skripsi pengelolaan prapanen, panen dan pascapanen …

81
SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN HORENSO (Spinacia Oleraceae Linnaeaus) DI CHUOH ENGEI Co., L.td, HOKKAIDO, JEPANG Nur Faizah 11160920000095 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M/ 1442 H

Upload: others

Post on 25-Mar-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

SKRIPSI

PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN

TANAMAN HORENSO (Spinacia Oleraceae Linnaeaus)

DI CHUOH ENGEI Co., L.td, HOKKAIDO, JEPANG

Nur Faizah

11160920000095

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M/ 1442 H

Page 2: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN

TANAMAN HORENSO (Spinacia Oleraceae Linnaeaus)

DI CHUOH ENGEI Co., L.td, HOKKAIDO, JEPANG

Nur Faizah

11160920000095

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada

Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M/ 1442 H

Page 3: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pengelolaan Prapanen, Panen dan Pascapanen Tanaman

Horenso (Spinacia Oleraceae Linnaeaus) di Chuoh Engei Co., L.td, Hokkaido,

Jepang’’ yang ditulis oleh Nur Faizah NIM 11160920000095, telah diuji dan

dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Rabu, 17 Februari 2021. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Program Studi Agribisnis.

Menyetujui,

Penguji I

Junaidi, M.Si

NIP. 196605082014111004

Penguji II

Titik Inayah, M.Si

Pembimbing I

Dr. Ir. Siti Rochaeni, M.Si.

NIP. 19620308 198903 2 001

Pembimbing II

Rizki Adi Puspita Sari, MM.

NIP. 19780329 200701 2 015

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud.

NIP. 19690404 200501 2 005

Ketua

Program Studi Agribisnis

Dr. Ir. Siti Rochaeni, M.Si.

NIP. 19620308 198903 2 001

Page 4: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Februari 2021

Nur Faizah

11160920000095

Page 5: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Nur Faizah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tinggal : Jakarta, 14 Oktober 1998

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Komplek Atsiri Permai,

Jl. Kenanga VIII Blok G No. 9

RT 15/RW 12, Citayam, Desa

Ragajaya, Kec. Bojonggede, Kab.

Bogor 16922

No. Telp : 085792900381

Email : [email protected]

Riyawat Pendidikan

2004-2005 : SDS Pelita Jati Padang

2005-2010 : SDS Pelita Atsiri Permai

2010-2013 : SMPN 2 Bojonggede

2013-2016 : MAN 1 Bogor

2016-2020 : S1 Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pengalaman Organisasi

2012-2015 : Anggota Pramuka MAN 1 Bogor, Div Kegiatan

Operasional (Giat Op)

2012-2015 : Anggota OSIS MAN 1 Bogor

2016-2020 : Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis

Pengalaman Kerja

Februari-Juli 2019 : Asisten Laboratorium Ilmu Tanaman

Mei-September 2019 : Tutor Bimbingan Belajar Practical Education

Center divisi Depok

September-Oktober 2019 : Praktik Kerja Lapang di PT. Pemalang Agro

Wangi, Cibubur, Jakarta Timur

Maret-Oktober 2020 : Internship di Chuoh Engei, Hokkaido, Jepang

Page 6: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

RINGKASAN

Nur Faizah, Pengelolaan Prapanen, Panen dan Pascapanen Tanaman Horenso

(Spinacia Oleraceae Linnaeaus) di Chuoh Engei Co., L.td, Hokkaido, Jepang.

Dibawah bimbingan Siti Rochaeni dan Rizki Adi Puspita Sari.

Kegiatan Magang dilaksanakan di perusahaan salah satunya sebagai

penghasil produk Hortikultura dengan nama Chuoh Engei sejak 3 Maret sampai

dengan 31 Oktober 2020. Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan

pengalaman dan kemampuan dari segi teknis serta kemampuan Manajerial dalam

budidaya pertanian di Jepang serta pengelolaan perusahaan pertanian Jepang yang

dikenal dengan etos kerja yang tinggi secara umum. Secara khusus kegiatan

penelitian ini untuk mempelajari proses pengelolaan prapanen, panen dan pascapanen

dari komoditas Bayam Jepang atau Horenso. Metode yang digunakan adalah metode

langsung dan tidak langsung. Metode langsung dilaksanakan dengan melakukan

pengamatan secara langsung di lapang dan mengikuti semua lini proses teknis

budidaya tanaman horenso mulai dari penanaman hingga pascapanen. Metode tidak

langsung diperoleh dari data sekunder berupa arsip perusahaan, laporan perusahaan,

dan studi pustaka. Budidaya serta pengelolaan panen dan pascapanen tanaman

horenso di perusahaan Chuoh Engei sudah dilakukan dengan baik. Hal tersebut

ditunjukkan dengan hasil produksi yang optimum dan telah memenuhi standar

perusahaan pada beberapa parameter yang diamati yaitu kondisi lingkungan tumbuh,

pertumbuhan dan perkembangan tanaman, umur panen, kegiatan produksi panen,

serta standar mutu panen. Distribusi pemasaran tanaman horenso di perusahaan

Chuoh Engei dilakukan melalui organisasi asosiasi petani Jepang yang di arahkan

untuk di distribusikan di pasar kanona dan pasar besar yang memang dijadikan

tempat pengiriman produk dengan wilayah lebih luas dibandingkan pasar kanona.

Kata Kunci : horenso, prapanen, panen, pascapanen, kriteria panen.

Page 7: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena atas

berkat rahmat dan ridho-Nya, Skripsi yang berjudul “Pengelolaan Prapanen, Panen

dan Pascapanen Bayam Jepang (Spinacia Oleraceae Linnaeaus) di Chuoh Engei,

Co., L.td Hokkaido, Jepang” ini dapat di selesaikan di waktu yang tepat. Shalawat

dan salam senantiasa penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad

Shallallah’Alayhi wa Sallam, semoga kita semua memperoleh syafa’at dari beliau.

Penulis menyadari banyak proses yang harus dilalui dalam perkuliahan

hingga pada akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu

persyaratan akademis dalam menyelesaikan program studi Strata-1 Agribisnis di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada pembuatannya, penulis

memperoleh banyak bantuan dan doa dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu

pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Ir. Siti Rochaeni, M.Si. dan Ibu Rizki Adi Puspita Sari, MM. selaku

Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Agribisnis yang telah

memberikan fasilitas dalam setiap pelaksanaan tahapan penyelesaian skripsi

ini serta merangkap sebagai dosen pembimbing I dan II yang telah

membimbing, memberikan arahan, dan saran guna mendukung untuk kemajuan

skripsi saya.

2. Bapak Junaidi, M.Si dan Ibu Titik Inayah, M.Si selaku dosen penguji I dan II

yang telah bersedia memberikan waktunya dalam sidang munaqosah dan

Page 8: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

viii

memberikan masukan serta mengarahkan penulis dalam perbaikan penulisan

skripsi ini.

3. Kedua orang tua saya tercinta Bapak Muhyadi, S.Sos, MM dan Ibu Nur

Fuadaqiah, S.Ag berkat doa, bimbingan, motivasi, dan kasih sayang yang

diberikan sehingga tugas akhir program studi Strata-1 penulis dapat selesai.

4. Kakak-kakak dan Adik-adik tersayang Nurwahidah Choirunnisa, Syuaib

Abdul Halim, BS, M.Phil, Nur Fatimah Zahra, dan Nur Shofwatul Widad

Adzkia yang telah memberikan dukungan moral maupun materil.

5. Mr. Masato Kuwayama selaku pimpinan perusahaan Chuoh Engei serta Mrs.

Reiko Kuwayama, Kotaro Kuwayama, Takuma Kuwayama, Fujikawa

Yoshisada, Nami Kuwayama dan Hiroto Watanabe selaku staf perusahaan

yang senantiasa memberikan dukungan, arahan dan informasi-informasi terkait

kegiatan magang berlangsung.

6. Phan Minh Tu, Fin, Yamashita, Sasaki, Kawazaki, Takasu, Haruka, Satou,

Kirihatta, Noumura, Nita, Chida, Machida, Toyota, Nishioka dan seluruh

rekan kerja di Chuoh Engei yang senantiasa mendukung penulisan laporan,

memberikan warna dan semangat baru, serta mengajarkan arti keluarga baru

yang penuh dengan toleransi.

7. PT. Kibo yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan pada penulis

untuk melakukan magang di Jepang serta selalu memberikan arahan,

dukungan serta informasi terkait kegiatan magang.

Page 9: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

ix

8. Seluruh dosen dan staf Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu,

pelajaran serta pengalaman selama penulis menjalani perkuliahan.

9. Ratdin, Iyum, Fia, Alifa, Wulan, Laras, Anggun, Utari, Sisilia, ka Novyatun,

ka Attia, Lifia, Putri, Avifa, Winda, Latifah dan Fitri untuk indahnya

persahabatan dan persaudaraan yang terjalin, serta dukungan motivasi

sebagai tempat bertukar pikiran dari awal perencanaan penelitian hingga

selesai.

10. Teman-teman, kakak-kakak senior Agribisnis UIN Jakarta, khususnya

angkatan 2016 yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada

penulis selama masa perkuliahan hingga selesai.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam pembuatan skripsi ini,

Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini bermanfaat serta dapat menambah

wawasan bagi penulis dan pada umumnya bagi pembaca.

Jakarta, Februari 2021

Penulis

Page 10: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

x

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….… vii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4

2.1 Horenso (Spinacia Oleraceae Linnaeaus) ......................................... 4

2.2 Budidaya Horenso ...............................................................................7

2.3 Panen dan Pascapanen Horenso.......................................................... 9

2.4 Rumah Kaca ............................... ....................................................... 10

BAB III METODE ................................................................................................ 12

3.1 Lokasi dan Waktu ............................................................................... 12

3.2 Metode Pelaksanaan ........................................................................... 12

3.3 Pengamatan dan Pengumpulan Data .................................................. 14

3.4 Metode Pengolahan Data ....................................................................16

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI ............................................................ 17

4.1 Sejarah Perusahaan Chuoh Engei ....................................................... 17

4.2 Letak Geografis dan Wilayah Administratif ...................................... 19

4.3 Keadaan Iklim dan Tanah ...................................................................20

4.4 Luas Areal dan Tata Guna Lahan ....................................................... 23

Page 11: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

xi

4.5 Keadaan Tanaman Produksi .............................................................. 25

4.6 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan ......................................... 26

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 30

5.1 Pengelolaan Prapanen Tanaman Horenso di Chuoh Engei ................. 30

5.2 Pengelolaan Panen Tanaman Horenso di Chuoh Engei....................... 43

5.3 Pengelolaan Pascapanen Tanaman Horenso di Chuoh Engei............ 46

5.4 Aspek Manajerial................................................................................. 51

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 55

6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 55

6.2 Saran .................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 57

LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 61

Page 12: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Kandungan Nutrisi Tanaman Horenso …….…………………...……… 6

2. Rata-rata Kondisi Lingkungan Rumah Kaca Periode Pertumbuhan Mei-

Oktober 2019………..………………………………………………...… 41

3. Pertumbuhan Fase Vegetatif Horenso Periode Pertumbuhan Mei Hingga

Oktober 2020……………………………………………………………. 42

4. Kriteria Sortasi Horenso Perusahaan Chuoh Engei…………………….. 47

5. Penjualan Horenso Pada Bulan Juni Hingga Oktober di Chuoh Engei

Tahun 2020 ……………………………………………………………… 53

Page 13: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Tanaman Horenso Setelah Panen.……………………………………… 4

2. Kantor Utama Chuoh Engei Tampak Depan…………………………… 17

3. Peta Lokasi Perusahaan Chuoh Engei, Hokkaido, Jepang …………….. 19

4. Rata-rata Suhu Bulanan Tahun 2019-2020 Kota Eniwa………….…….. 21

5. Rata-rata Curah Hujan Bulanan Tahun 2019-2020 Kota Eniwa………... 22

6. Tata Letak Areal dan Guna Lahan Perusahaan………………………….. 23

7. Tampak Atas Rumah Kaca Kecil (A) dan Rumah Kaca Besar (B) …….. 24

8. Struktur Staf Perusahaan Chuoh Engei …………………………………. 26

9. Mesin Tractor Rotary Untuk Pengolahan Tanah ……………………….. 31

10. Pestisida (a) dan Benih Horenso (b)……………………………………. 32

11. a. Alat Penanaman Manual Horenso

b. Tampak Lahan yang Sudah ditanami Benih Horenso………………... 34

12. Alat Proses Penyiraman Tanaman (a. Mesin pompa air tanah untuk

mengalirkan air pada setiap pipa; b. Alat sprinkler sebagai irigasi curah;

c. Alat pengatur waktu pada air yang terhubung; d. Pipa dan selang

pembuangan air yang tersisa dari penyiraman……………………….….. 36

13. Tanaman Horenso Terdapat Hama (a) dan Horenso yang Sehat (b) ……. 39

14. Kegiatan Pemanenan Horenso di Rumah Kaca………………………….. 45

15. Kegiatan Penimbangan dan Pengemasan………………………………… 49

16. Kegiatan Pembersihan Lahan Rumah Kaca ……………………………... 50

17. Tampak Depan Pasar Kanona dan Kegiatan didalam Pasar …………...… 54

Page 14: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Tampak Depan Papan Nama Perusahaan Chuoh Engei……………….. 61

2. Data Iklim Kota Eniwa, Jepang (1981-2010)…………………………… 62

3. Pembagian Lahan Terbuka dan Lahan Pada Rumah Kaca …………….. 63

4. Jadwal Penanaman, Pemeliharaan dan Panen Horenso ………………… 64

5. Sarana dan Prasarana di Perusahaan Chuoh Engei ……………………... 65

6. Data Pengamatan Pertumbuhan Vegetatif Horenso Sebelum diolah……. 67

Page 15: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Horenso (Spinacia Oleraceae Linnaeaus) merupakan salah satu komoditas

hortikultura dengan nilai ekonomis yang tinggi. Jepang merupakan negara dengan

sistem pertanian yang maju dengan segala teknologi yang mumpuni sehingga

memudahkan petani untuk terus menghasilkan produk yang dibutuhkan. Sistem

penanaman horenso di Jepang, sebagian besar dibudidayakan dalam rumah kaca.

Budidaya di rumah kaca dapat menjaga produksi dan kualitas produk secara konsisten

dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Selain itu, budidaya rumah kaca memiliki

teknologi yang memungkinkan petani untuk mengatur kondisi iklim seperti suhu,

kelembapan, cahaya dan angin sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga tanaman

dapat berproduksi secara optimum (Lin dan Saltveit, 2012:57-68).

Tanaman horenso di Jepang menjadi salah satu komoditas yang dinilai

sangat prospektif karena harganya yang tinggi dengan usia panen yang singkat dan

teknik budidaya yang relatif mudah. Horenso diminati oleh konsumen selain rasanya

enak, lunak dan dapat melancarkan pencernaan juga diperkuat dengan gaya hidup

masyarakat Jepang yang menjaga asupan makanan dengan mengedepankan kesehatan

untuk mendapatkan gizi yang lengkap. Menurut data dari Organization for Economic

and Development tahun 2009 hanya 3,3% masyarakat Jepang tergolong mengalami

obesitas dan jika dibandingkan dengan negara lain angka obesitas dapat mencapai

30%. Salah satu manfaat tanaman berdaun hijau ini untuk kesehatan tubuh manusia

Page 16: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

2

karena mengandung banyak mineral dan vitamin yang tinggi seperti

askorbat, β-karoten, luiten, flavonoid, magnesium, folat, zat besi, kalium dan asam

lemak tak jenuh yang berguna untuk menyediakan antioksidan untuk daya tahan

tubuh (Mehta dan Belemkar, 2014:83-93). Sebuah penelitian juga menunjukkan

bahwa sayuran berdaun hijau, seperti bayam menurunkan bahaya diabetes di

kalangan perempuan (Bazzano et al, 2008: 1311-1317). Banyaknya manfaat serta

kaya akan zat gizi yang terkandung, membuat horenso diminati oleh konsumen

sehingga perlu diseimbangi dengan hasil produktivitas dari kegiatan prapanen,

pengelolaan panen dan pascapanen yang baik.

Presentase kehilangan hasil pada proses panen dan pascapanen sayuran produk

segar mencapai 40%-50% (Ditjen, 2013). Hal ini menjadi penting karena dapat

mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Kehilangan hasil ini pada umumnya

disebabkan oleh jaringan tanaman yang mengalami kematangan sehingga dapat

menurunkan kadar air, kerusakan mekanis, penguapan, berkembangnya mikroba dan

sesitivitas terhadap etilen (BBPP, 2015). Kehilangan hasil pada proses budidaya

tanaman dapat diatasi salah satunya dengan perencanaan panen dan pengelolaan

pascapanen yang dilakukan berupa teknik pengemasan yang sesuai. Kemasan yang

sesuai berguna untuk menjaga produk tetap dalam kualitas yang baik selama

transportasi hingga sampai ke tangan konsumen. Kemasan juga dapat meningkatkan

nilai tambah produk serta menjadi pembeda dengan produk saingan dari perusahaan

lain.

Page 17: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat disusun rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tahapan prapanen tanaman horenso pada perusahaan Chuoh Engei?

2. Bagaimana pengelolaan panen tanaman horenso pada perusahaan Chuoh Engei?

3. Bagaimana pengelolaan pascapanen Tanaman horenso pada perusahaan Chuoh

Engei?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tahapan prapanen tanaman horenso pada perusahaan Chuoh Engei.

2. Mengetahui pengelolaan panen tanaman horenso pada perusahaan Chuoh Engei.

3. Mengetahui pengelolaan pascapanen tanaman horenso pada perusahaan Chuoh

Engei.

Page 18: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Horenso (Spinacia Oleraceae Linnaeaus)

Horenso atau bayam jepang (Spinacia Oleraceae Linnaeaus) adalah sayuran

yang dimakan daunya dari jenis genus Spinacia dan termasuk dalam jenis sayuran

dataran tinggi dengan umur panen yang singkat, yaitu 30-35 hari setelah tanam.

Klasifikasi tanaman Horenso yaitu berasal dari dunia Plantae, Divisi Magnoliophyta,

Class Magnoliopsida, Ordo Caryophyttales, Family Amaranthaceae, Genus Spinacia

serta Species C.oleracea L (Wikipedia, 2007). Spinasi di kelompokkan sebagai

tanaman berumah dua yang tidak sepenuhnya benar, karena terdapat variasi tipe

kelamin. Tipe tanaman terdiri atas jantan, betina, atau sekaligus jantan betina, tingkat

keberumah-satuan (monociousness) dipengaruhi secara genetik dan lingkungan.

Bunga hermaprodit atau berkelamin ganda terkadang juga terlihat (Decoteu, 2000).

Perkecambahan benih horenso optimum berlangsung lebih baik pada suhu rendah

dari pada suhu tinggi, pertumbuhan benih yang dikehendaki adalah pada suhu 20oC

(Leafforlife, 2005).

Gambar 1. Tanaman Horenso Setelah Panen

Page 19: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

5

Sistem perakaran spinasi terdiri atas banyak akar serabut lateral dangkal,

berkembang menjadi akar tunggang gemuk yang memiliki beberapa akar lateral

besar. Kemudian setelah fase kecambah, tanaman mencapai pola pertumbuhan roset

dengan banyak daun berdaging yang melekat pada batang pendek. Bentuk lembar

daun berkisar dari bulat telur atau mendekati segitiga panjang dan bentuk kepala

panah sempit dan berbentuk primitif. Sembir daun rata atau bergelombang dan

permukaan daun rata, agak keriput, hingga sangat keriput. Tangkai daun biasanya

sama panjang dengan lebar daun, dan sering menjadi berongga ketika daun telah

berkembang penuh. Pola pertumbuhan daun beragam dimulai dari merayap hingga

tegak, sebagian dipengaruhi oleh jarak tanam, kemiringan dan kerapatan pada

penanaman. (Rubatzky dan Yamaguchi,1998).

Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya

horenso yang sudah tinggi karena dapat merobohkan tanaman. Tanaman horenso

cocok ditanam di dataran tinggi sebagai syarat pertumbuhannya dengan curah hujan

bisa mencapai lebih dari 1.500 mm/tahun. Tanaman horenso reaktif dengan

ketersediaan air di dalam tanah sehingga membutuhkan air yang cukup untuk

pertumbuhannnya. Tanaman horenso yang kekurangan air akan terlihat layu dan

terganggu pertumbuhannya serta karena perakaranya dangkal, tanaman ini dapat

dengan mudah tercekam akibat kelembapan yang tidak mencukupi. Tanah yang

tergenang air juga membawa pengaruh buruk pada tanaman (Decoteu, 2000) karena

jika kadar air terlalu banyak akan mengakibatkan tumbuhnya jamur dan hama

meningkat. Penanaman horenso di Jepang mempunyai produktivitas yang tinggi yaitu

Page 20: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

6

pada musim gugur bulan September-November karena suhu yang sejuk dan cocok

untuk pertumbuhan horenso. Kandungan gizi per 100 gram bayam jepang dan bayam

lokal secara rinci terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Gizi Bayam Jepang dan Bayam Lokal per 100 gram

Kandungan Gizi Jumlah

Bayam Jepang (Horenso) Bayam Lokal

Kalori (kcal) 23,00 36,00

Lemak Jenuh (g) 0,10 1,50

Lemak tak jenuh ganda (g) 0,20 2,80

Lemak tak jenuh tunggal (g) 0,00 1,70

Kolesterol (mg) 0,00 0,00

Natrium (mg) 79,00 4,00

Kalium (mg) 558,00 508,00

Karbohidrat (g) 3,60 65,00

Serat pangan (g) 2,20 7,00

Gula (g) 0,40 1,70

Protein (g) 2,90 14,00

Vitamin A (IU) 9377,00 6090,00

Kalsium (mg) 99,00 159,00

Vitamin D (IU) 0,00 0,00

Vitamin B12 (µg) 0,00 0,00

Vitamin C (mg) 28,10 4,20

Zat besi (mg) 2,70 7,60

Vitamin B6 (mg) 0,20 0,60

Magnesium (mg) 79,00 248,00

Sumber: Fatimah (2009) dan Suwardi (2011)

Tabel 1 menjelaskan bahwa kedua jenis bayam sama-sama mengandung gizi yang

cukup tinggi. Namun bayam jepang mengandung kalori, jumlah lemak, dan gula yang

dimiliki jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayam lokal. Hal ini sangat baik

untuk mengurangi resiko terkena diabetes bahkan bagi penderita diabetes sebagai

salah satu sayuran yang dapat di konsumsi. Selain itu, kandungan gizi tertinggi yang

Page 21: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

7

juga terdapat pada bayam jepang yaitu natrium (79 mg), kalium (558 mg), vitamin A

(6715 UI), dan vitamin C (28,1 mg). Menurut Eka Febrianty (2016) kandungan gizi

dalam horenso yang tinggi sangat baik bagi tubuh terutama bagi balita dan anak-anak

dalam masa pertumbuhan.

2.2 Budidaya Horenso

Budidaya Horenso (Spinachia Oleracea L) dapat dilakukan didalam ladang

terbuka dan rumah kaca. Menurut (Decoteu, 2000) Wilayah dataran tinggi merupakan

wilayah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman horenso dengan ketinggian tempat

yang baik yaitu ± 2000 mdpl. Teknik budidaya horenso menurut Susila (2006)

mempunyai beberapa tahap, kegiatan pertama yang dilakukan sebelum penanaman

adalah pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar. Pengolahan tanah untuk semua

jenis bayam hampir sama yaitu mengolah tanah dengan kedalaman efektif 25 cm.

Pemberian pupuk dasar dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Penanaman

benih ada yang langsung ditabur di lahan tanam dan ada juga yang disemaikan

terlebih dahulu selama tujuh hari untuk siap ditanam dilahan, penyemaian tanaman

horenso dirasa penting karena ukuran biji bayam yang kecil dan rentan jika ditanam

langsung di lahan. Penggunaan bibit horenso, petani komersial telah bereksperimen

dengan pembibitan untuk jarak tanam 5cm- 1-1,5 cm. 2 sampai 5 horenso ditanam di

lahan bedeng yang memiliki lebar 50-100 cm dapat membuat tanaman lebih sehat dan

mendapatkan pertumbuhan yang optimal (Respondek dan Zvalo, 2008). Tanaman

horenso termasuk peka terhadap pH tanah, jika pH tanah diatas 7 biasanya

Page 22: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

8

pertumbuhan daun-daun muda pucuk akan memucat putih kekuning-kuningan

mengalami klorosis. Sebaliknya pada pH dibawah 6 asam, pertumbuhan horenso akan

merana akibat kekurangan beberapa unsur sehingga pH tanah yang cocok adalah

antara 6-7.

Pemeliharaan tanaman horenso dilakukan pada bedengan dengan pencahayaan

sinar matahari yang cukup untuk mendukung proses fotosintesis dan pembentukan

daun. Aspek penting dalam pemeliharaan tanaman yaitu penyiangan, penggemburan,

dan pengendalian hama penyakit. Penyiangan dan pengemburan dilakukan 2 MST

dan selanjutnya dua minggu sekali, menurut Setiawan (2000) mengatakan bahwa

dosis pupuk kandang dalam tanaman semusim seperti palawija, sayuran, buah-buahan

sebagai pupuk dasar untuk budidaya organik sekitar 10 ton ha-1. Pemupukan dengan

nitrogen umumnya meningkatkan produksi spinasi yang ditanam selama musim

dingin karena rendahnya nitrifikasi pada suhu tanah yang rendah. Spinasi biasanya

dipupuk dengan baik untuk meningkatkan kerimbunanya, dan untuk mmenuhi

kebutuhan pertumbuhan yang sangat cepat, yang terjadi dalam waktu yang singkat

sebelum panen. Sekitar dua pertiga biomassa dihasilkan selama sepertiga terakhir

periode pertumbuhanya. Untuk memenuhi kebutuhan ini, penjadwalan pemupukan

yang tepat sangat diperlukan (Rubatzky dan Yamaguchi,1998).

Pemanenan dilakukan ketika tanaman telah mencapai ukuran yang layak

dipasarkan. Pemanenan dapat dilakukan paling cepat 35-50 HST. Sebagian besar

tanaman yang layak panen yaitu tanaman yang sudah memiliki 5-8 daun yang telah

tumbuh sempurna. Tanaman yang dijual segar umumnya dicabut dengan tangan atau

Page 23: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

9

dipotong dibawah pangkal batang. Beberapa tanaman utuh dibersihkan dari daun tua

dan diikat menjadi satu ikatan dan dikemas, namun tidak semua horenso yang

dipanen dijual dalam bentuk ikatan. Untuk meminimalkan kerusakan daun horenso

saat panen, sebaiknya pada sore hari supaya kesegaran tanaman tidak berkurang saat

dijual (Rubatzky dan Yamaguchi,1998).

2.3 Panen dan Pascapanen Horenso

Horenso merupakan komoditas hortikultura yang mudah rusak dan harus

dipasarkan dalam keadaan segar, oleh karena itu diperlukan penanganan panen yang

tepat. Pemanenan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memetik hasil pada tingkat

kematangan yang tepat dengan kerusakan dan kehilangan hasil yang sedikit serta

dilakukan secepat mungkin (Syadah, 2012). Waktu pemetikan atau pemanenan yang

tepat adalah pagi hari sebelum matahari bersinar atau sore hari setelah matahari

terbenam (Reid dan Jiang, 2012). Dalam pelaksanaan penanganan panen yang baik

dapat menekan kerusakan yang dapat terjadi, sehingga kriteria panen perlu

diperhatikan, kriteria panen menurut Mutiarawati (2007) menentukan waktu panen

yang tepat, waktu menentukan “kematangan” yang tepat dan saat panen yang sesuai

dapat dilakukan berbagai cara yaitu secara visual yaitu melihat dari warna, ukuran

dan bentuk, kemudian cara fisik dan cara komputasi dengan menghitung umur

tanaman sejak tanam serta yang terakhir cara kimia yaitu melakukan pengukuran

kandungan zat atau sneyawa yang ada dalam komoditas seperti kadar gula yang

terkandung.

Page 24: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

10

Pemanenan Horenso ini dilakukan dengan memotong pangkal batang hingga

ujung daun telah mencapai 26-28 cm. Ketika tanaman sudah dipotong dari akar,

kegiatan sortasi dan pengemasan harus dilakukan dengan segera agar meminimalisir

daun yang layu, terlebih kegiatan dilakukan dalam rumah kaca yang sedikit

memberikan suhu panas. Ketepatan manajemen panen seperti kriteria panen dan tata

cara panen dapat berbeda untuk setiap kebijakan perusahaan. Penggunaan alat-alat

untuk kegiatan panen dan pascapanen dapat meningkatkan efisiensi produksi seperti

penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit apabila menggunakan teknologi yang

baik. Tujuan dari penanganan pascapanen menurut Nyanjage et. al, (2005) adalah

untuk menyalurkan produk kepada konsumen dengan kualitas yang terjaga. Produsen

diharapkan dapat menjaga kualitas produk seperti warna daun, kesegaran, dan bentuk

sesuai kriteria perusahaan sebagai komponen kualitas dalam penanganan dan

pengemasan produk agar mencegah susut bobot, memperlambat perubahan kimiawi

yang tidak diinginkan, mencegah kontaminasi bahan asing dan mencegah kerusakan

fisik.

2.4 Rumah Kaca

Rumah kaca (Greenhouse) merupakan bangunan dengan struktur tertutup

untuk melindungi tanaman dari lingkungan yang kurang menguntungkan untuk

berproduksi. Rumah kaca mengumpulkan energi radiasi matahari yang akan

meningkatkan suhu dibagian interior. Pemilihan tipe rumah kaca disesuaikan dengan

sistem penanaman dan kondisi iklim seperti intensitas dan durasi cahaya, suhu, angin

Page 25: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

11

dan cuaca extreme (Jones, 2007). Kegiatan budidaya dalam rumah kaca

meminimalkan resiko tanaman terserang penyakit karena lingkungan dalam rumah

kaca terlindung dari lingkungan luar. Budidaya menggunakan rumah kaca sangat

cocok digunakan karena Jepang memiliki empat musim salah satunya dengan kondisi

iklim yang dingin dan kondisi angin yang dapat menyebabkan rusaknya tanaman,

sehingga petani di Jepang mayoritas menggunakan rumah kaca dalam membudidaya

tanaman umumnya dan khususnya produk hortikultura.

Terdapat lima faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman yaitu cahaya, suhu, udara, air dan nutrisi. Struktur rumah kaca dapat

mengendalikan kebutuhan cahaya, suhu dan pergerakan udara sementara itu sistem

produksi mengendalikan kebutuhan air dan nutrisi. Rumah kaca modern memiliki

teknologi pengendalian lingkungan secara otomatis (Lin dan Saltveit, 2012).

Penggunaan rumah kaca sebagai rumah tanaman akan berpengaruh terhadap iklim

mikro yang berbeda dengan lingkungan luar. Hal ini disebabkan terbatasnya

pertukaran udara dengan lingkungan luar dibandingkan dengan udara tanpa penutup,

sehingga mempengaruhi keseimbangan massa dan energi di dalam rumah kaca dan

terjadinya perubahan radiasi gelombang pendek menjadi radiasi gelombang panjang

oleh penutup rumah kaca yang menyebabkan kenaikan suhu udara di dalam rumah

kaca. Bentuk rumah kaca yang ideal untuk memaksimumkan transmisivitas radiasi

matahari adalah rounded, tetapi bentuk ini memiliki kekurangan dalam ukuran dan

penanaman yang menjadi terbatas karena relatif lebih pendek dibandingkan rumah

kaca pada tipe lain.

Page 26: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

BAB III

METODE

3.1 Lokasi dan Waktu

Kegiatan penelitian dan magang dilaksanakan di Perusahaan Chuoh Engei Co,

Ltd yang berlokasi di 164 Chuoh, Eniwa-shi, Hokkaido, Jepang. Pelaksanaan

kegiatan magang dilaksanakan dalam kurun waktu delapan bulan, terhitung sejak

tanggal 6 Maret hingga 31 Oktober 2020. Kegiatan dilakukan dengan sistem enam

hari kerja, setiap harinya sembilan jam kerja yang dimulai pukul 08:00 hingga 17:00.

Waktu jam istirahat pagi 15 menit, siang 60 menit, dan sore 15 menit, dan dapat

berubah disesuaikan dengan kondisi lingkungan kerja dan kegiatan yang sedang

berlangsung.

3.2 Metode Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan meliputi serangkaian kegiatan teknis produksi budidaya

horenso hingga penanganan hasil panen yang dilakukan sesuai dengan waktu dan

jadwal yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan. Penulis melakukan kegiatan

penelitian di perusahaan juga merangkap status sebagai karyawan perusahaan,

sehingga kegiatan yang dilakukan mengikuti jadwal kegiatan yang ada. Kegiatan

terdiri dari aspek teknis yang mencakup pengolahan media tanam, penanaman

menggunakan mesin tanam manual, pemeliharaan tanaman, pengendalain gulma,

pengendalian hama dan penyakit, serta pemanenan dan perlakuan pascapanen hingga

Page 27: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

13

produk siap dikirim. Kegiatan lain yang dilakukan yakni diskusi dengan presiden

direktur, para staf perusahaan, dan para karyawan perusahaan untuk memperoleh

informasi tentang pengelolaan produksi hingga pemasaran produk. Beberapa tahapan

kegiatan yang dilaksanakan antara lain:

1. Kegiatan Orientasi Lapangan

Kegiatan orientasi lapang yang dilakukan yaitu mengetahui mengenai semua

aktivitas yang dilakukan selama kegiatan magang berlangsung dan untuk mengetahui

fenomena yang ada di perusahaan guna keberlangsungan pembuatan laporan

penelitian penulis dengan mengetahui keadaan umum perusahaan seperti profil

perusahaan, tata letak areal perusahaan, sistem kerja yang diterapkan dan perkenalan

dengan para staf serta karyawan perusahaan.

2. Mengikuti Kegiatan Sebagai Karyawan

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama delapan bulan sebagai

karyawan yaitu mengikuti segala kegiatan yang telah ditentukan oleh perusahaan

berupa kegiatan aspek teknis umum sesuai dengan jadwal kegiatan perusahaan yang

berlangsung dalam satu tahun, kegiatan yang dilakukan sangat beragam seperti

kegiatan mulai dari penanaman benih hingga pemanenan produk serta proses

distribusi produk.

3. Pendamping Pemilik Perusahaan

Aspek yang dilaksanakan berupa kegiatan manajerial perusahan, antara lain

dengan mempelajari pengelolaan produksi dari proses pembibitan hingga pascapanen,

menganalisis kegiatan perusahaan, mempelajari sistem pemasaran, melakukan

Page 28: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

14

kunjungan ke salah satu tempat distribusi produk yang menjual langsung ke

konsumen. Pemilik perusahaan juga memberikan arahan seputar informasi yang

penulis butuhkan guna menunjang kegiatan penelitian berlangsung.

3.3 Pengamatan dan Pengumpulan Data

Data dan informasi yang dikumpulkan ada dua jenis data yaitu data primer

dan data sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil pengamatan lapang

secara langsung atau observasi dan melakukan wawancara dengan narasumber serta

keikutsertaan penulis terhadap kegiatan produksi budidaya horenso. Data primer

diperoleh dari hasil pengamatan langsung mulai dari pertumbuhan tanaman hingga

penanganan pascapanen. Pengumpulan data primer yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Prapanen

Pengamatan terhadap kegiatan prapanen yaitu identifikasi jenis kultivar, pengolahan

lahan, persiapan bahan tanam, penanaman, pemeriksaan jarak tanam, pengendalian

gulma, pengendalian hama dan penyakit, serta mengamati pertumbuhan dan

perkembangan hingga horenso siap dipanen. Pengamatan dilakukan setiap proses

budidaya dengan mengamati pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun yang

tumbuh pada sampel tanaman per satu minggu masa tanam sebelum horenso dipanen.

Pengamatan prapanen dilaksanakan di dalam lima rumah kaca yang berbeda dengan

mengambil lima tanaman sebagai sampel pengamatan di setiap rumah kaca pada

Page 29: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

15

masa tanam yang pertama kali yaitu masing-masing rumah kaca dengan nomor rumah

yaitu Barat 5, Barat 2, Utara 15, Utara 28, dan Baru 12.

2. Panen

Pengamatan panen dilakukan dengan mengamati kriteria sortasi meliputi tinggi

tanaman mencapai 26-28 cm, daun berwarna hijau segar dan tidak berlubang serta

tidak berbintik, kondisi tanaman tidak terdapat penyakit dan hama. Setelah

memisahkan tanaman yang sesuai kriteria dengan yang tidak, tanaman diletakkan

pada keranjang panen.

3. Pascapanen

Pengamatan pascapanen dilakukan dengan mengamati hasil sortasi kriteria tanaman

horenso secara keseluruhan dengan mengidentifikasi bahan pengemas, cara

mengemas dan menimbang bobot tanaman dalam satu kemasan dan menghitung total

keseluruhan dalam satu masa panen dalam jangka waktu tanam Mei hingga Oktober.

Kemudian, membersihkan rumah kaca dari sisa penanaman sebelumnya dan kegiatan

panen horenso sebelumnya yang berguna untuk digunakan penanaman horenso

selanjutnya.

4. Pemasaran

Mengetahui sistem pemasaran di perusahaan dan teknik pengiriman produk dari

perusahaan ke tempat distribusi, serta melihat keadaan secara langsung di salah satu

pasar tempat penjualan. Dalam kegiatan budidaya hingga pemasaran memerlukan

aspek manajerial sebagai bahan acuan kegiatan.

Page 30: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

16

Pengumpulan data sekunder diperoleh dari literatur dan studi pustaka untuk

mengumpulkan informasi dengan mempelajari arsip perusahan, laporan perusahaan,

jurnal, buku, internet dan sumber data lain. Studi pustaka juga digunakan sebagai data

pelengkap dan pembanding serta mencari pemecahan permasalahan sesuai ilmu yang

dikaji. Data sekunder yang diambil meliputi lokasi dan letak geografis perusahaan,

keadaan iklim, kondisi rumah kaca, norma kerja, struktur organisasi dan data lain

yang mendukung.

3.4 Metode Pengolahan Data

Data dan infomasi yang telah diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan

menggunakan metode deksriptif kuantitatif. Data primer dan data sekunder yang

bersifat kuantitatif serta data yang bersifat kualitatif dianalisis dengan menggunakan

analisis deksriptif.

Page 31: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI

4.1 Sejarah Perusahaan Chuoh Engei

Chuoh Engei adalah perusahaan bisnis yang bergerak dibidang pertanian

mulai dari proses budidaya hingga memasarkan produk hasilnya. Pada tahun 1988,

perusahaan memulai budidayanya dengan memproduksi komoditas padi, namun tidak

berlangsung lama sehingga pada tahun 1989 perusahaan melakukan budidaya bunga

dengan hasil produksi bibit bunga di hamparan ladang. Kemudian tahun 1993

memulai produksi dan penjualan berbagai bibit bunga dan bibit sayuran. Dari tahun

1988 hingga 1997 perusahaan bernama Kabushiki lalu pada tahun 1998 berganti

nama menjadi Chuoh Gardening Co., Ltd atau yang biasa disebut Chuoh Engei.

Gambar 2. Kantor Utama Chuoh Engei Tampak Depan

Page 32: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

18

Pada tahun 2006 hingga sekarang perusahaan Chuoh Engei semakin berkembang,

kini perusahaan memiliki total luas areal 10,3 ha dengan rincian yaitu rumah kaca

berukuran sedang 104 unit, rumah kaca berukuran besar sebanyak 17 unit, 1 unit area

istirahat karyawan, 1 unit kantor utama, dan 2 bangunan dengan rangka baja yang

diperuntukkan menyimpan alat-alat dan tempat pengemasan hasil panen berupa

sayuran dan buah. Chuoh Engei juga memproduksi bibit sayuran untuk produsen dan

bibit sayuran untuk mulai ditanam sendiri dan menjual hasil kebunya sendiri. Selain

sayuran, tanaman buah, umbi dan bunga juga di produksi hingga saat ini, kegiatan

yang dilakukan selalu sama disepanjang tahunnya dengan jadwal kegiatan yang telah

direncanakan sebelumnya.

Bulan Januari, Februari, dan Maret kegiatan yang dilakukan yaitu menanam

benih tanaman yang disemai dalam ruangan khusus untuk kemudian ditanam dalam

rumah kaca. Pada Bulan April, Mei, dan Juni merupakan bulan sibuk atau lembur

dimana para pekerja harian tidak tetap bekerja pada bulan tersebut. Pada bulan Juli,

Agustus, September, Oktober kegiatan utama yang dilakukan yaitu pemanen dan

pengemasan hasil tanaman yang dibudidayakan. Sedangkan pada bulan November

dan Desember para pekerja tetap hanya berjumlah kurang dari 10 Orang karena

kegitan yang dilakukan tidak terlalu banyak dan sudah memasuki musim dingin.

Chuoh Engei memiliki visi yaitu sasaran manajeman, produksi, dan penjualan produk

yang dapat membuat pelanggan senang, dan misi dari perusahaan yaitu cerah,

menyenangkan, dan energik.

Page 33: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

19

4.2 Letak Geografis dan Wilayah Administratif

Perusahaan Chuoh Engei memiliki sebuah kantor dan kebun produksi baik area

ladang dan bangunan rumah kaca yang terletak dilokasi yang sama yaitu pada alamat

164 Chuoh, Eniwa-shi, Hokkaido, Jepang 061-1403. Peta penyebaran lokasi

perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3. Eniwa berada di dataran Ishikari diantara

lahan pertanian karena berada pada kondisi iklim yang sangat cocok digunakan pada

bidang pertanian. Seperti arti nama dari perusahaanya yaitu Chuoh berarti tengah dan

Engei berarti perkebunan, sehingga Chuoh Engei merupakan perkebunan yang berada

ditengah-tengah perkebunan perusahaan lain serupa. Sebagian besar, produk

pertanian pada negara Jepang berasal dari pulau Hokkaido yang merupakan wilayah

paling cocok untuk melakukan kegiatan pertanian dibandingkan dengan pulau lain di

Jepang. Chuoh Engei berada pada kota Eniwa yang memiliki topografi relatif datar.

Gambar 3. Peta Lokasi Perusahaan Chuoh Engei, Hokkaido, Jepang

Page 34: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

20

Kota Eniwa-shi dibagi menjadi tiga wilayah utama yaitu Eniwa di selatan,

Megumino di tengah, dan Shimamatsu di utara. Kota ini berjarak 8 km dari Chitose

(Bandara New Chitose) dan di utara adalah kota Kitahiroshima serta 26 km sebelah

utara dari kota terbesar di hokkaido yaitu Sapporo yang dapat ditempuh selama 60

menit dengan menggunakan mobil. Kebun Chuoh Engei terletak pada koordinat

42°53′ LU-141°35′BT. Musim dingin di Eniwa lebih dingin daripada daerah

sekitarnya, karena kota ini berada di pedalaman. Suhu rendah rata-rata harian antara

5-6 derajat yang lebih rendah dari Sapporo.

4.3 Keadaan Iklim dan Tanah

Jepang merupakan negara yang memiliki empat musim dalam satu tahun yaitu

musim semi pada bulan Maret sampai Mei, bulan Juni sampai Agustus disebut musim

panas, bulan September sampai November disebut musim gugur, dan bulan

Desember sampai Februari disebut musim dingin. Suhu udara, iklim, dan lainnya

berbeda jauh di setiap musim tersebut. Bagian utara Hokkaido berada di dalam

kelompok bioma taiga salah satunya mempunyai ciri dengan empat musim dengan

salju yang signifikan. Salju turun sangat bervariasi mulai dari 11 meter (400 in)

disekitar pegunungan yang berdekatan dengan laut Jepang sampai sekitar 1,8 meter

(71 in) di sekitar pantai pasifik. Biasanya salju turun bermula pada dataran yang

tinggi ketempat yang lebih rendah, oleh sebab itu Hokkaido merupakan wilayah

terdingin di Jepang.

Page 35: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

21

Gambar 4. Rata-rata suhu bulanan tahun 2019-2020 kota Eniwa

Bulan Agustus merupakan bulan terhangat sepanjang tahun dengan suhu

rata-rata 21,5°C atau 70,7 °F dan bulan Januari merupakan bulan terdingin sepanjang

tahun dengan rata-rata suhu -6,7 °C atau 19,9 °F. Curah hujan minimum pada bulan

Maret dengan rata-rata 63 mm atau 2,5 inci curah hujan sedangkan pada bulan

September, curah hujan mencapai puncaknya dengan rata-rata 157 mm atau 6,2 inci

seperti pada Gambar 5. Total curah hujan juga bervariasi mulai dari 1600 milimeter

(63 in) di pegunungan di sekitar laut Jepang hingga sekitar 800 milimeter (31 in)

(terendah di Jepang) di sekitar pantai Okhotsk. Tidak seperti pulau-pulau besar

lainnya di Jepang, Hokkaido biasanya tidak terpengaruh oleh musim hujan yang

terjadi pada bulan Juni-Juli dan relatif tidak lembap dan pada musim panas Hokkaido

cenderung hangat, tidak panas, sehingga menjadi lokasi yang tepat untuk melakukan

kegiatan pertanian, selain itu juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dari bagian lain

Jepang karena suhu relatif sejuk.

Page 36: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

22

Gambar 5. Rata-rata curah hujan bulanan tahun 2019-2020 kota Eniwa

Hokkaido merupakan wilayah terdingin di Jepang sehingga memiliki musim

panas yang relatif sejuk sehingga membuat pulau Hokkaido menjadi tempat yang

paling cocok untuk melakukan kegiatan pertanian. Menurut klasifikasi iklim Koppen

yakni salah satu sistem klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan, pulau

Hokkaido berada di zona iklim benua basah atau mikrotermal yang memiliki paling

tidak satu bulan dengan suhu rata-rata dibawah 0°C dan satu bulan dengan suhu

diatas 10°C. Jepang termasuk dalam pembagian tipe iklim Dfa dan Dfb dengan

musim panas yang terik, satu bulan dengan suhu diatas 22°C untuk Dfa contoh pulau

di Jepang yaitu Tokyo sedangkan musim panas hangat dengan suhu rata-rata setiap

bulanya tidak pernah melebihi 22°C untuk wilayah Dfb seperti Hokkaido. Persamaan

kedua tipe iklim ini yaitu suhu rata-rata bulan terdingin dibawa 0°C dan setidaknya

empat bulan dengan suhu di atas 10°C serta tidak ada perbedaan yang signifikan pada

curah hujan setiap bulanya. Suhu tertinggi yang pernah dicatat adalah 39,5°C pada 26

Mei 2019.

Page 37: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

23

4.4 Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Luas keseluruhan lahan kebun Chuoh Engei adalah 10,3 ha yang terbagi menjadi

lahan produksi edamame, jagung, kedelai, labu kuning, bunga kol, sawi putih dan

sawi ungu berupa lahan terbuka seluas 7 ha. Kegiatan lahan terbuka di peruntukkan

untuk musim semi, panas dan gugur, pada saat masuk dalam musim salju tidak ada

kegiatan yang dilakukan di lahan terbuka. Lahan produksi dalam rumah kaca terdapat

dua ukuran yakni ukuran luas 330 m2 sebanyak 17 unit dan ukuran luas 231 m2

sebanyak 104 unit. Pada Gambar 6 dapat dilihat tata letak areal perusahaan dengan

gambar yang menunjukkan sebaran bangunan rumah kaca dan tempat penunjang

lainya, untuk ladang tidak tergambarkan pada gambar 6.

Gambar 6. Tata Letak Areal dan Guna Lahan Perusahaan

Page 38: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

24

Saat musim salju kegiatan yang dilakukan adalah penanaman pada rumah kaca

yang hasil produksi nantinya akan di peruntukan untuk ditanam pada musim semi dan

panas, kemudian akan dipanen sebagai tanaman muda atau benih yang siap

dibudidaya untuk menghasilkan produk akhir yang dapat di konsumsi. Luas areal

yang dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya pada lahan adalah 7 ha dan sisa areal

seluas 0,7 ha digunakan untuk fasilitas penunjang seperti kantor, packing house,

gudang penyimpanan mesin dan alat penunjang kegiatan budidaya, tempat istirahat

karyawan, ruangan penyimpanan benih tanaman, tempat pembuangan tanah dan

tanaman yang tidak digunakan, lahan terbuka untuk parkir kendaraan karyawan dan

kendaraan operasional kegiatan dalam perusahaan seperti alat berat dan mobil-mobil

perusahaan.

Gambar 7. Tampak Atas Rumah Kaca kecil (A) dan Rumah Kaca Besar (B)

A

B

Page 39: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

25

Rumah kaca yang terdapat di perusahaan Chuoh Engei merupakan tipe low

technology rumah kaca dengan sedikit atau tanpa otomatisasi dan menggunakan

plastik tunggal. Jenis pada tipe ini yaitu Tunnel atau Igloo (Rumah terowongan)

dengan desain atas melengkung dan memiliki ketinggian yang rendah sehingga

membatasi volume udara internal serta desain atap yang melengkung menawarkan

transmisi cahaya tahunan terbaik. Selaian itu, tipe medium technology greenhouse

yang memiliki ketinggian vertikal 3-4 dengan penggunaan plastik bisa tunggal atau

ganda. Jenis rumah kaca pada tipe ini yaitu flatarch atau lengkungan datar dan raised

dome atau kubah ditinggikan yang merupakan desain superior daripada model tunnel

dengan dinding vertikal memungkinkan peningkatan sirkulasi udara di sekitar

tanaman dan menyediakan kemampuan yang lebih besar untuk memanipulasi

lingkungan iklim dalam rumah kaca.

4.5 Keadaan Tanaman dan Produksi

Bayam yang dibudidayakan di perusahaan Chuoh Engei adalah Spinacia

Oleraceae Linnaeaus atau yang biasa disebut dengan horenso. Waktu yang

dibutuhkan untuk satu kali masa panen yaitu sekitar 30-35 hari setelah tanam.

Budidaya horenso dimulai dari pengolahan lahan dengan menggemburkan tanah

menggunakan mesin kemudian benih ditanam menggunakan mesin pada lahan tanam

tanpa proses penyemaian benih terpisah untuk menekan proses penanaman, namun

resiko pada hasilnya yaitu keseragaman jarak tanam di lahan tidak dapat dijamin.

Kegiatan budidaya horenso dilakukan secara berkelanjutan, pada tahun 2020 ini

Page 40: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

26

kegiatan produksi pertama kali dilakukan pada bulan Mei hingga bulan Desember

2020. Kegiatan budidaya horenso ini dilakukan pada 14 rumah kaca yang berbeda

dengan masing-masing rumah kaca dilakukan penanaman sebanyak 4 kali sehingga

total kegiatan pemanenan dilakukan sebanyak 56 kali panen. Pelaksanaan kegiatan

menggunakan perhitungan waktu yang sama tiap tahunya dan dapat berubah sesuai

dengan keadaan lingkungan, jadwal kegiatan penanaman, pemeliharaan dan panen

dapat dilihat pada lampiran.

4.6 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Perusahaan Chuoh Engei tidak memiliki struktur organisasi terstuktur, hanya

terdapat pemilik perusahaan dengan staf perusahaanya yang membawahi langsung

tenaga kerja harian tetap dan tenaga kerja harian tidak tetap. Pemilik perusahaan

merupakan pemimpin dan manajer utama yang bertugas mengelola perusahaan dari

berbagai aspek manajerial serta merencanakan strategi perusahaan. Pemilik

perusahaan Chuoh Engei dan juga sebagai direktur utama yaitu Mr. Masato

Kuwayama.

Gambar 8. Struktur Staf Perusahaan Chuoh Engei

Masato Kuwayama

Kotaro Kuwayama Fujikawa Yoshida Nami Kuwayama Hiroto Watanabe

Reiko Kuwayama

Takuma Kuwayama

Page 41: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

27

Dalam menjalankan perusahaanya, Masato Kuwayama dibantu oleh

kalangan keluarga yaitu istrinya Reiko Kuwayama, kedua anak laki-lakinya Kotaro

Kuwayama dan Takuma Kuwayama serta menantunya yaitu Fujikawa Yoshisada dan

Nami Kuwayama. Selain itu dibantu dengan kalangan bukan keluarga yaitu Hiroto

Watanabe sebagai tangan kedua dari manajer kedua yang bertugas menjalankan

bagian logistik dan membantu kegiatan perusahaan serta para karyawan tetap dan

musiman.

Istri dan anak pertama yakni Takuma Kuwayama berperan sebagai manajer

pertama dan kedua untuk mengatur seluruh keadaan kegiatan pada perusahaan yaitu

mengontrol seluruh kegiatan dan tenaga kerja harian serta membantu pekerjaan

tenaga kerja di lapangan. Kotaro Kuwayama bertugas mengatur bagian distribusi,

hubungan dengan supplier dan pasar juga konsumen, selain itu berperan pada

kegiatan perbenihan tanaman yang akan dibudidaya. Kedua menantu Masato

Kuwayama yaitu, Fujikawa Yoshisada bertugas pada perbenihan tanaman dan

kegiatan lain yang dibutuhkan, serta Nami Kuwayama berperan untuk mengelola

kegiatan didalam kantor dan tidak turun langsung lapangan, bertugas sebagai manajer

keuangan, manajer personalia, manajer pemasaran.

Tenaga kerja Chuoh Engei terbagi menjadi karyawan harian tetap dan tenaga

kerja harian tidak tetap. Tenaga kerja tetap yang ada di perusahaan berjumlah 18 yang

telah berkerja lebih dari 5 tahun, dan berbeda waktu selesai berkerja tiap tahunya.

Tenaga kerja tidak tetap atau paruh waktu berjumlah lebih dari 30 orang yang hanya

dibutuhkan ketika musim panas saat kegiatan panen tanaman muda dan kegiatan

Page 42: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

28

penanaman dalam rumah kaca. Mayoritas tenaga kerja perusahaan berasal dari

penduduk asli Jepang, namun tahun ini terdapat dua orang asal Vietnam sebagai

tenaga kerja harian tetap dengan kontrak kerja selama tiga tahun. Chuoh Engei

menerima bagi siapapun yang ingin belajar baik melakukan kegiatan penelitian dan

hanya sekedar ingin mengetahui terkait perusahaan, seperti pada tahun ini terdapat

tiga orang asal Vietnam, empat orang asal Taiwan, dan tiga orang asal Indonesia yang

melakukan kegiatan penelitian dengan durasi waktu yang berbeda, kegiatan yang

dilakukan mengikuti seluruh kegiatan sebagai karyawan yang akan dilakukan pada

hari itu sesuai dengan kegiatan di perusahaan serta adanya bimbingan dan arahan

terkait laporan yang akan ditulis.

Kegiatan perusahaan dilakukan setiap hari namun khusus hari minggu, karyawan

yang di pekerjakan hanya empat orang yang dilakukan secara bergantian. Lama

kegiatan kerja yaitu 8 jam per hari dengan jam kerja normal dimulai pukul 08.00-

17.00 dan dapat berubah sesuai dengan kondisi, contohnya ketika musim dingin,

kegiatan dilakukan hingga pukul 16.00 dan pada musim panen bibit dilakukan hingga

pukul 18.00, pada musim lembur ini karyawan paruh waktu bekerja. Waktu istirahat

terbagi menjadi tiga yaitu 10.00-10.15, 12.00-13.00 dan 15.00-15.15. Waktu istirahat

juga dapat berubah sesuai kondisi, jika musim panas tiba biasanya diberikan waktu

istirahat tambahan hingga 10-30 menit.

Waktu kerja efektif dimulai dari bulan Maret hingga November. Ketika

musim dingin, yaitu bulan Desember akhir hingga Februari awal seluruh pegawai

libur namun kegiatan perusahaan masih berjalan, kegiatan yang dilakukan yaitu

Page 43: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

29

mempersiapkan benih yang akan diproduksi, kegiatan ini dilakukan oleh direktur dan

staf ahli serta beberapa pegawai yang dipanggil untuk bekerja. Sistem penggajian

dilakukan berdasarkan tingkat keterampilan bagi tenaga kerja yang sudah

berpengalaman atau tenaga kerja baru. Jika masuk pada waktu sibuk atau lembur,

biasanya perhitungan gaji yang akan didapat tiap satu jamnya lebih tinggi

dibandingkan jam kerja normal. Pengajian dilakukan pada tanggal 10 di setiap

bulanya.

Page 44: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengelolaan Prapanen Tanaman Horenso di Chuoh Engei

Kegiatan prapanen tanaman horenso pada perusahaan Chuoh Engei

dilakukan dalam rumah kaca. Tahapan kegiatan yang dilakukan antara lain

melakukan persiapan lahan dan persiapan media tanam, persiapan tanam dan proses

penanaman benih horenso, pemeliharaan tanaman serta pengendalian hama dan

penyakit pada tanaman.

5.1.1 Persiapan Lahan dan Media Tanam

Setiap tahun, persiapan lahan untuk budidaya horenso dilakukan pada bulan

setelah musim dingin yaitu pada bulan April hingga Mei. Sebelum masa tanam

horenso diilakukan, rumah kaca digunakan untuk penanaman berbagai tanaman muda

yang akan dipanen sebagai bibit tanaman yang siap dibudidayakan. Setelah kegiatan

pemanenan tanaman muda tersebut selesai, persiapan lahan diawali dengan sanitasi

lahan dengan membersihkan rumah kaca mulai dari pencabutan gulma secara manual,

pemotongan selang penyalur air yang menghasilkan suhu panas agar mempercepat

pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Setelah itu, tudung penutup tanaman yang

digunakan sebelumya dijemur, jika tudung sudah kering dibersihkan dari kotoran dan

diperbaiki bilamana terdapat lubang pada tudung kemudian tudung dilipat dan

disimpan dalam gudang untuk digunakan pada musim tanam berikutnya.

Page 45: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

31

Pencopotan alas rumah kaca berupa plastik mulsa hitam yang kemudian

dibuang untuk diganti pada musim tanam berikutnya. Setelah kondisi sudah siap,

rumah kaca dibersihkan dengan menyemprotkan larutan kimia yang berguna untuk

menghilangkan hama dan gulma dari penanaman sebelumnya sehingga gulma yang

tidak tercabut pada pembersihan secara manual, dapat menguning dan kering yang

kemudian mati sehingga mempermudah proses pembersihan. Menurut Arifianto

(2017) larutan yang digunakan untuk membersihkan rumah kaca adalah natrium

hipoklorit 3%. Selama satu minggu setelah penyemprotan tidak diperbolehkan ada

kegiatan apapun di dalam rumah kaca agar larutan kimia bekerja dengan maksimal,

rumah kaca dibiarkan tertutup rapat. Setelah satu minggu, rumah kaca dibuka dan

diberikan perlakuan pengecekan ulang secara manual dengan melihat ada benda yang

sekiranya mengganggu proses penanaman atau tidak.

Gambar 9. Mesin tractor rotary untuk Pengolahan Tanah

Page 46: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

32

Menurut (Haryanto 2007) pertumbuhan tanaman sayuran sangat dipengaruhi

oleh keadaan fisik dan struktur lahan tanahnya, untuk itu diperlukan pengolahan

tanah yang umumnya dilakukan sebelum proses penanaman yaitu penggemburan

tanah. Media tanam yang digunakan untuk penanaman horenso adalah campuran

antara tanah sisa dari penanaman sebelumnya dan pupuk kandang. Pupuk kandang

adalah pupuk yang berasal dari kotoran padat dan cair dari ternak yang tercampur

dengan sisa makananya serta alas kandang.

a) b)

Gambar 10. Benih Horenso (a) dan Pestisida (b)

Pengolahan media tanam diawali dengan tanah sisa dari penanaman yang

sebelumya dan diberikan taburan pupuk kandang kotoran padat berupa kotoran

kambing di atas tanah diolah terlebih dahulu menggunakan kultivator dengan mesin

tractor rotary (Gambar 9) yang berfungsi untuk menggemburkan tanah,

membalikkan tanah, dan meratakan tanah. Pupuk kandang yang diberikan ke lahan

pertanian akan memberikan keuntungan yaitu memperbaiki struktur tanah, sumber

Page 47: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

33

unsur hara bagi tanah, menambah kandungan humus atau bahan organik dalam tanah,

meningkatkan efektivitas jasad renik, meningkatkan kapasitas penahan air,

mengurangi erosi dan pencucian serta peningkatan KTK (Kapasitas Tukar Kation)

tanah. Persiapan lahan pada satu rumah kaca dilakukan sebanyak empat kali produksi

dengan total rumah kaca dalam satu kali musim tanam yaitu 14 unit, sehingga total

produksi dalam satu kali musim tanam bayam jepang yaitu 56 kali. Namun perlakuan

persiapan lahan untuk penanaman yang kedua dan seterusnya setiap rumah kaca

hanya dilakukan pengolahan tanah dengan mesin tractor ratory. Perlakuan untuk

benih di perusahaan Chuoh Engei tidak ada hal yang dilakukan secara khusus karena

benih yang digunakan berupa benih dalam kemasan. Benih dalam kemasan dilakukan

pengecekan segel sebelum dibuka kemudian jika aman langsung dimasukan dalam

alat penanaman hingga batas garis alat tanam.

5.1.2 Persiapan Tanam dan Penanaman

Persiapan tanam dimulai dengan mempersiapkan mesin tanam manual yang

dilengkapi dengan dua buah tempat untuk meletakkan benih dan pestisida. Cara kerja

mesin tersebut yaitu ketika dijalankan atau didorong menggunakan tenaga manusia

secara manual, kemudian benih dan pestisida secara otomatis keluar dari mesin

dengan jarak tanam yang seragam yaitu 3 cm, namun jarak tanam ini seringkali tidak

berfungsi secara maksimal sehingga diperlukan pengaturan jarak tanam ketika

tanaman sudah berumur 10 hari setelah masa tanam. Setelah benih dan pestisida

keluar dari mesin dan masuk kedalam tanah, kemudian tanah tertutup rata secara

Page 48: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

34

otomatis karena pada alat penanaman dilengkapi dengan gulungan besi untuk

meratakan permukaan tanah yang telah terbuka karena proses penanaman dan dengan

sendirinya tanah tertutup rata.

a) b)

Gambar 11. a. Alat Penanaman Manual untuk Horenso b. Tampak Lahan yang sudah

ditanami Benih Horenso

Peletakan alat tanam untuk pertama kali penanaman dari sisi kiri dengan jarak

awal 30 cm antara penanaman pertama dengan sisi rumah kaca serta 20 cm jarak

tanam antara baris tanam. Penanaman benih dilakukan dengan alur zigzag dan

menggunakan tumpuan besi pada alat tanam sebagai poros penanaman yang berguna

untuk mengatur jarak tanam seperti pada Gambar 11. Dalam satu rumah kaca terdapat

17 baris tanam. Kegiatan menanam benih membutuhkan satu orang pekerja dengan

waktu 30-40 menit, kecepatan penanaman tergantung pekerja yang menjalankan alat

tanam tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara manual sehingga diperlukan

keterampilan dalam menjalankan alat tanam tersebut dan perlu untuk memperhatikan

Page 49: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

35

pijakan pada saat menjalankan alat tanam karena pekerja berjalan diatas benih yang

sudah tertanam. Penanaman horenso dilakukan minimal dalam seminggu satu kali

pada rumah kaca yang berbeda sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

sebelumnya, jadwal penanaman benih horenso dilakukan dua hari dalam satu minggu

yakni hari selasa dan jumat. Masa jarak penanaman untuk kegiatan penanaman yang

kedua, ketiga, dan keempat dilakukan setelah 12-14 hari setelah panen horenso

sebelumnya.

5.1.3 Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman pada budidaya horenso yaitu penyiraman, penyiangan dan

pengendalian gulma. Menurut (Setyowati, 2007) waktu penyiraman tanaman

sebaiknya disesuaikan dengan proses fotosintesis tanaman, tidak bisa setiap saat

apalagi siang hari ketika matahari sedang terik-teriknya. Biasanya proses fotosintesis

terjadi pada pagi hari dan sore hari. Sinar matahari memiliki gelombang tertentu yang

dapat membuka stomata (zat hijau daun), karena ketika fotosistesis terjadi stomata

membuka sehingga air dengan mudah masuk kedalam daun dan di proses oleh

tanaman. Kegiatan penyiraman horenso di Chuoh Engei dilakukan setelah tiga hari

penanaman benih pada sore hari selama 20 menit. Setelah itu kegiatan penyiraman

dilakukan setiap hari pada sore hari selama satu jam menggunakan pengaturan waktu

seperti pada Gambar 12 (c) jika suhu lingkungan panas, kegiatan penyiraman

dilakukan dua kali pada pagi dan sore hari.

Page 50: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

36

Pengecekan suhu panas atau tidaknya dapat dilihat dari perkiraan cuaca tiap

harinya yang sudah terpercaya akuratnya, karena pada musim-musim transisi dari

udara dingin ke panas atau sebaliknya seperti pada musim semi dan gugur, suhu

udara pada siang hari dan malam hari biasanya berbeda. Perbedaan ini dapat

mencapai 100C sehingga mengecek ramalan cuaca adalah suatu kewajiban tiap

harinya, begitu pula arah angin agar penyiraman dan pembukaan jendela dilakukan

sebagaimana mestinya. Jendela pada rumah kaca dibuka mulai pagi hari pada arah

yang berlawanan dari datangnya angin dan ditutup kembali ketika sore hari pada

proses penyiraman tanaman hingga pagi esok hari. Teknik penyiraman dilakukan

dengan cara irigasi curah overhead sprinkler dengan sistem berputar (rotating head

system) seperti Gambar 12 (b) kemudian waktu diatur secara manual menggunakan

alat yang ditempel pada kran air selama satu jam seperti Gambar 12 (c).

a

b.

c.

d.

Gambar 12. Alat proses penyiraman tanaman

(a) Mesin pompa air tanah untuk mengalirkan air pada setiap pipa

(b) Alat sprinkler sebagai irigasi curah

(c) Alat pengatur waktu pada air yang terhubung

(d) Pipa dan selang pembuangan air yang tersisa dari penyiraman

Page 51: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

37

Penyiraman dilakukan dengan pemberian air pada bagian atas tanaman dan

menyerupai air hujan. Diameter semprotnya dapat diukur berdasarkan tekanan dan

diameter nozzle yang dipilih. Tujuan dari sistem irigasi curah agar air diberikan

secara merata dan efisien pada areal pertanaman dengan jumlah dan kecepatan yang

kurang atau sama dengan laju penyerapan air kedalam tanah (kapasitas inflitrasi).

Horenso tidak memerlukan air dengan aliran yang banyak atau deras karena akan

merusak tanaman, hal ini karena horenso tidak memiliki akar yang kuat untuk

menahan debit air yang banyak, selain itu pada tanaman horenso yang lembab akan

menambah laju pertumbuhan penyakit tanaman lebih banyak lagi, sehingga hasil

produktivitas menurun. Penyiraman menggunakan air tanah yang dipompa dari dalam

tanah dengan kedalaman 200 meter yang dialirkan melalui pipa seperti pada Gambar

12 (a).

Selain kegiatan penyiraman, penyiangan dan pemeliharaan juga dilakukan

dengan membersihkan tanaman dari gulma serta mengatur jarak tanam dengan

mengambil atau membuang tanaman yang tidak sesuai dengan jarak tanam yaitu pada

satu baris berjarak 3 cm tiap tanaman. Pembersihan gulma dilakukan ketika

pengaturan jarak tanam pada 10 hari setelah penanaman benih dilakukan, kemudian

setelah 5 hari dari pembersihan gulma, tanaman diberi pestisida untuk mengurangi

adanya penyakit pada tanaman. Pemeliharaan lainnya pada horenso yaitu pengaturan

pada ventilasi atau jendela rumah kaca untuk sirkulasi udara yang dilakukan secara

manual dengan membuka jendela rumah kaca tergantung pada cuaca, jika cuaca

normal jendela dibuka pagi hari tergantung pada arah angin. Jika hujan, jendela tidak

Page 52: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

38

dibuka untuk menghalangi air masuk ke dalam rumah kaca. Jendela ditutup kembali

pada sore hari ketika penyiraman dilakukan. Penyiangan gulma juga dilakukan

sebelum 7 hari masa panen jika dirasa perlu dengan melihat terlebih dahulu adanya

gulma yang menganggu atau tidak dan pekerjaan yang terjadwal tidak terlalu padat.

Suhu normal untuk pertumbuhan horenso yaitu 20-25oC, Suhu lebih dari 30-34oC

sangat tidak dianjurkan dalam budidaya horenso karena rentan dengan suhu panas,

karena akan mempengaruhi laju perkembangan dan pertumbuhan tanaman semakin

lambat dan sebaliknya pada suhu yang dingin dapat mempercepat laju pertumbuhan

dan perkembangan tanaman. Apabila kondisi tanah masih lembab dengan kadar air

yang cukup, tidak perlu untuk melakukan penyiraman karena tanaman horenso rentan

mengalami busuk batang.

5.1.4 Pengendalian Hama dan Penyakit

Kegiatan budidaya dalam rumah kaca memiliki beberapa keuntungan salah

satunya yaitu kondisi lingkungan yang terkendali sehingga dapat mencegah adanya

hama, penyakit, dan gulma pada tanaman. Tingkat serangan hama dan penyakit

tanaman cukup rendah sehingga penggunaan pestisida di perusahan Chuoh Engei

tidak dilakukan secara intensif. Hama pada tanaman horenso berupa ulat daun yang

memakan daun hingga meninggalkan bekas gigitan berlubang-lubang, untuk

mengatasi hama ini dilakukan penyemprotan air agar ulat tidak menempel pada daun.

Selain hama ulat daun, terdapat hama kutu daun yang terlihat pada ujung pangkal

batang muda tanaman seperti pada gambar 13, untuk mengurangi hal tersebut perlu

Page 53: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

39

dilakukan penyiraman air dan pestisida sesuai jadwal dengan dosis yang rendah.

Penyakit yang menyerang tanaman horenso adalah patek (dumping off) yang

disebabkan media tanah yang terlalu basah akibat penyiraman sehingga menyebabkan

busuk batang pada tanaman. Penanganan yang dilakukan adalah pengaturan frekuensi

penyiraman dengan menyesuaikan kondisi tanah.

a) b)

Gambar 13. Tanaman Horenso Terdapat Hama (a) dan Horenso yang Sehat (b)

Selain hama dan penyakit, adanya gulma juga mempengaruhi pertumbuhan

horenso karena dapat mengambil nutrisi yang seharusnya diserap pada tanaman

horenso, namun diserap oleh gulma. Pengelolaan gulma adalah faktor yang sangat

berpengaruh, khususnya bagi pertanaman unutk pengolahan, karena gulma adalah

kontaminan dan beberapa jenis memiliki penampakan yang mirip spinasi sehingga

sulit dipisahkan (Rubatzky dan Yamaguchi,1998). Pengelolaan gulma yang dilakukan

di Chuoh Engei yaitu membuang gulma secara manual menggunakan tangan oleh

Kutu daun

Page 54: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

40

para tenaga kerja secara bersama-sama serta melakukan penyiraman pestisida pada 3

hari setelah masa tanam. Pada 10 hari setelah masa tanam ketika kegiatan pencabutan

dan mengatur jarak tanam dilakukan, untuk menghilangkan tanaman yang jarak

tanamnya menempel antara tanaman satu dan lain. Pada 15 hari setelah masa tanam

serta 3 hari sebelum masa panen dilakukan penyiraman pestisida menggunakan

knapsack sprayer yang terhubung langsung dengan aliran yang berasal dari mobil

tangki berisi larutan pestisida dan pupuk cair kotoran ayam. Kotoran ayam memiliki

kandungan N, P2O5, K2O, dan kadar air (KA) sebesar 1.5, 1.3, 0.8, dan 57%

(Lingga, 1991). Pupuk kandang ayam mengandung unsur nitrogen tiga kali lebih

besar daripada pupuk kandang yang lainya. Kandungan unsur hara dari pupuk

kandang ayam lebih tinggi disebabkan oleh bagian cair (urine) bercampur dengan

bagian padat (Sutedjo, 2002).

5.1.5 Pengaruh Faktor Lingkungan Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Horenso

Pertumbuhan merupakan pertambahan berat, ukuran, dan jumlah sel pada suatu

makhluk hidup yang dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan yang dapat

menunjang pertumbuhan suatu tanaman. Menurut Gardner et al (1991), diantara

unsur-unsur iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah temperatur

udara, curah hujan atau suplai air, kelembaban (humiditas), sinar matahari, dan

ususnan udara atmosfir. Unsur-unsur tanah yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman meliputi sifat-sifat fisika, kimia, mineralogis dan biologis tanah. Secara

umum, media tanam merupakan salah satu unsur penting sebagai penyedia tempat

Page 55: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

41

tumbuh dan pensuplai nutrisi tanaman. Data kondisi lingkungan di dalam rumah kaca

periode pertumbuhan Mei hingga Oktober 2019 dapat dilihat pada Tabel 2 yang

merupakan hasil data rumah kaca yang dipilih secara acak.

Tabel 2. Rata-rata Kondisi Lingkungan Rumah Kaca Periode Pertumbuhan Mei-Oktober

2019

Tanaman horenso di Perusahaan Chuoh Engei berasal dari satu varietas yang

sama sehingga pertumbuhan tanaman dan umur panen tanaman hampir seragam.

Kondisi lingkungan saat prapanen meliputi cahaya, suhu, kelembaban sebagai faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta kualitas horenso.

Berdasarkan Tabel 2 cuaca di dalam rumah kaca pada periode pertumbuhan tanaman

horenso berada pada kisaran 19-250C dan kelembaban 70-80%. Suhu tersebut sudah

berada pada kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan horenso yaitu pada 20-250C.

Iradiasi berhubungan dengan energi cahaya yang diserap oleh tanaman untuk

melakukan fotosintesis sehingga mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman

(Sitompul, 2017). Horenso merupakan tanaman yang tidak kuat terkena panas karena

pertumbuhanya akan lambat. Kondisi lingkungan pada bulan Mei hingga Oktober

2020 menunjukkan pergantian musim yaitu dari musim semi menuju musim panas

Parameter Mei Juni Juli Agustus September Oktober Iradiasi (Wm-2) 149.1 156.2 168.2 186.2 148.5 135.7

Suhu (oC) 19.4 20.7 22.5 24.3 19.1 17.8

Kelembaban (%) 66.3 76.8 76.9 77.3 78.2 79.7

Sumber: Perusahaan Chuoh Engei

Page 56: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

42

kemudian musim dingin yang menyebabakan iradiasi semakin rendah sehingga

mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman semakin cepat. Pengamatan Pengaruh

faktor lingkungan tumbuh terhadap pertumbuhan horenso diamati dengan mengukur

tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman yang merupakan fase pertumbuhan

vegetatif sebagai parameter. Pada Tabel 3 dapat dilihat mengenai parameter

pertumbuhan pada fase vegetatif serta data pengamatan tiap minggu masa tanam dari

lokasi rumah kaca yang dipilih menjadi sampel.

Tabel 3. Pertumbuhan Fase Vegetatif Horenso Periode Pertumbuhan Mei-Oktober 2020

Pengamatan dilakukan dengan mengambil lima sampel tanaman horenso

secara acak pada masing-masing rumah kaca yaitu nomor Barat 5, Barat 2, Utara 15,

Utara 28, dan Baru 12. Pemilihan rumah kaca yang diamati melihat dari jadwal

penanaman yang sudah direncanakan tiap tahunnya, penulis memilih rumah kaca

pada bulan tanam yang berbeda. Pengamatan dilakukan pada penanaman pertama kali

di masing-masing rumah kaca dengan kondisi yang sama yaitu sebelumnya terdapat

tanaman yang diproduksi didalamnya kemudian diberikan perlakuan untuk ditanami

No.

Rumah

kaca

Parameter

Rata- rata Tinggi tanaman (cm) Rata-rata Jumlah Daun (lembar)

1 MST

2 MST

3 MST

4 MST

5 MST

1 MST

2 MST

3 MST

4 MST

5 MST

Barat 5 2,6 7,6 14 19,8 23,6 3,6 5,2 7,2 8,2 11,6

Barat 2 2,4 8,2 14,6 20,2 22,8 3,8 5,4 8 8,8 11,2

Utara 15 2,6 8,4 15,2 19,6 24,5 4 5,2 7,6 8,4 13,2

Utara 28 2,8 7,8 15 19,8 24,8 4,4 5,4 7,4 8,6 13,4

Baru 12 3,2 8,4 15,2 20,4 24,4 4,8 5,6 8 8,4 14,8

Sumber: Pengamatan Penulis (diolah)

Page 57: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

43

horenso. Horenso mengalami pertumbuhan vegetatif dimulai pada 1 MST hingga 5

MST. Berdasarkan hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan vegetatif tanaman

horenso terus meningkat mulai 1 MST sampai 5 MST. Proses pertumbuhan tanaman

mencapai kriteria panen pada 5 MST dengan durasi waktu 30-35 hari setelah tanam.

Pada Tabel 3 menunjukkan rata-rata pertumbuhan vegetatif pada masing-

masing rumah kaca mengalami peningkatan di setiap minggu setelah penanaman

dilakukan. Penulis memilih sampel dengan masa tanam pada bulan yang berbeda

dikarenakan iklim mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Rata-rata pertumbuhan

tertinggi disetiap minggunya terdapat pada rumah kaca nomer baru 12 dengan rata-

rata tinggi pada 5 MST yaitu 24,4 cm serta rata-rata jumlah daun sebanyak 14,8

lembar sebelum dilakukan sortasi. Hal ini dikarenakan masa tanam pada rumah

nomer baru 12 dilakukan pada bulan september dimana iklim dan cuaca yang dingin

sangat cocok dalam pertumbuhan tanaman horenso sehingga membuat pertumbuhan

horenso sedikit lebih cepat dibandingkan bulan sebelumnya serta hasil panen yang

tidak sesuai kriteria sortasi relatif lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya.

5.2 Pengelolaan Panen Tanaman Horenso di Chuoh Engei

Kegiatan panen di Perusahaan Chuoh Engei dilakukan 1-2 kali dalam satu

minggu dengan tempat yang berbeda sesuai pada jadwal pemanenan horenso.

Perusahaan mempunyai penetapan panen dengan perhitungan kalender seperti pada

lampiran 4. Perhitungan kalender yaitu perkiraan panen dengan cara menghitung

umur tanaman sejak penanaman di lahan. Penetapan panen dengan menggunakan

Page 58: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

44

perhitungan kalender hanya dapat ditetapkan minggu panen yaitu 30-35 HST,

sedangkan untuk penetapan hari panen dilakukan secara visual yaitu melihat tingkat

ukuran tanaman dan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya.

Pemanenan Horenso di Chuoh Engei dilakukan pada hari setiap hari senin

dan rabu atau dapat berubah sesuai dengan kondisi yang ada, waktu panen dilakukan

pada pagi hari hingga menjelang siang yaitu pukul 08.30-10.00 lalu dilanjutkan pada

pukul 10.15-12.00, akan tetapi waktu panen dilakukan kondisional, jika hingga siang

hari kegiatan belum selesai, maka penambahan waktu panen dibutuhkan dengan

memundurkan jam istirahat siang. Peralatan yang digunakan untuk kegiatan panen

horenso yaitu pisau khusus panen horenso, sarung tangan, keranjang panen, meja

packing dengan berbagai alat yang dibutuhkan untuk pengemasan antara lain plastik

kemasan, timbangan elektrik, wadah untuk mempermudah proses pemasukan horenso

kedalam kemasan, kardus untuk meletakkan horenso yang siap di kirim. Pemanenan

dilakukan dengan memotong pangkal batang tanaman dengan menyisakan batang

1cm. Pemotongan tanaman dari tanah dilakukan dua atau tiga orang dan sisanya

melakukan sortasi tanaman sesuai kriteria sortasi. Tanaman horenso yang dipanen

sekitar 26-28 cm agar tanaman tetap segar sampai tangan konsumen, apabila tanaman

terlalu tinggi, akan keluar dari kemasan dan menyebabkan tanaman rusak.

Page 59: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

45

Gambar 14. Kegiatan Pemanenan Horenso di Rumah Kaca

Kegiatan pemanenan dilakukan dengan dua cara yaitu dilakukan secara

bersama-sama seperti pada Gambar 14 sesuai dengan kriteria panen yang baik dan

cara lainnya dilakukan pengambilan tanaman hanya satu-dua orang kemudian

dikemas dalam ruang packing dengan standar mutu yang sedikit berbeda, daun

tanaman yang telah berlubang karna hama ulat tetap dikemas dengan berat bersih

yang sama namun harganya lebih murah dan dikirim langsung ke pasar Kanona.

Tamanan yang dipanen secara bersama-sama biasanya akan dikirim ke supermarket

sehingga standar mutu harus diperhatikan. Ketika proses pemanenan, atap rumah

kaca diberikan jaring paranet untuk mengurangi cahaya matahari masuk agar sayuran

tetap segar setelah diambil dari akarnya. Peningkatan dan penurunan produksi dapat

dipengaruhi oleh teknik budidaya dan kondisi lahan tanam. Pada musim cenderung

dingin, produksi meningkat dan sebaliknya suhu cenderung panas produksi

Page 60: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

46

mengalami penurunan. Pucak produksi panen horenso terjadi pada bulan Agustus

hingga Desember karena faktor alam yang mendukung karena masuk dalam musim

cenderung dingin.

Berdasarkan data pada data hasil panen di perusahaan Chuoh Engei

menunjukkan bahwa daya tumbuh dari horenso yang dibudidayakan tergolong tinggi.

Penanaman dan kondisi lingkungan di dalam rumah kaca menjadi salah satu faktor

penentu kualitas hasil panen pada horenso. Menurut Suhardiyanto (2009) hama dan

penyakit serta kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban dan cahaya dapat

dikendalikan agar mendekati kondisi optimum bagi pertumbuhan tanaman sehingga

pertumbuhan horenso menjadi optimal. Kehilangan hasil panen dapat terjadi selama

proses kegiatan budidaya berlangsung dan mempengaruhi pada perolehan hasil

panen. Sebab dari kehilangan hasil panen horenso yang tertinggi diperusahaan yaitu

pertumbuhan tanaman tidak sempurna dikarenakan jamur akibat kondisi lahan yang

tidak mendukung. Selain itu, kehilangan hasil panen dapat disebabkan oleh patahnya

tanaman karena kesalahan panen pekerja saat di lapan

5.3 Pengelolaan Pascapanen Tanaman Horenso di Chuoh Engei

Pengelolaan pascapanen bertujuan untuk menyalurkan produk kepada

konsumen dengan kualitas yang terjaga (Nyangjage et.al., 2005). Persaingan

perdagangan produk segar hortikultura semakin ketat sehingga produsen dituntut

untuk mendistribusikan produk kepada konsumen sesegera mungkin dengan mutu

dan kandungan nutrisi yang ada didalamnya agar dapat dikonsumsi secara maksimal

Page 61: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

47

(Ditjen, 2013). Kegiatan pascapanen meliputi penyortiran dan penyeleksian kualitas,

penimbangan berat bersih dalam kemasan plastik, pengemasan, kemudian tahapan

terakhir adalah pengangkutan dalam kendaraan distribusi yang didalamnya terdapat

pengatur suhu menjadi sejuk agar horenso tetap segar karena jika terpapar suhu

panas, sayuran akan cepat layu. Selain itu, setelah hasil panen sudah selesai,

kemudian dilakukan pembersihan lahan rumah kaca dari tanaman horenso yang telah

dipanen.

5.3.1 Sortasi

Sortasi merupakan salah satu kegiatan pascapanen yang umum dilakukan

yang bertujuan agar memisahkan tanaman berdasarkan tingkat kerusakan baik karena

cacat mekanis ataupun karena bekas serangan hama atau penyakit. Pada kegiatan

sortasi, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk,

ukuran, bobot, warna, bentuk, kematangan, kesegaran, ada atau tidaknya serangan

hama atau kerusakan akibat penyakit. Sortasi dilakukan secara manual dengan

melakukan pembuangan daun muda pada tanaman, melihat kualitas berdasarkan

standar perusahaan yang terdapat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kriteria Sortasi Horenso Perusahaan Chuoh Engei

Kriteria Baik (good) Tidak baik (not good)

Ukuran Panjang tangkai hingga ke daun 26-

28 cm

Panjang tangkai hingga kedaun <26cm

>28 cm

Warna Hijau Segar Hijau bintik putih, kuning, hitam

Penyakit Tidak ada hama dan jamur Ada hama dan jamur

Daun Tidak berlubang dan tidak berbintik Berlubang dan berbintik

Sumber: Pengamatan & hasil wawancara

Page 62: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

48

Sayuran yang telah dipanen kemudian diletakkan pada keranjang panen dan

disusun rapih untuk mempermudah proses penimbangan dan pengemasan. Hal ini

dilakukan berdasarkan parameter kualitas yang sudah ditetapkan oleh perusahaan

seperti panjang tangkai hingga ujung daun, tingkat kerusakan baik yang disebabkan

oleh patogen, hama, serangga maupun kerusakan mekanis saat proses pemotongan

tanaman dari akar, bentuk daun yang tidak normal, warna daun serta banyaknya daun

dalam satu tanaman. Kegiatan penyortiran dilakukan satu persatu dengan

menghilangkan daun yang masih kecil, menguning, serta daun dan batang yang rusak

untuk menghindari adanya bakteri, kemudian tanaman ditimbang dan dikemas.

5.3.2 Penimbangan dan Pengemasan

Kegiatan pascapanen setelah sortasi adalah penimbangan dan pengemasan

dengan tujuan untuk menghindari dan melindungi tanaman dari kerusakan fisik yang

terjadi selama perjalanan maupun penyimpanan (Syadah, 2012). Penimbangan

dilakukan dengan timbangan digital dan wadah agar memudahkan horenso

dimasukan dalam kemasan plastik dan menekan kerusakan fisik akibat proses

penimbangan dan pengemasan. Pengemasan dilakukan untuk meminimalisir

kerusakan karna akan dikirim melalui beberapa tahap pengiriman, sehingga perlu

diperhatikan untuk memperpanjang umur tanaman. Horenso dikemas dalam plastik

kemas tanpa di tutup rapat atau dibiarkan terbuka, kemudian dimasukan dalam

kemasan kardus sebagai kemasan sekunder.

Page 63: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

49

Gambar 15. Kegiatan Penimbangan dan Pengemasan

Penyimpanan merupakan proses selanjutnya setelah pengemasan dilakukan,

horenso yang telah dikemas dan telah dimasukkan dalam kardus kemudian

dimasukkan ke dalam mobil distribusi yang dilengkapi dengan pengaturan suhu agar

horenso tetap segar dalam proses pengiriman. Berat bersih dalam satu kemasan

berkisar antara 180-200 gram tergantung besar kecilnya pertumbuhan horenso dan

biasanya berat bersih 180 g untuk pengiriman ke pasar kanona dan 200 gr untuk

pengiriman ke pasar besar yang wilayah kirimnya lebih luas. Penetapan harga tiap

masa panen mengalami fluktuasi yang berkisar antara 120-140 yen. Pengemasan

dilakukan dua kali yaitu secara satuan menggunakan plastik kemasan kemudian

disusun rapih dalam kardus sebanyak 20 kemasan plastik. Tahapan selanjutnya yaitu

meletakkan kardus yang telah diberi identitas berat bersih dan banyaknya kantung

kemasan didalamnya serta tanggal panen, kemudian hasil panen di angkut

Page 64: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

50

menggunakan alat pengangkut roda satu dengan cara kerja didorong menggunakan

tangan kemudian diletakkan dan dimasukan ke dalam mobil angkut.

5.3.3 Pembersihan Lahan rumah kaca

Kegiatan pembersihan lahan rumah kaca dilakukan setelah kegiatan

pemanenan horenso telah selesai, tujuan kegiatan ini untuk mempersiapkan lahan

yang akan digunakan penanaman horenso selanjutnya. Kegiatan ini yaitu melakukan

pembersihan dan membuang semua benda yang berada di lahan secara manual.

Kegitan ini memerlukan alat kerja untuk mempermudah kegiatan pembersihan yaitu

garpu daun, pacul kecil dengan gagang panjang, dan gerobak dorong untuk

mengangkut sisa tanaman yang tidak digunakan dan akan dibuang.

Gambar 16. Kegiatan Pembersihan Lahan Rumah Kaca

Page 65: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

51

Pembersihan dilakukan secara bergotong-royong agar dapat selesai dengan

cepat. Tenaga kerja melakukan pekerjaan secara kondisional sehingga selain

membersihkan lahan, pekerja lain yang telah selesai melakukan pemanenan,

membantu kegiatan pengemasan horenso, memberi identitas pada kardus pengemas,

dan meletakkan horenso siap kirim kedalam mobil pengirim. Selain itu, ada pula yang

bertugas melepas jaring paranet pada atas rumah kaca yang berfungsi untuk meredam

panas cahaya matahari pada proses pemanenan dilakukan, kemudian jaring paranet

disimpan untuk digunakan kegiatan pemanenan selanjutnya.

Penanganan pascapanen horenso merupakan suatu kegiatan yang memberikan

beberapa perlakuan terhadap horenso setelah dipanen hingga sampai pada tangan

konsumen, tujuan dari penanganan pascapanen yaitu untuk menjaga agar kualitas

tanaman yang diterima oleh konsumen tetap baik. Kegiatan pascapanen dilakukan

secara manual meliputi penyeleksian kualitas (sortasi). Kriteria standar mutu horenso

di perusahaan Chuoh Engei ditetapkan berdasarkan kriteria perusahaan. Kriteria

panen utama horenso yaitu tidak terdapatnya penyakit dan jamur serta panjang

tanaman minimum. Setelah kegiatan panen selesai, rumah kaca diberi perlakuan yaitu

sanitasi lahan guna penanaman horenso selanjutnya.

5.4 Aspek Manajerial

Aspek manajerial merupakan rangkaian kegiatan suatu proses tahapan dalam

mengarahkan kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan

sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan yang telah

Page 66: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

52

ditetapkan. Dalam kegiatan prapanen, panen dan pascapanen tanaman horenso di

Chuoh Engei kegiatan yang dilakukan melihat manajeman produksi dan manajeman

pemasaran yang diterapkan perusahaan.

5.4.1 Manajeman Produksi

Proses perencanaan produksi tanaman horenso di perusahaan Chuoh Engei

merupakan hasil dari rumusan kegiatan pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan

menyusun program tanam per tahunya berupa rencana tanam tiap musim tanam dari

Januari sampai Desember untuk tanaman buah, sayur dan bunga apa yang

dibudidayakan. Rencana tanam kemudian dilaksanakan dalam bentuk realisasi tanam

dengan penetapan waktu yang telah direncanakan seperti jadwal yang tertera pada

lampiran 4. Realisasi tanam kemudian disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di

lapang seperti penetapan harga, perubahan musim dan cuaca. Komoditas horenso

ditanam dan dipanen pada musim semi, panas dan gugur yaitu pada periode waktu

bulan Mei hingga Desember. Produktivitas pertumbuhan horenso paling tinggi yaitu

pada musim gugur bulan Agustus akhir hingga November karena suhu yang cocok

mendukung hasil produksi. Pengawasan dan pengendalian pada tanaman merupakan

bagian penting dalam suatu sistem manajeman. Pemilik perusahaan mengawasi

secara langsung dan mengarahkan jalanya kegiatan di Perusahaan agar sesuai dengan

rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam

mengimplementasikan rencana tanam.

Page 67: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

53

5.4.2 Manajeman Pemasaran

Kegiatan distribusi pemasaran horenso di Perusahaan Chuoh Engei dilakukan

melalui arahan dari Asosiasi Petani Jepang yang diperhatikan langsung oleh

pemerintah, sehingga hasil panen Horenso terjamin keberadaanya, petani tidak

merugi dengan harga pasar yang fluktuatif karena pemerintah telah mengatur harga

dengan mengendalikan harga yang layak bagi petani dan juga konsumen. Jikalau ada

pihak swasta yang membeli, harga beli tidak lebih rendah daripada harga beli

pemerintah, begitu pula harga produk lokal harus lebih murah daripada produk impor.

Asosiasi petani juga mengatur tata niaga suatu perusahaan seperti komoditas apa dan

dengan jumlah berapa pada suatu komoditas yang akan dibudidayakan oleh suatu

perusahaan di Jepang. Selain itu, hasil produk yang telah siap akan dipasarkan

langsung dan dikirim ke tempat penjualan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Penjualan Horenso pada bulan Juni hingga Oktober dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Penjualan Horenso Pada bulan Juni - Oktober di Chuoh Engei Tahun 2020

Bulan Jumlah Produksi

(per pack)

Jumlah

Masa Panen

Rata-rata Harga

(yen)

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

1120 4540

8863

6155

1700

1 5

9

8

2

1120 908

984,8

769,4

850

140 130

130

140

130

Total Produksi 22.378 (pack)

Total Tanam 25 unit (rumah kaca)

Total Harga Penjualan 2.981.890 yen

Sumber: Diolah

Page 68: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

54

Pada tabel 5 menunjukkan data penjualan horenso pada bulan Juni hingga

Oktober dilakukan sebanyak 25 kali dengan hasil total produksi sebanyak 22.378

kantung kemasan horenso. Total harga penjualan yang diperoleh perusahaan sebesar

2.981.890 yen atau sekitar Rp. 402.555.150,00. Menurut Samiati et al, (2012:121-

125) Produksi biomassa dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya,

temeperatur, dan kandungan air. Apabila faktor lingkungan kondusif unutk

pertumbuhan tanaman, maka fotosintat yang dihasilkan juga meningkat. Menurut

Nurshanti (2010:7-10) berat segar ditentukan oleh banyaknya kandungan air pada

tanaman. Distribusi produk dilakukan dari perusahaan Chuoh Engei ke tempat

penjualan, produk dikirim kedua tempat pemasaran yaitu untuk didistribusikan ke

supermarket sekitar bernama Eniwa Farmers market KANONA yang dapat dilihat

pada gambar 17 dan pasar besar yang memang dijadikan sebagai tempat untuk

mendistribusikan sayuran segar dengan wilayah kirim yang lebih luas hingga sampai

ke Tokyo. Harga horenso per kemasan dapat mengalamai fluktuasi tiap masa panen,

berkisar antara 120-140 yen per kemasan, namun cenderung stabil.

Gambar 17. Tampak Depan Pasar Kanona dan Kegiatan di dalam Pasar

Page 69: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Tahapan kegiatan dalam menghasilkan tanaman horenso hingga pemasaran

di Chuoh Engei melalui tiga tahap yaitu mulai dari prapanen, pengelolaan panen,

serta pengelolaan pascapanen. Kegiatan prapanen tanaman horenso antara lain

melakukan persiapan lahan dan persiapan media tanam, persiapan tanam dan proses

penanaman benih horenso, pemeliharaan tanaman serta pengendalian hama dan

penyakit pada tanaman. Pengelolaan panen yang diterapkan perusahaan yaitu

mempunyai penetapan minggu panen dilakukan dengan menghitung umur tanaman

sejak penanaman di lahan, sedangkan untuk penetapan hari panen dilakukan dengan

cara visual yaitu melihat tingkat ukuran tanaman dan jadwal yang sudah ditentukan

sebelumnya. Sedangkan pengelolaan pascapanen yang dilakukan meliputi penyortiran

dan penyeleksian kualitas, penimbangan berat bersih dalam kemasan plastik,

pengemasan, kemudian tahapan terakhir adalah pengangkutan dalam kendaraan.

6.2 Saran

Perusahaan Chuoh Engei dalam menjalankan kegiatan budidaya serta

pengelolaan panen dan pascapanen pada komoditas tanaman horenso sudah dilakukan

cukup baik, ditunjukkan dengan hasil produktivitas yang optimum dan telah

memenuhi standar perusahaan pada beberapa parameter yang diamati yaitu kondisi

lingkungan tumbuh, pertumbuhan dan perkembangan tanaman, umur panen, kegiatan

Page 70: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

56

produksi panen, serta standar mutu. Sehingga perlu adanya keberlanjutan kegiatan

budidaya dengan sistem yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik pada kegiatan

prapanen, pengelolaan panen dan pascapanen tanaman horenso.

Page 71: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

DAFTAR PUSTAKA

Aditya. 2013. Gambar Tanaman Horenso (spinacea oleracea L) / Bayam Jepang.

https://adityaofagriculture.wordpress.com/2013/01/07/hama-

penyakittanamanbayam. Diakses pada 20 September 2020.

Arifianto, M. 2017. Proses pemanenan paprika (Capsicum annuum var. Tribeli)

hidroponik dalam greenhouse pada perusahaan V.OF M & W Van Paaseen di

De Lier, Belanda Selatan, Belanda. Skripsi. Bogor, Institut Pertanian Bogor.

Barzegar M, F. Erfani, A. Jabbari, MR. Hassandokit (2007) Chemical Composition of

15 Spinach (Spinacea oleracea L.) cultivars grown in iran. Ital J Food Sci 19:

309-318.

[BBPP] Balai Besar Penelitian Pertanian. 2015. Pascapanen sayuran.

http://www.bbpp-lembang.info [15 Agustus 2020].

Baroroh, Kiromim. 2018. Pengelolaan Panen dan Pascapanen Bunga Lily Potong

(Lilium longgiflorum ‘LA Hybrid’) di Perusahaan Dily Sunshine,

Heerhugowaard, Belanda Utara. Skripsi. Departemen Agronomi dan

Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Petanian Bogor.

Bazzano LA, Li TY, Joshipura KJ, Hu FB. 2008. Intake of Fruit, Vegetables, and

Fruit Juices and Risk of Diabetes in Women. Diabetes Care. (7): 1311-1317.

Bihter-Avsar. 2011. Genetic Diversity of Turkish spinach cultivars (Spinacia

oleracea L.) A Master dissertation, Graduate School of Engineering and

Sciences, Izmir Institute of Technology, Turkey.

Chuoh-engei.jp/index.html.

Decoteau. D. R, 2000. Vegetative Crop. The Pennsylvania State Univercity, USA.

Page 72: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

58

[Ditjen] Direktorat Jendral Pertanian. 2013. Peraturan Menteri pertanian republic

Indonesia nomor 73/permentan/ot.140/7/2013 Tentang pedoman panen,

pascapanen, dan pengelolaan bangsal pascapanen hortikultura yang baik.

ditjenpp.kemenkumham.go.id. [16Agustus 2020].

Fatimah, Siti. 2009. Studi Klorofil dan Zat Besi (Fe) pada beberapa Jenis Bayam

terhadap Jumlah Eritrosit Tikus Putih (Rattus norvegicus) Anemia. Disertasi,

Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang. Malang. (Skripsi).

Febrianty, Eka. 2016. Analisis Usahatani Bayam Jepang (Spinacia Oleracea Linn) Di

Kelompok Tani RST Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Disertasi, Jurusan Agribisnis. Politeknik Negeri Lampung.

Gardner, F.P., R. B. Pearce, and R,L. Mitchell. 1991. Physiology of crops plants. The

lowa State Univ. Press. Ames, IA.

Haryanto. 2007. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara. Jakarta.

https://en.climate-data.org/asia/japan/hokkaido/eniwa-41 (Diakses 15 Agustus 2020).

https://www.google.com/amp/s/matcha-jp.com/id/3644%3famp=true (Diakses 15

Agustus 2020).

https://research.wsulibs.wsu.edu/xmlui/bitstream/handle/2376/7192/pnw525.pdf?sequ

ence=1&isAllowed=y. ( Diakses 14 Agustus 2020).

https://www.jnto.go.jp/weather/ind/area_detail.php?sight_id=2 (Diakses 8 September

2020).

id.m.wikipedia.org/wiki/Horenso (Diakses 8 September 2020).

id.m.wikipedia.org/wiki/Prefektur_Hokkaido (Diakses 8 September 2020).

Page 73: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

59

Jones, J.B. 2007 Tomato Plant Culture in The Field, Greenhouse and Garden. CRC

Press, United States of America.

Lingga, P. 1991. Jenis Kandungan Hara pada Beberapa Kotoran ternak. Pusat

Penelitian Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S). ANTANAN. Bogor.

Lin, W. C. and M. Saltveit. 2012. Greenhouse production. P. 57-68 In: Russo V. M.,

(Eds). peppers: Botany, Production and Uses. CPI Group (UK) L td., United

States of America.

Leafforlife, Org. 2005. Spinacia oleaceae. Spinach Espinaca.

http:/leafforlife.Org/PAGES/SPINACIA.HTM. Diakses pada 15 Agustus 2020.

Mehta, D., and Belemkar, S., 2014. Pharmacological Activity of Spinacia oleracea L.:

A complete overview. Asia Journal of Pharmaceutical Reasearch and

Development. 2(1), 83-93.

Mutiarawati. 2007. Penanganan sebagai panen hasil pertanian. UNPADPress;

Bandung.

Nurshanti Fatma Dora. 2010. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica

junceae L.) Dengan Tiga Varietas Berbeda. Jurnal Agronobis. 2(4);7-10.

Nyanjage, M.O., S.P.O. Nyalala, A.O. Illa, B.W. Mugo, A.E. Limbe, E.M.Vulimu.

2005. Extending post-harvest life of sweet pepper (Capsicumannuum L.

‘California Wonder’) with modified atmosphere packaging and storage

temperature. Agricultural Tropica et Subtropika. 38(2): 28-34.

Oktihafifah, Dania, 2018. Manajeman Panen dan Passcapenen Paprika Kerucut Mini

(Capsium annuum var. Tribeli) di Ammerlaan Growers De Lier, Belanda,

Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 74: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

60

Respondek, A, and Zvalo, V., 2008. Vegetable Production Guide-Spinach. Agra

Point. 2-10.

Reid, M.S and CZ. Jiang. 2012. Postharvest Biology and Technology of Cut Flowers

and Potted Plants. John Wiley and Sons, Inc, California, USA.

Rubatzky, V. E. dan Yamaguchi, 1998. Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi, dan Gizi.

ITB, Bandung.

Samiati, A. Bahrun, dan L.O. Safuan. 2012. Pengaruh Takaran Mulsa Terhadap

Peertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.). Jurnal Berkala

Penelitian Agronomi. 1 (2):121-125.

Setiawan, A. I., 2000. Penghijauan Dengan Tanaman Potensial. Kanisius,

Yogyakarta.

Setyowati. 2007. Fisiologi pascapanen Buah-buahan dan Sayur-sayuran. IPB.

Bogor.

Susila, Anas D. 2006. Pandungan Budidaya Tanaman Sayuran. Bagian produksi

tanaman departemen agronomi dan hortikultura. IPB hal 107-109.

Sutedjo, M.M. 2002. Pupuk Dan cara Penggunaan. Rineka Cipta Jakarta.

Suwardi. 2011. Analisa Kadar Oksalat dalam Daun Bayam yang sudah dimasak

degan metode Spektrofotometri UV. Disertasi, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan. UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Pekan baru. (Skripsi).

Syadah, I. 2012. Studi Budidaya Lily Potong (Lilium Spp.) di Kebun Cibodas PT.Puri

Sekar Asri Lembang-Bandung, Jawa Barat. Skripsi. Institut PertanianBogor.

Bogor.

Page 75: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

LA

MP

IRA

N

Lam

pir

an

1.

Ta

mp

ak

Dep

an

Pap

an

Nam

a P

eru

sah

aan

Ch

uoh

En

gei

Page 76: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

62

Lam

pir

an

2.

Da

ta I

kli

m K

ota

En

iwa,

Jep

an

g (

1981

-2010)

Page 77: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

63

Lampiran 3. Pembagian Lahan Terbuka dan lahan Pada rumah kaca

Page 78: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

64

Lampiran 4. Jadwal Penanaman, Pemeliharaan, dan Panen Horenso

Jadwal diatas dapat berubah sesuai kondisi dilapangan.

Page 79: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

65

Lampiran 5. Sarana dan Prasarana di Perusahaan Chuoh Engei

Fasilitas Jumlah

(Unit)

Fungsi

Kantor utama 1 Pusat kegiatan administrasi

Tempat istirahat

karyawan

4 Lantai bawah untuk istirahat pagi dan sore

dan lantai atas untuk istirahat siang

Gudang 3 Tempat penyimpanan alat dan bahan

kegiatan pertanian

Ruang packing 1 Tempat pengecekan, pengemasan, pelebelan

produk serta pengepakkan produk

Mobil dan mesin

penanam ladang

2 Alat untuk menanam benih di ladang

Mobil dan mesin

penanam manual

(roboto)

1 Dilengkapi dengan membuat lubang tanam,

mengambil bibit tanaman, dan menanam

bibit secara otomatis

Mesin penanam manual

1 Alat untuk menanam benih horenso dalam

rumah kaca

Mobil penyiram

tanaman

1 Menyiram tanaman dengan debit air yang

dapat diatur dan dapat berjalan otomatis di

rel

Mesin otomatis

penyiram tanaman

2 Mengatur debit air yang diperuntukan untuk

tanaman tomat setelah dilakukan

persilangan,

Mesin air tanah 1 Memompa air tanah dan dialirkan pada

setiap keran yang ada

Mesin penjual minuman

otomatis

2 Menjual minuman kaleng dan botol secara

praktis

Toilet 7 Toilet karyawan dipisah secara gender

Ruang pengatur suhu

untuk bibit

1

Menyimpan bibit hasil persilangan sebelum

ditanam

Mesin otomatis tanam 10 Cara kerja mesin ini yaitu bergerak secara

otomatis jika pot berisi tanaman diatasnya

sudah tertanam semua

Page 80: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

66

Mesin rotary tractor 4 Traktor pengolahan lahan

Mesin otomatis

memasukan tanah ke

dalam pot

2 Alat untuk memasukan tanah kedalam pot

berbagai ukuran secara otomatis

Mobil alat berat 5 Untuk mengangkut sesuatu yang berat

Mobil pick-up 4 Mengangkut yang berhubungan dengan

kerja perusahaan

Mobil Jemputan

karyawan

1 Diperuntukkan untuk karyawan yang tidak

membawa kendaraan pribadi

Page 81: SKRIPSI PENGELOLAAN PRAPANEN, PANEN DAN PASCAPANEN …

67

Lam

pir

an

6.

Da

ta P

en

ga

ma

tan

Pertu

mb

uh

an

Vegeta

tif

Horen

so S

eb

elu

m d

iola

h

Kete

rang

an:

data

peng

am

ata

n p

ert

um

bu

han v

eg

eta

tif

sebelu

m d

iola

h m

eru

pakan h

asi

l pengukura

n t

ingg

i dan j

um

lah d

au

n

yang su

dah m

eng

gu

nak

an ang

ka p

em

bu

lata

n,

sehin

gga ti

dak ada data

ko

ma p

ada se

tiap penguk

ura

nnya.

MS

T adala

h

Min

ggu

Sete

lah T

anam

.

No.

Ru

mah

kaca

Tin

ggi

Tan

am

an

(cm

)

1 M

ST

2 M

ST

3 M

ST

4 M

ST

5 M

ST

Barat

5

3,2

,3,3

,2

7,7

,8,9

,7

13,1

4,1

5,1

4,1

4

19,2

0,2

1,2

0,1

9

25,2

4,2

4,2

3,2

2

Barat

2

3,2

,3,2

,2

9,7

,8,9

,8

15,1

4,1

5,1

4,1

5

20,2

1,1

9,2

0,2

1

24,2

3,2

2,2

3,2

2

Uta

ra 1

5

3,2

,3,2

,3

7,8

,8,9

,10

16,1

4,1

5,1

6,1

5

21,1

9,1

9,2

0,1

9

25,2

5,2

4,2

4,2

3

Uta

ra 2

8

3,3

,3,3

,2

7,8

,7,9

,8

16,1

5,1

5,1

4,1

5

19,2

0,2

1,2

0,1

9

26,2

5,2

4,2

5,2

4

Baru

12

3

,4,3

,3,3

8,9

,8,1

0,7

15,1

6,1

4,1

5,1

6

22,2

1,2

0,2

0,1

9

26,2

5,2

4,2

3,2

4

J

um

lah

Dau

n (

lem

bar)

Barat

5

3,2

,4,4

,5

5,5

,6,5

,5

6,7

,8,7

,8

9,8

,9,8

,8

12,1

1,1

2,1

1,1

2

Barat

2

4,4

,4,4

,3

5,6

,5,6

,5

8,9

,7,8

,8

9,9

,8,9

,9

12,1

1,1

2,1

1,1

0

Uta

ra 1

5

4,4

,4,4

,4

6,5

,5,5

,5

8,8

,7,8

,7

8,9

,8,9

,8

14,1

3,1

4,1

2,1

3

Uta

ra 2

8

4,5

,4,5

,4

6,5

,5,6

,5

9,7

,8,7

,6

9,8

,9,8

,9

15,1

3,1

4,1

3,1

2

Baru

12

4

,5,5

,5,5

5,5

,6,6

,6

8,9

,8,7

,8

9,8

,9,8

,8

14,1

5,1

6,1

5,1

4