skripsi anu aing

83
PERANAN ORANGTUA DALAM MENINGKATKAN AKHLAK KEPRIBADIAN DI DALAM LINGKUNGAN KELUARGA MENURUT KONSEP ISLAM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Program Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam Oleh : K a r j i NIM : 105210672

Upload: cutnoviyana

Post on 16-Feb-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SKRIPSI

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Anu Aing

PERANAN ORANGTUA DALAM MENINGKATKAN AKHLAK

KEPRIBADIAN DI DALAM LINGKUNGAN KELUARGA MENURUT

KONSEP ISLAM

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi

Program Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam

Oleh : K a r j iNIM : 105210672

INSTITUT AGAMA ISLAM AL – AQIDAHJAKARTA 1432 H / 2010 M

Page 2: Skripsi Anu Aing

iK A T A P E N G A N T A R

Puji dan syukur senantiasa di panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah

memberikan nikmat dan karunia_Nya sehingga bisa menyelesaikan tugas sekripsi

ini.

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad

SAW, keluarganya, Sahabatnya dan kita semua sebagai umatnya.

Skrpsi ini saya buat untuk memenuhi tugas kuliah dengan judul” PERANAN

ORANGTUA DALAM MENINGKATKAN AKHLAK KEPRIBADIAN DI

DALAM LINGKUNGAN KELUARGA MENURUT KONSEP ISLAM ” yan

sengaja saya susun untuk memenuhi tugas akhir, Dalam pembuatan skripsi ini

butuh bahan yang sangat banyak dan membutuhkan proses yang cukup lama.

Sebagai penyusun berharap skripsi ini dapat di jadikan pengalaman serta

pelajaran yang berharga khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya,

Semoga dapat menambah ilmu kita brsama. saya sadar akan kekurangan pada

penysunan skripsi ini banyak sekali kerancauan,baik pada bahasa, penyusunan

maupun kekurangan pada sistematikaan skripsi ini.

Untuk itu saya sangat mengharapkan saran, apabila dalam penysunan banyak

kerancauan ,kekurangan dan kelemahan saya berharap pembaca bisa memberikan

masukan terhadap penyusun.

Akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas skripsi ini. saya berharap kepada

tim penguji sekirnya bisa memberikan suatu penghargaan dan semangat

agar lebih baik.

Terimakasih kepada tim penguji dan dosen yang telah membimbing saya

sehingga bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Jonggol, juni 2010

Penulis

Page 3: Skripsi Anu Aing

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….......iDAFTAR ISI……………………………………………………………………….ii

BAB I. PENDAHUKUAN A. latar belakang masalah……………………………………………………B. batasan dan perumusan masalah……………………………………….....C. tujuan dan kegunaan penilaian……………………………………………D. kerangka pemikiran ………………………………………………………E. metode penilitian…………………………………………………………F. sistematika penulisan …………………………………………………….

BAB II LANDASAN TEORITISA. Pendidikan Akhlak yang ……………………………………………………B. penertian tentang pendidikan islam …………………………………………C. gambaran umum pendididkan agama Islam…………………………………D. pendidikan Akhlaq pada jaman Rosulullah SAW…………………………E. hubungan pendidikan Akhlak dan pendidikan umum………………………

BAB III. OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum …………………………………………………………

1. Sejarah Singkat …………………………………………………2. Struktur Kepengurusan ……………………………………………

B. Lokasi Penelitian …………………………………………………………1. Letak Geografis ……………………………………………………2. Fasilitas …………………………………………………………3. Sarana Penunjang Lainya ……………………………………………

C. Personalia ………………………………………………………………1. Jumlah Tenaga Pengajar …………………………………………2. Jumlah Murid ………………………………………………………

BAB IV. KEGIATAN PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………B. Teknik Penyajian Data ……………………………………………………C. Interpretasi Data …………………………………………………………

BAB V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ……………………………………………………………B. Saran – saran ……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Skripsi Anu Aing

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama, tempat anak

didik pertama-tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau

anggota lainya. Didalam keluarga inilah tempat meletakan dasar-dasar

kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia-usia ini

anak lebih peka terhadap pengaruh dari pendidikannya (orang tuanya)

Dalam ajaran Islam telah dinyatakan oleh Nabi Muhamad SAW dalam

sabdanya :

كلمولودیولدعلیالفطرةوإنمایمجسانهاویهوذانهاوینصرانهArtinya :

Setiap anak dilahirkan ke dasar fitroh, maka sesungguhnya kedua orang

tuanyalah yang menjadikan dia Majusi, Yahudi atau Nasrani. (HR. Bukhari

Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut, jelas orang tua memegang peranan penting

dalam membentuk kepribadian anak didik. Anak dilahirkan dalam keadaan suci,

adalah menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendidiknya

Page 5: Skripsi Anu Aing

Dalam hal ini pula Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-tahrim

ayat 6 berbunyi :

ياايهاالذینأمنوقوانفسكمواهليكمنارا Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan.

Di sinilah tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak-anaknya,

karena anak adalah amanah Allah yang diberikan kepada kedua orang tua yang

kelak di mintai pertanggungjawaban.

Bertitik tolak dari firman Allah SWT dan Sabda Nabi Muhamad SAW

tersebut, maka keluarga yang bediri dari ayah, ibu dan anak berkewajiban untuk

menjaga, memelihara, mendidik dan mengurusnya. Hal ini peranan orang tua

menjadi amat penting bagi keluarganya sehingga ketauladan perbuatan

perbuatan baik dan positif yang dilaksanakan orang tua merupakan proses

pendisiplinan dari sejak dini, apabila tidak maka depresi mental,tekanan

kejiwaan, stress, penderita bathin banyak terjadi dikalangan orang tua (tohiroh

2000:40).

Page 6: Skripsi Anu Aing

Dalam agama Islam, bidang moral menempati posisi yang paling penting

setelah beriman kepada tuhan. Hal ini nampak jelas pada firman Allah yang

selalu mengkaitkan iman dengan amal saleh, yaitu suatu perbuatan baik sebagai

perwujudan dari imannya, Firman Allah dalam surat An-nisa ayat 124 :

ومنیعملمنالصالحاتمنذكراوأنشیوهومؤمنفأولئكیدخلونالجنةو

الیظلموننقر

Artinya :

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh,baik laki-laki maupun perempuan

sedangkan ia orang beriman, maka mereka masuk kedalam janah.

Bertitik tolakdari uraian diatas,menarik perhatian kami untuk mengagkat

kedalam tulisan ilmiah dengan judul “Peranan Orang Tua Dalam

Meningkatkan Pendidikan Akhlak di Keluarga” (Suatu Kajian Literatur)

B. Pembatas dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang di bahas tidak terlampau luas, maka penulis

merasa perlu membatasi permasalahan yang akan di tuangkan dalam skripsi ini.

Agar tujuan yang dimaksud tercapai maka penulis membatasi

permasalahan yang akan di bahas atau diteliti pada : Peranan Guru Agama

pendidikan akhlak dilinkungan sekolah SDN sirnajaya 01 dalam usia 6 tahun

sampai dengan 12 tahun, karena akhlaq itu harus diterapkan dari sejak

Page 7: Skripsi Anu Aing

dini,mungkin dan bukan sekedar teori tetapi harus diperaktikkan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Perumusan Masalah

Dari uraian dalam angka tersebut di atas dapat dipahami betapa

pentingnya pendidikan akhlaq siswa dalam rangka menyiapkan sumber daya

manusia yang berkwalitas, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap

pendidikan akhlak anak, serata masa depan anak sehingga dapat dirumuskan

kedalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan akhlaq ?

2. Apa faktor penyebab lemahnya akhlaq keluarga ?

3. Bagaimana peranan Guru Agama Islam dalam mendidik akhlaq ?

C. Tujuan dan Kegunaan penelitian

1). Tujuan peneliti

Sesuaidengan perumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak

dicapai dalam peneliti iniadalah untuk :

1. Mengetahi maksud pegertian pendidikan akhlaq

2. Mengetahui factor-faktor penyebab lemahnya akhlaq siswa

3. Mengetahui peran guru agama dalam pendidikan akhlaq di sekolah

2). Kegunaan peneliti

Adapun kegunaan peneliti dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

a.Secara peraktis

Page 8: Skripsi Anu Aing

Dalam Mengembangkan berbagai fctor guru agama memberikan

imformasi terutama kepadda peranan guru agama yang mungkin bermamfaat

bagi Pembina akhlak anak dalam keluarga dan di masarakat.

b. Secara teknis

Hasil peneliti ini, dimaksudkan untuk meneliti kebenaran atas teori-teori

yang penulis dapatkan selama kuliah dengan keadaan sebenarya menyangkut

pendidikan agama Islam dalam kaitanya peranan guru agama dalam pendidikan

akhlaq siswa, serta diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran

kepada orang tua, masyrakat maupun peneliti lain yang ingin mengadakan

penelitian lebih lanjut.

D. Kerangka pemikiran

Karena demikian pentingnya masalah moral ini dalam kehidupan

bermasarakat, maka Allah mengutuskan para Nabi dan Rasul menjadi para Nabi

dan Rasul tersebut sebagai contoh teladan yang lebih baik bagi umat manusia.

Firman Allah dalam surat Al-Ahjab ayat 21

أصوةحسنهلمنكان والیهللالقدكانلكمفیرسولا وماألخروذكرایهللارجواارایهللاكث

Artinya :

Sesungguhnya adalah Rasul Allah (Muhammad) itu menjadi teladan yan baik,

bagi orang yang mengharapkan pahala Allah .dan hari kemudian serta ia banyak

mengigat Allah. Firman Allah dalam surat Al –Qalam ayat 4

میوإنكلعلیخلقعظ

Page 9: Skripsi Anu Aing

Artinya :

Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Nabi Muhammad sendiri dengan tegas memperoklamasikan dirinya

sebagai penyempurna akhlaq yang mulia bagi umatnya. Sabda Nabi

انمابعثتألتمممکارماألخالق

Artinya

Aku diutus hanyalah untuk meyempurnakan budi pekerti yang mulia.

(Al Hadis ).

Demikianlah ajaran islam sangat mengutamakan terbiahnya akhlaq baik pada

manusia. Setiap orang islam wajib membentuk peribadinya dengan hiasan

akhlaqul karimah.

E. Metode Penelitian

Karena penelitian ini bersipat kualiatif , maka dalam pembahasan

ini,metode penelitian yang penulis menggunakan adalah riset kepustakaan Yaitu

kajian dengan kepustakaan dengan membaca , menelaah dan mempelajari

literatur beberapa buku baik umum maupun agama, makalah-makalah dan

referensi-referensi yang ada hubunganya denga pembahasaan skripsi ini. Dalam

kajian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode yang utama dipakai oleh

peneliti pada umumnya, adapun kedua metode dimaksud adalah

1.Metode induktif yaitu cara berfikir dan mengambil kesimpulan yang

dimulai uraian-uraian kehusus menujun masalah yang bersifat umum

Page 10: Skripsi Anu Aing

2. Metode komparatif yaitu dengan cara membandingkan beberapa

pendapat yang ada hubunganya dengan pembahasan skripsi, kemudian memilih

satu pendapat yang paling sesuai denga pembahasan skripsi ini.

F. Sistimatika penulisan

Adapun rancangan sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai brikut

Bab I. Pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan peneliti, kerangka

pemikiran ,metode penelitian dan sistimatika penulisaan

Bab. II pendidikan Akhlaq yang di contohkan Rosullullah SAW, dalam

bab ini di bahas tentang: penertian tentang pendidikan Islam, gambaran umum

pendidikan agama Islam, pendidikan Akhlaq pada jaman Rasulullah SAW,

hubungan pendidikan Akhlaq dengan pendidikan umum .

Bab III. Obyek penelitian, menguraikan ;sejarah singkat, Stuktur

kepengurusan, lokasi penelitian, letak Geogerafis, fasilitas,Sarana penunjang

Lainya, personalia, jumlah tenaga pengajar ,jumlah murid.

Bab IV. Kegiatan peneliti, mengnalisa teabaga :peranan orang tua dalam

mendidik anak. faktor-faktor penyebab lemahnya akhlaq dalam keluarga.

pengaruh rendahnya pemahaman agama, penerapan Akhlak, tugas dan tanggug

terhadap pendidikan anak

Bab V Kesimpulan dan saran- saran.

Page 11: Skripsi Anu Aing

BAB II

PENDIDIKAN AKHLAK YANG DICONTOHKAN RASULULLAH

SAW

A. Pengertian Akhlak

Segala perubahan manusia yang baik maupun perbuatan yang buruk itu

didasarkan kepada ajaran tuhan, menurut pendapat Hamzah Ya’qub bahwa

pengertian akhlak adalah segala perbuatan yang diprerintahkan tuhan itulah

yang baik dan segala perbuatan yang dilarang itulah yang buruk, yang sudah

dijelaskan oleh kitab suci Al-Qur’an.

Jelaslah bahwa akhlak merupakan doltrin etis yang berdasarkan kepada

Al-Qur’an dan Hadis, didalamnya terdapat nilai-nilai luhur dan sifat-sifat yang

terpuji.

Setiap penggunaan anggauta bedan dengan tujuan hanya beribadah kepada

Allah dengan ddasar taat, patuh dan dan cinta kepadanya, maka berarti manusia

tersebut telah melakukan amanah ilahinya dan kemanusaan, sebaliknya jika

manusia tersebut berbuat maksiat tidak memberikan manfaat kepada yang

lainnya itu berarti manusia telah berkehianat terhadap amanah yang diberikan

Allah kepada mahluknya dan merusak nilai-nilai kemanusaan yang menjadi

tolak ukur dalam kehidupan sosal di masarakat .

Page 12: Skripsi Anu Aing

B. Pengertian Tentang Pendidikan Agama Islam

Sebelum membicarakan masalah pengertian pendidikan agama Islam perlu

kiranya diketahui pengertian pendidikan secara umum sebagai titik tolak

memberikan pengertian pendidikan agama Islam.

Secara teoritis pengertian pendidikan banyak sekali para ahli

mengemukakan pendapat - pendapatnya. Pada perinsip pengertianya tidak jauh

hanya yang satu lebih luas dari yang lain. S. Berojonegoro

mengemukakan :pendidikan adalah tuntunan kepada pertumbuhan manusia muli

lahir sampai tecapainya kedewasan dalam arti rohaniah dan jasmaniah.

Langeveld mengemukakan yang dikutip olehnya. Sutari Imam Bernadit:

“pemberian bimbingan dan bantuan yang masih memerlukan “ (1975:2)

UU No 2 tahun 1989 Bab 1 pasal 1 aya 1 berbuyi :” pendidikan adalah

usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiaatan bimbingan

pengajaran, dan atau latihan bagi peranya dimasa datang”.

Kalau kita simak masih banyak lagi pendapat tentang pengertian

pendidikan.

Dari ketiga pendapat tersebut perlu adanya penjelasan, sebab pendidikan tidak

dilaksanakan sejak lahir.Kalau kita baca pada buku Antropologi budaya , akan

kita temukan hal-hal yang kadang – kadang irasional, tetapi bila dilanggar

menyebabkan yang fatal baginya, tetapi pada abat ini dikatakan irasional tidak

Page 13: Skripsi Anu Aing

masuk akal. Akan tetepi sampai saat ini masih banyak yang mempercayai.

contohnya irasional bahwa pendidikan sebelum lahir,Sebagai berikut :”Seorang

ibu yang sedang mengandung

banyak merokok dan minum - minuman keras, maka hal ini akan berakibat

terjadinya kelainan dalam perkembangan jiwanya”.

sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke

segala perbuatanya (Soeganda Poerbakawatja)”(1980)

Istilah education dalam bahasa inggris yang brasal dari bahasa latin

educare berarti memasukkan sesuatu, barangkali memasuki ilmu kepada

seseorang.jadi disini ada tiga hal yang terlibat : ilmu, peroses memasukan dan

kepada orang kalaulah ilmu itu di kepala.

Dalam bahasa Arab ada istilah yang bias dipergunakan dalam pengertian

pendidikan. biasa dipergunakan ta’lim ( sesuai dengan firman Allah ( تعلیم

SWT dalam surat Al- Bakoroh ayat 31

وعلمادماألسماءكلهاثمعرضهمعلیالمالئكةفقالانبئونیبأسماءهوالءان

كنتمصادقين

Artniya

Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (bemnda-benda )seluruhnya,

kemudian mengemukakanya kepada para Malaikat lalu berfirman :”Sebutkanlah

kepada-ku nama benda-benda itu jika kamu orang-orang yang benar !”

(Departemen Agama RI ,1987-1988 :14)

Page 14: Skripsi Anu Aing

Juga kata tarbiyah ( di pergunakan untuk pendidikan , seperti ( تربیة

firman Allah dalam surat Al- Israa’Ayat 24 yang berbunyi :

اربارحمهماكماربیانيصغیر: :Artinya

"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua

Telah mendidik Aku waktu kecil" (Depag RI , 1987-1988: 428 ).Di samping itu

kata ta’dib ( ) dipergunakan , seperti sebuah Hadis Rasulullah SAW yang

berbunyi:

ادنيیربیفاحسنتادینی

Artinya :

“ Allah mendidiku , maka ia memberikan kepadaku sebaik- baiknya

pendidikan “

Dalam ketiga istilah tersebut dipergunakan dengan istilah yang sama ada

berapa ahli (Al –Attas, 1980) berpendapat bahwa ta’lim berarti pengajaran, jadi

lebih sempit dari pendidikan . Sedangkan kata tarbiyah , yang lebih luas

digunakan sekarang di negara-negara Arab terlalu luas karena kata tarbiyaah

juga dipergunakan untuk binatang dan tumbuhan – tumbuhan dengan pengertian

memelihara atau membeli , menternak atau hal lain- lain lagi . sedang

pendidikan yang diambil dari education itu hanya untuk manusia saja

Jadi ta’dib , kata Al-Attas lebih tepat sebab tidak terlaku sempit sekedar

mengajar saja dan tidak meliputi makhluk –makhluk lain selain manusia.

Page 15: Skripsi Anu Aing

Sedangkan kata Islam menurut pandangan umum yang brlaku mempunyai

konotasi dan diartikan sebagai “ Agama Allah”.

Agama artinya jalan. Agama Allah berarti jalan Allah, yaitu jalan menuju

kepadanya.Allah adalah Tuhan seru sekalian alam. Tuhan yang menciptakan,

menguasai, mengatur alam semesta ini.

Jadi Islam adalah agama Allah yang berarti jalan menuju kepada Allah

dan sumber dari padanya.

ومنهممنيقولربنااتنافیالدنياحسنهوفیاألخرةحسنهوقناعذابالنار

Artinya :

Dan diantara mereka ada orang yang berdo’a “ Ya Tuhan kami, berilah kami

kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api

neraka. ( Depag RI, 1987 – 1988 : 49 ).

Salah satu dari ajaran Islam tersebut adalah, mewajibkan kepada umat

islam untuk melaksanakan pendidika. Sebagaimana Hadits Nabi Muhammad

SAW yang berbunyi :

طلبالعمفریضةعلیكلمسلمومسلمةArtinya :

Menuntut Ilmu pengetahuan adalah kewajiban bagi setiap muslim pria dan

wanita. (HR. Ibnu Abdilbar ).

Page 16: Skripsi Anu Aing

Berdasarkan Hadits diatas, pendidikan merupakan suatu kebutuhan hidup

manusia yang mutlak harus dipenuhi demi mencapai kesejahtraan dan

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Apabila kita perhatikan ayat-ayat yang pertama kali diturunkan Allah

kepada Nabi Muhammad SAW yaitu surat ( Al-Alaq 1-5 ), maka nyatalah

bahwa Allah telah menekankan perlu orang belajar baca tulis dan belajar ilmu

pengetahuan.

Artinya :

”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang

Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

( Depag RI, 1987 – 1988 : 1079 ).

Dari ayat-ayat tersebut jelaslah bahwa agama Islam mendorong

umatnyaagar menjadi umat yang pandai dimulai dengan baca tulisdan

diteruskan dengan berbagai macam Ilmu pengetahuan.

Islam disamping menekankan umatnya untuk belajar juga menyuruh

umatnya untuk mengajarkan ilmunya kepada rang lain, jadi islam mewajibkan

belajar dan mengajar.

Page 17: Skripsi Anu Aing

Banyak ayat –ayat Al Qur’an dan hadits menjelaskan hal tersebut, antara lain :

Surat Al – Maidah ayat 67

یعصمك وا هللايأیهاالرسولبلغماانزلالیكمنربكوانلمتفعلفمابلغترسلته ه

منالناس

الیهدیالقومالكفرینا هللانا

Artinya :

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanm,dan jika

tidak kamu kerjakan ( apa yang diperintahkan itu, berarti ) kamu tidak

menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari ( gangguan )

manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang

yang kafir.

( Depag RI, 1987 – 1988 : 172 ). Surat Az – Zumar ayat 9.

قلهليستو هاممنهوقانتانآءالیلساجداوقآئمايحذراالخرةويرجورحوارحمةربه

ی

انمایتذكراولواالالباب وللذیناليعلمون اللذینیعلمون

Artinya : ”Adakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang

tidak mengetahui ? Sesungguhnya orang yang berkallah yang dapat menerima

pelajaran”.

( Depag RI, 1987 – 1988 : 745 ). Surat Al - Mujadilah ayat 11.

Page 18: Skripsi Anu Aing

واذاقیلن'ي أیهاالذینأمنوآاذقیللكمتفسهوافیالمجلسیففسحوایفسحاهللالكم

شزوافانشزوایرفعاهللا

بماتعملونخبیر وا Rهللالذينامنوامنكموالذیناتواالعلمدرجت ت م

Artinya :

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka

berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Depag RI, 1987 – 1988 : 910 ). Surat An

– Nahl ayat 125.

انربRكRهRواع نادRعالیسبRیRلربRكRباالحكةوالموعظةالحسنRةوجادلهRمبالتRیهRياحسن

لمبمنضلعنسبیله

وهواعلمباالمهتدین

Artinya :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [845] dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

Page 19: Skripsi Anu Aing

tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.Depag RI, 1987 – 1988 : 421 ). Sabda Nabi :

تعلمواوعلمواونواضعوالمعلمیكمولسوالمعلمیكم

Artinya :

“Belajarlah dan kemudian ajarkanlah kepada orang-orang lain, serta

rendahkanlah dirimu kepada guru-gurumu, serta berlaku lemah lemah lembut

kepada murid-muridmu. ( HR. Al-Tabrani ). Saking pentingnya ilmu ada syair

yang mengatakan

وكلمنبغیرعلمیعملعملهمردودةالتقبلArtinya :

“ Setiap orang (siapa-siapa) yang mengerjakan sesuatu (beramal) tanpa

ilmu, maka amalnya merendah artinya tidak diterima.

C. Pendidikan Akhlak Pada Jaman Rasulullah SAW

Bahwa Rosulullah SAW tidak pernah membiarkan satu bagianpun dari

pergaulan dan kehidupan masarakat Islam terpengaruh oleh cara atau pola non

islam dalam membina akhlak dan pergaulan. Sesuai dengan pernyataan beliau :

انمابعثتألتمممکارماألخالق

Artinya :

“ Sesungguhnya aku diutus kemuka bumi ini untuk menyempurnakan

akhlak ”.

Page 20: Skripsi Anu Aing

Inilah salah satu bukti bahwa islam benar – benar mlarang kaum muslimin

mengambil cara atau pola pergaulan akhlak dari non Islam.

Dalam hal ini Hamzah Yakub ( 1983 : 5 ) berpendapat “ Rasulullah diutus

kedunia membawa ajaran untuk menyempurnakan akahlak yang mulia, Agama

yang dibawanya justru mengatur kehidupan manusia di dunia ini untuk

kebahagiaan umat manusia di dunia dan akhirat. “

Islam telah menjadikan pribadi Rosul sebagai suri tauladan dalam hidup

berkeluarga, dalam tatakrama, pergaulan, dalam menepati janjinya,dalam

mendidik dan hal –hal lainnya. Sehingga Nabi Muhammad berhasil dalam

mengemban tugas sebagai kerasulannya.

Dan Rasullullah telah membuktikan kepada dunia bahwa anak – anak

yang beliau didik dengan akhhlak dan pergaulan yang diridhoi Allah, telah

berhasil membangun tata kehidupan masyarakat yang benar - benar membawa

rahmat bagi seluruh manusia. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al –

Ahjab ayat 21 :

والیوماألخروذكرا أصوةحسنهلمنكانیرجواا هللالقدكانلكمفیرسولا هللا

هللاكثیرا

Artinya :

Sesungguhnya telah ada pada ( diri ) Rasulullah itu suri tauladan yang

baikbagimu ( yaitu ) bagi orang-orang yang mengharap ( rahmat ) Allah dan

( kedatangan ) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.

Page 21: Skripsi Anu Aing

( Depag RI, 1987 – 1988 : 670 ).

Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua agar para orang tua dan para

pendidik muslim tidak terkecoh oleh peropaganda yang membelokkan kita dari

pedoman Islam dalam membina akhlak dan pergaulan

Hasan Langgulung (1992:120) Rasulullah SAW dalam segala kata –kata

yang diungkapkannya. segala tingkah laku yang diperbuatnya dan segala sikap

yang diambilnya merupakan gambaran hidup terhadap pemikiran pendidikan

islam.

Ketika siti aiysah r.a ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW beliu

mengatakan akhlaknya adalah Al Qur’an.

Dengan kata lain, pemikiran pendidikan Islam dilihat dari segi Al-qur’an

dan Sunah. tidak muncul sebagai pemikir pendidikan yang terputus, terlepas

hubungannya dengan masarakat seperti yang digambarkan dalam islam. Tetapi

sesuatu pemikiran yang hidup dan dinamis berada dalam krangka paradigma

umum bagi masyarakat seperti yang di kehendaki oleh Islam. Dari sini

pemikiran pendidik yang kita lihat dalam Al – Qur’an dan sunah mendapatkan

nilai Ilmiahnya.

Saya kutip salah satu para orientalis tentan Islam. Filosof Bernard Sho

berkata :

Sesungguhnya aku menyimpan segala penghargaan terhadap agama

Muhammad karena kevitalannya yang menakjubkan dan ia satu – satunya

Page 22: Skripsi Anu Aing

agama yang mempunyai kekuatan hebat, karena sesuai dengan jalan hidup yang

senantiasa berubah – ubah, dan dapat diterapkan di semua masa. Aku telah

mempelajari kehidupan lelaki yang mengagumkan itu, yang sama sekali tida

bertentangan dengan Isa Almasih, saya yakin kalo orang seperti dia diberi

kesempatan untuk memimpin dunia moderen ini pasti diberi taufik dalam

memecahkan segala kesulitan, yang dapat membawa dunia ini kepada

kebahagiaan, tentram dan damai yang sangat didambakan umat manusia dewasa

ini. Sungguh saya mempunyai ramalan bahwa dimasa yang akan dating orang

eropa akan menerima ajaran Muhammad ini dan sekarang hal itu sudah mulai

terjadi. ( Muhamad Bin Jemeel zeena 121 ).

Oleh karena itu tida alasan lagi bagi kaum muslimin berikutnya untuk

meniru agama atau ajaran – ajaran lain dalam mendidik akhlak dan pergaulan

anak – anak untuk membangun masyarakat yang penuh dengan kebaikan dan

mencapai kemakmuran.

D. Hubungan Pendidikan Akhlak Dengan Pendidikan Umum

Sebelumnya telah dikemukakan bagaimana definisi – depinisi pendidikan

menurut para ahli. Sekarang yang perlu kita ketahui tentang apa itu akhlak.

Perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab berbentuk jama dari

“Khulukun” yang artinya menurut lughot ( bahasa ) ialah budi pekerti, perangai,

tingkah laku atau tabiat,( M. Ma’rifah KH. Diktat Akhlak Taswu 1977 :11 ).

Page 23: Skripsi Anu Aing

kalimat tersebut mengandung segi kesamaan dengan perkataan khalqun ( خلق ).

yang berarti kejadian yanmg sangat erat hubungannya dengan kata – kata

“Khaliqun“ ( خالق ). yang berarti pencipta serta erat hubungannya denga kata –

kata “Makhluqun“ ( مخلوق ) yang berarti diciptakan.

Apabila dihubungkan arti kata akhlak dengan kata khalqun, khalqun

dengan makhluqun diatas sesungguhnya perumusan pengertian akhlak timbul

sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik dengan kholik ( sang

pencipta ) dan antara makhluk dengan makhluk.

Firman Allahj SWT Surat ( Al – Qolam 68 : 4 )

وإنكلعلیخلقعظیم

Artnya :

Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

(Depag RI, 1987 – 1988 : 960 ).

Sejalan dengan pengertian akhlak diatas, ( M. Ali Hasan,Drs. 1978 : 10 )

mengemukakan sebagai berikut : “ Perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab

yang diartikan budi pekerti, erangai, tingkah laku(tabiat) dan adat kebiasaan.

Dan ajaran Islam sangat mengutamakan terbinanya akhlak yang baik pada

manusia, sesuai dengan tugas Nabi Muhammad SAW yang pada pokoknya

adalah mengajak manusia kepada akhlak yang baik. Sabsa Nabi :

انمابعثتألتمممکارماألخالق

Artinya :

Page 24: Skripsi Anu Aing

“ Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan budi pekrti yang mulia”. (

HR. Muslim )

Kalau kita mengambil pengembangan dari ( مکارماألخالق) Atau

menyempurnakan akhlak, berarti ada akhlak yang belum sempurna atau salah,

jelek, buruk dan lain – lain, maka boleh kita katakan ada akhlakul karimah atau

akhlakul mahmudah dan ada akhlakul sobihah atau sayiat.

Disinilah kita berkewajiban untuk membina manusia terutama peranan

orang tua terhadap anaknya untuk mendidik menjadi anak yang berakhlakul

karimah,saehingga menjadi anak yang sholeh ( ولدصالحيدعوله).

Rasyid HM (1972 : 33) dalam hal akhlak mengemukakan :

“ Khlak bagaikan sebuah bangunan yang berkekuatan wujudnya

tergantung dari landasan apa yang dipakai didalamnya, dan yang menentukan

kekuatan nilai baik dan buruknya dan buruknya perbuatan, untuk menghindari

nilai relatif, maka akhlak lebih tepat sebagai pedoman tindakan yang didasari

atas nilai mutlak dari pada kebaikan yang ada hanya dalam ajaran agama.

Karena agama tidaklah mungkin dapat dipisahkan dengan akhlak (moralitas)

keduanya berhubungan erat. Agama dan moralitas bukan hanya interpendent,

tetapi agama adalah sumber dari pada moralitas”.

1. Hubungan Akhlak dengan Iman

Page 25: Skripsi Anu Aing

Sejalan dengan usaha membentuk dasar keyakinan / keimanan maka

diperlukan juga usaha membentuk akahlak yang mulia adalah merupakan modal

bagi setiap orang dalam menghadapi pergaulan antar sesama.

“Akhlak termasuk diantara makna yang terpenting dalam hidup ini”

Tingkatnya sesudah keimanan / kepercayan kepada Allah SWT, Malaikat,

Rasul –Rasulnya, hari kiamat dan QodA dan Qodar Allah. Juga termasuk

ibadah kepada Aallah dan beribadat kepada-nya, ikhlas kepada-Nya dan

menyerahkan diri kepada-nya.

Sebagaimana pendapat Hamzah Yakub (1983:11). bahwa akhlak diambil

dari bahasa Arab jama dari kata “Khulkun “yaitu budi pekerti atau tingkah laku,

kalimat itu mengandung segi persesuaian dengan perkataan “Khaliqun”yang

mempunyai arti kejadian serta ada yang lebih erat hubunganya dengan kehalik

artinya yang menciptakan.

Dari definisi tersebut diatas, maka pengertian akhlak itu ada keterkaitan

dengan sang pencipta. Hal ini jelas bahwa manusia di ciptakan ke dunia ini

untuk mengabdi kepada-nya. Dengan perbuatan itu, maka seseorang otomatis

hatinya mempunyai keyakinan /keimanan sebab tanpa dibarengidengan

keimanan tidak mungkin akan mengabdi kepada Allah.

Sementara akhlak yang dipandang buruk adalah akhlak yang menyalahi

perinsip- perinsip keimanan, maka hal itu tidak dapat penilaiandari Allah SWT

(Hamzah Yakub,1983:18).Sebagaimana sbda Rasulullah SAW.

Page 26: Skripsi Anu Aing

منينإیماناأحسنهمخلفا ۉاكملالمArtinya :

“Orang mukmin yang sempurna imanya adalah yang terbai budi

pekertinya “(HR. At Tarmizi).

وسلرسۉلهللاصلیهللاعلیهوسلمأيالمؤمنيناكملإیماناقالاحسنهمخلفا

Artinya :

”Orang bertanya kepada Rasulullah SAW, orang mu’min mana yang

sangat sempurna imanya ?jawab Rasul, mreka yang berkelakuan baik

“(HR.tabroni).

Dari dalil di atas, bahwa iman dengan akhlak merupakan dua sejoli yang

tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain bahwa

antara iman dan akhlak tidak bisa di pisahkan,sebab keduanya saling

mempengaruhi,dengan demikian orang yang mempunyai iman dalam hatinya

maka cenderung akan berbuat baik

2. Hubungan Akhlak dengan Pendididikan Keluarga

Pendidikan keluarga merupakan bagian jalur pendidikan luar sekolah yang

diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama., nilai

budaya, nilai sosial dan keterampilan (UUPTN No .2 tahun 1989pasal 10 ayat

4).

Keluarga merupakan lingkungan awal bagi pendidikan anak –anak karena

melalui ibu bapaknya anak mendapat warisan kebudayan seperti ajaran bicara,

Page 27: Skripsi Anu Aing

kebiasaan, adat istiadat serta agama. Dalam ajaran agama islam telah dinyatakan

oleh Nabi Muhamad SAW, dalam sabdanya

كلمولودیولدعلیالفطرةوإنمایمجسانهاویهوذانهاوینصرانهArtinya :

“Setiap anak dilahirkan ke dasar fitrahmaka sesungunya kedua orang

tuanya yang menjadikan dia Majusi , Yahudi atau Nasrani (HR .Muslim ).

Jadi jelas orang tua yang memengang peran penting dalam membentukn

keperibadian atau akhkak anak

Disinilah letak tanggug jawab orang tua untuk mendidik anak- anaknya,

karena anak adalah amanah Allah. Sesuai dengan firman Allah. (q.s.Al-Ahzab

59)

یأGیهاGاGلGنبيGقGلGألزGوGاGجكوGبناتكوGنسGاءGاGلGموGمنینGیدنینGعGلGیهنGمنGجالبیبهن

ذلGكاGذنیGاGنGیعرGفGنGفGالیؤGذین

غفورارحیما هللاوكانا

Artinya :

Hai Nabi katakanlah kepada istri – istrimu, anak – anak perempuanmu,

dan isri – isri orang mu’kmin “ Hendaklah mereka menulurkan jilbnya

keseluruh tubuh mereka,” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk

dikenal ” karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha

Pengampun lagi Maha penyayang.

Page 28: Skripsi Anu Aing

Dari definisi ayat-ayat tersebut jelas begitu penting kewjiban yang harus

dilaksanakan ibu bapak selaku orang tua dalam pendidikan akhlak terhadap

anak –anaknya , untuk mencapai kebahagaan dunia dan akhirat.Sesuai dengan

pernyataan Hasan Langgulug Prof. Dr, bahwa: Tujuan terakhir agama dan

akhlak adalah mencapi kebahagaan dua kampung (dunia dan akhirat), dan

kesenangan bagi masarakat .”

Adapun pembinaan anak menurut Zakiah Darajat yang dikutip Bazir

Yusuf Barnawi menyatakan bahwa : ”Latihan –latihan keagaman yang

menyangkut pelaksanan ibadah harus dibiasakan sejak kecil yang hal ini akan

menumbuhkan jiwa rasa senang melakukan ibadah. pembiasaan dalam

melaksanakan pendidikan agama pada anak- anak sangat penting membentuk

peribadi akhlak dan agama pada umumnya yang memperbanyak unsure – unsur

agama dalam peribadinya dan memudahkan memahamin ajaran – ajaran agama.

Dalam pembentukan keperibadian anak ini merupakan peroses yang

penuh anak dalam mengenal nilai- nilai kehidupan, mula – mula nilai – nilai

kehidupan diserap anak tidak tersa, kemudian hal itu akan dimilikinya seperti ia

mengikuti sembahyang yang dilakukan orang tuanya. Dengan demikian itu ,

akhirnya anak dapat mengerjakan sembhyang sendiri dengan kesadaran.

3. Hubungan Akhlak dengan Keperibadian .

Sebelum dibahas bagaimana hubungan Akhlak dengan keperibadian, untuk

lebih jelas terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang disebut dengan

Page 29: Skripsi Anu Aing

keperibadian itu . Secara difinitif kepribadian itu dapat dirumuskan sebagai

berikut

“ kepribadian manusia ialah suatu perwuju dan keruruhan segi

manusianya yang unik, lahir batin dan dalam antara hubungan dengan

kehidupan social dan individualnya “(Tim Dosen IKIP Malang, 1981 :10)

“Keperibadian adalah dinamis dari sistim-sistim psikofisik dan individu yang

turut menentukan cara –cara yang unik (khas)dalam menyesuaikan dirinya

dengan lingkungan.”(Drs.Gerungan WA, 1966:26)

Dari definisi tersebut jelas bahwa keperibadian itu adalah hasil suatu

peroses kehidupan yang dijalani seseorang. Oleh karena itu peroses yang

dialami seseorang berbeda – beda, maka keperibadian tiap –tiap individupun

berbeda – beda. Tak ada kepribadian yang sama antara dua orang individu,

meskipun saudara kembar yang berasal satu sel telur sekalipun.

Namun demikian karena hidup ini mempunyai tujuan tertentu dan

kepribadian itu sendiri ternyata dapat dibentuk, maka dengan usaha –

Page 30: Skripsi Anu Aing

29

usaha yang sistematis dan berencana, kita dapat mengusahakan terbentuknya

kepribadian yang kita harapkan. Disini akan penulis memelih salah satu ayat

yang terdapat dalam Al-Qur’an yang berhubungan antara akhlak dengan

kepribadian. Dimana ajaran akhlak harus menjadi hiasan tiap – tiap pribadi

muslim menurut Al - Qur’an. Dalam surat An-nissa ayat 36

والتشركوابهشیئاوباوالولدیناحسناوبنیالقربیوالیتمیولمسكی هللاوعبدواا

نوالجرذیالقربىوالجار

الجنب

الیحبمنكانمختاالفخ انا هللاوالصاحبباالجنبوابنالسبیلوماملكةایمانكم م ل

ورا

Page 31: Skripsi Anu Aing

Artinya :

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutuka-Nya dengan sesuatu

apapun. Dan berbuat baiklah terhadap dua orang ibu – bapakmu,karib

kerabat,anak-anak yatim,orang-orang miskin,tetangga yang dekat,tetangga yang

jauh,teman sejawat,ibnu sabil dan hamba sahayamu.Sesungguh-Nya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.

(QS An-Nisa : 36).

4. Hubungan Akhlak dalam Kehidupan

Manusia dalam persektif Islam adalah kelompok yang bersatu padu dalam

kesatuan atau suatu yang utuh, kesatuan-kesatuan secara Islam mempunyai

sendi-sendi atau nilai-nilai yang berlandaskan dan pertanggung jawaban secara

vertikal dan horizontal, menurut Sudarsono bahwa : Faktor yang paling penting

mempengaruhi manusia ialah kemauan yang

melahirkan perbuatan yang kongkrit dan yang menjadi pokok disini adalah

kemauan atau akhlak kepribadian yang baik.

Page 32: Skripsi Anu Aing

Kejahatan atau kelakuan buruk yang dilakukan manusia dalam berbagai

bentuk dapat menimbulkan ketidak harmonisan dalam interaksi kehidupan

social di masyarakat dan dapat dipandang sebagai wujud wujud manusia yang

tidak manusiawi, dalam sisi lain perbuatan tersebut memakan korban manusia,

dan disisi lain dapat merusak kesejahteraan jasmani, kehormatan dan kesucian

individu.

Setiap individu memiliki perlengkapan jasmaniah dan rohaniyah,

perlengkapan tersebut merupakan sarana untuk beribadah, pengabdian diri

terhadap sesama makhluk dan saran pengabdian dalam menyembah Allah dari

sudut horizontal merupakan perwujudan amanah sebagai makhluk hal ini

kelalaian dalam menjalankan berarti perbuatan yang tidak manusiawi, sifat

manusia yang berakhlak merupakan sikap kepribadian yang memiliki nilai luhur

baik dalam pandangan kemanusiaan maupun disisi pandangan Allah SWT.

BAB III

OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum SD Negeri Sirnajaya 01

Page 33: Skripsi Anu Aing

1. Perkembangan SD Negeri Sirnajaya 01

Pembangunan Sekolah Dasar Sirnajaya 01 dimulai tahun 1950 tersebut

hingga sekarang sudah 7 orang kepala sekolah yang telah memimpin Sekolah

Dasar Negeri tersebut, kepala sekolah tersebut, kepala sekolah yang sekarang

adalah Akhmad Syafe’i. Sekolah Dasar ini di dirikan dengan latar belakangi atas

dorongan masyarakat dan intruksi Presiden karena daerah tersebut belum ada

Sekolah Dasar.

Dengan di dirikanya Sekolah Dasar tersebut maka diwajibkan bagi

masyarakat wilayah sekitarnya, umumnya masyarakat Indonesia diwajibkan

untuk mempelajari dan menerapkan ilmu pengetahuan demi untuk membangun

manusia seutuhnya yang tercantum dalam TAP MPR No. IV/1978 (GBHN)

dengan didasari oleh Undan – undang Dasar 1945 pasal 31. Maka dari itulah

kepala sekolahdan guru – guru mengambil tindakan supaya anak – anak yang

masuk di sekolah dasar tersebut bias tercapai apa yang diharapkan masyarakat.

2. Letak Geografis Sekolah Dasar Negeri Sirnajaya 01

Sekolah Dasar Negeri Sirnajaya 01 merupakan sekolah yang berada di

Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, namun sekolah tersebut jauh dengan

Kantor Dinas, tetapi sekolah tersebut dekat dengan rumah warga dan jalan raya

dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah barat : Jalan Raya, Sebelah Timur : Perumahan Penduduk, Sebelah

Selatan : Pesawahan, Sebelah Utara : Perumahan Penduduk

Page 34: Skripsi Anu Aing

Luas tanah Sekolah Dasar Negeri Sirnajaya 01 adalah 700 M2 yang

terdiri 4 kelas, 1 kantor, 2 WC, ( 1 WC Guru dan 1 buah WC Murid ). Serta

memiliki obiter sebagai berikut :

Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan 5 KM

Jarak dari Ibu Kota Kabupaten 70 KM

Jarak dari Ibu Kota Peropinsi 200 KM

Jarak Ibu Kota Negara 210 KM

3. Fasilitas

Adapun fasilitas yang ada adalah sebagai berikut :

a. Tanah

1). Luas : 700 M2 Luas Bangunan : 334 M2

2) Status : Negeri Tanah Kosong

b. Gedung

1). status Negeri

2). Kondisi Baik

3). Ruang Belajar

4). Ruang Kepala

5). Ruang Perpustakaan

6). Ruang Guru

7). WC

8). Lapangan olahraga

Page 35: Skripsi Anu Aing

c. Sarana

1). Penerangan listrik

2). Air Weslik

3). Tempat Bermain

d. Data mebuleur

1). Perlengkapan Murid ( Anak)

2). Jumlah Meja 102

3) Jumlah Kursi (Bangku) 154 buah

4). Perlengkapan Guru

5). Jumlah Meja 8 buah

6). Jumlah kursi 8 buah

4. Keadaan Guru dan Siswa Sekolah Dasar Negeri Sirnajaya 01.

Guru merupakan pigur yang di perhatikan oleh siswanya. Salah satu faktor

yang menunjang keberhasilan lembaga pendidikan adalah adanya tenaga Edukatif

yang memiliki kemampuan dan dedikasi, latar belakang seorang guru dapat

mewarnai belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan pendidikan dimana seorang

guru bukan saja sebagai tenaga pengajar melainkan juga berpungsi sebagai bagian

dari sistem belajar mengajar yang berwenang dalam dunia pendidikan dan

pengajaran di suatu lembaga pendidikan formal.

Untuk melaksanakan tugasnya prinsif – perinsif dan tingkah laku yang

dibutuhkan dari seorang guru dalam jabatanya terhadap orang lain dalam semua

Page 36: Skripsi Anu Aing

situasi pendidikan adalah bertakwa, berilmu pengetahuan, dan terampil dalam

menyampaikan serta dapat dipertanggung jawabkan secara didaktis dan methodis

sehingga tujuan

pendidikan dapat tercapai, tatacara akhlak seseorang guru wajib di amalkan dalam

proses sistem belajar mengajar dan harus di amalkan ketika berhadapah dengan

dunia lain / Masyarakat yang berkaitan dengan jabatanya.

Menurut Soekarto Indrafacrudin dalam buku “ Mengantar Bagaimana

Memimpin Sekolah yang Baik ” mengatakan guru sebagai bagian dari sistem

harus menjalani kerjasama dengan :

a). Hubungan guru dengan murid

b). Hubungan guru dengan sesama guru

c). Hubungan guru dengan atasanya

d). Hubungan guru dengan tata usaha

e). Hubungan guru dengan orang tuanya

f). Hubungan guru dengan masyarakat

Adapun jumlah guru di Skolah Dasar Negeri Sirnajaya 01 pada saat

penelitian ini dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Jumlah Guru Sekolah Dasar Negeri Sirnajaya 01

No Laki -laki Perempuan Jabatan Jumlah1 1 Kepala Sekolah 12 5 4 Guru 93 1 Karyawan TU 1Jumlah 11

Page 37: Skripsi Anu Aing

Struktur Organigram SD Negeri Sirnajaya 01

Perkembanagan Murid SD Negeri Sirnajaya 01

No Tahin Ajaran Lki-laki Perempuan Jumlah1 1960 / 1961 87 80 1672 1961 / 1962 85 95 1703 1962 / 1963 84 106 1904 1963 / 1964 99 102 2015 1964 / 1965 102 117 2196 1965 / 1966 100 129 2297 1966 / 1967 130 105 2358 1967 / 1968 100 137 2379 1968 / 1969 150 90 24010 1969 / 1970 125 124 24911 1970 / 1971 130 120 25012 1971 / 1972 160 100 26013 1972 / 1973 130 120 25014 1973 / 1974 156 150 30615 1974 / 1975 150 130 28016 1975 / 1976 120 174 29417 1976 / 1977 131 153 28418 1977 / 1978 145 139 284

Bagian Kurikulum

Kepala Sekolah

Guru - guru

Murid / Siswa

BendaharaSekretaris

Kemuridan dan Prasarana

Page 38: Skripsi Anu Aing

19 1978 / 1979 148 142 29020 1979 / 1980 158 160 31821 1980 / 1981 160 152 31222 1981 / 1982 202 118 32023 1982 / 1983 170 180 35024 1983 / 1984 200 120 32025 1984 / 1985 211 145 35626 1985 / 1986 170 147 36727 1986 / 1987 201 202 40328 1987 / 1988 170 36529 1988 / 1989 190 167 34730 1990 / 1991 185 34731 1991 / 1992 34632 1992 / 1993 35033 1993 / 1994 36534 1994 / 1995 36535 1996 / 1997 37636 1997 / 1998 38037 1998 / 1999 38733 1999 / 2000 39834 2000 / 2001 38935 2001 / 2002 39036 2002 / 2003 39537 2003 / 2004 39838 2004 / 2005 39039 2005 / 2006 39540 2006 / 2007 39841 2007 / 2008 186 224 41042 2008 / 2009 214 226 43043 2009 / 2010 202 166 368

5. Kurikulum

Kegiatan dalam persiapan pengajaran tuntas adalah merumuskan tujuan

pembelajaran umum. Tujuan pembelajaran umum ini telah tercantum dalam

Page 39: Skripsi Anu Aing

kurikulum atau GBPP setiap mata pelajaran. Dengan demikian, guru hanya tingal

menyusunnya kembali cara berurutan.

Strategi pengajaran pelajaran belajar, secara umum setiap mata pelajaran itu

disusun berdasarkan kebutuhan untuk pelaksnan kegiatan belajar dilaksanakan

pada caturwulan satu, disusun hanya untuk satu catuwulan 1 begitu seterusnya,

sesuai dengan kebutuhan dan diuraikan dengan beerpedoman pada pemisahan

atau pembatasan materi sebagai mana yang tercantum dalam kurikulum atau

GBPP.

Page 40: Skripsi Anu Aing

BAB IV

Fakor – Fakor Penuyebab Lemahnya Akhlak Dalam Keluarga

A. Analisa Peranan Oangtua Dalam Mendidik Anak

Faktor penghambat Sesungguhnya banyak sekali factor – factor yang

menjadi penyebab lemahnya akhlak dalam keluargaDr. Zakiah Darajat (1988:113)

berpendapat : “Faktor – Faktor yang mempengaruhi kenakalan anak adalah fakto

pendidikan, lingkungan keluarga , ekonomi, social, politik dan sebagainya.”

Dalam hal ini penulis akan membatasi dan mengambil factor yang

dianggap paling kuat dalam mempengaruhi akhlak anak . Diantaranya kurang nya

pendidikan agama. Yang dimaksud dengan pendidikan agama bukanlah pelajaran

agama yang diberikan secara sengaja dan teratur oleh guru sekolah, akan tetapi

yang terpenting adalah penanaman jiwa agama yang dimulai dari rumah tangga

sejak si anak kecil, dengan jalan membiasakan menghargai hak milik orang lain,

dibiasakan beerkata terus terang , benar dan jujur, diajar mengatasi kesukaran –

kesukaran yang ringan dengan tenang, diperlakukan adil dan baik , diajarkan suka

Page 41: Skripsi Anu Aing

menolong, mau memamaafatkan kesalahan orang, ditanamkan rasa kasih saying

sesame saudara dan sebagainya .

Kebiasaan – kebiasaan baik yang sesuai dengan jiwa ajaran agama itu

akan. tertanam dengan mudah pada jiwa ajaran Al – Qur’an dijelaskan

bagaimana memberikan pendidikan akhlak pada anak – anak keluarga pada

umumnya.

Firman Allah SWT (Al-Ahjab : 55)

الجناGحعGلGیهنGفGيGاGباہهنGوGالاGبنآGہهنGوGالاGخGوGاGنهنGوGالاGبنآGءGاGخGوGنهنGوGالاGبنآGءGاGخGوGتهنGوGال

هن ہنسآ

كانعلیكلشیءشهیدا انا واتقینا هللاوالماملكتایمانهن هللا

Artinya :

“ Tidak ada dosa atas istri – istri Nabi ( untuk berjumpa tanpa tabir )

dengan bapak – bapak mereka, anak – anak laki-laki mereka, saudara laki –laki

mereka, anak laki –laki dari saudara laki – laki mereka, anak laki – laki dari

saudara saudara perempuan, perempuan –perempuan yang beriman dan hamba

sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai istri-istri Nabi) kepda

Allah. Sesungguhnya Allah maha menyaksikan segala sesuatu.

(Depag RI, 1989 :677)Firman Allah SWT surat At Tahriim : 6

یاایهاالنینامنواقواانفسكمواهلیكمناراوقودهاالناسوالحجارةعلیهاملئكةغالظ

شدادالیعصوناهللا

Page 42: Skripsi Anu Aing

مآامرهمویفعلونمایؤمرون

Artinya :

“ Hai Orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan “.

(Depag RI, 1987 : 951),

Dari ayat tersebut diatas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa pendidikan

itu berusaha untuk menyeimbangkan aspek – aspek keperibadian baik jasmani

maupun rohani, termasuk di dalam aspek individualitas, moralitas, maupun aspek

religius.

Dan dengn pendidikan itu akan tercapai kehidupan yang harmonis, seimbang

antara kebutuhan fisik material dengan kebutuhan sepiritual dan antara

duniawiyah dengan ukrawiyah.

Agama islam adalah systema keyakinan dan tata ketentuan ilahi yang

mengatur, segala prikehidupan dan penghidupan manusia dalam berbagai

hubungan, baik hubungan manusia dengan Tuhannnya maupun hubungan

manusia dengan sesama manusia.

Page 43: Skripsi Anu Aing

Anak – Anak yang hidup dilingkungan Rasulullah SAW pada masanya

secara langsung mengalami, menyaksikan dan memperoleh pengajaran praktis

bagaimana berakhlak dan bergaul dengan sesamanya sesuai dengan ajaran Islam,

semua pengalaman dan didikannya di terima oleh para sahabat yang masih kanak

– kanak pada waktu itu. Mereka jelaskan kepada kita sebagaimana dirwayatkan

oleh para ahli Hadits para pelaku yang mendapatkan didikan akhlak dan pegaulan

dari Rasulullah SAW. Pada waktu itu masih berumur kanak – kanak, yaitu berusia

5 sampai 13 Tahin, mereka benar – benar menghayati dan mengalami peristiwa

yang kemudian mereka sampaikan kepada generasi berikutnya lalu ditulis oleh

ahli - ahli Hadits dalam kitab hadits merka. (Drs Muhamad Thalib 2000:12 ).

Kehidupan sehari hari dalam satu keluarga merupakan tmpat yang utama

dan tersedia waktu yang cukup banyak untuk berkumpul,berdiskusi, dan

berinteraksi sesama anggota keluarga dalam segala hal. Jadi suasana dan keadaan

serta kebiasaan – kebiasaan sehari-hari dalam keluarga inilah secara langsung

akan berpengaruh terhadap tingkat pendidikan yang ternama dalam anggota

keluarga.

Itu sebabnya bagi orang tua yang selalu memberikan didikan agama

kepada anaknya di waktu kecil, maka sianak akan terbentuk kepribadianya

dengan nilai –nilai dari ajaran agama tersebut tidaklah sukar baginya akhlaknya

dalam keluarga, karena akhlak bagi sianak sudah merupakan intgral dalm dirinya,

dengan sendirinya perbuatan –perbuatanya timbul secara spontan dan mudah

Page 44: Skripsi Anu Aing

tanpa di buat – buat. Maka dengan sendirinya anak selalu melakukan, selalu

menghormati saudara-saudarnya,jujur,amanah,selalu beranggung jawab dan

sebagainya.

Dalam masalah akhlak banyak di jelaskan oleh Hadits – hadits Rasulullah

SAW, bagaimana kita selaku orang tua untuk memberikan pendidikan akhlak

dalam berbagai hal, diantara salah satunya :

Sabda Rasulullah Saw :

عنكلیبالجهنیرضییعنهوكانهلهصحبةقالقالرسۉلهللاصلیهللاعلیهوسلماال

دبرمناألحواةدمنزلةاالب�

Artinya :

Dari Kulap Al Juhani Ra ia pernah menjadi sahabat Nabi, ia berkat

Rasulullah SAW berkata : Saudara yang lebih tua adalah sebagai pengganti ayah.

( HR. Tabrani ).

Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Pendidikan Nasional

bahwa : ” UU No 2 Thun 1989 Tentang pendidikan pasal 25 ayat 1 manyatakan

bahwa pada dasarnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara

keluarga,masyarakat dan pemerintah ”.

Dengan demikian dapat kita diartikan bahwa penyelenggaraan pendidikan

tidak dapat dipandang sebagai lembaga yang berdiri tanpa keterlibatan unsur-

unsur penting lainya.

Page 45: Skripsi Anu Aing

Dalam mendidik Anak Allah memberikan pedoman sebagai landasan

melalui al Qur’an dan Hadits untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah Swt, mendirikan sariat Allah dalam segala permasalahan rumah

tangga. Artinya, tjuan berkeluarga adalah mendirikan rumah tangga muslim yang

mendasar kehidupanya.

B. Analisa Permasalahan

1. Faktor-faktor Pendukung

Dalam memberikan orangtua tidak memberikan secara langsung dapat

dilihat atau dapat dirasakan. Namun melalui Proses yang sangat panjang si anak

sudah dapat berinteraksi dengan yang lainnya, bahwa anak-anak mereka

mempunyai kepribadian yang sangat baik karena pengawasan orang tua selama

mereka berada di rumah.

Susunan rumah harus dapat menciptakan sedemikian rupa sehingga anak dapat

belajar dalam perawatan sarana belajar.

Orang tua murid menentukan dalam mengambil suatu kebijakan yakni

dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap prestasi wiswa dan

parsitipasi terhadap sekolah, dengan lingkungan yang ada disekitarnya, dengan

adanya budi dan fikiran dapat menimbang dan menentukan yang akan dia lakukan

sikap modenis dapatyang dihasilkan oleh sekolah. Hal inidapat diperkirakan

bahwa faktor keluarga merupakan faktor yang dapat menentukanterhadap

partisipasi sekolah, mengulang dan putus sekolah akan terus terulang selama

Page 46: Skripsi Anu Aing

faktor keluarga tersebut tidak teratasi Prof. Dr. Zakiyah Darajat mengatakan

bahwa :

” Orang yang pertama kali dikenal oleh anak adalah orang tua dan

lingkungan keluarga, anak akan menganggap anak itu baik buruk dan jahat sesuai

dengan perbuatan dan kelakuan yang dilihat oleh anak sehari-hari”. ( Ilmu Jiwa

Agama, 1985 : 17 )

Hubungan individu dengan individu, bahkan antara kelompok dengan

kelompok yang satu saling mempengaruhi, seperi dalam lingkungan berikut

hambata. Keluarga merupakan lingkungan social yang paling kecilbagi anak-anak

yang belum masuk sekolah, kehidupan keluarga memiliki pengaruh yang paling

mendasar terutama bila terjadi ketidak harmonisan, kesibukan orang tua bekerja

sehingga tidak sempat memberi perhatian kepada anak, serta kurangnya didikan

agama.

Guru mendorong anak didikanya dengan cara Islam dan kerjasama antara

guru agama Islam dengan orangtua. Karena perkembangan anak, pertama-tama

dapt dipenuhi oleh lingkungan keluarga sehingga dapat mengarahkan anak

terhadap kelancaran proses belajar mengajar disekolah perubahan sosial yang

sangat cepat yang tidak seimbang dengan pembinaan agama, sering menjadi

ketegangan dalam hidup seperti : persaingan masalah ekonomi yang berkaitan

dengan timbulnya kejahatan, peranan orang tua dalam membina akhlak

kepribadia sering menemukan hambatan dalam mengembangkan aktivitas

Page 47: Skripsi Anu Aing

keteladanan hambatan umumnya karena anak tidak selamanya dalam pengawasan

orang tua.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis uraikan dalam pembahasan skripsi ini

dapat disimpulkan :

1. Secara umum pendidikan akhlak adalah menjadi tanggung jawab

bersama antara keluarga, masyarak dan pemerintah, tetapi secara khusus

pendidikan akhlak adalah menjadi tanggung jawab kedua orang tua sepenuhnya

yaitu ayah dan ibunya. Dan setiap orang tua hendaknya menyadari bahwa anak

adalah amanah dari Allah Swt yang diberikan kepadanya, untuk dipelihara,dijaga

dan diasuh dengan sebaik mungkin sejak dari lahir sampai menjadi dewasa, yang

nantinya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT. Oleh karena itu

orang tua wajib membekali dengan keyakinan agama dari sejak kecil, serta

memberi pendidikan yang mampu mengarahkan kepribadianyan dengan perilaku

yang mulia sesuai dengan ajaran Rasulullah untuk mencapai suatu kehidupan

yang mulia dunia dan akhirat.

Page 48: Skripsi Anu Aing

Maka dari itu perhatian orang tua terhadap anak tidak terbatas kepada

memenuhi atau mencukupi biaya pendidikan saja, tetapi melainkan juga

perkembangan prestasi dan perilakunya, baik dilingkungan keluarga maupun

dilingkungan masyarakat dan sekolah. Dilingkungan keluarga orang tua

hendaklah mampu menciptakan situasi tangharmonis,lemah lembut dan penuh

rasa cinta dan kasih sayang diantara anggota keluarga,suami isteri,orang tua

dengan anak, dan anatra anak dengan anak, serta anggota keluarga yang lainya.

Orang tua dalam memberikan kebutuhan biaya untuk kehidupan sehri – harui dan

pendidikan anak, hendaklah benar-benar di usahakan dari sumber rezeqi yang

halal dan baik atau dengan proses usaha yang halal pula, sebab bila itu didapat

dari yang tidak baik, tidak halal proses usaha yang haram dan subhat akan

berakibat buruk.

Islam sangat menekankan dalam hal itu pengruh makanan yang haram dan

subhat itu akan membuka jalan bagi anak menuju kesengsaraan dan

penyimpangan serta kekerasan hati yang berakibat menjadikan manusia berani

berbuat hal-hal maksiat dan dosa-dosa serta membentuk sikap dan watak yang

buruk dan berperilaku yang jahat dan berutal, serta malas beribadah.

2. Pendidikan anak adalah suatu tanggung jawab yang sangat besar yang

peranannya terletak dipundak orang tua selaku pendidik utama dan peribadi yang

pertama dalam hidup anak. Orang tua wajib mendidiknya shalat secara baik dan

benar dan wajib juga memberikan motifasi kepadanya.

Page 49: Skripsi Anu Aing

Lingkungan keluarga sangat dituntut peranannya sebagai sumber pendidik

yang memberikan bekal keyakinan agama dan pengalamannya untuk bersikap dan

berperilaku yang baik, membina kecerdasan dan keterampilan serta bakat yang

dimiliki anak-anaknya agar dapat berperan aktif dimasa depannya.

Setiap orang menghendaki anaknya menjadi orang yang baik yang

berkhlak mulia. Tetapi semua itu akan kembali kepada lingkungan rumah terserah

kepada orang tuanya itu sendiri karena pada dasarnya setiap anak itu

polos,suci,lugu dan bersih bagaikan selembarkan kertas yang putih bersih. Oleh

karena itu setiap pengalaman yang dimulai anak dilingkungan rumah, baik

melalui penglihata, pendengar serta perilaku yang diterimanya akan ikut

menentukan dalam pembinaan peribadinya. Karena keluarga berfungsi untuk

menanamkan keyakinan dan pengalaman agama, nilai – nilai budaya yang

mencukup nilai mmoral dan aturan – aturan pergaulan serta pandangan dan sikap

hidup yang mengandung unsur kehidupan kemasyarakatan berbangsa dan

bernegara kepada anggota keluarga yang bersangkutan sebagaimana telah

dicontohkan dengan akhlak Nabi Muhamad SAW. Yang telah diabadikan dalam

Al – Qur’an dan Sunah – sunahnya.

Peranan orang tua agar tercapainya suatu tujuan yang diharapkan itu maka

hendaknya pendidikan itu disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan

jasmani maupun rohani serta perkembangan akal anak didik, karena setiap orang

dewasa yang berperan sebagai pendidik harus memahami hukum dan

Page 50: Skripsi Anu Aing

perkembangan jiwa anak. Dengan demikian pendidikan akhlak akan lebih terarah

secara efektif dan efisien.

3. Keadaan akhlak ( molaritas ) anak –anak dimasa sekarang ini ada

kecenderungan kemerosotan baik dilingkungan keluarga maupun dilingkungan

masyarakat. Adapun faktor penyebab kemerosotan akhlak ( moral ) anak – anak

tersebut diantaranya :

- Kurang pendidikan agama

- Kurangnya pengertian orang tua tentang pendidikan

- Tidak stabilnya keadaan ekonomi, sosial, politik

Page 51: Skripsi Anu Aing

DAFTAR PUSTAKA

Al- Ahwni, Ahmad Fuad, Dr, Filsafat Islam, Fustaka Firdaus, 1995.

Al–Am, Kholid, Najib, Mendidik Cara Nabi SAW, PT. Pustaka Hidayah Jakarta,

April 2002

Alam, MS, Syamsul, DR, SH, Modrenisasi Dan Kemajuan Dalam Islam (Koreksi

Terhadap Peradaban Barat), Yayasan Sadar Nusa Pekanbaru, riau

Lembayung Pekanbaru . Juli 1999

An – nahrawi, abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah sekolah ddan masyarakat,

CV. Gema Insan Perss , Jakarta, juli, 1996.

Arifin, H. M, Drs, M. Ed, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan Dan

Penyuluhan Agama, N.V. Bulan Bintang, Jakarta,Juni 1979

Awwad, Jaudah Muhammad, Mendidik Anak Secara Islam, CV. Gema Insan Press,

Jakarta, Oktobr 1955

Barnadib, Imam, Prof, M.A,Ph.d, Filsapat Pendidikan Sistem Dan Metode,Andi

Offset, Yogyakarta, Maret 1976

Darajat, Zakiah, Prof, DR, Ilmu Jiwa Agama, PT. Bulan Bintang, Jakarta,

Nopember 1970

Darajat, Zakiah, Prof, DR, Kepribadian Guru, CV. Bulan Bintang, Jakarta, Maret

1982

Departemen Agama Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Balai

Pustaka, Jakarta, Maret 1990

Page 52: Skripsi Anu Aing

Dhopfier. Zamakhsyari.Tradisi Pesantren. LP3ES. Jakarta 1982

Hasbullah, Drs, Sejarah Pendidikan di Indonesia, Lintasan Sejarah Pertumbuhan

dan Perkembangan, PT. Roja Grapindo Persada, Jakarta, Maret, 1999