skripsi untuk memenuhi persyaratan...

89
r .... .. " ...... pI / j) llJIN SYARIF "n ""- PENG AR UH INTENSITAS MENONTON IKLANPARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI TELEVISI TERHADAP EFEK KOGNITIF PEMILIH PEMULA DI SMA BINA DHARMA CIRACAS JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Dwita Yuswandari 105051102002 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM JURUSAN KONSETRASI JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/ 2009 M

Upload: ledieu

Post on 02-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

r .... ···-~--.,, .. " ...... -~,,·~··~~,,~ ./~ p I / j) llJIN SYARIF "n ""-

PENG AR UH INTENSITAS MENONTON IKLANPARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI TELEVISI TERHADAP EFEK KOGNITIF PEMILIH PEMULA DI SMA BINA DHARMA

CIRACAS JAKARTA TIMUR

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Dwita Yuswandari

105051102002

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM JURUSAN KONSETRASI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430 H/ 2009 M

Page 2: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

f I

I . Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan has ii j iblakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Juni 2009

Dwita

Page 3: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

PENGARUH INTENSITAS MENONTON IKLAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI TELEVISI TERHADAP EFEK KOGNITIF PEMILlli PEMULA DI SMA BINA DHARMA

CIRACAS JAKARTA TIMUR

Skripsi Diajukan untuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untnk Memennhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana limn Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

DWITA YUSWANDARI

NIM: 105051102002

Di bawah bimbingan

Wa Nilam Sari S.Sos Msi ip. 150 29 32 23

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN KONSETRASI JURNALISTIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2009

Page 4: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

ABSTRAK

Dwita Yuswaudari Pengaruh Intensitas Menonton Iklan Partai Keadilan Sejahtera di Televisi Terhadap Efek Kognitif Pemilih Pemula di SMA Bina Dharma Ciracas Jakarta Timur

Iklan bagi partai politik adalah cara memperkenalkan dan mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat secara intensif dan terus menerus. Fenomena iklan juga melanda partai politik Indonesia, menjelang pemilu 2009, partai politik berlomba-lomba memasang iklan di media massa untuk menarik simpati khlayak. Televisi merupakan salah satu media dalam komunikasi massa yang ideal dalam proses kognitif salah satunya adalah pembentukan citra. Kemunculan partai keadilan sejahtera (PKS) dengan iklan politiknya, berusaha merubaha citra politiknya terhadap khlayak. PKS yang berazaskan islam dan menyebut dirinya partai kader mengemas iklan supaya lebih diterima oleh mas:,;arakat luas tidak terbatas dari kademya saja termasuk kepada pemilih pemula.

Penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas menonton iklan PKS terhadap efek kognitif pemilih pemula di SMA Bina Dharma. Bagaimana korelasi antara variabel intensitas menonton dengan efek kognitif pemilih pemula.

V ariabel depend en dari penelitian ini adalah Intensitas menonton dan variabel independen adalah efek kognitif. Indikator intensitas menonton yang telah dilakukan oleh sulistiya dewi (1995) yiatu Frekuensi, atensi, dan durasi. efek kognitif mengacu pada teori dari Leckenby dan Wedding (Wimmer & Dominick, 2000 : 347) dan basil penelitian dari angel setiawan (2007) pada masyarakat Surabaya yaitu Awareness (Kesadaran) dan Knowledge (Pengetahuan)

Setelah dilakukan pengolahan data, maka keputusan statistiknya adalah Ha ditolak dan H0 diterima, ini artinya terdapat hubungan positif antara intensitas menonton dengan efek kognitif pemilih pemula atau semakin tinggi intensitas menonton seseorang maka semakin tinggi pengaruh efek kognitifnya

Korelasi dari dua variabel tersebut yaitu 0,263 dengan signifikasi 0,035. ini artinya korelasi antara variabel dependent dan variabel independent memiliki korelasi rendah Faktor emosionalitas sangat dominan dalam propaganda politik karena jarang mempertimbangkan rasionalitas pemilih sangat cocok dengan karakteristik remaja awal (14-17 tahun) yang masih Jabil dan gampang dipengaruhi.

Page 5: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, pujian setinggi-tingginya kami panjatkan kepada Allah

SWT Tuhan semesta alam, Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi ini

penuh dengan tanda-tanda kebesaranNnya, penguasa kehidupan dan penentu

kematian atas segala anugrah, nikmat, dan petunjuk yang dikaruniakanNya

sehingga kami bisa memikirkan, merefleksikan dan menuangkan pikiran dalam

bentuk tulisan ini. Shalawat dan salam semoga selalu disampaikan untuk

junjungan nabi besar Muhammad Saw, keluarga, para sahabat dan para pengikut

setianya.

Harus penulis akui, dengan serba keterbatasan yang ada sangatlah berat

menyelesaikan Skripsi ini namun pada akhimya penulis dapat bersyukur karena

Skripsi yang berjudul "Pengaruh Intensitas Menonton Iklan Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) terhadap Efek Kognitif Pemilih Pemula Di SMA Bina Dharma

Ciracas Jakarta Timur" dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai arahan dan

bimbingan.

Penulis berharap, Skripsi ini dapat memberikan kontribusi objektif

terhadap fenomena periklanan politik saat ini. Walaupun penulis menyadari masih

banyak sekali kekurangan, sehingga kritik yang membangun menjadi masukan

penting bagi penulis.

Perlu penulis sampaikan, banyak sekali orang yang berjasa dan membantu

dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua

orang tua penulis yaitu Tohiran S,pd dan Sutiwi, berkat doa dan wejangan­

wejangan mereka. hingga penulis mampu menangkap sari-sari pengalaman dan

memecah kebuntuan dalam menghadapi permasalahan. Dukungan moril dan

materil ini memberikan sumbangsih besar dalam penyelesaian skripsi ini, semoga

Allah membalas kebaikan dan cinta yang mereka berikan dengan balasan yang

berlipat. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada:

I. Bapak DR. Arief Subhan, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

SyarifHidayatullah Jakarta dan jajaranya. ·

::

Page 6: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

2. Bapak Study Rizal LK, M.A, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Dakwah

dan Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, terimakasih atas arahannya.

3. Bapak Mahmud Jalal, M.A, Pembantu Dekan II Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih atas kritik dan

arahannya.

4. Ibu Wati Nilamsari, M.Si. selaku pembimbing yang dengan tulus memberikan

pengarahan, petunjuk dan motivasi kepada penusi dalam menyelesaikan

laporan penelitian ini.

5. Bapak Drs. Suhaemi, M.Si, ketua Jurusan Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, alas arahannya.

6. Ibu Rubiyana, MA, selaku Sekertaris Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, atas

arahan

7. Dosen-dosen Jurusan Konsentrasi Jurnalistik yang telah mendidik dan

memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis kuliah disini.

8. Kakak-kakakku dan adik-adikku yang menjadi semangat untuk penulis

menyelesaikan skripsi ini. Ini adalah bukti aku mampu, kalian juga harus

mampu bahkan lebih baik.

9. Bukhori (Mahasiswa Kesos) yang telah memberikan bimbingan dalam

mengolah data serta pengalamannya dalam penelitian.

I 0. Sahabat-sahabatku Istianah, Pessi Andayani, Asih Amerti, Lastri Susanti, Yul

Shella, Elly Afriani yang telah memberikan semangat untuk penulis.

11. Sahabatku yang penulis tunggu penyelesaian skripsinya Hery Juliadi dan

Amin Mubarok, Terima kasih telah menjadi sahabatku.

12. Teman-teman Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2005, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu , kalian tak akan terlupa.

13. Seluruh Kru VIN.Net terutama pak Nanang yang telah memberikan

kesempatan untuk penulis mengembangkan ilmu dan pengalamannya.

Page 7: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Akhimya, segala kebenaran hanya milik-Nya, semoga Allah membalas

jasa kebaikan mereka dengan balasan yang setimpal. Dan mudah-mudahan

Skripsi ini membawa angin segar terhadap dunia komunikasi danjumalistik.

Jakarta, 23 Joni 2009 M

Page 8: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

DAFTARISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i KATA PENGATAR. ......................................................................................... ii DAFTAR ISi ..................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... ix DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... x DAFTARGAMBAR ........................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. I B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 6 D. Kerangka Berfikir ....................................................................... 7 E. Pengajuan Hipotesis Penelitian ................................................... 9 F. Kajian Pustaka ............................................................................ 10 G. Sistematika Penulisan ................................................................. 11

BAB II KAJIAN TEORI A. Intensitas Menonton .................................................................... 13 B. lklan ............................................................................................ 14

1. Pengertian Iklan ...................................................................... 14 2. Macam - macam lklan ............................................................ 15 3. Iklan Politik ............................................................................. 16

C. Televisi ........................................................................................ 17 I. Pengertian Televisi.. ................................................................ 17 2. Keunggulan Televisi ............................................................... 17

D. Efek Komunikasi Massa ............................................................. 18 E. Teori Efek KognitifKomunikasi Massa ..................................... 20

I. Pembentukan dan Perubahan Citra ......................................... 22 2. Teori Agenda Setting .............................................................. 22

F. Variabel Efek Kognitif ................................................................ 23 G. Pemilih Pemula ........................................................................... 30

I. Pengertian Pemilih Pemula ..................................................... 26 2. Pengertian Remaja .................................................................. 26 3. Batas Usia Remaja .................................................................. 28

BAB 111 METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian ......................................................... 30

I. Pendekatan Penelitian .............................................•............... 30

2. Metode Penelitian ·················································"················ 30 B. Varibel Penelitian ....................................................... c •••••••••••••••• 31

I . Definisi Konseptual .............................................................. 31 2. Definisi Operasional Variabel.. ............................................. 32

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.. ............................... 34 I. Populasi ................................................................................. 34 2. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 35

D. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 37

Page 9: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

I . Intensitas Menonton .............................................................. 3 7 2. Skala Efek Kognitif .............................................................. 38

E. Teknik Uji Instrumen Penelitian ................................................. 39 I. Uji Validitas .......................................................................... 39

a. Uji Validitas Intensitas Menonton .................................... 39 b. Uji Validitas Efek Kognitif ............................................. 40

2. Uji Reliabilitas Skala ............................................................ 41 F. Teknik Analisa Data ................................................................... 42 G. Hipotesa Statistik ........................................................................ 43 H. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 44

I. Tempat Penelitian ................................................................. 44 2. Waktu Penelitian ................................................................... 44

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN DATA LAPANGAN A. Profil Partai Keadilan Sejahtera .................................................. 45

I. Visi dan Misi .......................................................................... 45 2.Sejarah PKS ............................................................................. 46

B. Gambaran Subjek Penelitian ....................................................... 47 I. Gambaran Responden ........................................................... 47 2. Gambaran Subjek Berdasarkan Penyebaran Skor ................. 48

a. gambaran Intensitas Menonton ......................................... 49 b. gambaran Efek Kognitif .................................................... 54

B. Deskripsi Hasil Tabulasi ............................................................. 57 a. Intensitas Menonton ......................................................... 57 b. Efek Kognitif .................................................................... 58

C. Uj i Persyaratan (Normalitas) ...................................................... 60 a. Variabel Intensitas Menonton ........................................... 61 b. Variabel Efek Kognitif ..................................................... 62

D. Uji Korelasi ................................................................................. 63 E. Pengujian Hipotesis .................................................................... 63 F. Implikasi .................................................................................... 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 68 B. Saran ........................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 10: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Grafik 1

Grafik 2

Grafik 3

DAFTAR GRAFIK

Diagram Intensitas Menon ton Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... .49

Uji NorrnalitasDistribusi Skor Intensitas Menonton ................................. 61

Uji NorrnalitasDistribusi Skor Efek Kognitif ........................................... 62

Page 11: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Diagram 1

Diagram2

Diagram 3

Diagram4

Diagram 5

Diagram 6

Diagram 7

Diagram 8

Diagram 9

DAFT AR DIAGRAM

Sebaran Skor dalam Kategori Agama ....................................................... 51

Sebaran Skor Efek Kogntif Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 52

Sebaran Skor Efek KognitifBerdasarkan Kategori Agama ..................... 54

Persentase Dimensi Intensitas Menonton ................................................. 55

Deskripsi Skala Jawaban Item Penyataan Intensitas Menonton .............. 56

Dimensi Intensitas Menonton Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 57

Deskripsi Skala Jawaban Item Penyataan Efek Kognitif ......................... 58

Efek KognitifBerdasarkan Jenis Kelarnin ............................................... 58

Dimensi Berdasarkan Jenis Kelarnin ....................................................... 59

Page 12: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

DAFTARGAMBAR

Gambar I Skema Kerangka Berfikir ............................................................................... 9

Page 13: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

RABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa cenderung di tempatkan sebagai saluran komunikasi utama,

karena hanya lewat media inilah khalayak dalam jumlah besar dapat diraih.

Disamping kemampuannya melipatgandakan penyebaran informasi, media

massa juga mampu mempersuasi khalayak. 1

Periklanan adalah fenomena bisnis modem. Tidak ada perusahaan yang

ingin maju dan memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan,

termasuk dalam dunia politik. Iklan merupakan jendela kamar dari sebuah

partai politik. Karena Keberadaannya menghubungkan partai politik dengan

masyarakat. Khususnya para pemilih (vouter) dan pengikut fanatiknya

(simpatisan) partai politik tersebut. Periklanan selain merupakan kegiatan

pemasaran juga merupakan kegiatan komunikasi.

Kegiatan pemasaran meliputi strategi pemasaran, yakni logika pemasaran

yang dipakai unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasaran. Kegiatan

komunikasi adalah penciptaan interaksi perorangan dengan mengunakan

tanda-tanda yang tegas. Komunikasi juga berarti pembagian unsur-unsur

perilaku, atau cara hidup dengan eksistensi seperangkat ketentuan dan

pemakaian tanda-tanda. Dari segi komunikasi, rekayasa unsur pesan sangat

tergantung dari siapa khalayak sasaran yang dituju, dan melalui media apa

1 Prof. Dr. Anwar Arifin. Komunikasi Po/itik (paradigma - Teori- Aplikasi-Strategi & Komunikasi Po/itik Indonesia). (Jakarta: Balai Pustaka, cet ke-1 2003) him. 83

Page 14: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

2

sajakah iklan tersebut sebaiknya disampaikan. Karena itu, untuk membuat

komunikasi menjadi efektif, harus dipahami betul siapa khalayak sasarannya,

secara kuantitatif maupun kualitatif.

Pemahaman secara kuantitatif akan menjamin bahwa jumlah voter, dan

frekuensi iklan yang ditayangkan akan sejalan dengan target yang telah

ditetapkan. Sementara itu, periklanan menurut Kamus Istilah Periklanan

Indonesia adalah pesan yang dibayar dan disampaikan melalui sarana media,

antara lain: pers, radio, televisi, bioskop, yang bertujuan membujuk konsumen

untuk melakukan tindak membeli atau mengubah perilakunya.

Iklan pada dasamya adalah produk kebudayaan massa. Produk

kebudayaan masyarakat industri yang ditandai oleh produksi dan konsumsi

massal. Kepraktisan dan pemuasan jangka pendek antara lain merupakan nilai­

nilai kebudayaan massa. Artinya, massa dipandang tidak lebih sebagai

konsumen. Hubungan antara produsen dan konsumen adalah hubungan

komersial semata saja. Interaksinya, tidak ada fungsi lain selain memanipulasi

kesadaran, selera, dan perilaku konsumen.

Jika Anda punya cukup waktu luang untuk nonton televisi, Anda mungkin

semakin "terhibur" dengan tambah beragamnya jenis tayangan beberapa bulan

belakangan ini. Di sela-sela sinetron atau siaran langsung sepak bola, Anda

bisa menyaksikan iklan partai politik, bakal calon presiden, anggota legislatif

atau kepala daerah berbaur dengan iklan HP, susu bayi, pasta gigi, minyak

wangi, minuman energi, dan lain-lain. Hal yang sama bisa Anda temukan di

koran, majalah, tabloid, radio atau bahkan internet. Tokoh-tokoh politik

Page 15: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

3

nampang silih berganti dengan artis atau model yang menjadi bintang iklan

produk komersial.

Kita semua mafhum, iklan politik memang bukan hal yang baru lagi. Di

era kejayaan media sekarang ini, adigium "siapa menguasai media, dia

menguasai dunia" tampaknya sudah tak terbantahkan. Maka, media massa

menjelma sebagai medan pertempuran utama kekuatan-kekuatan politik yang

memperebutkan kekuasaan. Jika <lulu kekuatan partai diukur dari jumlah para

pendukung yang ikut pawai jalanan, rapat umum atau pentas akbar, sekarang

ukurannya adalah popularitas yang diperoleh dari tanggapan dan penilaian

responden atas iklan dan berita politik di media massa.2

Iklan bagi partai politik adalah cara memperkenalkan dan

mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat secara intensif dan terns

menerus. Fenomena iklan juga melanda partai politik Indonesia, menjelang

pemilu 2009, partai politik berlomba-lomba memasang iklan di media massa

untuk menarik simpati khlayak.

Kemunculan partai keadilan sejahtera (PKS) seakan membawa energi baru

bagi partai formal lainnya yang selama ini mengalami kemandekan.

Keberhasilan PKS dengan idiologi islamnya pada pemilu 2004 telah

mendulang kemenangan. Kemampuan PKS dalam mengemas isu-isu populer

dengan pijakan keagamaan berhasil mendapat simpati masyarakat yang lebih

luas tidak terbatas pada massa setia pendukung partai islam saja.

2 http://www.jawapos.eo.id/mingguan/index.php?act=detail&nid=53585 diakses pada tanggal 15 maret 2009 pukul 07.35 WIB.

Page 16: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

4

Berbagai komponen masyarakat non partisipan di berbagai daerah

perkotaan mulai memberikan suaranya pada partai ini dan menghasilkan

kemenangan pada PKS di DK.I Jakarta dan di beberapa daerah urban pada

pemilu 2004. Fenomena ini mengindikasikan meluasnya penyebaran partai ini

dikalangan kelas menengah dan masyarakat miskin kota, sebenamya juga

menggambarkan munculnya perubahan presepsi masyarakat pada partai islam

itu sendiri.

Menjelang pemilihan umum (PEMILU) 2009 PKS mengusung tema

Bersih, Peduli, dan Profesional dalam setiap iklan politiknya. Terna yang

diusung partai ini bukan tanpa alasan, dengan maksud merubah citra Dewan

Legislatif yang bersih dan dapat dipercaya oleh rakyat. PKS merasa telah

membuktikan sebagai satu-satunya partai di legislatif yang bersih dari Korupsi

dan Skandal dewan selama jabatan 2004 - 2009. Iklan PKS kini telah ramai

ditayangkan di berbagai stasiun televisi, bersaing dengan iklan lainnya.

Uniknya, walaupun berazaskan Islam, iklan partai ini lebih berjiwa muda

tercermin dengan gaya bahasa maupun tampilan bintang iklannya. Beberapa

iklan PKS pun menuai kontroversi dari beberapa pihak sehingga meramaikan

pemberitaan menjelang pemilu 2009. Saat ini menjelang Pemilu 9 April 2009

PKS tidak berhenti mengkampanyekan partai mereka lewat iklan Televisi

yang dikemas dengn menarik untuk dilihat dan diterima oleh semua pihak

termasuk para pemilih pemula.

Seringnya iklan tersebut muncul di televisi, maka sering pula khlayak

menyaksikan iklan tersebut. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengkaji

Page 17: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

5

Pengarnh Intensitas Menonton Iklan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Terhadap Efek Kognitif Pemilih Pemnla Di SMA Bina Dharma.

Efek Kognitif mendasari penelitian ini karena sebelum menentukan sikap

untuk memilih maka terlebih dahulu khlayak diterpa dengan efek kognitif

akibat seringanya media massa menerpa khalayak (media exposure).

Mengingat isi iklan adalah untuk mempengaruhi khalayak dengan persuasi

visi-misi serta kandidat yang mengiklankan dirinya sehingga efek kognitif

pemilih pemula menjadi subjek penelitian yang menarik untuk dibahas.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam memudahkan penelitian ini maka, penulis membatasi masalah

pada efek media massa, dengan mengkhususkan pada intensitas

menonton iklan partai PKS. Selain itu penulis membatasi masalah

penelitian sebagai berikut;

a. Responden pemilih pemula adalah pelajar SMA Bina Dharma yang

telah berusia 17 tahun keatas dan memiliki hak untuk memilih.

b. Iklan PKS yang akan di teliti adalah iklan yang tayang dalam periode

F ebruari - maret 2009.

c. Media massa yang digunakan adalah iklan di Televisi.

2. Perumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Seberapa besar intensitas menonton iklan PKS di televisi pada

pemilih pemula di SMA Bina Dharma?

Page 18: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

6

b. Bagaimanakah pengaruh intensitas menonton iklan PKS terhadap

efek kognitifpemilih pemula di SMA Bina Dharma?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujnan Penelitian

a. Tujuau Praktis

Tujuan praktis dari penelitian ini adalah :

I. Mengetahui seberapa besar intensitas menonton iklan politik

parta PKS (Partai Keadilan Sejahtera) di kalangan pemilih

pemula di SMA Bina Dharma.

2. Mengetahui korelasi antara intensitas menonton iklan partai

PKS terhadap efek kognitif pemilih pemula di SMA Bina

Dharma.

2. Kegunaan Penelitiau

a. Kegunaan Teoritis

Dengan penelitian ini, peneliti dapat memperkaya kajian ilmu

komunikasi, khususnya ilmu jurnalistik mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan efek iklan di media massa dalam mempersuasif

khalayak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan bagi para akademisi ihnu komunikasi, khususnya

jumalistik dan para pekerja media.

b. Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

para praktisi jurnalistik dan dapat dijadikan suatu usulan bagi media

massa dalam mengiklankan partai politik tehadap pemilih pemula.

Page 19: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

7

D. Kerangka Berfikir

Periklanan juga dapat dinyatakan sebagai sebuah forum public

yang dinamis, dimana kepentingan-kepentingan bisnis, kreativitas,

kebutuhan konsumen, dan regulasi pemerintah berjumpa.3 Dalam iklan

terdapat pesan yang bersifat persuasif atau mengajak, sehingga

mempengaruhi kognitif penontonya. Efek Kognitif mendasari penelitian

ini karena sebelum menentukan sikap untuk memilih maka terlebih dahulu

khlayak diterpa dengan efek kognitif akibat seringnya media massa

menerpa khalayak (media exposure).

Dalam penggunaan media massa khususnya televisi, intensitas

menonton suatu tayangan dapat mempengaruhi perilaku individu yang

menonton karena dilihat dari frekuensi, durasi serta atensi yang diberikan

penonton terhadap suatu tayangan tersebut. Namun sebelum sampai

mengubah prilaku (Konatit) seseorang proses dari sebuah efek media

massa adalah efek kognitif terlebih dahulu.

Efek Kognitif adalah pengetahuan dan keyakinan seseorang yang

didapat dari pengalaman langsung dengan obyek maupun dari berbagai

sumber mengenai sesuatu yang kemudian membentuk suatu ide atau

gagasan mengenai karakteristik obyek tersebut (Schiffinan, 1997, p.

239)4•

Fungsi periklanan pada sebuah organisasi bisa saja menjadi

dramatic dan di eksplorasi. lklan memiliki beberapa fungsi yaitu :

3 Lynda Lee Kaid, Handbook of political Communication Research. (London: Lawrance Erlbaum Associates, 2004) Wm.24 4 digilib.petra.ac.id/jiunkpe/sl/ikom/2008/jiunkpe. Diakses pada tanggal 25 mare! 2009 pukul 21.05

Page 20: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

8

l. Periklanan menjalankan fi.mgsi "informasi". Ia merangkum

informasi mengenai produk, ciri-ciri, dll.

2. Periklanan menjalankan fungsi "persuasif' ia mencoba membujuk

para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau

mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tertentu.

3. Periklanan berfungsi sebagai "pengingat", ia terns mengingatkan

para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap

memilih tanpa mempedulikan pesaingnya.

Melihat fungsi iklan sebagai pesan yang persuasif, dalam pandangan

Hoeta Suhoet bahwa pesan yang dikemas secara optimal dengan

menggunakan orang (komunikator) yang tepat akan dapat

mempengaruhi khlayak yang dituju.5 Namun pada kenyataannya sering

terdapat perbedaan penafsiran antar sesama komunikan terhadap pesan

yang sama. Prinsip khlayak merespon pesan, yaitu melalui (1)

perhatian selektif, (2) presepsi selektif, (3) ingatan selektif, (4)

tindakan selektif(DeFluer dan Ball-Rokeach, 1989, Tan 1981)6.

Gambaran perhatian selektif dapat diuraikan sebagai berikut :

a. perbedaan individu merupakan basil dari struktur kognitif

seseorang yang berbeda dalam menerima pesan-pesan media

massa.

b. Keanggotaan seseorang pada berbagai kelompok sosial ikut

berpengaruh pada pemilihan pesan

c. Manusia Jebih berminat jika suatu informasi dapat membanuh citra

5 M. Jamiludin Ritonga, Tipologi Pesan Persuasi. (Jakarta : INDEKS, 2005) him. 21 6 Ibid him. 21

Page 21: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

10

3. Rumusan Hip6tesis : Hipotesis diatas semuanya berbentuk hipotesis

teoritis (Ho) dan hip6tesis altematif (Ha). JiKa Ha ditolak maka Ho di

tarima dan sebaliknya.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis meneliti masalah intensitas menonton, penulis

menemukan peneliti yang lebih dahulu meneliti masalah intensitas

menonton dan efek kognitif, namun untuk membedakannya dengan

penelitian yang penulis ambil maka perlu diperhatikan bahwa :

Skripsi pertama ditulis oleh Israwati mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah jurusan Psikologi dengan judul skripsi "Hubungan lntensitas

Menonton Tayangan Mistik Dengan Rasa Takut Terhadap Makhluk Halus

Siswa SLTP N 73 Jakarta". Skripsi ini membahas tentang intensitas

menonton tayangan-tayangan mistik di televisi terhadap rasa takut

terhadap makhluk halus. Perasaan dalam skripsi ini dengan penulis terletak

pada variabel bebas (independent) yaitu intensitas menonton sedangkan

variabel terikat ( dependen) berbeda dengan penulis. Selain variabel bebas

yang sama, media dalam penelitian ini pun sama yaitu televisi.

Skripsi kedua ditulis oleh yayah rodiyah mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah jurusan Psikologi dengan judul skripsi "Hubungan Intensitas

Menonton Sinetron Religi Dengan Tingkat Amanah Pengurus OSIS

Bustanul lbad Bekasi". Skripsi ini pun membahas tentang intensitas

menonton sinteron tang ditayangkan ditelevisi, namun yang membedakan

dengan penulis adalah objek penelitiannya.

Page 22: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

11

Dalam penulisan skripsi ini penulis berpegang pada buku pedoman

penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang terbitkan oleh

Ceqda yang mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah yang

dikeluarkan oleh UIN Jakarta perss sebagai pedoman penulisan karya

ilmiah di UIN Jakarta.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah ;

BAB I PENDAHULUAN

Pada bah ini berisi enam sub bah yaitu : latar belakang masalah yang

diangkat, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KERANGKA TEORITIS

Dalam bah ini terdapat tiga bagian sub bah, yaitu tinjauan pustaka,definisi

dan oprasionalisasi konsep.

BAB ID METHODOLOGI PENELITIAN

Dalam bah ini terdapat sembilan sub bah yaitu; tempat dan waktu

penelitian,pendekatan dan design penelitian, jenis penelitian, variable

penelitian, populasi dan tekhnik pengambilan sample, tekhnik

pengumpulan data, uji instrument ; uji validitas dan uji reliabilitas, dan

teknik analisis data.

BAB IV ANALISISDANTEMUANDATALAPANGAN

Dalam bah ini terdiri dari sub bah, yaitu ; Gambaran umum subjek

penelitian, Uji Korelasi, dan pengujian Hipotesis.

Page 23: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

12

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini terdapat tiga pembahasan sub bab yaitu ; Berisi Kesimpulan

hasil penelitian , implikasi dan saran dari penulis terhadap penelitian ini.

Page 24: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Intensitas Menonton

Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, intensitas adalah keadaan,

tingkatan, ukuran intensnya (kuatnya). Sedangkan menonton adalah

melihat pertunjukan (gambar). Jadi intensitas menonton adalah tingkatan

atau ukuran kuatnya melihat suatu pertunjukan (gambar).

Dalam teori efek komunikasi di bahas tentang penggunaan media

dilihat dari jumlah waktu yang digunakan untuk mengkonsumsi media,

jenis media, hubungan antara individu dengan isi media yang dikonsumsi

dan penonjolan pada media massa termasuk didalamnya adalah frekuensi

pemunculan1•

Melihat pada penelitian Sulistyadewi (1995), disebutkan bahwa

dampak televisi berbanding lurus dengan jumlah waktu dan terpaan yang

diterima pemirsa, semakin tinggi intensitas mereka menonton televisi,

semakin besar pengaruh yang diperoleh pemirsa lewat televisi. AI1inya

apabila penggunaan 1nedia televisi (inenonton) lebih besar. n1aka pengaruh

dari penggunaan inedia televisi Juga ak.an se1nakii1 besar dan k_eli11atan

pada pe1nirsannya.

1 Jalaludin_ RakhmaL A1etode Penelitian Komuniknsi. (fian<lung : Rcinaia Rn:-.Uakur;.a. 2005-l ~!~.66

Page 25: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

14

Dimensi Penggunaan media yang dimaksud adalah frekuansi,

durasi dan atensi yang diberikan penonton terhadap iklan yang meajadi

bagian dari tayangan televisi2. Indikator dari dimensi tersebut adalah :

I. frekuensi

frekuensi adalah yang menonton iklan Partai Keadilan Sejahtera

(PKS) yaitu seberapa seringnya pemilih pemula menonton

tayangan tersebut dalam tiap hari pada bulan Februari - Maret

2009

2. Durasi

Durasi adalah lamanya suatu iklan yang ditonton oleh pemilih

pemula. Apakah penonton menonton seluruh iklan yang

ditayangkan atau menonton sebagian saja dari keseluruhan iklan.

3. Atensi

Perhatian yang diberikan oleh para pemilih pemula di SMA bina

Dharma pada saat menonton iklan Partai Keadilan dan Sejahtera

(PKS).

B. lldan

1. Pengertian lklan

Iklan televisi seakan menjadi komoditas baru yang mampu

menyulap bahkan telah menjelma menjadi kekuatan baru yang mampu

menyulap khalayak untuk secara sukarela melakukan apa yang

diinginkan.

2 www.jiunkpe-ns-sl-2008-51402143-8717-bakso_tikus-chapter3_I_high.com di akses pada tanggal 13 maret 2009 pukul 18.40 WIB

Page 26: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

15

Menurut Thomas Russel tentang iklan televisi adalah, " television

advertising encompasses several of the sense in sight, sound and

motion presentation that gives advertiser tremendous creative

flexibility "3

Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa iklan televisi

mempengaruhi beberapa panca indra seperti dalam pengelihatan, suara

maupun gambar yang diperlihatkan. Hal ini memberikan kreativitas

yang flexible. Menurut Richard Bordie menyatakan tentang makna dan

pengaruh televisi adalah media evolusi yang paling efesien. Tayangan

atau iklan dapat menjangkau ratusanjuta orang sekaligus.4

Burhan Bungin melanjutkan "iklan televisi adalah wacana public

dalam ruang sosiologis yang telah menghidupkan diskusi-diskusi tanpa

henti di kalangan masyarakat. Sekilas wacana iklan televisi ini

menunjukan adanya kekuatan media (khususnya televisi) dalam

mengkonstruksi realitas sosial di masyarakat"5

Menurut Mon Lee dan Carlon Jhonson periklanan adalah ;

Periklanan adalah komunikasi komersil dan non-personal

mengenai sebuah organisasi dan produk-produknya yang

ditransmisikan kesuatu khlayak target melalui media masal seperti

televisi, radio, Koran, majalah, direct-mail, reklame, atau kendaraan

umum.6

3 Thomas Russel, K/epper's Advertising Procedure, (Prentice-Hall Int. New Jersey, 1990) him. 218 ~ichard Bordie. Virus Akal Budi. I Jakarta: Gramedia. 2005) Him. 204

5 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.(Jakarta : Kencana, 2007) him. 276 6

Mon Lee & Carla Jhonson. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan. (Jakarta: Prenada, 2004) him. 4

Page 27: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

16

2. Macam-macam iklan

Bentuk -bentuk iklan televisi 7 :

1. Block Time adalah Sebuah produk membeli acara pada jam

tertentu dimana otomatis iklan-iklan dominasi produk tsb ( Gebyar

BCA, Telkom Mania)

2. Sponsorship adalah Sebuah produk mensponsori acara tertentu

yang karakter produk sama misalnya, Djarum Liga Italia, Inggris.

3. Partisipasi (Promosi) adalah Iklan masuk pada program acara

durasi 5, 15, 30, 45, 60 detik

4. PSA (J'ublic Service Announcement) adalah Iklan Layanan

Masyarakat /Non Komersial.

5. Spot adalah Iklan saat acara berlangsung, sebelum dan seudahnya.

6. Superimpose adalah lklan I 0 men it seperti running teks, animasi

produk.

7. Break Bumper adalah lklan sebelum acara dimulai dan sesudah

acara.

3. Iklan Politik

Menurut Linda Lee Kaid mendefenisikan iklan politik dalam

proses komunikasi sebagai sumber (biasanya kandinat politik atau

partainya) mengambil kesempatan untuk mengekspose komunikan

melalui saluran massa dari pesan-pesan politik untuk mempengaruhi

sikap, kepercayaan, tingkah laku politik khalayak.6

' http://www.ristek.go.id/index.php?mod~News&conf~v&id-54 diakses pada tanggal 19 februari 2009 pukul 08.21 WIB 'Lynda Lee Kaid, Handbook of political Communication Research. (London: Lawrance Erlbaum Associates, 2004) him. 155

Page 28: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

17

Periklanan politik adalah alat utama dalam marketing politik.

Sesungguhnya, iklan politik sudah menjadi bentuk komunikasi

dominan antara politikus dan konstituen yang mereka pimpin. Dalam

proses kampanye politik dimana para kandidat menukar kepemimpinan

mereka dengan suara-suara, periklanan politik adalah alat pragmatis

yang membantu kandidat untuk berkomunikasi kepada pemilih dengan

keunggulan atribut mereka atas lawan politiknya.'

Karakteristik periklanan politikiO :

a. Mengontrol Pesan.

b. Menggunakan saluran media komunikasi untuk

pendistribusian pesan.

C. Televisi

l. Pengertian Televisi

Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar alam

dan gambar hidup suara melalui kabel atau ruang11• Karakteristik

televisi menurut Darwanto Sastro Subroto adalah dapat merekam dan

menyiarkan peristiwa atau kejadian aktual yang sedang terjadi

bersamaan waktunya dengan saat menonton, disamping itu para

penonton diseluruh belahan bumi secara bersamaan mendapat

informasi yang sama. Hal ini berarti bahwa televisi mampu

menghadirkan sesuatu yang aktual dan secara serempak dapat diterima

oleh khalayak penontonnya.

9 Bruce I. Newman, Handout of Political Marketing, (London: Sage Publication Inc, 1999)

·:im.423 '°Lynda Lee Kaid, Op Cit. him. 156 11

Azhar Arsyad, Media Pembe/qjaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003) h.50

Page 29: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

18

2. Keuuggulan Televisi

Lewis (1977) mengungkapkan bahwa media televisi menawarkan

fleksibelitas yang utuh, serta memungkinkan seseoranng perancang

desain intruksional mengkombinasikan gambar dan suara untuk

mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan. Kenunggulan

televisi di dibanding media lain menurut Anggadewi Moeseno, yaitu

.12

l. Televisi mampu merangsang penonton secara "multi indra",

sehingga merangsang sampai penghayatan terdalam manusia.

2. Televisi mampu menampilkan gejala yang sulit tampil dalam

realitas sehari-hari. Dengan menggunakan teknik - teknik yang

lebih canggih sehingga gambar lebih hidup, lebih nyata dan lebih

jelas.

3. Dengan tayangan yang hadir setiap hari, setiap jam, maka penonton

seolah-olah diserang secara bertubi-tubi oleh gagasan-gagasan yang

tentunya mempunyai efek kumulatif.

4. Pemenuhan fungsi tertentu akibat "adiksi" pada penonton untuk

menonton televisi.

5. Beda dengan media massa lain, tayangan televisi tidak

terhindarkan, ia "menyusup" ke semua rumah tangga.

D. Efek Komunikasi Massa

Efek media massa menayangkan sebuah iklan atau pemberitaan

mengenai partai politik tidak mengkontrol secara langsung cara berfikir

12 JB Wahyudi, Jurnalistik Te/evisi.(Bandung, Alumni, 1993) him. 34

Page 30: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

19

pemilih. Media massa lebih berfimgsi sebagai alat untuk memperteguh

keyakinan yang ada. Terdapat tiga bentuk pengaruh media massa menurut

studi yang dilakukan paul lazalfeld, dkk. Pada pemilihan presiden Amerika

Serikat pada tahun 1940 yaitu : aktivitas, penguatan, dan konversi. 13

Aktivasi adalah proses menjadikan orang melakukan apa yang

sebenamya akan dia lalukukan. Terdapat empat tahapan dalam aktivasi,

yaitu:

I. propaganda politik di media massa meningkatkan perhatian terhadap

kampanye dikalangan pemilih potensial.

2. peningkatan perhatian ini akan meningkatkan exposure (terpaan)

lebih bersifat pada materi kampanye.

3. namun exposure ini bersifat selektif. Salah satu karakteristik latar

belakang seperti agama dan pekerjaan mendorong seseorang

memperhatikan atau melihat kampanye salah satu partai saja.

4. sebagai hasil dari peningkatan perhatian dan selective exposure

keputusan pemilih terkristalisasi dala arah yang memang bisa

diramalkan, berdasarkan karakter pemilih tersebut.

Penguatan mirip dengan aktivasi, namu dalam hak ini pemilih

sebetulnya sudah menentukan pilihan sejak awal. Dalam ha! ini media

massa hanya memperkuat apa yang sebenamya telah diyakini benar.

Konversi adalah perubahan sikap sama sekali, jadi akibat dari kampanye di

media massa seorang pemilih dapat berubah dari partai A ke partai B.

Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri

13 Siti Muthmainah. Psiko/ogi Kom11nikasi. (Jakarta : universitas terbuka, 2005) him. 9. l

Page 31: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

20

audience akibat keterpaan pesan-pesan media. David Berlo

mengklasifikasikan efek atau perubahan ke dalam 3 kategori, yaitu

perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan perilaku nyata. Perubahan

perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap, dan perubahan sikap

biasanya didahului oleh perubahan pengetahuan. Efek diketahui melalui

tanggapan khalayak (response audience) yang diigunakan sebagai um pan

balik (feed back). Jadi, umpan balik merupakan sarana u ntuk mengetahui

efek.14

E. Teori Efek Kognitif Media Massa

Efek Kognitif adalah pengetahuan dan keyakinan seseorang yang

didapat dari pengalaman langsung dengan obyek maupun dari berbagai

sumber mengenai sesuatu yang kemudian membentuk suatu ide atau

gagasan mengenai karakteristik obyek tersebut (Schiffman, 1997, p.

239).15

Wilbur Scram (1977) dalam Rakhmat mendefinisikan informasi

sebagai segala sesuatu yang mengurangi ketidakpastian atau mengurangi

kemungkinan altematif dalam situasi. Informasi yang diperoleh telah

menstruktur atau mengorganisasikan realitas. Realitas yang telah diberikan

informasi sekarang nampak sebagai gambaran yang empunyai makna.

Gambaran tersebut lazim disebut citra (image).16

14 Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa,(Jakarta: Grasindo, 2000) him 9 15 digilib.petra.ac.idlji11nkp2isl!ikom/2008ijiunkpe. Diakses pada tanggal 25 mare! 2009 pukul 21.05 16 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005) h. 223

Page 32: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Yang dimaksud efek kognitif menurut burhan (2001) terbentuk

karena:17

1. Informasi yang diberikan oleh media massa kadang bersifat ambigu

(mendua). Informasi kadang simpang siur, hal ini menyebabkan

masyarakat sulit mempercayai kebenaran informasi media.

2. Sebagaimana diketahui bahwa pengetahuan seseorang dapat

mempengaruhi sifat orang itu. Karenanya, efek kognitif juga dapat

membentuk sikap masyarakat.

3. Efek kognitif dapat menggandakan sekian banyak permasalahan

disuatu tempat. Efek ini akan membentuk sikap terhadap pemilihan

lokasi berdasarkan pada permasalahan yang ada. Padahal tidak

selamanya permasalahan itu ada pada tempat itu.

4. Efek kognitif dapat pula memperbesar permasalahan yang diberitakan.

Melalui isu yang disebarkan, efek ini akan menciptakan kepanikan dan

sebagainya. Apabila ha! ini berlanjut akan dapat memasuki dan

mengganggu sistem sosial dan kepercayaan masyarakat.

5. Efek kognitif juga akan pengaruh pada nilai-nilai yang ada di

masyarakat. Efek kognitif dapat merubah nilai yang saat ini ada dan

telah terpelihara oleh masyarakat karena nilai itu terbentuk

berdasarkan pula pada pengetahuan masyarakat sebelumnya mengenai

objek nilai itu sendiri.

'; Wiryanto. Teori Komunikasi.http:!lfreak-elza.blogspot.com/2008/07/referensi­wiryanto-teori-komunikasi.html diakses pada tanggal 14 maret 2009 pukul l3.4r WIB

Page 33: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

23

menerima susunan prioritas yang diberikan media massa terhadap issu-issu

yang berbeda.

Teori ini dikembangkan oleh Maxwell McCombs dan Donald

Shaw. Menurut mereka khalayak tidak hanya mempelajari berita-berita

dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa

besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media

massa memberikan penekanan pada topik tersebut. '0 Misalnya dalam

merefleksikan apa yang dikatakan oleh para kandidat dalam suatu

kampanye pemilu, media massa menentukan mana topik yang penting.

Dengan demikian media masa menetapkan "agenda" kampanye tersebut.

Kemampuan untuk mempengaruhi perubahan kognitif individu ini

merupakan aspek terpenting dari kekuatan media massa.

Asumsi agenda setting ini memiliki kelebihan karena mudah

dipahami dan relatif mudah diuji. Dasar pemikirannya adalah di antara

berbagai topik yang dimuat di media massa, topik yang mendapat lebih

banyak perhatian dari media akan menjadi lebih akrab bagi khalayak dan

akan dianggap penting dalam suatu periode waktu tertentu.

G. Variabel Efek Kognitif

Dalam penelitian yang berasal dari Leckenby dan Wedding

(Wimmer & Dominick, 2000 : 347) dalam Kriyanto mengungkapkan 3

dimensi efek dari proses persuasi, karena iklan adalah dasamya persuasi.

Maka model ini adalah bentuk linear dari iklan yang dimulai dari efek

kognitif, afektif sampai konatif. Penelitian daiam skripsi im nan},

-- Haslono Aijani.Efek Psiko/ogis Pemberitaan Media Massa Terhadap Khalayak Ditinjau Dari Teori Peluru, Agenda Setting dan Uses And Gratification.

Page 34: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

24

membahas tentang efek kognitif maka penulis mengambil pembahasan

mengenai dimensi efek kognitif dari iklan politik saja. Dapat dijabarkan

dimensi efek kognitif adalah :

I. Attantion (perhatian) indikatomya mengukur iklan - iklan partai PKS

bulan Februari - maret 2009 yang paling menarik menurut pemilih

pemula. Atau dapat menggunakan tekhnik "Eye - Tracking Study''

yaitu menentukan bagian mana dari iklan yang diperhatikan.

2. Awareness (menyadari) indikatornya apakab pemilih pemula

menyadari apa yang ditayangkan dalam iklan politik Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) dengan memperhatikan iklan tersebut. Jika melihat

hanya sekilas atau sampai tuntas tentu berbeda tingkat kesadarannya.

Dengan mengacu pada pertanyaan " Apakah Anda Melihat Adegan ini

dalam Iklan Tersebut ?" maka akan menguji kesadaran pemilih pemula

dari iklan yang disampaikan. Metode yang digunakan adalah metode

"Strach Readership Service" yaitu untuk mengukur tujuan utama dari

sebuh iklan.

3. Recognitions (mengenal) indikatornya adalah waktu yang dibutuhkan

oleh responden untuk mengenal sebuah iklart. Salah satu caranya

adalah dengan mengungkapkan kata-kata yang terdapat dalam iklan

PKS apakah Pemilih Pemula dapat mengenalinya, atau mengenal

tokoh atau kandidat yang disebut dalam iklan tersebut

4. Comperhension (mengerti I paham) indikatomya diukur dari

kemampuan responden untuk mengerti dan memahami maksud dari

iklan tersebut. Tolak ukurnya adalah apakah pemahaman pemilih

Page 35: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

25

pemula sama dengan maksud yang ingin disampaikan oleh Partai

Keadilan Sejahtera (PKS) dalam iklannya.

5. Recall (mengingat) indikatomya apakah responden cukup terpengaruh

dengan mengingat kembali iklan tersebut. Tertuang dalam pertanyaan

bagaimana iklan tersebut ketika mengungkapkan keunggulan PKS?.

Dalam skripsi ini untuk oprasional konsep sesuai dengan teori

diatas dan mengadaptasi teori yang pemah dilakukan oleh Angel

Setiawan yang telah melakukan mengenai efek kognitif iklan Shampo

Dove terhadap masyarakat surabaya, yaitu:

1. Awareness (Kesadaran)

a. Recall : audience mengingat Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

b. Recognition : Audience mengenali bahwa Partai Keadilan Sejahtera

(PKS) adalah sebuah partai politik peserta pemilu 2009

c. Purchase : Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi alternatif

pilihan ketika audience akan memilih partai pada 9 April

Mendatang.

d. Consumption : Audience tetap yakin dengan Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) walaupun sedang menyaksikan iklan politik partai

lainnya.

2. Knowledge (Pengetahnan)

Audience sasaran memiliki pengetahuan tentang produk,

manfaat, faedah, guna dan keuntungan, serta bagaimana cara

memilih partai pemilu 2009. Partai yang dimaksud adalah Partai

Page 36: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

27

periode-periode lain dalam rentang kehidupan anak; anak dianggap

dewasa ketika mampu mengadakan reproduksi."

Banyak tokoh yang mendefinisikan tentang remaja, seperti DeBurn

( dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode

pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.

Papalia dan olds (200 I) tidak memberikan pengertian remaja

secara eksplisit akan tetapi secara implisit melalui pengertian masa

remaja (adolescence). Menurut papalia dan olds (200 I)

menerangkan masa remaja adalah masa transisi.

Berdasarkan usia tahap perkembangannya masa remaja dibagi

menjadi dua tahap yaitu tahap remaja awal 14 - 17 tahun untuk

laki-laki atau 13 - 17 tahun untuk wanita yang ciri - cirinya

sebagai berikut "";

a. status sosialnya belumjelas antara dewasa dan anak-anak. Keadaan

ini menimbulkan antara hasrat untuk dewasa (mandiri) dan tetap

tinggal sebagai anak-anak (rasa aman dalam lingkungan orang tua).

b. terjadi perubahan fisik dan kejiwaan yang cepat yang membawa

akibat pada perubahan tugas tanggungjawab, hak, kewajiban,

hubungan dengan orang tua dan orang lain. Pada masa ini terjadi

perubahan sikap terhadap diri sendiri, orang tua, teman dan guru.

19 Elizabeth, B. l::lurlock, Psikologi Perke1nbangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang -~,hidupan), (Jakarta: PENERBIT ERLANGGA, 1999) cet ke-5, hlm.246 20 Mukti Ali, Mengena/ dan Memahami Maso/ah Remaja (Jakarta: PustakaAntara, 1991) him. 103 - 104

Page 37: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

28

c. masa peningkatan emosi : pemarah, iri hati, cemburu, benci pada

orang tua, kurang perhatian pada hal-hal yang kurang

dinikmayinya.

d. tidak stabil : emosinya cepat berubah, cepat bosan, dan sulit

berkonsentrasi.

e. merasa banyak masalah: merasa tidak ada orang yang mau

mengerti dengan dirinya.

f. sikap selingkuhnya cenderung meremehkan dan kurang

diperhatikan.

3. Batas Usia Remaja

Menurut Adams & Gullota ( dalam Aaro, 1997), masa remaja

meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock

(1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13

hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun

hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh

Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai

transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

Papalia & Olds (200 I) berpendapat bahwa masa remaja

merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna

Freud ( dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa

remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan

yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga

terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita

Page 38: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

29

mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses

pembentukan orientasi masa depan.

Selain itu, Santrock juga membagi remaja kedalam dua kategori,

yaitu remaja awal dan remaja akhir. Remaja awal adalah periode

perkembangan yang mayoritas terjadi pada saat sekolah menengah

pertama dan sebagian besar perubahan yang diakibatkan pubertas

terjadi pada periode tesebut. Remaja akhir adalah setengah masa

terakhir dari periode ini, di mana terdapat peminatan terhadap

karier, pacaran, dan eksplorasi identitas diri. Eksplorasi identitas

diri lebih sering terjadi di remaja akhir dibandingkan remaja awaL

(Santrock, 2007)

Sementara itu, di Nederland pada usia 21 tahun dianggap sebagai

batas dewasa (remaja akhir) melangkah pada masa dewasa awal

(masa muda). Batas ini sebetulnya timbul secara historis dan tidak

mutlak, dapat juga ditentukan pada umur 25 atau 18 tahun. Pada

usia ini seseorang mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara;

dengan begitu ia dapat melakukan kewajiban-kewajiban tertentu.21

21 Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Pcrsada, 2007), hat .26.

Page 39: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Design Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat

kuantitatif, adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuantitatif dengan tingkat eksplanasi asosiatif (hubungan).

Penelitian dengan menggunakan kuantitatif adalah penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif (statistik),

dengan menggunakan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. 1

2. Metode Penelitian

Jen is penelitian ini adalah survai sedangkan metode yang cocok

adalah deskriptif korelasional. Metode survai adalah penelitian yang

mengambil sample dari suatu populasi dan menggunakan angket atau

kuesioner sebagai alat pengumpulan data. 2

Penelitian korelasi adalah penelitian yang melihat hubungan

antara variabel. Dua atau lebih variabel diteliti untuk melihat hubungan

yang terjadi diantara mereka tanpa mencoba untuk mengadakan

1 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Pene/itian Kuantitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2007) hlm.8 2 Drs. Riduwan, M.B.A, Metode dan Teklmik menyusun tesis, (Bandung : Alfabeta, 2007) hlm.275

Page 40: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

31

perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut. Penelitian dilakukan

secara meluas dan berusaha mencari hasil yang segera digunakan

untuk suatu tindakan yang berlandaskan pada fakta-fakta objektif.

B. Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk

diamati. Variabel itu menjadi atribut dari sekelompok orang atau objek

yang memiliki variasi antara satu dengan lainnya dalam kelompok itu. 3

Definisi lain dari variabel yaitu suatu karakteristik atau ciri-ciri

yang mempunyai dua variabel yang satu sama Jainnya terpisah. Variabel

terbagi menjadi dua macam, pertama variabel bebas (tidak terpengaruh

dengan variabel lain) atau Dependent variabel. Kedua, variabel terikat

(dipengaruhi variabel lain) atau dependent variabel. Dalam skripsi ini

yang menjadi variabel tersebut adalah :

• variabel bebas : lntensitas menonton iklan partai PKS

• variabel terikat : Efek Kognitif pada Pemilih Pemula

1. Definisi Konseptnal

a. Intensitas Menonton adalah Atensi, Durasi, dan frekuensi yaitu

penggunaan media televisi (menonton) Jebih besar, maka pengaruh

dari penggunaan media televisi juga akan semakin besar dan

kelihatan pada responden.

b. Efek Kognitif pada Pemilih Pemula adalah Attantion (perhatian),

Awareness (menyadari), Recognitions (mengenal), Comperhension

(mengerti I paham), dan Recall (mengingat).

3 Dr. Sugiyono, Statislik untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2002) him. 2

Page 41: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

32

2. Definisi Oprasional Variabel

Singarimbun (1987 : 23) memberikan pengertian tentang

definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberikan

petunjuk bagaimana variabel itu diukur.4 Selain itu definisi oprasional

memberikan fungsi rincian dimensi - dimensi yang kemudian

diturunkan dalam bentuk pertanyaan dan pemyataan.

Skor yang diperoleh dari subjek penelitian tentang intensitas

penelitian diukur dengan indikator yang dikemukakan oleh Sulistiya

Dewi (1995). Adapun rincian indikatomya adalah sebagai berikut :

a. frekuensi

frekuensi adalah yang menonton iklan Partai Keadilan Sejahtera

(PKS) yaitu seberapa seringnya pemilih pemula menonton

tayangan tersebut dalam tiap hari pada bulan Februari - Maret

2009

b. Durasi

Durasi adalah lamanya suatu iklan yang ditonton oleh pemilih

pemula. Apakah penonton menonton seluruh iklan yang

ditayangkan atau menonton sebagian saja dari keseluruhan iklan.

c. Atensi

Perhatian yang diberikan oleh para pemilih pemula di SMA bina

Dharma pada saat menonton iklan Partai Keadilan dan Sejahtera

(PKS).

4 Riduwan, Op. Cit., hlm.281

Page 42: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

33

Untuk skor yang diperoleh dari subjek penelitian tentang efek

kognitif iklan di ukur dari penelitian Angel Setiawan mengenai efek

kognitif iklan Shampo Dove terhadap masyarakat surabaya, yaitu:

1. Awareness (Kesadaran)

a. Recall : audience mengingat Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

b. Recognition : Audience mengenali bahwa Partai Keadilan Sejahtera

(PKS) adalah sebuah partai politik peserta pemilu 2009

c. Purchase : Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi altematif

pilihan ketika audience akan memilih partai pada 9 April

Mendatang.

d. Consumption : Audience tetap yakin dengan Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) walaupun sedang menyaksikan iklan politik partai

lainnya.

2. Knowledge (Pengetahuan)

Audience sasaran memiliki pengetahuan tentang produk,

manfaat, faedah, guna dan keuntungan, serta bagaimana cara

memilih partai pemilu 2009. Partai yang dimaksud adalah Partai

Keadilan Sejahtera (PKS). Audience mengetahui bahwa Partai

Keadilan Sejahtera (PKS):

a. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah Partai yang berazaskan

is lam.

b. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah partai yang bersih dan

tidak pemah terlibat korupsi.

Page 43: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

34

c. Menteri Pertanian adalah Kader PKS yang membuat Indonesia

menjadi swasembada beras.

C. Populasi dan Tekhnik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2002 : 57) dalam Riduwan memberikan pengertian

bahwa : populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya.

Selanjutnya Nazir (1983 : 327) mengatakan bahwa, "populasi adalah

berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya" dan Nawawi

menyatakan populasi adalah totalit!!s semua nilai yang mungkin, baik

hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif

pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap. 5

Karakteristik populasi pada penelitian ini adalah :

a. Pemilih pemula adalah siswa SMA Bina Drama kelas XII

yang sebagian besar telah berusia 17 tahun.

b. Siswa kelas XII SMA Bina Dharma yang telah berusia

minimal 17 tahun dan telah memiliki hak suara pada

PEMILU 2009.

Adapun gambaran populasi siswa kelas XII SMA Bina Dharma

adalah:

5 Riduwan, Op. Ci.,t him. 55

Page 44: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

35

Tabel 1 Gambaran Populasi Pemilih Pemula SMA Bina Dharma

Jumlah No Kelas dan Jurusan

(Orang)

I XII IPA-I 28

2 XII IPA - II 34

3 XII IPS - I 38

4 XII IPS-II 38

5 XII JPS-III 37

6 XII IPS-IV 36

7 XII JPS - V 38

TOTAL 249

Sumber : Data Primer SMA Bma Dharma

2. Tekhnik Pengambilan Sampel

Sugiyono (1997:57) dalam Riduwan mengatakan Sampel adalah

sebagian dari jumlah dan karakteristik dari populasi. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan tekhnik purposive

sampling yang dikenal juga dengan sampling pertimbangan yaitu

tekhnik yang digunakan peneliti j ika peneliti mempunyai

pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampel

untuk tujuan tertentu.

Untuk menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

digunakan rumusan alokasi proposiqnal dari sugiyono (1999:67)6

6 Ibid. him 66

n;~Ni. n N

Keterangan : n; : Jumlah Sampel Menurut Strutum

Page 45: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

37

teorinya dan desaign penelitiannya, serta mutu pelaksanaan dan

pengolahannya (Nasution, 1991 :135) ".7

D. lnstrumen Pengumpulan Data

Alat ukur dalam penelitian ini berbentuk angket, dengan tingkat

pengukuran interval, kategori jawaban terdiri dari 5 tingkatan. Penilaian

dari 5 kategori jawaban dapat dilihat dari :

Pilihan

SS (Sangat Setuju)

S (setuju)

N (Netral)

TS (Tidak Setuju)

STS (Sangat Tidak Setuju)

Tabel3 Bobot Nilai

Favorable

5

4

3

2

1

1. Skala Intensitas Menon ton

Pernyataan

Unfavorable

l

2

3

4

5

Pembuatan item-item pertanyaan disusun berdasarkan komponen

intensitas menonton yang telah dilakukan oleh sulistiya dewi ( 1995)

yang kemudian dijadikan aspek dan indikator dari intensitas menonton.

Adapun blue print intensitas menonton dijelaskan pada table dibawah

ini :

7 Riduwan. Op. Cit., hal.277

Page 46: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

38

Tabel 4 Blue Print Intensitas Menonton

Aspek Indikator Favorable Unfaforable jumlah

frekuensi Seberapa seringnya 1, 2, dan 3 16, 17, 18, dan 7

menonton tayangan 19

tersebut dalam tiap

hari, Dimana saja

menyaksikan

tayangan tersebut

Durasi Lamanya suatu 4, 5, dan 6 20, 21, dan 22 6

tayangan muncul,

Menonton seluruh

atau sebagian

tayangan

Atensi Perhatian yang 7, 8, 9, 23, 24, 25, 26, 16 .

diberikan, Tayangan 10,11,12,13,14, 27, dan 28

ini menarik,Tayangan dan 15

ini membosankan

Jumlah 15 13 28

2. Skala Efek Kognitif

Penyusunan skala efek kognitif mengacu pada teori dari Leckenby dan

Wedding (Wimmer & Dominick, 2000 : 34 7) dan hasil penelitian dari

Angel Setiawan (2007) pada masyarakat Surabaya. Blue print

mengenai efek kognitif dapat dijelaskan pada table berikut :

Tabel 5 Blue Print Efek Kognitif

Aspek Indikator Favorable Unfaforable Jumlah

Awareness Recall, ldan2 29 dan 30

(Kesadaran) Recognition, 3,4,5,6, 7 ,dan 8 31,32,33,34,35

Page 47: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

39

9,10,11, dan dan 36 32

Purchase, 12 37,38,39,40,

13,14,15 dan dan 41

Consumption, 16 42,43,44, dan

45

Knowledge pengetahuan 17 ,18,19,20,21, 46, 47, 48, 49, 25

(Pengetahuan) tentang produk, so, 51, 52, 53,

manfaat, faedah, 22,23,24,25,26 54,55,56,dan

gun a dan 57

keuntungan, serta 27,28, dan 29

bagaimana cara

memilih

Jumlah 29 26 57

E. Tekhnik Uji Instrumen Penelitian

Uji instrument akan dilaksanakan di SMA Bina Dharma dengan

Responden OSIS SMA Bina Dhanna Sebanyak 20 Orang. Adapun

Tekhnik Uji yang digunkan dalam penelitian ini adalah :

1. Uji Validitas skala

Uji validitas bertujuan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat

mengukur yang ingin diukur. 8 Sementara Arikonto menjelaskan dalam

Riduwan bahwa validitas adalah alat suatu ukuran yang menuajukan

keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas dari

setiap item pemyataan dilakukan analisis item, yaitu mengkorelasikan

8 Masri Singarimbun & Sofian Efendi (editor), Metode Pene/itian Survai. (Jakarta: LP3S, 1995)

hal.122

Page 48: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

43

variabel bebas (intensitas menonton) dengan variabel terikat (efek

kognitif), keeratan ini diatukan dalam hubungan korelasi.

Untuk menganalisa data yang telah di peroleh dan mengetahui

hubungan antara keduannya, penulis menggunakan rumus korelasi

Pearson Product Moment, metode ini juga terkait data yang diperoleh

berupa skala interval. 11 Adapun rumus Pearson Product Moment adalah :

Keterangan : r xy : Angka indeks korelasi "r" product moment

n : Jumlah Subjek : Jumlah Hasil perkalian antara skor item dan skor total

: Jumlah Skor Item

: Jumlah skor total

Pada penelitian ini penghitungan skala menggunakan perangkat lunak

(software) SPSS 13.0forwindows.

H. Hipotesis Statistik

Bentuk rumusan atau susunan hipotesis statistik penelitian ini adalah

seperti yang tercantum dibawah ini:

Hipotesis : Ho : py > 0

H1 :py=O

Keterangan:

Ho Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antar variabel.

Ha Hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antar

variabel independen dengan variabel dependen

11 Rachmat Kriyanto. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta : Kencana Prenda, 2006) him.

170

Page 49: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN DATA LAPANGAN

A. Profil Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

1. VISI DAN MISI

VisiUmum:

• Sebagai partai da'wah peuegak keadilan dan kesejahteraan dalam bingkai

persatuan ummat dan bangsa.

Visi Khusus:

• Partai berpengaruh baik secara kekuatan politik, partisipasi, maupun opini

dalam mewujudkan masyarakat indonesia yang madani.

Visi ini akan mengarahkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai :

I. Partai da'wah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam

kehidupan berbangsa dan bemegara.

2. Kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses

pembangunan kembali umat dan bangsa di berbagai bidang.

3. Kekuatan yang mempelopori dan menggalang kerjasama dengan berbagai

kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan sistem Islam yang

rahmatan Iii 'alamin.

4. Akselerator bagi perwujudan masyarakat madani di Indonesia.

MISI

I. Menyebarluaskan da'wah Islam dan mencetak kader-kademya sebagai

anashir taghyir.

Page 50: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

46

2. Mengembangkan institusi-institusi kemasyarakatan yang Islami di

berbagai bidang sebagai markaz taghyir dan pusat solusi.

3. Membangun opini umum yang Islami dan iklim yang mendukung bagi

penerapan ajaran Islam yang solutif dan membawa rahmat.

4. Membangun kesadaran politik masyarakat, melakukan pembelaan,

pelayanan dan pemberdayaan hak-hak kewarganegaraannya.

5. Menegakkan amar ma'ruf nahi munkar terhadap kekuasaan secara

konsisten dan kontinyu dalam bingkai hukum dan etika Islam.

6. Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahim, kerjasama dan ishlah

dengan berbagai unsur atau kalangan umat Islam untuk terwujudnya

ukhuwah Islamiyah dan wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen

bangsa lainnya untuk memperkokoh kebersamaan dalam merealisir agenda

reformasi.

7. lkut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan

menolak kedhaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang

tertindas.

2. Sejarah PK Sejahtera

Partai Keadilan Sejahtera (PK-Sejahtera) merupakan pelanjut

perjuangan Partai Keadilan (PK) yang dalam pemilu 1999 lalu meraih 1,4

juta suara (7 kursi DPR, 26 kursi DPRD Propinsi dan 163 kursi DPRD

Kota/Kabupaten). PK-Sejahtera percaya bahwajawaban untuk melahirkan

Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah dengan mempersiapkan

kader-kader yang berkualitas baik secara moral, intelektual, dan

Page 51: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

53

Dari Diagram di ketahui bahwa efek kgnitif laki-laki lebih tinggi

jika dibandingkan dengan perempuan. dengan deskripsi skor total

sebagai berikut :

Tabel14 Deskripsi Skor Efek Kognitif Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis N Skor Mean Skor SkorMin SD

Kelamin Total Max

L 40 4947 120.659 181 95 17.0273

p 40 4446 114 150 71 13

TOTAL 80 9393 .

Sumber : Hasil Tabulas1 Data

Dari tabel diatas di jabarkan bahwa responden laki-laki memiliki

efek kognitif terhadap iklan PKS lebih tinggi jika dibandingkan

dengan perempuan. Rata-rata skor laki-laki yaitu 120,6 sedangkan

perempuan 114. Skor tertinggi dari efek kognitif laki-laki 181 lebih

besar dari perempuan dengan skor maksimal 150.

Terdapat 80 orang responden dengan skor terendah dari skala

likert I, 2, 3, 4, dan 5 adalah I x 37 = 37 dan skor tertinggi adalah 5 x

3 7 = 185. dengan begitu dapat di earl ketegori jenjang tingkat efek

kognitif pemilih pemula dengan rum us :

Nilai tertinggi-nilai terendah = 185 -37 = 148 = 49,3 - 49 3 (jumlahjenjang) 3 3 -

Diperolehjenjang kategori tingkat efek kognitifpemilih pemula adalah

37 - 86 = rendah

87 - 135 = sedang

136 - 185 = tinggi

Page 52: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

48

deskripsi 40 Orang laki-laki dan 40 orang perempuan. Sebaran seimbang

ini agar mampu diketahui perbedaan intensitas menonton dan efek kognitif

berdasarkan jenis kelamin responden.

b. Berdasarkan Kategori Agama

Tabel8 Jnmlah Distribnsi Responden

L 34 62 17 1

80 TOTAL

Kristen Bndh p 35 14 0 L 42.5 7.5 0

77.5 21 1.25 100

TOTAL

Dari tabel tersebut terlihat bahwa responden memiliki agama yang

berbeda yaitu islam 62 orang, kristen 17 orang, dan hindu I orang.

Dengan agama yang paling dominant yaitu islam 77,5 % lalu

Kristen 21 % dan Hindu 1,25 % dengan budha 0 % karena tidak terdapat

responden yang beragama Budha.dari sebaran responden yang memiliki

agama berbeda nanti dapat diketahui pengaruh kedua variabel tersebut.

2. Gambaran Snbjek Berdasarkan Penyebaran Skor

Sebaran Subjek berdasarkan skor dilihat dari banyaknya skor tersebar

dilihat dari jenis kelamin dan perbedaan agama pada masing-masing

variabel. Sehingga dapat di ketahui perbedaan pengaruh berdasarkan skor

yang didapat dilihat dari jenis kelamin dan kategori agama responden.

Page 53: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

a. Gambaran Intensitas Menonton

1. Sebaran Skor Berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik 1 Diagram Intensitas Menonton Berdasarkan Jenis Kelamin

1800 ,------------- -- ------------- -------- ------ ------------ l

1eoo ------~----------,---I

1400 ---·-----------+--i 1200 , ____________ _,__ __ ,

1000 -1----------------1---1

800

eoo;-------------/1----~

2004--------------~

01--------------------l 2 3 4 5

49

LAKl-LAKI I PEREMPUAN

Dari grafik diatas diketahui bahwa intensitas menonton perempuan

lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Deskkripsi data tersebut adalah :

Tabet 9 Total Nilai Intensitas Menonton

TOTAL 2196

2281

4477 • Keterangan Wama :merah ( Frekuensi), kuning (durasi), hijau (atensi)

Dengan melihat deskripsi total nilai maka perempuan lebih tinggi

yaitu 2.196 dan laki-laki 2.281 yang di bagi atas 3 indikator intensitas

menonton yaitu frekuensi, durasi dan atensi.

Page 54: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

50

Tabet 10 Nilai Skor Intensitas Menonton

Kategori L

NILAI TERBESAR 75 79

NILAI TERKECIL 38 43

MEAN 55 57

SD> 8.3 9

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai total terbesar di

peroleh responden perempuan namun skor tertinggi diperoleh oleh

responden laki-laki. Standar deviasi perempuan 8,3 < laki-laki yaitu

9,00. Skor terendah untuk laki-laki adalah 43 dan perempuan 38,

sedangkan nilai tertinggi untuk laki-laki adalah 79 dan perempuan

adalah 75.

Dalam menentukan tingkat intensitas menonton di gunakan

kategori jenjang yaitu tinggi, sedang, dan rendah di peroleh dari skala

interval I, 2, 3, 4, dan 5 dari 17 item pemyataan.

Tabet 11 Statistik Skor Skala Intensitas Menonton

Skala Item N SkorMin Skormax Mean SD

Intensitas Menonton 17 80 38 79 56 8,66

Sumber : Has1l Tabulas1 Data

Diketahui dari 80 orang responden pemilih pemula, skor terendah

adalah 1 x 16 = 16, dan skor tertinggi 16 x 5 = 80, dengan begitu dapat

di cari ketegori jenjang tingkat intensitas menonton dengan rumus :

Nilai tertinggi - nilai terendah = 80 -16 = 64 = 2 l,3 - 21 3 Oumlah jenjang) 3 3

Page 55: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

51

Diperoleh jenjang kategori tingkat intensitas menonton adalah :

16-37 = rendah

38 - 59 = sedang

59 - 80 = tinggi

Tabel 12 Kategorisasi Skor Skala intensitas Menonton

No kategori Laki-laki Perempuan

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Rendab 0 0% 1 3%

2 Sedaug 32 80% 32 79%

3 Tinggi 8 20% 7 18% Total 40 100 40 100

Sumber : Hasll Tabulas1 Data

Dari data diatas disebutkan bahwa tingkat intensitas menonton

responden terbanyak adalah kategori sedang dengan skor laki-laki dan

perempuan yaitu untuk laki-laki 80 % dan Perempuan 79%. Kategori

tinggi untuk responden laki-laki 20 % lebih tinggi dari perempuan

yaitu 18 %.

2. Sebaran Skor Berdasarkan Agama

Diagram 1 Sebaran Skor dalam Kategori Agama

lntensltas Menonton

Series1, Kristen, 53.70588235, 32°...b

Serles1, Islam, 55.70967742, 33o/o m Islam

m Kristen

a Hindu

Page 56: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

52

Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa rata-rata skor dari

jawaban responden berdasarkan agamanya sebagai berikut : agama

islam rata-rata menjawab dengan total skor 55,7 (33%), agama Kristen

53,7 (32%), dan hindu dengan total nilai 61(35 %). Dengan deskripsi

skor sebagai berikut :

Tabel 13 Rata-rata Skor Intensitas Menonton

AGAMA TOTAL N Rata-rata

ISLAM 3454 62 55.70968

KRISTEN 913 17 53.70588

HINDU 61 1 61

Sumber : Hasil Tabulasi Data

Berdasarkan jenjang kategori intensitas yang telah dihitung

sebelumnya maka rata-rata intensitas menonton responden sedang,

dilihat dari tabel diatas bahwa responden yang beragama islam 55, 7 =

sedang, kristen 53,7 = sedang, dan hindu 61 = sedang. Dapat

disimpulkan bahwa dari 3 agama tersebut intensitas menontonnya

sama yaitu sedang tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

b. Gambaran Efek Kognitif Pemilih Pemula

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Diagram2 Seba ran Skor Efek Kogntif Berdasarkan Jenis Kelamin

TOTAL SKOR

6000

4800

4400

4200

EFB< KOGNITIF

JENIS KEl-AM IN

Page 57: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

No

1

2

3

54

Tabel 15 Kategorisasi Skor Skala Efek Kognitif

kategori Laki-laki Perempuan

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Rendah 0 0% 1 3%

Sedang 36 90% 38 94%

Tinggi 4 10 % 1 3%

Total 40 100 40 100

Sumber : Hasil Tabulasi Data

Dari skor yang telah dikategorikan maka diketahui bahwa efek

kognitif pemilih pemula dari responden laki-laki kategori rendah tidak

ada (0%), sedang 36 responden (90%), dan tinggi 4 orang (10%).

Sedangkan efek kognitif responden perempuan dalam kategori sedang

I orang (3%), sedang 38 orang (94 %) dan rendah I orang (3%).

2. Berdasarkan Agama

Diagram3 Sebaran Skor Efek KognitifBerdasarkan Kategori Agama

Series 1, hindu, 108, 32o/o _..--..,

Series1, kristen, 109.4705882,

32o/o

Series1. Islam, 119.7419355,

36% tl!J Islam

111 krlsten

o hindu

Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa rata-rata skor dari jawaban

responden berdasarkan agamanya sebagai berikut : agama islam rata-

Page 58: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

55

rata menjawab dengan total skor 119,7 (36%), agama Kristen 109,4

(32% ), dan hindu dengan total nilai 108 (32 % ). Dengan deskripsi skor

sebagai berikut :

Ae:ama

Islam

Kristen

Hindu

TOTAL

Tabet 16 Rata-ratas Skor Efek Kognitif

TOTAL

7424

1861

108

9393 Sumber : Hasil Tabulasi Data

N Rata-rata

62 119.7419

17 109.4706

1 108

80 117.4125

Berdasarkan jenjang kategori efek kognitif yang telah dihitung

sebelumnnya, maka dapat disimpulkan bahwa responden yang

beragama islam 119,7 = sedang, kristen 109,4 = sedang, dan hindu

I 08 = sedang. Dapat disimpulkan bahwa dari 3 agama tersebut efek

kognitifnya sama yaitu sedang tidak terdapat perbedaan yang

signifikan.

B. Deskripsi basil Tabulasi

1. Skala Intensitas Menonton

Diagram 4 Deskripsi Skala Jawaban Item Penyataan Intensitas Menonton

1-4~~--~--~-~---~-~--~--~--~---~------~~-------- ______ -__ -_____ -_____ -___ -_-__ ·_·_·_-_-_______ ··_··--------~-----~---- -_-__ -_-_ -_ -__ -_ -_ -_ -__ -_-_ -----------~---~ 13.5

3

2.5

2 ---

1.5

1

0.5

0

m Series1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Page 59: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

57

Diagram6 Dimensi Intensitas Menonton Berdasarkan Jenis Kelamin

1------IAtensl. 3 .49251731

LA.Kl-LAKI PEREMPUAN

Tabet 18

Cl Atensi

al Durasi

.. Fl-el<

Tingkat Dari Masing-Masing Dimensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Dimensi Laki-Laki Perempuau

Frekuensi 280 x 100% = 6,3 % 288 x 100% = 6,4 % 4477 4477

Durasi 376x100%=8,4 % 404 x 100% = 9,02 % 4477 4477

Atensi 1540 x 100% = 34,4 % 1589 x 100%= 35,5 % 4477 4477

TOTAL 49,1% 50,9 %

Sumber: Hasd Tabulas1 Data

Maka dari hasil di atas bisa dilihat bahwa hasil tabulasi sederhana

dengan penghitungan berdasarkan penyebaran skor adalah sama atau

berimbang.

Page 60: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

2. Efek Kognitif

Diagram 7 Deskripsi Skala Jawaban Item Penyataan Efek Kognitif

~· Rata-Rata n Jawabltem Pernyataa:~~:K_o_g_n:~ .. •

3 -- ·-·-----lll.·--~~--~---~---·---·-1 2.5 ·- · ·· ··l!Hirl~"~ll--cn·Fl-1>-m-l'Jl~I lll-IHIH~·IHI El-m~l-VJCll

! 2 . I ~ I £ 1.5 ,m.1u1<"u1~w1•11

1 I I I

0.5 - l

\

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37

Item Pertnyataan

58

j llll Series1 I

Dari diagram diatas dapat di interprestasikan bahwa skala item

jawaban tertinggi adalah pernyataan item no.2 dan terendah adalah

no.I.

Diagram 8 Efek Kognitif Berdasarkan Jenis Kelamin

EFEK KOGNITIF r--····~~--···-···--·

I

Page 61: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

59

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa laki·laki dengan total

skor 4834 memiliki efek kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan

perempuan dengan 4559.

Tabet 19 Persentase Sebaran skor Dimensi Efek Kognitif

Persentase Dimensi TOTAL(%) .

Awareness (Kesadaran) .

64.718407

Knowledge (Pengetabuan) 35.281593 .· .

TOTAL 100 . . . .

Dan tabel diatas dapat d1s1mpulkan bahwa untuk d1mensi

awareness (kesadaran) mendapat persentase 64, 7% sedangkan

knowledge (pengetahuan) mendapat persentase 35,3 %. Dengan

sebaran dimensi berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut :

35001

3000

2500

2000

1500

1000°

500

0

Diagram 9 Dimensi Berdasarkan Jenis Kelamin

L p

dgl 1111 Awareness (Kesadaran)

1111 Knowledge (Pengetahuan

Page 62: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

60

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sebaran

dimensi laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan, dengan

uraian sebagai berikut :

Tabel 20 Persentase Dimensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Persentase Dimensi L(%) P(o/o)

Awareness fKesadaran) 33.12 31.6

Knowledee Weneetahuan 18.34 16.9 .

TOTAL .51:46 48.5 100

.

C. Uji Prasyarat (Normalitas)

Sebelum masuk pada perhitungan korelasi tentang adanya

hubungan antar variabel, maka terlebih dahulu diperlukan pengujian

persyaratan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi

normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal maka perhitungan

datanya menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya jika

dalam pengujian normalitas tidak berdistribusi normal pengitungan

datanya menggunakan metode statistik non parametrik.

Pada uji persyaratan normalitas data ini akan menggunakan

rumus Kolmogorov Smimov pada setiap variabel, adapun uji

normalitas ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 13.0 for

windows.

Berdasarkan proses penghitungan data diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 63: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

61

a. Variabel Intensitas Menonton

Tests of Normality

Kolmnnorov-Smirno\l Shapiro-Wilk Statistic df I Sia. Statistic I df I Sia.

INTENSITAi .190 80 I .000 .942 I 80 I .001

a. Lilliefors Significance Correction

Case Processing Summary

Cases Valid Missino Total

N Percent N Percent N Percent INTENSITAl 80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan uji nonnalitas

untuk skala Intensitas Menonton diperoleh nilai probabilitas

Kolgomorov-Smimov 0.000 < taraf signifikansi 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data tersebut tidak berdistribusi nonnal. Berikut ini

adalah gambar diagram scatterplot basil SPSS 13.0 for windows

4

2

-2

,.

Grafik 2 Uji Normalitas Distribusi Skor Intensitas Menonton

40

Normal Q-Q Plot of INTENSITAS

0 0 0

60

Observed Value '"

0

60

Dari Gambar tersebut, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel

Page 64: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

62

intensitas menonton terpisab dari garis uji. Maka dengan demikian data

berdistribusi tidak normal

b. Variabel Efek Kognitif

Case Processing Summary

Cases Valid Missino Total

N I Percent N I Percent N I Percent EFEK 80 I 100.0% OI .0% 80 I 100.0%

a. Lilliefors Significance Correction

... I

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan uji normalitas

untuk skala efek kognitif diperoleb nilai probabilitas Kolgomorov-

Smirnov 0.000 < taraf signifikansi 0.05 sebingga dapat disimpulkan

babwa data tersebut tidak berdistribusi normal. Berikut ini adalah

gambar diagram scatterplot basil SPSS 13.0 for window

2

Grafik 3 Uji Normalitas Distribusi Skor Efek Koguitif

Nonnal Q...Q Plot of EFEK

0 0

I . ..

0

... '° 75 100 125 150 200

Obaorvod Value

Dari basil uji normalitas pada kedua variabel tersebut menunjukan

bahwa penghitungan data hanya bisa dilakukan dengan metode non-

parametrik. Metode non parametik yaitu statistic yang tidak

Page 65: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

63

memerlukan pembuatan asumsi tentang bentuk distribusi dan karena

merupakan statistic yang bebas distribusi.1

D. Uji Korelasi

Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan

rumus korelasi Pearson Product Moment, yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor variabel Intensitas menonton dengan variabel efek

kognitif pemilih pemula. Penghitungn uji korelasi dalam penelitian ini

menggunakan perangkat lunak SPSS 13.0 for windows. Adapun hasil yang

telah diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 21 Uji Korelasi Intensitas Menonton dan Efek Kognitif

Correlations

INTENSITAS INTENSITAS Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) N 80

EFEK Pearson Correlation .236* Sig. (2-tailed) .035 N 80

'· Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

E. Uji Hipotesis

EFEK .236* .035

80 1

80

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa korelasi dari hubungan

antara variabel Intensitas menonton dengan efek kognitif pemilih pemula

diperoleh sebesar korelasi (r) adalah 0,263 dengan taraf signifikansi

0.035<0.05. Maka keputusan statistikuya adalah Ha ditolak dan H0

diterima, ini artinya terdapat hubungan positif antara intensitas menonton

1 J Suparanto. STATJSTIK: Teori dan Aplikasi. (Jakarta; Erlangga, 2001) him. 294

Page 66: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

64

dengan efek kognitif pemilih pemula atau semakin tinggi intensitas

menonton seseorang maka semakin tinggi pengaruh efek kognitifnya.

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan pedoman

interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut2 :

0,000 - 0, 199 : Sangat Rendah

0,20 - 0,399 : Rendah

0,40 - 0,599 : Sedang

0,60 - 0,799 : Kuat

0,80- 1,00 : Sangat Kuat

Dari table yang dikemukakan Sugiyono, maka penulis dapat

menginterprestasikan korelasi antara intensitas menonton iklan partai

keadilan sejahtera di televisi dengan efek kognitif pemilih pemula di SMA

Bina Dharma Rendah yaitu 0,263.

F. Im plikasi

Masalah pembentukan citra menjadi penting bagi sebuah partai

politik karena akan mempengaruhi kognitif pemilih pemula. Pembentukan

citra inilah yang menjadi bahasan penting dalam skripsi ini. Dalam dunia

periklanan dikenal dengan istilah positioning yaitu :

"suatu proses atau upaya menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dala alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumen" 3

Menyangkut masalah pembentukan cltra, pakar positioning Al-

Ries and Jack trout dalam positioning mengemukakan bahwa positioning

2 Duwi Priyatno, Be/ajar Mandiri SPSS. (Jakarta : MediaKom, 2008) him. 56 3 Khasali Rhenald, Manajemen perildanan: Konsep dan Ap/ikasinya di Indonesia. (Jakarta : Pustaka uiama Grafiti, 1992) him. 157

Page 67: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

65

bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk tertentu akan tetapi

sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran orang.4

Positioning adalah masalah pembentukan citra, sehingga

mempengaruhi efek kognitif khalayak. Dalam upaya mempengaruhi

khlayakak dalam proses kognitifuya maka iklan PKS di televisi

diharapkan mampu menjadi media yang tepat.

Iklan-iklan PKS bisa dikategorikan ikonik dalam arti lebih banyak

menampilkan figur-figur besar, meski bukan berasal dari tokoh-tokoh

internal PKS. PKS terjebak dengan tren iklan-iklan politik yang dibuat

oleh partai-partai di Indonesia pada umumnya yang mengeksploitasi faktor

emosi ketimbang menjual isuisu atau kebijakan-kebijakan.

Benar bahwa iklan-iklan PKS juga menarasikan kata-kata

"bertuah", tapi tetap saja itu bukan merupakan platform atau respons PKS

atas kebijakan atau isu-isu fundamental dalam bidang pendidikan,

ekonomi, dan lain-lain. Kata-kata tersebut dilekatkan pada figur-figur

besar seperti Soekarno dan pendiri ormas keislaman besar di Indonesia.

Faktor emosionalitas sangat dominan dalam propaganda politik karena

jarang mempertimbangkan rasionalitas pemilih.

Pemilih pemula di SMA Bina Dharma adalah remaja yang berusia

17 tahun dan baru pertama kali mengikuti pemilihan umum (Pemilu),

sedangkan karakteristik remaja awal (14-17 tahun) adalah emosi tidak

stabil sehingga mudah dipengaruhi. Faktor emosional yang diterapkan

4 Ibid. hlm.158

Page 68: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

66

dalam propaganda politik PKS memiliki pengaruh terhadap efek kognitif

pemilih pemula di SMA Bina Dharma.

Dalam skripsi ini terbukti dengan adanya korelasi positif antara

intensitas menonton dengan efek kognitif pemilih pemula di SMA Bina

Dharma yaitu 0,263 dengan signifikasi 0,035. PKS adalah partai dengan

azas islam, namun responden berasal dari berbagai agama (islam, Kristen,

Hindu) dapat di simpulan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Maka

iklan PKS mempengaruhi khlayak dari berbagai agama, dengan rata-rata

intensitas menonton yang sama.

Intensitas menonton responden di pengaruhi oleh kebijakan

pemerintah mengenai aturan penayangan iklan kampanye partai politik.

Pasal 95 ayat I UU Pemilu 2009 yang menyebutkan batas maksimal iklan

kampanye di televisi untuk setiap peserta pemilu sebanyak I 0 kali dengan

durasi paling lama 30 detik per hari.

Aturan main yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU)

menjadi landasan untuk menentukan durasi dan frekuensi iklan yang di

tayangkan partai politik sehingga mempengaruhi intensitas menonton

khalayak. Rata-rata Intensitas menonton iklan PKS pada pemilih pemula

di SMA Bina Dharma menunjukan bahwa sekitar 80 % responden

menduduki kategori sedang dengan rata-rata efek kognitif sedang pula.

Mungkin apabila intensitas menonton iklan tinggi maka efek kognitifuya

juga tinggi.

Belanja iklan PKS rendah yaitu 6, I % dibandingkan partai Iain

seperti Gerinda 29,3 %, Demokrat 20,4 %, Golkar 15,4 %, PAN 13,l %,

Page 69: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

67

PDIP 6,1 % basil di peroleb dari KPU Pusat.5 Dari laporan tersebut

diketabui bahwa belanja iklan televisi PKS yang rendah menunjukan

bahwa durasi serta frekuensi iklan PKS di televisi lebih rendah

dibandingkan partai lainnya. Dari daftar belanja iklan PKS menduduki

posisi keempat dan peroleban suara Pemilu 2009 juga urutan ke empat

nasional. Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Keadilan Sejabtera, Anis

Matta, menyatakan basil Pemilu sepadan dengan biaya kampanye yang

dikeluarkan guna menarik massa selama ini. PKS total menghabiskan

biaya Rp 36 miliar untuk kampanye.6

'Laporan Hasil KPU, http://politik.vivanews.com/ di akses pada tanggal 12 Mei 2009 pukul 07.33 WIB

6 Laporan Hasil KPU,http://politik.vivanews.com/ di akses pada tanggal 12 Mei 2009 pukul 07.33

WIB

Page 70: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

positif antara intensitas menonton iklan Partai Keadilan Sejahtera dengan

efek kognitif pemilih pemula di SMA Bina Dharma. Korelasi dari dua

variabel tersebut yaitu 0,263 dengan signifikasi 0,035. ini artinya korelasi

antara variabel dependent dan variabel independent memiliki korelasi

rendah sesuai dengan koefesien yang dijabarkan oleh sugiyono (2007).

B. Saran

Pada akhir tulisan ini penulis ingin memberikan saran semoga dapat

bermanfaat bagi civitas akademisi maupun praktisi iklan dan partai politik.

I. lklan politik yang dibuat untuk mempengaruhi pemilih pemula

harus melihat karakteristik remaja sehingga dapat diterima oleh

khlayak.

2. Propaganda politik dengan mengeksploitasi emosional khalayak

masih diterima oleh khlayak dibandingkan dengan janji-janji

politik (platform) partai politik.

3. Aturan KPU yang membatasi frekuensi serta durasi penayangan

iklan di televisi harus disiasati sehingga iklan yang ditayangkan

dapat ditonton oleh khalayak. Dengan strategi penempatan iklan

diharapkan mampu meningkatkan intensitas menonton iklan partai

politik sehingga meningkatkan pula efek kognitifnya

Page 71: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

DAFfAR PUSTAKA

BUKU

Ali, Mukti, Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, Jakarta : Pustaka Antara,

1991

Arifin, Anwar, Komunikasi Politik (paradigma :- Teori- Aplikasi-Strategi &

Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, cet ke-I, 2003

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana, 2007

Bruce I. Newman, Handout of Political Marketing, London : Sage Publication

Inc, 1999

Hurlock B, Elizabeth, Psikologi Perkembangan (Edisi Kelima), Jakarta:

PENERBIT ERLANGGA, 2000.

Husein, Elidar, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Fakultas Dakwah IAIN

SyarifHidayatullah Jakarta, 1992.

Gun gun Heryanto. Handout Perkuliahan Komunikasi Politik

Irawan, Prasetya, Logika dan Perosedur Penelitian, Jakarta: STIA-LAN, 2000.

Jamiludin Ritonga, M. Tipologi Pesan Persuasi. Jakarta : INDEKS, 2005

Kartono, Kartini, Patologi Sosial, Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2005.

Kusrianto, Adi, Formula dan Fungsi Microsoft Exel, Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2000.

Kriyanto, Rachmat, Teknik Praktik Risest Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2006

Page 72: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Lynda Lee Kaid, Handbook of political Communication Research. London

Lawrance Erlbaum Associates, 2004

Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.

Mon Lee & Carla Jhonson. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan. Jakarta : Prenada,

2004

Prasetyo, Bambang d.an Jannah, Miftahul, Li11a, Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2005.

Priyatno, Duwi, Mandiri Be/ajar SPSS (Untuk Ana/isis Data dan Uji Statistik),

Y ogykarta : Media Korn, 2009.

Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung

Rosdakarya. 2005

Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005

Remaja

Rhenald, Khasali, Manajemen periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

Jakarta : Pustaka utama Grafiti, 1992

Riduwan, Metode dan TeknikMenyusun Tesis, Bandung: ALFABETA, 2007.

Rochaety, Ety. Dkk. Metodologi Penelitian Bisnis (Dengan Aplikasi SPSS),

Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007.

Ruslan ,Rosady, Kiat Strategi Kampanye Public Relation. Jakarta : Raja Grafindo

Persada. 1991

Russi:!, Thomas, Klepper 's Advertising Procedure, Prentice-Hall Int. New Jersey,

1990

Richard Bordie. Virus Akal Budi. Jakarta : Gramedia, 2005

Santoso, Singgih, SPSS (Mengolah Data Seca'ra Profesional), Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo, 1999.

Page 73: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Santrock, John W, Adolescence (Perkembangan Remaja) Edisi Keenam, Jakarta:

PENERBIT ERLANGGA, 1996.

Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian, Metode Penelitian Survai,Jakarta: LP3S,

1995.

Siti Muthmainah. Psikologi Komunikasi, Jakarta: universitas terbuka, 2005

Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1995.

Suparanto, J. STATJSTIK: Teori danAplikasi. Jakarta; Erlangga, 2001

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta, 2007

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta, 2002

Wirawan Sarwono, Sarlito, Psiko/ogi Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007.

Venus, Antar, M.A, Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis dan Praktis dalam

Mengefektikan Kampanye Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda, 2007

INTERNET

http://www.jawapos.eo.id/mingguan/index.php?act=detail&nid=53585

www.digilib.petra.ac.id/jiunkpe/sl/ikom/2008/jiunkpe

http://kangalimursyid.blogspot.com/2007/05/pendidikan-anti-korupsi

berbasis.html

www. jiunkpe-ns-sl-2008-51402143-8717-bakso _tikus-chapter3 _1 _high.com

http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=54

www.digilib.petra.ac.id/jiunkpe/sl/ikom/2008/jiunkpe

http://politik.vivanews.com/

Page 74: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Lampiran

Kuisioner Uji Coba

Petunjuk Pengisian

Angket di isi oleh responden dan dapat dibantu oleh team pengumpul data. Jika ada

pernyataan yang belum jelas, saudara dapat bertanya dengan team pengumpul data.

Tekhnik memberi jawaban dengan cara memberi jawaban pada tempat kosong yang

tersedia. Mohon jawaban diberikan seobjektif mungkin dan sebenar-benarnya.

Terim kasih

Identitas Responden

l.NamaLengkap:~~~~~~~~~~~~~~~~~~~-

2. Berapa usia saudara sekarang ?

a. I 7 tahun b. > I 7 tahun

3. Jenis Kelamin ?

a. Laki-laki b. Perempuan

4. Apakah Anda Pernah Menyaksikan iklan PKS di televisi?

a. Pernah b. Tidak pernah

Jawaban di ceklis ( v )

Ada 5 artenatif jawaban, nntuk menjawab setiap pertanyaan

SS : Sangat Setuj u

s : Setuju

N : Netral (tidak tahu)

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

• Setiap pernyataan lmnya di isi oleh satu jawaban saja.

Pernayataan Variabel Bebas (lndependen) Alternatif Jawaban No

Intensitas Menonton SS s N TS STS

1 Lebih lima kali dalam sehari saya menyaksikan iklan PKS

2 Disetiap stasiun tv selalu ada iklan PKS 3 Saya menyaksikan iklan PKS setiap hari 4 Saya menonton seluruh iklan PKS pada saat muncul di

televisi 5 Saya menantikan iklan PKS tayang di televisi

Page 75: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

6 Iklan PKS terlalu cepat sehingga sulit mengerti maksudnya

7 Iklan PKS Tamoilannva lebih muda dan ceria 8 Iklan PKS Unik dan berbeda denQan oartai lainnya 9 Bahasa yang digunakan lklan PKS mudah dimengerti 10 Saya tertarik dengan iklan PKS 11 Saya suka dengan bahasa yang digunakan dalam iklan

PKS

12 Saya suka dengan bintang iklan PKS yang muda dan berwawasan

13 Saya suka dengan gambar iklan PKS yang variatif dan menarik.

14 Saya sukajingel PKS bukanjanji-janjinya dalam lklan PKS

15 Saya tidak pernah melihat iklan PKS

16 Hanya sekali dalam sehari saya melihat iklan PKS

17 Hanya sekali dalam seminggu saya menyaksikan iklan PKS

18 Hanya di satu stasiun TV iklan PKS muncul

19 Saya mengganti saluran televisi ketika iklan PKS muncul

20 Saya menonton sebagian iklan PKS saja setiap kali muncul

21 lklan PKS terlalu lama sehingga bosan melihatnya

22 Setelah menontoni lklan PKS ternyata Sama dengan iklan partai politik laninnya

23 Bahasa yang digunakan dalam lklan PKS sulit dioahami 24 Saya lebih menyukai iklan partai politik yang lainnya

daripada lklan PKS 25 Saya tidak suka denganjanii politik 26 Saya tidak suka dengan tema iklan PKS 27 Tklan PKS membosankan 28 Saya tidak tertarik denganjanji-janji dari PKS dalam

iklannya

Efek Kognitif

Pernayataan Variabel Terikat (Dependen) Alternatif Jawaban No

Intensitas Menonton SS s N TS STS

1 Saya ingat PKS tiap lihat iklan PKS

2 Saya ingat PKS walaupun melihat iklan politik partai lain

Page 76: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

3 Saya tahu PKS adalah partai peserta pemilu 2009

4 Saya tahu PKS adalah partai peserta pemilu 1999 - 2009

5 PKS adalah partai nomor urut 8

6 Saya ingat logo PKS dari iklan Televisi

7 Terna yang diusung adalah bersih, peduli dan professional

8 "harapan itu masih ada" adalah motto yang sering disebut dalam iklan PKS

9 Saya tertarik dengan iklan PKS dan saya akan meilih PKS

10 Saya Percaya dengan apa yang disampaikan maka saya akan memilih PKS

11 Jika saya tahu partai politik selain PKS terlibat korupsi saya akan memilih PKS

12 Jika saya bingung memilih partai politik maka saya memilih PKS

13 Saya percaya PKS adalah partai bersih dari korupsi

14 Saya percaya bahwa PKS akan membawa perubahan

15 Saya percaya apa yang disampaikan dalam iklan PKS adalah kenyataan

16 Saya tetap yakin dengan PKS walaupun banyak pilihan lain

17 PKS adalah Singkatan dari Partai Keadilan Sejahtera

18 Saya tahu PKS adalah Partai yang Bersih dari korupsi

19 Sa ya tahu PKS adalah Legislatif yang bersih dari skandal anggota dewan

20 Saya tahu PKS adalah partai yang peduli dengan rakyat .

21 Saya tahu PKS adalah partai islam

22 Jika saya memilih PKS Membuat legislatifyang lebih baik

23 Jika saya memilih PKS Membuat legislatif menjadi lebih bersih

24 Jika saya memilih PKS Mewakili suara perempuan

25 Menurut saya Anggota DPR dari PKS adalah partai yang berani mengembalikan uang suap dan garatifikasi

26 Memilih PKS dengan Mencontereng no 8 pada surat pemilu

27 Memilih PKS dengan Mencontreng Caleg dari PKS

Page 77: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

28 "Contreng pojok kanan atas" sering disebut dalam iklan

29 Saya tidak tahu iklan itu adalah iklan PKS

30 Saya tidak ingat PKS ketika melihat iklan partai politik lain

31 PKS adalah pese11a Pemilu 2009 saja

32 Saya tidak tahu PKS adalah Partai peserta pemilu

33 PKS adalah Partai nomor urut 16

34 Saya tidak tahu logo PKS

35 Saya tahu logo PKS bukan dari iklan di televisi

36 Terus, lanjutkan ! adalah motto yang sering tampil dalam iklan PKS

37 Saya tidak ingin memilih PKS karena tidak percaya dengan ianii politik PKS

38 Saya tidak akan memilih partai manapun

39 Saya tidak memilih PKS karena tidak tertarik dengan iklan PKS

40 Saya tahu ada partai yang lebih baik dari PKS maka saya memilih partai itu

41 Saya yakin dengan memilih partai lain

42 Saya tidak percaya dengan PKS karena itu hanya janji manis saja

43 Say a percaya j ika PKS bukan pilihan terbaik saya

44 PKS sama dengan partai lain yang obral janji saja

45 Saya lebih percaya iklan GERINDRA

46 PKS adalah Singkatan dari Partai Kebangkitan dan seiahtera

47 Saya tidak tahu PKS adalah partai yang bersih dari korupsi

48 Saya tidak tahu dewan legislatifbersih dari skandal dewan pada periode 2004-2009

49 Saya tidak tahu PKS adalah partai yang peduli dengan rakvat

50 Saya tidak tahu PKS adalah partai islam

51 Jika saya memilih partai PDIP akan membuat legislatif lebih baik

52 Jika saya memilih Golkar maka indonesia bebas korupsi

Page 78: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Lampiran

Kuisioner Setelah Uji Coba Petunjuk Pengisian

Angket di isi oleh responden dan dapat dibantu oleh team pengumpul data. Jika ada

pemyataan yang belum jelas, saudara dapat bertanya dengan team pengumpul data.

Tekhnik memberi jawaban dengan cara memberi jawaban pada tempat kosong yang

tersedia. Mohon jawaban diberikan seobjektif mungkin dan sebenar-benamya.

Terimakasih

Identitas Responden

I. Nama Lengkap : ___________________ _

2. Berapa usia saudara sekarang ?

a. 17 tahun b. > 17 tahun

3. Jenis Kelamin?

a. Laki-laki b. Perempuan

4. Apakah Anda Pernah Menyaksikan iklan PKS di televisi?

a. Pemah b. Tidak pernah

5. Agama:

a. Islam b. Kristen c. Hindu d. Budha

Jawaban di cekhs (" )

Ada 5 artenatif jawaban, untnk menjawab setiap pertanyaan

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral (tidak tahu)

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

• Setiap pernyataan hanya di isi oleh satu jawaban saja.

Page 79: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Variabel Intensitas Menonton

Pernayataan Variabel Bebas (Independen) Alternatif Jawaban

No Intensitas Menonton SS s N TS STS

I Saya menyaksikan iklan PKS setiap hari 2 Saya menonton seluruh iklan PKS pada saat muncul di

televisi 3 Saya menantikan iklan PKS tayang di televisi 4 Iklan PKS Tampilannya lebih muda dan ceria 5 Iklan PKS Unik dan berbeda dengan partai lainnya 6 Saya tertarik dengan iklan PKS 7 Saya suka dengan bintang iklan PKS yang muda dan

berwawasan 8 Saya suka dengan gambar iklan PKS yang variatif dan

menarik. 9 Sava suka iingel PKS bukan ianji-ianiinya. IO Saya tidak pernab melihat iklan PKS

11 Hanya di satu stasiun TV iklan PKS muncul

12 Saya mengganti saluran televisi ketika iklan PKS muncul

13 Iklan PKS Sama dengan iklan paiiai politik laninnva 14 Saya Iebih menyukai iklan partai politik yang lainnya

daripada Iklan PKS 15 Iklan PKS membosankan bagi saya 16 Saya tidak tertarik dengan janji-janji dari PKS dalam

iklannya

Variabel Efek Kognitif

Pernayataan Variabel Terikat (Dependen) Alternatif Jawaban No

Intensitas Menonton SS s N TS STS

1 Saya ingat PKS walaupun melihat iklan politik partai lain

2 Saya tabu PKS adalah partai peserta pemilu 2009

3 PKS adalah partai nomor urut 8

4 Terna yang diusung adalah bersih, peduli dan professional

5 "harapan itu masih ada" adalah motto yang sering disebut dalam iklan PKS

Page 80: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

6 Saya Percaya dengan apa yang disampaikan maka saya akan memilih PKS

7 Jika saya tahu partai politik selain PKS terlibat korupsi saya akan memilih PKS

8 Saya percaya PKS adalah partai bersih dari korupsi

9 Saya percaya bahwa PKS akan membawa perubahan

10 Saya percaya apa yang disampaikan dalam iklan PKS adalah kenyataan

11 Saya tetap yakin dengan PKS walaupun banyak pilihan lain

17 PKS adalah Singkatan dari Partai Keadilan Sejahtera

13 Saya tahu PKS adalah Partai yang Bersih dari korupsi

14 Saya tahu PKS adalah Legislatif yang bersih dari skandal anggota dewan

15 Saya tahu PKS adalah partai yang peduli dengan rakyat

16 Saya tahu PKS adalah partai islam

17 Menurut saya Anggota DPR dari PKS adalah partai yang berani mengembalikan uang suap dan garatifikasi

18 "Contreng pojok kanan atas" sering disebut dalam iklan

19 Saya tidak tahu iklan itu adalah iklan PKS

20 Saya tidak ingat PKS ketika melihat iklan partai politik lain

21 Saya tidak talm PKS adalah Partai peserta pemilu

22 PKS adalah Partai nomor urut 16

23 Saya tidak tahu logo PKS

24 Saya tahu logo PKS bukan dari iklan di televisi

25 Saya tidak ingin memilih PKS karena tidak percaya dengan janji politik PKS

26 Saya tidak akan memilih partai manapun

27 Saya tidak memilih PKS karena tidak tertarik dengan iklan PKS

28 Saya tidak percaya dengan PKS karena itu hanya janji manis saja

29 Saya percaya jika PKS bukan pilihan terbaik saya

Page 81: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

30 PKS sama dengan partai lain yang obral janji saja

31 Saya lebih percaya iklan GERINDRA

32 Saya tidak tahu PKS adalah partai yang bersih dari koruosi

33 Saya tidak tahu dewan legislatif bersih dari skandal dewan pada periode 2004-2009

34 Saya tidak tahu PKS adalah partai yang peduli dengan rakyat

35 Saya tidak tahu PKS adalah partai islam

Menurut saya PKS sama dengan partai lain yang tergoda 36 dengan uang suap dan korupsi

37 "Contreng gambar paling bawah"sering disebut dalam iklan PKS

Page 82: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Lampiran Uji Validasi Efek Kognitif

Correlations

Correlations Correlations

VAR00001 VAR00058 VAR00002 VAR00058 'AR00001 Pearson Correlation 1 .188 VAR00002 Pearson Correlation 1 .664*'

Sig. (2-tailed) .428 Sig. (2-tailed) .001

N 20 20 N 20 20

'AR00058 Pearson Correlation .188 1 VAR00058 Pearson Correlation .664* 1

Sig. (2-tailed) .428 Sig. (2-tailed) .001

N 20 20 N 20 20

••. Correlation is siQnificant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations

Correlations VAR00003 VAR00058

'AR00003 Pearson Correlation 1 .487• VAR00004 VAR00058

Sig. (2-tailed) .030

N 20 20

VAR00004 Pearson Correlation 1 -.167

Sig. (2-tailed) .482

'AR00058 Pearson Correlation .487* 1 N 20 20

Sig. (2-tailed) .030 N 20 20

VAR00058 Pearson Correlation -.167 1

Sig. (2-tailed) .482

*.Correlation is siQnificant at the 0.05 level (2-tailed). N 20 20

Correlations Correlations

VAR00005 VAR00058 VAR00006 VAR00058 'AR00005 Pearson Correlation 1 .493* VAR00006 Pearson Correlation 1 .222

Sig. (2-tailed) .027 Sig. (2-tailed) .347 N 20 20 N 20 20

'AR00058 Pearson Correlation .493* 1 VAR00058 Pearson Correlation .222 1 Sig. (2-tailed) .027 Sig. (2-tailed) .347 N 20 20 N 20 20

'. Correlation is siQnificant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00007 VAR00058 VAR00008 VAR00058 AR00007 Pearson Correlation 1 .478* VAR00008 Pearson Correlation 1 .511·

Sig. (2-tailed) .033 Sig. (2-tailed) .021 N 20 20 N 20 20

'AR00058 Pearson Correlation .478* 1 VAR00058 Pearson Correlation .511· 1 Sig. (2-tailed) .033 Sig. (2-tailed) .021 N 20 20 N 20 20

•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00009 VAR00058 VAR00010 VAR00058 AR00009 Pearson Correlation 1 .282 VAR00010 Pearson Correlation 1 .857**

Sig. (2-tailed) .228 Sig. (2-tailed) .000

N 20 20 N 20 20 AR00058 Pearson Correlation .282 1 VAR00058 Pearson Correlation .857*' 1

Page 83: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Correlations Correlations

VAR00011 VAR00058 JAR00012 ~AR00058 AR00011 Pearson Correlation 1 .593" VAR0001; Pearson Correla ti 1 -.361

Sig. (2-tailed) .006

N 20 20

AR00058 Pearson Correlation .593 .. 1

Sig. (2-tailed) .118

N 20 20

Sig. (2-tailed) .006 VAR0005! Pearson Correlati -.361 1

N 20 20 Sig. (2-tailed) .118

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 20 20

Correlations Correlations

VAR00013 VAR00058 VAR00014 VAR00058 AR00013 Pearson Correlation 1 .776• VAR00014 Pearson Correlation 1 .784"

Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000

N 20 20 N 20 20

AR00058 Pearson Correlation . 116· 1 VAR00058 Pearson Correlation .784 • 1

Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000

N 20 20 N 20 20

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00015 VAR00058 VAR00016 VAR00058 AR00015 Pearson Correlation 1 .729*"' VAR00016 Pearson Correlation 1 .637"

Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .003

N 20 20 N 20 20

'AR00058 Pearson Correlation .729" 1 VAR00058 Pearson Correlation .637' 1

Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-tailed) .003

N 20 20 N 20 20

". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00017 VAR00058 VAR00018 VAR00058 'AR00017 Pearson Correlation 1 .601*"' VAR00018 Pearson Correlation 1 .685 ..

Sig. (2-tailed) .005 Sig. (2-tailed) .001

N 20 20 N 20 20 'AR00058 Pearson Correlation .601* 1 VAR00058 Pearson Correlation .6a5· 1

Sig. (2-tailed) .005 Sig. (2-tailed) .001 N 20 20 N 20 20

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00019 VAR00058 VAR00020 VAR00058 'AR00019 Pearson Correlation 1 .664* VAR00020 Pearson Correlation 1 .634·

Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .003 N 20 20 N 20 20

'AR00058 Pearson Correlation .664' 1 VAR00058 Pearson Correlation .634" 1 -· ·- . -· -· -

Page 84: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Correlations Correlations

VAR00021 VAR00058 VAR00022 VAR00058 to0021 Pearson Correlation 1 .612*' VAR00022 Pearson Correlation 1 -.054

Sig. (2-tailed) .004 Sig. (2-tailed) .821

N 20 20 N 20 20

t00058 Pearson Correlation .612·· 1 VAR00058 Pearson Correlation -.054 1

Sig. (2-tailed) .004 Sig. (2-tailed) .821

N 20 20 N 20 20

'.Correlation is sianificant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00023 VAR00058 VAR00024 VAR00058 100023 Pearson Correlation 1 -.055 VAR00024 Pearson Correlation 1 -.288

Sig. (2-tailed) .818 Sig. (2-tailed) .218 N 20 20 N 20 20

100058 Pearson Correlation -.055 1 VAR00058 Pearson Correlation -.288 1 Sig. (2-tailed) .818 Sig. (2-tailed) .218 N 20 20 N 20 20

Correlations Correlations

VAR00025 VAR00058 VAROD026 VAR00058 :00025 Pearson Correlation 1 .682*~ VAR00026 Pearson Correlation 1 -.127

Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .594 N 20 20 N 20 20

:00058 Pearson Correlation .682* 1 VAR00058 Pearson Correlation -.127 1 Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .594 N 20 20 N 20 20

. Correlation is sianificant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations

Correlations VAR00028 VAR00058

VAR00027 VAR00058 VAR00028 Pearson Correlation 1 .735" :00027 Pearson Correlation 1 -.007

Sig. (2-tailed) .976 Sig. (2-tailed) .000 N 20 20

N 20 20 VAR00058 Pearson Correlation .735"' 1 :00058 Pearson Correlation -.007 1

Sig. (2-tailed) .976 Sig. (2-tailed) .000 N 20 20

N 20 20 ••.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00029 VAR00058 :00029 Pearson Correlation 1 .546" VAROD030 VAR00058

Sig. (2-tailed) .013 N 20 20

VAR00030 Pearson Correlation 1 .719"

Sig. (2-tailed) .000

00058 Pearson Correlation .546· 1 N 20 20

Sig. (2-tailed) .013 N 20 20

VAR00058 Pearson Correlation .719" 1

Sig. (2-tailed) .000

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). N 20 20

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 85: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Correlations Correlations

VAR00041 VAR00058 VAR00042 VAR00058 l\R00041 Pearson Correlation 1 -.050 VAR00042 Pearson Correlation 1 .659·

Sig. (2-tailed) .834 Sig. (2-tailed) .002 N 20 20 N 20 20

l\R00058 Pearson Correlation -.050 1 VAR00058 Pearson Correlation .659. 1 Sig. (2-tailed) .834 Sig. (2-tailed) .002 N 20 20 N 20 20

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00043 VAR00058 l\R00043 Pearson Correlation 1 .545. VAR00044 VAR00058

Sig. (2-tailed) .013

N 20 20

VAR00044 Pearson Correlation 1 .690.

Sig. (2-tailed) .001

l\R00058 Pearson Correlation .545. 1 N 20 20

Sig. (2-tailed) .013

N 20 20

VAR00058 Pearson Correlation .690 .. 1 Sig. (2-tailed) .001

•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). N 20 20

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00045 VAR00058 l\R00045 Pearson Correlation 1 .494. VAR00046 VAR00058

Sig. (2-tailed) .027

N 20 20

VAR00046 Pearson Correlation 1 .400 Sig. (2-tailed) .080

l\R00058 Pearson Correlation .494. 1 N 20 20

Sig. (2-tailed) .027 N 20 20

VAR00058 Pearson Correlation .400 1 Sig. (2-tailed) .080

•.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). N 20 20

Correlations Correlations

VAR00048 VAR00058 VAR00047 VAR00058 VAR00048 Pearson Correlation 1 .594 ..

l\R00047 Pearson Correlation 1 .556•

Sig. (2-tailed) .011 Sig. (2-tailed) .006 N 20 20

N 20 20 VAR00058 Pearson Correlation .594. 1 l\R00058 Pearson Correlation .556. 1

Sig. (2-tailed) .011 Sig. (2-tailed) .006 N 20 20

N 20 20

•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ••.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VAR00049 VAR00058 l\R00049 Pearson Correlation 1 .675•

Sig. (2-tailed) .001

N 20 20

VAR00050 VAR00058 VAR00050 Pearson Correlatio 1 .s29•

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

l\R00058 Pearson Correlation .675. 1 VAR00058 Pearson Correlatio .a29• 1

Page 86: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Correlations Correlations

VAR00051 VAR00058 VAR00052 VAR00058

VAR00051 Pearson Correlation 1 .152 VAR00052 Pearson Correlation 1 .342

Sig. (2-tailed) .523 Sig. (2-tailed) .140

N 20 20 N 20 20

VAR00058 Pearson Correlation .152 1 VAR00058 Pearson Correlation .342 1

Sig. (2-tailed) .523 Sig. (2-tailed) .140

N 20 20 N 20 20

Correlations Correlations

VAR00053 VAR00058 VAR00054 VAR00058 VAR00053 Pearson Correlation 1 -.141 VAR00054 Pearson Correlation 1 .714*'

Sig. (2-tailed) .554 Sig. (2-tailed) .000 N 20 20 N 20 20

VAR00058 Pearson Correlation -.141 1 VAR00058 Pearson Correlation .714. 1 Sig. (2-tailed) .554 Sig. (2-tailed) .000 N 20 20 N 20 20

••. Correlation is sianificant at the 0.01 level 12-tailed\. Correlations

Correlations VAR00055 VAR00058

vAR00055 Pearson Correlation 1 .433 Sig. (2-tailed) .056 N 20 20

VAR00056 VAR00058 VAR00056 Pearson Correlation 1 .576 ..

Sig. (2-tailed) .008

vAR00058 Pearson Correlation .433 1 Sig. (2-tailed) .056 N 20 20

N 20 20 VAR00058 Pearson Correlation _575• 1

Sig. (2-tailed) .008 N 20 20

Correlations ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

VAR00057 VAR00058 VAR00057 Pearson Correlation 1 .292

Sig. (2-tailed) .211 N 20 20

VAR00058 Pearson Correlation .292 1 Sig. (2-tailed) .211 N 20 20

Keterangan : V AR00058 =TOTAL

Page 87: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

Lampiran Kategori Responden

No SKOR Agama Res on den lntensitas

1 45 117 2 47 113 3 46

58 Hindu 5 50 6 49 115 7 42 115 8 57 9 51

54 Kristen 48 49 Kristen

13 58 14 62 120 15 57 118 16 61 115 17 70 114 18 61 19 69

62 Kristen 62 Kristen 60 Kristen 49 Kristen 43 51 56 46 46 51 44 44 37

33 47 34 50 109 35 50 113 36 49 112 37 50 120 38 45 97 39 43 100 40 57 113 41 49 110 42 49 126 43 50 112

Page 88: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

50 Kristen 45 49 46 50 120 47 45 122 48 69 117 49 58 115 50 69 165 51 74 127

67 51 Kristen

54 49 55 50 181 56 45 113 57 43 117 58 56 109 59 49 118 60 49 127 61 58 62 53

65 Kristen 44 Kristen 50 49 42 Kristen

68 57 69 51 70 54 100 71 48 130 72 49 116 73 58 122 74 65 121 75 71 143 76 55 141 77 63 125 78 59

44 Kristen 50 Kristen

Page 89: Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1019/1/DWITA... · LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: f I I . Skripsi

YAYASAN BINA DHARMA

SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA BINA DHARMA JI. Raya Ciracas No. 39 - Ciracas, Jakarta Timur 13740, Telp.: 3712207

SURAT KETERANGAN No:/J',2 /-1.851.5/2009

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

Jabatan

Menerangkan bahwa :

Nama

NomorPokok

Jurnsan

Konsentrasi

Pergurnan TiPggi

: Tohiran, S.Pd.

: Kepala SMA Bina Dharma

: DWITA YUSWANDARI

: 105051102002

: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KP!) VIII

: Jurnalistik

: Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Adalah benar nama tersebut telah melaksanakan penelitian di SivfA Bina Dharma pada tanggal

I April 2009 dengan judul Skripsi : "Intensitas Menonton Iklan Partai Keadilan Sejahtera di

Televisi Terhadap Efok Kognitif Pernilih Pemula di SMA Bina Dharma".

Demikian surat ketera.ngan ini dibuat, agar dipergunakan sebagaimana mestinya .

.....--:;;:--:;:;;--.,Iata111:a, 2 April 2009

BinaDharma