social learning theory

27
oleh: Nama: Dinni Nur’aini NPM: 210.110.120.062 Kelas: Mankom A 2012 Social Learning Theory (Teori Pembelajaran Sosial) ALBERT BANDURA Mata Kuliah Teori-Teori Komunikasi Dosen Pengampu: Dr.Antar Venus, M.A.Comm Meria Octavianty, S.Sos., M.Si Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi-Universitas Padjadjaran

Upload: mankoma2012

Post on 28-May-2015

1.553 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Presentasi Teori Social Learning oleh Dinni Nur'aini Mankom A 2012 Fikom Unpad

TRANSCRIPT

Page 1: Social Learning Theory

oleh:Nama: Dinni Nur’aini

NPM: 210.110.120.062Kelas: Mankom A

2012

Social L

earning

Theory

(Teori

Pembelajaran

Sosial)

ALBERT BANDURA

Mata Kuliah Teori-Teori KomunikasiDosen Pengampu:

Dr.Antar Venus, M.A.CommMeria Octavianty, S.Sos., M.Si

Manajemen KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi-Universitas Padjadjaran

Page 2: Social Learning Theory

Ruang Lingkup Pembahasan

Ringkasan Teori

Tokoh Pencetus Teori

Definisi Teori

Asumsi Teori

Konsep Penting Teori

Model Teori

Contoh Kasus

Page 3: Social Learning Theory

Ringkasan TeoriTeori Pembelajaran Sosial dikembangkan

oleh Albert Bandura seorang ahli psikologi pendidikan dari Stanford University, USA pada tahun 1977 (http://www.simplypsychology.org/bandura.html). Teori pembelajaran sosial ini menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui proses pengamatan, di mana orang belajar melalui observasi atau pengamatan terhadap perilaku orang lain yang dianggap mempunyai nilai lebih dari orang lainnya. Dalam ranah komunikasi, Social Learning Theory (Teori Pembelajaran sosial) menjadi bidang penelitian komunikasi massa untuk memahami efek terpaan media massa.

Page 4: Social Learning Theory

Tokoh Pencetus TeoriAlbert Bandura

dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada,

pada 04 Desember 1925.

Beliau mengambil jurusan psikologi di Universitas British

Columbia, dan mengambil master di

Universitas Iowa.Eksperimennya

yang sangat terkenal adalah

eksperimen Bobo Doll (1961).A

lber

t Ban

dura

Page 5: Social Learning Theory

Eksperimen Bobo Doll

Page 6: Social Learning Theory

Definisi TeoriTeori belajar sosial/teori observational learning/teori kognitif sosial adalah sebuah teori yang menggabungkan

antara teori belajar behavioristik dengan penguatan dan psikologi kognitif. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia meniru perilaku yang dilihatnya, terutama dari

media massa.

Contoh: Masyarakat banyak yang meniru

gaya joged caisar atau joged bang jali yang tayangannya sering

tampil di televisi.

Page 7: Social Learning Theory

• Asumsi dasar dari teori ini adalah (Bandura, 1963 dalam http://fikomankom.blogspot.com/2010/05..html):

Asumsi Teori- Manusia memiliki fleksibilitas untuk belajar berbagai tingkah laku dalam situasi yang berbeda.- Triadic reciprocal causation ; individu itu sendiri (P: person), lingkungan (E: environment), serta perilaku si inidividu tersebut (B: behavior).- Agentic perspectives ; manusia dapat mengontrol lingkungan dan kualitas kehidupan mereka. Manusia menciptakan sistem sosial dan produk dari sistem sosial- Self-regulation ; manusia meregulasi tindakan mereka melalui faktor-faktor internal dan eksternal- Self-regulation ; manusia meregulasi tindakan mereka melalui faktor-faktor inter- Moral agency ; manusia mengatur tingkah laku mereka melalui nilai moral internal dan eksternal

Page 8: Social Learning Theory

Konsep Penting Teori

1.

•Peniruan: Imitasi dan Identifikasi

2.

•Determinis Resiprokal (reciprocal determinism)

3

•Observational Learning= (beyond reinforcement)

4

•Kognisi dan Regulasi diri (Self-regulation/cognition)

5

•Self efficasy

Page 9: Social Learning Theory

Konsep Penting Teori

1. Imitasi: replikasi atau penirua

n secara langsung dari perilaku yang diamati

.

2. Identifikasi: perilaku meniru yang tidak sama

persis dengan apa yang dilihatnya

namun membuatnya menjadi lebih umum namun

memiliki tanggapan yang

berhubunganContoh: Seorang anak kecil yang menonton film kartun Tom and Jerry menyaksikan Tom memukul tikus

Jerry dengan menggunakan tongkat dan kemudian si anak

menirunya dengan memukul kakanya dengan tongkat

Contoh: anak kecil yang

menonton film kartun

Tom and Jerry tadi tidak

memukul

dengan tongkat tetapi

menyiram

kakaknya

dengan seembe

r air.

Peniruan

Page 10: Social Learning Theory

• Determinis Resiprokal (reciprocal determinism)Dalam menganalisis perilaku seseorang, ada tiga komponen yang harus ditelaah yaitu individu itu sendiri (P: person), lingkungan (E: environment), serta perilaku si inidividu tersebut (B: behavior) (A. Bandura, 1963). Ketiga hal tersebut dikenal dengan istilah Triadic Reciprocal Causation. Individu akan memunculkan satu bentuk perilaku yang sama meskipun lingkungannya serupa, namun individu akan bertindak setelah ada proses kognisi atau penilaian terhadap lingkungan sebagai stimulus yang akan ditindaklanjuti.

Konsep Penting Teori

Page 11: Social Learning Theory

• Observational Learning= (beyond reinforcement), Bandura memandang teori Skinner dan Hull terlalu bergantung pada reinforcement. Jika setiap unit respon sosial yang kompleks harus dipilah-pilah untuk direforse satu persatu, bisa jadi orang malah tidak belajar apapun. Menurutnya, reinforcement penting dalam menentukan apakah suatu tingkah laku akan terus terjadi atau tidak, tetapi itu bukan satu-satunya pembentuk tingkah laku.

Konsep Penting Teori

Page 12: Social Learning Theory

Dalam observational learning terdapat empat tahap belajar dari proses pengamatan atau modeling Proses yang terjadi dalam observational learning tersebut antara lain :

Konsep Penting Teori

• dalam tahapan ini seseorang harus memberikan perhatian terhadap model dengan cermata. Atensi

• tahapan ini adalah tahapan mengingat kembali perilaku yang ditampilkan oleh model yang diamati maka seseorang perlu memiliki ingatan yang bagus terhadap perilaku model.

b. Retensi

•dalam tahapan ini seseorang yang telah memberikan perhatian untuk mengamati dengan cermat dan mengingat kembali perilaku yang telah ditampilkan oleh modelnya maka berikutnya adalah mencoba menirukan atau mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh model.

c. Reproduksi

• tahapan berikutnya adalah seseorang harus memiliki motivasi untuk belajar dari model.

d. Motivasion

al

Page 13: Social Learning Theory

• Kognisi dan Regulasi diri (Self-regulation/cognition): Teori belajar tradisional sering terhalang oleh ketidaksenangan atau ketidak mampuan mereka untuk menjelaskan proses kognitif. Konsep bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self regulation), mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkahlakunya sendiri.

Konsep Penting Teori

Page 14: Social Learning Theory

• Self efficasy: Persepsi seseorang mengenai kemampuannya didalam menghadapi atau mengkontrol suatu situasi. Dua komponen dalam self efficacy adalah:

Konsep Penting Teori

a. Efficacy

expectations kepercayaan bahwa ia bisa melakukannya

atau tidak.

b. Outcome expectati

onsperkiraan individu bahwa suatu

outcome tertentu akan muncul dan

pengetahuan mengenai apa

yang harus dilakukan

Page 15: Social Learning Theory

• Teori Belajar Sosial berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dari segi interaksi timbal-balik yang berkesinambungan antara faktor personal, tingkahl aku, dan faktor lingkungan. Dalam proses determinisme timbal-balik itulah terletak kesempatan bagi manusia untuk mempengaruhi nasibnya maupun batas-batas kemampuannya untuk memimpin diri sendiri (self-direction).

Model Teori

Page 16: Social Learning Theory

• Beberapa tahun yang lalu, di Indonesia marak diberitakan tentang kasus kematian pada anak-anak akibat meniru adegan di televisi, dari mulai kasus perkelahian berujung maut akibat meniru tayangan smackdown (2006), tindakan bunuh diri akibat meniru adegan dalam kartun Naruto (2008), hingga kasus percobaan adegan sulap berujung maut pula akibat meniru adegan sulap Limbad The Master (2009). Semuanya menjadi contoh bahwa begitu besar terpaan media massa khususnya televisi pada anak-anak.

Contoh Kasus

Page 17: Social Learning Theory

• Namun, untuk kali ini ini, kasus yang akan saya ulas adalah mengenai seorang anak kecil bernama Alifa Azzara Lubis yang menjadi entertain di depan layar kaca televisi dengan meniru gaya berpakaian, berbicara sampai bersikap Syahrini. Alifa tampil depan televisi sebagai Syahrini kecil sejak mengikuti ajang Pencarian Bakat anak: Little Miss Indonesia (2013).

• Video www.youtube.com/watch?v=wJs4PPFjBq8

Contoh Kasus

Page 18: Social Learning Theory

Analisis Kasus

Kasus tingkah laku Alifa yang berpakaian, berbicara dan biasa bersikap seperti Syahrini termasuk dalam salah satu contoh aplikasi Teori Pembelajaran Sosial. Seperti yang Teori pembelajaran sosial ini jelaskan bahwa kepribadian seseorang dapat berkembang melalui proses pengamatan, di mana orang belajar melalui observasi atau pengamatan terhadap perilaku orang lain terutama pemimpin atau orang yang dianggap mempunyai nilai lebih dari orang lainnya. Dan dalam kasus ini, Alifa berarti menjadikan Syahrini yang sering ia lihat di televisi sebagai model atau contoh.

Page 19: Social Learning Theory

Analisis Kasus (lanjutan)• Dalam tahapan proses observational learningnya, antara lain sebagi berikut:

• dalam tahapan ini Alifa mulai memberikan perhatian terhadap Syahrini dengan mengamatinya.a. Atensi

• dalam tahapan ini Alifa mengingat segala gaya berpakaian, berbicara dan bagaimana Syahrini bersikap. Lalu, ingatan tersebut ia simpan dalam memorinya.

b. Retensi

• dalam tahapan ini Alifa mulai menirukan atau mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh Syahrini.

c. Reproduksi

• tahapan berikutnya adalah Alifa memiliki motivasi untuk terus belajar dari sososk Syahrini.

d. Motivasional

Page 20: Social Learning Theory

Analisis Kasus (Lanjutan)• Jenis modelling kasus ini adalah Modeling

Simbolik, karena Alifa terpengaruh dari dnegan mengamati tingkah laku yang bersifat simbolik, yang melihat modelnya lewat Film/Televisi. Dalam kasus Alifa, ia sampai sekarang tetap mempertahankan gaya ‘Syahrini’nya karena ia lebih merasakan Reinforcement (ganjaran/peneguhan) yang ia dapat daripada Punishment (hukuman). Peneguhan tersebut selain hadir dari keluarganya, hadir pula dari orang lain yang menganggap baha perilakunya termasuk menghibur. Bahkan, peneguhan tersebut datang sendiri dari modelnya langsung atau ‘Syahrini’, yang tersirat dalam pernyataannya ketika tampil dalam beberapa acara bersama Alifa.

Page 21: Social Learning Theory

Video“Anak Melihat dan Meniru - Children

See Children Do”http://www.youtube.com/watch?gl=ID&hl=id&v=-tRxvOBIZ-cDalam video tersebut digambarkan beberapa anak kecil yang

mempraktekan perilaku orang tuanya yang dilihat olehnya.

Page 22: Social Learning Theory

Video“Anak Melihat dan Meniru - Children

See Children Do”

Page 23: Social Learning Theory

Profil Penulis

DINNI NURAINI Adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di jurusan Manajemen Komunikasi,

Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran semester IV. Saya

mempunyai hobi menonton TV, karena itulah saya menjadi tertarik dengan

industri televisi. Karena ketika menonton TV saya bukan

memposisikan diri saya sebagai audience yang pasif, tapi audiens yang

kritis, diantananya saya ingin mengetahui kenapa sebuah acara TV

bisa bertahan begitu lama bahkan dengan durasi berjam-jam, tapi di sisi

lain ada sebuah acara yang baru tayang beberapa episode langsung

bisa menghilang di layar kaca. Dengan saya memasuki jurusan ini, saya bisa

mengetahui alasan di balik itu.Hobi menonton TV pula lah yang

membuat saya tertarik untuk mengambil Social Learning Theory

sebagai Teori Komunikasi yang saya ulas disini.

Belajar teori khususnya teori komunikasi memanglah tidak mudah, namun

percayalah bahwa dengan mempelajari teori itu akan membuat hidup kita menjadi lebih berbeda. Ketika kita

menguasai teori, fenomena yang terjadi di sekeliling kita bisa kita analisis bukan

hanya berdasarkan feeling atau berdasarkan tebakan tak berdasar. Lagi

pula, mengutip pernyataan Dr.Antar Venus, M.A. Comm, bahwa “Tujuan ilmu itu belajar teori, bukan hanya berdasar akal sehat dan praktek. Dengan belajar

teori, kita bisa berpikir ilmiah.”

@nurainidinni

Page 24: Social Learning Theory
Page 25: Social Learning Theory
Page 26: Social Learning Theory

Sumber Pustaka

• Bandura, Albert. 1977. Social Learning Theory. New Jersey: Prentice Hall.

• Morissan. 2010. Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

• Rakhmat Jalaluddin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

.

Page 27: Social Learning Theory

Sumber Referensi Internet• Sumber Referensi dari Internet:• http://www.simplypsychology.org/bandura.html• http://amandavira.blogspot.com/2012/09/makalah-social-learning-th

eory.html• http://dewikusumadian.blogspot.com/2012/11/teori-belajar-sosial-soc

ial-learning.html• http://ecep-mulyana.blogspot.com/2013/04/social-learning-theory-al

bertbandura_5743.html• http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-belajar-sosial-albert

-bandura-346947.html• http://fikomankom.blogspot.com/2010/05/latar-belakang-munculnya-

teori-awalnya.html

• http://greenlanternroom.blogspot.com/2013/05/teori-pembelajaran-sosial-albert-bandura.html

• http://solehamini.blogspot.com/2010/06/teori-belajar-sosial-social-learning.html

• http://syilgagemily.blogspot.com/2012/06/social-learning-theory.html • http://www.criminology.fsu.edu/crimtheory/bandura.htm• http://www.mhcollegeco/socscienc/comm/bandur-s.mhtml • http://www.mhcollegeco/socscienc/comm/bandur-s.mhtml