strategi pgembgan produk

25
MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGI DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU Dosen Pengampu : Dr. Hamron Zubadi, M.Si Disusun Oleh: 1. NIRVANA CONNY A 13.0102.0017 2. FARIKA YUANDHITYA DP 13.0102.0037 3. FAMILA FEBRI K 13.0102.0113 4. WAHYU WULAN N 13.0102.0115 5. IQBAL DWI S 13.0102.0116 6. DIAH RETNO W 13.0102.0175 7. RESPATI ANINDYA P 11.0102.0017 8. DANANG KH 11.0102.0102 9. ANDRIYANI 11.0102.0113 10. MURTI NOVITASARI 11.0102.0 11. FIRSA ANINDIYA FAKULTAS EKONOMI

Upload: famila-febri

Post on 20-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Manajemen Pemasaran

TRANSCRIPT

MANAJEMEN PEMASARANSTRATEGI DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARUDosen Pengampu : Dr. Hamron Zubadi, M.Si

Disusun Oleh:1. NIRVANA CONNY A

13.0102.00172. FARIKA YUANDHITYA DP13.0102.00373. FAMILA FEBRI K

13.0102.01134. WAHYU WULAN N

13.0102.01155. IQBAL DWI S

13.0102.01166. DIAH RETNO W

13.0102.01757. RESPATI ANINDYA P

11.0102.00178. DANANG KH

11.0102.0102

9. ANDRIYANI

11.0102.0113

10. MURTI NOVITASARI

11.0102.011. FIRSA ANINDIYAFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG2015

STRATEGI PENGEMBANGANPRODUK BARUA. Pengertian Pengembangan Produk BaruPerkembangan produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-barang dan pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang berhasil secara komersil ( Darymple& Parsons, 2000, p. 219 ). Alasan dasar perusahaan mengembangkan produk baru adalah untuk menggantikan item-item yang telah kehilangan minat dari konsumen. Pengenalam item baru membantu meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi perusahaanB. Konsep Produk Baru

Pengembangan produk baru tidak terlepas dari biaya ketidakpastian, dan kegagalan. Menurut Cooper(1993), mayoritas program pengembangan produk gagal mencapai pasar sasaran dari produk baru yang benar-benar bisa mencapai pasar, sekitar 35% diantarannya mengalami kegagalan. Oleh sebab itu, oleh perusahaan membutuhkan proses dan alat analisis yang cermat dan andal dalam rangka pengembangan produk baru.

Sebelum membahas pengembangan produk baru, ada baiknya konsep produk baru dikupas terlebih dahulu. Konsep produk baru bisa ditelaah dari dua perspektif, yakni :1. Baru bagi pasar (new to market) yang mengandung arti belum ada perusahaan yang memproduksi atau memasarkan produk tersebut sebelumnya.2. Baru bagi perusahaan bersangkutan (new to deferm) artinya perusahaan-perusahaan lain sudah membayarkan produk tersebut tetapi perusahaan bersangkutan belum memasarkannya.

Secara garis besar, aktfitas pengembangan produk baru bisa menghasilkan 6 macam tipe produk baru:

1. Produk baru bagi dunia (New-to the-word products), yaoitu produk-produk yang menciptakan pasar yang sama sekali baru dan membentuk siklus hidup produk yang baru. Diperkirakan bahwa tipe ini mencakup sekitar 10% dari total introduksi baru.

2. Lini Product baru (new product line), yaitu produk-produk yang baru bagi perusahaan, namun diluncurkan bagi pasar yang sudah ada.

3. Perluasan lini (line extension), yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan memperluas pasar yang dilayani dengan menawaran manfaat yang berbeda.

4. Penyempurnaan produk yang telah ada (improvement to exsisting products), yaitu produk-produk yang biasanya dirancang untuk menggantikan penawaran produk yang sudah ada.

5. Re-positioning, yaitu pengembangan teknis yang memungkinkan suatu produk menawarkan aplikasi baru dan melayani kebutuhan yang baru.

6. Pengurangan biaya (cost redaction), yaitu versi dari produk yang ada yang dapat memberikan kinerja setara pada tingkat harga yang lebih murah.a. Inovasi Dan Pengembangan Produk BaruProduk baru menjadi pusat perhatian seluruh perusahaan, karena sumbangannya jelas untuk kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan. Perencanaan produk baru merupakan kegiatan strategis yang penting dan menuntut. Produk baru, yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, membantu memperkuat posisi organisasi di pasar yang sudah ada dan untuk berpindah ke pasar produk baru.

Perusahaan penting mengembangkan produk baru karena untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan dan keunggulan perusahaan dan mengganti produk lama. Kenapa perlu adanya pengembangan produk, hal ini salah satu strategi untuk memperpanjang daur hidup produk (life cycle product) sehingga produk tidak mengalami tahap decline. Pengembangan produk ini diperlukan jika produk sudah memasuki tahap maturity yaitu, dimana produk perusahaan mengalami titik jenuh, ditandai dengan tidak terjadi penambahan konsumen sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu. Jika produk sudah mencapai tahap ini, dan perusahaan tidak segera melakukan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan para pedagang. Hal ini akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh semakin menurun serta penjualan yang cenderung turun. Sebagian besar pelaku usaha pastinya berusaha untuk menciptakan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif, sehingga produk yang diciptakan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu bertahan di tengah padatnya persaingan pasar. Selain menciptakan produk baru, juga bisa mengembangkan produk yang sudah ada menjadi produk yang luar biasa. Dalam hal ini bisa meningkatkan kualitasnya, memperbaharui bentuknya, atau mempercantik kemasan produknya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menciptakan produk baru, antara lain :a. Produk unik dan menarik

Sebagian besar pelaku usaha pastinya berusaha untuk menciptakan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif, sehingga produk yang diciptakan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu bertahan di tengah padatnya persaingan pasar. Selain menciptakan produk baru, juga bisa mengembangkan produk yang sudah ada menjadi produk yang luar biasa. Dalam hal ini bisa meningkatkan kualitasnya, memperbaharui bentuknya, atau mempercantik kemasan produknya.

b. Memanfaatkan teknologi modern inovasi produk

Strategi inovasi juga bisa dijalankan dengan memanfaatkan bantuan teknologi modern dalam setiap proses produksi maupun operasional usaha. Dengan begitu bisa lebih produktif, memiliki daya saing produk yang lebih tinggi, serta bisa lebih teliti untuk mengurangi resiko kesalahan kerja yang disebabkan oleh human error.

c. Meningkatkan kualitas SDM

Untuk menciptakan produk yang inovatif, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompetensi dan memiliki kreativitas cukup tinggi. Karenanya sebelum merencanakan sesuatu yang inovatif, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan sesuai dengan perkembangan perusahaan. Sebab, tanpa tangan-tangan kreatif, mustahil sebuah produk inovatif bisa tercipta.

d. Meningkatkan Pelayanan

Disamping strategi inovasi dengan menciptakan sebuah produk, juga bisa menawarkan pelayanan khusus bagi konsumen. Misalnya saja melayani pemesanan secara online, memberikan layanan delivery order, serta menawarkan paket one stop service untuk memberikan total solusi bagi para konsumen.

Kreatifitas dan Inovasi sering digunakan bergantian, namun ada perbedaan mendasar. Sebenarnya kreatifitas adalah sebuah bagian penting dalam inovasi. Kreativitas tidak cukup hanya datang dengan ide-ide. Kreatifitas adalah prasyarat untuk inovasi dan transformasi organisasi, karena tanpa kreativitas, inovasi tidak berarti, dan transformasi tersebut akan kurang lebih sama dengan sebelumnya. Tanpa inovasi, ide-ide kreatifitas tidak akan pernah diterapakan.

Kreatifitas menciptakan solusi untuk masalah dan inovasi melibatkan pelaksanaan. Definisi inovasi produk dan jasa ( Crawford Dan De Benedetto 2000) adalah Inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi disegala proses fungsional atau kegunaannya. Jadi, Inovasi bukanlah sebuah konsep dari suatu ide baru atau penemuan baru tetapi inovasi merupakan gabungan dari semua proses-proses tersebut.

Dalam (Kotler, 2002) Tujuan perusahaan untuk melakukan inovasi produk untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan karena produk yang telah ada renten terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus hidup produk yang lebih singkat, serta meningkatnya persaingan domestik dan luar negeri. b. Strategi Pengembangan Produk Baru

Berikut ini strategi pengembangan produk baru selain teori Miles and Snow yang digolongkan menjadi dua golongan. Diantaranya yaitu Strategi Reaktifdan Strategi Proaktif. A. Strategi Proaktif (Proactif Strategi)

Strategi ini merupakan strategi pengembangan produk yang dilakukan untuk mengantisipasi kondisi dimasa depan. Pengembangan produk dimulai dari perusahaan sendiri. Beberapa bentuk dari strategi proaktif diantaranya sebagai berikut:1. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development).

Strategi ini menempatkan perusahaan untuk terus berusaha mengembangkan produknya secara teknis.

Contohnya: Perusahaan PT. ABC menginvestasikan modal yang cukup banyak pada bagian R&D-nya. Hasilnya muncul produk Kecap ABC, Saus ABC, Mie ABC, Sirup ABC, dan produk yang lainnya.2. Pemasaran (Marketing)

Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama dalam membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.Contohnya: PT. Nutrifood Indonesia mengadakan survey skala besar mengenai produk apa yang dibutuhkan oleh konsumen diabetes baik langsung maupun tidak langsung. Akhirnya dari sekian banyak hasil survey, konsumen diabetes membutuhkan gula yang bisa untuk diabetes. Akhirnya terciptalah Tropicana Slim.3. Pengusaha (Entrepreneurrial)

Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha (entrepreneur) untuk mewujudkan idenya dengan membuat divisi tersendiri dan mengumpulkan sumbernya. Strategi ini dilaksanakan pada perusahaan yang sudah besar dan mapan.Contohnya: Google merupakan perusahaan yang terkemukan didunia. Produk yang dihasilkannya pun sudah membantu dengan kebutuhan konsumennya. Seperti Google map, goolge search engine, google plus, dan email. Produk Google memiliki kualitas yang mendunia, inovatif, dan handal. Dengan segala kemapanan yang dimiliki, perusahaan ini menciptakan suatu bagian yang khusus memperkerjakan pegawai berjiwa inventor, kreatif, inovatif, dan berfikir secara tidak biasa (think out of the box)yang ditugaskan untuk menciptakan atau mengembangkan produk yang dapat menjadi kiblat atau trendsetter dunia. Akhirnya muncullah produk Google Glas yang menjadi trendsetter terhadap produk sejenis.4. Akuisisi (Acquisition)

Strategi ini melibatkan perusahaan untuk mengambil alih atau membeli perusahaan lain yang menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru bagi perusahaan atau bahkan bagi pasar.Contohnya: Prusahaan Facebook merupakan Perusahaan yang bergeerak dibidang Jejaring Sosial. Facebook baru-baru ini mengakuisisi perusahaan Whatsapp yang bergerak dibidang Messanger. Keputusan ini diambil mengingat Whatsapp merupakan aplikasi Mesanger yang tidak dikenai biaya dan penggunannya banyak.

B. Strategi Reaktif (Reactive Strategi)

Strategi pengembangan produk yang dilakukan sebagai respon dari kondisi pasar atau pesaingnya. Beberapa bentuk dari strategi proaktif, yaitu sebagai berikut.:

1. Strategi Defensif (Defensive Strategy).

Strategi ini dilakukan dengan menciptakan suatu aksi untuk melindungi perusahan terhadap produk baru yang dikeluarkan pesaing yang meraih sukses di pasar.

Contohnya: Perusahaan Samsung barusaja meluncurkan ponsel Galaxy S 5 yang meraih kesuksesan dipasar. Perusahaan HTC asal Taiwan yang merupakan kompetitor dari perusahaan Samsung yang bermain di ponsel cerdas (smartphone) kemudian berinisiatif untuk mengadakan promoo diskon untuk setiap pembelian ponsel HTC. Hal ini dilakukan demi menjaga pasar yang selama ini perusahaan HTC miliki.2. Strategi Imitatif (Imitative Strategy).

Strategi ini dilakukan dengan meniru produk baru dengan cepat sebelum produk tersebut mendapat pasaran yang kuat.

Contohnya: Misal Perusahaan Samsung dikabarkan akan segera meluncurkan ponsel Galaxy S 6 yang memiliki model dan desain menarik serta akan meraih kesuksesan dipasar. Perusahaan Handphone asal Cinamembuat strategi untuk meniru model ponsel Galaxy S 6, meskipun sistem operasi dari ponsel tersebut tidak sama.3. Strategi Second but better

Strategi ini dilakukan dengan sebelumnya menunggu hasil pemasaran produk baru dari pesaingnya; lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi juga memperbaikinya dan memperkuat posisinya di pasaran.

Contohnya: Misal Perusahaan Samsung dikabarkan akan segera meluncurkan ponsel Galaxy S 6 yang memiliki model dan desain menarik serta akan meraih kesuksesan dipasar. Perusahaan Handphone asal Cinamembuat strategi untuk meniru model ponsel Galaxy s6 dan mengembangkan system operasi berbasis android versi terbaru atau versi lain yang lebih unggul.4. Strategi Responsif

Strategi ini dilakukan dengan mengakomodasi keinginan konsumen.Contohnya: Perusahaan Aple meluncurkan ponsel Iphone 5 yang memiliki model dan desain menarik. Ponsel ini merupakan hasil dari berbagai keinginan dan permintaan pasar untuk penyempurnaan atas kekurangan keluaran ponsel sebelumnya yaitu Iphone 3, dan 4c. Proses Pengembangan Produk Baru

Menciptakan produk baru membutuhkan ide dan berbagai kreativitas yang tidak bisa dianggap main-main. Butuh berbagai tahapan hingga akhirnya suatu organisasi atau perusahaan mampu menciptakan pengembangan untuk produk baru yang bisa diterima oleh masyarakat. Pengembangan untuk produk baru itu sendiri merupakan suatu hasil inovasi yang mana keberhasilannya akan sangat ditentukan oleh kualitas dari produk yang dikembangkan. Melalui beberapa proses penting untuk pengembangan produk baru, pastinya sangat bagus untuk menjadi referensi dalam menciptakan suatu inovasi produk unggulan.

Perusahaan banyak yang menghadapi sebuah masalah, dimana mereka harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan berhasil sukses terhadap produk tersebut sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil. Perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, pesaing, serta pengembangan produk yang memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis

Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.

Menurut Kotler, langkah-langkah penting dalam pengembangan produk yang terlihat dalam gambar dibawah ini :1. Pemunculan gagasan (idea generation)

Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai gagasan produk baru. Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru.2. Penyaringan gagasan (idea screening)

Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya dikembangkan menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini, konsep produk berbeda dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh dari produk nyata atau calon produk.4. Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development)Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.5. Analisis usaha (business analysis)Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran, perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu. Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.6. Pengembangan produk (product development)Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.7. Pengujian pasar (market testing)Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasar yang dimilikinya.8. Komersialisasi (Commercialization)

Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana produk baru tersebut akan diluncurkan ke pasar.

Selain hal hal diatas. Point penting lainnya adalah Diferensiasi menjadi suatu strategi yang baik. Adanya diferensiasi menjadikan suatu produk memilki identitas yang khas dan unik. Sehingga menjadi pembeda bagi produk pesaing danmemungkinkan untuk sulit ditiru. Terkadang pula, perilaku konsumen yang sangat sensitif terhadap sesuatu yang baru dan beda, menjadikan suatu produk yang memiliki diferensiasi dengan produk pesaingnya sangat dicari konsumen.

Beberapa proses tersebut merupakan tahapan yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka pengembangan produk baru. Mengingat tingginya persaingan bisnis, hal-hal tersebut tentu harus benar-benar harus diterapkan agar produk yang dihasilkan benar-benar produk yang mampu membantu perusahaan dalam mencapaki tujuan bisnis.

Melalui proses tersebut, banyak manfaat yang akan diperoleh oleh perusahaan atau organisasi diataranya perusahaan bisa menghasilkan inovasi produk baru yang mendapat respon positif dari masyarakat melalui proses yang tepatd. Faktor Penghambat Pengembangan Produk Baru

Pengembangan produk baru tidak hanya mengakibatkan keberuntungan semata. Melainkan pengembangan produk baru memiliki resiko kegagalan. Di Indonesia beberapa produk baru gagal dipasaran, seperti produk minuman berkalori tinggi Frezzy Malta dari Multi Bintang, rokok Sampoerna Executive dan Super-20 dari Sampoerna. Produk-broduk baru terus mengalami kegagalan pada tingkat yang mencemaskan. Tingkat kegagalan untuk produk baru untuk paket-paket produk yang didominasi perluasan lini produk diperkirakan 80% menurut Clancy dan Robert S.. Shulman dalam bukunya yang berjudul The Marketing Revolution: A Raaadical Manifesto for Dominating The Markeplace.

Perkiraan ini tentu saja bergantung pada bagaimana periset mendefinisikan kegagalan produk baru, misalnya apakah jika produk tersebut gagal memberikan laba ataukah jika menghasilkan laba lebih rendah daripada yang diharapkan. Kegagalan produk baru ini dapat disimpulkan kaarena dipengaruhi oleh banyak faktor. Berikut ini faktor-faktor yang menghambat pengembangan produk baru:

1. Kekurangan ide produk baru yang penting dalam bidang-bidang tertentu : mungkin hanya ada sedikit cara yang dapat meningkatkan beberapa produk dasar seperti baja, sabun cuci, dsb.

2. Pasar yang terbagi-bagi : persaingan yang tajam menyebabkan pembagian pasar. Perusahaan harus mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.

3. Kendala sosial dan pemerintahan : produk baru harus memenuhi kriteria masyarakat seperti keselamatan konsumen dan keseimbangan lingkungan. Peraturan pemerintah telah memperlambat inovasi dalam industri obat dan telah memperumit rancang produk dan keputusan periklanan dalam industri-industri seperti industri peralatan , kimia, mobil, dan mainan.

4. Mahalnya proses pengembangan produk baru : suatu perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide produk baru agar dapat memperoleh beberapa yang baik.

5. Kekurangan modal : beberapa perusahaan yang memiliki ide-ide yang baik tidak dapat memperoleh modal yang cukup untuk melakukan penelitian.

6. Waktu pengembangan yang lebih cepat : para pesaing mungkin memperoleh ide yang sama pada waktu yang sama, dan kemenangan akan diraih yang paling cepat. Perusahaan-perusahaan yang waspada harus mempercepat waktu pengembangannya dengan menggunakan teknik rancang dan manufaktur yang dibantu komputer, mitra strategis, pengujian monsep awal, dan perencanaan pemasaran lanjutan.

7. Siklus hidup produk yang lebih pendek : jika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat menirunya sehingga siklus hidup produk baru menjadi lebih pendek. e. Faktor Pendorong Keberhasilan Produk Baru

Bannyak hal yang dapat menjadi sumber pendorong diperlukannya suatu pengembangan produk baru. Pendorong ini berasal dari dalam organisasi perusahaan atau dari lingkungan eksternal perusahaan. Adapun faktor-faktor perusahaan tersebut adalah :

1. Financial goals.

Tekanan untuk mencapai tujuan keuangan seperti laba, pangsa pasar, penerimaan, kebuutuhan investasi dan lain-lain menjadi pendorong dilakukannya pengembangan produk baru.

2. Sales & Market Share Growth.

Pertumbuhan penjualan merupakan tujuan penting bagi sebagian perusahaan. Begitu juga dengan kekuatan yang dimiliki dipasar melalui penguasa pasar yang ada juga merupakan sesuatu pendorong diperlakukannya pertumbuhan penjualan. Produk baru merupakan salah satu cara untuk mencapai dan mempertahankannya.

3. Competitive action.

Motivasi untuk bersaing merupakan salah satu pendorong perusahaan memikirkan produk baru sehingga memiliki kekuatan dan perbedaan dipasar.4. Life cycle.

Setiap produk yang ditawarkan sekarang oleh perusahaan memiliki keterbatasan didalam waktu pemasarannya. Mereka memiliki batasan waktu sebelum produk tersebut mengalami penurunan dalam penjualan karena beralihnya konsumen pada produk yang lain. Untuk menjaga hal tersebut diperlukan pengembangan produk baru.5. Technology.

Berkembangnya teknologi memungkinkan orang untuk menawarkan sesuatu yang lebih baik dari penawarannya sekarang, sehingga akan melahirkan produk baru bagi perusahaan maupun pesaing. 6. Regulation.

Peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah akan memberikan batasan-batasan tertentu pada produk yang sudah ada sehingga diperlukan suatu produk baru agar tidak dikenai aturan-aturan tersebut. kebutuhan mesin yang tidak menyemari udara merupakan salah satu regulasi yang mendorong munculnya produk baru.7. Material cost and availability.

Biaya yang meningkat untuk bahan baku tertentu mendorong perusahaan untuk mencari alternatif lain sehingga akan mendorong lahirnya produk baru. Begitu juga halnya dengan keterbtasan bahan baku juga mendorong perusahaan mencari bahan baku pengganti.8. Invention.

Penemuan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pengembangan juga mendorong lahirnya produk baru, seperti ditemukannya kamera langsung jadi.f. Strategi Peluncuran Produk BaruDalam pengembangan produk baru, tahapan awal yang harus diperhatikan adalah tahap perencanaan produk. Perencanaan produk yang matang akan meningkatkan keberhasilan dalam pengembangan produk baru. Seorang perencana harus membuat karakteristik produk yang akan dihasilkan dengan asumsi-asumsi :

1. Produk tersebut termasuk produk pioner apa produk follower (pengikut).

2. Memilih produk yang benar-benar baru atau perluasan merk.

3. Produk tersebut termasuk kategori barang konsumsi atau barang bisnis.

4. Produk tersebut bagi masyarakat termasuk kebutuhan pokok, sekunder atau tersier.

5. Produk tersebut digunakan untuk semua orang atau kalangan terbatas.

6. Produk tersebut digunakan untuk semua usia atau hanya umur tertentu saja.

Setelah kita mengetahui asumsi-asumsi pengembangan produk baru, maka kita akan mudah menentukan strategi ppeluncuran produk baru. Dimana Peluncuran produk baru merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi para professional pemasaran. Alasan utama untuk ini adalah bahwa pekerjaan ini mempunyai tantangan yang menarik. Selain itu, dalam peluncuran produk baru bisa diaplikasikan berbagai ilmu dan strategi pemasaran. Justru karena sarat dengan fungsi pemasaran, maka para pelaku pemasaran harus hati-hati namun mantap dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut setelah kegiatan pemasaran produk baru.

Persaingan bisnis yang ketat telah menantang para pebisnis harus selalu inovatif dan kreatif. Salah satu solusinya adalah meluncurkan produk baru tiap tahunnya. Jumlah yang diluncurkan tergantung daya serap pasar dan tingkat persaingan yang ada. Strategi seperti ini harus didukung oleh semua konstituen yang ada dalam perusahaan mulai dari bagian riset, produksi, pemasaran, distribusi, sampai kepada public relations.

Besarnya antusiasme dalam peluncuran produk baru tidak menjamin suksesnya produk tersebut di pasar. Namun, yang menjadi persoalan justru pada pasca kegiatan peluncuran tersebut. Data riset memembuktikan bahwa 90% dari produk baru gagal dalam kurun waktu dua tahun. Padahal jumlah produk atau jasa baru selalu meningkat tiap tahun. Ini pula yang membuat sulitnya produk baru mendapat perhatian konsumen.

Besarnya kesulitan yang menghadang pada peluncuran produk baru seharusnya tidak mengurangi semangat dalam melucurkan produk baru. Bagaimanapun, produk baru adalah darah baru yang selalu diperlukan perusahaan. Sementara itu, para professional pemasaran harus sadar bahwa di balik tantangan yang berat dari peluncuran produk baru terdapat potensi yang besar untuk berhasil.Dalam melaksanakan peluncuran produk baru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1.Jangan merencanakan peluncuran sebelum adanya kepastian bahwa produknya siap untuk diluncurkan.

Dalam konteks ini harus ada sinkronisasi antara divisi produksi dan pemasaran. Bagian produksi harus memastikan bahwa produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan standart produk baik mengenai kualitas maupun standart kemanan produk. Dengan ketatnya persaingan bagian pemasaran harus memahami secara mendalam strategi pemasaran yang akan diterapkan agar konsumen membeli produk baru tersebut. Jadi perencanaan acara peluncuran harus matang.

2.Buat rencana peluncuran tidak kaku.

Dalam era globalisasi seperti saat ini, informasi dan inovasi selalu berubah setiap waktu. Rencana yang fleksibel dapat berubah setiap saat, menyesuaikan kondisi dan informasi pasar. Peluncuran produk yang tepat waktu akan memudahkan produk tersebut diterima oleh konsumen. Sebagai contoh peluncuran pupuk untuk tanaman padi akan lebih diterima ketika dilakukan pada saat musim tanam jika dibandingkan ketika musim panen, karena konsumen bisa segera mengaplikasikannya sekaligus mencoba produk tersebut.

3.Gunakan beberapa macam media untuk promosi.

Penggunaan media untuk promosi memang mutlak diperlukan, namun bila media yang digunakan selalau sama dengan yang terdahulu maka akan ada kejenuhan. Oleh karena itu perlu digunakan media baru yang belum banyak digunakan. Banyak media yang bisa digunakan untuk promosi, diantaranya iklan (elektronik dan cetak), Sales Promotion, promosi online lewat internet dan promosi lewat Hand Phone via SMS. Dua media promosi terakhir, saat ini banyak digunakan dan merupakan salah satu media promosi yang baru.

4.Gunakan strategi pemasaran yang jitu

Banyak strategi pemasaran yang berkembang di dunia, pemilihan strategi yang tepat akan meningkatkan keberhasilan dalam pengembangan produk baru. Salah satu strategi yang banyak dipakai adalah strategi bauran pemasaran (Marketing mix). Menurut William J.Stanton (1986) pengertian marketing mix secara umum adalah sebagai berikut : marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Arlina Nurbaity L., 2004).

14