sp menarik diri

26
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Menarik Diri Pertemuan : Ke 1 (satu) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Klien tenang, banyak diam, merasa curiga jika ada orang yang berkumpul dan berbincang, duduk-duduk sendiri, merokok sambil duduk di lantai dan menyendiri, tidak mampu memulai pembicaraan, menjawab satu-dua kata 2. Diagnosa Keperawatan Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri. 3. Tujuan khusus Klien dapat saling mengenal dengan perawat dan pasien lain B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP) I. FASE ORIENTASI “ Selamat pagi. Pak ” “ Boleh saya duduk disini?

Upload: patma-sary

Post on 05-Dec-2014

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sp Menarik Diri

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Menarik Diri

Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, banyak diam, merasa curiga jika ada orang yang berkumpul

dan berbincang, duduk-duduk sendiri, merokok sambil duduk di lantai dan

menyendiri, tidak mampu memulai pembicaraan, menjawab satu-dua kata

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan

menarik diri.

3. Tujuan khusus

Klien dapat saling mengenal dengan perawat dan

pasien lain

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)

I. FASE ORIENTASI

“ Selamat pagi. Pak ”

“ Boleh saya duduk disini?

“Kenalkan, nama saya xxx, biasa dipanggil xxx”. Nama Bapak siapa?,

suka dipanggil siapa? Saya mahasiswa xxx, Saya bertugas di sini

selama 2 minggu, saya akan merawat Pak M selama di sini, tiap hari

kita akan ketemu dan bincang-bincang”

“ Hari ini kita akan bincang-bincang untuk lebih saling mengenal,

waktunya ± 15 menit cukup tidak?”. Dimana tempat kita bisa

berbincang Pak? Bagaimana kalau sambil duduk di teras?”

Page 2: Sp Menarik Diri

II. FASE KERJA

“Bagaimana perasaan Bapak M hari ini? Tadi pagi makan pagi

lauknya apa Pak?”

“Oh ya…..“ Bapak sekarang berada di mana? “

Saya dan perawat-perawat di sini akan selalu menemani Pak M”

“Saya sangat senang dengan pembicaraan tadi, gimana dengan Pak

M”

III. FASE TERMINASI

“Bagaimana perasaan Pak M setelah kita bercakap-cakap?”

“Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa

“waktu yang kita sepakati sudah 15 menit, menurut bapak apakah

masih ada hal-hal yang ingin dibicarakan dengan saya atauSementara

itu dulu yang kita bicarakan hari ini”

“Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Bapak M dan merasa

bahagia karena Pak M mau menjadi sahabat saya.

Baikklah karena waktu kita sudah habis, besok kalau kita berjumpa

lagi dan berbicara lagi boleh kan?”

“Bila bertemu kembali esok kalau kita bertemu saya, kita saling

menyapa duluan ya pak M?”

“Besok, kita ketemu lagi dan bincang-bincang penyebab menarik diri,

waktunya sekitar jam 10.00 WIB, tempatnya di sini juga. Bagaimana,

Pak M setuju?”

“ Baik, saya pamit dulu, terima kasih”

Page 3: Sp Menarik Diri

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Menarik Diri

Pertemuan : Ke 2 (Dua)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, kooperatif, seperti curiga jika ada orang yang berkumpul

dan berbincang, duduk-duduk sendiri, merokok sambil duduk di lantai dan

menyendiri, diam (komunikasi kurang), tidak ada kontak mata, tatapan

mata kosong, menjawab satu dua kata

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan

menarik diri.

3. Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya dan

Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)

I. FASE ORIENTASI

“Hallo, selamat pagi, Pak M?”

“Bagaimana khabar bapak hari ini? Semalam tidurnya nyenyak tidak?

“Saya sangat senang sekali tadi karena Bapak M mau menyapa saya dan

ingat akan nama saya, berarti Bapak mau berteman dengan saya”

“Hari ini kita akan berbincang-bincang tentang penyebab menarik diri

pada bapak M, waktunya 30 menit ya? Dimana kita bisa leluasa

berbicara, Bapak yang memilih tempatnya? Bagaimana kalau di kursi

depan saja biar lebih nyaman, kan masih pagi, udara masih segar”

Page 4: Sp Menarik Diri

II. FASE KERJA

‘Bagaimana perasaan dan keadaan Bapak M hari ini?”

“ Nah, kemarin kan sudah kenalan, dan tadi bapak sudah memanggil

nama saya, Bapak M juga sudah mengungkapkan perasaannya meski

kemarin baru sedikit yang diceritakan, tapi saya sudah sangat senang

berarti Bapak M percaya pada saya”

“Bapak M nggak usah kawatir, karena saya kan sudah menjadi

teman bapak M, jadi saya akan berusaha membantu permasalahan

Bapak M, Bapak percaya dengan saya ?”

“Bapak masih ingat apa yang menyebabkan Bapak M dibawa ke

Rumah sakit ini?”

“Suster Dwi lihat Bapak M duduk-duduk sendiri dan merokok

sendiri, kenapa tidak mau bergabung dengan teman yang lain dan

dengan suster-suster disini?”

“Ya saya bisa mengerti dengan keadaan bapak?”

“Kalau begitu sekarang kita mulai saja diskusinya….kenapa bapak

M lebih suka menyendiri?”

“Bapak M tahu tidak apa yang dimaksud dengan menarik diri?”

seperti bapak M yang tidak mau bergabung dengan teman-

temannya, tidak mau keluar dari kama….. tidak mau berhubungan

dengan orang lain itu termasuk dalam menarik diri bukan?”

“apa yang menyebabkan bapak M menarik diri? Barangkali bapak M

tahu. Kalau Bapak M tidak mau keluar atau bergabung dengan

teman-temannya karena apa?” malas, marah,, keinginan yang tidak

terpenuhi (semuanya).”

“Bapak M bagaimana, sekarang sudah tahu kan apa yang dimaksud

dengan menarik diri, nah silahkan bapak M pikirkan kira-kira bapak

karena apa?”

“Bapak M kenapa kok diam, sudah memikirkannya?, bagaimana

sekarang sudah lega kan perasaannya?”

Page 5: Sp Menarik Diri

“Wah saya senang sekali bapak M mau berdiskusi dengan saya, ,

sepertinya bapak sudah mulai paham dengan pengertian menarik

diri”

“Nah sekarang kta sudah saling percaya, jadi Pak M tidak perlu

sungkan lagi bila ada masalah lain bisa ceritakan pada say?”

III. FASE TERMINASI

“Bagaimana perasaan Bapak M hari ini dengan percakapan kita

tadi?”

“Coba sebutkan kembali kenapa bapak M lebih suka duduk-duduk

sendiri dan tidak mau bergabung dengan teman-teman yang lain?”

“Bagus sekali……”

“Baiklah waktu kita sudah habis…..”Sementara sekian dulu yang

kita bicarakan hari ini?”

“Saya sangat senang dan menghargai karena bapak M sudah mau

mengungkapkan perasaannya dan mau berdiskusi sesuai kontrak

waktunya. Saya berharap ini bisa diambil hikmahnya oleh Bapak M

sehingga bisa menghindari perilaku tersebut.”

”Besuk kita ketemu kembali ya…. Dan bincang-bincang tentang

keuntungan berhubungan dengan orang lain, waktunya sekitar (30

menit yang dimulai pukul 10)’

“Baiklah sementara saya pamit dulu, terimakasih sampai ketemu hari

Jumat pagi ya pak?” Selamat Siang!”

Page 6: Sp Menarik Diri

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Menarik Diri

Pertemuan : Ke 3 (Tiga)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, diam, tersenyum, duduk-duduk sendiri di kursi teras,

sambil merokok

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan

menarik diri.

3. Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya dan

Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)

I. FASE ORIENTASI

“Hallo, selamat pagi, Pak M?”

“Bagaimana keadaan bapak hari ini? Sudah makan tadi pagi? Semalam

tidurnya nyenyak tidak?

“Saya sangat senang sekali tadi karena Bapak M mau menyapa saya dan

ingat akan nama saya, berarti Bapak mau berteman dengan saya”

“Hari ini kita masih akan berbincang-bincang tentang penyebab menarik

diri pada bapak M, waktunya 30 menit ya? Dimana kita bisa leluasa

berbicara, Bapak yang memilih tempatnya? Bagaimana kalau di kursi

depan saja biar lebih nyaman, kan masih pagi, udara masih segar”

Page 7: Sp Menarik Diri

II. FASE KERJA

‘Bagaimana perasaan dan keadaan Bapak M hari ini?”

“Nah, kemarin kan sudah kenalan, dan tadi bapak sudah memanggil

nama saya, Bapak M juga sudah mengungkapkan perasaannya meski

kemarin baru sedikit yang diceritakan, tapi saya sudah sangat senang

berarti Bapak M percaya pada saya”

“Bapak M nggak usah kawatir, karena saya kan sudah menjadi

teman bapak M, jadi saya akan berusaha membantu permasalahan

Bapak M, Bapak percaya dengan saya khan?”

“Bapak masih ingat apa yang menyebabkan Bapak M dibawa ke

Rumah sakit ini?”

“Suster Dwi lihat Bapak M duduk-duduk sendiri dan merokok

sendiri, kenapa tidak mau bergabung dengan teman yang lain dan

dengan suster-suster disini?’

“Ya saya bisa mengerti dengan keadaan bapak?”

“Kalau begitu sekarang kita mulai saja diskusinya….kenapa bapak

M lebih suka menyendiri?”

“Bapak M tahu tidak apa yang dimaksud dengan menarik diri?”

seperti bapak M yang tidak mau bergabung dengan teman-

temannya, tidak mau keluar dari kamar, tidak mau berhubungan

dengan orang lain itu termasuk dalam menarik diri bukan?”

“apa yang menyebabkan bapak M menarik diri? Barangkali bapak M

tahu. Kalau Bapak M tidak mau keluar atau bergabung dengan

teman-temannya karena apa?” malas, marah,, keinginan yang tidak

terpenuhi (semuanya).

“Bapak M bagaimana, sekarang sudah tahu apa yang dimaksud

dengan menarik diri, nah silahkan bapak M pikirkan kira-kira bapak

M karena apa?”

Bapak M kenapa kok diam, sudah memikirkannya?, bagaimana

sekarang sudah lega kan perasaannya?”

Page 8: Sp Menarik Diri

Wah saya senang sekali bapak M mau berdiskusi dengan saya, ,

sepertinya bapak sudah mulai paham dengan pengertian menarik diri

“Nah sekarang kta sudah saling percaya, jadi bapak M tidak perlu

sungkan lagi bila ada masalah lain bisa ceritakan pada saya, bapak

maukan?”

III. FASE TERMINASI

“Bagaimana perasaan Bapak M hari ini dengan percakapan kita

tadi?”

Coba sebutkan kembali kenapa bapak M lebh suka duduk-duduk

sendiri dan tidak mau bergabung dengan teman-teman yang lain?”

Bagus sekali……

“Baiklah waktu kita sudah habis…..”Sementara sekian dulu yang

kita bicarakan hari ini?”

“Saya sangat senang dan menghargai karena bapak M sudah mau

mengungkapkan perasaannya dan mau berdiskusi sesuai kontrak

waktunya. Saya berharap ini bisa diambil hikmahnya oleh Bapak M

sehingga bisa menghindari perilaku tersebut.”

”Besuk kita ketemu kembali ya…. Dan bincang-bincang lagi tentang

keuntungan berhubungan dengan orang lain, waktunya sekitar (30

menit yang dimulai pukul 10)”

“Baiklah sementara saya pamit dulu, terimakasih sampai ketemu hari

Sabtu pagi ya pak?” Selamat Siang!”

Page 9: Sp Menarik Diri

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Menarik Diri

Pertemuan : Ke 4 (empat)

A. Proses Keperawatan

4. Kondisi Klien

Klien tenang, kooperatif, masih duduk-duduk sendiri, merokok sambil

duduk di lantai dan menyendiri.

5. Diagnosa Keperawatan

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan

menarik diri.

6. Tujuan khusus

Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)

I. FASE ORIENTASI

“Hallo, selamat pagi, Pak M?”

“Bagaimana keadaan bapak hari ini? Makan paginya habis kan?

Semalam tidurnya nyenyak tidak?”

“Oh ya…. Bagaimana semalam sudah dipikirkan tentang diskusi kita

kemarin, sudah punya gambaran tentang menarik diri atau masih ada

yang perlu ditanyakan ?”

“Hari ini sesuai dengan kontrak kita akan berbicara tentang keuntungan

berhubungan dengan orang lain selama 15 menit. Dimana kita bisa

bicara Pak? Coba pilih tempat? Bagaimana kalau di ruang TV duduk-

duduk depan?”

Page 10: Sp Menarik Diri

II. FASE KERJA

“Bagaimana perasaan Bapak M hari ini?

“ Apa yang dikeluhkan Bapak M hari ini” saya melihat pak M masih

duduk-duduk sendiri sambil merokok tadi!”

“Masih ingat apa yang akan kita diskusikan hari ini? Tidak ingat?” oh

ya.. kita akan berbincang-bincang bagaimana cara kita berhubungan

dengan orang lain kan? Bagus-bagus……!”

“Bapak M boleh tidak saya mengajak salah satu teman bapak dan

suster yang lain untuk kita saling berkenalan dan menciptakan suatu

persahabatan?”

“ Nah karena kita sudah duduk bersama, bisa Pak M mengajak kenalan

pada BapkM S dan suster Tutik? Bagus…. Sekarang Bapak M juga

mengenalkan diri dan boleh bertanya sesuatu pada teman-teman kita

hari ini?: bagus, ternyata Bapak M punya teman banyak disini.”

“Sekarang suster Dwi mau tahu, bagaimana perasaan Bapak M saat

berdekatan dengan teman lain?”

“Wah bagus sekali pak…..sekarang Bapak M menjadi mengerti

sekarang,, ternyata dengan bersama teman-teman kita jadi dekat dan

merasa senang.”

“Kalau begitu Pak M…apa keuntungan berteman atau berhubungan

dengan orang lain.”

“Coba Bapak M kasih contoh cara berhubungan dengan orang lain.

Coba nanti suster Dwi mau lihat bagaimana Bp M mau menyapa

dengan teman-teman yang lain?”

“Oh.. ya tidak terasa waktu kita sudah habis……Trimakasih karena

telah mau berdiskusi dengan saya tadi.”

Page 11: Sp Menarik Diri

III. FASE TERMINASI

Sementara ini dulu yang kita bicarakan pagi ini pak?”

Suster dwi sangat denang dan menghargai karena Bapak M mau duduk

berdekatan dengan teman yang lain meski masih diam saja, tetapi itu

sudah bagus Pak”

“Nanti siang kita bisa bertemu kembali kan Pak?” kita masih akan

berbincang cara berhubungan dengan orang lain”

“Waktunya nanti siang 15 menit saja. Bagaimana kalau kita ketemu

lagi jam 12.30 setelah makan siang.”

“Tempatnya dimana pak?, bagaimana kalau nanti kita pindah di kursi

dekat ruang tamu”

“Baiklah saya minta pamit terlebih dahulu dan sampai ketemu nanti ya

pak? Sampai ketemu nanti.”

Page 12: Sp Menarik Diri

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Menarik Diri

Pertemuan : Ke 5 (lima)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, nampak duduk bersama dengan salah satu klien yang lain

sambil merokok.

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan

menarik diri.

3. Tujuan khusus

Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)

I. FASE ORIENTASI

“Hallo, selamat pagi, Pak M?”

“Bagaimana keadaan bapak hari ini?

“ Oh ya…. Bagaimana masih ingat pembicaraan kita tempo hari, sudah

punya gambaran tentang menarik diri atau masih ada yang perlu

ditanyakan ?”

“Apakah tadi sudah saling menyapa dengan teman-teman?, Sudahkah

mengucapkan selamat pagi pada teman dan suster-suster disini?”

“Hari ini kita masih akan berbicara tentang keuntungan berhubungan

dengan orang lain selama 15 menit. Dimana kita bisa bicara Pak? Coba

pilih tempat? Bagaimana kalau di ruang TV duduk- duduk depan?”

Page 13: Sp Menarik Diri

II. FASE KERJA

“Bagaimana perasaan Bapak M hari ini?

“ apa yang dikeluhkan Bapak M hari ini” saya liat pak M masih

duduk-duduk sendiri sambil merokok tadi”

“Masih ingat apa yang akan kita diskusikan hari ini? Tidak ingat?” oh

ya.. kita akan berbincang-bincang bagaimana cara kita berhubungan

dengan orang lain kan? “

“ Bapak M boleh tidak saya mengajak salah satu teman bapak dan

suster yang lain untuk kita saling berkenalan dan menciptakan suatu

persahabatan?”

“ Nah karena kita sudah duduk bersama, bisa Pak M mengajak kenalan

pada Bapak S dan suster Tutik? Bagus…. Sekarang Bapak M juga

mengenalkan diri dan boleh bertanya sesuatu pada teman-teman kita

hari ini?: bagus, ternyata Bapak M punya teman banyak disini.

“Sekarang suster Dwi mau tahu, bagaimana perasaan Bapak M saat

berdekatan dengan teman lain?”

“Wah bagus sekali pak…..sekarang Bapak M mengerti ternyata

dengan bersama teman-teman kita jadi dekat dan merasa senang.”

“Kalau begitu Pak M…apa keuntungan berhubungan dengan orang

lain.”

“Wah memang Bapak M pintar….”

“Coba Bapak M kasih contoh cara berhubungan dengan orang lain.

Coba nanti suster Dwi mau lihat bagaimana Bp M mau menyapa

dengan teman-teman yang lain?”

“Oh.. ya tidak terasa waktu kita sudah habis……Trimakasih karena

telah mau berdiskusi dengan saya tadi.”

Page 14: Sp Menarik Diri

III. FASE TERMINASI

Sementara ini dulu yang kita bicarakan pagi ini ya pak?”

Suster dwi sangat senang dan menghargai karena Bapak M mau duduk

berdekatan dengan teman yang lain meski masih diam saja, tetapi itu

sudah bagus lho Pak”,

“Nanti siang kita bisa bertemu kembali kan Pak?” kita masih akan

berbincang cara berhubungan dengan orang lain”

“Waktunya nanti siang 15 menit saja. Bagaimana kalau kita ketemu

lagi jam 12.30 setelah makan siang.

“Tempatnya dimana pak?, bagaimana kalau nanti kita pindah di kursi

dekat ruang tamu”

“baiklah saya minta pamit terlebih dahulu dan sampai ketemu nanti ya

pak? Sampai ketemu nanti.”

Page 15: Sp Menarik Diri

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Menarik Diri

Pertemuan : Ke 6 (Enam)

A. Proses Keperawatan

7. Kondisi Klien

Klien tenang, kooperatifi, merokok sambil duduk di lantai dan

menyendiri.

8. Diagnosa Keperawatan

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan

menarik diri.

9. Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya dan

Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap:

klien-perawat, klien-perawat-klien lain, perawat-klien-kelompok,

klien-keluarga.

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)

I. FASE ORIENTASI

“Hallo, selamat pagi, Pak M?”

“Bagaimana keadaan bapak hari ini? Wah sepertinya habis keramas ya

tadi pagi? Kelihatan segar? Tadi pagi mandi dan gosok gigi tidak?

“Senang sekali melihat Bapak M mau menyapa saya dan ingat akan

nama saya, walaupun saya belum menyapa duluan”

“Hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara berhubungan

dengan teman, dengan perawat dan dengan keluarga kalau nanti mereka

datang menjenguk atau kalau dirumah? Dimana enaknya kita

berbincang-bincang Pak M? Bagaimana kalau di kursi depan saja biar

lebih nyaman, kan masih pagi, udara masih segar”

Page 16: Sp Menarik Diri

II. FASE KERJA

‘Bagaimana perasaan dan keadaan Bapak M hari ini?”

“Tadi kita sudah melakukan permainan bersama teman-teman khan?

Tadi apa yang kita mainkan? Masih ingat bagaimana cara bermain

tadi? Saya sangat senang melihat Bapak M mau bergabung dan

bermain serta menyapa teman-teman dalam permainan tadi!

“Bapak M nggak usah kawatir, karena mereka adalah teman bapak

M, jadi kalau bapak M sedang sendiri bisa tidak mengajak mereka

untuk ngobrol dan duduk bersama Bapak M? Kenapa tidak mau

ditemani?”

“Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin?”

“Bagaimana cara kita berhubungan dengan orang lain pak? Masih

ingat?”

“Nah permainan tadi sudah menunjukkan bahwa Bapak M sudah

mampu berhubungan dengan teman, dengan perawat!”.

“Bapak senang tidak dengan permainan tadi?”

“Kalau begitu mulai sekarang Bapak M mau tidak setiap ketemu

teman dan suster menyapa? Dan tersenyum dengan mereka?”

“Bapak M harus mencobanya? Seperti sekarang ini bapak M banyak

bercerita dengan Suster Dwi. Suster Dwi senang sekali….. nah mau

tidak Bapapk M juga bercerita dengan teman dan suster yang lain?”

Kenapa masih tidak mau?, Nah kalau sama suster Dwi kok mau?

Harus dicoba ya Pak M?

“Bapak M kenapa diam, sudah memikirkannya?, Kenapa? Tidak

senang menegor teman lain?”

“Ya sudah…. Untuk sementara bapak M meu menegor dan berteman

dengan siapa dulu? Mbah Dullah gak papa? Oh senang dengan Mbah

Dullah?”

Page 17: Sp Menarik Diri

“Ya tidak apa-apa, sehari satu teman ditegor, lama-lama khan

banyak temannya…. Kelihatannya Bapak M sudah capek

berbincang dengan Suster Dwi?”

Kita akhiri dulu bincang-bincang kita, dan besuk kalau kita ketemu

lagi jangan lupa menegur ya? Suster ingin lihat Bapak M menegur

yang lain seperti menegur dengan Suster Dwi.”

III. FASE TERMINASI

“Bagaimana perasaan Bapak M hari ini dengan percakapan kita

tadi?”

Coba sebutkan kembali bagaimana tadi cara kita bisa bergaul dengan

orang lain? Dengan bermain bersama khan? Dengan berbincang –

bincang juga bisa khan?”

“Baiklah waktu kita sudah habis…..”Sementara sekian dulu yang

kita bicarakan hari ini?”

“Saya sangat senang dan menghargai karena bapak M sudah mau

mengungkapkan perasaannya dan mau berdiskusi sesuai kontrak

waktunya. Saya berharap ini bisa diambil hikmahnya oleh Bapak M

sehingga bisa menghindari perilaku tersebut.”

”Besuk kita ketemu kembali ……….. Dan bincang-bincang lagi

seperti topik kita hari ini, waktunya sekitar (30 menit yang dimulai

pukul 10)”

“Baiklah sementara saya pamit dulu, terimakasih sampai ketemu hari

lagi pak?” Selamat Siang!”