skema proses pembentukan urine

Upload: alievaalma

Post on 09-Oct-2015

402 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

skema proses pembentukan urin

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Skema Proses Pembentukan Urine

    1/3

    Skema proses pembentukan urine

    1) Filtrasi

    Pembentukan urine diawali dengan filtrasi yang terjadi di dalam kapiler glomerulus, yaitu

    kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam kapsula Browman. Filtrasi berlangsung pada

    saat darah masuk ke nefron melalui arteriola aferen. Pada saat darah melalui arteriola aferenini, tekanan darah relatif ukup tinggi, sedangkan tekanan darah di arteriola eferen relatif

    ukup rendah. !ondisi ini terjadi karena diameter arteriola aferen lebih besar dan ukurannya

    lebih pendek dibandingkan dengan arteriola eferen. !eadaan inilah yang mengakibatkan

    terjadinya filtrasi. Pada saat itu, berliter-liter darah didorong ke ruang glomerulus yang

    berukuran keil.

    "i glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori #podosit), membran basiler,

    dan epitel kapsula Bowman, yang dapat mempermudah proses filtrasi. Selain struktur

    glomerulus tersebut faktor lain yang mempermudah proses filtrasi yaitu tekanan hidrostatik

    dan tekanan osmotik. $ekanan hidrostatik #$%) yaitu tekanan darah terhadap dinding

    pembuluh.

    Sementara itu, tekanan osmotik #$&) yaitu tekanan yang dikeluarkan oleh air #pelarut lain)

    pada membran filtrasi. Permeabilitas membran ini 1''(1.''' kali lebih permeabel

    dibandingkan dengan permeabilitas kapiler pada jaringan lain. Pada proses filtrasi ini sel-sel

    darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak turut

    dikeluarkan. Sementara itu, at-at keil terlarut dalam plasma darah seperti glukosa, asam

    amino, natrium, kalium, klorida bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan

    menjadi bagian dari endapan. %asil saringan tersebut merupakan urine primer #filtrat

    glomerulus). *adi, urine primerkomposisinya masih serupa dengan darah tetapi tidak

    mengandung protein dan tidak mengandung elemen seluler, ontoh sel darah merah. +airanfiltrasidari glomerulus ini akan masuk ke tubulus dan mengalami reabsorpsi.

  • 5/19/2018 Skema Proses Pembentukan Urine

    2/3

    ) Reabsorpsi

    Pada proses ini terjadi reabsorpsi at-at berikut.

    a) Reabsorpsi airPada keadaan normal, sekitar dari air yang menembus membran filtrasi akan

    direabsorpsi sebelum menapai ureter. /eabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang

    dilakukan seara pasif melalui proses osmosis. Perlu 0nda ketahui bahwa setiap hari tubulus

    ginjal mereabsorpsi lebih dari 12 liter air, 1.'' gram garam, dan 13' gram glukosa.

    b) Reabsorpsi zat tertentu

    /eabsorpsi at-at tertentu dapat terjadi seara transpor aktif dan difusi. 4at-at yang

    mengalami transpor aktif pada tubulus kontortus proksimal yaitu

    ion 5a6, ! 6, P&7(, 5&8(, glukosa, dan asam amino. 9on 5a6 mengalami difusi dari sel

    tubulus menuju pembuluh kapiler. "ifusi ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi ion

    di dalam dan di luar sel tubulus. "ifusi tersebut dapat meningkat karena permeabilitas seltubulus yang tinggi terhadap ion

    natrium. Permeabilitas yang tinggi ini disebabkan oleh banyaknya mikro:illi yang

    memperluas permukaan tubulus. Proses reabsorpsi ini memerlukan energi dan dapat

    berlangsung terus-menerus.

    ) /eabsorpsi at yang penting bagi tubuh

    4at-at penting bagi tubuh yang seara aktif direabsorpsi yaitu protein, asam amino, glukosa,

    asam asetoasetat, dan :itamin. ;lukosa dan asam asetoasetat merupakan sumber energi,

    sedangkan protein dan asam amino merupakan bahan pengganti sel yang telah rusak. 4at-at

    tersebut direabsorpsi seara aktif di tubulus kontortus proksimal sehingga tidak akanditemukan lagi di lengkung %enle. Pada saluran menurun lengkung %enle, reabsorpsi air

    terus berlangsung selama filtrat itu bergerak di sepanjang tubula tersebut.

    http://lh6.ggpht.com/-QXEhONqhEts/Ukka6Ov8oSI/AAAAAAAABOQ/sxuSJ6hzZiI/s1600-h/image%25255B10%25255D.png
  • 5/19/2018 Skema Proses Pembentukan Urine

    3/3

    "i saluran menurun ini, epitelium transpor sangat permeabel terhadap air, tetapi sangat tidak

    permeabel terhadap garam dan at terlarut lainnya. Berkebalikan dengan saluran menurun,

    saluran menaik lengkung %enle lebih permeabel terhadap garam dan tidak permeabel

    terhadap air.

    Setelah terjadi reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan sepanjang saluran lengkungHenle, tubulus akan menghasilkan urine sekunder. Pada urine sekunder ini atat yang

    masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi at-at sisa metabolisme

    yang bersifat raun akan bertambah, misal konsentrasi dari ','8 dalam urine primer dapat

    menapai dalam urine sekunder.

    3) Augmentasi

    0ugmentasi atau sekresi tubular adalah proses penambahan at-at yang tidak diperlukan

    oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Sel-sel tubulus menyekresi ion hidrogen #%6),

    ion kalium #!6), amonium #5%8), urea, kreatinin, dan raun ke dalam lumen tubulus melalui

    proses difusi. 9on-ion ini kemudian menyatu dengan urine sekunder.

    Penambahan ion hidrogen pada proses augmentasi sangat penting untuk menjaga

    kesetimbangan p% dalam darah. *ika p% dalam darah mulai turun, sekresi ion hidrogen akan

    meningkat sampai berada pada keadaan p% normal #,8(,7) dan urine yang dihasilkan

    memiliki p% sekitar 7,3(,3. Selain itu, pada tahap augmentasi ini berlangsung proses

    pembersihan at-at sisa dari dalam tubuh.