pembahasan rumput

17
2. Pembahasan Rumput-rumputan (graminae) mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Phylum : Spermatophyta Sub phylum : Angiospermae Classis : Monocotyledoneae Ordo : Glumiflora Familia : Gramineae Sub Familia : Panicoideae Tribus : a. Andropogoneae Genus : Hyparrhenia, Themeda b. Clorideae Genus : Cynodon, Cloris c. Eragrosteae Genus : Eleusin d. Paniceae Genus : Axonopus, Panicum, Brachiaria, Paspalum, Cenchrus, Setaria, Digitaria, Pennisetum, Sorghum. Identifikasi rumput-rumputan (gramineae) : a. Rumput Bede (Brachiaria decumbens) 21

Upload: smait-ihsanul-fikri-boarding-school-mungkid-magelang

Post on 19-Jun-2015

574 views

Category:

Science


6 download

DESCRIPTION

Peternakan

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan rumput

2. Pembahasan

Rumput-rumputan (graminae) mempunyai klasifikasi sebagai berikut :

Phylum : Spermatophyta

Sub phylum : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Glumiflora

Familia : Gramineae

Sub Familia : Panicoideae

Tribus :

a. Andropogoneae

Genus : Hyparrhenia, Themeda

b. Clorideae

Genus : Cynodon, Cloris

c. Eragrosteae

Genus : Eleusin

d. Paniceae

Genus : Axonopus, Panicum, Brachiaria, Paspalum,

Cenchrus, Setaria, Digitaria, Pennisetum, Sorghum.

Identifikasi rumput-rumputan (gramineae) :

a. Rumput Bede (Brachiaria decumbens)

Gambar 3. Rumpu Bede

21

Page 2: Pembahasan rumput

22

Rumput ini tumbuh pada tanah berstruktur sedang sampai berat

dengan ketinggian 0-1000 m serta tahan tanah asam dan netral tetapi

tidak tahan terhadap tanah asin tetapi tahan terhadap kekeringan dan

genangan. Rumput ini dapat ditanam bersama legume. Tumbuh

tegak dan menjalar dengan panjang batang 4-4,5 m. Batang rumput

ini banyak mengandung bulu (Tilman et al, 2009).

Rumput bede (Brachiaria decumbens) memiliki ciri sebagai

tanaman rumput gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolon

membentuk hamparan lebat yang tingginya sekitar 30-45 cm,

memiliki daun kaku dan pendek dengan ujung daun yang runcing,

mudah berbunga dan bunga berbentuk seperti bendera. Jenis rumput

ini tumbuh baik pada kondisi curah hujan 1000-1500 mm/tahun dan

merupakan jenis rumput penggembalaan terbaik di Kongo

(Sanchez, 2010).

b. Rumput gigirinting (Chynodon dactylon)

Gambar 4. Rumput Gigirinting

Tanaman yang berasal dari Afrika Timur dengan sifat tumbuh

perennial. Perbanyakan tanaman dengan pols, stolon, dan rizhoma.

Produksi hijauan 4-10 ton/ha/tahun. Dapat tumbuh pada tanah

berpasir sampai tanah liat berat, paling baik pada tanah berat yang

lembab dan drainase baik. Tekstur daun rumput asal India ini halus

dengan panjang sampai 12 cm. Ada yang berbulu dan ada pula yang

Page 3: Pembahasan rumput

23

tidak. Tahan terhadap injakan, renggutan dan sangat baik untuk

menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi. Tanaman ini

membentuk hamparan lebat dan sangat sukar (tidak cocok) ditanam

bersama legum. Tanaman mampu menekan pertumbuhan gulma

serta tahan terhadap api dan kekeringan karena adanya rhizoma

(Sarief, 2010).

c. Rumput teki (Cyperus rotundus)

Gambar 5. Rumput Teki

Rumput teki (Cyperus protundus) tumbuh liar di tempat terbuka

atau sedikit terlindung dari sinar matahari pada lapangan rumput,

pinggir jalan, tegalan atau lahan pertanian yang tumbuh sebagai

gulma yang sukar diberantas. Rumput ini bisa tumbuh pada

bermacam-macam tanah dan terdapat dari 1-1000 meter dpl

(Suseno, 2009).

Taksonomi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida

Ordo : Cyperales

Famili : Cyperaceae

Spesies : Cyperus rotundus L.

(Syamsulbahri, 2009).

Page 4: Pembahasan rumput

24

Rumput Teki (Cyperus rotundus) atau terkadang disebut Teki,

Mota, Koreha Wai, Rukut Teki, Rukut Wuta adalah rumput palsu

(batang segitiga) yang dapat hidup sepanjang tahun dengan

ketinggian 10 sampai dengan 75 cm. Beberapa negara memberi

nama tanaman ini istilah lain yakni Musta, Mustaka, Mutha, Mothan,

Nagamothan, Xiang Fu, Nutgrass, Tirirca, Tagernut, Hama-Suge, So

Ken Chiu, Tage-Tage (Dwidjoseputro, 2009).

Rumput teki mempunyai tinggi sekitar 15-95 cm, batang

segitiga. Daun 4-10 helai terdapat pada pangkal batang membentuk

roset akar, dengan pelepah daun tertutup tanah. Helaian daun bangun

pita, pertulangan daun sejajar, tepi daun rata, permukaan atas

berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6

mm. Perbungaan majemuk berbentuk bulir mempunyai 8-25 bunga

yang berkumpul berbentuk payung, berwarna kuning atau cokelat

kuning. Umbi menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada

pangkalnya, kadang-kadang melekuk, berwarna cokelat, berambut

halus berwarna cokelat atau cokelat kehitaman, keras, wangi dan

panjang 1,5-4,5 cm dengan diameter 5-10 mm (Dartius, 2010).

d. Padi (Oryza sativa)

Gambar 6. Padi

Padi (Oryza sativa) termasuk golongan tumbuhan gramineae,

yang mana ditandai dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas.

Page 5: Pembahasan rumput

25

Tumbuhan padi bersifat merumpun, artinya tanaman tanamannya

anak beranak. Bibit yang hanya sebatang saja ditanamkan dalam

waktu yang sangat dekat, dimana terdapat 20-30 atau lebih anakan

atau tunas-tunas baru (Rismunandar, 2009).

Padi merupakan tanaman yang tumbuh tegak kurang dari 1,5 m.

Tumbuhan ini bersifat merumpun artinya tanaman ini anak beranak.

Demikianlah umpamannya bibit yang sebatang saja ditanamkan

dalam waktu yang sangat singkat telah dapat membetuk dapuran

dimana terdapat 20-30 atau lebih anakan atau tunas baru. Tanaman

ini membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh. Biasanya pemberian

pakan pada ternak pada keadaan kering (Prawirokusumo, 2009).

e. Jagung (Zea mays)

Gambar 7. Jagung

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus

hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus

merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk

tahap pertumbuhan generatif. Susunan morfologi tanaman jagung

terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah (Warisno, 2009).

Klasifikasi jagung sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Page 6: Pembahasan rumput

26

Ordo : Graminae

Famili : Graminaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

(Rismunandar, 2009).

Jagung (Zea mays) yang ditanam pada musim labuhan (awal

musim hujan) biasanya kurang mendapatkan air yang cukup pada

awal pertumbuhannya dan pada saat pengisian biji mengalami

kebanjiran. Penanaman jagung pada awal musim kemarau biasanya

mengalami kekeringan pada saat berbunga, sedangkan jagung yang

diusahakan pada musim kemarau hampir selalu menderita

kekeringan selama pertumbuhan (Reksohadiprodjo, 2010).

Batang tanaman jagung silindris dan tidak berlubang seperti

halnya batang tanaman padi. Batang tanaman jagung yang masih

muda (hijau) rasanya manis karena cukup banyak mengandung zat

gula. Rata-rata panjang (tinggi) tanaman jagung antara satu sampai

tiga meter di atas permukaan tanah. Daun jagung tumbuh di setiap

ruas batang. Daun ini berbentuk pipa, mempunyai lebar 4-15 cm dan

panjang 30-150 cm, serta didukung oleh pelepah daun yang

menyelubungi batang. Daun mempunyai dua jenis bunga yang

berumah satu (Anggorodi, 2009).

Page 7: Pembahasan rumput

27

f. Jaragua (Hyparhenia rufa)

Gambar 8. Jaragua

Tanaman yang berasal dari Afrika tropik dan sifat tumbuhnya

perennial. Perbanyakan tanaman dengan biji atau pols dan produksi

hijauan 3-13 ton/ha/tahun. Tumbuh paling baik pada tanah berpasir

yang basah. Agak tahan terhadap genangan dan tahan kering.

Tumbuh tegak dan rumpun lebat. Banyak digunakan sebagai rumput

padangan. Rumput yang masih muda sangat disukai ternak dengan

nilai gizi tinggi. Bila tanaman tua nilai gizi merosot tajam

(Rismunandar, 2009).

g. Rumput kalanjana (Brachiaria mutica)

Gambar 9. Rumput Kalanjana

Rumput kalanjana merupakan tanaman dengan sifat tumbuh

perennial dan perbanyakan tanaman dengan pols dan stolon.

Page 8: Pembahasan rumput

28

Tanamnan ini berasal dari afrika tropik. Dapat beradaptasi pada

ketinggian 0-1000 m, tumbuh pada struktur tanah sedang sampai

berat, curah hujan lebih dari sama dengan 1000 mm/tahun, tahan

terhadap tanah asam atau netral tidak tahan terhadap tanah asin,

tahan kekeringan dan genangan. Dapat ditanam bersama legum,

tumbuh tegak dan menjalar. Tinggi tanaman dapat mencapai 60-90

cm, panjang batang 4,5 m, pada batang dan pada daun banyak

terdapat bulu (Anggorodi, 2009).

h. Rumput raja (Penicetum hybrida)

Gambar 10. Rumput Raja

Bila dikelola dengan baik produksi hijauan rumput raja hampir

dua kali lipat rumput gajah. Sebaliknya apabila pengelolaan tanah

tidak memenuhi syarat dan tanahnya kurang subur maka

pertumbuhan dan produksi hijauan akan lebih rendah dibandingkan

dengan rumput gajah, karena itu penanaman rumput raja dilakukan

apabila persyaratan untuk mendukung pertumbuhannya terpenuhi,

bila tidak lebih baik menanam rumput gajah (Syamsulbahri, 2009).

Rumput raja (Penicetum hibrida) dapat tumbuh di dataran

rendah hingga dataran tinggi, tempat yang sesuai untuk

pertumbuhannya berkisar antara 0-1500 m di atas permukaan laut

dengan curah hujan antara 1000-2500 mm/tahun. Rumput raja akan

menghasilkan produksi lebih banyak dari pada rumput lainnya

Page 9: Pembahasan rumput

29

apabila dikelola dengan baik. Agar produksi rumput raja bisa

maksimal maka penanaman rumput raja diusahakan memenuhi

syarat yang bisa mendukung pertumbuhannya (Kartadisastra, 2010).

Rumput raja (Pennisetum hibrida) berasal dari Afrika Tropik.

Rumput raja tumbuh berumpun dan hidup selam beberapa musim.

Tinggi setiap buluhnya bisa mencapai 3 m lebih, tepi daunnya kasar.

Rumput ini sudah dibudidayakan untuk pakan ternak.

Perbanyakannya dapat melalui rumpun dari potongan-potongan

buluhnya (Prawirokusumo, 2009).

Rumput raja (Pennisetum hibrida) adalah tanaman rumput yang

tumbuh tegak dengan ketinggian 2-4 meter. Rumput raja merupakan

hasil persilangan antara Pennisetum purpureum dan Pennisetum

thypoides. Adapun perbanyakan tanamannya adalah dengan dua cara

yaitu pols (sobekan atau potongan dari rumpun) dan stek (potongan

batang). Rumput raja ini biasanya mempunyai perakaran yang dalam

(Rismunandar, 2009).

Rumput raja dapat tumbuh pada dataran tinggi, sedang maupun

dataran rendah. Penanaman rumput raja sebaiknya dilakukan pada

awal  musim penghujan terutama untuk tanah tadah hujan, agar pada

waktu musim kemarau akar tanaman sudah kuat. Penanaman pada

musim kemarau perlu diperhatikan adanya genangan air yang dapat

mengakibatkan stek membusuk (Reksohadiprodjo, 2010).

Page 10: Pembahasan rumput

30

i. Rumput gajah (Penicetum purpureum)

Gambar 11. Rumput Gajah

Rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan tanaman

tahunan yang membentuk rumpun dengan tinggi mencapai 4,5 m.

Rumput gajah  sangat disukai ternak, tahan kering dan tergolong

rumput yang berproduksi tinggi dengan produksi di daerah lembah

atau dengan irigasi dapat mencapai lebih dari 290 ton rumput

segar/ha/tahun. Rumput gajah dapat hidup pada tanah asam dengan

ketinggian 0-3000 m dan dapat dipotong apabila rumput sudah

mencapai ketinggian 1-1,5 m (Reksohadiprodjo, 2011).

Rumput gajah berasal dari Afrika dan mempunyai  kadar protein

yaitu 9,5% dari bahan keringnya. Pennisetum purpureum

berproduksi sekitar 150.000 kg/ha/tahun dan dapat dilakukan

pemotongan setelah 50-60 hari dan selanjutnya dilakukan 30-50 hari

sekali. Panjang batang rumput mencapai 2,7 m dengan buku dan

kelopak berbulu, helai daun mempunyai panjang 30-90 cm dan lebar

2,5 mm sedangkan lidah daun sangat sempit dan berbulu putih pada

ujungnya dengan panjang 3 mm (Reksohadiprodjo, 2010).

Rumput gajah banyak dijumpai di persawahan. Tingginya 

mencapai 5 m, berbatang tebal dan keras, daun panjang dan dapat

berbunga seperti es lilin. Kandungan rumput gajah terdiri atas 19,9%

bahan kering (BK), 10,2% protein kasar (PK), 1,6% lemak, 34,2%

Page 11: Pembahasan rumput

31

serat kasar, 11,7% abu dan 42,3% bahan ekstrak tanpa nitrogen

(BETN). Jarak tanamnya bervariasi 60 x 75 cm, 60 x 100 cm, 50 x

100 cm, 75 x 100 cm dan lain sebagainya. Produksi rata-rata sekitar

250 ton/ha/tahun. Rumput ini berumur panjang, tumbuh membentuk

rumpun, batang tegak (Lubis et al, 2010).

Surplus produksi rumput gajah juga dapat digunakan sebagai

cadangan pakan dalam bentuk kering ataupun fermentasi dengan

metode silase setelah terlebih dahulu dicacah. Rumput gajah

semuanya merupakan introduksi dan bukan jenis rumput lokal.

Namun karena memang bentuknya yang satu sama lain sangat mirip,

agak sulit membedakannya. Pada daun muda, pangkal daunnya

memiliki bercak-bercak berwarna hijau muda. Rumput gajah adalah

tanaman tahunan, tumbuh tegak, mempunyai perakaran dalam dan

berkembang dengan rhizoma untuk membentuk rumpun

(Kartadisastra, 2010).

j. Alang-alang (Imperata silindrica)

Gambar 12. Alang-alang

Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan salah satu gulma

terpenting di Indonesia dan termasuk sepuluh gulma paling

bermasalah di dunia. Melalui biji dan rimpang, gulma tersebut dapat

tumbuh menyebar luas pada hampir semua kondisi lahan. Tumbuhan

ini dapat berkembang pada elevasi 0 sampai ketinggian 3.000 meter

Page 12: Pembahasan rumput

32

dpl dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun. Biji dan rimpang dapat

tumbuh dan berkembang dengan pesat walaupun di bawah naungan

50%. Alang-alang merupakan gulma yang merugikan pada budidaya

tanaman pangan, pakan dan perkebunan. Bahkan alang-alang dapat

menimbulkan kegagalan dalam usaha tani karena alang-alang

merupakan saingan bagi tanaman pokok dalam hal penyerapan unsur

hara, air dan cahaya matahari. Daya saing yang kuat dalam

penguasaan lahan adalah dengan menghasilkan senyawa kimia

fenolik (asam fenolik) atau alelopati yang dihasilkan melalui daun,

akar dan rimpang, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman

yang dibudidayakan. Alang-alang memiliki perakaran yang padat

yang terletak dekat dengan permukaan tanah (Dwidjoseputro, 2009).