strategi pemerintah desa dalam pengelolaan aset …repo.apmd.ac.id/587/1/skripsi polikarpus d. beda...

81
STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET DESA (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitattif di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Keserjanaan Jenjang Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Pemerintahan Disusun oleh: POLIKARPUS DORE BEDA 14520058 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

Upload: others

Post on 16-Mar-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET DESA (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitattif di Desa Sambirejo, Kecamatan

Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Keserjanaan Jenjang Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Pemerintahan

Disusun oleh:

POLIKARPUS DORE BEDA

14520058

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 2: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

ii

YOGYAKARTA

Page 3: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

iii

HALAMAN MOTTO:

DENGARKAN, TERSENYUMLAH DAN SETUJU SAJA. LALU

LAKUKAN APAPUN YANG MEMANG INGIN KAMU LAKUKAN DARI

AWAL

ROBERT DOWNEY JR

SEDIKIT BICARA, TAPI BANYAK MELAKUKAN

Page 4: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

iv

HALAMAN MOTTO:

DENGARKAN, TERSENYUMLAH DAN SETUJU SAJA. LALU

LAKUKAN APAPUN YANG MEMANG INGIN KAMU LAKUKAN DARI

AWAL

ROBERT DOWNEY JR

SEDIKIT BICARA, TAPI BANYAK MELAKUKAN

Page 5: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji dan syukur patut dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat, rahmat, penyertaan, belaskasih, dan anugerahnya sehingga penulis

mampu menyelesaikan goresan demi goresan tulisan ini. Dan, sudah sepantasnya,

karya yang belum sempurna ini pun patut dirayakan sebagai karya penganugarehan

Tuhan.

Terimakasih dihaturkan setinggi dan sedalam mungkin untuk setiap

lingkungan, orang, suasana, dan beragam dimensi lainnya yang telah ikut

mengambil andil dalam penyelesaian karya ini. Penulis menyadari bahwa

penyelesaian karya ini tidak sekedar sebagai pemenuhan syarat untuk

menyelesaikan jenjang pendidikan S1, tetapi juga sebagai ruang refleksi dimana

penulis membutuhkan tangan orang lain dalam proses yang tidak selalu mulus.

Karya ini di persembahkan untuk :

1. Untuk Keluarga Tercinta, Bapak Matheus O Beda, Ibu Irene Nau, dan Adik

Fordianus K Beda yang selalu setia berdoa dan selalu mendukung pendidikan

saya secara penuh.

2. Untuk Ibu Dra. B. Hari Saptaning Tyas, M.Si selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar dan total membimbing penulis dalam menyelesaikan karya ini.

3. Teman-teman Ikatan Alumni Seminari Pius XII Kisol Yogyakarta. Sanpio 53

Yogyakarta ( Deni, Ito, Chandra, Varis, Geri, Dicky, Wawan, Fendy, Kardo,

Tommy, Andris, Yansen, Pian, Ofan, Goy, Even, Nardo) dan yang lain yang

selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan karya ini.

Page 6: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

vi

4. Untuk Kelompok Studi Tentang Desa (Kae Evan Lahur, Fr. Jerrry Ranus, Fr.

Epin Hormat, Kae Arif Laga, Kae Safri Suhardi, Efrem Ergius, Gusti Unggal)

dan adik-adik serta teman seperjuangan ( Olan Erasmus, Fandry, Kris Syukur,

Yuni Jonta, Enik Gunda, Ocin, Tessa, Anjani, Gret, Pain, Igang, Egi, Nando,

Engel, Bayu, Yonas) dan adik-adik angkatan 2017 dan 2018 yang telah

membentuk kultur akademik dan kekeluargaan yang baik dan menunjang

proses belajar saya selama berkuliah. Salam Pemberdayaan!!!

5. Teman-teman STPMD APMD 2014 Manggarai (Rino, Asfram, Asty, Cindy,

Kae Ernest) yang dengan caranya masing-masing selalu mendukung.

6. Ase Kae Manggarai APMD (Kae Diwal, Kae Engkos, Kae Geri Kae Onos, Kae

Toje, Kae Frumen, Rino Bensi, Viki, Erfik, Oky ddl) yang selalu menjadi

partner diskusi dan teman ngopi di kampus.

Atas semua bentuk dukungan yang berlimpah, penulis mengucapkan terima kasih

kepada kalian semua. Semoga Tuhan dapat melimpahkan berkat dan rahmatNya

dalam keberlangsungan perjalanan hidup saudara/saudari sekalian, Amin.

Page 7: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat, rahmat dan cinta-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul

“Strategi Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Aset Desa” dapat terselesaikan

dengan sangat baik, yang dapat dijadikan sebagai salah satu syarat akademik untuk

memperoleh gelar sarjana pada program Studi Ilmu Pemerintahan pada Sekolah

Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “ APMD” Yogyakarta.

Dalam penulisan skrispsi ini, penulis menyadari akan segala kekurangan.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan dan berterimakasih bila ada masukan

dan kritikan yang bersifat membangun sehingga selanjutnya dapat dijadikan bahan

untuk semakin menyempurnakan tulisan ini.

Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan pihak lain, tulisan ini tidak

akan di selesaikan dengan baik sehingga penulis turut menyampaikan terima kasih

kepada :

1. Almamater Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Yogyakarta sebagai tempat penulis menimbah ilmu dan pengalaman akademik.

2. Bapak Habib Muhsi, S.Sos, M.Si Selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

3. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M.A selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

Page 8: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

viii

4. Untuk Ibu Dra. B. Hari Saptaning Tyas, M.Si yang telah membimbing saya

dengan sumbangan pikiran, pengetahuan serta gagasan yang mendukung dalam

penyusunan skripsi

5. Bapak/Ibu Dosen pengajar program studi Ilmu Pemerintahan STPMD

“APMD” Yogyakarta

6. Kepada seluruh Karyawan STPMD “APMD” Yogyakarta yang selalu

memberikan semangat kepada penulis

7. Kepada Pemerintah Desa serta Masyarakat Sambirejo sebagai tempat penelitian

dalam skripsi ini yang telah memberikan banyak informasi dan data kepada

penulis

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari

kesempurnaan. Penulis selalu terbuka dan berterimakasih atas saran dan kritik yang

sifatnya membangun yang tentunya akan menjadi pelajaran yang tidak akan penulis

lupakan.

Yogyakarta, 17 Oktober 2018

Penulis

Polikarpus D Beda

Page 9: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

SINOPSIS ........................................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 10

D. Kerangka Teori..................................................................................... 11

1. Strategi ........................................................................................... 12

a. Pengertian Strategi ............................................................. 12

b. Tingkat-tingkat strategi ...................................................... 17

c. Proses Strategi .................................................................... 18

2. Pemerintah Desa............................................................................. 23

3. Aset Desa ....................................................................................... 28

E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 38

F. Metode Penelitian................................................................................. 38

a. Jenis Penelitian ......................................................................... 38

b. Unit Analisis ............................................................................ 39

c. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39

d. Teknik Analisis Data ................................................................ 41

Page 10: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

x

BAB II. PROFIL DESA SAMBIREO ............................................................. 42

A. Kondisi Geografis ................................................................................ 42

B. Demografi ............................................................................................ 44

C. Kondisi Sosial Budaya ......................................................................... 48

D. Ekonomi Masyarakat ........................................................................... 50

E. Pemerintahan ........................................................................................ 52

F. Organisasi ............................................................................................. 53

G. Sarana dan Prasarana............................................................................ 53

H. Struktur Organisasi Pemerintah Desa .................................................. 56

I. Badan Permusyawaratan Desa ............................................................ 63

J. Lembaga Kemasyarakatan ................................................................... 65

K. Lembaga Pendidikan ............................................................................ 66

L. Lembaga Keamanan ............................................................................. 67

BAB III. ANALISIS DATA ............................................................................ 69

A. Deskripsi Informan .............................................................................. 69

B. Analisis Data ........................................................................................ 72

1. Strategi Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Aset Desa

a. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan

Aset Sumber Daya Manusia ..................................................... 72

b. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset

Sumber Daya Alam .................................................................. 76

c. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Sosial ....... 79

d. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Finansial .. 81

e. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Fisik ........ 84

f. Strategi Pemerintah Desa dalam

Pengelolaan Aset Kelembagaan ............................................... 86

Page 11: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

xi

g. Strategi Pemerintah Desa dalam

Pengelolaan Aset Spiritual/Budaya .......................................... 88

2. Kendala yang dihadapi Pemerintah Desa Sambirejo dalam

Pengelolaan aset desa sebagai implikasi

dari strategi yang dijalankan ................................................................ 90

BAB IV. PENUTUP ........................................................................................ 95

A. Kesimpulan .......................................................................................... 95

B. Saran ..................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1: Penggunaan Lahan Desa ............................................................. 44

TABEL 2.2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 44

TABEL 2.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ........................................... 45

TABEL 2.4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ................................ 46

TABEL 2.5: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ..................... 47

TABEL 2.6: Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ....................................... 48

TABEL 2.7: Jenis Penambang Galian C Tahun 2014...................................... 50

Page 12: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

xii

TABEL 2.8: Potensi Sektor Peternakan ........................................................... 51

TABEL 2.9: Organisasi yang di Desa Sambirejo ............................................ 53

TABEL 2.10: Sarana Keagamaan .................................................................... 53

TABEL 2.11: Sarana Pendidikan ..................................................................... 54

TABEL 2.12: Sarana Kesehatan ...................................................................... 54

TABEL 2.13: Jumlah Tenaga Kesehatan ......................................................... 55

TABEL 2.14: Sarana Olaharaga ...................................................................... 55

TABEL 2.15: Data Keanggotaan Pemerintah Desa ......................................... 62

TABEL 2.16: Data Keanggotaan BPD ............................................................ 63

TABEL 2.17: Jumlah Peraturan Desa .............................................................. 65

TABEL 2.18: Lembaga Kemasyarakatan Desa ............................................... 66

TABEL 2.19: Lembaga Pendidikan ................................................................. 66

TABEL 2.20: Lembaga Keamanan .................................................................. 67

TABEL 3.1: Informan Berdasarkan Umur....................................................... 70

TABEL 3.2: Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................ 70

TABEL 3.3: Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 71

TABEL 3.4: Informan Berdasarkan Jabatan .................................................... 72

Page 13: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

xiii

SINOPSIS

Munculnya Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa tentunya

memberi angin segar bagi desa bahwa desa diakui dan di beri kewenangan oleh

negara untuk mengurus dan mengelola rumah tangganya sendiri melalui asas

rekoginisi dan subsidiaritas. Tentunya melihat hal ini desa bisa di katakan harus

secara mandiri mengelola apa yang menjadi potensi-potensi desa dan tentunya

dapat bermanfaat untuk kepentingan Desa. Desa Sambirejo merupakan salah satu

desa di kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman yang dikenal dengan salah satu

desa yang kaya akan potensi alamnya. Tentunya hal ini menjadi modal desa dalam

pengembangan dan pembangunan desa kedepannya. Pemerintah desa di harapkan

dapat merumuskan strategi yang jitu agar dapat mengelola aset-aset desanya dengan

baik.

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi ,

yakni: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan narasumber

yang digunakan adalah purposive. Teknik analisa data yang digunakan adalah

teknik analisis kualitatif. Selanjutnya kategori-kategori yang sudah diklasifikasikan

kemudian di kontruksikan dengan pendekatan kualitatif ke dalam sebuah deskripsi

yang utuh, selanjutnya dianalisis sampai memungkinkan untuk diambil kesimpulan.

Hasil Penelitian di Desa Sambirejo dapat di gambarkan sebagai berikut;

Pertama, Aset Sumber Daya Manusia. Pada tahap ini pemerintah desa Sambirejo

bisa dikatakan strategi yang di rancang pemerintah desa belum punya arah atau

fokus tujuan yang jelas untuk pengembagan sumber daya manusianya. Kedua, Aset

Sumber Daya Alam. Pemerintah Desa belum mampu melihat atau

mengidentifikasi segala potensi-potensi alam yang di desa yang dapat di

kembangkan dan di jadikan aset desa. Ketiga, Aset Sosial. Kesimpulan yang bisa

diambil ialah bahwa kehadiran kelompok-kelompok seperti ini belum sepenuhnya

ditangkap pemerintah desa sebagai partner yang baik dalam mencapai kesuksesan

bersama. Keempat, Aset Finansial. Kesimpulan yang bisa di tarik dari strategi

Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Finansial ialah bahwa kurangnya

transparansi juga dari Pemerintah Desa dalam pengelolaan keuangandi desa dan

kecendrungan pemerintah mengelola dana-dana yang ada di desa di pakai untuk

kepentingan pembangunan hal-hal fisik. Kelima, Aset Fisik. Pemerintah Desa

Page 14: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

xiv

mengelola aset fisiknya hanya pada tahapan menjaga atau merawat belum pada

bagaimana aset-aset fisik yang ada bisa di kelola atau di pakai untuk menghasilkan

pendapatan yang tentunya dapat menguntungkan desa. Keenam, Aset

Kelembagaan. Kesimpulan singkat penulis terkait aset kelembagaan bahwa

strategi atau cara yang di pakai pemerintah desa dalam pengelolaan aset

kelembagaan belum efektif karena terbukti keterlibatan dari berbagai lembaga

masih sangat minim. Ketujuh, Aset Spiritual/Budaya. Kesimpulan ialah bahwa

pemerintah desa Sambirejo sudah bisa memelihara dan menjaga apa yang menjadi

kebiasaan dan istiadat masyarakat.

Page 15: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terbitnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang

selanjutnya disebut dengan UU Desa, menjadi sebuah titik awal harapan desa untuk

bisa menentukan posisi, peran dan kewenangan atas dirinya. Harapan supaya desa

bisa bertenaga secara sosial dan berdaulat secara politik sebagai fondasi demokrasi

desa, serta berdaya secara ekonomi dan bermartabat secara budaya sebagai wajah

kemandirian desa dan pembangunan desa. Harapan tersebut semakin menggairah

ketika muncul kombinasi antara azas rekognisi dan subsidiaritas sebagai azas utama

yang menjadi ruh UU ini.1

Wajah baru desa menjadi harapan mengiringi UU Desa dengan posisi, peran

dan kewenangan desa yang baru. Karena pada peraturan perundang-undangan

sebelumnya, kewenangan desa hanya bersifat target dan dengan UU Desa ini

kewenangan desa bersifat mandat. Kedudukan desa menjadi pemerintahan

masyarakat, hybrid antara self governing community dan local self government,

bukan sebagai organisasi pemerintahan yang berada dalam sistem pemerintahan

kabupaten/kota (local state government). Desa mempunyai posisi dan peran yang

lebih berdaulat, posisi dan peran yang sangat besar dan luas dalam mengatur dan

mengurus desa. Model pembangunan yang dulunya bersistem Government driven

1M. Silahuddin, Kewenangan Desa Dan Regulasi Desa. (Jakarta : Kementrian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2015). Hal. 8.

Page 16: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

2

development atau community driven development, sekarang bersistem Village

driven development.2

Selama enam dekade sejak 1945, Republik Indonesia tidak memiliki

regulasi tentang desa yang kokoh, legitimate dan berkelanjutan. Perdebatan

akademik yang tidak selesai, tarik menarik politik yang keras, kepentingan ekonomi

politik yang menghambat, dan hasrat proyek birokrasi merupakan rangkaian

penyebabnya. Desapun memiliki sejarah panjang dalam menjalankan rodah

pemerintahannya, hal ini juga di karenakan belum ada regulagi yang jelas untntuk

mengatur tentang desa, dan lebih spesifik berbicara mengenai kepentingan

masyarakat desa. Desa dalam berbagai literatur pembagian regulasi desa sangat

jelas bahwa regulasi desa sudah diatur oleh rezim sebelumya, beberapa regulasi

yang secara aksklusi mengatur tentang desa yakni: UU No. 22 Tahun 1948 tentang

Pokok Pemerintahan Daerah, UU No. 1 tahun 1957 tentang Pokok-Pokok

Pemerintahan Daerah, UU No. 19 tahun 1965 tentang Desa Praja, UU No. 5 Tahun

1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Di Daerah, UU No. 5 Tahun 1979 tentang

Pemerintahan Desa, UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan

terakhir (hingga sebelum 15 Januari 2014) adalah UU No. 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sepanjang menyangkut Desa mulai dari Pasal 200 s/d Pasal

216 serta yang terbaru UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.3

Dalam undang-undang desa juga secara spesifik mengatur tentang

kewenangan desa, dan pemerintah pusat seluas-luasnya memberi kebebasan untuk

2 Ibid., hal. 9. 3 Ibid., hal. 6.

Page 17: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

3

mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan ketentuan dalam

regulasi, termasuk mengelola mengelola Aset Desa. Artinya desa dituntut untuk

mandiri dalam menjalankan roda pemerintahan dan menyelesaikan persoalan yang

ada di desa, baik dalam bidang ekonomi, politik, kebudayaan dan sosial masyarakat

desa. Kewenangan merupakan elemen penting sebagai hak yang dimiliki oleh

sebuah desa untuk dapat mengatur rumah tangganya sendiri. Dari pemahaman ini

jelas bahwa dalam membahas kewenangan tidak hanya semata-mata

memperhatikan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa namun harus juga

memperhatikan subjek yang menjalankan dan yang menerima kekuasaan.

Kewenangan harus memperhatikan apakah kewenangan itu bisa diterima oleh

subjek yang menjalankan atau tidak.4

Kombinasi antara azas rekognisi dan subsidiaritas UU Desa menghasilkan

definisi desa yang berbeda dengan definisi-definisi sebelumnya. Desa didefinisikan

sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional

yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.

Dengan definisi dan makna itu, UU Desa telah menempatkan desa sebagai

organisasi campuran (hybrid) antara masyarakat berpemerintahan (self governing

community) dengan pemerintahan lokal (local self government). Dengan begitu,

sistem pemerintahan di desa berbentuk pemerintahan masyarakat atau

4 Ibid., hal. 12.

Page 18: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

4

pemerintahan berbasis masyarakat dengan segala kewenangannya (authority). Desa

juga tidak lagi identik dengan pemerintah desa dan kepala desa, melainkan

pemerintahan desa yang sekaligus pemerintahan masyarakat yang membentuk

kesatuan entitas hukum. Artinya, masyarakat juga mempunyai kewenangan dalam

mengatur desa sebagaimana pemerintahan desa.5

Dalam Pasal 19 dan 103 UU Desa disebutkan, Desa dan Desa Adat

mempunyai empat kewenangan, meliputi :6

a) kewenangan berdasarkan hak asal usul. Hal ini bebeda dengan

perundang-undangan sebelumnya yang menyebutkan bahwa urusan

pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa.

b) kewenangan lokal berskala Desa dimana desa mempunyai

kewenangan penuh untuk mengatur dan mengurus desanya. Berbeda

dengan perundang-undangan sebelumnya yang menyebutkan,

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/ kota

yang diserahkan pengaturannya kepada desa.

c) kewenangan yang ditugaskan oleh pemerintah, pemerintah daerah

provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota.

d) kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5Ibid., hal. 11. 6Ibid., hal. 12-13

Page 19: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

5

Kewenangan atau Hak Asal Usul dalam Pasal 19 huruf [a] UU Desa

mencakup pengertian; di mana hak-hak asli masa lalu yang telah ada sebelum lahir

NKRI pada tahun 1945 dan tetap dibawa dan dijalankan oleh desa setelah lahir

NKRI sampai sekarang termasuk hak-hak asli yang muncul dari prakarsa desa yang

bersangkutan maupun prakarsa masyarakat setempat sepanjang tidak bertentangan

dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Kewenangan asal-usul

yang diakui oleh negara meliputi: pengelolaan aset (sumberdaya alam, tanah ulayat,

tanah kas desa) dalam wilayah yurisdiksi desa, pembentukan struktur pemerintahan

desa dengan mengakomodasi susunan asli, menyelesaikan sengketa secara adat dan

melestarikan adat dan budaya setempat.

Kewenangan asal usul desa sebagaimana dalam Pasal 33 huruf [a] UU Desa

diuraikan Pasal 34 ayat (1) PP No. 43. Tahun 2014, yang paling sedikit kewenangan

tersebut terdiri atas : [a] sistem organisasi masyarakat adat; {b} pembinaan

kelembagaan masyarakat; [c] pembinaan lembaga dan hukum adat; [d] pengelolaan

tanah kas Desa; [e] pengembangan peran masyarakat Desa. Dan ruang lingkup

kewenangannya dibeberkan lagi secara rinci dalam Pasal 2 Permendesa PDTT No.

1 Tahun. 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan

Kewenangan Lokal Berskala Desa.

Kewenangan desa tentunya merupakan hal yang sangat penting dalam

regulasi baru yang mengatur tentang desa, sebagaimana turunan dari azas rekognisi

dan subsidiaritas, dalam regulasi pun sudah dijelaskan bahwa kewenangan asal usul

diakui oleh negara yakni pengelolaan aset desa. Adapun hal-hal yang termasuk

dalam kategori aset desa meliputi: tanah kas desa, tanah ulayat, pasar desa, pasar

Page 20: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

6

hewan, tambatan perahu, bangunan desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil

pertanian, hutan milik desa, mata air milik desa, permandian umum dan aset lainnya

yang sah menjadi milik desa.

Lahirnya Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa

mengembangkan misi tentang paradigma dan konsep baru kebijakan tata kelola

desa secara nasional. UU Desa ini tidak lagi menempatkan desa sebagai latar

belakang Indonesia, tapi halaman depan Indonesia. UU Desa yang disahkan pada

akhir tahun 2013 lalu juga mengembangkan prinsip keberagaman, mengedepankan

azas rekognisi dan subsidiaritas desa. Lain dari pada itu, UU Desa ini mengangkat

hak dan kedaualatan desa yang selama ini terpinggirkan karena didudukkan pada

posisi subnasional. Padahal, desa pada hakikatnya adalah identitas bangsa yang

membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam bagian

penjelasan UU tersebut dinyatakan bahwa tujuan UU No.6 Tahun 2014 adalah

sebagai berikut: 7

1. memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah

ada dengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia;

2. memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa

dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demi

mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;

7 Borni Kurniawan, Desa Mandiri, Desa Membangun. . (Jakarta : Kementrian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2015). Hal. 9-10.

Page 21: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

7

3. melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya

masyarakat Desa;

4. mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat Desa

untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan

bersama;

5. membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan

efektif, terbuka, serta bertanggung jawab;

6. meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa

guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum;

7. meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna

mewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara

kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional;

8. memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasi

kesenjangan pembangunan nasional; dan

9. memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangun

Setelah munculnya undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

tentunya memberi peluang besar untuk kemajuan desa. Dalam Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa muncul asas rekognisi dan subsidiaritas. Asas

rekognisi mau menunjukkan bahwa negara mengakui keberadaan desa, artinya

bahwa desa dengan segala adat istiadatnya diakui beserta hak asal usul dan hak

tradisionalnya. Sedangkan subsidiaritas dimaksudkan desa diberi kepercayaan atau

kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat (lokal) berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul dan

Page 22: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

8

atau hak tradisionalnya. Artinya dalam hal ini jelas bahwa setelah negara mengakui

adanya desa maka desa pun juga diberi kewenangan untuk mengurus rumah

tangganya sendiri, dan maka dari itu tentunya segala sesuatu yang ada di desa itu

menjadi kewenangan desa.

Salah satu hal penting yang ada di desa adalah aset desa. Aset desa ini sangat

penting ketika desa ingin mengurus rumah tangganya sendiri. Artinya kemandirian

desa, muncul ketika pemerintah desa dapat mengelola aset desanya dengan baik.

Aset ini menjadi tulang punggung yang baik bagi pemerintah desa agar dapat

dikelola dan menjadi satu item untuk menambah pendapatan desa. Keberadaan aset

desa di wilayah desa memiliki nilai strategis karena diakui secara legal dengan bukti

kepemilikan yang sah, dapat menghasilkan nilai ekonomi melalui proses

pengelolaan dan pengembangan serta memiliki manfaat untuk masyarakat desa

bahkan masyarakat lebih luas.

Pengelolaan aset desa adalah segala kegiatan dan tindakan terhadap aset

desa mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,

penghapusan, pemindatanganan, penata usahaan, penilaian, pembinaan,

pengawasan dan pengadilan. Terkait pengelolaan aset desa ini, desa mendapat

mandat dalam pengelolaan agar pemerintah desa tidak memanfaatkannya untuk

kepentingan segelintir orang.

Konsep pengelolaan desa inilah yang menarik peneliti ini sekaligus stimulus

untuk menggali lebih dalam tentang strategi Pemerintah Desa Sambirejo,

Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman dalam mengelola aset desa. Dari hasil

Page 23: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

9

penelitian yang di lakukan di temukan bahwa Pemerintah Desa Sambirejo memiliki

strategi dalam pengelolaan aset desanya. Strategi tersebut ialah Tri Bina yang terdiri

dari Bina Infrastruktur, Bina Ekonomi dan Bina Sosial.

Bina Infrastruktur ialah pembangunan infrastruktur secara berkala untuk

menujang kemajuan desa dengan mengedepankan transparansi dana, keikutsertaan

masyarakat serta asas keberlanjutan. Selain itu infrastruktur yang ada sebelumnya

secara berkala dilakukan perbaikan dan pemeliharaan agar dapat digunakan

bersama dan bertahan dalam waktu yang lama.

Bina Ekonomi ialah perkekonomian masyarakat memanfaatkan potensi

sumberdaya lokal dengan dukungan pemerintah setempat terutama dalam hal

bantuan modal, pembinaan serta upaya membangun jaringan dengan pihakl luar.

Dengan demikian masyarakat dapat mandiri dalam membangun perkekonomiannya

tanpa harus selalu bergantung dengan bantuan maupun pihak luar.

Bina Sosial dan Agama ialah kehidupan sosial memiliki peran penting

dalam membangun masyarakat. Jiwa kegotongroyongan merupakan modal yang

harus tetap dipertahankan ditengah arus globalisasi. Selain itu pendidikan menjadi

fokus untuk membangun masyarakat yang berwawasan. Selain itu dukungan dan

pembinaan terhadap kehidupan beragama akan menciptakan masyarakat yang

berakhlak berbudaya dan lingkungan yang makmur, aman sejahtera. Namun

strategi ini belum sepenuhnya menyentuh terkait pengelolaan aset- aset desa yang

ada di desa Sambirejo. Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa seluas-

luasnya memberi kebebasan terhadap desa sebagaimana asas rekognisi dan

Page 24: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

10

subsidiaritas sebagai roh dari Undang-Undang tersebut termasuk dalam mengelola

Aset Desa.

Ada beberapa alasan mendasar sehingga peneliti ingin menggali lebih

dalam tentang strategi pemerintah desa Sambirejo. yang pertama Desa Sambirejo

merupakan desa yang terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman,

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Sambirejo merupakan desa yang

sangat potensial terutama terkait sumber daya alam yang dimilikinya. Potensi

tersebut merupakan aset yang dimiliki oleh Desa Sambirejo. Akan tetapi yang

menjadi masalahnya pemerintah desa belum secara penuh atau secara serius melihat

dan menggali potensi desa yang ada sehingga bisa dijadikan aset desa untuk

kemudian bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang berguna atau bermanfaat bagi

masyarakat desa dan tentunya dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Kedua pemerintah desa belum mampu memberikan infomasi atau

mensosialisasikan aset desa yang ada agar aset desa yang ada dapat dimanfaatkan

secara baik oleh seluruh masyarakat desa yang ada dan mengelola aset desa dengan

baik dan tentunya berguna bagi masyarakat desa sendiri. Artinya dalam hal ini,

pemerintah desa belum mampu mendorong masyarakat desa yang belum membaca

peluang dengan adanya aset desa yang ada untuk dapat dimanfaatkan dan dapat

dikembangkan dengan baik dengan harapan seluruh masyarakat desa dapat

menikmati manfaat dari munculnya aset-aset desa yang ada.

Yang ketiga bahwa dilihat pemerintah desa belum mampu mengelola atau

memanajemen aset desa yang ada. Artinya sejauh ini pengelolaan aset desanya

Page 25: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

11

hanya dilakukan begitu-begitu saja dan mungkin manfaatnya hanya dirasakan

sebagian masyarakat saja. Padahal akan ada banyak hal atau peluang yang muncul

ketika aset desa ini dapat dikembangkan atau dikelola dengan baik, terutama untuk

meningkatkan dan mengembangkan pendapatan masyarakat Desa Sambirejo.

B. RUMUSAN MASALAH

Berkaitan dengan topik penelitian yang hendak diajukan peneliti dan berdasarkan

latar belakang penelitian, maka ada beberapa rumusan masalah yang menjadi

rujukan bagi peneliti dalam melakukan penelitian, yakni:

1. Bagaimana Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Desa di Desa

Sambirejo?

2. Apa kendala yang dihadapi pemerintah Desa Sambirejo dalam pengelolaan

aset desa sebagai implikiasi dari strategi yang dijalankan?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan

Berdasarkan topik penelitian yang hendak diajukan dan rumusan masalah

berkaitan dengan strategi pemerintah Desa Sambirejo dalam mengelola aset

desa, maka adapun tujuan dari penelitian ini yakni:

a) Menggambarkan strategi yang dipakai pemerintah Desa

Sambirejo dalam pengelolaan aset desa.

b) Mengetahui kendala yang dialami oleh pemerintah Desa

Sambirejo dalam pengelolaan aset desa.

Page 26: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

12

c) Mendeskripsi upaya pemerintah Desa Sambirejo dalam

mengelola aset desa, sehingga desa bisa bertanggung jawab

secara sosial dan berdaulat secara politik sebagai fondasi

demokrasi desa, serta berdaya secara ekonomi dan

bermartabat secara budaya sebagai wajah kemandirian desa

dan pembangunan desa.

2. Manfaat

Manfaat penelitian yang di harapkan melalui penelitian ini adalah:

a) Secara akademis penelitian ini dapat memberikan kontribusi

pemikiran bagi perkembangan Ilmu Pemerintahan

khususnya tentang strategi pemerintah desa dalam

pengelolaan aset desa.

b) Secara praktis penelitian ini mampu memberikan masukan

yang bermanfaat bagi Pemerintah Desa Sambirejo sebagai

penyelenggara pemerintahan desa agar mampu mengelola

aset desa yang ada dengan baik dengan strategi yang tepat.

D. KERANGKA TEORI

1. Strategi

a. Pengertian Strategi

Berkaitan dengan strategi ada beberapa macam yang menjadi pengertian

strategi yang dikemukakan oleh para ahli dalam hasil karya buku mereka masing-

masing. Secara asal muasal kata strategi berasal dari kata strategos dalam bahasa

Yunani merupakan gabungan dari stratos atau tentara dan ego atau pemimpin.

Page 27: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

13

Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju.

Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Di dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah ataupun organisasi

non pemerintah, strategi merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari

organisasi bersangkutan, hal ini disebabkan karena strategi sangat menentukan

sukses dan gagalnya kerja sebuah organisasi. Pada intinya hampir semua organisasi

menganggap strategi sangat penting dan khususnya organisasi pemerintah terutama

birokrasi sudah tidak asing dengan istilah strategi.

Organisiasi pemerintah baik pada tingkatan nasional maupun pada level

lokal, termasuk pemerintah desa terutama dalam mengambil suatu kebijakan

ataupun dalam implementasi suatu kebijakan harus memiliki strategi yang bisa

menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga di harapkan

kebijakan tersebut dapat mencegah persoalan yang terjadi terjadi persoalan dalam

lingkungan hidup bermasyarakat.

Strategi dirumuskan oleh pengambil keputusan untuk menentukan langkah

yang tepat dalam penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Strategi yang dibuat

harus diimplementasikan dalam penyelesaian masalah sehingga tolak ukur strategi

akan dapat diukur dari implementasinya. Strategi merupakan salah satu yang

dibutuhkan oleh setiap manusia, organisasi, perusahaan, dan permerintah untuk

melakukan tindakan secara terencana dan terarah dalam mencapai tujuannya.

Page 28: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

14

Pengertian strategi menurut para Ahli

(a) Hax dan Majluf sebagaimana dikutip dalam J.Salusu, merumuskan secara

komprehensif tentang strategi sebagai berikut:8

• Strategi ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu, dan

integral;

• Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran

jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya;

• Menyeleksi bidang yang akan digeluti organisasi;

• Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan

memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari

lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan serta kelemahannya;

• Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi.

(b) Menurut Stainer dan Minner, strategi adalah penetapan misi perusahaan,

penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan external dan

internal, perumusan kebijakan dan strategi tentu untuk mencapai sasaran

dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan

sasaran utama organisasi akan tercapai.9

(c) Menurut Chaldler yang dikutip Supriyono, strategi adalah penentuan dasar

jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara bertindak

dan alokasi sumber-sumber yang diperlukan.10

8J. Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik Dan Organisasi Non Profit

(Jakarja: Grasindo, 2016), hal. 100-101

9George A Stainer dan Jhon Minner, Manajemen Stratejik (Jakarta: Erlangga), hal. 20. 10Supriyono, Manajemen Strategik Dan Kebijaksanaan Bisnis (Yogyakarta : BPFE,1986)

Page 29: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

15

(d) McNichols dikutip dalam J. Salusu, strategi ialah suatu seni menggunakan

kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya

melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang

paling menguntungkan. Kedua pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa strategi merupakan kerangka dasar organisasi dengan

menggunakan sumberdaya yang ada dalam organisasi untuk mencapai

tujuan tertentu, selalu berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan

hubungan yang menguntungkan. Strategi yang dibuat harus menyesuaikan

dengan lingkungan yang berubah sehingga strategi menjadi fleksibel untuk

diterapkan dalam lingkungan.11

Pengambilan keputusan dilakukan oleh pengambil keputusan yang memiliki

peranan yang penting dalam menentukan kebijakan. Pengambilan keputusan harus

tepat sasaran untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Pengambilan

keputusan strategi menjadi hal yang penting untuk dilakukan dalam penyelesaian

permasalahan. Bahwa ”pengambilan keputusan ialah proses memilih suatu

alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses itu untuk

menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi”.12

Pengambilan keputusan memiliki suatu aturan kunci, yakni sekali kerangka

yang tepat sudah diselesaikan, keputusan dibuat. Menurut Brinckloe sebagaimana

dikutip J. Salusu, menegaskan bahwa keputusan dibuat untuk mempercepat

tindakan perubahan maka dari itu, pengumpulan keputusan hendaknya dipahami

11J . Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik Dan Organisasi Non Profit

(Jakarja: Grasindo, 2016), hal. 101 12Ibid., hal.48

Page 30: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

16

dalam dua pengertian, yaitu (1) penetapan tujuan yang merupakan terjemahan dari

cita-cita, aspirasi, dan (2) pencapaian tujuan melalui implementasinya.

Keputusan stratejik berarti pilihan stratejik. Pilihan dari beberapa alternatif

stratejik. Pilihan itu berupa ketetapan mengenai aspirasi-aspirasi stratejik yang

realistik, yaitu keinginan yang masuk akal dan dapat direalisasikan. Pilihan itu

sekaligus merupakan pilihan strategi (Ansoff). Keputusan stratejik antara lain harus

dapat menentukan hubungan lembaga dengan lingkungan, yaitu hubungan yang

harus saling mempengaruhi satu dengan yang lain serta memberi arah bagi semua

kegiatan administratif dan operasional organisasi. Di samping tujuan, sasaran dan

ruang lingkup yang harus diperhitungkan dalam pembuatan keputusan stratejik,

perlu pula dipertimbangkan unsur keuangan, frekuensi pembuatannya serta jangka

waktu.13

Pengambilan keputusan menjadi suatu proses yang harus dijalankan

pemerintah untuk mendapatkan keputusan yang dapat menyelesaikan permasalahan

sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada. Pengambilan keputusan dapat

dilakukan dengan berbagai cara salah satunya melalui diskusi. Diskusi dilakukan

untuk menentukan sebuah keputusan menjadi penting karena harus dapat

menampung seluruh aspirasi dan harapan dari seluruh pihak dalam mengambil

keputusan. Pengambilan keputusan yang melibatkan banyak pihak akan memiliki

banyak alternatif keputusan yang baik sesuai dengan lingkungan masing-masing,

sehingga harus disatukan dalam satu keputusan bersama dan implementasinya

13Ibid., hal. 111.

Page 31: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

17

menjadi tanggungjawab bersama pula.

b. Tingkat-tingkat Strategi

Berbagai organisasi bisnis dapat dikategorikan pada dua kategori utama,

yaitu: organisasi bisnis yang hanya terlibat dalam satu bidang usaha dan organisasi

bisnis yang terlibat dalam berbagai bidang usaha. Berangkat dari kategorasi

demikian, dapat dikatakan bahwa untuk suatu organisasi yang hanya terlibat pada

satu bidang bisnis, strateginya hanya dua tingkat,14 yaitu:

1. Strategi pada tingkat korporasi

2. Strategi yang sifatnya fungsional

Strategi pada tingkat korporasi merupakan tanggungjawab sekelompok

orang yang menduduki posisi manajerial puncak, sedangkan perumusan dan

penentuan strategi fungsional diserahkan kepada manager yang bertanggung jawab

atas satu fungsi tertentu seperti produksi, pemasaran, keuangan dan accunting,

hubungan masyarakat dan lain sebagainya. Lain halnya dengan organisasi yang

terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis. Korporasi demikian dikenal dengan

berbagai nama seperti “Group”, atau “konglomerat”, “Holding Company” atau

nama lain yang sejenisnya. Pada korporasi yang “multi bisnis” terdapat tiga tingkat

strategi, yaitu15 :

14Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik (Jakarta: PT Bumi Aska, 2011). hal. 21. 15Ibid., hal. 22.

Page 32: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

18

a. Strategi tingkat korporasi

b. Strategi pada tingkat bidang satuan bisnis

c. Strategi tingkat fungsional

Satuan pada tingkat korporasi dirumuskan dan ditetapkan oleh kelompok

orang yang menduduki jabatan managemen puncak. Strategi pada tingkat bidang

satuan bisnis dirumuskan dan ditetapkan oleh para manager yang diserahi tugas dan

tanggungjawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis yang

bersangkutan. Strategi pada tingkat fungsional bersifat berkembang karena para

penanggungjawabnya hanya bertanggungjawab untuk merumuskan dan

menetapkan strategi yang menyangkut bidang fungsional tertentu dari satu bidang

bisnis.

Dengan pendekatan demikian, akan terwujud pengelolaan organisasi

berdasarkan pendekatan sistem di mana korporasi dipandang dan diperlakukan

sebagai satu satuan yang utuh yang terdiri dari berbagai komponen sebagai sub

system dan dibagi menjadi satuan satuan kerja fungsional yang semakin kecil.

Tetapi komponen-komponen itu tetap merupakan bagian dari sesuatu yang lebih

besar yang berarti bahwa sasaran fungsional merupakan bagian dari sasaran

kegiatan bisnis yang merupakan bagian dari tujuan korporasi sebagai keseluruhan.

c. Proses Strategi

Sebuah organisasi tanpa adanya strategi seumpama kapal tanpa pengemudi,

bergerak berputar tanpa lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara

tanpa tujuan tertentu. Fred R. David menjelaskan bahwa proses strategi terdiri dari

Page 33: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

19

3 tahapan yaitu16:

(a) Perumusan strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk mencapai

tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Langkah

pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan.

Dalam perumusan strategi juga ditentukan sikap untuk memutuskan, memperluas,

menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan. Teknik

perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi kerangka kerja di

antaranya:

• Tahap input (masukan)

Di dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah meringkas informasi

sebagai masukan awal sebagai dasar yang diperlukan untuk

merumuskan strategi.

• Tahap pencocokan

Pada tahap ini proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada

menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-

faktor eksternal dan internal.

16Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Prenhalindo, 2002), hal. 3.

Page 34: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

20

• Tahap keputusan

Menggunakan satu macam teknik setelah diperoleh dari input sasaran

dalam mengevaluasi strategi alternatif yang telah diindentifikasi dalam

tahap dua.

(b) Implementasi Strategi

Implementasi strategis merupakan proses di mana beberapa strategi dan

kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan

prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi

dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen

strategi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan karena implementasi

berarti mobilisasi manusia yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah

strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang paling

sulit karena memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan. Perumusan

strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.

(c) Evaluasi strategi

Tahap akhir dalam strategi adalah evaluasi strategi. Ada tiga macam

aktifitas mendasar untuk mengevaluasi strategi ialah :

• Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar

strategi.

• Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan

kenyataan).

• Mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang

Page 35: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

21

sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi harus dirumuskan.

• Faktor-faktor strategi

Kesadaran setiap orang baik serta sebagai individu atau kelompok

organisasi, baik organisasi sosial maupun organisasi bisnis tentang tujuan yang

hendak dicapai akan berbuah. Suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut dan

sebuh usaha-usaha yang mengarahkan pada pencapaian tujuan disebut strategi.

Suatu strategi harus efektif dan jelas. Agar bisa mengarahkan organisasi kepada

tujuannya suatu konsep strategi harus memperhatikan faktor-faktor penetapan

strategi, di antaranya17:

1. Lingkungan

Lingkungan tidak pernah berada pada kondisi tetap dan selalu

berubah. Perubahan yang terjadi berpengaruh sangat luas kepada segala

sendi kehidupan manusia. Pengaruh lingkungan berdampak bagi individu

dalam masyarakat, tidak hanya kepada para pakar tetapi juga tingkah laku,

kebiasaan, kebutuhan dan pandangan hidup.

2. Lingkungan organisasi

Lingkungan organisasi yang meliputi segala sumber daya dan kebijakan

organisasi yang ada.

3. Kepemimpinan

Sondang P. Siagian memberikan definisi tentang pemimpin

sebagai orang yang tertinggi dalam mengambil keputusan.18 Oleh karena

17Ibid., hal. 15. 18Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik (Jakarta: PT Bumi Aska, 2011). hal. 24.

Page 36: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

22

itu setiap pemimpin harus menilai perkembangan yang ada dalam

lingkungan baik eksternal atau internal yang berbeda-beda.

Dari beberapa pengertian dan beberapa penjelasan di atas menyatakan

bahwa strategi ialah menjadi suatu kerangka yang mendasar dalam organisasi

sehingga organisasi memiliki arahan dan tujuan serta dapat menyesuaikan diri

terhadap lingkungan yang berubah. Hal ini membuat organisasi memiliki kekuatan

untuk dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan dengan strategi organisasi.

Penulis mengambil kesimpulan bahwa strategi ialah sebuah rencana awal

yang mendasar atau sebuah cara dari satu kelompok atau organisasi dengan

menggunakan sumberdaya yang ada dalam organisasi atau kelompok untuk

mencapai satu tujuan atau cita-cita bersama dalam kurun atau jangka waktu tertentu

maka adari itu strategi yang dibuat tentunya harus menyesuaikan dengan

lingkungan yang berubah sehingga strategi menjadi fleksibel untuk diterapkan

dalam lingkungan. Sama halnya seperti di desa Sambirejo bahwa strategi yang di

pakai pemerintah desa diharapkan betul-betul lahir atau muncul dari pikiran

masyarakat itu sendiri dan itu menjadi kesepakatan bersama sehingga strategi yang

di pakai sesuai dengan yang menjadi kebutuhan masyarakat atau desa.

2. Pemerintah Desa

Desa merupakan sebuah organisasi pemerintahan terendah dan merupakan

suatu organisasi yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Dengan demikian

desa menjadi sumber utama atau sumber dasar segala informasi atau data untuk

pemerintah supra desa dalam melaksanakan berbagai urusan pada masyarakat.

Page 37: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

23

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dijelaskan bahwa desa

adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut

Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak

tradisional yang dihormati dan diakui dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Adapun pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama

lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan desa.

a. Kepala Desa

Menurut Sutoro Eko, legitimasi (kebebasan, kepercayaan dan hak

berkuasa) merupakan dimensi yang paling dasar dalam kepemimpinan

kepala desa. Kepala desa yang tidak legitimate akan sulit untuk mengambil

inisiatif yang paling fundamental. Legitimasi kepala desa akan menjadi

kuat bila ditopang dengan modal politik yang berbasis pada modal sosial

dan bukan karena modal ekonomi atau politik uang.19

Terkait dengan Kepala Desa, Undang-undang No 6 Tahun 2014

tentang Desa mengatur tugas, wewenang dan kewajiban kepala desa

dalam pasal 26. Adapun dalam pasal 26 ayat 1 ditegaskan bahwa kepala

desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan

19Sutoro Eko, Desa Membangun Indonesia (Yogyakarta: Forum pengembangan pembaharuan desa,

2014), hal. 158.

Page 38: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

24

masyarakat desa.20 Selain itu dalam pasal 6 ayat 2 dijabarkan wewenang

kepala desa21, yakni:

• Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa

• Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa

• Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa

• Menetapkan peraturan desa

• Menetapkan anggaran dan belanja desa

• Membina dan meningkatkan perekonomian desa serta

mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif

untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat desa.

• Mengembangkan sumber pendapatan desa

• Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagai kekayaan Negara

guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

• Mengembangkan kehidupan sosial masyarakat desa

• Memanfaatkan teknologi tepat guna

• Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

• Mewakili desa di dalam dan luar pengadilan atau menunjuk kuasa

hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

• Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

20Moch. Solekhan, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Malang: Setara Pers, 2014), hal.74. 21Ibid.

Page 39: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

25

Selain itu, menurut pasal 26 ayat 4, Kepala Desa berkewajiban:

• Memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan

UUD 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.

• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa

• Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa

• Menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan

• Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender

• Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang akuntabel,

transparan, professional, efektif dan efisien, bersih serta bebas dari

korupsi, kolusi dan nepotisme

• Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan seluruh pemangku

kepentingan di desa

• Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik

• Mengelola keuangan dan aset desa

• Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

desa

• Menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa

• Mengembangkan perekonomian masyarakat di desa

• Membina dan melestrarikan nilai sosial budaya masyarakat desa

• Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di desa

• Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan

lingkungan hidup

Page 40: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

26

b. Perangkat Desa

Perangkat desa terdiri dari sekertaris desa, pelaksanaan

kewilayahan dan pelaksanaan teknis. Perangkat desa ini bertugas untuk

membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

Perangkat desa diangkat dan diberhentikan oleh kepala desa serta dalam

pelaksanaan tugasnya perangkat desa bertanggungjawab kepada kepala

desa.22

c. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Menurut Sutoro Eko, BPD merupakan lembaga yang menjalankan

fungsi pemerintahan sekaligus menjalankan fungsi menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat desa, melakukan pengawasan terhadap

kinerja kepala desa serta menyelenggarakan musyawarah desa.

Berdasarkan UU Desa (UU No. 6 Tahun 2014), secara fungsional BPD

berfungsi lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang

anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan

keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

Berdasarkan regulasi ini, maka sebenarnya terjadi eksklusi dan

penanggalan fungsi hukum BPD yang dimaksudkan untuk memperkuat

fungsi politik (representasi, kontrol dan deliberasi) oleh BPD. Pengaturan

fungsi politik BPD ini diarahkan pada penguatan kontrol dan legitimasi

22Ibid., hal.76.

Page 41: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

27

kekuasaan kepala desa sekaligus menghindari relasi konfliktual kepala

desa versus BPD.23

BPD merupakan mitra kepala desa dalam menjalankan tugas dan

wewenangnya. BPD merupakan wakil dari masyarakat desa berdasarkan

keterwakilan wilayah yang pengisianya dilakukan secara demokratis. BPD

beranggotakan minimal lima orang dan maksimal sembilan orang dengan

mempertimbangkan aspek keterwakilan dari segi wilayah, perempuan,

penduduk dan kemampuan keuangan desa. BPD memiliki beberapa tugas

dan fungsi, yakni: membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa

bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat

desa dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa.

Berdasarkan penjelasan tentang pemerintah desa di atas, maka disimpulkan

bahwa pemerintah desa adalah kumpulan orang-orang atau individu-individu yang

berperan sebagai pihak peyelenggara atau yang melaksanakan roda pemerintahan

yang ada di desa. Adapun yang menjadi pemerintah desa adalah kepala kesa dan

dibantu oleh perangkatnya. Kepala desa dan perangkatnya inilah yang membantu

dan menggerakan masyarakat untuk melakukan proses pembangunan yang ada di

desa. Pemerintah desa inilah yang mempunyai andil besar dalam merumuskan

kebijakan dan strategi yang tepat agar arah atau tujuan suatu desa dapat dicapai

dengan baik. Maka dari itu pada porsi pemerintah desa perlu diisi oleh orang-orang

yang berkompeten atau yang mengenal desanya dengan baik agar mereka mampu

23 Op. Cit., hlm. 166-170.

Page 42: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

28

merumuskan strategi atau cara yang benar untuk membawa desa nya kearah yang

lebih baik atau mencapai misi bersama.

3. Aset Desa

Aset adalah sesuatu yang mempunyai nilai tukar, modal dan kekayaan. Aset

desa segala sesuatu yang bernilai, yang dapat dikelola dan dikontrol oleh desa dan

dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Aset desa berasal

dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah. Pada umumnya aset desa

merupakan aset yang berwujud (tangible). 24

Didalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, bahwa

munculnya asas rekognisi dan subsidiaritas secara tersirat menunjukan kepercayaan

negara terhadap desa untuk mengelola urusan rumah tangganya sendiri. Desa

diberikan wewenang untuk dapat mengelola beberapa urusannya secara mandiri

tanpa keikutsertaan atau campur tangan dari pemerintah supra desa. Aset desa

merupakan salah satu poin yang termasuk dibahas dalam Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2014 tentang desa dan diberikan kewenangan kepada desa untuk dikelola

secara mandiri oleh pemerintah desa demi kepentingan desa sendiri. Sehingga

munculnya aset desa merupakan salah satu unsur penting bagi masyarakat dan

pemerintah desa.

Di dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

mendefinisikan aset desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli

24Sutaryono, Dyah Widuri, Akhmad Murtajib, Pengelolaan Aset Desa (Yogyakarta: FPPD, 2014),

hal. 1.

Page 43: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

29

desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau

perolehan hak lainnya yang sah. Kemudian pasal 76 ayat (1) dan (2) menyebutkan

secara rinci jenis Aset Desa25, yaitu sebagai berikut:

a) Aset Desa dapat berupa:

a. Tanah kas Desa;

b. Tanah ulayat;

c. Pasar Desa;

d. Pasar hewan;

e. Tambatan perahu;

f. Bangunan Desa;

g. Pelelangan ikan;

h. Pelelangan hasil pertanian;

i. Hutan milik Desa;

j. Mata air milik Desa;

k. Pemandian umum; dan

l. Aset lainnya milik Desa.

b) Aset lainnya milik desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara

lain:

a. Kekayaan Desa yang di beli atau di peroleh atas beban

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran

25Ibid., hal. 2-3.

Page 44: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

30

Pendapatan dan Belanja Daerah serta Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa;

b. Kekayaan Desa yang di peroleh dari hibah dan sumbangan

atau yang sejenis;

c. Kekayaan Desa yang di peroleh sebagai pelaksanaan dari

perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

d. Hasil kerja sama Desa; dan

e. Kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Rincian mengenai jenis aset desa tersebut merupakan pengakuan dari

pemerintah bahwa desa memiliki aset yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber

pendapatan asli desa. Aset desa tidak hanya untuk kepentingan meningkatkan

pendapatan asli desa tetapi juga untuk kepentingan yang lebih luas seperti

pembangunan pasar desa, sarana pendidikan dan sarana sosial lainnya untuk

menjunjung pelayanan publik dan lain-lain.

Selanjutnya pasal 76 ayat (3) hingga (6) memuat hal-hal sebagai berikut26:

a. Ayat 3: Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah

Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat

dihibahkan kepemilikannya kepada Desa.

b. Ayat 4: Kekayaan milik Desa yang berupa tanah

disertifikasikan atas nama Pemerintah Desa.

26Ibid., hal. 4-5.

Page 45: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

31

c. Ayat 5: Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih

oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

dikembalikan kepada Desa, kecuali yang sudah

digunakan untuk faslitas umum.

d. Ayat 6: Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan

bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara

tertib.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa membawa kemajuan

yang sangat berarti berkenaan dengan Aset Desa.27 Kemajuan itu ditunjukkan

melalui beberapa hal, yakni:

a) penegasan digunakannya istilah aset desa yang memiliki

makna lebih luas dari kekayaan desa.

b) bervariasinya uraian mengenai aset milik desa baik aset

fisik/infrastruktur, aset finansial dan sumber daya alam.

Pemerintah telah memberi pengakuan (rekognisi) dan

proteksi terhadap aset desa seperti hutan milik desa,

tambatan perahu, dan mata air milik desa. Dengan kata lain,

Pemerintah telah memberi proteksi dengan melakukan

redistribusi sumber daya alam yang selama ini dikuasai oleh

negara.

27Desa=Demokratis Emansipasi Sejahtera Adil. Position Paper untuk RUU Desa.

(Yogyakarta:FPPD, 2013), hal. 77-78.

Page 46: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

32

c) aset finansial bukan hanya meliputi kekayaan desa yang

dibeli dan diperoleh atas beban APB Desa/Daerah, namun

juga meliputi kekayaan desa yang dibeli dan diperoleh atas

beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ini

merupakan kemajuan bahwa desa mendapat pengakuan dan

penghormatan sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan

Republik Indonesia, bukan sebagai subsistem

kabupaten/kota.

d) proteksi terhadap aset desa juga diberikan pada kekayaan

milik desa yang selama ini telah diambil alih Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota dikembalikan kepada desa kecuali

yang sudah digunakan untuk fasilitas umum. Hal ini

membuka upaya lebih luas lagi bagi desa dalam mengelola

berbagai aset desa untuk kesejahteraan warganya sejalan

dengan salah satu tujuan pengaturan desa, yaitu mendorong

prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat desa untuk

pengembangan potensi dan aset desa guna kesejahteraan

bersama.

Selain itu, terkait aset desa ini ada beberapa hal penting terkait bentuk-

bentuk aset desa. Dalam konteks pemeberdayaan desa, aset desa dibedakan menjadi

7 (tujuh) bentuk. Aset desa tersebut untuk membangun kemandirian desa

Page 47: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

33

sebagaimana tujuan pengaturan desa (lihat pasal 4 UU No. 6/2014). Bentuk-bentuk

Aset Desa:28

a. Aset Sumber Daya Manusia

Aset sumber daya manusia adalah keahlian yang dimiliki oleh

warga desa, misalnya, kemampuan warga desa di bidang menjahit,

membuat ukiran membangun rumah dan lain-lain. Keahlian lainnya

berkaitan dengan pemikiran, misalnya seorang guru yang bisa

mengajarkan kepada warga desa tentang ilmu tertentu. Sumber daya ini

pada dasarnya adalah milik individu tetapi pemerintah desa bisa

memanfaatkannya keahlian tersebut. Misalnya pemerintah desa

mendirikan sekolah dan para guru terlibat mengajar di sekolah itu.

b. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam misalnya berbentuk lahan perkebunan, ikan-

ikan atau kerang yang ada di sungai desa sumber air, sinar matahari, dan

pohon. Sumber daya alam adalah sumber-sumber yang berkait dengan

lingkungan alam baik udara, tanah maupun air yang memberikan

penghidupan bagi masyarakat. Sumber daya alam menjadi aset/kekayaan

desa manakala desa menguasai atau memiliki aset tersebut dan

pemerintahan desa bersama-sama warga masyarakat terlibat dalam

pengelolaannya. Penguasaan dan keterlibatan pengelolaan itu di

maksudkan untuk kesejahteraan warga desa.

28Sutaryono, Dyah Widuri, Akhmad Murtajib, Op. Cit., hal. 6-17.

Page 48: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

34

c. Aset Sosial

Aset Sosial pada umunya dikaitkan dengan kolektivisme dan

kebersamaan yang memungkinkan berpengaruhnya secara politik,

sehingga sering disebut juga sebagai aset sosial dan politik. Contoh aset

sosial adalah organisasi yang ada di desa seperti kelompok keagamaan

yaitu NU, Muhammadiyah, Pemuda katolik dan lain-lain. Selain itu

kelompok-kelompok kultural seperti kelompok paduan suara dan

kelompok tari-tarian juga merupakan aset sosial.

Selain itu, organisasi atau kelompok di luar desa, misalnya LSM,

bisa disebut aset sosial selagi berkait dengan komunitas. Misalnya, LSM

Lembu Peteng bekerja dalam isu penanganan kekerasan terhadap rumah

tangga di Desa Sumberadi Kabupaten Sleman. LSM Lembu Peteng itu

adalah aset sosial. Warga desa dan pemerintah desa bisa memanfaatkan

aset sosial ini dengan cara misalnya membentuk jejaring. Buah dari

jejaring sosial itu akan berdampak kepada, misalnya masyarakat desa

menjadi semakin tahu tentang cara mengelola hutan rakyat yang ada di

desa setelah mengikuti serangkaian kegiatan LSM.

Berikut ini adalah contoh bagaimana masyarakat desa mendapatkan

manfaat dari aset sosial berupa organisasi. Masyarakat membentuk Asosiasi Mareje

Bonga untuk mengelola kawasan hutan Mareje Bonga di kabupaten Lombok

Tengah. Asosiasi Mareje Bonga merupakan aset sosial yang lahir dari masyarakat

dan kemudian didukung oleh pemerintah. Apa yang di lakukan oleh AMB

berdampak bagi kesejahteraan warga. AMB adalah contoh aset sosial.

Page 49: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

35

d. Aset Finansial

Aset finansial adalah segala sesuatu yang bisa dijual, atau bisa

dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis kecil-kecilan. Selain itu, Aset

finansial adalah kemampuan memperbaiki cara-cara menjual barang

sehingga anda bisa mendapatkan uang dan menggunakan apa yang ada

secara lebih bijak. Aset finansial juga bisa berupa sumber-sumber

keuangan seperti tabungan, kredit, pengiriman uang sebagai hasil kerja

dari luar negeri (remitansi) dan pensiun yang memberi alternatif bagi

sumber penghidupan secara berbeda.

Secara lebih khusus, aset finansial desa adalah segala macam

bentuk keuangan desa, baik yang bersumber dari Alokasi APBN,

swadaya masyarakat, Pendapatan Asli Desa (PADes), Alokasi Dana

Desa (ADD), bantuan pemerintah maupun bantuan dari pihak ketiga.

e. Aset Fisik (Sarana Prasarana)

Aset fisik misalnya dalam bentuk alat-alat pertanian, pertukangan,

alat-alat untuk pertemanan, pemancingan, alat transportasi yang bisa

disewa, rumah-rumah yang bisa jadi tempat pertemuan, atau alat-alat

lain seperti kendaraan, pipa air, dan sebagainya. Aset fisik juga bisa

disebut sebagai infrastruktur dasar (baik berupa transportasi, shelter,

air, energi, komunikasi), peralatan produksi dan alat-alat yang bisa

mendorong warga memiliki kemampuan untuk mendapatkan

penghidupan, termasuk di dalamnya adalah bangunan kantor, toko/kios

dan gedung serbaguna.

Page 50: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

36

f. Aset Kelembagaan.

Aset kelembagaan berbentuk badan-badan pemerintah atau

lembaga-lembaga lain yang memiliki hubungan dengan masyarakat,

misalnya Komite Sekolah, layanan kesehatan, lembaga penyedia air

minum atau listrik, Posyandu, layanan pertanian dan peternakan.

Contoh-contoh ini biasanya memang disebut aset sosial karena berkait

dengan komunitas dan bisa sebut aset kelembagaan bila disponsosori

atau didanai oleh pemerintah. BUM Desa yang disponsori oleh desa

merupakan contoh aset kelembagaan. Salah satu kisah sukses tentang

BUM Desa desa Labbo di Kabupaten Bantaeng.

g. Aset Spiritual/Budaya

Aset ini mengenal nilai-nilai yang penting dan menggairahkan

hidup seperti nilai keimanan, kerelaan untuk berbagi dan saling

mendoakan. Nilai yang lain adalah nilai budaya seperti menghormati

orang tua dan menjalankan tradisi-tradisi lokal dalam menjalin

kerukunan dan kebersamaan.

Semua aset tersebut mempunyai peran yang sama dalam mendorong

pencapaian cita-cita menuju kehidupan dan kesejahteraan masyarakat dan desa

yang lebih baik. Aset desa dalam berbagai bentuknya tidak akan bermanfaat dan

berkembang untuk menyejahterakan warga masyarakat jika tidak dikelola dengan

baik. Desa sebagai entitas yang terdiri dari warga masyarakat, wilayah bernaung,

dan pemerintah desa dapat menjadi arena bersama untuk menyamai kehidupan dan

penghidupan dengan memanfaatkan aset yang mereka miliki.

Page 51: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

37

Pembangunan komunitas berbasis aset yang diperkenalkan oleh ACCESS

Tahap II mengajak warga dan masyarakat desa menggali dan menemukan aset yang

dimiliki untuk dapat dikembangkan demi pengingkatan kesejahteraan di berbagai

bidang diantaranya sosial dan ekonomi. Aset ditempatkan sebagai kekuatan yang

sudah dimiliki, namun banyak aset yang belum di manfaatkan secara optimal dan

belum disadari bahwa aset tersebut dapat bermanfaat untuk meraih cita-cita di masa

depan. Aset desa dalam arti luas dimiliki baik di tingkat individu dan komunikatis

menjadi dasar bagi warga dan masyarakat untuk meningkatkan kekayaan dan

kesejahteraan.

Berdasarkan pengertian dan penjelasan tentang aset desa di atas, dapat

disimpulkan bahwa aset desa ialah sesuatu yang bernilai yang dapat dikelola atau

dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dalam hal untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat, dan aset desa dapat diperoleh dengan dibeli atau

dibebankan pada APBDes, serta diperoleh dengan perolehan lainnya yang sah.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Dari berbagai pandangan teoritis tentang Strategi Pemerintah Desa dalam

Pengelolaan Aset Desa, dapat disimpulkan ruang lingkupnya yaitu:

a) Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Sumber Daya

Manusia.

b. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Sumber Daya

Alam.

c. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Sosial.

Page 52: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

38

d. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Finansial.

e. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Fisik (Sarana dan

Prasarana)

f. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Kelembagaan.

g. Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Aset Spritual/Budaya.

F. METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Dalam menjawabi rumusan masalah yang ada, penulis menggunakan

metode deskriptif kualitatif. Menurut Staruss dan Juliet Corbin (1997),

penelitian kualitattif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-

penemuan yang tidak dapat dicapai/diperoleh dengan menggunakan prosedur

statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantitatif/pengukuran (Khotijah,

Skripsi S-1 Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta, 2008. Hal 26).

b. Unit Analisis

Dengan menggunakan metode deskrptif kualitatif diatas maka penulis

meletakkan unit analisis pada obyek dan subyek penelitian. Obyek penelitian

dalam penelitian ini adalah strategi pemerintah desa dalam pengelolaan aset

desa. Sedangkan subyek penelitiannya adalah Pemerintah Desa Sambirejo

sebagai Pemangku Jabatan dan Pelaksana Pemerintahan, Kepala Desa,

Sekretaris Desa dan Kabid yang menangani bidang terkait, bersama BPD, dan

Tokoh Masyarakat.

Page 53: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

39

c. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan tiga jenis metode

pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.

a) Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan akan gejala maupun segala bentuk dinamika

yang terjadi dalam unit analis Metode observasi menjadi penting

karena dalam penelitian kualitatif, peneliti diharuskan untuk

meleburkan diri ke dalam setting social, melakukan pengamatan

terhadap lingkungan, serta terlibat langsung dalam aktivitas yang di

geluti oleh subyek (David Marsh & Gerry Stoker 2012: 240).

Peneliti diharapkan mampu memberikan intervensi visual

terhadap dinamika lapangan yang terjadi, dan tidak sekedar berbasis

data statistik. Untuk itu segala aktivitas yang produksi dalam

lingkungan peneltian perlu menjadi data analisis dari peneliti, agar

mampu masuk dalam fenomena non administrasi, maupun

subyektivitas dari obyek wawancara.

b) Interview dan Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi antara peneliti

dengan subyek penelitian dengan melakukan komunikasi langsung

agar memperoleh data berupa keteragan. Wawancara didasarkan

pada panduan wawancara, pertanyaan-pertanyaan terbuka, dan

penyelidikan informal semisal dengan melakukan diskusi mendalam

Page 54: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

40

terkait sasaran penelitian.29 Dengan demikian, wawancara sebagai

panduan ide, dan berkembang secara terstruktur ataupun

nonstruktural dalam proses wawancaranya akan di lakukan terhadap

Pemerintah Desa Sambirejo Mulai dari Kepala Desa, Sekretaris dan

Kepala Seksi dan Kepala Urusannya masing-masing yang

membidangi hal terkait. Serta juga Tokoh masyarakat dan beberapa

perwakilan masyarakat yang bisa diwakili.

c) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan

jenis data berupa dokumen-dokumen formal yang dapat dijadikan

data mentah dalam analisis penelitian. Dokumen menyasar pada

aturan, dokumen perencanaan maupun kebijakan, serta dokumen

administrasi tertulis lainnya.

d. Teknik Analisis Data

Menurut Michael, analisis data adalah proses pengaturan

urutan data, pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori, dan satu

uraian dasar. Analisis data juga melibatkan pendekatan terhadap

pola uraian serta hubungan antara dimensi-dimensi yang ada.30

Dalam analisis data akan dilakukan analisa temuan data ke

dalam bentuk interpretasi melalui beragam pendekatan sehingga

dapat menghasilkan keterkaitan kesimpulan untuk menjawabi

29(Marsh David & Stoker Gerry, 2012:240). 30 Lexy J. Moelong 1999:103 dalam Skrisi Khotijah, 2008. Op.cit 28

Page 55: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

41

kebutuhan penelitian. Analisa ini akan membentuk pengungkapan

fenomena ataupun isu tertentu yang merupakan akumulasi dari hasil

pengorganisasian data di atas.

Page 56: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

42

BAB II

PROFIL DESA SAMBIREJO, KECAMATAN PRAMBANAN

KABUPATEN SLEMAN

A. Kondisi Geografis

1. Kondisi Fisik

Desa Sambirejo yang berada sekitar 6 km arah tenggara Kecamatan Prambanan dan

35 km arah timur ibu kota Kabupaten Sleman yang menempati areal perbukitan

berbatu, kering dan merupakan lahan kritis dengan kondisi jalan 90% menanjak

dengan ketinggian 1500-2000 dari permukaan laut, dengan curah hujan 2000-3000

mm/tahun dan suhu udara rata-rata 23-320 C.

Secara Administrasi Desa Sambirejo terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten

Sleman dengan batas wilayah sebagai berikut:

Utara : Desa Pereng Prambanan Klaten dan Desa Kotesan Prambanan Klaten.

Selatan : Desa Wukirharjo dan Desa Sumberharjo Prambanan Sleman.

Barat : Desa Madurejo dan Desa Bokoharjo.

Timur : Desa Katekan Gantiwarno, Desa Sengon Prambanan dan Desa

Gayamharjo Prambanan.

Desa Sambirejo sendiri terdiri dari 8 Padukuhan yaitu Dusun Sumberwatu,

Dusun Dawangsari, Dusun Kikis, Dusun Gedang, Dusun Mlakan, Dusun

Gunungcilik, Dusun Gunungsari dan Dusun Nglengkong, yang meliputi:

1. Padukuhan Sumberwatu

Terdiri 4 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Rukun Warga (RW).

2. Padukuhan Dawangsari

Page 57: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

43

Terdiri 4 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Rukun Warga (RW)

3. Padukuhan Kikis

Terdiri 7 Rukun Tetangga (RT) dan 3 Rukun Warga (RW)

4. Padukuhan Gedang

Terdiri 5 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Rukun Warga (RW)

5. Padukuhan Mlakan

Terdiri 5 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Rukun Warga (RW)

6. Padukuhan Gunungcilik

Terdiri 5 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Rukun Warga (RW)

7. Padukuhan Gunungsari

Terdiri 8 Rukun Tetangga (RT) dan 3 Rukun Warga (RW)

8. Padukuhan Nglengkong

Terdiri 7 Rukun Tetangga 7 (RT) dan 3 Rukun Warga (RW)

2. Iklim

Karena letak desa yang berada di area pegunungan dengan ketinggian sekitar 1500-

2000 dari permukaan laut tentunya Desa Sambirejo memiliki iklim yang sejuk

dengan kisaran suhu 23-320 C dan curah hujan 2.000-3.000 mm/th.

3. Luas Wilayah

Potensi Wilayah Desa Sambirejo dengan; lahan seluas 839.6375 Ha terbagi dalam

beberapa peruntukan seperti bangunan umum, jalan, sawah dan ladang,

permukiman, pekuburan, dan lain-lain (lapangan olahraga). Luas lahan yang

diperuntukan jalan seluas: 15.8800 Ha, Sawah dan Ladang seluas: 549.9214 Ha,

Pemukiman seluas: 37.500 Ha, Pekuburan seluas 0.4500 Ha, lain-lain termasuk

Page 58: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

44

Kantor Desa dan Sekolahan. Sementara itu, penggunaan lahan untuk aktifitas

ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1: Tabel penggunaan lahan desa Sambirejo

No. Keterangan Luas (ha)

1. Penambangan galian C 6.325 ha

2. Tempat Wisata 5.605 ha

3. Perkantoran 0,4200 ha

4. Tanah Wakaf 0,1163 ha

5. Tanah Sawah 171.2704 ha

6. Pekarangan 239.8505 ha

Sumber: Arsip Desa Sambirejo

Dari tabel 2.1 dapat diketahui bahwa dari total luas wilayah yang digunakan sebesar

839.6375 ha. Wilayah yang paling banyak digunakan adalah area pekarangan yaitu

sebesar 239.8505 ha. Sedangkan luas tanah yang paling sedikit digunakan adalah

Tanah Wakaf yang hanya sebesar 0,1163 ha.

B. Demografi

Jumlah penduduk desa Sambirejo adalah 5.578 jiwa yang tersebar di 8 Padukuhan.

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin.

Tabel 2.2: Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

%

1. Perempuan 2.817 49,9 %

2. Laki-laki 2.820 50,0%

Total 5.637 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016

Page 59: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

45

Data pada tabel 2.2 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Sambirejo

berjenis kelamin laki-laki, yaitu 2. 820 jiwa (50,1 %) sementara jumlah penduduk

yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 2.817 jiwa (49,9 %).

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Tabel 2.3: Jumlah penduduk berdasarkan usia

No. Usia Jumlah

Orang

Persentase

%

1. Balita 421 7,46 %

2. Anak-anak 535 9,49 %

3. Remaja 1.165 20,6 %

4. Dewasa 900 15,9 %

5. Usia Lanjut 2610 46,4 %

Total 5637 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016

Berdasarkan tabel 2.3 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Sambirejo

yang paling banyak adalah penduduk yang berusia lanjut yaitu 46,4 %. Sedangkan

jumlah penduduk paling sedikit adalah penduduk yang masih berusia balita yaitu

7,46 %. Sehingga dengan banyaknya jumlah penduduk usia lanjut menunjukan

populasi orang tua lebih dominan banyak dibandingkan pemuda atau pemudi di

Desa Sambirejo.

3. Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan

Page 60: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

46

Tabel 2.4: Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan

No Tingkat pendidikan L P Jumlah Persentase

%

1. Usia 3-6 th. yang belum

masuk TK

173

166

339

7,84 % 2. Usia 3-6 th. yang sedang

TK/PAUD

3. Usia 7-18 th. Tidak

pernah sekolah

226

201

427

9,88 %

4. Usia 7-18 th. Sedang

sekolah

5. Usia 18-56 th. Tidak

pernah sekolah

6. Usia 18-56 th. Tidak

tamat SD

7. Tamat Sd/sederajat 637 631 1268 29,3 %

8. Tamat SMP/sederajat 448 450 898 20,7 %

9. Tamat SMA/sederajat 730 607 1337 30,9 %

10. Tamat D1/sederajat - - - -

11. Tamat D2/sederajat 2 3 5 0,11 %

12. Tamat D3/Sederajat 8 11 19 0,43 %

13. Tamat S-1/Sederajat 11 14 25 0,57 %

14. Tamat S-2/Sederajat 1 1 2 0,04 %

Total 4.320 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016

Dari tabel 2.4 bisa kita lihat bahwa jumlah penduduk berdasarkan tingkat

pendidikan paling banyak di Desa Sambirejo didominasi oleh penduduk yang tamat

SMA yaitu 30,9 % sedangkan jumlah penduduk paling kecil dengan tingkat yang

pendidikan S-2 hanya 0, 04 %.

Page 61: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

47

4. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

Tabel 2.5: Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

No. Jenis Pekerjaan L P Jmlh Persent

ase%

1. Petani 466 527 993 17,6%

2. PNS 39 4 43 0,76 %

3. Pedagang 8 14 22 0,39 %

4. Perawat swasta - 2 2 0,03%

5. TNI 2 - 2 0,03%

6. POLRI 1 - 1 0,01%

7. Guru Swasta 2 5 7 0,12%

8. Tukang Batu 2 - 2 0,03%

9. Pembantu rumah tangga - 2 2 0,03 %

10. Arsitektur/Desainer 1 - 1 0,01 %

11. Karyawan Perusahaan

Swasta

271 168 439 7,78%

12. Wiraswasta 94 46 140 24,8%

13. Tidak Mempunya

Pekerjaan Tetap

7 5 12 0,21%

14. Pelajar 377 340 717 12,7%

15. Ibu Rumah Tangga 2 483 485 8,60%

16. Purnawirawan/Pensiunan 5 2 7 0,12%

17. Perangkat Desa 13 1 14 0,24%

18. Buruh Harian Lepas 739 421 1.160 20,5%

19. Pemilik usaha

warung,rumah makan,

dan restoran

4 6 10 0,17%

20. Pengrajin industri rumah

tangga lainnya

- 1 1 0,01%

21. Karyawan Honorer 1 4 5 0,08%

22. Buruh Tani 162 201 363 6,43%

23. Buruh Migran 1 1 2 0,03%

24. Peternak - 1 1 0,01%

25. Montir 1 1 2 0,03%

26. Bidan Swasta - 1 1 0,01%

27. Belum Bekerja 619 584 1.203 21,3 %

Total 2.817 2.820 5.637 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016

Dari tabel no. 2.5 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang paling banyak

adalah penduduk yang mata pencahariannya buruh harian lepas yaitu 20,5 %,

kemudian di ikuti dengan yang mata pencahariannya sebagai petani yaitu 17,6.

Page 62: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

48

Sedangkan di desa Sambirejo sendiri, masih ada juga penduduk yang belum

mempunyai pekerjaan dan jumlah penduduk yang belum kerja adalah 21,3 %.

5. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama

Tabel 2.6: Jumlah penduduk berdasarkan agama

No. Agama L P Jumlah Persentase

%

1. Islam 2.771 2.777 5.548 98,4 %

2. Kristen Protestan 4 5 9 0,15 %

3. Kristen Katolik 38 33 71 1,25 %

4. Hindu 2 3 5 0,08 %

5. Budha 1 0 1 0,01 %

6. Konghucu 1 2 3 0,05 %

Total 2.817 2.820 5.637 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo

Data yang tersaji pada tabel no. 2.6 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa

Sambirejo beragama islam yaitu 5.548 (98,4%). Kemudian diikuti penduduk yang

beragama Katolik, yakni 71 orang (1,25%). Sedangkan jumlah penduduk Desa

Sambirejo yang beragama Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu kurang

dari 1%. Dengan ini mayoritas penduduk sambirejo menganut agama Islam.

C. Kondisi Sosial Budaya

Di desa Sambirejo ini terdapat beberap jenis kesenian daerah yang masih ada

sampai sekarang. Kesenian jathilan merupakan kesenian asli daerah Desa

Sambirejo. Selain hal tersebut penduduk di Desa Sambirejo banyak yang masih

tertarik dengan kesenian jathilan sehingga sampai saat ini keberadaan kesenian

jathilan masih exist. Selain itu, masyarakat juga masih mempertahankan adat

seperti; masih menjalankan berbagai upacara tradisi yang berkaitan dengan daur

hidup atau live circle, di antaranya adalah:

Page 63: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

49

1. Upacara Mitoni, yaitu selamatan pada saat usia kehamilan mencapai

genap tujuh bulan.

2. Upacara puputan, yaitu upacara selamatan pada saat tali pusar bayi

sudah lepas/mengering.

3. Jagongan, yaitu upacara wungon (tidak tidur untuk semalam suntuk)

atau bertandang di rumah keluarga yang baru melahirkan bayi pada

malam hari selama kurang lebih 7 malam (satu minggu).

4. Selapanan, yaitu acara kenduri atau Selamatan bertepatan dengan usia

bayi 35 (tiga puluh lima hari) sebagai ungkapan rasa syukur.

5. Upacara kematian, dari surtanah, upacara kenduri tiga hari, tujuh hari,

40 hari, setahun, dua tahun sampai 1000 hari.

6. Upacara khitanan, yaitu tanda bahwa anak lelaki sudah mulai menginjak

aqil balig berangkat menjadi laki-laki dewasa.

7. Upacara pernikahan, dengan berbagai urutan pernak pernik tradisi jawa,

seperti siraman, midodareni, ijab, panggih dan resepsi.

8. Upacara Bersih Dusun/ Rasulan menandakan kesyukuran Kepada Yang

Maha Esa bahwa setelah Menanams semua tanaman pada musim hujan

dan telah membuahkan hasil/ panen.

Desa Sambirejo mempunyai beberapa peninggalan Candi Barong yang terletak di

dusun Sumberwatu, candi Ijo terletak di dusun Nglengkong, Candi Miri terletak di

Dusun Dawangsari, Situs Gupolo, Candi Tinjon di Gunungsari. Candi Barong

merupakan candi yang menempati posisi paling utara dari keseluruhan kompleks

candi yang ada di wilayah Desa Sambirejo.

Page 64: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

50

D. Ekonomi Masyarakat

Struktur perekonomian Desa Sambirejo terbagi menjadi beberapa sektor. Sektor

utama adalah sektor pertambangan galian C dan pariwisata serta hutan rakyat dan

peternakan. Untuk sektor pertambangan galian C dominan terjadi di Padukuhan

Gunungsari, Mlakan dan Nglengkong dengan rincian tabel dan gambaran diagram

sebagai berikut:

Tabel. 2.7 : Jenis Penambang galian C Tahun 2014

Lokasi Penambang Jenis Produksi

Dusun Sumberwatu Tambang batu putih

Dusun Dawangsari -

Dusun Kikis -

Dusun Gedang Tambang Batu, Balok, Kerajinan

Dusun Mlakan Tambang Batu Putih

Dusun Gunungsari Penggergajian Batu Alam, Batu Batako,

Bengkok, Balok, Tambang Batu Putih

Dusun Gunungcilik Batu Pecah

Dusun Nglengkong Penggerajian Baru Alam, Batu Batako,

Bengkok, Balok, Tambang Batu Putih

Page 65: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

51

Tabel 2.8: Potensi Sektor Peternakan Desa Sambirejo tahun 2014

Jenis ternak Jumlah (ekor) Usaha

Perorangan

Pengusaha kel/

koperasi

Sapi 1.216 815

Kambing 527 25

Ayam

Kampung

7.269 1.500

Ayam Broiler 9.000 6

Bebek/Itik 184 50

Menthok 446 50

Burung 134 35

Ayam Jawa

Super

1.000 3

Dari Tabel diatas terlihat bahwa ternak ayam kampung dan ayam broiler

merupakan jenis ternak yang paling banyak dimiliki masyarakat, hal ini disebabkan

karena ternak ayam lebih cepat dalam proses penjualannya. Sedangkan ternak sapi

masih menjadi alternatif lain karena bisa juga dijadikan sebagai tabungan dengan

harga jual yang tinggi dibandingkan ternak-ternak yang lain.

Potensi sektor kehutanan Desa Sambirejo adalah pada jenis tanaman kayu

jati, dengan luas hutan 0,5 ha. Sono keling 5 ha. Sedangkan untuk sektor

pertambangan pada Desa Sambirejo terdapat pertambangan Batu Putih yang

luasnya masing-masing adalah seluas 26,235 ha (Data Monografi Desa Sambirejo

2007).

Page 66: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

52

Prasarana dan sarana ekonomi yang terdapat di Desa Sambirejo Kecamatan

Prambanan, terdiri dari:

1. Home Industri : 38 buah

2. Penggergakian batu alam : 24 buah

3. Batik Jumputan : 1 buah

Sarana-sarana ekonomi tersebut sangat bermanfaat bagi penduduk di Desa

Sambirejo sehingga keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sambirejo.

E. Pemerintahan

1. Pegawai pemerintahan desa

Adapun jumlah pegawai pemerintah desa, yaitu sebagai berikut:

a. Jumlah Aparat : 19 orang

b. Jumlah Perangkat Desa : 17 orang

c. Jumlah staf : 3orang

2. Tingkat pendidikan aparat desa

a. Kepala Desa : SLTA

b. Sekretaris Desa : S1

c. Kepala Seksi Pemerintahan : SLTA

d. Kepala Seksi Kesejahteraan : SLTP

e. Kepala Seksi Pelayanan : SLTA

f. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum : SLTA

g. Kepala Urusan Keuangan : SLTA

h. Kepala Urusan Perencanaan : SLTA

Page 67: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

53

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa tingkat pendidikan dari aparatur desa

Sambirejo paling tinggi berpendidikan SI dan paling rendah berpendidikan SLTA.

F. Organisasi

Tabel 2.9: Organisasi yang ada di Desa Sambirejo

No. Organisasi Jumlah

1. LPMD/LPMK 1

2. PKK 1

3. RW 19

4. RT 45

5. Karang Taruna 1

6. GAPOKTAN 8

Total 75

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016

Dari tabel no. 2.7 terlihat jumlah organisasi terbanyak yakni 45 perkumpulan RT

dari setiap padukuhan yang ada di desa Sambirejo. Yang kemudian disusul oleh

perkumpulan RW yaitu sebanyak 19.

G. Sarana dan Prasarana

1. Sarana Keagamaan

Tabel 2.10: Sarana Keagamaan

No. Tempat Ibadah Jumlah Persentase

%

1. Masjid 12 63,1 %

2. Mushola 6 31,5 %

3. Pura 1 5,2 %

Total 19 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo

Pada tabel no. 2.8 dapat dilihat bahwa 63,1% sarana keagamaan di desa Sambirejo

adalah sarana ibadah dari umat Muslim yang tersebar hampir diseluruh padukuhan.

Page 68: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

54

Hal ini disebabkan karena mayoritas penduduk Desa Sambirejo adalah pemeluk

agama Islam.

2. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Tabel 2.11: Sarana pendidikan

No. Nama Jumlah Persentase

%

1. Gedung TK 1 25 %

2. Gedung SD/ Sederajat 2 50 %

3. Gedung SMP/ Sederajat 1 25 %

Total 4 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo

Dari tabel no. 2.9 dapat kita lihat bahwa sarana dan prasarana pendidikan di desa

Sambirejo sangat minim hanya cuman punya gedung TK, SD, SMP sedangkan

untuk SMA/sederajat mereka kebanyakan sekolah di desa tetangga.

3. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Tabel 2.12

Sarana kesehatan

No. Sarana Kesehatan Jumlah Persentase

%

1. Puskesmas Pembantu 1 5 %

2. Posyandu 19 95 %

Total 20 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo

Sesuai tabel no. 2.10 diketahui bahwa jumlah sarana prasarana kesehatan di Desa

Sambirejo masih sangat minim dan betul-betul butuh perhatian. Fasilitas kesehatan

yang sangat minim jumlahnya tentunya juga bisa menjadi kendala untuk

masyarakat di desa Sambirejo terutama dalam penanganan kesehatan mereka.

Page 69: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

55

Di satu sisi meskipun sarana kesehatan telah tersedia namun jika tidak adanya

tenaga kesehatan maka sarana kesehatan pun tidak dapat beroperasi sesuai dengan

fungsinya. Berikut adalah tabel tenaga kesehatan :

Tabel 2.13: Tabel jumlah tenaga kesehatan

No. Tenaga Kesehatan Jumlah Persentase

%

1. Dukun bersalin terlatih 5 21,7 %

2. Bidan 1 4,3%

Total 23 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo

Dari tabel no. 2.11 dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kesehatan di Desa

Sambirejo juga masih sangat minim. Bidan saja cuman satu orang, sedangkan lima

nya cuman dukun bersalin terlatih, apa lagi dokter pun belum ada di Desa

Sambirejo. Tentunya dengan keadaan ini pelayanan kesehatan yang baik untuk

masyarakat desa Sambirejo masih sangat jauh dari yang namanya kesejahteraan.

4. Sarana Olahraga

Tabel 2.14 Sarana olahraga

No. Sarana Olahraga Jumlah Persentase

%

1. Lapangan sepak bola 1 14,2 %

2. Lapangan bulutangkis 5 71,4 %

3. Meja pingpong 3 42,8 %

Total 7 100 %

Sumber: Arsip Desa Sambirejo

Kebutuhan akan olahraga tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Pun

dengan masyarakat desa Sambirejo. Dari sarana-sarana olahraga yang ada, sarana

olahraga yang paling banyak adalah lapangan bulutangkis yaitu berjumlah 5 unit.

H. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Page 70: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

56

Organisasi Pemerintah Desa merupakan susunan atau penempatan jabatan dalam

suatu organisasi dengan tugas dan fungsi masing-masing sehingga tercipta suatu

kesatuan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam Permendagri No. 84

Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja (SOT) Pemerintah Desa,

dijelaskan bahwa Pemerintah desa adalah Kepala Desa dibantu oleh Perangkat

Desa. Dalam pasal 2 dijabarkan juga bahwa Perangkat Desa terdiri atas Sekretariat

Desa, Pelaksana Kewilayahan, dan Pelaksana Teknis.

Berikut adalah bagan organisasi pemerintah Desa Sambirejo :

Bagan Organisasi Pemerintah Desa Sambirejo

1. Tugas dan Fungsi Kepala Desa

Kepala desa berkedudukan sebagai kepala pemerintah desa yang memimpin

penyelenggaraan pemerintahan desa. Kepala desa bertugas menyelenggarakan

pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan

KEPALA

DESA

STAF STAF

URUSAN

PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

URUSAN UMUM

APARATUR

DESA DAN ASET

SEKRETARIS

SEKSI

PEMBANGUNAN

DAN

PEMBERDAYAAN

SEKSI

PEMERINTA

HAN

KETUA

BPD

DUKUH DUKUH DUKUH DUKUH

SEKSI

KEMASYAR

AKATAN

Page 71: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

57

pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala desa

memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pemerintahan desa, seperti tata praja

pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah

pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan

upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan dan

penataan dan pengelolaan wilayah.

b. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana

prasarana perdesaan dan pembangunan bidang pendidikan,

kesehatan.

c. Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban

masyarakat, partisipasi masyarakat, social budaya masyarakat,

keagamaan dan ketenagakerjaan.

d. Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi

masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,

pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan karang taruna.

e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan

lembaga lainnya.

2. Tugas dan Fungsi Sekretariat Desa

Sekretariat desa dipimpin oleh sekretaris desa dan dibantu oleh unsur staf

sekretariat. Sekretariat desa paling banyak terdiri atas 3 (tiga) urusan yakni urusan

tata usaha dan umum, urusan keuangan, dan urusan perencanaan, dan paling sedikit

dua urusan yaitu urusan umum dan perencanaan, dan urusan keuangan.

Page 72: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

58

a. Sekretaris Desa

Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan sekretariat desa. Sekretaris

desa bertugas membantu kepala desa dalam bidang administrasi pemerintahan.

Untuk melaksanakan tugas, sekretaris desa mempunyai fungsi:

1) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,

administrasi surat menyurat, arsip dan ekspedisi.

2) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi

perangkat desa dan kantor, penyediaan prasarana perangkat desa

dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset,

inventarisasi, perjalanan dinas dan pelayanan umum.

3) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

keuangan, adminstrasi sumber-sumber pendapatan dan

pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, administrasi

penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD dan lembaga

pemerintahan desa lainnya.

4) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana

anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-

data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan

evaluasi program serta penyusunan laporan.

b. Tugas dan Fungsi Kepala Urusan

Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat. Kepala urusan bertugas

membantu sekretaris desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung

Page 73: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

59

pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan. Dan untuk melaksanakan tugas kepala

urusan mempunyai fungsi :

1) Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti

melaksanakan urusan ketatausahaan seperti melaksanakan

urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat

menyurat, arsip dan ekspedisi, dan penataan administrasi

perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan

kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi,

perjalanan dinas dan pelayanan umum.

2) Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan

urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,

administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,

verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan

kepala desa, perangkat desa, BPD dan lembaga pemerintahan

desa lainnya.

3) Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengkoordinasikan

urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran

pendapatan dan belanja desa, mengiventarisir data-data dalam

rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi

program, serta penyusunan laporan.

c. Tugas dan Fungsi Kepala Seksi

Page 74: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

60

Kepala seksi berkedudukan sebagai unsure pelaksana teknis. Kepala seksi bertugas

membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional. Untuk melaksanakan

tugas kepala seksi mempunyai fungsi :

1) Kepala seksi pemerintahann mempunyai fungsi melaksanakan

manajemen tata praja pemerintahan, menyusun rancangan

regulasi desa, pembinaan masalah pertahanan, pembinaan

ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan

masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah,

serta pendataan dan pengelolaan profil desa.

2) Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan

pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang

pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi

masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan

hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan karang

taruna.

3) Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan

penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi

masyarakat, pelestarian nilai social budaya masyarakat,

keagamaan dan ketenagakerjaan.

3. Tugas dan Fungsi Pelaksana Kewilayahan

Pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu kepala desa sebagai satuan

tugas kewilayahan. Jumlah unsur pelaksana kewilayahan ditentukan secara

Page 75: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

61

proporsional antara pelaksana kewilayahan yang dibutuhkan dengan kemampuan

keuangan desa serta memperhatikan luas wilayah kerja, karakteristik, geografis,

jumlah kepadatan penduduk, serta sarana prasarana penunjang tugas.

Tugas kewilayahan meliputi : penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa. Pelaksana kewilayahan dilaksanakan oleh kepala dusun atau

sebutan lain.

4. Tugas dan Fungsi Pelaksana Teknis.

Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu kepala desa sebagai pelaksana tugas

operasional. Pelaksana teknis paling banyak terdiri atas 3 (tiga) seksi yaitu seksi

pemerintahan, seksi kesejahteraan dan seksi pelayanan, paling sedikit dua seksi

yaitu seksi pemerintahan, serta seksi kesejahteraan dan pelayanan. Masing-masing

seksi dipimpin oleh kepala seksi.

Tabel 2.15: Data Keanggotaan Pemerintah Desa

No. Nama Jabatan Pendidikan

Terakhir

Tanggal

Lahir

Alamat

(Padukuhan)

1. Mujimin Kepala Desa SLTA 08/06/1966 Gunungsari

2. Mujimin

S.Sos

Sekretaris S1 05/04/1973 Gedang

3. Tukiman Kepala Seksi

Pemerintahan

SLTA 18/03/1966 Gunungsari

4. Ngatijo Kepala Seksi

Kesejahteraan

SLTP 20/05/1956 Gunungsari

5. Supandi Kepala Seksi

Pelayanan

SLTA 06 /05/1967 Kikis

6. Muryanto Kepala Urusan

Keuangan

SLTA 08/05/1982 Nglengkong

7. Tarini Kepala Urusan

Tata Usaha dan

Umum

SLTA 09/02/1965 Nglengkong

8. Rantini Kepala Urusan

Perencanaan

SLTA 18/10/1971 Gedang

Page 76: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

62

9. Abdul Azis Staf S1 24/11/1986 Nglengkong

10. Sri Yanto Staf SLTA 25/12/1989 Nglengkong

11. Sehono Staf SD 19/09/1948 Gunungsari

12. Teguh

Widodo

Dukuh SLTA 07/07/1974 Sumberwatu

13. Jumiran Dukuh SLTP 05/04/1972 Dawangsari

14. Bagiyo Dukuh SLTA 15/09/1970 Kikis

15. Suharto Dukuh SLTP 25/05/1959 Gedang

16. Jaini Dukuh SLTP 10/11/1968 Mlakan

17. Pardiyono Dukuh SLTP 29/08/1964 Gunung Cilik

18. Maryono Dukuh SLTA 07/07/1974 Gunungsari

19. Ahmadi Dukuh SLTA 11/03/1968 Nglengkong

I. Badan Permusyawaratan Desa

1. Data Keanggotaan BPD

Berikut adalah data keanggotan BPD Desa Sambirejo:

Tabel 2.16 Data keanggotaan BPD

No. Nama Jabatan Pendidikan

Terakhir

Tanggal

Lahir

Alamat

Padukuhan

1. GIYATNO Ketua SLTA 19/03/1983 Nlengkong

2. SUMAJI Wakil Ketua SLTA 02/07/1974 Nlengkong

3. PURNOMO Sekretaris SLTA 10/07/1981 Gedang

4. SAMIDI Anggota SLTA 06/05/1975 Kikis

5. KHOLIQ Anggota SLTA 24/04/1981 Gunungsari

6. BAGIYO Anggota SLTA 04/10/1971 Gunungcilik

7. PAIYEM Anggota SLTP 20/11/1976 Mlakan

8. SUKARDI Anggota SLTP 02/01/1978 Mlakan

9. SAKIJO Anggota SLTA 01/11/1970 Dawangsari

10. HERI P Anggota SLTA 27/03/1978 Sumberwatu

Sumber: Arsip Desa Sambirejo

Page 77: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

63

Badan Permusyawaratan Desa atau disingkat BPD di Desa

Sambirejo merupakan unsur penyelenggara pemerintah desa Sambirejo, yang

adalah wakil dari masyarakat desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang

ditetapkan secara musyawarah dan mufakat.

Dari tabel no. 2.13 dapat dilihat bahwa jumlah anggota BPD di Desa

Sambirejo sebanyak 10 orang yang dimana anggota BPD yang berpendidikan

terakhir SLTA sebanyak 8 orang, yang berpendidikan SLTP sebanyak 2 orang.

Namun dalam pasal 54 UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, menyebutkan bahwa

salah satu persyaratan untuk menjadi anggota BPD adalah berpendidikan paling

rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat. Hal ini menunjukkan

bahwa dengan masih adanya anggota BPD desa Sambirejo yang berpendidikan

paling rendah SLTP berarti pemerintah desa Sambirejo sudah mengikuti aturan

yang mengikat diatasnya.

Page 78: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

64

Berikut adalah bagan struktur organisasi kepengurusan BPD sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

KEPENGURUSAN BPD DESA SAMBIREJO

PERIODE 2013-2019

Sumber : Arsip Desa Sambirejo

2. Produk Legislasi Yang Dihasilkan BPD

Produk legislasi yang dihasilkan BPD adalah berupa Peraturan

Desa. Ketentuan Pasal 7 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang dimaksud

dengan Peraturan Desa adalah “Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan

ANGGOTA

KHOLIQ

SEKRETARIS

PURNOMO

ANGGOTA

PAIYEM

ANGGOTA

SAMIDI

ANGGOTA

SAKIJO

ANGGOTA

HERI

PRASETYO

ANGGOTA

BAGIYO

ANGGOTA

SUAKRDI

KETUA

WIYATNO

WAKIL KETUA

SUMAJI

Page 79: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

65

oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan

Desa”. Berikut adalah tabel produk legislasi yang telah dihasilkan.

Tabel 2.17: Jumlah Peraturan Desa

No. Tahun Pembuatan Produk Legislasi Jumlah Persentase

%

1. 2014 3 42,8 %

2. 2015 2 28,5%

3. 2016 2 28,5%

Total 7 100%

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016

Dari tabel 2.14 dapat kita lihat bahwa jumlah produk legislasi atau peraturan

desa yang dihasilkan oleh BPD dan Pemerintah Desa Sambirejo dari tahun ke tahun

berbeda. Seperti pada tahun 2014 yang mengasilkan 3 peraturan desa. Kemudian

pada tahun 2015 menurun menjadi 2 peraturan desa. Sedangkan pada tahun 2016

tidak mengalami perubahan karena hanya menghasilkan 2 peraturan desa. Jadi

peraturan desa terbanyak di buat di tahun 2013.

J. Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan

Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat

desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta

merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan

masyarakat desa. Adapun beberapa Lembaga kemasyarakatan Desa di desa

Sambirejo:

Tabel 2.18: Lembaga Kemasyarakatan Desa

Page 80: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

66

No Nama Lembaga Jumlah Jumlah Pengurus

1. LPMD/LPMK atau sebutan lain 1 27 orang

2. PKK 1 30 orang

3. Karang Taruna 1 24 orang

4. Kelompok Tani/Nelayan 8 64 orang

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016

K. Lembaga Pendidikan

Lembaga Pendidikan tentunya merupakan tempat berlangsungnya proses

pendidikan, baik itu di lingkungan keluarga, di sekolah ataupun di masyarakat.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini sangat penting bagi semua orang

untuk mendapatkan pendidikan. Sekarang ini sudah banyak orang ataupun

masyarakat Indonesia yang memahami dan mengetahui seberapa penting

pendidikan, karena itu sekarang ini semakin banyak lembaga pendidikan yang

bermunculan. Hal yang serupa juga terjadi di desa sambirejo, berikut di jabarkan

beberapa lembaga pendidikan yang ada:

Tabel 2.19: Lembaga Pendidikan

No Nama Jumlah

1. TK 1

2. SD 2

3. SMP 1

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016

L. Lembaga Keamanan

Lembaga keamanan adalah lembaga yang khusus mengurusi di

bidang keamanan, yang menjaga dan melindungi kenyamanan hidup

Page 81: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET …repo.apmd.ac.id/587/1/SKRIPSI POLIKARPUS D. BEDA 2.pdfdengarkan, tersenyumlah dan setuju saja. lalu lakukan apapun yang memang ingin

67

bermasyarakat. Kehadiran lembaga keamanan ini di harapkan dapat membantu

pemerintah desa dalam menjaga dan merawat kenyamanan kehidupan

bermasyarakat. Untuk desa Sambirejo sendiri tentunya memiliki lembaga

keamanan yang terdiri dari:

Tabel 2.20: Lembaga Keamanan

No Nama Jumlah Jumlah Anggota

1. Hansip dan Linmas 1 90

2. Trantiblinmas 2 2

Sumber: Arsip Desa Sambirejo 2016