skill palpasi denyut arteri ekstremitas

8
PALPASI DENYUT ARTERI EKSTREMITAS Modul Keterampilan Klinis Standard Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) Tahun 2012 Oleh: POCUT INDAH SAFITRI 1107101010053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

Upload: pocutindah

Post on 31-Jan-2016

297 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

skill lab

TRANSCRIPT

Page 1: Skill Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

PALPASI DENYUT ARTERI EKSTREMITAS

Modul Keterampilan Klinis

Standard Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)

Tahun 2012

Oleh:

POCUT INDAH SAFITRI1107101010053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM BANDA ACEH

TAHUN 2015

Page 2: Skill Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

PALPASI DENYUT ARTERI EKSTREMITAS

A. Struktur dan Fisiologi

Arteri dibentuk khusus sebagaimana berfungsi sebagai saluran transit cepat

bagi darah dari jantung ke bagian organ (karena jari-jarinya yang besar, arteri

tidak banyak menimbulkan resensi terhadap aliran darah) dan berfungsi sebagai

reservoir (penampung) tekanan untukmenghasilkan gaya pendorong bagi darah

ketika jantung dalam keadaan relaksasi. (1)

Penyakit sistem arteri perifer menyebabkan iskemia pada ekstremitas.

Sewaktu tubuh beristirahat, pembuluh darah kolateral mungkin dapat memberikan

sirkulasi yang memadai. Selama melakukan aktivitas fisik, ketika kebutuhan

oksigen meningkat, sirkulasi ini mungkin tidak cukup bagi otot-otot yang sedang

aktif sehingga menyebabkan iskemia. (2)

Pada iskemia akut terdapat ekstremitas yang terasa nyeri dan dingin dengan

onset mendadak dan pada pemeriksaan fisik tampak pucat, nadi tidak teraba,

dingin dengan onset mendadak seperti orang mati, nyeri, parestetik dan paralisis.

Penyakit vaskuler perifer yang lebih berat bisa menimbulkan nyeri saat istirahat

dan akhirnya ulserasi kulit serta gangren. (3,4)

B. Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

Penemuan terpenting saat kita memeriksa percabangan arteri perifer adalah

denyut yang berkurang atau tidak ada. Denyut arteri perifer yang secara rutin

diperiksa adalah radial, barkial, femoral, poplitea, dorsalis pedis dan tibialis

posterior. (2)

Pemeriksaan denyut radial dilakukan dengan pemeriksa memegang

pergelangan tangan pasien dengan cara bersilang dan diukur kesimetrisan

denyutyang dibandingkan dalam hal waktu dan kekuatan. Palpasi denyut brakial

dilakukan dengan menggunakan ibu jari pemeriksa karena denyut brakial lebih

kuat dibandingkan denyut digital. (2)

Palpasi denyut femoral dilakuakan dengan pasien berbaring dan pemeriksa

disebelah kanan pasien. Kedua denyut femoral dapat dibandingkan secra serentak.

Arteri poplitea sering kali sulit diperiksa, setiap arteri diperiksa secara terpisah.

Pemeriksa meletakkan kedua ibu jari pada patella dan jari-jari lain pada ruang

Page 3: Skill Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

poplitea dibelakanh\g. Kedua tangan harus menekan pada fosa poplitea. Tekanan

kuat diperlukan umtukmeraba pulsasi itu. Arteri tibialis posterior dapat diraba

sewaktu melingkar disekitar maleolus medial selama fleksi plantar. Kedua arteri

diperiksa serentak. (2)

Penentuan deraja denyut adalah (2):

0 : tidak ada

1 : melemah

2 : normal

3 : meningkat

4 : meloncat (bounding)

C. Checklist palpasi denyut arteri ekstremitas

1 Ekstremitas Superior (2,5)

No Aspek yang dinilaiNilai

0 1 2

Palpasi Denyut Radial

1 Pemeriksa berdiri di hadapan pasien

2 Pemeriksa memegang pergelangan tangan pasien dengan

posisi menyilang, yaitu jari kiri pemeriksa memegang

pergelangan tangan kanan pasien dan jari kanan pemeriksa

memegang pergelangan tangan kiri pasien

3 Palpasi denyut radial menggunakan jari telunjuk, jari

tengah dan jari manis.

4 Bandingkan kedua arteri radial, kesimetrisan dan kekuatan

Palpasi denyut Brakial

1 Pemeriksa berdiri di hadapan pasien

2 Arteri brakialis dapat diraba dibagian medial tepat dibawah

tendon m. Biceps

3 Pemeriksa memegang lengan pasien dengan posisi

menyilang, yaitu tangan kiri pemeriksa memegang lengan t

kanan pasien dan tangan kanan pemeriksa memegang

Page 4: Skill Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

lengan kiri pasien

4 Palpasi denyut brakial dengan menggunakan ibu jari

5 Lakukan penekanan progresif sampai kekuatan sistolik

mksimal teraba. Lakukan secara serentak

Tabel.1 Checklist Pengukuran tekanan vena jugularis

Ekstremitas Inferior (2,5)

No Aspek yang dinilaiNilai

0 1 2

Palpasi Denyut Femoral

1 Pasien diminta untuk berbaring

2 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien

3 Arteri femoral berjalan melintang melalui sudut trigonum

rambut pubis dibawah ligamentum inguinal

4 Bandingkan kesimetrisan dan kekuatan arteri secara

serentak.

Palpasi denyut Poplitea

1 Pasien diminta untuk berbaring

2 Pemeriksa meletakkan kedua ibu jarinya pada patella dan

jari lainnya pada rang poplitea dibelakang

3 Pemeriksa mengangkat tungkai pasien dalam keadaan fleksi

ringan

4 Kedua tangan menekan pada fosa politea dan berikan

tekanan yang kuat

5 Bandingkan kesimetrisan dan kekuatan arteri secara

serentak.

6 Lakukan pada kedua tungkai secara bergantian

Palpasi denyut Dorsalis Pedis

1 Kaki pasien di posisikan dorsofleksi

2 Raba arteri dorsalis pedis (berjalan dari retinakulum

ekstensor pergelangan kaki ke lateral tendo ekstensor ibu

jari kaki)

Page 5: Skill Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

3 Bandingkan kesimetrisan dan kekuatan arteri secara

serentak.

Palpasi Denyut Tibialis Posterior

1 Posisikan kaki pasien plantar fleksi

2 Raba arteri tibialis disekitar maleolus medial

3 Bandingkan kesimetrisan dan kekuatan arteri secara

serentak.

Page 6: Skill Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

Daftar Pustaka

x

1.Sherwood L. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. 6th ed. Jakarta: EGC; 2011.

2.Swartz MH. Buku Ajar Diagnostik Fisik. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2005.

3.Gleade J. At a Glance: Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Jakarta: Erlangga; 2007.

4.Gray H, Dawkins K, Simpson I, Morgan J. Lectures Notes: Kardiologi. 4th ed. Jakarta: Erlangga; 2002.

5.Snell RS. Anatomi Klinik. 6th ed. Jakarta: EGC; 2006.

x