status pasien i dm & hipertensi (cek golongan)
DESCRIPTION
koasTRANSCRIPT
STATUS PASIEN I
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AR
Umur : 59 thn
Jenis kelamin : Laki - laki
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Cilincing, Jakarta Timur
Tgl Masuk RS : 18/10/2015
No Rekam Medis : 167xxx
B. ANAMNESIS ( autoanamnesis pada tanggal 19/10/2015)
Keluhan Utama : Lemas sejak 3 hari sebelum masuk RS
Keluhan Tambahan : Sering haus, lapar dan kencing, mual, muntah, demam, nyeri
ulu hati, pusing, nafsu makan menurun dan penurunan berat badan.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSIJ Sukapura dengan keluhan lemas sejak 3 hari SMRS.
Pasien awalnya merasa lelah setelah pasien beraktivitas berlebih, namun pasien merasa
lemahnya menetap. Keluhan sesak saat aktivitas disangkal pasien. Pasien juga merasa
sering haus, sering lapar dan sering buang air kecil. Pasien juga mengeluh sering
kesemutan. Pasien juga mengeluh mual disertai muntah sejak 2 hari SMRS. Muntah
dengan konsistensi cair dengan isi makanan, sebanyak 2 x perhari. Pasien mengeluhkan
mual dan terkadang dada pasien terasa terbakar. Pasien merasa nafsu makan menurun,
perut mules, badan terasa pegal - pegal dan sendi-sendi terasa nyeri. Nyeri ulu hati
dirasakan seperti terbakar. Nyeri dirasakan menetap dan kadang berulang. Setelah makan,
perut terasa kembung, terasa penuh, dan terasa cepat kenyang. Sebelum masuk RS, Pasien
juga merasa kepalanya sakit terutama di bagian depan kepala. Keluhan nyeri dada
disangkal pasien, keluhan sesak disangkal. BAK pasien baik. Pasien juga sering memakan
makanan yang asam seperti rujak. Keluhan batuk dan sesak tidak ada.
1
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat Hipertensi (+) sejak 6 tahun SMRS, tidak terkontrol
- Riwayat Diabetes mellitus (+) sejak 6 tahun SMRS, tidak terkontrol
- Riwayat asma (-), sakit kuning (-), TB paru (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat keluhan yang sama tidak ada
- Riwayat diabetes mellitus dan hipertensi pada keluarga tidak diketahui pasien.
- Riwayat keganasan disangkal
Riwayat Psik ososial :
- Pasien mengaku makan tidak teratur, hanya makan jika sedang lapar ± 2x/hari namun
pasien jarang makan sembarangan.
- Merokok (-), Alkohol (-)
- Riwayat kebiasaan memakan makanan yang asam sangat digemari.
- Kopi (+) 1x/hari
Riwayat Alergi :
- Tidak ada alergi makanan, obat-obatan, debu dan cuaca
Riwayat Pengobatan
- Meminum obat-obatan jangka panjang disangkal.
- Pasien sudah didiagnosis hipertensi oleh dokter, diberi obat amlodipine 10 mg,
diminum tidak setiap hari.
- Pasien diberi obat untuk diabetes oleh dokter, namun jarang diminum oleh pasien.
Pasien lupa nama obat yang diberikan.
- Pasien sempat dirawat 7 bulan yang lalu dengan keluhan hipertensi yang tidak
terkontrol.
2
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Antropometri :
– TB : 156 cm
– BB sebelum sakit : 66 kg
– BB ketika sakit : 63 kg
– IMT: 63/(1,56)2 = 25.93 (Obesitas 1)
Tanda-tanda vital
– TD : 180/110 mmHg
– Nadi : 96x/menit
– Pernafasan : 20x/menit
– Suhu : 37,00C
Status Generalis
• Kepala : Normocephal, rambut lurus, distribusi rata, tidak mudah
dicabut
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex cahaya
(+/+), pupil isokor
• Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), septum deviasi (-), epistaksis (-)
• Telinga : Normotia, secret (-), serumen (-), nyeri tekan (-)
• Mulut : Bibir lembab, mukpasiena faring hiperemis (-), karies
dentis (-) coated tongue (-), T1/T1
• Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran Kel. Tiroid (-)
• Thoraks
• Paru-Paru
• Inspeksi : Simetris, pergerakan dinding tidak ada yang tertinggal,
retraksi sela iga (-).
• Palpasi : Vokal fremitus teraba sama.
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, Batas paru hepar di
midclavicularis ICS IV dan V.
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
• Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
3
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula
sinistra
• Perkusi :
Batas Atas : ICS III Linea Parasternalis Dextra
Batas Kanan : ICS IV Linea Parasternalis Dextra
Batas Kiri : ICS IV Linea Midclavicula Sinistra
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-),
gallop (-)
• Abdomen
• Inspeksi : Datar, Scar (-), distensi (-), massa (-),
• Auskultasi : Bising usus normal
• Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen
• Palpasi : Nyeri tekan epigastrium(+), Pembesaran hepar (-),
Pembesaran Lien (-), Shifting dullness (-)
• Ekstremitas atas :
• Akral hangat (+), CRT < 2 detik (+/+), Edema (-/-),sianosis (-/-).
• Ekstremitas bawah :
• Akral hangat (+), CRT < 2 detik (+/+), Edema (-/-),sianosis (-/-).
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
18-10-2015 Hematologi Rutin
Hemoglobin 12,7 g/dL 11,3 – 15,5
Jumlah Leukosit 9,6 103/mL 4,3 – 10,4
Hematokrit 37,6 % 36 – 46
Trombpasienit 273 103/mL 132 – 402
LED 19 mm/jam 0 - 20
Htung Jenis Leukpasienit
4
Basofil 0 % 0 – 0,3
Eosinofil 3 % 2 – 4
N. Batang 2 % 1 – 5
N. Segmen 58 % 51 – 67
Limfosit 20 % 20 – 30
Monosit 5 % 2 – 6
Elektrolit
Natrium darah 137 mEq/L 134 – 146
Kalium darah 3.8 mEq/L 3,4 – 4,5
Clorida darah 108 mEq/L 96 - 108
Kimia Klinik
SGOT 16 U/I <31
SGPT 15 U/I <31
18/10/2015 GDS 472 mg/ dl 70- 200
E. RESUME
Tn. S 59 tahun, datang ke IGD RSIJ Sukapura dengan keluhan malaise, polidipsi,
polifagi, polyuria dan kesemutan.. Pasien juga mengeluh nausea disertai vomitus sejak 2 hari
SMRS. Vomitus dengan konsistensi cair dengan isi makanan, sebanyak 3 x perhari.
Kembung dan perut panas seperti terbakar. Pasien merasa anoreksia, perut mules, badan
terasa pegal - pegal dan sendi-sendi terasa nyeri. Nyeri ulu hati dirasakan seperti terbakar.
Sebelum masuk RS, Pasien juga merasa pusing keliyengan. Hipertensi (+) dan diabetes
mellitus (+) sejak 6 tahun SMRS tidak terkontrol. Pasien sering minum Kopi (+) 1x/hari,
Pasien juga sering memakan makanan yang asam seperti rujak.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hipertensi dengan tekanan darah 180/110 mmHg,
Nadi pernapasan dan sushu dalam batas normal, pada palpasi abdomen terdapat nyeri tekan
epigastrium(+),
Pada Pemeriksaan Laboratorium didapatkan GDS meningkat = 472 mg/dl.
5
F. DAFTAR MASALAH
1. Hipertensi stage II ( aktif) diagnosis obyektif
2. Diabetes Mellitus Type 2 (aktif) diagnosis definitive
3. Gastritis (non aktif) diagnosis klinis
G. PEMBAHASAN DAN PERENCANAAN
Hipertensi Stage II
Pasien merasa sakit kepala bagian depan. Pada pemeriksaan tanda – tanda vital
didapatkan tekanan darah 180/110 mmHg.
Diagnosis obyektif : Hipertensi grade II
PLANNING
Planning Diagnostik
Diagnosis etiologic
o Kolesterol Total, LDL, HDL, Trigliserida, Ureum, dan Kreatinin.
Diagnosis Komplikasi
o EKG, Foto Roentgen Thorax PA.
Diagnosis Komorbid
o (-)
Diagnosis Kegawatan
o (-)
Planning Terapi
Klasifikasi Perawatan
o Perawatan biasa.
o Karena tidak ada kegawatan, keadaan umum baik, hipertensi namun tanda
vital lainnya baik.
Hidrasi
o Infus cairan asering 2000 ml/24 jam.
6
Nutrisi
o Diet rendah garam.
o Stop minum kopi.
Farmakologi
o Captopril 3 x 12,5 mg.
Diabetes Mellitus
Pasien merasa lemas dan Pasien mengeluh merasa sering haus, sering lapar dan sering
buang air kecil. Riwayat diabetes mellitus (+) sejak 6 tahun SMRS. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan hipertensi grade II, laboratorium didapatkan GDS meningkat yaitu 472 mg/dL.
Diagnosis definitive Diabetes Mellitus type II
PLANNING
Planning Diagnostik
• Diagnostik etiologik
• GDP dan GD2PP, HbA1c.
• Diagnostik komplikasi
• Sama dengan diagnostic komplikasi hipertensi + SGOT dan SGPT.
• Diagnostik komorbid
• (-)
• Diagnostik gawat darurat
• (-)
Planning Terapi
• Klasifikasi perawatan
• SDA.
• Hidrasi
• SDA.
• Nutrisi
• Memakan makanan rendah kadar gula seperti penggantian nasi dengan
kentang. Dan diet rendah lemak dan tinggi protein.
• Kebutuhan kalori pasien dengan jenis kelamin laki - laki, usia 59 tahun,
dengan berat badan 63 kg, status gizi obesitas, pasien beraktifitas ringan.
7
Kebutuhan kalori pasien adalah : 25 kkal/ kgBB – 5% (usia)+ 20%(aktifitas
ringan) – 20% (obesitas).
Kebutuhan kalori 1575 – 78.72 = 1496.25 kkal/hari.
Kebutuhan kalori dibagi menjadi beberapa porsi makan yaitu : pagi (20%),
siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi makanan ringan (10-15%) di
antaranya.
• Farmakologi
• Insulin rapid : Sliding scale Humalog 24 U/I
• Metformin 2x 500 mg .
Gastritis
Vomitus dengan konsistensi cair dengan isi makanan, sebanyak 3 x perhari. Kembung
dan perut panas seperti terbakar, mual (+). Pasien merasa anoreksia, perut mules. Nyeri ulu
hati dikeluhkan pasien.pasien makan tidak teratur, makan hanya jika lapar,sering makan
rujak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada epigastrium.
Diagnosis Klinis : Gastritis
PLANNING
Planning Diagnostik
• Diagnostik etiologik
• Rencana Endoskopi pasien.
• Diagnostik komplikasi
• SDA + pemeriksaan elektrolit..
• Diagnostik komorbid
• (-)
• Diagnositik gawat darurat
• (-)
8
Planning Terapi
• Klasifikasi perawatan
• SDA.
• Hidrasi
• SDA.
• Nutrisi
Hindari makan makanan pedas dan asam.
Stop minum kopi.
• Farmakologi
• Domperidone 3 x 10 mg
• Injeksi ranitidine 2x50 mg
H. MONITORING DAN EVALUASI
Tanggal S O A P
20-10-
2015
Nyeri ulu hati
masih terasa,
namun sudah
berkurang, sakit
kepala (-), lemas
berkurang.
Muntah (-), ual
(+), dada
terbakar (-).
TD : 130/90
mmHg,
N: 90x/m
RR : 18 x/m
S : 36,3 c
GDS : 278
mg/dL.
Nyeri tekan
epigastrium (+).
Gastritis
perbaikan +
hipertensi
stage II +
Diabetes
Mellitus type
2
Rencana pemeriksaan penunjang ; Check HR, Elektrolit, SGOT SGPT, Ureum Kreatinin, GDP, HbA1c, Penatalaksanaan:IVFD RL 2000 cc / 24 jamDomperidon 3 x 10 mg (oral)Captopril 3 x 12,5 mg Insulin rapid : Sliding scale Humalog 8 U/IMetformin 2x 500 mgInj. Ranitidin 2x 50 mg
21-10-
2015
BAB cair(-),
lemas (-), mual
TD : 130/80
mmHg,
hipertensi
stage II +
Domperidon 3 x 10
mg (bila perlu)
9
(-),muntah
(-),nyeri ulu hati
(-), sakit kepala
(-), pasien
merasa tidak ada
keluhan
N: 84 x/m
RR : 20 x/m
S : 36,7 c,
Nyeri tekan
epigastrium (-).
SGOT 16 U/I,
SGPT 15 U/I,
Natrium 137
mEq, Kalium
3,3 mEq,
Clorida 108
mEq.
GDS: 124
mg/dL
Diabetes
Mellitus type
2
Inj ranitidine stop
Insulin rapid stop.
Terapi lain lanjutkan
I. KESIMPULAN
Diagnosa Akhir : Hipertensi grade II & Diabetes Mellitus type 2 dalam pengobatan
Terapi pulang : metformin 2 x 500 mg, dan captopril 3 x 12,5 mg, Omeprazol 2 x 20
mg (bila perlu) diberikan selama satu minggu terapi.
Rawat jalan : Kontrol ke poli penyakit dalam tanggal 28/10/2015.
10