status dm

16
Status Kedokteran Keluarga Gastroenteritis Karina Rakhma Meutia Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Tulungagung Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang 2015

Upload: gehaghaffar

Post on 03-Sep-2015

231 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

  • Status Kedokteran KeluargaGastroenteritis

    Karina Rakhma Meutia

    Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung TulungagungFakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang2015

  • I. Identitas pasien

    Nama (Inisial): Ny. SUmur: 50 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamPekerjaan: Ibu rumah tangga Status Perkawinan: Menikah Jumlah Anak: 3 orangPendidikan terakhir: SD dan tamat Alamat lengkap: Desa Sukaanyar RT 02 04 Bandung Tulungagung

  • Nama (Inisial): Tn PUmur: 54 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamPekerjaan: PetaniStatus Perkawinan: Menikah Jumlah Anak: 3 orangPendidikan terakhir: SD dan tamatAlamat lengkap:Desa Sukanyar RT 02 04 Bandung Tulungagung

  • c. Genogram

  • II. Status Medis pasien

    NoIdentitas (Inisial)Status Medis (Status Present)1Ny. SKU : badan lemasRPS : Pasien mengaku badannya lemas sejak 2 hari yang lalu, 1 minggu terakhir ini pasien malas makan. Sejak 2 jam SMRS pasienmerasa keringat dingin, pusing, mual dan muntahRPD : DM (+) sejak 1 tahun (HT (-)RPK : Ibu pasien mempunyai riwayat DMVital sign : TD: 130/80 mmHg; N: 88 x/mnt; RR:22 x/mntK/L : A/I/C/D : -/-/-/-, kaku kuduk (-)Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)Abd : Flat, supel, nyeri tekan (-), BU (+) normalEks : akral dingin, kering, merah, edema (-) Pemeriksaan penunjang : MRS : GDA : 65 mg/dlKRS GDA : 200 mg/dl2Tn. PKU : tidak ada keluhanRPS : tidak ada keluhanRPK : DM tidak ada, HT disangkalVital sign : TD: 130/80 mmHg; N: 86 x/mnt; RR:20 x/mntK/L : A/I/C/D : -/-/-/-, Thorax : Simetris, Vesikuler/Vesikuler, Wh -/- Rh-/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)Abd : Flat, supel, nyeri tekan (-), BU (+) normalEks : akral hangat (+), edema (-)

  • II. Status Upaya Kesehatan

    PERILAKU KESEHATANNoKomponen PerilakuKeterangan (deskripsi jelas)1PromotifMelakukan pengecekan gula darah acak dan puasa ke puskesmas dan klinik di dekat rumah, terakhir dilakukan sebelum masuk Rumah Sakit ( 3 minggu sebelum MRS) (Rasional)2PreventifPuasa, tidak makan agar gula darah tidak meningkat. (Rasional)Anggota keluarga tidak pernah melakukan pengurangan konsumsi makan-makanan ataupun olahraga. (Rasional)3KuratifSejak 1 tahun ini mengkonsumsi glibenklamid dan metformin namun tidak teratur, hanya jika pasien merasa badan lemas saja. Pasien juga setelah keluar dari Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Tulungagung, tidak mau kontrol ke dokter hingga saat kunjungan rumah dilakukan.(Rasional)4RahabilitatifTidak dilakukan

  • Aktifitas, Gizi, dan PekerjaanPasien suka makan makanan pedas dan manis, tiap pagi suka minum teh Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga jarang melakukan olahraga.

  • Status Faktor resiko lingkunganPasien hanta tinggal berdua dengan suaminyaPencahaayann kurang memadaiPengasilan suamin antara 300.000-400.00 dapat tambahan adari anaknya 500.000

  • Diagnostik holistikAspek 1: - Badan lemas- Takut kakinya luka seperti tetangganya yang mempunyai DM- Ingin kadar gula normal Aspek 2: - Hipoglikemi- Diabetes melitus type IIAspek 3: - Ibu pasien punya riwayat DM- Tidak pernah olahraga. - Kepatuhan pengobatan kurang.- Pasien sering makan manis-manisanAspek 4: - Kurangnya dukungan keluarga tentang kesehatan pasien- Kurangnya promosi kesehatan- Masalah ekonomiAspek 5: Social function scale 1

  • Penatalaksanaan Komperehensif

    ASPEKURAIAN MASALAHPENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)1.Badan lemasPasien mengaku sering cepat lelah walaupun sudah makan, dan 1 minggu terakhir ini pasien malas makan, sehingga pasien mengalami penurun kesadaran, dan akhirnya dibawa ke RSM Bandung MuhammadiyahMenjelaskan pada penderita bahwaMeningkatkan daya tahan tubuh dengan cara : istirahat minimal 8 jam sehari, menghindari strees, selalu berpikir positif.Pasien tetap harus makan dengan cara diet diabetesMenjelasakan kepada pasien mengenai efek samping obat hipoglikemi, gejala hipoglikemi berupa keringat dingin, berdebar-debar, telapak tangan dan kaki teraba dingin, dan kepala terasa pusing, mual muntah, serta apa yang harus dilakukan saat penderita merasakan gejala-gejala hipoglikemi yaitu dengsn mrngulum permen, minum ai gula, dan makan, kemudian memeriksakan diri ke dokter.Kontrol gula darah secara rutin

  • Takut kakinya luka seperti tetangganya yang menderita Diabtese melitus jugaPasien mengaku takut apabila gula darahnya tidak terkontrol, pasien akan menagalami hal yang sama seperti tetangganya yng mengalami DM dengan ganggrenMenjelaskan kepada pasien bahwa terdapat banyak komplikasi dari penyakit diabetes melitus (misal : luka susah sembuh dan mudah menjadi borok, gangguan pada penglihatan, mati rasa pada tangan dan kaki), Petugas kesehatan memberikan penjelasan tentang bagaimana melakukan pemeriksaan kaki secara mandiri dengan rutin, dengan perhatian khusus pada adanya pertumbuhan callus, kehilangan sensasi kulit, infeksi dan kaki melepuhMinum obat secara teratur dan menggunakan alas kaki untuk menghindari luka pada kaki.Meningkatkan kesehatan jasmaniKontrol rutin gula darah1Ingin kadar gula normalPasien ingin menjaga kadar gula tetap normalMinum obat dibaetes secara teraturMengikuti pola makan sehatOlahraga secara teraturKontrol gula darah secara rutin

  • 2.Diabetes Melitus tipe II + hipoglikemiPasien mempunyai riwayat gula darah yang tinggi sejak 2 tahun yang lalu. Namun tidak terkontrol Menjelaskan gejala hipoglikemi berupa keringat dingin, berdebar-debar, telapak tangan dan kaki teraba dingin, dan kepala terasa pusing, mual muntahTerapi untuk hipoglikemi:Pada saat dirumah apabila terdarapt tanda-tanda hipoglikemi penanganann awal adalah memberikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirup/permen atau gula murni dan makanan yang mengandung karbohidrat. Setelah itu bawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.Pada saat di rumah sakitCek GDAMRSStop obat hipoglikemiaApabila kadar gula

  • 3Ibu pasien juga punya DMPasien mengatakan orang tua pasien yaitu ibunya juga mempunyai riwayat diabetes melitus selama 3 tahunMenjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa DM dapat menurun pada keluarga. Individu yang mempunyai riwayat keluarga penderita DM memiliki resiko 4x lebih besar terkena DM.Menyarankan keluarga untuk kontrol gula darah (screening dini) jika ada tanda-tanda mudah lapar, mudah haus, mudah lemas.

  • 4- Pola makan tidak sehat- Tidak pernah olahraga.-Kepatuhan pengobatan kurang.Pasien sangat jarang melakukan olahraga sebelum sakit. Pola makan pasien sebelum sakit yang tidak sehat seperti suka makan makanan manis dan dan pola makan tidak teratur. Hal ini menjadi faktor resiko terjadinya Diabetes melitus yang diderita pasien. Dengan adanya riwayat gula darah yang tinggi harusnya pasien rutin kontrol dan minum obat. Pada pasien ini, pasien hanya kontrol jika merasa badan tidak enak atau sakit Membatasi kalori makanan dengan cara mengatur jadwal, jenis dan jumlah makanannya. Jadwal dibagi menjadi 3 kali. Jenis makanan yang dipilih adalah makanan dengan kadar gula rendah (Nasi diganti kentang). Jumlah kalori adalah 1600kkal (mengurangi jumlah porsi makanan pada saat sehat)Dianjurkan untuk berolahraga 150 menit/minggu (durasi 30-45) menit dengan interval 3-5x/minggu dengan aktivitas fisisk anaerobik intensitas sedang (50-70% Maximum Heart rate) sesuai dengan kemampuan pasien, misalnya olahraga ringan seperti jalan kaki biasa selama 30 menitMenghindari kegiatan yang bermalas-malasanTarget : pasien ditargetkann untuk melakukan olahraga secara teraturMeningkatkan kesadaran akan bahaya komplikasi penyakit yang dideritanya dengan rutin kontrol gula darah.Hindari kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan stress.

  • 4.Kurangnya promosi kesehatanMasalah ekonomiKeluarga dan pasien tidak tahu akan akibat dari Diabetes melitus yang tidak terkontrol karena kurangnya informasi dan promosi dari kader atau tenaga kesehatan. Selain itu dengan keterbatasan ekonomi dan tidak adanya asuransi kesehatan membuat pasien jarang kontrol.Mengaktifkan kader yang ada untuk terus melakukan pemantauan menganai seagala hal yang berhubungan dengan status kesehatan pasien.Petugas kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan kepada keluarga dan pasien tentang komplikasi yang terjadi seperti kadar gula darah yang dapat turun drastis, penglihatan kabur, luka yang tidak sembuh jika pasien tidak mengontrol gula darah dengan baik dan tidak teratur minum obat.Mengatur keuangan dan mempersiapkan keuangan untuk hal-hal yang tidak terduga seperti sakit dengan cara mengikuti asuransi kesehatan BPJS sehingga bisa meringankan dan rutin kontrolPetugas kesehatan hendaknya memonitoring kemajuan pasien dengan cara membuatkan le,bar/catatatan rekaman untuk meningkatkan komunikasi pasien dengan petugas kesehatan ( monitor janji pertemuan, pemeriksaan fisik, laboratorium, hasil pengukuran proibadi gula darah, dan pengobatan laiinya).5.Social function scale 1Mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit. Pasien tetap bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Bisa mengikuti kegiatan arisan atau pengajian di lingkungan sekitar

  • Dokumentasi