solusi september 2012

Upload: andreas-selamat-ranto-nababan

Post on 02-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    1/30

    SOLUSISo

    lid&Solutif

    No. 3 Vol. 2 S eptember 2012

    Majalah PengawasanISSN:

    2088

    -0073

    Menuju Era Keemasan Produksi Dalam Negeri

    Made in Indonesia is Better for Us

    Tindak LanjutHasil Pengawasan

    REKO

    MEND

    ASI

    B4T, Komitmen pada KemandirianBangsa dan Pelayanan Masyarakat

    Kawasan Industri ModernDemi Indonesia yang Lebih Baik

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    2/30

    Peng awasa n tida k hany a sek adar mengangkat tema tentang tindak lanjut hasil

    pelaksanaan pengawasan belaka, apalagi jika pengawasan sebagai laporan utama.

    hanya sekadar untuk mencari-cari kesalahan. Selain laporan utama yang berkaitanPenga wasan d imul ai dari p eren cana an, dengan pengawasan, kami juga menyajikan

    pelaksanaan, pelaporan dan ak hirnya tindak laporan khusus seputar sektor industri. Kali ini

    lanjut dari hasil pengawasan. Tindak lanjut hasil kami mengulas tentang prospek dan per-

    peng awasa n dimak sudk an agar audi ti masalahan pengembangan kawasan industri.

    melakukan langkah-langkah perbaikan sesuai Pada edisi ini kami mengetengahkan

    dengan rekome ndasi yang disam paika n rubrik baru yang kami beri nama Garis Bawah.

    auditor. Tindak lanjut itu sendiri bertujuan Rubrik ini merupakan informasi atas peristiwa-

    untuk perbaikan dan peningkatan kualitas tata peristiwa yang terkait dengan upaya pene-

    kelola pemerintahan yang baik dan bersih. gakan good governancedan clean government,

    Walau bertujuan untuk perbaikan dan seperti pemberan tasan korupsi, pe layanan

    peningkatan kualitas manajemen, namun pada publik , peningk atan peran pengawasa n,

    kenyata annya tidak seluru h auditi segera reformasi birokrasi dan sebagainya yang pantas

    menindaklanjuti hasil temuan dan reko- digarisbawahi. Peristiwa-peristiwa menarik

    mendasi yang disampaikan baik oleh aparat tersebut kami kutip dari berita-berita media

    pengawasan intern maupun ekstern secara massa terbitan tiga bulan terakhir. Dengancepat dan tuntas. BPK bahkan mencatat dalam menggarisbawahi peristiwa-peristiwa tersebut

    Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) kami berh arap a parat birok rasi d apat

    Semester II-2011, sekitar 41 persen temuan BPK terinspirasi untuk meningkat kan kualitas

    belum ditindaklanjuti. pelayanannya kepada publik.

    Mengingat pentingnya pelaksanaan Akhirnya, untuk Anda semua kami

    tin dak l anj ut h asil pen gawa san , ba ik ucapkan selamat membaca.

    pengawasan intern maupun ekstern, bagi

    peningkatan kualitas kinerja instansi peme-

    rintah maka Majalah Pengawasan SOLUSIkali ini

    SOLUSI September 2012

    Secangkir Kopi

    3

    Edwardsyah Nurdin

    Tentang

    Tindak

    Lanjut

    Mari Kita SemuaMenghemat Penggunaan BBM

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    3/30

    Pelindung

    DR. Ir. Imam Haryono, M. Sc.

    Inspektur Jenderal

    Pimpinan Umum/Penanggung JawabDrs. Kris Widiarso, MA

    Sekretaris Itjen

    Dewan Pembina

    Inspektur I

    Inspektur II

    Inspektur III

    Inspektur IV

    Pemimpin Redaksi

    Drs. Singgih Budiono

    Redaktur Pelaksana

    Ir. Liliek Widodo, MSi

    Yulia Astuti, ST

    Edwardsyah Nurdin, B.Sc.

    Trinanti Sulamit, S.I.Kom.

    Dyan Garneta Paramita Sari, S.T.P.

    Editor

    Ciendy Martha Gayatri, ST.

    Denny Chandra, S.Kom.

    Hariadi Amri, SH.

    Desain Grafis

    Arga Mahendra, SH.

    Fotografer

    Y.L. Didid Kristiawan, S.T.

    Ginanjar Mardhikatama, SE

    Tenaga Sekretariat

    Agung Tri Utomo, A.Md.

    Afininda Siti Murni, A.Md.

    SOLUSIMajalah Pengawasan

    Alamat RedaksiInspektorat Jenderal Kementerian PerindustrianJL. Gatot Subroto Kav.52-53 Lt. 4 Jakarta 12950

    Telp : 021 - 5251108Email : [email protected]

    Diterbitkan oleh :

    Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian

    Majalah Pengawasan SOLUSI

    Terbit Per Triwulan

    Redaksi menerima tulisan berupa opini /

    saran / kritik / komentar / foto ke alamat E-

    mail redaksi : [email protected]

    ISSN : 2088 - 0073

    Majalah Pengawasan SOLUSI versi pdf dapat diunduh dari

    www.kemenperin.go.idwww.kemenperin.go.id

    4 5

    Jendela Kita

    6

    50 53

    9

    1840

    SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Penyelesaian

    Tindak LanjutHasil Audit

    Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

    Menyorot

    Koin KPKdan Popularitas

    Istighfar,

    Sistem yangHebat,

    Pengawasanyang Tepatdan Ganjaranyang Berat

    Balai Besar

    Bahan dan Barang

    Teknik (B4T)

    Komitmen pada

    Kemandirian

    Bangsa dan Pelayanan

    Masyarakat

    KawasanIndustri Modern,

    Demi Indonesiayang Lebih Baik

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    4/30

    6 7

    Inspektur Jenderal BicaraInspektur Jenderal Bicara

    SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Aparat Pengawasan Intern Pemerintah kinan risiko/kerugian yang harus dihadapi oleh

    (APIP) mempunyai tugas dan fungsi antara lain auditi karena kondisi yang tidak sesuai dengan

    melaksa nakan pe ngawasan in tern mela lui kriteria. Atas temuan tersebut auditor mem-

    audit, evaluasi, reviu, pemantauan, konsultasi, berikan Rekomendasi, yaitu saran yangsosialisasi dan sebagainya di lingkungan diberikan kepada auditi untuk perbaikaninstitusinya. Keberhasilan dari peran dan tugas terhadap kondisi yang ada yang tidak sesuaitersebut salah satunya ditunjukkan oleh dengan kriteria.kecenderungan berkurangnya jumlah temuan Kegiatan audit terdiri dari tahap peren-hasil pengawasan. Temuan adalah hal-hal yang canaan, pelaksanaan, pelaporan, tindak lanjutberkaitan dengan pernyataan tentang fakta, dan evaluasi. Tindak lanjut adalah suatu prosesproses membandingkan antara apa yang untuk menentukan kecukupan, keefektifan danseharusnya dan kenyataan yang ada; dengan ketepatan waktu, tindakan-tindakan koreksimendasarkan pada aspek-aspek yang terkait yang dilakukan oleh auditi terhadap rekomen-dengan kondisi, kriteria, penyebab, akibat dan dasi dari temuan hasil pengawasan. Salah satu

    rekomendasi. indikasi keberhasilan audit tercermin dariKondisi adalah berbagai bukti nyata percepatan penyelesaian tindak lanjut temuan

    (evidence) yang ditemukan auditor dalam hasil audit oleh pimpinan auditi. Setiap

    pimpinan wajib memahami langkah-langkahpelaksanaan audit; Kriteria yaitu berbagaiyang diperlukan dalam menuntaskan hasilstandar, ukuran/harapan yang digunakanpengawasan, agar setiap rekomendasi hasildalam melakukan evaluasi/verifikasi; Penye-audit dapat ditindaklanjuti secara cepat, tepatbabmerupakan alasan yang dikemukakan atasdan benar. Hal ini dapat dicapai apabila semuaterjadinya perbedaan antara kondisi danpihak yang terlibat peduli dan bertanggungkriteria; sedangkan Akibat adalah dampak

    jawab dalam merespon hasil audit.yang timbul dari adanya perbedaan, kemung-

    temuan yang belum ditindaklanjuti. FaktorPenyelesaian Tindak Lanjut Kurang Optimalyang menjadi penyebab rendahnya atau belumTerkait dengan penyelesa ian tindakdicapainya penyelesaian tindak lanjut antaralanjut hasil pengawasan, maka perlu dilak-lain kurangnya komitmen pimpinan atausanakan pemantauan tindak lanjut, yakni un-adanya pergantian pimpinan pada satuan kerjatuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan

    /unit kerja, sehingga pimpinan yang barutindak lanjut dilakukan oleh satuan kerja/unitkurang peduli terhadap tindak lanjut hasilkerja, serta mencarikan solusi dalam penye-pengawasan karena merasa itu bukan meru-lesaian tindak lanjut apabila terdapat kendala dipakan tanggung jawabnya. Di samping itulapangan. Dengan demikian temuan hasil audit

    lemahnya sanksi bagi para pimpinan satuandan rekomendasi yang disampaikan olehkerja/unit kerja yang lalai/terlambat dalamauditor dapat terselesaikan secara tuntas.menyelesaian tindak lanjut hasil audit. FaktorPelaksanaan penyelesaian tindak lanjut hasillain adalah karena kurangnya koordinasi antaraaudit sangat diperlukan dan dijadikan salahbagian yang menangani tindak lanjut dengansatu unsur dalam penilaian kinerja pada suatuauditor sehingga dokumen tindak lanjut dariKementerian/Lembaga.satuan kerja yang diserahkan kepada auditorSering kali penyelesaian tindak lanjuttidak dapat terdokumentasi pada data baseatas hasil pengawasan yang dilaksanakanbagian tindak lanjut.belum sesuai dengan harapan, mengingat

    masih adanya temuan yang berulang dan saldo

    PenyelesaianTindak Lanjut

    Hasil Audit

    Oleh : Imam HaryonoInspektur Jenderal Kementerian Perindustrian

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    5/30

    8 9

    Inspektur Jenderal Bicara Aktual

    SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    untuk kemudian disampaikan kepada BPK atauUpaya PenyelesaianBPKP melalui surat dari Pimpinan KementerianDalam rangka penyelesaian tindak lanjut

    /Lembaga.hasil audit maka perlu dilakukan upayaSeperti dikemukan sebelumnya, masihpemantauan secara langsung maupun tidak

    banyak saldo temuan yang belum ditindak-langsung. Pemantauan langsung dilaksanakanlanjuti pimpinan satuan kerja/unit kerja. Untukdengan meninjau unit kerja/satuan kerja yangmendorong mempercepat penyelesaian saldotelah diaudit disertai dengan uji nilai terhadaptemuan tersebut, langkah-langkah yang perlutemuan hasil audit yang dilengkapi dengan

    dilakukan di antaranya melalui koordinasi yangRisalah Pemutakhiran Data Tindak Lanjut. Diintensif dengan satuan kerja/unit kerja secarasamping itu diselenggarakan pula Forumberkala. Di samping itu perlu diberikan sanksiKoordinasi Tindak Lanjut secara berkala denganadministratif terhadap pimpinan satuan kerjapejabat yang bertanggung jawab melak-

    /unit kerja yang lalai dalam menyelesaikansanakan tindak lanjut dan secara periodiktindak lanjut hasi audit; dan memberikanmenilai kemajuan atau progres tindak lanjutpenghargaan kepada satuan kerja/unit kerjauntuk dilaporkan kepada pimpinan. Penye-yang telah menyelesaikan tindak lanjutlenggaraan Forum Koordinasi dimaksudkanterhadap seluruh temuan hasil audit.untuk membahas dan menyamakan persepsi

    Tanggung jawab terhadap penyelesaiandalam menyelesaikan tindak lanjut hasil audittindak lanjut hasil audit ada pada pimpinanyang dilaksanakan untuk menghindari penyim-satuan kerja/unit kerja. Hal ini berarti tidak adapangan dan kesalahan yang berulang.alasan bagi pimpinan yang baru menjabatPemantauan tidak langsung dilakukanuntuk mengesampingkan rekomendasi hasilberdasarkan uji nilai terhadap dokumen/buktipemeriksaan APIP karena ketika audit berlang-pendukung yang disampaikan oleh satuan

    sung belum menjabat selaku pimpinan. Untukkerja/unit kerja sebagai tindak lanjut atasitu perlu ditingkatkan rasa tanggung jawabrekomendasi auditor. Dalam pelaksanaan ujikepada pimpinan satuan kerja/unit kerja yangnilai ada kalanya perlu dilakukan komunikasibaru dalam menyelesaikan tindak lanjutdan konfirmasi lagi kepada auditor yangterhadap temuan hasil pengawasan. Danmelaksanakan audit. Hasil uji nilai direkapitulasiterakhir yang tidak kalah pentingnya adalahsebagai bahan laporan setiap triwulan danmemberdayakan Sistem Pengendalian Internsemesteran.pada masing-masing satuan kerja untukTindak lanjut terhadap hasil audit yangmembantu pimpinan dalam penyelesaiandilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangantindak lanjut hasil pengawasan.(BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

    Pembangunan (BPKP) dilakukan dengan cara

    mengumpulkan bukti pendukung dan

    mengkompilasi hasil tindak lanjut temuan

    Pengawasan bukan sekedar untuk mencari-cari kesalahan. Pengawasan berdaya guna justru

    apabila rekomendasi yang disampaikan dalam laporan hasil pengawasan dapat menghilangkan

    faktor penyebab dan mengeliminir akibat temuan. Di sisi lain auditi segera menindaklanjuti

    rekomendasi yang disampaikan oleh auditor dengan segera dan tuntas.

    Di hadapan sekitar seratus peserta yang Inspek torat Jenderal. Menurut Inspek tur

    mewakili satuan kerja/unit kerja, Inspektur Jendera l Kementerian Perin dustri an, hal

    Jenderal Kementerian Perindustrian Imam terpenting dari pelaksanaan pengawasan

    Haryono membuka dengan resmi Forum intern adalah sampai sejauh mana auditi

    Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan menindaklanj uti rekomendasi yang disam-

    Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustri- paikan oleh auditor dalam laporan hasilan Regional III di Hotel Mercure, Pontianak pada penga wasan , sert a melak ukan langk ah-

    7-8 Maret lalu. Sebelumnya, kegiatan serupa langkah perbaik an sehingga temuan yang

    untuk Regional I diselenggarakan di Surabaya sama tidak terulang lagi di k emudian hari.

    pada 25-26 Januari 2012, sedangkan Regional II Diharapkan pula, temuan hasil pengawasan

    p ad a 8-9 Fe br ua ri 2012 d i Pa da ng. u ta ma nya ya ng b ers ifat a dm inis tr at if da pa t

    Dalam sambutan pembukaannya, Imam semakin diminimalisir dan kegiatan penga-

    Haryon o sek ali l agi men egask an te ntang wasan dapat lebih fokus kepada hal-hal yang

    pentingnya para pemangk u kepentingan bersifat substantif.

    menindaklanjuti hasil audit yang dilaksanakan

    Anda bisa membohongi semua orang beberapa saat dan

    beberapa orang setiap saat, tapi Anda tidak bisa

    membohongi semua orang setiap saat.(Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16)

    Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

    Menyorot

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    6/30

    Terka it deng an tind ak lanj ut hasi l Kewajiban pimpinan instansi peme-

    pengawasan, khususnya pengawasan yang rintah, baik pusat maupun daerah secara

    dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan konsisten dan bertanggung jawab melak-

    (BPK) sebagaimana tertera dalam Ikhtisar Hasil sanakan tindak lanjut hasil pengawasan fungsi-

    Pemeriksaan Semester (IHPS) Semester II-2011, onal, baik yang dilaku kan oleh lembag a

    sebanyak 41 persen kasus temuan Badan pengawasan ekstern maupun intern peme-

    Pemeriksa Keuangan (BPK) selama periode rintah, dimaksudkan agar hasil pengawasan

    2008 2011 belum ditin daklanjuti secara dapat tercapai dengan optimal. Pelaksanaan

    tuntas. Nilainya sekitar Rp 70 triliun. Ketua BPK tindak lanjut hasil pengawasan merupakanHadi Poernomo kepada wartawan seusai bagian dari upaya perbaikan manajemen

    menyampaikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan pemerintah, dengan demikian penuntasan

    Semester (IHPS) Semester II-2011 pada Rapat hasil pengawasan dapat mendorong pemu-

    Paripurna DPR di Jakarta 3 April 2012 lalu lihan citra dan wibawa pemerintah. Sedangkan

    menyatakan, BPK tetap memonitor tindak kegagalan dalam melaksanakan tindak lanjut

    lanjut atas rekomendasi-rekomendasi yang hasil pengawasan, dapat dianggap sebagai

    telah dibuat. Sebagian sudah ditindaklanjuti, pemborosan dalam penggunaan sumber daya

    tetapi sebagian lagi belum (KOMPAS, 4/4). keuangan negara/daerah dan sumber daya

    Tindak lanjut hasil pengawasan meru- aparatur.

    pakan hal yang substansial dari keberhasilan Pelaksanaan tindak lanjut hasil peng-

    tercapainya tujuan pengawasan yang dilaksa- awasan yang dilakukan oleh BPK adalah

    nakan oleh aparat pengawasan. Hasil peng- tanggung jawab pimpinan instansi peme-

    awasan m enjadi s ia-sia ji ka aud iti tidak rintah; sedangkan pelaksanaan tindak lanjut

    menindaklanjuti rekomendasi yang disampai- hasil pengawasan yang dilakukan oleh APIPkan dalam laporan hasil pengawasan. Meng- dilakuk an oleh pejabat yang berta ng-

    ingat pentingnya aspek tindak lanjut tersebut, gungjawab melaksanakan tindak lanjut sesuai

    Menter i Negara Pendaya gunaan Apa ratur dengan saran / rekomendasi dalam laporan

    Negara bahkan telah menerbitkan peraturan hasil pengawa san. Dala m hal ini pejabat

    tentang pedoman umum pelaksanaan peman- dimaksud adalah atasan langsung dan/atau

    tauan, evaluasi dan pelaporan tindak lanjut pejabat yang be rwenan g, peja bat yan g

    hasil pen gawasan seba gaimana ter tuang disebutkan secara khusus serta pejabat lain

    d ala m Pe rm enpa n N om or 9 ta hu n 2009. ya ng be rkom pe ten.

    Tentang Tindak Lanjut

    Kewajiban melaksanakan tindak lanjut

    hasil pengawasan fungsional terhadap instansi

    pemerintah, baik yang dilakukan oleh BPK

    maupun oleh Aparat Pengawasan Intern

    Pemerintah (APIP), diatur melalui PermenpanNomor 9 tahun 2009 tentang Pedoman Umum

    Pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi dan Pela-

    poran Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Fungsi-

    onal. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa

    instansi pemerintah wajib menjadikan peratu-

    ran tersebut sebagai acuan dalam melak-

    sanakan, memantau, mengevaluasi dan mela-

    porkan tindak lanjut hasil pengawasan

    fungsional.

    10 11SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Aktual

    Pelaksanaan tindak lanjut

    hasil pengawasanmerupakan bagian dariupaya perbaikanmanajemen pemerintah,dengan demikianpenuntasan hasilpengawasan dapatmendorong pemulihancitra dan wibawapemerintah.

    Tanggung jawab atasan langsung dan data /bukti pelaksanaan tindak lanjut kepada

    /atau pejabat yang berwenang dan bertang- AP IP ya ng me ne rb it ka n la po ra n ha si l

    gung jawab apabila saran /rekomendasi yang pengawasan. Data/bukti tersebut disampaikan

    diberik an berupa tindak an adminis tratif dalam waktu satu bulan setelah pelaksanaan

    kepegawaian; Tanggung jawab dari pejabat tindak lanjut. Suatu tindak lanjut dinyatakan

    yang disebutkan secara khusus apabila saran sah atau selesai apabila telah dilakukan

    /rekom endasi berupa tindak an perbai kan klarifikasi antara pimpinan unit kerja dengan

    administrasi pengelolaan anggaran dan APIP dan dinyatakan dalam Berita Acara

    kinerja; Sedangkan tanggung jawab pejabat Penyelesaian Tindak Lanjut. Klarifikasi bukti

    lain yang berkompeten dalam kegiatan yang /data dapat dilakukan secara berkala melalui

    diperiksa apabila saran/rekomendasi auditor forum Rapat Pemutakhiran Data Tindak Lanjut.

    berupa tindakan yang substansinya harus Apabila ada temuan hasil pengawasandilaks anaka n atau dipenuh i ol eh pejaba t yang sulit atau tidak dapat ditindaklanjuti dan

    instansi lain yang berwenang /pihak-pihak di memiliki sebab-sebab yang logis berdasarkan

    luar instansi pemerintah. evaluasi kasus dan kondisi, atau telah

    Dalam peraturan ini diuraikan mengenai diupayakan tindaklanjutnya oleh auditi, maka

    mekanisme tindak lanjut hasil pengawasan, temuan tersebut dapat dihapuskan. Peng-

    yaitu: tindak lanjut hasil pengawasan yang hapusannya harus melalui mekanisme yang

    dilaksanakan BPK, tindak lanjut hasil peng- diatur dengan melibatkan tim evaluasi dan

    awasan oleh APIP, tindak lanjut atas temuan dituangkan dalam berita acara yang ditanda-

    hasil pengawasan yang sulit ditindaklanjuti tangani oleh pimpinan unit kerja, pejabat

    serta pelimpahan temuan hasil pengawasan. pengawas (BPK atau APIP), dan pejabat teknis

    Terhadap hasil pemeriksaan BPK, auditi yang berkompeten.

    b er ta ngg ungj awa b d an be rkewa ji ba n m em - T i nda k l a nj u t a t a s t e m u an ha s i l

    berikan penjelasan kepada BPK mengenai pengawasan dapat dilimpahkan kepada pihak

    perkembangan pelaksanaan tindak lanjut yang lain. Temuan yang berindikasi tindak pidana

    telah dilakukan. Selain kepada BPK penjelasan korupsi yang menurut peraturan perundang-juga disampaikan kepada atasan auditi dan unit un dan gan men ja di kew ena nga n apa rat

    pemantau di lingkungan instansi induknya. penegak hukum, proses hukumnya diserahkan

    Penjelasan tersebut disertai data atau bukti- kepada kepolisian, kejaksaan atau Komisi

    bukti pendukung dari tindak lanjut yang telah Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dilakukan

    dilakukan kepada BPK. penyelidikan , penyidikan dan penuntuta n.

    Sedangkan terhadap hasil pengawasan Sedangkan tindak lanjut atas temuan yang

    yan g di lak uk an ole h A PIP, s ara n at au berupa penagihan atas piutang negara maka

    rekomendasi yang disampaikan wajib ditin- penyelesaian tindak lanjutnya diserahkan

    daklanjuti oleh auditi dengan menyerahkan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    7/30

    12 13SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Aktual

    Jenis dan Status Tindak Lanjut Pemantauan Tindak Lanjut

    Peraturan Menteri Negara Pendaya- Pemantauan terhadap pelaksanaan

    gunaan Aparatur Negara Nomor 9 Tahun 2009 tindak lanjut hasil pengawasan yang dilaksa-

    juga mengatur tentang jenis dan status tindak nakan oleh I nspektorat Jenderal Kementerian

    lanjut. Jenis tindak lanjut dikelompokkan sesuai Perindustrian dilaksanakan oleh Bagian Analisis

    dengan saran dan rekomendasi yang disampai- Laporan dan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil

    kan, yang terdiri dari: penyetoran ke Kas Pengawasan pada Sekretariat Inspektorat

    Negara/Daerah, BUMN/BUMD atau entitas milik Jenderal. Pelaksan aan pemanta uan tindak

    negara/daerah lainnya; penyerahan barang dan lanjut tersebut dilakukan melalui tiga cara, yaitu

    jasa kepada negara; pelimpahan kepada aparat melalui pemantauan langsung terhadap satuan

    penegak hukum, tindakan administratif dan kerja/unit kerja; menyelengga rakan Forumhukuman disiplin P NS; perb aikan dalam Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan;

    pene rapa n Sist em Penge ndal ian Int ern serta ikut aktif dalam Forum Pemutakhiran Data

    Pemerintah; serta tindak lanjut jenis lainnya. Tindak Lanjut yang diselenggarakan oleh

    Status tindak lanjut dapat dikelompok- Kementerian Dalam Negeri.

    kan berdasarkan perkembangannya, seperti: Pemantauan langsung terhadap satuan

    selesai, dalam proses, belum ditindaklanjuti kerja/unit kerja dilakukan selang dua bulan

    atau tidak dapat ditindaklanjuti. Status selesai setelah laporan hasil pengawasan diterbitkan.

    dinyatakan apabila seluruh saran/rekomendasi Tim pemant au tindak lanjut melaku kan

    telah dilaksanakan dan dinilai sesuai dengan klarifikasi terhadap data/bukti pelaksanaan

    saran dan rekomendasi. Status dalam proses tindak lanjut yang telah dilakukan oleh auditi.

    dinyatakan apabila seluruh atau sebagian saran Hasil klarifikasi tersebut dituangkan dalam

    /rekomendasi yang dilaksanakan dan atau Berita Acara Pemutakhiran Data Tindak Lanjut

    bukti tindak lanjut yang disampaikan belum yang memuat keterangan tentang status tindak

    mendapat persetujuan dari lembaga pengawas lanjut, apak ah telah selesai, dalam proses,

    yang be rwenang. Belum ditindaklan juti belum ditindaklanjuti atau mungkin tidakdinyatakan apabila seluruh saran atau reko- dapat ditindaklanjuti.

    mendasi dari hasil pengawasan belum dilak- Inspektorat Jenderal Kementerian

    sanakan oleh auditi. Sedangkan status tidak Perindustrian juga menyelenggarakan Forum

    dapat ditindaklanjuti dinyatakan apabila saran Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

    /reko menda si hasil penga wasan terny ata yang diikuti oleh para auditi. Dalam forum ini

    mengandung kelemahan yang timbul karena selain melakukan pemutakhiran data tindak

    berbagai sebab, sehingga auditi tidak dapat lanjut, j uga dibahas p ermasalaha n-perma-

    melaksanakan tindak lanjut sesuai saran / salahan yang dihadapi oleh auditi dalam

    rekomendasi. menindaklanjuti rekomendasi yang disampai-

    kan dalam laporan hasil pengawasan. terhadap pimpinan auditi yang lalai atau

    Selain itu pemantauan tindak lanjut terlambat menyelesaikan tindak lanjut hasil

    dilakukan melalui Forum Pemutakhiran Data penga wasan . Terkai t deng an ke wajib an

    Tindak Lanjut yang diselengga rakan oleh penyetoran uang ke Kas Negara, kendala yang

    Kementerian Dalam Negeri. Dalam forum ini dihadapi berhubungan dengan pihak ketiga,

    pemantauan tindak lanjut dititikberatkan pada dalam hal in i teru tama masala h tagi han

    hasil pengawasan dekonsentrasi dan dana piutang dan proses tuntutan ganti rugi.

    perbantuan. Pada dasarnya penuntasan tindak lanjut

    Perkem banga n tindak lanju t hasil hasil pengawasan secara cepat dan tepat

    pengawasan yang dipantau oleh Inspektorat sangat bermanfaat bagi auditi khususnya dan

    Jenderal Kementerian Perindustrian selama keme nter ian /lemba ga pada umumnya .perio de semester pertama tahun 2012, Apalagi terhadap hasil pengawasan yang

    menunjukkan bahwa auditi belum optimal dilaksanakan oleh BPK, pelaksanaan tindak

    melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan. lanjut khususnya yang terhadap temuan yang

    Jumlah temuan mencapai 896 item dengan bersifat material, akan berpengaruh terhadap

    nilai uang yang harus disetor ke Kas Negara opini laporan keuangan kementerian atau

    berjumlah Rp 167.532.906,00. Dari jumlah lembaga bersangkutan. Dalam wawancara

    tersebut yang telah dinyatakan selesai dengan Majalah Pengawasan SOLUSI awal

    berjumlah 302 temuan (33,74%) dengan nilai September lalu, Asisten Deputi Pengembangan

    uang yang disetor berjumlah Rp 48.104.900,00 Sistem Pengawasan Internal Pemerintah pada

    (28,71%). Deputi Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

    Dalam keterangannya kepada Majalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

    Pengawasan SOLUSI beberapa waktu lalu, dan Reformasi Birokrasi, Edy Sudaryanto

    Kepala Bagian Analisis Laporan dan Peman- menjelaskan: Dengan menyelesaikan tindak

    tauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Yulia lanjut temuan BPK maka otomatis akan clear

    Astuti menjelaskan bahwa ada beberapa ketika BPK melakukan pemeriksaan laporankendala yang dihadapi auditi dalam menye- keuangan. Itu akan berdampak terhadap opini

    lesaikan tindak lanjut hasil pengawasan. atas laporan keuangan, terutama yang terkait

    Beberapa permasalahan tersebut antara lain dengan tindak lanjut atas temuan material.

    karena kurangnya komitmen pimpinan auditi Masalah lain yang perlu digaris-bawahi

    dalam menindaklanjuti temuan hasil peng- terkait dengan tindak lanjut hasil pengawasan

    awasan; adanya pergantian pejabat, dimana adalah sering dijump ai adany a temua n

    pejabat baru yang menggantik an merasa berulang. Yang dimaksud dengan temuan

    bukan kewenangan nya menangani tindak berulang adalah temuan dengan permasa-

    lanjut tersebut; lemahnya sanksi yang diberikan lahan yang sama, yang selalu berulang dari

    Aktual

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    8/30

    tahun ke tahun walaupun temuan tahun

    sebelumnya telah ditindaklanjuti. Umum-

    nya temuan ter-sebut berkaitan dengan

    masalah administrasi dalam pengadaan

    barang dan jasa. Penyebab temuan pun

    nyaris sama: kelalaian atau ketidaktahuan

    dari penang-gung jawab kegiatan atau

    pimpinan unit kerja. Faktor penyebab

    dalam laporan hasil pengawasan punkadang kala tidak nyambung dengan

    rekomendasi yang diberikan. Padahal kita

    mafhum: rekomendasi hasil pengawasan

    yang baik adalah apabila rekomendasi

    yang diberikan dapat menghilangkan

    faktor penyebab.

    Mengomentari masalah temuan

    berulang, Yulia Astuti menduga ada

    beberapa faktor yang menjadi penyebab.

    Bisa jadi auditor kurang jeli dalam

    merumuskan penyebab temuan sehingga

    rekomendasi yang disampaikan lebih

    bersifat parsial. Atau bisa juga karena auditi

    kurang serius dalam menindaklanjuti

    rekomendasi auditor, di mana tindak lanjutyang dilakukan lebih bersifat formalitas

    administratif belaka, bukan sesuatu yang

    substansial yang dapat menghilangkan

    penyebab terjadinya temuan, seperti

    menerapkan dengan sungguh-sungguh

    sistem pengendalian intern di lingkungan

    unit kerja masing-masing. Di tengah badai

    kritik yang disuarakan publik terhadap

    aparat birokrasi pemerintah, agaknya

    sudah saatnya para pemangku kepen-

    tingan menindaklanjuti secara tuntas dan

    tegas terhadap temuan-temuan hasil

    pengawasan, yang kesemuanya demi

    terwujudnya tata kelola pemerintahanyang baik dan bersih (Edwardsyah

    Nurdin).

    14 15SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Beberapa waktu lalu BPK menyampaikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Semester

    II-2011 pada Rapat Paripurna DPR di Jakarta. Dalam laporan itu diinformasikan bahwa 41 persen hasil

    temuan BPK belum ditindaklanjuti. Untuk mengulas perihal tindak lanjut hasil pengawasan, baik

    ekstern maupun intern, Majalah Pengawasan SOLUSI mewawancarai Asisten Deputi Pengembangan

    Sistem Pengawasan Internal Pemerintah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Drs. Edy Sudaryanto, Ak, MM. Berikut petikannya:

    Berpengaruh dalam Pemberian

    Opini Laporan Keuangan

    Tindak Lanjut terhadap Hasil Pengawasan BPK

    Wawancara EksklusifVox PopuliMenurut Anda apa penyebab adanya temuan yang

    berulang dan faktor-faktor apa saja yang

    mempengaruhinya?

    Pelanggaran terulang oleh orang lain dalam unit

    yang sama disebabkan: pertama, tidak semua pegawaipaham atau menyadari; kedua, pelaku tidak teliti; ketiga,

    sanksi kepada perorangan maupun unit kerja kurang

    membuat jera atau adanya anggapan bahwa temuan bisadianulir.

    Dalam hal pengadaan barang/jasa, sering kali

    disebabkan oleh masih rendahnya pemahaman daripejabat pengadaan barang/jasa mengenai prosedur

    pengadaan di bawah 100 jutakecuali jasa konsultasi di

    bawah 50 juta. Selain itu, masih adanya perbedaanpemahaman terhadap aturan yang berlaku dari pihak

    pemeriksa dan terperiksa. Hal ini memerlukan peningkatan

    pemahaman dari para pihak terkait mengenai setiap aturan

    berlaku. Selain itu, pihak pemerika juga jangan dibebanioleh "keharusan" adanya temuan sebagai indikator kinerja

    pemeriksaan. Terkadang hal ini menjadi motivasi bagi

    pemeriksa sehingga memaksakan diri untuk menilaisesuatu sebagai temuan, padahal belum tentu hal tersebut

    bertentangan dengan aturan yang berlaku.

    Temuan berulang cenderung terjadi bukanlahkarena ketidakpahaman, tetapi karena kurangnya

    kedisiplinan administrasi dalam melakukan segala

    kegiatan. Selayaknya setiap kegiatan yang telah dilaksana-

    kan dibuat laporan serta kelengkapan administrasipertanggungajwaban. Faktanya, seringkali hal tersebut

    baru dilakukan pada akhir tahun yakni sekitar akhir Bulan

    November dan Desember, dengan waktu yang terbatas.Administrasi yang tidak ter-record dengan baik, ditambah

    dengan menumpuknya kegiatan, maka laporan seringkali

    terkesan asal jadi.

    Agust Juvenly Purba, S.T

    Kepala Seksi Standardisasi

    dan Teknologi

    Subdirektorat Industri

    Komponen Direktorat

    Industri Alat Transportasi

    Darat Ditjen IUBTT

    Eko Agus Nugroho,S.T, M.T

    Kepala Subbagian

    Administrasi Bantuan Teknik

    Bagian Bantuan Luar Negeri

    Sekretariat Ditjen KII

    Arnes Lukman, S.H, M.SE

    Kepala Sub Bagian Evaluasi dan

    Pelaporan Bagian Program,

    Evaluasi, dan Pelaporan Sekretariat

    Direktorat Jenderal Industri Agro

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    9/30

    16 17SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Wawancara Eksklusif Wawancara Eksklusif

    Apa yang melatarbelakangi dikeluar- dengan tindak lanjut hasil pengawasan?

    Sesuai dengan Permenpan No. 09 tahunkannya Peraturan Menpan No. 09 tahun2009, pemantauan tindak lanjut hasil2009 tentang Pemantauan Pelaksanaanpengawasan dikelompokkan dalam duaTindak Lanjut Hasil Pengawasan?kelompok. Pertama tindak lanjut yangProses pengawasan dimulai daridilakukan oleh APIP sendiri atau BPKP, danperencanaan melalui Program Kerja Peng-kedua, tindak lanjut terhadap hasil peng-awasan Tahunan (PKPT), pelaksanaan penga-awasan eksternal, dalam hal ini BPK.wasan, pelaporan hasil pengawasan dan ada

    Peran kami melakukan pemantauankewajiban untuk melakukan pemantauantindak lanjut hasil pengawasan baik yangtindak lanjut terhadap temuan dan rekomen-dilakukan oleh APIP maupun BPK. Setiapdasi hasil pengawasan. Dengan demikian APIPsemester kami melakukan klarifikasi, terutamadalam melakukan pengawasan bukan hanyaatas temuan BPK. Namun karena keterbatasansampai dengan pelaporan saja, melainkan jugaanggaran, untuk tahun ini klarifikasi hanyasampai ke pemantauan tindak lanjut hasildilakukan setahun sekali. Setiap tahunpengawasan.

    Kemenpan melakukan klarifikasi terhadapItulah yang melatarbelakangi terbitnyatindak lanjut temuan BPK. Misalkan ItjenPermenpan No. 09 tahun 2009. SepertiKemenperin sebagai unit pemantauan tindakdiketahui Kemenpan tidak melakukan tugaslanjut. Berapa jumlah temuan yang belumteknis, melainkan murni melakukan peru-ditindaklanjuti, kemudian kami sandingkanmusan kebijakan, termasuk juga kebijakandengan hasil pemantauan tindak lanjut daridalam melaksanakan pengawasan. sepanjangBPK. Jika ada perbedaan, kami akan memintakebijakan tersebut belum ada.penjelasan dari Itjen. Hasil penjelasan tersebutPeran apa yang dilakukan olehkemudian kami bawa ke BPK untuk dimintakanKementerian Pendayagunaan Aparaturklarifikasi atas perbedaan itu.Negara dan Reformasi Birokrasi terkait

    temuan yang sulit ditindaklanjuti itu.Apa manfaat yang diperoleh auditi

    Apa pendapat Anda bahwa rekomen-dalam melaksanakan tindak lanjut hasil

    dasi hasil audit seharusnya menghilangkanpengawasan?

    Manfaat bagi auditi jelas banyak. penyebab?

    Dengan menyelesaikan tindak lanjut temuan Rekomendasi harus menghilangkan

    BPK maka otomatis akan clear ketika BPK penyebab dan kalau bisa mengeleminir akibat,

    melakukan pemeriksaan laporan keuangan. Itu itu adalah teori audit. Ketika auditor mem-

    akan berdampak terhadap opini atas laporan berikan rekomendasi dia sudah harus berpikir

    keuang an, te rutama yang ter kait d engan tentang bagaimana menghilangkan penyebab.tindak lanjut atas temuan material. J ika ada rekomendasi yang tidak mengarah

    Kami pernah berdiskusi dengan BPK; kepada menghilangkan sebab, maka kita lihat

    dalam diskusi tersebut dijelaskan bahwa tindak kertas kerja auditnya untuk mengetahui

    lanjut atas hasil pengawasan BPK sangat apakah sebabnya yang benar, sementara

    berdampak atas opini yang diberikan atas rekomendasinya tidak benar, atau sebaliknya.

    laporan keuangan. Atau jangan-jangan ada kolusi antara auditor

    Sementara terkait dengan tindak lanjut dengan auditi.

    hasil pengawasan APIP, perlu dijelaskan bahwa Kami sering mendapati temuantugas pengawasan intern bukan hanya sekedar auditor yang selalu berulang. Misalnyamelakukan pengawasan saja.. APIP juga tahun lalu temuannya masalah X, kemudianbertugas sebagai penjamin mutu (quality ditindaklanjuti oleh auditi. Lalu ketikaassurance). Dalam kaitan ini, rekomendasi yang diaudit tahun berikutnya, terdapat lagidisampaikan merupakan wujud dari pem- temuan masalah X tersebut. Bagaimanabinaan atau counselling yang diberikan APIP

    pendapat Anda mengenai temuan berulangagar auditi menjadi lebih baik. Jika auditi tidak Itu berarti pembinaan yang dilakukanmenindaklanjuti temuan hasil pengawasan, APIP tidak optimal. Harusnya dengan adalalu bagaimana APIP bisa memberikan jaminan pembinaan dari APIP maka ada peningkatanmutu dari auditi tersebut? kualitas kinerja auditi. Lalu kenapa masih

    Dengan demikian rekomendasi harus muncul temuan yang itu-itu juga, ini perluberwujud pembinaan sehingga akan memberi dipertanyakan. Apalagi yang mengaudit dia-dampak bagi peningkatan kualitas auditi itu dia juga. Lalu siapa yang salah dengan adanyasendiri. temuan berulang tersebut? Bisa auditinya, bisa

    Bagaimana menyelesaikan temuan juga auditornya.hasil pengawasan yang sulit ditindak- Bagaimana dengan sanksi terhadaplanjuti? pimpinan auditi atau pihak terkait yang

    Terkait dengan temuan BPK yang sulit mengabaikan tindak lanjut hasil peng-ditindaklanjuti, BPK telah mengeluarkan awasan?Peraturan No. 2 tahun 2010, yang isinya antara Sanksi terhadap pihak yang lalai

    lain mengenai temuan yang sulit ditindak- melaksanakan tindak lanjut agar disampaikanlanjuti. Peraturan tersebut sebagian kami adopt kepada atasan langsung yang bersangkutan.dan dituangkan dalam Surat Edaran Menpan Atasan langsung yang berhak memberikandan RB No. 13/2011. Dalam surat edaran sanksi. Apabila atasan langsung tidaktersebut, kami mendorong APIP apabila ada memberikan sanksi, maka sanksi tersebut bisatemuan yang tidak dapat ditindaklanjuti, tertimpa kepadanya. Artinya ada tanggungsupaya berkoordinasi dengan BPK. Dengan renteng.koordinasi tersebut akan ada komunikasi

    antara BPK dengan APIP, sehingga akan

    diperoleh treatment dalam menyelesaikan

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    10/30

    18 19

    Garis Bawah

    SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Setelah beberapa kali mengucapkan Terkait dengan sangkaan melakukan

    istighfar memohon ampun kepada Tuhan korupsi dana pengadaan kitab suci Al-Quran,

    anggota DPR Zulkarn aen Djabar akhirnya Zulkarnaen Djabar akhirnya dicopot dari Badan

    dengan suara bergetar berkata: Kaget saya. Anggaran DPR. Keputusan pencopotan dari

    Hal itu diutarakannya ketika ditanya tentang keanggotaan Banggar itu disampaikan oleh

    statusnya se bagai tersangk a perkara suap Zulkarnaen seusai memberikan keterangan ke

    proyek pengadaan Al-Quran, akhir Juni lalu Badan Keho rmatan (BK ) DPR, 9 Juli lalu

    (TEMPO, 2-8 Juli 2012). (KOMPAS, 10/7).

    Berita tentang upaya KPK membongkar Pada kes emp atan itu Zulk arn aen

    dugaan suap pada pembahasan anggaran membantah terlibat korupsi pengadaan kitab

    proyek pengadaan Al-Quran jelas membuat suci tersebut. Namun meski pun membantah,

    publik kaget dan mengucap istighfar. Betapa Zulkarnaen menyatakan menghormati proses

    tidak, ternyata perilaku korup telah menjelajah hukum yang dilakukan KPK. Ia akan kooperatifke segala aspek, bahkan biaya untuk kitab suci dan siap memberikan penjelasan kepada KPK.

    pun tega-teganya dipermaink an. D i s is i la in , K em en te ri an A ga ma t e la h

    Selanjutnya dalam laporan utamanya, membentuk investigasi untuk mengusut kasus

    Majalah TEMPO menginformasikan bahwa ini secara internal. Sejumlah pejabat di

    pimpinan KPK menuduh Zulkaernaen terlibat kementerian itu telah dimintai keterangan.

    suap pembahasan anggaran. ZD sudah Inspektur Jenderal Kementerian Agama

    ditetapkan menjadi tersangka , kata Wakil Mundzier Suparta menjelaskan, tim investigasi

    Ketua KPK Bambang Widjojanto merujuk pada ditar getk an menye lesai kan pene lusur an

    Zulkarnaen. selama 10 hari.

    Mencuatnya kasus dugaan korupsi tekad kementerian ini dalam melakukan

    dalam pengadaan kitab suci Al-Qur'an itu bersih-bersih untuk membangun tata kelola

    membuat pimpinan Kementerian Agama pemerintahan yang lebih baik. Demikian

    gerah. Betapa tidak, baru saja Kementerian dikutip dari Advertorial Sekretariat Jenderal

    Agama mempe roleh opini Wajar Tanpa Kementerian Agama sebagaimana dimuat

    Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan dalam Surat Kabar KOMPAS, 29 Agustus lalu.

    keuangan tahun lalu, beberapa pekan berikut- Upaya pemberantasan korupsi agaknya

    nya sudah dihajar oleh kasus memalukan merupakan tuntutan yang terus disuarakan

    tersebut. Karena itu Kementerian Agama publik. Untuk itu publik menaruh harapan

    segera melakuk an pembena han internal besar terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi

    dengan melakukan pergantian beberapa (KPK) agar tetap teguh melaksanakan tugas-

    pejabat teras di lingkungannya. tugas pemberantasan korupsi dan publik juga

    Setelah An ggito Abimanyu, mantan masih percaya kepada KPK. Kepercayaan ituKepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian ditunjukkan melalui gerakan penggalangan

    Keuangan diangkat sebagai Dirjen Penyeleng- dana pembangunan gedung KPK dengan

    garaan Haji dan Umroh; mantan anggota KPK istilah Koin KPK.

    M. Jasin juga ikut bergabung dan diangkat Ge rak an Koi n KPK men cua t ke

    menjadi I nspektur Jenderal Ke menterian permukaan sejak awal Juli lalu. Ini dimulai

    Agama menggantikan M. Suparta. Di samping setelah h eboh atas sikap DPR yang tidak

    itu dua orang pejabat eselon dua yang terkait kunjung menyetujui anggaran pembangunan

    dengan pengadaan Al-Qur'an segera diberhen- gedung KPK. Sampai-sampai peneliti Indonesia

    tikan dan diganti. Semua itu dilakukan sebagai Corruption Watch (ICW) Apun Widadi menilai

    Koin KPKdan Popularitas

    Istighfar,

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    11/30

    20 21SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    bahwa sikap DPR yang tak kunjung menyetujui yang melibatkan M. Nazaruddin yang

    anggaran pembangunan gedung KPK tersebut menceritakan bahwa untuk mencapai ruang

    merupakan aksi serangan balik DPR kepada pemeriksaan di lantai delapan , saksi atau

    KPK. Karena selama ini KPK banyak menangani tersangka mesti melewati lorong selebar satu

    kasus dugaan korupsi terkait mafia anggaran di meter, yang setengah nya dipaka i untuk

    DPR (KOMPAS, 9/7). menaruh tumpukan dokumen perkara. Di kiri-

    Koin KPK tak urung menjadi perlawanan kanan lorong itu, penyidik dan jaksa berbagi

    simbolik publik. Surat Kabar KOMPASedisi 9 juli meja.

    2012 mengulas tentang komunitas publik yang Majalah TEMPOjuga menginformasikanaktif men ggalang Koin KPK, di antaranya pernyataan Sekretaris Jenderal KPK Bambang

    Komunitas Ontel Cibinong (Konci), sebuah Suprapto Sunu bahwa di gedung KPK sebenar-

    komunitas sepeda onthel tua dari berbagai nya ada ruang arsip seluas 20 meter persegi di

    merk. Komunitas tersebut pada minggu pagi lantai dasar, namun tidak muat lagi menam-

    awal Juli lalu, dengan berpakaian jadul pung arsip berkas perkara yang semakin

    menenteng kardus bekas, bergerilya menda- menumpuk. Dan bukan cuma dokumen, saking

    tangi pengemudi sepeda motor ataupun mobil sesaknya gedung KPK di jalan Rasuna Said,

    yang sedang berhenti di persimpangan lampu Kuningan, Jakart a, sebagian pegawai pun

    pengatur lalu lintas di Cibinong untuk meminta ditempatkan di gedung terpisah.

    sumbangan dari masyarakat. Dalam satu hari

    i t u m e r e ka b e r ha s i l m e ng u m p u l ka n

    Rp.460.000,00, ditambah saweran anggota

    Konci menjadi Rp.500.000,00.

    Para onthelis tersebut berasal dari

    beragam latar belakang. Ada PNS, pegawai

    swasta, pengusaha, anggota TNI dan aktivis hak

    asasi manusia. Menurut Sekretaris Jenderal

    Konci, aksi tersebut merupakan bentuk

    keprihatinan terhadap kondisi politik di

    Indonesia. Gerakan yang mereka lakukan

    merupakan gerakan moral untuk mendukung

    Indonesia yang lebih baik.

    Masih dalam ulasan yang sama, ada juga

    seorang anak berusia tujuh tahun, Rabbani

    Bagaskara, yang dengan mantap menum-

    pahkan isi kantong plastik berisi puluhan uang

    logam yang dia kumpulkan dari menyisihkan

    uang jajan atau pemberian orang tua sejak

    setahun lalu. Uang tersebut dimasukkannya kekotak sumbangan Solidaritas Bandung untuk

    Koin KPK. Atas sikap sang anak, ibunda Rabbani

    berujar: Kami ingin mengajarkan kepada anak

    mengenai kepedulian terhadap pemberanta-

    san korupsi.

    Pembangunan gedung KPK dinilai

    sementara kalangan semakin mendesak.

    Majalah TEMPO edisi 8 Juli 2012 mengutip

    cerita Yulianis saksi dalam setumpuk kasus

    Upaya membangun gedung baru untuk yono seusai rapat kabinet terbatas di gedung

    KPK sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2008. Kejaksaa n Agung, 25 Juli lalu. Presiden

    KPK telah mengajukan anggaran untuk itu mengaku telah menyampaikan kepada BPK,

    sebesar Rp 187,9 miliar dan Kementerian BPKP, PPATK, Kepolisian, Kejaksaan, dan secaraKeuangan menyetujuinya walaupun dengan tidak la ngsung k epada KP K agar ser ius

    jumlah dana yang ada Rp 90 miliar. Namun DPR mencegah korupsi di lima sektor yang dipri-

    memberi tanda bintang. oritaskan Presiden. Kerja sama perlu dilakukan

    Tahun ini KPK kembali mengajukan tan pa har us ber ebu t pop ula rit as. Sa ya

    permohonan anggaran pembangunan gedung sampaikan ke penegak hukum untuk saling

    tersebut dengan nilai Rp 225,7 miliar yang bekerja sama dan tidak perlu bersaing tidak

    terbagi dalam tiga tahun anggaran; tahun 2012 sehat karena semuanya sangat penting. Jadi,

    sebesar Rp 16,7 miliar, tahun 2013 dan 2014 tanpa harus berebut popularitas, bisa menja-

    masing-masing sebesar Rp 105,5 miliar dan Rp lankan t ugas secara profesional dan tuntas,

    103,5 miliar. Namun, paling tidak sampai akhir demik ian Preside n seba gaimana dikut ip

    Juni lalu, permintaan tersebut belum disetujui Suratkabar KOMPAS(26-07-2012).

    DPR. Itulah yang melatarbelakangi komunitas Adapun lima subsektor yang diprioritas-

    publik rame-rame saweran Koin KPK. kan Presiden adalah korupsi penggunaan

    Mengomentari saweran dana untuk APBN/APBD, pengadaan barang dan jasa,gedung KPK, mantan Jaksa Agung Abdul pajak, bea cukai, dan minyak dan gas.

    Rahman Saleh yang aktif dalam komunitas Jelas kita setuju dengan pernyataan

    Koalisi Saweran, berkomentar: Buka n soal Presiden tersebut. Pemberantasan dan pence-

    uang nya (yan g ju mlah sawer anny a ta k gahan korupsi sudah seharusnya tidak untuk

    seb era pa) , yan g pen tin g sem ang atn ya mencari popularitas, melainkan untuk terwu-

    memberantas korupsi. judnya suatu tata kelola pemerintahan yang

    Omong-omong soal pemberantasan baik dan bersih dalam kerangka memberikan

    korupsi, ada baiknya kita menggarisbawahi kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

    pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudho- (Edwardsyah Nurdin).

    Garis Bawah

    Koin KPK tak urungmenjadi perlawanansimbolik publik. SuratKabar KOMPASedisi 9 juli2012 mengulas tentangkomunitas publik yangaktif menggalang KoinKPK, di antaranyaKomunitas Ontel

    Cibinong (Konci), sebuahkomunitas sepeda ontheltua dari berbagai merk

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    12/30

    22 23

    Kolom Kolom

    SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Kemauan untukMelaksanakan Tindak Lanjut

    Kemauan , kono n, ada lah awal d ari kesalahan, lalu dengan itu ada alasan untuk

    keberhasilan. Kita tidak akan menghasilkan menghukum. Paradigma pengawasan juga

    apa-apa termasuk perubahan jika tidak tidak berhenti hanya pada peran watchdog,

    diawali dengan kemauan. Betapa pun besar lebih dari itu aktivitas pengawasan berperan

    rin tan gan dan hal ang an, ada har apa n selaku konsultan dan katalis bagi auditi. Peran

    mencapai tujuan jika disertai dengan kemauan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

    dan ker ja ker as. Itu lah seb abn ya a da berkewajiban untuk memberikan nilai tambah

    peribahasa: di mana ada kemauan di situ ada bagi kualitas kinerja auditi, dan dengan itu APIP

    jalan. berperan menjadi penjamin mutu (quality

    Kemauan itu sendiri berawal dari impian assurance) bagi auditi. Peran itu diejawan-

    atau harapan yang diinginkan agar terwujud tahkan pada rekomendasi yang disampaikan

    menjadi kenyataan. Dengan adanya kemauan, dalam laporan hasil pengawasan.

    seseorang akan berupaya sekuat tenaga agar Itu berarti apabila suatu instansi ingin

    harapan atau impiannya menjadi kenyataan. meningkatkan kualitas kinerjanya maka

    Kemauan yang keras, disertai dengan kerja pimpinan instansi, atau siapa pun pemangkuyang kera s pula, nisc aya aka n m ampu kepentingan yang ada pada instansi tersebut,

    menerobos rintangan dan hambatan sehingga sudah selayaknya memperhatikan dan

    tujuan yang diharapkan bakal tercapai. men in da kl an ju ti re ko me nd asi yang

    Lalu apa hubungannya antara kemauan disampaikan dalam laporan hasil pengawasan,

    dengan tindak lanjut hasil pengawasan? bai k itu pen gawa san int ern maup un

    Pengawa san, terut ama pengawa san pengawasan ekstern. Masalahnya, 'keinginan'

    intern, pada dasarnya bukanlah sekadar untuk mungkin ada, namun 'kemauan' yang masih

    menggenapkan fungsi manajemen belaka. jadi tanda tanya.

    Apalagi hanya sekadar untuk mencari-cari

    Soalnya, banyak kepentingan pribadi belum ditindaklanjuti. Ini menunjukkan bahwa

    yang bermain dan itu menghadang kemauan pimpinan instansi belum sepenuhnya memiliki

    untuk mewujudkan tata kelola instansi yang kemauan untuk meningkatkan kualitas kinerja

    berkualit as. Akib atnya, bet apa pun b agus instansinya, baik dalam pengelolaan birokrasi

    rekomendasi yang diberikan auditor dalam maupun pengelolaan keuangan negara.

    laporan hasil pengawasan, nyatanya pimpinan Kenyataan itu tentu sangat mempriha-

    atau pemangku kepentingan yang ada di suatu tinkan, terutama mengingat tuntutan publik

    instansi bersikap acuh tak acuh terhadap yang semakin lantang agar pemerintah segera

    rekomend asi itu. Barangk ali dalam benak mewujudkan tata kelola pemerintahan yang

    mereka terbersit keraguan: menindaklanjuti baik dan bersih; yang ditandai dengan adanya

    rekomendasi auditor hanya akan mengganggu birokrasi yang cepat tanggap dalam mem-

    'zona nyaman' yang selama ini dinikmati. berik an pelayanan kepada publi k, serta

    Apalagi jika reko mendasi itu sulit untuk pengelolaan keuangan negara yang efektif,

    ditindaklanjuti, karena menyangkut masalah efisien, transparan dan akuntabel.

    uang misalnya , atau dapat menimbu lkan Pimpinan instansi pemerintah serta para

    dampak hukum. pemangku kepentingan sudah seharusnya

    Namun bagi pimpinan instansi yang memahami apa yang diinginkan publik. Salah

    punya komitmen kuat dan integritas tinggi satu di antaranya adalah dengan menindak-

    untuk membangun kinerja instansi secara lanjuti rekomendasi yang disampaikan oleh

    maksimal, tentu memiliki kemauan keras aparat pengawasan, baik intern maupun

    menindaklanjuti rekomendasi hasil peng- ekstern. Aparat pengawasan juga dituntut

    awasan. Ia sadar bahwa rekomendasi tersebut, untuk melaksanakan profesi pengawasannya

    betapa pun pahitnya, pada akhirnya bertujan secara pro fessional, sehingga rek omendasiuntuk kepentingan instansi yang dipimpinnya. yang disa mpai kan dalam lapo ran has il

    Dari data yang ada, kuantitas tindak pengawasan benar-benar bermanf aat bagi

    lanjut hasil pengawasan memang menun- terwujudnya good governance dan clean

    jukkan jumlah yang relatif rendah. Data yang government.

    dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

    (BPK) sebagaimana tertera dalam Ikhtisar Hasil

    Pemeriksaan Semester (IHPS) Semester II-2011

    menunjukkan bahwa sebanyak 41% temuan

    BPK selama periode tahun 2008 2 011 ternyata

    Oleh: Edwardsyah NurdinRedaktur Pelaksana Majalah Pengawasan SOLUSI

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    13/30

    24 25

    Telaah

    SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Oleh: Dyan Garneta

    Auditor Inspektorat III

    Pengendalian internal dilakukan untuk pendek karangan Hans Christian Andersen

    secara efektif membantu manajemen meng- pada tahun 1800an berikut ini akan membantuurangi risiko terhadap pencapaian tujuan suatu mengilustrasikannya.

    organisasi. Para auditor internal yang bertugas Alkisah ada seorang kaisar yang dida-

    membantu mengurangi risiko ini memberi tangi oleh dua orang penipu yang menyamar

    dukungan kepada manajemen dalam mema- menjadi penjahit pakaian ternama. Penjahit ini

    hami permasalahan yang ada dalam organisasi berjanji akan membuatkan Kaisar pakaian

    dan kem udian memb erikan rekomendasi terbaik yang terbuat dari kain khusus yang

    untuk perbaikan. Auditor internal membantu hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu,

    memberik an gambaran yang lebih utuh yaitu mereka yang pintar dan pantas memiliki

    kepada manajemen, sehingga mana-jemen posisi tinggi. Ak ibat tipu daya penjahit

    mampu memposisikan diri dalam posisi terbaik gadungan, 'pakaian baru' ini dipakai K aisar

    untuk mengambil tindakan yang dianggap berpawai keliling kerajaan di hadapan seluruh

    paling efektif dan paling baik untuk mencapai rakyatnya. Semua Menteri, Hulubalang, dan

    tujuan organisasi. Sayangnya, seringkali kegi- Pejabat Kerajaan memuji pakaian baru sang

    atan pengen dalian intern al ini menjad i kaisar. Kaisar sendiri tidak bisa melihat pakaian'monster' bagi satuan kerja. Bahkan mungkin barunya, namun untuk menjaga wibawanya,

    surat pemberitahuan tentang pelaksanaan sang Kaisar menyatakan pakaian barunya

    pengendalian internal adalah surat yang paling sangat bagus. Untungnya kisah ini berakhir

    tidak diinginkan kedatang-annya pada suatu bahagia, karena seorang anak kecil berteriak

    satuan kerja /organisasi. dan mengatakan kepada Ibunya, bahwa Kaisar

    tidak memakai pakaian. Teriakan ini didengar

    oleh Kaisar yang kemudian menyadari kesala-Berita Buruk yang Baikhannya dan menghukum para penipunya.Banyak orang bertanya-tanya, apakah

    ada berita buruk yang baik? Mungkin cerita

    Pengendalian Internal dan KemampuanManajemen Komunikasi dalam Organisasi

    Karikatur

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    14/30

    26 27SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Dalam organisasi, pertanyaan yang masalahannya, Zack (1999) mengungkapkan

    kemudian muncul adalah, bagaimana orga- empat penyebab suatu organisasi tidak mampu

    nisasi mampu memperbaiki dirinya apabila belajar dengan baik, yaitu (1) ketidakyakinan,

    tidak mengetahui secara utuh permasalahan akibat kurangnya informasi yang dimiliki; (2)

    yang tengah dihadapi? Dengan kesibukan kerumitan, karena harus memproses terlalu

    sehari-hari suatu organisasi, adanya target yang banyak informasi melebihi dari yang mampu

    harus dipenuhi namun tetap dituntut untuk ditangani seseorang; (3) ambiguitas, akibat

    selalu bijaksana dalam pelaksanaan kegi- tidak adanya konsep framework yang jelas

    atannya, tidak sedikit organisasi yang menjadi untuk menangani suatu informasi; (4) ketidak-kewalahan. Sama dengan peran anak kecil jelasan, karena adanya konsep-konsep yang

    dalam kisah di atas, peran auditor internal ada- saling bertentangan dalam suatu organisasi.

    lah memberikan gambaran jujur yang seutuh- Kebiasaan dan sikap seperti itu akan menja-

    nya tentang pelak sanaan kegiatan suatu dikan manajemen menyembunyikan perma-

    organisasi. salahannya, yang menyebabkan ketidak-

    Dalam lingkup yang lebih kecil, sebe- mampuan untuk berubah dan akhirnya bisa

    narnya organisasi dapat melaksanakan peng- menjadi kehancuran organisasi. Disamping itu,

    endalian internalnya masing-masing, misalnya ada juga informasi-informasi penting yang

    dengan mendapatkan gambaran yang menye- tidak mencapai ke level top manajer dikare-

    luruh tentang pelaksanaan kegiatan organisasi nakan hal-hal berikut ini: (1) level bawahan

    (satuan kerja) yang bersangkutan. Salah satu merasa dapat memperbaiki kesalahan; (2)

    yang bisa mengambil peranan penting adalah dalam menyampaikan kabar buruk, dirasa akan

    anggota dalam organisasi tersebut. lebih baik apabila disertai dengan saran positif

    yang diharapkan dapat menyelesaikan perma-

    salahan; (3) banyak waktu (dan tenaga-red)Organizational Silence and Ignoranceyang dihabiskan untuk membuat draft memoDalam suatu organisasi, pegawai ataukomunikasi agar kabar yang disampaikan tidaksering kita sebut dengan Sumber Daya Manusiaterlalu mengejutkan top manajer (Argyris,(SDM), adalah salah satu faktor penentu1977).keberhasilan. Xu, dkk (2005) menyatakan

    Organizational silence dan ketidak-bahwa pegawai dianggap sebagai sumbermampuan untuk mengungkapkan kesalahanperubahan, kreativitas, pembelajaran, dan(yang biasanya dianggap sebagai kabar buruk)inovasi yang merupakan penentu kesuksesan

    akan menimbulkan akibat yang kurangsuatu organisasi. Namun, ada banyak pegawaimengenakkan dalam proses pengambilanyang memilih untuk tidak menyuarakan opinikeputusan dan proses perubahan akibatdan hal-hal yang menjadi perhatian merekaterhalangnya pandangan-pandangan alter-tentang proses maupun kegiatan yang ber-natif, feedback negatif, dan informasi yanglangsung dalam organisasi. Ketika dalam suatuakurat (Bies dan Tripp, 1999; Zand, 1972 dalamorganisasi sebagian pegawai memilih untuk

    Morrison dan Miliken (2000)). Padahal dengandiam terkait dengan permasalahan organisasiadanya gambaran yang lebih utuh mengenaidan hal ini dilakukan secara kolektif, Morrison

    suatu permasalahan, maka pilihan-pilihandan Miliken (2000) menyebut hal ini sebagaipenyelesaian suatu masalah akan terbuka danorganizational silence. Pendapat lain dinya-peluang pemecahan masalah secara akurattakan oleh Argyris (1977) yang menyatakan

    menjadi terbuka lebar. Hal ini akan mengurangibahwa ketidakmampuan untuk mengung-risiko pemecahan masalah yang menimbulkankapkan kesalahan atau kabar buruk munculpermasalahan baru.dari ketidakmampuan sebuah organisasi untuk

    belajar. Terkait dengan kemampuan belajar

    suatu organisasi dalam memecahkan per-

    Mengenai organizational silence ini,ada

    hal-hal yang menyebabkan pegawai memilih

    untuk diam atau berbicara mengenai isu-isu puan belajar dan komunikasi dalam organisasi.

    penting dalam organisasi telah dipelajari oleh Dala m pela ksan aan pengend alia n

    berbagai sumber. Beberapa hal yang mem- internal yang dilaksanakan secara rutin, tidak

    pengaruhi keputusan pegawai untuk diam atau jaran g terda pat temua n berula ng yang

    membuka suara ini dipengaruhi oleh faktor menunjukkan lemahnya kemampuan belajar

    individu seperti kepribadian (Premeaux dan suatu organisasi. Sedang dalam hal komunikasi,

    Bedeian, 2003), motif (Van Dyne, Ang, dan tidak semua informasi hasil pengen dalian

    Botero, 200 3), dan j uga oleh fa ktor level internal dapat tersampaikan secara sempurna

    organisasi seperti support yang diberika n kepada manajemen. Tentunya semua informasi

    manajemen dan organisasi (Edmondson, 2003; yang diperoleh oleh manajemen harus dipilah

    Piderit dan Ashford, 2003), risiko yang dianggap secara berjenjang, namun perlu diingat bahwa

    akan tim bul ketik a berbicara (Milliken, terkadang istilah bad news is a good newsdapat

    Morrison, dan Hewlin, 2003), norma organisasi berlaku karena bisa jadi k abar buruk yang

    (Bowen dan Blackmon, 2003), dan norma dibawa adalah peluang untuk mengetahui

    institusi (Creed, 2003). Disamping itu, riset juga permasalahan yang sesungguhnya dan dapat

    menun jukk an bahwa peg awai bisa saj a digunakan untuk menyelesaikan permasala-

    memilih untuk diam dalam suatu topik tertentu han dalam organisasi dengan lebih efektif.

    dan memilih untuk berbicara pada topik yangReferences:

    lain. Salah satu model yang menggambarkanArgyris, C. 1977. Double Loop Learning in

    tentang pilihan pegawai untuk tetap diam atau Organizations.Harvard Business Review: 115-125.mengungkapkan pendapatnya mengenai Milliken, F.J., Morrison, E.W., dan Hewlin, P. F. 2003.

    An Exploratory Study of Employee Silence: Issues thatsesuatu hal dapat yang dikemukakan olehEmployees Don't Communicate Upward and Why. J. ofMilliken, Morrison, dan Hewlin (2003) dapatManagement Studies,40:6. 1453-1476.

    dilihat pada Gambar 1. Roberts, J. 2012. Organizational Ignorance:

    Jamak diketahui bahwa suatu organisasi Towards a Managerial Perspective on the Unknown. M a n a g e m e n t L e a r n i n g : 1 - 2 2 . D O I : 1 0 . 1 1 7 7 /tidak mungkin dapat memenuhi seluruh1350507612443208.harapan, tindakan, dan pilihan-pilihan yang

    Xu, H., Van de Vliert, E, dan Van der Vegt, G. 2005.diinginkan pegawainya. Namun organisasi Breaking the Silence Culture: Stimulation of Participationyang bersangkutan dapat membentuk tinda- and Employee Opinion Withholding Cross-nationally.

    Management and Organization Review, 1:3. 459-482.kan kolektif anggota organisasi tersebut (dalamZack, M.H. 1999. Managing Organizationalhal ini pegawai) untuk dapat mencapai tujuan

    Ignorance.Knowledge Directions 1, (Summer): 36-49.organisasi secara efektif. Bagaimana untuk

    mencapai tujuan tersebut? Salah satunya

    adalah dengan melakukan perbaikan kemam-

    Gambar 1 Model tentang Pilihan untuk Tetap Diam (Milliken, Morrison, dan Hewlin, 2003)

    TelaahTelaah

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    15/30

    28 29SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Konstruksi

    TemuanOleh Mustofa Kamal

    Widyaiswara BPKP spesialis Auditing, PBJ dan SPIPemkapeka.blogspot.com

    Keledai tidak akan jatuh kedua kali ke substansi temuan yang sama berulang kali

    lubang yang sama, itulah peribahasa yang terjadi. Peran potensial terjadinya hal tersebut

    sudah umum dikenal untuk warning kepada adalah proses penyusunan konstruksi temuan

    siapapun agar tak mengulang kesalahan yang belum memadai.

    sama. Di dunia audit tak luput dari kenyataan Bagian vital dari unsur temuan yang

    fenomena peri bahasa terseb ut tanpa niat berandil dalam temuan ulang tahun adalah

    menyamakan antar subjeknya. Auditor menya- sebab dan rekomendasi. Identifikasi penyebab

    jikan temuan yang substansinya dari tahun k e hakiki belum atau tidak dilakukan. Salah satutahun sama. Temuan in i dike nal dengan penyebab hakiki yang paling mungkin adalah

    temua n ulang tahun, maksu dnya selalu kelemahan sistem pengendalian. Kebijakan

    terjadi. Salah satu contohnya adalah barang dan aturan (bagian dari sistem pengendalian)

    tidak sesuai spesifikasi dan atau volume kurang. yang dipakai sebagai kriteria memiliki kelema-

    Fragmen di atas meru pakan pot ret han inheren (melekat) yaitu yang membuat

    negatif dari unjuk kerja kedua belah pihak. manusia. Mungkin k urang cerm at dalam

    Pihak pertama adalah auditee (objek peme- pertimbangan, mungkin ada intervensi,

    riksaan), mereka tidak belajar dari kesalahan mungkin kesengajaan dan segala kemung-

    yang lalu sebagai feedbackdalam perbaikan di kinan lainnya yang bermuara pada terbukanya

    masa yang akan datang. Banyak faktor yang celah penyimpangan. Dan jika auditor dapat

    mempengaruhinya antara lain; kesengajaan, mengidentifikasi penyebab hakiki ini maka

    kelalaian, kebingungan, kelemahan pengenda- rekomendasinya pun harus menampilkan

    lian intern, overload beban kerja, intervensi. perbaikan sistem sebagai bekal bagi auditee

    Faktor ini akan menjadi penyebab utama untuk menjalankan tugasnya di masa yangterjadinya temuan. akan datang. Rekomendasi tidak boleh hanya

    Pihak kedua adalah auditor, merek a berisi efek jera seperti teguran dan setoran ke

    telah menyusun temuan secara objektif. Secara kas negara/daerah.

    normatif auditor telah menjalankan tugasnya Untuk menghindari temuan yang ulang

    sesuai standar, yaitu merencanakan, melak- tahun, maka proses konstruksi temuan harus

    sanakan, mendokumentasikan dan mela- dilakukan dengan hati-hati dan bertahap. Hal

    porkan. Konstruksi temuan telah menampilkan ini dapat divisualisasikan sebagai berikut:

    unsurnya, yaitu kondisi, kriteria, sebab, akibat

    dan rekomendasi, namun ironi karena

    Audit dilakukan dengan 4 (empat) tahap

    yaitu survei pendahuluan (SP), evaluasi Sistem

    Pengendalian Intern (SPI), uji substantif dan tidak sesuai spesifikasi dan atau tidak dapat

    pelaporan (penyajian temuan). Di tahap SP digunakan kemudian memotret implemen-

    auditor dapat memotret calon temuan (kondisi) tasinya. Identifikasi pengendalian kunci wajib

    dan kriteria. Calon temuan diperoleh baik dari dilakukan di p roses pengadaan komputer.

    dokumen yang diperoleh dari auditee(bersifat Minimal ada 4 (empat) pengendalian kunci

    proyeksi), dari laporan hasil audit tahun yang untuk mengaw al agar kompu ter sesua i

    lalu (bersifat repetisi) atau dari media masa spesifikasi dan dapat digunakan, yaitu:

    /pengaduan dan lain-lain. Sedangkan kriteria 1. Penyusun an spesif ikasi dan rancan gan

    diperoleh dari aturan atau best practice. Sebagai kontrak oleh Pejabat Pembuat Komitmen

    contoh; audit operasional/kinerja pengadaan (PPK)kompu ter. Di awal aud it audito r dapat 2. Proses evaluasi penawaran oleh panitia

    menentukan calon temuan berupa barang pengadaan atau Unit Layanan Pengadaan

    tidak sesuai spesifikasi dan atau tidak dapat (ULP)

    digunakan serta kriteria berupa Perpres 54 3. Pengendalian kontrak oleh PPK

    /2010 tentang pengadaan barang/jasa dan 4. Pemeriksaan barang oleh Panitia Pemeriksa

    kontrak. Hasil Pekerjaan (PPHP)

    Tahap berikutnya, auditor harus mema-

    hami pengendalian SPI di auditee untuk

    mencegah munculnya masalah berupa barang

    Keempat pengendalian kunci tersebut

    harus auditor telusuri keberadaan dan imple-

    mentasinya dengan panduan kriteria yang

    TelaahTelaah

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    16/30

    30 31SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    telah ada, yaitu perpres 54/2010, dokumen hasil lah kelalaian tim PPHP dalam pemeriksaan, tapi

    proses pengadaan, kontrak pengadaan kompu- juga belum adanya panduan kerja tim PPHP

    ter dan surat keputusan tim PPHP. Ada pengen- yang inti isinya adalah langkah verifikasi dan

    dalian kunci yang sangat nyata tidak ada konfi rmasi ke agen resminya. Seiring itu

    panduan cara menjalankannya, yaitu pemerik- rekomendasinya pun menyajikan instruksi

    saan barang oleh PPHP. Se bagai contoh : penyusunan panduan kerja bagi PPHP.

    bagaimana PPHP akan melakukan pemeriksaan Setelah auditor melewati tahap evaluasi

    spesifikasi komputer yang legal yang akan SPI dengan mengetahui penyebab hakiki, maka

    diterima? Praktik yang selama ini a dalah tahap berikutnya uji substansi yaitu memotret

    dengan verifikasi data spesifikasi di kontrak kondisi di lapangan dengan cek fisik dandibandingkan dengan kondisi riil komputer. Hal wawancara untuk mengidentifikasi dampak

    ini masih belum memadai karena di pasar pada tujuan kegiatan/program karena kompu-

    beredar komputer legal market dan black ter tidak sesuai spesifikasi. Lalu dimasukkan ke

    market(BM) dengan komposisi spesifikasi yang unsur akibat.

    persis sama. Komputer yang BM tentu lebih Untuk mendukung penyusunan kons-

    murah dan men-support peningkatan profit truksi yang memadai auditor harus jeli dan

    yang m enggiur kan bagi re kana n. J ika tepat menggunakan teknik auditnya untuk

    komputer ini di kemudian hari rusak maka agen mengumpulkan dan atau membuat bukti audit.

    resminya yang ada di Indonesia sudah pasti Auditor harus yakin bahwa semua jenis bukti

    tidak akan berani memperbaikinya. Muaranya dan semua teknik audit telah dilakukan seiring

    adalah barang tidak dapat digunakan. proses penyusunan konstruksi temuan. Jenis

    Jika kondisi ini dijumpai di lapangan, dan bukti audit tersebut dapat divisualisasikan

    maka auditor harus memasukkan unsur sebagai berikut:

    penyebab temuan adalah bukan hanya masa-

    Secara normatif pada tahap SP auditor yang digunakan sebagai berikut:

    akan mengumpulkan dan menelaah dokumen Bukti dokumen dengan teknik audit

    yang terkait dengan kondisi dan kriteria. Jenis uji/test dan rekonsiliasibukti dengan teknik audit yang dilakukan Bukti analisis dengan teknik auditsebagai berikut: investigasi

    Bukti dokumen dengan teknik audit Bukti pengujian fisik dengan teknikverifikasi, cek dan scanning. audit pemeriksaan fisik dan inspeksi

    Bukti analisis dengan teknik pemban- Bukti permintaan keterangan dengandingan (dalam penelaahan). teknik audit konfirmasi.

    Kemudian di tahap evaluasi SPI, auditor Muara konstruksi temuan yang telahakan memahami rancangan (disain) SPI dan didukung dengan keempat jenis bukti tersebut

    menguji implementasinya untuk menguatkan adalah pengungkapan di laporan hasil audit.kondisi dan kriteria serta mengidentifikasi Poin krusial yang harus auditor perhatikankelemahan SPI (sebagai sebab) dan calon adalah bahwa konstruksi temuan harusrekomendasi untuk perbaikan SPI. Jenis bukti menampilkan semua unsur dengan identifikasidan teknik audit yang dilakukan sebagai sebab hakiki dan rekomendasi yang berpro-berikut: yeksi perbaikan SPI. Proses ke arah itu dapat

    Bukti dokumen dengan teknik auditdilakukan secara normatif dengan pengum-

    footing,cross footing, vouching, tracirpulan dan atau pembuatan bukti audit dengan

    Bukti analisis dengan teknik auditteknik audit seperti di atas dengan tidak menu-

    analisis dan evaluasitup kreativitas variasi teknik audit di tiap

    Bukti pengujian fisik dengan tekniktahapnya.

    audit observasiBukan jati sembarang jati, jati lurus dari

    Bukti permintaan keterangan denganSurabaya. Bukan bukti sembarang bukti, bukti

    teknik audit permintaan keterangan harus dapat dipercaya. Dengan keandalankepada manajemen auditee dan

    bukti di tiap tahap dalam proses konstruksipegawainya

    temuan maka sejatinya auditor telah memberiTahap berikutnya adalah uji substantif,andil dalam quality assurance manajemenauditor akan memperluas teknik audit danauditee sekaligus pencerahan unjuk kerja dimenambah/memperkuat bukti audit untukmasa yang akan datang.memperkuat kondisi, kriteria, sebab dan

    mengidentifikasi akibat serta mematangkan

    rekomendasi. Jenis bukti dengan teknik audit

    TelaahTelaah

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    17/30

    32 33SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Oleh: Afrizal Haris

    Auditor pada Inspektorat II Inspektorat Jenderal Kemenperin

    Pengetahuan dapat didefinisikan seba- formal dengan menggunakan suatu sistem dan

    gai kumpulan data dan informasi yang telah simbol-simbol s erta dapat dengan mudah

    melalui proses pemikiran dan analisis yang dikomunikasikan dan disebarkan. Knowledge

    digunakan oleh individu atau kelompok untuk ini dapat menjadi object-basedatau rule-based.

    memecahkan masalah. Data dimaksud terdiri Sedangk an cultural knowledge merupakan

    dari tiga jenis, yaitu: tacit knowledge, explicit asumsi-asumsi bersama dan kepercayaan

    knowledgedan cultural knowledge. tentang tujuan organisasi, kemampuan,Tacit knowledge, adalah pengetahuan pelanggan dan pesaing.

    yang digunakan oleh anggota organisasi untuk Pengetahuan juga merupakan sesuatu

    menunjukkan pekerjaannya. Knowledge ini sulit yang ditransfer. Ketika penerima informasi

    untuk diungkapkan dengan kata-kata, hanya menerima pemahaman prinsip yang mirip akan

    dapat diekspresikan melalui tindakan yang sesuatu hal disebut sebagai transmisi. Dengan

    berdasarkan keterampilan dan tidak dapat demikian dapat dikatak an bahwa transfer

    diturunkan dengan menggunakan aturan- pengetahuan merupakan proses transfer tacit

    aturan tertentu. Explicit knowledge, adalah knowledge dan explicit knowledge dalam

    pengetahuan yang telah dikodekan secara interaksi antar individu.

    penyimpangan atau sebagai penjamin mutuPeran Lembaga Pengawasantercapainya target pembangunan, sedangkan

    fungsi lembaga teknis adalah pelaksanaPemerintah memiliki pengaruh yangkebijakan untuk mencapai target pembang-sangat signifikan dalam mempromosikan atauunan. Hubungan antar pegawai pada lembagamenghalangi proses transfer pengetahuan.pengawasan lebih bersifat horisontal, se-Selain itu juga sebagai pengambil keputusandangkan pada lembaga teknis lebih bersifatdan pelaksana kebijakan umum. Peran peme-struktural (berjenjang). Pelaksana pengawasanrintah dalam pembangunan sangat penting.intern pemerintah adalah Aparat PengawasPertama, peran dalam pengadaan dan penga-

    Internal Pemerintah (APIP). Dalam hal ini APIPturan pemanfaatan barang-barang publik dan diwakili oleh pejabat fungsional auditor dalamproyek-proyek pionir. Kedua, peran sebagaisuatu organisasi pengawasan yang bertugaspenjamin terselenggaranya pembangunanmelakukan kegiatan pengawasan sesuaisesuai dengan visi dan misi bangsa. Dan k etiga,dengan obyek pemeriksaan yang menjadiperan untuk menghindarkan terjadinya persa-wewenangnya. Untuk dapat menjadi pejabatingan yang tidak sehat antara perusahaan yangfungsional auditor diperlukan keahlian khususbesar dengan perusahaan kecil dan menengah.yang dibentuk melalui pendidikan danTia p ne gar a mem pu nya i ke ku ata n dantersertifikasi oleh Badan Pengawas Keuangankelemahannya masing-masing. Oleh karena itudan Pembangunan (BPKP), selaku pembinapemerintah harus memanfaatkan kekuatan

    jabatan fungsional auditor. Dalam pelaksanaandan mengatasi kelemahan-kelema-han yangtugas pengawasan, APIP memiliki tugas danada.tanggung jawab profesi yang tidak dapatPemerintah memiliki tugas untukdiintervensi oleh pihak lain.mengelola sumber daya yang ada agar dapat

    dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejah-

    teraan rakyat sesuai dengan rencana strategisyang telah ditetapkan. Untuk mengawal

    kinerja pemerintah agar tetap berada di jalur

    yang telah ditetapkan dalam rencana strategis-

    nya, dibutuhkan suatu lembaga yang memiliki

    fungsi pengawasan terhadap jalannya peme-

    rintahan agar sesuai dengan visi dan misi yang

    telah dicanangkan.

    Pada hakekatnya pengawasan bertu-

    juan mencegah sedini mungkin terjadinya

    penyimpangan, pemborosan, penyelewengan,

    hambatan, kesalahan, kegagalan dalam pen-

    capaian tujuan dan pelaksanaan organisasi.

    Kegiatan pengawasan dapat berupa kegiatan

    audit, reviu laporan keuangan, pemantauandan evaluasi, dan kegiatan pengawasan

    lainnya.

    Lembaga pengawasan memiliki karak-

    teristik yang unik dibanding lembaga lain.

    Struktur organisasi lembaga pengawasan tidak

    memiliki jenjang yang bertingkat seperti yang

    ada pada lembaga teknis, seperti direktorat

    jenderal. Fungsi yang dijalankan oleh lembaga

    pengawasan adalah pencegahan terhadap

    Padahakekatnya

    pengawasanbertujuan

    mencegah sedinimungkin terjadinya

    penyimpangan,pemborosan,

    penyelewengan,

    hambatan,kesalahan,

    kegagalan dalampencapaian tujuan

    dan pelaksanaanorganisasi.

    TelaahTelaah

    Transfer Pengetahuanpada Lembaga Pengawasan

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    18/30

    34 35SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Fungsi pengawasan merupakan salah berkurangnya jumlah sumber daya manusia

    satu fungsi manaje men untuk menjam in (SDM) yang produktif berbarengan dengan

    pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan semakin banyaknya SDM yang memasuki masa

    kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan pensiun. Kondisi demikian dapat menghambat

    serta memastikan tujuan dapat dicapai secara proses regenerasi dalam suatu organisasi yang

    efektif dan efisien. Fungsi ini bermakna penting pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

    bagi pemerintah maupun palaksanaan penga- kinerja organisasi. Hal tersebut menjadi

    wasan. Bagi pemerintah, fungsi pengawasan tantangan tersendiri bagi aparat pengawasan

    merupakan suatu mekanisme peringatan dini yang ada saat ini untuk dapat cepat mengem-

    (early warning system) untuk mengawal akti- bangkan diri dan proaktif dalam menimba

    vitas mencapai tujuan dan sasaran. Sedangkan pengetahuan, terutama di bidang pengawa-

    bagi pelaksanaan pengawasan, fungsi penga- san, sehingga dapat memberikan kinerja yang

    wasan merupakan tugas yang mulia untuk optima l bagi organisasi. Oleh kar ena itumemberikan telaah dan saran untuk tindakan diperlukan transfer pengetahuan di lingkungan

    perbaik an. Di samping itu, pengawasa n lembaga pengawasan sebagai upaya mening-

    memiliki tujuan yang utama, seperti: menjamin katk an kiner ja organi sasi dalam rangk a

    agar pemerintah menjalankan kegiatan sesuai pencapaian tujuan organisasi.

    rencana pembangunan; menjamin kemung-

    kinan tindakan koreksi yang cepat dan tepat Transfer Pengetahuanterhadap penyelewengan yang ditemukan; Dari hasil penelitian yang penulismembutuhkan mitigasi, perbaikan, pengu- lakukan dengan mengambil topik mengenairangan, dan peniadaan penyimpangan- keberhasilan transfer pengetahuan padapenyimpangan di birokrasi; meyakinkan bahwa lembaga pengawasan, dalam hal ini Inspek-kinerja pemerintah sedang atau telah menca- torat Jenderal, didapatkan beberapa hal yangpai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; memberikan kontribusi signifikan dalamserta menekan dan mengurangi tindak korupsi. menentukan keberhasilan transfer penge-

    Perkembangan birokrasi dan dinamika tahuan. Hal-hal yang berpengaruh signifikankebijakan serta bervariasinya fenomena yang terhadap keberhasilan transfer pengetahuanterjadi di lapangan saat ini mengharuskan tersebut adalah intensitas interaksi, adap-setiap aparat pengawas internal untuk dapat tability (kemampuan untuk memperbaiki diricepat belajar dan memiliki kemauan dalam dan mengubah diri untuk maju dan berkem-memberi dan menerima pengetahuan, baik bang), motivasi untuk melakukan sharingdari individu maupun tim lain. Selain itu, pengetahuan dengan sesama pegawai, sertadengan diberlakukannya kebijakan peme- leadership atau kepemimpinan.rintah terkait moratorium penerimaan pegawai

    negeri sipil akan berdampak terhadap semakinIntensitas interaksi yang dilakukan antar

    auditor terkait transfer pengetahuan sangat

    berpengaruh terhadap peningkatan kapabi- bidang pengawasan yang sedang berkembang

    litas APIP dalam upaya pencapaian target di masyarakat dalam rangka pemerata an

    kinerja organisasi. Demikian pula kemampuan pengetahuan bagi sesama auditor.

    seorang auditor dalam mengembangkan diri Upa ya pen umb uha n kem amp uan

    dan ikut berpartisipasi secara aktif dalam proses auditor dilakukan untuk mengembangkan diri

    trans fer penget ahuan antar auditor, juga dan ikut berpartisipasi secara aktif dalam proses

    sangat berpengaruh terhadap peningkatan transfer pengetahuan antar auditor; salah

    kapabilitas APIP dalam rangka pencapaian tar- satunya dengan membiasakan para pejabat

    get kinerja organisasi. Selain itu, motivasi fungsional auditor untuk membuat tulisan

    auditor dalam melakukan transfer penge- /makalah mengenai pengetahuan yang dimilikitahuan sangat berpengaruh terhadap pening- berdasarkan pengalaman atau membahas

    katan kapabilitas APIP. Demikian pula dengan mengenai isu-isu yang sedang berkembang di

    karakteristik atau pola kepemimpinan (leader- bidang pengawasan dan dipubilikasikan di

    ship) dalam suatu lembaga pengawasan akan lingkup internal organisasi.

    sangat berpengaruh terhadap peningkatan Membangun kedekatan komunikasi

    kapabilitas APIP dalam rangka pencapaian antara pimpinan dan seluruh jajaran di bawah-

    target kinerja organisasi. nya sehingga terbentuk lingkungan kondusif

    Berdasarkan hasil penelitian tersebut, yang memungkinkan transfer pengetahuan

    maka perlu dibuat strategi pengembangan dapat berjalan denga n sukses, sek aligus

    SDM untuk meningkatkan kinerja organisasi menumbuhkan motivasi para auditor untuk

    dalam hal peningkatan pengetahuan melalui mau mentransfer pengetahuan yang dimiliki

    transfer pengetahuan. Ada tiga strategi yang dan secara terbuka pula menerima penge-

    dapat penulis simpulkan, yaitu: melalui forum tahuan dari sesama auditor. Karena bagaimana

    diskusi internal, penumbuhan kemampuan pun adalah kewajiban dari para auditor untuk

    auditor serta membangun kedekatan komuni- selalu mengembangkan ketrampilan dankasi. meningkatkan pengetahuan agar lebih

    Pembentukan forum diskusi internal profesiona l dalam mela ksanak an tugas

    dilakukan untuk membahas berbagai tema pengawasan.

    mengenai pengawasan yang telah dilakukan,

    studi kasus mengenai hal-hal yang seringkali

    terjadi di lapangan maupun isu-isu terkini di

    Nilai dari seseorang itu

    ditentukan dari keberaniannyamemikul tanggung jawab,mencintai hidup dan pekerjaannya.(Kahlil Gibran, Penyair Libanon)

    TelaahTelaah

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    19/30

    36 37SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Aparatur Pengawas Internal Pemerintah

    Bangsa (PBB) Kofi Annan pada September 2000 (APIP) berkepentingan terhadap pengawasan

    mendeklarasikan Millenium Development Goals pelaksanaan sistem dekonsentras i dalam

    (MDGs) dalam acara Millenium Summit PBB. rangka mengoptimalkan implementasi Sistem

    Pada deklarasi tersebut dinyatakan bahwa good Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP).

    governancemenempati posisi paling terhormat Pelaksanaan Dekonsentrasi maupun Tugas

    dalam wacana pembangunan dewasa ini. Kofi Pembantuan melibatka n dae rah, sehingga

    Annan mengekspresikan dengan mengatakan APIP pusat dan daerah perlu dapat lebih

    Good governance is perhaps the single most meningkatkan pemahaman terhadap situasiimportant factor eradicating poverty and promo- pemerintahan daerah.

    ting development. Pengertian good governance Indikasi belum terwujudnya good

    sudah berkembang pada korporasi sehingga government governance, salah satunya adalah

    muncullah sebutan good corporate governance belum dipahaminya esensi good governanceitu

    yang tujuannya relatif sejalan dengan good sendiri, yakni masih terdapat perbedaan

    governanceitu sendiri. Deklarasi untuk kalang- persepsi tentang good governance pada

    an penyelenggara negara /pemerintah itu aparatur pemerintahan daerah (Budiyanto,

    akhirnya mempertegas sebutan good govern- 2011).

    ment governance.

    Implementasi mikro perwujudan good Negeri Sipil. Penanganan perkara tersebut

    governance, khus usnya dalam tata kelol a memakan waktu yang relatif lama dan menyita

    pemerintahan daerah, adalah pada kebijakan pikiran, energi ser ta sangat me ngganggu

    tata kelola keuangan daerah kabupaten/kota di kinerja pemerintahan daerah, terutama bagi

    Indonesia yang telah mengalami perubahan yang terlibat dalam kasus itu. Pengungkapan

    paradigma sejak 1 Januari 2001. Perubahan kasus semacam ini memerlukan ketelitian,

    tersebut dikenal dengan reformasi keuangan kecermatan, keberanian dan penguasaan

    daerah yang salah satu tujuannya adalah penuh terhadap tahapan demi tahapan proses

    menciptakan tata kelola pemerintahan daerah hukum sampai akhirnya dilimpahkan ke meja

    yang baik (good government governance). hijau. Dengan demikian perkara dapatIndikator riil belum tercapainya good gover- diselesaikan secara tuntas yang berdampak

    nancedi antaranya masih banyak daerah yang pada efek jera bagi pelaku tindak pidana

    belum mencapai tata kelola keuangan daerah korupsi, di samping pengembalian kerugian

    dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) keuangan negarawalau tidak seluruhnya.

    dari BPK. Padahal prinsip-prinsip good

    governance sangat penting dilaksanakan di

    dalam sistem tata kelola keuangan negara

    /daerah guna mencapai keberhasilan pem-

    bangunan.

    Studi Kasus

    Penulis mempunyai pengalaman pada

    sebuah kasus ketika bertugas di suatu

    kabupaten. Kasus tersebut terjadi dalam kurun

    waktu sejak 1997 hingga 2003. Saat itu penulisditugaskan memimpin suatu dinas yang

    bidang tugasnya terkait dengan pendapatan

    daerah. Ketika itu penulis merasa ada sesuatu

    yang tidak beres dalam pelaksanaan tata kelola

    pendapatan daerah yang telah berlangsung

    kurang lebih lima tahun sebelum kasus

    tersebut diungkapkan pada akhir tahun 2002.

    Saat kasus berlangsung sebenarnya telah

    terjadi tiga kali pergantian pimpinan (pejabat

    setingkat eselon II). Yang patut dan sangat

    disayangkan, ketika kasus berlangsung, baik

    pengawas eksternal maupun internal tidak

    pernah mengungkapkan (atau menemukan)

    adanya praktik kecurangan bahkan kerugiannegara pada kasus tersebut.

    Setelah kasus tersebut dapat ditemukan

    dan diungkap secara terbuka/tuntas oleh

    penulis dan ditindaklanjuti oleh aparatur

    penegak hukum, sebagian kerugian negara

    yang timbul akibat kasus tersebut dapat

    dikembalikan. Bendahara pendapatan daerah

    yang terbukti bersalah divonis lebih dari lima

    tahun penjara serta dipecat dari Pegawai

    Impian MewujudkanGood GovernanceMelalui Kebijakan

    Tata Kelola Keuangan DaerahOleh : Joko BudiyantoPembina Utama Muda pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian

    Indikator riil belumtercapainya goodgovernance diantaranya masihbanyak daerahyang belummencapai tatakelola keuangandaerah denganopini Wajar TanpaPengecualian(WTP) dari BPK

    TelaahTelaah

  • 7/26/2019 Solusi September 2012

    20/30

    38 39SOLUSI September 2012 SOLUSI September 2012

    Catatan penting yang ingin penulis diperlukan tindak an dan peran aparatursampaikan melalui kasus di atas, mengapa pengawas internal dan eskternal yang lebih

    aparat pen gawasan baik internal m aupun optimal. Beberapa langkah optimalisasi peran

    eksternal tidak dapat menemukan kasus ter- pengawasan tersebut dapat dilakukan antara

    sebut padahal pengawasan dilaksanak an lain melalui:

    secara rutin? Sungguh sangat ironis dan patut 1. Pemerintah pusat dalam ini pengawas

    disayangkan, pada saat terjadi euforia pem- eksternal seyogyanya lebih mensosialisasikan

    berantasan korupsi, kinerja aparat pengawas good governance secara intensif agar pema-

    baik internal dan eksternal justru tidak berjalan haman terhadap prinsip-prinsip good gover-

    optimal. Bahkan dapat dikatakan lengah. nance menjadi lebih baik. Pemahaman dan

    Peristiwa tersebut menunjukkan masih adanya penerapan good governance secara benar dan

    kelemahan dalam sistem pengawasan kita. tepat pada kebijakan tata kelola keuangan

    negara/daerah diharapkan dapat meningkat-

    kan kualitas pengelolaan keuangan negara/Peran Aparat Pengawasan

    daerah. Sosialisasi tentang good governanceKondisi tata kelola keuangan sebagai- sangat beralasan, karena hasil penelitianmana disampaikan di atas tidak terlepas darimenunjukan bahwa persepsi terhadap goodkondisi mikro penyeleggaraan pemerintahan digovernance pada aparatur pemerintahan dandaerah. Kiranya tidak berlebihan apabilastakeholders berpengaruh secara signifikanpemerintah pusat melakukan tindakan yangterhadap kebijakan tata kelola keuangansejalan dengan keinginan untuk mewujudkannegara/daerah dan terbukti berkorelasi searahpemerintahan yang baik, bersih dan berwi-dengan indikator riil capaian kinerja keuanganbawa, clean government dan berujung padanegara/ daerah.good governance yang sudah semestinya

    dimulai justru dari atas. Untuk itu kiranya masih

    2. Pengawas Internal diharapkan dapat Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan sistem

    terus memberikan advokasi berupa pembi- penganggaran berbasis kinerja ataunaan, pengarahan, pendampingan pada satu performance budgedting system (PBS)selain

    sisi, di samping pengawas an yang lebih penguasaan peraturan-peraturan, serta ilmu

    memadai pada sisi lain. Selain dari pada itu, lain yang relevan demi terwujudnya kemajuan

    diperlukan suatu instruksi presiden agar good pembangunan nasional pada segala bidang

    governancedi kalangan aparatur pemerintahan yang diimpikan.

    dapat dilaksanakan secara lebih optimal. Harus diakui dan tidak dapat dipungkiri

    Pemerintah pusat harus mendorong aparatur- bahwa kinerja dan peran aparatur dalam

    nya untuk melakukan perbaikan dalam bidang pengawasan dan pengendalian,

    perumusan kebijakan tata kelola keuangan khususnya dalam sistem keuangan negara

    negara/daerah, di antaranya dengan melalui sudah member ikan banyak sumba ngsih

    sistem pengendalian dan pengawasan secara terhadap keberhasilan penyelenggaraan sis-

    optima l oleh aparat ur pengawas in ternal tem pemerintahan, namun tentu akan lebih

    pemerintah. baik dan bijak jika kita tidak berhenti untuk

    Sebagian aparatur pengawas internal meningkatkan kapasitas, kompetensi danpemerintah mungkin sudah memahami good peran dalam bernegara.

    governance secara komprehe nsif, namun Sebagai penutup, Kita semua masih

    mungkin sebagian masih belum memahami perlu banyak belajar lebih gigih lagi, bukan

    secara utuh. Bagi para auditor dan pelaku yang hanya menjadi macan kertas, namun benar-

    terlibat dalam pemeriksaan dan pengawasan benar optimal dan tuntas dalam implementasi.

    keuangan negara/daerah, diperlukan pema-

    haman tentang good governance, serta

    penguasaan yang baik atas Peraturan Pemeri-

    ntah Nomor 71 tah