sterilitas kosalkes

Upload: julianhidayat

Post on 21-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Sterilitas Kosalkes

    1/4

    10/11/2015

    PENGERTIAN KOSMETIK

    Menurut BPOM

    Kosmetik berasal dari kata Yunanikosmetikos yang berarti ketrampilan

    menghias, mengatur. Defenisikosmetik dalam Peraturan KepalaBa dan Penga wa s Oba t danMakanan RI No. HK.00.05.42.1018adalah setiap bahan atausediaan dimaksudkan untukdigunakan pada bagian luar tubuhmanusia (epidermis, rambut, kuku,

    bibir, dan organ genital bagian luar)atau gigi dan mukosa mulut terutamauntuk membersihkan, mewangikan,mengubah penampilan dan ataumemperbaiki bau badan a taumelindungi atau memelihara tubuh

    pada kondisi baik (BPOM RI, 2008).

    Menurut PerMenKes

    Kosmetika adalah bahan atausediaan yang dimaksudkan untukdigunakan pada bagian luar tubuhmanusia (epidermis, rambut,kuku,bibir, dan organ genitalbagian luar), atau gigi danmembran mukosa mulut, terutamauntuk membersihkan,mewangikan, dan mengubahpenampilan, dan/ataumemperbaiki bau badan ataumelindungi atau memeliharatubuh pada kondisi baik(PerKBPOMNO.HK.03.1.23.08.11.07331,2011).

    PENGERTIAN UJI STERILISASI

    Menurut farmakope indonesia ed. IV :

    Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas darimikroba hidup, baik yang patogen maupun apatogen /non patogen, baik dalam bentuk vegetatif maupundalam bentuk spora.

    Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang /

    benda menjadi steril atau suatu proses untukmembunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jikaditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi

    jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasiharus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan

    panas yaitu spora bakteri.

    Uji sterilitas secara umum : Pengujian sediaan

    farmasi steril dan alat kesehatan ini merupakan

    suatu cara pengujian untuk mengetahui suatu

    sediaan/bahan Farmasi atau alat-alat kesehatan

    yang dipersyaratkan harus dalam keadaan steril.

  • 7/24/2019 Sterilitas Kosalkes

    2/4

    10/11/2015

    TUJUAN UJI STERILISASI

    Menurut Farmakope edisi IV (1995), uji sterilitas

    digunakan untuk menetapkan apakah suatu

    bahan/sediaan farmasi yang diharuskan sterilmemenuhi syarat sesuai dengan uji sterilitas seperti

    yang tertera pada masing-masing monografi, diaman

    untuk penggunaannya sesuai dengan prosedur

    pengujian sterilitas sebagai bagian dari pengawasan

    mutu pabrik, seperti yang tertera dalam sterilisasi dan

    jaminan sterilitas bahan.

    SUATU PRODUK DIKATAN STERIL

    Bila memenuhi persyaratan uji sterilitas

    Kemungkinan hasil pesitif pada sampel karena

    teknik yang salah atau terkontaminasi

    lingkungan pada waktu pengujian.

    METODE PENGUJIAN KOSMETIK

    Metode yang Angka Lempeng Total (ALT)

    Uji Angka Lempeng Total (ALT) merupakan metodekuantitatif yang digunakan untuk mengetahui jumlahmikroba pada suatu sampel. Uji Angka LempengTotal (ALT) dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil

    atau anaerob mesofil menggunakan media padatdengan hasil akhir berupa koloni yang dapat diamatisecara visual berupa angka dalam koloni(cfu) perml/g atau koloni/100ml. Cara yang digunakan antaralain dengan cara tuang, cara tetes dan cara sebar(BPOM, 2008).

    Prinsip pengujian Angka Lempeng Total menurut

    Metode Analisis Mikrobiologi (MA PPOM 61/MIK/06)

    yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah

    cuplikan diinokulasikan pada media lempeng agar

    dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.

    Pada pengujan Angka Lempeng Total digunakan PDF

    (Pepton Dilution Fluid) sebagai pengencer sampel dan

    menggunakan PCA (Plate Count Agar) sebagai mediapadatnya. Digunakan juga pereaksi khusus Tri Phenyl

    tetrazalim Chlotide 0,5 % (TTC).

  • 7/24/2019 Sterilitas Kosalkes

    3/4

    10/11/2015

    Kelebihan dan kekurangan Keuntungan dari metode pertumbuhan

    agar atau metode uji Angka Lempeng

    Total adalah dapat mengetahui jumlah

    mikroba yang dominan

    Kekurangan :

    a. Terjadinya koloni yang berasal

    lebih dari satu sel mikroba,

    b. Kemungkinan akan memperkecil

    jumlah sel mikroba yang

    sebenarnya. Kemungkinan adanya

    jenis mikroba yang tidak dapat

    tumbuh karena penggunaan jenis

    media agar, suhu, pH, atau

    kandungan oksigen selama masa

    inkubasi.

    c. Ada jenis mikroba tertentu yang

    tumbuh menyebar di seluruh

    permukaan media agar sehingga

    menghalangi mikroba lain. Hal ini

    akan mengakibatkan mikroba lain

    tersebut tidak terhitung.

    d. Penghitungan dilakukan pada

    media agar yang jumlah populasi

    mikrobanya antara 30 300 koloni.

    Bila jumlah populasi kurang dari 30

    koloni akan menghasilkanpenghitungan yang kurang teliti

    secara statistik, namun bila lebih

    dari 300 koloni akan menghasilkan

    hal yang sama karena terjadi

    persaingan diantara koloni.

    e. Penghitungan populasi mikroba

    dapat dilakukan setelah masa

    i nkubas i yang umumnya

    membutuhkan waktu 24 jam atau

    lebih

    METODOLOGI

    MEDIA Alat

    Lampu spiritus, Pipet ukur,Push ball, Korek api ,

    Erlenmeyer, Tabung reaksi

    Bahan/media

    Sampel bedak tabur, Pengencer

    (Letheen Broth), NAP, EMB

    PARAMETER DAN PRINSIP Parameter

    Parameter yang digunakanadalah ALT 10-3 Escherichiacoli0

    Prinsip

    Jika jasad renik yang masihhidup ditanam pada mediaagar, maka sel jasad reniktersebut akan berkembang biakdan membentuk koloni yangdapat dilihat dan dihitungdengan mata biasa.

    prosedur

    Sediaan bentuk padat, serbuk

    Dengan cara aseptik ditimbang 10 g cuplikan dan

    dimasukkan kedalam mortar steril, jika perlu cuplikan

    padat dihancurkan terlebih dahulu menggunakan alat.

    Dengan cara perlahan-lahan ditambahkan 10 ml tween 2

    dan diaduk hingga terbentuk pasta. Ditambahkan

    sejumlah pengencer FCDSLP atau CPLPB hingga

    diperoleh pengenceran 1 : 10

    Skema prosedur

  • 7/24/2019 Sterilitas Kosalkes

    4/4

    10/11/2015

    hasil

    ANALISIS DATA DAN HASIL

    NAP 10-1 = 36

    NAP 10-2 =15

    P1 =36P2 =15

    C = 3

    ALT =

    =

    =

    = 330 3,3 x 102 CFU

    kesimpulan

    Berdasarkan pemeriksaan kosmetik sampel

    bedak Marina metode ALT 10-3 ditemukan

    kuman pada media NAPdan parameterEscherichia coli nol tidak ditemukan kuman

    Escherichia coli pada media EMB.

    SEKIAN, TERIMA KASIH