skripsi analisis metode pencatatan dan penilaian …

76
SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. INDOMARCO PRISMATAMA MAKASSAR SURIYANI ISMAIL 105730 1881 10 FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2014

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

SKRIPSI

ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN

PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT.

INDOMARCO PRISMATAMA

MAKASSAR

SURIYANI ISMAIL

105730 1881 10

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2014

Page 2: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

SKRIPSI

ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN

PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT

INDOMARCO PRISMATAMA

MAKASSAR

Oleh :

SURIYANI ISMAIL105730 1881 10

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSSAR

2014

Page 3: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …
Page 4: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …
Page 5: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

V

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Pendidikan bukan hanya untuk

yang muda tapi untuk semua umur

belajar tak mengenal usia

maka menuntut ilmu wajib

sampai nafas terakhir

dan belajar tak berarti tanpa budi pekerti

PERSEMBAHAN

Aku persembahan untuk

Kedua orang tuaku

Yang selalu menuntun aku

Menjadi anak yang berbakti

Page 6: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

ABSTRAK

Suriyani Ismail. 2014. Analisis Metode Pencatatan dan Penilaian PersediaanBarang Dagangan Pada PT Indomarco Prismatama Makassar. Skripsi, JurusanAkuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar(UNISMUH). Dibawah bimbingan Dr. Hj. Euis Eka Pramiarsih. M. Pd dan Hj.Naidah. SE. M. Si

Tekhnik Analisis data yang digunakan adalah Metode penilaian danpencatatan. Adapun tekhnik pengumpulan data yang dipakai adalah penelitianpustaka, penelitian lapang yaitu observasi dan wawancara. Analisis data dalampenelitian ini dengan penelitian lapang yaitu observasi yaitu melakukanpengamatan langsung ketempat penelitian khususnya ke lokasi penelitian danmenemukan makna yang terkait dengan rumusan masalah.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Indomarco PrismatamaMakassar menerapkan metode prefektual dalam proses pencatatan dan penilaianpersediaan barang dagangan, sehingga harga pokok barang yang terjual langsungdapat diketahui dari kartu persediaan pada sistem tekhnologi informasi (STI)tanpa harus melakukan perhitungan secara fisik. Sedangkan untuk menilaipersediaan barang dagangan, di Indomarco Prismatama Makassar menerapakanmetode identifikasi khusus yaitu setiap barang yamg disimpan ditandai secarakhusus sehinga biaya perunitnya dapat diketahui dan metode LIFO ( Last In FirstOut ) kolkulasi biaya persediaan membandingkan persediaan yang dinilai padabiaya perunit, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat diminalisir sehingga cocokuntuk penjualan barang – barang eceran.

Jadi kesimpulan dari penelitian diatas, yaitu Indomarco Prismatamamenggunakan metode prefektual PT Indomarco prismatama Makassarmenerapkan metode prefektual dalam dalam pencatatan terhadap persediaanbarang dagangan.dalam penggunaan metode ini akun pembelian dan penjualandiganti dengan akun persediaan barang dagangan. Penerapan metode inimemudahkan pihak PT Indomarco Prismatama Makassar untuk mengetahui stockdan nilai barang dagangan sewaktu – waktu dibutuhkan tanpa harus menghitungbarang dagangan digudang atau di toko penjualan.

Kata kunci: pencatatan dan penilaian persediaan barang sesuai denganMetode Prefektual

Page 7: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

V

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia,

petunjuk, rahmat, dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini

dengan judul:”Analisis Penerapan Metode Pencatatan Dan Penilaian Persediaan

Barang Dagangan Sesusai PSAK no. 14 Pada PT. Indomarco Prismatama

Makassar”.Adapun tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat dalam memperoleh kelulusan pada program sarjana Akuntansi, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi ini tidak terlepas

dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Teriring ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua

penulis, Ayahanda dan Ibunda yang tercinta dan sanak saudara atas segala jerih

payah, dorongan dan doanya demi mencapai keberhasilan penulis dalam menempuh

cita-cita. Dalam penyusunan skripsi ini, berbagai cobaan maupun kesulitan, rintangan

dan hambatan yang penulis temui sejak dari awal pembuatan skripsi hingga

menjelang penyelesaiannya tetapi dapat teratasi berkat prinsip yang disadari penulis.

Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan penulissampaikan pula kepada:

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

ii

Page 8: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

VI

2. Bapak Drs. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Euis Eka Pramiarsih, M. Pd selaku Dosen Pembimbing 1, terima

kasih atas waktu, kesabaran, bimbingan dan pengarahan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Hj. Nuidah, SE., M.Si, selaku Dosen Pembimbing 2, terima kasih atas

waktu, kesabaran, bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Bapak Ismail Badollahi, SE.,M.Si, Ak..selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar.

6. Mama yang tersayang beserta keluarga Terima kasih atas semua yang

diberikan padaku, kasih sayangnya, doa restunya, bimbingannya, dan semua

nasehat untuk bekal hidupku.

7. Pimpinan PT. Indomarco Prismatama Makassar yang Telah Bersedia

Menerima penulis Untuk Melaksanakan Penelitian.

8. Staf Karyawan PT. Indomarco Prismatama Makassar yang telah bersedia

memberikan bantuan untuk memperoleh data-data dan informasi terim kasih

atas kerjasamanya.

9. Sri Wahyuni dan Risnawati Jahamang yang telah banyak memberikan

bantuan kepada penulis selama menyusun skripsi serta seluruh teman-teman

dari Akuntansi 6 “2010”tanpa terkecuali terima kasih atas kebersamaannya

selama ini.

Page 9: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

VII

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini

berbagai hambatan dan rintangan yang dihadapi, Namun berkat bimbingan,

petunjuk dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu dengan hati terbuka penyusun senantiasa

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak

demi kesempurnaan skripsi ini. Penyusun juga berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membutuhkannya.

Aamiin. Billahi FiiSabililhaq, Fastabiqul Khaerat, Wassalamu Alaikum

Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Juli 2014

Suriyani Ismail

Page 10: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

VII

DAFTARA ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... I

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... II

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... III

ABSTRAK .............................................................................................................. IV

KATA PENGANTAR ............................................................................................ V

DAFTAR ISI........................................................................................................... VIII

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. IX

DAFTAR TABEL................................................................................................... X

I PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................4

C. Tujuan Penelitian .....................................................................................4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................4

II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5

A. Pengertian Metode Pencatatan Dan Penilaian.........................................5

B. Pengertian Persedian Barang Dagang .....................................................14

C. Arti Penting Persediaan ...........................................................................22

Page 11: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

VIII

D. Klasifikasi Jenis-Jenis Persediaan Barang Dagang.................................................................24

E. Kerangka Pikir.................................................................................................................................26

F. Hipotesis...........................................................................................................................................27

III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................................................28

A. Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................................................28

B. Metode Pegumpulan Data ..............................................................................28

C. Jenis Dan Sumber Data ..................................................................................29

D. Definisi Operasional....................................................................................... 30

E. Metode Analisis Data ..................................................................................... 32

IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ....................................................................... 33

A. Gambarang Umun Tentang Penelitian ........................................................... 33

B. Penilaian dan pencatatan Persediaan Barang ................................................. 39

C. Sistem Penilain dan Pencatatan Barang Pesediaan Dagang........................... 48

V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 60

A. Kesimpulan..................................................................................................... 60

B. Saran .............................................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 63

RIWAYAT HIDUP.................................................................................................... 64

Page 12: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

IX

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Fikir .......................................................................... 27

Page 13: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

X

DAFTARA TABEL

TABEL HALAMAN

4.1 Pencatatan dan Penilaian Barang Dagang......................................................... 48

4.2 Penjualan Barang Dagang ................................................................................. 49

4.3 Harga Perolehan Persediaan Akhir ................................................................... 50

4.4 Harga Pokok Barang Yang tersedia .................................................................. 51

Page 14: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

1

BAB I

PENDAHULAUAN

A. Latar Belakang

Secara umum, perusahaan dagang dapat didefiniskan sebagai organisasi

yang melakukan kegiatan usaha dengan membeli barang dari pihak lain /

perusahaan lain kemudian menjualnya kembali kepada masyarakat. Setiap

perusahaan pasti bertujuan untuk menghasilkan laba optimal agar dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan, serta mengembangkan

usahanya ketingkat yang lebih baik.

Salah satu unsur yang paling aktif dalam perusahaan dagang adalah

pencatatan dan penilaian ketersediaan barang dagang. tujuan akutansi

ketersediaan adalah untuk :

1. Menentukan laba-rugi peridik yaitu melalui proses mempertemukan antara

harga pokok barang dijual dengan hasil penjualan dalam suatu periode

akutansi.

2. Menentukan jumlah persediaan yang akan disajikan.

Ketersediaan merupakan barang dagangan yang dibeli kemudian disimpan

untuk dijual dalam operasi normal perusahaan sehingga perusahaan senatiasa

member perhatian yang besar dalam persediaan. Persedian mempunyai arti yang

1

Page 15: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

2

sangat strategis bagi perusahaan baik perusahaan dagang maupun perusahaan

industri.

Modal yang tertanam dalam persedian sering kali merupakan harta lancar

yang paling besar dalam perusahaan, dan juga merupakan bagian yang paling

besar dalam harta perusahaan. Penjualan akan menrun jika barang tidak tersedia,

dalam bentuk, jenis, mutu, dan jumlah yang di inginkan pelanggan. Prosedur

pembelian tidak efisien atau upaya penjualan yang tidak memadai dapat

membebani suatu perusahaan dengan persediaan yang berlebihan dan tidak

terjual. Jadi, penting bagi perusahaan untuk pencatatan dan penilaian

ketersediaan secara cermat untuk membatasi biaya penyimpangan yang terlalu

besar.

Persediaan sangat rentang terhadap kerusakan maupun pencurian.

Pencatatan dan penilaian ketersediaan juga bertujuan melindungi harta

perusahaan dan juga agar informasi mengenai persediaan lebih dapat dipercaya.

Pencatatan dan penilaian ketersediaan dapat dilakukan dengan melakukan

tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya kerusakan, pencurian, maupun

tindakan penyimpangan lainnya.

Kerusakan, pemasukan yang tidak benar, lalai untuk mencapai permintaan,

barang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pesanan, dan semua kemungkinan

lainnya, dapat menyebabkan catatan persediaan berbeda dengan persediaan ynag

sebenarnya yang ada di gudang. Untuk itu, fiperluan pemeriksaan persediaan

secara periodik atas catatan dan penilaian ketersediaan dengan perhitungan yang

Page 16: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

3

sebenarnya. Kebanyakan perusahaan melakukan perhitungan fisik sekali setahun.

Namun ada juga melakukannya sebulan sekali dan sehari sekali.

PT. Indomarco Prismatama Makassar adalah sebuah perusahaan nasional di

bidang penjualan barang dagang, atau lebih dikenal sebagai minimarket yang

menjual semua jenis barang yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari,

diantara minyak goreng, terigu, gula pasir, sabun cuci, sabun mandi, kopi, beras,

susu, kacang ijo dan divisi lain-lain. Karena cukup banyak jenis produk dan

mobilitas keluar masuk barang sehingga dikhawatirkan akan terjadi kehilangan

ataupun pencurian stock barang, akibatnya diperlukan pencatatan dan penilaian

ketersediaan barang yang baik agar tidak terjadi penyelewengan

dalammenjalankan tugas.

Menunjukkan nilai suatu barang yang diproduksi untuk dijual atau

dikonsumsi. Nilai total kekayaan dalam bentuk persediaan dalam proses. Pada

umumnya persediaan dinilai berdasarkan biaya (Yamit, 1999;199). Besarnya

biaya atau ongkos persediaan tergantung pada prosedur akuntansi yang

ditetapkan oleh perusahaan dalam menilai persediaan. Metode akuntansi yang

digunakan untuk menilai persediaan sangat penting.

Tujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

Tujuan pokok akuntansi persediaan adalah untuk menentukan laba rugi periodik

yaitu melalui proses mempertemukan antara harga pokok barang dijual dengan

hasil penjualan dalam satu periode akuntansi dan menentukan jumlah persediaan

yang akan disajikan dalam neraca (Harnanto, 2002;223).

Page 17: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

4

Mengingat bahwa pencatatan dan penilaian ketersediaan barang sangat

penting bagi perusahaan dalam mencapai efesiensi dan efektifitas, maka penulis

tertarik untuk mengangkat hal tersebut dalam sebuah karya tulis ilmiah.

Berdasarkan uraian tersebut, maka judul dari penelitian ini adalah “Analisis

Metode Pencatatan Dan Penilaian Persediaan Barang Dagangan Pada PT

Indomarco Prismatama Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka masalah pokok

dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah analisis metode pencatatan dan

penilaian persedian barang dagangan pada PT.Indomarco Prismatama Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis metode pencatatan

dan penilaian persediaan barang dagang PT Indomarco Prismatama Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan sehubungan dengan metode

pencatatan dan penilaian persediaan barang dagang.

2. Sebagai bahan acuan bagi pihak yang mengadakan penulisan dengan

masalah yang sama.

Page 18: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Pencatatan dan Penilaian

1. Pengertian Metode Pencatatan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan

pencatatan adalah proses, cara, perbuatan mencatat atau Pendaftaran.

mencatat adalah membuku, memperingatkan, memperoleh, mengecamkan,

mencatatkan, mencetak, mencontoh, mendaftar, mendapat, menggores,

mengopi, mengukir, meniru, menjiplak, mentranskripsikan, menulis,

menurun, menyadari, menyalin, menyurat, meraih, merekam.

mendokumentasikan, mengabadikan, menyimpan, merekam.

mencatatkan adalah membukukan, mencantumkan, mengagendakan,

menuliskan. memasukkan, mengikutkan, menyertakan. pencatatan carik,

dabir, juru tulis, katib, notulis, panitera, penulis, penyadur, penyalin,

perekam; pencatatan dan kodifikasi, pencoretan, pendaftaran, pendataan,

penulisan, penyalinan, penyensusan, penyuratan, perekaman, registrasi.

catatan adalah goresan, notasi, tulisan; disposisi, kronik, memo,

pemberitahuan, peringatan, pesan, surat.

Istilah persediaan menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk

dijual dalam kegiatan normal perusahaan serta, untuk perusahaan

manufaktur, barang-barang yang sedang diproduksi atau akan dimasukkan ke

5

Page 19: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

6

dalam proses produksi. Sifat barang diklasifikasikan sebagai persediaan

sangat bervariasi menurut sifat aktivitas perusahaan, dan dalam beberapa hal

meliputi aktiva yang biasa tidak dianggap sebagai persediaan. Persediaan

merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, yang

secara kontinue diperoleh dan diproduksi dan dijual. Sebagian besar sumber

daya perusahaan acapkali diinvestasikan dalam bentuk barang-barang yang

dibeli dan diproduksi. Biaya barang-barang ini harus dicatat, dikelompokkan,

diikhtisarkan selama periode akuntansi. Pada akhir periode, biaya

dialokasikan di antara aktivitas periode berjalan dan aktivitas masa

mendatang, yaitu diantara barang-barang yang berada dalam persediaan

untuk dijual pada periode mendatang Metode Pencatatan Persediaan Ada dua

metode yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan pencatatan

persediaan:

a. Metode fisik

Penggunaan metode fisik mengharuskan adanya perhitungan barang

yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Perhitungan

persediaan ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang

masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode

ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku,

setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Karena

tidak ada catatan mutasi persediaan barang, maka harga pokok penjualan

juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. Harga pokok penjualan baru

Page 20: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

7

dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah dihitung.

Kelemahan dari metode ini adalah bila barang yang dimiliki jenisnya dan

jumlahnya banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang

cukup lama dan akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat. Tidak

diikutinya mutasi persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat

sederhana baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada waktu

melakukan pencatatan penjualan.

b. Metode Perpetual

Metode perpetual setiap jenis persediaan dibuat rekening sendiri-

sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Rekening yang

digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom

yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo

persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan

dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu

dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan.

Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga

perolehannya.

Dibandingkan dengan metode pencatatan fisik, metode ini

merupakan cara yang lebih baik untuk mencatat persediaan yaitu dapat

membantu memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi, juga

dapat digunakan untuk mengawasi barang-barang dalam gudang.

Page 21: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

8

Metode Perpetual, pada waktu membeli barang dibuat jurnal yang

mendebet akun Persediaan Barang Dagangan dan mengkredit akun

Hutang atau Kas. Pada waktu menjual barang dibuat jurnal yang

mendebet akun Harga Pokok Penjualan dan mengkredit akun Persediaan

sehingga akun Persediaan akan menunjukkan harga pokok dari

persediaan yang ada di gudang.

Menggunakan Sistem Periodik, jika ada penjualan barang tidak

dibuat jurnal untuk harga pokok dari barang yang dijual di bagian

akuntansi. Pada akhir tahun, persediaan yang ada di gudang penyimpanan

dihitung jumlah kuantitasnya dan ditentukan nilai/harga belinya. Untuk

menentukan persediaan yang dipakai/dijual, persediaan yang pernah ada

(persediaan awal ditambah pembelian selama satu periode) dikurangi

dengan persediaan akhir periode.

Jurnal yang pertama mendebet akun Ikhtisar Laba Rugi dan

mengkredit akun Persediaan sejumlah persediaan awal. Jurnal yang kedua

didasarkan atas hasil inventarisasi fisik barang pada akhir tahun.

Jurnalnya mendebet akun Persediaan Barang Dagangan dan mengkredit

akun Ikhtisar Laba Rugi. Ayat jurnal ini dibuat sekaligus dalam satu

periode.

Ada dua sistem pencatatan persediaan menurut Kieso, dkk

(2001;446) yaitu sistem perpetual dan sistem periodik:

Page 22: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

9

1) Sistem perpetual

Menurut sistem persediaan perpetual, catatan yang berkelanjutan

menyangkut perubahan persediaan dicerminkan dalam akun

persediaan. Yaitu, semua pembelian dan penjualan (pengeluaran)

barang dicatat secara langsung ke akun persediaan pada saat terjadi.

Karakteristik akuntansi dari sistem perpetual adalah:

a) Pembelian barang dagang untuk dijual atau pembelian bahan baku

untuk diproduksi didebet ke persediaan dan bukan ke pembelian.

b) Biaya transportasi masuk, retur pembelian dan pengurangan harga,

serta diskon pembelian dicatat dalam persediaan bukan akun

terpisah.

c) Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan

mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan.

d) Persediaan merupakan akun pengendali yang didukung oleh buku

besar pembantu yang berisi catatan persediaan individual. Buku

besar pembantu memperlihatkan kuantitas dan biaya dari setiap

jenis persediaan yang ada di tangan.

2) Pengaruh Metode Penilaian Persediaan Semua metode penilai

persediaan didasarkan atas harga perolehan. Setiap perusahaan bebas

untuk memilih salah satu metode penilaian persediaan yang dianggap

Page 23: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

10

cocok dan perlu diketahui juga pengaruh dari masing-masing metode

yang digunakan.

3) Biaya-Biaya Yang Harus Dimasukkan Dalam Persediaan

Salah satu masalah paling penting dalam menangani persediaan

berhubungan dengan berapa jumlah persediaan yang harus dicatat

dalam akun. Pembelian persediaan, seperti aktiva lain, umumnya

diperhitungkan atas biaya. Berikut biaya-biaya yang harus dimasukkan

dalam persediaan.

a) Biaya produk, adalah biaya yang melekat pada persediaan dan

dicatat dalam akun persediaan.

b) Biaya periode, seperti beban penjualan dan beban umum serta

adminstrasi yang dianggap tidak berhubungan langsung dengan

produksi barang.

c) Biaya manufaktur, barang dalam proses dan barang jadi meliputi

bahan, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur.

Biaya overhead manufaktur meliputi bahan tidak langsung, tenaga

kerja tidak langsung, dll.

d) Kepemilikan Persediaan

Barang-barang yang seharusnya dimasukkan dalam persediaan

dari suatu usaha memegang kepemilikan hukum. Pengalihan hak

adalah istilah hukum yang ditujukan pada titik dimana kepemilikan

berubah Barang Dalam Perjalanan Kepemilikan barang dalam

Page 24: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

11

perjalan tergantung dari persyaratan penjualan. Ketika

persyaratannya adalah FOB (free on board) shipping point, barang

sudah menjadi milik pembeli ketika barang masih dalam perjalanan

dimasukkan dalam persediaan pembeli. Ketika barang dikirim

dengan persyaratan penjualan FOB (free on board) destination,

barang-barang tersebut masih menjadi milik penjual selama barang

masih dalam perjalanan dan dimasukkan dalam persediaan penjual.

Barang Konsinyan Dalam kepemilikan barang konsinyasi,

pengirim tetap memegang hak kepemilikan dan tetap memasukkan

barang tersebut kedalam persediaan sampai barang tersebut berhasil

dijual atau digunakan oleh penyalur dan pelanggan. Barang lain

yang dimiliki perusahaan tetapi barada dalam pengawasan pihak

lain untuk menyimpan, pemrosesan atau pengiriman juga harus

ditunjukkan sebagai bagian dari persediaan akhir dari perusahaan

yang memiliki barang tersebut. Dalam menghitung jumlah

persediaan sering terdapat barang yang masih dalam perjalanan dan

yang berada di tempat pihak lain (konsinyasi). Untuk tujuan

perpajakan barang itu dapat dianggap berada di tangan wajib pajak

(termasuk persediaan). Untuk tujuan PPN (Pajak Pertambahan

Nilai), Pasal 1 bagian (c) UU PPN 1984 menyatakan penyerahan

barang (kena pajak) kepada pedagang perantara dianggap

merupakan transaksi penyerahan (penjualan). Oleh karena itu,

Page 25: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

12

menyimpang dari praktek akuntansi (yang diikuti PPh/ Pajak

Penghasilan), umtuk tujuan pelaporan dan penghitungan PPN

barang konsinyasi tidak termasuk persediaan penitip (consignor)

walaupun barangnya secara nyata belum terjual.

Sistem perpetual, setiap transaksi yang mempengaruhi jumlah

nilai persediaan akan dicatat dalam perkiraan persediaan. Pembelian

barang akan dicatat menambah persediaan dan penjualan barang

akan dicatat mengurangi persediaan. Dengan demikian perkiraan

persediaan dan penjualan barang akan dicatat mengurangi

persediaan. Dengan demikian perkiraan persediaan barang akan

dicatat senantiasa menunjukkan keadaan jumlah sisa persediaan

barang yang masih ada beserta mutasi perubahannya. Oleh karena

itu, dengan melihat catatan dalm perkiraan telah dapat diketahui

sisa persediaan tanpa harus menghitung secara pisik barang

tersebut.

2. Pengertian Metode Penilaian

Penilaian persediaan adalah menentukan nilai persediaan yang akan

disajikan dalam laporan keuangan. Penilaian persediaan mempunyai

pengaruh penting pada pendapatan yang dilaporkan pada posisi keuangan

perusahaan. Oleh karena itu penilaian persediaan atas harus sesuai dengan

kenyataan sehingga persediaan tersebut benar-benar menunjukkan jumlah

atau nilai yang wajar dicantumkan dalam laporan keuangan.

Page 26: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

13

Hubungannya dengan persediaan,harga pokok adalah jumlah semua

pengeluaran-pengeluaran langsung atau tidak langsung yang berhubungan

dengan perolehan, penyiapan dan penepatan persediaan tersebut agar dapat

dijual. Untuk menentukan nilai persediaan ada banyak metode yang

dipergunakan. Untuk menghindari kerugian atau resiko akibat persediaan,

maka diperlukan metode penilaian persediaan yang baik oleh manajemen

untuk mengoptimalkan persediaan sehingga nilai dari persediaan tersebut

disajikan secara wajar dalam laporan keuangan.

Average Cost Method menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam

persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama yang tersedia selama

suatu periode. Biaya rata-rata bisa berupa biaya rata-rata tertimbang (weight

average method) digunakan jika menggunakan system periodic dan

biaya rata-rata bergerak (moving average method) jika

menggunakan system perpetual . Pada perpetual inventory system ,

setiap terjadi pemakaian barang perlu diketahui harga pokok barang yang

dipakai. Oleh karena itu setiap kali terjadi pembelian barang harus dihitung

saldo persediaan setelah pembelian tersebut. Perhitungan harga dilakukan

dengan menjumlahkan harga pembelian dan nilai persediaan dibagi dengan

Jumlah persediaan setelah pembelian.

Metode akuntansi yang digunakan untuk menilai persediaan sangat

penting, karena akan berpengaruh terhadap nilai rupiah persediaan dan biaya

Page 27: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

14

barang yang dijual. Pemilihan metode akuntansi persediaan di Indonesia

mengacu pada Pernyataan Standart akuntansi Keuangan.

a. FIFO (First In First Out) Metode FIFO

Masuk pertama keluar pertama menganggap bahwa barang yang

terlebih dahulu dibeli akan dijual terlebih dahulu, dengan demikian harga

perolehan barang yang lebih dahulu dibeli dianggap akan menjadi harga

pokok penjualan lebih dahulu juga.

b. LIFO (Last In First Out) Metode LIFO

Masuk terakhir keluar pertama menganggap bahwa barang yang dibeli

lebih akhir akan dijual terlebih dahulu, dengan demikian harga perolehan

barang yang dibeli paling akhir akan dialokasikan terlebih dahulu sebagai

harga pokok pendahuluan.

c. Metode rata-rata Metode rata-rata

Didasarkan pada anggapan bahwa barang tersedia untuk dijual adalah

homogen. Metode ini tidak mudah untuk menentukan berapa unit yang

harus keluar terakhir, dengan demikian pengalokasian harga perolehan

barang yang tersedia untuk dijual dilakukan atas adasar harga perolehan

rata-rata.

Page 28: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

15

B. Pengertian Persedian Barang Dagang

1. Pengertian Persedian Barang Dagang

Pengertian Persediaan Menurut Baridwan (1982;123) persediaan

digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual

kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang dijual.

Persediaan menurut Harnanto (2002;222) adalah meliputi semua

barang yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali dan atau

dikonsumsi dalam operasi normal perusahaan. Menurut Kieso, dkk

(2001;444) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual

dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau

dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual.

Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang

milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha

yang normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam proses

produksi. (Jusup, 2003;99). Persediaan barang dagangan menurut Assauri

(1999;169) adalah elemen yang sangat menentukan dalam penentuan harga

pokok penjualan pada perusahaan dagang, eceran, maupun perusahaan partai

besar. Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi semua barang yang

dimiliki perusahaan pada saat tertentu dengan tujuan untuk dijual atau

dikonsumsi dalam satu siklus operasi normal perusahaan. Jenis-jenis

persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, bahan penolong,

barang jadi, dan persediaan lain - lain. Penilaian persediaan dilakukan dengan

Page 29: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

16

tujuan supaya dapat diketahui berapa jumlah barang yang tersisa dan berapa

jumlah barang yang telah dijual. Oleh karena itu, bisa diketahui berapa

jumlah laba yang didapat. Metode pencatatan persediaan.

Persediaan merupakan asset perusahaan yang mempunyai pengaruh

yang sangat sensitif bagi perkembangan financial perusahaan. Dalam

akuntansi, persedian adalah harta lancar yang dimiliki oleh suatu perusahaan

yang digunakan untuk kegiatan bisnis untuk dijual tanpa perubahan bentuk

atau untuk diproses lebih lanjut dalam perusahaan manufaktur sehingga

mempunyai nilai dan bentuk baru kemudian dipasarkan. Perusahaan dagang

yang aktifitasnya adalah membeli dan menjualnya kembali, maka

persediannya terdiri dari barang-barang dagangan yang mau dijual.

Beberapa pengertian mengenai persediaan, dapat disimpulkan bahwa

persediaan merupakan salah satu unsur yang paling efektif dalam kegiatan

perusahaan dagang maupun manufaktur karena hampir seluruh

pendapatannya diperoleh dari penjualan barang sebagai persediaan yang

secara terus menerus diperoleh, diubah dan kemudian dijual kembali.

Persediaan adalah meliputi semua barang yang dimiliki dengan tujuan untuk

dijual kembali. Tanpa adanya persediaan pada suatu waktu tertentu

perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang

memerlukannya.

Ikatan Akuntan Indonesia (2007 : 14.1) menjelaskan bahwa pengertian

persedian yaitu : ” Persediaan adalah aktiva :

Page 30: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

17

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;

b. Dalam proses produksi dan atau dalam pengadaan; atau

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan

dalamproses produksi atau pemberian jasa,”

Ikatan Akuntan Indonesia (2007 : 14.2) lebih ditegaskan lagi apa saja

yang dapat dikategorikan sebagai persedian yaitu :

”Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembalimisalnya barang dagang dibeli pengecer untuk dijual kembali, ataupengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persedian jugamencakupi barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalampenyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan sertaperlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi”.

Definisi di atas menjelaskan bahwa persediaan merupakan suatu aktiva

milik perusahaan yang tujuannya untuk dijual tanpa mengadakan perubahan

yang mendasar terhadap barang tersebut, baik berupa bentuk maupun

manfaat dari barang tersebut. Definisi tersebut juga menyatakan bahwa

persediaan diperoleh melalui proses produksi sampai menjadi barang yang

siap untuk dijual ke pasar dengan kata lain barang yang dibeli diubah

bentuknya terlebih dahulu.

Kieso, Weygandt, Warfield (2002 : 443) menyatakan bahwa :

”Persediaan adalah pos - pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalamoperasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan / komsumsi dalammemproduksi barang yang akan dijual”.

Soemarso (2004 : 384) menyatakan bahwa:

Page 31: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

18

Persediaan barang dagang (merchandise inventory) adalah barangbarang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaanpabrik, termasuk dalam persediaan adalah barang-barang yang akandigunakan untuk proses produksi selanjutnya. Persediaan dalam perusahaanpabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses danpersediaan barang jadi.Dari uraian di atas diketahui bahwa jenis persediaan yang dimiliki

perusahaan

Pabrik dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu;

1. persediaan bahan baku (raw material inventory)

2. persediaan barang dalam proses (work in process inventory)

3. persediaan barang jadi (finished good inventory)

Untuk memahami secara lebih jelas perbedaan dan keberadaan tiap-

tiap jenis persediaan tersebut, maka dapat dilihat dari penggolongan

persediaan seperti yang dikemukakan oleh K.Fed Skousen, Earl K.Stice dan

James D.Stice (2001 : 514)

Persediaan bahan baku merupakan barang-barang yang diperole untuk

digunakan dalam proses produksi. Beberapa bahan baku yang diperoleh

secara langsung dari sumber-sumber alam. Namun demikian, lebih sering lagi

Bahan baku diperoleh dari perusahaan lain yang merupakan produksi

akhir dari pemasok tersebut. Sebagai contoh sederhana, kertas cetak

merupakan produk akhir dari pabrik kertas, tetapi merupakan bahan baku

bagi percetakan. Meskipun istilah bahan baku sangat digunakan secara luas

untuk mencakup seluruh bahan baku yang digunakan dalam proses produksi

Page 32: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

19

namun sebutan ini sering dibatasi untuk barang-barang yang secara fisik

dimasukkan kedalam produk yang dihasilkan. Barang-barang dalam proses

(good in process), dapat juga disebut pekerjaan dalam proses (work in

process), barang-barang yang membutuhkan pemrosesan lebih lanjut sebelum

dapat dijual. Demikian juga barang jadi (finished good) merupakan produk

yang telah diproduksi dan menunggu untuk dijual.

2. Klasifikasi Persediaan

Di dalam akuntansi penggolongan persediaan sangat dipengaruhi oleh

sifat dan jenis usaha perusahaan yang bersangkutan. Dalam sebuah

perusahaan dagang, persediaan terdiri dari berbagai macam dan jenis, dimana

barang-barang yang dibeli dengan tujuan akan dijual kembali. Oleh karena

itu, dalam perusahaan dagang hanya dikenal satu klasifikasi persediaan yang

disebut dengan persediaan barang dagangan. Perusahaan manufaktur juga

memiliki persedian, akan tetapi berbeda halnya dengan persediaan pada

perusahaan dagang, pada perusahaan manufaktur tidak semua persediaan siap

untuk dijual. Oleh karena itu persediaan pada perusahaan manufaktur

diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu (Stice, dkk. 2004;654):

a. Persediaan bahan baku adalah barang-barang yang dibeli untuk digunakan

dalam proses produksi.

b. Persedian barang dalam proses adalah barang yang terdiri dari bahan-

bahan yang telah diproses namun masih membutuhkan pengerjaan lebih

lanjut sebelum dijual. Persediaan ini terdiri dari tiga komponen biaya:

Page 33: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

20

1) Bahan baku langsung, yaitu bahan baku yang secara langsung dapat

diidentifikasi dalam barang yang diproduksi.

2) Tenaga kerja langsung, yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung

dapat diidentifikasi dengan barang yang diproduksi

3) Overhead pabrik, yaitu bagian dari overhead pabrik yang dibebankan

atas barang yang diproduksi.

c. Persediaan barang jadi

persedian barang jadi adalah barang yang sudah selesai diproduksi

selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Menurut Harnanto

(2002;222) penggolongan persediaan sangat dipengaruhi oleh sifat dan

jenis uasaha perusahaan yang bersangkutan. Bagi perusahaan dagang

yang didalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali barang

dagangan, pada umumnya persediaan yang dimiliki klarisifikasikan

sebagai berikut :

1) Persediaan barang dagangan, barang-barang yang dimiliki dengan

tujuan akan dijual kembali di masa yang akan datang. Barang-barang

ini tidak akan berubah sampai dengan barang dagang tersebut dijual

kembali.

2) Lain-lain persediaan, seperti supplies kantor (toko), dan alat-alat

pembungkus dan lain sebagainya. Barang-barang ini biasanya dipakai

(dikonsumsi) dalam jangka waktu relatif pendek dan akan

dibebankan sebagai beban administrasi dan umum atau beban

Page 34: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

21

pemasaran. Oleh karena itu biasanya terhadap jenis persediaan ini

diperlakukan sebagai biaya yang dibayar dimuka atau persediaan

suplies.

C. Arti Penting Persediaan

Menurut Jusup (2003;99) baik dalam perusahaan dagang maupun

perusahaan manufaktur persediaan berpengaruh terhadap neraca maupun laporan

laba rugi. Dalam neraca, persediaan merupakan bagian yang sangat besar dari

seluruh jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Persediaan barang

dagang merupakan salah satu akun penting dalam perusahaan. Apabila

persediaan dikelola dengan tepat maka akan memudahkan perusahaan mencapai

target yang diharapkan, sebaliknya apabila persediaan barang dagang dikelola

secara tidak tepat maka akan mengakibatkan perusahaan jauh dari target yang

diharapkan.

Bagi sebagian perusahaan, persediaan merupakan bagian yang paling aktif

dalam operasi perusahaaan, yang secara terus-menerus dibeli atau diproduksi.

Sebagian besar dari sumber daya perusahaan dapat diinvestasikan dalam barang

yang dibeli atau diproduksi. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya

kegiatan pembelian dan penjualan persediaan dalam operasi perusahaan.

Dalam laporan laba rugi, persedian memegang peranan yang sangat vital

dalam penentuan hasil operasi perusahaan untuk suatu periode. Manajemen harus

berusaha untuk menjaag keseimbangan persediaan agar tidak terlalu tinggi dan

juga tidak tertlalu rendah. Persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan

Page 35: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

22

kekecewaan konsumen, sebaliknya persedian yang terlalu tinggi akan

menyebabkan biaya penyimpanan dan pemeliharan persediaan akan melambung.

Menurut Jusup (2003;99) baik dalam perusahaan dagang maupun

perusahaan manufaktur persediaan berpengaruh terhadap neraca maupun laporan

laba rugi. Dalam neraca, persediaan merupakan bagian yang sangat besar dari

seluruh jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Bagi sebagian

perusahaan, persediaan merupakan bagian yang paling aktif dalam operasi

perusahaaan, yang secara terus-menerus dibeli atau diproduksi.

Sebagian besar dari sumber daya perusahaan dapat diinvestasikan dalam

barang yang dibeli atau diproduksi. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya

kegiatan pembelian dan penjualan persediaan dalam operasi perusahaan. Dalam

laporan laba rugi, persedian memegang peranan yang sangat vital dalam

penentuan hasil operasi perusahaan untuk suatu periode. Manajemen harus

berusaha untuk menjaag keseimbangan persediaan agar tidak terlalu tinggi dan

juga tidak tertlalu rendah. Persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan

kekecewaan konsumen, sebaliknya persedian yang terlalu tinggi akan

menyebabkan biaya penyimpanan dan pemeliharan persediaan akan melambung.

Perusahaan dagang mendapatkan persediaan dengan cara membeli barang-

barang jadi yang siap untuk dijual kembali secara langsung. Pada perusahaan

manufaktur persediaan diperoleh dengan cara memproduksi sendiri. Menurut

Harnanto (2002;222) untuk mendapatkan persediaan, perusahaan menufaktur

harus mengeluarkan biaya-biaya produksi yang meliputi:

Page 36: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

23

1. Biaya bahan baku

yaitu harga pokok bahan baku yang secara langsung dapat diamati pada

setiap unit produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pada perusahaan

percetakan misalnya, harga pokok kertas merupakan salah satu komponen

biaya bahan bakunya.

2. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja baru yaitu gaji, upah, dan biaya kesejahteraan

karyawan yang secara langsung dapat diamati pada setiap unit produk yang

dihasilkan oleh perusahaan. Untuk perusahaan percetakan, yang termasuk

dalam kategori biaya tenaga kerja langsung tersebut antara lain adalah gaji,

upah, dan biaya kesejahteraan karyawan bagian master, setting, dan finishing

3. Biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik

Biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik yaitu semua

biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Untuk perusahaan percetakan, yang termasuk dalam kategori biaya overhead

pabrik antara lain adalah biaya asuransi, depresiasi dan pemeliharaan mesin.

Sehingga biaya produksi bias dikurangi sekecil mungkin untuk mendapat

harga barang yang maksimal demi tercapainya suatu hasil yang baik dan

bermutu tinggi.

Page 37: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

24

D. Klasifikasi Jenis -JenisPersediaan Barang Dagang

1. Jenis-Jenis PersediaanMenurut (Harnanto, 1994), bagi perusahaan dagang yang di dalam

usahanya adalah membeli dan menjual kembali barang-barang, pada

umumnya jenis persediaan yang dimiliki adalah:

a. persediaan barang dagangan, untuk menyatakan barang-barang yang

dimiliki dengan tujuan akan dijual kembali di masa yang akan datang.

Barang-barang ini secara fisik tidak akan berubah sampai barang tersebut

dijual kembali.

b. lain-lain persediaan, seperti umumnya supplies kantor dan alat-alat

pembungkus dan lain sebagainya. Barang-barang ini biasanya akan dipakai

dalam jangka waktu relatif pendek dan akan dibebankan sebagai biaya

administratif dan umum atau biaya pemasaran.

2. Klasifikasi Persediaan Barang Dagang

Bagi perusahaan yang di dalam usahanya mengubah atau menambah

nilai kegunaan barang, pada umumnya mengklasifikasikan jenis-jenis

persediaan ke dalam berbagai kelompok sebagi berikut:

1. persediaan bahan baku, untuk menyatakan barang-barang yang dibeli atau

diperoleh dari sumber-sumber alam yang dimiliki dengan tujuan untuk

diolah menjadi produk jadi. Dalam hal bahanbakuyang digunakan di

dalam proses produksi berupa suku cadang dan harus dibeli dari pihak

Page 38: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

25

lain, maka barang - barang demikian sering disebut

sebagai persediaan suku cadang.

2. persediaan produk dalam proses, meliputi barang-barang yang masih

dalam pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum

barang itu dijual. Produk dalam proses, pada umumnya dinilai

berdasarkan jumlah harga pokok bahanbaku, biaya tenaga kerja langsung

dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai

dengan tanggal tertentu.

3. persediaan produk jadi, meliputi semua barang yang diselesaikan dari

proses produksi dan siap untuk dijual. Seperti halnya produk dalam

proses, produk jadi pada umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok

bahanbaku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang

diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.

4. persediaan bahan penolong, meliputi semua barang-barang yang dimiliki

untuk keperluan produksi, akan tetapi tidak merupakan bahanbakuyang

membentuk produk jadi, yang termasuk dalam kelompok persediaan ini

antara lain minyak pelumas untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk

menjilid dan buku-buku pada perusahaan percetakan.

5. lain-lain persediaan, misalnya supplier kantor, alat-alat pembungkus

seperti halnya pada perusahaan dagang.

Page 39: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

26

E. Kerangka pikir

Persediaan barang pada PT. Indomarco Prismatama Makassar, Salah satu

tujuannya adalauntuk menentukan jumlah barang melalui proses pencatatan dan

penilaian Ketersediaan barang dagang dalam kegiatan penjualan.

Perusahaan untuk mereliasasikan Karena ketersediaan merupakan bagian

sangat penting dalam penyusunan penilaian dan pencatatan

merealisasikan penilaian persediaan.

Penilaian dan pencatatan ketersediaan barang sangat berpengaruh terhadap

kemajuan suatu perusahaan, karena dengaan adanya penilaian maka barang

dagang muda dicatat perusahaan tersebut.

Adapun sistem analsis pencatatan dan penilaian ketersediaan barang dagang

yang digunakan oleh PT. Indomarco Prismatama Makassar dapat berpengaruh

positif terhadap peningkatan elektabilitas perusahaan dapat digambarkan pada

bagan skema kerangka pikir, sebagai berikut:

PT. Indomarco Prismatama

Makassar

Gudang Persediaan Barang

Pencatatan dan penilaian Barang

Mini Market( Indomart )

Page 40: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

27

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti dan perlu dibuktikan kebenarannya. Hipotesis menurut Nasution adalah :

”Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh

karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran

suatu teori, Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan,

Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang

dipelajari.”

Menurut Sugiyono (2010:64) menyatakan bahwa “Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan

penelitian telah dinyatakan dalam kalimat” Berdasarkan teori tersebut, dapat

disimpulkan bahwa hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dari

suatu penelitian yang belum diuji kebenarannya dalam bentuk kalimat.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Diduga bahwa metode Pencatatan dan

Penilaian Ketersediaan Barang Dagang Pada PT. Indomarco Prismatama

Makassar sudah sesuai dengan metode FIFO LIFO”.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada PT Indomarco prismatama

Makassar yang. berlokasi di Jalan Sultan Alaudin Makassar, sedangkan waktu

pelaksanaan penelitian berlangsung kurang lebih 2 (dua) bulan.

B. Metode Pegumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Penelitian pustaka (Library research), yaitu pengumpulan data yang bersifat

tertulis melalui buku literatur dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian lapang (Field research), yaitu pengupulan data yang berkaitan

langsung dengan obyek penelitian yang dapat disesuaikan dengan judul

skripsi yang diajukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan baik

berupa data tertulis maupun data berupa dokumen-dokumen berkaitan

dengan pembahasan tersebut.

Adapun metode pengumpulan data lapang dengan cara, yaitu :

28

Page 42: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

29

a. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ketempat

penelitian khususnya pada lokasi penelitian.

b. Wawancara yaitu mengadakan Tanya jawab dengan para karyawan yang

dianggap kapabel dalam memberikan informasi data yang dibutuhkan,

termasuk kepala kasir .

C. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis data

Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Data Kualitatif, adalah data yang diperoleh berupa keterangan keterangan

atau informasi secara tertulis, yang dilaksanakan oleh PT Indomarco

Prismatama Makassar.

b. Data kuantitatif berupa angka-angka dan dapat dihitung , seperti jumlah

Barang.

2. Sumber data

Adapun Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Page 43: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

30

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan

serta wawancara langsung dengan pimpinan dan para karyawan yang

ada relefansinya dengan objek penulisan.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan

dokumen - dokumen serta literatur - literatur yang erat hubungannya

dengan penulisan ini.

D. Definisi Operasional

Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna

meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Analisis adalah sebuah langkah

penjabaran sebauh masalah dari setiap bagian penelahaan bagian itu untuk

mendapatkan pemahaman yang tepat serta arti keseluruhan dari masalah tersebut.

Analisis adalah sebuah tindakan yang didalamnya terdapat beberapa

aktivitas seperti penguraian, pemilahan dan pembedaan sesuatu untuk kemudian

digolongkan serta dikelompokkan kembali berdasarka criteria tertentu. Analisis

dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas berfikir untuk menguraiakn sebuah

masalah yang menyeluruh menjadi bebarapa bagian.

Analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-

ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan

tentang perbedaan yang muncul. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu

Page 44: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

31

peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, sebagainya

Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan

informasi, Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan

dengan rencana tertentu. Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus

dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).

Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan

dengan mengikuti langkah langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak

dicapai. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan. Drs. Agus M. Hardjana

Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan

mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Pencatatan adalah proses, cara, perbuatan mencatat atau Pendaftaran.

mencatat adalah membuku, memperingatkan, memperoleh, mengecamkan,

mencatatkan, mencetak.

Penilaian adalah menentukan nilai persediaan yang akan disajikan dalam

laporan keuangan. Oleh karena itu penilaian persediaan atas harus sesuai dengan

kenyataan sehingga persediaan tersebut benar-benar menunjukkan jumlah atau

nilai yang wajar dicantumkan dalam laporan keuangan.

Adapun barang yang akan dikaji dalam peneltian ini adalah gula pasir, Kopi,

Beras, Terigu, Susu, Minyak goreng, Minuman, Rokok, Telur dan Gas Elpiji.

Page 45: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

32

E. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data ini adalah metode dengan :

1. Metode kualitatif yaitu analisis deskriptif yang didasarkan pada

penggambaran yang mendukung analisis tersebut, analisis ini menekankan

pada pemahaman mengenai masalah – masalah dalam hal pencatatan dan

penilaian barang pada PT. Indomarco Prismatama Makassar berdasarkan

kondisi realitas dan natural setting yang holi atastis, kompleks, dan rinci yang

sifatnya menjelaskan secara uraian dalam bentuk kalimat.

2. Metode Kuantitaif yaitu analisis deskriptif yang didasarkan pada pengambaran

analsis mengenai nilai-nilai pada penilaian dan pencatatanbarang. Adapun

rumus yang digunakan penulis adalah :

Dengan menggunakan rumus maka kita dapat mengetahui harga pokok

penjualan :

Dimana :

X : Harga pokok penjualan

A : Harga persediaan Barang

Y : Harga penjualan

X = A - Y

Page 46: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

33

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum penelitian

1. Sejarah singkat PT. Indomart Prismatama Makassar

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan

pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2.

Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di

Makassar dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988.

Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di

Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai.

Bulan Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba

2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Hingga Mei 2010 Indomaret

mencapai 4261 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik sendiri dan

sisanya 1.817 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di

Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali, Lampung

dan Medan.

Di Makassar ( Sulawesi Selatan ) terdapat sekitar 197 gerai. Indomaret

mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas

umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan

33

Page 47: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

34

hemat”. Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia

dengan harga bersaing, memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.

Pada awal tahun 2011, Indomaret merubah logo baru, yaitu logo

Indomaret di dalam kotak berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.

Dalam segala hal yang paling penting dalam suatu perusahaan adalah adanya

barang -barang yang dicatat keluar dan masuknya barang kesebuah took untuk

mengetahui barang-barang apa saja yang paling diminati oleh konsumen dan

barang-barang apa saja yang kurang diminati bahkan tidak disukai oleh

konsumen maka itulah pentingnya sebuah pencatatan suatu barang.

2. Struktur Organisasi

PT. Indomarco Prismatama dalam pengoperasian usahanya Struktur

Organisasi PT. Indomarco Prismatama adalah serangkaian aktivitas yang

menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan yang

menunjukkan hubungan - hubungan seluruh pekerjaan atau masing - masing

jabatan agar tugas - tugas dalam organisasi efektif dan efesien. Bentuk dan

struktur Organasi PT. Indomarco Prismatama adalah organisasi lini yang

merupakan hubungan wewenang dan tanggung awab langsung serta vertical

yang dikaitkan dengan tugas jabatan tiap atasan atau bawahan .

PT. Indomarco Prismatama mempuanyai mempunyai karakteristik bentuk

organisasi dimana didalamnya terdapat pembagian tugas, wewenang dan

tanggung jawab yang dilegalasikan kepada anggota-anggotanya

Page 48: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

35

Gambar 4

Bagan Struktur Organisasi PT.Indomarco Prismatama

ClerkArea Manager Supervisor Officer

FinanceManager

Distribution CenterManager

FinanceManager

Accounting And TaxRegular Manager

BranchManager

Accounting And TaxFrancHIse Manager

Deputy BranchManager

EDP And BICManager

Personal And GeneralAffair Manager

DevelopmentManager

LocationManager

Page 49: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

36

Struktur organisasi PT. Indomarco Prismatama terdiri dari :

1. Branch Manajer

2. Deputi Branch Manajer

3. Manajer - Manajer yang masing - masing bertangung jawab terhadap

semua deperteman dibawah pengawasannya

Depertemen - Depertemen yang berada dalam struktur organisasi PT.

Indomarco Prismatama :

a) Distributor Center

System distribusi yang dirancang seefesien mungkin dengan

jaringan pemasok yang handal dalam menyediakan produk yang

terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang kompoten,

menjadikan PT. Indomarco Prismatama memberikan pelayanan terbaik

kepada Konsumen.

Saat ini PT. Indomarco Prismatama di Makassar untuk cabang

Makassar menjalin kerja sama dengan pemasok PT. Indomarco

Prismatama memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan

dijualnya.

b) Area

Bagian yang bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas

toko dalam hal ini yang menentukan tempat - tempat penjualan yang

strategis dan mudah di jangkau konsumen.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

37

c) Finance Reguler

Bagian yang bertanggung jawab atas keluar masuknya uang atas

toko - toko yang dimiliki PT. Indomarco Prismatama Makassar.

d) Fiance Francise

Bagian yang bertanggung jawab atas keluar masuknya uang atas

toko - toko yang dimiliki PT. Indomarco Prismatama yang

pengolahannya system Francise yang dikelolah oleh perorangan.

e) Accountin dan Tax Reguler

Bagian yang bertanggung jawab dalam hal menyusun laporan

keuangan dan menyusun laporan pajak untuk toko - toko PT.

Indomarco Prismatama.

f) Accountin dan tax Francise

Bagian yang bertanggung jawab dalam hal menyusun laporan

keuangan dan menyusun laporan pajak untuk toko - toko PT.

Indomarco Prismatama yang pengolahannya system Francise

/waralaba.

g) EDP dan BIC

Electonic Data Procesing yang bertanggung jawab dalam hal

mengentri semua data dan memproses data tersebut untuk

menampilkan laporan keuangan secara terkomputerisasi dan bagian

BIC mengontrol keluar masuknya barang.

Page 51: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

38

h) Personel dan General Affair

Bagian yang bertanggung jawab dalam hal perekrutan karyawan

dan mengatur bagian kebutuhan semua departemen yang ada di PT.

Indomarco Prismatama dan bagian ini juga bertanggung jawab dalam

hal pelatihan karyawan agar sesuai standart yang di inginkan PT.

Indomarco Prismatama.

i) Development

Bagian yang bertanggung jawab dalam hal promosi toko.

j) Location

Bertanggung jawab dalam mencari lokasi yang strategis untuk

pembukaan toko-toko baru,yang tujuannya untuk expansi dan bias

dijangkau oleh konsumen dengan mudah.

k) Project

Bagian yang bertanggung jawab dalam hal pengembangan took

dan renovasi toko.

l) Supervisor

Bertanggung jawab memonitor semua rekap dan laporan di

setiap divisi atau depertemen yang membawahinya serta mengontrol

kinerja divisi serta membuat laporan kinerja divisi, sehingga

pengontoral dapat berjalan dengan baik.

Page 52: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

39

m) Officer

Staf masing -masing divisi yang membawahinya supervisor dan

bertanggung jawab sepenuhnya kepada supervisor setiap divisi /

depertemen yang membawahinya.

n) Clerk

Staf yang membantu Officer dalam menyelesaikan tugas -

tugasnya.

B. Pencatatan dan Penilaian Persediaan Barang Dagang

1. Jenis - Jenis Persedian Barang

Persediaan yang dimiliki oleh PT. Indomarco Prismatama, produk yang

disediakan oleh PT. Indomarco Prismatama dalam hal ini yang ditulis oleh

peneliti adalah yang bersangkutan dengan penelitian, adapun brang yang

disediakan di PT. Indomarco Prismatama antar lain sebagai berikut :

a. Gula

b. Beras

c. Air Aqua

d. Indomie

e. Sabun

f. Minyak goreng

g. Terigu

h. Kacang ijo

Page 53: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

40

i. Makanan Ringan

j. Rokok

2. Metode Penilaian Persedian Barang

a. Penilaian Persediaan Berdasarkan Harga Pokok

Penentuan harga pokok persediaan sangat bergantung dari metode

penilaian yang dipakai yaitu metode identifikasi khusus, FIFO, LIFO dan

metode weighted average.

1) Metode Identifikasi khusus

Dyckman, Dukes, Davis (2000:392) mengatakan bahwa, ”metode

identifikasi biaya khusus mensyaratkan bahwa setiap barang yang

disimpan harus ditandai secara khusus sehingga biaya per unitnya

dapat di identifiksi setiap waktu”. Jika barang yang terlibat berjumlah

besar atau mahal atau hanya dalam jumlah kecil yang ditangani,

mungkin bisa dilaksanakan penandaan atau penomoran setiap barang

ketika dibeli atau diproses.

Metode ini memungkinkan dilakukannya identifikasi biaya per

unit khusus untuk setiap barang yang terjual pada tanggal penjualan

dan tiap barang yang tetap ada di persediaan. Dengan demikian,

metode identifikasi biaya khusus menghubungkan arus biaya secara

langsung dengan arus baya secara periodik. Dari sudut pandang

teoritis, metode identifikasi khusus sangat menarik, khususnya ketika

setiap unsur persediaan unik dan memiliki biaya yang tinggi.

Page 54: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

41

Namun ketika persediaan terdiri dari berbagai unsur atau unsur-

unsur identik yang dibeli pada saat berlainan dengan harga yang

berbeda, maka identifikasi khusus akan menjadi lamban membebani

dan memakan biaya. Oleh karena itu, metode ini sangat jarang

digunakan oleh perusahaan dagang.

2) Metode LIFO (Last In First Out)

Ikatan Akuntan Indonesia (2007:14,21) merumuskan metode

LIFO sebagi berikut, “ rumus MTKP/LIFO mengasumsikan barang

yang dibeli atau diproduksi terakhir dijual atau digunakan terlebih

dahulu, sehingga yang termasuk dalam persediaan akhir adalah yang

dibeli atau diproduksi terlebih dahulu”.

Unit-unit yang tetap ada dipersedian akhir dibebankan pada

biaya per unit terlama yang terjadi, dan unit-unit tersebut termasuk

pada harga pokok penjualan yang dibebankan pada biaya per unit

terbaru yang muncul.

Metode LIFO atau MTKP terdiri dari dua macam yaitu:

a) Sistem periodik

Metode LIFO sistem periodik adalah penilaian persediaan

yang ditentukan dengan cara saldo periodik yang ada dikalikan

harga pokok per unit barang yang masuk pada awal periode. Bila

saldo periodik terlalu besar dari barang yang masuk pada awal

Page 55: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

42

periode, diambilkan dari harga pokok per unit yang masuk

berikutnya.

b) Sistem perpetual

Metode LIFO penghubung perpetual adalah suatu metode

penilaian persediaan yang pencatatan persediaannya dilakukan

secara terus menerus dalam kartu persediaan. Setiap kali ada

transaksi, baik pembelian maupun penjualan (pemasukan dan

pengeluaran), langsung dicatat dalam kartu persediaan. Harga

pokok penjualan dicatat berdasarkan harga pokok barang pertama

kali masuk. Jumlah yang masih tersisa merupakan nilai persediaan

akhir.

Selama periode inflasi, penggunaan metode LIFO akan

menghasilkan kemungkinan laba bersih yang terendah. Alsannya

adalah karena harga pokok barang yang diperoleh terahkhir akan

mendekati nilai ganti barang yang dijual. Dengan demikian

metode ini memberikan perbandingan yang lebih sesuai antara

harga pokok dan laba. Keutungan lain metode ini adaah

penghematan pajak karena laba yang dihasilkan adalah yang

paling rendah, sehingga akan menghasilkan pajak penghasilan

yang lebih rendah. Bila dibandingkan dentgan metode FIFO

ataupun metode rata-rata dalam periode deflasi, pengaruh yang

Page 56: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

43

terjadi adalah kebalikannya. Metode LIFO akan menghasilkan

kemungkinan laba bersih yang tertinggi.

Alasan utama bagi mereka yang membela metode ini adalah

adanya kecenderungan untuk mengurangi pengaruh

perkembangan harga pada laba bersih. Kritik terhadap penggunaan

metode ini adalah nilai persediaan barang dagang yang ditetapkan

di neraca dapat jauh berbeda dengan nilai gantinya. Tetapi hal ini

dapat diungkapkan dalam catatan yang menyertai laporan

keuangan.

3. Metode Pencatatan Persedian Barang

a. Sistem Periodik

Menurut Weygandt, Kieso, Kimmel (2007:262) mengemukakan

bahwa : dalam sistem persediaan periodik (periodic inventory system),

rincian persediaan barang yang dimiliki tidak disesuaikan secara terus

menerus dalam satu periode.

Metode periodik dalam pencatatan persediaan, yaitu setiap pembelian

dan penjualan tidak dicatat pada perkiraan persediaan barang dagangan

(merchandise inventory), mutasi barang dagangan tidak dicatat, sehingga

untuk mengetahui berapa harga pokok barang dagangan yang terjual (cost

of merchandise sold) harus dilakukan terlebih dahulu perhitungan secara

fisik. Dengan kata lain, dengan sistem atau metode ini, pencatatan yang

dilakukan pada saat pembelian (awal) dan pada saat pelaporan akhir.

Page 57: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

44

Umumnya metode ini digunakan pada perusahaan-perusahaan yang

menjual barang yang harganya relatif murah, tetapi frekuensi penjualannya

sangat sering. Karena pada perusahaan ini penerapan metode perpetual

dianggap terlalu merepotkan dan mahal.

Dengan metode periodik, maka akun-akun seperti retur pembelian,

diskon pembelian, dan ongkos angkut masuk digunakan secara terpisah.

Sedangkan pada metode perpetual, untuk menentukan harga pokok

penjualan tidak mengenal akun-akun tersebut, namun menggantinya

dengan akun persediaan.

Perusahaan yang menggunakan metode pencatatan periodik, maka

rekening persediaan tidak di debet untuk mencatat pembelian, dan tidak di

kredit apabila terjadi penjualan. Dalam metode ini, transaksi pembelian

dicatat dengan mengdebet akun pembelian dan kredit akun Kas atau Utang

Dagang, sementara pada saat terjadi transaksi penjualan, maka yang

didebet adalah akun kas atau piutang Dagang dan dikredit adalah akun

penjualan.

Perhitungan fisik (stock opname) pada saat akhir periode mutlak

harus dilakukan oleh perusahaan yang menggunakan metode pencatatan

periodik. Hal ini untuk mengetahui dan menetapkan jumlah persediaan

barang dagangan akhir dan harga pokok penjualan selama satu periode.

Namun sebelum membahas lebih detail mengenai harga pokok penjualan,

Berikut akan dijelaskan beberapa cara untuk menentukan harga pokok

Page 58: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

45

pembelian. Harga pokok pembelian ini merupakan salah satu komponen

dalam perhitungan harga pokok penjualan nantinya.

Perusahaan menggunakan metode pencatatan periodik, pada akhir tahun

harus melakukan perhitungan terhadap harga pokok pembelian selama

satu periode. Angka-angka untuk menghitungnya dapat diperoleh dari

catatan dibuku besar.

Harga pokok penjualan barang ditentukan hanya pada akhir periode

akuntansi (seara periodik). Pada saat itu, dilakukan perhitungan persediaan

secara periodik untuk menentukan harga pokok barang yang tersedia

(persediaan barang dagang). Untuk menentukan harga okok penjualan dalam

sistem Periodik, harus:

1) Menentukan harga pokok barang yang tersedia pada awal periode (coet

of goods on hand).

2) menambahkannya pada harga pokok barang yang dibeli (cost of goods

purchsed).

3) Mengurangkannya dengan harga pokok barang yang tersedia pada akhir

periode akuntansi.

Menurut Dycman, Dukes, Davis (2000:381) mengatakan bahwa:dalam sistem persediaan periodik, perhitungan periodik aktual atasbarang-barang yang ada ditangan pada akhir periode akuntansiketika menyiapkan laporan keuangan.

Barang-barang dihitung, ditimbang, atau jika tidak diukur, dan

jumlahnya dikaitkan dengan unit biaya untuk memberi nilai persediaan.

Page 59: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

46

b. Sistem Perpetual

Menurut Niswonger, Warren, Reeve, dan Fess (1999:366): dalamsistem persediaan perpetual, semua kenaikan dan penurunan barangdagang dicatat dengan cara yang sama seperti mencatat kenaikan danpenurunan kas.

Akun persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi

mengindikasikan stok pada tanggal tersebut. Pembelian dicatat dengan

mendebit persediaan barang dagang dengan mengkredit kas atau utang usaha.

Pada tanggal penjualan.

Harga pokok barang yang terjual dicatat dengan mendebit harga pokok

penjualan dan mengkredit persediaan barang dagang. Penggunaan sistem

perpetual memberikan sarana pengendalian yang paling efektif atas aktiva

tersebut, demikian juga adanya kekurangan dapat ditentukan dengan

mengadakan perhitungan periodik barang dan membandingkan perhitungan

tersebut dengan saldo buku tambahan. Pemesanan kembali barang secara

tepat waktu dan pencegahan kelebihan persediaan dapat dicapai dengan

membadingkan saldo buku tambahan dengan tingkat persediaan maksimum

dan minimum yang ditentukan terlebih dahulu.

Dycman, Dukes, Devis (2000:383) mengatakan bahwa, ” apabilasistem persediaan atas akun buku besar atas dasar lancar”. Catatanpersediaan perpetual untuk setiap barang harus memberikan informasipenerimaan, pengeluaran dan saldo ditangan.

Dengan inforasi ini, kuantitas periodik dan penilaian barang yang ada

ditangan tersedia setiap waktu. Jadi perhitungan periodik tidak diperlukan

Page 60: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

47

kecuali memverifikasi jumlah persediaan. Perhitungan periodik bisanya

dilakukan secara tahunan untuk tujuan audit yang membandingkan

persediaan ditangan dengan catatan perpetual dan menyatakan data untuk

setiap jurnal penyesuaian yang dibutuhkan (misalnya kesalahan dan

kerugian). Catatan persediaan harus disesuaikan ke perhitungan periodik

apabila terdapat perbedaan pencatatan.

Pencatatan persediaan yang dilakukan secara berkelanjutan langsung

pada jumlahnya dan harga pokoknya. Pada sistem ini, perusahaan secara

langsung dapat melihat berapa jumlah persediaan beserta harga pokoknya

secara akurat. Meskipun pada akhir periode ditemukan adanya ketidak

sesuaian jumlah fisik dan pembukuan, penyesuaian persediaan tetap bias

dilakukan.

C. Sistem Penilain dan Pencatatan Barang Pesediaan Dagang

Dalam hal ini adalah barang yang akan diteliti, persediaan barang dagang

aneka jenis makan sehari - hari atau makanan ringan ( Snack ), dalam

pemasangan harganya pun juga diterapkan perunit di barang yang dijual. Dalam

operasinya perusahaan ini, tidak menyedikan jumlah barang dalam jangka

panjang, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan dalam jangka pendek. Ini

dilakukan sebagai antisipasi atas barang dagangan yang cepat kadaluarsa.

Proses penentuan nilai barang akhir pada PT Indomatco Prismatama Makassar

Page 61: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

48

1. Pencatatan dan Penilaian Barang Dagang

No Tanggal Nama Barang BanyakUnit

Harga

1 02 – 04 – 2014 Gula 25 Kg Rp. 337.500

2 02 – 04 – 2014 Beras 50 kg Rp. 294.500

3 02 – 04 – 2014 Air aqua 20 Dos Rp. 380.000

4 02 – 04 – 2014 Indomie 10 bks Rp.700.000

5 02 – 04 – 2014 Sabun cuci 20 Bks Rp. 350.000

6 02 – 04 – 2014 Minyak Goreng 20 ltr Rp. 290.000

7 02 – 04 – 2014 Terigu 30 kg Rp. 336.000

8 02 – 04 – 2014 Kacang ijo 15 kg Rp. 202.500

9 02 – 04 – 2014 Kopi 20 bks Rp. 356.000

10 02 – 04 – 2014 Rokok 50 bks Rp. 650.000

Jumlah Rp. 3.896.500

Dari daftar table diatas dapat disimpulkan bahwa pencatatan dan

penilaian barang dagang, keseluruhan berjumlah Rp. 3.896.500, 00

Page 62: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

49

2. Penjulan Barang Dagang

No Tanggal Nama Barang BanyakUnit

Harga

1 02 – 04 – 2014 Gula 19 Kg Rp. 256.500

2 03 – 04 – 2014 Beras 42 kg Rp. 247.380

3 03 – 04 – 2014 Air aqua 15 Dos Rp. 285.000

4 02 – 04 – 2014 Indomie 7 bks Rp. 490.000

5 04 – 04 – 2014 Sabun 13 Bks Rp. 156.000

6 02 – 04 – 2014 Minyak Goreng 11 ltr Rp. 159.500

7 03 – 04 – 2014 Terigu 23 kg Rp. 257.600

8 03 – 04 – 2014 Kacang iji 9 kg Rp. 121.500

9 02 – 04 - 14 Kopi 12 bks Rp. 213.600

10 02 – 04 – 2014 Rokok 28 bks Rp. 364.000

Jumlah Rp. 2.551.080

Page 63: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

50

3. Harga Perolehan Persedian akhir

No Tanggal NamaBarang

BykUnit

Harga

PokokTotal Harga

1 04-04-2014 Gula 6 Kg Rp. 13.500 Rp. 81.000

2 04-04-2014 Beras 8 kg Rp. 5.890 Rp. 47.120

3 04-04-2014 Air aqua 5 Dos Rp. 19.000 Rp. 95.000

4 04-04-2014 Indomie 3 bks Rp. 70.000 Rp. 210.000

5 04-04-2014 Sabun 7 Bks Rp. 12.000 Rp. 84.000

6 04-04-2014 MinyakGoreng

9 ltr Rp. 14.500 Rp. 130.500

7 04-04-2014 Terigu 7 kg Rp. 11.200 Rp. 78.400

8 04-04-2014 Kacang iji 6 kg Rp. 13.500 Rp. 81.000

9 04-04-2014 Kopi 8 bks Rp. 17.800 Rp. 142.400

10 04-04-2014 Rokok 22 bks Rp. 13.000 Rp. 286.000

Jumlah Rp. 1.235.420

Page 64: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

51

Harga pokok penjualan dengan pencatatan dan penilaian sebagai berikut :

Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual :

No Tanggal NamaBarang

BykUnit

HargaPokok Total Harga

1 04-04-2014 Gula 6 Kg Rp. 13.500 Rp. 81.000

2 04-04-2014 Beras 8 kg Rp. 5.890 Rp. 47.120

3 04-04-2014 Air aqua 5 Dos Rp. 19.000 Rp. 95.000

4 04-04-2014 Indomie 3 bks Rp. 70.000 Rp. 210.000

5 04-04-2014 Sabun 7 Bks Rp. 12.000 Rp. 84.000

6 04-04-2014 MinyakGoreng

9 ltr Rp. 14.500 Rp. 130.500

7 04-04-2014 Terigu 7 kg Rp. 11.200 Rp. 78.400

8 04-04-2014 Kacang iji 6 kg Rp. 13.500 Rp. 81.000

9 04-04-2014 Kopi 8 bks Rp. 17.800 Rp. 142.400

10 04-04-2014 Rokok 22 bks Rp. 13.000 Rp. 286.000

Jumlah Rp. 1.235.420

Page 65: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

52

Harga pokok dan harga jual, harus diterapkan terlebih dahulu untuk

perusahaan perlu mempunyai catatan mengenai harga jual dari semua barang

yang ada harga penjulan ditentukan oleh perusahaan dagang. Hubungan dalam

bentuk nilai :

Persediaan barang : Rp. 3.896.500

Pembelian / pencatatan : Rp. 1.235.420

Penjualan : Rp. 2.551.080

Persediaan barang dagang akhir : Rp. 1.235.420

Dengan menggunakan rumus maka kita dapat mengetahui harga pokok

penjualan :

Harga Pokok Penjualan :Harga Persediaan Barang - Harga

Penjualan

: Rp. 3.896.500 – Rp. 2.551.080

: Rp. 1.235.420

Jadi total barang atau jumlah harga yang disediakan pada waktu

itu,untuk dijual kepada konsumen. Dari dat tersebut diatas maka penilaian

pada suatu persedian barang sangatlah berarti karena tanpa adanya penilaian

maka sebuag perusahaan tidak akan mengetahui barang apa yang paling

banyak diminati oleh para konsumen.

Page 66: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

53

Sama halnya dengan pencatatan, penilaian terhadap barang dagang

dalam sebuah perusahaan sangat penting dilakukan, karena dengan

dilakukannya penilaian dan pencatatan ini, perusahaan akan mengetahui

berapa nilai barang dagangan yang masih tersedia diakhir periode. Selain itu

penilaian persediaan diperlukan untuk menghitung persediaan akhir yang

dimasukkan neraca dan harga pokok penjualan yang akan dilaporkan dalam

laba rugi.

Di PT Indomarco Prismatama Makassar analsis metode penilaian dan

pencatatan barang dagangan setiap bulan dilakukan ( setiap Tanggal satu

bulan berikutnya ), proses ini dilakukan pada pagi hari. Penilaian terhadap

barang dagangan sebelum terjadinya transaksi penjualan. Penilaian terhadap

persediaan barang dagangan dilakukan dengan melihat informasi jumlah

persediaan yang ada disistem informasi. Karena disanalah tersimpan data –

data stock barang dagangan yang masih tersisa setelah adanya transaksi

penjualan pada satu bulan periode berjalan.

Dalam sebuah penilaian barang maka perlu adanya yang namanya

pencatatan dari dari pencatatan maka semua barang akan diketahui barang

yang mana kosong stok dan barang – barang mana yang stoknya masih

banyak, Sehingga penilaian dan pencatatan suatu barang sangatlah

berpengaruh terhadap kemajuan suatu perusahaan terutama perusahaan PT

Indomarco.

Page 67: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

54

Tentang adapun harga dan barang yang diteliti adalah Gula, Beras, Air

Aqua, Indomie, Sabun, Minyak goreng, Terigu, Kacang hijau,Makanan

Ringan, Rokok.

Daftar harga barang diatas barang yang paling banyak diminati oleh

konsumen adalah rokok karena rata – rata rokok yang terjual dalam satu hari

sebanyak 12 bungkus, dengan demikian barang yang paling banyak

disediakan adalah rokok, dan barang yang kurang diminati konsumen adalah

Terigu.

Dengan demikian maka maka perusahaan ini sudah mengetahui barang

mana yang paling banyak dininati konsumen dan barang mana yang kurang

diminati oleh konsumen, agar perusahaan tersebut tetap berjalan.

Setiap konsumen melakukan berbagai macam putusan tentang

pencarian, pembelian, penggunaan berbagai macam produk dalam kehidupan

sehari – hari. Berbagai macam persedian yang disediakan oleh suatu tokoh

untuk memenuhi hasrat konsumen gara barang dagangan tokoh tersebut cepat

laris atau laku. Maka diperlukan adanya penilaian dan pencatatan terhadap

suatu barang agar barang tersebut dapat diketahui apakah disukai oleh

konsumen atau tidak.

Penelitian bertujuan agar PT Indomarco Prismatam Makassar, dapat

mengetahui barang – barang yang paling banyak dikonsumsi oleh para

konsumen, dalam hal penilaian dan pencatatan persedian barang sangat

berpengaruh karena dengan demikian PT Indomarco Prismatam Makassar

Page 68: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

55

tidak susah mencari barang yang disukai konsumen karena barang tersebut

sudah dicatat.

Sistem informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh PT Indomarco

Prismatam Makassar, sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari penyusunan

prosedur yang jelas dalam perusahaan. Termasuk dalam prosedur pengawasan

persedian barang dagang yang melibatkan beberapa fungsi terkait, dokumen,

penilian dan pencatatan yang diperlukan serta laporan yang dihasilkan dari

penilaian dan pencatatan kedalam catatan akutansi harus dilampiri dengan

laporan yang jelas dan tepat, agar dalam mengambil kesimpulan bagus dan

tepat.

Dokumen pendukung dari otoritas atau dari pihak yang berwenang

dalam menentukan pencatatan dalam menyediakan barang dagang yang

diperlukan oleh PT Indomarco Prismatam Makassar, dalam melanjutkan

usahanya dalam bidang perdagangan.

Otoritas transaksi, penilaian dan pencatatan persedian barang dagang,

dilakukan oleh pihak yang berwenang untuk transasksi tersebut mislanya :

laporan penerimaan barang dan pengeluaran barang, menurut penulis,

pemberian otoritas sudah cukup memadai dalam melaksanakan penilaian dan

pencatatan persedian barang dagang oleh PT Indomarco Prismatam Makassar.

PT Indomarco Prismatam Makassar telah mengadakan pemisahan tugas

yang cukup pada setiap transaksi atau kegiatan yang berhubungan dengan

Page 69: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

56

penilaian dan pencatatan persedian barang dagang. satu diantaranya adalah

pada kegiatan perhitungan fisik persedian barang dagang.

Dilihat bahwa ada pembagian tugas yang jelas, yakni melaporkan

jumlah persedian barang dagang oleh kasub logistik, menghitung fisik

persedian sehingga dalam dicatatat oleh computer untuk disampaikan kepada

kepala kantor PT Indomarco Prismatam Makassar.

PT Indomarco Prismatam Makassar membuat dokumen – dokumen atau

catatan – catatan yang bertujuan untuk pengawasan persediaan, namun

dokumen – dokumen tersebut tidak mempunyai nomor cetak. Menurut penulis

tidak adanya nomor cetak ini maka penilaian tidak berguna atau berfungsi

dengan semestinya, namun hal ini tidak memberikan dampak yang kurang

baik dalam persediaan barang dagang.

Dalam membuat suatu komponen pencatatan dan penilaian persediaan

barang yang paling penting adalah bagaimana Pt Indomarco Prismatama

Makassar mengelolah dan menganalisis agar barang dagangan tetap lancer

kekonsumen supaya perusahaan tidak merugi dalam periodik malahan

untunglah yang di dapat dalam periodik.

salah satu akun penting dalam perusahaan. Apabila persediaan dikelola

dengan tepat maka akan memudahkan perusahaan mencapai target yang

diharapkan, sebaliknya apabila persediaan barang dagang dikelola secara tidak

tepat maka akan mengakibatkan perusahaan jauh dari target yang diharapkan.

Page 70: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

57

Salah satu pengelolaan persediaan barang dagang adalah dengan

melakukan penilaian persediaan barang dagang. Dengan melakukan penilaian

persediaan barang dagang secara tepat maka perusahaan dapat mengetahui

nilai yang persediaan barang dagang dalam periode tertentu dan dapat

mengetahui besarnya harga pokok penjualan barang dagang tersebut. Untuk

melakukan penilaian persediaan barang dagang maka ada dua komponen yang

harus diketahui terlebih dahulu, komponen tersebut adalah jumlah fisik

barang dagang dan harga satuan tiap barang.

Komponen yang pertama dalam penilaian persediaan barang

dagang yaitu jumlah fisik barang. Jumlah fisik barang dapat diketahui dengan

cara menghitung barang tersebut baik dihitung pada ahir periode berjalan

maupun dihitung secara berkala. Sedangkan komponen yang kedua dalam

penilaian persediaan barang dagang yaitu harga barang per unit. Harga barang

per unit dapat diketahui berdasarkan asumsi yang digunakan perusahaan

Perlindungan fisik dalam persediaan barang dagangan pada perusahaan

sudah cukup memadai, yakni dengan tersedianya gudang sebagai tempat

penyimpangan barang dagangan. Perlindungan fisik terhadap pencatatan dan

penilaian barang dagangan PT Indomarco Prismatam Makassar.

PT Indomarco Prismatam Makassar, bergerak dibidang sembako dimana

yaitu barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari, penilaian dan

pencatatan persedian barang dagang sangat bermanfaat pada PT Indomarco

Page 71: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

58

Prismatam Makassar, karena sangat berguna dalam menentukan arah

kebijakan kedapan untuk kemanjuan usaha tersebut.

Teknik pengukuran persediaan barang dagang seperti pada metode

standar atau metode eceran, demi kemudahan dapat digunakan jika hasilnya

mendekati biaya. Persediaan barang dagang pada PT. Indomarco Prismatama

Makassar. Metode eceran sering sekali digunakan dalam industry eceran

seperti menilai persediaan dalam jumlah besar item yang berubah dengan

cepat, dan memili margin yang sama dimana baik digunakan metode penilaian

dan pencatatan persediaan barang dagang.

Khususnya untuk perusahaan ( ritel ) yang menyediakan jenis barang

dagangan yang dijual dengan cara eceran sehingga tak mungkin mengeluarkan

biaya – biaya dikeluarkan secara rinci setiap unit barang. Seperti halnya

metode penilaian persediaan barang dagang dengan hanya mencatat harga

barang dagang tanpa harus melihat biaya faktur setiap barang dagang sehingga

dapat menghemat waktu dan uang.

Sangat susah menghitung harga setiap penjual, mencatat kode pada

kartu mengubah kode untuk menunjukkan penurunan nilai harga barang

dagang dan mengolasikan biaya seperti biaya transportasi dan biaya – biaya

lainnya.

Apabila terjadi transaksi penjualan, mengakibatkan jumlah barang yang

ada dalam sistem teknologi informasi berkurang dan kas bertambah

Persediaan (inventory), adalah meliputi semua barang yang dimiliki

Page 72: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

59

perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi

dalam siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki

perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam

klasifikasi persediaan. Persediaan merupakan aktiva perusahaan yang

menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pencatatan dan

penilaian Persediaan barang dagang PT Indomarco Prismatam Makassar

sudah cukup baik. Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea

impor, pajak lainnya.(kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali oleh

entitas kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya penanganaan dan

biaya lainnya yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang

jadi, bahan, dan jasa. Diskon dagang, rabat, dan hal lain yang serupa

dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian, sehingga sebuah

perusahaan sangat bergantung pada bagaiamana perusahaan tersebut

menganalsis pencatatan dan penilaian dalam menyediakan barang dagangan

kepada konsumen agar perusahaan berkembang dan maju.

Persediaan barang dangan sangat bergantung pada metode pencatatan

dan penilaian persediaan barang dagang, jadi untuk menghasilkan barang

dagang yang baik untuk dikelolah maka diperlukan adanyan sistem pencatatan

dan penilain yang baik

Page 73: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis dan mengevaluasi penilaian dan pencatatan

persedian barang dagang pada PT Indomarco Prismatama Makassar, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut

1. PT Indomarco prismatama Makassar menerapkan metode prefektual dalam

dalam pencatatan terhadap persediaan barang dagangan.dalam penggunaan

metode ini akun pembelian dan penjualan diganti dengan akun persediaan

barang dagangan. Penerapan metode ini memudahkan pihak PT Indomarco

Prismatama Makassar untuk mengetahui stock dan nilai barang dagangan

sewaktu – waktu dibutuhkan tanpa harus menghitung barang dagangan

digudang atau di toko penjualan.

2. Metode Penilaian Persediaan Barang Dagang Dagangan yang diterapkan yaitu

metode FIFO. Menganggap bahwa yang terlebih dahulu dibeli akan dijual

terlebih dahulu, dengan demikian harga perolehan yang dahulu dibeli

dianggap akan menjadi harga pokok penjualan.

3. PT Indomarco Prismatama Makassar terdapat beberapa kendala yang

menghambat proses pencatatan dan penilaian terhadap barang dagangan.

Adanya selisih antara pendapatan yang yang tercatat dikasir dengan yang ada

disistem teknologi informasi. Pengaruhnya dalam pencatatan adalah

60

Page 74: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

61

berkurangnya jumlah persediaan dan bertambahnya kas akibat terjadinya

transaksi penjualan. Adanya perbedaan jumlah barang yang ada ditoko

maupun digudang. Pengaruhnya pada pencatatan adalah berkurangnya jumlah

persediaan barang dagangan didalam sistem tetapi pendapatan tetap.

4. Metode penilaian dan persediaan barang hanya dapat digunakan dalam

mencatatan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan. Namun tidak

bias membuat laporan laba rugi maupun neraca secara otomatis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba memberikan saran

kepada PT Indomarco Prismatama Makassar, dalam menghadapi. Adapun saran –

saran yang akan diberikan penulis yaitu sebagai berikut :

1. Perlu kiranya untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat pada Toko – toko

PT Indomarco Prismatama Makassar, agar masalah seperti hilangnya barang

dagangan dapat dimininalisir sehingga Toko – toko tidak banyak mengalami

kerugian. Selain itu juga perlu dipertimbangkan untuk menambah karyawan

khusus untuk mengawasi para konsumen atau menambah fasilitas pengaman

yang lebih baik.

2. Keberadaan sistem teknologi informasi selama ini sangat membantu dan

mempermudah proses pencatatan dan penilaian persediaan barang dagangan

pada PT Indomarco Prismatama Makassar, namun akan lebih baik jika kedepan

PT Indomarco Prismatama Makassar dapat menggunakan Sistem teknologi

Page 75: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

62

yang yang lebih modern dalam membuat laporan pencatatan dan penilaian

persediaan barang dagang.

3. walaupun di PT Indomarco Prismatama Makassar telah menggunakan metode

prepektual dalam proses pencatatannya, sehingga mudah mengetahui jumlah

dan nilai barang dagangan tanpa harus melakukan stock opname. Namun tetap

penting dalam melakukan perhitungan fisik secara berkala terhadap persediaan

barang dagangan. Hal ini untuk memastikan apakah catatan ( data persediaan )

ada dalam sistem informasi ( STI ) sudah sesuai dengan jumlah riil ditoko atau

tidak.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN …

RIWAYAT HIDUP

Suriyani Ismail, lahir di Mangempang pada tanggal 17 Juli

1992 Anak kedua dari lima bersaudara pasangan Ismail Dg.

Nya’la dan Ny. Siang Dg. Coppong. Memulai jenjang

pendidikan pada tahun 1998 di SD Inpres Mangempang

kecamatan bungaya kabupaten Gowa. Lalu melanjutkan

pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (2004 – 2007) di SMP PGRI

Sungguminasa Pada tahun 2007 hingga tahun 2010, penulis tercatat sebagai salah

satu siswi di MA Muhammadiyah Sombalabella Takalar . Pada tahun 2010

penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi,

Penulis memilih program studi Akuntansi bukan sekedar karena

ketertarikan semata, namun lebih dari itu penulis berharap dengan menjadi

pegawai, penulis dapat memberikan kontribusinya bagi kemajuan perusahaan di

Indonesia.