skripsi new nipsi

Upload: yelius-jeye-wardane

Post on 04-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    1/58

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    2/58

    memahami dan memberikan respon dengan materi yang diajarkan. Praktek-

    praktek pembelajaran yang masih mengadalkan pada cara-cara lama yang

    mengangap anak didik hanya perlu melaksanakan kewajiban yang telah

    digariskan, pembelajaran satu arah karna peran guru adalah sebagai fasilitator

    dan bukan sumber utama pembelajaran. Guru harus mengambil prakarsa untuk

    menata lingkungan yang memberi peluang optimal terjadinya belajar, namun

    yang paling menentukan terwujudnya niat belajar siswa adalah siswa itu

    sendiri.

    Siswa mandiri adalah siwa yang mampu menganalisis sendiri, mampu

    berfikir sendiri, mampu mengatur dirinya sendiri, sehingga siswa tidak hanya

    menghapal atau mampu meniru apa yang diberikan guru, tapi menyatakan

    dirinya secara aktif. Untuk menumbuhkan sikap aktif dari siswa tidaklah

    mudah karna guru dianggap sumber belajar, proses pembelajaran yang terjadi

    memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru akibatnya proses belajar

    mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar (Tn,

    2007:1). Didalam proses belajar mengajar siswa diharapkan benar-benar aktif,

    Sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan

    lebih lama bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila

    konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat,

    jelas dan menarik. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor

    yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan

    pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah

    menggunakan pendekatan tertentu dalam pembelajaran, karena suatu

    2

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    3/58

    pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur

    dan terpikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dan

    untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan efektifitas belajar yang

    dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Salah satu strategi pembelajaran

    yang dapat menghasilkan siswa yang mandiri dan aktif adalah pendekatan

    reciprocal teaching. Dalam pendekatan reciprocal teaching pada hakikatnya

    kendali belajar sepenuhnya ada pada diri siswa (Suantak, 2007:4).

    Pendekatan reciprocal teachingberupaya merangsang pengetahuan siswa

    dan memotivasi kemampuan siswa dalam berinisiatif dan terlibat aktif dalam

    kegiatan pembelajaran. Selain itu reciprocal teaching menuntut siswa untuk

    mampu mengingat, mampu berfikir, serta mampu memotivasi dirinya sendiri

    sehingga membantu siswa mempermudah memahami konsep-konsep fisika.

    Dalam pendekatan reciprocal teachingsiswa harus aktif melakukan kegiatan,

    aktif berfikir, menyusun konsep dan mencari materi tentang hal-hal yang

    dipelajari dan siswa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran

    yang dapat memberikan kesempatan siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam

    kegiatan pembelajaran.

    Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SMP Negeri O Mangunharjo

    siswa menganggap guru sumber belajar dimana kegiatan pembelajaran lebih

    berpusat pada guru. Beradasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik

    untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pendekatan reciprocal teaching

    terhadap hasil belajar fisika pada pokok bahasan getaran kelas VIII SMP

    Negeri O Mangunharjo?.

    3

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    4/58

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan

    dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pendekatan reciprocal

    teaching terhadap hasil belajar fisika pada pokok bahasan getaran kelas VIII

    SMP Negeri O Mangunharjo?.

    C. Ruang Lingkup Penelitian

    Mengingat luasnya permasalahan yang tercakup dalam penelitian ini,

    juga karena terbatasnya dana, waktu, dan kemampuan peneliti maka ruang

    lingkup dalam penelitian ini yaitu :

    1. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri O Mangunharjo

    pada kelas VIII semester dua tahun ajaran 2009/2010.

    2. Pendekatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

    reciprocal teaching(pembelajaran terbalik) yaitu siswa

    menyampaikan materi pelajaran dikelas yang terfokus

    pada suatu kegiatan dimana siswa menjadi penyampai

    materi yang dibimbing oleh peneliti.

    3. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah

    getaran.

    4. Hasil belajar yang akan diteliti dalam penelitian adalah

    hasil belajar yang bersifat kognitif, yang diperoleh

    melalui tes setelah penyajian pokok bahasan materi.

    4

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    5/58

    D. Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

    mengetahui adakah pengaruh pendekatan reciprocal teaching terhadap hasil

    belajar fisika pada pokok bahasan getaran kelas VIII SMP Negeri O

    Mangunharjo.

    E. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Siswa, dapat memotivasi dalam penguasaan konsep fisika untuk

    meningkatkan hasil belajar.

    2. Guru, memberikan alternatif pendekatan pembelajan yang dapat

    diterapkan dalam pembelajaran fisika.

    3. Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

    pendekatan reciprocal teaching.

    F. Anggapan Dasar (Asumsi)

    Sebagai landasan dalam pengujian hipotesis, diajukan beberapa asumsi

    sebagai berikut :

    1. Siswa dalam satu kelompok mendapat perlakuan yang sama

    selama proses belajar mengajar.

    2. Data hasil tes fisika siswa, benar-benar merupakan hasil belajar

    5

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    6/58

    fisika setelah diberi perlakuan.

    3. Dalam mengerjakan soal tes hasil belajar fisika, siswa bekerja

    sendiri.

    G. Batasan Istilah

    Demi menghindari salah penafsiran dari istilah-istilah yang digunakan

    dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan sebagai berikut:

    1. Pendekatan pembelajaran raciprocal teaching (pembelajaran terbalik)

    adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman

    mandiri siswa, strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman.

    2. Hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti

    pelajaran selama kurun waktu tertentu.

    6

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    7/58

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Deskripsi Teoretik

    1. Pengaruh PendekatanReciprocal Teaching

    Menurut Palincsar dan Brown (dalam Supraptojie 2009:1) reciprocal

    teaching adalah pendekatan konstruktivis yang didasarkan pada prinsip-

    prinsip membuat pertanyaan, mengajarkan keterampilan metakognitif

    melalui pengajaran, dan pemodelan oleh guru untuk meningkatkan

    keterampilan membaca pada siswa yang berkemampuan rendah. Sedangkan

    menurut Suyatno (2009:64) reciprocal teaching merupakan metode

    pengajaran berdasarkan prinsip-prinsip mengajukan pertanyaan, yang

    mana ketermpilan-ketermpilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran

    langsung dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca

    siswa yang pemahaman membacanya rendah. Reciprocal teaching

    merupakan pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan

    kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif serta untuk membantu siswa

    memahami bacaan dengan baik (James S. Walker 2008:03).

    Reciprocal teaching adalah strategi belajar melalui kegiatan

    mengajarkan teman. Pada strategi ini siswa berperan sebagai guru

    menggantikan peran guru untuk mengajarakan teman-temannya. Sementara

    7

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    8/58

    itu guru lebih berperan sebagai model yang manjadi contoh, fasilitator yang

    memberikan kemudahan dan pembimbingan. sedangkan menurut Isquerdo

    (dalam Suantak 2007:8) pembelajaran terbalik adalah suatu strategi

    pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan secara relatif mengembangkan

    diskusi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa, untuk

    mendapatkan hasil pendidikan yang lebih baik.

    Pengaruh pendekatan reciprocal teaching terhadap hasil belajar

    sangat beragam, reciprocal teaching mempengaruhi keterampilan

    komunikasi, motivasi, prestasi belajar, dan hasil belajar kognitif.

    a. Pengaruh reciprocal teaching terhadap keterampilan komunikasi

    Berdasarkan pada keterampilan yang dilatihkan dalam bentuk-bentuk

    aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan belajar, maka

    reciprocal teaching berbentuk positif terhadap kemampuan

    berkomunikasi siswa, karena selama pembelajaran siswa mengajukan

    pertanyaan, mengomentari pertanyaan teman yang lain (Supraptojie

    2009:5).

    b. Pengaruh reciprocal teaching terhadap motivasi siswa. Siswa akan

    termotivasi jika yang dipelajarinya menarik perhatiannya, relevan

    dengan kebutuhan siswa, apa yang mereka pelajari menyebabkan

    mereka puas, dan menambah percaya dirinya. Dalam kegiatan

    reciprocal teaching siswa akan mencari tahu informasi yang diperlukan

    untuk menjawab pertanyaannya sendiri.

    c. Pengaruh reciprocal teaching terhadap hasil belajar kognitif. Selama

    8

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    9/58

    kegiatan belajar mengajar siswa membuat rangkuman, jadi dilatih untuk

    menemukan ide pokok didalam bahan bacaan dan ini merupakan

    keterampilan penting untuk belajar (Supraptojie 2009:5).

    Pendekatan reciprocal teaching terutama dikembangkan untuk

    membantu guru menggunakan dialog-dialog belajar yang bersifat kerjasama

    untuk mengajarkan pemahaman bacaan secara mandiri dikelas. Reciprocal

    teaching suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi

    pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan

    dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah

    diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari

    persoalan yang disodorkan kepada siswa (James S. Walker 2008:03).

    Selanjutnya selama pembelajaran berlangsung guru tidak berperan sebagai

    pemimpin diskusi dalam kelompok tetapi diserahkan pada siswa. Guru

    memberikan dukungan, umpan balik, rangsangan ketika siswa mempelajari

    materi tersebut dan mengajarkannya pada orang lain.

    Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan reciprocal

    teaching merupakan strategi dalam pembelajaran yang menekankan pada

    pemahaman mandiri siswa, sehingga dapat meningkatkan penguasaan

    konsep fisika. Pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran

    tercapai dengan cepat melelui proses belajar mandiri dan siswa mampu

    menyajikannya didepan kelas. Diharapkan, tujuan pembelajaran tercapai dan

    kemampuan siswa dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan. Pendekatan

    pembelajaran reciprocal teachingdiadopsi dari pembelajaran mandiri untuk

    9

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    10/58

    bahasa, maka diharapkan mempunyai keterampilan untuk merangkum,

    membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi, memprediksi dan

    menjelaskan. Pada pendekatan pembelajaran reciprocal teaching langkah

    menjelaskan kalimat yang kurang jelas dimodifikasi dengan langkah siswa

    dengan menjelaskan pada teman tentang apa yang di pahami dari bacaan

    tersebut. Siswa tersebut disebut dengan siswa guru.

    Keunggulan dan kelemahan pendekatan reciprocal teaching

    dikemukakan oleh Salvin (dalam Suantak 2007:11) secara terperinci dapat

    dilihat pada tabel 2.1

    Tabel 2.1.

    Keunggulan dan kelemahan pendekatan reciprocal teaching

    No Keunggulan Kelemahan

    1

    2

    3

    4

    Siswa belajar dengan

    pengertian

    Karena belajar dengan

    pengertian maka siswa tidak

    muda lupa

    Siswa belajar mandiri

    Siswa termotivasi untukbelajar

    Butuh waktu yang lama

    Sangat sulit diterapkan jika

    pengetahuan siswa terhadap materi

    prasyarat kurang

    Ada kalanya siswa tudak mampu

    maka akan semakin tidak suka

    dengan pelajaran tersebut

    Tidak mungkin seluruh siswa akanmendapat giliran menjadi guru

    siswa

    Suyatno (2009:64) Prosedur pendekatan riciprocal teachingdilakukan

    adalah:

    a. Membagikan wacana

    10

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    11/58

    b. Menjelaskan bahwa anda akan bertindak sebagai guru pada bagian

    pertama bacaan

    c. Meminta siswa untuk membaca pada bagian yang telah ditetapkan

    d. Setelah membaca, siswa disuruh melakukan pemodelan

    e. Meminta siswa membuat komentar tentang pengajaran guru

    f. Siswa yang lain membaca dalam hati bagian yang lain

    g. Memilih salah satu siswa yang berperan sebagai guru

    h. Membimbing siswa yang berperan sebagai guru dan

    i. Mengurangi bimbingan siswa yang berperan sebagai guru

    Wacana dalam penelitian ini bukanlah sumber utama belajar siswa,

    dimana siswa dapat menambah pengetahuannya dari buku-buku pendamping

    dan sumber lain.

    2. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

    Beberapa ahli pendidikan memberikan definisi belajar secara berbeda

    yang pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama, menurut pengertian

    secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan. Dalam

    kehidupan sehari-hari seseorang sering mengalami perubahan dalam dirinya.

    Adanya perubahan ini sebagian besar terjadi melalui belajar, perubahan pada

    orang yang belajar dapat ditunjukkan dalam beberapa bentuk, seperti

    berubahnya pengetahuan, pemahaman sikap, dan tingkah laku, keterampilan

    kebiasaan dan kecakapan.

    Usaha untuk mencapai perubahan-perubahan tingkah laku inilah yang

    dinamakan belajar. Untuk lebih jelas, penulis mengutip salah satu pendapat

    11

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    12/58

    yang dikemukakan oleh ahli tentang belajar, menurut Slameto, (2003:2)

    Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

    memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

    hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

    Sedangkan menurut Gage (dalam Saiful sagala 2003:13) balajar adalah

    sebagai suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai

    akibat dari perubahan.

    Saiful Sagala (2003:9) mengemukakan bahwa Mengajar adalah

    membantu (mencoba membantu) seseorang untuk mempelajari sesuatu dan

    apa yang dibutuhkan dalam belajar itu tidak ada kontribusinya terhadap

    pendidikan orang yang belajar. Sedangkan menurut William H. Burton

    (dalam Saiful Sagala 2003:61) Mengajar adalah upaya memberikan stimulus,

    bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses

    belajar.

    Dari pendapat para ahli , dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

    suatu proses kegiatan aktif yang dilakukan secara sengaja untuk

    mendapatkan suatu perubahan tingkah laku baik berbentuk pengetahuan,

    kecakapan, keterampilan dan menyesuaikan diri ke arah yang lebih baik

    sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

    Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara

    siswa dengan guru dan antar sesama siswa dalam proses pembelajaran. Jadi

    pengertian belajar adalah adanya perubahan-perubahan yang menuju ke arah

    yang lebih sempurna (maju) dan perubahan-perubahan itu dikarenakan

    12

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    13/58

    adanya latihan-latihan yang disengaja.

    3. Pengertian Hasil Belajar

    Hasil belajar merupakan suatu tolak ukur berhasil tidaknya proses

    belajar mengajar. Hasil belajar siswa adalah produk yang menekankan

    kepada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun

    kuantitas, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil karena

    prestasi belajar didapat dengan megukur hasil belajar. Dalam dunia

    pendidikan, hasil belajar juga sering disebut dengan istilah prestasi belajar.

    Menurut Sujono (dalam Suantak 2007:16) hasil belajar adalah

    kognitif sikap dan keterampilan. Sementara menurut Abdurahman (dalam

    Suantak 2007:16) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak

    setelah melalui kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui hasil belajar

    siswa, guru memberikan hasil tes belajar (ulangan harian) kepada siswa. Dari

    hasil inilah guru melakukan tindakan yang dianggap perlu guna mencapai

    hasil belajar yang optimal. Didalam penelitian digunakan tes tertulis untuk

    menilai hasil belajar siswa tersebut.

    Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi

    belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal

    yang dipelajari disekolah yang menyangkut pengetahuan atau

    kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian, hasil

    belajar merupakan perolehan seperangkat pengetahuan, nilai, sikap dan

    13

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    14/58

    keterampilan yang diraih siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

    Berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini penulis membatasi hasil

    belajar pada ranah kognitif.

    4. Materi Getaran

    a. Pengertian getaran

    Menurut Sulistio (2006:175) getaran adalah gerak bolak balik

    secara berkala melalui suatu titik keseimbangan. Pada umumnya setiap

    benda dapat melakukan getaran. Beberapa contoh getaran yang dapat kita

    jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain, senar gitar yang dipetik,

    bandul jam dinding yang sedang bergoyang, ayunan anak-anak yang

    sedang dimainkan, mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya

    lalu ujungnya yang bebas diberi simpangan dengan cara menariknya

    kemudian dilepaskan tarikannya dan masih banyak lagi contoh getaran.

    Pada pristiwa ini benda-benda tersebut dapat bergetar karena adanya

    usikan. Usikan merupakan sumber atau penyebab terjadinya getaran.

    C B

    A

    mg

    Gambar. 2.1. Getaran sebuah bandul

    (Sulistio 2006:175)

    14

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    15/58

    Gambar 2.1. Adalah sebuah bandul yang diberi simpangan sehingga

    bandul bergerak bolak balik B A C A B. Gerakan bolak balik

    seperti inilah yang disebut getaran, dimana titik A disebut titik

    keseimbangan, simpangan terbesar yaitu jarak AB = AC disebut

    amplitudo getaran (simpangan getaran), sedangkan lintasan B A C

    A B disebut satu gelombang penuh. Beberapa contoh getaran adalah

    gerak naik turun benda yang digantungkan pada pegas, gerak naik turun

    penggaris plastik yang dijepit salah satu ujungnya, dan gerak naik turun

    air dalam pipa U. Banyak manfaat getaran dalam kehidupan sehari-hari.

    Misalnya, senar gitar yang bergerak dapat menghasilkan suara yang

    merdu, udara yang bergetar dalam seruling dapat menghasilkan suara

    yang merdu, dan bandul yang berayun pada jam dapat digunakan sebagai

    penunjuk waktu.

    Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa setiap benda

    yang bergetar pasti mempunyai simpangan getar. Simpangan getar yang

    dimaksud adalah jarak kedudukan benda dari titik seimbangnya. Adapun

    simpangan getar yang jauh disebut amplitudo. Pada percobaan di atas,

    amplitudo ditunjukkan oleh jarak AB atau AC. Dengan demikian satu

    getaran dapat dikatakan sebagai gerak bolak-balik melalui titik seimbang

    dengan panjang sama dengan empat kali amplitudonya. Ciri dari getaran

    adanya frekuensi getaran, dan adanya periode getaran. Amplitudo

    merupakan besaran panjang sehingga untuk menempuh amplitudo suatu

    getaran di perlukan waktu tertentu (Purwanto, 2007:137) sedangkan

    15

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    16/58

    menurut Giankoli (1999:366) amplitudo adalah simpangan maksimum

    atau jarak terbesar dari titik setimbang, untuk menempuh lintasan satu

    getaran juga diperlukan waktu. Waktu yang diperlukan untuk melakukan

    satu getaran disebut periode.

    b. Periode dan frekuensi getaran

    Periode getaran adalah waktu yang digunakan untuk menjalani satu

    getaran penuh (Sulistio, 2006:176) sementara menurut Giankoli (199:366)

    periode adalah waktu yang diperlukan untuk satu siklus tetap. Periode

    getaran biasa diberi lambang T. Periode getaran suatu bandul tidak

    tergantung pada amplitudo getaran (Sulistio, 2006:176). Artinya, untuk

    sistem bandul yang sama berapapun jauhnya bandul itu disimpankan,

    waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran penuh (periodenya)

    tetap sama, waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran disebut

    periode. Periode getaran suatu bandul bergantung pada panjang tali,

    semakin panjang talinya semakin besar amplitudonya. Sebaliknya

    semakin pendek talinya semakin kecil amplitudonya.

    Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh

    sistem dalam satu detik (Sulistio, 2006:176) sedangkan menurut Giankoli

    (1999:366) frekuensi adalah jumlah siklus lengkap perdetik. Frekuensi

    getaran dilambangkan F, frekuensi dinyatakan dalam satuan hertz (Hz).

    Dapat ditulis dengan rumus:

    f = t

    n

    (Purwanto, 2007:139)

    Adapun periode getar (T) dapat ditulis dalam bentuk rumus:

    16

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    17/58

    T= n

    t

    (Purwanto, 2007:139)

    Berdasarkan definisi periode dan frekuensi getaran diperoleh suatu

    hubungan:

    T= f

    1

    atau f = T1

    (Sulistio, 2006:177)

    keterangan:

    f = frekuensi getar (Hz)

    n = jumlah getar

    t = waktu getar (sekon)

    T = periode getar

    B. Hipotesis penelitian

    Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat semantara terhadap suatu

    permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

    (Arikunto, 2002:64). Berdasarkan pengertian hipotesis dan latar belakang

    masalah yang diuraikan sebelumnya maka hipotesis dalam penelitian ini

    adalah: Ada pengaruh positif pendekatan reciprocal teaching terhadap hasil

    belajar fisika pada pokok bahasan getaran kelas VIII SMP Negeri O

    Mangunharjo.

    C. Hasil Penelitian yang Relevan

    Dari penelitian yang dilakukan oleh Suantak (2007) yang berjudul

    Upaya meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA PGRI 2

    17

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    18/58

    Lubuklinggau melalui pembelajaran terbalik (reciprocal teaching). Dengan

    rumusan masalah apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah

    menerapkan pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) pada pokok bahasan

    trigonometri kelas X di SMA PGRI 2 Lubuklinggau. Menyatakan bahwa

    setelah diterapkannya pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA

    PGRI 2 Lubuklingggau dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa

    kelas X SMA PGRI 2 Lubuklingggau. Penelitian ini dilaksanakan di SMA

    PGRI 2 Lubuklinggau.

    18

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    19/58

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, dimana siswa

    dikelompokan menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Dalam penelitian ini dilaksanakan pre-tes dan pos-tes yang melibatkan dua

    kelompok yang memebandingkan antara pembelajaran menggunakan

    pendekatan reciprocal teaching sebagai kelompok eksperimen dengan

    pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol. Desain penelitian dapat

    menunjukkan kerangka konseptual yang akan dilakukan dalam penelitian.

    Desaian yang digunakan adalah randomized control group pretest-postest

    design. Menurut Sukardi, (2007:186). Desain penelitian dapat dilihat pada

    tabel 3.1.

    Tabel 3.1

    Desain Penelitian

    Group Pre-test Treatment Post-test E T1 X T2

    K T1 - T2

    Keterangan :

    T1

    : Tes awal

    X : Treatment

    T2

    : Tes akhir

    19

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    20/58

    E : Kelas eksperimen

    K : Kelas KontrolB. Variabel Penelitian

    Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian

    Arikunto (2002:104). variabel dalam penelitian ini adalah:

    1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam

    penelitian ini yaitu pengaruh pendekatan reciprocal teaching pada kelas

    eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol dalam

    pembelajaran fisika.

    2. Variabel terikat adalah variabel yang terpengaruh. Variabel terikat dalam

    penelitian ini yaitu hasil belajar fisika siswa setelah diberi perlakuan.

    C. Populasi dan Sampel

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108).

    Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri

    O Mangunharjo pada tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari lima kelas

    secara lengkap jumlah populasi dapat dilihat pada tabel 3.2.

    Tabel 3.2

    Populasi penelitian

    Kelas Jenis Kelamin Jumlah

    Laki-laki Perempuan

    VIII. A

    VIII. B

    VIII. C

    VIII. D

    VIII. E

    11

    20

    24

    20

    13

    23

    14

    11

    14

    17

    34

    34

    35

    34

    30

    Jumlah 88 79 167

    Sumber : Tata Usaha SMP Negeri O Mangunharjo

    20

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    21/58

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

    2002:109). Teknik ini digunakan karena peneliti memberi hak yang sama

    kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih

    menjadi sampel (Arikunto, 2002:111). Kemudian dari kedua kelas dipilih

    secara acak. Teknik ini di ambil karena kedua kelas mempunyai kesempatan

    yang sama untuk dipilih sebagai sampel, maka dari seluruh kelas yang ada

    maka dipilih dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu kelas VIII.A

    sebagai kelas eksperimen dan VIII.D sebagai kelas kontrol. Kelas VIII.A

    adalah siswa yang diberikan pengajaran menggunakan pendekatan

    reciprocal teachingdan kelas VIII.D kelas yang diberikan pengajaran tanpa

    pendekatan reciprocal teachingdengan perincian seperti pada tabel 3.3.

    Tabel 3.3

    Sampel penelitian

    Kelas Jenis Kelamin Jumlah

    Laki-laki Perempuan

    VIII. A

    VIII. D

    11

    20

    23

    14

    34

    34

    Jumlah 31 37 68

    Sumber : Tata Usaha SMP Negeri O Mangunharjo

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini

    digunakan teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar siswa terhadap

    kegiatan pembelajaran, menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan

    pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur

    21

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    22/58

    keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan dan bakat yang dimiliki

    oleh individu dan kelompok. Penulis menggunakan alat pengumpul data dalam

    bentuk tes, dalam penelitian ini hasil belajar didapatkan dari evaluasi setelah

    pelaksanaan pembelajaran dengan materi pokok getaran yang digunakan untuk

    memperoleh data tentang hasil belajar fisika siswa.

    Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk essay

    sebanyak lima soal disusun berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran yang

    dituangkan dalam kisi-kisi penulisan soal, sebelum digunakan soal tes diuji

    cobakan terlebih dahulu.

    E. Teknik Analisis Data.

    Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini

    terhadap hasil belajar siswa baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen,

    data yang diperoleh terlebih dahulu dihitung skor rata-rata dan standar deviasi

    kemudian dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians dari kedua

    kelompok data. Penelitian ini diarahkan untuk melihat apakah hasil belajar

    fisika siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

    reciprocal teaching lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang pembelajaran

    secara konvensional.

    1. Menentukan skor rata-rata dan simpangan baku

    Skor rata-rata dan simpangan baku diambil dari hasil tes awal dan

    tes akhir, untuk semua data hasil belajar kelompok eksperimen maupun

    kelompok kontrol dengan rumus:

    22

  • 7/30/2019 Skripsi New Nipsi

    23/58

    n

    X

    X

    i=

    dan 1

    )(2

    =

    n

    XXS i

    (Sudjana, 2002:93)

    Keterangan:

    X = Rata-rata

    iX = Nilai hasil pengamatan atau observasi

    n = Jumlah semua observasi

    S = Simpangan baku

    2. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok

    data, populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengujinya

    digunakan rumus chi-kuadrat(2 ) yaitu :

    2 = e

    e

    f

    ff 2

    0 )(

    Keterangan:

    2 = Nilai chi kuadrat

    f0

    = Frekuensi hasil pengamatan

    fe = Frekuensi hasil harapan

    Selanjutnya 2hitung

    dibandingkan dengan 2tabel

    dengan derajat

    kebebasan (dk) = J - 1, dimana J adalah banyaknya kelas interval. 2hitung