slaid cpd
DESCRIPTION
zxcms,dvTRANSCRIPT
DISPROPORSI SEFALOPELVIK (CPD)
A. Disproporsi sefalopelvik (CPD)
CPD bayi terlalu besar atau pelvis kecil.
persalinan macet.
B. Diagnosis panggul sempit dan CPD
Pemeriksaan umum kemungkinan kesempitan panggul
– tuberkulosis pada kolumna vertebra atau pada
panggul, luksasio koksa kongenitalis dan poliomyelitis,
kifosis, ankilosis pada artikulasio koksa di sebelah kanan
atau kiri dan lain-lain pada pemeriksaan fisik umum
memberikan petunjuk CPD.
Anamnesis tentang persalinan terdahulu petunjuk
tentang keadaan panggul.
Pengukuran panggul ( pelvimetri ) pemeriksaan yang
penting. Pelvimetri luar pengukuran pintu bawah
panggul. Pelvimetri dalam dengan tangan menilai
pintu atas panggul tengah dan pintu bawah panggul.
Pelvimetri roentgenologik gambaran jelas tentang
bentuk panggul dan ukuran-ukuran dalam ketiga bidang
panggul; bahaya radiasi dan tidak dikerjakan secara rutin
kecuali atas indikasi yang tegas.
Hubungan antara kepala janin dengan panggul ibu,
kekuatan his dan moulage kepala janin.
Metoda Osborn dan Metoda Muller Munro Kerr.
C. Pembagian Panggul Sempit
1. Kesempitan pada pintu atas panggul (inlet pelvis)
Pintu atas panggul dianggap sempit apabila
konjungata vera kurang dari 10 cm, atau diameter
transversa kurang dari 12 cm.
Adanya bahaya prolapsus funikuli dan ketuban
pecah pada pembukaan yang kecil.
2. Kesempitan panggul tengah (midlet pelvis)
Ukuran terpenting adalah distansia interspinarum,
apabila kurang dari 9,5 cm kesukaran persalinan
Lebih sering ditemukan posisi oksipitalis posterior
persisten atau presentasi kepala dalam posisi lintang
tetap (transverse arrest).
3. Kesempitan pintu bawah panggul (outlet pelvis)
Terdiri atas segi tiga depan dan segi tiga belakang dengan dasar distansia tuberum
Distansia tuberum bersama dengan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm timbul kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa.
D. Komplikasi
Bahaya pada ibu
a. Partus lama yang seringkali disertai pecahnya ketuban
pada pembukaan kecil dapat menimbulkan dehidrasi
serta asidosis, dan infeksi intrapartum.
b. Dengan his yang kuat, sedang kemajuan janin dalam
jalan lahir tertahan, dapat timbul regangan segmen
bawah uterus dan pembentukan lingkaran retraksi
patolosis (Bandl) ruptura uteri.
c. Fistula vesikoservikalis, atau fistula vesikovaginalis, atau
fistula rektovaginalis
.
Bahaya pada janin
a. Partus lama dan infeksi intrapartum, ↑kematian perinatal.
b. Prolapsus funikuli
c. Moulage robekan tentorium serebelli dan perdarahan
intrakranial
d. Perlukaan pada jaringan di atas tulang kepala janin
kadang-kadang fraktur pada os parietalis.
E. Penanganan
1. Seksio sesarea
Dilakukan secara elektif atau primersebelum persalinan
atau pada awal persalinan – pada kehamilan cukup bulan,
adanya primigravida tua dll
Sekundersesudah persalinan berlangsung lama,
persalinan percobaan gagal atau syarat-syarat
pervaginam tidak terpenuhi
2. Persalinan Percobaan
Dilakukan penilaian tentang bentuk serta ukuran-ukuran
panggul dan hubungan antara kepala dan panggul
dipikirkan persalinan percobaan
Merupakan suatu test terhadap kekuatan his dan daya
akomodasi termasuk moulage kepala janin
Syarat Partus Percobaan :
- His normal dan adekuat
- Serviks lunak
- Anak dalam letak kepala
Persalinan percobaan dihentikan kalau :
pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannya
keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik
kalau ada lingkaran yang patologis
setelah pembukaan lengkap dan pecahnya ketuban,
kepala dalam 2 jam tidak mau masuk ke dalam
rongga panggul walaupun his cukup baik
seksio sesarea.
F. Prognosis
a. bentuk panggul
b. ukuran panggul derajat kesempitan
c. kemungkinan pergerakan dalam sendi-sendi panggul
d. besarnya kepala dan kesanggupan moulage kepala
e. presentasi dan posisi kepala
f. his
PRESENTASI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Binuang, Kampung Dalam
RM : 38 87 02
Tgl Masuk : 03 November 2004
Anamnesis:
Seorang wanita, berusia 30 tahun, masuk KB IGD Perjan
RS Dr. M Djamil Padang pada tanggal 03.11.2004, jam 08.48
WIB dengan:
Keluhan Utama : Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 3
jam sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 3 jam sebelum
masuk rumah sakit
- Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 3 jam
sebelum masuk rumah sakit
- Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada
- Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada
- Tidak haid sejak 9 bulan yang lalu
- HPHT lupa, TP : sukar ditentukan
- Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu
- Riwayat hamil muda – mual (+), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat hamil tua – mual (+), muntah (-), perdarahan (-)
- Prenatal Care (PNC) – teratur ke Puskesmas Pauh (4x)
- Riwayat menstruasi : menarche umur 13 tahun, siklus haid
teratur 1x28 hari, lamanya 5-7 hari, banyaknya 2-3 x ganti
duk, nyeri haid (-)
Riwayat Penyakit Dahulu:
Tidak ada riwayat menderita hipertensi, DM, paru, ginjal dan
sakit jantung
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
keturunan, penyakit menular dan penyakit kejiwaan
Riwayat Perkawinan : menikah 1 kali , tahun 1994
Riwayat Kehamilan/ Abortus/ Persalinan
1. 1995/ laki-laki/ 3000 gr/ aterm/ SC ai letak lintang/ RSUP
M.Djamil (7 hari)/ hidup
2. 2002/ perempuan/ 3900gr/ aterm/ SC ai anak besar/
RSUP M. Djamil (7 hari)/ hidup
3. Sekarang
Riwayat Imunisasi : TT 2x di Puskesmas Pauh
Riwayat Kontrasepsi :1995–2001: AKDR; 2002–2003 : pil KB
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan darah : 120/ 70 mmHg
Nadi : 80x/ mnt
Nafas : 20x/ mnt
Suhu : 37C
TB : 155 cm
BB : 58 kg
Status Internus :
Kulit : Sawo matang
Kepala : Tak ada kelainan
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : Penciuman baik, tanda infeksi (-)
Tenggorokan: tidak hiperemis
Leher : JVP 5 – 2 cmH20, pembesaran tiroid tidak ada
Dada: Paru : I : Pergerakan simetris kiri=kanan
Pa : Fremitus normal, kiri=kanan
Pe : Sonor, kiri=kanan
A : Vesikuler N, Wheezing (-), Ronkhi (-)
Jantung: I: Iktus tidak terlihat
Pa : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Pe : Batas jantung normal
A : Irama murni, teratur, bising (-)
Abdomen : Status Obstetrikus
Genitalia: Status Obstetrikus
Ekstremitas : Edema -/-, RF +/+, RP -/-
Status Obstetrikus :
Muka : Cloasma gravidarum (+)
Mammae : puting susu menebal, perubahan warna (+)
hiperpigmentasi, clostrum (+)
Abdomen :
I : Tampak membuncit sesuai usia kehamilan, linea
mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+),
sikatrik (+)
Pa : L I : FUT 3 jari di bawah proc. xyphoideus
Teraba massa besar, lunak, noduler
L II : Teraba tahanan terbesar di sblh kiri
Teraba bagian kecil janin di kanan
L III : Teraba massa bulat, keras, terfiksir
L IV : Bagian terbwh janin sdh masuk PAP
TFU : 35cm, TBA : 3410gr, His : 4 – 5’/30”/S
A : BU(+) normal, BJA 142x/mnt (teratur)
Genitalia : Inspeksi : V/U tenang
VT : Ø 2 – 3 cm
Ketuban (+)
Teraba kepala SS melintang HI – HII
UPD: Promontorium : sukar dinilai
L. inominata : sukar dinilai
Os sakrum cekung
DSP lurus
Spina ischiadica tidak menonjol
Os coccygeus mudah digerakkan
Arkus Pubis > 90º
UPL : DIT dpt dilewati 1 tinju dws (±10,5 cm)
Kesan : Panggul Luas
Diagnosis :
G3P2A0H2 parturient aterm + kala I fase laten +
bekas SC 2x
Anak hidup, tunggal, intra uterine letak kepala
Sutura Sagitalis melintang HI – HII
Sikap :
Siapkan SC
Kontrol KU, VS, BJA, His, Ο Bandl
Siapkan darah 500 cc
IVFD RL 500 ml – 20tts/mnt
Pasang kateter
Periksa lab rutin
Konsul OK, anestesi
Rencana : SC Cito
Laboratorium :
Hb : 9,4 gr%
Leukosit : 10 900/ mm3
Trombosit : 342.000/ mm3
CT : 4’ 00”
BT : 5’ 00”
Tanggal : 03.11.2004 Jam : 11.20WIB
Dilakukan Seksio sesarea
Tanggal : 03.11.2004 Jam : 11.45WIB
Lahir seorang bayi perempuan secara SCTPP
BB : 3398 gr
PB : 47 cm
AS : 8/9
Placenta dilahirkan dengan sedikit tarikan ringan pada tali
pusat, lahir lengkap 1 buah dengan ukuran 17x18x3 cm, berat
550gr insersi parasentral
Panjang tali pusat : 50 cm
Dilakukan Tubektomi Pomeroy
Perdarahan selama tindakan: ± 350cc
Diagnosis post operasi :
P3A0H3 post partus dengan SCTPP ai bekas SC 2x
Anak baik, ibu dalam pemulihan post operasi
Sikap :
Awasi pasca tindakan
Lakukan perawatan di RR
- Awasi pasien sampai sadar
- Kontrol KU, VS, PPV, Balance cairan
- IVFD D5 : NaCl = 3:1 – 30tts/ mnt
- Drip Syntosinon : Methergin = 1:1 – 30 tts/mnt
- AB : Cefotaxim 2x 1gr IV
- Cek Hb, bila Hb < 10 gr% → transfusi
- Bila BU (+), Flatus (+) → pindah KR
Hb post operasi : 10 gr%
Follow up: ( tanggal 04.11.2004/ kamis, jam 08.00 WIB)
A/: Demam (-), nyeri pada bekas operasi
PF/: KU Kes TD Nd Nfs T
Sedang CMC 120/70mmHg 80x/mnt 22x/mnt 37C
Mata : Conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5–2 cmH2O, kelenjar tiroid tdk membesar
Thoraks : Cor dan pulmonal dalam batas normal
Abdomen : I : Tidak tampak membuncit
Pa : FUT 2 jari bawah pusat
Pe : Timpani
A : BU (+) lemah
Genitalia: I : V/U : tenang, terpasang kateter urin (+)
150cc/ 2jam
PPV (-), lokia (+)
Diagnosis :
P3A0H3 post partus dengan SCTPP ai bekas SC 2x
Sikap :
- pindah rawat KR
- Mobilisasi bertahap
- AB diteruskan
DISKUSI
Dx/ G3P2A0H2 parturient aterm + kala I fase laten + bekas
SC 2x, anak lahir seksio sesarea, anak dalam keadaan
baik dan ibu dalam kondisi baik setelah operasi.
anamnesis dan pemeriksaan fisik
Dari anamnesis 2 kali operasi SC, anak kedua ai anak
besar CPD?
Telah direncanakan suatu persalinan perabdominal untuk
ibu atas indikasi bekas SC 2x dan CPD?
Dari pemeriksaan dalam, kesan adalah suatu panggul yang
luas tetapi perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan pelvimetri
roentgenologik pasien inparturient dan ruptura uteri
SC cito
Persalinan percobaan (“trial of labor”)?
Dilakukan juga tubektomi pada pasien ini karena telah
mengalami 3 x operasi SC dikhuatirkan ruptura uteri
pada persalinan yang akan datang