strategi penyuluhan produk halal
TRANSCRIPT
Strategi
Penyuluhan
Produk HalalFirman Nugraha
Latar belakang
• Kebutuhan terhadap pangan merupakan kebutuhan
primer.
• Bagi umat Islam kebutuhan primer ini harus memenuhi
konsep halalan thoyiban (halal dan baik).
• Kondisi halal setidaknya menuntut pada dua aspek
pula, proses dan asal kandungannya.
• Penyuluhan tentang pangan halal bagi masyarakat
menjadi penting.
• Keberhasilan penyuluhan pangan halal ini tidak
terlepas dari strategi yang tepat.
Deskripsi Singkat
• Mata diklat ini berupaya meningkatkan
kompetensi saudara dalam pemilihan
strategi penyuluhan produk pangan halal,
meliputi pengenalan sasaran penyuluhan,
kondisi penyuluh, materi penyuluhan
serta kiat kiat penyuluhan
Tujuan Pembelajaran
• Memahami:
–karakteristik sasaran
–karakteristik penyuluh
–materi penyuluhan
–kebijakan pemerintah
–kiat kiat penyuluhan
STRATEGI PEMILIHAN
METODE PENYULUHAN
• Penyuluhan dapat diartikan sebagai
keterlibatan seseorang untuk
melakukan komunikasi informasi
secara sadar dengan tujuan
membantu sesamanya memberikan
pendapat sehingga bisa membuat
keputusan yang benar
Faktor-faktor yang Dipertimbangkan
• Karakteristik Sasaran
• Karakteristik Penyuluh
• Karakteristik Keadaan Daerah
• Materi Penyuluhan Pangan Halal
• Sarana dan Biaya
• Kebijakan Pemerintah
Karakteristik Sasaran
• Produsen/konsumen
– Tingkat pengetahuan, keterampilan
dan sikap sasaran
– Keadaan sosial dan budaya sasaran
• Tahap Sadar (Awareness) atau tahap
mengetahui, di mana seorang masyarakat baru
pertama kali mendengar suatu ide atau inovasi
baru.
• Tahap Minat (Interest), yaitu tahap mencari
informasi lebih lanjut dari ide yang telah
diketahuinya.
• Tahap Evaluasi (Evaluation), yaitu tahap
penilaian, mempertimbangkan manfaat dan
kekurangan penggunaan inovasi.
Tingkat Pengetahuan
• Tahap Mencoba (Try ), yaitu tahap di mana
masyarakat mulai mau menerapkan inovasi
dalam skala kecil
• Tahap Mengadopsi (Adoption), masyarakat
benar-benar menerapkan inovasi dalam skala
besar pada usahanya
• Nilai-nilai/prinsip hidup yang dianut oleh
individu sasaran
• Nilai sosial yang berlaku pada masyarakat
sasaran
• Norma-norma sosial atau pola tingkah laku
yang dianut sasaran, yang berupa: tata
cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat, atau
hukum.
• Pola pelapisan sosial yang berlaku dalam
masyarakat setempat.
Keadaan Sosial
• Status sosial atau kedudukan sosial yang
berlaku di masyarakat
• Struktur kekuasaan dan pengaruh, seperti:
kepemimpinan sosial, alokasi solidaritas,
struktur keluarga dan lain-lain
Karakteristik Penyuluh
• Memperkenalkan Pangan yang
menuntut kehati hatian bagi
masyarakat konsumen.
• Mempengaruhi perilaku masyarakat
agar mau mencoba melakukan
penelitian sendiri dengan mengenali
kode zat zat tertentu yang menjadi
bahan produk (biasanya tercantum
dalam kemasan).
• Menggunakan metode
penyuluhan yang mendukung ke
arah peningkatan motivasi
masyarakat.
• Mengidentifikasi kendala yang
akan timbul dari penerapan suatu
metode penyuluhan Pangan
Halal.
• Merencanakan, mengatur,
melaksanakan, mengevaluasi dan
mengembangkan proses belajar
masyarakat dan anggota
keluarganya.
Karakteristik Daerah
• Keadaan musim
• Keadaan usaha produksi
• Keadaan lapangan
Materi Penyuluhan
• Berhubungan dengan kebutuhan
belajar sasaran
• Dapat digunakan sesuai keadaan
nyata
• Menguntungkan sasaran
• Mudah dipahami dan praktis untuk
diterapkan
• Sederhana, tidak berbelit-belit
• Cocok dengan inovasi terdahulu
KODE MERAH
• E120, E140, E141, E153, E325,
E422, E430, E431, E432, E433,
E434, E435, E436, E470, E471,
E472, E473, E474, E475, E476,
E477, E478, E481, E482, E483,
E491, E492, E493, E494, E495,
E542, E570, E572, E631, E635.
KODE AMAN
• E100, E110, E210, E213, E214,
E216, E234, E252, E270, E280,
E326, E327, E334, E335, E336,
E337, E440, E904,
• E-100 adalah curcumin merupakan
ekstrak kunyit yang berfungsi sebagai
pewarna (halal)
E 110 adalah sunset yellow yang
merupakan pewarna terutama bagi
produk-produk fermentasi yang
mendapat perlakuan panas (halal)
• E 120 adalah cochineal yang juga
merupakan pewarna merah alami
yang berasal dari sebuah serangga
yang dalam keadaan bunting yang
sebenarnya adalah carminic acid.
Kehalalannya sangat tergantung
wujudnya. Jika cair sangat tergantung
pelarut yang digunakan
• E 140 adalah chlorophyl adalah pewarna
hijau alami yang bisa berasal dari bayam,
rumput, dan tanaman lain.
• Proses ekstraksinya bisa menggunakan
pelarut tertentu termasuk etanol.
• Jika cair, kehalalannya sangat ditentukan
sisa pelarut etanol yang terdapat di dalam
produk tersebut. Tetapi jika berbentuk
bubuk, kehalalannya sangat ditentukan oleh
bahan tambahan lain disamping klorofilnya.
• E 141 adalah copper complexes of
chlorophyl and chlorophyllins halal dengan
catatan sama dengan E 140.
E 153 adalah carbon black yang bisa
berasal tanaman atau tulang hewan (bisa
saja dari hewan yang tidak halal seperti
babi atau hewan sapi, kerbau, yacht yang
tidak disembelih secara Islam)
• E 210 adalah calcium sorbat (halal)
• E 213 adalah potasium benzoate (halal),
• E 214 adalah calcium benzoate (halal),
• E 216 adalah ethyl 4-hydroxybenzoate
(halal),
• E 234 adalah 2- (thyazol-4-yl)
benzimidazole (halal) ,
• E 252 adalah sodium nitrate (halal)
• E 270 adalah calcium acetate (halal),
• E 280 adalah propionic acid (halal),
• E 325 adalah sodium lactate (syubhat,
tergantung dari media fermentasi asam
laktat yang digunakan),
• E 326 adalah potasium laktat (sda),
• E 327 calcium lactate (sda),
• E 337 (potasium sodium L-(+)-tartrate atau
sodium potasium tartrate (halal) ,
• E 422 adalah glycerol adalah hasil samping
produksi sabun, sehingga harus dipastikan
sumber asam lemaknya (bisa saja hewan
(mungkin saja babi) atau tanaman, atau
dari propilen (halal)
E 430 adalah polioksietilen stearat, E 431
adalah polyoksietilen (40) stearate harus
dipastikan sumber asam stearatnya
(hewani atau tanaman)
• E 440 amidated pectin (halal),
• E 542 edible bone phosphate
(berasal dari tulang hewan
sehingga ada kemungkinan dari
babi)
• E 631 sodium 5-inosinate
(syubhat, dapat dihasilkan dari
ekstrak daging),
• E 635 sodium 5-ribonukleotida
(syubhat tergantung dari media
fermentasi yang digunakan)
• E 904 shellac (halal)
Sarana dan Biaya
• Faktor ini biasanya termasuk salah
satu faktor yang dipertimbangkan di
awal perencanaan penyuluhan.
• Dalam memilih metode, diupayakan
agar sarana/biaya yang minim bisa
dimanfaatkan untuk melangsungkan
suatu metode penyuluhan
yang efektif.
Kebijakan Pemerintah
• disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat masyarakat secara
umum.
• Berbagai peraturan baru sering
dijadikan pemerintah sebagai
''program unggulan'' dalam
penyuluhan Pangan Halal.
KIAT-KIAT PENYULUHAN PANGAN HALAL
• Melihat Karakteristik Sasaran Penyuluhan
• Membantu Sasaran Mengidentifikasi
Permasalahannya
• Membangkitkan Motivasi Sasaran untuk
Mengubah Perilakunya
• Mempertimbangkan Materi Penyuluhan
Berdasarkan ''Localy specific''
• Memilih Bahasa yang Baik
Six Category Inervention Analysis
• Authoritative:
–Prescriptive (giving direction)
– Informative (giving information)
–Confronting (challenging supportively)• Facilitative:
–Cathartic (tension-releasing)
–Catalytic (drawing out)
–Supportive (encouraging)
AID(C)A
• Attention/Attract
• Interest
• Desire
• (Conviction)
• Action
SOSIODRAMA/SIMULASI
• TELAH TERJADI KASUS TEMUAN ADANYA INDIKASI
KERAGUAN ATAS HALALNYA MAKANAN YANG
DIKONSUMSI KONSUMEN.
• KEMENAG DAN JAJARANNYA TERKAIT
MELAKUKAN SIDAK KE RPH
• HASIL SIDAK DILAKUKAN RAPAT DENGAN UNSUR
TERKAIT.
• DISEPAKATI AKAN ADA PENYULUHAN KEPADA
KELOMPOK PEDAGANG DAN RPH
• DAN PENYULUHAN KEPADA KELOMPOK
KONSUMEN DENGAN MELIBATKAN PIHAK PIHAK
KOMPETEN.
TERIMAKASIH