strategi pemasaran advance

2
Strategi pemasaran advance Bersaing dengan tablet merek global, produsen nasional Advan harus mempunyai strategi jitu. Spesifikasi tablet diupayakan mirip. Lalu, harga diusahakan terjangkau. Advan telah meluncurkan tablet dengan beberapa varian. Terakhir, produsen ini meluncurkan Vandroid T1C. Dia menuturkan, tablet kali ini lebih ramping dari seri sebelumnya. Kamera disebut lebih bagus yakni dengan dual camera dan 5 megapixel. Prosesor pun bisa menunjang 3G tetapi irit dalam konsumsi daya. “Semua itu buat kenyamanan dari sisi pengguna,” tegas dia. Dari semua spesifikasi itu, Advan tidak menjual tablet dengan harga selangit. Harga tablet kurang dari Rp 2 juta per unit. Niatan produsen ini adalah agar tablet keluarannya bisa digenggam masyarakat segala segmen. Tablet berharga murah menjadi strategi pemasaran utama. Bagaimana bisa menjual tablet yang mirip merek global tetapi dengan harga miring? Tjandra lantas berujar bahwa Advan harus mengalah dalam hal marjin. “Kita mengalahkan marjin, bukan mengalahkan fitur,” kata dia. Masalah harga, menurut dia, masih menjadi masalah yang sensitif di Indonesia. Maksudnya, kebanyakan masyarakat masih memilih produk berdasarkan harga ketimbang merek. Pandangan Tjandra sejalan dengan pemikiran Teguh Prasetya, pengamat telematika. Menurut dia, konsumen lokal lebih melihat fungsi dibandingkan merek. Apalagi fitur tablet murah tidak berbeda jauh dengan yang berharga mahal. “Mereka itu lebih fungsi-minded,” tegas Teguh. Menjual tablet dengan harga murah ternyata bukan hanya dilakukan oleh Advan saja. Ada produsen lokal lain bahkan asing yang punya bisnis serupa. Cara bersaing dengan mereka, kata dia, adalah dengan menjaga kualitas produk, distribusi produk yang lancar, dan memperkuat merek. Pada sisi merek, Advan kini mulai aktif

Upload: irmafauzii

Post on 06-Aug-2015

29 views

Category:

Business


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi pemasaran advance

Strategi pemasaran advance

Bersaing dengan tablet merek global, produsen nasional Advan harus mempunyai strategi jitu. Spesifikasi tablet diupayakan mirip. Lalu, harga diusahakan terjangkau.

Advan telah meluncurkan tablet dengan beberapa varian. Terakhir, produsen ini meluncurkan Vandroid T1C. Dia menuturkan, tablet kali ini lebih ramping dari seri sebelumnya. Kamera disebut lebih bagus yakni dengan dual camera dan 5 megapixel. Prosesor pun bisa menunjang 3G tetapi irit dalam konsumsi daya. “Semua itu buat kenyamanan dari sisi pengguna,” tegas dia.

Dari semua spesifikasi itu, Advan tidak menjual tablet dengan harga selangit. Harga tablet kurang dari Rp 2 juta per unit. Niatan produsen ini adalah agar tablet keluarannya bisa digenggam masyarakat segala segmen. Tablet berharga murah menjadi strategi pemasaran utama.

Bagaimana bisa menjual tablet yang mirip merek global tetapi dengan harga miring? Tjandra lantas berujar bahwa Advan harus mengalah dalam hal marjin. “Kita mengalahkan marjin, bukan mengalahkan fitur,” kata dia.

Masalah harga, menurut dia, masih menjadi masalah yang sensitif di Indonesia. Maksudnya, kebanyakan masyarakat masih memilih produk berdasarkan harga ketimbang merek. Pandangan Tjandra sejalan dengan pemikiran Teguh Prasetya, pengamat telematika. Menurut dia, konsumen lokal lebih melihat fungsi dibandingkan merek. Apalagi fitur tablet murah tidak berbeda jauh dengan yang berharga mahal. “Mereka itu lebih fungsi-minded,” tegas Teguh.

Menjual tablet dengan harga murah ternyata bukan hanya dilakukan oleh Advan saja. Ada produsen lokal lain bahkan asing yang punya bisnis serupa. Cara bersaing dengan mereka, kata dia, adalah dengan menjaga kualitas produk, distribusi produk yang lancar, dan memperkuat merek. Pada sisi merek, Advan kini mulai aktif mensponsori sejumlah acara atau ajang besar, seperti pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Dari sisi produk, ia menyebutkan peluncuran produk baru tidak mempunyai jangka waktu yang pasti. Produk baru akan dibuat seiring dengan perubahan teknologi. “Tergantung teknologi, kan di dunia ada perubahan prosesor, perubahan di OS (sistem operasi)-nya,” lanjutnya.

Advan pun berniat go internasional. Terkait ini, salah satu strateginya adalah dengan menggunakan orang bule dalam iklan-iklannya. Dia bilang, ini adalah saran dari konsultan merek mereka. Bila pakai orang lokal maka produk kurang menjual.