studi analisis peran lembaga hisbah pada masa...

133
STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH UMAR IBN KHATTAB SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari’ah Oleh : AHMAD FITRI NIM 042311163 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009/2010

Upload: vanliem

Post on 26-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA

PEMERINTAHAN KHALIFAH UMAR IBN KHATTAB

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari’ah

Oleh : AHMAD FITRI NIM 042311163

JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2009/2010

Page 2: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

ii

NOTA PEMBIMBING Lamp. : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi a.n. Sdr. Ahmad Fitri

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,

bersama ini saya kirim naskah skripsi saudari : Nama : Ahmad Fitri NIM : 042311163 Judul Skripsi : STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH

PADA MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH UMAR IBN KHATTAB

Selanjutnya saya mohon agar skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Semarang, 14 Desember 2009

Pembimbing I Pembimbing II

Abdul Ghofur, M.Ag. Rahman el-Junusi, S.E., M.M. NIP. 150 279723 NIP. 150 301 637

Abdul Ghofur, M.Ag. Perum Kaliwungu Indah RT 05 RW X No. 19 Kaliwungu Kendal

Rahman el-Junusi, S.E., M.M. Nusa Indah III No. 106 Ngaliyan Semarang

Page 3: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

iii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang 50185

PENGESAHAN Atas Nama : Ahmad Fitri NIM : 2104163 / 042311163 Jurusan : Muamalah Judul Skripsi : STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH

PADA MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH UMAR IBN KHATTAB

Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tanggal :

31 Desember 2009

Dan dapat diterima sebagai kelengkapan Ujian Akhir dalam rangka menyelesaikan Studi Program Sarjana Strata 1 (S.1) tahun akademik 2009/2010 guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Syari’ah.

Semarang, Desember 2009

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Nur Fatoni, M.Ag. H. Abdul Ghofur, M.Ag. NIP. 19730811 200003 1 004 NIP. 19670117 199703 1 001

Penguji I, Penguji II,

Drs. Sahidin, M.Si. Muchamad Fauzi, SE., MM. NIP. 19670321 199403 1 002 NIP. 19730217 200604 1 001

Pembimbing I, Pembimbing II, H. Abdul Ghofur, M.Ag. Rahman El Junusi, SE., MM. NIP. 19670117 199703 1 001 NIP. 19691118 200003 1 001

Page 4: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

iv

ABSTRAK

Dalam ilmu ekonomi terdapat beberapa system perekonomian, yaitu: kapitalisme, Sosialisme, campuran atau welfare state, dan system ekonomi Islam. Salah satu point penting yang menjadi sorotan perdebatan dalam tatanan perekonomian adalah antara kebebasan dalam ekonomi yang tercermin dalam mekanisme pasar yang bebas dan peran pemerintah dalam perekonomian yang memiliki wewenang untuk mengatur dan mengawasi mekanisme pasar. Urgensi peran pemerintah dalam rangka mewujudkan tatanan masyarakat yang teratur dan tertib telah mendapat pengakuan dari semua kalangan. Namun proporsionalitas wewenang pemerintah dalam mekanisme pasar lah yang kemudian menjadi debatable. Implementasi peran pemerintah dalam perekonomian secara aktual juga perlu adanya suatu mekanisme yang tepat agar perannya tidak bertentangan dengan tujuan mewujudkan keteraturan dalam perekonomian. Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut sangat diperhatikan, dengan adanya perintah untuk membentuk suatu wadah (yang memilki otoritas/kekuasaan) sebagai implementasi amar ma’ruf nahi munkar dalam menjalankan roda perekonomian agar tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Wadah tersebut adalah dalam suatu bentuk lembaga hisbah. Dalam perjalanan sejarah Islam, tatanan lembaga hisbah pertama kali diletakkan oleh khalifah Umar Ibn Khattab.

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah peran lembaga hisbah pada masa khalifah Umar Ibn Khattab. Kajian yang ada disini merupakan kajian literal yang menelusuri sumber-sumber yang menampakkan adanya pelaksanaan peran hisbah pada masa tersebut dengan menggunakan pendekatan historis dan sosiologis. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Lembaga hisbah dijalankan untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang ada di pasar tidak menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Lembaga hisbah memiliki wewenang untuk memperingatkan, dan memberikan sanksi administratif terhadap pelaku ekonomi yang melakukan praktek-praktek yang di dapat. Pada masa khalifah Umar Ibn Khattab, peran pengawasan terhadap pasar dilakukan dengan melakukan inspeksi-inspeksi ke dalam pasar. Mengawasi praktek-praktek yang dapat menyebabkan distorsi pasar, dan juga memberikan sanksi terhadap pelaku pasar yang menyimpang dan membuat kekacauan kondisi pasar. Pengawasan-pengawasan yang dilakukan untuk memastikan berjalannya ketentuan-ketentuan antara lain: 1. Kebebasan masuk dan keluar pasar, 2. Mengatur promosi dan propaganda, 3. Larangan penimbunan barang, 4. Mengatur perantara perdagangan, 5. Pengawasan terhadap harga.

Page 5: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang

pernah ditulis oleh penulis lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-

pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat

dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Desember 2009

Deklarator,

(AHMAD FITRI)

      

Page 6: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

vi

 MOTTO

لوكتن مكنم ةمأ يدنوع ىلإ ريخلا وأيمنور فورعملاب وينهنو نع ركنملا ئلوأوك هم نوحلفملا

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;

merekalah orang-orang yang beruntung”

(Q.S. Ali Imran: 104)

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”

(UUD 1945 Pasal 33 ayat 3)

 

Page 7: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati dan kebahagiaan di hati, saya

hadiahkan karya ini kepada orang-orang yang telah memberikan

sesuatu yang mengisi perjalanan hidup ini.

Para asatidz yang telah membimbing saya dalam menelaah ilmu dari

jenjang paling bawah hingga saat ini, yang insyaallah tidak akan

terputus manfaatnya.

Untuk Ayah dan Ibu tercinta. Terimakasih untuk semangat dan kasih

sayang yang telah memberikan inspirasi untuk mewujudkan mimpi

saya. Segenap saudaraku tercinta yang selalu memberikan dorongan dan

teladan yang sangat mengarahkan perjalanan saya, hingga sampai pada

garis ini.

Segenap teman-teman yang berada di bawah naungan sang hijau hitam,

segenap teman-teman angkatan 2004 IAIN Walisongo, semoga tali

silaturrahmi kita akan terjalin dan memberikan manfaat di dunia dan

akhirat. Amin.

There are Two Ways of Spreading Light, to be the candle or the mirror that reflects it....

Page 8: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

viii

KATA PENGANTAR

Bismillah, Alhamdulillah, segala puji ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat, Taufiq, dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga bisa

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan sang

revolusioner sejati untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Dengan rasa syukur yang dalam penulis akhirnya bisa menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Studi Analisis Peran Lembaga Hisbah dalam

Pengawasan terhadap Pasar pada Masa Pemerintahan Khalifah Umar

Ibn Khattab” sebagai suatu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum

Islam di Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

Semarang.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik

moral maupun material, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk

itu penulis mengucapkan terima kasih yang paling dalam kepada :

1. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA. Selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Drs. H. Muhyiddin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

3. H. Abdul Ghofur, M.Ag. selaku pembimbing I dan Rahman El-Junusi,

S.E., M.M. selaku pembimbing II, terima kasih atas arahan, bimbingan,

dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis hingga selesainya skripsi

ini.

Page 9: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

ix

4. Segenap dosen yang tekun membimbing dan mengajar penulis selama

belajar di bangku perkuliahan.

5. Bapak dan ibunda tercinta, terima kasih atas kasih sayang yang telah

kalian curahkan untuk saya, yang tidak pernah terhenti sepanjang masa.

Dan untuk saudara-saudaraku yang selalu membimbing dan memberikan

kelapangan baik secara materiil, dan terlebih secara moril. Baitii Jannatii,

My home is my heaven.

6. Semua teman-teman kader HMI, khususnya Korkom Walisongo

Semarang, yang orang-orangnya aneh-aneh, unik-unik, tapi pinter-pinter.

Terima kasih kalian telah menemani kesendirian saya selama ini. Semoga

sang hijau hitam tetap berkibar dengan gagahnya di rumah Indonesia kita.

7. Warga desa Kramat Kec. Kranggan-Temanggung dan seluruh teman

posko di desa yang sangat berkesan itu. Terima kasih telah menjadi bagian

yang bearti dalam perjalanan jihad saya untuk menuntut ilmu.

Semoga kebaikan dan keikhlasan yang telah mereka curahkan bisa

menjadi amal saleh dan mendapat imbalan yang ahsan dari Allah SWT.Amin.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin demi kesempurnaan

penulisan skripsi ini yang penuh kesadaran atas kekurangan dan keterbatasan

yang ada pada diri penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini.

Semarang, Desember 2009 Penulis,

Ahmad Fitri

Page 10: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAKSI ......................................................................... iv

HALAMAN DEKLARASI......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

KATA PENGANTAR................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................ x

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 11

D. Telaah Pustaka ................................................................... 11

E. Metode Penelitian .............................................................. 13

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 18

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PASAR DAN KONSEP

HISBAH ................................................................................. 20

A. .Pasar ...................................................................................... 20

1. Pengertian dan Jenis-jenis Pasar ....................................... 22

Page 11: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

xi

2. Sistem Perekonomian........................................................ 30

3. Mekanisme Pasar dalam Ekonomi Islam .......................... 40

B. Konsep Hisbah ...................................................................... 57

1. Pengertian Hisbah ............................................................. 57

2. Sejarah Lembaga Hisbah .................................................. 60

3. Peran Lembaga Hisbah dalam Perekonomian .................. 63

BAB III: PERAN HISBAH PADA MASA PEMERINTAHAN

KHALIFAH UMAR IBN KHATTAB................................... 65

A. Masa Pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab .................. 65

1. Kelahiran dan Nasab Umar Ibn Khattab ........................... 65

2. Awal Masuk Islam ............................................................ 66

3. Diangkat menjadi Khalifah ............................................... 68

4. Kondisi Masa Pemerintahan …………………………… 70

B. Hisbah pada Masa Khalifah Umar Ibn Khattab .................. 77

1. Hisbah dan Pengawasan Pribadi ....................................... 77

2. Hisbah dalam Pengawasan terhadap Pasar ....................... 80

BAB IV : ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA

MASA KHALIFAH UMAR IBN KHATTAB……............. 87

A. Analisis Peran Lembaga Hisbah dalam Pengawasan

terhadap Pasar ……………………………………………… 87

B. Analisis Peran Lembaga Hisbah pada Masa Pemerintahan

Khalifah Umar Ibn Khattab ……………………………….. 98

Page 12: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

xii

BAB V : PENUTUP .............................................................................. 107

A. Kesimpulan ........................................................................... 107

B. Saran-Saran ........................................................................... 109

C. Penutup.................................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Perekonomian merupakan hal yang tak bisa lepas dari kehidupan

manusia. Problematika ekonomi manusia berkembang seirama dengan

perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Ia selaras juga dengan semakin

kompleksnya interaksi sosial dalam kehidupan manusia. Adanya pertumbuhan

dan perkembangan dinamika ekonomi itu bisa kita amati dari wujudnya yang

semula hanya merupakan kebutuhan yang bersifat individu, dan mungkin bisa

dipenuhi secara individu pula. Akan tetapi ketika ia diposisikan sebagai

makhluk sosial yang membutuhkan adanya hubungan, kerjasama dan bantuan

dari orang lain, kehidupan ekonomis seseorang akan lebih kompleks dan

memunculkan berbagai permasalahan.

Kegiatan ekonomi pada masa sekarang bisa dikatakan telah mencapai

sebuah tatanan ekonomi yang global, dan terjadi globalisasi ekonomi.1

Globalisasi ini menggiring kita untuk membahas masalah ekonomi tidak

hanya dari satu aspek saja. Dengan munculnya globalisasi, seluruh aspek

kehidupan sosial sebagian besar telah ditentukan oleh proses global itu sendiri.

Kita berada di zaman dimana garis-garis batas budaya nasional, ekonomi

1 Globalisasi ekonomi menurut definisi yang diberikan oleh OECD (The Organization for

Economic Cooperation and Development) adalah proses penciptaan pasar dan produksi di berbagai negara menjadi terus menerus bergantung satu sama lain sebagai akibat dari dinamika perdagangan barang dan jasa, gerak kapital dan teknologi. Hans Kung, A Global Ethics for Global Politics and Economics, Terj. Ali Noer Zaman “Etika Ekonomi-Politik Global; Mencari Visi Baru Bagi Kelangsungan Agama di Abad XXI”, Yogyakarta: Qalam, 2002, hlm. 273.

1

Page 14: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

2

nasional dan wilayah nasional semakin kabur.2 Hal demikian tentunya

membawa konsekuensi logis berupa laju arus politik, ekonomi, teknologi,

budaya dan lainnya menjadi lebih cepat dan sangat mungkin saling

mempengaruhi satu negara dengan yang lain.

Meskipun para pendukung liberalisasi perdagangan yakin, bahwa

dengan adanya liberalisasi akan menciptakan kesejahteraan yang belum

pernah terwujud, yakni ekonomi global yang lebih maju dibandingkan dengan

ekonomi nasional yang terbatas, sebagaimana ekonomi nasional lebih maju

dibandingkan dengan ekonomi lokal, pengetahuan global yang melintasi

nasionalitas yang menggunakan orang, perlengkapan dan keuangan dari

beberapa negara dapat bekerja secara lebih murah, efektif dan efisien, serta

kemajuan yang pesat di bidang informasi dan teknologi. Akan tetapi

liberalisasi perdagangan juga tidak bisa lepas dari aspek-aspek kontroversial

dan negatif yang nyaris bisa menghilangkan manfaat yang ingin dicapai.3 Jadi,

selain kebebasan dan liberalitas ini betul-betul menciptakan kemungkinan

yang baru, ia juga sekaligus memunculkan kesulitan yang baru, terutama

untuk kebijakan lingkungan, sosial, dan ekonomi pada tingkat nasional.4

Kehadiran globalisasi bagaikan tamu tak diundang, yang mau tidak

mau harus dijemput oleh seluruh negara di dunia. Ada sebagian golongan

negara yang menjemputnya dengan optimis (karena mereka mempunyai

2 Paul Hirst dan Grahame Thompson, Globalization ini Question, Terj. P. Soemitro

“Globalisasi Adalah Mitos: Sebuah Kesangsian terhadap Konsep Globalisasi Ekonomi Dunia dan Kemungkinan Aturan Mainnya”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001, hlm. 1

3 Joseph E. Stiglitz, Making Globalization Work, Terj. Edrijani Azwaldi “Making Globalization Work; Menyiasati Globalisasi Menuju Dunia yang Lebih Adil”, bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007, hlm. 122

4 Hans Kung, Op.cit., hlm. 277

Page 15: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

3

kekuatan dan ketahanan yang cukup), dan ada sebagian lagi yang

menghadapinya dengan pesimis dan cemas (yaitu negara yang masih memiliki

ketergantungan secara ekonomi terhadap negara-negara maju), karena paling

tidak telah muncul dua pilihan dampak yang timbul akibat globaliasi, yaitu

baik dan buruk, menguntungkan dan merugikan, serta efek positif dan negatif.

Namun pada intinya yang harus kita sadari adalah pada masa sekarang transisi

dari ekonomi nasional ke ekonomi global benar-benar terjadi dalam tempo

yang sangat singkat.5 Dunia perekonomian yang sudah masuk dalam jaringan

global telah melibatkan setiap negara untuk masuk kedalamnya. Akibat

penting konsep globalisasi adalah dilumpuhkannya strategi reformasi radikal

di tingkat nasional, strategi nasional dianggap tidak mungkin dapat dijalankan.

Inilah yang kemudian menjadi alasan bagi kita untuk memikirkan

kembali posisi kita dalam percaturan ekonomi global yang demikian. Lebih

jauh tantangan global tidak hanya harus dihadapi oleh negara, akan tetapi juga

dihadapi setiap orang dan swasta yang berada di negara tersebut.

Sistem ekonomi global mengindikasikan adanya penyebaran sistem

pasar bebas yang sarat dengan kapitalisme. Dengan demikian, globalisasi

memiliki visi penyebaran kapitalisme pasar bebas (liberalisasi perdagangan)

ke setiap negara.6

Sistem ekonomi yang sarat dengan ideologi kapitalisme, dalam ilmu

ekonomi digolongkan dalam ajaran ekonomi yang pertama kali diletakkan

5 Hans Kung, Op.cit., hlm. 274

6 Thomas L. Friedman, Understanding Globalization: The Lexus and The Olive Tree, Terj. Tim Penerbit ITB “Memahami Globalisasi; Lexus dan Pohon Zaitun”, Bandung: Penerbit ITB, 2002, hlm. 9

Page 16: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

4

oleh Adam Smith (1723-1790), yang dikenal dengan sistem ekonomi liberal.

Dasar ekonomi liberal mengacu pada kebebasan pasar, dimana mekanisme

pasar murni beserta kompetisinya merupakan instrumen yang paling berhak

mengatur segalanya. Dalam mekanisme pasar murni, negara atau pemerintah

sama sekali tidak boleh mengaturnya.7 Namun kenyataan sejarah

membuktikan bahwa sistem ekonomi liberal ala Smith dalam beberapa aspek

kehidupan belum mampu mewujudkan kesejahteraan. Secara ironis, Joseph E.

Stiglitz8 menggambarkan sistem ekonomi liberal hanya akan menjanjikan

bahwa yang mendapat keuntungan adalah negara secara keseluruhan (bukan

orang per orang). Liberalisasi akan melahirkan negara kaya dengan penduduk

miskin.

Setelah sistem ekonomi liberal, kemudian disusul dengan gagasan

aliran sosialis yang diusung oleh Karl Marx (1818-1883) karena

keprihatinannya terhadap keganasan sistem kapitalisme.9 Namun perjalanan

sistem sosialisme yang sudah diterapkan di negara Uni Soviet selama hampir

70 tahun pun ternyata mengandung kekeliruan. Pada tahun 1985 merupakan

starting point bagi perubahan dramatis dalam blok negara-negara komunis.

Presiden Mikhail Gorbachev mengadakan reformasi yang radikal dalam

struktur perekonomian Uni Soviet. Hal itu dilakukan karena sistem ekonomi

7 Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi, Yogyakarta:BPFE, 2000, hlm. 3 8 Joseph E. Stiglitz adalah peraih nobel ekonomi pada tahun 1998. Lihat: Joseph E.

Stiglitz, Op.cit., hlm. 124 9 Mubyarto, Op.cit., hlm. 8

Page 17: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

5

sosial yang terpusat pada pemerintah tidak mampu meningkatkan taraf hidup

rakyat.10

Pengalaman-pengalaman sejarah ini tentunya memberikan pelajaran

bagi kita. Upaya untuk mencapai kesejahteraan manusia terkadang tidak bisa

menghindarkan ketidakadilan dan penyimpangan terhadap hak-hak asasi

manusia. Inilah yang kemudian harus dipikirkan kembali, ketepatan antara

kesejahteraan (sebagai tujuan) dengan upaya (cara) untuk memperolehnya.

Tentunya pembicaraan ini adalah dalam lingkup tatanan sebuah negara,

dimana kelompok dari individu dan masyarakat terikat oleh aturan hukum

sebuah negara. Dilema yang akan kita hadapi dalam hal ini adalah hubungan

antara mekanisme pasar dengan posisi peran pemerintah.

Gambaran tentang pentingnya relasi antara dua elemen tersebut

dengan baik didasari oleh alasan yang diberikan oleh Paul Hirst dan Grahame

Thompson, bahwa sistem ekonomi yang mengglobal membawa persoalan

krusial. Institusi pasar tanpa mekanisme pemerintahan akan berkembang

dalam tatanan yang amat riskan, tidak adil, mendekati hukum rimba, dan sulit

mengakomodasikan nilai-nilai moral serta etika. Institusi pasar pada tingkat

nasional senantiasa berkembang berdampingan dengan institusi negara atau

pemerintahan. Dalam kenyataannya, tidak mungkin institusi pasar

berkembang tanpa pengaturan yang dikeluarkan oleh negara.11 Kondisi ini

merupakan sebuah kenyataan di satu sisi.

10 Mudrajad Kuncoro, Ekonomi Pembangunan; Teori, Masalah dan Kebijakan,

Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Cet. 2, 2000, hlm. 192 11 Paul Hirst dan Grahame Thompson, Op.cit., hlm. xxi

Page 18: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

6

Pada sisi lain, kehadiran pemerintah (mencampuri urusan) dalam

mekanisme pasar juga dipotret oleh sebagian kelompok sebagai penghambat

dan menjadikan jalannya mekanisme pasar tidak bebas. Arahan dan kontrol

negara terhadap pasar bebas disinyalir akan memberikan dampak negatif pada

ekonomi. Inflasi, pengangguran, resesi, bahkan depresi adalah di antara

dampaknya.12 Inilah faktor pendorong untuk menentukan sebuah pola

pengaturan wilayah ekonomi (sistem ekonomi) yang harus diambil oleh

sebuah negara dalam tugasnya sebagai pemegang tanggungjawab dan

wewenang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan

merata. Antara apakah pemerintah akan memberikan kebebasan terhadap

pasar untuk menjalankan mekanismenya sendiri, ataukah ia ikut terlibat dalam

mekanisme pasar.

Dalam memandang permasalahan ini, ada baiknya kita menarik

sebuah benang merah bahwa krisis merupakan bagian nyata dalam perjalanan

sistem pasar. Kesejahteraan yang ingin dicapai oleh manusia mengalami

benturan antara “kesejahteraan individu” dan “kesejahteraan masyarakat atau

publik”. Dengan pengalaman gagalnya teori ekonomi konvensional (yang

secara garis besar diwakili oleh dua aliran: kapitalis dan sosialis) untuk

mewujudkan kesejahteraan manusia, muncullah teori ekonomi yang

ditawarkan oleh sementara pihak sebagai alternatif di antara yang

menyeimbangkan kedua sisi aliran tersebut, yaitu ekonomi Islam.13

12 Hans Kung, Op.cit., hlm. 315 13 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 1, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf,

1995, hlm. 13

Page 19: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

7

Sebagai suatu sistem kehidupan yang komprehensif, Islam dipercayai

oleh pemeluknya sebagai ajaran yang secara umum mengarahkan manusia

untuk mencapai kesejahteraan dua dimensi, yaitu dunia dan akhirat. Islam

mempunyai visi menjadi agama yang bisa menjadi rahmat (رمحة) bagi orang-

orang beriman14. Selain meletakkan dasar-dasar teologi, akidah, dan ibadah,

Islam juga memberikan petunjuk dalam bidang ekonomi. Islam mendorong

ummatnya untuk aktif dalam berusaha (enterprise) dalam rangka mencari

kesejahteraan hidup di dunia15. Islam memberikan batasan-batasan interaksi

manusia dalam kegiatan ekonomi. Dimana ia meletakkan dasar keadilan dan

kesejahteraan yang merata bagi semua rakyat sebagai tanggungjawab

pemerintah16 sebagai pemegang amanat rakyat. Islam juga mengajarkan

keseimbangan antara kebutuhan yang bersifat materi dengan keharusan

menjaga moralitas dan akhlaq yang benar, sehingga akan terwujud

kebahagiaan dunia dan akhirat.17 Di sisi lain Islam tetap mengakui kebebasan

individu dalam kegiatan ekonominya, dengan batasan tidak melanggar

kepentingan dan merusak hak orang lain. Hukum ekonomi Islam mengajarkan

adanya keharmonisan antara kepentingan pibadi dan kepentingan sosial atau

publik. Dan institusi Negara merupakan lembaga yang memiliki

tanggungjawab dalam rangka mewujudkan tatanan kehidupan ekonomi yang

berkeadilan bagi masyarakat. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:

14 Q.S. al-A’raf (7):52 15 Q.S al-Jumu’ah (62):10 16 Khursid Ahmad Ed., Studies in Islamic Economics, Jeddah: International Centre for

Research in Islamic Aconomics King Abdul Aziz University, 1976, hlm. 144 17 Amir Mu’allim, dkk., Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah, Yogyakarta: MSI

UII-Safiria Insania Press, 2008, hlm. 59

Page 20: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

8

ا ومكح تن أاس النني بمتمكا حذإا وهلهىل أ إاتانمأوا الدؤ تن أمكرمأ ي اهللانإ )58:النساء.... (لدعالب

Artinya: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil…” (Q.S. 4:58)18

Secara ideal memang telah ada nilai-nilai dan tatanan yang ditujukan

untuk mewujudkan keharmonisan interaksi sosial manusia. Akan tetapi nilai-

nilai ideal tidak semuanya bisa direalisasikan secara sempurna. Demikian juga

halnya dalam permasalahan perekonomian. Dalam percaturan ekonomi di

tingkat global (yang tidak mungkin dihindari oleh setiap negara), negara

seolah kehilangan kekuatan independen untuk menentukan kebijakan ekonomi

dalam negeri, dan kalaupun bisa tentu dengan pertimbangan yang sangat sulit.

Kapitalisme global telah merasuk ke dalam kepentingan politik negara, yang

kemudian melahirkan kapitalisme politik.19 Sehingga posisi negara yang

semestinya menjadi pelindung rakyat justru berbalik mengintervensi

mekanisme pasar dengan kebijakan-kebijakan yang mengandung tujuan

mencari kepentingan kelompok atas. Sementara tidak menutup kemungkinan,

jika negara atau pemerintah lepas tangan dari mekanisme pasar, dengan

membebaskan kompetisi terbuka antar pelaku ekonomi (yang berprinsip pada

hukum asal bahwa setiap individu diakui kebebasannya dalam berusaha), juga

18 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syaamil Cipta

Media, 2005, hlm. 87 19 Istilah Kapitalisme Politik merupakan perluasan dari kapitalisme ekonomi. Kapitalisme

pada masa sekarang telah memiliki makna yang lebih luas dan kompleks. Ia tidak hanya berkisar pada tatanan ekonomi belaka, akan tetapi juga pada tatanan politik. Jika dalam teori ekonomi kapitalis, negara (pemerintahan) adalah musuh pasar, akan tetapi sekarang justru menjadi agen yang melancarkan ideologi kapitalis. Lihat: Edy Suandi Hamid, Ekonomi Indonesia; dari Sentralisasi ke Desentralisasi, Yogyakarta: UII Press, 2005, hlm. 13

Page 21: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

9

akan menjadi dilema berkepanjangan. Kesenjangan, ketidakadilan dan

ketimpangan ekonomi tidak dapat dihindari.

Atas dasar inilah, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang

peran (intervensi) ideal negara untuk turut menciptakan kondisi mekanisme

pasar yang sehat dan berkeadilan dari sudut pandang ekonomi Islam..

Sebenarnya konsep ekonomi Islam bukanlah hal yang baru. Akan tetapi teori

ekonomi Islam telah berkembang dimulai dari turunnya ayat-ayat al-Qur’an

yang menyinggung masalah ekonomi, seperti: Q.S. Al-Baqarah ayat ke 275

dan 279 tentang jual beli dan riba, dan ayat 282 tentang pembukuan transaksi,

dan lain sebagainya.20

Teladan yang baik dalam perjalanan sejarah ekonomi Islam dapat kita

ambil dari masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab. Pemilihan tokoh

ini tentu bukan tanpa alasan. Dengan melihat masa pemerintahan para

khulafaurrasyidin adalah masa yang masih sangat dekat dengan masa Nabi

Muhammad SAW. Umar Ibn Khattab adalah salah satu tokoh terkemuka

dalam Islam.21 Di samping itu, masa pemerintahan Umar Ibn Khattab

merupakan masa dimana banyak sekali dihasilkan kebijakan-kebijakan

praktis, teknis dan operasional untuk sebuah negara, dan itu merupakan hasil

ijtihad Umar Ibn Khattab.22

20 Amir Mu’allim, dkk., Op.cit., hlm. 3 21 Cyryl Glassé, The New Encyclopedia of Islam, New York: Altamim Press, 2002, hlm.

461 22 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Al-Fiqh Al-Iqtishadi Li Amiril Mukminin Umar Ibn Al-

Khaththab, Terj. H. Asmuni Solihan Zamakhsyari “Fikih Ekonomi Umar bin al-Khatab”, Jakarta: Khalifa, 2003, hlm. vii

Page 22: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

10

Dalam posisinya sebagai kepala negara, Umar Ibn Khattab juga

mencontohkan sifat kepemimpinannya yang sangat peduli terhadap rakyat.

Kepeduliannya itu dituangkan dengan perhatiannya dan pengawasan yang

dilakukannya terhadap kegiatan ekonomi masyarakat atau mekanisme pasar.23

Sehingga pada tahap berikutnya, pada masa beliau dianggap oleh sebagian

kalangan sebagai awal terbentuknya sebuah institusi pemerintahan yang

bertugas mengawasi pasar atau kegiatan perekonomian di masyarakat, yaitu

lembaga Hisbah.24

Dengan latar belakang itulah, penulis ingin menyusun sebuah

penelitian lebih jauh tentang pola ideal intervensi pemerintah terhadap

mekanisme pasar menurut Islam, dengan merujuk pada konsep pengawasan

pasar yang dilakukan oleh lembaga Hisbah pada masa pemerintahan Khalifah

Umar Ibn Khattab. Dengan rumusan judul “STUDI ANALISIS PERAN

LEMBAGA HISBAH PADA MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH

UMAR IBN KHATTAB”.

II. Rumusan Masalah

Berangkat dari uraian di atas, pertanyaan pokok yang akan menjadi

pembahasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah peran Lembaga Hisbah

2. Bagaimanakah Peran Lembaga Hisbah pada Masa Pemerintahan Khalifah

Umar Ibn Khattab.

23 Abi al-Farj Abdurrahman bin Ali bin Muhammad ibn al-Jauzi, Manaqib Amiril Mu’minin Umar ibn al-Khattab, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Cet.3, 1987, hlm. 66 24 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.cit., hlm. 588

Page 23: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

11

III. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Bagaimanakah peran Lembaga Hisbah

2. Mengetahui bagaimanakah Peran Lembaga Hisbah pada Masa

Pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab.

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat:

1. Mempertegas dan mengingatkan kembali peran yang semestinya dijalankan

oleh sebuah pemerintah dalam rangka melindungi perekonomian

masyarakat untuk mencapai keadilan ekonomi. Dimana pada masa

sekarang banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan praktek usaha dan

persaingan yang tidak sehat, yang bisa menyebabkan antara lain, stabilitas

perekonomian menjadi terganggu, persaingan kompetitif yang tidak

sempurna, praktek monopoli yang merugikan, dan lain-lain.

2. Sebagai upaya meningkatkan pemahaman khususnya dalam bidang

ekonomi Islam, serta mewujudkan hukum ekonomi Islam yang progressif

IV. Telaah Pustaka

Kajian tentang ekonomi, khususnya ekonomi Islam telah menjadi

kajian yang cukup menarik dan cukup serius. Tidak sedikit ilmuwan dan pakar

ekonomi yang secara mendalam memberikan perhatian terhadap

perkembangan ekonomi Islam. Akan tetapi, dari pengamatan yang dilakukan

penulis (meskipun masih dalam lingkup terbatas), penelitian ilmiah yang

Page 24: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

12

secara spesifik mengungkap langsung mengenai konsep intervensi negara

dalam mekanisme pasar menurut teori ekonomi Islam masih sulit ditemukan.

Adapun dalam khazanah buku teks dan beberapa penelitian ilmiah yang

membahas masalah ekonomi Islam yang berkaitan dengan tema yang diangkat

dalam penelitian ini, antara lain:

Buku karangan M. Arskal Salim GP.: Etika Intervensi Negara;

Perspektif Etika Politik Ibnu Taymiyah (Jakarta, Logos, 1998). Sebuah

sentuhan yang tajam diberikan oleh pengarang buku ini dalam memandang

keterkaitan antara negara dengan proses pembangunan ekonomi. Meskipun

secara mendalam buku ini mengkaji dengan spesifik terhadap pemikiran Ibnu

Taymiyah, namun landasan berfikir secara politik tetap membantu penulis

untuk melihat peran negara dalam mekanisme perekonomian. Dimana

memang disebutkan bahwa politik, ekonomi, dan agama ketiganya terkait

dalam sebuah sistem yang menyatu.

“Sejarah para umat dan raja” yang ditulis oleh Ali Ja’far Muhammad

bin Jarir Al-Thabari dalam karyanya “Tarikh al-Umam wal-Muluk” (Beirut,

Dar al-Fikr, t.th.) juga menggambarkan pola dan sifat kepemimpinan Khalifah

Umar Ibn Khattab yang sangat bijak dalam mengawasi kegiatan perekonomian

di negara. Digambarkan bahwa secara langsung Khalifah Umar Ibn Khattab

memberikan perhatian terhadap kondisi dan permasalahan yang terjadi di

dalam pasar. Dan ini didasarkan pada prinsip pertanggungjawaba sebagai

pemimpin negara. Yang belum ada (dan nantinya akan berbeda dengan

penelitian yang penulis lakukan dalam skripsi ini) adalah kajian yag

Page 25: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

13

komprehensif dan lengkap mengenai lembaga pengawas pasar yang dibentuk

oleh Khalifah Umar Ibn Khattab. Akan tetapi kajian di dalamnya (yang

berkaitan dengan Khalifah Umar Ibn Khattab) hanya merupakan deskripsi

historis yang diuraikan pada batas permukaan saja.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rulmiyadi

(Fakultas Syari’ah, NIM 2102301/2007) yang berjudul “Prinsip-prinsip

Pengelolaan Bait al-Mal (Studi Analisis Terhadap Pendapatan dan Belanja

Kas Pemerintahan Islam di Masa Khalifah Umar Ibn Khattab)” juga

menyajikan gambaran kebijakan-kebijakan dan sifat kepemimpinan Khalifah

Umar Ibn Khattab. Meskipun kajian dalam skripsi ini lebih detail pada

kebijakan dalam bidang pengelolaan Bait al-Mal, akan tetapi temuan dalam

skripsi ini sangat bisa dipahami bahwa ada beberapa nilai filosofi yang

menjadi dasar dan landasan kebijakan umar secara umum, yaitu: menunaikan

amanat rakyat, berlaku adil, meratakan kesejahteraan, dan kebijakan dalam

bidang ekonomi yang berupaya menghindarkan adanya praktek monopoli.

Perbedaan penelitian dalam skripsi ini dengan yang akan penulis susun adalah

dalam perspektif pandangan komparatif antara teori ekonomi Islam dan teori

ekonomi konvensional yang belum ada dalam skripsi tersebut. Di samping itu

juga masih terdapat buku-buku lain yang belum penulis cantumkan dalam

telaah pustaka di sini.

V. Metode Penelitian

Metode merupakan sarana untuk menemukan, merumuskan,

mengolah data dan menganalisa suatu permasalahan untuk mengungkapkan

Page 26: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

14

suatu kebenaran.25 Pada dasarnya metode merupakan pedoman tentang cara

ilmuwan mempelajari, menganalisa dan memahami suatu objek kajian yang

dihadapinya secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.

1. Jenis Penelitian

Penulisan dan pembahasan penelitian dalam skripsi ini

merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research) dengan

metode kualitatif, yang berarti mengkaji permasalahan dengan cara

menelusuri dan mencari dan menelaah bahan berupa data dari literatur-

literatur yang berhubungan dengan judul penelitian, baik yang berupa

buku, artikel, dan karangan.26

2. Sumber Data

Penelitian yang penulis adakan termasuk dalam kategori

penelitian kepustakaan. Sehingga sumber-sumber yang diperoleh sebagai

bahan penelitian adalah berupa buku-buku dan literatur teks yang lain.

Dengan demikian penulis menggunakan sumber data tersebut yang

mencakup dua kategori buku, yaitu buku utama dan buku penunjang.27

Buku utama adalah buku-buku yang berisi materi dan teori pokok yang

relevan dengan penelitian, dan yang merupakan sumber yang sangat

berguna sebagai kerangka pemikiran pelaksanaan pemikiran. Namun

dalam kategori buku utama ini penulis tidak hanya mengunakan satu buah

25 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hlm. 194

26 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 24, 2007, hlm. 9 27 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.3, 1999, hlm. 109

Page 27: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

15

buku saja, akan tetapi terdapat beberapa buku utama yang akan digunakan.

Antara lain adalah buku “Fikih Ekonomi Umar bin al-Khattab” (Jaribah

bin Ahmad al-Haritsi, Jakarta:Khalifa, 2003) dan buku “Manaqib Amir al-

Mukminin ‘Umar Ibn al-Khattab” (Abi al-Faraj Abdurrahman ibn Ali Ibn

Muhammad Ibn al-Jauzi, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1987)

Sedangkan buku penunjang yaitu buku-buku yang pada dasarnya

sama dengan buku utama, namun di dalam buku penunjang ini bukan

merupakan faktor penentu bagi pemikiran peneliti, terutama dalam

menentukan kerangka dasar pemikiran langkah penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Yaitu

teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada obyek

penelitian, namun melalui dokumen.28

4. Analisis Data

a. Metode Analisis

Setelah dikumpulkannya data-data yang diperoleh untuk

kepentingan kajian ini, maka akan dianalisis dengan metode deskriptif,

yaitu berusaha untuk menggambarkan dan menganalisis secara

mendalam berdasarkan data yang diperoleh.29

28 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet. Ke 1, 2002, hlm. 87 29 Lexy J. Moleong, Op.cit., hlm. 11

Page 28: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

16

b. Pendekatan

Pendekatan merupakan sudut pandang atau cara melihat dan

memperlakukan sesuatu masalah yang dikaji.30 Dalam menganalisis

data yang telah diperoleh dari dokumentasi teks-teks dari buku dan

tulisan ilmiah, penulis menggunakan dua model pendekatan, yaitu:

1) Pendekatan Historis

Pendekatan Historis atau sejarah mengasumsikan bahwa

realitas sosial yang terjadi sekarang ini sebenarnya merupakan hasil

proses sejarah yang terjadi pada masa sebelumnya. Permasalahan-

permasalahan perekonomian, keagamaan dan fenomena sosial pada

suatu waktu mempunyai keterkaitan dengan keadaan masa

sebelumya.31 Pendekatan historis digunakan oleh penulis karena

dengan pendekatan ini bermanfaat untuk sebisa mungkin memasuki

keadaan sebenarnya dari sebuah peristiwa. Dengan demikian

diharapkan tidak akan terjadi penafsiran yang keluar dari konteks

historisnya. Selain itu, pendekatan ini memiliki kelebihan, yaitu

karena berbagai peristiwa dapat dilacak dan diketahui maksudnya

dengan melihat sejarah kapan peritiwa itu terjadi, dimana, apa

sebabnya, dan siapa yang terlibat di dalamnya.32

30 U. Maman Kh., Metodologi Penelitian Agama; Teori dan Praktik, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006, hlm. 94 31 Ibid, hlm. 149

32 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-8, 2003, hlm. 46

Page 29: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

17

2) Pendekatan Sosiologis33

Pendekatan ini adalah pendekatan yang menggunakan

logika-logika dan teori sosiologi34 untuk menggambarkan fenomena

sosial serta pengaruhnya terhadap fenomena-fenomena lain.

Perekonomian merupakan permasalahan yang mempunyai

keterkaitan dengan interaksi sosial kemasyarakatan. Pendekatan

sosiologis dalam penelitian ini menitikberatkan terutama pada teori

pertukaran dan teori konflik.

Teori pertukaran mengasumsikan bahwa aktivitas manusia

seperti perubahan dan perilaku sosial tiada lain adalah dalam rangka

melakukan pertukaran yang saling menguntungkan satu sama lain,

baik keuntungan materi maupun non materi. Menurut teori ini,

menusia memperhitungkan untung rugi dalam transaksi sosial, dan

manusia bersaing untuk memperoleh keuntungan.35 Adapun teori

konflik mengasumsikan bahwa masyarakat terdiri dari beberapa

individu dan kelompok yang memilki kepentingan satu sama lain.

Mereka selalu bersaing untuk kepentingan tersebut.36

33 Sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia. Objek dari ilmu sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Dalam ilmu sosiologi dipelajari hubungan dan pegaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (seperti ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, ekonomi dengan politik dan lain sebagainya). Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007, hlm. 17. 34 Dalam sosiologi terdapat beberapa logika teoretis (pendekatan) yang digunakan untuk memahami berbagai fenomena sosial, antara lain : fungsionalisme, pertukaran, interaksionalisme simbolik, konflik, teori penyadaran, dan teori ketergantungan. U. Maman Kh., Op.cit., hlm. 128 35 Ibid, hlm. 132 36 Ibid, hlm. 139

Page 30: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

18

VI. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah alur penelitian ini, maka penulisan dalam

penelitian ini disusun ke dalam beberapa bagian sebagai berikut:

Bagian I: Merupakan bagian pendahuluan yang menguraikan latar

belakang mengapa penelitian ini penting untuk dilakukan, rumusan

permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian yang meliputi

jenis dan pendekatan yang digunakan, sumber data, teknik pengumpulan data,

serta analisis data yang digunakan.

Bagian II: Merupakan bagian yang berisi tentang kerangka

konseptual dan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini. Mekanisme Pasar

yang meliputi pula sistem perekonomian akan diuraikan terlebih dahulu.

Setelah itu akan diuraikan tentang mekanisme pasar dalam ekonomi Islam.

Dan sebagai dasar untuk menjelaskan konsep Hisbah akan diuraikan mengenai

pengertian, sejarah lembaga Hisbah, serta peran lembaga Hisbah dalam

perekonomian.

Bagian III: Merupakan bagian yang berisi uraian masa pemerintahan

Khalifah Umar Ibn Khattab, berisi biografi, pengangkatan menjadi khalifah,

dan kondisi pemerintahannya. Diikuti dengan pemaparan konsep pengawasan

pasar (Hisbah) yang dijalankan pada masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn

Khattab.

Bagian IV: Adalah bagian yang memuat analisis peran lembaga

Hisbah dalam pengawasan terhadap pasar, dan analisis Peran Lembaga

Hisbah pada Masa Pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab.

Page 31: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

19

.Bagian V: Berisi kesimpulan dari penelitian, dan merupakan catatan

refleksi penelitian dari awal sampai akhir. Disertakan pula kontribusi

pemikiran menyangkut relevansi pembahasan dalam penelitian ini dengan

konteks perekonomian pada masa sekarang.

Page 32: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PASAR

DAN KONSEP HISBAH

A. Pasar

Kegiatan manusia tidak bisa lepas dari usahanya dalam memenuhi

kebutuhan hidup. Usaha-usaha dan tingkah laku manusia dalam masyarakat

yang muncul dalam rangka berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

hidupnya dengan sumber daya yang terbatas itu sering disebut sebagai

kegiatan ekonomi.1 Kegiatan ekonomi manusia telah mengalami

perkembangan yang sangat luar biasa dari waktu ke waktu. Dan permasalahan

ekonomi yang semakin rumit itu pun yang pada akhirnya mendorong para ahli

ekonomi meneliti lebih jauh tentang bagaimana kenyataan kehidupan ekonomi

masyarakat, sedapat-dapatnya mengukur faktor-faktor pokok yang

menentukan produksi dan tingkat kemakmuran masyarakat. Lebih lanjut,

untuk mempelajari kehidupan ekonomi manusia yang semakin rumit itulah

muncul disiplin ilmu tersendiri yaitu ilmu ekonomi.

Menurut P.A. Samuelson, ilmu ekonomi didefinisikan sebagai studi

tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih penggunaan

sumberdaya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam

1 T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Edisi Revisi, Yogyakarta: Kanisius, Cet-5, 2008, hlm. 34

20

Page 33: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

21

rangka produksi dan distribusi, baik saat ini maupun di masa depan, kepada

berbagai individu dan kelompok yang lain dalam suatu masyarakat.2

Pengertian yang lain dari ilmu ekonomi adalah ilmu sosial yang

mempelajari individu-individu dan organisasi yang terlibat dalam produksi,

distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Tujuan ilmu ekonomi menurut

pengertian ini adalah untuk meramalkan berbagai peristiwa ekonomi dan

untuk membuat berbagai kebijakan yang akan mencegah atau mengoreksi

berbagai masalah seperti pengangguran, inflasi, atau pemborosan dalam

perekonomian.3

Ilmu ekonomi, sebagaimana halnya ilmu-ilmu sosial lainnya, pada

prakteknya bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, namun merupakan ilmu yang

memiliki keterkaitan yang kuat dengan cabang ilmu lain. Maka dalam konteks

itu, setiap dinamika yang terjadi di masyarakat, secara signifikan akan

menuntut perubahan-perubahan, walaupun perubahan tersebut tidak harus

berkaitan dengan teori atau model ekonomi, akan tetapi lebih banyak pada kaji

ulang aspek-aspek praktis yang memiliki korelasi kuat dengan kinerja

perekonomian, seperti aspek institusi, aspek hukum dan juga persoalan-

persoalan lainnya. Sehingga ilmu ekonomi juga digunakan untuk menggali

prinsip-prinsip dan mekanisme yang ada di belakang persoalan ekonomi

sehingga dapat merumuskan kebijakan-kebijakan (policies) untuk

memecahkannya.4

2 Ibid. 3 Dominick Salvatore dan Eugene Diulio, Schaum’s Easy Outlines; Principles of

Economics, Terj. P.A. Lestari “prinsip-prinsip Ekonomi”, Jakarta: Erlangga, 2004, hlm. 1 4 T. Gilarso,Op.cit., hlm. 37

Page 34: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

22

Pada mulanya, kegiatan ekonomi masyarakat tidak terlepas dari adanya

interaksi pertukaran antar individu. Interaksi pertukaran masyarakat bermula

dari satuan-satuan individu yang saling berinteraksi dengan tujuan saling

melengkapi kebutuhan ekonomi. Pola interaksi itulah yang kemudian

membentuk aktivitas ekonomi dan memunculkan suatu tempat bernama

“pasar” (market) yang merupakan tempat terjadinya “permintaan” (demand)

dan “penawaran” (supply).

1. Pengertian dan Jenis-Jenis Pasar

Pasar merupakan mata rantai yang menghubungkan antara

produsen dan konsumen, ajang pertemuan antara penjual dan pembeli,

antara dunia usaha dan masyarakat. Pasar memainkan peranan penting

dalam perekonomian, karena di pasar lah pokok masalah ekonomi (what,

how, dan for whom) dapat dipecahkan.

Pasar semula didefinisikan sebagai suatu tempat dimana pada hari

tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk mengadakan jual

beli barang.5 Para penjual datang ke pasar dengan harapan barang yang

dibawa dapat laku terjual dan akan memperoleh laba, sedangkan pembeli

datang ke pasar untuk berbelanja dan membayar barang sesuai hargannya.

Selain barang, hal yang bisa dijadikan komoditas dalam pasar adalah jasa.

Hal ini senada dengan pengertian bahwa pasar merupakan sekumpulan

pembeli dan penjual dari sebuah barang atau jasa tertentu.6 Pengertian itu

kemudian lebih diperluas maknanya, sehingga pasar bukan hanya

5 Ibid, hlm. 109 6 N. Gregory Mankiw, Principles of Economics, Terj. Haris Munandar “Pengantar

Ekonomi”, Edisi ke-2 Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2003, hlm. 82

Page 35: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

23

berbentuk tempat fisik, akan tetapi pasar juga merupakan sebuah institusi

yang pada umumnya tidak berwujud fisik yang mempertemukan penjual

dan pembeli suatu komoditas.7 Pasar adalah proses yang terbentuk dari

interaksi beberapa individu dengan pembagian kerja.8 Istilah ini kemudian

dikenal dalam ilmu ekonomi sebagai pasar abstrak.

Selanjutnya kita akan melihat beberapa bentuk dan sifat interaksi

yang ada di dalam pasar. Akan tetapi pembahasan ini hanya akan

menampilkan bentuk yang sederhana saja. Dilihat dari jenis komoditas

yang diperdagangkan/diperjual belikan di pasar, pasar dibedakan menjadi

dua, yaitu:9

a. Pasar komoditas.

Yaitu interaksi antara para pembeli dan para penjual dari suatu

komoditas dalam menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang

diperjual belikan.

b. Pasar faktor.

Yaitu interaksi antara para pengusaha (pembeli faktor-faktor

produksi) dengan pemilik faktor produksi untuk menentukan harga

(pendapatan) dan jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakan

dalam menghasilkan barang-barang dan jasa yang diminta masyarakat.

Faktor-faktor produksi yang dimaksud disini dapat dicontohkan berupa

pasar modal dan pasar tenaga kerja.

7 Sugiarto,dkk., Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Edisi Ke-2, 2000, hlm. 35 8 http://mises.org/humanaction/chap15sec1.asp 9 Sugiarto,dkk., Loc.cit.

Page 36: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

24

Di lihat dari interaksi yang ada di dalam pasar, pasar mengambil

berbagai bentuk. Ada pasar yang diorganisir dengan sangat rapi, seperti

pasar suatu komoditas tertentu (misalkan komoditi pertanian, dan lain-

lain.). ada juga pasar yang tidak teroganisir. Dan pasar yang tidak

teroganisir ini bersifat kompetitif. Pasar kompetitif adalah pasar yang

terdiri dari banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh masing-

masing terhadap harga pasar dapat diabaikan karena sedemikian kecilnya.

Sebagai contoh, hal ini berarti bahwa seorang penjual tidak punya banyak

kontrol atas harga karena banyak sekali penjual lainnya yang menawarkan

produk yang sama. Sebagai contoh penjual es krim dan makanan ringan.

Meskipun tidak teroganisir, tetapi para penjual es krim dan makanan

ringan telah membentuk sebuah pasar. Setiap pembeli mengetahui dimana

tempat terdapat penjual yang dapat meeka pilih. Dan para penjual

mengetahui bahwa produknya serupa dengan dengan produk yang

ditawarkan oleh penjual lainnya. Sehingga dalam pasar kompetitif ini,

harga tidak ditentukan oleh seorang pembeli atau penjual saja, tetapi

ditentukan oleh seluruh pembeli dan penjual ketika mereka berinteraksi.10

Dalam pasar kompetitif, para pembeli dan penjual saling

berinteraksi. Interaksi yang ada dalam pasar kompetitif akan disertai

dengan sifat persaingan yang ada di dalam pasar. Sifat persaingan dalam

pasar kompetitif bisa kita lihat dalam dua kondisi:11

a. Pasar Persaingan Sempurna (perfectly competitive)

10 N. Gregory Mankiw, Loc.cit. 11 Ibid, hlm. 83

Page 37: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

25

Pasar persaingan dibentuk oleh dua karakteristik utama, yaitu:

Pertama, barang-barang yang sedang ditawarkan semua sama. Kedua,

pembeli dan penjual sedemikian banyaknya sehingga tidak ada seorang

pembeli atau penjual pun yang dapat mempengaruhi harga pasar.

Karena pembeli dan penjual dalam pasar persaingan sempurna harus

menerima harga yang ditetapkan oleh pasar, keduanya disebut

penerima harga (price taker). Sebagai contoh pasar gandum atau

tepung. Dimana banyak sekali penjual, berada di mana-mana, dan

konsumennya pun sangat banyak, dan masing-masing penjual dan

pembeli tidak dapat menentukan harga.

b. Pasar Persaingan tidak sempurna

Namun berbeda halnya dengan pasar yang hanya terdiri dari

misalkan seorang penjual saja, sehingga penjual inilah yang

menentukan harga barang tersebut. Penjual seperti ini dinamakan

seorang monopoli (monopoly). Sebagai contoh, perusahaan telivisi

kabel, yang mungkin dalam satu wilayah hanya terdapat satu penyedia

jasa saja. Sehingga ia lah yang menetapkan harga.

Ada juga pasar yang memiliki bentuk pertengahan yang berada

di antara pasar peraingan sempurna dan monopoli, salah satunya yang

disebut pasar oligopoli (oligopoly). Dimana dalam pasar ini terdapat

beberapa penjual yang tidak terlalu agresif dalam bersaing.

Ada juga bentuk pasar yang berisi banyak penjual akan tetapi

dengan produk-produk yang memiliki perbedaan sedikit. Karena

Page 38: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

26

produk-produk tersebut tidak tepat sama, masing-masing penjual

masih memiliki sedikit kemampuan untuk menetapkan harga

produknya. Pasar seperti ini dinamakan persaingan monopolistik

(monopolistically competitive).

Pasar memang memiliki beragam bentuk dengan karakteristik-

karakteristik tersendiri. Akan tetapi untuk mempelajari lebih jauh tentang

keseimbangan harga dan kestabilan sebuah mekanisme perekonomian

yang dijalankan masyarakat dalam pasar, kita harus mempelajari suatu

interaksi pokok yang ada di dalam pasar, yaitu permintaan (demand) dan

penawaran (supply).

a. Permintaan (demand)

Istilah “permintaan” (demand) dan “penawaran” (supply)

merujuk pada perilaku orang ketika mereka berinteraksi satu sama lain

di sebuah pasar. Interaksi itulah yang nantinya akan menentukan

tingkat harga suatu barang dan jasa yang berlaku di pasar serta jumlah

barang dan jasa yang akan diperjualbelikan di pasar. “Permintaan” dan

“Penawaran” juga merupakan dua kata yang paling sering digunakan

oleh para ekonom. Permintaan dan penawaran merupakan kekuatan

penggerak perekonomian pasar, sehingga cara kerja pasar bisa dilihat

dengan menggabungkan permintaan dan penawaran12. Kuantitas

barang serta harga akan ditentukan dari interaksi tersebut. Analisis

12 William A. McEachern, Economics: a Contemporary Introduction, Terj. Sigit Triandaru “Ekonomi Makro: Pendekatan Kontemporer”, Jakarta: Salemba Empat, 2000, hlm. 51

Page 39: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

27

permintaan dan penawaran merupakan alat yang penting untuk

menganalisa efek berbagai intervensi kebijakan pemerintah di pasar.13

Suatu komoditas dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan

oleh konsumen, dan karena konsumen bersedia membelinya. Akan

tetapi konsumen memilki banyak pertimbangan untuk bersedia

membeli komoditas tersebut. Teori permintaan menerangkan sifat dari

permintaan pembeli pada suatu komoditas (barang dan jasa), serta

menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta dengan harga

produk. Jumlah atau kuantitas komoditas yang diminta (quantity

demanded) adalah jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli

oleh konsumen 14 pada berbagai kemungkinan harga selama jangka

waktu tertentu, dan hal lain diasumsikan konstan.15

Jumlah barang yang diminta konsumen sangat berkaitan

dengan harga produk yang bersangkutan. Hukum permintaan (law of

demand) mengatakan: dengan menganggap hal lainnya konstan atau

tetap, maka jumlah barang yang diminta dalam suatu periode waktu

13 Sugiarto,dkk. Op.cit., hlm. 34. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang ternyata bisa sangat berpengaruh pada penawaran dan permintaan (pasar) dicontohkan oleh Mankiw dalam beberapa contoh kebijakan pemerintah antara lain di bidang: pengendalian harga, upah minimum, dan pajak. Dalam kasus upah minimum misalkan, penawaran dan permintaan (dengan sistem pasar) pada pasar tenaga kerja bisa menciptakan upah ekuilibrium. Para pekerja yang menentukan penawaran tenaga kerja, dan sebaliknya perusahaan yang menentukan permintaan. Jika pemerintah tidak ikut campur tangan maka upah biasanya akan disesuaikan untuk keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Mankiw memberikan visual dua kura, yang pertama menunjukkan upah ekuilibrium yang terbentuk sebelum ada undang-undang yang mengatur upah minimun. Dan kurva kedua menunjukkan surplus tenaga kerja (pengangguran) yang timbul setelah adanya undang-undang upah minimum. N. Gregory Mankiw, Op.cit., hlm. 152-153 14 N. Gregory Mankiw, Op.cit., hlm. 84 15 William A. McEachern, Op.cit., hlm. 42

Page 40: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

28

tertentu berubah berlawanan dengan harganya.16 Ini berarti, kuantitas

barang yang diminta akan turun jika harganya naik, dan kuantitas yang

diminta akan naik jika harganya turun. Hukum permintaan ini bisa kita

lihat dalam bentuk kurva sebagai berikut:

Gb.1. Kurva permintaan. Contoh kurva permintaan produk susu.17

b. Penawaran (supply)

Penawaran merupakan hubungan antara harga dengan jumlah

barang yang ditawarkan. Penawaran menunjukkan seberapa banyak

produsen suatu barang mau dan mampu menawarkan per periode pada

berbagai kemungkinan tingkat harga, dan hal lainnya dianggap konstan

atau tetap.

Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah yang ditawarkan

biasanya secara langsung berhubungan dengan harganya, dan hal lain

diangap konstan. Semakin rendah harganya, jumlah yang ditawarkan

semakin semakin sedikit; dan semakin tinggi harganya semakin tinggi

16 Ibid.

17 Ibid, hlm. 43

0 8 14 20 26 32 Juta quart per bulan

Har

ga p

er q

uart

$ 1,25

1,00

0,75

0,50

0,25

Page 41: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

29

juga jumlah yang ditawarkan. Kondisi ini bisa kita lihat dari contoh

kurva berikut:

Gb.2. Kurva penawaran. Contoh kurva penawaran produk susu.18

Dalam mekanisme pasar, permintaan dan penawaran itulah yang

menciptakan pasar itu sendiri. Produsen dan konsumen memiliki

pandangan yang berbeda tentang harga. Jika harga naik, konsumen akan

mengurangi jumlah yang diminta, dan produsen akan meningkatkan

jumlah yang ditawarkan. Fenomena demikian pada tahap berikutnya akan

menyebabkan surplus. Surplus adalah kelebihan jumlah yang ditawarkan

dibandingkan jumlah yang diminta. Surplus pada gilirannya akan

mendorong harga bergerak ke bawah, sehingga akan mendorong

konsumen lebih mau dan mampu membeli barang lebih banyak. Jika

jumlah yang mau dan mampu dibeli oleh konsumen sama dengan jumlah

yang mau dan mampu dijual oleh produsen, maka pasar dalam keadaan

ekuilibrium. Ekuilibrium adalah keadaan pasar dimana keinginan pembeli

18 Ibid, hlm. 48

12 16 20 24 28

$ 1,25

1,00

0,75

0,50

0,25

0

Juta quart per bulan

Har

ga p

er q

uart

Page 42: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

30

dan penjual telah seimbang, sehingga tidak ada tekanan atas perubahan

harga atau jumlah barang.19

Demikian pasar merupakan tempat berinteraksi antara penjual dan

pembeli. Di dalam pasar terjadi penawaran dan permintaan yang akan

menimbulkan kerja pasar. Akan tetapi perlu diingat bahwa pasar tidak

berdiri sendiri. Akan tetapi pasar juka mempunyai keterkaitan dengan

berbagi sistem yang lain. Pasar merupakan entitas yang erat kaitannya

dengan sistem perekonomian. Sedangkan sistem perekonomian atau cara

mengatur kehidupan ekonomi dapat dilakukan menurut berbagai pola dan

tidak tentu sama untuk setiap negara. Oleh karena itu, perlu pula di sini

akan dieksplorasi berbagai bentuk sistem perekonomian negara.

2. Sistem Perekonomian

a. Pengertian Sistem Perekonomian

Sistem perekonomian merupakan seperangkat mekanisme dan

institusi yang menjawab pertanyan pokok dalam ekonomi, yaitu “apa”,

“bagaimana”, dan “untuk siapa” (what, how, dan for whom).20

Pertanyaan ‘apa’ berkaitan dengan pemilihan barang dan jasa apa yang

akan diproduksi. Meskipun masing-masing perekonomian mempunyai

cara pengambilan keputusan sendiri dalam menjawab pertanyaan

tersebut, akan tetapi semua perekonomian pasti akan membuat pilihan

atas pertanyaan tersebut. Sedangkan pertanyaan ‘bagaimana’ berkaitan

dengan cara produksi barang dan jasa. Pertanyaan inilah yang nantinya

19 Ibid, hlm. 51 20 Ibid, hlm. 35

Page 43: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

31

menentukan bagaimana cara memproduksi output, sumberdaya mana,

dan berapa banyak tenaga kerja yang akan digunakan, dan lain

sebagainya. Sedangkan pertanyaan ‘untuk siapa’ berkaitan dengan

masalah distribusi. Siapa yang akan mengkonsumsi barang dan jasa

yang diproduksi. Sehingga sistem perekonomian harus menentukan

cara alokasi hasil produksi pada seluruh masyarakat, apakah harus

dibagi rata, apakah ada pembedaan jenis kelamin, ras, agama, koneksi

politik, dan lain sebagainya.

Lebih dari itu, menurut Sujarwo ada enam permasalahan pokok

dalam sistem perekonomian:21

1. Jenis barang-barang dan jasa-jasa apa yang harus diproduksikan

(masalah pilihan)

2. Bagaimanakah teknik dan gabungan faktor-faktor produksi yang

harus digunakan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa

tersebut (masalah teknologi)

3. Bagaimana pendapatan masyarakat didistribusikan di antara faktor-

faktor produksi, dan bagaimana distribusi itu harus diperbaiki agar

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan mencapai taraf yang

maksimal (masalah distribusi dan welfare)

4. Usaha penggunaan faktor-faktor produksi untuk mencapai efisiensi

yang tinggi

5. Masalah yang berkenaan dengan harga dan cara mengatasinya

21 Sujarwo, http://lecture.brawijaya.ac.id, Sistem Perekonomian, 02 Oktober 2009

Page 44: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

32

6. Usaha yang harus dijalankan agar dari satu masa ke masa yang

lainnya faktor-faktor produksi tetap dapat digunakan secara efisien.

Namun demikian, keenam permasalahan yang diutarakan di

atas mengandung substansi tiga pertanyaan yaitu “apa”, “bagaimana”,

dan “untuk siapa”.

Meskipun terdapat beberapa pertanyaan dan persoalan yang

berkaitan dengan sistem perekonomian tersebut, pada intinya sistem

ekonomi (economic system) atau juga bisa disebut tata ekonomi

(economic order) merupakan keseluruhan pranata dan tata cara untuk

mengkoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,

pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan

ekonomi (produksi, konsumsi, perdagangan, investasi, dan sebagainya)

sedemikian rupa agar terwujud suatu kesatuan yang teratur, dinamis

dan berkelanjutan, serta dapat mencegah atau menghindari kekacauan.

Dalam perjalanan sejarah, dikenal tiga pola dasar koordinasi dalam tata

ekonomi, yaitu: tradisi, pasar, dan negara22

b. Jenis-jenis Sistem Perekonomian

Pada dasarnya perekonomian sebuah negara diatur dalam

rangka mencapai tujuan berupa kesejahteraan dalam kehidupan. Akan

tetapi roda perekonomian bukanlah merupakan hal kecil dan

sederhana. Melainkan ia merupakan sebuah sistem yang sangat terkait

erat dan berhubungan dengan sistem-sistem yang lain yang sangat

22 T. Gilarso,Op.cit., hlm. 368

Page 45: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

33

rumit dan kompleks. Ilmu ekonomi dan sistem ekonomi perlu

dianalisis dan diletakkan pada konteks sistem sosial secara keseluruhan

dari suatu negara, dalam konteks yang bukan lagi nasional, akan tetapi

bahkan pada tingkat global. Dari keberadaan ekonomi inilah (sebagai

sistem yang terkait dengan sistem-sistem yang lain) yang menjadikan

perekonomian menjadi permasalahan yang cukup rumit. Tiap-tiap

negara memiliki tata ekonomi atau sistem ekonomi yang pada

umumnya sangat dipengaruhi oleh ideologi, kebudayaan dan

pandangan politik masyarakatnya. Dalam perjalanan sejarah, kita bisa

melihat beberapa model sistem perekonomian, yaitu: Sistem pasar

bebas atau liberalis, sistem perekonomian perencanaan terpusat, dan

sistem perekonomian campuran.23

1. Sistem perekonomian pasar bebas

Sistem perekonomian pasar bebas mula-mula berkembang

di Inggris pada pertengahan abad ke-18.24 sistem ini lebih akrab

dikenal dengan semboyan “Laissez Faire”, berasal dari bahasa

perancis yang artinya ‘biarkanlah’, maksudnya adalah “biarlah

mereka (swasta) melakukan pekerjaan yang sesuai dengan

keinginan mereka”.25 Sistem ini dipelopori oleh mazhab klasik26

23 Sujarwo, http://lecture.brawijaya.ac.id, Sistem Perekonomian, 02 Oktober 2009 24 T. Gilarso,Op.cit., hlm. 370 25 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Cet.11, 1999, hlm. 66 26 Istilah klasik mula-mula diperkenalkan oleh Karl Marx yang ditujukan untuk teori-teori dari para ahli mulai dari David Ricardo, James Mill, dan para pendahulu mereka. Klasisvikasi klasik ini kemudian diperluas oleh John Maynard Keynes sehingga mencakup aliran seperti: Adam Smith (1723-1790), David Ricardo (1772-1823), James Mill (1773-1836), John Stuart Mill (1806-1873), Thomas Robert Malthus (1766-1834), Karl Marx (1818-1883), dan lainnya. Dan klasifikasi

Page 46: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

34

yaitu Adam Smith (1723-1790). Mazhab ini pula yang menjadi

cikal bakal sistem ekonomi kapitalis (kapitalisme)27.

Adam Smith dalam bukunya “an Inquiry into the Nature

and Causes of the Wealth of Nations” menunjukkan bahwa

kebebasan berusaha yang didorong oleh kepentingan ekonomi

pribadi merupakan pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa.28

Aliran ini menolak intervensi pemerintah dalam mekanisme pasar.

Aliran ini memberikan legitimasi kuat pada peran pasar sebagai

instrumen untuk mengoordinasi kegiatan ekonomi, dengan

mengeluarkan negara/pemerintah dari aktivitas ekonomi. Seluruh

ekonomi digerakkan oleh sektor swasta lewat pasar, sehingga bisa

mendeskripsikan preferensi setiap individu. Dengan memberikan

porsi yang sedemikian dominan pada pasar, aliran ini dikenal

sebagai ekonomi pasar (market economic).29 Ekonomi pasar (yang

memberikan kebebasan berusaha tanpa intervensi pemerintah)

mempercayai bahwa mekanisme pasar tidak akan menelorkan

kekacauan sosial karena kebabasan itu dikendalikan oleh kekuatan

“tangan yang tak kelihatan” (invisible hand), yaitu persaingan di

pasar bebas.

inilah yang kemudian digunakan secara luas dalam oleh para ahli ekonomi. Muana Nanga, Makroekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan, Edisi Ke-2, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005, hlm. 35

27 Istilah ‘kapitalisme’ berasal dari Karl Marx, yang mencoba membuktikan bahwa sistem kapitalisme akan hancur karena kontradiksi-kontradiksi yang ada di dalamnya. T. Gilarso, Op,cit., hlm. 371 28 Ibid, hlm. 370 29 Ahmad Erani Yustika, Ekonomi Politik: Kajian Teoretis dan Analisis Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 25

Page 47: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

35

Sistem ekonomi kapitalis (kapitalisme) memiliki empat

pilar dasar:30

a) Sistem ekonomi digerakkan oleh pasar dengan instrumen

permintaan dan penawaran sebagai pembentuk harga di pasar

bebas. Perekonomian pasar bebas memiliki kekuatan self-

correcting atau self-adjusting atau self-regulating yang dapat

membawa perekonomian pada kondisi yang diharapkan, yaitu

kesempatan kerja penuh yang stabil (full employment

equilibrium).31 Bentuk pasar yang dianggap paling baik adalah

persaingan bebas (free competition)

b) Setiap individu mempunyai kebebasan untuk mempunyai hak

kepemilikan (property rights) atas alat-alat produksi atau

modal. Ini disebut dasar kapitalisme

c) Kegiatan ekonomi dipisahkan oleh tiga pemilik faktor

produksi, yakni pemodal (capital), tenaga kerja (labor), dan

pemilik lahan (land)

d) Kebebasan bagi pelaku ekonomi untuk masuk dan keluar pasar

(free entry and exit barriers)

Meskipun sistem ekonomi liberal memberikan kepercayaan

penuh pada mekanisme pasar bebas, akan tetapi masih tetap ada

campur tangan pemerintah yang diakui oleh sistem ini. Hanya saja

campur tangan itu dibatasi pada hal-hal yang di luar usaha swasta.

30 Ibid, hlm. 24

31 Muana Nanga, Op.cit., hlm. 36

Page 48: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

36

Negara hanya menjaga tertib hukum dan keamanan yang

merupakan pra-syarat untuk perkembangan pasar bebas.

2. Sistem perekonomian perencanaan terpusat

Sistem ini dikenal juga dengan sebutan sistem komando

murni (central plan)32 atau komunisme atau sistem ekonomi

kolektivis.33 Secara teoretis, sistem ini mengubah pilihan

individual menjadi pilihan kolektif. Sumber daya dan produksi

diatur oleh suatu komando oleh pemerintah, bukan oleh pasar.

Sehingga seluruh kegiatan ekonomi dikuasai langsung oleh

pemerintah dan dikomandokan dari pusat, hak milik pribadi

dihapus dan kebebasan berusaha dilarang. Dasar ajaran ini adalah

Karl Marx (1818-1883), dengan karyanya yang terkenal “Das

Kapital” dan “Manifesto Komunis”.34

Sistem perekonomian ini memiliki beberapa ciri:35

a) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara

atas nama rakyat, tidak ada hal milik perseorangan.

b) Semua bentuk usaha meruapakan usaha atau perusahaan negara

(state enterprise), dan seluruh kegiatan ekonomi harus

diusahakan bersama, tidak ada usaha swasta

32 William A. McEachern, Op.cit., hlm. 36 33 T. Gilarso, Op,cit., hlm. 372 34 Ibid. 35 Ibid.

Page 49: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

37

c) Perencanaan ekonomi dalam hal apa dan berapa yang

diproduksikan berdada di tangan pemerintah pusat (central

plan)

d) Harga-harga ditetapkan oleh pemerintah, tidak ada pasar bebas

e) Semua warga masyarakat diberlakukan sebagai “karyawan”

yang wajib ikut berproduksi menurut kemampuannya, dan akan

diberi upah oleh negara.

3. Sistem perekonomian campuran

Sistem perekonomian campuran memiliki banyak nama,

diantaranya: Sosialisme, Demokrasi Ekonomi, Sistem campuran

(mixed system), welfare state, dan Keynesianisme.36 Sistem ini

ditandai dengan kepemilikan sebagian sumber daya oleh pihak

swasta, dan sebagian lagi oleh publik. Ada pasar tertentu yang

diregulasi oleh pemerintah, dan yang lainnya tidak diregulasi.37

Dalam sistem ini pemerintah memberikan kebebasan pada

masyarakat untuk berusaha/berwiraswasta, tetapi di sisi lain

pemerintah juga turut campur dalam perekonomian.

Ciri-ciri sistem perekonomian campuran adalah:38

a) Hak milik barang atas konsumsi diserahkan kepada individu,

tetapi kepemilikan sarana-sarana produksi sebagian diserahkan

(diawasi) oleh pemerintah

36 Ibid, hlm. 373 37 William A. McEachern, Op.cit., hlm. 37 38 T. Gilarso, Op,cit., hlm. 374

Page 50: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

38

b) Tentang berapa dan komoditas apa yang diproduksi dapat

ditentukan oleh swasta dengan pertimbangan pasar, akan tetapi

dalam beberapa hal yang strategis pemerintah boleh

mengintervensi

c) Penentuan harga sewaktu-waktu atau dalam kondisi tertentu

bisa diintervensi oleh pemerintah.

d) Pemerintah menyelenggarakan jaminan sosial dan berusaha

agar distribusi pendapatan lebih merata.

Untuk melihat lebih jelas perbedaan dari ketiga sistem di atas,

bisa kita lihat dari skema berikut:

Gb.3. Skema perekonomian pasar (tidak melibatkan pemerintah)39

39 Sujarwo, http://lecture.brawijaya.ac.id, Sistem Perekonomian, 02 Oktober 2009

Perusahaan - memproduksi dan menjual barang dan jasa - membeli dan menggunakan faktor prod

Rumah Tangga - membeli dan mengkonsumsi barang

dan jasa - memilih dan menjual faktor produksi

Pasar barang dan jasa

- Perusahaan menjual - Rumah Tangga

membeliPenjualan

Penerimaan

Pembelian

Masukan untuk produksi

Tenaga kerja,

Tanah Pasar faktor produksi

- Rumah tangga menjual - Perusahaan membeli

Upah, sewa, laba Modal

Aliran uang

Aliran barang dan jasa

Page 51: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

39

Gb.4. Skema Sistem ekonomi Kolektivis40

Gb.5. Sistem Ekonomi campuran41

40 T. Gilarso, Op.cit., hlm. 372 41 Sujarwo, http://lecture.brawijaya.ac.id, Sistem Perekonomian, 02 Oktober 2009

Pemerintah: Menetapkan apa yang harus diproduksi (mungkin dengan mengabaikan kebutuhan masyarakat)

Dunia Produksi (industri dan badan usaha): Menghasilkan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah

Produk jadi Konsumen: Hanya bias membeli barang yang telah ditetapkan

PERUSAHAAN RUMAH TANGGA

PASAR OUTPUT

PASAR FAKTOR/

INPUT

PEMERINTAH:Mengawasi

dan mengatur lalu lintas ekonomi

Page 52: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

40

3. Mekanisme Pasar dalam Ekonomi Islam

Untuk mengeksplorasi tentang mekanisme pasar dalam ekonomi

Islam, dalam sub bab ini akan dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu

pengertian ekonomi Islam, karakteristik dan prinsip ekonomi Islam, dan

mekanisme pasar menurut ekonomi Islam.

a Pengertian Ekonomi Islam

Studi ekonomi Islam dibangun oleh sebuah kesadaran

dibutuhkannya sebuah mekanisme ekonomi yang bisa memecahkan

krisis dan permasalahan yang timbul akibat proses modernisasi.42

Islam diyakini sebagai sebuah ajaran lengkap yang memberikan

petunjuk dalam semua aspek kehidupan. Demikian juga halnya dalam

bidang ekonomi. Sehingga ekonomi Islam tidak bisa lepas dari

hubungan antara kehidupan ekonomi manusia dengan nilai-nilai dan

ajaran yang bersumber dari Islam. Atas dasar ini kemudian para

pemikir Islam memberikan pengertian terhadap ekonomi Islam dengan

berbagai pendapat. Akan tetapi berbagai pendapat tersebut tetap

bermuara pada pengertian yang relatif sama.43

Secara bahasa, ekonomi Islam dalam literatur arab terdiri dari

dua kata, yaitu اإلقتصاد (ekonomis) dan المىاإلس (Islam/yang berdasarkan

Islam). Kata اإلقتصاد berasal dari akar kata القصد (ekonomis) yang

berarti kelurusan cara. القصد (ekonomis) juga bermakna adil atau

42 Muhammad Abdul Mannan, The Fontiers of Islamic Economics, Delhi: Idarah-i Adabiyat-i Delli, t.th., hlm. 60 43 Amir Mu’allim, dkk., Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah, Yogyakarta: MSI UII-Safiria Insania Press, 2008, hlm. 26

Page 53: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

41

keseimbangan. sifat ekonomis juga mengandung maksud sebagai

lawan dari sifat pemborosan. Sehingga ekonomis di sini dimaksudkan

sebagai keseimbangan antara sifat konsumtif dan penghematan yang

berlebihan, tidak terlalu boros dan juga tidak terlalu kikir.44 Adapun

secara istilah, ada beberapa pendapat tentang pengertian ekonomi

Islam.

Menurut M. A. Mannan misalnya, ekonomi Islam didefinisikan

sebagai sebuah ilmu sosial yang mempelajari permasalahan-

permasalahan ekonomi umat yang digali dari nilai-nilai Islam (social

science which studies the economics problems of people imbued with

the values of Islam). Nejatullah Siddiqi memberikan pengertian

terhadap ekonomi Islam sebagai respon para pemikir muslim terhadap

problem dan tantangan perekonomian yang muncul pada masa mereka,

dimana respon ini secara alamiah diinspirasi dari ajaran al-Qur’an dan

al-Sunnah. Ada juga yang mengartikan ekonomi Islam sebagai

pengetahuan dan penerapan hukum Islam untuk mencegah terjadinya

ketidakadilan dalam pemanfaatan sumber-sumber materiil

(sumberdaya alam).45

Tentu masih banyak lagi pemikir atau ulama yang memebrikan

definisi tentang ekonomi Islam. Akan tetapi dari beberapa yang telah

disebutkan, terdapat beberapa unsur yang relatif sama. Seperti yang

44 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Al-Iqtishad al-Islami; ushusun wa muba’un wa akhdaf, Terj. M. Irfan Syofwani “Ekonomi Islam; Prinsip, Dasar, dan Tujuan, Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, hlm. 13 45 Amir Mu’allim, dkk.,Op.cit., hlm. 26-27

Page 54: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

42

dikemukakan oleh ekonom Pakistan, M. Arkham Khan, bahwa

ekonomi Islam berkepentingan untuk menetapkan tujuan aktivitas

ekonomi manusia (mencapai kebahagiaan dan keberhasilan hidup),

dengan memberi muatan normatif (berupa nilai-nilai Islam).46

b Karakteristik dan Prinsip Ekonomi Islam

Ekonomi Islam bukan hanya sebuah ilmu yang berbicara

tentang perekonomian, ia bukanlah ilmu murni. Akan tetapi ekonomi

Islam merupakan sebuah doktrin atau ajaran. Ilmu ekonomi hanya bisa

mengantarkan orang pada pemahaman bagaimana kegiatan ekonomi

berjalan. Sehingga ekonomi Islam bukan hanya sekedar sebagai ilmu,

melainkan lebih dari iru adalah sebagai sebuah sistem dan way of life.47

Dengan demikian ekonomi Islam memiliki keterkaitan erat, dan

memang memiliki karakteristik dan prinsip yang sejalan dengan

sumber ajaran Islam.

Adapun karakteristik-karakteristik ekonomi Islam bisa

dijabarkan sebagai berikut:48

a. Bersumber dari Tuhan (رياني المصدر والتشريع). Ekonomi Islam

memiliki sumber nilai yang berasal dari agama. memiliki kekuatan

yang mengikat untuk semua manusia, meliputi aspek universal dan

partikular. Dalam posisi sebagai pondasi, ekonomi Islam tidak

46 M. Dawam Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), 1999, hlm. 8 47 Amir Mu’allim, dkk.,Op.cit., hlm. 28 48 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Op.cit., hlm. 15

Page 55: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

43

berubah, yang berubah hanyalah cabang dan bagian partikularnya,

bukan dalam sifat universalnya. Dengan demikian Islam mengatur

teori ekonomi. Dalam hal ini Islam memilki tiga asas pokok, yaitu:

asas akidah, asas akhlak, dan asas hukum (dibahas dalam ilmu

fiqh).49

b. Ekonomi Islam adalah ekonomi pertengahan atau berimbang

Dalam karakteristik ini, ekonomi Islam .(اقتصاد الوسطية والتوازن)

memadukan antara kepentingan pribadi dengan kemaslahatan

masyarakat atau publik. Dalam Islam, umat manusia diperintahkan

untuk menjadi umat yang berada di tengah-tengah atau berimbang.

Seperti dalam al-Qur’an surat al-Baqarah: 143:

ذلكوك جلعاكنأ مةم واطس.... Artinya: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan....” (Q.S. al-Baqarah: 143)50

Dalam menjelaskan ayat ini, sejumlah penterjemah mengganti kata

‘tengah’ dengan kata ‘yang terbaik’ untuk menunjukkan bahwa

jalan tengah adalah jalan terbaik, karena jalan itu menunjukkan

keseimbangan atau kesejajaran.51 Beberapa kalangan berpendapat

bahwa ayat ini mengindikasikan karakteristik ekonomi Islam yang

berada di tengah-tengah (seimbang) antara faham kapitalisme dan

sosialisme. Islam memperkuat posisi individu dan haknya dalam

49 Muhammad Hidayat, Fiqih Perdagangan Bebas, Jakarta: Teraju, 2003, hlm. 28 50 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syaamil Cipta

Media, 2005, hlm. 22 51 Syed Nawab Haider, Islam, Economics and Society, Terj. M. Saiful Anam “Menggagas Ilmu Ekonomi Islam”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 121

Page 56: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

44

kepemilikan dengan tetap menghubungkannya dengan

tanggungjawab sosial. Namun sementara pihak yang lain, masih

mempertimbangkan muatan yang ada di dalam ayat ini dengan

keberadaan Islam antara kapitalisme dan sosialisme.52 Bukti

keberimbangan ekonomi Islam dalam kepemilikan juga

ditunjukkan adanya pengakuan Islam atas kepemilikan yang

dikuasai oleh negara (sebagai penengah antara individu dan

masyarakat).53

c. Berkecukupan dan berkeadilan (اقتصاد الكفاية والعدل). Allah telah

menciptakan manusia di muka bumi ini sebagi khalifah. Semua

yang ada di bumi ini adalah hak milik Allah, dan manusia adalah

sebagai khalifah harta tersebut.54 Dalam al-Qur’an banyak sekali

ayat yang menunjukkan hal ini, seperti: Q.S. al-Baqarah:30, Q.S.

al-Nahl:10-11, Q.S. Fathir:39, dan lainnya. Status khalifah adalah

sebagai pengemban amanat Allah untuk mengelola sumber daya

yang ada di bumi. Dan status ini berlaku umum bagi semua

manusia; tidak ada hak istimewa bagi individu atau bangsa

tertentu. Akan tetapi ini bukan berarti bahwa semua manusia harus

mendapatkan keuntungan yang sama dari alam ini.55 Akan tetapi

manusi dibekali dengan kemampuan yang berbeda-beda. Akan

52 Ibid. 53 Muhammad Hidayat, Op.cit., hlm. 43 54 Ibid, hlm. 29 55 Monzer Kahf, The Islamic Economy: Analytical of the Functioning of the Islamic Economic System, Terj.Machnun Husein “Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, hlm. 66

Page 57: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

45

tetapi Islam tidak menghendaki superioritas sebuah golongan yang

menimbulkan kesenjangan sosial. Dalam distribusi ekonomi Islam

mengajarkan adanya keadilan dan ukhuwwah. Dalam hal keadilan

ekonomi, Islam memandang keadilan sebagai isi yang sangat

esensi dari Islam itu sendiri, agar kehidupan ekonomi tidak

menciptakan kesenjangan dan kelas sosio-ekonomik yang tajam.56

Kesejahteraan ekonomi harus diupayakan untuk didistribusikan

secara merata. Seperti dalam al-Qur’an:

.....مكنم اءينغأال نيب ةلود نوكي ال ىكArtinya: “Agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu..” (Q.S. al-Hasyr: 7)57

d. Keseimbangan antara keruhanian dan kebendaan. Islam merupakan

agama yang menjaga diri, tetapi toleran (membuka diri). Dalam

Islam terdapat unsur keagamaan (mementingkan akhirat), dan juga

ada sekularitas (segi dunia).58 Islam mendorong manusia untuk

beribadah menggapai Ridlo Allah di hari akhir, juga tetap

mengingatkan manusia untuk mengambil bagiannya berupa

kehidupan duniawi. Seperti dalam firman-Nya:

.....الدنيا من نصيبك تنس اول الآخرة الدار الله آتاك فيما وابتغArtinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia...” (Q.S. al-Qashash: 77)

56 Amir Mu’allim, dkk.,Op.cit., hlm. 77

57 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005, hlm. 546 58 Muhammad Hidayat, Op.cit., hlm. 42

Page 58: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

46

e. Mengajarkan semangat kerja (enterprise). Islam memandang

bekerja sebagi usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya

sebagai bekal menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Seperti

disebutkan dalam al-Qur’an:

......الله فضل من وابتغوا الأرض في فانتشروا الصلاة قضيت فإذاArtinya: “Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah...” (Q.S. al-Jumu’ah: 10)59

Selain beberapa karakteristik di atas, ekonomi Islam juga

mempunyai prinsip-prinsip yang menjadi pilar dilaksanakannya

aktivitas ekonomi masyarakat:

a. Kebebasan ekonomi. Dalam banyak literatur disebutkan bahwa

kebebasan berekonomi merupakan pilar yang sangat urgen dan

dilindungi oleh syari’at. Kebebasan ekonomik adalah tiang

pertama dalam struktur pasar Islami.60 Setiap orang diperbolehkan

melakukan semua jenis usaha atau pekerjaan, selama itu tidak

bertentangan dengan perintah al-Qur’an dan al-Sunnah. Dengan

demikian seiring dengan kebebasan yang diberikan, manusia juga

harus bertanggungjawab agar kegiatan ekonominya tidak

melanggar aturan syari’at. Hendaknya kegiatan ekonomi itu legal

secara hukum dan sesuai dengan asas halal, haram, dan nilai-nilai

moral.61

59 Departemen Agama RI, Op.cit., hlm. 554 60 Monzer Kahf, Readings in Microeconomics: an Islamic Perspective, Darul Ehsan: Longman Malaysia Sdn. Bhd. 1992, hlm. 147 61 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Op.cit., hlm. 35

Page 59: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

47

b. Kepemilikan ganda. Kepemilikan dindividu dibenarkan dan

dilindungi oleh Islam.akan tetapi penggunaanny harus tetap sesuai

dengan rambu-rambu syari’at dan sesuai dengan nilai-nilai moral.62

Kepemilikan ganda dimaksudkan bahwa di satu sisi, Islam

mengakui kepemilikan seseorang sebagi milik personal, di sisi lain

juga ada kepemilikan sosial.63 Hal ini berarti bahwa kepemilikian

sesorang tidak absolut bersifat personal. Dalam harta yang dimiliki

seseorang ada sebagian yang merupakan hak sosial yang harus ia

keluarkan. Seperti disebutkan dalam al-Qur’an:

والمحروم للسائل حق أموالهم وفيArtinya: “Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta” (Q.S. az-Zariyat: 19)64

c. Prinsip rela sama rela dalam bertransaksi (at-taradli). Asas rela

sama rela harus dilakukan diantara para pihak yang terkait dengan

transaksi atau kegiatan ekonomi. Kerelaan harus diekspresikan

dalam berbgai bentuk aktivitas ekonomi. Hal ini adalah untuk

mencegah terjadinya praktek-praktek yang merugikan.65

Sebagaimana dalam Islam terdapat beberapa jenis kegiatan

ekonomi yang dilarang karena adanya unsur merugikan.66

62 M. A. Mannan, Islamic Economics, Teory and Practice (A Comparative Study), Delhi:

Idarah-i Adabiyat-i Delli, t.th., hlm. 378 63 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Op.cit., hlm. 33 64 Departemen Agama RI, Op.cit., hlm. 521 65 Amir Mu’allim, dkk.,Op.cit., hlm. 29

66 Untuk jenis-jenisnya akan diuraikan dalam bagian mekanisme pasar dalam Islam.

Page 60: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

48

c Mekanisme Pasar dalam Islam dan Keterlibatan Pemerintah

1) Mekanisme Pasar Islam

Tema mekanisme pasar dalam Islam tidak bisa kita

lepaskan dari apa yang telah kita eksplor berupa karakteristik, nilai,

dan prinsip-prinsip yang harus ditegakkan berekonomi. Dalam

mengupas lebih lanjut tentang mekanisme pasar, kita akan

membicarakan bagian ini dengan pemahaman tentang pasar yang

telah kita uraikan sebelumnya (dengan pengertian paling awal)

bahwa pasar merupakan mekanisme pertukaran barang dan jasa

oleh pelaku pasar, sebagai tempat (baik dalam arti fisik maupun

abstrak) bertemunya penjual dan pembeli.

Mekanisme pasar memiliki inti esensial berupa

“permintaan” dan “penawaran”. Dari interaksi ‘permintaan’ dan

‘penawaran’ itulah kemudian bisa menentukan harga. Dalam

ekonomi Islam, Islam memberikan kepercayaan sangat besar pada

mekanisme pasar.67 Hal ini didasarkan pada adanya kebebasan

ekonomik bagi setiap orang, yang telah berabad-abad dijalankan,

bahkan semenjak masa Nabi Muhammad SAW.68 Nabi

melestarikan prinsip kebebasan (perekonomian sesuai mekanisme

pasar) ini dengan memberikan contoh pengendalian perilaku moral

di pasar. Dan selanjutnya tradisi ini diteruskan oleh generasi

berikutnya. Untuk menjamin terwujudnya kebebasan pasar ini,

67 Monzer Kahf, Op.cit.,hlm. 55 68 Ibid, hlm. 54

Page 61: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

49

Nabi memberikan pengawasan (ihtisab) dalam berbagai macam

transaksi, sehingga prinsip kebebasan tidak akan menimbulkan

terganggunya mekanisme pasar, dan tidak terjadi praktek-praktek

ekonomi yang menyimpang ajaran Islam. Kepercayaan Islam

terhadap mekanisme pasar tersebut bisa kita lihat dari beberapa

pikiran Ibnu Taimiyyah sebagai berikut:69

1) Orang-orang bebas masuk dan meninggalkan pasar (free entry

and exit barriers)

2) Tingkat informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan

pasar dan barang-barang dagangan harus terpenuhi dalam

mekanisme pasar

3) Unsur-unsur monopolistik harus dilenyapkan dari pasar

4) Kenaikan harga yang disebabkan murni oleh permintaan dan

penawaran adalah dibenarkan

5) Tidak dibenarkan ada penyimpangan dari pelaksanaan

kebebasan ekonomi yang jujur.

Dalam memandang mekanisme pasar ini, ada beberapa

pendapat pemikir muslim, sebagai contoh, diantaranya:70

1) Abu Yusuf (731-798)

Pada masa Abu Yusuf, pemahaman masyarakat tentang

harga adalah bahwa jika terdapat banyak barang maka harga

akan murah, dan jika tersedia sedikit barang maka harga akan 69 Ibid, hlm. 55 70 Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: IIIT Indonesia, 2002, hlm. 120-131

Page 62: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

50

mahal. Pemahaman pada waktu itu hanya memperhatikan

kurva permintaan. Namun Abu Yusuf berbeda pendapat.

Menurut dia, persediaan barang sedikit tidak selalu diikuti

dengan kenaikan harga, dan sebaliknya persediaan barang

melimpah belum tentu membuat harga akan murah. Menurut

dia tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang

dapat dipastikan. Murah dan mahal adalah ketentuan Allah.

2) Imam al-Ghazaly (1058-1111)

Al-Ghazaly memandang pasar sebagai bagian dari

keteraturan alami. Aktivitas perdagangan dan harga bergerak

sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran. Beliau

memandang pentingnya peranan pemerintah dalam menjamin

keamanan jalur perdagangan demi kelancaran pertumbuhan

ekonomi.

3) Ibnu Taimiyyah (1263-1328)

Pada masa Ibnu Taimiyyah berkembang asumsi

masyarakat bahwa peningkatan harga merupakan akibat dari

ketidakadilan dan tindakan melanggar hukum dari pihak

penjual atau sebagai akibat dari manipulasi pasar. Terhadap

pemahaman ini beliau membantah, dan menyatakan bahwa

tingkat harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan

penawaran. Beliau menjelaskan bahwa naik dan turunnya harga

tidak selalu disebabkan oleh tindakan tidak adil dari sebagian

Page 63: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

51

orang yang terlibat dalam transaksi, misalnya tindakan

melanggar hukum atau penimbunan. Bila seluruh aturan

transaksi sudah sesuai “aturan”, maka kenaikan harga yang

terjadi merupakan kehendak Allah SWT.

4) Ibnu Khaldun (1332-1404)

Ibnu Khaldun juga menjelaskan mekanisme permintaan

dan penawaran dalam menentukan harga keseimbangan. Beliau

mengatakan bahwa ketika barang-barang yang tersedia sedikit,

maka harga akan naik. Namun jika ketersediaan barang

melimpah, maka harga-harga akan turun. Dengan demikian,

beliau juga telah mengidentifikasi kekuatan permintaan dan

penawaran sebagai penentu keseimbangan harga.

Dari beberapa pandangan pemikir muslim diatas, konsep

ekonomi Islam mengakui penentuan harga yang ditimbulkan oleh

kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.

Pertemuan permintaan dan penawaran tersebut harus dilakukan

secara murni (tidak ada unsur-unsur yang bertentangan dengan

ajaran Islam) dan dilakukan secara rela sama rela. Islam mengatur

agar persaingan dalam pasar dilakukan dengan prinsip adil.

Pembicaraan mengenai mekanisme pasar dalam ekonomi

Islam juga tidak bisa kita lepaskan dari pembahasan mengenai

transaksi-transaksi ekonomi yang pada umumnya secara teori

Page 64: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

52

dibahas dalam ilmu fikih mu’amalat.71 Pada prinsipnya, ekonomi

Islam melarang setiap bentuk usaha yang dapat menimbulkan

ketidak adilan, antara lain:72

1) Talaqqi rukban, yaitu pedagang membeli barang penjual

sebelum mereka masuk pasar atau kota. Praktek ini akan

menimbulkan pasar yang tidak kompetitif karena ketidak

tahuan penjual dari kampung akan harga yang berlaku di pasar

atau kota.

2) Mengurangi timbangan. Karena Allah telah memerintahkan

manusia untuk bersikap adil dan tepat dalam timbangan.73

3) Menyembunyikan barang yang cacat dengan harapan akan

mendapatkan harga yang tinggi dari kualitas barang yang buruk

4) Menukar kurma kering (atau bisa dengan contoh jenis barang

yang lain) dengan kuirma basah, karena takaran kurma basah

ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma yang kering

5) Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar

kurma kualitas sedang

71 “Fikih” secara bahasa bahasa berarti “faham”. Secara istilah, menurut Abu Hanifah adalah, pengetahuan yang dimilki jiwa akan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Menurut Imam as-Syafi’i, fikih adalah ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyyah yang diambil dari sumbernya yang terperinci, yaitu al-Qur’an, al-Sunnah, Ijma’, dan Qiyash. Sehingga dengan demikian fikih merupakan bagian pembahasan dalam syari’at tentang amaliyyah. Sedangkan yang dimaksud mu’amalat adalah interaksi antara msesama manusia. Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, Juz 1, Cet. 9, 2006, hlm. 29-31 72 Adiwarman Azwar Karim, Op.cit., hlm. 133 73 Q.S. al-Isra’:35

Page 65: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

53

6) Transaksi najasy, yaitu si penjual menyuruh orang lain memuji

barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain

tertarik

7) Ihtikar dan penimbunan, yaitu mengambil keuntungan di atas

keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk

harga yang lebih tinggi.74

8) Ghaban faa-hisy, yaitu menjual di atsa harga pasar.

Mekanisme pasar (kekuatan permintaan dan penawaran

dalam menentukan harga) yang diakui oleh Islam, juga

mengindikasikan bahwa Islam melarang segala aktivitas yang

menyebabkan mekanisme tersebut tidak berjalan secara ideal dan

menimbulkan gangguan atau distorsi pasar (market distortion),

karena hal tersebut berimbas pada adanya unsur ketidak adilan dan

kezaliman. Dalam ekonomi Islam, distorsi pasar terbagi menjadi

tiga bentuk: Distorsi permintaan dan penawaran, tadlis (penipuan),

dan taghrir (kerancuan atau ketidakpastian) 75

1) Distorsi permintaan dan penawaran. Distorsi ini terbagi

menjadi dua bentuk, yaitu:

a. distorsi permintaan (false demand), yang dalam prakteknya

berbentuk bai’ najasy

b. distorsi penawaran (false supply), yang dalam prakteknya

berbentuk ihtikar. Ihtikar sering diartikan sebagai monopoli

74 Sayyid Sabiq, Fiqhu al-Sunnah, Juz 3, Beirut: Dar al-Fikr, 1977, hlm. 144 75 Adiwarman Azwar Karim, Op.cit.,151

Page 66: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

54

dan atau penimbunan. Namun sebenarnya, Ihtikar tidak

identik dengan monopoli dan penimbunan. Dalam Islam

siapa pun boleh berbisnis, baik ia merupakan satu-satunya

penjual (monopoli). Akan tetapi yang dilarang adalah

monolpoly’s rent, yaitu mengambil keuntungan di atas

keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit

barang untuk harga yang lebih tinggi, dan inilah yang

dimaksud ihtikar. Kategori ihtikar mengandung tiga

komponen yang harus ada: Pertama, mengupayakan adanya

kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stok atau

entry-barriesrs. Kedua, menjual dengan harga yang lebih

tinggi dibandingkan dengan harga sebelum terjadinya

kelangkaan. Dan ketiga, mengambil keuntungan yang lebih

tinggi dibandingkan keuntungan sebelum komponen

pertama dan kedua dilakukan.

2) Tadlis (penipuan). Yaitu tidak terpenuhinya informasi yang

memadai dalam pasar atau transaksi. Bentuk-bentuk penipuan

terjadi dalam beberapa objek: kuantitas barang, kualitas barang,

harga barang, dan waktu penyerahan.

3) Taghrir (ketidakpastian). Taghrir berasal dari kata Bahasa

Arab “gharar” yang berarti ketidakpastian atau ketidak tahuan,

Page 67: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

55

dan mengandung bahaya atau resiko.76 Taghrir juga meliputi

beberapa objek: kuantitas barang, kualitas barang, harga

barang, dan waktu penyerahan.

b. Keterlibatan Pemerintah

Dalam sejarah perekonomian umat Islam pernah terjadi

permasalahan yang bersinggungan dengan peran pemerintah terhadap

mekanisme pasar. Pada masa Nabi Muhammad SAW pernah terjadi

kondisi pasar dimana harga-harga barang melambung tinggi yang

menyebabkan meurunnya daya beli masyarakat pada waktu itu. Kondisi

demikian mendorong para sahabat meminta nabi untuk menetapkan

harga di pasar. Akan tetapi Nabi menolak untuk menetapkan harga

(tas’ir). Peristiwa tersebut kemudian menimbulkan kontroversi di

kalangan ulama tentang diperbolehkannya campur tangan pemerintah di

dalam masalah penetapan harga. Sebagian kalangan berpendapat

(berdasarkan keengganan Nabi untuk mencampuri urusan harga) bahwa

kondisi yang ada pada saat itu merupakan kondisi umum, sehingga

dalam keadaan bagaimanapun pemerintah tidak dibenarkan untuk

melakukan penetapan harga.77 Sedangkan menurut sebagian pendapat

yang lebih kuat menyatakan bahwa alasan penolakan Nabi terhadap

permintaan para sahabat untuk menetapkan harga adalah karena

76 Ibn Rusyd, Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet. 10, 1988, hlm. 144 77 Hammad Ibn Abdirrahman al-Junaidal, Manahij al-Bahitsin fi al-Iqtishad al-Islamiy, Kairo: Syirkat al-Ubaikan, t.th. hlm. 277-280

Page 68: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

56

kenaikan harga yang terjadi pada saat itu adalah murni disebabkan

karena fluktuasi dari persediaan dan permintaan. Naiknya harga

disebabkan karena sedikitnya persediaan barang yang ada di pasar.

Kasus pada masa Nabi tersebut merupakan kasus khusus, sehingga

bukan menjadi penghalang bagi pemerintah untuk membuat kebijakan

dalam masalah harga pada kondisi-kondisi tertentu. Pendapat ini

dikuatkan juga oleh Ibnu Taimiyyah.

Selain kebebasan ekonomik bagi setiap individu untuk

melakukan proses pasar (ekonomi pasar), Islam memang mengakui

bahwa kebebasan individu dan peran mekanisme pasar bisa mendorong

efisiensi ekonomi, akan tetapi kedua hal tersebut tidak bersifat sakral.

Nilai-nilai dan prinsip ideal mekanisme pasar akan akan sangat sulit

dijalankan selama ada unsur-unsur yang bisa menyebabkan terjadinya

distorsi. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah sangat diperlukan.

Islam memantapkan peran pemerintah sebagai institusi yang

memiliki kewenangan untuk masuk dalam wilayah perekonomian.

Pemerintah mempunyai peran positif, suatu kewajiban moral untuk

membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya secara merata78

Pemerintah harus memberikan ekspresi praktis kepada tujuan

ditegakkannya keadilan.79 Pemerintah datang dalam melancarkan

aktivitas ekonomi yang sesuai ajaran Islam, sebagai penyeimbang antara

78 M. Umer Chapra, Islam and Economic Challenge, Terj.Ikhwan Abidin B. “Islam dan Tantangan Ekonomi”, Jakarta: Gema Insani Press, 2000, hlm. 227 79 Ibnu Taimiyyah, as-Siyasat as-Syar’iyyah fi Ishlai al-Ra’iy wa al-Ra’iyyat, Beirut: Dar al-Fikr, t.th., hlm. 12

Page 69: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

57

kepentingan-kepentingan individu dan kepentingan sosial.80 Dengan

alasan-alasan demikianlah, bisa kita mengerti bahwa dalam sistem

ekonomi Islam, Islam menempatkan pemerintah sebagai pihak yang

mempunyai kewenangan untuk ikut terlibat di dalam perekonomian,

dengan berbagai strategi yang bisa dijalankan oleh lembaga kekuasaan

yang dibentuk oleh pemerintah.81

Meurut Monzer Kahf salah satu hal penting yang menandai

keterlibatan pemerintah dalam perekonomian adalah fungsinya sebagai

supervisor dan pengontrol. Kontrol yang dilakukan oleh pemerintah

mengambil dua bentuk, yaitu: Pertama, kontrol sebagai upaya untuk

meningkatkan pemenuhan tujuan-tujuan negara secara efisien. Kedua,

kontrol melalui hisbah, yang berfungsi memelihara agar “aturan-aturan

permainan” dalam perekonomian yangs esuai syari’at Islam bisa

ditegakkan.82

B. Konsep Hisbah

1. Pengertian Hisbah

Secara etimologi kata hisbah (حسبة) berasal dari akar kata Bahasa

Arab يحسب – حسب (hasaba-yahsubu) yang berarti “menghitung” dan

“membilang”.83

80 M. Umer Chapra, Loc.cit. 81 Muhammad Hidayat, Op.cit. hlm. 77 82 Monzer Kahf, Op.cit., hlm. 64 83 H. Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1989, hlm. 102

Page 70: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

58

Secara istilah, hisbah adalah memerintahkan kebaikan apabila ada

yang meninggalkannya, dan melarang kemungkaran apabila ada yang

melakukannya.84 Dalam kitab al-Ahkam al-Sulthaniyyah disebutkan

definisi hisbah sebagai:85

فعله ظهر إذا املنكر عن وي تركه ظهر إذا باملعروف أمر هي احلسبة

Dengan demikian konsep hisbah merupakan doktrin Islam untuk

memelihara segala sesuatu agar sesuai dengan syari’at Islam. Doktrin ini

berdasar pada tuntunan al-Qur’an, dengan jalan memerintahkan kebaikan

dan melarang kemungkaran,86 dan merupakan kewajiban bagi setiap

muslim.87

Istilah Hisbah bukan merupakan istilah yang secara tekstual bisa

ditemukan dalam al-Qur’an.88 Kata hisbah juga sering digunakan

bersamaan dengan kata “wilayah” (والية) yang berarti “pemerintahan”,

“kekuasaan” dan “kewenangan”89. Sehingga susunannya menjadi “wilayat

al-hisbah” ( الحسبةوالية ) = kewenangan hisbah. Dalam mendefinisikan

Wilayah Hisbah, ada beberapa pendapat. Menurut Ibnu Taimiyyah, yang

dimaksud dengan wilayah hisbah adalah muhtasib yang kewenangannya

adalah menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat mungkar. Sedangkan

84 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Al-Fiqh Al-Iqtishadi Li Amiril Mukminin Umar Ibn Al-Khaththab, Terj. H. Asmuni Solihan Zamakhsyari “Fikih Ekonomi Umar bin al-Khatab”, Jakarta: Khalifa, 2003, hlm. 587 85 Abi Ya’la Muhammad Ibn Husain al-Farra’ al-Hanbaly, al-Ahkam al-Sulthaniyyah, Beirut: Dar al-Fikr, 1994, hlm. 320 86 http://en.wikipedia.org/wiki/hisbah 87 B. Lewis, The Encyclopaedia of Islam, Vol.III, Leiden: E.J. Brill, 1971, hlm. 485

88 http://en.wikipedia.org/wiki/hisbah 89 Al-Munjid Fi al-Lughat, Cet.ke-28, Beirut: Dar al-Masyriq, 1986, hlm. 919

Page 71: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

59

yang dimaksud muhtasib adalah orang yang dipercaya dan ditunjuk untuk

mengawasi pasar dan dilaksanakannya nilai-nilai moral.90

Dalam sistem pemerintahan menurut Islam, kewenangan peradilan

(al-qadha) meliputi tiga wilayah, yaitu: wilayah mazhalim, wilayah qadha,

dan wilayah hisbah.91 wilayatul hisbah berada di posisi paling bawah dari

ketiga wilayat tersebut.92 Akan tetapi itu bukan berarti hisbah secara

struktural di bawah kewenangan kedua wilayat di atasnya.

Wilayatul hisbah memiliki kewenangan dalam hal:93

a. menerima laporan atau pengaduan dalam hal terjadi permasalahan

yang berkaitan dengan tiga macam permasalahan: pertama,

terjadinya kecurangan dalam takaran barang (jual beli). Kedua,

adanya praktek penipuan dalam barang dagangan atau harga.

Ketiga, penundaan pembayaran kewajiban dan hutang-hutang oleh

seseorang padahal dia sudah mampu membayarnya

b. mewajibkan orang yang diadukan atau dituduh untuk menepati

atau melaksanakan kewajiban-kewajiban yang seharusnya.

c. Kewenangan muhtasib untuk menerima laporan atau tuduhan

hanya terbatas pada tuduhan-tuduhan yang masih dalam lingkup

permasalahan akad-akad dan muamalat.

d. Muhtasib tidak diperbolehkan menjatuhkan hukuman.

90 B. Lewis, Loc.cit. 91 Iin Solikhin, Wilayah Hisbah dalam Tinjauan Historis Pemerintahan Islam, Ibda’ Jurnal Studi Islam dan Budaya,Vol.3 No.1, 2005, P3M STAIN Purwokerto, hlm. 33 92 Wahbah al-Zuhaily, Op.cit. Juz 6, hlm. 769 93 Ibid, hlm. 770-771

Page 72: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

60

Pada dasarnya hisbah mencakup semua aspek kehidupan94 dan

berkaitan dengan masalah moral dan kesusilaan. Diantara bidang-bidang

yang menjadi kekuasaan hisbah adalah: aqidah, ibadah, dan muamalah

atau ekonomi. Pembahasan di sini akan difokuskan pada peran lembaga

hisbah dalam bidang ekonomi. Dalam bidang ekonomi, hisbah diberi

pengertian sebagai upaya untuk memastikan bahwa praktik ekonomi kaum

muslim telah berjalan dengan ajaran yang benar.95 Wilayah hisbah berada

di sekitar praktek-raktek ekonomi, dan melarang atau mengawasi

terjadinya kecurangan-kecurangan, dan unsure-unsur yang tidak

dibenarkan oleh ajaran Islam.

Inti dasar perintah hisbah bisa ditemukan dalam al-Qur’an surat

Ali Imran:104, yang berbunyi:

كنلتو كمة منون أمعدر إلى ييون الخرأميوف ورعن بالموهنين وكر عنالم أولئكو مون هفلحالم

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”96

2. Sejarah lembaga Hisbah

Menurut Muhammad al-Mubarak, hisbah merupakan fungsi

control pemerintah terhadap perilaku orang, yang meliputi pengawasan

terhadap moral, agama, dan ekonomi, yang secara umum meliputi

kehidupan masyarakat, untuk menegakkan keadilan dan kebenaran sesuai

94 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.cit., hlm. 588 95 http://en.wikipedia.org/wiki/hisbah

96 Departemen Agama RI, Op.cit. hlm. 63

Page 73: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

61

ajaran Islam dan norma yang sesuai dengan tempat dan waktunya. Nicola

Ziadeh mendefinisikan hisbah sebagai petugas yang mengkontrol pasar

dan moral masyarakat. Semenjak tugas pengawasan terhadap pasar

menjadi salah satu dari fungsi muhtasib, saat itu pula kadang dianggap

sebagai bentuk awal hisbah yang menyerupai sebuah petugas

pemerintahan di kerajaan Romawi Timur. Akan tetapi dalam

kenyataannya, para penulis terdahulu menganggap bahwa bahwa

kemunculan hisbah adalah bersumber dari al-Qur’an dan contoh yang

dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW.97

Tradisi hisbah diletakkan langsung pondasinya oleh Rasulullah

saw, beliaulah muhtasib (pejabat yang bertugas melaksanakan hisbah)

pertama dalam Islam. Sering kali beliau masuk ke pasar Madinah

mengawasi aktivitas jual beli. Suatu ketika Rasulullah mendapati seorang

penjual gandum berlaku curang dengan menimbun gandum basah dan

meletakkan gandum yang kering di atas, beliau memarahi penjual tersebut

dan memerintahkan untuk berlaku jujur, “barangsiapa yang menipu maka

ia tidak termasuk golongan kami.”98 Rasulullah setiap hari memantau

pelaksanaan syari’at oleh masyarakat Madinah. Setiap pelanggaran yang

tampak olehnya langsung mendapat teguran disertai nasihat untuk

memperbaikinya.99

Pada masa Nabi, wewenang dan tugas hisbah memang belum

berbentuk sebuah institusi atau lembaga peradilan tersendiri. Akan tetapi

97 Abdul Azim Islahi, Op.cit, hlm. 187 98 Ibid, hlm. 188

99 Hafas Furqani, http://id.acehinstitute.org, 25 April 2007

Page 74: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

62

tugas pengawasan terhadap perekonomian masih dijalankan langsung oleh

Nabi.100 Pada saat itu sudah terlihat bahwa Nabi memerintahkan seseorang

untuk mengawasi dan menghakimi (menjadi qadhi) dalam sebuah daerah

tertentu, seperti penunjukan beliau pada Muadz Ibn Jabal.101

Contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW itu selanjutnya

diteruskan oleh para Khulafa’ al-Rasyidin.102 Pada masa ini secara

struktural hisbah belum ada perubahan signifikan seperti pada masa Nabi.

Para khalifah terjun langsung untuk menjalankan peran hisbah, yaitu salah

satunya mengawasi perekonomian. Hanya pada masa Khalifah Umar Ibn

Khattab telah ada semacam pelembagaan atau pengangkatan yang lebih

sempurna dibandingkan pada masa sebelumnya. Beliau melantik dan

menetapkan bahwa wilayatul hisbah adalah merupakan bagian dari

kekuasaan departemen dalam pemerintahan yang resmi.103

Selanjtunya pada masa Daulat Umayyah, telah mengalami

perkembangan yang berarti dalam wilayah hisbah. pada masa inilah

wilayah hisbah telah dibentuk menjadi sebuah kewenangan peradilan

tersendiri yang terpisah dari pemerintahan khalifah. Lembaga hisbah

menjadi salah satu lembaga peradilan yang ada dengan kewenangan

mengatur dan mengontrol pasar dari perbuatan-perbuatan yang tidak

sesuai dengan syari’at Islam.104 Akan tetapi menurut sebagian pendapat

mengatakan bahwa penamaan resmi lembaga hisbah dan penyebutan

100 Iin Solikhin, Op.cit., hlm. 44

101 Ibid 102 Abdul Azim Islahi, Op.cit., hlm. 188

103 Hafas Furqani, http://id.acehinstitute.org, 25 April 2007 104 Iin Solikhin, Loc.cit.

Page 75: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

63

istilah muhtasib untuk menunjuk orang yang bertugas menjalankan hisbah

mulai dikenal pada masa Khalifah Al-Mahdi pada masa dinasti

Abbasiyah.105 Wilayah hisbah seterusnya tetap eksist terdapat di sebagian

besar negara muslim hingga permulaan abad ke dua puluh.106

3. Peran lembaga Hisbah

Sebagai lembaga pemerintah yang mengawasi pasar, lembaga

hisbah memiliki beberapa peran:107

a. Pengawasan terhadap kondisi keseimbangan (ekuilibrium) di berbagai

sektor ekonomi Islam. dalam artian bahwa kekuatan mekanisme pasar

tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Harus tetap ada kontrol agar agar

ketika pasar dalam kondisi yang tidak stabil atau tidak seimbang bisa

diintervensi untuk mengembalikan pada titik keseimbangan

b. Pengawasan dalam produksi dan alokasi (distribusi). Dalam bidang ini

hisbah memberikan pengawasan dalam beberapa bentuk:

1. Pengawasan dalam sumber industri; harus mencegah produksi

barang-barang yang diharamkan oleh syari’at Islam

2. Persediaan barang-barang kebutuhan masyarakat. Ia harus

mengontrol dan mengawasi ketersediaan barang-barang yang

esensial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

105 Wahbah al-Zuhaily, Juz 6, Op.cit. hlm.764 106 Abdul Azim Islahi, Loc.cit. 107 Ibid, hlm. 189- 191. Abul Khair Mohd. Jalaluddin, The Role of Government in an Islamic Economy, Kuala Lumpur: A.S. Noordeen, 1991. hlm. 111

Page 76: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

64

3. Kebijakan pasar terbuka. Artinya bahwa ia harus mencegah adanya

praktek pasar gelap yang bisa mengakibatkan distorsi pasar. Dan

juga ketentuan free entry and exit barriers harus diwujudkan

4. Pengaturan dalam praktek monopoli

5. Tidak boleh ada praktek pemotongan pasar. yaitu praktek bai’

najasy

6. Mencegah terhadap semua bentuk unsur yang bisa menimbulkan

distorsi pasar.

c. Pengawasan terhadap harga pasar dan membuat regulasi atasnya

d. Mengawasi permasalahn kredit. Lembaga hisbah memiliki tugas untuk

mengawasi kegiatan-kegiatan kredit yang bisa menimbulkan riba.

Lembaga hisbah harus mengupayakan sistem kredit harus dijalankan

sesuai prinsip permodalan dalam ekonomi Islam

e. Peraturan dalam hak kepemilikan. Sebagaimana dalam prinsip

kepemilikan menurut ekonomi Islam, bahwa hak kepemilikan individu

sangat dilindungi oleh Islam. akan tetapi di sisi lain tetap ada hak

sosial yang harus dipatuhi oleh setiap individu, karena hak individu

tidak bersifat absolut.

f. Pengawasan dalam sektor publik. Menyangkut jasa-jasa umum yang

harus tetap dikontrol, seperti memastikan dilaksanakannya dengan baik

tugas para pejabat di bidang kesehatan, pendidikan, obat-obatan, dan

lain sebagainya.

Page 77: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

BAB III

HISBAH PADA MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH

UMAR IBN KHATTAB

A. Masa Pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab

1. Kelahiran dan Nasab Umar Ibn Khattab

Nama Lengkap beliau adalah Umar Ibn Khattab Ibn Nufail Ibn

Abd al-‘Uzza Ibn Riyah Ibn Qurth Ibn Razah Ibn ‘Adiy Ibn Ka’ab Ibn

Lu’aiy al-Qurasyiy al-‘Adawiy.1 Beliau dilahirkan tiga belas tahun setelah

tahun Gajah (tahun kelahiran Nabi Muhammad).2 Ini berarti beliau lebih

muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Ibunya

bernama Hantamah binti Hasyim bin Mughiroh bin Abdullah bin Umar

bin Makhzum.3 Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi Muhammad

SAW pada Ka’ab Ibn Luay.4

Beliau berasal dari kalangan keluarga terpandang suku ‘Adiy yang

termasuk rumpun Quraisy. Beliau memiki kecerdasan yang luar biasa,

bahkan dikatakan mampu memprakirakan hal-hal yang akan terjadi pada

masa yang akan datang.5 Beliau menjadi orang yang dipilih sebagai duta

dari kabilahnya pada masa Jahiliyyah. Jika terjadi perselisihan di antara 1 Jalaluddin as-Suyuthi, Tarikh al-Kulafa’, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1988, hlm. 86

2 Abdul Wahhab an-Najjar, al-Khulafa’ al-Rasyidun, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Cet.2, 1990, hlm. 106. 3 Muhammad Ridla, al-Faruq Umar Ibn al-Khatthab, Cet. 6, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1993, hlm. 8 4 Amru Khalid, Khulafa’ur Rasul, Terj.Farur Mu’is “Jejak para Khlaifah”, Solo: Aqwam, 2007, hlm. 69 5 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, jilid 5, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993, hlm. 124

65

Page 78: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

66

para kabilah, maka beliau lah orang yang diutus untuk melerai dan

mendamaikan. Hal ini menandakan bahwa beliau memiliki kecerdasan,

keadilan, serta kebijaksanaan.6

Meskipun memilki keturunan dan nasab serta kedudukan yang

terhormat di keluarganya, tetapi pada masa jahiliyyah Umar dikenal

memilki sifat yang kejam, bengis, dan suka minum minuman keras. Pada

masa jahiliyyah dia menikahi banyak wanita, dan memilki anak yang

banyak. Akan tetapi sebagian besar isterinya tersebut meninggal dunia.

Diantara anak-anaknya yang menonjol adalah Abdullah bin Umar dan

Ummul Mukminin Hafshah. Anak-anaknya yang lain adalah Fathimah,

‘Ashim, Abdurrahman al-Akbar, Abdurrahman al-Ausath, dan

Abdurrahman al-Ashghar. Setelah menjadi khalifah7, Umar juga menikah

dengan Ummu Kultsum putri Ali bin Abi Thalib, dan Fatimah az-Zahra

saudara Hasan dan Husain, cucu Nabi Muhammad SAW.8

2. Awal Masuk Islam

Sebelum masuk Islam, Umar dikenal sebagai salah satu tokoh yang

paling menentang seruan Nabi Muhammad SAW. Beliau baru masuk

Islam pada tahun ke enam kenabian. Pada waktu itu beliau berusia dua

6 Ibid. Lihat juga Jalaluddin as-Suyuthi, Loc.cit. 7 Kata “khalifah” (خليفة) secara bahasa berarti: wakil, pengganti atau duta. Manusia sebagai khlaifah adalah dia sebagai wakil atau duta Tuhan di muka bumi. Kata khalifah secara istilah mempunyai maksud pengganti Nabi Muhammad SAW (الرسول خليفة) dalam fungsinya sebagai kepala negara, baik dalam urusan agama maupun dunia. Sebutan khalifah sebgai pengganti Nabi Muhammad SAW ini dimulai Abu Bakar sebagai khalifah pertama hingga pada masa Ali bin Abi Thalib. Mulai dari masa Bani Umayyah, penggunaan kata khalifah berubah bukan lagi pengganti Nabi Muhammad SAW, tetapi pengganti Allah SAW atau khalifat Allah di muka bumi. Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, jilid 2, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993, hlm. 35-36 8 Amru Khalid, Op.cit., hlm. 70-71

Page 79: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

67

puluh tujuh tahun.9 Banyak riwayat yang menerangkan tentang awal

masuknya khalifah Umar Ibn Khattab ke Islam. Akan tetapi diantara

banyak riwayat itu, yang paling terkenal adalah riwayat yang berasal dari

Anas bin Malik.10 Pada suatu hari beliau mendapat berita bahwa adiknya,

Fatimah beserta suaminya telah masuk Islam. Seketika itu juga Umar

mendadak menjadi marah dan geram. Beliau segera bertandang ke rumah

adiknya. Sesampainya di sana kontan kemarahannya diluapkan pada

adiknya, Umar pun menampar Fatimah dan suaminya. Di puncak

kemarahannya, Umar lalu melihat sebuah lembaran yang bertuliskan ayat

al-Qur’an. Menurut sebagian riwayat, ayat itu adalah permulaan surat

Taha. Umar kemudian mengambil lembaran tersebut dan membaca ayat

tersebut. Setelah membacanya, Umar pun merasakan damai dan tenang di

hatinya. Lantas Umar ingin menemui Nabi Muhammad SAW di rumah al-

Arqam. Waktu itu Nabi Muhammad SAW sedang melaksanakan dakwah

secara sembunyi-sembunyi di rumah al-Arqam. Sesampainya di sana, para

sahabat yang berada di dalam rumah al-Arqam pun menjadi ketakutan,

kecuali Hamzah bin Abdul Muttalib, paman Nabi Muhammad SAW. Akan

tetapi dengan tetap tenang dan berwibawa, Nabi Muhammad SAW

menerima kedatangan Umar, dan dengan sikap yang ditunjukkan oleh

Nabi tersebut lah Umar menjadi lunak dan takut. Nabi kemudian

memerintahkan Umar untuk masuk Islam. Dan seketika itu juga Umar

9 Jalaluddin as-Suyuthi, Loc.cit. 10 Muhammad Ali Quthbi, al-Khulafa’u al-Rasyiduna, Damaskus: Maktabah al-Ghazali, 1993, hlm. 77

Page 80: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

68

kemudian menyatakan masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat

syahadat.11

Masuknya Umar Ibn Khattab ke dalam Islam merupakan kekuatan

yang sangat besar dan berharga bagi dakwah Islam. Beliau memeberikan

masukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk melakukan syi’ar Islam

secara terang-terangan, bukan secara diam-diam seperti yang selama ini

dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga sejak itulah Islam

disebarkan secara terang-terangan.12 Semenjak Umar masuk Islam, Nabi

Muhammad SAW memberikan sebutan kepada umar dengan julukan “al-

Faaruq” yang artinya pembeda. Karena dengan Umar lah Allah

membedakan antara yang haq dan yang bathil.13 Umar Ibn Khattab juga

menjadi menjadi penasihat terdekat Nabi Muhammad SAW. Dan

begitulah dilakukannya sepanjang umur Nabi Muhammad SAW.14

3. Diangkat menjadi Khalifah

Setelah Khalifah Abu Bakar memerintah selama kurang lebih dua

tahun, beliau jatuh sakit. Kondisi demikian menyebabkan muncul

kecemasan pada beliau apabila tidak segera menunjuk atau menentukan

orang yang akan menggantikan jabatannya sebagai khalifah.15 Abu Bakar

kemudian bermusyawarah dengan para sahabat guna mempertimbangkan

siapa yang pantas menggantikan beliau menjadi khalifah. Beliau

11 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Jilid 5. Op.cit., hlm. 125

12 Muhammad Ridla, Op.cit., hlm. 18 13 Muhammad Ali Quthbi, Op.cit., hlm. 83

14 Michael H. Hart, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, http://mediaisnet.org 15 H.M. Sholikhin, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Rasail, 2005, hlm. 9

Page 81: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

69

mengungkapkan beberapa kriteria yang harus dimilki oleh seorang

khalifah. Berdasarkan masukan-masukan yang diterima, Abu Bakar

kemudian memilih Umar Ibn Khattab untuk menggantikannya menjadi

khalifah. Abu Bakar pun lalu membuat bai’at yang berisi penunjukan

Umar Ibn Khattab sebagai penggantinya, dan dengan demikian orang-

orang mukmin harus patuh terhadapnya.16

Pengangkatan Umar Ibn Khattab sebagai Khalifah dengan cara

demikian memang terkesan ada tendensi rekayasa dan rencana dari

khalifah sebelumnya. Akan tetapi keadaan demikian tidak menimbulkan

permasalahan di kalangan umat Islam waktu itu.17

Umar diangkat menjadi khalifah dengan dibai’at pada bulan

Jumada al-Akhirah tahun 13 Hijriyah. Az-Zuhri berkata bahwa Umar

diangkat menjadi khlaifah pada hari Abu Bakar wafat, pada hari Selasa

delapan hari sebelum bulan Jumada al-Akhirah.18 Umar Ibn Khattab

memerintah umat Islam selama kurang lebih sepuluh tahun, yaitu pada

tahun 634-644 Masehi. Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk

(Fairuz), seorang budak pada saat ia akan memimpin shalat Subuh. Fairuz

adalah salah seorang warga Persia yang masuk Islam setelah Persia

ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam

pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas

16 Muhammad Ali Quthbi, Op.cit., hlm. 75

17 H.M. Solikhin, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Rasail, 2005, hlm. 10 18 Jalaluddin as-Suyuthi, Tarikh al-Kulafa’, Terj.Sudarmadji “Sejarah Khulafaur Rashidin: Para Penegak Islam Sepeninggal Rasulullah SAW”, Jakarta: Lintas Pustaka, 2003, hlm. 138

Page 82: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

70

kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara digdaya, oleh Umar.

Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M.19

4. Kondisi Masa Pemerintahan

Umar menjadi khalifah sebagai pengganti Abu Bakar tidak

dihadapkan banyak sekali persoalan yang menantinya. Masalah perang

dan perdamaian, banyak masyarakat yang membangkang membayar zakat,

dan persoalan-persoalan sosial lainnya.20 Permasalahan-permasalahan

yang timbul pada masa itu tidak lepas dari kemajemukan masyarakat

bangsa Arab dan semakin luasnya daerah kekuasaan Islam.

a. Kehidupan ekonomi masyarakat

Perekonomian masyarakat Arab pada masa sebelum Islam bisa

dibilang masih sederhana dan terbatas. Mayoritas aktivitas

perekonomian pada saat itu adalah pada sektor pertanian, peternakan,

dan perdagangan. Ketiga sektor ekonomi tersebut sanagt berkaitan erat

pada waktu itu. Para petani menggarap lahan pertanian mereka dengan

menggunakan hewan-hewan ternak. Para pedagang juga menggunakan

hewan-hewan ternak sebagai alat untuk mengangkut barang-barang

dagangan mereka. Dan kadang hewan dari peternakan juga menjadi

barang yang diperdagangkan.21

19 http://wikipedia.com

20 Taha Husain, as-Syaikhan, Terj. Ali Audah “Dua Tokoh Besar dalam Sejarah Islam; Abu Bakar dan Umar”, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1986, hlm. 141 21 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Al-Fiqh Al-Iqtishadi Li Amiril Mukminin Umar Ibn Al-Khaththab, Terj. H. Asmuni Solihan Zamakhsyari “Fikih Ekonomi Umar bin al-Khatab”, Jakarta: Khalifa, 2003, hlm. 31

Page 83: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

71

Sektor perdagangan bisa dibilang yang paling diutamakan oleh

bangsa Arab. Dari aktivitas perdagangan, lahir kelomok-kelompok

yang kaya dan hidup bermewah-mewahan. Sedangkan masyarakat

yang lain hidup dalam kemiskinan.

Selain ketiga sektor tersebut, di negeri Arab juga terdapat

ekonomi bidang industri. Akan tetapi sektor ini sangat lemah dan

paling sedikit peranannya. Industri yang ada pada waktu itu mayoritas

dijalankan oleh para budak dan orang-orang Yahudi. Diantaranya

adalah industri besi, kayu, pertenunan, pembuatan senjata, dan lain-

lain.22

b. Kehidupan moral dan sosial

Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam terkenal dengan akar

budaya yang dalam sebagian berada dalam akhlak yang rusak. Mereka

terkenal dengan sebutan jahiliyyah, karena kebodohan mereka akan

akhlak-akhlak dan moral. Secara sosial, masyarakat Arab terdiri dari

beberapa kelas dan tingkatan. Terdapat kelas masyarakat yang berada

di posisi atas, yang dengan keberadaannya sebagai golongan atas

mereka enggan bersama-sama dengan golongan yang ada di bawah

mereka. Juga terdapat kelas masyarakat yang berada di tingkat bawah ,

rakyat jelata dan awam. Perbedaan tingkatan masyarakat menjadi

sebuah hal yang wajar dalam masyarakat Arab.23

22 Ibid, hlm. 32 23 Ibid, hlm. 33

Page 84: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

72

Masa pemerintahan Umar Ibn Khattab merupakan masa yang

gemilang bagi perkembangan dan kemajuan agama Islam. Meskipun

hanya menjabat khalifah selama kurang lebih sepuluh tahun, akan tetapi

banyak sekali prestasi yang telah diraih pada masa itu. Prestasi yang

dicapai meliputi banyak bidang, seperti dalam bidang perluasan wilayah,

penataan administrasi negara, bidang perekonomian, keamanan dan

ketertiban masyarakat, dan lain sebagainya. Untuk mengungkapkan

prestasi yang cemerlang dan sangat mengagumkan tersebut, bahkan ada

yang mengatakan bahwa Umar Ibn Khattab adalah sebagai pendiri negara

Islam.24

Sebutan tersebut bukan dalam artian bahwa dia sebagai khalifah

pertama, karena memang dalam faktanya yang pertama kali menjadi

khalifah adalah Abu Bakar. Penyebutan Umar Ibn Khattab sebagai pendiri

negara Islam tidak dikaitkan antara pendirian sebuah negara dengan

kekhalifahan. Akan tetapi, tujuan utama dari pendirian Islam adalah untuk

memperkuat akidah, bukan memperluas wilayah semata. Dalam masa

pemerintahannya, Umar telah melakukan usaha-usaha yang memperkuat

kedudukan agama Islam. beliau juga dikatakan sebagai pelopor

perundang-undangan dalam negara Islam. membentuk badan-badan

pemerintahan, dewan-dewan negara, mengatur peradilan dan administrasi,

membentuk lembaga keuangan (bait al-mal), dan prestasi lainnya.25

24 Abbas Mahmud Al Akkad, Abqariyatu Umar, Terj.Gazirah Abdi Ummah “Kejeniusan

Umar”, Jakarta: Pustaka Azzam, 2002, hlm. 95 25 Ibid, 96

Page 85: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

73

Beberapa prestasi yang bisa dikatakan signifikan pada masa Umar

Ibn Khattab di antaranya adalah:

1. Perluasan wilayah

Dalam masa kepemimpinan sepuluh tahun `Umar itulah

penaklukan-penaklukan penting dilakukan orang Arab. Tak lama

sesudah Umar memegang tampuk kekuasaan sebagai khalifah, pada

tahun 14 H Damaskus berhasil dikuasai sebagian dengan perjanjian

dan kekuatan, Homs dan Balbalak dikuasai dengan perjanjian, serta

Basrah dan Ubullah dapat dikuasai dengan kekuatan.

Pada tahun 15 H seluruh Jordan dapat dikuasai dengan

kekuatan, kecuali Tiberias. Pada tahun inilah terjadi pertempuran yang

bernama pertempuran Yarmuk dan Qadisyiah. Pada tahun 16 H Ahwaz

dan Mada’in dapat dikuasai. Pada tahun 18 H Jundaysabur dapat

dikuasai dengan perjanjian. Pada tahun ini kekuasan meluas ke Edessa

dan Sumaysat, Harran, dan sebagian Mesopotamia, serta Mosul dan

sekitarnya. Pada Tahun 20 H daeran Mesir berhasil ditaklukkan, yang

juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam tempo tiga tahun,

penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna Pada Tahun 23 H

terdapat pula penaklukan di wilayah Kirman, Sijistan, Makran di

daerah pegunungan dan juga Isfahan dan daerah sekitarnya.26

2. Bidang Kemiliteran

26 Jalaluddin as-Suyuthi, Op.cit., hlm. 139-140

Page 86: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

74

Umar Ibn Khattab dicatat sejarah sebagai orang yang pertama

kali mendirikan kamp-kamp militer yang permanen. Beliau mendirikan

pos militer di daerah perbatasan. Beliau juga mengatur berapa lama

seorang suami diperbolehkan pergi berjihad meninggalkan isterinya,

yaitu tidak melebihi 4 bulan. Beliau juga orang yang pertama kali

memerintahkan panglima perang untuk menyerahkan laporan secara

terperinci mengenai keadaan prajurit. Beliau juga membuat buku

khusus untuk mencatat para prajurit dan mengatur secara tertib gaji

tetap mereka. Beliau juga mengikutsertakan dokter, penerjemah, dan

penasihat yang khusus menyertai pasukan.27

3. Meningkatkan administrasi negara

Prestasi dalam bidang administrasi negara pada masa Khalifah

Umar bisa dilihat dari terbentuknya beberapa departemen-departemen

pemerintahan dan beberapa upaya yang bertujuan meningkatkan

kinerja pemerintahan.

a. Departemen logistik, yang bertugas mengatur perbekalan untuk

prajurit

b. Pemisahan Yudikatif dengan legislatif dan eksekutif dengan

mendirikan lembaga-lembaga peradilan di daerah-daerah

c. Pembentukan jawatan kepolisian dan jawatan pekerjaan umum

untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum

27 Amru Khalid, Op.cit., hlm. 117-118

Page 87: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

75

d. Pembentukan dua lembaga penasehat, yaitu yang membahas

masalah umum dan khusus

e. Wilayah Negara dibagi menjadi 8 propinsi: Makkah, Madinah,

Syiria, Jazirah, basrah, Kufah, palestian, dan Mesir. Masing-

masing propinsi dipimpin oleh amir.28

f. Mewajibkan para pekerja dan pejabat untuk melaporkan harta

benda. Tindakan ini adalah sebagai bentuk pengawasan Umar

terhadap pegawainya. Beliau menghitung kekayaan mereka

sebelum menduduki jabatannya, hal ini sebagai antisipasi adanya

manipulasi dan penggelapan kekayaan negara.

g. Mengadakan administrasi pengukuran tanah dan membatasi

jaraknya

h. Membuat sebuah rumah untuk tamu guna menyambut para utusan

i. Membuat tempat peristirahatan di antara negeri-negeri di jalan-

jalan29

4. Bidang Ekonomi

a. Pendirian Baitul Mal (Bait al-Mal) untuk pengelolaan keuangan

negara

b. Membuat pecahan uang dirham dan menentukan timbangannya

c. Menentukan nafkah anak jalanan yang diambil dari Bait al-Mal

28 http://http://internetkampung.blogspot.com/2009/10/kulafaur-rosyidin-bag-1.html. 29 Abbas Mahmud Al Akkad, Op.cit., hlm. 104

Page 88: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

76

d. Kewajiban membayar Jizyah atas Ahlul Kitab sesuai dengan

kemampuan pendapatan pribadinya. Akan tetapi bagi Ahlul Kitab

yang fakir dan lemah, kewajiban itu digugurkan.

e. Membolehkan pemberian hutang dari Bait al-Mal kepada siapa

saja sebagai modal berdagang

f. Membasmi penimbun makanan30

g. Orang yang pertama kali meletakkan dasar-dasar hisbah, yaitu

pengawasan terhadap perekonomian, dan pengendalian moral dan

pasar.31

5. Prestasi-prestasi lainnya

Beberapa prestasi lainnya pada masa Umar Ibn Khattab adalah:

a. Dimulainya penanggalan Hijriyah. Umar mendasarkan alasannya

untuk memilih hijrah Nabi Muhammad SAW sebagai awal

penanggalan dalam Hijriyah adalah karena hijrah Nabi Muhammad

SAW merupakan permulaan pendirian Negara Islam.

b. Mengadakan muktamar tahunan untuk bagi para panglima dan

para pemimpin untuk mengintrospeksi mereka dan mendengarkan

pendapat mereka

c. Perluasan Masjid Nabawi

d. Orang yang pertama mengumpulkan orang-orang untuk

melaksanakan Shalat Tarawih.

30 Ibid, hlm. 118-119 31 Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, Juz 6, Cet. 9, 2006, hlm. 764

Page 89: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

77

B. Hisbah Pada Masa Khalifah Umar Ibn Khattab

1. Hisbah dan Pengawasan Pribadi

Khalifah Umar Ibn Khattab merupakan khalifah yang mempunyai

sistem pemerintahan yang sangat baik. Beliau dengan sangat sungguh-

sungguh menerapkan nilai-nilai ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Sunnah

dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah. Beliau menjadikan dua

sumber hukum tersebut sebagai pijakan dalam memerintah kaumnya.

Tujuan menjalankan syari’at Islam dengan sungguh-sungguh itu

diletakkan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban untuk menjaga

rakyat, merealisasikan sistem pemerintahan Islam yang baik, dan

menegakkan keadilan dan toleransi yang diajarkan oleh Islam.32 Prinsip

tanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat menjadi pilar

pemerintahan beliau.

Prinsip dan nilai-nilai yang menjadi dasar pemerintahan beliau

telah beliau nyatakan semenjak beliau diangkat sebagai khalifah. Pada

awal khutbahnya, Umar menyebutkan tiga macam objek politiknya yang

akan beliau jalankan, yaitu sistem pengelolaan harta umum, upaya

menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat, dan politik perluasan

wilayah dan mensejahterakan masyarakat.33

Selama beliau menjadi pemimpin kaum muslim, beliau sangat

menekankan pentingnya pengawasan atau hisbah dalam kehidupan sehari-

hari. Peran hisbah pada masa itu diperintahkan dan dicontohkan langsung

32 Abdul Wahhab an-Najjar, Op.cit., hlm. 209 33 Muhammad Ali Quthbi, Op.cit., hlm. 100

Page 90: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

78

oleh beliau. Inti hisbah pernah beliau katakan dalam sebuah janjinya

kepada rakyat:

“Aku hanya akan menarik pajak atau upeti dengan semestinya dan aku hanya akan membelanjakannya di dalam jalan yang benar. Aku akan menambah bagian kalian dari baitul maal dan akan melindungimu, insya Allah. Aku tidak akan menjerumuskan kalian ke dalam bahaya. Jika kalian sedang ditugaskan sebagai utusan, maka aku akan menjaga keluarga kalian sampai kalian pulang. Maka bertakwalah kepada Allah wahai hamba-hamba Allah. Bantulan aku dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar dan berilah nasehat kepadaku selama aku menjadi pemimpin kalian”.34

Begitu pula beliau telah memberikan nasehat kepada rakyatnya

betapa pentingnya pengawasan (محاسبة) yang harus dilakukan oleh setiap

individu masyarakat dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sesuai

dengan ajaran Islam. Beliau berkata : “Hisablah diri kamu sekalian sendiri

sebelum kalian dihisab, dan timbanglah diri kalian sendiri seblum

ditimbang dan hiasilah dirimu (dengan amal yang baik) untuk Hari

Kiamat”35

Dalam hal jika terdapat permasalahan di masyarakat maka Umar

berjanji akan selalu menangani langsung dan tidak mewakilkannya kepada

orang lain. Akan tetapi jika beliau berhalangan maka akan diutus wakil

yang jujur dan dapat beliau percaya untuk menyelesaikan permasalahan.

Jika utusan tersebut menjalankan amanat dengan baik, maka Umar akan

memberi penghargaan kepadanya. Akan tetapi jika utusan tersebut tidak

melaksanakan tugasnya dengan baik, maka Umar akan menghukumnya.36

34 Abbas Mahmud Al Akkad, Op.cit., hlm. 100 35 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.cit., hlm. 589 36 Ibid, hlm. 101

Page 91: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

79

Dalam praktek pengawasan yang dilakukan oleh Khalifah Umar

terhadap kinerja pemerintahannya, diantaranya beliau melakukan

pengawasan terhadap para pegawai. Beliau sangat memperhatikan

pengawasan (محاسبة) terhadap para wali khususnya terkait urusan agama

dan harta.37 Diantara yang berkaitan dengan harta, Umar menerapkan

peraturan untuk menghitung kekayaan pegawai sebelum mereka

menduduki jabatan. Hal ini sebagai antisipasi tindakan manipulasi dan

korupsi.38 Beliau juga mengadakan pengawasan terhadap para pegawai

dengan menanyakan kinerja dan perilaku mereka, dan mengutus beberapa

mata-mata untuk meneliti keberadaan mereka.39

Selain pengawasan terhadap aparat pemerintah dan pegawainya,

Umar juga tidak lupa selalu menjalankan pengawasan dan kontrol

terhadap kondisi masyarakat. Beliau mengadakan perjalanan-perjalanan di

siang dan malam hari untuk mengetahui keadaan rakyatnya. Beliau juga

berkeliling di pasar-pasar untuk memantau aktivitas perekonomian.40

Imam at-Thabari menyebutkan sebuah riwayat:41

وغري عوانة زاد _عن الشعيب, عن عوانة, حدثنا علي: قال, حدثين عمر, أن عمر رضى اهللا تعاىل عنه كان يطوف يف األسواق_ أحدمها على األخر

.ويقضي بني الناس حيث أدركه اخلصوم, ويقرأ القران

37 Muhammad Ali Quthbi, Op.cit., hlm. 101 38 Abbas Mahmud Al Akkad, Op.cit., hlm. 104 39 Abdul Wahhab an-Najjar, Op.cit., hlm. 211 40 Ibn al-Jauzi, Manaqib Amir al-Mukminin ‘Umar Ibn al-Khattab, Cet.3, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1987, hlm. 66 41 At-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Juz 5, Beirut: Dar al-Fikr, 1987, hlm. 207

Page 92: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

80

Bahkan diriwayatkan pula bahwa Umar pernah berkeliling ke

pasar-pasar dengan membawa dirrah,42 yaitu tongkat kecil yang ia

gunakan untuk memberi pelajaran. Beliau berjalan dengan membawa

dirrah tersebut, dan bila beliau melihat sebuah penyimpangan yang

dilakukan oleh seseorang, maka ia akan menghukumnya dengan dirrah

tersebut.43

Umar melakukan fungsi hisbah dimana ia sendiri adalah sebagai

muhtasib. Ia melakukan pengawasan terhadap kondisi masyarakatnya

adalah dengan maksud agar beliau mengetahui orang-orang yang

membutuhkan dan teraniaya, mengetahui orang-orang yang mempunyai

masalah, mencegah kegiatan berbahaya, dan lainnya. Selain pengawasan

yang beliau lakukan langsung oleh beliau, beliau juga mengutus atau

menugaskan orang lain untuk melakukan pengawasan dan berperan

sebagai muhtasib.44

2. Hisbah dalam Pengawasan terhadap Pasar

Perhatian khalifah Umar terhadap kehidupan ekonomi sangat besar.

Disamping melakukan pengawasan ke pasar-pasar, beliau juga menberi

perhatian yang sangat besar terhadap semangat bekerja dan berusaha

dalam pekerjaan. Beliau menganjurkan kepada rakyatnya agar mau bekerja

keras mencari penghidupan yang layak. Beliau menentang keras kaum

42 Abdul Wahhab an-Najjar, Op.cit., hlm. 220 43 Amru Khalid, Op.cit., hlm. 112 44 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.cit., hlm. 588. Lihat juga http://arif-alfarabi.blogspot.com/2008/07/pemikiran-ekonomi-umar-bin-khattab.html.

Page 93: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

81

yang bermalas-malasan dalam mencari rizki, dan hanya mengandalkan

belas kasihan orang lain atau meminta-minta sedangkan ia mampu

berusaha. Beliau pernah mengatakan: “sesungguhnya allah SWT

menciptakan kedua tangan adalah agar dipergunakan untuk bekerja”.45

Umar menganjurkan untuk mendirikan pasar untuk umat Islam di setiap

tempat yang ditinggali umat Islam.

Dorongan dan perintah Umar kepada rakyatnya untuk bekerja

tersebut dengan sangat baik dibarengi dengan pengawasan yang beliau

lakukan terhadap aktivitas perekonomian di pasar-pasar. Selain beliau

sendiri yang secara langsung mengawasi transaksi di pasar-pasar, beliau

juga mengutus para pegawai untuk mengawasi pasar. Bahkan Umar

pernah menunjuk wanita bernama asy-syifa’ binti Abdullah al-Adawiyah

al-Qurasyiyah dan Samra’ binti Nuhaik al-Asadiyyah untuk menangani

beberapa masalah tentang pasar di Madinah.46

Adapun secara teknis, pengawasan yang dilakukan oleh khalifah

umar terhadap pasar bisa diuraikan sebagai berikut:

1. Ketentuan kebebasan keluar masuk pasar

Prinsip kebebasan bertransaksi merupakan pilar penting dalam

dunia perekonomian. Prinsip ini pula yang Umar tetapkan dalam

ketentuan menjalankan aktivitas perdagangan di pasar. Beliau

mengatakan bahwa pasar merupakan tempat yang terbuka bagi siapa

45 Hammad Ibn Abdirrahman al-Junaidal, Manahij al-Bahitsin fi al-Iqtishad al-Islamiy,

Kairo: Syirkat al-Ubaikan, t.th. hlm. 37 46 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.cit., hlm. 600. Lihat juga Abdul jalil, Teologi Buruh,

Yogyakarta: LKIS, 2008, hlm. 20

Page 94: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

82

saja, dan tidak diperkenankan melarang atau melakukan sesuatu yang

bisa mencegah orang untuk masuk ke pasar. Dalam sebuah riwayat

diceritakan bahwa Umar pernah mengatakan: “Pasar mempunyai sifat

seperti masjid, barangsiapa datang lebih dahulu duduk di suatu tempat,

maka tempat itu baginya sampai ia pulang ke rumah atau selesai jual-

belinya”47 Umar tidak memperkenankan seseorang mempersempit

gerak atau menghalangi jalan manusia ke pasar. Pada waktu itu

kebijakan yang diambil Umar adalah melarang membangun kios-kios

di dalam pasar dengan tujuan agar pasar tetap terbuka dan tidak

membatasi orang lain untuk masuk ke pasar.48

Akan tetapi kebijakan yang diambil Umar untuk tidak

membangun kios dan bangunan di pasar pada waktu itu bukan tanpa

disesuaikan dengan kemaslahatan kaum muslim. Dalam kondisi

tertentu, Umar mengambil kebijakan yang berbeda karena konteks

yang berbeda pula. Sebagai contohnya, Umar pernah melarang

pembuatan pintu di sekeliling Makkah dengan tujuan agar para

jama’ah haji bisa singgah di sana. Tetapi ketika Hindun binti Suhail

meminta izin untuk membuat pintu di rumahnya untuk menjaga harta

benda jama’ah haji, Umar memperbolehkannya.49

2. Mengatur promosi dan propaganda

Dalam hal mengatur dan mengawasi cara-cara

mempromosikan barang dagangan, umar tidak melarang setiap orang

47 At-Thabari, Op c.it, hlm. 17-18 48 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.cit., hlm. 601 49 Ibid, hlm. 602

Page 95: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

83

untuk berkreasi menawarkan barang dagangannya dengan promosi-

promosi selama usaha yang mereka lakukan sesuai dengan prinsip

kejujuran dan kebenaran. Promosi dan penawaran seorang penjual atas

barang dagangannya harus sesuai dan benar dengan keadaan barang

yang ia jual, tidak boleh melakukan manipulasi dan pembohongan. Hal

ini seperti perkataan beliau bahwa tidak merupakan sebuah masalah

jika orang-orang menghiasi dagangan mereka agar menarik perhatian

pembeli asalkan sesuai dengan apa yang ada pada barang dagangan

tersebut.50

Prinsip kejujuran dan kebenaran dalam produk juga termasuk

dalam hal tidak melakukan kecurangan dari sisi kuantitas dan kualitas

barang yang diperdagangkan. Umar melarang menjual produk yang

direkayasa dan mengandung unsur penipuan. Larangan ini seperti yang

pernah diriwayatkan dalam sebuah cerita tentang seorang Ibu yang

menyuruh anaknya untuk mencampur susu yang akan dijual dengan

air. Sang anak itu pun lantas menolak perintah ibunya tersebut lantaran

Umar pernah melarang hal demikian.51

3. Larangan menimbun barang

Dalam Ekonomi Islam, praktek penimbunan barang merupakan

salah satu bentuk aktivitas ekonomi yang dilarang. Penimbunan

teresebut dilarang karena tujuan yang dikehendaki para penimbun

adalah untuk menjual kembali barang-barang tersebut di saat terjadi

50 Ibid, hlm. 602-603 51 Ibid, hlm. 589

Page 96: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

84

kelangkaan barang dengan tujuan agar memperoleh keuntungan yang

besar berupa harga yang berlipat ganda.52 Demikian pula pada masa

khalifah Umar Ibn Khattab, dalam hal mengawasi perekonomian dari

praktek penimbunan barang, Umar memberikan peraturan yang sangat

tegas dan memberikan sanksi yang tegas pula terhadap orang-orang

yang melakukan praktek penimbunan barang. Hal ini dikarenakan

menimbunm barang merupakan tindakan yang bisa mengganggu

stabilitas pasar dan menyebabkan kelangkaan barang yang pada

akhirnya berdampak pada kenaikan harga barang-barang di pasar.

Pada Masa Umar, beliau sangat mengecam keras para

penimbun yang buru-buru membeli barang dengan tujuan untuk

ditimbun. Untuk mengahadapi mereka, Umar membuat kebijakan

untuk melarang para penimbun ikut serta berjual-beli di pasar. Bentuk

sanksi yang diterapkan oleh Umar terhadap parapenimbun barang pada

waktu itu berbeda-beda, yaitu sesuai dengan tingkat kebutuhan

masyarakat terhadap jenis barang yang ditimbun. Jika jenis barang

tersebut merupakan jenis barang yang dalam kategori biasa, maka

Umar cukup menasehati dan mengingatkan para pelaku penimbunan

akan ancaman Allah SWT. Akan tetapi jika jenis barang yang

ditimbun dianggap sebagai barang yang esensial dan sangat

52 Sayyid Sabiq, Fiqhu al-Sunnah, Juz 3, Beirut: Dar al-Fikr, 1977, hlm. 144

Page 97: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

85

dibutuhkan oleh masyarakat, maka Umar menjatuhkan sanksi berupa

larangan untuk masuk ke dalam pasar.53

4. Mengatur perantara perdagangan

Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya aktivitas ekonomi

yang dapat menimbulkan ketidak adilan, dalam salah satu contohnya,

Umar juga memberikan rambu-rambu dalam masalah perantara

perdagangan. Yang dimaksud di sini, adalah bahwa Umar

memerintahkan masyarakat untuk mengikuti aturan ekonomi Islam

sebagaimana pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu

larangan untuk menemui para pedagang yang hendak berjual beli di

pasar, menghentikan mereka di jalan dan mengajak mereka berjual beli

di jalan sebelum mereka sampai di pasar (atau dalam istilah disebut

talaqqi rukban)54. Umar memerintahkan orang-orang agar mereka mau

menunjukkan jalan bagi para pedagang badui yang hendak menuju ke

pasar, memberitahu keadaan pasar dan harga-harga yang berlaku di

pasar. Tindakan ini adalah agar tidak terjadi penipuan dalam transaksi,

dimana para penjual tidak mengetahui dengan sempurna kondisi harga

yang ada di pasar. Hikmah dari kebijakan ini juga agar tidak terlalu

banyak perantara dalam distribusi barang ke konsumen, yang bisa

menyebabkan meningkatnya biaya yang pada akhirnya menjadi beban

para konsumen.55

53 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.cit., hlm. 605 54 Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Naisabury, Shahih Muslim, http://omelketab.net 55 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Op.cit., hlm. 610

Page 98: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

86

5. Pengawasan terhadap harga

Dalam hal pengawasan terhadap harga-harga di pasar, Khalifah

Umar membuat kebijakan-kebijakan yang berbentuk perintah untuk

menjual barang sesuai dengan harga yang berlaku di pasar dan

melarang menurunkan harga. Beliau adalah orang pertama yang

melakukan campur tangan langsung untuk mengatur harga di pasar

dalam Islam. perhatian beliau pada masalah harga sangat besar, sanksi

yang beliau terapkan juga sangat tegas. Dalam beberapa riwayat

menyebutkan bahwa beliau dengan tegas memerintahkan para

pedagang dari pasar yang mencoba melakukan permainan dalam harga

dengan cara menurunkan harga barang yang mereka jual di bawah

harga yang berlaku di pasar pada umumnya.

Diriwayatkan dari Yahya bin Abdul Rahman bin Hathib, dia

berkata: “Ayahku dan Utsman bin Affan adalah dua sekutu yang

mengambil kurma dari Al-Aliyah ke pasar, lalu Umar bin al-Khattab

Radhiyallahu Anhu bertemu dengan mereka, dan memikul kantong

dengan kakinya dan berkata, ‘wahai Ibnu Abi Balta’ah, tambahlah

harganya, apabila tidak, maka keluarlah dari pasar kami.”56

56 Ibid, hlm. 612. Hammad Ibn Abdirrahman al-Junaidal, Op.cit., hlm. 279

Page 99: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

BAB IV

ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA KHALIFAH

UMAR IBN KHATTAB

A. Analisis Peran Lembaga Hisbah dalam Pengawasan Terhadap Pasar

Perekonomian sebuah negara pada dasarnya merupakan pilar yang

sangat penting dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kemakmuran

masyarakat. Tujuan mencapai kesejahteraan merupakan cita-cita yang pasti

dimiliki oleh setiap negara. Akan tetapi dalam melaksanakannya, tiap-tiap

negara memilki strategi dan kebijakan yang memakai pokok pikiran dan

ideologi yang berlainan. Demikian juga dalam hal kebijakan sebuah negara

dalam wilayah perekonomian.

Kebijakan dalam perekonomian merupakan kebijakan yang tentu harus

mempertimbangkan banyak faktor dan sangat rumit. Hal ini selain karena

fakta semakin kompleksnya dunia perekonomian juga karena adanya fakta

bahwa wilayah perekonomian bukan hanya dimasuki oleh kepentingan satu

atau dua orang atau golongan saja, akan tetapi menyangkut kepentingan

banyak orang dan kelompok pelaku perekonomian. Dunia perekonomian telah

berkembang sangat jauh dibarengi dengan semakin banyaknya inovasi yang

ditemukan manusia (seperti transportasi, informasi dan teknologi, dan media-

media lainnya). Semua kemajuan-kemajuan tersebut telah mengantarkan

manusia pada kemudahan dalam rangka menjalankan aktivitas ekonomi.

Namun di sisi lain perlu diketahui bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas

87

Page 100: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

88

pada sebuah kebutuhan untuk bertukar barang dan jasa dalam bentuk yang

sederhana. Manusia juga membutuhkan sebuah kondisi dan tatanan kehidupan

yang mendukung dan kondusif demi lancarnya interaksi ekonomi tersebut.

Artinya, bahwa dalam perekonomian, bukan hanya transaksi jual beli antara

penjual dan pembeli saja yang bisa menciptakan pasar dengan sempurna. Di

dalam pasar, selain terjadinya kerjasama dalam pertukaran, juga terdapat

persaingan dan juga konflik kepentingan.

Konflik kepentingan dari para pelaku ekonomi dapat memunculkan

berbagai permasalahan, diantaranya adalah masalah keamanan. Keamanan

merupakan kebutuhan bagi setiap individu. Jika pasar adalah sebuah struktur

sosial yang terbentuk sebagai wahana tukar menukar barang dan jasa, maka

negara merupakan struktur sosial yang dibentuk oleh manusia untuk

memenuhi kebutuhan manusia berupa keamanan dan keadilan. Negara

mempunyai peran untuk menjamin manusia agar mentaati aturan main dalam

masyarakat.1 Dari sini menunjukkan adanya peran negara yang sangat penting

dalam tatanan masyarakat, termasuk dalam bidang ekonomi.

Dalam sistem ekonomi liberal yang justru memberikan kepercayaan

penuh pada mekanisme pasar, pada tingkat tertentu masih mengakui peran

penting pemerintah yang meskipun diharapkan tidak secara langsung

bersinggungan dengan sektor ekonomi. Pemerintah, menurut aliran ini

diharapkan bisa menjamin perlindungan masyarakat dari kekerasan dan invasi

dari kelompok masyarakat lainnya, menjaga setiap anggota masyarakat dari

1 Budi Winarno, Pertarungan Negara Vs Pasar, Yogyakarta: Media Pressindo, 2009, hlm. 47

Page 101: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

89

praktek yang menyebabkan ketidakadilan, serta menjaga kepentingan-

kepentingan umum.2 Dalam pandangan yang lain, pemerintah juga telah

diakui peran pentingnya oleh mazhab ekonomi terpimpin (komunis) dan

mazhab campuran (sosialis).

Lembaga Hisbah merupakan sebuah intitusi yang diciptakan sebagai

implementasi kewenangan negara untuk masuk ke dalam perekonomian

masyarakat. Keberadaan lembaga hisbah menjadi sangat penting dengan

dimilkinya beberapa fungsi strategis dalam perekonomian. Konsep lembaga

hisbah merupakan perkembangan bentuk dari konsep pengawasan yang secara

substansi sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW. Peranan pengawasan

tersebut kemudian mendapat perhatian yang lebih serius karena semakin

banyaknya persoalan perekonomian yang ada di masyarakat.3

Jika dilihat dari konsep awal hisbah yang merupakan sebuah tuntunan

umum yang bersifat universal, yaitu berangkat dari perintah amar ma’ruf nahi

munkar, lembaga hisbah sebetulnya merupakan perwujudan dari sebuah

kewajiban atau otoritas negara untuk menjamin terlaksananya ajaran-ajaran

Islam demi kesejahteraan dan keadilan masyarakat secara umum.

Pertanggungjawaban yang diemban oleh negara tersebut selaras dengan inti

dari sebuah ayat al-Qur’an:

ا ومكح تن أاس النني بمتمكا حذإا وهلهىل أ إاتانمألوا ادؤ تن أمكرمأ ي اهللانإ )58:النساء.... (لدعالب

2 Ahmad Erani Yustika, Ekonomi Politik; Kajian Teoretis dan Analisis Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 26 3 Terbentuknya lembaga hisbah yang berkembang dari masa ke masa tersebut ditandai dengan baru dikenalnya istilah lembaga hisbah pada masa Daulat Abbasiyah.

Page 102: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

90

Artinya: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil…” (Q.S. 4:58)4

Dalam implementasi praktisnya, negara mempunyai banyak wilayah

yang bisa dimasuki. Dalam bidang perekonomian, sesuai dengan bangunan

ekonomi Islam, bahwa negara memiliki kewenangan secara umum untuk

menciptakan kondisi masyarakat yang teratur.5 Lembaga hisbah mempunyai

sebuah otoritas yang bernaung di bawah otoritas pemerintah sebagai lembaga

yang bergerak langsung di bidang ekonomi. Melalui adanya lembaga hisbah,

negara bisa menegakkan kekuasaan ekonominya, yakni secara khsusus

mengawasi perekonomian, pasar, dan transaksi-transaksi dalam perdagangan

untuk menghindari penyimpangan rambu-rambu syari’at.

Lembaga hisbah memiliki nilai dasar dan spirit yang bersumber dari

nilai-nilai Islam, hal demikian memberikan sebuah kelebihan tersendiri

dibandingkan dengan lembaga perekonomian yang dimilki pemerintah

menurut ekonomi konvensional, dimana kemunculan peran pemerintah

merupakan ide dan konsep yang didasarkan pada rasionalitas akal manusia

dan metode sekularisasi.

Landasan nilai-nilai Islam yang menopang kinerja lembaga hisbah

mendorong adanya sebuah sinkronisasi peran praktis lembaga hisbah dengan

proporsionalitas wilayahnya dalam perekonomian. Pada dasarnya aktivitas

perekonomian (seperti jual beli) telah mempunyai aturan-aturan main yang

4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syaamil Cipta

Media, 2005, hlm. 87 5 M. Roem Syibly, ed., Bangunan Ekonomi yang Berkeadilan; Teori, Praktek dan Realitas Ekonomi Islam, Yogyakarta: Magistra Insania Pers, 2004, hlm. 86

Page 103: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

91

secara universal diakui oleh seluruh kelompok aliran ekonomi, yakni tidak

dibenarkannya aktivitas yang mengganggu hak dan ketentraman umum.

Sehingga dengan demikian menjadi penting untuk menjaga agar peran

pemerintah dalam perekonomian tidak berbalik menjadi penyebab

ketidakteraturan dalam perekonomian. Kewaspadaan terhadap pemerintah ini

telah diperhatikan bukan hanya dari kalangan kapitalis, komunis, maupun

sosialis, akan tetapi juga dalam Islam.6 Lembaga hisbah dibentuk berdasarkan

asas menciptakan kemaslahatan umat. Lembaga ini harus tetap

memperhatikan rambu-rambu pengendali yang telah digariskan oleh ajaran

Islam, yaitu prinsip tidak diperbolehkannya mengganggu stabilitas dan dan

membatasi kebebasan ekonomi serta mengganggu kepemilikan individu.

Dalam Islam, larangan tersebut selaras dengan yang disebutkan dalam

sebuah hadits Nabi:

وحدثنا أبو الطاهر وحرملة بن حيىي وأمحد بن عيسى قال أمحد حدثنا وقال ب قال حدثين سعيد بن اآلخران أخربنا بن وهب قال أخربين يونس عن بن شها

املسيب أن أبا هريرة أخربه أن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال أمرت أن أقاتل الناس حىت يقولوا ال إله إال اهللا فمن قال ال إله إال اهللا عصم مىن ماله ونفسه إال

7)رواه مسلم (حبقه وحسابه على اهللا

Pada sisi lain, Keberadaan lembaga hisbah sebagai institusi pemerintah

tidak bisa lepas dari faktor-faktor lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pemerintahan, seperti politik dan kebijakan-kebijakan pemerintah. Hal ini

6 Sebagaimana disebutkan dalam pemaparan sistem-sistem perekonomian.

7 Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Naisabury, Shahih Muslim, http://omelketab.net

Page 104: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

92

dikarenakan sistem perekonomian merupakan sistem yang tidak hanya berdiri

sendiri, akan tetapi mempunyai keterkaitan dengan sistem-sistem lain, seperti

politik. Keberadaan demikian yang memungkinkan, lembaga hisbah masih

terkesan bisa ditekan dan diintervensi oleh kepentingan politik pemerintah

maupun kepentingan yang datang dari luar pemerintah. Dalam menjalankan

tugasnya, lembaga hisbah harus bisa bertindak independen dan bebas dari

kepentingan bisnis semata.

Secara teknis memang lembaga hisbah belum memiliki sebuah

ruanglingkup yang terukur secara pasti. Dalam perjalanannya lembaga hisbah

melihat langsung pada perkembangan dan kejadian-kejadian yang muncul,

baik dalam skala luas (keadaan perekonomian masyarakat) maupun pada level

yang paling kecil, yaitu perorangan. Dalam bentuk pengawasan yang

dilakukan oleh lembaga hisbah juga meliputi banyak lingkup.

a. Pengawasan terhadap kondisi keseimbangan pasar

Peranan yang diambil oleh lembaga hisbah dalam konteks ini

merupakan pengawasan umum terhdap kondisi keseimbangan pasar.

Dalam artian, lembaga hisbah akan melakukan intervensi dalam hal

terdapat ketidak seimbangan pasar yang disebabkan oleh faktor non

alamiah. Dengan demikian lembaga hisbah pada lingkup mekanisme pasar

masih memberikan kepercayaan terhadap kekuatan penawaran dan

permintaan sebagai penopang berjalannya mekanisme pasar dan yang bisa

menentukan harga barang di pasar. Peranan kekuatan permintaan dan

penawaran merupakan syarat mutlak dalam pasar, sehingga pengawasan

Page 105: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

93

yang dilakukan oleh lembaga hisbah pada waktu terjadi

ketidakseimbangan pasar harus lebih mengarah pada tindakan perilaku

pelaku pasar yang menyimpang.

b. Pengawasan produksi dan distribusi

Sektor produksi dan distribusi menjadi bagian yang sangat penting

dalam dunia ekonomi. Perekonomian yang mempunyai tujuan dalam

rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dapat diwujudkan dengan adanya

proses produksi barang-barang kebutuhan hidup (dan juga jasa) serta

pendistribusiannya dari satu tempat ke tempat lain. Produksi yang

dihasilkan dalam dunia bisnis pada saat ini sangat beragam dan tidak dapat

dihitung jumlah dan jenisnya, produktivitas industri pun semakin merebak

dan memiliki pangsa pasar yang sangat rumit, sehingga tidak menutup

kemungkinan di antara sekian banyak jenis produk barang tidak

memperhatikan prinsip halal dan haram. Distribusi barang dan jasa pun

memungkinkan tidak bisa merata.

Lembaga hisbah secara ideal memilki jangakauan yang sangat

dalam dan detail, karena dia juga memilki peran sebagai supervisi bidang

industri (supervision of industry).8 Bukan dalam objek industri saja, seperti

pemantauan produk yang halal dan haram. Akan tetapi juga aktivitas

distribusi dan upaya pemberian jaminan pemerataan barang-barang

kebutuhan pokok hidup masyarakat menjadi wilayah pengawasannya.

Dimana pemerataan pendapatan nasional yang wajar (equitable

8 Abdul Azim Islahi, Economic Concepts of Ibn Taimiyah, United Kingdom: The Islamic Foundation, 1996, hlm. 190

Page 106: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

94

distribution of income) menjadi prasyarat utama yang harus dilakukan oleh

negara untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.9 pengawasan yang

dilakukan oleh lembaga hisbah juga dalam rangka menjamin terwujudnya

kondisi yang sehat dalam persaingan usaha. Hal ini seperti ketentuan

kebebasan bagi masyarakat untuk masuk dan ke luar di dunia usaha,

pemberantasan praktek monopoli yang merugikan, dan mencegah semua

bentuk aktivitas yang bisa menimbulkan distorsi pasar.

c. Pengawasan dalam masalah harga pasar

Salah satu peran yang dimiliki oleh lembaga hisbah sebgai upaya

untuk meniadakan keteraturan dalam perekonomian adalah memasuki

wilayah yang bersinggungan dengan harga barang di dalam pasar. Pada

dasarnya harga yang timbul di pasar merupakan perwujudan dari kekuatan

interaksi antara permintaan pembeli dan penawaran yang dilakukan oleh

penjual.10 Namun tidak bisa dimungkiri bahwa di dalam pasar terjadi

kompetisi dan konflik kepentingan antara pelaku usaha. Konflik

kepentingan tersebut bisa menimbulkan terjadinya permainan harga dan

kecurangan-kecurangan dalam usaha yang bisa menyebabkan

melambungnya harga. Peran lembaga hisbah adalah memberikan

pengawasan agar harga yang ada di pasar benar-benar merupakan harga

murni yang dihasilkan dari kompetisi yang sehat antar pelaku usaha.

Dengan demikian lembaga hisbah harus memperhatikan terlebih dahulu

penyebab terjadinya permasalahan dalam harga. 9 Kirdi Dipoyudo, Keadilan Sosial, Jakarta: CV. Rajawali, 1985, hlm. 1

10 William A. McEachern, Economics: a Contemporary Introduction, Terj. Sigit Triandaru “Ekonomi Makro: Pendekatan Kontemporer”, Jakarta: Salemba Empat, 2000, hlm. 48

Page 107: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

95

d. Pengawasan lembaga keuangan

Objek pengawasan lembaga hisbah bukan terbatas pada person

atau individu masyarakat yang merupakan pelaku ekonomi, lembaga

hisbah memberikan pengawasan juga terhadap badan-badan organisasi

maupun lembaga ekonomi yang ikut serta menjadi penggerak roda

perekonomian. Pada masa sekarang, lembaga keuangan (seperti bank dan

lembaga perkreditan) merupakan instrumen yang sangat vital dalam

menjalankan perekonomian masyarakat. Dalam ekonomi Islam, lembaga-

lembaga keuangan diakui keberadaannya dan diperbolehkan, seperti

diperbolehkannya akad hutang-piutang, sewa menyewa, gadai, dan

sejenisnya, yang pada umumnya jasa-jasa tersebut diberikan oleh lembaga

keuangan. Keberadaan lembaga hisbah dalam hal ini lebih melihat pada

aspek-aspek isi produk-produk dan pelayanan yang harus tetap berpegang

pada prinsip Islam, seperti tidak diperbolehkannya transaksi yang

mengandung unsur riba.

e. Pengawasan sektor-sektor publik

Salah satu prinsip utama dalam syari’at islam adalah diutamakannya

kemaslahatan publik di atas kepentingan individu atau pribadi.11

Kemakmuran yang bersifat merata atau kemakmuran umum (public

prosperity) juga menjadi tanggungjawab negara.12 Untuk mewujudkan

tujuan tersebut, tentu sebuah otoritas yang dimiliki oleh negara harus

mengarah pada penjaminan terjaganya kepentingan umum. Dengan tetap

11 Kamil Musa, Ahkam al-Mu’amalat, Beirut: Muassasat al-risalat, cet.2, 1994, hlm. 27 12 Kirdi Dipoyudo, Op.cit., hlm. 12

Page 108: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

96

menjaga kepemilikan yag bersifat individu, lembaga hisbah juga bertugas

menjamin dilaksanakannya kewajiban-kewajiban sosial oleh anggota

masyarakat. dengan demikian lembaga hisbah mencoba menjadi

penyeimbang antara kepentingan ekonomi individu dengan kepentingan

dan pelayanan umum. Keberadaan lembaga hisbah dalam bidang publik

dengan juga menyangkut jasa-jasa umum yang harus tetap dikontrol,

seperti memastikan dilaksanakannya dengan baik tugas para pejabat di

bidang kesehatan, pendidikan, obat-obatan, dan lain sebagainya.13 Hal ini

membuat peran lembaga hisbah menjadi sangat luas dan tidak hanya

berkutat pada pasar semata.

Dari beberapa peran yang dimilki oleh lembaga hisbah sebagai

lembaga pengawas perekonomian, lembaga hisbah sangat berkaitan erat

dengan perkembangan sosial masyarakat. fenomena dan permasalahan-

permasalahn dalam perekonomian tidak lain sebagai sebuah keniscayaan

dalam kehidupan sosial. Perekonomian sebagai sebuah reaksi adanya

hubungan sosial masyarakat, menciptakan hubungan pertukaran dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidup manusia. Islam memandang kebutuhan mendasar

manusia bukan hanya sekedar kebutuhan materi, akan tetapi juga menyangkut

kebutuhan hidup setelah dunia, yakni yang bersifat ruhani dan yang bermuara

pada kehidupan akhirat.14

Lembaga hisbah, selain bersinggungan langsung dalam masyarakat

sebagai pengawas agar terciptanya keadilan dalam bidang duniawi, yaitu 13 Abdul Azim Islahi, Loc.cit. 14 H. Miftahul Huda, Aspek Ekonomi dalam Syari’at Islam, Mataram: LKBH IAIN Mataram, 2007, hlm. 11

Page 109: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

97

ekonomi, juga mempunyai peran dalam menegakkan nilai-nilai moral dan

spiritual sebagai bentuk keseimbangan antara kebutuhan materi dan rohani.

Dengan demikian lembaga hisbah menjadi supervisor dunia perekonomian

dan sekaligus tetap sesuai dengan prinsip penegakan moral dan etika sosial

yang bersumber dari ajaran Islam di dalam masyarakat.

Hal ini sebagaimana dalam ayat al-Qur’an:

هأو نكأشمم أل انضرو استعمكرفم ي61:هود( اه( Artinya: “Dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan

menjadikan kamu pemakmurnya” (Q.S. Huud: 61)15

Tugas tersebut mendapat rambu-rambu dari ayat al-Qur’an bahwa

tujuan diciptakannya manusia bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan

duniawi saja, akan tetapi juga kebutuhan ukhrawi. Sebagaimana dalam ayat al-

Qur’an:

وام قلخجال تن لاوإنل الإ سيعبد56:ذارياتال (نو( Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. adz-Dzariyat: 56)16

Dilihat dari struktural kelembagaannya dalam pemerintah, lembaga

hisbah merupakan lembaga yang kekuasaanya dibawah naungan pemerintah.

Kebijakan yang diambil oleh lembaga hisbah, secara otomatis mempunyai

korelasi dengan kekuasaan yang ada di atasnya. Hal ini membuat legitimasi

lembaga hisbah belum mempunyai otoritas yang penuh. Demikian juga dalam

hal memberikan sanksi-sanksi dan tindakan terhadap pelanggaran hukum

15 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syaamil Cipta

Media, 2005, hlm. 228 16 Ibid, hlm. 523

Page 110: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

98

dalam bidang ekonomi, lembaga hisbah masih belum mempunyai wewenang

sepenuhnya, karena dalam konsep pemerintah dalam Islam, ia berdampingan

dengan lembaga pemerintahan yang lain di bidang hukum, yaitu wilayatul

qadla’ dan wilayatul madzalim. Hisbah mempunyai ruang lingkup berupa

pengawasan dalam kewenangannya. Dalam memberikan sanksi terhadap

pelaku penyelewengan dalam transaksi perdagangan dan muamalat, hisbah

hanya memberikan sejenis peringatan, dan sanksi pembinaan perilaku

(ta’dib).17 Sedangkan yang diperbolehkan mejatuhkan hukuman hanya

wilayatul madzalim. Hal ini bisa menyebabkan tingkat ketakutan pada

lembaga hisbah masih kecil.

B. Analisis Peran Lembaga Hisbah Pada Masa Khalifah Umar Ibn Khattab

Pemerintahan khalifah Umar Ibn Khattab merupakan penerus dari

kepemimpinan khalifah sebelumnya dan penerus pemerintahan yang pernah

dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Kebijakan-kebijakan dan langkah-

langkah kepemiminan secara umum yang dijalankan oleh Khlaifah Umar pun

tidak bisa lepas dari prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Nabi Muhammad

SAW yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah Nabi.

Umar Ibn Khattab menerapkan konsep pengawasan terhadap rakyatnya

adalah sebagai perwujudan tangungjawab beliau sebagai pemegang kekuasaan

tertinggi dalam negara. Langkah-langkah dan kebijakan yang beliau ambil

selama masa pemerintahannya pun selalu memperhatikan aspek kesejahteraan

17 Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, Juz 6, Cet. 9, 2006, hlm. 768

Page 111: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

99

yang ingin diwujudkan secara merata bagi setiap anggota masyarakat. Konsep

hisbah yang secara dominan diperankan sendiri oleh Umar mencerminkan

adanya upaya untuk menyelaraskan kehidupan perekonomian masyarakat

dengan ajaran agama Islam. Kebijakan pengawasan yang dilakukan oleh Umar

juga relevan dengan konteks kondisi masyarakat pada saat itu.

a. Pengawasan untuk pemerataan kesejahteraan

Pengawasan yang dilakukan oleh Khalifah Umar Ibn Khattab

sangat detail dan bersifat langsung terjun ke lapangan. Beliau berperan

sebagai muhtasib yang memantau keadaan rakyatnya baik di kala siang

maupun malam. Sebagai contoh beliau berkeliling di malam hari

mengelilingi perkampungan. Ketika beliau menemukan seorang rakyat

yang sedang membutuhkan pertolongan, beliau dengan segera

memberikan bantuan dan pertolongan, baik berupa makanan maupun

kebutuhan-kebutuhan untuk pemenuhan hidup yang layak.18

Praktek hisbah yang beliau terapkan dengan demikian bukan

hanya terbatas pada inspeksi-inspekti di pasar dan aktivitas-aktivitas

perekonomian atau perdagangan saja. Akan tetapi pengawasan beliau

mempunyai pandangan yang luas dan tajam. Sikap dan kebijaksanaa

beliau tidak bisa lepas dari adanya integritas tinggi yang dimilki oleh

beliau, sehingga pengawasan yang beliau lakukan bukan hanya terhadap

rakyatnya saja. Beliau mengarahkan pengawasan atau hisbah juga terhadap

perilaku keluarga, kerabat, bahkan pada diri beliau sendiri.

18 http://www.sohabat.org/doku.php?id=sohabat:umar-khattab

Page 112: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

100

Pada waktu terjadinya musim kemarau yang mengakibatkan

kelangkaan pangan (paceklik) yang dikenal dengan ‘aamurramad pada

tahun 17 H, Umar menerapkan pola hidup yang sederhana dengan

melarang orang-orang makan makanan yang berlebihan, yang pada waktu

itu digambarkan dengan makanan yang disii dengan daging.19 Kebijakan

untuk menanggulangi musibah tersebut juga beliau ambil berupa

melakukan distribusi bahan-bahan pangan dari tempat-tempat yang surplus

ke tempat-tempat yang kekurangan atau minus. Hal ini merupakan prinsip

pengawasan dalam rangka menjalankan fungsi muhtasib sebagai

supervisor dalam pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat (supply and

provision of necessities).

Beliau sangat menjaga prinsip pelayanan pada masyarakat

sepenuhnya. Meskipun beliau mempunyai kekuasaan dan kewenangan

dalam pemerintahan, beliau sangat berhati-hati dalam menggunakan

kekuasaannya tersebut. Dengan adanya pengawasan yang beliau tujukan

pada diri beliau, hal itu bisa mencegah penyalahgunaan wewenang seorang

muhtasib dalam tugasnya. Sebagai contohnya beliau terlebih dahulu

meminta perizinan kepada para pegawainya apabiloa beliau hendak

mengambil harta atau kekayaan yang disimpan di dalam bait al-mal.

Kekuasaan dalam pemerintahan dan kekuasaan dalam sektor ekonomi bisa

berjalan harmonis dan tidak ada intervensi yang bisa menimbulkan

kekacauan ekonomi.

19 Muhammad Ali Quthbi, al-Khulafa’u al-Rasyiduna, Damaskus: Maktabah al-Ghazali, 1993, hlm. 112

Page 113: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

101

Contoh demikian dilaksanakan oleh Khalifah Umar dengan

ditegakkannya pengawasan terhadap para pegawai dan pekerjanya. Sistem

penghitungan kekayaan para pegawai sebelum mereka menjadi pejabat

negara20 Upaya ini menunjukkan bahwa pengawasan juga dilakukan dalam

sektor keuangan negara yang merupakan keuangan publik. Secara umum,

perlindungan aset publik ini bisa dikatakan sebagai bagian pengawasan

untuk menjamin didistribusikannya keuangan dan kepemilikan sosial

untuk kebutuhan yang semestinya. Menghindari dari praktek korupsi dan

penggelapan. Dengan demikian peranan hisbah yang beliau lakukan telah

memenuhi tujuan pemerataan pendapatan nasional yang wajar untuk

kesejahteraan publik.

b. Pengawasan ditegakkannya aturan main dalam pasar

Perjalanan-perjalanan dan inspeksi yang beliau lakukan di pasar-

pasar merupakan bagian yang terpenting dijalankannya hisbah pada masa

khalifah Umar Ibn Khattab. Sebagaimana peran hisbah, beliau memantau

transaksi-transaksi yang terjadi di dunia bisnis untuk mencegah terjadinya

penyimpangan aturan main (yang sesuai ajaran Islam) oleh pelaku pasar.

1. Kebebasan masuk dan keluar pasar

Ketentuan yang diterapkan oleh Umar untuk mewujudkan

kebebasan dalam memasuki dunia usaha (keluar dan masuk pasar)

adalah dengan pelarangan pembangunan tempat-tempat permanen di

20 Abbas Mahmud Al Akkad, Abqariyatu Umar, Terj.Gazirah Abdi Ummah “Kejeniusan Umar”, Jakarta: Pustaka Azzam, 2002, hlm. 104

Page 114: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

102

pasar. Hal itu beliau tujukan agar pasar tetap menjadi tempat yang

terbuka bagi siapa saja, dan orang-orang bebas memasuki dan

mengambil tempat di pasar, siapa yang datang lebih dahulu, maka

tempat yang ia pakai adalah tempatnya.

Kebijakan demikian secara substansi telah menegaskan bahwa

kebebasan manusia untuk melakukan ekonomi mendapat perlindungan

yang besar. Seseorang tidak dibenarkan melakukan aktivitas yang

mencegah dan menghalangi orang lain untuk masuk ke dalam pasar.

Pelarangan pembangunan tempat berjual yang permanen di pasar pada

waktu itu bisa dibilang sudah sesuai dengan konteks dan kondisi pada

saat itu, dikarenakan bentuk perdagangan dan perekonomian yang ada

memang masih sangat sederhana, sehingga belum diperlukan

pembangunan tempat penjualan atau penyimpanan barang di pasar

secara permanen. Akan tetapi jika diterapkan pada masa sekarang,

ketentuan demikian tentu tidak tepat, karena mengingat dunia

perekonomian sudah sangat luas dan besar, komoditas perdagangan

juga banyak dan sangat membutuhkan tempat yang permanen baik

untuk penjualan maupun penyimpanan.

2. Promosi penjualan

Promosi penjualan merupakan langkah yang sangat penting

bagi para penjual agar barang-barang yang mereka tawarkan bisa

menarik calon konsumen dan menjadi laku. Apalagi dunia eknoomi

dan bisnis pada masa sekarang, dengan adanya kompetisi yang sangat

Page 115: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

103

ketat, langkah-langkah yang strategis dan tepat menjadi kebutuhan

pelaku usaha dalam mempromosikan barang. Hal demikian menjadi

salah satu pengawasan Umar agar dalam melakukan promosi barang

dagangan, para penjual tidak menggunakan cara-cara yang dilarang

oleh syari’at Islam. Pengawasan dalam bentuk ini, selain memastikan

dijalankannya aturan promosi oleh penjual, juga memilki dimensi

perlindungan terhadap konsumen. Asas perlindungan ini sangat

penting dan menjadi tugas pemerintah agar masyarakat tetap terjaga

dan terhindar dari penipuan produk dan kerugian.

3. Penghapusan praktek penimbunan

Keseimbangan pasar sangat bergantung pada persediaan barang

dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. keseimbangan pasar

merupakan kondisi dimana jumlah persediaan barang atau komoditas

yang ada di pasar seimbang dengan permintaan dari para pembeli.21

Dengan demikian, kelangkaan barang yang disebabkan oleh ulah

penimbun barang bisa menyebabkan kelangkaan barang dan

menaikkan tingkat harga di pasar. Daya beli masyarakat pun akhirnya

bisa menurun. Langkah khalifah Umar yang diambil dalam hal

melarang praktek penimbunan barang merupakan langkah yang tepat

untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan pasar yang disebabkan

21 William A. McEachern, Op.cit., hlm. 51

Page 116: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

104

faktor kesalahan manusia. Pengawasan tersebut juga mempunyai

tujuan menjaga kemaslahatan masyarakat secara umum.

4. Mengatur perantara perdagangan

Khalifah Umar melakukan perlindungan untuk masyarakat

senagn cara melarang praktek perantara perdagangan yang terlalu

banyak, beliau juga melarang praktek pemotongan pasar (talaqqi

rukban) karena bisa terjadi penipuan dan kompetisi yang tidak fair,

karena ketidak tahuan para pedagang akan harga pasar yang berlaku di

pasar. Pengawasan terhadap perantara perdagangan yang dilakukan

oleh khalifah Umar jika dilihat dari segi ekonomi dapat

menghindarkan terjadinya proses distribusi barang-barang kebutuhan

masyarakat yang terlalu panjang yang bisa menyebabkan biaya suplai

ost supply)22 menjadi bertambah yang pada akhirnya harus ditanggung

oleh konsumen.

5. Intervensi harga

Harga merupakan indikasi utama terjadinya suatu transaksi

perdagangan di pasar. Meskipun pada masa Nabi Muhammad pernah

terjadi penolakan oleh Nabi untuk menetapkan harga barang di pasar,

kebijakan umar untuk mengintervensi harga pasar bukan berarti

bertentangan dengan contoh yang diberikan Nabi. Kebijakan Umar

juga tidak bertentangan dengan mekanisme pasar murni yang

22 Cost of supply adalah biaya suplai atau biaya pemasokan barang, yang biasanya meliputi biaya transportasi, biaya kuli, perantara, sopir, dan lain-lain. Henricus W. Ismanthono, Kamus Istilah Ekonomi Populer, cet.2, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2006, hlm. 51

Page 117: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

105

memandang bahwa keseimbangan harga ditentukan oleh kekuatan

permintaan dan penawaran.

Hal demikian mempunyai alasan bahwa pada masa Nabi,

penolakan penetapan harga pada saat itu memang kurang tepat,

mengingat kenaikan harga disebabkan oleh fluktuasi murni antara

kemampuan penawaran dan permintaan. Adapun pada masa Umar,

intervensi harga bukan dilakukan dengan cara menentukan harga

tertentu sebagaimana pengertian penetapan harga oleh pemerintah,

akan tetapi Umar memerintahkan agar para penjual menjual barang

dengan harag yang berlaku pada umumnya di pasar. Hal itu

dipraktekkan oleh Umar ketika mendapatkan penjual yang berusaha

campur tangan mempengaruhi harga pasar dan menyimpangkannya

dari keadaan normal, maka umar langsung memerintahkan untuk

menjual dengan harga yang wajar.

Peran pengawasan yang dilakukan oleh Khalifah Umar Ibn Khattab

dalam perekonomian secara umum telah mencakup konsep hisbah. akan tetapi

pelaksanaan pengawasan lebih dominan dilakukan oleh Umar sendiri yang

bertindak sebagai muhtasib. Beliau juga mengangkat beberapa orang yang

dberi tugas menjadi pengawas atau muhtasib di pasar. Pelembagaan hisbah

sebagai sebuah lembaga pemerintah belum secara penuh berdiri layaknya

lembaga-lembaga atau departemen pemerintahan yang beliau bentuk pada

waktu itu. Akan tetapi pengawasan dan pengangkatan muhtasib merupakan

Page 118: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

106

indikasi yang jelas bahwa konsep hisbah menjadi bagian yang integral dengan

pemerintahan Umar Ibn Khattab.dari sisi tindakan yang dilakukan oleh Umar

terhadap orang-orang menyalahi aturan main dalam pasar, juga sangat tegas

tetapi tetap menyesuaikan kadar kesalahan dan akibat yang ditimbulkan.

Mulai dari memberikan peringatan hingga pelarangan masuk pasar. Hal ini

karena hisbah sebagai lembaga pengawas, kewenangan yang dimilki adalah

pemberian peringatan, pelajaran, dan sanksi yang disesuaikan dengan jenis

keasalahan pelaku pasar.

Page 119: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Aktivitas ekonomi yang tidak hanya melibatkan satu orang atau satu

kelompok orang saja, telah membentuk dinamika dan kompleksitas

permasalahan dalam perekonomian. Permasalahan perekonomian tersebut

tidak hanya berdiri sendiri, akan tetapi memilii keterkaitan dengan

permasalahan-permasalahan di bidang lainnya, seperti politik, sosial,

keagamaan, dan lainnya. Hal itu karena perekonomian merupakan sebuah

sistem yang memiliki hubungan dengan sistem-sistem lainnya. Kondisi

demikian mendesak negara sebagai pemegang tanggungjawab mengatur

masyarakat untuk melakukan intervensi dalam perekonomian sebagai

upaya untuk memantau dan mengawasi agar tidak terjadi praktek-praktek

ekonomi yang bisa menyebabkan terganggunnya kepentingan publik.

Dalam ekonomi Islam, kebebasan dalam ekonomi menjadi prinsip yang

dijunjung tinggi, akan tetapi kebebasan tersebut tida bersifat mutlak.

pemerintah mendapat porsi yang cukup penting dalam mengatur

perekonomian, yaitu wewenang untuk mengintervensi perekonomian

dalam batas-batas tertentu. Hak intervensi pemerintah dalam

perekonomian diwujudkan dengan membentuk lembaga yang

bertangungjawab mengawasi pasar, yaitu lembaga hisbah.

106

Page 120: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

107

2. Lembaga hisbah mempunyai tugas menegakkan kebenaran dan mencegah

kemungkaran. Dalam bidang ekonomi, lembaga hisbah memiliki tugas

mengawasi praktek-praktek di pasar agar tidak menyimpang dari ajaran

Islam. Selain menegakkan aturan syari’at Islam dalam aktivitas

peekonomian, lembaga hisbah juga menjadi pilar ditaatinya norma-norma

dan etika sosial untuk menjaga keadilan dalam ekonomi. Secara teknis,

lembaga hisbah melakukan pengawasan dan kontrol terhadap pasar, jika

kondisi pasar tidak stabil yang disebabkan oleh kondisi yang ukan alamiah

dari pasar, maka lembaga hisbah melakukan intervensi untuk

memulihkannya. Lembaga ini juga melakukan pengawasan dalam bidang

produksi dan distribusi. Antara lain: produksi harus tetap berpegang pada

prinsip syari’at (halal dan haram), persediaan barang esensial yang

dibutuhkan oleh masyarakat harus tetap terjaga, memastikan tidak adanya

diskriminasi dalam pasar (bebas masuk dan keluar pasar), melarang

adanya pasar gelap, dan mengawasi berbagai aktivitas perekonomian

masyarakat yang lain agar tidak terjadi pelanggaran yang bisa

menimbulkan ketidakadilan dan gangguan terhadap stabilitas ekonomi.

3. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab, perekonomian

masyarakat mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Perhatian

tersebut selain dengan usaha-usaha pemerintah untuk melakukan

pengembangan dan pemerataan pembangunan di sektor ekonomi, juga

perhatian dalam hal pemantauan perekonomian agar tercipta nuansa

ekonomi yang menerapkan aturan-aturan syari’at Islam dalam bisnis.

Page 121: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

108

Perkembangan perekonomian berjalan sejajar dengan perkembangan di

bidang lain seperti administrasi negara (seperti dibentuknya departemen-

departemen). Meskipun strategi pengawasan dan pengendalian pasar

belum dilakukan dengan membentuk departemen tersendiri yang

mempunyai legitimasi secara konstitusional oleh pemerintah, akan tetapi

konsep hisbah telah dijalankan dengan sangat baik oleh khalifah Umar Ibn

Khattab dan beberapa pengawas (muhtasib) yang beliau angkat.

Pengawasan yang dilakukan khalifah Umar terhadap pasar sangat detail

dan memilki sanksi yang jelas dan tegas. Adanya pengawasan yang

dilakukan oleh khalifah Umar juga tidak bisa dilepaskan dari adanya

integritas yang dimilikinya sebagai kepala negara.

B. Saran-saran

Berdasarkan hal-hal yang penulis uraikan sebelumnya, penulis

menemukan sebuah titik penting yang sebaiknya menjadi perhatian kita

bersama. Dalam hal ini penulis menyarankan beberapa hal:

1. Negara merupakan organisasi yang dibentuk oleh masyarakat, dengan

kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, memilki tanggungjawab baik

secara hukum dan moral untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat.

dengan demikian dalam sebuah negara, mutlak adanya sebuah pengawasan

dan perlindungan dalam sektor ekonomi. Upaya demikan hendaknya

diimplementasikan dengan membentuk lembaga pemerintahan seperti

lembaga hisbah, yang secara konsep, struktural dan kewenangan bisa

disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di tiap-tiap negara.

Page 122: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

109

2. Kekuasaan dan kewenangan yang dimilki oleh negara di sektor

perekonomian hendaknya digunakan semstinya dalam rangka melindungi

dan memakmurkan rakyat. Lembaga pengawas perekonomian (seperti

KPPU/Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan lembaga hukum seperti

KPK/Komisi Pemberantasan KKN) yang ada di Indonesia hendaknya

harus benar-benar independen dan bebas dari intervensi kepentingan

politik pemerintah dan pihak-pihak dan golongan tertentu. Pemerintah dan

lembaga-lembaga tersebut harus berjalan secara sinkron dan sibergis

menjalankan amanat rakyat demi terwujudnya masyarakat adil dan

makmur yang diridloi oleh Allah SWT

C. Penutup

Alhamdulillah, segala puji penulis persembahkan kehadirat Allah SWT

dengan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Dengan harapan karya tulis

ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat pada umumnya serta

dapat menambah khazanah keilmuan dalam dunia ilmu pengetahuan

khususnya hukum ekonomi Islam.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis sungguh sangat

mengharapkan akan kritik dan sarannya yang bersifat membangun. Hal ini

tentulah demi perbaikan materi skripsi penulis.

Dan kepada semua pihak yang telah membantu memberikan arahan,

saran kepada penulis baik berupa moril maupun materil, penulis ucapkan

banyak terima kasih.

Page 123: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Aktivitas ekonomi yang tidak hanya melibatkan satu orang atau satu

kelompok orang saja, telah membentuk dinamika dan kompleksitas

permasalahan dalam perekonomian. Permasalahan perekonomian tersebut

tidak hanya berdiri sendiri, akan tetapi memilii keterkaitan dengan

permasalahan-permasalahan di bidang lainnya, seperti politik, sosial,

keagamaan, dan lainnya. Hal itu karena perekonomian merupakan sebuah

sistem yang memiliki hubungan dengan sistem-sistem lainnya. Kondisi

demikian mendesak negara sebagai pemegang tanggungjawab mengatur

masyarakat untuk melakukan intervensi dalam perekonomian sebagai

upaya untuk memantau dan mengawasi agar tidak terjadi praktek-praktek

ekonomi yang bisa menyebabkan terganggunnya kepentingan publik.

Dalam ekonomi Islam, kebebasan dalam ekonomi menjadi prinsip yang

dijunjung tinggi, akan tetapi kebebasan tersebut tida bersifat mutlak.

pemerintah mendapat porsi yang cukup penting dalam mengatur

perekonomian, yaitu wewenang untuk mengintervensi perekonomian

dalam batas-batas tertentu. Hak intervensi pemerintah dalam

perekonomian diwujudkan dengan membentuk lembaga yang

bertangungjawab mengawasi pasar, yaitu lembaga hisbah.

106

Page 124: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

107

2. Lembaga hisbah mempunyai tugas menegakkan kebenaran dan mencegah

kemungkaran. Dalam bidang ekonomi, lembaga hisbah memiliki tugas

mengawasi praktek-praktek di pasar agar tidak menyimpang dari ajaran

Islam. Selain menegakkan aturan syari’at Islam dalam aktivitas

peekonomian, lembaga hisbah juga menjadi pilar ditaatinya norma-norma

dan etika sosial untuk menjaga keadilan dalam ekonomi. Secara teknis,

lembaga hisbah melakukan pengawasan dan kontrol terhadap pasar, jika

kondisi pasar tidak stabil yang disebabkan oleh kondisi yang ukan alamiah

dari pasar, maka lembaga hisbah melakukan intervensi untuk

memulihkannya. Lembaga ini juga melakukan pengawasan dalam bidang

produksi dan distribusi. Antara lain: produksi harus tetap berpegang pada

prinsip syari’at (halal dan haram), persediaan barang esensial yang

dibutuhkan oleh masyarakat harus tetap terjaga, memastikan tidak adanya

diskriminasi dalam pasar (bebas masuk dan keluar pasar), melarang

adanya pasar gelap, dan mengawasi berbagai aktivitas perekonomian

masyarakat yang lain agar tidak terjadi pelanggaran yang bisa

menimbulkan ketidakadilan dan gangguan terhadap stabilitas ekonomi.

3. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab, perekonomian

masyarakat mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Perhatian

tersebut selain dengan usaha-usaha pemerintah untuk melakukan

pengembangan dan pemerataan pembangunan di sektor ekonomi, juga

perhatian dalam hal pemantauan perekonomian agar tercipta nuansa

ekonomi yang menerapkan aturan-aturan syari’at Islam dalam bisnis.

Page 125: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

108

Perkembangan perekonomian berjalan sejajar dengan perkembangan di

bidang lain seperti administrasi negara (seperti dibentuknya departemen-

departemen). Meskipun strategi pengawasan dan pengendalian pasar

belum dilakukan dengan membentuk departemen tersendiri yang

mempunyai legitimasi secara konstitusional oleh pemerintah, akan tetapi

konsep hisbah telah dijalankan dengan sangat baik oleh khalifah Umar Ibn

Khattab dan beberapa pengawas (muhtasib) yang beliau angkat.

Pengawasan yang dilakukan khalifah Umar terhadap pasar sangat detail

dan memilki sanksi yang jelas dan tegas. Adanya pengawasan yang

dilakukan oleh khalifah Umar juga tidak bisa dilepaskan dari adanya

integritas yang dimilikinya sebagai kepala negara.

B. Saran-saran

Berdasarkan hal-hal yang penulis uraikan sebelumnya, penulis

menemukan sebuah titik penting yang sebaiknya menjadi perhatian kita

bersama. Dalam hal ini penulis menyarankan beberapa hal:

1. Negara merupakan organisasi yang dibentuk oleh masyarakat, dengan

kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, memilki tanggungjawab baik

secara hukum dan moral untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat.

dengan demikian dalam sebuah negara, mutlak adanya sebuah pengawasan

dan perlindungan dalam sektor ekonomi. Upaya demikan hendaknya

diimplementasikan dengan membentuk lembaga pemerintahan seperti

lembaga hisbah, yang secara konsep, struktural dan kewenangan bisa

disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di tiap-tiap negara.

Page 126: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

109

2. Kekuasaan dan kewenangan yang dimilki oleh negara di sektor

perekonomian hendaknya digunakan semstinya dalam rangka melindungi

dan memakmurkan rakyat. Lembaga pengawas perekonomian (seperti

KPPU/Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan lembaga hukum seperti

KPK/Komisi Pemberantasan KKN) yang ada di Indonesia hendaknya

harus benar-benar independen dan bebas dari intervensi kepentingan

politik pemerintah dan pihak-pihak dan golongan tertentu. Pemerintah dan

lembaga-lembaga tersebut harus berjalan secara sinkron dan sibergis

menjalankan amanat rakyat demi terwujudnya masyarakat adil dan

makmur yang diridloi oleh Allah SWT

C. Penutup

Alhamdulillah, segala puji penulis persembahkan kehadirat Allah SWT

dengan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Dengan harapan karya tulis

ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat pada umumnya serta

dapat menambah khazanah keilmuan dalam dunia ilmu pengetahuan

khususnya hukum ekonomi Islam.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis sungguh sangat

mengharapkan akan kritik dan sarannya yang bersifat membangun. Hal ini

tentulah demi perbaikan materi skripsi penulis.

Dan kepada semua pihak yang telah membantu memberikan arahan,

saran kepada penulis baik berupa moril maupun materil, penulis ucapkan

banyak terima kasih.

Page 127: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Khursid Ed., Studies in Islamic Economics, Jeddah: International Centre for Research in Islamic Aconomics King Abdul Aziz University, 1976

Al-Akkad, Abbas Mahmud, Abqariyatu Umar, Terj.Gazirah Abdi Ummah “Kejeniusan Umar”, Jakarta: Pustaka Azzam, 2002

An-Najjar, Abdul Wahhab, al-Khulafa’ al-Rasyidun, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Cet.2, 1990

Al-Hanbaly, Abu Ya’la Muhammad Ibn Husain al-Farra’, al-Ahkam al-Sulthaniyyah, Beirut: Dar al-Fikr, 1994

Al-Naisabury, Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj, Shahih Muslim, http://omelketab.net

At-Tariqi, Abdullah Abdul Husain, Al-Iqtishad al-Islami; ushusun wa muba’un wa akhdaf, Terj. M. Irfan Syofwani “Ekonomi Islam; Prinsip, Dasar, dan Tujuan, Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004

Al-Junaidal, Hammad Ibn Abdirrahman, Manahij al-Bahitsin fi al-Iqtishad al-Islamiy, Kairo: Syirkat al-Ubaikan, t.th.

Al-Munjid Fi al-Lughat, Cet.ke-28, Beirut: Dar al-Masyriq, 1986

Al-Haritsi, Jaribah bin Ahmad, Al-Fiqh Al-Iqtishadi Li Amiril Mukminin Umar Ibn Al-Khaththab, Terj. H. Asmuni Solihan Zamakhsyari “Fikih Ekonomi Umar bin al-Khatab”, Jakarta: Khalifa, 2003

Al-Zuhaily, Wahbah, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, Juz 1, Cet. 9, 2006

As-Suyuthi, Jalaluddin, Tarikh al-Kulafa’, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1988

As-Suyuthi, Jalaluddin, Tarikh al-Kulafa’, Terj.Sudarmadji “Sejarah Khulafaur Rashidin: Para Penegak Islam Sepeninggal Rasulullah SAW”, Jakarta: Lintas Pustaka, 2003

At-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Juz 5, Beirut: Dar al-Fikr, 1987

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

B. Lewis, The Encyclopaedia of Islam, Vol.III, Leiden: E.J. Brill, 1971

Page 128: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

Chapra, M. Umer, Islam and Economic Challenge, Terj.Ikhwan Abidin B. “Islam dan Tantangan Ekonomi”, Jakarta: Gema Insani Press, 2000

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, jilid 5, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993

Dipoyudo, Kirdi, Keadilan Sosial, Jakarta: CV. Rajawali, 1985

__________, Ensiklopedi Islam, jilid 2, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993

Friedman, Thomas L., Understanding Globalization: The Lexus and The Olive Tree, Terj. Tim Penerbit ITB “Memahami Globalisasi; Lexus dan Pohon Zaitun”, Bandung: Penerbit ITB, 2002

Glassé, Cyryl, The New Encyclopedia of Islam, New York: Altamim Press, 2002

Hafas Furqani, http://id.acehinstitute.org, 25 April 2007

Hamid, Edy Suandi, Ekonomi Indonesia; dari Sentralisasi ke Desentralisasi, Yogyakarta: UII Press, 2005

H.M. Sholikhin, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Rasail, 2005

Http://Internetkampung.Blogspot.Com/2009/10/Kulafaur-Rosyidin-Bag-1.Html

Http://arif-alfarabi.blogspot.com/2008/07/pemikiran-ekonomi-umar-bin-khattab.html.

Http://www.sohabat.org/doku.php?id=sohabat:umar-khattab

Http://en.wikipedia.org/wiki/hisbah

Http://mises.org/humanaction/chap15sec1.asp

Islahi, Abdul Azim, Economic Concepts of Ibn Taimiyah, United Kingdom: The Huda, H. Miftahul, Aspek Ekonomi dalam Syari’at Islam, Mataram: LKBH IAIN Mataram, 2007

Islamic Foundation, 1996

Jalil, Abdul, Teologi Buruh, Yogyakarta: LKIS, 2008

Ibn al-Jauzi, Abi al-Farj Abdurrahman bin Ali bin Muhammad, Manaqib Amiril Mu’minin Umar ibn al-Khattab, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Cet.3, 1987

Page 129: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

Jalaluddin, Abul Khair Mohd., The Role of Government in an Islamic Economy, Kuala Lumpur: A.S. Noordeen, 1991

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-8, 2003

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 1, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995

Yustika, Ahmad Erani, Ekonomi Politik: Kajian Teoretis dan Analisis Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Karim, Adiwarman Azwar, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: IIIT Indonesia, 2002

Mu’allim, Amir, dkk., Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah, Yogyakarta: MSI UII-Safiria Insania Press, 2008

Khalid, Amru, Khulafa’ur Rasul, Terj.Farur Mu’is “Jejak para Khlaifah”, Solo: Aqwam, 2007

Winarno, Budi, Pertarungan Negara Vs Pasar, Yogyakarta: Media Pressindo, 2009

Salvatore, Dominick dan Eugene Diulio, Schaum’s Easy Outlines; Principles of Economics, Terj. P.A. Lestari “prinsip-prinsip Ekonomi”, Jakarta: Erlangga, 2004

Kung, Hans, A Global Ethics for Global Politics and Economics, Terj. Ali Noer Zaman “Etika Ekonomi-Politik Global; Mencari Visi Baru Bagi Kelangsungan Agama di Abad XXI”, Yogyakarta: Qalam, 2002

Yunus, H. Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1989

Ismanthono, Henricus W., Kamus Istilah Ekonomi Populer, cet.2, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2006

Ibnu Taimiyyah, as-Siyasat as-Syar’iyyah fi Ishlai al-Ra’iy wa al-Ra’iyyat, Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Hart, Michael H., Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, http://mediaisnet.org

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet. Ke 1, 2002

Hidayat, Muhammad, Fiqih Perdagangan Bebas, Jakarta: Teraju, 2003

Page 130: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

Hirst, Paul dan Grahame Thompson, Globalization ini Question, Terj. P. Soemitro “Globalisasi Adalah Mitos: Sebuah Kesangsian terhadap Konsep Globalisasi Ekonomi Dunia dan Kemungkinan Aturan Mainnya”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001

Husain, Taha, as-Syaikhan, Terj. Ali Audah “Dua Tokoh Besar dalam Sejarah Islam; Abu Bakar dan Umar”, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1986

Haider, Syed Nawab, Islam, Economics and Society, Terj. M. Saiful Anam “Menggagas Ilmu Ekonomi Islam”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002

Ibn al-Jauzi, Manaqib Amir al-Mukminin ‘Umar Ibn al-Khattab, Cet.3, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1987

Ibn Rusyd, Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet. 10, 1988

Kahf, Monzer, The Islamic Economy: Analytical of the Functioning of the Islamic Economic System, Terj.Machnun Husein “Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995

____________, Readings in Microeconomics: an Islamic Perspective, Darul Ehsan: Longman Malaysia Sdn. Bhd. 1992

Kuncoro, Mudrajad, Ekonomi Pembangunan; Teori, Masalah dan Kebijakan, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Cet. 2, 2000

Mannan, Muhammad Abdul, The Fontiers of Islamic Economics, Delhi: Idarah-i Adabiyat-i Delli, t.th

Mannan, M. A., Islamic Economics, Teory and Practice (A Comparative Study), Delhi: Idarah-i Adabiyat-i Delli, t.th.

Mankiw, N. Gregory, Principles of Economics, Terj. Haris Munandar “Pengantar Ekonomi”, Edisi ke-2 Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2003

McEachern, William A., Economics: a Contemporary Introduction, Terj. Sigit Triandaru “Ekonomi Makro: Pendekatan Kontemporer”, Jakarta: Salemba Empat, 2000

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 24, 2007

Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi, Yogyakarta:BPFE, 2000

Musa, Kamil, Ahkam al-Mu’amalat, Beirut: Muassasat al-risalat, cet.2, 1994

Page 131: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

Nanga, Muana, Makroekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan, Edisi Ke-2, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005

Quthbi, Muhammad Ali, al-Khulafa’u al-Rasyiduna, Damaskus: Maktabah al-Ghazali, 1993

Rahardjo, M. Dawam, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), 1999

Ridla, Muhammad, al-Faruq Umar Ibn al-Khatthab, Cet. 6, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1993

Sabiq, Sayyid, Fiqhu al-Sunnah, Juz 3, Beirut: Dar al-Fikr, 1977

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007

Solikhin, Iin, Wilayah Hisbah dalam Tinjauan Historis Pemerintahan Islam, Ibda’ Jurnal Studi Islam dan Budaya,Vol.3 No.1, 2005, P3M STAIN Purwokerto

Stiglitz, Joseph E., Making Globalization Work, Terj. Edrijani Azwaldi “Making Globalization Work; Menyiasati Globalisasi Menuju Dunia yang Lebih Adil”, bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007

Syibly, M. Roem, ed., Bangunan Ekonomi yang Berkeadilan; Teori, Praktek dan Realitas Ekonomi Islam, Yogyakarta: Magistra Insania Pers, 2004

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.3, 1999

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Mikroekonomi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Cet.11, 1999

Sujarwo, http://lecture.brawijaya.ac.id, Sistem Perekonomian, 02 Oktober 2009

Sugiarto,dkk., Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Edisi Ke-2, 2000

T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Edisi Revisi, Yogyakarta: Kanisius, Cet-5, 2008

U. Maman Kh., Metodologi Penelitian Agama; Teori dan Praktik, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006

Page 132: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

BIODATA

Nama : Ahmad Fitri

Tempat dan tanggal lahir : Pati, 04 Februari 1986

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Mahasiswa

Alamat : Jl. Tayu-Puncel Km. 10 Ds. Kembang RT. 06 RW.

02 Kec. Dukuhseti Kab. Pati 59158

Orang tua:

Bapak : Syafi’i

Ibu : Syafi’ah

Alamat : Jl. Tayu-Puncel Km. 10 Ds. Kembang RT. 06 RW.

02 Kec. Dukuhseti Kab. Pati 59158

Semarang, Desember 2009

Hormat Saya,

Ahmad Fitri

Page 133: STUDI ANALISIS PERAN LEMBAGA HISBAH PADA MASA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-ahmad... · Dalam khazanah ekonomi Islam, peran penting pemerintah tersebut

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ahmad Fitri Tempat dan tanggal lahir : Pati, 04 Februari 1986 Jenis Kelamin : Laki-laki Status : Mahasiswa Alamat : Jl. Tayu-Puncel Km. 10 Ds. Kembang RT. 06 RW.

02 Kec. Dukuhseti Kab. Pati 59158 Negara : Indonenesia Agama : Islam

PENDIDIKAN: Tahun Tamat Lembaga Pendidikan 1998 MI Madarijul Huda 2001 MTs Madarijul Huda 2004 Madrasah Aliyah Madarijul Huda 2009 Fak. Syari’ah IAIN Walisongo Semarang PENGALAMAN ORGANISASI: Tahun Organisasi/Lembaga Jabatan 2005-2006 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kom. Fasya Walisongo Sekretaris Umum 2006-2007 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kom. Fasya Walisongo Sekretaris Umum Lembaga Bahasa Mahasiswa Islam (LBMI) Ketua Umum UKMI Nafilah Ketua Bidang 2007-2008 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Korkom IAIN Walisongo Sekretaris Umum 2008-2009 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang Departemen DA 2009-2010 LSM PENA BANGSA-JATENG Bendahara Umum LSM PUSPAHAM Sekretaris Umum

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Semarang, Desember 2009

Hormat Saya,

AHMAD FITRI