan menjadi 1,6 meter, sedangkan untuk kapal jukung dinaikkan menjadi 2,5 meter.Analisis Kelayakan Lingkungan KanalAnalisis kelayakan lingkungan kanal sebagai sarana transportasi air perkotaan merupakan suatu metode untuk mengungkapkan kelayakan kanal secara deskriptif mengenai kondisi lingkungan yang ada dibandingkan dengan kondisi ideal yang seharusnya terpenuhi untuk menjadi media transportasi air yang baik, nyaman, dan aman. Dari kondisi lingkungan yang telah dipaparkan maka dapat di tarik kesimpulan yaitu :1. Tingkat sedimentasi atau endapan sampah dan lumpur pada kanal cukup besar yaitu sekitar 20 % pada bagian-bagian tertentu kanal.2. Terjadinya pencemaran air kanal yang menyebabkan berubahnya air kanal menjadi berwarna hitam pekat.3. Polusi udara yaitu bau busuk yang ditimbulkan oleh kanal sehingga sangat mengganggu aktifitas pada sekitar wilayah kanal.Konsep transportasi yang aman dan nyaman sangat belum mampu diterapkan pada kanal jongaya dan panampu karena masih banyak masalah yang belum sejalan dengan standar kelayakan yang ada. Tingkat sedimentasi yang tinggi pada kanal dapat menyebabkan pendangkalan pada alur kanal sehingga mengganggu proses pelayaran kapal, selain itu juga mengurangi nilai estetika dari kanal. Air kanal yang berwarna hitam pekat menandakan telah tercemarnya kanal menyebabkan ketidaknyamanan pemandangan. Bau busuk yang ditimbulkan oleh kanal mencemari udara sekitar kanal hal ini dapat mengganggu semua aktifitas yang terjadi pada sekitar kanal serta mengganggu kenyamanan.Analisis SWOT Untuk Kondisi Lingkungan KanalAnalisis SWOT untuk kondisi lingkungan kanal merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang ada pada kanal jongaya dan panampu di Kota Makassar. Salah satu langkah untuk menentukan strategi untuk mengatasi kondisi lingkungan kanal dengan mengintreprestasikan faktor-faktor internal dan eksternal melalui interprestasi strenght (kekuatan), weakness (kelemahan), oppurtunity (peluang), dan threat (ancaman). Analisis dengan metode SWOT melalui proses telaah IFAS (Internal Strategic Faktors Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Strategic Faktors Analysis Summary) untuk kemudian diketahui posisi kedudukannya dalam kuadran SWOT. Dan hasil untuk kondisi lingkungan kanal berada pada kuadran III ruang F dengan strategi dengan Guirelle Strategy, yaitu strategi gerilya, operasional dilakukan, diadakan pembangunan atau usaha pemecahan masalah dan ancaman. Dan strategi yang digunakan adalah strategi WT (Weakness-Thereath) yaitu:1. Melakukan Proses perencanaan secara terpadu : a. Kebijakan pemerintah, b. Kehidupan masyarakat,c. Aktifitas yang ada sekarang,d. Fungsi kanal yang baru,e. Infrastruktur,f. Limbah.Yang kontekstual dengan kondisi ekosistem kanal.2. Menumbuhkan Kesadaran bersama kepada masyarakat sekitar kanal untuk menjaga kelestarian kanal.Analisis Penentuan Lokasi HaltePada Analisis ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai indikator dalam menentukan titik perhentian pada kanal jongaya dan panampu (Halte) yaitu : kondisi penggunaan lahan sekitar kanal, identifikasi jalur trayek yang melalui kanal sebagai pertimbangan pemindahan moda transportasi konsep multi moda transportasi, identifikasi titik simpul kegiatan akibat dari aktifitas guna lahan terhadap kanal yang dapat dilihat pada jalan yang menghubungkan aktifitas tersebut dengan kanal. kriteria yang tepat untuk penentuan lokasi halte pada kanal jongaya dan panampu kota Makassar yaitu: Dekat dengan pusat-pusat aktifitas Keterpaduan antar moda transportasi lainnya. Terletak pada jalan inspeksi kanal. Lokasinya tidak tersembunyi dan aman dari tindakan kriminal.

Gambar 4. Peta Titik Lokasi Halte Pada Jalur Kanal Jongaya dan PanampuF. PENUTUPKESIMPULANBerdasarkan hasil analisis yang dilakukan mengenai studi awal pemanfaatan kanal Jongaya dan Panampu sebagai transportasi air di kota Makassar didapatkan kesimpulan sebagai berikut:1. Berdasarkan hasil analisis kelayakan pelayaran pada kanal Jongaya dan Panampu Kota Makassar yaitu:a. Kelayakan lebar kanal yaitu hanya bisa dilalui oleh kapal jolloro dan kapal katinting, sedangkan kapal jukung dan kapal speed masih memungkinkan pada beberapa titik saja karena lebar kanal yang tidak sama dan berubah-ubah.b. Kelayakan kedalaman kanal yaitu bisa dilalui oleh kapal jolloro, kapal jukung, kapal speed dan kapal katinting ketika kanal berada pada kondisi kedalaman kanal semuanya normal sesuai dengan data dari dinas pekerjaan umum kota Makassar yaitu 2 - 2,8 meter, namun kondisi eksisting kedalaman kanal yang ada sekitar 20% bagian kanal mengalami pendangkalan akibat sampah dan endapan lumpur.c. Kelayakan Ruang bebas di bawah jembatan pada kanal hanya mampu dilalui oleh kapal katinting saja sedangkan kapal yang lain tidak memungkinkan untuk lewat, karena kecilnya ruang antara jembatan dengan permukaan air pada saat pasang.d. Kelayakan lingkungan kanal yang dinilai adalah tingkat sedimentasi akibat sampah dan lumpur, air kanal dan bau yang ditimbulkan. Disimpulkan berdasarkan kondisi eksisting lingkungan kanal yaitu masih belum layak disebabkan oleh banyaknya endapan pada kanal akibat sampah dan lumpur sekitar 20% yang mengalami pendangkalan, warna air yang berwarna hitam akibat pembuangan limbah bangunan sekitar kanal yang mengalir melalui saluran drainase ke kanal tanpa ada proses penyaringan sebelum masuk kanal, bau busuk yang ditimbulkan akibat pembuangan sampah organik yang membusuk pada kanal terutama pada bagian pasar terong dan pasar pabaengbaeng dan pada permukiman padat sekitar abu bakar lambogo dan kandea.2. Analisis SWOT untuk untuk kondisi lingkungan kanal jatuh pada strategi WT (Weakness-Thereath) yaitu:a) Melakukan Proses perencanaan secara terpadu untuk mengatasi masalah yang ada pada kanal jongaya dan panampu kota Makassar dalam pemanfaatannya sebagai media transportasi air yaitu:1. Kebijakan pemerintah, 2. Kehidupan dan aktifitas masyarakat sekitar kanal3. Fungsi kanal yang baru,4. Infrastruktur,5. Limbah.Perencanaan Yang kontekstual dengan keberlangsungan kanal sesuai dengan fungsinya sebagai drainase perkotaan dan sebagai transportasi air nantinya.b) Menumbuhkan Kesadaran bersama kepada masyarakat sekitar kanal untuk menjaga kelestarian kanal dengan mensosialisasikan pentingnya fungsi kanal sebagai pengendali banjir dan penyaluran air ke laut dan juga potensi yang dimiliki oleh kanal ketika menjadi transportasi air nantinya.3. Analisis penentuan lokasi halte pada kanal jongaya dan panampu kota Makassar dilakukan dengan mengidentifikasi penggunaan lahan sekitar kanal sebagai bangkitan dan tarikan pergerakan, angkutan umum yang melintasi kanal untuk memudahkan proses perpindahan moda transportasi, keberadaan jalan inspeksi kanal. Hal tersebut menjadi kriteria dalam menentukan lokasi halte dengan jarak halte 300-500 meter maka diperoleh jumlah halte pada jalur kanal yaitu sebanyak 24 halte.REKOMENDASISetelah melakukan penelitian dan penulisan laporan, beberapa rekomendasi yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:1. Melakukan pelebaran kanal pada bagian kanal yang mengalami penyempitan menjadi 10 meter lebar minimumnya agar memungkinkan dilalui oleh kapal jukung, kapal jolloro, kapal spedd dan kapal katinting.2. Untuk masalah kedalaman kanal yaitu dilakukan pengerukan pada bagian kanal yang mengalami pendangkalan secara bertahap dan berkala.3. Ruang bebas di bawah jembatan pada kanal dilakukan pembesaran ruang yang tadinya 0,8 m menjadi 2,5 m agar dapat dilalui oleh kapal katinting, kapal jolloro, kapal speed, dan kapal jukung, dengan cara membuat struktur jembatan melengkung ke atas.4. Untuk permasalahan lingkungan pada kanal perlu dilakukan beberapa hal yaitu:a. Melakukan pengerukan kanal secara berkala.b. Melakukan penataan bangunan pada bantaran kanal yang fasadenya membelakangi kanal menjadi menghadap kanal atau membuat 2 fasade bangunan.c. Melakukan pembersihan dan pengawasan pada drainase yang mengalir ke kanal oleh pemerintah dan masyarakat.d. Melakukan penghijauan dengan menanam pohon yang mampu menghisap gas karbon dengan jumlah yang besar seperti pohon mahoni atau pohon kihijau untuk mereduksi polusi udara yang terjadi.e. Mangadakan alat penyaring pada outlet drainase dan melakukan kontrol secara berkala.f. Menggunakan moda transportasi yang ramah lingkungan.g. Melakukan perbaikan sistem drainase yang megalir ke kanal pada banguanan sekitar kanal.5. Bagi Mahasiswa yaitu menjadi acuan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi atau menjadi acuan untuk melakukan perencanaan transportasi pada kanal jongaya dan panampu kota Makassar.DAFTAR PUSTAKADahlan, Ahmad. 2013. Studi Awal Pemanfaatan Kanal Jongaya Dan Panampu Sebagai Transportasi Air Di Kota Makassar, Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Penerbit ITB.Susanto, 2005. Analisis Kebutuhan Dan Pemilihan Lokasi Halte Di Pintu Tol Padalarang. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan, Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil, Universitas Diponegoro Semaranghttp://www.googleearth.com. Anonim. 2009. Kajian Analisis Trend Kecelakaan Transportasi Laut Tahun 2003 2008. Diakses tanggal 06 Mei 2012.Departemen Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat. 1996. Pedoman Teknis Perekayasanaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum. Jakarta. Laporan Rencana Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar Tahun 2006-2016.Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2010. Makassar Dalam Angka 2011. http://metodepenelitian.multiply.com/ (diakses pada Senin, 10 September 2012).http://www.dishubkominfo-provkalsel.org/llasdp/data-karakteristik-kapal-di-prov-kalsel (diakses pada Senin, 16 Oktober 2012).Arief, Rimba. 2009. Identifikasi Pergerakan Lalu Lintas Pasar Pabaeng-baeng. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan, Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.Sakti, Maulana. 2011. Pengaruh Hambatan Samping Sebagai Akibat Aktivitas Pasar Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar (Studi Kasus : Mall MTos Dan Pasar Mandai). Tugas Akhir Tidak Diterbitkan, Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.http://id.wikibooks.org/wiki/Pelayaran_Sungai_dan_Danau/Prasarana_Pelayaran_Pedalaman (diakses pada jumat, 28 September 2012).http://id.wikibooks.org/wiki/Pelayaran_Sungai_dan_Danau/Kapal_Pelayaran_Pedalaman (diakses pada jumat, 28 September 2012).