cephalo pelvic disproportion ( cpd )

34
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010 CEPHALO PELVIC DISPROPORTION ( CPD ) PENDAHULUAN Suatu persalinan merupakan suatu proses penyesuaian diri dari fetus terhadap luasnya bagian bagian keras jalan lahir,yang terutama ditentukan oleh bentuk panggul dan ukuran. ukuran panggul. Karena itu, panggul merupakan salah satu factor apakah persalinan dapat berjalan baik atau tidak. Salah satu maksud utama pemeriksaan prenatal adalah untuk memastikan apakah panggul seorang ibu cukup untuk melahirkan dengan normal. Salah satu pemeriksaan yang penting untuk mendapat keterangan yang lebih banyak tentang keadaan panggul yaitu dengan pengukuran panggul yang dikenal dengan pelvimetri. Pelvimetri adalah pengukuran dimensi tulang jalan lahir untuk meentukan apakah bayi dapat dilahirkan pervaginam.Prognosis untuk suksesnya persalinan pervaginam tentu tidak dapat dipastikan berdasarkan pelvimetri roentgenologis saja, karena kapasitas panggul merupakan salah satu factor yang menentukan hasil akhir.Terdapat sekurangnya lima factor yang dihadapi : (1) ukuran dan bentuk panggul tulang, (2) Ukuran kepala janin, Agusmita 05171012 Page 1 KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Upload: vino-g-albert

Post on 13-Aug-2015

165 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

CEPHALO PELVIC DISPROPORTION ( CPD )

PENDAHULUAN

Suatu persalinan merupakan suatu proses penyesuaian diri dari fetus terhadap

luasnya bagian bagian keras jalan lahir,yang terutama ditentukan oleh bentuk panggul

dan ukuran.

ukuran panggul. Karena itu, panggul merupakan salah satu factor apakah

persalinan dapat berjalan baik atau tidak. Salah satu maksud utama pemeriksaan

prenatal adalah untuk memastikan apakah panggul seorang ibu cukup untuk

melahirkan dengan normal. Salah satu pemeriksaan yang penting untuk mendapat

keterangan yang lebih banyak tentang keadaan panggul yaitu dengan pengukuran

panggul yang dikenal dengan pelvimetri. Pelvimetri adalah pengukuran dimensi tulang

jalan lahir untuk meentukan apakah bayi dapat dilahirkan pervaginam.Prognosis untuk

suksesnya persalinan pervaginam tentu tidak dapat dipastikan berdasarkan pelvimetri

roentgenologis saja, karena kapasitas panggul merupakan salah satu factor yang

menentukan hasil akhir.Terdapat sekurangnya lima factor yang dihadapi :

(1) ukuran dan bentuk panggul tulang,

(2) Ukuran kepala janin,

(3) Kekuatan kontraksi uterus,

(4) kekuatan moulage

kepala janin,

(5) presentasi dan posisi janin.

Hanya factor yang pertama yang dapat dipertanggung jawabkan dengan pengukuran

radiografik yang agak teliti. Dikenal dua macampelvimetri yaitu pelvimetri klinis dan

radiologis. Pelvimetri klinis mempunyai arti penting untuk menilai secara kasar pintu atas

Agusmita 05171012 Page 1

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 2: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

panggul,panggul tengah dan memberikan gambaran yang jelas mengenai pintu bawah

panggul.

Dengan pelvimetri roentgenologis akan diberikan gambaran yang jelas tentang bentuk

panggul, ketepatan tambahan dalam pengukuran pelvis , serta dapat dilakukan pengukuran

diameter penting yang sulit diperoleh secara tepat dengan cara pengukuran manual yaitu

diameter tranversa pintu atas dan tengah panggul . Pelvimetri radiology pertama kali

dikembangkan oleh Albert di jerman serta Budin dan Varnier di prancis pada tahun 1895.

sejak saat itu banyak tulisan yang dibuat mengenai pelvimetri, yang berhubungan dengan

macam-macam tehnik pengukuran. Dari yang mudah hingga yang sukar dengan suatu

kecenderungan saat ini untuk kembali lagi pada cara yang mudah. Thoms menerbitkan hasil

karyanya tentang pelvis pada tahun 1922,dan saat ini banyak dijadikan sebagai pedoman

metode-metode radiology. Johnson, Cliffort dan Hodges melakukan penelitian dalam

metode posisi untuk mengurangi bayangan palsu agar didapat ukuran yang sebenarnya.

Guthmann, pada tahun 1928 adalah orang yang pertama menegaskan pentingnya proyeksi

lateral pelvis untuk pengukuran diameter sagital. Ball pada tahun 1932 menegaskan

pentingnya sifat-sifat kwalitatif terhadap masalah penyesuaian kepala janin terhadap pelvis

dalam mekanisme persalinan yang disebut pelvimetri dan sepalometri.

Metode ini sukar dikerjakan karena:

1. jarak objek tidak dapat diukur dengan seksama oleh karena objek adalah kepala yang

letaknya dalam pelvis yang kebanyakan kasus tidak horizontal dan tidak terdapat titik

anatomi yang tetap untuk dilokalisasi.

2. Untuk mendapat diameter-diameter tersebut, diperlukan foto yang dibuat paralaks dan

masing masing pengukuran dibuat dua kali ekposisi.

3. Saat ini terdapat Ultrasonografi yang dapat mengukur diameter biparietal dengan cukup

memuaskan dan tidak membahayakan janin. Sekarang pelvimetri Roentgenologis tidak lagi

dianggap perlu dalam penanganan persalinan dengan presentasi kepala janin pada ibu yang

diduga mempunyai panggul sempit.Tetapi, kalau persalinan pervaginam diantisipasi untuk

Agusmita 05171012 Page 2

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 3: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

seorang janin dengan presentasi sungsang,pelvimetri rentgenologis masih tetap merupakan

standart perawatan yang dapat diterima dibanyak pusat kedokteran.

Pelvimetri Roentgenologis mempunyai keuntungan dibandingkan pengukuran secara

manual:

1. Pemeriksaan ini memberikan ketelitian sampai ke tingkat pengukuran yang tidak dapat

dilakukan secara klinis. Arti klinis ketelitian ini menjadi jelas kalau hasil pengukuran

konjugata diagonalis dianggap pendek. Kalau conjugate diagonalis lebih dari 11,5 cm,

dimensi anteroposterior PAP sangat jarang sempit. Tetapi bila conjugate diagonalis kurang

dari 11,5 ukuran ini tidak selalu merupakan indek yang dapat diandalkan sebagai konjugata

obstetrk, karena perbedaan antara kedua diameter ini, biasanya sekitar 1,5 cmdapat

berkisar dari kurang dari 1 atau lebih dari 2 cm.

2. pemeriksaan ini dapat memberikan ukuran yang tepat. Dua diameter penting yang tidak

mungkin didapatkan dengan pemeriksaan klinis yaitu diameter tranversal PAP dan diameter

interspinarum (diameter tranversa panggul tengah)

Suksesnya persalinan ditentukan juga oleh kondisi jalan lahir. Ibarat landasan sebuah

bandara, jalan lahir turut berkontribusi terhadap sukses tidaknya si bayi "lepas landas". Jika

bayinya besar tapi jalan lahirnya sempit, bisa dipastikan akan sulit keluar. Jadi, ukuran bayi

juga menentukan lancar tidaknya persalinan.

Guna mengantisipasinya, pada usia kehamilan 36 minggu, dokter akan melakukan

pemeriksaan panggul. Dari situ dokter bisa menentukan mungkinkah bagi ibu untuk

melahirkan secara normal. Ini menyangkut diameter maupun luas masing-masing pintu

panggul. Semakin luas panggul ibu mestinya semakin mudah bayi keluar. Sebaliknya,

semakin sempit panggulnya, maka makin besar kemungkinan timbulnya kesulitan dalam

persalinan.

Luas atau tidaknya panggul sebetulnya bisa dilihat secara kasat mata. Kalau ibu bertubuh

tinggi besar, misalnya, bisa dipastikan ukuran panggulnya juga besar dan luas. Sedangkan

Agusmita 05171012 Page 3

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 4: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

ibu yang cuma memiliki tinggi 150 cm atau malah kurang, kemungkinan besar ukuran

panggulnya kecil dan sempit.

Namun, ibu yang bertubuh mungil jangan langsung berkecil hati. Pengamatan ini hanya

asumsi, bukan patokan yang bisa dijadikan pegangan. Pemeriksaan yang akurat hanya bisa

dilakukan secara klinis dan rontgen. "Bedakan juga antara panggul dan pinggul. Panggul

merupakan kumpulan tulang dengan sedikit otot, sedangkan pinggul merupakan kumpulan

otot dan lemak. Jadi, seseorang yang memiliki pinggul besar belum tentu panggulnya juga

besar.

Agusmita 05171012 Page 4

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 5: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

DEFINISI

Ada 2 definisi panggul sempit, yaitu secara anatomi dan secara obstetri. Secara anatomi

berarti panggul yang satu atau lebih ukuran diameternya berada di bawah angka normal

sebanyak 1 cm atau lebih. Pengertian secara obstetri adalah panggul yang satu atau lebih

diameternya kurang sehingga mengganggu mekanisme persalinan normal.

Pengertian ini jangan dicampur-adukkan dengan disproporsi (ke-tidak-seimbangan) secara

umum. Contohnya panggul ukuran normal tetapi bayi ukurannya besar sehingga tidak

seimbang antara ukuran bayi dengan jalan lahir. Panggul sempit tetap bayinya

kecil/prematur maka masih bisa bayinya lahir secara normal.

Faktor yang mempengaruhi ukuran dan bentuk panggul

* Perkembangan: bawaan lahir atau keturunan.

* Suku bangsa.

* Nutrisi: gangguan gizi (malnutrisi)

* Faktor hormon: kelebihan androgen menyebabkan panggul jenis android.

* Metabolisme: ricketsia dan osteomalasia.

* Trauma, penyakit atau tumor tulang panggul, kaki dan tulang belakang.

Wanita dengan tinggi kurang dari 1,5 meter dicurigai panggul sempit (ukuran barat). Pada

pemeriksaan kehamilan, terutama kehamilan anak pertama, kepala janin belum masuk

pintu atas panggul di 3-4 minggu terakhir kehamilan. Bisa juga ditemukan perutnya seperti

pendulum serta ditemukan kelainan letak bayi.

Pada kehamilan pertama, biasanya dilakukan pemeriksaan kapasitas rongga panggul pada

usia kehamilan 38-39 minggu, baik secara klinis (dengan periksa dalam /VT) atau dengan

Agusmita 05171012 Page 5

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 6: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

alat seperti jangka ataupun radio diagnostik (X-ray, CT-scan atau Magnetic resonance

imaging (MRI).

Berikut ini adalah cara untuk menilai panggul sempit secara klinis (dengan pemeriksaan

dokter tanpa alat) :

Metode Pinard

o Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.

o Pasien dalam posisi semi duduk.

o Tangan kiri mendorong kepala bayi kearah bawah belakang panggul sementara jari tangan

kanan di posisikan di tulang kemaluan (simfisis) untuk mendeteksi ketidak seimbangan

kepala dengan jalan lahir (disproporsi).

Metode Muller – Kerr

o Metode ini lebih akurat dalam mendeteksi disproporsi kepala dengan jalan lahir.

o Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.

o Posisi berbaring telentang.

o Tangan kiri mendorong kepala ke dalam panggul dan jari tangan kanan dimasukkan ke

dalam vagina (VT) dan jempol kanan diletakkan di tulang kemaluan.

Derajat panggul sempit ditentukan oleh ukuran/jarak antara bagian bawah tulang kemaluan

(os pubis) dengan tonjolan tulang belakang (promontorium). Jarak ini dinamakan konjugata

vera (garis merah pada gambar di bawah ini).

Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8

cm dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.

Agusmita 05171012 Page 6

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 7: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

Untuk panggul sempit ringan masih bisa dilakukan persalinan percobaan sedangkan mulai

sempit sedang dan seterusnya dilakukan persalinan dengan operasi cesar.

DUA BAGIAN JALAN LAHIR

jalan lahir sendiri dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian keras yang terdiri atas tulang-

tulang dan bagian lunak yang terdiri atas otot-otot. Sedangkan panggul adalah jalan lahir

yang dibentuk oleh tiga macam tulang, yaitu tulang koksa, tulang sakrum, dan tulang

koksigis. Semua tulang tersebut membentuk jalan lahir layaknya sebuah tabung.

Bagian panggul sendiri dibagi menjadi tiga bagian, yakni pintu atas panggul, pintu tengah

panggul, dan pintu bawah panggul yang letaknya paling dekat dengan vagina.

ANATOMI PELVIS

Tulang panggul terdiri dari 3 jenis yaitu: 1)os coxae (os ilium, os ischium, os pubis) 2) os

sacrum dan 3) os coccigeus. Tulang-tulang tersebut satu sama lain saling berhubungan. Os

illium merupakan tulang terbesar dengan permukaan anterior berbentuk konkaf yang

disebut fossa iliaka. Bagian atasnya disebut Krista iliaka. Ujung-ujungnya disebut spina iliaka

anterior superior dan spina illiaka posterior superior.

Agusmita 05171012 Page 7

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 8: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

(Gambar : Tulang panggul)

Os ischium merupakan bagian terendah dari os coxae. Tonjolan di belakang disebut tuber

ischii yang menyangga tubuh waktu duduk. Os pubis terdiri dari ramus superior dan inferior.

Ramus superior berhubungan dengan os ilium., sedang ramus inferior kanan dan kiri

membentuk arkus pubis. Ramus inferior berhubungan dengan os ischium kira-kira 1/3 distal

dari foramen obturatorius. Kedua os pubis bertemu dan simetris. Sakrum berbentuk baji,

terdiri atas 5 vertebra sakralis. Vertebra pertama paling besar menghadap ke depan. Pinggir

atas vertebta ini dikenal sebagai promontorium, merupakan suatu tanda penting dalam

penilaian ukuran-ukuran panggul. Permukaan sacrum berbentuk konkaf. Os koksigis

merupakan tulang kecil, terdiri atas 4 vertebra koksigis.

JALAN LAHIR

Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang terdiri dari pelvis mayor dan pelvis

minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis diatas linea terminalis yang tidak banyak

pentingnya dalam obstetric. Yang lebih penting adalah pelvis minor, dibatasi oleh pintu atas

Agusmita 05171012 Page 8

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 9: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

panggul (inlet) dan pintu bawah panggul (outlet). Pelvis minor berbentuk saluran yang

mempunyai sumbu lengkung ke depan (sumbu carus).

PINTU ATAS PANGGUL

Pintu atas panggul (PAP) merupakan suatu bidang yang dibatasi disebelah posterior oleh

promontorium, dilateral oleh linea terminalis dan di anterior oleh pinggir atas simpisis. Pada

panggul ginekoid PAP hampir bundar, kecuali di daerah promontorium agak masuk sedikit.

Ukuran ukuran pintu atas panggul:

1. Diameter anteroposterior yang diukur dari promontorium sampai ke tengah permukaan

posterior simpisis. Disebut juga conjugate obstetrika.

2. Konjugata diagonalis yaitu jarak tepi bawah simfisis sampai ke promontorium, yang dapat

diukur dengan memasukan jari tengah dan telunjuk ke dalam vagina dan mencoba meraba

promontorium. Pada panggul normal tidak teraba dengan jari yang panjangnya 12 cm.

3. Konjugata vera yaitu jarak tepi atas simfisis dengan promontorium didapat dengan

mengurangi konjugata diagonalis dengan 1,5 cm

4. Diameter tranversa adalah jarak terjauh garis lintang PAP, biasanya 12,5-13 cm

5. Diameter oblique adalah garis persilangan konjugata vera dengan diameter tranversa ke

artikulasio sakroiliaka.

RUANG PANGGUL

Ruang panggul merupakan saluran diantara PAP dan Pintu bawah panggul (PBP). Dinding

anterior sekitar 4 cm terdiri atas os pubis dengan simpisisnya. Dinding posterior dibentuk

oleh ossakrum dan os koksigis, sepanjang ±12 cm. Karena itu ruang panggul berbentuk

saluran dengan sumbu melengkung ke depan.

Agusmita 05171012 Page 9

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 10: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

PINTU BAWAH PANGGUL

Batas pintu bawah panggul adalah setinggi spina ischiadika. Jarak antara kedua spina ini

disebut diameter bispinosum adalah sekitar 9,5-10 cm. PBP berbentuk segi empat panjang

disebelah anterior dibatasi oleh arkus pubis, dilateral oleh tuber ischii. Dan di posterior oleh

os koksigis dan ligamentum sakrotuberosum. Pada panggul normal besar sudut (arkus

pubis ) adalah ± 90 derajat . Jika kurang dari 90 derajat , lahirnya kepala janin lebih sulit

karena kepala memerlukan labih banyak tempat ke posterior.

JENIS PANGGUL

Menurut Caldwell-Moloy panggul terdiri dari :

1. Jenis ginekoid: ditemukan pada 45% wanita. Panjang diameter anteroposterior hampir

sama dengan transversa

2. Jenis android: Bentuk PAP hamper segitiga. Pada umumnya pada pria. Diameter

anteroposterior hamper sama panjangnya dengan diameter tranversa, tetapi diameter

tranversa dekat dengan sacrum. Bagian dorsal PAP gepeng, bagian ventral menyempit ke

muka. Ditemukan pada 15% wanita

3. Jenis anthropoid: bentuk PAP agak lonjong seperti telur, ditemukan pada 35 % wanita.

Jenis panggul ini diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter tranversa

4. Jenis platipelloid: ditemukan pada 5 % wanita . diameter transversa lebih besar dapirada

diameter anteroposterior.

Tipe panggul campuran disebut bila tidak memenuhi criteria 4 macam bentuk pelvis dasar

yang dibagi oleh Cadwell. Untuk menentukan kombinadi ini mula mula yang disebut adalah

jenis segmen pelvis bagian belakang dahulu kemudian baru bagian segmen depan.

Agusmita 05171012 Page 10

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 11: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

Meski begitu, kebanyakan perempuan umumnya menunjukkan tipe campuran

antara kesemua jenis tadi.

DUA CARA PEMERIKSAAN

Bisa tidaknya ibu melahirkan secara normal ditentukan oleh pemeriksaan berikut:

* Pemeriksaan Secara Klinis

Pemeriksaan dilakukan dengan jari pada usia kehamilan 36 minggu. Teknisnya dokter akan

memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke jalan lahir hingga menyentuh bagian

tulang belakang/promontorium. Setelah itu, dokter akan menghitung jarak dari tulang

kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu

tengah panggul.

Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan promontorium adalah 11 cm. Jika kurang

maka dikategorikan sebagai panggul sempit. Bagaimana kans panggul sempit ini? Jika bayi

yang akan lahir tidak besar, maka ibu berpang gul sempit masih bisa melahirkan secara

normal. perincian peluang melahirkan normal berdasarkan bobot bayi:

- Panggul Sempit, panggul jenis ini hanya bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5 kg ke bawah.

- Panggul Sedang, bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5-3,5 kg.

- Panggul Luas, panggul jenis ini bisa mengeluarkan bayi berukuran besar 3,5-3,9 kg.

* Pemeriksaan Rontgen

Dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen. Selama

pemotretan ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota tubuh yang

lain, hanya saja intensitas cahaya yang digunakan lebih rendah.

Agusmita 05171012 Page 11

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 12: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

Hasil foto lantas dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul. Mulai dari pintu atas panggul,

pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul. Bahkan aneka kelainan letak bayi pun

sebetulnya bisa terdeteksi melalui cara ini.

Dibanding pengukuran secara klinis, pengukuran dengan alat rontgen menghasilkan data

yang lebih terperinci mengenai diameter pintu-pintu panggul. Patokan yang dipakai adalah

ukuran panggul rata-rata perempuan normal, yaitu:

- Pintu atas panggul (pelvic inlet) minimal memiliki diameter 22 cm.

- Pintu tengah panggul (mid pelvic) diameter minimalnya adalah 20 cm.

- Pintu bawah panggul, panjang diameter normalnya rata-rata minimal 16 cm.

Bila ukuran rata-rata pintu panggul tersebut kurang, maka panggul yang bersangkutan

kurang sesuai untuk proses persalinan normal. Namun, bisa saja dokter tetap

mengusahakan agar bayi bisa keluar secara alamiah.

INDIKASI YANG MENGHARUSKAN PEMERIKSAAN

Idealnya, semua pemeriksaan tadi dilakukan pada semua ibu hamil di usia kehamilan 36

minggu. Meski begitu, sebagian dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan panggul

hanya jika ada indikasi tertentu, di antaranya:

- Ada dugaan disproporsi/ketidaksesuaian antara besarnya bayi dan ukuran panggul ibu.

Khususnya jika ukuran bayi besar sementara ukuran panggul ibu sempit. Biasanya bayi

berbobot 4 kg ke atas sulit dilahirkan secara normal. Selain kepala tidak bisa memasuki

lubang panggul, ukuran bahu bayi yang biasanya juga besar menjadi hambatan tersendiri.

- Diduga ada kelainan pada panggul, semisal karena trauma akibat kecelakaan yang

merusak bentuk panggul. Kondisi ini boleh jadi kurang ideal untuk melahirkan anak secara

normal. Hal yang sama bisa terjadi bila ibu memiliki riwayat penyakit perusak panggul,

Agusmita 05171012 Page 12

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 13: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

seperti TBC tulang, rakhitis, atau polio. Bakteri TBC tulang mampu merusak bentuk panggul,

entah menjadi bengkok ataupun tidak beraturan.

- Kelainan letak bayi, misalnya letak muka bayi yang "salah" atau menghadap langsung ke

jalan lahir akan menyulitkan persalinan. Di antara bagian-bagian kepala, muka bayi memiliki

diameter yang paling lebar. Apalagi kalau ukuran panggul ibu dikategorikan sempit. Yang

"benar", ubun-ubun bayilah yang menghadap jalan lahir.

Panggul sempit memang tidak bisa diubah atau diperbesar lewat operasi. Akan tetapi dalam

persalinan normal berlaku hukum relatif. Artinya, panggul yang sempit bukan halangan bagi

ibu untuk melahirkan normal. Jika ukuran bayinya relatif kecil, peluang menjalani persalinan

normal sangatlah besar. Apalagi jika pada umur 38 minggu, kepala bayi sudah berada di

bawah dan masuk ke pintu panggul.

Selain itu, ada dua faktor yang ikut mempermudah persalinan normal meski ibu berpanggul

sempit. Hanya saja, kedua faktor ini sulit diukur. Pertama, kekuatan pada ibu, di antaranya

kekuatan untuk mengejan. Semakin kuat daya mengejan dan semakin tepat caranya, maka

bayi bisa dengan mudah menerobos jalan lahir yang sempit sekalipun. Sebaliknya, jika ibu

relatif lemah, maka bayinya pun akan sulit keluar meski panggul ibu besar dan luas.

Kedua adalah daya moulage. Seperti diketahui, rangkaian tulang yang membentuk kepala

bayi masih belum menyatu. Nah, saat lahir, kepala bayi bisa mengerut hingga

memudahkannya lahir. Setelah bayi keluar, kepalanya akan kembali menyesuaikan diri ke

bentuk semula.

Dengan dua faktor itu, dokter akan mencoba mengupayakan persalinan normal. Akan tetapi

jika semua upaya di atas telah dilakukan dan bayi tidak kunjung keluar, entah karena

panggul ibu sempit, bayi berukuran besar, atau ibu lemah saat mengejan, maka tidak ada

jalan lain kecuali melahirkan dengan operasi sesar.

Agusmita 05171012 Page 13

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 14: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.drdidispog.com/2009/06/panggul-sempit.html

2. http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/detail.aspx? x=Mother+And+Baby&y=cyberwoman|0|0|8|1572

3. http://digilib.unsri.ac.id/download/Pelvimetri.pdf

Agusmita 05171012 Page 14

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 15: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

LAPORAN KASUS

STATUS PASIEN

I.ANAMNESE PASIEN

Pasien Suami

Nama : Juniar NST Heri

Umur : 26 tahun 30 tahun

Agama : Islam Islam

Suku : Mandailing Mandailing

Pendidikan : SMU SMU

Pekerjaan : IRT Tukang becak

Alamat : Jl. Bantara XIV no 47 Binjai Jl. Bantara XIV no 47 Binjai

Masuk RS : 17-03-2010 pukul 06.15 wib

No. RM : 006213

Agusmita 05171012 Page 15

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 16: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

II. Anamnesa Penyakit :

Keluhan Utama : Mulas-mulas

Telaah : -Os datng ke RS dengan keluhan mulas-mulas.

-Rasa mulas ini sudah dirasakan oleh Os sejak tadi pagi.

-Os juga mengatakan adanya keluar cairan dari vagina nya sejak tadi

pagi tapi tidak bercampur dengan darah.

-Os juga mengatakan perut nya terasa nyeri sejak tadi pagi.

-Saat ini Os sedang hamil ± 37 minggu.

-Riwayat sc anak pertama 3 thn yang lalu

RPO : Tidak ada

RPT : Tidak ada

III. Riwayat Haid :

HPHT : tgl 09-06-2009

TTP : Tgl 16-03-2010

Siklus Haid : 28 hari

Lama haid : 7 hari

Menarche : 13 tahun

Dismenorhe : -

IV. Riwayat perkawinan : Menikah usia 21 tahun

V. Riwayat kontrasepsi : Pasien tidak menggunakan Kontrasepsi jenis apapun.

Agusmita 05171012 Page 16

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 17: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

VI. Riwayat persalinan: G2 P1 A0

Anak I : Laki-laki,lahir prematur,di Rs,di tolong oleh

Dokter,BB:3000gr,dengan keadaan hidup,

Usia sekarang 3 thn 3 bln

VII. PEMERIKSAAN FISIK:

A.STATUS PRESENT

Sensorium : Composmentis Anemia : (-)

TD : 120/80 mmHg Ikterus : (-)

HR : 80x/i Cyanosis : (-)

RR : 22x/i Dypsnoe : (-)

T : 36,70 C Oedem : (-)

B. STATUS LOKALISATA

Kepala : Mata :Refleks pupil (+) kanan=kiri,Conjungtiva palpebra inferior

anemis

Telinga: Tdk ada kelainan

Hidung: Tdk ada kelainan

Mulut : Tdk ada kelainan

Leher : Simetris kanan&kiri,tdk ada pembesaran KGB.

Thoraks

Inspeksi: Simetris Kanan&kiri

Agusmita 05171012 Page 17

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 18: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri

Perkusi : Sonor dikedua lapang paru

Auskultasi : Suara napas : vesikuler, Suara tambahan : tidak ada

Abdomen

Inspeksi: Perut membesar

Palpasi : Leopold I: -Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prox.ximpoideus

-Bagian janin difundus adalah kepala .

Leopold II:-Letak punggung janin berada disebelah kanan ibu

-Letak ekstremitas janin berada di sebelah kiri ibu

Leopold III: - Bagian terbawah janin kepala.

-Bagian terbawah janin masih dapat di gerakan

Leopold IV: -Bagian terbawah janin belum masuk PAP.

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltik usus normal

DJJ 140X/i

C. PEMERIKSAAN OBSTETRI & GINEKOLOGI:

TB ibu : 147 cm

BB ibu : 62 Kg

1. Uterus

Inspeksi: membesar

Agusmita 05171012 Page 18

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 19: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

Palpasi : Leopold I : -Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prox.ximpoideus

-Bagian janin difundus adalah kepala .

Leopold II : -Letak punggung janin berada disebelah kanan ibu.

-Letak ekstremitas janin berada di sebelah kiri ibu.

Leopold III : -Bagian terbawah janin kepala.

-Bagian terbawah janin masih dapat digerakkan.

Leopold IV: -Bagian terbawah janin belum masuk PAP.

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltik usus normal

DJJ 140X/i

Genitalia Eksterna

Inspeksi luar : Vulva : tanda radang(-),massa(-),perdarahan(-),lesi(-),

cairan(+)

Vagina : radang(-),erosi (-),massa(-),nodul(-),cairan(-),darah(-).

Genitalia Interna

Vaginal toucher : - Portio bulat,permukaan licin,konsistensi lunak,

Permukaan(-)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG:

Laboratorium

Darah rutin : Hb 10,5 gr %

WBC 16,4.103/mm3

Agusmita 05171012 Page 19

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 20: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

RBC 4,0.106/mm3

PLT 274.103/mm3

USG (Tgl 24-02-2010) :

Tampak bayi letak kepala terlentang ,KDR (36-38 minggu),plasenta difundal.

VIII. Resume

Keluhan Utama : Mulas-mulas

Telaah : -Os datng ke RS dengan keluhan mulas-mulas.

-Rasa mulas ini sudah dirasakan oleh Os sejak tadi pagi.

-Os juga mengatakan adanya keluar cairan dari vagina nya sejak tadi

pagi tapi tidak bercampur dengan darah.

-Os juga mengatakan perut nya terasa nyeri sejak tadi pagi.

-Saat ini Os sedang hamil ± 37 minggu.

-Sebelumnya Os sudah pernah memeriksakan diri kedokter pd tgl

24-02-2010 dan hasil USG tertulis bahwa posisi janin dalam keadaan

kepala terlentang.

-Riwayat sc anak pertama 3 thn yang lalu

-Ini adalah kehamilan Os yang ke dua

PEMERIKSAAN FISIK:

Abdomen

Inspeksi: Perut membesar

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltik usus normal

DJJ 140X/i

Agusmita 05171012 Page 20

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 21: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

PEMERIKSAAN OBSTETRI & GINEKOLOGI:

TB ibu : 147 cm

BB ibu : 62 Kg

1. Uterus

Inspeksi: membesar

Palpasi : Leopold I : -Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proc.Xypoideus.

-Bagian janin difundus adalah kepala.

Leopold II : - Letak punggung janin berada disebelah kanan ibu.

-Letak ekstremitas janin berada di sebelah kiri ibu.

Leopold III : - Bagian terbawah janin kepala.

-Bagian terbawah janin masih dapat digerakkan.

Leopold IV : -Bagian terbawah janin belum masuk PAP.

Perkusi : Timpani

Auskultasi : DJJ 140X/i

Genitalia Eksterna

Inspeksi luar : Vulva : tanda radang(-),massa(-),perdarahan(-),lesi(-),

cairan(+)

Vagina : radang(-),erosi (-),massa(-),nodul(-),cairan(-),darah(-).

Agusmita 05171012 Page 21

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 22: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

Genitalia Interna

Vaginal toucher : - Portio bulat,permukaan licin,konsistensi lunak,

Permukaan(-)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG:

Laboratorium

Darah rutin : Hb 10,5 gr %

WBC 16,4.103/mm3

RBC 4,0.106/mm3

PLT 274.103/mm3

USG (Tgl 24-02-2010) :

Tampak bayi letak kepala terlentang ,KDR (36-38 minggu),plasenta difundal.

DIFFERENSIAL DIAGNOSA : CPD + SG+LK+KDR+AH+Inpartu+prev sc ± 3 thn

Yang lalu.

DIAGNOSA SEMENTARA : CPD + SG+LK+KDR+AH+Inpartu+prev sc ± 3 thn

Yang lalu.

RENCANA TINDAKAN : Operasi Secsio cesarea

Agusmita 05171012 Page 22

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 23: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

LAPORAN PEMBEDAHAN

Nama : Juniar NST (26 tahun)

Dr.Ahli bedah : Dr.Arusta SpOG

Asisten : martha

Perawat bedah : Akmi

Diagnosa pra bedah : SG+KDR+CPD+PREV SC

Tindakan pembedahan : Repead sc

Klasifikasi : Emergency

Dr.Anastesi : Dr.Syahmaidin purba Sp.An

Penata Anastesi : Suarno,m.yamin,faisal,berli

Jenis Anastesi : Lumbal

Waktu Operasi : pukul 11.15 wib

Uraian Pembedahan : - Pelvix kecil

- plasenta anterior

- Dijahit lapis demi lapis

- Jenis kelamin ♂

- BB : 3400 gr,PB : 47 cm

Therapy : IVFD RL 20 gtt/i

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam

Inj.Tramadol 1 Amp/8 jam

Inj. Gentamycin 80 mg

Agusmita 05171012 Page 23

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 24: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

FOLLOW UP

Tanggal 17-03-2010

KU : His 2x dalam 10 menit 40 detik

Djj 132 x/i

TD : 110/70 mmHg

HR : 80x/i

RR : 24x/i

T : 36,70C

Th/ : IVFD RL

Tanggal 17-03-2010 (19.00 wib)

KU : Post sc

TD : 110/70 mmHg

HR : 72x/i

RR : 24x/i

T : 36 0C

Th/ : IVFD RL 20 gtt/i

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam

Inj.Tramadol 1 Amp/8 jam

Inj. Gentamycin 80 mg

Agusmita 05171012 Page 24

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 25: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

Tanggal 18-03-2010 (05.40 wib)

KU : Post sc,Peristaltik (+),flatus (+)

TD : 100/70 mmHg

HR : 80x/i

RR : 22x/i

T : 36,8 0C

Th/ : IVFD RL 20 gtt/i

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam

Inj.Tramadol 1 Amp/8 jam

Inj. Gentamycin 80 mg

Tanggal 19-03-2010

KU : Post sc,nyeri bekas operasi

TD : 110/70 mmHg

HR : 70x/i

RR : 22x/i

T : 36,7 0C

Th/ : Ciprofloxacine 3x1

Metronidazole 3x1

Asamefenama 3x1

Viferone 1x1

Infus dan kateter di aff

Agusmita 05171012 Page 25

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi

Page 26: Cephalo Pelvic Disproportion ( Cpd )

CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010

Agusmita 05171012 Page 26

KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi