laporan simulasi kanal telp
DESCRIPTION
Praktikum Jaringan Telekomunikasi Program Studi Teknik TelekomunikasiPoliteknik Negeri MalangTRANSCRIPT
PRAKTIKUM SIMULASI KANAL TELEPON
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Mensimulasikan level receive dan transmit dari kanal telepon.
2. Menentukan atenuasi sebagai fungsi frekuensi sistem simulasi kanal telepon.
3. Menganalisa data hasil simulasi kanal telepon.
1.2 Teori Dasar
Saluran telepon bukanlah suatu device yang sempurna. Kualitas saluran
telepon menentukan laju rata-rata data yang dimodulasi dapat ditransfer. Saluran
yang baik memungkinkan laju transfer data lebih cepat (misalnya 14,4 kbps)
sedangkan saluran yang buruk memerlukan laju transfer data yang lebih rendah
sampai 9600 bps atau kurang. Saluran telepon memiliki beberapa karakteristik
yang dapat diukur yang menunjukkan kualitas saluran.
AttenuasiDistorsi
Delay Propagasi
Delay Distorsi Selubung
1.2.1 Pelemahan distorsi
Pelemahan distorsi merupakan perubahan pada amplitudo dari signal
yang ditransmisikan melalui bidang suara. Berikut ini respons frekuensi dari
bidang suara (voice band)
1.2.2 Pelemahan dan frekuensi
Untuk mengukur pelemahan distorsi, saluran telepon
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
memiliki suatu frekuensi tes. Frekuensi ini ditransmisikan dari 0-4 kHz ke
saluran pada amplitudo standar yaitu 0 dB. Rugi-rugi signal atau attenuasi
diukur pada penerima dan dibandingkan ke suatu referensi frekuensi standart
1000 Hz.
Decible (dB) adalah suatu unit pengukuran relatif. Merupakan unit
log dan penguatan +3 dB akan mengindikasikan amplitudo dari 2x
referensi. Rasio logaritmik antara tegangan input dan output dihitung dengan rumus : = 20
Pelemahan merupakan rugi – rugi (loss) dari amplitudo signal (signal
yang diterima amplitudonya lebih kecil daripada signal yang
ditransmisikan). Hal ini ditunjukkan dengan negatif dB. Dimungkinkan juga
untuk memperoleh signal yang tampak pada penerima, dengan amplitudo
yang lebih besar daripada saat dimulai (hal ini diindikasikan dengan positif
dB).
Pelemahan terjadi karena signal harus lewat melalui beberapa bagian
dari peralatan elektronik dan media transmisi. Beberapa diantaranya dapat
menguatkan signal (menjadikan amplitudonya lebih besar) dan sebagian
mungkin melemahkan signal (membuat amplitudonya lebih kecil).
Ada batas maksimum dan minimum pelemahan distorsi yang dapat diterima pada
saluran telepon. Kondisi dasar channel seperti berikut :
Frequency Range (Hz) Loss (db)500 - 2500 -2 to +8300 - 3000 -3 to +12
Loss di atas merupakan range dari nilai yang diijinkan untuk range
frekuensi. Pada kondisi penchannelan dasar, memungkinkan terjadinya loss pada
signal pada range frekuensi 500-2500 Hz loss sebesar 8 dB sampai -2 dB.
Pelemahan +3 dB sama dengan -3 dB pada amplitudo signal dan pelemahan +8
dB sama dengan -8 dB pada amplitudo signal.
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
1.2.3 Telephone channel simulator
Simulasi kanal telepon digunakan untuk mengukur level suatu sinyal,
frekuensi dan noise. Pada telephone channel simulator bandwidth kanal
telepon yaitu 300 Hz sampai 3400 Hz.
1.3 Alat
Alat – alat yang digunakan pada praktikum ini yakni :
(1) Transmission Test Set : 1 Buah
(2) Telephone Channel Simulator : 1 Buah
(3) Kabel Penghubung 3 kaki : 2 Buah
(4) Kabel AC : 2 Buah
1.4 Skema Rancangan
MainReceive Send
Gambar 1. Skema rancangan percobaan
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
1.5 Prosedur percobaan
Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah
(1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
(2) Menghubungkan alat Transmission Test dengan Telephone Channel
Simulator sesuai gambar rangkaian dalam skema rancangan percobaan
pada gambar 2 menggunakan kabel penghubung 3 kaki.
Gambar 2. Skema rancangan
(3) Menghubungkan kabel power ke alat Transmission Test Set dan Telephone
Channel Simulator
Gambar 3. Kabel Power dihubungkan ke alat
(4) Menghidupkan alat
4.1 Pada alat Transmission Test Set proses menghidupkan alat dengan
menekan tombol mains pada alat Transmission Test Set
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
Gambar 4. Menghidupkan Transmission Test Set
4.2 Pada alat Telephone Channel Simulator proses menghidupkan alat
dengan menswitch tombol ke arah 1 dan lampu disamping switch akan
menyala
Gambar 5. Menghidupkan Telephone Channel Simulator
(5) Mengatur “Receive” pada Transmission Test Set ke posisi “Normal”
Gambar 6. Menswicth ke “Normal”
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
(6) Mengatur “Frekuensi” pada Send ke posisi 200-6 kHz pada Transmission
Test Set
Gambar 7. Menswicth ke 200-6 kHz
(7) Mengatur “Noise Weighting” pada Receive di Transmission Test Set ke
posisi “Telephone”
Gambar 8. Menswitch ke Telephone
(8) Mengatur frekuensi pada transmitter (send) dan receivernya sehingga sama
dimulai dari frekuensi 300 Hz
Gambar 9a. Selector pengatur nilai frekuensiPraktikum Simulasi Kanal Telepon
Gambar 9b. Frekuensi receive dan send
Gambar 9c. Display frekuensi
(9) Level dB pada kondisi 0 dengan memutar Skala level dBm ke posisi
-10dBm(1) serta memutar selector(2) supaya berada tepat di nilai 0, cek
dengan menekan tombol level pada Send dan Receive, untuk mengetahui
nilainya 0.
Gambar 10. Skala Level dBm
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
Gambar 11a. Level pada receive dan send
Gambar 11b. Display Level
(10)Putar switch attenuator pada Telephone Channel Simulator ke 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
Gambar 12. Attenuator 1,2,3,4,5 dan 6
(11) Mengamati tampilan level dB pada receiver.
Gambar 13. Display tampilan level
(12) Tekan tombol frekuensi seperti pada gambar 9b dan atur nilai frekuensi
seperti pada gambar 9a dengan kenaikan setiap 100 Hz dari mulai 300 Hz
hingga 3400 Hz.
(13) Amati dan catat hasilnya pada tabel hasil percobaan.
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
Tabel 1. Hasil pengukuran percobaan
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
Dari hasil pengukuran di atas gambarkan atenuasi sebagai fungsi frekuensi
menggunakan excel
1.6 Pembahasan Hasil Praktikum
Pada praktikum pengukuran level sinyal dengan range frekuensi 300 Hz hingga 3400
Hz didapatkan hasil :
1. Pada attenuasi ke-0
Pelemahan menurun sebesar -0,1 dB
2. Pada attenuasi ke-1
Pelemahan menurun berkelanjutan mulai dari frekuensi 1400 Hz
3. Pada attenuasi ke-2
Pelemahan menaik dari frekuensi 300 Hz sampai 1200 Hz. Kemudian dari
frekuensi 1200 Hz sampai 3400 Hz pelemahan menurun
4. Pada attenuasi ke-3
Pelemahan menaik dari frekuensi 300 Hz sampai 1600 hz. Kemudian dari
frekuensi 1700 Hz sampai 3400 Hz pelemahan turun
5. Pada attenuasi ke-4
Pelemahan stagnan seperti pada attenuasi ke-3 yaitu memiliki kenaikan pada
pelemahan dari frekuensi 300 Hz sampai 1600 Hz. Kemudian dari frekuensi
1700 Hz sampai 3400 Hz pelemahan turun
6. Pada attenuasi ke-5
Tidak memiliki perubahan pada attenuasi ke-5 yaitu memiliki kenaikan pada
pelemahan dari frekuensi 300 Hz sampai 1600 Hz. Kemudian dari frekuensi
1700 Hz sampai 3400 Hz pelemahan turun
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
7. Pada attenuasi ke-6
Tidak memiliki perubahan pada attenuasi ke-5 yaitu memiliki kenaikan pada
pelemahan dari frekuensi 300 Hz sampai 1600 Hz. Kemudian dari frekuensi
1700 Hz sampai 3400 Hz pelemahan turun
1.7 Kesimpulan
1. Semakin besar frekuensi nilai attenuasi atau pelemahan semakin kecil
2. Pelemahan terjadi karena sinyal harus melewati beberapa bagian dari
peralatan elektronik dan media transmisi.
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
1.6 Pembahasan Hasil Praktikum
1.7 Kesimpulan Hasil Praktikum
Praktikum Simulasi Kanal Telepon
Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Jobsheet Simulasi Kanal Telepon
Kelompok 4
Disusun Oleh :
1. Achmad Arifin (1331130003)
2. Inike Aprilia Putri (1331130070)
3. Lailatul Fadilla Afrilia (1331130074)
4. Neo Rinekso Adi Nugroho (1331130075)
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
Praktikum Simulasi Kanal Telepon