social learning (psikologi perkembangan)

12
Kelompok V

Upload: atonelotus

Post on 11-Jun-2015

381 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

Kelompok VKelompok V

Page 2: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

Nama anggota:Nama anggota:

1. Muhammad fadil rinaldy2. Aulia rasyida putri3. Merry melinda4. Dita maulida5. Sa’adatul husna

1. Muhammad fadil rinaldy2. Aulia rasyida putri3. Merry melinda4. Dita maulida5. Sa’adatul husna

Page 3: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

Teori Belajar Sosial (Social Learing Theory)

Teori Belajar Sosial (Social Learing Theory)

Page 4: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

Teori ini didasarkan pada tiga konsep :

Teori ini didasarkan pada tiga konsep :

1. Determinis Resiprokal (reciprocal determinism): pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal-balik yang terus menerus antara determinan kognitif, behavioral dan lingkungan.

2. Tanpa Renforsemen (beyond reinforcement), Bandura memandang teori Skinner dan Hull terlalu bergantung pada renforsemen. Jika setiap unit respon sosial yang kompleks harus dipilah-pilah untuk direforse satu persatu, bisa jadi orang malah tidak belajar apapun.

1. Determinis Resiprokal (reciprocal determinism): pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal-balik yang terus menerus antara determinan kognitif, behavioral dan lingkungan.

2. Tanpa Renforsemen (beyond reinforcement), Bandura memandang teori Skinner dan Hull terlalu bergantung pada renforsemen. Jika setiap unit respon sosial yang kompleks harus dipilah-pilah untuk direforse satu persatu, bisa jadi orang malah tidak belajar apapun.

Page 5: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

3. Kognisi dan Regulasi diri (Self-regulation/cognition): Teori belajar tradisional sering terhalang oleh ketidaksenangan atau ketidak mampuan mereka untuk menjelaskan proses kognitif.

3. Kognisi dan Regulasi diri (Self-regulation/cognition): Teori belajar tradisional sering terhalang oleh ketidaksenangan atau ketidak mampuan mereka untuk menjelaskan proses kognitif.

Page 6: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

Efikasi Diri dan Penelitian Observasi

Efikasi Diri dan Penelitian Observasi

Page 7: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

a. Efikasi Diria. Efikasi Diri

Dua pengertian penting :• 1. Efikasi diri atau efikasi ekspektasi (self

effication – efficacy expectation) adalah “Persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu.“Efikasi diri berhubungan dengan keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan.

Dua pengertian penting :• 1. Efikasi diri atau efikasi ekspektasi (self

effication – efficacy expectation) adalah “Persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu.“Efikasi diri berhubungan dengan keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan.

Page 8: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

2. Ekspektasi hasil (outcome expectation): perkiraan atau estimasi diri bahwa tingkah laku yang dilakukan diri itu akan mencapai hasil tertentu.

2. Ekspektasi hasil (outcome expectation): perkiraan atau estimasi diri bahwa tingkah laku yang dilakukan diri itu akan mencapai hasil tertentu.

Page 9: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bias atau tidak bias mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bias atau tidak bias mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Page 10: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

b. Belajar Melalui Observasib. Belajar Melalui Observasi

• Menurut Bandura, kebanyakan belajar terjadi tanpa renforsemen yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari itu, dan model yang diamatinya juga tidak mendapat renforsemen dari tingkahlakunya.

• Menurut Bandura, kebanyakan belajar terjadi tanpa renforsemen yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari itu, dan model yang diamatinya juga tidak mendapat renforsemen dari tingkahlakunya.

Page 11: Social Learning (Psikologi Perkembangan)

Faktor-faktor Penting dalam Belajar Melalui Observasi

Faktor-faktor Penting dalam Belajar Melalui Observasi

1. Perhatian (attention process) 2. Representasi (representasi process) 3. Peniruan tingkah laku model (behavior production process) 4. Motivasi dan Penguatan (motivation and reinforcemen process)

1. Perhatian (attention process) 2. Representasi (representasi process) 3. Peniruan tingkah laku model (behavior production process) 4. Motivasi dan Penguatan (motivation and reinforcemen process)

Page 12: Social Learning (Psikologi Perkembangan)