slaid cpd

51
TROMBOSIS SEREBRI Oleh Mia Sophia Irawadi Ahmad Najib Yayie Dwina Putri

Upload: melianifitri

Post on 03-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

zxcms,dv

TRANSCRIPT

TROMBOSIS SEREBRI

Oleh

Mia Sophia IrawadiAhmad Najib

Yayie Dwina Putri

DISPROPORSI SEFALOPELVIK (CPD)

A. Disproporsi sefalopelvik (CPD)

CPD bayi terlalu besar atau pelvis kecil.

persalinan macet.

B. Diagnosis panggul sempit dan CPD

Pemeriksaan umum kemungkinan kesempitan panggul

– tuberkulosis pada kolumna vertebra atau pada

panggul, luksasio koksa kongenitalis dan poliomyelitis,

kifosis, ankilosis pada artikulasio koksa di sebelah kanan

atau kiri dan lain-lain pada pemeriksaan fisik umum

memberikan petunjuk CPD.

Anamnesis tentang persalinan terdahulu petunjuk

tentang keadaan panggul.

Pengukuran panggul ( pelvimetri ) pemeriksaan yang

penting. Pelvimetri luar pengukuran pintu bawah

panggul. Pelvimetri dalam dengan tangan menilai

pintu atas panggul tengah dan pintu bawah panggul.

Pelvimetri roentgenologik gambaran jelas tentang

bentuk panggul dan ukuran-ukuran dalam ketiga bidang

panggul; bahaya radiasi dan tidak dikerjakan secara rutin

kecuali atas indikasi yang tegas.

Hubungan antara kepala janin dengan panggul ibu,

kekuatan his dan moulage kepala janin.

Metoda Osborn dan Metoda Muller Munro Kerr.

C. Pembagian Panggul Sempit

1. Kesempitan pada pintu atas panggul (inlet pelvis)

Pintu atas panggul dianggap sempit apabila

konjungata vera kurang dari 10 cm, atau diameter

transversa kurang dari 12 cm.

Adanya bahaya prolapsus funikuli dan ketuban

pecah pada pembukaan yang kecil.

2. Kesempitan panggul tengah (midlet pelvis)

Ukuran terpenting adalah distansia interspinarum,

apabila kurang dari 9,5 cm kesukaran persalinan

Lebih sering ditemukan posisi oksipitalis posterior

persisten atau presentasi kepala dalam posisi lintang

tetap (transverse arrest).

3. Kesempitan pintu bawah panggul (outlet pelvis)

Terdiri atas segi tiga depan dan segi tiga belakang dengan dasar distansia tuberum

Distansia tuberum bersama dengan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm timbul kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa.

D. Komplikasi

Bahaya pada ibu

a. Partus lama yang seringkali disertai pecahnya ketuban

pada pembukaan kecil dapat menimbulkan dehidrasi

serta asidosis, dan infeksi intrapartum.

b. Dengan his yang kuat, sedang kemajuan janin dalam

jalan lahir tertahan, dapat timbul regangan segmen

bawah uterus dan pembentukan lingkaran retraksi

patolosis (Bandl) ruptura uteri.

c. Fistula vesikoservikalis, atau fistula vesikovaginalis, atau

fistula rektovaginalis

.

Bahaya pada janin

a. Partus lama dan infeksi intrapartum, ↑kematian perinatal.

b. Prolapsus funikuli

c. Moulage robekan tentorium serebelli dan perdarahan

intrakranial

d. Perlukaan pada jaringan di atas tulang kepala janin

kadang-kadang fraktur pada os parietalis.

E. Penanganan

1. Seksio sesarea

Dilakukan secara elektif atau primersebelum persalinan

atau pada awal persalinan – pada kehamilan cukup bulan,

adanya primigravida tua dll

Sekundersesudah persalinan berlangsung lama,

persalinan percobaan gagal atau syarat-syarat

pervaginam tidak terpenuhi

2. Persalinan Percobaan

Dilakukan penilaian tentang bentuk serta ukuran-ukuran

panggul dan hubungan antara kepala dan panggul

dipikirkan persalinan percobaan

Merupakan suatu test terhadap kekuatan his dan daya

akomodasi termasuk moulage kepala janin

Syarat Partus Percobaan :

- His normal dan adekuat

- Serviks lunak

- Anak dalam letak kepala

Persalinan percobaan dihentikan kalau :

pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannya

keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik

kalau ada lingkaran yang patologis

setelah pembukaan lengkap dan pecahnya ketuban,

kepala dalam 2 jam tidak mau masuk ke dalam

rongga panggul walaupun his cukup baik

seksio sesarea.

F. Prognosis

a. bentuk panggul

b. ukuran panggul derajat kesempitan

c. kemungkinan pergerakan dalam sendi-sendi panggul

d. besarnya kepala dan kesanggupan moulage kepala

e. presentasi dan posisi kepala

f. his

PRESENTASI KASUS

Identitas Pasien

Nama : Ny. E

Umur : 30 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Binuang, Kampung Dalam

RM : 38 87 02

Tgl Masuk : 03 November 2004

Anamnesis:

Seorang wanita, berusia 30 tahun, masuk KB IGD Perjan

RS Dr. M Djamil Padang pada tanggal 03.11.2004, jam 08.48

WIB dengan:

Keluhan Utama : Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 3

jam sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang

- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 3 jam sebelum

masuk rumah sakit

- Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 3 jam

sebelum masuk rumah sakit

- Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada

- Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada

- Tidak haid sejak 9 bulan yang lalu

- HPHT lupa, TP : sukar ditentukan

- Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu

- Riwayat hamil muda – mual (+), muntah (-), perdarahan (-)

- Riwayat hamil tua – mual (+), muntah (-), perdarahan (-)

- Prenatal Care (PNC) – teratur ke Puskesmas Pauh (4x)

- Riwayat menstruasi : menarche umur 13 tahun, siklus haid

teratur 1x28 hari, lamanya 5-7 hari, banyaknya 2-3 x ganti

duk, nyeri haid (-)

Riwayat Penyakit Dahulu:

Tidak ada riwayat menderita hipertensi, DM, paru, ginjal dan

sakit jantung

Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit

keturunan, penyakit menular dan penyakit kejiwaan

Riwayat Perkawinan : menikah 1 kali , tahun 1994

Riwayat Kehamilan/ Abortus/ Persalinan

1. 1995/ laki-laki/ 3000 gr/ aterm/ SC ai letak lintang/ RSUP

M.Djamil (7 hari)/ hidup

2. 2002/ perempuan/ 3900gr/ aterm/ SC ai anak besar/

RSUP M. Djamil (7 hari)/ hidup

3. Sekarang

Riwayat Imunisasi : TT 2x di Puskesmas Pauh

Riwayat Kontrasepsi :1995–2001: AKDR; 2002–2003 : pil KB

Pemeriksaan Fisik:

Keadaan umum : sedang

Kesadaran : CMC

Tekanan darah : 120/ 70 mmHg

Nadi : 80x/ mnt

Nafas : 20x/ mnt

Suhu : 37C

TB : 155 cm

BB : 58 kg

Status Internus :

Kulit : Sawo matang

Kepala : Tak ada kelainan

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Hidung : Penciuman baik, tanda infeksi (-)

Tenggorokan: tidak hiperemis

Leher : JVP 5 – 2 cmH20, pembesaran tiroid tidak ada

Dada: Paru : I : Pergerakan simetris kiri=kanan

Pa : Fremitus normal, kiri=kanan

Pe : Sonor, kiri=kanan

A : Vesikuler N, Wheezing (-), Ronkhi (-)

Jantung: I: Iktus tidak terlihat

Pa : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V

Pe : Batas jantung normal

A : Irama murni, teratur, bising (-)

Abdomen : Status Obstetrikus

Genitalia: Status Obstetrikus

Ekstremitas : Edema -/-, RF +/+, RP -/-

Status Obstetrikus :

Muka : Cloasma gravidarum (+)

Mammae : puting susu menebal, perubahan warna (+)

hiperpigmentasi, clostrum (+)

Abdomen :

I : Tampak membuncit sesuai usia kehamilan, linea

mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+),

sikatrik (+)

Pa : L I : FUT 3 jari di bawah proc. xyphoideus

Teraba massa besar, lunak, noduler

L II : Teraba tahanan terbesar di sblh kiri

Teraba bagian kecil janin di kanan

L III : Teraba massa bulat, keras, terfiksir

L IV : Bagian terbwh janin sdh masuk PAP

TFU : 35cm, TBA : 3410gr, His : 4 – 5’/30”/S

A : BU(+) normal, BJA 142x/mnt (teratur)

Genitalia : Inspeksi : V/U tenang

VT : Ø 2 – 3 cm

Ketuban (+)

Teraba kepala SS melintang HI – HII

UPD: Promontorium : sukar dinilai

L. inominata : sukar dinilai

Os sakrum cekung

DSP lurus

Spina ischiadica tidak menonjol

Os coccygeus mudah digerakkan

Arkus Pubis > 90º

UPL : DIT dpt dilewati 1 tinju dws (±10,5 cm)

Kesan : Panggul Luas

Diagnosis :

G3P2A0H2 parturient aterm + kala I fase laten +

bekas SC 2x

Anak hidup, tunggal, intra uterine letak kepala

Sutura Sagitalis melintang HI – HII

Sikap :

Siapkan SC

Kontrol KU, VS, BJA, His, Ο Bandl

Siapkan darah 500 cc

IVFD RL 500 ml – 20tts/mnt

Pasang kateter

Periksa lab rutin

Konsul OK, anestesi

Rencana : SC Cito

Laboratorium :

Hb : 9,4 gr%

Leukosit : 10 900/ mm3

Trombosit : 342.000/ mm3

CT : 4’ 00”

BT : 5’ 00”

Tanggal : 03.11.2004 Jam : 11.20WIB

Dilakukan Seksio sesarea

Tanggal : 03.11.2004 Jam : 11.45WIB

Lahir seorang bayi perempuan secara SCTPP

BB : 3398 gr

PB : 47 cm

AS : 8/9

Placenta dilahirkan dengan sedikit tarikan ringan pada tali

pusat, lahir lengkap 1 buah dengan ukuran 17x18x3 cm, berat

550gr insersi parasentral

Panjang tali pusat : 50 cm

Dilakukan Tubektomi Pomeroy

Perdarahan selama tindakan: ± 350cc

Diagnosis post operasi :

P3A0H3 post partus dengan SCTPP ai bekas SC 2x

Anak baik, ibu dalam pemulihan post operasi

Sikap :

Awasi pasca tindakan

Lakukan perawatan di RR

- Awasi pasien sampai sadar

- Kontrol KU, VS, PPV, Balance cairan

- IVFD D5 : NaCl = 3:1 – 30tts/ mnt

- Drip Syntosinon : Methergin = 1:1 – 30 tts/mnt

- AB : Cefotaxim 2x 1gr IV

- Cek Hb, bila Hb < 10 gr% → transfusi

- Bila BU (+), Flatus (+) → pindah KR

Hb post operasi : 10 gr%

Follow up: ( tanggal 04.11.2004/ kamis, jam 08.00 WIB)

A/: Demam (-), nyeri pada bekas operasi

PF/: KU Kes TD Nd Nfs T

Sedang CMC 120/70mmHg 80x/mnt 22x/mnt 37C

Mata : Conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

Leher : JVP 5–2 cmH2O, kelenjar tiroid tdk membesar

Thoraks : Cor dan pulmonal dalam batas normal

Abdomen : I : Tidak tampak membuncit

Pa : FUT 2 jari bawah pusat

Pe : Timpani

A : BU (+) lemah

Genitalia: I : V/U : tenang, terpasang kateter urin (+)

150cc/ 2jam

PPV (-), lokia (+)

Diagnosis :

P3A0H3 post partus dengan SCTPP ai bekas SC 2x

Sikap :

- pindah rawat KR

- Mobilisasi bertahap

- AB diteruskan

DISKUSI

Dx/ G3P2A0H2 parturient aterm + kala I fase laten + bekas

SC 2x, anak lahir seksio sesarea, anak dalam keadaan

baik dan ibu dalam kondisi baik setelah operasi.

anamnesis dan pemeriksaan fisik

Dari anamnesis 2 kali operasi SC, anak kedua ai anak

besar CPD?

Telah direncanakan suatu persalinan perabdominal untuk

ibu atas indikasi bekas SC 2x dan CPD?

Dari pemeriksaan dalam, kesan adalah suatu panggul yang

luas tetapi perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan pelvimetri

roentgenologik pasien inparturient dan ruptura uteri

SC cito

Persalinan percobaan (“trial of labor”)?

Dilakukan juga tubektomi pada pasien ini karena telah

mengalami 3 x operasi SC dikhuatirkan ruptura uteri

pada persalinan yang akan datang