slide tugas akhir ppn

Upload: aje-andiarta

Post on 07-Jul-2015

422 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SOAL 1PT Jaladara adalah pabrikan kendaraan bermotor. Produknya berupa kendaraan bermotor roda empat berupa sedan, van, dan station wagon. Pada tanggal 18 Februari 2011 telah masuk di pelabuhan, 1000 unit mobil sedan dalam bentuk CKD yang diimpor dari Jepang dengan Nilai Impor Rp100.000.000.000,00, dan terutang Bea Masuk 25%. Setelah dirakit dalam bulan Maret 2011 terjadi beberapa kegiatan penyerahan sebagai berikut :

PPnBM dikenakan satu kali pada saat penyerahan didalam daerah pabean BKP yang tergolong Mewah oleh pabrik yang menghasilkan Diketahui : Nilai Impor = Rp100.000.000.000,00 Bea Masuk 25/125 x Rp100.000.000.000,00 = Rp 20.000.000.000,00 CIF ( Nilai Impor Bea Masuk ) = Rp 80.000.000.000,00 Harga perunit ( Nilai Impor /1000 ) = Rp 100.000.000,00 Laba ( 20% x Harga perunit ) = Rp 20.000.000,00 Unsur Tambah ( 20% x CIF per unit ) = Rp 16.000.000,00

1)Penyerahan kendaraan bermotor, antara lain a. Diserahkan sejumlah sedan kepada PT Turangga, harga Jual ditetapkan dengan memperhitungkan laba sebesar 20% dari Nilai Impor, dan unsur nilai tambah lainnya apabila dijumlah identik dengan 20% dari CIF Berapa PPN dan PPnBM yang terutang atas penyerahan tiap unit sedan?

Impor sedan dalam bentuk CKD Berdasarkan Pasal 3 KMK 355 tahun 2003 PPnBM tidak dikenakan atas impor atau penyerahan: 1.Kendaraan CKD; 2.Kendaraan sasis; 3.Kendaraan pengangkutan barang; 4.Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 250 CC; 5.Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 16 (enam belas) orang atau lebih termasuk pengemudi.

Nilai 10 unit sedan Laba (20%xRp1.000.000.000) Unsur Tambah : ( 20%xRp800.000.000) Harga Jual PPN ( 10% x Harga Jual ) PPnBM ( 30% x Harga Jual ) Nilai yang dibayar dealer

= Rp1.000.000.000,00 = Rp 200.000.000,00 = Rp 160.000.000,00 = Rp1.360.000.000,00 = Rp 136.000.000,00 = Rp 408.000.000,00 = Rp1.904.000.000,00

b. PT Jaladara mengambil 8 unit sedan untuk mobil dinas staff direksi dalam rangka kegiatan bisnis perusahaan Berapa PPN dan PPnBM yang terutang atas penyerahan tiap unit sedan?

Atas pemakaian sendiri sesuai Kep 87 tahun 2002 pasal 3 : 1) Atas pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak terutang Pajak Pertambahan Nilai dan harus diterbitkan Faktur Pajak. 2) Pajak Pertambahan Nilai yang terutang harus dibayar sendiri oleh pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan. 3) Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dalam Faktur Pajak merupakan Pajak Keluaran. 4) Dalam Faktur Pajak identitas Pengusaha Kena Pajak dan Pembeli Barang Kena Pajak/Penerima Jasa Kena Pajak adalah sama yaitu Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan. 5) Dasar Pengenaan Pajak yang digunakan untuk menghitung besarnya Pajak Pertambahan nilai yang terutang adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor.

Nilai 8 unit sedan (8 x 100.000.000)= Rp 800.000.000,00 Unsur Tambah ( perakitan ): (8 x 20%x 80.000.000) = Rp 128.000.000,00 DPP = Rp 928.000.000,00 PPN (10% x 928.000.000) PPnBM (30% x 928.000.000) = Rp 92.800.000,00 = Rp 278.400.000,00

Penyerahanc. Menyerahkan sebagai sumbangan kepada TNI dan POLRI sebanyak 10unit sedan untuk mobil dinas pejabat teras Berapa PPN dan PPnBM yang terutang atas penyerahan tiap unit sedan?

Atas pemberian CumaCuma kepada TNI dan POLRI, sesuai Kep 87 tahun 2002 dan KMK 355/KMK.04/2003. PPN dan PPnBM atas sumbangan kepada TNI dan POLRI sebanyak 10unit sedan untuk mobil dinas pejabat teras tetap dikenakan. Hal ini disebabkan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 KMK 355/KMK.04/2003: PPnBM dibebaskan atas impor atau penyerahan: 1. Kendaraan bermotor berupa kendaraan ambulan, kendaraan jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan, kendaraan pengangkutan umum; 2. Kendaraan protokoler kenegaraan; 3. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 (sepuluh) orang sampai dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi, yang digunakan untuk kendaraan dinas TNI atau POLRI; 4. Kendaraan patroli TNI/POLRI

Dalam PMK 75/PMK.03/2010 DPP atas pemberian Cuma Cuma sebesar harga jual dikurangi laba. Nilai 10 Unit sedan: (10 x 100.000.000) Unsur tambah: (10 x 20% x 80.000.000) DPP PPN : ( 10% X Rp1.160.000.000 ) PPnBM : ( 30% x Rp1.160.000.000)

= Rp1.000.000.000,00 = Rp 160.000.000,00 = Rp1.160.000.000,00 = Rp = Rp 116.000.000,00 348.000.000,00

2. Pembayaran yang diterima antara lain

a. Dari Sekretariat Negara atas penyerahan atas penyerahan 5 unit sedan untuk protokoler kenegaraan berdasarkan surat perjanjian tertanggal 2 Februari 2011 yang surat tagihan dan Faktur Pajaknya tertanggal 1 Maret 2011 Berapa PPN dan PPnBM yang terutang atas penyerahan tiap unit sedan?

dalam Pasal 4 KMK 355/KMK.04/2003: PPnBM dibebaskan atas impor atau penyerahan: 1. Kendaraan bermotor berupa kendaraan ambulan, kendaraan jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan, kendaraan pengangkutan umum; 2. Kendaraan protokoler kenegaraan; 3. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 (sepuluh) orang sampai dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi, yang digunakan untuk kendaraan dinas TNI atau POLRI; 4. Kendaraan patroli TNI/POLRI. Sehingga atas penyerahan mobil sedan kepada sekretaris negara untuk protokoler kenegaraan dibebaskan dari PPnBM

Nilai 5 unit sedan Laba (20%xRp500.000.000) Unsur Tambah : ( 5 x 20%x80.000.000) DPP PPN : (10%x680.000.000) = Rp

= Rp 500.000.000,00 = Rp 100.000.000,00 = Rp 80.000.000,00 = Rp 680.000.000,00

68.000.000,00

PPnBM : (30% x 680.000.000) = Rp 204.000.000,00 (dibebaskan)

2. Pembayaran yang diterima antara lain

b. Dari dealer kendaraan bermotor atas penyerahan 10 unit sedan Berapa PPN dan PPnBM yang terutang atas penyerahan tiap unit sedan?

Nilai 10 unit sedan Laba (20%xRp1.000.000.000) Unsur Tambah: ( 20%xRp800.000.000) Harga Jual (DPP) PPN ( 10% x DPP) PPnBM ( 30% x Harga Jual ) Nilai yang dibayar dealer

= Rp1.000.000.000,00 = Rp 200.000.000,00 = Rp 160.000.000,00 = Rp1.360.000.000,00 = Rp 136.000.000,00 = Rp 408.000.000,00 = Rp1.904.000.000,00

b. Berapa PPN yang wajib dipungut atas penyerahan 10 unit sedan oleh PT Jaladara kepada Dealer?

PPN yang dipungut atas penyerahan 10 unit sedan oleh PT Jaladara kepada dealer : PPN =10% x DPP (Harga Jual): = 10% x Rp 1.360.000.000,00 = Rp136.000.000,00

SOAL 2PT Wawasan di Jakarta adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penelitiian dan pengembangan dan sudah dikukuhkan sebagai PKP. Pada bulan januari 2011 perusahaan ini melakukan transaksi sebagai berikut : a. Menerima pembayaran Rp 340.000.000,00 dari Hanzen Plc di Korea Selatan atas riset yang telah dilakukan oleh PT Wawasan. Berdasarkan riset ini, Hansen Plcakan melakukan investasi di Sulawesi pada penghujung 2011

Berdasarkan PMK 70/2010 pasal 3: " Batasan kegiatan Jasa Kena Pajak yang atas ekspornya dikenai Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagai berikut: a. untuk Jasa Maklon: 1. pemesan atau penerima Jasa Kena Pajak berada di luar Daerah Pabean dan merupakan Wajib Pajak Luar Negeri serta tidak mempunyai Bentuk Usaha Tetap (BUT) sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan perubahannya 2. spesifikasi dan bahan disediakan oleh pemesan atau penerima Jasa Kena Pajak; 3. bahan adalah bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau bahan penolong/pembantu yang akan diproses menjadi Barang Kena Pajak yang dihasilkan; 4. kepemilikan atas barang jadi berada pada pemesan atau penerima Jasa Kena Pajak; dan 5. pengusaha Jasa Maklon mengirim barang hasil pekerjaannya berdasarkan permintaan pemesan atau penerima Jasa Kena Pajak ke luar Daerah Pabean.

b. untuk selain Jasa Maklon: 1. jasa yang melekat pada atau jasa untuk barang bergerak yang dimanfaatkan di luar Daerah Pabean yaitu jasa perbaikan dan perawatan; atau 2. jasa yang melekat pada atau jasa untuk barang tidak bergerak yang terletak di luar Daerah Pabean yaitu jasa konstruksi, yaitu layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Sehingga, atas penyerahan jasa riset kepada Hanzen Plc di Korea Selatan Tidak terutang PPN,

b. Menerima pembayaran Rp 45.000.000 dari PT Tintang selaku kawasan berikat di pasuruan atas jasa riset pemasaran yang hasilnya telah diserahkan tanggal 3 januari 2011

JKP yang diserahkan oleh PKP dari Daerah pabean Indonesia lainnya (DPIL) kepada PDKB selain Pulau Batam dikenakan PPN. (KMK Nomor 583/KMK.03/2003). PPN terutang = 10% x 45.000.000 = Rp 4.500.000

c. Menerima pembayaran Rp 1.350.000.000 dari PT Hasutan, atas penjualan sebuah gedung kantor cabang termasuk harga jual tanahnya sebesar Rp 700.000.000. gedung seluas 600 m2 ini dibangun sendiri pada tahun 2004 di atas tanah yang dibeli dari penduduk setempat, ketika itu dikenai PPN membangun sendiri sebesar 20 juta dan sudah disetor kekas Negara. Pajak Masukan yang terkait dengan kegiatan membangun sendiri pada waktu itu tidak dikreditkan.

Berdasarkam Pasal 16D UU No. 8 Tahun 1983 stdtd UU No. 42 Tahun 2009, "Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak, kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf bdan huruf c." Pasal 9 ayat (8) huruf b dan c UU PPN 1984 mengatur bahwa, " Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat diberlakukan bagi pengeluaran untuk: b. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha; c. perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor berupa sedan dan station wagon, kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan

Sehingga pembayaran Rp 1.350.000.000 yang diterima dari PT Hasutan, atas penjualan sebuah gedung kantor cabang dikenakan PPN PPN = 10% x Rp 1.350.000.000= Rp135.000.000

SOAL 3PT Mukti Sentosa adalah sebuah perusahaan industry sepatu yang sudah ditetapkan sebagai kawasan berikat dan telah dikukuhkan sebagai PKP sejak 1 juni 2001. Dari catatan dalam bulan Juli 2010 dapat dikutip beberapa transaksi sebagai berikut :

a. Mengimpor mesin pabrik dengan nilai impor Rp 2.000.000.000 Jawab: Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) PP Nomor 32 Tahun 2009 mengatur bahwa: "Barang impor berupa barang modal dan peralatan perkantoran yang dimasukkan ke Kawasan Berikat diberikan penangguhan Bea Masuk dan tidak dipungut Pajak Dalam Rangka Impor.

b. Membeli mesin pabrik produksi dalam negeri dengan harga jual Rp 1.500.000.000 jawab: Atas penyerahan mesin pabrik PPN nya tidak dipungut Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 14 ayat (4) dan (8) PP Nomor 32 Tahun 2009, bahwa: (4 Barang yang dimasukkan dari tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas BarangMewah. (8) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (4), bukan merupakan barang untuk dikonsumsi di Kawasan Berikat yang bersangkutan.

c. Mengimpor kulit bison dari meksiko dengan Nilai Impor Rp 400.000.000 Jawab: Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) PP Nomor 32 Tahun 2009 mengatur bahwa: (1) Barang impor berupa barang modal dan peralatan perkantoran yang dimasukkan ke Kawasan Berikat diberikan penangguhan Bea Masuk dan tidak dipungut Pajak Dalam Rangka Impor. Berdasarkan Pasal 14 huruf c PMK Nomor 101/PMK.03/2005 " atas impor barang dan/atau bahan untuk diolah di PDKB diberikan penangguhan BM, pembebasan Cukai, tidak dipungut PPN, PPnBM dan PPh Pasal 22 Impor."

d. Membayar penggantian termin I Rp 250.000.000 pembangunan gedung pabrik kepada PT rasamala selaku pemborong yang berkedudukan di Karawang Jawab: Termasuk penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 ayat 1 huruf c UU PPN 1984. PPN terutang = 10% x 250.000.000 = Rp 25.000.000

e. Menyerahkan sejumlah kulit kepada PT Karya mulia sebuah perusahaan industry sepatu di Bekasi selaku sub kontraktor untuk dibuatkan sepatu sesuai design. Harga jual bahan ini adalah Rp 20.000.000 Jawab: Berdasarkan Pasal 14 huruf f PMK Nomor 101/PMK.03/2005 "atas pengeluaran barang dan/atau bahan dari PDKB ke perusahaan industri di DPIL atau PDKB lainnya dalam rangka subkontrak, tidak dipungut PPN dan PPnBM.

f. Mentransfer Royalti Rp 75.000.000 kepada perusahaan sepatu pemilik merek di Swedia Jawab: Terutang PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud PPN = 10% x 75.000.000 = Rp 7.500.000 Dasar hukum: pasal 4 ayat (1) huruf d UU PPN 1984

g. Menerima pembayaran atas penyerahan sejumlah sepatu kepada Husein pemilik toko sepatu Serasi di Bogor dengan harga jual Rp 50.000.000 yang dilakukan tanggal 1 juni 2010 Jawab: Terutang PPN atas penyerahan BKP 10% x 50.000.000 = Rp5.000.000

h. Melakukan penagihan Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang pada tanggal 21 juli 2010 sehubungan dengan penyerahan sepatu yang dilakukan pada tanggal 29 mei 2010 dengan Harga Jual Rp 120.000.000 Jawab: Terutang PPN atas penyerahan BKP 10% x 120.000.000 = Rp 12.000.000