staff.ui.ac.idstaff.ui.ac.id/system/files/users/fransiska.kaligis/... · web viewseminar nasional...
TRANSCRIPT
PROPOSAL
BANTUAN KEGIATAN UI PEDULI
Kajian Kedokteran Berbasis Bukti
Untuk Deteksi Dini, Diagnosis dan Tata Laksana
Gangguan Spektrum Autisme
Pengusul:
Prof. DR. Dr. Raden Irawati Ismail, SpKJ(K), M.Epid, NIP: 195205081981012001Dr. Fransiska Kaligis, SpKJ(K), NIP: 197802092014042001Dr. Noorhana S. W, Sp. KJ(K), NIP: 195706011983032002DR. Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K), NIP: 196204191990111001
Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Tahun 2017
HALAMAN PENGESAHAN
BANTUAN KEGIATAN UI PEDULI
Judul : Kajian Kedokteran Berbasis Bukti Untuk Deteksi Dini, Diagnosis dan
Tata Laksana Gangguan Spektrum Autisme
1. Mitra Program : -
2. Ketua Tim Program :a. Nama : Prof. DR. Dr. Raden Irawati Ismail,
SpKJ(K), M.Epidb. NIP/NIDN : 195205081981012001c. Jabatan/Golongan : Pembina Utama Muda / IV/Cd. Jurusan/Fakultas : Psikiatri / Fakultas Kedokteran UIe. Jumlah Alokasi Jam/Minggu : 10 Jam/Mingguf. Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail : Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat 10430.
Telp: 3107741. Fax: 3106184/[email protected]
g. Alamat Rumah/Telp/Faks/E-mail : Kampus Jaya 29 Cidodol Kebayoran Lama Jakarta Selatan/021-7394350/[email protected]
3. Anggota Tim Pengusul :
No Nama Anggota Ket NIP Fakultas /
Institusi UITugas /
Bidang Ahli
Jumlah Alokasi Waktu / Minggu
1Dr. Fransiska
Kaligis, SpKJ(K)
Dosen 197802092014042001
Fakultas Kedokteran
UI
Anggota/ Psikiatri Anak dan Remaja
10 jam/minggu
2 Dr. Noorhana S W, SpKJ(K) Dosen 195706011
983032002
Fakultas Kedokteran
UI
Anggota / Psikiatri Anak dan Remaja
10 jam/minggu
3DR. Dr. Tjhin
Wiguna, SpKJ(K)
Dosen1962041919901110
01
Fakultas Kedokteran
UI
Anggota/ Psikiatri Anak dan Remaja
10 jam/minggu
4. Lokasi Kegiatan : Departemen Psikiatri RS Cipto Mangunkusumo/FKUIa. Wilayah : Jakartab. Kabupaten/Kota : Jakarta Pusatc. Propinsi : DKI Jakartad. Jarak PT ke Lokasi : 500 m
1
Luaran yang dihasilkan : Buku, Seminar NasionalJangka waktu pelaksanan : 3 bulanBiaya total : Rp. 65.000.000,-
2
ABSTRAK
Kajian Kedokteran Berbasis Bukti untuk Deteksi Dini, Diagnosis dan Tata
Laksana Gangguan Spektrum Autisme
Gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan yang sifatnya
mendalam dan menetap. Gangguan spektrum autism diperkirakan terjadi pada 1 dari
136 anak dan angka kejadian ini akan semakin meningkat. Anak dengan gangguan
spektrum autisme mengalami hendaya dalam komunikasi dan interaksi sosial
sehingga menjadi hambatan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan
deteksi dini, diagnosis dan penatalaksanaan gangguan spektrum autisme menjadi
penting untuk dikaji dengan pendekatan kedokteran berbasis bukti oleh pusat
pendidikan kedokteran.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat panduan deteksi dini, diagnosis, dan
tata laksana anak dengan gangguan spektrum autisme berdasarkan kajian kedokteran
berbasis bukti. Kegiatan ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu melakukan pengkajian
ilmiah dengan penrlusuran literatur terkait dengan topik, penulisan buku panduan, uji
coba buku panduan dan pembuatan seminar nasional.
Pembuatan panduan deteksi dini, diagnosis dan tata laksana anak dengan
gangguan spektrum berbasis bukti dengan kajian kedokteran berbasis bukti ini
bertujuan untuk membantu praktisi kesehatan, baik dokter umum dan dokter spesialis
kesehatan jiwa dalam praktek sehari-hari. Buku ini diharapkan menjadi pegangan
utama dalam praktek kedokteran sehingga mampu memberikan pelayanan yang
optimal pada anak dengan gangguan spektrum autisme.
Kata kunci: gangguan spektrum autisme, deteksi dini, diagnosis, tata laksana,
panduan.
3
Substansi
Judul dan klasifikasi aksi:
Kajian Kedokteran Berbasis Bukti Untuk Deteksi Dini, Diagnosis dan
Tatalaksana Gangguan Spektrum Autisme
Latar belakang
Gangguan spektrum autisme merupakan gangguan perkembangan yang
bersifat pervasif (mendalam) dan dialami sepanjang hidup anak yang mengalaminya.
Prevalensi gangguan ini semakin meningkat, angka di dunia tahun 2013 dilaporkan
sebesar 1%. Studi global tentang autisme menunjukkan prevalensinya adalah 7,6 per
1000 orang atau satu diantara 136 orang akan terdiagnosis mengalami gangguan
spektrum autisme. Meskipun belum ada data prevalensi resmi besarnya gangguan ini
di Indonesia, namun beberapa tahun belakangan ini jumlah kasusnya terasa semakin
meningkat dari laporan di klinik psikiatri maupun klinik tumbuh kembang anak. Di
Poliklinik Psikiatri Anak RSCM/FKUI yang merupakan pusat rujukan nasional, kasus
gangguan spektrum autisme menempati jenis kasus terbanyak ke-tiga mencakup
sekitar 20% kasus yang berkunjung ke poliklinik.
Anak yang mengalami gangguan spektrum autisme ditandai dengan
hendaya pada komunikasi dan interaksi sosial; minat dan perilaku yang bersifat
stereotipik, kaku, berulang dan sering kali tanpa tujuan. Kondisi ini akan
menimbulkan permasalahan besar karena anak akan mengalami gangguan pada fungsi
komunikasi, interaksi sosial serta perilaku yang menjadi hambatan bagi kehidupan
sehari-hari anak dan keluarganya.
Topik ini menjadi isu yang sangat penting dikaji dengan pendekatan
kedokteran berbasis bukti oleh pusat pendidikan kedokteran di Indonesia untuk dapat
berkontribusi dalam memberikan panduan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat.
Saat ini banyak berkembang variasi dalam deteksi awal, diagnosis, maupun tata
laksana gangguan spektrum autisme. Dalam hal deteksi dini, masyarakat dan orangtua
khususnya masih kurang familiar dengan tanda dan gejala awal gangguan ini sehingga
sering kali tidak menyadari bahwa anaknya memerlukan bantuan sejak awal dan
terlambat untuk mendapat terapi yang adekuat. Dalam standar kompetensi dokter
umum di Indonesia kemampuan untuk mendiagnosis gangguan ini diajarkan sehingga
4
dokter umum dapat mengenali gejala, mendiagnosis kemudian memberikan edukasi
pada orangtua atau pelaku rawat serta merujuk ke spesialis. Kemampuan diagnosis
dan tatalaksana gangguan spektrum autisme merupakan kompetensi yang diajarkan
pada program pendidikan dokter spesialis kedokteran jiwa, serta dalam program
subspesialisasi keminatan psikiatri anak dan remaja. Kerja sama multidisiplin penting
untuk tata laksana anak dengan ganguan spektrum autisme karena masalah yang
dihadapinya kompleks meliputi aspek biologis-psikologis-sosial.
Jumlah tenaga dokter spesialis kedokteran jiwa yang masih terbatas, yaitu
sekitar 700 orang di tahun 2016 membuat kerja sama multidisiplin sangat berkembang
pesat dalam menangani kasus gangguan ini. Akhir-akhir ini berkembang pula
berbagai klinik atau instansi terapi-terapi alternatif yang menyatakan dapat
menyembuhkan gangguan spektrum autisme, seperti terapi logam berat, terapi
gelombang listrik, terapi suplementasi atau terapi invasif lainnya. Sayangnya
pendekatan alternatif tersebut masih lemah dalam kajian kedokteran berbasis bukti.
Dengan demikian, selain efektivitasnya maka efek samping dari berbagai modalitas
tersebut masih belum jelas. Saat ini juga belum terdapat panduan untuk deteksi dini,
diagnosis dan tata laksana gangguan spektrum autisme baik dari bidang profesi
maupun pendidikan. Untuk itu Divisi Psikiatri Anak dan Remaja Departemen
Psikiatri RSCM/FKUI berinisiatif untuk membuat kajian ilmiah berbasis bukti untuk
menjadi buku panduan gangguan spektrum autisme. Diharapkan buku ini dapat
menjadi pegangan terhadap praktik kedokteran untuk melakukan deteksi, diagnosis
dan tata laksana yang optimal dari gangguan spektrum autisme.
Tujuan
Membuat panduan deteksi dini, diagnosis dan tata laksana anak dengan gangguan
spektrum autisme berdasarkan kajian ilmiah kedokteran berbasis bukti. Rancangan
aksi ini akan mendukung sub program dari program UI Ramah Anak.
Detil kegiatan yang akan dilakukan:
1. Kajian ilmiah akan dilakukan dengan penelusuran literatur dan penelitian-
penelitian terbaru yang berkaitan dengan:
5
- deteksi dini
- diagnosis
- tata laksana farmakologi dan non-farmakologi pada anak dan keluarga
2. Penulisan buku panduan deteksi dini, diagnosis dan tatalaksana gangguan
spektrum autisme.
3. Uji coba panduan melalui pelatihan pada tenaga kesehatan untuk mengevaluasi
apakah panduan yang disusun dapat diterima, dipahami dan diimplementasikan
oleh tenaga kesehatan yang menangani kasus gangguan spektrum autisme.
4. Seminar nasional bagi tenaga professional dan tenaga kesehatan sebagai upaya
diseminasi hasil kajian dan forum diskusi para praktisi di bidang kesehatan jiwa
anak.
5. Pencetakan dan penerbitan buku panduan diagnosis dan tatalaksana gangguan
spektrum autisme dengan ISBN.
Diagram proses: input-proses-output-outcome
Input:
- Gangguan spektrum autisme merupakan gangguan perkembangan yang
menimbulkan hambatan fungsi sosial dan interpersonal seorang anak, serta
seringkali menimbulkan masalah psikososial bagi keluarga dan lingkungan
sosialnya.
- Prevalensi gangguan spektrum autisme semakin besar akhir-akhir ini, suatu
studi global menyatakan prevalensinya sekitar 1 dari 136 orang.
- Banyak berkembang pendekatan alternatif untuk deteksi dini, diagnosis dan
tata-laksana gangguan spektrum autisme di Indonesia.
- Belum ada panduan deteksi dini, diagnosis, dan tata laksana gangguan
spektrum autisme di Indonesia bagi professional dan praktisi kesehatan yang
menatalaksana kasus autisme.
- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai senter pendidikan psikiatri
khususnya keminatan psikiatri anak dan remaja perlu melakukan kajian ilmiah
6
berbasis bukti, mengembangkan panduan dan melakukan diseminasi informasi
ilmiah yang akurat pada masyarakat.
Proses
- Melakukan kajian ilmiah dari literatur, penelitian dan jurnal terbaru
- Penulisan buku panduan
- Uji coba
- Diseminasi melalui seminar nasional
Output
- Buku panduan deteksi dini, diagnosis dan tata laksana gangguan spektrum
autisme.
- Seminar nasional. Diharapkan seminar ini dapat menjadi cikal bakal
pembentukan kelompok kajian seminat tentang gangguan spektrum autisme,
sehingga mendorong banyak aspek yang dapat diteliti dan dikaji untuk
perkembangan deteksi dini, diagnosis dan intervensi terhadap anak yang
mengalami autisme.
Outcome
Perubahan yang diharapkan dari hasil program ini adalah peningkatan pemahaman,
perubahan perilaku dalam melakukan deteksi dini, diagnosis dan tata laksana anak
dengan gangguan spektrum autisme. Diharapkan kajian ini dapat membantu anak
dengan gangguan spektrum autisme untuk dapat dideteksi dini, didiagnosis dan
ditatalaksana dengan tepat sesuai prinsip kedokteran berbasis bukti.
Ukuran keberhasilan:
- Penilaian pengetahuan, sikap dan perilaku tenaga kesehatan terkait topik
deteksi dini, diagnosis dan tata laksana gangguan spektrum autisme.
- Umpan balik terhadap buku panduan deteksi dini, diagnosis dan tatalaksana
7
gangguan spektrum autisme.
Rujukan:
1. Min S, Heng L, Foo M, Lian KJ. Living with autism. Marchall Cavendish
International; 2015.
2. Morrow-Gorton JD (ed). Autism spectrum disorder. Dynamed [Internet]. 2016
Apr 29 [citated 2017 Feb 22]; 1-36. Available from:
http://search.ebscohost.com/login.aspx?
direct=true&db=dme&AN=113665&site=dynamed-live&scope=site
3. Fuentes J, Bakare M, Munir K, Aguayo P, Gaddour N, Oner O. Autisme
spectrum disorder. In: Rey JM (editor). IACAPAP Textbook of Child and
Adolescent Mental Health. Geneva. International Association for Child and
Adolescent Psychiatry and Allied Professions; 2014. [cited 2017 Feb 22]. p 1-
36
8