skenario 4 (anatomi dll)

4
Anatomi, Histologi & Fisiologi Hepar Hati (hepar) merupakan pusat metabolisme tubuh yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen (hypogastrica dekstra dan sebagian epigastrica). Batas atas hati berada sejajar dengan ruang interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatika, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan di balik kandung empedu. Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris dengan panjang beberapa milimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 milimeter. Hati manusia berisi 50.000 sampai 100.000 lobulus. Setiap lobuli hepar disusun oleh vena sentralis, sel parenkim hepar, hepatosit, kapiler empedu, dan sinusoid.Pada bagian perifer tertentu, lobuli dipisahkan oleh jaringan ikat yang mengandung duktus biliaris, pembuluh limfe, saraf, dan pembuluh darah. Daerah ini dinamakan kanalis porta (celah porta). Kanalis porta mengandung jaringan pengikat yang di dalamnya terdapat trigonum kiernann yang terdiri dari: cabang-cabang vena porta, cabang-cabang arteri hepatica, duktus biliferus, pembuluh limfe, dan saraf (Dorland, 2006; Guyton, 1998; Junqueira, 2007; Snell, 2006). Fungsi dasar hati dapat dibagi menjadi (1) fungsi vaskular untuk menyimpan dan menyaring darah, (2) fungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme tubuh, dan (3) fungsi sekresi yang berperan membentuk empedu yang mengalir melalui saluran empedu ke saluran pencernaan. Dalam fungsi vaskularnya hati adalah sebuah tempat mengalir darah yang besar. Hati juga dapat dijadikan tempat penimpanan sejumlah besar darah. Hal ini diakibatkan hati merupakan suatu organ yang dapat diperluas. Aliran limfe dari hati juga sangat tinggi karena pori dalam sinusoid hati sangat permeable. Selain itu di hati juga terdapat sel Kupffer (derivat sistem retikuloendotelial atau monosit- makrofag) yang berfungsi untuk menyaring darah (Guyton, 1998). Fungsi metabolisme hati dibagi menjadi metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan lainnya. Dalam metablosime hepar fungsi hati : (1)

Upload: maria-tandoro

Post on 10-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

anat

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 4 (Anatomi Dll)

Anatomi, Histologi & Fisiologi Hepar

Hati (hepar) merupakan pusat metabolisme tubuh yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen (hypogastrica dekstra dan sebagian epigastrica). Batas atas hati berada sejajar dengan ruang interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatika, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan di balik kandung empedu. Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris dengan panjang beberapa milimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 milimeter. Hati manusia berisi 50.000 sampai 100.000 lobulus. Setiap lobuli hepar disusun oleh vena sentralis, sel parenkim hepar, hepatosit, kapiler empedu, dan sinusoid.Pada bagian perifer tertentu, lobuli dipisahkan oleh jaringan ikat yang mengandung duktus biliaris, pembuluh limfe, saraf, dan pembuluh darah. Daerah ini dinamakan kanalis porta (celah porta). Kanalis porta mengandung jaringan pengikat yang di dalamnya terdapat trigonum kiernann yang terdiri dari: cabang-cabang vena porta, cabang-cabang arteri hepatica, duktus biliferus, pembuluh limfe, dan saraf (Dorland, 2006; Guyton, 1998; Junqueira, 2007; Snell, 2006).

Fungsi dasar hati dapat dibagi menjadi (1) fungsi vaskular untuk menyimpan dan menyaring darah, (2) fungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme tubuh, dan (3) fungsi sekresi yang berperan membentuk empedu yang mengalir melalui saluran empedu ke saluran pencernaan. Dalam fungsi vaskularnya hati adalah sebuah tempat mengalir darah yang besar. Hati juga dapat dijadikan tempat penimpanan sejumlah besar darah. Hal ini diakibatkan hati merupakan suatu organ yang dapat diperluas. Aliran limfe dari hati juga sangat tinggi karena pori dalam sinusoid hati sangat permeable. Selain itu di hati juga terdapat sel Kupffer (derivat sistem retikuloendotelial atau monosit-makrofag) yang berfungsi untuk menyaring darah (Guyton, 1998).

Fungsi metabolisme hati dibagi menjadi metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan lainnya. Dalam metablosime hepar fungsi hati : (1) menyimpan glikogen; (2) me-ngubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa; (3) glukoneogenesis; (4) membentuk senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolisme karbohidrat. Dalam metabolisme lemak fungsi hati : (1) kecepatan oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat untuk mensuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain; (2) pembentukan sebagian besar lipoprotein; (3) pembentukan sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid, dan (4) penguraian sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Dalam metabolisme protein hati berfungsi : (1) deaminasi asam amino; (2) pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari dalam tubuh; (3) pembentukan protein plasma; (4) interkonversi diantara asam amino yang berbeda (Guyton, 1998).

Fungsi sekresi hati membentuk empedu juga sangat penting. Salah satu zat yang dieksresi ke empedu adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan. Bilirubin adalah hasi akhir dari pemecahan hemoglobin. Bilirubin merupakan suatu alat mendiagnosis yang sangat bernilai bagi para dokter untuk mendiagnosis penyakit darah hemolitik dan berbagai tipe penyakit hati (Guyton, 1998).

Page 2: Skenario 4 (Anatomi Dll)

Patofisiologi Hepatitis

Proses perjalanan penyakit

Virus hepatitis menggangu fungsi liver sambil terus bereplikasi di sel liver. Akibat gangguan ini, sistem kekebalan tubuh bekerja untuk menghancurkan virus tersebut. Dalam proses itu, bisa terjadi kerusakan yang berujung peradangan pada liver. Perubahan morfologik pada hati seringkali serupa untuk berbagai virus yang berlainan. Pada kasus yang klasik, ukuran dan warna hati tampak normal, tetapi kadang terdapat sedikit edema dan pembesaran hati dan disertai perubahan warna seperti empedu. Secsara histologik, terjadi perubahan susunan hepatoselular, cidera serta nekrosis sel hati, juga terdapat peradangan perifer. Perubahan ini reversible sempurna bila fase akut penyakit mereda, tetapi pada beberapa kasus nekrosis submasif atau masif dapat mengakibatkan gagal hati bahkan kematian.

Manifestasi klinik

Infeksi virus hepatitis dapat bervariasi mulsi dari gagal hati berat sampai hepatitis anikterik subklinis. Untuk hepatitis anikterik subklinis sering ditemukan pada infeksi HAV, dan seringkali menyerupai gajala flu. Infeksi HBV biasanya lebih berat daripada HAV, juga sering disertai insiden nekrosis masif dan payah hati. Gejala – gejala prodormal timbul pada semua penderita dan dapat berlangsung selama satu minggu atau lebih sebelum timbul ikterus (tetapi tidak selalu timbul ikterus pada setiap pasien)yang dibagi dalam 3 stadium:

a. Stadium pra ikterik

Stadium ini berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluhkan sakit kepala, lemah, anoreksia, mual, muntah , demam, nyeri pada otot dan nyeri perut kanan atas, disertai urne yang berwarna lebih kecoklatan dari biasanya.

b. Stadium ikterik

Stadium ini berlangsung selama 3-6 minggu, ikteik awalnya terlihat pada sclera, kemudian pada kulit diseluruh tubuh. Keluhan mulai berkurang tetapi pasien masih merasa lemah, anoreksia dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan terdapat nyeri tekan.

c. Stadium post ikterik

Pada stadium ini ikterik mereda, warna urine dan tinja kembali normal. Penyembuhan pada anak lebih cepat daripada orang dewasa yaitu pada akhir bulan kedua. Banyak pasien mengalami atralgia, arthritis, urtikaria dan ruam kulit sementara. Terkadang terjadi glomerulonefritis.