sop terapi radiasi

Download Sop Terapi Radiasi

If you can't read please download the document

Upload: vannyanoy

Post on 29-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PROSEDUR PENGOBATAN TUMOR DENGAN RADIASI

PROSEDUR PENGOBATAN TUMOR DENGAN RADIASI

KARSINOMA CERVICS UTERI

1.Tingkat klinik, klasifikasi IFGO 1971.

a.Tingkat klinik 0-Karisoma in situ, karsinoma

intraepitelial tidak dimasukkan ke statistik hasil pengobatan.

b.Tingkat kliniik I-Proses keganasan terbatas pada cervix (penyebaran kecorpus uteri tidak mempengaruhi tingkat klinik

I.a- Terdapat mikroinvasif (Early strumal invasion).

I.b- Proses secara klinis invasif

c.Tingkat klinisII-Proses sudah keluar dari cervix, tetapi belum mencapai dinding panggul atau 1/3 distal vagine

II.a.- Parametrium masih bebas dari proses

II.b- Sudah terdapat proses di parametrium.

d.Tingkat klinik III-Proses sudah mencapai dinding panggul (pada pemeriksaan rektal tidak ditemukan daerah bebas antara proses di cervix dan dinding panggul) dan atau 1/3 distal vagina sama kasus dengan hidronefrosis atau ginjal yang berfungsi.

III.a-Tidak ada penyebaran kedinding panggul.

III.b-Penyebaran ke dinding panggul ada hidronefrosis atau ginjal yang tak berfungsi.

e.Tingkat klinikIV-Proses sudah keluar dari panggul kecil atau secara klinis sudah mengenai mukosa buli-buli atau rektum.

IV.a-Penyebaran ke organ-organ sekitar.

IV.b-Penyebaran kerorgan-organ jauh.

2.Pengobatan carcinoma cervix :

a.Tingkat I sampai II/a dilakukan total histerektomi + salfingooferetomi bilateral, kecuali pada kasus tumor cevix besar (barrel shape, usia, berat badan lebih penyakit-penyakit lain)

b.Pengobatan radiasi

1)Tingkat I Iia :

a)Yang dioperasi diberikan eksternal radiasi whole pelvis dosis 4600 cby ( 23 x 200 cGy ) ditambah 2 x afterloading ovoid saja.

b)Yang tidak dioperasi, diberikan radiasi ekxterna 500 cgy ditambah afterloading lengkap 2 x 850 cc dititik A. Bila tumor cervix masih besar atau erosi hebat maka afterloading dapat diganti booster radiasi eksterna dengan dosis 10 x 200 cGy (200cGy).

2)Untuk pasien Carsinoma cevix tingkat klink Iib Iva diberikan radiasi eksterna 500 Cgy ( 25 x 200 cGy ) dan dilihat reaksi radiasi. Bila parametrium kanan / kiri menjadi lemas 1/3 medial, dilanjutkan afterloading lengkap 2 x 850 cGy dititik A. Bila tak ada reaksi / parametrium masih kaku / 2/3 lateral maka diberikan booster radiasi eksterna / boc sistim 10 x 200 cGy (200Cgy).

3)Untuk pasien Cacinoma cevix tingkat klinik Ivb, hanya diberikan palliatif ekxternal radiasi whole pelvis 25 x 200 (= 500cGY)

3.Lapangan radiasi eksterna whole pelvis.

a.Batas atas : V lumbal 4-5

b.Batas bawah : bawah symphysis pubis.

c.Batas kanan/kiri : 2-4 cm luar garis innominata

Untuk tingkat klinik 1-Iib, blok sakrum saja. Bila tumor besar sakrum dimasukkan dalam lapangan radiasi.

d.Pengobatan sitostatika oleh bagian kandungan.

II.KARSINOMA NASOFARING

1.Karsinoma nasofaring dibagi :

a.Karsinoma sel skuamosa dengan gradasi baik, seang buruk.

b.Karsinoma non keratinisasi.

c.Karsinoma tak berdifferensiasi (undiferentiated).

2.Penentuan stadium dipakai sistim TNM, menurut UICC 91978)

a.T=Tumor primer

b.TO=Tidak tampak tumor

c.T1=Tumor terbatas pada satu lokasi saja (lateral, posterior,

ataulainnya)

d.T2=Tumor terdapat pada 2 lokasi atau lebih tetapi terbatas pada nasofaring.

e.T3=Tumor telah keluar dari rongga nasofaring, kerongga hidung, orofaring dan sekitarnya

f.T4=Tumor telah keluar dari nasofaring dan telah merusak tulang tengkorak, atau mengenai syaraf otak.

g.Tx=Tumor tidak jelas besarnya karena pemeriksaan tidak lengkap.

h.N=Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) regional.

i.No=Tidak ada pembesaran.

j.N1=Terdapat pembesaran tetapi homolateral dan masih dapat digerakkan.

k.N2=Terdapat pembesaran kontralateral / bilateral, masih dapat digerakkan.

l.N3=Terdapat pembesaran baik homolateral, kontralateral/bilateral yang sudah melekat pada jaringan sekitarnya.

n.Mo=Tidak ada metastasis jauh.

o.M1= Terdapat metastasis jauh.

p.Std I=T1, No, Mo.

q.Std II=T2, N2, Mo.

r.Std III=T1/T2/T3, N1, Mo

T3, No, Mo

s.Std IV=T4, No/N1, Mo

T1/T2/T3/T4, N2/N3, Mo

T1/T2/T3/T4, No/N1/N2/N3, Mx

3.Batas lapangan radiasi

a.Batas atas dasar tengkorak, termasuk sella tursica.

b.Batas bawah: Tepi atas kartilago tiroid.

c.Batas depan: dibelakang bolamata dan didepan koana

d.Batas belakang: Tepat dibelakang meatus akustikus eksternus.

4.a.Pengobatan radiasi eksterna diberikan lapangan atas kanan kiri dosis 6000-6600 cGy, serta lapangan supraclavicula 400 cGy, diberikan perfraksi 200 cGy.

b.Untuk tumor yang besar pemberian radiasi eksterna dari depan dan belakang.

c.Setelah radiasi eksterna 4000 cGy, dapat diberikan radiasi interna (afterloading) yang bertujuan memberi dosis tinggi pada daerah nasofaring, dosis 2 x 1500 cGy, 1,5 cm dari sumber applikator. Diberikan 1-2 minggu setelah radiasi eksterna. Radiasi interna ini bukan untuk kelenjar getah bening.

d.Untuk infiltrasi karsinoma ke sinus-sinus paranasalis dapat diberikan radiasi eksterna langsung dari depan

5.Efek samping yang dapat terjadi pada radiasi eksterna karsonoma Nasofaring.

a.Mual

b.Sukar menelan (esofagitis)

c.Stomatitis

d.Gigi gangren

e.Trismus

f.Dermatitis

III.CA. PAYUDARA

1.Klasifikasi stadium menurut UICC 1987

a.Std I= T1a, No atau N1a, Mo

T1b, No atau N1a, Mo

b.Std II= To, N1b

T1a, N1b

T1b, N1b

T2a, No atau N1a

T2a, N1b

T2b, N1b

c.Std III=Setiap T3 dengan setiap N

Setiap T4 dengan setiap N

Setiap T1 N2

Setiap T1 N3

d.Std IV=Setiap T1 N dengan M1

2.Tumor Primer :

a.Tis=- Karsinoma in situ

- Karsinoma intra ductal belum infiltrasi

- Penyakit Paget dari putting tak teraba massa

- Tidak teraba massa

b.T1=- Tumor kurang dari 2 cm

- T1a= Tumor< 0,5 cm

- T1b= Tumor 0,5 - < 1 cm

- T1c= Tumor1 -< 2 cm

- T2= Tumor2 5 cm

- T3= Tumor> 5 cm

- T4= Berbagai ukuran tumor, dengan perluasan kedinding dada atau kulit

- T4b=Melekat ke kulit antara lain Oedem/ infiltrasi / ulcerasi/ peau de orange, setelit nodule homolateral

- T4c=T4a dan T4b

- T4d= Karsinoma infiltrasi

- Tx=Tidak ditemukan pembesaran kelenjar dengan pemeriksaan lazim

3.Kelenjar regional N O

N 1

N2

Nx

4.Kebijakan pengobatan radiasi

a.Pasca Operasi :

1)Bila tumor pada kwadran medial kelenjar mammaria interna dimasukan, sedangkan batas tepi medial, adalah garis parasternal kontralateral.

2)Bila tumor pada kwadran lateral, batas medial adalah garis mid sternal.

b.Sasaran : payudara, axilla supra clavicula homolateral, dengan dosisi : 5000 cGy.

c.Bila N1 :

1)Total dosisi payudara di aksila homolateral 6-7000 cGy.

2)Untuk karsinoma payudara stadium lanjut yang tidak dioperasi, diberikan radiasi paliatip 5000 cGy. Untuk mengurangi penderitaan pasien nantinya diberikan radiasi eksternal 3 lapngan payudara, axilla dan supraclavicula homolateral, serta tempat metastasis lainnya.

PENGOBATAN MEDULLOBLASTOMA

1.Medulloblastoma adalah tumor ganas infiltratif yang berasal dari jaringan penyokong (glial element, primitive rest on the medullary germ).

Tumor ini sangat ganas, timbulnya cepat, bersifat selluler dan membentuk rosette serta melakukan infiltrasi ke jaringan sekitarnya dan juga dapat menyebar ke ruangan subarachnoid melalui liquor cerebrospinalis.

Predileksi tumor ialah : cerebellum, dan karena sifat infiltratifnya maka sangat mudah menekan sistim ventrikel menyebabkan hidrocefalus.

2.Stadium Tumor

Tidak mungkin dilakukan karena sifat tumor tersebut.

3.Pengobatan

a.Operasi :

1)Untuk mengurangi tekanan otak (Hidrocefalus)

2)Membuang tumor sebanyak mungkin.

b.Radiasi :

1)Radiasi cerebrum/cerebellum dan medulla spinalis

2)Pesawat Telecobalt 60

c.Dosis : Kuratif

1)Usia kurang 2 tahun, diberikan 3000 cGy dalam 5 minggu, booster 1500 cGy, tergantung tumor (2 minggu kemudian).

2)Usia 2 tahun / lebih diberikan 3500 cGy dalam 5 minggu, ditambah 1500 cGy pada bekas tumor 2 minggu kemudian.

2.Paliatif.

a.Pada penderita residif atau tumor yang luas.

b.Lapangan radiasi terbatas pada tumor yang mengganggu.

c.Dosis = 3000 cGy dalam 5 minggu.

d.Kemoterapi tidak memberikan hasil yang baik.

A.JENIS KEGIATAN YANG DIKERJAKAN DI BAGIAN RADIOTERAPI.

1.Pemeriksaan Fisik.

a.Pre radiasi.

b.Selama radiasi.

c.Pasca radiasi (follow up)

2.Persiapan radiasi.

a.Membuat marker langsung pada pasien.

b.Simulator.

3.Perencanaan radiasi.

a.Manual planning.

b.Computerized treatment planning system.

4.Pelaksanaan radiasi.

a.Radiasi ekstern.

b.Brachy terapi after loading.

5.Pencatatan dan penyimpanan data-data pasien yang di radiasi.

6.Pengukuran calibrasi pesawat radiasi.

7.Pemeliharaan pesawat dan peralatan radiasi yang ada.

B.SKEMA PELAYANAN PENDERITA.

ADMINISTRASI PASIEN

1

POLIKLINIK

2

PESAWAT

3

SIMULATOR

4

AFTERLOADING

5

Keterangan:

1.Administrasi :

a.Pasien baru/lama

b.Status penderita

1)ABRI/Keluarga

2)Askes

3)Swasta

c.Penyelesaian administrasi/biaya

d.File (penyimpanan status penderita)

2.Poliklinik :

a.Pemeriksaan penderita apa dapat dilakukan radiasi luar/ tidak.

b.Penentuan dosis radiasi, tehnik radiasi dan pesawat yang hendak dipakai

c.Konsultasi :

1)Penjelasan mengenai mradiasi yang akan diberikan sera efek sampingnya.

2)Hal-hal yang perlu diperhatikan selama mendapat radiasi

3)Pemberian obat-obat simtomatis dan vitamin-vitamin.

4)Apakah penderita perlu mendapat pengobatan lain seperti chemoterapi

5)Perlunya kontrol secara teratur setelah selesai radiasi.

3.Pesawat :

a.Disini diberikan radiasi sesuai rencana radiasi untuk setiap penderita.

b.Radiasi diberikan pada hari Senin sampai dengan Jumat sebesar 200cGy/fraksi.

1)Clinac-18 (computer liner accelator) yang memmpunyai :

a)Sinar foton 10 mv.

b)Sinar elektron : 6, 9, 12, 15 dan 18 ev

2)Cobalt 60 : yang memiliki sumber radiasi : 10.000 curie dan meluruh, waktu paruh (Half life) 5,3 tahun

3)Stabilipan :

a)Dermopan

b)UKG

c)After Loading

d)Pesawat simulator

4.CT-Simulator dan Simulator :

Disini ditentukan luas lapangan radiasi untuk penderita keganasan seperti Ca Cervix, Ca nasofaring, Ca paru dll, sesuai dengan pesawat yang akan digunakan (Linac atau Cobalt).

C.PERSIAPAN RADIASI.

1.Seorang penderita kanker yang akan diradiasi harus memenuhi syarat :

a.Keadaan umum yang memungkinkan :

1)Temperatur tidak lebih 380 C (febris)

2)Parameter laboratorium darah

a)Hb minimal 10 gr

b)Leukosit 3000

c)Trombosit 90.000

b.Lokal : Lukla operasi harus kering biasanya 1-2 minggu post op, kecuali bila terinfiltrasi tumor.

c.Untuk Ca nasofaring/mulut, gigi yang rusak harus dicabut dulu sebelumnya.

D.HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA PENYINARAN

1.Lokasi penyinaran harus dijaga tetap kering, jangan digosok dengan salep-salep mengandung logam, sebaiknya dibedaki dengan bedak bayi.

2.Tanda-tanda (marker) jangan hilang

3.Banyak istirahat

4.Tingkatkan gizi penderita dengan Vitamin-vitamin, makan bergizi dan lain-lain

5.Untuk penderita kanker intra abdomen/pelvis sebaiknya tidak makan makanan berlemak/pedas.

6.Untuk penderita kanker oral/nasofaring/laring :

a.Banyak minum

b.Makan/minum juice

c.Menjaga kebersihan mulut.

E.HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN SETELAH / POST RADIASI

1.Lokasi penyinaran jangan kena air + 1 minggu setelah radiasi

2.Kontrol secara teratur dan diikuti dengan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan, USG, Bone Scintigrafi, biopsi, tumor Marker dan lain-lain.

F.PENDERITA-PENDERITA YANG PERLU RADIASI CITO

1.VCSS ( Vena Cava Superior Syndrome)

2.Perdarahan yang banyak a.l : Ca Cervix

3.Obstruksi jalan nafas

4.Metastasis pada collumna vertebra.

5.Fraktur patologis

6.Tumor Retrobulbar yang cepat tumbuh yang dapat menyebabkan kebutaan.

F.MACAM PEMBERIAN RADIASI

1.Preoperasi/prebiopsi radiasi :

a.Tujuan :

1)Untuk mengecilkan tumor a.l : limfoma.

2)Mencegah mikrometastasis

b.Dosis : Total dosis 1000 3000 cGY : operasi dilakukan 1-4 minggu setelah radiasi.

2.Post operasi radiasi :

a.Tujuan : kontrol lokal daerah operasi dan sekitarnya .

b.Dosis : total dosis 4000 6000 cGy.

Radiasi dilakukan + 2 minggu setelah operasi dengan harapan luka operasi kering, bila tidak didahulukan radiasi lapangan sekitarnya (KGB) lebih dahulu.

5.After loading :

Penyinaran dalam/intra cavitar/hanya dapat untuk Ca cervix setelah pemberian radiasi luar dengan terpenuhi syarat-syarat untuk after loading. After loading Ca Cervix ada 2 :

a.Lengkap

b.Ovoid saja.