strategi pelaksanaan pasien hdr
TRANSCRIPT
STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN HDR
1. Kasus (masalah utama)
Ny. Nita berusai 28 tahun. Klien terlihat menunduk saat berbicara dan
mengatakan malu karena belum menikah. Klien cenderung pendiam dan
menarik diri dari teman-temannya.
2. Diagnose keperawatan
Harga diri rendah
3. Tujuan khusus
Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
Klien dapat menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
4. Tindakan keperawatan
Membina hubungan saling percaya
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
o Apabila klien tidak mampu menyebutkan aspek positif, maka
perawat menstimulus klien dengan memberikan pujian terhadap
aspek positif yang dimiliki klien.
o Melatih klien menggali aspek positif yang dimiliki dengan cara
mengajarkan klien untuk menghargai diri sendiri, menerima diri
apa adanya, dan memiliki gambaran diri positif
Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam
rencana harian
SP 1 PASIEN HDR
Orientasi :
1. Salam terapeutik
“selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya perawat ayu, bisa dipanggil
suster ayu atau mbak ayu saja. Saya adalah perawat yang akan merawat
mbak selama satu minggu kedepan. Nama mbak siapa?”
2. Validasi
“bagaimana kabar mbak nita hari ini? Apa yang menyanangkan dan yang
tidak menyenangkan hari ini?”
3. Kontrak waktu, topik, dan tempat
“ baik, untuk pertemuan pagi ini bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang keahlian atau hobby yang mbak nita miliki selama ini, kira-kira
sekitar 15 menit, apa mbak setuju”?
“kalau begitu kita mau bicara disini atau di tempat lain?”
Kerja:
“ coba mbak nita ceritakan pada saya keahlian apa yang mbak nita miliki
selama ini!, bagus, apalagi? Saya buat daftarnya ya! wah bagus sekali ada 5
keahlian yang mbak miliki”
“sekarang coba mbak nita nilai kegiatan mana yang bisa dilakukan di RS ini!,
wah bagus sekali ternyata ada 3 yang bisa dilakukan disini”
“sekarang coba mbak pilih satu kegiatan yang akan kita latih, o….nomer satu
ya berarti menggambar”
“kalau begitu bagaiman kalau kita latihan menggambar, saya mabilkan kertas
dan pensilnya dulu ya!”
“ gambar apa yang paling mbak sukai? Coba sekarang di dambar!”
“ coba lihat gambar mbak nita, wah bagus sekali, ternyata mbak nita pinter
menggambar ya!”
“ coba mbak besok lakukan kegiiatan menggambar lagi secara rutin untuk
meningkatkan kemampuan menggambar mbak, bagaimana apa mbak mau?”
Terminasi:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“ bagaimana perasaan mbak nita setelah kita bercakap-cakap dan latihan
menggambar? Ya…ternyata mbak nita mempunyai manyak kemampuan
yang dapat dilakukan dirumah sakit ini salah satunya menggambar.
Evaluasi subjektif
“ setelah kita berbincang-bincang dan latihan menggambar, apa manfaat
yang bisa bapak dapatkan?”
2. Tindak lanjut klien
“Nah kegiatan menggambar ini dapat dimasukan kedalam jadwal harian.
Sekarang mari kita buat jadwal bersama-sama! Jam berapa mbak nita mau
latihan menggambar, bagaimana kalau jam 4 sore?, jadi setiap jam 4 sore
mbak nita latihan menggambar ya! Nah ….kalau besok mbak nita
menggambar sendiri berikan tanda M, kalau diingatkan beri tanda B, kalau
tidak menggambar beri tanda T”
3. Kontrak kegiatan yang akan datang (Kegiatan, $waktu, tempat)
“ besok kita akan latihan kemampuan yang kedua. Mbak nita masih ingat
kemampuan yang dapat dilakukan dirumah sakit selain menggambar? Ya…
bagus menyanyi, jadi besok saya akan membantu mbak latihan menyanyi,
bagiamana apa mbak bersedia? Kalau begitu mbak mau jam brapa kita
bertemu? Tempatnya disini atau dimana? Baik jadi kita bertemu besok untuk
latihan menyayi jam 3 sore di depan kamarnya mbak nita ya! Trimakasih,
salamat pagi!”