skripsi identifikasi jenis-jenis rumput laut di pulau

49
SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU TANAKEKE JAKA WARDIMAN DININGRAT 10594086314 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

i

SKRIPSI

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

TANAKEKE

JAKA WARDIMAN DININGRAT

10594086314

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

ii

IDENTIFIASI JENIS – JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU TANAKEKE

SKRIPSI

JAKA WARDIMAN DININGRAT

(10594086314)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan pada

program studi budidaya perairan

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 3: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

iii

Page 4: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

iv

Page 5: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

Identifikasi Jenis-Jenis Rumput Laut Di Pulau Tanakeke adalah

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri yang belum diajukan oleh

siapapun, bukan pengambil alihan tulisan dalam bentuk apapun keperguruan

tinggi manapun.

Semua sumber data dan informasi yang berasal atau di kutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah di sebut kedalam

teks dan di cantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Juni 2019

Jaka Wardiman Diningrat

Page 6: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

vi

ABSTRAK

JAKA WARDIMAN DININGRAT. 1054086314. Identifikasi Jenis-Jenis

rumput laut di Pulau Tanakeke, dibimbing Dr. Ir. Darmawati, M.Si

(pembimbing 1) dan Farhana Wahyu, S.Pi.,M.Si (pembimbing 2).

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis rumput laut di

pulau tanakeke.

Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini dijadikan sebagai pedoman

bagi pengembangan atau reverensi mengenai rumput laut.

Penelitian ini dilaksanakan di pulau tanakeke kabupaten takalar provinsi

Sulawesi selatan. Terdapat 9 jenisr umput yang di temukan yaitu Eucheuma

Spinosum, Padina Australis, Ulvasp, Achanthophora Spicifera, Giladiumsp,

Halimedasp, Caulerpa Racemosa, Chaetomorphasp, dan Glacilaria sp.

Parameter kualitas air selama penelitian dalam kondisi yang baik untuk

tumbuhnya rumput lautmaupun alga.

Kata kunci :Identifikasi, rumput laut, pulau tanakeke.

Page 7: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

vii

KATA PENGANTAR

Puji dans yukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

penelitian ini. Adapun judul penelitian ini yakni “Identifikasi Jenis-Jenis Rumput

Laut di Pulau Tanakeke”.

Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan

rasa hormat, penghargaan dan terimakasih yang tak terhingga kepada semua

pihak yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi sehingga proposal

penelitian ini terselesaikan, khususnya kepada :

1. Orang tuaku tercinta, Arifuddin BS dan Warnita, dan saudara-saudaraku

terkasih yang telah memberikan dukungan baik material maupun spiritual

sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Ir. Darmawati., M.Si selaku pembimbing utama yang telah meluangkan

waktunya dalam proses bimbingan dan memberikan arahan pada penyelesaian

proposal, penelitian dan penulisan skripsi.

3. Ibu Farhana Wahyu, S.Pi.,M.Si , selaku pembembing ke 2 yang juga

memberikan curahan waktu dalam proses penyelesaian proposal, penelitian,

dan juga skripsi.

4. Bapak Dr. Abdul Haris Sambu, selaku penguji pertama yang telah memberikan

banyak masukan berupa kritik dan saran dalam penyusunan skripsi.

5. Nur Insana Salam S.Pi., M.Si. selaku penguji ke 2 yang juga turut memberikan

kritik dan saran dalam proses penyelesaian dan penyusunan skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

viii

6. Bapak Burhanuddin., S.Pi., MP, selaku dekan fakultas pertanian yang selalu

memberikan motivasi dan nasehat bagi penulis selama kuliah di fakultas

pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Ibu Dr. Ir. Andi Khaeriyah., M.Pd selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan support terhadap mahasiswa dalam proses belajar mengajar

maupun proses penyelesaian skripsi.

8. Bapak dan Ibu dosen beserta staff akademik yang telah memberikan ilmu yang

sangat bermanfaat bagi penulis selama berkuliah di fakultas pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati menerima segala saran

dan kritikan sehingga skripsi .Penulis juga berharap agar karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Makassar, 24 Juni 2019

Jaka Wardiman Diningrat

Page 9: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ......................................... iv

PERYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI ......... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

1. PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 2

2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3

2.1. Rumput Laut...................................................................................... 3

2.2. Jenis-Jenis Rumput Laut ................................................................... 4

2.2.1. Glacilaria sp ........................................................................ 4

2.2.2. Euecheuma .................................................................................. 5

2.2.3. Caulerparacemosa ....................................................................... 6

2.2.4. Kappaphycusalvarezii .................................................................. 7

2.2.5. Ulva sp ......................................................................................... 8

2.2.6. Padinaautralis ............................................................................. 9

2.2.7. Stypopodiumzonale ..................................................................... 10

2.3. Manfaat Rumput Laut ....................................................................... 11

3. METODE PENELITIAN ........................................................................... 14

3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................ 14

3.2. Alat dan Bahan .................................................................................. 14

3.3. Prosedur Kerja ................................................................................... 15

3.4. Peubah yang di Amati ....................................................................... 15

3.5. Analisis Data ..................................................................................... 16

Page 10: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

x

4. HASL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 17

4.1. Lokasi Penelitian ................................................................................ 17

4.2. Morfologi dan Klasifikasi jenis-jenis rumput laut yang di temukan

Di pulau tanakeke sebelah timur ........................................................ 18

4.3. Morfologi dan Klasifikasi jenis-jenis rumput laut yang di temukan

Di pulau tanakeke sebelah selatan ..................................................... 27

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 34

5.2. Saran .................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 35

Page 11: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Glacilaria sp .................................................................................................. 5

2. Euecheuma ..................................................................................................... 6

3. Caulerparacemosa ......................................................................................... 7

4. Kappaphycusalvarezii .................................................................................... 8

5. Ulva sp ........................................................................................................... 9

6. Padinaaustralis .............................................................................................. 10

7. Stypopodiumzonale ........................................................................................ 11

Page 12: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Rumput laut merupakan salah satu biota laut yang beragam spesiesnya di

Indonesia. Kekayaan spesies dari rumput laut ini tidak hanya berperan dalam

menjaga keseimbangan ekosistem namun dapat diambil manfaatnya. Manfaat dari

rumput laut ini sangatlah beragam, diantaranya yaitu, sebagai bahan baku industri

masakan, industri kosmetik, industri konstruksi, farmasi, kesehatan dan

kedokteran. Untuk itu telah banyak masyarakat terutama masyarakat pesisir yang

telah membudidayakan berbagai jenis rumput laut

Kementrian kelautan dan perikanan (KKP) telah menetapkan komuditas

unggulan budidaya yaitu udang, rumput laut, ikan bandeng, ikan patin, dan

kepiting. Rumput laut sebagai salah satu komuditas budidaya laut yang di

unggulkan telah diekspor ke lebih dari 30 negara tujuan di antaranya Tiongkok,

Filipina, Vietnam, Hongkong dan Korea Selatan (Surono et al., 2009).

Rumput laut dibagi dalam empat kelas yaitu : Chlorophyceae (ganggang

hijau), Rhodophyceae (ganggang merah), Cyanophyceae (ganggang biru),

Phaeophyceae (ganggang coklat). Dari keempat kelas tersebut hanya dua kelas

yang banyak digunakan sebagai bahan mentah industri, yaitu :Rhodophyceae

(ganggang biasa) yang antara lain terdiri dari : a. Gracilaria, Gelidium sebagai

penghasil agar-agar b. Chondrus, Eucheuma, Gigartina sebagai penghasil

karaginan. c. Fulcellaria sebagai penghasil fulceran. d. Phaeophyceae (ganggang

coklat) yang antara lain terdiri dari : Ascephyllum, Laminaria, Macrocystis

sebagai penghasil alginat (Ditjenkan Budidaya, 2005).

Page 13: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

2

Kabupaten takalar terdapat sebuah pulau yang merupakan salah satu daerah

penghasil rumput laut yaitu Pulau Tanakeke, namun belum diketahui ragam jenis

rumput laut yang terdapat pada Pulau tersebut, maka dari itu penelitian dengan

judul “Identifikasi Jenis Rumput Laut di Pulau Tanakeke”.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai

jenis rumput laut yang terdapatdiPulau Tanakeke,Kabupaten Takalar.

Kegunaan penelitian ini sebagai sumber informasi baik dikalangan

akademisi maupun kalangan masyarakat khususnya di lingkup budidaya perairan

yang membahas tentang berbagai jenis rumput laut yang terdapat pada Pulau

Tanakeke,Kabupaten Takalar.

Page 14: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rumput Laut

Rumput laut (seaweed) adalah jenis ganggang yang berukuran besar

(macroalgae) yang termasuk tanaman tingkat rendah dan termasuk divisi

thallophyta. Rumput laut memiliki sifat morfologi yang mirip, karena rumput laut

tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun walaupun

sebenarnya berbeda. Bentuk-bentuk tersebut sebenarnya hanyalah thallus. Bentuk

thallus rumput laut bermacam-macam antara lain, bulat seperti tabung, pipih,

gepeng, dan bulat seperti kantong dan rambut dan sebagainya (Aslan, 2008).

Rumput laut hidup menempel pada karang mati atau cangkang moluska

walaupun rumput laut juga dapat hidup menempel pada pasir atau lumpur.

Rumput laut hidup di laut dan tambak dengan kedalaman yang masih dapat

dijangkau cahaya matahari untuk proses fotosintesisnya. Dalam dunia

perdagangan rumput laut atau sea weeds sangat populer. Rumput laut dalam dunia

pengetahuan lebih dikenal dengan sebutan algae. Rumput laut merupakan suatu

komoditi laut yang penting bagi manusia, walaupun rumput laut tidak dapat

dikategorikan kebutuhan utama bagi manusia, namun manfaatnya cukup baik

dalam kehidupan sehari-hari (Tim Penulis Penebar Swadaya, 1999).

Rumput laut merupakan salah satu komoditas hasil laut yang berpotensi

untuk dikembangkan. Potensi rumput laut cukup besar dan tersebar hampir

diseluruh perairan nusantara. Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah dari

jenis ganggang merah (Rhodophyceae) karena mengandung agar-agar, karaginan,

porpiran, furcelaran maupun pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin dan

Page 15: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

4

fikosianin) yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak

karbohidrat. Rumput laut jenis lain ada juga yang dimanfaatkan yaitu jenis

ganggang coklat (Phaeophyceae). Ganggang coklat ini banyak mengandung

pigmen klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukosantin, pirenoid, dan

lembaran fotosintesa (filakoid). Ganggang coklat juga mengandung cadangan

makanan berupa laminarin, selulose, dan algin, selain itu ganggang merah dan

coklat banyak mengandung iodium (Tim Penulis Penebar Swadaya, 1999).

2.2. Jenis-JenisRumputLaut

Rumputlaut di Indonesia sangatlah beragam, untuk wilayah Provinsi

Sulawesi Selatan rumput laut yang umum dibudidayakan ialah Glacilariasp,

Eucheuma, dan Caulerparacemosa.

2.2.1. Glacilariasp

Gambar1.Glacilariasp

Divisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Familia : Glacilariaceae

Genus : Glacilaria

Page 16: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

5

Rumput laut marga Glacilaria memiliki cirri umum, yaitu bentuk thallus

yang memipih atau silindiris, tipe percabangan yang tidak teratur membentuk

rumpun dan pada pangkal percabangan thallus menyempit.Glacilaria sp. Adalah

rumput laut yang termasuk dalam golongan alga merah. Alga laut diklasifikasikan

menjadi macroalga dan microalga. Macroalga secara umum di golongkan menjadi

tiga, yaitu alga merah (Rhodophyceae), alga hijau (Chlorophyceae), dan alga

coklat (phaeophceae) yang umumnya di sebut sebagai rumput laut Glacilaria sp.

Termasuk dengan golongan alga merah dengan ciri fisik berikut: mempunyai

thallus silindiris, permukaan halus, atau berbintil – bintil, dan mempunyai warna

hijau atau hijau kuning. Menurut Angga diredjaet al. (2006).

2.2.2. Euecheuma

Gambar 2.Euecheuma

Divisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinalas

Familia : Solierisceae

Filum : Euecheuma

Genus : E. spinoseumdanE cottonii

Page 17: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

6

Eucheumacottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah

(Rhadophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycusalvarazii karena

keragian yang di hasilkan termasuk fraksi kappa-keragian. Maka jenis ini secara

taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii.Nama daerah ‘cottonii’ umumnya lebih

di kenal dan biasa dipakai dalam dunia perdagangan nasional maupun

internasioanl.Klasifikasi Eucheumacottonii menurut Doty (1985).

2.2.3. Caulerparacemosa

Gambar 3.Caulerparacemosa

Kingdom : Plantae

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Bryopsidales

Famili : Caulerpaceae

Genus : Caulerpa

Spesies : Caulerparacemosa

Page 18: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

7

Caulerpa sp. adalah golongan alga hijau, thallus (cabang) berbentuk

lembaran, batangan dan bulatan, berstruktur lembut sampai keras dan siphonous.

Rumpun terbentuk dari berbagai ragam percabangan, mulai dari sederhana sampai

yang kompleks seperti yang terlihat pada tumbuhan tingkat tinggi, ada yang

tampak seperti akar, batang dan daun (Guiry, 2007).

Caulerpa merupakan salah satu jenis algalaut dari family Caulerpaceae dan

termasuk dari spesies Chlorophyceae (alga hijau) (atmadjaet al., 1996).Jenis

C.Racemosa pertamakali ditemukan pada tahun 1926 di sepanjang pantai tunusia

perairan mediterania (Ranielloet al., 2004).

2.2.4. Kappaphycusalvarezii

Gambar 4.Kappaphycusalvarezii

Kingdom : Plantae

Phylum : Rhodophyta

Kelas : Florideophyceae

Ordo : Gigartinales

Family : Areschougigiaceae

Genus : Kappaphycus

Species : Kappaphycusalvarezii

Page 19: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

8

Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut

merah(Rhodophyceae).Menurut Doty (1985) dalam neish (2003), Eucheuma

cottonii berubah menjadi Kappaphycus alvarezii karna keragian yang dihasilkan

termasuk fraksi kappa-karagian.Maka jenis ini secara taksonomi di sebut

Kappaphycus alvarezii.Nama daerah cottonii umumnya lebih di kenal dan biasa di

pakai dalam dunia perdagangan nasional maupun internasional.

2.2.5. Ulva sp.

Gambar 5.Ulva sp.

Kingdom : plantae

Devisi : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Ulvales

Family : Ulvaceae

Genus : Ulva

Spesies : Ulvasp

Alga ini berwarna hijau, Thallus seperti lembaran tebal tersusun oleh

deretan sel-sel berdinding tipis dengan panjang 1-2 cm, tumbuh melekat pada batu

karang.Thallus berwarna hijau seperti lembaran jalinan pita lebar.Tumbuh

Page 20: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

9

membentuk koloni yang tebal, alat pelekatnya sulit untuk di amati, koloni

biasanya melekat pada sesuatu yang padat. Alga ini tumbuh melimpah pada zona

pasang surut bagian atas. Membentuk koloni yang tebal sehingga pantai tampak

hijau.(Hayati, 2009; IPTEK, 2011).

2.2.6. Padinaaustralis

Gambar 6.Padinaaustralis

Kingdom : plantae

Devisi : phaecophyta

Kelas : Phaecophyceae

Ordo : Dictyotales

Family : Dictyoceae

Genus : padina

Spesies : Padinaaustralis

Alga ini berwarna coklat kekuningan.Thallus berbentuk seperti kipas

dengan permukaan yang halus,licin dangan ketebalan dengan panjangnya antara

4-5 cm. Alga ini tumbuh menempel pada batu karang.(Juneidi, 2004).Thallus

berbentuk seperti kipas dan segmen-segmen lembaran tipis (lobus) dengan garis-

Page 21: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

10

garis berambut radial dan perkapuran di bagian permukaan daun.Warna coklat

kekuningan atau bahkan memutih karna terdapat perkapuran. Alat pelekatnya

(holdfast) berbentuk cengkram kecil berserabut.Bagian atas lobus agak melebar

dengan pingiran rata.Tumbuh menempel pada batu di daerah rataan

terumbukarang (Juneidi, 2004; Pramesti, 2009).

2.2.7. Stypopodiumzonale

Gambar 7.Stypopodiumzonale

Kingdom : plantae

Devisi : Phaeophyta

Kelas : Phaeophyceae

Ordo : Dictyotales

Family : Dictyotaceae

Genus : Stypopodium

Spesies : Stypopodiumzonale

Alga ini berwarna coklat kekuninagn, Thallus bercabang bentuk kipas

bergaris-garis menyerupai kulitular,

Page 22: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

11

Permukaan atas kasar sedangkan bagian bawah licin, panjangnya sampai 12

cm. Alga ini tumbuh menempel pada bebatuan.

Alga ini tingginya sekitar 3,6 – 4,5 cm, berwarna warni dalam air, berwarna

coklat kehitaman, rhizoid berbentuk kipas tipis, panjang lembaran sampai 15 cm,

dengan marjin yang tidak teratur, thalli berbentuk segmen dengan luas 1-5 cm.

thalluspada interval yang tidak teratur panjang sekitar 3-15 mm. sporangia tidak

teratur (Taylor, 1979).

2.3. Manfaat Rumput Laut

Ganggang merah memiliki kandungan agar-agar, karaginan, porpiran

maupun furcelaran. Jenis ganggang cokelat yang berpotensi untuk dimanfaatkan,

seperti Sargassum dan Turbinaria. Ganggang cokelat memiliki kandungan

pigmenklorofil a dan c, beta karotin, violasantin, fukosantin, pirenoid dan filakoid

(lembaran fotosintesis), cadangan makanan berupa laminarin, dinding sel yang

terdapat selulose dan algin. Ganggang merah dan ganggang cokelat termasuk jenis

bahan makanan sebagai penghasil yodium (Tim Penebar Swadaya, 1999).

Jenis jenis pemanfaatan dari rumput laut menurut Kordi, (2011) adalah

sebagai berikut :

1. Rumput laut sebagai bahan pangan

Rumput laut sebagai bahan pangan biasa dikonsumsi secara langsung seperti

dimasak sebagai sayuran untuk lauk.

2. Rumput laut dalam bidang farmasi

Page 23: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

12

Rumput laut digunakan sebagai obat luar yaitu antiseptik dan pemeliharaan

tubuh. Rumput laut juga dimanfaatkan dalam bidang farmasi sebagai pembungkus

kapsul biotik, vitamin dan lain-lain.

3. Rumput laut dalam kosmetik

Produk kosmetik tidak hanya untuk mempercantik diri namun untuk

kesehatan. Olahan rumput laut dalam pada bidang industri kosmetik dipergunakan

dalam produksi salep, krem, losion, lipstik dan sabun.

4. Rumput laut dalam industri

Dalam industri makanan, olahan rumput laut dipergunakan sebagai bahan

pembuatan roti, sup, eskrim, serbat, keju, puding, selai dan lain-lain. Penggunaan

olahan rumput laut juga dipergunakan dalam industri tekstil, industri kulit dan

sebagainya, seperti pelat film, semir sepatu, kertas, serta bantalan pengalengan

ikan dan daging.

Rumput laut juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan, misalnya

saja dapat dijadikan bahan dasar pembuatan mie. Bahan dasar dalam pembuatan

mie yang biasa digunakan seperti gandum yang masih diekspor dari luar negeri

dan harga yang masih sangat mahal. Pembuatan mie juga masih menggunakan

bahan bahan yang berbahaya seperti boraks untuk pengenyal yang sangat

berbahaya untuk kesehatan.

Konsumsi produk-produk olahan dari rumput laut yang sangat populer di

masyarakat umumnya dalam bentuk puding, kue, serta sebagai bahan aditif

makanan. Belakangan ini produk diversifikasi rumput laut sudah mulai dijumpai

Page 24: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

13

dalam jumlah yang terbatas seperti dalam bentuk dodol/manisan, selai, kripik,

kue, minuman, dan teh rumput laut. Saat ini kendala dalam konsumsi rumput laut

terutama dalam bentuk rumput laut segar maupun olahan sederhana seperti

kripik/krupuk dan kue, adalah aroma khas rumput laut yang dianggap

kurangmenarik. Untuk dapat mengatasi kendala ini, beberapa produk yang telah

populer dan disukai masyarakat bisa menjadi alternatif untuk difortifikasi dengan

rumput laut, seperti mie dan kerupuk. Mengingat sangat pentingnya konsumsi

serat pangan bagi kesehatan, maka diperlukan usaha-usaha dalam mendukung

peningkatan konsumsi maupun produk dari rumput laut tersebut pada masyarakat.

Perlunya peningkatan lokasi dan perbaikan teknik budidaya diperlukan untuk

dapat meningkatkan produksi rumput laut.

Dukungan dalam bidang industri pascapanen berperan penting dalam

mendukung penyediaan dan peningkatan produk rumput laut yang berkualitas

dengan harga yang terjangkau. Pengembangan produk diversifikasi rumput laut

turut berperan dalam menyediakan jenis produk pilihan yang sesuai dengan yang

diinginkan konsumen, termasuk dalam pengembangan produk pangan fungsional

(Dwiyitno, 2011).

Page 25: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

14

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktudan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 di pulau Tanakeke,

Desa Maccinibaji, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar, Provinsi

Sulawesi Selatan.

3.2. Alat dan Bahan

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah,

1. Pengambilan sampel macro alga dari terumbukarang :

- kantong sample

- eskristal

- alattulis

- kertas label

- underwater camera

- coolbox

- alcohol.

2. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk analisis parameter

fisikadankimia :

- spektrofotometer (Untuk mengukur nitrat dan fosfat)

- seschi disk (Untuk mengukur intensitas cahaya)

- kertaslakmus (Untuk mengukur pH)

- salinometer (Untuk mengukur salinitas air).

Page 26: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

15

3.3. ProsedurKerja

Pengambilan data macro alga di lapangan menggunakan teknik Purposive

Random Sampling sampling dengan cara mengambil semua jenis macro alga yang

ditemukan di tiap lokasi dan stasiun penelitian dari daerah interdal sampai

subtidal dengan beberapa daerah sebagai berikut :

- Stasiun I : Perairan sebelah selatan pulau tanakeke

- Status II : Perairan sebelah timur pulau tanakeke

Pengambilan sampel tersebut dilakukan pada saat air surut.Pelaksaan

sampling di lakukan satu jam sebelum waktu surut. Hal ini akan memberikan

waktu yang cukup untuk mengambil sampel macro alga dan mengamati habitat

alaminya. Sampel macro alga sedapat mungkin diambil utuh dengan hold

fastnya.(Serdiati dan samliok, 2011).

3.4. Peubah yang di amati

1. Identifiksasi Species Macro Alga

Macro alga yang ditemukan diidentifikasi secara morfologi didasarkan

pada petunjuk Dhagalkar dan kevlekar (2004).

2. Parameter kualitas air

Kualitasair yang diamati adalah nitrat dan fosfat, intensitas cahaya,

kecepatan arus, kedalaman, suhu, pH dan salinitas.

Page 27: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

16

3.5. Analisis Data

Data jenis-jenis makro alga hasil identifikasi dianalisis secara deskriptif

dengan membandingkan antara jenis-jenis makro alga yang ditemukan di Perairan

pulau Tanakeke dengan jenis makro alga yang bernilai ekonomis dari literature.

Data parameter kualitas air juga dianalisis secara deskriptif.

Page 28: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian identifikasi jenis-jenis rumput laut ini di laksanakan di

sebelah timur dan selatan pulau tanakeke, dengan titik koordinat :

Timur = Latitude : -5,5289

S 5°31’44,022”

Longtitude : 119,30595

E 119°18’21,420”

Selatan = Latitude : -5,53333

S 5°31’59,988”

Longtitude : 119,28386

E 119°17,89”

Page 29: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

18

4.2. Morfologi dan Klasifikasi jenis-jenis rumput laut yang di temukan di

pulau tanakeke sebelah timur

1. Eucheuma Spinosum

Eucheuma spinosum adalah salah satu jenis rumput laut dari kelas

Rhodophyceae (ganggang merah). Klasifikasi Eucheuma spinosum menurut

Anggadiredja dkk., (2010)

Kingdom : Plantae

Divisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Solieriaceae

Genus : Eucheuma

Spesies : Eucheuma spinosum

Eucheuma spinosum dikenal dengan nama ilmiah Eucheuma muricatum dan

Eucheuma denticulatum merupakan penghasil utama biota karaginan. Ciri fisik

Eucheuma spinosum mempunyai bentuk thallus bulat tegak, dengan ukuran

panjang 5-30 cm, transparan, warna coklat kekuningan sampai merah kekuningan.

Permukaan thallus tertutup oleh tonjolan yang berbentuk seperti duri-duri runcing

Page 30: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

19

yang tidak beraturan, duri tersebut ada yang memanjang seolah berbentuk seperti

cabang. Tanaman tegak karena percabangannya yang rimbun dapat membentuk

rumpun. Percabangan thallus tumbuh pada bagian yang tua ataupun muda tidak

beraturan (Atmadja dkk., 1996).

2. Padinaaustralis

Padina sp merupakan rumput laut yang berasal dari kelas Phaeophyta

(rumput laut coklat) yang terdapat secara melimpah selama bermusim-musim.

Menurut Cribb (1996).

Kingdom : Chromista

Sub-kingdom : Chromobiota

Filum : Heterokontophyta

Kelas : Phaeophyceae

Ordo : Dictyotales

Famili : Dictyotaceae

Genus : Padina

Padina sp memiliki habitatnya di sekitar genangan air di atas batu karang

pantai. Morfologinya berbentuk seperti kipas dengan diameter 3- 4 cm yang

tumbuh dalam lingkaran konsentris. Warnanya coklat kekuningkuningan atau

kadang kadang memutih karena terdapat perkapuran, Cribb (1996).

Page 31: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

20

3. Ulva sp

Ulva sp. merupakan salah satu jenis suku Ulvaceae (devsi Chlorophyta).

Secara sistematika, Ulva sp. dapat diklasifikasikan sebagai berkut (Guiry &

Guiry,2015):

Kerajaan : Plantae

Devisi : Chlorophyta

Kelas : Ulvophyceae

Ordo : Ulvales

Suku : Ulvaceae

Marga : Ulva

Jenis : Ulva sp.

Secara umum, Ulva memiliki ciri-ciri sebaga berikut : thalus menyerupai

lembaran (berupa lembaran lebar maupun kecil), thalus yang berupa lembaran

kecil membentuk rumpun menyerupai jarring dengan berekspansi radial, tepi

lembaran berombak, warna hijau cerah sampai tua, thalus berwarna gelap pada

bagian tertentu (terutama dekat bagian pangkal karena ada sedikit

penebalan).Morfologi Uva berbeda-beda tergantung jensnya.Uumnya perbedaan

tersebut terdapat pada lembaran thalusnya. Lembaran tersebut antara lain lebar

Page 32: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

21

membentuk lembaran besar, kecil membentuk jarring (net) maupun kecil

membentuk rambut-rambut (Kadi, 1996).

4. Acanthophora Spicifera

Alga ini mempunyai warna yang bervariasi dengan paparan sinar

matahari, dari kuning di perairan dangkal terkena cahaya terang, menjadi

hijau, merah atau coklat tua di daerah dengan radiasi yang lebih

rendah.Thalus cabang berduri, cabang utama pendek.Acanthophora secara

luas didistribusikan ke seluruh daerah tropis maupun subtropics d zona

pasang surut dan subtidal (Manoa,2001).

Kingdom : Plantae

Devisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Ceramiales

Family : Rhodomelaceae

Genus : Acanthophora

Spesies : Acanthophora spicifera

Berdasarkan dari hasil penelitian di dapatkan ciri-ciri sebagai

berikut: Alga alga ini berwarna merah kekuningan, thalus bercabang

banyak selang seling berbentuk silendrik agak kaku dengan bntil-bintil

Page 33: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

22

yang mencuat ke samping dengan permukaan yang kasar dan panjang

antara 5-6 cm. tumbuh melekat pada batu karang dan pecahan karang.

5. Giladium sp

Gilidium termasuk salah satu anggota ordo Gelidiales, Devisi

Rhodophyta (algae merah) Dalam taksonomi, klasifikasi Geladium menurut

DAWES (1981) adalah sebagai berikut:

Devisi : Rhodophyta

Kelas : Floridophyceae

Ordo : Gelidiales

Suku : Gelidiaceae

Marga : Gelidium

Gelidium hidup di daerah interdal dan subtidal, melekat pada substrat padat

seperti kayu, batu, karang mati.Panjang thalus bervariasi antara 1mm – 30

cm.thalus tumbuh membentuk rumpun dengan tipe percabangan dichotomous atau

menyirip dengan batang utama yang tegak, bentuk thalus pipih dan bersifat

cartilaginous.Thalus berwarna coklat, hijau-coklat atau pirang.Organ reproduksi

berukuran microscopis (KADI & ATMADJA, 1988).

Page 34: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

23

6. Halimeda sp

tanaman ini umumnya tumbuh di wilayah bebatuan atau karang

mati sebagai substract atau media tanamnya.

Kingdom : Plantae

Devisi : Cholophyta

Class : Bryopsidophycea

Ordo : Bryopsidales

Family : Halimedacea

Genus : Halimeda

Species : Halimeda macroloba decaisne

Halimeda macroloba decaisne memilki panjang 17 cm. Susunan

ruas pangkal yang berfungsi sebagai batang sebagai ruas pangkal lebar 20

mm dan panjang 15 mm. memilki thallus bersegmen tebal, berbentuk

seperti kipas. Warna thallus hjau keputihan jika thallus kering.Halimeda

sp tumbuh pada substract karang.Holdfast yang berbentuk ubi (Atmadja

1996).

Page 35: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

24

7. Caulerpa racemosa

Klasifikasi dari anggur laut caulerpa racemosa menurut Dawson

(1946).

Kingdom : Plantae

Devisi : Chlorophyta

Kelas : Chloropyceae

Ordo : Caulerpales

Family : Caulerpaceae

Genus : Caulerpa

Spesies : Caulerpa racemosa

Raniello dkk.(2004) menyatakan bahwa jenis Caulerpa racemosa

pertama kali ditemukan pada tahun 1926 di sepanjang pantai Tunisia

perairan mediterania. Rumput laut jenis caulerpa racemosa memilki

thallus berwarna hijau seperti tanaman rumput terdiri dari banyak cabang

tegak yang tinggnya sekitar 2,5-6,0 cm. Batang berukuran antara 16-22

cm. terdapat bulatan-bulatan seperti anggur pada puncak cabang sekitar

2,5-10,0 cm.Caulerpa racemosa tumbuh secara bergerombol atau

berumpun,oleh karna itu sering di sebut sebagai tanaman anggur laut.

Page 36: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

25

8. Chaetomorpha sp

Menurut Hayati (2009), thallus menyerupai benang yang

kusutdan kasar saling berlekatan ddengan warna hijau tua dan hijau

muda, tidak bercabang. Tumbuh melekat di batu karang dan pecahan

karang mati adalah cirri khas dari Chaetomorpha sp.

Kingdom : Plantae

Devisi : Chlorophyta

Kelas : Clorophyceae

Ordo : Ulotrichales

Family : Ulotruceae

Genus : Chaetomorpha

Spesies : Chaetomorpha sp.

9. Glacilaria sp.

Glacilaria sp. Jenis rumput laut ini sudah tidak asing lagi di

telinga masyarakat khususnya di bidang budidaya kelautan dan

perikanan maupun petani rumput laut, hal ini dikarenakan rumput laut

Page 37: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

26

jenis Glacilaria sp mudah untuk di budidayakan oleh para petani rumput

laut.

Kingdom : Plantae

Devisi : Rhodophyceae

Phylum : Rhodopyta

Class : Rhodopiceae

Ordo : Gracillariaceales

Family : Gracillariaea

Genus : Gracillaria

Spesies : Geacillaria sp

Ciri umum Gracillaria sp adalah mempunyai bentuk thallus

yang silindris atau gepeng dengan percabangan mulai dari yang

sederhana sampai yang paling rumit dan rimbun, di atas

percabangannya umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh tanaman)

agak mengecil, permukaannya halus atau agak berbintil-bintil,

diameter thallus nerkisar antara 0,5-2mm. panjang dapat mencapai

30 cm atau lebih dan glacilaria sp tumbuh di rataan terumbu karang

dengan air jernih dan arus cukup dengan salinitas ideal berkisar

antara 20-28 per mil (Birsyam,1992).

Page 38: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

27

4.3. Morfologi dan Klasifikasi jenis-jenis rumput laut yang di temukan di

pulau tanakeke sebelah Selatan

1. 1. Halimeda sp

tanaman ini umumnya tumbuh di wilayah bebatuan atau karang

mati sebagai substract atau media tanamnya.

Kingdom : Plantae

Devisi : Cholophyta

Class : Bryopsidophycea

Ordo : Bryopsidales

Family : Halimedacea

Genus : Halimeda

Species : Halimeda macroloba decaisne

Halimeda macroloba decaisne memilki panjang 17 cm. Susunan

ruas pangkal yang berfungsi sebagai batang sebagai ruas pangkal lebar 20

mm dan panjang 15 mm. memilki thallus bersegmen tebal, berbentuk

seperti kipas. Warna thallus hjau keputihan jika thallus kering.Halimeda

sp tumbuh pada substract karang.Holdfast yang berbentuk ubi (Atmadja

1996).

Page 39: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

28

2. Acanthophora Spicifera

Alga ini mempunyai warna yang bervariasi dengan paparan sinar

matahari, dari kuning di perairan dangkal terkena cahaya terang, menjadi

hijau, merah atau coklat tua di daerah dengan radiasi yang lebih

rendah.Thalus cabang berduri, cabang utama pendek. Acanthophora secara

luas didistribusikan ke seluruh daerah tropis maupun subtropics d zona

pasang surut dan subtidal (Manoa,2001).

Kingdom : Plantae

Devisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Ceramiales

Family : Rhodomelaceae

Genus : Acanthophora

Spesies : Acanthophora spicifera

Berdasarkan dari hasil penelitian di dapatkan cirri-ciri sebagai

berikut: Alga alga ini berwarna merah kekuningan, thalus bercabang

banyak selang seling berbentuk silendrik agak kaku dengan bntil-bintil

yang mencuat ke samping dengan permukaan yang kasar dan panjang

antara 5-6 cm. tumbuh melekat pada batu karang dan pecahan karang.

Page 40: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

29

3. Chaetomorpha sp

Menurut Hayati (2009), thallus menyerupai benang yang kusut

dan kasar saling berlekatan dengan warna hijau tua dan hijau muda,

tidak bercabang. Tumbuh melekat di batu karang dan pecahan karang

mati adalah cirri khas dari Chaetomorpha sp.

Kingdom : Plantae

Devisi : Chlorophyta

Kelas : Clorophyceae

Ordo : Ulotrichales

Family : Ulotruceae

Genus : Chaetomorpha

Spesies : Chaetomorpha sp.

4.4Parameter Kualitas air

Tabel 1. Parameter kualitas air

Parameter lokasi ket.

Suhu Timur 28°C

Selatan 30°C

pH Timur 7,0

Selatan 8,4

Page 41: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

30

Salinitas Timur 32 ppt

Selatan 30 ppt

Nitrat Timur 0,4 mg/L

Selatan 0,3 mg/L

Fosfat Timur 0,0025 mg/L

Selatan 0,0021 mg/L

Intensitas Cahaya Timur 100%

Selatan 100%

Kedalaman Timur 50cm

Selatan 50cm

*sumber : data penelitian di lapangan & literature

Pada penelitian ini juga melakukan pengukuran kualtas air, dengan

data hasil pengukuran di sajikan sebagai berikut

4.4.1 Suhu

Salah satu parameter kualitas air yang mempengaruhi pertumbuhan

rumput laut adalah suhu. Suhu yang terdapat pada penelitian plot wilayah

Timur adalah 28°C sedangkan suhu pada plot wilayah Selatan adalah

30°C. Menurut Kordi (2010), bahwa suhu air yang cocok untuk rumput

laut adalah 20-30°C. selanjutnya Aslan (1998), bahwa suhu yang optimal

untuk pertumbuhan rumput laut berkisar 25-30°C. meskipun demikian,

suhu pada penelitian ini mencapai 30°C tetapi masih dapat di tolerir dan

masih menunjang pertumbuhan rumput laut.

Page 42: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

31

4.4.2 PH

Derajat keasaman (pH) merupakan faktor lingkugan kimia air laut

yang turut menentukan baik buruknya pertumbuhan rumput laut.Kondisi

pH pada masing-masing plot berbeda sesuai lokasinya, untuk plot wilayah

Timur 7,0 sedangkan di plot wilayah selatan 8,4. Sulistio W.S (1996),

mengemukakan bahwa nilai pH yang baik bagi pertumbuhan rumput laut

berkisar 6-9.

4.4.3 Salinitas

Kadar salinitas yang terdapat pada plot penelitain wilayah perairan

timur pulau tanakeke adalah sebanyak 32 ppt sedangkan pada plot

wilayah selatan sebanyak 30ppt. Selanjutnya Afrianto dan Liviawaty

(1989), bahwa kesuburan rumput laut juga di pengaruhi salinitas, kisaran

salinitas yang layak untuk pertumbuhan rumput laut adalah 33-35 ppt

dengan optimal 33 ppt.

4.4.4 Nitrats

Bentuk lain dari Nitrogen yang di ukur dalam penelitian ini adalah

nitrat (NO3). Nitrat pada wilayah timur 0,4 dan kandungan nitrat pada

wilayah selatan adalah 0,3 mg/L. kebutuhan akan unsur hara oleh rumput

laut dapat di penuhi dengan mengambil nitrogen dalam bentuk nitrat

(NO3) hal ini senada dengan peryataan Smayda (1983). Andalaris (1991)

juga berpendapat bahwa alga bentik termasuk rumput laut dan

fitoplankton umumnya mempunyai preferensi untuk mengambil nitrogen

secara bertahap, yaitu ammonium, Nitrit dan Nitrat. Ion_ion yang masuk

Page 43: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

32

ke sel akan segera di konversi dalam bentuk lain seperti NO3 di reduksi

menadi NH4 yang di manfaatkan untuk sintesis asam amino dan protein

dengan bantuan enzim nitrat reduktase (Lakitan, 1993).

4.4.5 Fosfat

Fosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat di manfaatkan oleh

rumput laut. Karakteristik fosfor sangat berbeda dengan unsur-unsur

utama lain yang merupakan penyusun biosfer karena unsure ini tdk

terdapat di atmosfer.

Kadar fosfat pada plot wilayah timur adalah 0,0025 sedangkan

kadar fosfat pada plot wilayah selatan adalah 0,0021 mg/L. berkurangnya

kandungan fosfat di perairan di duga karna telah di manfaatkan oleh

rumput laut sebagai unsure hara esensial yang berperan pada proses

fotosintesis. Hal ini sesuai dengan pendapat Dwijdjoseputro (1994),

menyatakan bahwa fosfat merupakan unsur hara yang di perlukan oleh

semua jenis tumbuhan karena merupakan unsur macro yang sangat

berperan dalam proses fotosintesis dan proses metabolism seperti

pembentukan ATP (Adenosin Trifosfat), dan Boyd (1982), tumbuhan

perairan dapat menyerap fosfat dengan sangat cepat dalam perairan sangat

menurun.

4.4.6 Intensitas cahaya

Pada penelitian ini di dapatkan nilai kecerahan sebesar 100%.

Menurut departemen kelautan (2007) bahwa kecerahan yang sesuai untuk

Page 44: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

33

pertumbuhan rumput laut yaitu 0,6 - 0,8 m. sedangkan data yang didapat

dari hasil penelitian berdasarkan pengukuran kedalaman lokasi

pemasangan plot adalah 50cm ika laut dalam keadaan surut dan intensitas

cahaya yang menembus perairan tersebut sebanyak 100%.Menurut

Munoz et al (2004), tingkat intensitas cahaya yang tinggi sangat

berpengaruhterhadap proses fotointesis pada rumput laut.

4.4.7 Kecepatan arus

Pada penelitian kali ini kecepatan arus yang di peroleh adalah :

0,7 m/s pada wilayah timur dan 0,4 m/s pada wilayah selatan.

4.4.8 Kedalaman

Kedalaman wilayah tempat pemasangan plot penelitan di sebalah

timur dan selatan iyalah 50cm. kecerahan yang ideal adalah 1 meter, air

keruh ( biasanya mengandung lumpur) dapat menghalangi tembusnya

cahaya matahari di dalam air sehingga proses fotosintesis terganggu,

sedangkan kedalaman yang baik untuk pertumbuhan rumput laut adalah

0,3-0,6 m (Ditjenkanbud, 2008).

Page 45: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

34

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di pulau tanakeke kabupaten

takalar terdapat 9 jenis rumput yang di temukan yaitu EucheumaSpinosum,

Padina Australis, Ulva sp, Achanthophora Spicifera, Giladium sp, Halimeda sp,

Caulerpa Racemosa, Chaetomorpha sp, danGlacilaria sp.

5.2 Saran

Setelah peneltian ini, maka dapat di sarankan bahwa hal yang perlu di

perhatikan adalah faktor lingkungannya, jika lingkungan sekitar tempat akan

tumbuhnya rumput laut terkontaminasi oleh sampah maka akan mengubah tingkat

kualitas air dan dapat menjadi masalah terhadap pertumbuhan rumput laut

maupun alga. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar lingkungan sekitar

tidak terkontaminasi oleh sampah yang dapat merubah kualitas air dan tidak

merusak aneka ragam hayati yang hidup atau tumbuh di perairan tersebut.

Page 46: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

35

DAFTAR PUSTAKA

Anggadiredja, J. T., Ahmad Zatnika, Heri Purwanto dan Sri Istini. 2006. Rumput

Laut. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Anggadiredja, J. T., Ahmad Zatnika, Heri Purwanto dan Sri Istini. 2006. Rumput

Laut. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Aslan, M.L. 2008. Rumput Laut. Cetakan VII. KANISIUS. Yogyakarta. 97 Hal

Atmadja, W.S., Kadi, A., Sulistijo & Rachmaniar. 1996. Pengenalan jenis-jenis

rumput laut Indonesia. PUSLITBANG Oseanologi. LIPI, Jakarta. Hlm.56-

152.

Dirjenkan Budidaya. 2004. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut (Euchema

sp). Direktorat Pembudidayaan : Departemen Kelautan dan Perikanan.

Doty M.S. 1985. Eucheuma Farming for Carrageenan-sea grant advisory report.

New Jersey : Prentice-Hall.

Guiry, M.D. 2007. Seasonal Growth and Phenotypic Variation in Poryphyra

Linearis (Rhodophyta) populations on The West Coast of Ireland. Journal of

Phycology 43 : 90-100

Neish, Iain C. (2003). The ABC of Eucheuma seaplant production. www.

Surialink.com.

Raniello R, Lorenti M, Brunet C, Buia MC (2004) Photosynthetic plasticity of an

invasive variety of Caulerpa racemosa in a coastal Mediterranean area: light

harvesting capacity and seasonal acclimation. Mar Ecol Prog Ser 271:113–

120. doi:10.3354/meps271113

Surono A, Danakusumah E, Sulistijo, Zatnika A, Effendi I, Basmal J, Runtuboy

N, Paryanti TS, Ahda A. 2009. Profil Rumput Laut Indonesia. Direktorat

Produksi: Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Tim Penulis PS., 1999. Karet Strategi Pemasaran Tahun 2000 Budidaya dan

Pengolahan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Page 47: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

36

LAMPIRAN

ALAT DAN BAHAN

PATOK PLOT SNORKLE

SECIDISK

Page 48: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

37

PH PH METER ANONEMETER

STEROFOAMBOX

Page 49: SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS-JENIS RUMPUT LAUT DI PULAU

38

KEGIATAN PENGAMBILAN DATA