slide 8 pajak pertambahan nilai (ppn) - blog staff

100
1 Dwi Martani Slide Oleh: Jayu Pramudya Departemen Akuntansi FEUI Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Upload: hatuong

Post on 11-Dec-2016

270 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

1

Dwi MartaniSlide Oleh: Jayu Pramudya

Departemen Akuntansi FEUI

Slide 8Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Page 2: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

Sistematika

2

Hakikat dan Karakter Umum1.

Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak

2.

Penghitungan PPN3.

Pengukuhan dan Faktur Pajak

4.

Sistem Kredit PPN5.

Page 3: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

3

Hakikatdan

Karakter Umum

Page 4: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

4

Hakikat PPN

Dikenai Pajak Pertambahan Nilai

Atas barang

atau jasa yang

terutang pajak.

Di dalam daerah pabean.

Kegiatan Konsumsi

Page 5: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

5

Sifat Pemungutan (1)

• Objek pengenaan adalah konsumsi di dalam daerah pabean.

Dikenakan Atas Konsumsi

• Melekat kepada objek yang dikenai pajak.

Objektif

• Secara riil dapat dialihkan, sehingga terdapat pihak penanggung jawab pajak, penanggung pajak, dan pemikul beban pajak.

Tidak Langsung

Page 6: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

6

Sifat Pemungutan (2)

• Dikenakan di setiap rantai produksi.Multistage

• Dikenal adanya PPN Keluaran dan PPN Masukan yang didukung faktur pajak.

Metode Kredit

• Tidak mempengaruhi pola konsumsi wajib pajak.

Netral

• Pajak atas konsumsi tidak akan dikenakan dua kali.

Menghindari Pajak Berganda

Page 7: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

7

Tipe Pemungutan

Consumption Type• Pembelian faktor

produksi dikurangkan dari pertambahan nilai.

Net Income Type• Pembelian barang

modal dikurangkan melalui depresiasi.Gross Product

Type• Pembelian barang

modal tidak dikurangkan sama sekali.

Page 8: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

8

Prinsip Pemungutan

Prinsip Tempat Tujuan• Dipungut di

tempat konsumsi.

Prinsip Tempat Asal• Dipungut di

tempat asal barang atau jasa.

Page 9: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

9

Objek Pemungutan Pasal 4 UU PPN

Penyerahan

BKP Berwu

judBKP Tak

Berwujud

(BKP-TB)JKP

ImporDipungut Ditjen

Bea Cukai

BKP

Pemanfaatan di dalam daerah pabean

atas:BKP-TB

dari luar

daerah

pabean

JKP dari luar

daerah

pabean

Ekspor Oleh

Pengusaha Kena

PajakBKP Berwuj

udBKP-TB

JKP

Page 10: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

10

Syarat Penyerahan Dikenai Pajak

Penyerahan

Dikenai Pajak

BKP atau JKP

bersifat kena pajak.

Dilakukan di

daerah pabean.

Dalam rangka

kegiatan usaha atau

kegiatan.

Page 11: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

11

Pemungut PPN Pasal 3A Ayat (3), Pasal 16A UU PPN, KMK No. 563/

KMK.03/ 2003,PMK No. 40/ PMK.03/ 2010

Bertugas memungut, memotong,

dan menyetorka

n PPN, menggantik

an peran PKP yang

melakukan penyerahan.

Pihak pemungut antara lain:• Bendaharawan entitas

pemerintah atas penyerahan kepada pemerintah.

• Pengguna BKP-TB atau JKP dari luar daerah pabean, atas pemanfaatan di dalam daerah pabean.

Page 12: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

12

Penyerahan Kepada Bendaharawan Pemerintahyang Tidak Dipungut PPNPenyerahan bernilai < Rp

1.000.000,00 dan tidak dipecah – pecah.Penyerahan terkait

pembebasan tanah.Penyerahan BBM dan non

BBM oleh Pertamina.Penyerahan jasa telepon/

telekomunikasi.Penyerahan jasa angkutan

udara.Penyerahan BKP atau JKP yang tidak dipungut atas

dibebaskan dari PPN.

Page 13: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

13

Barang Kena Pajak dan

Jasa Kena Pajak

Page 14: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

14

Barang Kena Pajak (BKP)

BKP

BKP Berwujud

BKP Berwujud Bergerak

(Misal Barang

Dagang)BKP Berwujud

Tak Bergerak

(Misal Bangunan

BKP Tak Berwujud(Misal Hak

Paten, Lisensi, HAKI)

BKP adalah barang yang

dikenai PPN dan/

atau PPnBM

Page 15: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

15

Lingkup BKP Tak Berwujud

Hak menggunakan hak cipta, paten, desain, formula, merek

dagang, dan HAKI lain.Hak menggunakan peralatan atau perlengkapan industrial,

komersial, atau ilmiah.Pemberian pengetahuan di bidang industrial, komersial, atau

ilmiah.Pemberian bantuan tambahan terkait ketiga point sebelumnya.

Hak menggunakan gambar hidup, pita video, atau pita suara.Pelepasan hak yang berkenaan penggunaan HAKI dan hak yang

disebutkan sebelumnya.

Page 16: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

16

Lingkup Penyerahan BKP (1) Pasal 1A Ayat (1) UU PPN

Penyerahan akibat perjanjian jual beli, sewa, tukar menukar, dan sebaginya.

Penyerahan akibat perjanjian sewa beli dan leasing.

Penyerahan kepada pedagang perantara melalui juru lelang.

Pemakaian sendiri atau pemberian cuma – cuma.

Page 17: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

17

Lingkup Penyerahan BKP (2) Pasal 1A Ayat (1) UU PPN

Penjualan barang yang semula tidak untuk diperjualbelikan.

Penyerahan kantor pusat – cabang atau antar cabang.

Penyerahan konsinyasi.

Page 18: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

18

Penyerahan yang Bukan Penyerahan BKP

Pasal 1A Ayat (2), Pasal 16D UU PPN

Penyerahan kepada makelar.

Penyerahan untuk jaminan utang piutang.

Penyerahan kantor pusat – cabang atau antar kantor cabang, jika terdapat pemusatan tempat

terutang.Pengalihan akibat penggabungan, peleburan, penekanan, pemecahan, dan pengambilalihan usaha antara

dua PKP.Penyerahan barang yang semula tidak untuk diperjualbelikan dan Pajak Masukannya tidak dapat

dikreditkan.

Page 19: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

19

Barang Tidak Dikenai PPN Pasal 4A Ayat (2) UU PPN

• Minyak, gas, batubara, panas bumi, bijih logam dan mineral batuan.

Hasil pertambangan dan pengeboran yang daimbil langsung dari sumbernya.

• Beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, garam, daging, telur, susu, buah – buahan, dan sayur – sayuran.

Barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan masayarakat banyak.

Hidangan yang disajikan di hotel dan restoran atau oleh katering.

Uang, emas batangan, dan surat berharga.

Page 20: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

20

Penyerahan dan Impor BKP Dibebaskan dari PPN

PP No. 38 Tahun 2003Rumah

Sederhana, RSS, Rusun Sederhana,

pondok boro,

asrama mahasiswa.

Senjata, amunisi, alat

angkutan diterima Kemhan, TNI, dan

Polri.

Vaksin polio.Buku

pelajaran dan kitab

suci.

Kapal, suku cadang dan

alat keselamatan

diterima Perusahaan Pelayaran

Niaga Nasional.

Pesawat, suku cadang

dan alat keselamatan

diterima Perusahaan Angkutan

Udara Niaga Nasional.

Kereta api dan suku cadang

diterima PT. KAI.

Peralatan dan suku cadang untuk

penyediaan data batas dan foto udara

wilayah NKRI.

Page 21: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

21

Syarat RS, RSS, dan Rusun Sederhana

Dibebaskan dari PPN PMK No. 31/ PMK.03/ 2011RS dan

RSSBerluas < 36

meter persegi.Berharga jual

< Rp 70.000.000,00Merupakan unit

pertama yang dimiliki dan untuk ditinggali sendiri.

Rusun Sederhan

aBerluas < 21 meter persegi.Berharga jual

< Rp 75.000.000,00Merupakan unit

pertama yang dimiliki dan untuk ditinggali sendiri.

Page 22: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

22

Penyerahan dan Impor BKP Strategis

Dibebaskan dari PPN PP No. 31 Tahun 2007, PMK No. 31/ PMK.03/ 2008Barang modal berupa mesin

dan peralatan, tidak termasuk suku cadang.(Perlu Surat Keterangan

Bebas PPN)Makanan ternak, unggas, dan ikan, berikut bahan bakunya.

Air bersih yang dialirkan Perusahaan Air Minum.

Listrik perumahan dengan daya < 6.600 Watt.Barang hasil pertanian,

perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.Bibit dan benih pertanian,

perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.Rumah susun sederhana milik

(rusunami).

Syarat rusunami yang dibebaskan dari PPN: Berluas antara 21 – 36 meter persegi.

Berharga tidak melebihi Rp 144.000.000,00.

Diperuntukkan WP OP berpenghasilan maksimal Rp 4.500.000,00 per bulan.

Merupakan unit pertama yang dimiliki dan digunakan sendiri.

Dibangun sesuai Peraturan Menteri PU.

Page 23: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

23

Apabila: Kapal, suku cadang, dan alat keselamatan

yang diterima Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional.

Pesawat, suku cadang, dan alat keselamatan yang diterima Perusahaan Angkutan Udara Nasional.

Kereta api dan suku cadang yang diterima PT. KAI.

Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik.

Rumah susun sederhana milik (rusunami).Dipergunakan tidak sesuai tujuan semula atau dipindahtangankan sebelum 5 tahun berlalu, maka PPN yang semula dibebaskan menjadi wajib dibayar.

Ketentuan Khusus:Penyerahan dan Impor Dibebaskan dari PPN

Page 24: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

24

Pengertian Jasa Kena Pajak (JKP)

JKP adalah kegiatan pelayanan yang menyebabkan suatu fasilitas, kemudahan atau hak menjadi

tersedia untuk dipakai.

Pengertian meliputi pula jasa untuk berproduksi dengan material dan

berdasar petunjuk pemesan (maklon).

JKP tersebut dikenai PPN.

Page 25: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

25

Lingkup JKP dari Luar Daerah Pabean

JKP dari Luar

Daerah

Pabean

Jasa melekat pada benda tak bergerak di daerah pabean.• Contoh: Jasa

desain konstruksi bangunan.

Jasa melekat pada benda bergerak di daerah pabean.• Contoh: Jasa

persewaan mesin produksi.

Jasa yang dilakukan secara di daerah pabean.• Contoh: Jasa

pengacara, akuntan, surveyor.

Page 26: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

26

Jasa Tidak Dikenai PPN (1) Pasal 4A Ayat (3) UU PPN

Jasa Medik

Jasa Pelayanan Sosial

Jasa Keagam

aanJasa

Pendidikan

Jasa Kesenian

Jasa Penyiara

n Non Iklan

Jasa Angkutan Umum

Jasa Perhotel

anJasa

Katering

Page 27: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

27

Jasa Tidak Dikenai PPN (2) Pasal 4A Ayat (3) UU PPN

Jasa Keuang

an

Jasa Asuran

si

Jasa Layana

n PemerintahJasa

Wesel

Jasa Surat

Berperangko

Jasa Telepon Umum KoinJasa

Tempat Parkir

Jasa Tenaga Kerja

Page 28: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

28

Penyerahan JKP Dibebaskan dari PPN

PP No. 38 Tahun 2003Jasa sewa kapal,

reparasi, dan kepelabuhanan diterima Perusahaan Pelayaran

Niaga Nasional.

Jasa sewa pesawat dan

diterima Perusahaan Angkutan

Udara Niaga Nasional.

Jasa reparasi kereta api

diterima PT. KAI.Jasa

pemborongan RS, RSS,

Rusun Sederhana,

pondok boro, asrama

mahasiswa, dan tempat

ibadah.

Jasa persewaan

RS, RSS, dan Rusun

Sederhana.

Jasa terkait penyediaan data batas dan foto udara

diterima Kemhan atau TNI.

Page 29: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

29

Jasa Maklon, yang berkarakteristik:• Pemesan berada di luar

daerah pabean dan tidak memiliki BUT.

• Spesifikasi dan bahan disediakan pemesan.

• Kepemilikan barang adalah hak pemesan.

• Barang dikirimkan ke luar daerah pabean setelah selesai pengerjaannya.

Jasa yang melekat terhadap

benda bergerak di luar daerah

pabean.

Jasa yang melekat terhadap benda tak

bergerak di luar daerah

pabean.

Ekspor Jasa Dikenai PPN PMK No. 30/ PMK.03/ 2011

Page 30: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

30

Penghitungan PPN

Page 31: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

31

Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pasal 2, 8A UU PPN

Harga jual atas BKP,.Tidak termasuk PPN dan potongan

harga.Penggantian atas JKP.Tidak termasuk PPN dan potongan

harga.Nilai Ekspor.Berdasar dokumen Pemberitahuan

Ekspor Barang (PEB) Nilai Impor.CIF ditambah biaya dan pungutan

kepabeanan.Nilai Lain.

DPP tidak mengakui pembayaran di atas atau di bawah kewajaran

akibat hubungan istimewa.

Page 32: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

32

DPP: Nilai Lain (1) PMK No. 75/ PMK.03/ 2010

Untuk penyerahan pusat – cabang atau antar cabangHarga Pokok Penjualan atau

harga perolehan.

Untuk BKP yang semula tidak hendak diperjualbelikan.Harga pasar wajar.

Untuk pemakaian sendiri dan pemberian cuma – cuma.Harga jual atau penggantian, dikurangi laba kotor.

Page 33: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

33

DPP: Nilai Lain (2) PMK No. 75/ PMK.03/ 2010

Untuk penyerahan jasa pengiriman paket, biro perjalanan, dan biro pariwisata.10% dari jumlah tagihan. Pajak

Masukan tidak dapat dikreditkan.

Untuk penyerahan melalui juru lelang.Harga lelang.

Untuk penyerahan kepada pedagang perantara.Nilai kesepakatan dengan pembeli.

Page 34: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

34

PT. Bawakaraeng melakukan penyerahan BKP melalui beberapa transaksi sebagai berikut. Penjualan produk kepada konsumen,

dengan HPP Rp 625.000.000,00, profit margin 20%, dan diskon tunai 2%. Seperempat dari penjualan dilaksanakan secara tunai. Di samping itu, BKP dikenai pula PPnBM 20%.

Pemberian in kind produk bagi pegawai yang sebenarnya dapat dijual dengan harga Rp 180.000.000,00.

Penyumbangan produk bagi korban bencana, dengan nilai penjualan potensial Rp 330.000.000,00.

Transfer produk dari pabrik ke gudang di provinsi berbeda, untuk kemudian dijual dengan harga Rp 945.000.000,00.

Berapakah nilai DPP untuk masing - masing transaksi?

IlustrasiDasar Pengenaan Pajak A

Page 35: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

35

Jawaban : DPP Penjualan = Harga Jual sebelum diskon

dan pajak= 120% x 625.000.000= 750.000.000

DPP Pemakaian Sendiri = Harga Jual – Keuntungan

= 100/ 120 x 180.000.000= 150.000.000

DPP Pemberian Cuma – Cuma = Harga Jual – Keuntungan

= 100/ 120 x 330.000.000

=275.000.000 DPP Transfer Antar Cabang = Harga Pokok

Penjualan= 100/ 120 x 945.000.000= 157.500.000

Pembahasan IlustrasiDasar Pengenaan Pajak A

Page 36: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

36

Fa. Cikurai merupakan memiliki usaha biro perjalanan yang mencatatkan transaksi bisnis berikut. Melayani paket liburan dengan total

transaksi Rp 1.575.000.000,00. Profit margin perusahaan 5%.

Melayani pemesanan hotel dengan total transaksi Rp 365.000.000,00. Komisi rata - rata yang diperoleh sebesar 15%. Seperlima transaksi dilakukan dengan pelanggan berkala yang memperoleh diskon 3%.

Menjual gedung kantor lama yang memiliki nilai buku Rp 310.000.000,00 dan akumulasi depresiasi Rp 150.000.000,00 dengan harga Rp 215.000.000,00.

Berapakah nilai DPP untuk masing - masing transaksi?

IlustrasiDasar Pengenaan Pajak B

Page 37: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

37

Jawaban : DPP Biro Perjalanan = 10% x Penggantian

sebelum diskon dan pajak= 10% x1.575.000.000= 157.500.000

DPP Biro Perjalanan = 10% x Penggantian sebelum diskon dan pajak

= 10% x 365.000.000= 36.500.000

DPP Pelepasan Aset Semula Tak Untuk Dijual= Nilai Wajar

= 215.000.000

Pembahasan IlustrasiDasar Pengenaan Pajak B

Page 38: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

38

Nilai Penyerahan Menggunakan Valuta Asing PP No. 1 Tahun 2012

Kurs KMK Saat Pembuatan

Faktur

Dipergunakan untuk

konversi atas

setiap jenis

penyerahan.

Page 39: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

39

CV. Gamkonora melakukan impor persediaan dengan nilai pembelian $ 3650, biaya pengangkutan $ 250, dan premi asuransi 15% dari nilai pembelian. Impor tersebut dikenai Bea Masuk 10%, Bea Masuk Tambahan Rp 2.150.000,00, PPh 22 dengan tarif 2,5%, serta PPnBM dengan tarif 30%. Kurs KMK saat pemasukan barang adalah Rp 9.100/ $, sedangkan saat melakukan pembayaran kepada penjual adalah Rp 9.200/ $. Berapakah DPP transaksi impor tersebut?

IlustrasiDasar Pengenaan Pajak C

Page 40: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

40

Jawaban :Cost 3.650Insurance 250Freight (15% Cost) 547,50CIF 4.447,50Bea Masuk (10%) 444,75Bea Masuk Lainnya 2.150.000DPP Impor = CIF + Pungutan Kepabeanan

= 4.447,50 x 9.100 +((444,75 x 9.100) + 2.150.000)

= 40.472.250 + (4.047.225 + 2.150.000)

= 40.472.250 + 6.197.225= 46.669.475

Pembahasan IlustrasiDasar Pengenaan Pajak C

Page 41: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

41

Tarif Pasal 7 UU PPN

Berlaku atas penyerahan secara umum.Berlaku atas

ekspor. Pajak Masukan bersifat dapat dikreditkan.

10%

0%

Tarif dapat diubah menjadi minimal 5% dan maksimal 15% dengan PP.

Page 42: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

42

Apabila dalam naskah kontrak tidak diketahui apakah komponen PPN atau PPnBM telah termasuk di dalam nilai kontrak, maka diasumsikan bahwa nilai kontrak tersebut belum termasuk komponen PPN atau PPnBM.

Penghapusan piutang atau ketidakmampuan penagihan piutang oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP), serta musnahnya BKP tidak mempengaruhi besaran PPN terutang.

Apabila terjadi kesalahan pemungutan PPN, maka pihak yang dapat mengajukan permohonan restitusi adalah pihak yang dipungut PPN, sepanjang PPN belum dikreditkan atau dibebankan.

Ketentuan Khusus:Nilai PPN Terutang

Page 43: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

43

Koperasi Halimun memiliki usaha produksi mobnas dan melakukan penyerahan atas berbagai transaksi berikut. Penjualan kepada konsumen akhir dalam

negeri senilai Rp 3.775.000.000,00. Ekspor ke pasar luar negeri senilai Rp

6.115.000.000,00. Penyerahan kepada konsumen korporat

dengan nilai kontrak Rp 5.750.000.000,00. Atas nilai kontrak tersebut telah termasuk PPnBM dengan tarif 20%, PPh 22 industri otomotif dengan tarif 0,45%, dan diskon kuantitas 5,45%.

Penyerahan kepada bendaharawan pemda dengan kas diterima Rp 3.425.000.000,00. Atas pembayaran tersebut telah dipotong PPN, PPnBM dengan tarif 20%, dan PPh 22 bendaharawan negara dengan tarif 1,5%.

Berapakah nilai PPN terutang atas setiap transaksi tersebut?

IlustrasiNilai PPN

Page 44: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

44

Jawaban : PPN Penyerahan Dalam Negeri = 10% x

3.775.000.000= 377.500.000

PPN Ekspor = 0% x 6.115.000.000= 0

PPN Konsumen Korporat= 10/ (100 + 20 + 0,45 – 5,45) x

5.750.000.000= 10/ 115 x 5.750.000.000= 500.000.000

PPN Penyerahan Bendaharawan= 10/ (100 – 10 – 20 – 1.5) x

3.425.000.000= 10/ 68.5 x 3.425.000.000= 500.000.000

Pembahasan IlustrasiNilai PPN

Page 45: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

45

Saat Terutang Pasal 11 UU PPN

Saat penyerahan, impor, pemanfaatan, atau ekspor.Saat pembayaran, jika dilaksanakan lebih dahulu.

• Untuk BKP Berwujud, saat penyerahan kepada pihak pengirim.

• Untuk BKP Tak Berwujud, saat pengakuan piutang, penagihan, atau saat penandatangan kontrak.

• Untuk penyerahan akibat perubahan bentuk, penggabungan, atau pemekaran usaha, saat hasil RUPS ditetapkan.

Saat – saat lain.

Page 46: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

46

Saat Penyetoran dan Pelaporan Pasal 15A UU PPN

Satu hari setelah

terutang.

Batas penyetoran PPN dipungut atas

impor.Tanggal 7 bulan

berikutnya setelah

terutang.

Batas penyetoran PPN dipungut

bendaharawan pemerintah.Tanggal 15

bulan berikutnya

setelah terutang.

Batas penyetoran PPN yang berlaku

secara umum.Akhir bulan berikutnya

setelah terutang.

Batas pelaporan SPT Masa PPN.

Page 47: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

47

Tempat Terutang Pasal 12 Ayat (3), (4) UU PPN

• Berlaku atas penyerahan BKP atau JKP.Tempat pengukuhan PKP.

• Berlaku atas ImporTempat dimasukkannya BKP.

• Berlaku atas pemanfaatan BKP-TB atau JKP di dalam daerah pabean.

Tempat kedudukan pihak yang memanfaatkan.

• Berlaku atas kegiatan membangun sendiri.Tempat bangunan didirikan.

• Berlaku atas penyerahan antar cabang.Tempat kedudukan kantor cabang

Page 48: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

48

Pemusatan Tempat Terutang Pasal 12 Ayat (1), (2) UU PPN

PKP memil

iki beberapa

tempat

kedudukan usaha

.

Berada di

bawah

naungan

satu KPP.

PKP memiliki

satu tempat

terutang PPN.Berad

a di bawa

h naung

an beberapa KPP.

PKP memohon pemusatan tempat terutang.

PKP memiliki

satu pusat tempat

terutang PPN.PKP tidak

mengajukan

permohonan.

PKP memiliki beberapa tempat

terutang.

Page 49: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

49

Kriteria Pusat Tempat Terutang PER No. 19/ PJ./ 2010

Tidak dapat

dijadikan pusat, apabila:

Berada di

kawasan

berikat.

Berada di

Kawasan

Ekonomi Khusus.

Mendapat

kemudahan

impor untuk tujuan ekspor.

Page 50: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

50

Pengukuhandan

Faktur Pajak

Page 51: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

51

Pengukuhan PKP

• Dilarang mengenakan PPN atas penyerahan.

• Tidak dapat mengkreditkan PPN Masukan.

Pengusaha yang belum

dikukuhkan.

• Berkewajiban mengenakan PPN atas penyerahan.

• Dapat mengkreditkan PPN Masukan.

Pengusaha

dikukuhkan sebagai

PKP.

Page 52: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

52

Agar dapat dikukuhkan, pengusaha harus melapor kepada KPP yang menaungi tempat kedudukan usaha, dalam jangka waktu paling lambat 1 bulan setelah usaha dilaksanakan.

Pengusaha kecil dapat memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP atau tidak. Pengusaha kecil adalah pengusaha dengan peredaran bruto < Rp 600.000.000,00 per tahun.

Pengukuhan secara jabatan merupakan pengukuhan yang diberikan kepada pengusaha yang memiliki peredaran bruto melebihi batasan pengusaha kecil, namun belum mengajukan permohonan pengukuhan.

Ketentuan Khusus:Pengukuhan PKP

Pasal 3A Ayat (1a), (2) UU PPN, PMK No. 68/ PMK.03/ 2010

Page 53: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

53

Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKPPengusaha

memindahkan tempat kedudukan usaha ke

wilayah KPP lain.

Pengusaha berhenti

berusaha.

Pengusaha tidak lagi memenuhi syarat diwajibkannya pengukuhan.• Tidak lagi

melakukan penyerahan BKP atau JKP.

• Memiiki peredaran bruto < Rp 600.000.000,00.

Page 54: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

54

Faktur Pajak Pasal 13 Ayat (1), (6) UU PPN, PER No. 27/ PJ./ 2011

Faktur pajak merupakan bukti pemungutan PPN yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak atau Ditjen

Bea Cukai (atas impor).

Faktur pajak merupakan bukti administratif yang memungkinkan PKP melakukan pengkreditan PPN

Masukan.

Faktur dapat berupa bukti transaksi umum yang dipersamakan.

Page 55: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

55

Konten Faktur Pajak Pasal 13 Ayat (5) UU PPN

Identitas PKP

Penjual Identitas PKP

Pembeli

Jenis dan Nilai BKP

Nilai PPN dan

PPnBM

Kode, nomor

seri, dan tanggal.

Tanda tangan

verifikasi.

Page 56: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

56

Saat Pembuatan Faktur Pajak Pasal 13 Ayat (1a), (2), (2a) UU PPN, PER No. 65/ PJ./

2010

Saat penyerahan BKP

atau JKP.

Saat pembayaran,

jika mendahului penyerahan.Saat

pembayaran termin, untuk penyerahan bertahap.

Saat penyampaian tagihan, untuk

penyerahan kepada

Pemungut PPN.Saat akhir bulan terutang, untuk

Faktur Pajak Gabungan.

Page 57: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

57

Fa. Leuser melakukan penyerahan BKP dengan rincian penanggalan berikut. 5 Januari mengirimkan barang kepada PT.

Lalakon, pembayaran diterima tanggal 4 Februari. 13 Februari menerima pembayaran di muka dari

PT. Lamajang. Pengiriman dilakukan tiga hari setelahnya.

22 Maret menerima 20% pembayaran atas pemesanan PT. Lampobattang, tanggal 3 April sebesar 40%, tanggal 16 April sebesar 20%, dan tanggal 21 April untuk sisanya. Pengiriman dilakukan secara bertahap sesuai tanggal pembayaran.

30 Mei menerima pesanan dari Pemkot, barang dikirimkan tanggal 2 Juni, tagihan dikirimkan tanggal 5 Juni, pemeriksaan dilaksanakan tanggal 11 Juni, dan pembayaran diterima tanggal 17 Juni.

1 Juni menerima pesanan dari PT. Lokon. Klien ini merupakan pelanggan berkala yang sepanjang Juni melakukan pemesanan di tanggal 3, 6, 18, 23, dan 29 Juni.

Tanggal berapakah faktur pajak seharusnya dibuat untuk setiap transaksinya?

IlustrasiSaat Pemfakturan

Page 58: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

58

Jawaban :

Pembahasan IlustrasiSaat Pemfakturan

No.

Penerima Faktur

Tanggal Faktur

Saat Pemfakturan

1. PT. Lalakon

5 Januari Saat penyerahan.

2. PT. Lamajang

13 Februari

Saat pembayaran yang mendahului penyerahan.

3. PT. Lampobattang

22 Maret, 3 16, dan 21 April

Saat pembayaran termin untuk pembayaran berkala.

4. Pemkot 5 Juni Saat penagihan.

5. PT. Lokon 31 Juni Saat akhir bulan, untuk faktur pajak gabungan.

Page 59: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

59

Aspek Konfirmasi Faktur Pajak

Apakah faktur diterbitkan PKP yang telah dikukuhkan.Apakah faktur diterbitkan terkait

BKP atau JKP yang terutang PPN.

Apakah faktur dilaporkan PKP penerbit sebagai PPN Keluaran.

Page 60: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

60

Keabsahan faktur pajak ditentukan berdasar ketentuan material (kelengkapan konten) dan ketentuan formal (kebenaran cara pengisian).

Batas keterlambatan pembuatan adalah 3 bulan dengan konsekuensi denda 2% DPP. Selepas itu, faktur pajak dianggap bukan faktur pajak.

Pengusaha non PKP dilarang membuat faktur pajak. Jika telah dibuat, PPN harus disetorkan dan pengusaha dikenai sanksi administrasi dan pidana.

Kategori faktur pajak tidak biasa, meliputi: Faktur Pajak Khusus (atas penyerahan

kepada WP OP Luar Negeri). Faktur Pajak Pengganti (atas kecacatan,

kesalahan pengisian faktur).

Ketentuan Khusus: Faktur Pajak Pasal 13 Ayat (8), (9), Pasal 14 UU PPN, PMK No. 38/

PMK.03/ 2010,PER No. 65/ PJ./ 2010

Page 61: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

61

Sistem Kredit PPN

Page 62: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

62

Sistem Kredit PPN Pasal 9 Ayat (2), (3), (4), (4a) UU PPN

PPN

Keluaran• Merupak

an PPN yang dipungut PKP Penjual atas penyerahan kepada PKP Pembeli.

PPN Masukan

• Merupakan PPN yang dibayarkan PKP Pembeli kepada PKP Penjual atas penyerahan yang dimintanya.

PPN Kurang Bayar

• Ketika PPN Keluaran melebihi PPN Masukan.

• Selisih tersebut harus disetorkan kepada kas negara.

PPN Lebih Bayar

• Ketika PPN Masukan melebihi PPN Keluaran.

• Selisih tersebut dikompensasi di masa pajak berikut atau direstitusi paska masa pajak Desember.

Page 63: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

63

Syarat Umum Pengkreditan PPN Masukan

Pasal 9 Ayat (9) UU PPN

Berkaitan langsung dengan

kegiatan usaha.

BKP atau JKP dimanfaatkan

untuk penyerahan yang bersifat terutang PPN.Dibuktikan oleh

faktur pajak yang absah

secara material dan formal.

Dikreditkan maksimal 3

bulan setelah penyerahan BKP atau JKP.

PPN Masukan

Page 64: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

64

PPN Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan

Pasal 9 Ayat (8) UU PPNBerasal dari perolehan BKP atau JKP sebelum dikukuhkan sebagai

PKP.Tidak berkaitan langsung dengan kegiatan produksi, distribusi, dan

manajemen.Dimanfaatkan untuk penyerahan yang tidak terutang atau

dibebaskan dari PPN.Berasal dari perolehan dan pemeliharaan kendaraan sedan, jeep, station wagon, van, atau

kombi.Faktur pajak cacat atau hilang.PPN Masukan ditagih dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP).

Tidak dilaporkan dalam SPT Masa PPN.

Page 65: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

65

CV. Malabar sepanjang triwulan IV tahun 2012 mencatatkan nilai PPN Keluaran dan PPN  Masukan sebagai berikut.

Berapakah besaran PPN kurang (lebih) bayar di akhir setiap masa? Bagaimana status dan perlakuannya?

IlustrasiPPN Kurang (Lebih) Bayar

No.

Masa Pajak

PPN Keluara

n

PPN Masukan

1. September

23.150.000

21.565.000

2. Oktober 31.750.000

33.955.000

3. November

17.225.000

11.595.000

4. Desember

45.825.000

50.775.000

Page 66: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

66

Jawaban :

Pembahasan IlustrasiPPN Kurang (Lebih) Bayar

No.

Masa Pajak

PPN Keluaran

PPN Masukan

PPN Kurang (Lebih) Bayar

Perlakuan

1. September

23.150.000

21.565.000

1.585.000

Wajib disetor maksimal 15

Oktober.2. Oktob

er31.750.000

33.955.000

(2.205.000)

Dikompensasikan ke masa November.

3. November

17.225.000

11.595.000

3.425.000

Wajib disetor maksimal 15 Desember.

4. Desember

45.825.000

50.775.000

(4.950.000)

Dapat dimohonkan

restitusi.

Page 67: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

67

PPN Tidak Dipungut dan PPN Dibebaskan Pasal 16B UU PPN

PPN Tidak Dipun

gut

•Pajak Masukan bersifat dapat dikreditkan.

PPN Dibebaskan

•Pajak Masukan bersifat tidak dapat dikreditkan.

Page 68: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

68

Nilai Kredit PPN Masukan untukPenyerahan Terutang dan Tidak

Terutang PPN Pasal 9 Ayat (5), (6) UU PPN, PMK No. 78/ PMK.03/

2010BKP atau JKP yang diperoleh seringkali dimanfaatkan untuk melakukan kedua jenis penyerahan sekaligus. nilai PPN Masukan yang dapat dikreditkan adalah:

Untuk non barang modal

Untuk barang modal non tanah dan bangunan, per tahun

Untuk barang modal tanah dan bangunan, per tahun

MasukanxPPNTotalPenyerahanNilai

PPNgTeruPenyerahanNilai ___

_tan__

4_

___tan__ MasukanPPNx

TotalPenyerahanNilaiPPNgTeruPenyerahanNilai

10_

___tan__ MasukanPPNx

TotalPenyerahanNilaiPPNgTeruPenyerahanNilai

Page 69: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

69

Koperasi Panderman melakukan pembelian suku cadang dikenai yang PPN untuk perawatan mesin percetakan. Koperasi mencetak kitab suci yang penyerahannya dibebaskan dari PPN dan buku agenda yang penyerahannya terutang PPN.

Berapakah nilai PPN Masukan yang dapat dikreditkan untuk setiap periode?

IlustrasiPengkreditan PPN Masukan A

No.

Tahun

Pembelian Suku Cadang

Penjualan

Kitab Suci

Penjualan Buku Agenda

1. 2012

65.000.000

1.250.000.000

1.250.000.000

2. 2013

80.500.000

1.500.000.000

500.000.000

3. 2014

32.125.000

1.150.000.000

3.450.000.000

4. 2015

45.750.000

1.650.000.000

825.000.000

Page 70: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

70

Jawaban :

Pembahasan IlustrasiPengkreditan PPN Masukan A

No.

Tahun

PPN  Masukan

Proporsi Penyerahan

Terutang PPN

PPN Masukan

Dapat Dikreditka

n1. 201

26.500.000 1.250.000.00

0/ 2.500.000.00

0 = 50%

3.250.000

2. 2013

8.050.000 500.000.000/ 2.000.000.00

0 = 25%

4.012.500

3. 2014

3.212.500 3.450.000/ 4.600.000.00

0 = 75%

2.409.375

4. 2015

4.575.000 825.000.000/ 2.475.000.00

0 = 33%

1.525.000

Page 71: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

71

PT. Rajabasa melakukan pembelian gedung untuk unit penjualan produk daging yang penyerahannya tidak dikenai PPN dan pupuk kandang yang penyerahannya dikenai PPN. Gedung diperoleh dengan nilai Rp 1.265.000.000,00 termasuk PPN, didepresiasikan secara akuntansi didepresiasikan selama 15 tahun dengan nilai sisa Rp 65.000.000,00. Berikut merupakan data penyerahan yang dilakukan PT. Rajabasa.

PT. Rajabasa mengkreditkan PPN Masukan setiap awal tahun, berdasar asumsi 50% penyerahan terutang PPN. Bagaimanakah penghitungan kembali PPN Masukan?

IlustrasiPengkreditan PPN Masukan B

No.

Tahun

Tonase Daging

Harga @

Tonase Pupuk

Harga @

1. 2012

675 61.500.000

1.425 31.500.000

2. 2013

515 62.250.000

1.500 32.125.000

3. 2014

730 63.150.000

1.375 33.150.000

4. 2015

765 64.000.000

1.725 34.000.000

Page 72: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

72

Jawaban :PPN Masukan dikreditkan setiap awal tahun

= % Penyerahan Terutang x PPN Masukan / 10

= 50% x (10/ 110 x 1.265.000.000)/ 10= 5.750.000

Pembahasan IlustrasiPengkreditan PPN Masukan B

No.

Tahun

Penyerahan Tak Terutan

g (Milliar)

Penyerahan

Terutang

(Milliar)

Persentase

Penyerahan

Terutang

PPN Masuk

an Dapat

Dikreditkan

Koreksi

Kredit

1. 2012

41.5125 44.8875 51.95% 5.974.250

244.250

2. 2013

32.05875

48.1875 60.05% 6.905.750

1.155.750

3. 2014

46.0995 45.58125

49.72% 5.717.800

(32.200)

4. 2015

48.96 58.65 54.50% 6.267.500

517.500

Page 73: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

73

Fa. Sanggabuana melakukan pembelian truk untuk operasional dan sedan untuk pemasaran dengan nilai perolehan masing – masing Rp 540.000.000,00 dan Rp 360.000.000,00, termasuk PPN dan PPnBM dengan tarif 10%. Perusahaan melayani jasa reparasi kereta api bagi PT. KAI yang tidak terutang PPN dan jasa reparasi bus bagi PT. Damri. Berikut merupakan data pendapatan perusahaan.

Fa. Sanggabuana mengkreditkan PPN Masukan setiap awal tahun, berdasar asumsi 65% penyerahan terutang PPN. Bagaimanakah penghitungan kembali PPN Masukan?

IlustrasiPengkreditan PPN Masukan C

No.

Tahun

Pendapatan dari PT. KAI

Penghapusan

Piutang

Pendapatan dari

PT. Damri

Penghapusan

Piutang

1. 2012

425.000.000

15.000.000

910.000.000

5.250.000

2. 2013

475.000.000

10.000.000

850.000.000

9.000.000

3. 2014

400.000.000

22.500.000

930.000.000

6.500.000

4. 2015

525.000.000

7.500.000 995.000.000

3.500.000

Page 74: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

74

Jawaban : PPN Masukan dikreditkan setiap awal tahun (hanya atas truk operasional)

= % Penyerahan Terutang x PPN Masukan / 4

= 65% x (10/ 120 x 540.000.000)/ 4= 7.312.500

Pembahasan IlustrasiPengkreditan PPN Masukan C

No.

Tahun

Penyerahan

Terutang

Penyerahan Tak Terutan

g

Persentase

Penyerahan

Terutang

PPN Masuk

an Dapat

Dikreditkan

Koreksi

Kredit

1. 2012

910.000.000

425.000.000

68,18% 7.670.250

354.750

2. 2013

850.000.000

475.000.000

64,15% 7.216.875

(95.625)

3. 2014

930.000.000

400.000.000

69,92% 7.866.000

553.500

4. 2015

995.000.000

525.000.000

65,46% 7.364.250

51.750

Page 75: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

75

Retur BKP PMK No. 65/ PMK.03/ 2010

Mengurangi PPN Keluaran PKP Penjual, jika

sebelumnya telah dilaporkan.

Diperhitungkan saat nota retur diterima.

Mengurangi PPN Masukan PKP Pembeli, jika

sebelumnya telah dikreditkan.

Diperhitungkan saat nota retur dibuat.Mengurangi harta

atau biaya PKP Pembeli, jika PPN

Masukan tidak dapat dikreditkan

sehingga dilakukan kapitalisasi atau pembebanan.

Mengurangi harta atau biaya, jika

sebelumnya telah dilakukan

kapitalisasi atau pembebanan oleh pembeli non PKP.

Pengaruh Retur

Page 76: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

76

Nota Retur

Pembuat

• Dibuat oleh PKP Pembeli yang melakukan retur.

Waktu

• Dibuat di saat bersamaan dengan pengembalian BKP.

Isi

• Memuat nomor nota, nomor faktur pajak, identitas PKP Pembeli dan Penjual, deskripsi dan nilai BKP, serta nilai PPN terutang.

Catatan

• Nota retur tidak dibuat, jika PKP Penjual melakukan penggantian atas BKP yang dikembalikan.

Page 77: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

77

PT. Kabaena di bulan Juni 2012 melakukan penyerahan BKPsebagai berikut. Kepada PT. Karangetang dengan nilai kontrak

Rp 385.000.000,00 tidak termasuk PPN. Kepada PT. Kerinci dengan nilai kontrak Rp

715.000.000,00 termasuk PPN. Kepada Koperasi Kelud yang bukan

merupakan PKP dengan nilai kontrak Rp 275.000.000,00 termasuk PPN.

PT. Kabaena melaporkan PPN Keluaran atas transaksi tersebut di SPT Masa Juni. Di bulan Juli, PT. Karangetang melakukan retur dengan nilai Rp 35.000.000,00 dan tidak dilakukan penggantian. PT. Kerinci melakukan retur sebesar 5% dari pesanan dan dilakukan penggantian dengan produk serupa. Koperasi Kelud melakukan retur sebesar 15% dari pesanan dan tidak dilakukan penggantian. Bagaimanakah pengaruh retur terhadap pengelolaan PPN masing - masing entitas?

IlustrasiRetur

Page 78: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

78

Jawaban : Pengaruh retur oleh PT. Karangetang

Bagi PT. Kabaena, mengurangi PPN Keluaran di masa Juli. Bagi PT. Karangetang, mengurangi PPN Masukan di masa Juli sebesar:

= 10% x 35.000.000= 3.500.000

Pengaruh retur oleh PT. KerinciBagi PT. Kabaena maupun bagi PT. Kerinci tidak terdapat pengaruh, sebab dilakukan penggantian mengikuti retur.

 Pengaruh retur oleh Koperasi KeludBagi PT. Kabaena, mengurangi PPN Keluaran di masa Juli sebesar

= 10/ 110 x 15% x 275.000.000= 3.750.000

Bagi Koperasi Kelud, mengurangi beban pajak atau persediaan sebesar 3.750.000.

Pembahasan IlustrasiRetur

Page 79: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

79

Pedagang Eceran KMK No. 402/ KMK.03/ 2002Karakt

er penyerahan BKPMekanisme

Pengelolaan PPN

• Melalui tempat penjualan eceran atau mendatangi konsumen.

• Tanpa didahului penawaran atau pemasaran tertulis.

• Transaksi cash and carry.

• Secara umum, menggunakan mekanisme pengkreditan PPN Masukan dan PPN Keluaran.

• Khusus PKP yang menerapkan NPPN, PPN Masukan dikreditkan sebesar 80% PPN Keluaran.

Page 80: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

80

PKP Memiliki Peredaran Usaha Tidak Melebihi Jumlah Tertentu Pasal 9 Ayat (7), (7a), (7b) UU PPN, PMK No. 74/

PMK.03/ 2010

Nilai PPN Kurang BayarUntuk Penyerahan

BKP = 3% DPPUntuk Penyerahan

JKP = 4% DPP

Nilai PPN Masukan yang dapat Dikreditkan

Untuk Penyerahan BKP

= 70% PPN Keluaran

Untuk Penyerahan JKP

= 60% PPN Keluaran

DefinisiPKP yang memiliki peredaran usaha < Rp 1.800.000.000,00 per tahun, berdasar 2

tahun buku sebelumnya.

Page 81: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

81

PKP Melakukan Kegiatan Usaha Tertentu

PMK No. 79/ PMK.03/ 2010

DefinisiPKP berdagan

g kendaraa

n bermotor

bekas secara eceran.

PKP berdagan

g perhiasan

emas secara eceran.

Nilai PPN Masukan

yang dapat

Dikreditkan

Perdagangan

Kendaraan

= 90% PPN

KeluaranPerdagan

gan Perhiasan

= 80% PPN

Keluaran

Nilai PPN Kurang BayarUntuk

Perdagangan

Kendaraan

= 1% DPPUntuk Perdagan

gan Perhiasan= 2% DPP

Page 82: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

82

Kondisi Penyebab PPN Lebih BayarPKP melakukan pembelian BKP atau JKP dalam jumlah besar di permulaan usaha.PKP melakukan kegiatan ekspor.PKP melakukan penyerahan kepada pemungut PPN.PKP melakukan penyerahan yang tidak dipungut PPN, meliputi:• Penyerahan terkait proyek

pemerintah bersumber dana luar negeri.

• Penyerahan kepada Entrepot Produksi untuk Tujuan Ekspor (EPTE).

• Penyerahan kepada Perusahaan Ekspor Tertentu (PET).

Page 83: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

83

Restitusi PPN Lebih Bayar Pasal 9 Ayat (2a), (4b), (6a) UU PPN, PMK No. 81/

PMK.03/ 2010Secara umum, PPN lebih bayar akan dikompensasi ke masa pajak

berikutnya. Restitusi di setiap masa pajak hanya dimungkinkan untuk PPN

lebih bayar yang muncul akibat:Kegiata

n ekspor

BKP atau JKP.

Penyerahan

kepada pemun

gut PPN.

Penyerahan yang tidak

dipungut PPN.

Perolehan BKP atau JKP di

permulaan

usaha/ sebelu

m berprod

uksi.

Merupakan hasil

penghitungan

di masa pajak akhir tahun (bulan Desember).

Restitusi bagi PKP yang belum berproduksi harus dikembalikan jika mengalami gagal produksi 3 tahun

paska restitusi atau gagal penyerahan 1 tahun paska restitusi.

Page 84: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

84

Pengembalian Pendahuluan Pajak Lebih Bayar

Bagi PKP Kriteria Tertentu PMK No. 197/ PMK.03/ 2007PKP kriteria tertentu dapat memperoleh

pengembalian pendahuluan, jika memenuhi persyaratan:

Tepat waktu melaporkan SPT dan SPT Masa setiap jenis pajak selama 3 tahun terakhir.Tidak pernah dijatuhi pidana perpajakan

selama 5 tahun terakhir.Tidak sedang memiliki tunggakan pajak per

31 Desember.Apabila laporan keuangan diaudit, harus

memperoleh predikat WTP selama 3 tahun berturut – turut.

Page 85: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

85

Pengembalian Pendahuluan Pajak Lebih Bayar

Bagi PKP Berisiko Rendah Pasal 9 Ayat (4c), (4d) UU PPN, PMK No. 71/ PMK.03/

2010Merupakan PKP yang memenuhi ketentuan:• Tidak dilakukan pemeriksaan selama

24 bulan terakhir.• Tepat waktu melaporkan SPT Masa

PPN selama 12 bulan terakhir.• Memproduksi sendiri minimal 75%

BKP yang dijual.• Memiliki LK berpredikat WTP atau

WDP selama 2 tahun terakhir.

Atau merupakan perusahaan

terbuka dengan minimal 40%

saham diperdagangkan di

BEI.

Atau merupakan perusahaan yang secara mayoritas

dimiliki pemerintah/

pemda.

Page 86: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

86

Syarat Restitusi Bagi WP OP Luar Negeri

(WPOPLN) Pasal 16E UU PPN, PMK No. 18/ PMK.03/ 2011WPOPLN

bukan WNI dan tinggal di Indonesia tidak lebih dari dua bulan.

WPOPLN bukan kru maskapai

penerbangan.

Menunjukkan paspor

luar negeri, boarding

pass, barang

bawaan, dan faktur

pajak khusus.

Dikenai PPN dengan pajak minimal Rp 500.000,00 atas transaksi yang

dilakukan maksimal 1 bulan sebelumnya

dalam 1 faktur, di 1 toko, dan di 1

tanggal.

Apabila PPN yang dikenakan melebihi Rp 5.000.000,00,

maka restitusi dilaksanakan melalui transfer ke rekening

WPOPLN.

Page 87: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

87

Kegiatan Membangun Sendiri Pasal 16C UU PPN, PMK No. 39/ PMK.03/ 2010

• Merupakan kegiatan membangun bukan dalam rangka kegiatan usaha, untuk digunakan sendiri atau oleh orang lain.

Definisi

• Bangunan meliputi satu atau lebih konstruksi permanen pada sebidang tanah dengan bahan kayu, beton, batu bata, atau baja dengan luas > 300 meter persegi.

• Bangunan diperuntukkan sebagai tempat tinggal atau tempat usaha.

• Proses pembangunan dapat meliputi beberapa tahap dalam kurun 2 tahun.

Persyaratan

Page 88: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

88

Pengelolaan PPN Kegiatan Membangun Sendiri

Pembangun terutang PPN saat mulai membangun, di tempat kedudukan

bangunan.

Dasar Pengenaan PPN = 40% dari biaya bulanan selain

biaya perolehan tanahPPN Masukan tidak dapat

dikreditkan.

PPN maksimal setiap tanggal 15 bulan setelah saat terutang.

Page 89: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

89

Koperasi Tanggamus melakukan kegiatan membangun sendiri yang selama 4 bulan pertama memerlukan biaya – biaya berikut.

Biaya di atas belum termasuk biaya pembebasan lahan utama sebesar Rp 550.000.000,00 di bulan April dan pembebasan lahan perluasan sebesar Rp 275.000.000,00 di bulan Juli. Berapakah PPN terutang untuk setiap bulannya?

IlustrasiKegiatan Membangun Sendiri

No.

Bulan

Biaya Material

Biaya Tenaga Kerja

1. April

165.000.000

76.500.000

2. Mei 134.500.000

65.000.000

3. Juni 215.000.000

91.250.000

4. Juli 131.500.000

55.750.000

Page 90: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

90

Jawaban : DPP kegiatan membangun sendiri adalah sebesar 40% dari biaya selain pembebasan lahan.

Pembahasan IlustrasiKegiatan Membangun Sendiri

No.

Bulan

Biaya Materi

al

Biaya Tenag

a Kerja

Biaya Bulana

n

DPP PPN Terutang

1. April

165.000.000

76.500.000

241.500.000

96.600.000

9.660.000

2. Mei 134.500.000

65.000.000

199.500.000

79.800.000

7.980.000

3. Juni 215.000.000

91.250.000

306.250.000

122.500.000

12.250.000

4. Juli 131.500.000

55.750.000

187.250.000

74.900.000

7.490.000

Page 91: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

91

Perusahaan pertaksian diberikan

fasilitas PPN dan PPnBM

atas:Impor Kompone

n dan Kendaraa

n Jenis Sedan

PPN dan PPnBM

ditanggung

pemerintah.

Fasilitas Khusus PPN Keppres No. 39 Tahun 1998

Page 92: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

92

Pencatatan Transaksi PPN

Nilai PPN Keluaran, PPN Masukan dan PPN Kurang (Lebih) Bayar yang

dicatat tidak mempengaruhi laba rugi perusahaan.

PPN Keluaran dicatat sebagai Liabilitas Lancar.

PPN Masukan dicatat sebagai Aset Lancar

PPN Kurang (Lebih) Bayar dicatat sebagai aset atau liabilitas.

Page 93: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

93

PT. Welirang sepanjang masa berjalan melakukan penyerahan jasa kepada beberapa klien dan transaksi bisnis sebagai berikut. Jasa persewaan apartemen kepada konsumen

ritel dengan total nilai sewa Rp 1.657.500.000,00.

Jasa persewaan Rumah Sederhana kepada pedagang kecil dengan nilai penggantian Rp 354.500.000.

Membeli alat tulis kantor dengan nilai Rp 18.950.000,00.

Membayar jasa konsultansi senilai Rp 16.500.000,00, termasuk PPN.

Bagaimanakah pencatatan atas setiap transaksi dilakukan, termasuk penghitungan PPN akhir masa?

IlustrasiPencatatan Transaksi A

Page 94: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

94

Jawaban :Pencatatan Masa Berjalan Kas 1.842.500.000

Pendapatan Sewa1.675.000.000

PPN Keluaran 167.500.000

Kas 354.500.000

Pendapatan Sewa354.500.000Perlengkapan 18.950.000PPN Masukan 1.895.000

Kas 20.845.000 Beban Konsultansi 15.000.000

PPN Masukan 1.500.000Kas 16.500.000

Pembahasan IlustrasiPencatatan Transaksi A

Dibebaskan dari

PPN

Page 95: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

95

Jawaban :Pencatatan Akhir MasaPPN Keluaran 167.500.000

PPN Masukan 3.395.000Utang PPN 164.105.000

PT. Welirang wajib menyetorkan PPN kurang bayar sebesar Rp 164.105.000,00 paling lambatdi tanggal 15 masa pajak berikutnya, serta melaporkannya dalam SPT Masa bulan bersangkutan.

Pembahasan IlustrasiPencatatan Transaksi A

Page 96: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

96

Fa. Batusibela sepanjang masa berjalan melakukan penyerahan barang dan transaksi bisnis sebagai berikut. Menyerahkan produk kepada Pemprov senilai

Rp 685.000.000,00. Melakukan ekspor dengan nilai jual Rp

515.000.000,00. Menyerahkan produk kepada pelanggan

dengan nilai Rp 325.000.000,00, termasuk PPN dan PPnBM dengan tarif 20%.

Membeli material setengah jadi senilai Rp 480.000.000,00, termasuk PPN dan PPnBM dengan tarif 10%.

Menerima retur atas penjualan senilai Rp 25.000.000,00.

Melakukan retur bahan baku senilai Rp 65.000.000,00

Perusahaan menganut sistem pencatatan periodik. Bagaimanakah pencatatan atas setiap transaksi dilakukan, termasuk penghitungan PPN akhir masa?

IlustrasiPencatatan Transaksi B

Page 97: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

97

Jawaban :Pencatatan Masa Berjalan Piutang Dagang 685.000.000

Penjualan 685.000.000 Kas 515.000.000

Penjualan 515.000.000 Kas 325.000.000

Penjualan 250.000.000PPN Keluaran 25.000.000Utang PPnBM 50.000.000

Persediaan 440.000.000PPN Masukan 40.000.000

Kas 480.000.000

Pembahasan IlustrasiPencatatan Transaksi B

PPN disetor Pemung

utTarif 0%

Page 98: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

98

Jawaban : Pencatatan Masa Berjalan

Penjualan 25.000.000PPN Keluaran 2.500.000

Kas 27.500.000 Kas 71.500.000

Persediaan 65.000.000PPN Masukan 6.500.000

Pencatatan Akhir MasaPPN Keluaran 22.500.000Aset Kompensasi PPN 11.000.000

PPN Masukan 33.500.000

PPN Lebih Bayar akan dikompensasikan ke masa berikutnya, kecuali jika kelebihan pembayaran terjadi di Desember sehingga dapat direstitusikan.

Pembahasan IlustrasiPencatatan Transaksi B

Page 99: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

Referensi

Fitriandi, Primandita dkk. 2011. “Kompilasi Undang – Undang Perpajakan Terlengkap” . Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Waluyo. 2011. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

99

Page 100: Slide 8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Blog Staff

100

Dr. Dwi MartaniDepartemen Akuntansi FEUI

[email protected] atau [email protected]

081318227080/ 08161932935http:/staff.blog.ac.id/martani/

Terima Kasih