sosper ga genah

12
Pertanyaan 1. Lembaga-lembaga sosial apakah yang dapat Saudara gali dari bacaan 1 dan 2, sesuai dengan kebutuhan- kebutuhan warga masyarakat yang dipenuhinya! Adakah persamaan atau perbedaannya? 2. Sebutkan norma-norma yang mengatur perilaku orang- orang itu sesuai dengan kuat atau lemah ikatan norma itu: apakah itu berupa cara atau kebiasaan, tata laku atau adat? 3. Dapatkah saudara tunjukkan dari bacaan 1 dan 2 bahwa lembaga-lembaga sosial yang saudara temukan berfungsi sebagai Kontrol Sosial? Proses atau cara apa yang berlaku? Jawaban 1. A. Bacaan 1(Kehidupan Pemuda di Kota Besar) Lembaga yang berpengaruh pada bacaan 1 antara lain lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, lembaga hukum, dan lembaga komunikasi. Lembaga-lembaga tersebut saling terkait sehingga jika ada satu lembaga yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, maka akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Jakarta menyebabkan

Upload: alfian-nineafever

Post on 06-Apr-2016

50 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ini sosper

TRANSCRIPT

Page 1: Sosper Ga Genah

Pertanyaan

1. Lembaga-lembaga sosial apakah yang dapat Saudara gali dari bacaan 1 dan 2,

sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan warga masyarakat yang dipenuhinya!

Adakah persamaan atau perbedaannya?

2. Sebutkan norma-norma yang mengatur perilaku orang-orang itu sesuai dengan

kuat atau lemah ikatan norma itu: apakah itu berupa cara atau kebiasaan, tata

laku atau adat?

3. Dapatkah saudara tunjukkan dari bacaan 1 dan 2 bahwa lembaga-lembaga

sosial yang saudara temukan berfungsi sebagai Kontrol Sosial? Proses atau

cara apa yang berlaku?

Jawaban

1. A. Bacaan 1(Kehidupan Pemuda di Kota Besar)

Lembaga yang berpengaruh pada bacaan 1 antara lain lembaga

keluarga, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, lembaga hukum, dan

lembaga komunikasi. Lembaga-lembaga tersebut saling terkait sehingga jika

ada satu lembaga yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, maka akan

berpengaruh pada kehidupan masyarakat.

Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia terutama di Pulau Jawa

dan Jakarta menyebabkan fungsi-fungsi lembaga tersebut sangat penting

dalam kehidupan masyarakat. Banyak penduduk yang melakukan urbanisasi

karena himpitan ekonomi. Sebagian dari mereka memilih untuk ke Jakarta

karena dianggap memiliki banyak peluang pekerjaan. Dengan bertambahnya

jumlah penduduk yang tidak terkendali dan kehidupan ekonomi yang tidak

sesuai dengan keinginan maka muncul istilah Kampung Miskin. Istilah

kampung miskin disini adalah kampung yang lingkungannya kumuh, keadaan

prasarana, kesehatan masyarakatnya rendah, sanitasi buruk, sampah

menumpuk, dan prasarana jalan yang sudah rusak dan jelek. Disini, peran

lembaga kesehatan, lembaga pendidikan dan peran pemerintah sangat penting.

Page 2: Sosper Ga Genah

Karena bagi mereka yang tinggal di kampong tersebut memiliki pikiran

bahwa kehidupan mereka adalah buruk tetapi tak kuasa merubah dan tidak

ada tempat lain yang lebih baik sehingga kebanyakan mereka hanya pasrah

terhadap apa yang diberikan oleh Tuhan.

Kebudayaan yang tercipta antara masyarakat di desa dan di kota juga

berbeda. Di kota, masyarakat bergotong royong dalam hal membangun jalan-

jalan dan sekolah. Sedangkan di desa gotong royong dilakukan dalam

kegiatan pemakaman, pengolahan lain dan lain-lain. Kehidupan masyarakat di

desa maupun di kota sangat bergantung dari kelompok sosialnya. Bagi mereka

yang berkelompok dengan orang kalangan penting akan berbeda denga

masyarakat yang berkelompk dengan kalangan biasa.

Peran masing-masing lembaga saling mempengaruhi. Yang pertama

adalah lembaga keluarga. Lembaga keluarga adalah lembaga yang paling

sederhana dan paling berperan dalam pembentukan karakter. Yang mana

pembentukan karakter ini akan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Baik

buruknya tinglah laku seseorang tergantung dari lembaga kecil ini. Misalnya,

sewaktu kecil orang tua mengajarkan kepada anaknya makan menggunakan

tangan kanan. Hal ini aka terus terbawa sampai ia dewasa. Jadi, lembaga

keluarga berperan untuk membentuk kepribadian individu agar dapat diterima

oleh masyarakat luas.

Lembaga pendidikan disini merupakan lanjutan dari lembaga keluarga.

Seorang individu menerima pelajaran formal pertama di tingkat sekolah dasar

yang sangat penting untuk ke depannya. Kriteria kampung miskin dapat

dilihat dari tingkat pendidikan terakhir masyarakatnya. Semakin rendah

tingkat pendidikan akhir, maka masyaraktnya akan semakin sedikit

pengetahuan. Padahal, di zaman yang semakin modern ini, pendidikan sangat

penting. Banyak perusahaan dan pabrik yang merekrut pekerja dengan lulusan

minimal Sarjana. Bagi mereka yang hanya lulusan SMA, SMP atau SD

mayoritas bekerja sebagai penjaga toko, pemulung, buruh tani, dan pemungut

beling. Dengan mata pencaharian yang sedemikian rupa, sedikit kemungkinan

Page 3: Sosper Ga Genah

masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya. Karena mayoritas dari

mereka hanya memikirkan kehidupan untuk hari ini. Hal ini dikarenakan

kurangnya pengetahuan. Jadi, pendidikan salah satu faktor penentu

kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, peran lembaga pendidikan harus

dioptimalkan supaya Indonesia memiliki generasi-generasi penerus yang

bermutu.

Selanjutnya yaitu lembaga kesehatan. Kriteria yang lain adalah dari

segi kesehatan. Lembaga kesehatan sudah semakin terjangkau saat ini.

Terutama di kota-kota besar yang banyak rumah sakit, klinik, dan lembaga

kesehatan lain. Sedangkan di desa, lembaga kesahatan yang ada adalah

polindes, puskesmas dan dukun. Tingkat kesadaran akan kesehatan

masyarakat di kota lebih tinggi daripada tingkat kesadaran kesehatan

masyarakat di desa. Hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan di masyarakat

desa. Jadi, lembaga kesehatan dan lembaga pendidikan saling terkait satu

sama lain.

Lembaga lain yang berperan dalam bacaan 1 adalah lembaga hukum.

Hal ini banyak terjadi di daerah perkotaan. Biasanya masyarakat yang

melakukan urbanisasi ke Jakarta bermatapencaharian sebagai pedagang kaki

lima di tempat-tempat yang dilarang oleh pemerintah. Hal ini berarti sudah

termasuk dalam pelanggaran hukum. Sehingga perlu adanya lembaga hukum

yang berperan aktif. Selain itu, pemudah-pemuda di kota banyak yang

berkelompok di kelab-kelab malam yang terkadang tidak memperhatikan

norma dan etika. Disini peran lembaga hukum sangat penting dalam menjaga

dan menertibkan masyarakat.

Selain lembaga diatas, ada juga lembaga komunikasi dan informasi.

Pada bacaan 1, komunikasi sangat berperan penting bagi pemuda kota

maupun desa. yang membedakan adalah pada jenis komunikasinya. Pemuda

di kota cenderung menggunakan media sosial untuk berkomunikasi.

Sedangkan pemuda di desa mayoritas masih menggantungkan komunikasi dan

informasi dari radio. Meskipun demikian, penyerapan informasi melalui radio

Page 4: Sosper Ga Genah

oleh pemuda di desa juga disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan

kepentingan. Bagi masyarakat desa, siaran-siaran pengetahuan kurang mudah

dicerna karena tingkat pendidikannya. Selain itu, mereka menganggap bahwa

siaran tersebut tidak cocok dan lebih cocok bagi orang-orang terpelajar.

Sehingga dapat dikatakan komunikasi dan informasi di desa masih

paternalistik. Hal ini sangat berbeda dengan fenomena di kota yang

menggantungkan komunikasi dan informasi secara meluas dengan bantuan

media sosial. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan

kepentingan-kepentingan yang mengharuskan mereka memperoleh informasi

sebanyak mungkin. Jadi, lembaga komunikasi dan informasi pemuda di kota

lebih berkembang daripada pemuda di desa.

B. Bacaan 2 ( Pola Perdagangan dan keuangan dalam pemasaran tani di jawa)

Lembaga yang berpengaruh pada bacaan 2 diantaranya adalah

lembaga lembaga ekonomi dan lembanga keuangan serta lembaga

kebudayaan. lembaga ini saling mendukung untuk meningkatakan kegiatan

distribusi dan pemasaran hasil pertanian dalam bentang desa hingga

perkotaaan.

Dengan semakin meningkatnya produksi hasil pertanian, pemasaran

hasil pertanian dalam pasar menjadi semakin penting untuk diperhatikan.

Kebutuhan ini berakibat dengan berkembangnya rantai-rantai perdagangan

baru. Sistem perdagangan ini membentuk suatu peranan-peranan baru dalam

perdagangan produk-produk pertanian. Peranan tersebut akan diisi oleh suatu

lembaga sosial yang akan memfasilitasi kegiatan perdagangan dan kegiatan

ekonomi masyarakat. Lembaga inilah yang nantinya akan membentuk pola-

pola perdagangan dengan spesialisasi dan pembagian pekerjaan yang berbeda

serta mengatur sistem pemasaran produk pertanian masyarakat.

Kelembagaan yang diperlihatkan pada bacaan dua adalah lembaga

yang berkaitan dalam memberikan jasa pemasaran dan ekonomi pada

msayarakat. Lembaga yang dimaksud berupa lembaga produksi, distribusi dan

Page 5: Sosper Ga Genah

konsumsi. Pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa dipenuhi sesuai urutan

kelembagaan diatas. masing-masing lembaga memiliki fungsi-fungsi dasar

sebagai pembentuk sistem ekonomi masyarakat terutama di Jawa.

Lembaga produksi pada mulanya merupakan lembaga penghasil

produk-produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Lembaga-

lembaga ini dapat terdiri dari kelompok tani atau kumpulan-kumpulan orang

yang mehasilkan suatu barang untuk kosumen. Kelembagaa produksi ini

nantinya akan dibantu oleh lembaga distribusi sebgai penyalur sehingga

terbentuk mata rantai penyampaian jasa maupun baramg terhadap kosumen.

Para produsen ini tahu bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan jika

barang-barangnya diurus secara efisien. Para pedagang nantinya akan

mengadakan keseimbangan antara persediaan dan permintaan di pasar.

Kosumen yang kali ini dideskripsikan sebagai lembaga keluarga,

memiliki fungsi untuk dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarga tersebut.

Pemenuhan kebutuhan didapatkan dari penyalur-penyalur barang melalui

pedagang-pedagang yang membentuk suatu lembaga distribusi. Pedagang ini

terdiri dari pedagang tingkat pertama, pedagang tingkat kedua dan para

tengkulak yang merupakan agen distribusi barang kepada kosumen. Mereka

demikian memberikan jasa-jasanya kepada kosumen berupa penyaluran

kebutuhan keluarga dan membentuk sistem pasar.

Kebudayaan masyarakat jawa dapat mendefinisikan sistem pasar itu

sendiri. Mereka tidak menggambarkan sistem ini sebagai jasa-jasa para

lembaga distribusi sebagaimana yang dilakukan disini. Mereka

menggambarkannya melalui resiko-resiko yang ditempuh para distributor

dalam mengambil resiko. Sudah menjadi hal yang umum jika penilaian

keadaan pasar melalui lembaga distibusi dilakukan sejara tidak wajar untuk

mendapatkan keuntungan. Orang jawa secara umum tidak memberikan arti

secara jelas mengenai sistem pasar, tetapi mereka tahu akan sukar hidup tanpa

pasar. Oleh karena itu jasa-jasa para lembaga dstribusi akan selalu dianggap

Page 6: Sosper Ga Genah

kedudukan sah dalam mendapatkan pendapatan kecuali mengalami perubahan

yang drastis.

Masuknya pelaku-pelaku usaha sebagai lembaga distribusi di pasar

menjadi lebih mudah. Keuntungan yang bisa didapatkan menarik orang untuk

berkecimpung dan menjadi pedagang. Hal ini menimbulkan berbagai

persaingan yang terjadi antar lembaga.

Masing-masing pedagang membutuhkan modal untuk masuk kedalam

bidang ekonomi. Pemenuhan modal ini dapat dipenuhi melalui lembaga-

lembaga keuangan yang memberikan jasa peminjaman modal kepada

masyarakat. Lembaga ini dapat berupa pribadi seseorang seperti ceti-ceti

(money lenders) maupun suatu organisasi kompleks seperti bank pasar milik

pemerintah. Peminjaman modal ini hanya untuk para pedangang. Peminjaman

akan memnggunakan sistem bunga yang dibebankan kepada masing-masing

individu peminjam.

keberadaan lembaga-lembaga ekonomi ini tidak akan terpisah terhadap

lembaga keuangan. Kegiatan ekonomi pasar dibentuk atas kerjasama antar

lembaga yang saling membutuhkan. Pasar akan selalu berupa sistem

penyaluran kebutuhan kosumen akan produk produsen.

2. Norma memiliki 4 pengertian, mulai dari yang paling Lemah sampai yang

Terkuat, yakni :

1. Cara (Usage) menunjuk pada suatu bentuk perbuatan

2. Kebiasaan (Folkways) adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam

bentuk yang sama

3. Tata Kelakuan (Mores) merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai

cara berperilaku

4. Adat Istiadat (Custom) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat

integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Ada sanksi

penderitaan bila dilanggar.

Dalam bacaan tersebut paling banyak membahas tentang norma yang

berupa cara dan kebiasaan, seperti yang terurai sebagai berikut.

Page 7: Sosper Ga Genah

Biasanya dalam melakukan pekerjana perdagangan kaum laki-laki

yang mengangkut hasil-hasilnya dengan sepeda, kelihatan mengerjakan secra

tetap selama waktu tertentu. Pada pedagang keliling lainnya adalah orang-

orang tani yang berdagang hanya untuk menambah pendapatan dikala terdapat

kekendoran dalam kegiatan-kegiatan pertanian. Sedangkan wanitanya yang

membawa sayur dan buah-buahan, dari desanya sendiri atau desa tetangganya

ke pasar terdekat, atas dasar sambilan (part time), adalah orang yang paling

tidak memiliki suatu spesialisasi dari semua orang yang berhubungan dengan

pasaran.

Menurut pandangan orang Jawa, adalah suatu hal yang realistis, bahwa

jika para pedagang tidak menilai keadaan pasar dengan wajar, mereka tidak

akan beruntung, sekalipun mereka mengangkat barang-barangnya ke tempat-

tempat yang jauh letaknya atau berapa lamapun mereka menyimpannya atau

betapa mudahnya mereka membeli secara besar-besaran, menyusun sesuai

dengan mutu atau menstandarisasi dan memecahnya dalam satuan-satuan

yang kecil untuk dijual.

Adanya persaingan bebas antara pedagang, maka harga-harga yang

paling baik akan diteruskan kepada mereka. Para petani mungkin tidak akan

mengerti liku-likunya persaingan, tetapi mereka telah belajar selama bertahun-

tahun bahwa lebih baik menyuruh orang lain melakukan pemasaran barang-

barangnya.

Cara hidup yang mistik dan menarik diri dari keduniawian cenderung

untuk lebih mengurangi penghargaan terhadap kedudukan para pedagang

daripada terhadap kedudukan petani dan lain-lain produsen. Yang mendasarka

cara hidup yang demikian itu, adalah populer di Jawa. Sebaliknya kerena

orang Jawa tidak suka kepada ekstremitas, maka cita-cita mereka diselubungi

oleh penglihatan yang praktis. Oleh karena itu, maka mungkin sekali bagi

perdagangan akan selalu dianggap sebagai kedudukan yang sah, kecuali kalu

sikap orang Jawa tidak mengalami perubahan-perubahan yang drastis.