strategi peningkatan kinerja keuangan bank...

167
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TESIS Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Ekonomi (ME) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan Oleh Rini Puspitasari NIM: 21150850100026 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: buidieu

Post on 08-Jul-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Ekonomi (ME) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Diajukan Oleh

Rini Puspitasari NIM: 21150850100026

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Ekonomi (ME) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Diajukan Oleh

Rini Puspitasari

NIM: 21150850100026

Dosen Pembimbing

DR. Hamzah, Dipl.Inf.,S.Kom,MM

Ketua Program Studi

Dr.Herni Ali, HT, SE.,MM

i

Page 3: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS

Hari ini, Senin 25 Juni 2018 telah dilakukan Ujian Tesis atas mahasiswa:

1. Nama : Rini Puspitasari

2. No. Induk Mahasiswa : 21150850100026

3. Jurusan : Magister Perbankan Syariah

4. Judul Tesis : Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan Bank

Umum Syariah Di Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan tesis ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juni 2018

1. Dr. Herni Ali HT, SE, MM (…………………..) NIDN. 04221255902 Ketua

2. Ade Suherlan, SE, MM, MBA (…………………..) NIP. 198005252009121001 Sekretaris

3. Dr.Hamzah,Dipl.Inf.,S.Kom,MM

4. Dr. M.Arief Mufraini,Lc,M.Si NIP. 197701222003121001

ii

Page 4: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini adalah benar-benar

merupakan hasil karya pribadi saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan

oleh orang lain pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam tesis ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Jakarta, 25 Juni 2018

Rini Puspitasari NIM. 21150850100026

iii

Page 5: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

ABSTRAK

Setiap perbankan mempunyai tujuan yang sama baik jangka pendek maupun jangka panjang yaitu untuk memaksimumkan dan meningkatkan keuntungan. Kinerja bank merupakan hal yang sangat penting pada bisnis perbankan untuk menunjukkan kredibilitasnya agar mendorong masyarakat menggunakan jasa bank tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor internal (FDR, CAR, BOPO, NPF) dan eksternal (Inflasi dan BI Rate) terhadap profitabilitas (ROA) serta menentukan strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder berupa data kinerja keuangan syariah BUS sebagai faktor internal diperoleh dari Annual Report (AR) 12 Bank Umum Syariah di Indonesia berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2013-2017 dan data ekonomi makro Indonesia selama periode tahun 2013-2017, sedangkan data primer yang diperoleh dari hasil justifikasi pakar perbankan syariah (purposive sampling), dengan beberapa kriteria yang telah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis mapping, analisis regresi data panel dan metode analytical hierarchy process (AHP). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Bank BTPN Syariah memiliki kinerja yang sangat baik sedangkan kinerja yang paling buruk adalah bank Muamlat Indonesia, BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, 2) NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Adapun strategi yang menjadi prioritas untuk meningkatkan kinerja perbankan syariah adalah unggul dalam pelayanan nasabah dengan faktor penentunya adalah kepercayaan dan direksi.

Kata Kunci : kinerja keuangan, inflasi, BI Rate, profitabilitas, bank umum syariah,strategi bank umum syaria

iv

Page 6: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

ABSTRACT

Every banking has the same goal both short and long term that is to maximize and increase profits. Banking performance is very important in the banking business to show its credibility to encourage people to use the services of these banks. The purpose of this research is to know the influence of internal factors (FDR, CAR, BOPO, NPF) and external (Inflation and BI Rate) on profitability (ROA) and to determine strategy to improve financial performance of Sharia Commercial Bank in Indonesia. This research uses primary data and secondary data. Secondary data in the form of BUS sharia financial performance data as internal factor obtained from Annual Report (AR) 12 Sharia Commercial Bank in Indonesia comes from the Financial Services Authority (OJK) in 2013-2017 and Indonesia macroeconomic data during the period of 2013-2017, while the data primer obtained from the results of syariah banking expert justification (purposive sampling), with several criteria that have been. Data analysis techniques used in this research are qualitative descriptive analysis, mapping analysis, panel data regression analysis and analytical hierarchy process (AHP) method. The results of this study indicate that: BTPN Syariah Bank has a very good performance while the worst performance is the Bank Muamlat Indonesia, BOPO have a significant negative effect on ROA, 2) NPF has a significant negative effect on ROA. The priority strategy to improve the performance of Islamic banking is superior in customer service with the determining factor is trust and directors.

Keywords: financial performance, inflation, BI Rate, profitability, sharia commercial bank, sharia bank strategy

v

Page 7: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rini Puspitasari

Tempat, tanggal lahir : Jakarta , 11 Agustus 1994

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Kawin

HP : 0813 1155 1994

Alamat : Jalan Kampung Baru 2 No 14,

Ulujami, pesanggrahaan, Jak-sel

.

PENDIDIKAN FORMAL

1998-2004 SDN Ulujami 06 Pagi

2004-2007 SMPN 267 Jakarta

2007-2010 SMA Muhammadiyah 18 Jakarta

2011-2015 Jurusan Manajemen , Program Studi Ekonomi dan

Bisnis Syariah UIN Jakarta.

LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah Khaidir

Ibu Nurhayati

Adik Muhammad Ridwan Fadhillah

vi

Page 8: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa

atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Tesis ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tesis ini dibuat dalam rangka

memenuhi syarat untuk mencapai gelar Magister Ekonomi (ME) pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Perbankan Syariah Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul Tesis ini adalah “Strategi

Peningkatan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di Indonesia”.

Didalam menyelesaikan Tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan baik

berupa pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang terlibat dalam penyelesaian penelitian Tesis ini diantaranya yaitu:

1. Orang tua tercinta Alm. Khaidir dan Nurhayati yang telah mendidik

dengan penuh rasa kasih sayang dan senantiasa memberikan semangat,

biaya dan dorongan kepada penulis.

2. Sahabat penulis Rahmat Abdillah, Rizky Arisandi, Farah Azizah, Dita

Nur Amanda, dan Bahrudin Alamsyah yang selalu memberikan semangat

dan terus bersabar baik secara moril dan materil kepada penulis dalam

menyelesaikan Tesis ini.

3. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr.

Dede Rosada, MA, atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan

kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.

vii

Page 9: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

4. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si, atas

kesempatan menjadi mahasiswa Program Magister Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Program Studi Ekonomi Perbankan Syariah Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Magister

Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

6. Bapak Ade Suherlan, SE, MM, MBA selaku Wakil Ketua Program Studi

Magister Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

7. Ibu Dr.Hamzah,Dipl.Inf.,S.Kom,MM selaku Pembimbing Utama penulis

yang telah meluangkan waktunya dan dengan penuh perhatian

memberikan dorongan, bimbingan dan juga saran kepada penulis dalam

proses penyelesaian penelitian ini.

8. Dr. M.Arief Mufraini,Lc,M.Si selaku dosen penguji yang telah

membimbing dan mengarahkan serta motivasi dalam memperbaiki

penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

9. Kakak- kakak penulis yang dengan kesabaran dan pengertiannya serta

memberikan doa dan semangatnya kepada penulis dalam menyelesaikan

Tesis ini.

10. Adik tercintaku Muhammad Ridwan Fadhillah yang selalu memberikan

kesabaran dan pengertian serta do’a kepada penulis dalam menyelesaikan

tesis ini.

viii

Page 10: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Ekonomi Perbankan Syariah

(MPS 2016) yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam

penulisan tesis ini.

12. Semua rekan- rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Ekonomi

Perbankan Syariah yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang

selalu memberikan motivasi dan selalu menyemangati penulis dalam

proses peyelesaian Tesis ini.

13. Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat dan penulis

juga mengucapkan permintaan maaf yang tulus jika seandainya dalam

penulisan Tesis ini terdapat kesalahan dan kekurangan serta kekeliruan.

Penulis juga menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan penulisan Tesis.

Jakarta, 25 Juni, 2018

Penulis, ,

Rini Puspitasari

ix

Page 11: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

DAFTAR ISI ABSTRAK .......................................................................................................................... iv

ABSTRACT .........................................................................................................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... x

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 10

D. Batasan Masalah ................................................................................................. 11

E. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 11

BAB II ............................................................................................................................... 13

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 13

A. Landasan Teoritis ............................................................................................... 13

1. Teori Perusahaan (Entity Theory) ..................................................................... 13

2. Commercial Loan Theory ....................................................................................... 15

3. Manajemen Strategi .......................................................................................... 16

4. Proses Perencanaan Strategi .............................................................................. 18

5. Kinerja Perbankan syariah ............................................................................... 20

6. Profitabilitas ...................................................................................................... 21

7. Likuiditas .......................................................................................................... 23

8. Efisiensi............................................................................................................. 26

9. Permodalan ....................................................................................................... 27

10. Non Performing Financing ........................................................................... 30

11. Inflasi ............................................................................................................ 31

12. BI Rate .......................................................................................................... 33

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 35

C. Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 48

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 49

x

Page 12: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

1. Pengaruh Likuiditas (Financing to Deposit to Ratio) terhadap Profitabilitas (ROA). ...................................................................................................................... 49

2. Pengaruh Permodalan (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA) ........................... 52

3. Pengaruh Efisiensi (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA) .............................. 54

4. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas (ROA) .... 55

5. Pengaruh Inflasi terhadap profitabilitas (ROA) ................................................ 56

6. Pengaruh BI rate terhadap profitabilitas (ROA) ............................................... 58

BAB III ............................................................................................................................ 60

METODE PENELITIAN .................................................................................................. 60

A. Waktu Penelitian ................................................................................................. 60

B. Disain Penelitian .................................................................................................. 60

C. Data yang Diperlukan dan Sumbernya ................................................................. 61

D. Teknik Pengumpulan Data dan Informasi ....................................................... 61

E. Teknik Pengambilan Contoh ............................................................................. 61

F. Operasional Variabel .......................................................................................... 63

G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 64

1. Pemilihan Model ............................................................................................... 65

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 66

3. Uji Hipotesis Statistik ....................................................................................... 67

H. Model Analisis Data Panel ............................................................................. 71

1. Common Effect .................................................................................................. 72

2. Fixed Effect ....................................................................................................... 73

3. Random Effect .................................................................................................. 74

I. Analytical Hierarchy Process AHP ..................................................................... 74

J. Penentuan Hirarki ................................................................................................. 83

BAB IV ............................................................................................................................. 85

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................... 85

A. Analisis Deskriptif ............................................................................................... 85

B. Peta Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia ........................... 86

1. ROA ( Return On Asset) ................................................................................... 87

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) .................................................................... 89

3. Biaya Operasional (BOPO) ............................................................................... 90

xi

Page 13: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

4. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................................ 92

5. Non Performing Financing (NPF) .................................................................... 93

C. Determinasi Kinerja keuangan BUS ................................................................. 95

1. Uji Linearitas .................................................................................................... 95

2. Uji Chow ........................................................................................................... 95

3. Uji Hausmen ..................................................................................................... 96

4. Uji Lagrange multiplier ..................................................................................... 97

5. Analisis Model Regresi Panel Data .................................................................. 97

6. Uji Hipotesis Secara Simultan .......................................................................... 99

7. Uji Hipotesis Secara Parsial .............................................................................. 99

8. Koefisien Determinasi..................................................................................... 104

E. Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah ...................... 105

F. Implikasi Manajerial ........................................................................................ 108

BAB V ............................................................................................................................ 112

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 112

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 112

B. Saran ................................................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 117

LAMPIRAN .................................................................................................................... 120

xii

Page 14: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan dan lembaga keuangan lainnya sangat dinamis karena

perubahan perekonomian suatu negara berpengaruh terhadap lembaga keuangan

di negara tersebut. Perkembangan lembaga keuangan di Indonesia tumbuh cukup

baik, baik lembaga keuangan konvensional maupun syariah. Perbankan menjadi

lembaga paling besar dan menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi

nasional. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegitan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Peraturan Bank Indonesia Nomor

9/PBI/2007). Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat

memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.

Pada prinsipnya, bank syariah adalah sama dengan perbankan

konvensional, yaitu sebagai intermediasi yang menerima dana dari orang-orang

yang surplus dana (dalam bentuk penghimpunan dana) dan menyalurkan kepada

pihak yang membutuhkan (dalam bentuk produk pelemparan dana), sehingga

produk-produk yang disediakan oleh bank-bank konvensional baik itu produk

penghimpunan dana (funding) maupun produk pembiayaan (financing) pada

dasarnya dapat pula diadakan oleh bank syariah.

Salah satu prinsip utama bank dalam perbankan syariah adalah prinsip

bagi hasil yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional.

1

Page 15: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi

hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi

masyarakat dan bank , serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi,

investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan

dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam transaksi.

Market share perbankan syariah di Indonesia saat ini baru berkisar 5,4%

dibandingkan dengan total aset bank secara nasional (Otoritas Jasa Keuangan, 2017).

Jumlah nasabah bank syariah saat ini masih dibawah 10 juta orang sehingga

potensi peningkatan nasabah perbankan syariah masih sangat besar karna jumlah

usia produktif di Indonesia terus bertambah. Sebagai negara dengan penduduk

muslim terbesar (Sensus, 2010), tentu menjadi potensi besar bagi perkembangan

perbankan syariah di Indonesia.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan total asset Bank Umum Syariah

dari tahun 2012-Okt 2017 terus meningkat. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun

2017, terhitung Oktober 2017 dicatat peningkatan sebesar 72,686 triliun. Total

beban dan total pendapatan Bank Umum Syariah tahun 2012-Okt 2017 fluktuatif.

Total DPK tahun 2012-2014 fluktuatif, sedangkan mengalami peningkatan

signifikan tahun 2015-2017 sebesar 58,062 triliun (Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Statistik Bank Umum Syariah

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 Oct-17 Total Aset 195,017 242,276 249,560 270,735 324,034 396,720 Total Pendapatan 17,734 27,207 20,634 22,645 26,729 17,692 Total Beban 14,312 22,843 15,543 18,653 25,391 16,175 Total DPK 147,000 183,500 170,723 171,895 206,407 229,957

Sumber: Data Otoritas Jasa Keuangan (triliun)

2

Page 16: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Sampai dengan bulan Oktober 2017 tercatat terdapat 13 bank umum

syariah (BUS), 21 unit usaha syariah (UUS), dan 167 bank pembiayaan rakyat

syariah (BPRS). Total jaringan keseluruhan BUS, UUS dan BPRS 2.633 kantor

yang tersebar di hampir diseluruh wilayah Indonesia (Otoritas Jasa Keuangan, 2017).

Total aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) mencapai 396

triliun rupiah (Otoritas Jasa Keuangan, 2017). Akselerasi pertumbuhan perbankan

syariah jauh lebih tinggi dari pertumbuhan perbankan nasional berhasil

meningkatkan porsi perbankan syariah dalam perbankan nasional menjadi 5%.

Jika tren pertumbuhan yang tinggi pada industri perbankan syariah terus dapat

dipertahankan, maka porsi perbankan syariah diperkirakan dapat mencapai 15%-

20% dalam kurun waktu 10 tahun kedepan.

Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia juga bisa terlihat dari data

statistik Badan Otoritas Jasa keuangan, tercatat bahwa dari tahun 2012 hingga

tahun 2017 total aset dan DPK komulatif bank umum syariah dan unit usaha

syariah di Indonesia selalu mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Pendapatan

bank umum syariah dan unit usaha syariah juga selalu bergerak positif dari tahun

2012 sampai 2017.

Tabel 1.2 Jumlah Bank Syariah di Indonesia

Indikator 2012 2013 2014 2015

2016

Okt 2017

Bank Umum Syariah (BUS)

Jumlah Bank 11 11 12 12 13 13 Jumlah Kantor 1.745 1.998 2.163 1990 1869 1837 Unit Usaha Suariah (UUS)

Jumlah Bank 24 23 22 22 21 21 Jumlah Kantor 517 590 320 311 332 340 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

3

Page 17: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Jumlah Bank 158 163 163 163 166 167 Jumlah Kantor 401 402 439 446 453 445 Total Kantor 2.663 2.990 2.922 2.747 2.654 2.622 Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, terlihat bahwa pertumbuhan perbankan

syariah semakin meningkat tiap tahunnya.Meningkatnya eksistensi bank syariah

di Indonesia juga didorong oleh tingginya minat masyarakat untuk menempatkan

dananya di bank syariah dan mulai berkembang menjadi sebuah tren. Tren

tersebut dikarenakan produk dana perbankan syariah memiliki daya tarik bagi

deposan mengingat nisabah bagi hasil dan margin produk tersebut masih

kompetitif dibandingkan dengan bunga pada bank konvensional.

Tabel 1.3 Kinerja Keuangan Bank Umum Konvensional

Rasio 2013 2014 2015 2016 Okt-2017 ROA 3,8 2,85 2,32 2,23 2,49 CAR 16,36 18,01 19,00 21,19 21,68 LDR 89,70 89.42 92,11 90,70 88,68 BOPO 74,06 76,29 81,49 82,22 78,79 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Tabel 1.4 Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

Rasio 2013 2014 2015 2016 Okt-2017

ROA 0,20 0,41 0,49 0,63 0,70 CAR 14,42 15,74 15,02 16,63 16,14 FDR 100,32 86,66 88,03 85,99 80,94 BOPO 78,21 96,97 97,01 96,22 94,16 NPF 2.62 4.95 4.84 4.42 4.47 INFLASI 8.38 8.36 3.35 3.02 3.61 BI RATE 7.50 7.75 7.50 6.50 6.50 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

4

Page 18: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Menurut Basher (2002), menjelaskan bahwa inflasi mempunyai pengaruh

yang negatif terhadap profitabilitas bank syariah. Namun, dilihat pada Tabel 1.4

terdapat data gap yang tidak sesuai dengan teori yang ada, terkait pada pengaruh

kondisi makro ekonomi terhadap ROA. Kenaikan tingkat inflasi justru diikuti pula

dengan kenaikan ROA. Pada tahun 2016 ke okt 2017 ketika tingkat inflasi naik

dari 3,02% menjadi 3,61%, ternyata diikuti dengan nilai ROA yang juga naik dari

0.63% menjadi 0,70%.

Pada tahun 2016 ke okt 2017 rasio CAR mengalami penurunan dari

16.63% menjadi 63,14%, namun ROA mengalami kenaikan dari 0.63% menjadi

0,70%. Hal ini bersimpangan dengan teori yang menyatakan bahwa CAR

berpengaruh positif terhadap ROA. Menurut teori, FDR berpengaruh positif

terhadap ROA. Namun pada data yang diperoleh terdapat penyimpangan yang

terjadi pada tahun 2012 sampai Okt-2017. Dimana penurunan rasio FDR diikuti

oleh kenaikan ROA. Fenomena lain yang terjadi adalah kenaikan NPF yang

berpengaruh positif terhadap ROA. Pada tahun 2013 ke 2014, kenaikan NPF dari

2,62% menjadi 4,95% berpengaruh positif terhadap ROA yang juga naik dari

0,20% menjadi 0,41%. Begitu juga pada tahun 2016 ke 2017, dimana kenaikan

NPF diikuti dengan kenaikan ROA. Menurut teori hubungan antara NPF dan

ROA adalah negatif. Data gap selanjutnya adalah rasio BOPO pada tahun 2013 ke

2014, dan pada tahun 2014 ke 2015, disaat BOPO naik diikuti juga dengan

kenaikan ROA. Menurut teori hubungan antara BOPO dengan ROA adalah

negatif.

5

Page 19: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Dari beberapa fenomena gap yang telah disebutkan, dapat disimpulkan

bahwa tidak setiap kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini

diperkuat oleh reaserch gap dalam penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian

Bilal, dkk (2013) menunjukan bahwa inflasi berpengaruh signifikan negatif

terhadap ROA pada bank syariah. Senada dengan Bilal, dkk (2013), penelitian

Dwijayanthy (2009) menunjukan pengaruh negatif signifikan antara inflasi dan

profitabilitas. Namun, dalam penelitian Stiawan (2009) mengatakan inflasi tidak

berpengaruh dengan ROA bank syariah. Begitu juga dengan Wibowo (2011),

penelitiannya menunjukan tidak ada pengaruh antara inflasi dan ROA bank

syariah. Bilal, dkk (2013) meneliti tentang pengaruh CAR terhadap ROA.

Hasilnya menunjukan adanya pengaruh negatif antara CAR dan ROA. Namun

penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akhtar,

dkk (2011).Penelitian Akhtar, dkk (2011) menunjukan adanya pengaruh

signifikan positif antara CAR dengan ROA. Stiawan (2009) juga menunjukan

pengaruh signifikan positif antara CAR dengan ROA.

Selain itu kinerja bank syariah menunjukkan peningkatan yang signifikan

tercermin dari profitabilitas semakin meningkat. Kinerja bank merupakan hal

yang sangat penting pada bisnis perbankan untuk menunjukkan kredibilitasnya

untuk mendorong masyarakat menggunakan jasa bank tersebut. Hubungan

nasabah dengan bank syariah bukanlah hubungan antara debitur dan kreditur, tapi

merupakan hubungan kemitraan (partnership) antara pemilik dana (sohibul maal)

dengan pengelola dana (mudharib) (Sudarsono,2008:7). Karena itu keuntungan

6

Page 20: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

(profitabilitas) bank berpengaruh terhadap bagi hasil yang akan diberikan pada

nasabah penyimpan dana.

Profitabilitas bank dapat diukur dengan Return on Asset (ROA) dan Return

on Equity (ROE). ROA digunakan untuk mengukur efektifitas bank dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilliki, sedangkan

ROE mengukur efektifitas bank berdasarkan ekuitas. ROA digunakan untuk

mengukur profitabilitas bank karena OJK sebagai pembina dan pengawas

perbankan lebih mengutamakan profitabilitas suatu bank diukur dengan aset yang

dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat

(Dendawijaya,2009:119). Semakin tinggi ROA menunjukkan kinerja perusahaan

semakin baik, karena tingkat pengembalian (return) semakin besar (Husnan dan

Enny Pudjiastuti,1998:4).

Profitabilitas memiliki arti penting bagi bank kelangsungan hidup bank

dalam jangka panjang, dan kontinuitas tergantung pada profitabilitas. Bank yang

berhasil adalah bank mampu mendapatkan profitabilitas maksimal.Terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada bank seperti ukuran bank,

permodalan, pembiayaan bermasalah, efisiensi, dll.

Selama ini kinerja bank diukur menggunakan standar akuntansi atau rasio-

rasio keuangan, misalnya dari return on equity (ROE), return on asset (ROA),

asset turn over maupun return on permanent capital. Namun, dengan mengukur

efisiensi dari standar akuntansi, sumber-sumber inefisiensi pada manajerial

7

Page 21: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

perbankan dan faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi terjadinya

efisiensi pada bank tidak dapat diketahui (Sutawijaya dan Lestari, 2009).

Pencapaian tingkat keuntungan yang tinggi bagi bisnis bank dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam hal ini tingkat profitabilitas bank dapat

dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal bank. Adanya berbagai faktor

yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank tersebut memberikan pesan kepada

pihak manajemen bank agar mampu menjaga kondisi internal perbankan. Selain

itu pula pihak manajemen bank juga perlu untuk terus memantau kondisi eksternal

perbankan agar keputusan bisnis yang diambil dapat melindungi kepentingan

berbagai pihak, utamanya pihak penyimpan dana dan pihak pengguna dana

perbankan di Indonesia.

Faktor internal merupakan variabel-variabel yang memiliki hubungan

langsung dengan manajemen bank dalam memperoleh laba. Sedangkan faktor

eksternal merupakan variabel-variabel yang tidak memiliki hubungan langsung

dengan manajemen bank, tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan

efek bagi perekonomian yang akan berdampak juga pada kinerja lembaga

keuangan bank.

Dalam penelitian ini akan diuji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

keuangan pada 12 bank umum syariah di Indonesia. Pada 12 Bank Umum Syariah

tersebut merupakan bank Syariah yang banyak di minati dan dikenali dikalangan

masyarakat Indonesia. Terdapat tujuh variabel yang akan digunakan untuk melihat

pengaruhnya terhadap. Pada faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi

8

Page 22: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

profitabilitas adalah variabel likuditas, permodalan dan efisiensi, pembiayaan, BI

rate , Inflasi, dan GDP.

Penelitian Etiene Bordeleau dan Christopher Graham (2013), Mona

Abduilah Yousef Al-Ademi (2009) dan Ali Sulieman Alsatti (2014) menunjukkan

bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas namun ada satu titik

dimana menahan asset liquid terlalu tinggi justru menurunkan profitabilitas.

Sementara itu, penelitian Afia Akter dan Khaled Mahmud (2011) berkesimpulan

bahwa tidak ada hubungan signifikan antara likuditas dan profitabilitas. Penelitian

Muhammad Farhan Akhtar (2011) menunjukkan bahwa capital adequacy ratio

berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas.Dilain pihak, penelitian

Antoniana Davydenko dan Ali Sulieman Alsatti (2014) menunjukkan jika capital

adequacy ratio dan likuditas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Penelitian Anna P.I Vong dan Hoi Si Chan yang meneliti faktor yang

mempengaruhi profitabilitas pada bank di Macau menyimpulkan bahwa efisiensi

menjadi faktor utama mempengaruhi profitabilitas. Dari berbagai penelitian

terdahulu dan data diatas maka dapat dilihat terdapat gap dan keragaman

argumentasi bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas dan

likuiditas. Berdasarkan latar belakang diatas penyusun memberi judul penelitian

ini dengan judul “Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah di Indonesia”

9

Page 23: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini akan menjelaskan

tentang :

1. Bagaimana Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

di Indonesia di susun rumusan minor :

a. Faktor apakah yang mempunyai pengaruh kinerja keuangan internal

(FDR, BOPO, CAR, NPF ) terhadap profitabilitas pada Bank Umum

Syariah di Indonesia?

b. Faktor apakah yang mempunyai pengaruh kinerja keuangan eksternal

(BI RATE, INFLASI ) terhadap profitabilitas pada Bank Umum

Syariah di Indonesia?

c. Bagaimanakah strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja keuangan

Bank Umum Syariah di Indonesia ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan

faktor-faktor determinasi profitabilitas dan likuiditas pada bank umum syariah di

Indonesia. Secara rinci tujuan sebagai berikut:

1. Menjelaskan dan menganalisis Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan

Bank Umum Syariah di Indonesia di susun rumusan minor :

a. Menganalisis pengaruh kinerja keuangan internal (FDR, BOPO, CAR,

NPF ) terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia.

10

Page 24: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

b. Menganalisis pengaruh kinerja keuangan eksternal (BI RATE,

INFLASI ) terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di

Indonesia.

c. Menganalisis keputusan untuk strategi peningkatan kinerja keuangan

Bank Umum Syariah di indonesia.

D. Batasan Masalah

Pada penelitian ini akan dibahas faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia pada tahun

2009-2017 dan mengaalisis strategi meningkatkan kinerja Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia. Sebelumnya telah diidentifikasi faktor faktor yang mungkin

mempengaruhi profitabilitas dan antara lain:

1. Faktor Internal (FDR, BOPO, CAR, NPF) berpengaruh terhadap

profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Faktor Eksternal (BI RATE, INFLASI ) berpengaruh terhadap profitabilitas

(ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Faktor eksternal dan Internal strategi peningkatan kinerja keuangan Bank

Umum Syariah di Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan konsep latar belakang dan tujuan penelitian, maka penelitian

ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain:

1. Menjadi salah satu referensi dalam kajian tentang profitabilitas pada Bank

Umum Syariah.

11

Page 25: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

2. Bagi mahasiswa, bisa menjadi rujukan untuk penelitian dengan tema

serupa.

3. Bagi bank, dapat menjadi referensi dalam menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi profitabilitas serta dapat sebagai bahan untuk mengambil

keputusan.

12

Page 26: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Teori Perusahaan (Entity Theory)

Dalam konsep ini perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan

berbeda atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hal ini

termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara

keseluruhannya agar terpisah dari urusan pribadi dari seorang pemiliknya. Namun,

diperbolehkan bagi seorang pemilik untuk dapat memperoleh informasi yang

benar mengenai kondisi perusahaannya. Business entity concept atau dalam

literatur-literatur teori akuntansi dikenal dengan digagas oleh Paton (1962),

seorang professor dari Universitas Michigan. Ditegaskan olehnya, bahwa dengan

adanya entity theory, perusahaan dengan pemiliknya menjadi terpisah.

Kepemilikan aset dimiliki oleh perusahaannya,dan antara kewajiban dengan

pemegang ekuitas oleh investor dalam aset tersebut merupakan hak yang berbeda.

Atas dasar konsep ini, maka dapat dirumuskan dalam posisi keuangan atau neraca

bahwa aset sama dengan jumlah kewajiban ditambah dengan ekuitas pemilik.

Konsep ini menurut Suwardjono (2005) mempersonifikasi badan usaha

sebagai orang yang dapat melakukan perbuatan hukum dan ekonomi,misalnya

dalam pembuatan kontrak dan kepemilikan aset. Menurutnya, sebagai

konsekuensi dari konsep entitas, hubungan antara entitas dengan pemilik

dipandang sebagai hubungan bisnis terutama dalam hak dan kewajiban atau utang

13

Page 27: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

piutang. Meskipun antara perusahaan dengan pemiliknya terpisah, namun pemilik

tetap berhak atas keuntungan yang harus diberikan oleh perusahaan dalam bentuk

dividen. Laba bersih yang diperoleh dengan demikian bukanlah serta-merta adalah

hak dari pemilik perusahaan. Diperlukan proses dalam menentukan dapat

ditentukan kebijakan distribusi laba dalam bentuk dividen atau mengambil

kebijakan untuk menahan laba, yang dikenal dengan laba ditahan yang

ditambahkan pada ekuitas pada posisi keuangan, yang secara substansi juga

menambah kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. Dalam hubungan antara

perusahaan dengan pemilik ini memang perlu pengkajian apakah entity theory

selamanya menjadi relevan pada semua bentuk bisnis. Sebab pada tiap bentuk

bisnis, tetap ada keinginan pemilik untuk menjadi bagian dari manajemen dan

mengoperasikan bisnisnya tersebut. Namun, American Accounting Association

(AAA) yang dikutip Wolk, Francis, dan Tearney (1991:132) dalam bukunya

Accounting Theory: a Conceptual and Institutional Approach menyatakan bahwa

: Although the entity theory provides a good description of the relationship

between the firm and its owners, its duality relative to income and owner’s equity

in the traditional form has probably been responsible for fact that its precepts

have nottaken a strong hold in committee reports and release of various

accounting bodies.

Konsep entitas bisnis (business entity concept) memberikan konsekuensi

bahwa laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban perusahaan dan

bukanlah pertanggungjawaban pemilik, maka dengan demikian pendapatan dan

biaya dipandang sebagai perubahan dalam kekayaan perusahaan bukannya

14

Page 28: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

perubahan dalam kekayaan pemilik. Sebagai implikasi dalam administrasi

perusahaan yang baik, menyatakan bahwa menjadi hal yang sangat penting untuk

memisahkan transaksi perusahaan dan transaksi pribadi. Dalam administrasi

lainnya, terutama dalam memperlakukan biaya, semua biaya yang secara nyata

terjadi dalam perusahaan adalah tepat untuk dicatat pertama kali sebagai bagian

dari total kekayaan (aset atau aktiva) perusahaan. “Jadi, biaya pendirian

perusahaan, biaya emisi saham, dan biaya yang ada hubungannya dengan hal

tersebut adalah unsur aktiva perusahaan (Suwardjono, 1986:5), yang jelas konsep

ini mendapat legitimasi dengan diakuinya dalam bentuk badan usaha Perseroan

Terbatas (PT) secara hukum. Menurut Aulia dan Havidz (2013:4) Teori

Perusahaan pada mulanya,perusahaan dipandang sebagai usaha yang

memaksimasi laba sebagai sasaran utamanya : yaitu pemilik-manajer perusahaan

diasumsikan berusaha memaksimumkan laba jangka pendek perusahaan.

Selanjutnya penekanan pada laba diperluas untuk mencakup ketidakpastian dan

dimensi waktu. Dalam teori yang lebih lengkap ini, sasaran utama perusahaan

dipandang sebagai maksimalisasi nilai yang diharapkan bukan memaksimalisasi

laba jangka pendek. Sasaran memaksimalisasinilai yang diharapkan sekarang

dipandang sebagai tujuan utama bisnis dalam teori ekonomi tentang perilaku

perusahaan. Manajer dari perusahaan modern mendapatkan penjualan maksimum

setelah tingkat keuntungan cukup yang didapat untuk memuaskan stakeholders.

2. Teori Commercial Loan Theory

Commercial Loan Theory atau real bills doctrine atau productive theory of

credit mulai dikenal sekitar abad 18. Kajian teori ini dilakukan oleh Adam Smith

15

Page 29: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

dalam bukunya yang terkenal The Wealth of Nation yang diterbitkan tahun 1776.

teori ini beranggapan bahwa bank hanya boleh memberikan pinjaman dengan

surat dagang jangka pendek yang dapat dicairkan dengan sendirinya (self

liquiditing). Self Liquiditing berarti pemberian pinjaman mengandung makna

untuk pembayaran kembali. Teori ini menyatakan secara spesifik bahwa bank-

bank hanya akan memberikan kredit jangka pendek yang sangat mudah dicairkan

atau likuid (“Short Term, Self Liquiditing”) melalui pembayaran kembali

(angsuran) atas kredit tersebut sebagai sumber likuiditas. Esensi commercial loan

theory dalam landasan penelitian ini adalah bank memberikan pembiayaan kepada

masyarakat dengan perjanjian bagi hasil yang telah disepakati. Hal ini sesuai

dengan fungsi dari perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi, yaitu

mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan

atau financing yang memang adalah salah satu kegiatan utama dari bank tersebut

untuk mendapatkan laba.

3. Manajemen Strategi

Manajemen strategi didefinisikan oleh beberapa ahli secara berlainan.

Menurut Jauch dan Glueck (1993), manajemen strategi adalah sejumlah keputusan

dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah

strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses

manajemen strategi ialah cara dengan jalan mana para perencana strategi

menentukan sasaran dan mengambil keputusan. Sementara Hax dan Majluf

(1991), merumuskan bahwa manajemen strategik merupakan suatu integrasi

16

Page 30: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

antara sistem administrasi, struktur dan budaya organisasi dengan pengambilan

keputusan strategik operasional pada setiap tingkatan hierarki dalam perusahaan.

Kusnadi (2001) mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu seni

(keterampilan), teknik dan ilmu merumuskan, mengimplementasikan dan

mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan fungsional organisasi yang

selalu dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal yang senantiasa

berubah, sehingga memberikan kemampuan kepada organisasi untuk mencapai

tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut David (2004), manajemen strategik merupakan seni dan pengetahuan

untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan-

keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi untuk mencapai sasarannya.

Proses manajemen strategik terdiri dari tiga tahapan, yaitu perumusan strategi,

implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

1. Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali

peluang dan ancaman dari lingkungan eskternal perusahaan, menentukan

kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka

panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi yang

terbaik untuk dilaksanakan. Isu perumusan strategi mencakup

keputusan-keputusan mengenai bisnis baru apa yang akan dimasuki,

bisnis apa yang perlu dihindari atau dihentikan, bagaimana

mengalokasikan sumberdaya, apakah melakukan ekspansi atau

diversifikasi, apakah memasuki pasar internasional, apakah melakukan

17

Page 31: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

merjer atau membentuk joint venture lainnya, dan bagaimana

menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing.

2. Implementasi atau penerapan strategi menuntut perusahaan untuk

menetapkan tujuan tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan-

kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya

sehingga strategi yang telah dirumuskan dapat dilaksanakan.

Implementasi strategi mencakup pengembangan budaya organisasi yang

mendukung strategi, mengembangkan struktur organisasi yang efektif,

mengarahkan kembali usaha pemasaran, menyusun anggaran,

mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, dan menyesuaikan

kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi. Dengan demikian,

implementasi strategi merupakan tahap tindakan manajemen strategis

dengan memobilisasi para karyawan dan manajer untuk menerapkan

strategi yang telah dirumuskan pada tindakan nyata.

3. Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dari proses manajemen

strategik. Terdapat tiga aktivitas utama dalam tahap evaluasi strategi,

yaitu (1) meninjau ulang faktor-faktor eksternal dan internal berdasarkan

pada strategi yang sedang dilaksanakan; (2) melakukan pengukuran

kinerja; dan (3) mengambil tindakan perbaikan.

4. Proses Perencanaan Strategi

Hax dan Majluf (1991) mengemukakan bahwa proses perencanaan strategi

bisnis ditekankan pada formulasi strategi dan program-program strategik.

Sementara itu, menurut Steiner (1979), terdapat empat pendekatan untuk

18

Page 32: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

menyusun suatu rencana stratagik, yaitu pendekatan top-down, pendekatan dari

bottom-up, kombinasi kedua pendekatan tersebut, dan perencanaan melalui

kelompok kerja.

Menurut Ansoff dan Mc Donnell (1990), perencanaan strategik merupakan

suatu prosedur yang sistematik bagi manjemen kewirausahaan yang menjadi

dasar dalam menentukan strategi masa depan perusahaan atas pengujian alternatif-

alternatif strategi yang baru. Di lain pihak, Lorange (1980) mengemukakan

bahwa proses perencanaan strategi meliputi dua unsur utama, yaitu manajemen

strategik dan peringkat strategi. Manajemen strategik meliputi penentuan tujuan,

formulasi strategi, perencanaan anggaran dan sumberdaya, implementasi dan

pengawasan (pemantauan) serta kompensasi. Adapun peringkat strategi terdiri

dari peringkat program dan peringkat fungsional.

Pada proses perencanaan strategi pengembangan suatu industri terjadi

proses adaptasi berdasarkan karakteritik kelembagaannya. Menurut Kotler,

Jatusripitak, dan Maesincee (1997), faktor-faktor penentu dalam pembangunan

industri suatu bangsa ditentukan oleh terdapatnya daya tarik industri dan

kemampuan bersaing. Daya tarik industri ditandai oleh adanya nilai tambah yang

tinggi per pekerja, industri terkait, daya saing masa depan, spesialisasi industri,

potensi ekspor, dan prospek permintaan domestik. Di lain pihak, daya saingnya

ditentukan oleh kemampuan industri tersebut untuk bersaing secara global yang

diukur dari hasil penilaian kemampuan industri dan potensi pengembangan

kemampuan industri dalam suatu negara. Kedua faktor tersebut dapat dijadikan

19

Page 33: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

sebagai dasar dalam menentukan strategi pengembangan industri, khususnya

strategi investasi dan pengembangan usaha.

5. Kinerja keuangan Perbankan syariah

Kinerja Perbankan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan

dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok

penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran

organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan

(Dendawijaya, 2009). Jadi, kinerja (performance) bank adalah gambaran

mengenai prestasi kerja perusahaan atau kemampuan kerja perusahaan atas

kegiatan operasional yang dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengetahui prestasi

yang dicapai perusahaan perlu dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan

dalam kurun waktu tertentu.

Rentabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba

yang dinyatakan dalam persentase (Hasibuan, 2005). Analisis rasio rentabilitas

bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio

dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank

(Dendawijaya, 2009). Faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas bank

adalah manajemen. Seluruh manajemen suatu bank baik mencakup manajeman

permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen

20

Page 34: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

rentabilitas dan manajemen likuiditas pada akhirnya akan mempengaruhi dan

bermuara pada perolehan laba perusahaan perbankan (Aristya, 2010).

Implementasi analisis profitabilitas adalah pada profitability ratio atau

disebut juga dengan operating ratio. Salah satu rasio yang sering digunakan

dalam pengukuran kinerja perusahaan yakni Return On Assets (ROA). ROA

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan.ROA memfokuskan kemampuan.

6. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan dari usahanya (Suntoto, 2013:113). Untuk menentukan profitabilitas

diukur kemampuan manajemen perusahaan, dalam hal ini perbankan dalam

memanfaatkan total aktiva maupun aktiva bersih. Daya tarik bagi investor dan

pemilik perusahaan, yaitu tingkat profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi tingkat

profitabilitas maka keuntungan yang didapat oleh investor akan semakin tinggi

pula. Profitabilitas adalah parameter yang menunjukkan pendekatan manajemen

dan posisi kompetitif bank di perbankan berbasis pasar (Yadollahzadeh,2013).

Parameter ini membantu bank untuk mentolerir beberapa tingkat risiko dan

mendukung mereka terhadap masalah jangka pendek (Yadollahzadeh,2013).

Menurut R. Agus Sartono (2010:122) menyatakan bahwa profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Kasmir (2011:196)

menyatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Menurut Susan Irawati (2006:58)

21

Page 35: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

menyatakan bahwa rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau

merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat

kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat efektifitas pengelolaan

(manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang

dihasilkan dari penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini

menunjukkan efisiensi perusahaan.

Profitabiltas sebagai dasar dari adanya ketertarikan antara efisiensi

operasional dan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu bank. Tujuan analisis

profitabiltas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Yadollahzadeh,2013).

Kinerja keuangan perusahaan dari sisi manajemen, mengharapkan laba bersih

sebelum pajak (earning berfore tax) yang tinggi karena semakin tinggi laba

perusahaan semakin flexible perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional

perusahaan.

Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank

karena OJK sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan

profitabilitas suatu bank diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal

dari simpanan masyarakat (Yadollahzadeh,2013) Semakin tinggi ROA suatu bank,

22

Page 36: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

semkain besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula

posisi bank dari segi penggunaan dan pemanfaatan asset (Yadollahzadeh,2013).

Tingginya nilai rasio ini mengindikasikan jika profitabilitas yang dicapai bank

dalam periode hitung rasio tersebut tinggi.

Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang

digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi

ROA semakin baik, karena return semakin besar. Terdapat dua unsur penting

dalam menghitung ROA yaitu:

1) Earning Before Tax (EBT), adalah laba perusahaan (bank) sebelum

dikurangi pajak.

2) Total asset, merupakan total aktiva yang dimilki bank yang terdiri dari

aktiva lancar dan aktiva tetap.

Secara matematis ROA dirumuskan sebagai berikut:

7. Likuiditas

Rasio likuiditas yang lazim digunakan dalam dunia perbankan terutama

diukur dari Loan to Deposit Ratio (LDR). Bank konvensional sering digunakan

sebagai objek penelitian, sehingga dalam menghitung rasio sering digunakan

istilah Loan yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR). Dalam perbankan syariah tidak

23

Page 37: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

dikenal istilah kredit (loan) namun pembiayaan (financing). Pada umumnya

konsep yang sama ditunjukkan pada bank syariah dalam mengukur likuiditas yaitu

dengan menggunakan Financing to Deposit Ratio . Financing to Deposit Ratio

(FDR) yaitu seberapa besar dana pihak ketiga bank syariah yang dilepaskan untuk

pembiayaan (Muhammad, 2005).

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/PBI/2010, batas LDR suatu

bank secara umum sekitar 78% - 92%. Selain itu menurut Asosiasi Perbankan

Syariah Indonesia (ASBSINDO), bank syariah idealnya memiliki FDR 80% -

90%. Batas toleransi FDR perbankan Syariah sekitar 100%, hal ini dimaksudkan

agar likuiditas bank syariah tetap terjaga. FDR perbankan syariah yang tinggi

(diatas 100%) akan menjadi ancaman serius bagi likuiditas bank syariah itu

sendiri. Besar kecilnya rasio FDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas

bank tersebut. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam

bentuk kredit, maka jumlah dana yang menganggur berkurang dan penghasilan

yang diperoleh akan meningkat. Hal ini tentunya akan meningkatkan FDR

sehingga profitabilitas bank juga meningkat. Menurut Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 13/27/DPM Tanggal 1Desember 2011, rumus rasio FDR

sebagai berikut :

Pembiayaan (financing) dalam industri perbankan syariah adalah

penyaluran dana kepada pihak ketiga, bukan bank, dan bukan Bank Indonesia

dengan menggunakan beberapa jenis akad. Penyaluran dana pihak ketiga dalam

24

Page 38: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

industri perbankan syariah harus berhubungan dengan sektor riil dan tidak boleh

bersifat spekulatif (Amalia dan Edwin, 2007 dalam Dewi, 2010 ).

a. Adapun dana pihak ketiga dalam bank syariah berupa (Muhammad,

2005): Titipan (Wadiah) simpanan yang dijamin keamanan dan

pengembaliannya tapi tanpa memperoleh imbalan atau keuntungan.

b. Partisipasi modal berbagi hasil dari berbagai risiko untuk investasi umum.

c. Investasi khusus dimana bank hanya berlaku sebagai manajer investasi

untuk memperoleh fee dan investor sepenuhnya mengambil risiko atas

investasi tersebut. Jika FDR bank meningkat, berarti penyaluran dana ke

pembiayaan semakin besar, sehingga laba akan meningkat. Peningkatan

laba tersebut mengakibatkan kinerja bank yang diukur dengan ROA

semakin tinggi. Pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang

dihimpun dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam

bentuk pembiayaan yang nantinya dapat menambah pendapatan bank baik

dalam bentuk bonus maupun bagi hasil, yang berarti profit bank syariah

juga harus meningkat (Setiawan, 2009).

Jika FDR bank meningkat, berarti penyaluran dana ke pembiayaan

semakin besar, sehingga laba akan meningkat. Peningkatan laba tersebut

mengakibatkan kinerja bank yang diukur dengan ROA semakin tinggi. Pihak

manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk

kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan yang nantinya dapat

menambah pendapatan bank baik dalam bentuk bonus maupun bagi hasil,

yang berarti profit bank syariah juga harus meningkat (Setiawan, 2009)

25

Page 39: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

8. Efisiensi

Penilaian aspek efisiensi dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank

dalam memanfaatkan dana yang dimiliki untuk membiayai kegiatan

operasionalnya. Efisiensi operasional berarti biaya yang dikeluarkan untuk

menghasilkan keuntungan lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari

penggunaan aktiva tersebut. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional sering disebut rasio efisiensi operasional, rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien

biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan (Yuliani, 2007).

Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam

rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (seperti biaya bunga, biaya tenaga

kerja, biaya pemasaran, dan biaya operasional lainnya). Pendapatan operasional

merupakan pendapatan utama bank yang diperoleh dari penempatan utama bank

dalam bentuk kredit dan pendapatan operasional lainnya (Taswan, 2010). Sesuai

dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004,

perhitungan REO yang diproksikan dengan BOPO sebagai berikut :

Menurut Bank Indonesia (Surat Edaran Bank Indonesia, 2004), efisiensi

operasi diukur dengan membandingkan total biaya operasi dengan total

pendapatan operasi. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan

operasional dalam menutup biaya operasional. Rasio yang semakin meningkat

26

Page 40: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional

dan meningkatkan pendapatan operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian

karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya (Ponco, 2008).

Tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh

terhadap tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank. Jika kegiatan operasional

dilakukan dengan efisien maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan

naik. Sehingga semakin besar rasio efisiensi, maka semakin menurun kinerja

keuangan perbankan. Begitu juga sebaliknya, jika rasio biaya operasional terhadap

pendapatan operasional semakin kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas suatu perusahaan (perbankan) semakin meningkat (Ponco, 2008).

Hal ini juga didukung oleh penelitian (Setiawan, 2009) dan (Yuliani, 2007) yang

dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa semakin efisien kinerja operasional

suatu bank, maka keuntungan yang diperoleh akan semakin besar.

9. Permodalan

Penilaian aspek permodalan merupakan penilaian terhadap kecukupan

modal bank untuk mengantisipasi risiko saat ini dan yang akan datang. Modal

merupakan aspek penting bagi suatu unit bisnis bank. Kecukupan modal suatu

bank mempengaruhi bank dalam beroperasi ataupun tidak, serta berkaitan dengan

dipercaya atau tidaknya suatu bank oleh pengguna jasa bank. Dalam kaitannya

dengan fungsi dari modal bank, Brenton C. Leavitt menekankan ada 4 hal penting,

yaitu (Muhammad, 2005) :

a. Untuk melindungi deposan yang tidak diasuransikan pada saat bank

insolvable dan likuidasi

27

Page 41: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

b. Untuk menyerap kerugian yang tidak diharapkan guna menjaga

kepercayaan masyarakat bahwa bank dapat terus beroperasi.

c. Untuk memperoleh saran fisik dan kebutuhan dasar lainnya yang

diperlukan untuk menawarkan pelayanan bank.

d. Sebagai alat pelaksanaan peraturan pengendalian ekspansi aktiva yang

tidak tepat.

Kecukupan modal berkaitan dengan penyediaan modal sendiri yang

diperlukan untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul dari pergerakan

aktiva bank yang pada dasarnya sebagian besar dana berasal dari dana pihak

ketiga atau masyarakat. Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan dan

memberikan dampak meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada bank,

sehingga berdampak pada meningkatnya ROA. Pembentukan dan peningkatan

peranan aktiva bank sebagai penghasil keuntungan harus memperhatikan

kepentingan pihak-pihak ketiga sebagai pemasok modal bank (Kasmir, 2010).

Dengan demikian bank harus menyediakan modal minimum yang cukup

untuk menjamin kepentingan pihak ketiga. Rasio kecukupan modal yang sering

disebut dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) mencerminkan kemampuan bank

untuk menutup risiko kerugian dari aktivitas yang dilakukannya dan kemampuan

bank dalam mendanai kegiatan operasionalnya. Sesuai peraturan Bank Indonesia

No. 10/15/PBI/2008, permodalan minimum yang harus dimiliki bank adalah 8 %.

Suatu bank yang memiliki modal yang cukup diterjemahkan kedalam

profitabilitas yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa semakin tinggi modal yang

28

Page 42: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

diinvestasikan di bank, maka semakin tinggi profitabilitas bank . Adapun besarnya

nilai CAR suatu bank dapat dihitung dengan rumus :

Modal sendiri bank syariah terdiri dari modal inti ditambah dengan

pelengkap. Perhitungan kebutuhan modal didasarkan pada aktiva tertimbang

menurut risiko (ATMR). Aktiva dalam perhitungan ini mencakup aktiva yang

tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif. Terhadap

masing-masing jenis aktiva ditetapkan bobot risiko yang besarnya didasarkan

pada kadar risiko yang terkandung dalam aktiva itu sendiri atau yang didasarkan

pada penggolongan nasabah, penjamin, atau sifat barang jaminan (Muhammad,

2005).

Pada bank syariah, perhitungan ATMR sedikit berbeda dari bank

konvensional. Aktiva pada bank syariah dibagi atas aktiva yang dibiayai dengan

modal sendiri serta aktiva yang didanai oleh rekening bagi hasil (Muhammad,

2005). Aktiva yang didanai oleh modal sendiri dan hutang, risikonya ditanggung

modal sendiri, sedangkan yang didanai oleh rekening bagi hasil risikonya

ditanggung oleh rekening bagi hasil itu sendiri. Pemilik rekening bagi hasil berhak

menolak untuk menanggung risiko atas aktiva yang dibiayainya apabila kesalahan

terletak pada pihak Mudharib (bank).

Menurut Yuliani (2007), CAR juga biasa disebut dengan kecukupan

modal, yang berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko

kerugian yang mungkin timbul dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung

29

Page 43: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

risiko serta membiayai seluruh benda tetap dan inventaris bank. Manajemen bank

perlu mempertahankan atau meningkatkan nilai CAR sesuai ketentuan Bank

Indonesia karena dengan modal yang cukup, maka bank dapat melakukan

ekspansi usaha dengan lebih aman dalam rangka meningkatkan profitabilitasnya.

10. Non Performing Financing

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio keuangan yang

menunjukkan risiko pembiayaan yang dihadapi bank akibat pemberian

pembiayaan dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda. Semakin kecil

Non Performing Financing (NPF) maka semakin kecil pula risiko kredit yang

ditanggung pihak bank. Dengan demikian apabila suatu bank mempunyai Non

Performing Financing (NPF) yang tinggi, menunjukkan bahwa bank tersebut

tidak profesional dalam mengelola kreditnya, sekaligus memberikan indikasi

bahwa tingkat risiko atau pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah

dengan tingginya Non Performing Financing (NPF) yang dihadapi bank

(Lemiyana: 2016).

NPF (Non-Performing Financing) atau rasio pembiayaan bermasalah

istilah yang digunakan sebagai pengukur tingkat kegagalan pengembalian kredit

atau pembiayaan oleh bank selaku kreditur. NPF lebih dikenal dengan nama Non

Performing Loan (NPL). Dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004

tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum,

semakin tinggi nilai NPL (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. Sehingga,

semakin tinggi NPF maka semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan

jumlah kredit bermasalah semakin besar. Hal ini didukung hasil penelitian Gozali

30

Page 44: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

(2007); Jalal (2008); Setiawan (2009); Adyani dan Sampurno (2011) dan

Sulistianingrum (2013). Namun, lain halnya dengan Sabir, dkk (2012); Wibowo

dan Syaichu (2013) dan Ramadhan (2013) yang menyatakan bahwa NPF tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA (Sumarlin:2016). Secara matematis

dapat dirumuskan sebagai berikut:

NPF = Pembiayaan (KL,D,M) X 100% Total Pembiayaan

11. Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara

umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan

mengukur persentase perubahan dalam indeks harga konsumen yang

mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti produk

kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar, layanan kesehatan dan listrik

(Madura, 2007:128). Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli

rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karena itu, risiko inflasi juga bisa disebut

sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya

menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli

yang dialaminya (Tandelilin, 2010:103).

Kasmir (2010:40) menyatakan inflasi adalah proses kenaikan harga barang

secara umum dan terus menerus dalam waktu periode yang diukur dengan

menggunakan indeks harga. Tingkat pengembalian investasi saham berkorelasi

positif dengan nilai rill dan tingkat pengembalian investasi berkorelasi negatif

dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Indeks harga dalam mengukur inflasi

31

Page 45: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

antara lain: (a) indeks harga konsumen, digunakan untuk mengukur biaya - biaya

barang dan jasa yang dibeli untuk menunjang kebutuhan hidup sehari – hari

dengan perubahan indeks harga dari tahun ketahun. (b) indeks perdagangan besar,

merupakan usaha yang menitik beratkan pada sejumlah barang pada tingkat

perdagangan besar. Ini berarti harga bahan mentah atau bahan jadi masuk dalam

perhitungan indeks harga, dan (c) gross net product (GNP) deflator, merupakan

suatu jenis indeks harga yang sangat berbeda dengan dua jenis indeks di atas yang

mencangkup dalam jumlah barang dan jasa yang jumlah perhitungannya menjadi

lebih banyak dibanding dengan dua indeks di atas.

Inflasi dapat mempengaruhi beban operasi suatu perusahaan yang

menghasilkan produk dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan

baku. Upah juga dapat dipengaruhi oleh inflasi. Tingkat inflasi yang lebih tinggi

akan menyebabkan peningkatan yang lebih besar lagi dalam beban operasi suatu

perusahaan. Pendapatan suatu perusahaan juga tinggi selama periode inflasi tinggi

karena banyak perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi guna

mengompensasikan beban yang lebih tinggi (Madura, 2007:128).

Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung pada

derajat inflasi itu sendiri, inflasi yang berlebihan dapat merugikan perekonomian

secara keseluruhan, yaitu dapat membuat perusahaan mengalami kebangkrutan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham

di pasar. Sementara yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi

menjadi sangat lamban, dan pada akhirnya harga saham juga bergerak dengan

lambat. Pekerjaan yang sulit adalah menciptakan tingkat inflasi yang dapat

32

Page 46: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

menggerakan dunia usaha menjadi semarak, pertumbuhan ekonomi dapat

menutupi pengangguran, perusahaan memperoleh keuntungan yang memadai, dan

harga saham bergerak normal (Samsul, 2006:201).

Inflasi dapat dirumuskan sebagai kenaikan harga umum, yang bersumber

pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang (Gilarso,

2004:200). Angka inflasi dihitung oleh badan pusat statistik dari persentase

perubahan indeks harga konsumen (IHK) pada suatu saat dibandingkan dengan

IHK pada periode sebelumnya. IHK adalah perbandingan relatif dari harga suatu

paket barang dan jasa pada suatu saat dibandingkan dengan harga-harga barang

dan jasa tersebut pada tahun dasar, dan dinyatakan dalam persen (Gilarso,

2004:201). Rumus yang digunakan untuk mencari Inflasi adalah sebagai berikut

(Gilarso, 2004:201):

12. BI Rate

Menurut Dahlan (2005:139) BI rate adalah suku bunga dengan tenor satu

bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodic untuk jangka waktu

tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter.

Definisi BI Rate menurut Bank Indonesia BI Rate adalah suku bunga

kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang

ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate

merupakan indikasi level suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank

Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi. Penentuan BI Rate biasanya

ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) triwulanan (Januari, April, Juli,

dan Oktober) untuk berlaku selama triwulan berjalan dengan mempertimbangkan

33

Page 47: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

rekomendasi BI Rate yang dihasilkan oleh fungsi reaksi kebijakan dalam model

ekonomi untuk pencapaian sasaran inflasi (Nuryazini, 2008 dalam Febriana dan

Prima, 2009

34

Page 48: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.4

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Hasil

Persamaan Perbedaan Dependen Independen

1 Dhian Pratiwi

Pengaruh CAR, BOPO, NPF DAN FDR Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah

ROA

CAR, BOPO, NPF DAN FDR

• Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), rasio BOPO memiliki pengaruh paling tinggi terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA).

• Variable independen yang digunakan adalah BOPO, NPF, dan FDR.

• Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda.

• Variable dependen yang digunakan adalah ROA.

• Periode yang digunakan dari 2005 – 2010.

2

Etienne BordeleaudanChristopher Graham (2010)

The Impact of Liquidity on Bank Profitability

ROA, ROE

Cash Ratio, government –Issued, government- guaranteed securities.

• Hasil penelitian menunjukkan peningkatan profitabilitas pada bank yang menahan liquid asset, namun ada satu titik dimana menahan asset liquid lebih tinggi justru menurunkan profitabilitas bank.

• Menggunakan variable independen FDR, dan CAR.

• Menggunakan variable dependen ROA.

• Menggunakan metode data panel

• Periode yang digunakan dari tahun 2013-2017

• Menggunakan metode E-Views

35

Page 49: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

3

Afia Akter dan Khaled Mahmud (2014)

Liquidity-Profitability Relationship in Bangladesh Banking Industry. ROA,RO

E

Bank's Size, Gearing Ratio, NPLs Ratio, Asset management, Operating Efficiency, Capital Adequacy

• Gearing ratio dan CAR berpengaruh positif terhadap ROA

• Size tidak berpengaruh terhadap ROA dan ROE

• Asset management berpengaruh signifikan positif terhadap model I dan tidak signifikan pada model II

• Menggunakan variable independen yaitu: BOPO, Inflasi.

• Menggunakan variable dependen ROA

• Menggunakan variable independen yaitu: NPF, FDR, BI Rate

• Periode penelitian tahun 2013-2017

• Menggunakan metode data panel analisis data E-Views

4

Gunartin (2015)

Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Dan Konvensional Di Indonesia Periode Juni 2010–2013.

Profitabilitas

Inflasi, SBI • Faktor eksternal (inflasi dan SBI) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia

• Faktor internal (CAR dan NPL) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan konvensional di Indonesia

• Menggunakan variabel independen yaitu Inflasi

• Menggunakan alat analisis Regresi Berganda. Menggunakan variabel dependen Profitabilitas.

• Menggunakan variabel independen SBI dan NPL

• Menggunakan jangka waktu 2010 - 2013.

36

Page 50: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

5

Lemiyana (2016),

Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah.

ROA NPF, FDR, BOPO

• Secara simultan Variabel (NPF), (FDR), (BOPO), (CAR), Inflasi, dan Nilai Tukar tidak adapengaruh signifikan terhadap (ROA).

• Menggunakan variabel independen yaitu: CAR, BOPO, FDR, NPF dan Inflasi.

• Menggunakan alat analisis Regresi Berganda.

• Menggunakan variabel independen nilai tukar.

6 Sumarlin (2016),

Analisis Pengaruh Inflasi, CAR, FDR, BOPO, DAN NPF Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah

Profitabilitas

Inflasi, CAR, FDR, BOPO, DAN NPF

• secara simultan kelima variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap ROA.

• Secara parsial, BOPO, NPF dan CAR yang memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

• Menggunakan variabel independen yaitu: CAR, BOPO, FDR, dan NPF.

• Menggunakan alat analisis Regresi Berganda.

• Menggunakan variable independen inflasi dan zakat.

37

Page 51: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

7

Limon Moinur Rasul (2013)

Impact of Liquidity on Islamic Bank’s Profitability: Evidence from Bangladesh.

ROA, ROE, ROD

CDTA, CDDEP, INVSTA, INVSDEP

Hasil penelitian secara statistik menunjukkan CTDA berpengaruh terhadap semua variable profitabilitas, sementara CDDEP berpengaruh tidak signifikan pada semua variable profitabilitas kecuali ROE. INVSTA dan INVSDEP berpengaruh signifikan terhadao semua variable profitabilitas. Tapi, ketika ROE tidak dipengaruhi secara signifikan oleh semua variable likuiditas, ROA, dan ROD justru memiliki korelasi signifikan dengan model yang sama pada level signifikan 1%.

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Menggunakan variabel CAR, NPF,BOPO, FDR, Inflasi dan BI Rate.

• Menggunakan metode analisis data panel

• Periode tahun 2013-2017

8

Victor Curtis Lartey, Samuel Antwi, Eric Kofi Boadi (2013)

The Relationship between Liquidity and Profitability of Listed Banks in Ghana ROA

TIR • Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas.

• Variable independen yang digunakan adalah CAR.

• Variable dependen yang digunakan adalah ROA.

• Periode yang digukan dari tahun 2013 – 2017.

• Menggunakan variabel NPF,BOPO, FDR, Inflasi dan BI Rate.

• Menggunakan metode analisis data panel

38

Page 52: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

9

Sujan Chandra Paul, Probir Kumar Bhowmik, Mohammad Rakibul Islam, Md. Abdul Kaium, Abdullah Al Masud (2013).

Profitability and Liquidity of Conventional Banking and Islamic Banking in Bangladesh: A Comparative Study.

ROA, ROE, PER, NPM, EPS, profit per branch, profit per employee

LDR dan LAR

• Hasil studi menunjukkan bank Islam masih kalah dibandingkan dengan bank konvensional pada tahun 2008 dan 2009 dari segi profitabilitas.

• Variabel yang digunakan adalah CAR.

• Periode Tahun 2013-2017.

• Menggunakan metode analisis data panel

• Variabel independen yang digunakan diantaranya FDR, BOPO, NPF, Inflasi dan BI Rate

10 Bilal, et.al (2013)

Influence of Bank Specific and Macroeconomic Faktors on

Profitability of Commercial Banks: A Case Study of Pakistan

Return on Asset

Inflation, Capital Ratio, Non performing loans

• Nonperforming loans to total advances and inflation have negative significant impact on Return on assets while real gross domestic product has positive impact on ROA. Capital ratio has positive significant impact on ROE.

• ROA • Infalation

• NPL • GDP

39

Page 53: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

11

Muhammad Asif Khan (2015)

• Gauging Profitability and Liquidity of Islamic Banks: Evidence from Malysia and Pakistan.

• return on asset (ROA), return on equity (ROE), current ratio, cash & portofolio investment to deposit, dan loan to asset ratio (LAR).

• profit margin, profit to expense, earning per share (EPS), cash ratio, dan loan to deposit ratio (LDR).

• Hasil penelitian menunjukkan tingkat profitabilitas bank Islam di Malaysia lebih baik dibandingkan bank Islam di Pakistan

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Variabel independen diantaranya CAR, NPF, FDR, BOPO Inflasi dan BI Rate

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis data panel E-Views

40

Page 54: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

12 Antoniana Davydenko (2010)

• Determinants of Bank Profitability in Ukraine

• ROA dan ROE

• cost management, likuiditas, loans to total assets, dan deposit to total assets

Hasil penelitian menunjukkan loans to total asset, deposit to total assets dan likuiditas berpengaruh signifikan negative terhadap profitabilitas.

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Menggunakan variabel independen likuiditas

• Variabel independen diantaranya CAR, NPF, FDR, BOPO Inflasi dan BI Rate

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis data panel E-Views

13

Anna P.I Vong dan Hoi Si Chan

• Determinants of Bank Profitability in Macau

• ROA • internal ( EQTA, LOTA, DETA, PRTO, NETA, NIGI, TOPB, INDE

• eksternal ( RGDP, RINT DAN INFL

Hasil penelitian menunjukkan jika efisiensi menjadi faktor utama mempengaruhii profitabilitas perbankan di macau. Faktor eksternal yang paling signifikan berpengaruh terhadap kinerja perbankan di macau hanya inflation rate.

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Menggunakan variabel independen inflasi

• Variabel independen diantaranya CAR, NPF, FDR, BOPO dan BI Rate

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis data panel E-Views

41

Page 55: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

14

Ali Sulaiman Alsatti (2014)

• The Effect the Liquidity Management on Profitability in the Jordanian Commercial Banks

• ROA dan ROE

• Invesment ratio, quick ratio, cpital ratio, net credit facilities/ total assets and liquid assets ratio

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif quick ratio dan investment ratio meningkatkan profitabilitas, sementara terdapat capital ratio dan liquid asset ratio berpengaruh negative terhadap profitabilitas bank di Yordania.

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Menggunakan variabel independen likuiditas

• Variabel independen diantaranya CAR, NPF, FDR, BOPO Inflasi dan BI Rate

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis data panel E-Views

15

Mona Abduilalh Yousef Al-Ademi (2009)

• Profitability Determinants of Commercial Banks in Malaysia After 1997 Financial Crisis

• ROA • CAR, (EXPS), (INC), bank size, total deposits, total loans, total income, (BLR), inflation rate, (GDP)

Hasil penelitiannya CAR dan GDP tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. INC dan BLR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA, EXPS dan Total loans berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA.

.

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Menggunakan variabel independen CAR, inflasi

• Variabel independen diantaranya NPF, FDR, BOPO dan BI Rate

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis data panel E-Views

42

Page 56: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

16 Pavla Vodova (2011)

• Liquidity of Czech Commercal Banks and its Determinants

• likuiditas

• CAR, NPL, interest rate, Inflasi, siklus bisnis, dan krisis keunagan dan size

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif CAR, NPL, interest rate terhadap likuiditas bank. Sementara itu Inflasi, siklus bisnis, dan krisis keunagan berpegaruh negatif terhadap likuiditas. Dan hubungan size bank terhadap likuiditas bersifat ambigu.

• Menggunakan variabel independen CAR, Inflasi

• Menggunakan analisis data panel

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Variabel independen diantaranya NPF, FDR, BOPO dan BI Rate

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis E-Views

17 Doriana Cucinelli (2013)

• The Determinants of Bank Liquidity Risk within the Context of Euro Area

• liquidity coverage ratio, net stable funding ratio

• size, capitalization, asset quality, dan specialization

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank besar eksposur terhadap risiko likuiditas, bank dengan tingkat kapitalisasi yang tinggi memiliki likuiditas lebih baik untuk jangka panjang. Pengaruh kualitas asset hanya pada risiko likuiditas jangka pendek. Spesialisasi bank lebih banyak pada aktivitas peminjaman menunjukkan struktur pendanaan lebih rentan.

• Menggunakan analisis data panel

• Menggunakan variabel independen likuiditas

• Variabel independen diantaranya CAR, NPF, FDR, BOPO Inflasi dan BI Rate

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis E-Views

43

Page 57: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

18

Muhamed Aymen Ben Moussa (2015)

• The Determinants of Bank Liquidity: Case of Tunisia

• Rasio likuiditas

• modal/total asset, biaya operasi/total asset, pertumbuhan GDP, tingkat inflasi, dan delayed liquidity, ukuran, total pinjaman/total asset, financial cost/total credit, dan total simpanan/total asset

Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuanagan, modal/total asset, biaya operasi/total asset, pertumbuhan GDP, tingkat inflasi, dan delayed liquidity berpengaruh signifikan terhadap likuiditas bank. Sementara itu ukuran, total pinjaman/total asset, financial cost/total credit, dan total simpanan/total asset tidak berpengaruh signifikan terhapdap likuiditas bank Tunisia.

• Menggunakan variabel independen inflasi

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Variabel independen diantaranya CAR, NPF, FDR, BOPO dan BI Rate

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis data panel E-Views

44

Page 58: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

19 Wilbert Chagwiza (2014)

• Zimbabwean Commercial Banks Liquidity and Its Determinants

• Rasio likuiditas

• capital adequacy, total asset, GDP, dan suku bunga bank

Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara likuiditas perbankan dan capital aadequacy, total asset, GDP, dan suku bunga bank.

• Menggunakan variabel independen CAR, BI Rate

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Variabel independen diantaranya NPF, FDR, BOPO dan Inflasi

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis data panel E-Views

45

Page 59: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

20 Pavla Vodova (2013)

• Determinants of Commercial Banks Liquidity in Hungary

• Rasio likuiditas

capital adequacy, tingkat bunga, dan profitabillitas, ukuran bank, margin bunga, kebijakan moneter terhdap suku bunga dan tingkat suku bunga transaksi antar bank.

Hasil analysis regresi data panel menunjukkan bahwa likuiditas perbankan secara positif berhubungan dengan capital adequacy, tingkat bunga, dan profitabillitas. Serta berhubungan negative dengan ukuran bank, margin bunga, kebijakan moneter terhdap suku bunga dan tingkat suku bunga transaksi antar bank.

.

• Menggunakan variabel independen CAR, BI Rate

• Menggunakan analisis data panel

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Variabel independen diantaranya NPF, FDR, BOPO dan Inflasi

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis E-Views

46

Page 60: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

21 Gatiah Wuryandani (2012)

• The Determinants of Liquidity

• Rasio likuiditas precautionary

• Rasio likuiditas involuntary

kredit, tabungan, deposito, system keuangan dan kondisi ekonomi

Hasil penelitian menunjukka bahwa kredit, tabungan dan deposito mempengaruhi likuiditas precautionary. Sebaliknya, system keuangan dan konndisi ekonomi berpengaruh terhdap likuiditas involuntary. Sistem keuangan dan kondisi ekonomi makro secara signifikan mempengaruhi likuiditas bank-bank kecil.

.

• Tidak ada persamaan dengan penelitian ini.

• Menggunakan variabel dependen ROA

• Variabel independen diantaranya CAR, NPF, FDR, BOPO, BI Rate dan Inflasi,

• Periode tahun 2013-2017

• Analisis data panel

47

Page 61: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

C. Kerangka Pemikiran

Dari latar belakang dan teori di atas maka terbentuk kerangka pemikiran

sebagai berikut :

Sumber : Data hasil olaha penulis,2018

GAMBAR 2. 2 Kerangka Pemikiran Penelitia

48

Page 62: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

D. Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh Likuiditas (Financing to Deposit to Ratio) terhadap Profitabilitas

(ROA).

Bank yang menahan liquid asset lebih tinggi berpengaruh terhadap

profitabilitas tergantung pada tingkat penghimpuanan dana jangka pendek, jika

bank menghimpun dana jangka pendek yang tinggi, maka dibutuhkan liquid asset

yang lebih tinggi untuk memaksimalkan profitabilitas (Etiene Bordeleau and

Cristopher Graham,2014 :4). Namun hal ini lebih berisiko karena bisa terjadi

masalah likuiditas dalam jangka waktu dimana profitabilitas belum dicapai oleh

bank. Ketika likuiditas lebih di prioritaskan, keamanan bank akan lebih baik,

karena kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka pendek bergantung dengan

asset liquid yang dimilki (Don M,2009). Kelangsungan hidup perusahaan dalam

jangka pendek tergantung dengan likuiditas sedangkan kelangsungan hidup

perusahaan dalam jangka panjang, pertumbuhan, dan ekspansi tergantung pada

profitabilitas. Oleh karena itu profitabilitas dan likuiditas sama-sama memilki

peran yang penting dalam perusahaan, dalam hal ini bagi bank.

Hubungan antara likuiditas dan profitabilitas tergantung pada model bisnis

bank dan kemungkinan risiko saat memberikan kredit. Menahan liquid asset akan

membuat bank lebih tahan terhadap guncangan likuiditas, sehingga mengurangi

pengaruh negatif dari luar bank, namun menahan terlalu banyak liquid asset

dapatberpengaruh negatif pada tingkat profitabilitas yang akan dihasilkan oleh

bank (Bordeleau & Graham,2010:5). Karena bank kehilangan kesempatan

mendapatkan keuntungan dari aset tersebut. Teori ini didukung oleh penelitian

49

Page 63: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Etiene Bordeleau dan Christoper Graham pada tahun 2010, yang menunjukkan

bahwa terdapat bukti empiris mengenai hubungan kepemilikan liquidasset dengan

profitabilitas untuk data panel 1997 sampai 2009. Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa ada hubungan non linear, dimana profitabilitas meningkat

pada bank-bank yang memegang liquid asset namun terdapat suatu titik dimana

memegang atau menahan liquid asset lebih tinggi menurunkan profitabilitas bank.

Tanpa likuiditas yang sesuai (tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah)

pada bank syariah tidak dapat mencapai profitabilitas yang maksimal. Namun

variabel likuiditas bukan satu-satunya variabel yang mempengarui profitabilitas

(Rasul,2013:33). Teori ini didukung oleh penelitian Limon Moinur Rasul pada

tahun 2013, Pada penelitian ini rasio likuiditas yaitu rasio cash terhadap total

aktiva dan rasio cash terhadap total tabungan tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas (ROE), tetapi signifikan pada variabel profitabilitas lainnya

yaitu ROA dan ROD dengan tingkat signifikansi 10%. Penelitian ini

berkesimpulan bahwa. Menurut penelitian ini likuiditas signifikan mempengaruhi

profitabilitas bank syariah.

Likuiditas dan profitabilitas sangat penting bagi perusahaan dalam bentuk

apapun. Likuiditas menunjukkan kekuatan bank dalam operasionalnya, sedangkan

profitabilitas menunjukkan bagaimana efektif dan efisiennya bank dalam jangka

waktu tertentu (Akter&Mahmud,2014:149). Berdasarkan teori diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa Adanya trade-off antara kebutuhan likuiditas dengan

profitabilitas. Kekurangan likuiditas akan menyebabakan bank mengalami

kebangkrutan lebih cepat, sedangkan kelebihan likuiditas akan menyebabkan

50

Page 64: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

profitabilitas rendah. Bank harus menetapkan tingkat liquiditas di tingkat yang

moderat, dimana tidak menimbulkan kekhawatiran akan timbulnya risiko

likuiditas, dan tidak menyebabkan profitabilitas bank tidak maksimal

(Chukwunweike,2014:3).

Hubungan FDR dengan ROA Financing to Deposi Ratio (FDR) yaitu

merupakan salah satu ukuran besarnya dana pihak ketiga bank syariah yang

dilepaskan untuk pembiayaan (Muhammad, 2005). Rasio likuiditas ini

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan

dana yang dilakukan deposan dengan mengendalikan kredit/pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, memberikan

indikasi semakin rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan.

Hal ini dikarenakan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai

kredit/pembiayaan semakin besar (Dendawijaya, 2009). Sebaliknya semakin

rendah FDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam pembiayaan. Oleh

karena itu pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari

masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan yang

nantinya dapat menambah pendapatan bank, baik dalam bentuk bonus maupun

bagi hasil, yang berarti profit bank syariah juga akan meningkat. Semakin tinggi

FDR dalam batas tertentu, maka semakin meningkat pula laba bank, dengan

asumsi bank menyalurkan dananya untuk pembiayaan yang efektif. Dengan

meningkatnya laba, maka ROA juga akan meningkat karena laba merupakan

komponen yang membentuk ROA. Hal ini didukung dengan hasil penelitian dari

Ponco (2008) dan Setiawan (2009), yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa

51

Page 65: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

variabel FDR berpengaruh positif terhadap ROA. Berdasarkan uraian di atas,

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H0 : FDR tidak berpengaruh dan signifikan terhadap ROA

H1: FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA

2. Pengaruh Permodalan (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang

diakibatkan oleh operasional bank (Tarmidzi & Kusumo 2003). Menurut

peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 tercantum bank

wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aset tertimbang menurut

risiko (ATMR). CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah

seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga,

tagihan pada bank lain) ikut dibiayai sendiri disamping memperoleh dana-dana

dari sumber-sumber lain (Peraturan Bank Indonesia, 2008).

Semakin tinggi CAR maka kondisi bank akan semakin baik (Tarmidzi &

Kusumo 2003). Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai

operasi bank, dan dapat melindungi deposan sehingga memberikan dampak

meningkatnya kepercayaan masyarkat terhadap bank. Keadaan ini

menguntungkan bank dan akan berkontribusi pada meningkatnya profitabilitas

(ROA) (Kuncoro & suhardjono,2002).

52

Page 66: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Menurut Furi (2005) dalam penelitiannya: rendahnya CAR dikarenakan

peningkatan ekspansi aset berisiko yang tidak diimbangi dengan penambahan

modal menurunkan kesempatan untuk berinvestasi dan menurunkan kepercayaan

mayarakat sehingga berpengaruh pada penurunan profitabilitas. Tingginya rasio

modal dapat melindungi deposan dan memberikan dampak meningkatnya

kepercayaan masyarakat kepada bank, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

ROA.Pembentukan dan peningkatan peranan aktiva bank sebagai penghasil

keuntungan harus memperhatikan kepentingan pihak-pihak ketiga sebagai

pemasok modal bank.Dengan demikian harus menyediakan modal minimum yang

cukup untuk menjamin kepentingan pihak ketiga (Dendawijaya, 2009).

Manajemen bank perlu mempertahankan atau meningkatkan nilai CAR

sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu minimal delapan persen karena

dengan modal yang cukup maka bank dapat melakukan ekspansi usaha dengan

lebih aman dalam rangka meningkatkan profitabilitasnya. Teori ini juga didukung

oleh hasil penelitian Yuliani (2007), Ponco (2008), dan Setiawan

(2009),Muhammad Farhan Akhtar (2011), M Kabbir Hassan (2003), Shaista

Wasiuzzaman, dan Hanimas (2012), dan Sudin Haron (2004) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Dari

uraian tersebut dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut :

H0 : CAR tidak berpengaruh dan signifikan terhadap ROA

H2: CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA

53

Page 67: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

3. Pengaruh Efisiensi (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA)

Rasio BOPO mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasionalnya (Dendawijaya,2005). Setiap perusahaan

termasuk perbankan harus mencapai output dengan biaya seminimal mungkin.

Efisiensi operasional secara maksimum dicapai pada tingkat pendapatan dimana

semua biaya dari skala keuntungan lebih kecil (Odunga R.M dan

Nyangweso,2013:5).Terdapat dua perspektif dalam teori efisiensi dalam ekonomi.

Pertama, efisiensi alokatif (harga) yang menyatakan jika bank ingin beroperasi

pada tingkat efisien, maka semua produk bank harus dengan harga optimal. Hal

ini akan mengurangi persaingan tidak sehat di pasar. Kedua, adalah efisiensi

produktif (efisiensi teknis) yang terjadi ketika bisnis mempekerjakan semua

sumberdaya secara efisien dan menghasilkan output lebih besar dari input

(Sathye,2001:613).

Pengukuran efisiensi menurut Bank Indonesia dilihat dari nilai BOPO

(Biaya Operasi Pendapatn Operasi). BOPO merupakan rasio antara biaya operasi

terhadap pendapatan operasi. Semakin kecil nilai BOPO menunjukkan semakin

baik tingkat efisiensi bank dalam menjalankan aktivitas usahanya.Bank yang sehat

memilki nilai BOPO kurang dari satu, sebaliknya bank yang kurang sehat nilai

BOPO nya lebih dari satu. Faktor efisiensi menyatakan bahwa perusahaan dengan

efisiensi lebih baik memilki market share yang terus meningkat dan memilki

tingkat profitabilitas yang lebih baik (Abbosoglu &Aysan,2007:107). Berarti

semakin tinggi nilai BOPO maka profitabilitas semakin rendah, berarti BOPO

berpengaruh negatif terhadap ROA atau semakin efisien suatu bank berpengaruh

54

Page 68: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

positif terhadap profitabilitasnya. Teori ini didukung oleh penelitian Rafel

Bautusta Mesa (2013), Dari uraian tersebut dapat dirumuskan dalam hipotesis

sebagai berikut:

H0 : BOPO tidak berpengaruh dan signifikan terhadap ROA

H3: BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA

4. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas (ROA)

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio keuangan yang

menunjukkan risiko pembiayaan yang dihadapi bank akibat pemberian

pembiayaan dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian Pratiwi (2010)

menyatakan bahwa NPF berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

BUS. Akan tetapi, hasil yang berbeda diperoleh oleh Sumarlin (2016) dan

Lemiyana (2016) yang menyebutkan bahwa NPF secara simultan tidak

mempunyai pengaruh terhadap ROA dan secara parsial berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas (ROA).

Semakin kecil Non Performing Financing (NPF) maka semakin kecil pula

risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Dengan demikian apabila suatu bank

mempunyai Non Performing Financing (NPF) yang tinggi, menunjukkan bahwa

bank tersebut tidak profesional dalam mengelola kreditnya, sekaligus memberikan

indikasi bahwa tingkat risiko atau pemberian kredit pada bank tersebut cukup

tinggi searah dengan tingginya Non Performing Financing (NPF) yang dihadapi

bank (Lemiyana: 2016).

55

Page 69: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Berdasarkan uraian hasil penelitian terdahulu tersebut, maka penulis ingin

membangun hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0 : NPF tidak negatif berpengaruh dan signifikan terhadap ROA

H4 : NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

5. Pengaruh Inflasi terhadap profitabilitas (ROA)

Menurut Asfia (2006:203), secara sederhana inflasi merupakan suatu

kejadian yang menunjukkan kenaikan tingkat harga secara umum dan berlangsung

secara terus menerus. Inflasi berpengaruh terhadap dunia perbankan sebagai salah

satu lembaga keuangan. Bank syariah sebagai salah satu lembaga keuangan yang

tidak luput dari pengaruh inflasi.

Dalam sistem keuangan konvensional tidak tercipta keterkaitan antara

sektor moneter dengan sektor riil, sedangkan dalam perbankan Islam harus terjadi

keterikatan dan keseimbangan antara sektor moneter dan sektor riil. Sektor

moneter tidak boleh berjalan sendiri meninggalkan sektor riil. Keterikatan pada

akad-akad syariah bersifat mutlak. Pada akad pembiayaan seperti mudharabah dan

musyarakah, pendapatan bagi hasil bank akan sangat dipengaruhi oleh kinerja

sektor riil. Disaat terjadinya inflasi pendapatan masyarakat dari sektor riil

mengalami penurunan dikarenakan naiknya bahan-bahan yang digunakan untuk

kegiatan usaha, sehingga menurunnya penghasilan yang diterima. Dikarenakan

bank syariah menganut sistem bagi hasil dimana apabila masyarakat/nasabah

mengalami kerugian, bank selaku pemilik modal menanggung seluruh kerugian

kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah (Heri, 2008:77).

56

Page 70: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Menurut Febriana dan Prima (2009) adanya hubungan antara profitabilitas

bank dengan inflasi. Inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Hal ini

mengindikasikan bahwa dengan naiknya tingkat inflasi akan berdampak pada

beban operasional bank yang juga akan meningkat serta nilai suku bunga riil

menurun yang mengakibatkan hasrat masyarakat untuk menabung di bank

berkurang. Dengan naiknya tingkat inflasi maka suku bunga akan naik dan

mengakibatkan masyarakat enggan meminjam pada pihak bank. Selain itu

perusahaan sektor rill juga enggan untuk menambah modal guna membiayai

produksinya, yang pada akhir akan berdampak pada turunnya profitabilitas bank.

Bila laju infasi sangat tinggi (hyperinflation) akan menimbulkan

ketidakpastian dalam berusaha sehingga akan mengganggu kegiatan operasional

perbankan, seperti pembuatan anggaran belanja dan perencanaan kredit yang akan

mengganggu keadaan keuangan bank-bank (Pohan, 2008 dalam Febriana dan

Prima, 2009).

Selain itu, penelitian Bilal, Saeed, Gull, dan Akram (2013) melihat adanya

hubungan negatif antara inflasi dengan profitabilitas, hal serupa disampaikan oleh

Francis (2013) bahwa untuk variabel makro - ekonomi , temuan menunjukkan

bahwa baik inflasi memiliki dampak negatif pada profitabilitas bank . Efek negatif

bisa berarti pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah dan negatif yang dialami

oleh sebagian besar negara-negara Sub-Sahara selama periode penelitian dan

sebagai konsisten dengan teori ( Naceur et al. 2003 dan anayiotis et al, 2005

dalam Febriana dan Prima, 2009). Efek negatif inflasi terhadap profitabilitas bank

mencerminkan ketidakmampuan bank untuk memperkirakan inflasi dalam

57

Page 71: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

struktur biaya mereka untuk merealisasikan keuntungan. Sebagai mengakibatkan

suku bunga yang dibebankan lebih rendah dari inflasi aktual, sehingga menjadi

kerugian. Berdasarkan uraian hasil penelitian tersebut, maka penulis ingin

membangun hipotesis penelitian sebagai berikut ini:

H0 : Inflasi tidak berpengaruh dan signifikan terhadap ROA

H5 : Inflasi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas ROA

6. Pengaruh BI rate terhadap profitabilitas (ROA)

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank

yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau

menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar

kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh

nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman) (Kasmir, 2007:121)

Seiring dengan terjadinya inflasi, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan

dengan menaikan BI Rate dengan tujuan dapat mengurangi tekanan inflasi.

Perkembangan tingkat suku bunga yang tidak wajar secara langsung dapat

mengganggu perkembangan perbankan. Suku bunga yang tinggi, di satu sisi, akan

meningkatkan hasrat masyarakat untuk menabung sehingga jumlah dana

perbankan akan meningkat. Disisi perbankan, dengan bunga yang tinggi, bank

akan mampu menghimpun dana untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada

dunia usaha (Pohan, 2008 dalam Febriana dan Prima, 2009).

Menurut Kepala Divisi Penelitian dan Manajemen Proyek Karim Business

Consulting (KBC) Alfi Wijaya (inilah.com, 2009), jika BI Rate naik, beberapa

bank konvensional menaikkan suku bunga dengan sangat tinggi sedangkan bank

58

Page 72: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

syariah tidak bisa, sehingga pada kondisi BI rate naik, bank syariah menjadi tidak

kompetitif. Anto dan Muhammad (2012) dan Bilal, Saeed, Gull, dan Akram

(2013) melihat adanya pengaruh antara BI rate dengan profitabilitas. Berdasarkan

hasil uraian hasil penelitian tersebut, maka penulis ingin membangun hipotesis

sebagai berikut ini:

H0 : BI rate tidak berpengaruh dan signifikan terhadap ROA

H6 : BI rate berpengaruh dan signifikan terhadap ROA

59

Page 73: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari Otoritas Jasa Keuangan

dan Bank Umum Syariah melalui data elektronik dengan website serta

pengambilan data primer dengan cara wawancara pakar/praktisi secara purposive

sampling. Pengambilan data sekunder dapat terkumpul dalam waktu yang relatif

singkat, namun untuk beberapa hal diperlukan data tambahan apabila data tidak

tercantum pada tahun-tahun tertentu. Data sekunder yang diambil adalah laporan

keuangan Bank Umum Syariah, sedangkan data primer hasil justifikasi

pakar/praktisi keuangan syariah. Waktu penelitian ini dilakukan selama empat

bulan efektif.

B. Disain Penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan mixed method yaitu pendekatan

kuantitatif (ekonometrik) dan kualitatif sistem). Dalam penelitian ini dikaji

hubungan antara

1. Profitabilitas dengan faktor internal ( CAR, BOPO, NPF, FDR)

2. Profitabilitas dengan faktor eksternal (Inflasi dan BI Rate)

3. Profitabilitas dengan peningkatan kinerja keuangan BUS

60

Page 74: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

C. Data yang Diperlukan dan Sumbernya

Untuk melakukan analisis penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa

data sekunder, yaitu laporan keuangan bank umum syariah yang dipublikasikan di

annual report Bank Umum Syariah selama lima tahun, yaitu dari tahun 2013 –

2017. Data yang diperlukan dari laporan keuangan adalah angka-angka pada

laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari data rasio keuangan Bank Umum

Syariah yaitu:

1) Besarnya Return on Asset (ROA)

2) Besarnya Capital Adequacy Ratio (CAR)

3) Besarnya Financing to Deposit Ratio (FDR)

4) Nilai Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

5) Besarnya Non performing Financing (NPF)

Meskipun angka-angka laporan keuangan tersebut berupa ratio, namun

analisa penelitian ini mengklasifikasikan dalam ukuran atau range tertentu. Oleh

karena itu skala pengukuran terhadap semua variabel diatas akan berupa skala

nominal.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Informasi

Untuk mendapatkan informasi mengenai angka-angka pada laporan

keuangan, pengumpulan data dilakukan dengan cara electronically melalui

website Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Umum Syariah dan wawancara kepada

para pakar/praktisi masing- masing Bank Umum Syariah dan akademisi/peneliti.

E. Teknik Pengambilan Contoh

61

Page 75: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, data yang diambil pada Otoritas

Jasa Keuangan dan Bank Umum Syariahadalah data rasio keuangan Bank Umum

Syariah. Mengikuti asas keterbukaan, data keuangan semua perusahaan publik

dapat diakses oleh masyarakat umum, baik melalui website atau berupa hard copy

yang ada di Bank Umum Syariah.

Tabel 3.1. Teknik Pengambilan Contoh No. Sampling Keterangan

1 Element SamplingPerusahaan Laporan rasio keuangan di OJK

2 Population Bank Umum Syariah di Indonesia

3. Sampling Unit Angka-angka pada laporan keuangan.

4. Sampling Frame 13 Bank Umum Syariah di Indonesia

5. Sampling Size 12 Bank Umum Syariah di Indonesia

6 Sampling Procedures Membuat ratio keuangan dari data yang tertera pada laporan keuangan anual report

7 Method of Collecting data Access melalui Website terhadap laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Data yang diperoleh belum semuanya langsung dapat digunakan, karena

pengukuran dalam penelitian ini berupa angka-angka rasio berdasarkan data

keuangan yang tersedia. Meskipun dalam analisis penelitian angka-angka

tersebut sudah diklasifikasikan menjadi nilai rasio, sebab pengukuran

profitabilitas secara ilmu keuangan ditunjukkan dengan batasan-batasan tertentu.

Data dikumpulkan dari sampel yang ditentukan secara sengaja (purposive

sampling) berjumlah 9 orang, yaitu pakar (praktisi dan pakar keuangan

syariah/pakar perbankan syariah), pihak manajemen perusahaan yang meliputi

Direktur Utama Perusahaan, Direktur, Wakil BPH DSN, Senior Vice President,

62

Page 76: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Peneliti Perbankan Syariah, Head Syariah Mortgage dan Group Head Corporate

Planning serta para pelaku dan praktisi yang benar-benar paham di bidang

Perbankan Syariah (Tabel 3.2). Responden yang dipilih merupakan orang-orang

yang berkontribusi besar terhadap perumusan dan pelaksanaan strategi perusahaan

Tabel 3.2

Daftar Responden Pakar di Bidang Perbankan Syariah

No. Nama Jabatan Pengalaman di di bidangnya

1. Dr. Beny Witjaksono Mantan Direktur Utama Bank Mega Syariah

25 tahun

2. Ir Adiwarman A. Karim,MBA Wakil BPH DSN 25 tahun

3. Dr. Acep R. Jayaprawira Mantan Direktur BNI Syariah

23 tahun

4. Taufik Machrus, MBA Senior Vice President Bank Syariah Mandiri

17 tahun

5. Dr Murniati Mukhlisin, MAcc Peneliti dan Praktisi Perbankan Syariah

17 tahun

6. Yaya RC Pujiharto, ME Head Syariah Mortgage Bank Permata Syariah

14 tahun

7. Ferry Adrian Syah, MM Group Head Corporate Planning BRI Syariah

8 Tahun

8. Dr Ascarya Peneliti Utama Bank Indonesia

25 tahun

9. Dece Kurniadi, SH , MAcc Praktisi keuangan syariah/ konsultan

15 tahun

F. Operasional Variabel

Variable penelitian inidiawali dengan melakukan pengumpulan data

penelitian yang berupa data sekunder yang berasal dari laporan keuangan Bank

Umum Syariah yang di publish di website masing-masing bank. Laporan

keuangan yang dipilih adalah laporan keuangan periode tahun 2013 – 2017.

63

Page 77: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Kemudian laporan keuangan tersebut ditabulasi secara time series. Variabel

dependent dalam penelitian ini yaitu nilai perusahaan yang diukur dengan rasio

indikator rasio pengembalian atas aset / return on asset (ROA). Sedangkan

variabel independent dalam penelitian ini ada empat, yaitu likuiditas (FDR),

pemodalan (CAR), pembiayaan bermasalah (NPF) dan efisiensi (BOPO),

profitabilitas dengan indikator rasio pengembalian atas aset / return on asset (

ROA ). Adapun penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Pengukuran Skala

Likuiditas (Financing to Deposit Ratio)

Laba BersihJumlah Saham yang Beredar

Rasio

Efisiensi

Biaya operasional terhadap

perndapatan operasioanal

(BOPO)

Total Hutang Total Aset

Rasio

Pemodalan capital adequacy ratio (CAR)

Rasio

Pembiayaan Bermasalah

Non Performing Financing (NPF)

Rasio

Profitabilitas ROA ( Return on Asset ) Laba Bersih

Total Aset

Rasio

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data panel untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari struktur modal dan

64

Page 78: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perbankan syariah di Indonesia.

Analisis data panel terdiri dari data cross sectional dan data time series.Gujarati

(2003) dalam Bukit (2012) menyatakan bahwa metode analisis data panel

memiliki kekuatan metodologi antara lain dapat meningkatkan ukuran sampel

penelitian dan mengurangi masalah unobserved heterogenety.

1. Pemilihan Model

Menurut Basuki (2016: 277), untuk memilih model yang paling tepat

dalam mengelola data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat

dilakukan, yakni:

a. Uji Linieritas

Digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak. Ada beberapa mtode yang dilakukan

untuk pengujian linearitas, tetapi dalam penelitian untuk melakukan

pengujian linearitas mennggunakan metode langrange multiplier yang

merupakan uji alternative dari Ramsey –test. Perhitungannya adalah

sebagai berikut:

n = jumlah BUS

T = jumlah periode

b. Uji Chow

65

Page 79: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Penentuan model terbaik antara OLS pooled dan Model Efek

Tetap (FEM) adalah menggunakan Uji Chow.

c. Uji Hausment

Sedangkan untuk memilih antara Model Efek Tetap (Fixed Effect

Model) atau Model Efek Random (Random Effect Model) menggunakan

Uji Hausman.

d. Uji Langrange Multiplier

Dilakukan untuk membandingkan/memilih model mana yang

terbaik antara Fixed Effect atau Random Effect.

2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Basuki (2016:297) mengatakan bahwa uji asumsi klasik yang

digunakan dalam regresi linier dengan pendekatan Ordinary Least Squared

(OLS) meliputi uji Autokorelasi, Heteroskedastisitas, Multikolinieritas dan

Normalitas. Meskipun begitu, dalam regresi data panel tidak semua uji perlu

dilakukan.

a. Karena model sudah diasumsikan bersifat linier, maka uji linieritas

hampir tidak dilakukan pada model regresi linier.

b. Pada syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator), uji normalitas tidak

termasuk didalmnya, dan beberapa pendapat juga tidak mengharuskan

syarat ini sebagai sesuatu yang wajib dipenuhi.

c. Pada dasarnya uji autokorelasi pada data yang tidak bersifat time series

(cross section atau panel) akan sia-sia, karena autokorelasi hanya akan

terjadi pada data time series.

66

Page 80: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

d. Pada saat model regresi linier menggunakan lebih dari satu variabel

bebas, maka perlu dilakukan uji multikolinearitas. Karena jika variabel

bebas hanya satu, tidak mungkin terjadi multikolinieritas.

e. Kondisi data mengandung heteroskedastisitas biasanya terjadi pada

data cross section, yang mana data panel lebih dekat ke ciri data cross

section dibandingkan time series.

3. Uji Hipotesis Statistik

Menurut Nachrowi (2006), uji hipotesis berguna untuk menguji

signifikansi koefisien regresi yang didapat. Artinya, koefisien regresi yang di

dapat secara statistik tidak sama dengan nol, karena jika sama dengan nol

maka dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel

bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya. Untuk kepentingan

tersebut, maka semua koefisien regresi harus diuji. Ada dua jenis uji hipotesis

terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Uji-F

Menurut Ghozali ( 2005: 98 ) uji statistik F pada dasarnya

menunjukan apakah semua variabel independen / variabel bebas yang

dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama

terhadap variabel dependen / terikat. Apabila tingkat signifikan uji F <

0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.Namun, jika tingkat signifikan ui F > 0.05 maka tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen.Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan

67

Page 81: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut

tabel.Apabila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho

ditolak dan menerima Ha.

Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien (slope)

regresi secara bersamaan, dengan kata lain digunakan untuk memastikan

bahwa model yang dipilih layak atau tidak untuk mengintepretasikan

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Uji-t

Menurut Ghozali ( 2005: 98 ) uji statistik t pada dasarnya

menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas / independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji

statistik t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

mempengaruhivariabel dependen.

Jika Uji-F dipergunakan untuk menguji koefisien regresi secara

bersamaaan, maka Uji-t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara

individu. Pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi populasi, apakah

sama dengan nol, yang berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel terikat, atau tidak sama dengan nol, yang

berarti variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel

terikat.

Berdasarkan tingkat signifikansi, apabila mempunyai tingkat

signifikansi < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa masing- masing variabel

68

Page 82: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.Dasar

pengambilan keputusannya adalah:

1) Jika t- hitung < t- tabel, maka variabel independen secara

individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen dan

hipotesa ditolak.

2) Jika t- hitung > t- tabel, maka variebel independen secara

individual berpengaruh terhadap variabel dependen dan hipotesa

diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2005:97) koefisien determinasi (R2) merupakan

nilai yang menunjukan seberapa jauh kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai (R2) antara 0 sampai

dengan 1. Koefisien Determinasi (Goodness of Fit) dinotasikan dengan R-

squares yang merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena

dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang

terestimasi.Nilai Koefisien Determinasi mencerminkan seberapa besar

variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebasnya. Bila

nilai Koefisien determinasi sama dengan 0, artinya variasi dari variabel

terikat tidak dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebasnya sama

sekali. Sementara bila nilai Koefisien determinasi sama dengan 1, artinya

variasi variabel terikat secara keseluruhan dapat diterangkan oleh variabel-

variabel bebasnya. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan

69

Page 83: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

regresi ditentukan oleh R-squares-nya yang mempunyai nilai antara nol

dan satu.

70

Page 84: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

H. Model Analisis Data Panel

Menurut Nachrowi dan Usman (2006) data panel merupakan gabungan

antara data berkala (time series) dan data individual (cross section). Data time

series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu

individu. Sedangkan data cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam

satu waktu terhadap banyak individu.

Keunggulan regresi data panel menurut Wibisono (2005) antara lain :

Pertama, Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara

ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu; kedua, Kemampuan

mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan

untuk mengujidan membangun model perilaku lebih kompleks; Ketiga, data panel

mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulang-ulang (time series),

sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic

adjustment; Keempat, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data

yang lebih informatif, lebih variatif, dan kolinieritas (multiko) antara data semakin

berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga

dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien; Kelima, data panel dapat

digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks; Keenam,

Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan

oleh agregasi data individu.

Dengan menggunakan data panel dapat dihasilkan intersep dan slope

koefisien yang berbeda pada setiap periode waktu dan setiap perusahaan. Data

panel dapat menambahkan dimensi kesulitan baru dari spesifikasi model, yaitu

71

Page 85: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

gangguan dari cross section, time series, dan kombinasi keduanya. Maka, dalam

mengestimasi persamaan model akan sangat tergantung dengan asumsi pada

intersep, koefisien slope, dan variabel gangguannya. Namun menurut Widarjono

(2013), terdapat tiga metode yang digunakan untuk mengestimasi model regresi

dengan panel data. Metode pendekatan tersebut adalah Common Effect, Fixed

Effect, dan Random Efect:

1. Common Effect

Teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi

data panel, yaitu hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross

section. Dengan menggabungkan data tersebut tanpa perbedaan antar waktu dan

individu maka dapat digunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) untuk

mengestimasi model data panel. Pendekatan ini disebut Common Effect, dimana

diasumsikan bahwa prilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai kurun

waktu. Dengan demikian pada teknik common effect ini dapat dituliskan model

persamaan regresinya seperti dalam persamaan berikut :

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + β6X6it + eit

Dimana:

Y = ROA

β = koefisien slope

X1= CAR

X2 = FDR

X3 = NPF

72

Page 86: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

X4 = BOPO

X5 = INFLASI

X6 = BI RATE

2. Fixed Effect

Pada teknik common effect mengasumsikan bahwa intersep maupun slope

adalah sama baik antar waktu maupun perusahaan. Namun asumsi tersebut jauh

dari kenyataan sebenarnya. Akan ada perbedaan karakteristik antar perusahaan,

contohnya budaya perusahaan, gaya menejerial, sistem intensif, dan sebagainya.

Cara untuk mengetahui adanya perbedaan adalah dengan mengasumsikan bahwa

intersep adalah berbeda antar perusahaan sedangkan slope-nya tetap sama antar

perusahaan. Model regresi Fixed effect mengasumsikan adanya perbedaan

intersep dengan menambahkan subskrip i pada persamaannya, sehingga dapat

dituliskan model sebagai berikut:

Yit = β0i + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + β6X6it + eit

Teknik model Fixed Effect merupakan teknik mengestimasi data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep.

Model fixed effect sering kali disebut dengan teknik Least Squares. Dummy

Variables (LSDV). Model fixed effect dengan teknik variabel dummy dapat ditulis

sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + β6X6it + β7D1i + β8D2i +

β9D3i … + eit

Dimana:

D1i = 1 untuk Bank Muamalat Indonesia, 0 untuk Bank Syariah Mandiri, dan 0

untuk BRI Syariah

73

Page 87: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

D2i = 1 untuk Bank Syariah Mandiri, 0 untuk Bank Muamalat Indonesia, dan 0

untuk BRI Syariah

D3i = 1 untuk BRI Syariah, 0 untuk Bank Muamalat Indonesia, dan 0 untuk Bank

Syariah Mandiri

D4i = untuk bank umum syariah

3. Random Effect

Variabel dummy digunakan untuk mewakili ketidaktahuan tentang model

yang sebenarnya, namun dapat berimbas pada berkurangnya derajat kebebasan

(degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Maka

masalah ini diatasi dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) atau

dikenal sebagai teknik random effect. Model ini mengasumsikan bahwa intersep

adalah variabel random atau stokastik. Dalam hal ini, dalam model persamaan β0i

tidak lagi tetap, tetapi bersifat random dapat ditulis dalam persamaan berikut.

I. Analytical Hierarchy Process AHP

Tahapan berikutnya dilanjutkan dengan penggunaan model atau

pendelatan Proses Hirarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process yang

merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk membantu para

pengambil keputusan manajerial. Menurut Saaty (1980), secara umum

pengambilan keputusan meliputi keputusan bidang : (1) perencanaan, (2)

pembangkitan seperangkat alternatif, (3) penyusunan prioritas, (4) pemilihan

kebijakan setelah menemukan berbagai alternatif, (5) alokasi sumberdaya, (6)

penetapan persyaratan atau kebutuhan, (7) peramalan hasil/keluaran, (8) disain

sistem, (9) pengukuran kinerja, (10) stabilitas sistem, (11) optimalisasi, dan (12)

74

Page 88: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

penyelesaian konflik. Bidang-bidang keputusan tersebut seringkali dipengaruhi

oleh berbagai faktor yang tidak terstruktur, sehingga memerlukan pendapat

(judgement) dari pakar (expert) untuk mengintegrasikannya ke dalam analisis

yang dilakukan. Dengan demikian, PHA dapat digunakan untuk menganalisa

bidang-bidang keputusan tersebut.

Menurut Saaty (1993), prinsip pemikiran analitik dalam memecahkan

masalah adalah dengan analisis logis eksplisit. Terdapat tiga prinsip utama dalam

PHA, yaitu : (1) prinsip penyusunan hirarki; (2) prinsip penetapan prioritas; dan

(3) prinsip konsistensi logis. Ketiga prinsip tersebut dipaparkan di bawah ini.

(1) Prinsip Penyusunan Hirarki

Menurut Saaty (1980), hirarki merupakan suatu abstraksi struktur dari suatu

sistem untuk menelaah interaksi fungsional antar elemen sistem tersebut dan

dampaknya terhadap sistem secara keseluruhan. Abstraksi tersebut memiliki

bentuk, dimana komponennya saling terkait, yang semuanya tersusun dari puncak

(strata 1 sasaran), kemudian turun ke faktor - faktor pendorong yang

mempengaruhi sub tujuan (strata 2), kemudian diteruskan ke aktor atau pelaku

yang memberi dorongan (strata 3), tujuan-tujuan aktor (strata 4), dan akhirnya

turun ke alternatif strategi (strata 5). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

hirarki adalah suatu sistem dengan bentuk yang berstrata, yang masing-masing

strata terdiri dari beberapa elemen sehingga elemen dari setiap strata perlu

diidentifikasi dan dikelompokkan dalam kesatuan-kesatuan berdasarkan

pertimbangan kedekatan hubungan. Bentuk umum abstraksi sistem hirarki AHP

dapat dilihat pada Gambar 3.1.

75

Page 89: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Gambar 3.1. Bentuk umum abstraksi sistem hirarki (Hipotetik)

Tidak ada prosedur khusus untuk membentuk sasaran, kriteria-kriteria, dan

aktivitas-aktivitas yang dimasukkan dalam sistem hirarki, atau pada suatu sistem

yang umum (Saaty 1993). Hal ini tergantung pada sasaran apa yang dipilih untuk

memilah-milah sistem yang kompleks menjadi berbagai elemen. Elemen sistem

yang telah diidentifikasi kemudian dikelompokkan ke dalam elemen yang satu

kesatuan strata, kemudian strata-strata tersebut disusun dalam bentuk hirarki.

Terdapat hubungan antar faktor atau elemen sistem yang tidak pernah dapat

diperoleh secara sempurna dan lengkap dalam menyusun suatu hirarki. Oleh

karena itu, dalam penyusunan hirarki diperlukan wawasan/pengetahuan,

kesabaran, dan kemampuan untuk berintraksi dengan orang lain agar dapat

diperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman darinya.

Selain itu, terdapat beberapa keunggulan dari hirarki, seperti dipaparkan

berikut ini (Saaty 1980).

76

Page 90: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

1. Representasi suatu sistem secara hirarkis dapat digunakan untuk

menggambarkan bagaimana perubahan-perubahan prioritas elemen yang terjadi

pada strata yang lebih tinggi dapat mempengaruhi prioritas setiap elemen yang

terkait pada strata di bawahnya;

2. Hirarki memberi banyak informasi secara rinci atas struktur dan fungsi.

(2) Prinsip Penetapan Prioritas

Penetapan prioritas pada metode PHA mencakup penyusunan matriks

pendapat komparasi berpasangan, pengolahan horizontal, dan pengolahan vertikal,

seperti yang dipaparkan berikut ini.

Matriks pendapat komparasi berpasangan

Menurut Saaty (1991), tidak semua masalah sistem dapat dipecahkan hanya

melalui analisa elemen sistem yang terukur. Seringkali elemen sistem yang tidak

terukur memiliki peranan yang besar, sehingga tidak dapat diabaikan, seperti mutu

lingkungan, kesehatan, ketentraman, dan sebagainya. Untuk menganalisa dan

mengevaluasi nilai-nilai sosial, seperti tersebut di atas, diperlukan metode analisis

yang sesuai, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan adanya intraksi antar

pendapat dengan fenomena sosial. Penggunaan pendapat dalam memecahkan

masalah sistem dilakukan dengan membandingkan elemen sistem secara

perpasangan. Dengan demikian, diperlukan seperangkat skala (rating scale) yang

dapat membedakan setiap pendapat dan memiliki keteraturan, sehingga

memudahkan untuk mengaitkan antara pendapat pakar dengan nilai skala tersebut.

Nilai skala yang digunakan dalam perbandingan pendapat secara berpasangan

adalah 1 sampai 9 (Tabel 3.4). Skala tersebut merupakan skala yang terbaik

77

Page 91: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

berdasarkan tingkat akurasinya yang diukur dari nilai deviasi RMS (Root Mean

Square) dan MAD (Median Absolute Deviation) pada berbagai masalah sistem

(Saaty 1991). Nilai skala tersebut untuk menentukan tingkat kepentingan antar

elemen.

Matriks pendapat komparasi berpasangan terdiri dari matriks pendapat

individu (MPI) dari setiap expert yang memberikan pendapat dan matriks

pendapat gabungan (MPG), yaitu gabungan pendapat dari semua expert yang

memberikan pendapat. MPI merupakan matriks pendapat berpasangan dari setiap

expert yang membentuk suatu matrik bujur sangkar (n x n). MPI secara matematis

dapat ditulis sebagai matriks A = (aij), dimana aij adalah elemen matrik A pada

baris ke-i dan kolom ke-j. Bentuk umum Matriks Pendapat Komparasi

Berpasangan dapat dilihat pada Tabel 3.5. Cara pengisian tabel tersebut adalah

dengan membandingkan, dimana Tingkat kepentingan F1 dibandingkan dengan

F2 ternyata sedikit lebih penting atas G, sehingga diberi nilai 3 dan nilai

kebalikannya adalah 1/3. Tingkat kepentingan F1 dibandingkan dengan Fn

ternyata antara sedikit lebih penting sampai lebih penting atas G, sehingga diberi

nilai 4 dan nilai kebalikannya adalah 1/4. Tingkat kepentingan F2 dibandingkan

dengan Fn ternyata sangat kurang penting atas G, sehingga diberi nilai 1/7 dan

nilai kebalikannya adalah 4. Demikian seterusnya dilakukan untuk setiap matriks

pendapat individu.

Tabel 3.5. Nilai skala yang digunakan dalam PHA dan definisinya Nilai Skala Tingkat Kepentingan antar Dua Elemen yang Dibandingkan

1 Sama pentingya dibandingkan dengan elemen lainnya 3 Sedikit lebih penting dibandingkan dengan elemen lainnya 5 Lebih penting dibandingkan dengan elemen lainnya

78

Page 92: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Nilai Skala Tingkat Kepentingan antar Dua Elemen yang Dibandingkan 7 Sangat lebih penting dibandingkan dengen elemen lainnya 9 Mutlak lebih penting dibandingkan dengan elemen lainnya

2,4,6, dan 8 Nilai antara dua skala yang berdekatan Nilai

kebalikannya Menyatakan pendapat kurang tingkat kepentingannya

Sumber : Saaty (1993).

Tabel 3.6. Contoh matriks komparasi pendapat berpasangan G F1 F2 ... Fn F1 1 3 ... 4 F2 1/3 1 ... 1/7 ... ... ... ... ... Fn ¼ 7 1/9 1

Sumber : Hipotetik

Matriks Pendapat Gabungan berisi nilai rata-rata geometrik (gij) dari matriks

pendapat individu yang memenuhi syarat tingkat konsistensi (nilai RK = 10%).

Rata-rata geometrik dapat dituliskan dalam bentuk rumus sebagai berikut.

Keterangan: m adalah jumlah responden pakar yang memenuhi syarat tingkat

konsistensi.

Pengolahan Horizontal

Pengolahan horizontal digunakan untuk menyusun prioritas keputusan untuk

setiap elemen pada suatu strata keputusan. Tahap-tahap pada pengolahan

horizontal dipaparkan di bawah ini (diadaptasi dari Saaty 1991).

Tahap 1. Mencari Nilai Vektor Eigen (VE) Tahap 2. Mencari Vektor Prioritas (VP)

(i, j = 1, 2, ..., n)

79

Page 93: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Keterangan: VPi adalah elemen vektor prioritas ke-i

Pengolahan Vertikal

Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun prioritas keputusan setiap

elemen pada strata tertentu terhadap sasaran utamanya (strata 1). Pengolahan

vertikal dimulai dari strata ketiga dengan mencari prioritas keputusan setiap

elemen yang terdapat pada strata ketiga tersebut terhadap sasaran utamanya.

Setelah prioritas keputusan setiap elemen pada strata ketiga diperoleh, maka

dilanjutkan untuk menghitung prioritas keputusan untuk strata berikutnya

terhadap sasaran utama. Demikian seterusnya dilakukan untuk semua strata di

bawahnya. Pengolahan vertikal dapat diformulasikan dalam bentuk aljabar

sebagai berikut (Diadaptasi dari Saaty 1991).

m NPpq = S (NPHpq x NPTt ), untuk p = 1, 2, .., n dan t = 1, 2, ..., m t=1

keterangan : NPpq = Nilai prioritas hasil pengolahan vertikal elemen ke p strata ke q NPHpq = Nilai prioritas hasil pengolahan horizontal elemen ke p strata ke q NPVt(q-1) = Nilai prioritas hasil pengolahan vertikal elemen ke-t strata ke q-1 m = Jumlah elemen pada strata ke q-1 n = Jumlah elemen pada strata ke q

(3) Prinsip Konsistensi Logis

Menurut Saaty (1991), tingkat konsistensi setiap matriks pendapat diukur

dengan nilai rasio konsistensi (RK), yakni rasio antara indeks konsistensi (IK)

matriks pendapat dengan indeks acak (RI) yang dikeluarkan oleh OAKRIDGE

NATIONAL LABORATORY dari matriks berorde 1 sampai 15 dengan

80

Page 94: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

menggunakan sampel berukuran 100 responden. Nilai RK setiap matriks

pendapat yang dapat diterima hanya sampai 10 persen, atau tingkat konsistensi 90

persen. Apabila matriks pendapat tidak konsisten (RK > 0.1), maka dapat

dilakukan revisi pendapat. Indeks OAK RIDGE NATIONAL LABORATORY (RI)

pada setiap jumlah orde (elemen yang dibandingkan pada setiap matriks pendapat)

antara 1 sampai 15 dapat dilihat pada Tabel 3.7. Langkah-langkah yang harus

dilakukan untuk menghitung indeks konsistensi (IK) dan rasio konsistensi (RK)

atau Consistency Ratio dipaparkan sebagai berikut :

Tahap 1. Mencari Nilai Eigen Maksimum (λmaks)

Tabel 3.7. Indeks oak ridge national laboratory Jumlah

Orde(N) Indeks Oak Ridge National

Laboratory(RI) Jumlah Orde

(N) Indeks Oak Ridge National

Laboratory (RI) 1 0.00 9 1.45 2 0.00 10 1.49 3 0.58 11 1.51 4 0.90 12 1.48 5 1.12 13 1.56 6 1.24 14 1.56 7 1.32 15 1.59 8 1.41

Sumber :Saaty (1991)

Tahap 2. Mencari Indeks Konsistensi

1 IK

−−

=n

nλmaks

)(VA VA dengan VP,x a VA iij ==

)(VB VBdengan ,VPVA VB i==

n ..., 2, 1, iuntuk ,n

VB

n

1ii

maks ==∑=λ

81

Page 95: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Keterangan : IK = indeks konsistensi λmaks = nilai eigen maksimum n = jumlah elemen yang dibandingkan pada matriks pendapat Tahap 3. Mencari Rasio Konsistensi

RIIK RK =

Keterangan : RK = rasio konsistensi IK = indeks konsistensi RI = Indeks Oak Ridge National Laboratory

(4) Revisi Pendapat

Revisi pendapat dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat konsistensi

suatu matriks pendapat. Menurut Saaty (1991), revisi pendapat dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu (1) melakukan revisi pendapat pada elemen baris atau baris

yang memiliki nilai mutlak terbesar dari selisih aij dengan (wi/wj) atau maksimum

Iaij– (wi/wj)I; dan (2) melakukan revisi pendapat pada baris yang memiliki deviasi

RMS yang terbesar pada matriks pendapat individu, dimana deviasi RMS tersebut

dihitung dengan menggunakan nilai aij dan (wi/wj) atau dilakukan pada nilai

penjumlahan baris yang memiliki deviasi RMS terbesar, dengan rumus :

∑=

−=

n

1iij 2

1a maksww

(5) Logical Consistency

Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa obyek-obyek yang

serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Arti

kedua adalah menyangkut tingkat hubungan antara obyek-obyek yang didasarkan

pada kriteria tertentu.

82

Page 96: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode PHA atau AHP

(Analitical Hierarchy Process). Data yang dianalisa meliputi data struktur hirarki

keputusan berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh pakar. Pendekatan AHP

menggunakan analisis komparasi berpasangan (pairwise comparison) dimana

analisis datanya dapat dilakukan dengan bantuan program komputer dengan

menggunakan program aplikasi Expert Choice 2000.

Tolok ukur kekonsistenan pendapat pakar diukur dengan menggunakan

rasio konsistensi atau Consistency Ratio (CR). Dengan menggunakan AHP dapat

ditentukan urutan prioritas/tingkatan pengaruh elemen-elemen dalam suatu

hirarki.

J. Penentuan Hirarki

Pembuatan hirarki dilakukan pendapat para pakar berdasarkan pengalaman

dan literatur, serta hasil konfirmasi dengan para responden pakar di

bidangnyadengan metode wawancara(depth interview) dan diskusi. Pengolahan

data dan revisi dilakukan setelah kuesioner terkumpul. Secara skematis, proses

pembuatan dan pengolahan data AHP dalam penelitian dapat digambarkan dalam

bentuk hirarki keputusan kinerja pemda seperti terlihat pada Gambar 3.2.

83

Page 97: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Sumber : Saaty, 1993.

Gambar 3.2. Skema proses pengolahan data Analisis Hierarki Proses

Identifikasi Sistem

Penyusunan Hierarki

Pengisian Mantriks Pendapat Individu

Pengujian Konsistensi Rasio Terpenuhi? Tidak

MULAI

Revisi

Ya

Penyusunan Matriks Gabungan

Pengolahan

VECTOR PRIORITAS SELESAI

84

Page 98: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran tentang data yang

diperoleh. Gambaran data ini bisa menjadi acuan untuk melihat

karakteristik data yang kita peroleh. Karakteristik data yang disajikan

misalnya nilai rata-rata, minimum, maksimum dan standar deviasi. Berikut

adalah gambaran umum berdasarkan data yang diperoleh.

Tabel.4.1 Analisis Deskriptif

Sumber:diolah,penulis,2018

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka dalam Tabel 4.1

berikut akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian.

Tabel diatas menunjukkan bahwa pengamatan pada Bank Umum Syariah pada

periode 2013 sampai dengan 2017 sehingga N dalam penelitian ini sebanyak 59.

Berdasarkan perolehan data diketahui bahwa nilai rata-rata variabel efisiensi

(BOPO) paling besar yaitu 0,921980, dengan standar deviasi sebesar 0,131648.

ROA FDR BOPO NPF CAR INFLASI RATE Mean 0.016475 0.906342 0.921980 0.038805 0.189686 0.052925 0.071441 Median 0.010100 0.919400 0.919900 0.032000 0.182500 0.036100 0.075000 Maximum 0.103800 1.047500 1.433100 0.179100 0.367000 0.083800 0.077500 Minimum 0.000400 0.649700 0.664700 0.001000 0.111000 0.030200 0.065000 Std. Dev. 0.020587 0.070437 0.131648 0.032429 0.056703 0.024879 0.005458 Skewness 2.695994 -0.818163 1.415973 2.411628 1.252601 0.433788 -0.289413 Kurtosis 10.47711 4.578231 6.953939 10.66835 4.462374 1.212738 1.209228 Observations 59 59 59 59 59 59 59

85

Page 99: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Sedangkan nilai maksimum dan minimumnya yaitu 1,433100 dan 0,664700.

Secara statistik, nilai rata-rata variabel profitabilitas (ROA) yaitu 0,016475

dengan standar deviasi sebesar 0.020587, sedangkan nilai maksimum dan

minimumnya yaitu 0,103800 dan 0,000400.

Untuk variabel likuiditas (FDR), nilai rata-ratanya sebesar 0.906342

dengan standar deviasi sebesar 0,070437, sedangkan nilai maksimum dan

minimumnya yaitu 1,047500 dan 0.649700. Secara statistik, nilai rata-rata

variabel pembiayaan bermasalah (NPF)) sebesar 0,038805, dengan standar

deviasi sebesar 0,032429, serta nilai maksimum dan minimumnya yaitu 0,179100

dan 0,001000. Untuk statistik nilai rata-rata variabel modal (CAR) sebesar

0.189686 dengan standar deviasi sebesar 0,056703 sedangkan nilai maksimum

dan minimumnya yaitu 0,367000 dan 0,111000.

Secara statistik, nilai rata-rata variabel inflasi sebesar 0,052925, dengan

standar deviasi sebesar 0,024879 serta nilai maksimum dan minimumnya yaitu

0,083800 dan 0,030200. Sedangkan nilai rata-rata variabel Bi Rate adalah

0,071441, dengan standar deviasi 0,005458 serta nilai maksimum dan

minimumnya adalah 0,077500 dan 0,065000.

B. Peta Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

Berikut ini adalah rasio keuangan Bank Umum Syariah dalam periode

selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013-2017 yang dijadika sampel dalam

penelitian ini:

86

Page 100: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

1. ROA ( Return On Asset)

ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena OJK

sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan

profitabilitas suatu bank diukur dengan asset yang dananya sebagian besar

berasal dari simpanan masyarakat (Dendawijaya,2009:119). Semakin

tinggi ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karna tingkat

pengembalian (return) semakin besar (Husnan dan Enny

Pudjiastuti,1998:4)

Tabel 4.2 Rata –rata Return On Asset (ROA) BUS

No. Nama BUS ROA Kategori 1 BTPN Syariah 5,79% Sangat Tinggi 2 Aceh Syariah 2,94% Sangat Tinggi 3 BJB Syariah 2,16% Sangat Tinggi 4 Mega Syariah 1,44% Tinggi 5 Victoria Syariah 1,44% Tinggi 6 BNI Syariah 1,40% Tinggi 7 Panin Syariah 0,99%, Cukup Tinggi 8 BCA Syariah 0,98%, Cukup Tinggi 9 BRI Syariah 0,73%, Cukup Tinggi 10 BSM 0,66%, Cukup Tinggi 11 Bukopin Syariah 0,58%. Cukup Tinggi 12 Muamalat 0,25%. Sangat Rendah

Ket : Level 1 ROA > 1,5% Sangat Tinggi Level 2 1,25% < ROA ≤ 1,5% Tinggi Level 3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup Tinggi Level 4 0% < ROA ≤ 0,5% Rendah Level 5 ROA ≤ 0% Sangat Rendah (sumber : Bank Indonesia) Berdasarkan data diatas, rasio ROA BUS sejak periode tahun

2013-2017 yang memiliki nilai rata-rata tertinggi diperoleh oleh tiga

BUS diantaranya adalah BTPN dengan nilai ROA sebesar 5,79% ,

87

Page 101: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Aceh Syariah dengan nilai ROA 2,94% dan BJB Syariah 2,16% dan

ketiganya melebihi standar yang ditetapkan oleh BI yaitu sebesar

1,5%.Kemudian BUS yang memiliki nilai ROA dengan tingkat level

tinggi diantaranya yaitu Bank Mega Syariah dengan nilai ROA rata-

rata 1,44% Victoria sebesar 1,44%, BNIS sebesar 1,40%. Selanjutnya,

BUS yang memiliki nilai rata-rata ROA dengan tingkat level cukup

tinggi diantaranya adalah Panin Syariah dengan nilai rata-rata ROA

sebesar 0,99%, BCA Syariah dengan nilai 0,98%, BRI Syariah dengan

nilai rata-rata ROA sebesar 0,73%, BSM dengan nilai sebesar 0,66%,

Bukopin Syariah dengan nilai sebesar 0,58%. Akan tetapi, ada satu

BUS yang memiliki nilai rata-rata ROA dengan tingkat level rendah

yaitu Bank Muamalat dengan nilai rata-rata ROA nya sebesar 0,25%.

Bank BPTPN mempunyai ROA tinggi karena BTPN memiliki Unique

Value Proposition yang disebut "Daya" yaitu program peningkatan

kapasitas nasabah secara berkelanjutan. Tiga pilar daya yg dijalankan

yaitu Daya sehat sejahtera (program kesehatan khususnya bagai

nasabah pensiunan), daya tumbuh usaha (pengembangan usaha bagi

para pengusaha UMKM dan daya tumbuh komunitas (pengembangan

komunitas). Tiga program daya ini mampu memberikan kesempatan

tumbuh para nasabah dan mampu mencapai NPF yg rendah. Banyak

program-program ada pelatihan berseri, pendampingan, go online.

88

Page 102: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

2. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Apabila dilihat dari Rasio Financing to Deposits Ratio (FDR)

adalah: Total Pembiayaan LDR = x 100% Total Dana Pihak Ketiga

Keterangan : Karena tidak ada kredit dalam perbankan syariah, maka rasio

Loan to Deposits Ratio (LDR) pada bank syariah disebut Financing to

Deposits Ratio (FDR). FDR BUS di Indonesia dalam lima tahun terakhir

dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Financing to Deposit Ratio (FDR)

No. Nama BUS FDR Kategori 1 BSM 82,54% Tinggi 2 Aceh Syariah 82,56% Tinggi 3 BRI Syariah 87,79% Cukup Tinggi 4 BCA Syariah 89,54% Cukup Tinggi 5 BNI Syariah 90,28% Cukup Tinggi 6 Muamalat 91,71% Cukup Tinggi 7 Bukopin Syariah 92,27%, Cukup Tinggi 8 Panin Syariah 93,07%, Cukup Tinggi 9 Victoria Syariah 93,59%, Cukup Tinggi 10 BJB Syariah 93,07%, Cukup Tinggi 11 BTPN Syariah 95,02%. Cukup Tinggi 12 Mega Syariah 95,35%. Cukup Tinggi

Ket : Level 1 50%< FDR ≤ 75% Sangat Tinggi Level 2 75% < FDR ≤ 85% Tinggi Level 3 85%< FDR ≤ 100% Cukup Tinggi Level 4 100% < FDR ≤ 120% Rendah Level 5 FDR > 120% Sangat Rendah (sumber : Bank Indonesia)

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, nilai rasio FDR dari BUS yang

memenuhi kriteria tinggi ada dua BUS yaitu Bank BSM dengan nilai sebesar

82,54% dan Bank Aceh Syariah dengan nilai rata-rata FDR sebesar 82,56%.

Selain dari kedua BUS tersebut, sepuluh BUS lainnya memenuhi kriteria

89

Page 103: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

cukup tinggi diantaranya BRI Syariah dengan nilai rata-rata FDR sebesar

87,79%, BCA Syariah dengan nilai sebesar 89,54%, BNIS dengan nilai

sebesar 90,28%, Muamalat dengan nilai sebesar 91,71%, Bukopin Syariah

dengan nilai sebesar 92,27%, Panin Syariah dengan nilai sebesar 93,07%,

Victoria Syariah dengan nilai sebesar 93,59%, BJB Syariah dengan nilai

sebesar 94,81%, BTPN Syariah dengan nilai sebesar 95,02% dan Bank Mega

Syariah dengan nilai sebesar 95,35%. Perkembangan Financing to Deposit

Ratio (FDR) pada bank syariah selama lima tahun terakhir banyak yang

berada dikategori cukup tinggi. Hal ini dikarenakan berbagai faktor,

diantaranya banyaknya permintaan pembiayaan dari masyarakat yang

memaksa perbankan untuk menambah modal pembiayaan selain dari dana

pihak ketiga (DPK).

3. Biaya Operasional (BOPO)

BOPO merupakan persentase jumlah biaya operasional bank

syariah terhadap jumlah pendapatan yang yang dihasilkan bank dalam

periode waktu tertentu. Semakin tinggi nilai BOPO maka semakin rendah

tingkat efisiensi bank tersebut. Semakin tinggi nilai BOPO dapat

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas dan likuiditas bank tersebut.

BOPO BUS di Indonesia dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada

Tabel 4.4

Tabel 4.4 Biaya Operasiaonal Pendapatan Operasional (BOPO)

No. Nama BUS BOPO Kategori 1 Aceh Syariah 75,72% Sangat Tinggi 2 BTPNS 83,32% Tinggi

90

Page 104: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

3 Panin Syariah 85,71% Moderat 4 BNI Syariah 86,55% Moderat 5 BCA Syariah 90,45% Sangat Rendah 6 Mega Syariah 92,03% Sangat Rendah 7 BRI Syariah 92,09%, Sangat Rendah 8 BSM Syariah 93,48%, Sangat Rendah 9 Bukopin Syariah 93,64%, Sangat Rendah 10 Muamalat 96,74%, Sangat Rendah 11 BJB Syariah 100,27%. Sangat Rendah 12 Victoria Syariah 116,76%. Sangat Rendah

Ket: Level 1 BOPO ≤ 83% Sangat Tinggi Level 2 83% <BOPO ≤ 85% Tinggi Level 3 85% <BOPO ≤ 87% Moderat Level 4 87% < BOPO ≤ 89% Rendah Level 5 BOPO > 89% Sangat Redah (sumber : Bank Indonesia)

Berdasarkan tabel 4.5 mengenai kriteria penilaian rasio BOPO diatas,

hanya ada satu BUS yang memiliki nilai rata-rata dengan kriteria sangat tinggi

yaitu Bank Aceh Syariah dengan nilai rata-rata BOPO 75,72%. Kemudian

untuk BUS yang memiliki kriteria tinggi yaitu hanya terdapat satu BUS yaitu

BTPN Syariah dengan nilai rata-rata BOPO sebesar 83,32%. Untuk kriteria

moderat, dimiliki oleh dua BUS yaitu Panin Syariah dengan nilai rata-rata

BOPO nya sebesar 85,71% dan BNIS dengan nilai rata-rata sebesar 86,55%.

Terakhir yaitu BUS dengan kriteria sangat rendah diperoleh oleh delapan BUS

diantaranya yaitu BCA Syariah dengan nilai rata-rata BOPO sebesar 90,45%,

Mega Syariah dengan nilai sebesar 92,03%, BRIS dengan nilai sebesar

92,05%, BSM dengan nilai sebesar 93,48%, Bukopin Syariah dengan nilai

sebesar 93,64%, Muamalat dengan nilai sebesar 96,74%, BJB Syariah dengan

nilai sebesar 101,27% dan Victoria dengan nilai rata-rata BOPO nya sebesar

116,76%. Dari rata-rata Biaya Operasional (BOPO) Bank Umum Syariah lima

91

Page 105: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

tahun terakhir banyak terdapat dalam kategori sangat rendah. Hal ini

menunjukan tingkat efisiensi Bank Umum Syariah sudah baik.

4. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Permodalan pada bank syariah dapat dilihat dengan menggunakan

variabel Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurut ketentuan BI tingkat

CAR yang harus dimiliki bank syariah adalah 8%. Jika bank bank mampu

memenuhi kebutuhan 8% CAR sesuai kriteria BI berarti bank mampu

membiayai operasional bank, sehingga bank dapat menjaga likuiditas dan

mendapatkan profitabilitas. CAR BUS di Indonesia dalam lima tahun

terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Kriteria Penilaian Capital Adequacy Ratio (CAR)

No. Nama BUS CAR Kategori 1 BCA Syariah 30,48% Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 2 BTPNS 22,90% Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 3 Aceh Syariah 19,91% Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 4 Mega Syariah 19,73% Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 5 Panin Syariah 19,30% Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 6 BJB Syariah 18,66% Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 7 BNI Syariah 17,56%, Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 8 Victoria Syariah 17,02%, Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 9 BRI Syariah 16,45%, Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 10 Bukopin Syariah 15,68%, Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 11 BSM Syariah 14,19%. Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan 12 Muamalat 13,14%. Jauh Lebih Tinggi dari ketentuan

Ket: Level 1 KPMM ≥ 12% Jauh Lebih Tinggi dari Ketentuan Level 2 9% ≤ KPMM < 12% Lebih Tinggi dari Ketentuan Level 3 8% ≤ KPMM < 9% Sedikit Lebih Tinggi dari Ketentuan Level 4 6% <KPMM 8% Lebih Rendah dari Ketentuan Level 5 KPMM ≤ 6% Jauh Lehih Rendah dari Ketentuan (sumber : Bank Indonesia)

92

Page 106: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Berdasarkan tabel 4.5 tentang kriteria penilaian CAR pada BUS, maka

dari dua belas BUS yang dijadikan sampel pada penelitian ini kesemuanya

mempunyai rasio kecukupan modal (CAR) jauh diatas ketentuan yang

dikeluarkan oleh BI yaitu ≥ 12%. adapun nilai dari rasio CAR tersebut pada

masing-masing BUS adalah diantaranya yaitu BCA Syariah dengan nilai rata-

rata CAR sebesar 30,48%, BTPN Syariah dengan nilai sebesar 22,90%, Aceh

Syariah dengan nilai sebesar 19,91%, Mega Syariah dengan nilai sebesar

19,73%, Panin Syariah dengan nilai sebesar 19,30%, BJB Syariah dengan nilai

sebesar 18,66%, BNIS dengan nilai sebesar 17,96%, Victoria Syariah dengan

nilai sebesar 17,02%, BRIS dengan nilai sebesar 16,45%, Bukopin Syariah

dengan nilai sebesar 15,68%, BSM dengan nilai sebesar 14,19% dan

Muamalat denghan nilai rata-rata CAR sebesar 13,14%. Perkembangan

Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Umum Syariah kategori kecukupan

modal yang di tentukan Bank Indonesia yaitu rasio CAR minimum 8%. Hal

ini menunjukan bahwa Bank Umum Syariah telah mampu untuk

mempertahankan modal, serta kemampuan manajemen bank dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang

timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank.

5. Non Performing Financing (NPF)

NPF merupakan rasio yang menggambarkan persentase jumlah

pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang diberikan oleh

bank syariah. Semakin tinggi nilai NPF akan berpengaruh negatif terhadap

93

Page 107: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

profitabilitas dan likuiditas bank syariah. NPF BUS di Indonesia dalam

lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.6

Tabel 4.6

Kriteria Penilaian Non Performing Financing (NPF)

No. Nama BUS NPF Ket 1 BCA Syariah 0,38% Sangat Baik 2 BTPNS 1,74% Sangat Baik 3 Panin Syariah 2,05% Baik 4 Aceh Syariah 2,11% Baik 5 BNI Syariah 2,51% Baik 6 Bukopin Syariah 2,80% Baik 7 Mega Syariah 3,33% Baik 8 BRI Syariah 4,58%, Baik 9 Muamalat 4,73%, Baik 10 BSM Syariah 5,40%, Cukup Baik 11 Victoria Syariah 6,27%, Cukup Baik 12 BJB Syariah 9,11%. Cukup Baik

Ket : Level 1 NPF < 2% Sangat Baik Level 2 2% ≤ NPF < 5% Baik Level 3 5% ≤ NPF < 8% Cukup Baik Level 4 8% ≤ NPF < 12% Kurang Baik Level 5 NPF ≥ 12% Buruk (sumber : Bank Indonesia)

Berdasarkan tabel 4.6 mengenai kriteria penilaian NPF pada BUS, terdapat

dua BUS yang memiliki kriteria sangat baik yaitu BCA Syariah dengan nilai

rata-rata NPF sebesar 0,38% dan BTPN Syariah dengan nilai rata-rata NPF

sebesar 1,74%. Kemudian, untuk BUS yang memiliki kriteria tdengan tingkat

baik diperoleh oleh tujuh BUS diantaranya yaitu Panin Syariah dengan nilai

rata-rata NPF sebesar 2,05%, Aceh Syariah dengan nilai sebesar 2,11%, BNIS

dengan nilai sebesar 2,51%, Bukopin Syariah dengan nilai 2,80%, Mega

94

Page 108: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Syariah dengan nilai sebesar 3,33%, BRIS dengan nilai sebesar 4,58% dan

Muamalat dengan nilai sebesar 4,73%. Kemudian untuk BUS yang memiliki

kriteria nilai NPF dengan tingkat cukup baik diperoleh oleh dua BUS

diantaranya yaitu BSM dengan nilai rata-rata NPF sebesar 5,40% dan Victoria

dengan nilai sebesar 6,27%. Untuk BUS dengan kriteria yang kurang baik

diperoleh oleh satu BUS yaitu BJB Syariah dengan nilai sebesar 9,11%.

Perkembangan risiko kredit Bank Umum Syariah Non Performing Financing

(NPF), sudah memenuhi batas kewajaran yang telah di terapkan oleh bank

Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahmwa fungsi Bank Umum Syariah

sebagai penghimpun dana dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat

sudah berjalan dengan optimal.

C. Determinasi Kinerja keuangan BUS

1. Uji Linearitas

Pengujian linieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi, variabel dependen atau keduanya mempunyai data yang linier atau

tidak. Model regresi yang baik adalah data yang linier. Dari penghitungan

yang dilakukan, hasilnya adalah 0,0000. Maka dapat disimpulkan bahwa data

yang diolah adalah linier. Ini berarti hasil penghitungan berada dibawah

tingkat signifikansi. Untuk lebih jelasnya dapat dihitung sebagai berikut :

2. Uji Chow

Output yang dihasilkan dari uji chow adalah seperti tabel 4.7 berikut :

95

Page 109: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Tabel 4.7

Uji Chow

Effect Test Statistic d.f Prob.

Cross-section F 8.337383 (11,41) 0.0000

Dari hasil diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,0000

sehingga nilai probabilitas lebih kecil dari α= 5%, artinya teknik estimasi

yang baik digunakan dalam penelitian ini adalah model Fixed Effect Model

(FEM). Karena yang terpilih adalah teknik estimasi. dengan uji FEM maka

tahap Uji Hausman yang digunakan untuk memilih antara metode FEM atau

REM dalam penelitian perlu untuk dilakukan.

3. Uji Hausmen

Output yang dihasilkan dari uji hausmen adalah seperti tabel 4.8berikut :

Tabel 4.8

Uji Haussman

Test_ Summary Chi-sq.Sta Chi-sq d.f Prob.

Cross-sc.rndm 69.301598 11 0.0000

Dapat disimpulkan bahwa yang lebih tepat untuk digunakan adalah Fixed

Effect Model dikarenakan pada nilai probabilitas (Prob.) cross-section

random nilainya < 0.05 maka model yang terpilih adalah Fixed Effect

Model.Dalam penelitian ini, metode yang akan dibahas dan dipilih untuk

digunakan dalam penelitian ini adalah metode fixed effect untuk

96

Page 110: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

mendeskripsikan fenomena yang ada. Untuk itu digunakan pertimbangan

statistik Chi-Square yang sering disebut Haussman Test.

4. Uji Lagrange multiplier

Dari penghitungan yang dilakukan pada persamaan, didapat hasil

yaitu 0,0000. Berikut adalah penjabaran nya :

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa yang lebih tepat digunakan adalah

Fixed Effect Model dikarenakan hasil yang diperoleh dibawah tingkat

signifikansi 0.05.

5. Analisis Model Regresi Panel Data

Berdasarkan periode pengamatan, penelitian ini menggunakan periode dari

tahun 2013 sampai tahun 2017. Sampel yang digunakan terdiri atas BUS di

Indonesia. Berdasarkan data panel tersebut, maka model regresi data panel

yang digunakan adalah pendekatan model fixed effect. Adapun secara umum

model regresi data panel yang digunakan dalam penelitian ini dituliskan

sebagai berikut:

ROA = a + b1CARt-1 + b2 FDRt-1 + b3 BOPOt-1 + b4 NPFt-1 + b5 Inflasit-1 + b6 Ratet-1 e di mana:

ROA = Variabel dependen a = konstanta b1, b2 = koefisien regresi CARt-1 = rasio kecukupan modal FDRt-1= financing to deposit ratio BOPOt-1 = biaya operasional NPFt-1 = non performing financing e = error term

97

Page 111: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Regresi data panel dilakukan dengan menggunakan model fixed effect.

Adapun ringkasan hasil estimasi untuk kedua model diperlihatkan pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.9

Hasil Model Regresi Data Panel Fixed Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.097618 0.042637 2.289497 0.0261 CAR 0.023366 0.041051 0.569194 0.5717 BOPO -0.107730 0.021154 -5.092695 0.0000 NPF -0.197292 0.087384 -2.257744 0.0282 FDR 0.032773 0.031349 1.045401 0.3007 INFLASI -0.118027 0.121793 -0.969075 0.3370 RATE -0.104117 0.552680 -0.188385 0.8513 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.881779 Mean dependent var 0.011088 Adjusted R-squared 0.832760 S.D. dependent var 0.023976 S.E. of regression 0.009805 Akaike info criterion -6.165624 Sum squared resid 0.003942 Schwarz criterion -5.531799 Log likelihood 199.8859 Hannan-Quinn criter. -5.918204 F-statistic 17.98869 Durbin-Watson stat 2.444697 Prob(F-statistic) 0.000000

Keterangan :

Tabel 4.9 diatas, menunjukkan hasil estimasi dengan metode Fixed Effects

Model (FEM), hasilnya menunjukkan bahwa model ini signifikan dalam uji F

(koefisien simultan) dengan tingkat kesalahan mendekati 0%. Nilai R2 model

regresi ini adalah sebesar 0.832760, hal ini berarti variabel terikat pada model

98

Page 112: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya sebesar 83,2760%. Hal tersebut

mengindikaskan bahwa variabel CAR, BOPO, NPF, FDR, INFLASI dan

RATE yang diuji cukup baik dalam menjelaskan variabel dependennya

(ROA). Dan sisanya 0,16.724 tidak dapat dijelaskan oleh variabel

dependennya.

6. Uji Hipotesis Secara Simultan

Uji F-statistik pada penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas

kesalahan 0,000000 dimana lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar

0,05 atau 5%, bahkan tingkat kesalahannya 0% maka H0 ditolak dan

menerima H1. Hasil yang dapat disimpulkan yaitu bahwa variabel bebas

yang dimaksudkan dalam model penelitian, yaitu CAR, BOPO, NPF, FDR,

INFLASI dan RATE secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap ROA.

Tabel 4.10 Uji Simultan terhadap ROA

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.881779 Mean dependent var 0.011088 Adjusted R-squared 0.832760 S.D. dependent var 0.023976 S.E. of regression 0.009805 Akaike info criterion -6.165624 Sum squared resid 0.003942 Schwarz criterion -5.531799 Log likelihood 199.8859 Hannan-Quinn criter. -5.918204 F-statistic 17.98869 Durbin-Watson stat 2.444697 Prob(F-statistic) 0.000000

7. Uji Hipotesis Secara Parsial

Tabel 4.11

99

Page 113: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Uji Parsial terhadap ROA

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.097618 0.042637 2.289497 0.0261 CAR 0.023366 0.041051 0.569194 0.5717 BOPO -0.107730 0.021154 -5.092695 0.0000 NPF -0.197292 0.087384 -2.257744 0.0282 FDR 0.032773 0.031349 1.045401 0.3007 INFLASI -0.118027 0.121793 -0.969075 0.3370 RATE -0.104117 0.552680 -0.188385 0.8513

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa :

a. Konstanta C apabila semua variabel bebas bernilai 0, maka nilai ROA

sebesar konstanta 0.097618.

b. Variabel BOPO Bank Umum Syariah mempunyai nilai probabilitas

sebesar 0,0000 dan t-hitung sebesar -5,092695. Angka ini

menunjukkan nilai probabilitas t-hitung kurang dari level of

significance (α=0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti kondisi BOPO Bank Umum Syariah secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA BUS di Indonesia

tahun 2013- 2017. Hal ini relevan dengan temuan Sumarlin (2016)

yang menyatakan bahwa variabel independent BOPO berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas (ROA). Namun, hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhian Pratiwi

(2012) yang menyatakan bahwa variabel BOPO berpengaruh positif

signifika terhadap profitabilitas (ROA) dan Lemiyana (2016) yang

menyatakan bahwa variabel independen BOPO tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

100

Page 114: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

c. Variabel NPF Bank Umum Syariah mempunyai nilai probabilitas

sebesar 0,0282 dan t-hitung sebesar -2,257744. Angka ini

menunjukkan nilai probabilitas t-hitung kurang dari level of

significance (α=0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti kondisi NPF Bank Umum syariah secara parsial berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap ROA perbankan di Indonesia tahun

2010-2015.

Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hasil dari

penelitian yang dilakukan oleh Sumarlin (2016) dan Lemiyana (2016)

yang menyatakan bahwa variabel independent NPF berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas (ROA). Namun, hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhian Pratiwi

(2012) yang menyatakan bahwa variabel NPF berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

d. Variabel CAR BUS cenderung berpengaruh positif namun tidak

signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 diatas yang

menunjukan bahwa nilai t-hitung sebesar 0,569194 dengan nilai

probabilitasnya sebesar 0,5717.

Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Dhian Pratiwi (2012) dan juga Afia Akter dan

Khaled Mahmud (2014) yang menyatakan bahwa variabel CAR

berpengaruh positif terhadap ROA . akan tetapi, hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lemiyana

101

Page 115: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

(2016) yang menyatakan bahwa variabel CAR tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA dan juga penelitian yang dilakukan

oleh Sumarlin (2016) yang menyatakan bahwa variabel CAR

berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

e. Variabel FDR BUS cenderung berpengaruh positif namun tidak

signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 diatas yang

menunjukan bahwa nilai t-hitung sebesar 1,045401 dengan nilai

probabilitasnya sebesar 0,3007.

Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Dhian Pratiwi (2012) dan juga Afia Akter dan

Khaled Mahmud (2014) yang menyatakan bahwa variabel FDR

berpengaruh positif terhadap ROA . akan tetapi, hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lemiyana

(2016) yang menyatakan bahwa variabel FDR tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA dan juga penelitian yang dilakukan

oleh Sumarlin (2016) yang menyatakan bahwa variabel FDR

berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

f. Variabel Eksternal Inflasi BUS cenderung berpengaruh negatif namun

tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 diatas yang

menunjukan bahwa nilai t-hitung sebesar -0,969075 dengan nilai

probabilitasnya sebesar 0,3370.

Oleh sebab itu, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Gunartin (2015) yang menyatakan bahwa Inflasi

102

Page 116: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Kemudian Sumarlin

(2016) yang menyatakan bahwa variabel Inflasi berpengaruh negative

signifikan tehadap ROA. Akan tetapi, penelitian ini tidak sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anna P.I Vong dan Ho si

Chan yang manyatakan bahwa Inflasi berpengaruh signifikan terhadap

variabel ROA.

g. Variabel BI Rate BUS cenderung berpengaruh negatif namun tidak

signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 diatas yang

menunjukan bahwa nilai t-hitung sebesar -0,188385 dengan nilai

probabilitasnya sebesar 0,8513.

Oleh sebab itu, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Gunartin (2015) yang menyatakan bahwa BI Rate

tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Akan tetapi, penelitian

ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wilbert

Chagwiza (2014) yang manyatakan bahwa suku bunga berpengaruh

positif signifikan terhadap variabel ROA.

*) Signifikan pada α = 5%

Berdasarkan hasil estimasi untuk model regresi data panel Fixed Effect

Model secara statistik variabel BOPO dan NPF sebagai variabel independen

yang signifikan. Dimana nilai probabilitas BOPO sebesar 0,0000 dan nilai

probabilitas NPF sebesar 0,0071 lebih kecil dari α = 5% atau 0,05. Sedangkan

untuk variabel bebas lainnya yaitu CAR, FDR, Inflasi dan Rate tidak

103

Page 117: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

signifikan dengan nilai probabilitasnya masing masing sebesar 0,3126, 0,9290,

0,3921 dan 0,6784.

8. Koefisien Determinasi

koefisien determinasi (R2) merupakan nilai yang menunjukan seberapa

jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen. Nilai (R2) antara 0 sampai dengan 1.Nilai Koefisien Determinasi

mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat diterangkan

oleh variabel bebasnya. Bila nilai Koefisien determinasi sama dengan 0,

artinya variasi dari variabel terikat tidak dapat diterangkan oleh variabel-

variabel bebasnya sama sekali. Sementara bila nilai Koefisien determinasi

sama dengan 1, artinya variasi variabel terikat secara keseluruhan dapat

diterangkan oleh variabel-variabel bebasnya. Dengan demikian baik atau

buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R-squares-nya yang

mempunyai nilai antara nol dan satu.

Tabel 4.12

Koefisien Determinasi

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.881779 Mean dependent var 0.011088 Adjusted R-squared 0.832760 S.D. dependent var 0.023976 S.E. of regression 0.009805 Akaike info criterion -6.165624 Sum squared resid 0.003942 Schwarz criterion -5.531799 Log likelihood 199.8859 Hannan-Quinn criter. -5.918204

104

Page 118: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

F-statistic 17.98869 Durbin-Watson stat 2.444697 Prob(F-statistic) 0.000000 Nilai R2 model regresi ini adalah sebesar 0.832760. Hal ini berarti variabel

terikat pada model dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya sebesar 83,2760%. Hal

tersebut mengindikaskan bahwa variabel CAR, BOPO, NPF, FDR, INFLASI dan

RATE yang diuji cukup baik dalam menjelaskan variabel dependennya (ROA).

E. Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

Strategi peningkatan kinerja keuangan perbankan syariah berkaitan dengan

masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi

persuasif dengan pelanggan. Dalam analisis pemilihan strategi peningkatan

kinerja keuangan terdapat empat elemen yang saling terkait antara faktor yang

mempengaruhi pemilihan strategi peningkatan kinerja keuangan perbankan

syariah aktor yang memiliki kepentingan dalam menyusun strategi peningkatan

kinerja keuangan perbankan syariah , tujuan dari strategi peningkatan kinerja

keuangan perbankan syariah, dan alternatif strategi peningkatan kinerja keuangan

perbankan syariahyang dapat diimplementasikan oleh perusahaan agar tujuan

peningkatan kinerja keuangan perbankan syariah dapat tercapai.

Struktur AHP yang telah diidentifkasi dan disusun, unsur dari tiap elemennya

selanjutnya akan dinilai oleh pakar. Penyusunan struktur hierarki dalam penelitian

ini berdasarkan wawancara dengan pihak penyusun strategi peningkatan kinerja

keuangan perbankan syariah. Struktur Hierarki ini digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan kuisioner untuk memperoleh pendapat responden dalam menilai

faktor, aktor, tujuan dan alternatif dalam struktur hirarki.

105

Page 119: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti,2018 Gambar 4.1 Startegi Peningkatan Kinerja Keuangan BUS

Hasil analisis menunjukkan bahwa para pakar (7 pakar) menempatkan

strategi Unggul dalam Pelayanan nasabah di Indonesia sebagai prioritas utama

dengan bobot sebesar 0.257 (25.7%), posisi kedua yaitu strategi Fokus pada

segmen bisnis sesuai dengan risk appetite bank dengan bobot sebesar 0.231

(23.1%), posisi ketiga adalah strategi Peningkatan kualitas dan produktifitas

karyawan dengan bobot sebesar 0.229 (22.9%), selanjutnya posisi keempat dan

kelima adalah Mengoptimal Teknologi Informasi dan Sosialisasi produk dan

layanan bank syariah kepada masyarakat secara massif dengan bobot masing

sebesar 0.168 (16,8%) dan 0.114 (11,4%).

Dalam menyusun strategi peningkata kinerja perbankan syariah dalam

peningkatan kinerja institusi tidak terlepas dari faktor-faktor yang

106

Page 120: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

mempengaruhinya, adapun faktor utama yang mempengaruhi adalah kepercayaan

dengan bobot sebesar 0.292 (29.2%), disusul oleh pengaruh permodalan dengan

bobot sebesar 0.277 (27.7%), manajemen bobot sebesar 0.232 (23.2%), posisi

keempat dan kelima adalah faktor teknologi infomasi dan regulasi dengan bobot

sebesar 0.185 (18.5%) dan regulasi 0.093 (0,93%).

Strategi peningkatan kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

tidak akan berjalan jika tidak didukung oleh para pelaku yang berperan dalam

sistem kepemimpinan. Adapun faktor yang menjadi prioritas utama adalah Direksi

dengan bobot sebesar 0.316 (31.6%), disusul dengan pegawai/staff 0.188 (18.8%),

kemudian Nasabah dengan bobot sebesar 0.178 (17.8%), selanjutnya adalah

stockholder dengan bobot sebesar 0.170 (17.0%) dan posisi terakhir ialah Otoritas

Jasa Keuangan(OJK) atau Dewan Syariah Nasional (DSN) dengan bobot sebesar

0.160 (16.0%)

Tujuan utama yang menjadi prioritas dalam peningkatan kinerja keuangan

Bank Umum Syariah adalah Meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan bobot

0.351 (35.1%), keuntungan bank dengan bobot 0.288 (28.8%), meningkatkan

kualitas pelayanan dengan bobot 0.229 (22.9%), sedangkan tujuan dengan posisi

terakhir yaitu meningkatkan efisiensi bobot sebesar 0.218 (21.8%).

107

Page 121: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Model strategi yang dihasilkan (model AHP), bedasarkan analisis kinerja

sensitivitas model menunjukan bahwa strategi yang terpilih akan sensitif

terehadap perubahan faktor manajemen, teknologi dan regulasi. Apabila faktor

tersebut berubah maka akan mempengaruhi strategi terpilih.sedangkan faktor

kepercayaan dan permodalan tidak mempengaruhi perubahan strategi yang di

hasilkan. Dengan kata lain strategi yang terpilih adalah tepat karena faktor yang

dominan adalah kepercayaan dan permodalan.Adapun grafik kinerja sensitivitas

model dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Analisis Sentivitas model strategi peningktan kinerja keuangan BUS

F. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, strategi untuk menigkatkan

kinerja keuangan bank umum syariah adalah unggul dalam pelayanan nasabah.

108

Page 122: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Alternatif ini sesuai dengan tujuan utama strategi untuk meningkatkan

kepercayaan masyarakat. Berdasarkan kekuatan perusahaan, alternatif strategi

iniberawal dari kekuatan perusahaan yang memiliki tekad bersama elemen

keuangan syariah untuk meningkatkan layanan dan daya saing dan apabila melihat

dari dari sisi peluang potensi bank syariah di Indonesia masih luas untuk

dikembangkan. Rekomendasi untuk Alternatif Strategi ini adalah bank umum

syariah perlu memperluas jaringan, meningkatkan service quality, hingga loyalitas

pelanggan pun terbentuk didasarkan kemudahan, keamanan dalam transaksi juga

karena program-program yang dilakukan oleh Bank Umum Syariah. Terciptanya

kepercayaan masyarakat terhadap bank umum syariah yang berdampak pada

profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.

Alternatif strategi strategi peningkatan kinerja keuangan bank umum

syariah terpenting kedua adalah fokus pada segmen bisnis sesuai dengan risk

appetite meningkatkan keuntungan bank umum syariah. Pelaksanaan strategi ini

sangat optimal karena selain memiliki indikator terukur juga memiliki target pasar

yang lebih besar dan strategis. Penerapan Strategi ini dapat dilakukan dengan

memfokuskan produk dan jasa yang tepat terhadap nasabah. Adapun segmen

bisnis yang ditawarkan yaitu corporate dan retail.

Faktor yang menjadi prioritas utama dalam penyusunan strategi

peningkatan kinerja keuangan bank umum syariah adalah kepercayaan atau trust

baik dalam menghimpunan dana maupun penyaluran dana. Nasabah akan mau

menyimpan dananya di bank apabila dilandasi kpercayaan. Kepercayaan ini

penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa

109

Page 123: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

diuntungkan baik dari segi penyimpanan dana, penampung dana, dan penerima

penyaluran tersebut. Dengan kata lain, semakin tinggi kepercayaan masyarakat

maka semakin tinggi pula dana pihak ketiga (DPK) yang akan masuk pada bank

tersebut.

Aktor yang memiliki pengaruh utama dalam meningkatkan kualitas dan

kinerja keuangan bank umum syariah adalah direksi. Penentuan pengurusan

tujuan perusahaan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar dan

unadang-undang yang berlaku, aktor ini adalah bagian dari wewenang dan

tanggung jawab. Program-program promosi, strategi promosi yang terencana, dan

pengembangan produk yang mendukung promosi aktor ini adalah bagian dari

wewenang dan tanggung jawab aktor ini. Secara manajerial, Direksi perlu

membangun komunikasiefektif dengan pihak berkepentingan dalam

menyampaikan keputusan dan kebijakan yang diambil dalam langkah

meningkatkan kinerja bank umum syariah.

Tujuan yang menjadi prioritas utama adalah meningkatkan kepercayaan

masyarakat. Semakinmeningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap bank umum

syariah, tentu akan beriringan dengan meningkatnya kinerja keuangan. Sehingga

dengan kepercayaan masyarakatyang mempengaruhi volume dana pihak ketiga,

dengan adanya tingkat kepercayaan bank umum syariah dapat menyalurkan

produk dan jasa kepada masyarakat secara jangka panjang. Strategi

meninggkatkan kinerja keuangan bank syariah pun dilakukan dengan langkah

meningkatkan kualitas layanan maupun menjaga hubungan dengan pelanggan

110

Page 124: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

melalui program-program sesuai yang efektif, sehingga nasabah lama tetap

nyaman, dan nasabah baru pun tertarik untuk menggunakan bank syariah.

111

Page 125: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada Bab IV diatas

dengan menggunakan alat uji e-views 10 yaitu pengaruh dari likuiditas

yang diproksikan dengan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR), efisiensi

yang diproksikan dengan rasio Biaya Operasional (BOPO), permodalan

yang diproksikan dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

pembiayaan bermasalah yang diproksikan dengan rasio Non Performing

Financing (NPF) terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS)

yang diproksikan dengan rasio Return On Asset (ROA) dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi bank umum syariah di Indonesia yang mempunyai kategori

ROA tertinggi adalah BTPN Syariah dan yang terendah adalah bank

Muamalat.

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) mempunyai pengaruh yang positif

dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah

(BUS) yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Hal ini

menunjukan bahwa semakin besar pembiayaan yang disalurkan oleh

BUS, maka semakin besar pula perolehan laba yang diterima

mengingat pembiayaan merupakan sumber pendapatan perbankan

syariah.

112

Page 126: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

3. Biaya Operasional (BOPO) mempunyai pengaruh yang negatif

signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS) yang

diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Hal ini menunjukan

bahwa semakin tinggi nilai BOPO yang diartikan semakin tinggi

biaya operasionalnya, akan semakin menurunkan perolehan laba

perbankan syariah. Tingginya biaya operasional dibandingkan

pendapatan operasional yang menjadi tanggungan bank akan

dibebankan pada pendapatan, sehingga akan menurunkan tingkat

profitabilitas bank umum syariah.

4. Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh yang positif

tidak signifikan terhadap Bank Umum Syariah (BUS) yang

diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Oleh karena itu,hal ini

menunjukan bahwa semakin tinggi CAR yang diperoleh oleh BUS,

maka profitabilitas juga akan semakin tinggi. Artinya, bank mampu

untuk membiayai kegiatan operasionalnya. BI telah menentukan

ketentuan CAR yang harus dimiliki oleh perbankan baik

konevnsional maupun syariah yaitu minimal sebesar 8%.

5. Non Performing Financing (NPF) mempunyai pengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS) yang

diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Hal ini menunjukan

bahwa semakin tinggi pembiayaan bermasalah, maka pendapatan

yang diperoleh bank juga semakin menurun dan pada akhirnya

tingkat profitabilitas perbankan syariah menurun.

113

Page 127: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

6. Inflasi mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan

terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS) yang diproksikan

dengan Return On Asset (ROA). Naiknya tingkat inflasi akan

mengakibatkan suku bunga baik, sehingga masyarakat enggan

meminjam pada Bank Umum Syariah. Selain itu, pada sektor riil

juga enggan untuk menambah modal guna membiayai produksinya.

Kedua hal tersebut akan berdampak pada penurunan profit. Inflasi

yang tinggi menyebabkan ketidakstabilan makro yang

mengakibatkan meningkatnya resiko bank dan selanjutnya

berdampak pada profit Bank Umum Syariah.

7. BI Rate mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan

terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS) yang diproksikan

dengan Return On Asset (ROA). Hal ini disebabkan oleh nasabah

yang beralih orientasinya kepada keuntungan, sehingga kenaikan

suku bunga akan meyebabkan nasabah memindahkan dananya ke

bank konvensional untuk memperoleh imbalan yang tinggi.

Berkurangnya dana pihak ketiga (DPK) bank syariah ini akan

menurunkan tingkat profitabilitas perbankan. Hal ini dikarenakan

dalam pelaksanaan usahanya bank syariah tidak mengacu kepada

tingkat suku bunga. Selain itu, BUS juga telah melakukan beberapa

kebijakan internal, diantaranya dengan menaikkan nisbah bagi hasil

yang ditawarkan untuk mengantisipasi kenaikan BI Rate.

8. Strategi untuk peningkatan kierja keuangan bank umum syariah di

114

Page 128: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Indonesia adalah pertama, unggul dalam pelayanan nasabah. Kedua,

fokus pada segmen bisnis sesuai dengan risk appetite bank. Ketiga,

peningkatan kualitas dan poduktifitas karyawan. Keempat,

menoptimalkan teknologi dan informasi. Kelima, Sosialisasi produk

dan layanan bank syariah kepada masyarakat secara massif.

B. Saran

Untuk penyempurnaan penelitian ini dan pengembangan ilmu

pengetahuan, penulis mengajukan sedikit saran mengenai bahasan yang

terkait dalam penelitian ini:

a. Bank umum syariah yang memiliki keuntungan baik diharapkan

mampu menjaga pelanggan yang sudah ada dengan terus

meningkatkan produk dan layanan jasa serta teknologi,

transparansi biaya, aspek kepuasan pelanggan, aspek kesyariahan

produk-produk dan juga program-program pengembangan kepada

masyarakat yang semakin hari semakin meningkatkan loyalitas

pelanggan dan kebermanfaatan dalam pembangunan ekonomi di

Indonesia. Dan untuk Bank umum syariah yang mempuyai

keutungan kurang baik dapat memperbaiki secara internal dari

pelayanan , produk dan jasa keuangan yang kreatif yang dapat

meniggkatkan ROA

b. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah dan memperluas

sampel yang digunakan yakni tidak hanya pada Bank Umum

115

Page 129: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Syariah, tetapi juga Unit Usaha Syariah (UUS) dan juga bisa

ditambahkan dengan BPRS Syariah.

c. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan rentang waktu yang

relatif lebih lama agar hasil penelitian tentang nilai perusahaan

pada Bank Umum Syariah (BUS) dapat lebih akurat.

d. Menyediakan Instrumen yang dapat memperkuat data yang ada.

116

Page 130: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Abbosoglu, Osman Furkan & Ahmet Faruk Aysan. 2007. Concentration,

Competition, Efficiency and Profitability of The Turkish Banking Sector in The Post-CiesesPeriod.Turki: Bank and Banking System Journal.

Akter, Afia&Kahled Mahmud. 2014. Liquidity-Profitability in Bangladesh

Banking

Industry.Bangladesh: International Journal of Empirical Finance. Almilia & Herdiningtyas. 2005. Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002.JurnalAkuntansi Dan Keuangan. Ali Yadollahzadeh, Naser. 2011. The Effect of Liquidity Risk on Performance of

Commercial Banks, Iran: International Research Journal of Applied and Basic

Sciences. Aristya, D. 2010. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal,

Kualitas Aktiva Produktif, dan Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah”. Semarang : UNDIP.

Basuki, Agus Tri dan Prawoto,Nano.2016. Analisis Regresi Dalam penelitian Ekonomi & Bisnis : Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS. Depok :PT Rajagrafindo Persada

Bordeleau, Etiene & Cristopher Graham. 2010. The Impact of Liquidity on Bank Profitability. Canada: Bank of Canada. Chukwunweike, Victor. 2014. The Impact of Liquidity on Profitability of Some Selected Companies: The Financila Statement Ananlysis (FSA) Approach. United States: Research Journal and Accounting. Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia

Indonesia. Don M. 2009. Liquidity v/s profitability - Striking the Right Balance. In Resolved Question, 2009, www.answers.yahoo.com/question Date assessed: 15/07/10 Farhan Malik, Muahammad & Amir Rafique. 2013. Commercial Banks Liquidity in

117

Page 131: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pakistan: Firm Specific and Maroeconomic Factors, The Romanian Economic Journal.

Furi, S.T., 2005. “Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Sektor Perbankan di Indonesia tahun 2001-2003”. Semarang : UNDIP

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis ultivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat.Semarang: Universitas Diponegoro. Gorton, Gary &Lixing Huang. 2002. Banking Panic and The Origin of Central Banking.New Heaven: NBER Working Paper. Gujarati dan Porter. 2009. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba Empat Haron, Sudin. 2004. Determinants of Islamic Bank Profitability. USA: KLBS Hassan, M.Kabir. 2004. Determinants of Islamic Banking Profitability. New Orelans: ERF Paper. Hermawan, Asep. 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Gramedia Media Sarana Indonesia. Husnan, Suad &Enny Pudjiastuti. 1998. Dasar-DasarManajemenKeuangan. edisi kedua.Ypgyakarta: Akademi Manajemen Keuangan YKPN. Jundiani. (2009).Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.

Malang: UIN Malang Press, Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. GrafindoPersada. Kuncoro, Mudrajad. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: BPFE. Meydinawathi, LuhGede. 2007. Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia, Denpasar: UniversitasUdayana. Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Munawir, Slamet. 1997. AnalisaLaporanKeuangan. Yogyakarta: Liberty. Peter Kamau, Ndichu. 2013. Factor Influencing Liquidity Level of Commercial

Banks in Kisumu, Kenya: International Center for Business Research.

Ponco, B. 2008. “ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, BOPO, NIM DAN LDR TERHADAP ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007)”. Semarang : UNDIP

Ramakrishnan, Diamond &Thakor. 2006. Information Reliability and a Theory of Financial Intermediation.India: The Review Economics Study. Rasul, Limon Moinur. 2013. Impact of Liquidity on Islamic Banks Profitability: Evidence from Bangladesh.Bangladesh: CECONOMICA. RM, Odunga&Nyangweso P.M. 2013.Liquidity, Capital Adequacy and Operating Efficiency of Commercial Banks in Kenya.Kenya: Research Journal Of Financing Accounting.

118

Page 132: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Santoso. 2000. Buku Latihan Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sathye. 2001. Efficiency in Australian Banking: An Empirical Investigation. Australia: Journal Banking and Finance. Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Setiawan, A. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Makro Ekonomi, Pangsa Pasar,

dan Karakteristik Bank Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. Semarang : UNDIP.

Shochrul R, Ajija, dkk. 2011. Cara cerdas menguasai EVIEWS. Jakarta : salemba Empat

Sudarsono, Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Yogyakarta: Ekonisa. Sugiyono. (2013).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta Cet. 19. Suntoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis. Yogyakarta: CAPS. Syafi’i, A.M. (2006).Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta:

Pustaka Alfabeta, cet ke-4 Taswan. 2010. Manajemen Perbankan : Konsep, Teknik, dan Aplikasi.

Yogyakarta : UPP STIM YKPN Tarmidzi, Achmad & Wilyanto Kartiko Kusumo. 2003. AnalisisRasio-rasio Keuangan Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perbankan DI Indonesia. Semarang: FE UNDIP Vadova, Pavla. 2011. Liquidity of Czech Commercial Banks and its Determinants. Czech: International Journal. Van Greuning, Hennie& Sonja Brajovic. 2011. Analisis Resiko Perbankan. Jakarta:

Salemba Empat. Wasiuzzaman, Shaista & Hanimas. 2013. Profitability of Islamic Banks in Malaysia: An Empirical Analysis. Malaysia: Journal of Islamic Economics, Banking Finance, Volume 6 Number 4. Wedaningtyas, Hesti. 2002. Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger Indonesia.Jurnal Manajemen Indonesia. Wibowo, Edy. dkk (2005).Mengapa Memilih Bank Syariah?. Bogor: Ghalia

Indonesia cet.I. Widarjono. Agus . 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Ekonisia. Yogyakarta Yuliani. 2007. “Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas

Pada Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen Bisnis Sriwijaya. Vol. 5. No. 10 : 15-43

119

Page 133: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

www.bi.go.id www.bankmuamalat.co.id www.bps.go.id www.mega syariah.co.id www.ojk.go.id www.syariahmandiri.co.id

LAMPIRAN 1. Data Rasio keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013-

2017

Nama Bank Tahun ROA FDR BOPO CAR NPF

ACEH 2013 3.44% 86.80% 70.72% 17.56% 2.78% 2014 3.22% 92.38% 73.32% 19.93% 2.58% 2015 2.83% 84.05% 76.07% 19.44% 2.30% 2016 2.48% 84.59% 83.05% 20.74% 1.39% 2017 2.75% 64.97% 75.43% 21.90% 1.51%

Average 2.94% 82.56% 75.72% 19.91% 2.11% BTPN SYARIAH

2013 0.11% 98.97% 8.00% 2.94% 2014 4.23% 93.97% 85.92% 33.88% 1.29% 2015 5.24% 96.54% 85.32% 19.93% 1.25% 2016 8.98% 92.75% 75.14% 23.80% 1.53% 2017 10.38% 96.82% 71.23% 28.91% 1.70%

Average 5.79% 95.02% 83.32% 22.90% 1.74% BSM 2013 1.53% 89.37% 84.03% 14.10% 4.32%

2014 0.04% 82.13% 100.60% 14.12% 6.84% 2015 0.56% 81.99% 94.78% 12.85% 6.06% 2016 0.59% 79% 94.12% 14.01% 4.92% 2017 0.59% 80.03% 93.89% 15.89% 4.85%

Average 0.66% 82.54% 93.48% 14.19% 5.40% MUAMALAT 2013 0.50% 99.99% 93.86% 14.05% 1.35%

2014 0.17% 84.14% 97.33% 13.91% 6.43% 2015 0.20% 90.30% 97.36% 12.00% 7.11% 2016 0.22% 95.13% 97.76% 12.74% 3.83% 2017 0.15% 89.00% 97.40% 13.02% 4.95%

Average 0.25% 91.71% 96.74% 13.14% 4.73% BNIS 2013 1.37% 97.86% 83.94% 16.54% 1.86%

2014 1.27% 92.58% 85.03% 18.76% 1.86% 2015 1.43% 91.94% 89.63% 18.16% 2.53% 2016 1.44% 84.57% 87.67% 17.81% 2.94% 2017 1.48% 84.44% 86.50% 18.53% 3.38%

Average 1.40% 90.28% 86.55% 17.96% 2.51%

120

Page 134: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

PANIN DUBAI SYARIAH

2013 1.03% 90.40% 81.31% 20.83% 1.02% 2014 1.99% 94.04% 66.47% 25.69% 0.53% 2015 1.12% 96.43% 89.33% 20.30% 2.63% 2016 0.37% 91.99% 96.17% 18.17% 2.26% 2017 0.45% 92.48% 95.26% 11.51% 3.80%

Average 0.99% 93.07% 85.71% 19.30% 2.05% BJB SYARIAH

2013 0.91% 97.40% 85.76% 17.99% 1.86% 2014 0.72% 84.02% 91.01% 15.78% 5.84% 2015 0.25% 104.75% 98.78% 22.53% 6.93% 2016 8.09% 98.73% 122.77% 18.25% 17.91% 2017 1.34% 89.14% 108.03% 18.77% 16.52%

Average 2.26% 94.81% 101.27% 18.66% 9.81% BANK MEGA SYARIAH

2013 2.33% 93.37% 86.09% 12.99% 2.98% 2014 0.29% 93.61% 97.61% 19.26% 2.89% 2015 0.30% 98.49% 99.51% 18.74% 4.26% 2016 2.63% 95.24% 88.16% 23.53% 3.30% 2017 1.63% 96.06% 88.80% 24.11% 3.20%

Average 1.44% 95.35% 92.03% 19.73% 3.33% BANK BCA SYARIAH

2013 1.01% 83.48% 86.91% 22.40% 0.10% 2014 0.76% 91.17% 88.11% 29.60% 0.12% 2015 0.96% 91.41% 92.48% 34.30% 0.70% 2016 1.13% 90.12% 92.18% 36.70% 0.50% 2017 1.05% 91.51% 92.56% 29.39% 0.48%

Average 0.98% 89.54% 90.45% 30.48% 0.38% BANK BUKOPIN SYARIAH

2013 0.69% 100.29% 92.29% 11.10% 4.27% 2014 0.27% 92.89% 96.73% 14.80% 4.07% 2015 0.79% 90.56% 91.99% 16.31% 2.99% 2016 0.76% 88.18% 91.76% 17.00% 3.17% 2017 0.39% 89.42% 95.44% 19.20% 2.80%

Average 0.58% 92.27% 93.64% 15.68% 3.46% BRIS 2013 1.15% 102.70% 83.23% 14.49% 4.06%

2014 0.08% 93.90% 99.14% 12.89% 4.60% 2015 0.77% 84.16% 93.79% 13.94% 4.86% 2016 0.95% 81.42% 91.33% 20.63% 4.57% 2017 0.71% 76.79% 92.78% 20.29% 4.82%

Average 0.73% 87.79% 92.05% 16.45% 4.58% VICTORIA 2013 0.50% 84.65% 91.95% 18.40% 3.71%

2014 1.87% 95.19% 143.31% 15.27% 7.10% 2015 2.36% 95.29% 119.19% 16.14% 9.80% 2016 2.19% 100.67% 131.34% 15.98% 5.82% 2017 0.27% 92.13% 98.01% 19.29% 4.92%

Average 1.44% 93.59% 116.76% 17.02% 6.27%

2. Hasil Analisis Deskriptif

121

Page 135: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

3. Uji Chow

Effect Test Statistic d.f Prob.

Cross-section F 8.337383 (11,41) 0.0000

4. Uji Hausmen

ROA FDR BOPO NPF CAR INFLASI RATE Mean 0.016475 0.906342 0.921980 0.038805 0.189686 0.052925 0.071441 Median 0.010100 0.919400 0.919900 0.032000 0.182500 0.036100 0.075000 Maximum 0.103800 1.047500 1.433100 0.179100 0.367000 0.083800 0.077500 Minimum 0.000400 0.649700 0.664700 0.001000 0.111000 0.030200 0.065000 Std. Dev. 0.020587 0.070437 0.131648 0.032429 0.056703 0.024879 0.005458 Skewness 2.695994 -0.818163 1.415973 2.411628 1.252601 0.433788 -0.289413 Kurtosis 10.47711 4.578231 6.953939 10.66835 4.462374 1.212738 1.209228 Observations 59 59 59 59 59 59 59

Test_ Summary Chi-sq.Sta Chi-sq d.f Prob.

Cross-sc.rndm 69.301598 11 0.0000

Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 04/29/18 Time: 15:30 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 12 Total panel (unbalanced) observations: 59 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.127374 0.032867 3.875433 0.0004 CAR -0.044558 0.043585 -1.022312 0.3126 BOPO -0.090437 0.019598 -4.614681 0.0000 NPF -0.216576 0.076372 -2.835795 0.0071 FDR -0.002197 0.024495 -0.089694 0.9290 INFLASI -0.068120 0.078753 -0.864987 0.3921 RATE -0.146307 0.350354 -0.417598 0.6784 Effects Specification

122

Page 136: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

5. Hasil Model Regresi Data Panel Fixed Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.097618 0.042637 2.289497 0.0261 CAR 0.023366 0.041051 0.569194 0.5717 BOPO -0.107730 0.021154 -5.092695 0.0000 NPF -0.197292 0.087384 -2.257744 0.0282 FDR 0.032773 0.031349 1.045401 0.3007 INFLASI -0.118027 0.121793 -0.969075 0.3370 RATE -0.104117 0.552680 -0.188385 0.8513

6. .Uji Simultan terhadap ROA

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.881779 Mean dependent var 0.011088 Adjusted R-squared 0.832760 S.D. dependent var 0.023976 S.E. of regression 0.009805 Akaike info criterion -6.165624 Sum squared resid 0.003942 Schwarz criterion -5.531799 Log likelihood 199.8859 Hannan-Quinn criter. -5.918204 F-statistic 17.98869 Durbin-Watson stat 2.444697 Prob(F-statistic) 0.000000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.881779 Mean dependent var 0.011088 Adjusted R-squared 0.832760 S.D. dependent var 0.023976 S.E. of regression 0.009805 Akaike info criterion -6.165624 Sum squared resid 0.003942 Schwarz criterion -5.531799 Log likelihood 199.8859 Hannan-Quinn criter. -5.918204 F-statistic 17.98869 Durbin-Watson stat 2.444697 Prob(F-statistic) 0.000000

123

Page 137: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

7. Uji Parsial terhadap ROA Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.097618 0.042637 2.289497 0.0261 CAR 0.023366 0.041051 0.569194 0.5717 BOPO -0.107730 0.021154 -5.092695 0.0000 NPF -0.197292 0.087384 -2.257744 0.0282 FDR 0.032773 0.031349 1.045401 0.3007 INFLASI -0.118027 0.121793 -0.969075 0.3370 RATE -0.104117 0.552680 -0.188385 0.8513

8. Koefisien Determinasi Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.881779 Mean dependent var 0.011088 Adjusted R-squared 0.832760 S.D. dependent var 0.023976 S.E. of regression 0.009805 Akaike info criterion -6.165624 Sum squared resid 0.003942 Schwarz criterion -5.531799 Log likelihood 199.8859 Hannan-Quinn criter. -5.918204 F-statistic 17.98869 Durbin-Watson stat 2.444697 Prob(F-statistic) 0.000000

124

Page 138: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

KUESIONER (AHP)

Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

Nama Responden (Pakar) : ______________________

Jabatan : ______________________

Masa Kerja Bidang Keahlian : ______________________

Tanda Tangan :

_______________________

Penelitian dilakukan oleh :

Rini Puspitasari

125

Page 139: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

PETUNJUK PENGISIAN

1. Pada kajian ini anda diminta untuk mengisi tabel/matrik yang telah tersedia berdasarkan persepsi anda dengan meberikan tanda

2. Matrik ini merupakan inti sari pairwise comparison (perbandingan berpasangan) antar atribut dengan metode AHP

3. Mohon perhatikan judul setiap matrik 4. Pembimbing atau peneliti akan memberikan penjelasan setiap matrik yang perlu

diisi 5. Akan dipersentasikan secara singkat tujuan penelitian dan teknik pengisian

berikut contoh pengisian 6. Tidak ada jawaban salah atau benar, namun membandingkan tingkat kepentingan

atau pengaruh atau prioritas setiap atribut terhadap suatu masalah 7. Untuk memudahkan dalam pengisian silahkan isi urutan prioritas sesuai dengan

pendapat anda 8. Mohon diupayakan pemberian nilai yang berbeda (tidak sama) dalam satu tabel

Perbandingan Skala Verbal dan Skala Numerik

Skala Penilaian Verbal Skala Numerik

Amat sangat besar pengaruhnya 9

8

Sangat besar pengaruhnya 7

6

Besar pengaruhnya 5

4

Kurang besar pengaruhnya 3

2

Kecil/Sama pengaruhnya 1

Pengisian Kuesioner SEGERA Dimulai

126

Page 140: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

CONTOH PENGISIAN

Membandingkan Antar Atribut pada Cluster Input Lingkungan:

HASIL PENGISIAN KUESIONER BERDASARKAN KONDISI DI ATAS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

No Kinerja keuangan BUS Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Manajemen 3

2 Permodalan 2

3 Teknologi Informasi 4

4 Regulasi 1

Nilai Apabila

1 Kosong karena tidak dipilih sebagai jawaban 2 Kosong karena tidak dipilih sebagai jawaban 3 Atribut ke-3 Teknologi Informasi sedikit besar pengaruhnya terhadap

cluster Kinerja keuangan BUS

4 Atribut ke-1. Manajemen cukup besar pengaruhnya terhadap Cluster Kinerja keuangan BUS

5 Atribut ke-2. Permodalan lebih besar pengaruhnya terhadap Kinerja keuangan BUS

6 Kosong karena tidak dipilih sebagai jawaban 7 Atribut ke-4. Regulasi sangat besar pengaruhnya terhadap cluster

Kinerja keuangan BUS 8 Kosong karena tidak dipilih sebagai jawaban 9 Kosong karena tidak dipilih sebagai jawaban

127

Page 141: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Faktor

Aktor

Tujuan

Strategi

Kepercayaan

Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan BUS

Regulasi Permodalan Teknologi Informasi Manajemen

OJK/ DSN Pegawai /Staff Nasabah Stakeholder Direksi

Meningkatkan kepercayaan masyarakat Meningkatkan efisiensi Meningkatkan Kualitas pelayanan Keuntungan Bank

Fokus pada segmen bisnis sesuai dengan risk appetite bank

Unggul dalam Pelayanan nasabah

Mengoptimal Teknologi dan Informasi

Peningkatan kualitas dan produktifitas karyawan

Sosialisasi produk dan layanan bank syariah kepada masyarakat secara masif

117

Page 142: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

1. Faktor GOAL (Kinerja Keuangan Bus)

No Faktor Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Manajemen 2 Permodalan 3 Teknologi Informasi 4 Regulasi 5 Kepercayaan

2. Aktor Faktor (Sub Aspek Manajeman)

No Aktor Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Direktur 2 Stakeholder 3 Pegawai / staff 4 OJK /DSN 5 Nasabah

3. Aktor Faktor ( Sub Aspek Permodalan)

No Aktor Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Direktur 2 Stakeholder 3 Pegawai / staff 4 OJK /DSN 5 Nasabah

4. Aktor Faktor (Sub Aspek Teknologi Informasi)

No Aktor Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Direktur 2 Stakeholder 3 Pegawai / staff 4 OJK /DSN 5 Nasabah

5. Aktor Faktor (Sub Aspek kebijakan)

No Aktor Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Direktur 2 Stakeholder 3 Pegawai / staff 4 OJK /DSN 5 Nasabah

118

Page 143: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

6. Aktor Faktor (Sub Aspek Kepercayaan)

No Aktor Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Direktur 2 Stakeholder 3 Pegawai / staff 4 OJK /DSN 5 Nasabah

7. Tujuan Aktor (Sub Aspek Direktur)

No Tujuan Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Keuntungan Bank 2 Meningkatan Kepercayaan

masyarakat

3 Meningkatkan efisiensi

4 Meningkatkan kualitas Pelayanan

8. Tujuan Aktor (Sub Aspek Stakeholder)

No Tujuan Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Keuntungan Bank 2 Meningkatan Kepercayaan

masyarakat

3 Meningkatkan efisiensi

4 Meningkatkan kualitas Pelayanan

9. Tujuan Aktor (Sub Aspek Pegawai/ Staff)

No Tujuan Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Keuntungan Bank 2 Meningkatan Kepercayaan

masyarakat

3 Meningkatkan efisiensi

4 Meningkatkan kualitas Pelayanan

10. Tujuan Aktor (Sub Aspek OJK )

No Tujuan Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Keuntungan Bank 2 Meningkatan Kepercayaan

masyarakat

3 Meningkatkan efisiensi

119

Page 144: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

4 Meningkatkan kualitas Pelayanan

11. Tujuan Aktor (Sub Aspek Nasabah )

No Tujuan Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Keuntungan Bank 2 Meningkatan Kepercayaan

masyarakat

3 Meningkatkan efisiensi

4 Meningkatkan kualitas Pelayanan

12. Strategi Tujuan (Sub Aspek Keuntungan Bank)

No Strategi Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Fokus pada segmen bisnis sesuai dengan risk appetite bank

2 Sosialisasi produk dan layanan bank syariah kepada masyarakat secara massif

3 Mengoptimal Teknologi dan Informasi

4 Unggul dalam Pelayanan nasabah

5 Peningkatan kualitas dan produktifitas karyawan

13. Strategi Tujuan (Sub Aspek Meningkatan Kepercayaan masyarakat)

No Strategi Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Fokus pada segmen bisnis sesuai dengan risk appetite bank

2 Sosialisasi produk dan layanan bank syariah kepada masyarakat secara massif

3 Mengoptimal Teknologi dan Informasi

4 Unggul dalam Pelayanan nasabah

5 Peningkatan kualitas dan

120

Page 145: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

produktifitas karyawan

14. Strategi Tujuan (Sub Aspek Meningkatkan efisiensi)

No Strategi Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Fokus pada segmen bisnis sesuai dengan risk appetite bank

2 Sosialisasi produk dan layanan bank syariah kepada masyarakat secara massif

3 Mengoptimal Teknologi dan Informasi

4 Unggul dalam Pelayanan nasabah

5 Peningkatan kualitas dan produktifitas karyawan

15. Strategi Tujuan (Sub Aspek Meningkatkan kualitas pelayanan)

No Strategi Urutan Prioritas

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Fokus pada segmen bisnis sesuai dengan risk appetite bank

2 Sosialisasi produk dan layanan bank syariah kepada masyarakat secara massif

3 Mengoptimal Teknologi dan Informasi

4 Unggul dalam Pelayanan nasabah

5 Peningkatan kualitas dan produktifitas karyawan

121

Page 146: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Model Name: Rini

Treeview

Goal: Strategi Peningkatan Kinerja Keuangan BUSManajemen (L: .232)

Direktur (L: .228) keuntungan bank (L: .269) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .278) meningkatkan efisiensi (L: .229) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .224)

Stakeholder (L: .116) keuntungan bank (L: .314) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .254) meningkatkan efisiensi (L: .244) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .188)

Pegawai (L: .260) keuntungan bank (L: .264) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .201) meningkatkan efisiensi (L: .224) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .311)

OJK/DSN (L: .174) keuntungan bank (L: .162) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .435) meningkatkan efisiensi (L: .221) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .182)

Nasabah (L: .222) keuntungan bank (L: .152) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .326) meningkatkan efisiensi (L: .202) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .320)

Pemodalan (L: .227) Direktur (L: .293)

keuntungan bank (L: .473) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .073) meningkatkan efisiensi (L: .284) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .170)

Stakeholder (L: .371)

Page 1 of 226/9/2018 4:20:55 PM

122

Page 147: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

keuntungan bank (L: .124) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .538) meningkatkan efisiensi (L: .082) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .256)

Pegawai (L: .108) keuntungan bank (L: .467) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .160) meningkatkan efisiensi (L: .277) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

OJK/DSN (L: .110) keuntungan bank (L: .277) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467) meningkatkan efisiensi (L: .160) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

Nasabah (L: .119) keuntungan bank (L: .155) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .300) meningkatkan efisiensi (L: .092) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .452)

Teknologi (L: .185) Direktur (L: .352)

keuntungan bank (L: .473) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .073) meningkatkan efisiensi (L: .284) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .170)

Stakeholder (L: .100) keuntungan bank (L: .128) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .540) meningkatkan efisiensi (L: .093) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .239)

Pegawai (L: .315) keuntungan bank (L: .467) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .160) meningkatkan efisiensi (L: .277) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

OJK/DSN (L: .076) keuntungan bank (L: .277)

Page 2 of 226/9/2018 4:20:55 PM

123

Page 148: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467) meningkatkan efisiensi (L: .160) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

Nasabah (L: .158) keuntungan bank (L: .160) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467) meningkatkan efisiensi (L: .095) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .277)

Regulasi (L: .093) Direktur (L: .400)

keuntungan bank (L: .477) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .081) meningkatkan efisiensi (L: .288) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .154)

Stakeholder (L: .115) keuntungan bank (L: .124) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .538) meningkatkan efisiensi (L: .082) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .256)

Pegawai (L: .117) keuntungan bank (L: .467) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .160) meningkatkan efisiensi (L: .277) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

OJK/DSN (L: .270) keuntungan bank (L: .277) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467) meningkatkan efisiensi (L: .160) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

Nasabah (L: .098) keuntungan bank (L: .193) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .473) meningkatkan efisiensi (L: .097) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .237)

Kepercayaan (L: .263) Direktur (L: .249)

keuntungan bank (L: .473)

Page 3 of 226/9/2018 4:20:55 PM

124

Page 149: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .073) meningkatkan efisiensi (L: .284) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .170)

Stakeholder (L: .149) keuntungan bank (L: .124) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .538) meningkatkan efisiensi (L: .082) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .256)

Pegawai (L: .139) keuntungan bank (L: .467) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .160) meningkatkan efisiensi (L: .277) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

OJK/DSN (L: .171) keuntungan bank (L: .277) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467) meningkatkan efisiensi (L: .160) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

Nasabah (L: .292) keuntungan bank (L: .160) meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467) meningkatkan efisiensi (L: .095) Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .277)

Alternatives

fokus pada segmen bisnis sesuai dengan r isk appetite bank .231sosialisasi produk dan layanan bank syariah kepada masyarakat seca .114Mengoptimalkan Teknologi dan informasi .168unggul dalam pelayanan nasabah .257Peningkatan kualitas dan produkt if itas karyawan .229

* Ideal mode

Page 4 of 226/9/2018 4:20:55 PM

125

Page 150: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Data Grid

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen Direktur keuntungan bank (L: .269)

Manajemen Direktur meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .278)

fokus pada 1.000 .331sosialisasi .321 .345Mengoptimalkan .560 .394unggul dalam .479 1.000Peningkatan .920 .693

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen Direktur meningkatkan efisiensi (L: .229)

Manajemen Direktur Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .224)

fokus pada .662 .190sosialisasi .487 .491Mengoptimalkan 1.000 .754unggul dalam .503 1.000Peningkatan .647 .686

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen Stakeholder keuntungan bank (L: .314)

Manajemen Stakeholder meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .254)

fokus pada .209 .173sosialisasi .418 .480Mengoptimalkan 1.000 .273unggul dalam .533 .828Peningkatan .822 1.000

Page 5 of 226/9/2018 4:20:55 PM

126

Page 151: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen Stakeholder meningkatkan efisiensi (L: .244)

Manajemen Stakeholder Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .188)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen Pegawai keuntungan bank (L: .264)

Manajemen Pegawai meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .201)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen Pegawai meningkatkan efisiensi (L: .224)

Manajemen Pegawai Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .311)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Page 6 of 226/9/2018 4:20:55 PM

127

Page 152: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen OJK/DSN keuntungan bank (L: .162)

Manajemen OJK/DSN meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .435)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen OJK/DSN meningkatkan efisiensi (L: .221)

Manajemen OJK/DSN Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .182)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen Nasabah keuntungan bank (L: .152)

Manajemen Nasabah meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .326)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Page 7 of 226/9/2018 4:20:55 PM

128

Page 153: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Manajemen Nasabah meningkatkan efisiensi (L: .202)

Manajemen Nasabah Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .320)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan Direktur keuntungan bank (L: .473)

Pemodalan Direktur meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .073)

fokus pada 1.000 .154sosialisasi .148 .403Mengoptimalkan .382 .260unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .662

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan Direktur meningkatkan efisiensi (L: .284)

Pemodalan Direktur Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .170)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .155 .382Mengoptimalkan .363 .627unggul dalam .246 1.000Peningkatan .587 .232

Page 8 of 226/9/2018 4:20:55 PM

129

Page 154: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan Stakeholder keuntungan bank (L: .124)

Pemodalan Stakeholder meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .538)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan Stakeholder meningkatkan efisiensi (L: .082)

Pemodalan Stakeholder Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .256)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan Pegawai keuntungan bank (L: .467)

Pemodalan Pegawai meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .160)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .386Mengoptimalkan .382 .253unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .582

Page 9 of 226/9/2018 4:20:55 PM

130

Page 155: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan Pegawai meningkatkan efisiensi (L: .277)

Pemodalan Pegawai Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan OJK/DSN keuntungan bank (L: .277)

Pemodalan OJK/DSN meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467)

fokus pada 1.000 .162sosialisasi .148 .397Mengoptimalkan .382 .241unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .650

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan OJK/DSN meningkatkan efisiensi (L: .160)

Pemodalan OJK/DSN Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Page 10 of 226/9/2018 4:20:55 PM

131

Page 156: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan Nasabah keuntungan bank (L: .155)

Pemodalan Nasabah meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .300)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Pemodalan Nasabah meningkatkan efisiensi (L: .092)

Pemodalan Nasabah Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .452)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .165 .382Mengoptimalkan .407 .627unggul dalam .263 1.000Peningkatan .633 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi Direktur keuntungan bank (L: .473)

Teknologi Direktur meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .073)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Page 11 of 226/9/2018 4:20:55 PM

132

Page 157: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi Direktur meningkatkan efisiensi (L: .284)

Teknologi Direktur Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .170)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi Stakeholder keuntungan bank (L: .128)

Teknologi Stakeholder meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .540)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi Stakeholder meningkatkan efisiensi (L: .093)

Teknologi Stakeholder Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .239)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Page 12 of 226/9/2018 4:20:55 PM

133

Page 158: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi Pegawai keuntungan bank (L: .467)

Teknologi Pegawai meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .160)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi Pegawai meningkatkan efisiensi (L: .277)

Teknologi Pegawai Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .145 .382Mengoptimalkan .359 .627unggul dalam .244 1.000Peningkatan .614 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi OJK/DSN keuntungan bank (L: .277)

Teknologi OJK/DSN meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Page 13 of 226/9/2018 4:20:55 PM

134

Page 159: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi OJK/DSN meningkatkan efisiensi (L: .160)

Teknologi OJK/DSN Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .154 .382Mengoptimalkan .403 .627unggul dalam .260 1.000Peningkatan .662 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi Nasabah keuntungan bank (L: .160)

Teknologi Nasabah meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467)

fokus pada 1.000 .162sosialisasi .148 .397Mengoptimalkan .382 .241unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .650

Pairwise Pairwise

Alternative

Teknologi Nasabah meningkatkan efisiensi (L: .095)

Teknologi Nasabah Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .277)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Page 14 of 226/9/2018 4:20:55 PM

135

Page 160: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi Direktur keuntungan bank (L: .477)

Regulasi Direktur meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .081)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi Direktur meningkatkan efisiensi (L: .288)

Regulasi Direktur Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .154)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi Stakeholder keuntungan bank (L: .124)

Regulasi Stakeholder meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .538)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .145 .382Mengoptimalkan .359 .232unggul dalam .244 1.000Peningkatan .614 .627

Page 15 of 226/9/2018 4:20:55 PM

136

Page 161: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi Stakeholder meningkatkan efisiensi (L: .082)

Regulasi Stakeholder Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .256)

fokus pada 1.000 .173sosialisasi .148 .480Mengoptimalkan .382 1.000unggul dalam .232 .828Peningkatan .627 .273

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi Pegawai keuntungan bank (L: .467)

Regulasi Pegawai meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .160)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi Pegawai meningkatkan efisiensi (L: .277)

Regulasi Pegawai Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Page 16 of 226/9/2018 4:20:55 PM

137

Page 162: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi OJK/DSN keuntungan bank (L: .277)

Regulasi OJK/DSN meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .145 .382Mengoptimalkan .359 .232unggul dalam .244 1.000Peningkatan .614 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi OJK/DSN meningkatkan efisiensi (L: .160)

Regulasi OJK/DSN Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .160 .382Mengoptimalkan .354 .627unggul dalam .236 1.000Peningkatan .629 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi Nasabah keuntungan bank (L: .193)

Regulasi Nasabah meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .473)

fokus pada 1.000 .312sosialisasi .148 .290Mengoptimalkan .382 .272unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .687

Page 17 of 226/9/2018 4:20:55 PM

138

Page 163: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Regulasi Nasabah meningkatkan efisiensi (L: .097)

Regulasi Nasabah Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .237)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan Direktur keuntungan bank (L: .473)

Kepercayaan Direktur meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .073)

fokus pada 1.000 .195sosialisasi .148 .594Mengoptimalkan .382 1.000unggul dalam .232 .765Peningkatan .627 .480

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan Direktur meningkatkan efisiensi (L: .284)

Kepercayaan Direktur Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .170)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Page 18 of 226/9/2018 4:20:55 PM

139

Page 164: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan Stakeholder keuntungan bank (L: .124)

Kepercayaan Stakeholder meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .538)

fokus pada 1.000 .158sosialisasi .148 .386Mengoptimalkan .382 .235unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .600

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan Stakeholder meningkatkan efisiensi (L: .082)

Kepercayaan Stakeholder Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .256)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .147 .382Mengoptimalkan .438 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .546 .232

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan Pegawai keuntungan bank (L: .467)

Kepercayaan Pegawai meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .160)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Page 19 of 226/9/2018 4:20:55 PM

140

Page 165: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan Pegawai meningkatkan efisiensi (L: .277)

Kepercayaan Pegawai Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

fokus pada 1.000 .232sosialisasi .169 .398Mengoptimalkan .384 .551unggul dalam .202 1.000Peningkatan .628 .179

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan OJK/DSN keuntungan bank (L: .277)

Kepercayaan OJK/DSN meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .232unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan OJK/DSN meningkatkan efisiensi (L: .160)

Kepercayaan OJK/DSN Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .095)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .382 .627unggul dalam .232 1.000Peningkatan .627 .232

Page 20 of 226/9/2018 4:20:55 PM

141

Page 166: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan Nasabah keuntungan bank (L: .160)

Kepercayaan Nasabah meningkatkan kepercayaan masyarakat (L: .467)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .145 .382Mengoptimalkan .359 .232unggul dalam .244 1.000Peningkatan .614 .627

Pairwise Pairwise

Alternative

Kepercayaan Nasabah meningkatkan efisiensi (L: .095)

Kepercayaan Nasabah Meningkatkan kualitas pelayanan (L: .277)

fokus pada 1.000 .148sosialisasi .148 .382Mengoptimalkan .386 .627unggul dalam .253 1.000Peningkatan .582 .232

Page 21 of 226/9/2018 4:20:55 PM

142

Page 167: STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN BANK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40323/1/RINI PUSPITASARI-FEB.pdf · analisis data yang digunakan dalam penelitian

FOTO - FOTO DOKUMENTASI HASIL WAWANCARA DENGAN PARA PAKAR PERBANKAN SYARIAH

143