spss_laporan

29
Abstrak : Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari beberapa fakt proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang mempe berat bayi lahir adalah umur ibu, usia kehamilan, status gizi hamil, pemeriksa kehamilan ganda, hipertensi, faktor kebiasaan ibu seperti merokok, konsu beralkohol, dan pekerjaan yang melelahkan. Sehingga dilakukan penelitian studi kros- seksional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, hipertensi, riwayat merokok ibu dan pendidikan ibu pada berat badan lahir bayi dengan menggunakan po sampel dari 1! ibu-ibu melahirkan. "ata diolah dengan menggunakan #earson $hi S "ata dianalisis pada batas kemaknaan & ' () *!,!!(+. asil penelitian menunjukka hubungan antara berat badan lahir dan umur *p'!,!11+, hubungan antara berat bada dan rokok *p'!,!!1+, hubungan antara berat badan lahir dengan hipertensi *p'!, hubungan antara berat badan lahir dan pendidikan ibu *p'!,!!!+. "i sarankan kita meningkatkan promosi kesehatan pada ibu hamil agar melakukan antenatal are se untuk mengontrol hipertensi, dan juga menyarankanagar ibu-ibu juga meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, tidak merokok saat hamil dan juga melakukan p agar tidak hamil di usia muda. /ata kun i: Berat Badan 0ahir, sia 2bu, ipertensi, 3erokok, #endidikan 2bu Abstract: Baby birth's weight is determined from an interaction of a number of f undergo certain process which happen during pregnancy. Factors contribut birth's weight are: mother's age, maternity's age, maternal nutritional status, twin pregnancy, hypertension, and habitual factors from mother such as smoking, consumption, and last but not least, excessive workload. Therefore, we sectional study in order to determine the relationship between age, h !hypertension"#, mother's smoking history, and mother's education on the infant weight by using sample population of %& maternal. The data were processed using (earson )hi*+ uare method. -ata were analy ed at the limit of significance. /0 The results showed that there is a relationship between birth weight and age p0 relationship between birth weight and smoking activity p0 , %#, a relationship birth weight and hypertension p0 ,3%1#, and a relationship between bir mother's education p0 , #. 4t is suggested that we need to improve pregnant m Page | 1

Upload: stefany-fany

Post on 03-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

26

TRANSCRIPT

Abstrak: Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir adalah umur ibu, usia kehamilan, status gizi hamil, pemeriksaan kehamilan, kehamilan ganda, hipertensi, faktor kebiasaan ibu seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan pekerjaan yang melelahkan. Sehingga dilakukan penelitian studi kros-seksional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, hipertensi, riwayat merokok ibu dan pendidikan ibu pada berat badan lahir bayi dengan menggunakan populasi sampel dari 140 ibu-ibu melahirkan. Data diolah dengan menggunakan Pearson Chi Square. Data dianalisis pada batas kemaknaan = 5% (0,005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara berat badan lahir dan umur (p=0,011), hubungan antara berat badan lahir dan rokok (p=0,001), hubungan antara berat badan lahir dengan hipertensi (p=0,315), dan hubungan antara berat badan lahir dan pendidikan ibu (p=0,000). Di sarankan kita harus meningkatkan promosi kesehatan pada ibu hamil agar melakukan antenatal care secara rutin untuk mengontrol hipertensi, dan juga menyarankan agar ibu-ibu juga meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, tidak merokok saat hamil dan juga melakukan penyuluhan agar tidak hamil di usia muda.Kata kunci: Berat Badan Lahir, Usia Ibu, Hipertensi, Merokok, Pendidikan IbuAbstract: Baby birth's weight is determined from an interaction of a number of factors that undergo certain process which happen during pregnancy. Factors contributing to baby birth's weight are: mother's age, maternity's age, maternal nutritional status, prenatal care, twin pregnancy, hypertension, and habitual factors from mother such as smoking, alcoholic consumption, and last but not least, excessive workload. Therefore, we conducted cross sectional study in order to determine the relationship between age, high blood pressure (hypertension), mother's smoking history, and mother's education on the infants birth weight by using sample population of 140 maternal. The data were processed using the Pearson Chi-Square method. Data were analyzed at the limit of significance. =5% (0,005) The results showed that there is a relationship between birth weight and age (p=0,011), a relationship between birth weight and smoking activity (p=0,001), a relationship between birth weight and hypertension (p=0,315), and a relationship between birth weight and mother's education (p=0,000). It is suggested that we need to improve pregnant mother's health promotion in order to conduct routine antenatal care to control hypertension. And also suggested that pregnant mothers to improve their knowledge about health, the danger of smoking activity during pregnancy and also conduct counseling in order not to get pregnant at a young age.Key words: baby birth's weight, mother's age, hypertension, smoking, mother's education.

PENDAHULUANLatar belakang

Kualitas sumber daya manusia ditentukan sejak dini mulai dari dalam kandungan. Prenatal care yang berkualitas dapat mengidentifikasi ibu dengan risiko untuk melahirkan bayi berat badan lahir rendah (Low Birth Weight). Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.1Bayi dengan berat badan lahir rendah atau BBLR didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai berat badan saat dilahirkan kurang dari 2500 gram. Hal ini berdasarkan observasi epidemiologi yang mengatakan bahwa bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram diperkirakan mempunyai risiko yang menyebabkan kematian 20 kali dibandingkan dengan bayi yang beratnya lebih dari 2500 gram.2Selain itu, BBLR juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak sehingga membutuhkan nutrisi yang tinggi. Menurut studi lubchenco,bayi yang tidak dirawat dengan gizi yang adekuat, terutama yang prematur maka akan mengalami retardasi mental.3 Oleh karena itu, salah satu prioritas dari program di Indonesia adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak.PermasalahanBerdasarkan latar belakang, maka faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi berat badan lahir rendah pada bayi?

Tujuan PenelitianTujuan umumTujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat kesehatan dan pengetahuan ibu serta faktor-faktor risiko yang mempengaruhi berat badan lahir rendah.Tujuan Khusus1. Mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan umur ibu.2. Mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan merokok.3. Mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan hipertensi.4. Mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan pendidikan ibu.Manfaat Penelitian1. Bagi penelitiAgar dapat menambah wawasan mengenai faktor yang mempengaruhi berat badan lahir.

2. Bagi tempat penelitian

Agar dapat menjadi masukan dan sebagai pertimbangan untuk membuat kebijakan dalam bidang KIA sehingga angka kejadian BBLR dapat di antisipasi sedini mungkin.

3. Bagi institusi

Sebagai sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan di instansi pendidikan mengenai factor yang mempengaruhi berat badan lahir.Tinjauan Pustaka1. Kerangka Teori

Bayi berat badan lahir rendah atau BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram, dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut sebagai prematur. Pengklasifikasian berat badan bayi saat dilahirkan menurut kriteria WHO. Berat badan saat ini dilahirkan dibagi dalam dua kelompok:2 Bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram (BBLR) Bayi dengan BB minimal 2500 gram (normal).Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan:2 Prematuritas murni yaitu bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan sesuai dengan masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK).2 Dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kahamilan, dismatur dapat terjadi pada preaterm, aterm, dan post aterm. Dismatur ini dapat juga Neonatus Kurang Bulan Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB-KMK), Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan (NCB-KMK), Neonatus Lebih Bulan Kecil Masa Kehamilan (NLB-KMK).22. Kerangka konsep

Etiologi BBLR:2,4a. Faktor Ibu

Gizi saat hamil yang kurangGizi saat hamil yang kurang dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil yang akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.2 Umur ibuMeningkatnya kelahiran bayi pada ibu dengan umur muda atau kurang dari 20 tahun berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah primipara dan perawatan antenatal sedangkan umur tua berhubungan dengan kurangnya potensial tumbuh janin akibat usia jaringan biologis dan adanya penyakit.2 Jarak kehamilan dan bersalin terlalu dekat

Jarak kehamilan < 2 tahun berpengaruh terhadap berat bayi lahir rendah, karena masa persalinan yang < 2 tahun mempengaruhi kapasitas tropik uterus yang belum pulih benar.2Kehamilan kedua atau ketiga terlampau dekat jaraknya memiliki resiko bagi ibu dan janin. Bagi ibu sendiri, secara fisik alat-alat reproduksi belum kembali normal sehingga ada kemungkinan pada kehamilan tersebut ibu mengalami gangguan. Seperti adanya komplikasi diabetes gestasional (gula darah yang muncul saat kehamilan), pre eklamsia (keracunan karena protein yang meningkat), atau anemia.2 Penyakit menahun Ibu seperti: hipertensi, gangguan pembuluh darah (perokok)

Tekanan darah yang tinggi akan menyebabkan gangguan uteroplasenta dan berkurangnya perpusi plasenta. Sedangkan pada ibu yang merokok diperkirakan penurunan berat lahir pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang merokok selama kehamilan berkaitan dengan hipoksia pada ibu dan janin yang disebabkan oleh kenaikan kadar karboksihemoglobin).2,4 Faktor pekerja

Status pekerjaan secara langsung akan mempengaruhi ketersedian bahan pangan dalam keluarga. Ibu yang bekerja akan dapat menyediakan makanan terutama yang mengandung sumber zat gizi dalam jumlah yang cukup dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.2b. Faktor kehamilan

Hamil gandaPertumbuhan janin ganda lebih sering mengalami gangguan dibandingkan janin tunggal yang tanpa pada ukuran sonografi dan berat lahir. Semakin banyak jumlah bayi semakin besar derajat retardasi pertumbuhan.2 Perdarahan antepartumPerdarahan antepartum dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil yang akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.2 Komplikasi hamil seperti: pre eklamsia/eklamsia, ketuban pecah diniPada kasus pre eklamsi plasenta sering nampak infark, hematoma atau gambaran histopatologi sesuai dengan pre eklamsi. Barangkali hasil pengamatan yang lebih mudah dipahami adalah plasenta bayi-bayi yang mengalami keterlambatan pertumbuhan memiliki fili avaskular yang berlebihan dan rerata atau luas permukaan serta jumlah kapiler dipermukaan plasenta berkurang. Masing-masing sifat tersebut dapat mudah dikaitkan dengan berkurangnya fungsi plasenta (pengurangan nutrisi janin). Sedangkan ketuban pecah dini akan menyebabkan uterus tidak dapat mempertahankan janin sehingga mencetus kelahiran prematur.2c. Faktor Janin

Cacat bawaan Infeksi dalam Rahim

Infeksi-infeksi virus tertentu berhubungan dengan retardasi pertumbuhan janin.2Metode PenelitianSetiap penelitian yang ada dibagi menjadi dua arah yaitu analitik dan deskriptif. Penelitian ini bersifat analitik yang condong ke arah kuantitatif dan kualitatif. Adapun tujuan penelitian ini untuk menggambarkan hubungan antara usia ibu, hipertensi, konsumsi rokok dan tingkat pendidikan dengan berat badan lahir bayi.Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan studi kros-seksional.Lokasi PenelitianTempat penelitian didapatkan dari Puskesmas A di Kecamatan X dengan waktu penelitian pada periode Januari hingga Juli 2014.Sumber DataSumber data didapatkan secara primer pada 140 sampel yang didapatkan dari Puskesmas A.Populasi

Populasi didapatkan dari neonatus baru lahir dengan respoden adalah ibu yang baru melahirkan bayi yang terkait pada Puskesmas A.

Sample

Cara pengambilan sample dilakukan dengan cara simple random sampling pada ibu yang melahirkan di wilayah kerja Puskesmas A, baik di dalam puskesmas, bidan, ataupun hasil rujukan ke rumah sakit rujukan.Identifikasi VariabelVariabel independen pada penelitian ini adalah usia ibu, riwayat hipertensi, konsumsi rokok selama masa kehamilan dan tingkat pendidikan ibu. Sedangkan variabel dependen terdiri dari berat badan lahir bayi.Cara KerjaPenelitian dilakukan secara cross sectional dengan sampel didapatkan dengan cara simple random sampling pada wilayah kerja Puskesmas A. Baik yang melahirkan dalam Puskesmas ataupun hasil laporan bidan maupun dukun beranak yang melaporkan kejadian kelahiran, juga pada ibu yang dirujuk ke rumah sakit melalui Puskesmas A. Dari populasi diambil 140 sampel kemudian dicatat usia, riwayat hipertensi, konsumsi rokok selama kehamilan (terutama dalam 2 trimester terakhir) dan pendidikan ibu dengan cara wawancara. Pada penelitian ini digunakan kisi-kisi wawancara sebagai berikut:a. Berapa usia anda saat mengandung?b. Apakah anda mengidap darah tinggi?c. Apakah anda merokok saat mengandung?d. Apa pendidikan terakhir anda?

Data tekanan darah tinggi atau hipertensi juga dapat didapatkan pada rekam medik. Tekanan darah tinggi yang dimaksud adalah hipertensi kronis maupun hipertensi gestasional. Setelah semua data diperoleh kemudian dilakukan pengukuran berat badan bayi yang baru lahir dan dicatat. Kemudian dilakukan studi uji korelasi, chi-square, dan T-test pada data tersebut.Definisi Operasional

Umur ibu mengandung adalah usia ibu saat pertama mengandung dihitung saat hari pertama haid terakhir. Penghitungan dengan mengurangi tahun pada tanggal lahir yang tertera di KTP dengan hari saat kehamilan.5Hipertensi adalah elevasi kronik dari tekanan darah dimana tekanan sistolik melebihi 140 mmHg dan/atau diastolik melebihi 90 mmHg.6Konsumsi rokok adalah merokok sekurang-kurangnya 2 batang rokok per hari selama masa kehamilan, terutama pada dua trimester akhir.

Pendidikan tinggi adalah apabila mengenyam pendidikan sarjana. Pendidikan sedang `apabila lulus hingga 12 tahun dan rendah apabila tidak lulus 12 tahun.Hasil PenelitianAdapun dari hasil data yang didapat dari puskesmas A, berjumlah 140 ibu. Didapatkan sebagai berikut.Tabel 1. Analisis Univariat Variabel Independen dan Variabel Dependen

Statistics

UMURROKOKHTBBLDIDIK

NValid140140140140140

Missing00000

Mean23.3571.3786.06433.1215E31.4143

Median22.5000.0000.00003.0900E31.0000

Mode22.00.00.002.50E3a1.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Secara sebaran, usia ibu hamil terbanyak adalah dalam rentang 20-25 tahun yaitu dengan persentase untuk rentang usia ini adalah 43,5%. Usia ibu hamil yang terbanyak adalah ibu yang berusia 22 tahun yaitu berjumlah 12 orang (8,6%) dari distribusi usia tersebut didapatkan nilai rata-rata usia kehamilan ibu adalah usia 23,6 tahun.

Dari data yang didapat, usia ibu hamil berusia belasan tahun berjumlah 39 orang (27,9%) sedangkan usia ibu hamil tua yaitu berusia 35 tahun keatas berjumlah 5 orang yaitu berjumlah 3,6% dari total data secara keseluruhan yang berjumlah 140 dari puskesmas A yang didapatkan.

Gambar 1. Frekuensi Usia Ibu Hamil

Untuk sebaran dari berat bayi yang ditimbang, rata-rata berat bayi memiliki berat 3121,54. Dan rata-rata berat badan lahir >=2500 memiliki porsi 78,6%.

Gambar 2. Frekuensi Sebaran Berat Badan Lahir Bayi

Tabel 2. Analisis Univariat Variabel MerokokROKOK

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validtidak merokok8762.162.162.1

merokok5337.937.9100.0

Total140100.0100.0

Berdasarkan table di atas di ketahui bahwa dari 140 sampel yang berada pada kategori merokok didapatkan sebanyak 53 sampel (37,9%).Tabel 3. Analisis Univariat Variabel HipertensiHT

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validtidak13193.693.693.6

ya96.46.4100.0

Total140100.0100.0

Berdasarkan table di atas diketahui bahwa dari 140 sampel yang berada pada kategori hipertensi didapatkan sebanyak 9 sampel (6,4%).Tabel 4. Analisis Univariat Variabel PendidikanDIDIK

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validsedang8258.658.658.6

rendah5841.441.4100.0

Total140100.0100.0

Berdasarkan table di atas diketahui dari 140 sampel yang berada pada kategori tingkat pendidikan sedang sebanyak 82 sampel (58,6%).Analisis Bivariat

Tabel 5. Korelasi antara umur ibu dengan berat badan bayi

Correlations

UMURBBL

UMURPearson Correlation1.215*

Sig. (2-tailed).011

N140140

BBLPearson Correlation.215*1

Sig. (2-tailed).011

N140140

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hipotesis nol pertama adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi. Pada variabel umur ibu hamil dengan sifat numerik dibandingkan dengan berat badan bayi yang juga bersifat numerik sehingga digunakan uji korelasi. Hasil dari penelitian didapatkan hasil arah korelasi positif dan kekuatan korelasi lemah (r=0.215) dengan (p=0.011). Maka hasil dari uji korelasi ini hipotesis diterima.Uji T-Test antara rokok dengan berat badan lahir

Uji T-Test antara hipertensi dengan berat badan lahir

Uji T-Test antara pendidikan dengan berat badan lahir

PEMBAHASANKorelasi antara umur ibu dengan berat badan lahir

Pada penelitian ini didapatkan adanya hubungan positif antara umur ibu dengan berat badan bayi. Seperti yang telah dikemukakan oleh Fraser AM et Al di Amerika serikat tahun 1995, yaitu terdapat 103 bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah disertai prematuritas sebanyak 103 bayi dari ibu yang tergolong muda, sedangkan pada ibu yang memiliki usia cukup, terdapat 74 bayi dengan berat badan rendah. Didapatkan bahwa terjadi penurunan sekitar 16% dari sampel yang ada. Walaupun hubungannya lemah tapi diperkuat dengan kerangka teori yang ada.7Uji T-Test antara rokok dengan berat badan lahirHasil dari penelitian ini didapatkan hipotesis nol untuk hubungan kedua variabel ini ditolak, yang berarti kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat hubungan antara konsumsi rokok dengan berat badan bayi. Yakni hubungan berbanding terbalik. Seperti yang dikemukakan pada kerangka teori sebelumnya, hipotesis yang diterima ini didukung oleh kerangka teori.Uji T-Test antara hipertensi dengan berat badan bayi

Pada penelitian ini didapatkan hipotesis nol untuk hubungan kedua variabel ini diterima, yang berarti kesimpulan yang didapatkan adalah tidak terdapat hubungan antara riwayat hipertensi dengan berat badan bayi. Yakni hubungan berbanding terbalik. Hal ini tidak sesuai dengan kerangka teori yang telah disebutkan didalam buku teori, mungkin disebabkan oleh karena adanya faktor lain yang dapat meningkatkan berat bayi, seperti misalnya faktor yang tidak ditanyakan dalam puskesmas tersebut yaitu gizi dari ibu sendiri dan juga penyakit diabetes gestasional.8Uji T-Test antara pendidikan dengan berat badan bayi

Pada penelitian ini didapatkan hipotesis nol untuk hubungan kedua variabel ini ditolak, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan berat badan bayi. Yakni hubungan berbanding terbalik. Hipotesis yang diterima ini didukung oleh kerangka teori.Uji Chi-Square antara rokok dengan berat badan lahir

Pada penelitian ini didapatkan hipotesis nol untuk hubungan kedua variabel ini ditolak, sehingga kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara konsumsi rokok dengan berat badan bayi. Yakni hubungan berbanding terbalik. Seperti yang dikemukakan pada kerangka teori sebelumnya, hipotesis yang diterima ini didukung oleh kerangka teori.Uji Chi-Square antara hipertensi dengan berat badan lahir

Pada penelitian ini didapatkan hipotesis nol untuk hubungan kedua variabel ini diterima, yang berarti kesimpulan yang didapatkan adalah tidak terdapat hubungan antara riwayat hipertensi dengan berat badan bayi. Yakni hubungan berbanding terbalik. Hal ini tidak sesuai dengan kerangka teori yang telah disebutkan didalam buku teori, mungkin disebabkan oleh karena adanya faktor lain yang dapat meningkatkan berat bayi, seperti misalnya faktor yang tidak ditanyakan dalam puskesmas tersebut yaitu gizi dari ibu sendiri dan juga penyakit diabetes gestasional. Sebagai pembanding dengan uji sebelumnya, berat badan lahir disini dikelompokan menjadi 2 kategori sehingga kemungkinan bias lebih tinggi.Uji Chi-Square antara pendidikan dengan berat badan lahir

Pada penelitian ini didapatkan hipotesis nol untuk hubungan kedua variabel ini ditolak, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan berat badan bayi. Yakni hubungan berbanding terbalik. Seperti yang dikemukakan pada kerangka teori sebelumnya, hipotesis yang diterima ini didukung oleh kerangka teori.PENUTUPKesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan 4 variabel yang diduga sebagai faktor risiko diuji seperti umur ibu, merokok, hipertensi, serta tingkat pendidikan ibu. Didapatkan bukti dari penelitian terdapat 2 variabel yang mempengaruhi berat badan lahir yaitu tingkat pendidikan dan merokok. Akan tetapi masih banyak bias yang menyebabkan hasil penelitian ini berbeda dengan kerangka teori. Sehingga perlu dihilangkan bias yang ada dan data yang lengkap untuk diteliti agar hasil dari penelitian ini baik.Saran

Saran dari penelitian ini adalah kita harus meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada ibu hamil agar melakukan pemeriksaan antenatal care secara rutin untuk mengontrol hipertensi, serta menyarankan kepada para ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, tidak merokok saat hamil dan juga melakukan penyuluhan agar tidak hamil di usia muda. Selain itu saran untuk penelitian ini adalah agar melakukan penelitian lebih lanjut guna menghilangkan bias dan mendapatkan faktor-faktor lain seperti penyakit yang diderita ibu, komplikasi kehamilan yang diderita ibu, gizi ibu hamil, konsumsi obat-obatan ibu hamil, dan riwayat kehamilan dan jarak rentang kehamilan yang juga berperan dalam mempengaruhi berat badan bayi yang lahir.DAFTAR PUSTAKA1. Faktor risiko kejadian bayi berat lahir rendah diunduh dari: http://repository.ung.ac.id/get/simlit_res/1/399/Faktor-Risiko-KejadianBayi-Berat-Lahir-Rendah-BBLR-di-RSU-Dr-MM-Dunda-Limboto-Kabupaten-Gorontalo-Risk-factors-in-the-Incidence-of-Low-Birth-Weight-Birth-at-Dr-MM-Dunda-Limboto-Gorontalo-Regency.pdf, 9 Juli 2014

2. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBG Fajar. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC; 2007.h. 42 -2.3. Lubchenco, et al.Neonatal mortality rate: relationship to birthweight and gestational age.Journal pediatric;81:814.4. Berat Badan Lahir Bayi, diunduh dari: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-liapratama-5863-2-babii.pdf5. Wiknjosastro H, Saifuddin A, Rachimhadhi T. Ilmu kebidanan.Edisi 3.Jakarta:yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.2006.h.76,518-30.

6. Yogiantoro M. Hipertensi esensial. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadribata M, Setiadi S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 5. Jakarta: Interna publishing.2009.h.1079.

7. Fraser AM, Bockert JE,Ward RH. Assosiation of young age with adverse reproductive outcome.N Eng J Med 1995; 332:1113-8.

8. Cunningham. Obstetri williams volume 1. Edisi ke-23. Jakarta: EGC; 2012.h.1165-82.Lampiran

Statistics

UMURROKOKHTBBLDIDIK

NValid140140140140140

Missing00000

Mean23.3571.3786.06433.1215E31.4143

Median22.5000.0000.00003.0900E31.0000

Mode22.00.00.002.50E3a1.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

UMUR

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid1432.12.12.1

1521.41.43.6

1642.92.96.4

17117.97.914.3

1885.75.720.0

19117.97.927.9

20117.97.935.7

2185.75.741.4

22128.68.650.0

23107.17.157.1

24107.17.164.3

25107.17.171.4

2642.92.974.3

271.7.775.0

2864.34.379.3

2964.34.383.6

3075.05.088.6

3132.12.190.7

3253.63.694.3

3332.12.196.4

3521.41.497.9

3621.41.499.3

451.7.7100.0

Total140100.0100.0

ROKOK

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validtidak merokok8762.162.162.1

merokok5337.937.9100.0

Total140100.0100.0

HT

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validtidak13193.693.693.6

ya96.46.4100.0

Total140100.0100.0

BBL

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid15881.7.7.7

17011.7.71.4

17291.7.72.1

18851.7.72.9

192832.12.15.0

19361.7.75.7

21251.7.76.4

21261.7.77.1

21871.7.77.9

22251.7.78.6

224021.41.410.0

22821.7.710.7

23811.7.711.4

23951.7.712.1

241021.41.413.6

24141.7.714.3

24241.7.715.0

24381.7.715.7

24421.7.716.4

246632.12.118.6

249542.92.921.4

25511.7.722.1

25571.7.722.9

25941.7.723.6

26001.7.724.3

26221.7.725.0

263721.41.426.4

26631.7.727.1

275021.41.428.6

276921.41.430.0

27781.7.730.7

27821.7.731.4

28071.7.732.1

28211.7.732.9

28351.7.733.6

28361.7.734.3

28631.7.735.0

287721.41.436.4

29061.7.737.1

292032.12.139.3

29481.7.740.0

297732.12.142.1

29921.7.742.9

30051.7.743.6

30331.7.744.3

30421.7.745.0

306232.12.147.1

307621.41.448.6

30801.7.749.3

309032.12.151.4

31001.7.752.1

31471.7.752.9

31751.7.753.6

320321.41.455.0

322521.41.456.4

323221.41.457.9

32741.7.758.6

331732.12.160.7

33211.7.761.4

33311.7.762.1

337421.41.463.6

34161.7.764.3

34301.7.765.0

34441.7.765.7

34591.7.766.4

34601.7.767.1

34731.7.767.9

34751.7.768.6

34871.7.769.3

357221.41.470.7

35861.7.771.4

36001.7.772.1

361421.41.473.6

362921.41.475.0

36371.7.775.7

365142.92.978.6

36991.7.779.3

37281.7.780.0

37561.7.780.7

377032.12.182.9

37901.7.783.6

37991.7.784.3

38271.7.785.0

38561.7.785.7

386021.41.487.1

388421.41.488.6

39121.7.789.3

394121.41.490.7

39691.7.791.4

39831.7.792.1

399721.41.493.6

405421.41.495.0

41111.7.795.7

41531.7.796.4

41671.7.797.1

41741.7.797.9

42381.7.798.6

45931.7.799.3

49901.7.7100.0

Total140100.0100.0

DIDIK

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validsedang8258.658.658.6

rendah5841.441.4100.0

Total140100.0100.0

Histogram

CorrelationsKorelasi Umur dengan BBLCorrelations

UMURBBL

UMURPearson Correlation1.215*

Sig. (2-tailed).011

N140140

BBLPearson Correlation.215*1

Sig. (2-tailed).011

N140140

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

T-Test

CrosstabsCase Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

UMUR * BBL140100.0%0.0%140100.0%

ROKOK * BBL140100.0%0.0%140100.0%

HT * BBL140100.0%0.0%140100.0%

DIDIK * BBL140100.0%0.0%140100.0%

UmurCrosstab

BBLTotal

01

UMUR0Count662490

Expected Count70.719.390.0

1Count44650

Expected Count39.310.750.0

TotalCount11030140

Expected Count110.030.0140.0

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square4.107a1.043

Continuity Correctionb3.2821.070

Likelihood Ratio4.4051.036

Fisher's Exact Test.053.032

Linear-by-Linear Association4.0771.043

N of Valid Casesb140

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,71.

b. Computed only for a 2x2 table

Rokok Crosstab

BBLTotal

01

ROKOKtidak merokokCount741387

Expected Count68.418.687.0

merokokCount361753

Expected Count41.611.453.0

TotalCount11030140

Expected Count110.030.0140.0

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square5.742a1.017

Continuity Correctionb4.7701.029

Likelihood Ratio5.5961.018

Fisher's Exact Test.020.015

Linear-by-Linear Association5.7011.017

N of Valid Casesb140

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,36.

b. Computed only for a 2x2 table

Hipertensi

Crosstab

BBLTotal

01

HTtidakCount10526131

Expected Count102.928.1131.0

yaCount549

Expected Count7.11.99.0

TotalCount11030140

Expected Count110.030.0140.0

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square3.026a1.082

Continuity Correctionb1.7421.187

Likelihood Ratio2.5681.109

Fisher's Exact Test.099.099

Linear-by-Linear Association3.0051.083

N of Valid Casesb140

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,93.

b. Computed only for a 2x2 table

Pendidikan

Crosstab

BBLTotal

01

DIDIKsedangCount592382

Expected Count64.417.682.0

rendahCount51758

Expected Count45.612.458.0

TotalCount11030140

Expected Count110.030.0140.0

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square5.152a1.023

Continuity Correctionb4.2471.039

Likelihood Ratio5.4401.020

Fisher's Exact Test.035.018

Linear-by-Linear Association5.1151.024

N of Valid Casesb140

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,43.

b. Computed only for a 2x2 table

Correlation

Korelasi BBL dengan Merokok

Correlations

bblrokok

bblPearson Correlation1-.277**

Sig. (2-tailed).001

N140140

rokokPearson Correlation-.277**1

Sig. (2-tailed).001

N140140

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Korelasi BBL dengan HipertensiCorrelations

bblht

bblPearson Correlation1-.086

Sig. (2-tailed).315

N140140

htPearson Correlation-.0861

Sig. (2-tailed).315

N140140

Korelasi BBL dengan PendidikanCorrelations

bbldidik

bblPearson Correlation1.398**

Sig. (2-tailed).000

N140140

didikPearson Correlation.398**1

Sig. (2-tailed).000

N140140

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page | 30