skb keripik

Upload: ririasdarfajriah

Post on 10-Mar-2016

90 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

studi kelayakan bisnis

TRANSCRIPT

TENAGA PENYULUH LAPANGAN

TENAGA PENYULUH LAPANGAN

BAB IPENDAHULUAN

A.Profil Kabupaten Pangkep

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan(dahulu bernamaPangkajene Kepulauan, biasa disingkat Pangkep) adalah salah satukabupatendiProvinsiSulawesi Selatan,Indonesia. Ibukotanya adalahPangkajene. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.112,29 km, tetapi setelah diadakan analisa bersama Bakosurtanal, luas wilayah tersebut direvisimenjadi 12.362,73 km2dengan luas wilayah daratan 898,29 km2dan wilayah laut 11.464,44 km2. Kabupaten Pangkep berpenduduk sebanyak 250.000 jiwa.Asal kata Pangkajene dipercaya berasal dari sungai besar yang membelah kota Pangkep.Pangkaberarti cabang danJe'neberarti air. Ini mengacu pada sungai yang membelah kota Pangkep yang membentuk cabang.

Gambar 1.1 Lambang Kabupaten Pangkep

VISI" Pangkep Sebagai Penghasil Produk Pertanian ProdukPertanian,Perkebunan,PerikanandanKelautanTerbesar di Indonesia tahun 2015 "MISI Misi yang diemban untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Pangkep,ditetapkan 5(lima) pilar pembangunan sebagai berikut :

1. Penguatan kelembagaan dan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia(SDM)

2. Peningkatan produktifitas dan daya saing produk dan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh

3. Membangun infrastruktur pendukung sektor ekonomi dan sosial

4. Memperluas akses pasar domestik, internasional dan jaringan sosial

5. Peningkatan pelayanan dan percepat terciptanya pemerintahan yang baik,bersih dan berwibawa.

PRINSIP

Prinsip yang dianut dalam pengelolaan pembangunan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan meliputi Getteng,Lempu, danAda Tongengmerupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya untuk memberi motivasi dalam mendukung program pembangunan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ke depanKabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak di bagian barat dari Provinsi Sulawesi Selatan, dengan Ibukota Pangkajene dan sebagai pusat pelayanan wilayah bagi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, selain itu karena letaknya yang sangat strategis dekat dengan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan letak astronomi, Kabupaten pangkajene dan kepulauan berada pada 1100Bujur Timur dan 04040 - 080.00Lintang Selatan.

Secara Administratif Luas wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk wilayah laut seluas 11.564,44 Km2, dengan daratan seluas 898,29 Km2, dan panjang garis pantai di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu 250 Km, yang membentang dari barat ke timur. Dimana Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 (Tiga Belas) kecamatan, dimana 9 kecamatan terletak pada wilayah daratan dan 4 (empat) kecamatan terletak di wilayah kepulauan.

Batas administrasi dan batas fisik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone.

Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura, Pulau Nusa Tenggara dan Pulau Bali.

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan kabupaten yang struktur wilayah terdiri atas 2 bagian utama yang membentuk kabupaten ini yaitu :

1.Wilayah Daratan

Secara garis besar wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ditandai dengan bentang alam wilayah dari daerah dataran rendah sampai pegunungan, dimana potensi cukup besar juga terdapat pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu ditandai dengan terdapatnya sumber daya alam berupa hasil tambang, seperti batu bara, marmer, dan semen. Disamping itu potensi pariwisata alam yang mampu menembah pendapatan daerah.

Kecamatan yang terletak pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu terdiri dari : Kecamatan Pangkajene, Kecamatan Balocci, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labakkang, Kecamatan Marang, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasa Tene, Kecamatan Tondong Tallasa dan Kecamatan Mandalle.

2.Wilayah Kepulauan

Wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan wilayah yang memiliki kompleksitas wilayah yang sangat urgen untuk dibahas, wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk dikembangkan secara lebih optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.Kecamatan yang terletak di wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu : Kecamatan Liukang Tupabiring, Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Kecamatan Liukang Kalmas, dan Kecamatan Liukang Tangaya

B.Potensi Alam Kabupaten Pangkep

1. Perikanan dan Hasil Laut :Potensi perikanan darat (tambak udang/bandeng) seluas 9.556 ha, dengan produksi sebanyak 10.592,2 ton, terdiri diri :a. Ikan bandeng: 9.023,7 tonb. Udang windu : 846,7 tonc. Udang putih dan campuran : 722,4 tond. Rumput laut : 7.174,2 ton

Potensi perikanan laut/tangkap mencapai 10.040,7 ton

2. Pertanian Tanaman Pangan Luas areal pertanian (sawah) seluas 16.007 ha, terdiri dari :a. Sawah berpengairan teknis : 5.870 Ha

b. Setengah teknis : 1.408 Ha

c. Irigasi sederhana / desa : 443 Ha

d. Pengairan non PU : 1.873 Ha

e. Sawah tadah hujan : 6.413 Ha

Produksi panen :

a. Padi sawah: 104.630 Ha

b. Kacang tanah : 2.067 Ha

3. Potensi SDM Sektor Pertanian :a. Tenaga Penyuluh sebanyak 89 orang , yang terdiri dari :

penyuluh terampil sebanyak 36 orang,

penyuluh pertanian ahli sebanyak 34 orang

penyuluh kontrak sebanyak 19 orang serta

jumlah BPP (Balai Penyuluh Pertanian) sebanyak 10 Unit.

b. Kelompok tani sebanyak 840 kelompok yang tergabung dalam Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) sebanyak 59 kelompok yang terdiri dari: - kelompok petani pemula sebanyak 379 kelompok, - lanjut sebanyak 416 kelompok, - madya sebanyak 44 kelompok dan - utama 1 kelompok.

4. Perkebunan :Luas areal perkebunan 18.179 ha, dengan komoditi unggulan seperti :

a. Jambu mete : 7.868 Ha

b. Kelapa : 4.684 Ha

Produksi thn 2006 :

a. Jambu mete : 3.039 Ha

b. Kelapa : 4.309 Ha

5. Pertambangan : Batu Bara : 13.500.000 M3 Batu Kromik : 10.000.000 M3

Marmer : 12.625.000 Ha

Pasir Silika/Kuarsa : 28.500.000 Ha

Tanah Liat : 72.863 M3

Batu Gamping : 1.432.341 M3

Sirtu : 2.500.000 Ha

Kristal Kuarsa : 600.000 M3

Trakit : 13.000.000 Ha

6. Pariwisata

wisata bahari: Pulau .kapoposang

Pulau langkadea

permandian :

mattampa

tombolo

leang surukang

taman purbakala : sumpang bita

prasejarah :

leang elle

leang kajuara

leang cammingkana

gua batanglamara 7. Perdagangan / Industri :Pertumbuhan sektor industri di Kab. Pangkep dari tahun ke tahun cukup menggembirakan, hal ini di tandai dengan semakin maraknya perkembangan kegiatan di beberapa sektor industri. Sekor industri yang paling menonjol adalah industri pengolahan semen dan marmer, seperti :

pabrik semen tonasa :

tonasa II : 510.000 ton

tonasa III : 500.000 ton

tonasa IV : 2.300.000 ton

pabrik marmer: 1.200.000m3/tahun ( 29 perusahaan, & 16 telah berproduksi)C.Identifikasi Jenis Produk yang Dibuatkan SKB

Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini mengakibatkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu, calon tenaga kerja kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif dan mampu membaca peluang serta mampu memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu bisnis Keripik Pisang. Sebenarnya ada banyak peluang untuk mendirikan usaha namun pemilik memilih usaha membuat Keripik Pisang dengan Merk Dagang CAHAYA NABIL karena usaha ini selain memiliki peluang pasar yang besar, usaha ini juga tidak membutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak. Usaha ini juga memiliki prospek yang cerah dengan resiko kegagalan yang relatif kecil. IKM ini juga merupakan binaan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Pangkep.Untuk itu pemilik berusaha agar membantu masyarakat yang membutuhkan Oleh-oleh (buah tangan) khas Pangkep maupun sebagai camilan dan snack saat bersantai supaya dapat membantu kami dalam mengembangkan IKM kedepannya dan eksistensi IKM pada khususnya.D.Profil UD. Cahaya NabilPerkembangan industri di Indonesia mulai terasa keliatan sedikit demi sedikit, baik itu usaha besar maupun usaha kecil. Perkembangan dan pergerakan sektor usaha ini dapat pula dilihat oleh UD. Cahaya Nabil yang mana volume permintaan dari tahun ke tahun terus meningkat. Sehingga kami bermaksud mendirikan usaha Keripik Pisang.Berikut Biodata Pemilik/Pengurus:

a. Nama

: Nurhaedahb. Tempat dan tanggal lahir

: Timporongan, 5 Juli 1977c. Alamat rumah

: Timporongan, Kelurahan Segeri

d. Pendidikan terakhir

: SLTPe. Nomor Telepon

: 085 255 531 836Legalitas Usaha yang dimiliki:1. Surat keterangan domisili IKM yang dikeluarkan oleh Kantor Kecamatan Segeri.2. Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.5.1640 Tanggal 30 April 2003 yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tanggal 28 Mei 2007.BAB II

ASPEK PEMASARANA.Profil Keripik Pisang UD. Cahaya Nabil

Produk yang dihasilkan dari UD. Cahaya Nabil ini adalah keripik pisang yang bahan dasar pembuataannya adalah pisang. Berikut adalah spesifikasi dari produk UD. Cahaya Nabil Nama Produk: Keripik Pisang Bentuk Produk: Lonjong dan Pipih Tekstur Produk: Keras Bahan Baku

: Pisang Warna Produk: Kuning Keemasan Daya Tahan

: 3 hari

Umur Ekonomis: 3 hari

Ukuran

:

Kualitas

: Baik

Kemasan

: Plastik putih

Gambar 2.1 Keripik Pisang UD. Cahaya Nabil

B.Wilayah Pemasaran

UD. Cahaya Nabil hanya memasarkan produknya ke Kabupaten Barru disebabkan karena peluang pasar dalam Kabupaten Pangkep telah diraup oleh pesaingnya yang mempunyai usaha sejenis lalu kemudian UD. Cahaya Nabil melihat adanya peluang pasar yang besar di Kabupaten Barru sehingga pada akhirnya melirik Kabupaten Barru sebagai sasaran pasar yang tepat.

C.Segmentasi Pasar

Target pelanggan UD. Cahaya Nabil yakni semua umur diatas Balita sampai yang tua, baik itu laki-laki maupun perempuan. Diperuntukkan bagi kegiatan ekonomi menengah ke bawah sampai menengah ke atas. Yakni penduduk yang tinggal di Kabupaten Pangkep dan Barru dengan pekerjaan beragam mulai dari petani, dokter, penjual makanan dan minuman sampai dengan camat. Yang mana mereka pada umumnya berbelanja bahan kebutuhan sehari-hari di pasar maupun kios-kios pedagang di Kabupaten Pangkep atau Barru. Jumlah pelanggan potensial sekitar kurang lebih 250.000 orang. Rata-rata mereka membeli Keripik Pisang untuk cemilan dan snack yang enak dimakan saat bersantai bersama keluarga maupun untuk oleh-oleh khas Kabupaten Pangkep.

D.Permintaan Pasar

Sebuah riset menyebutkan jumlah prmintaan tahu dari tahun ke tahun terus meningkat, salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu kegemaran masyarakat Indonesia terhadap tahu dan karena kandungan gizi keripik pisang dan ekonomisnya. Namun seiring dengan meningkatnya persaingan dalam usaha keripik pisang menjadikan permintaan keripik pisang UD. Cahaya Nabil mengalami penurunan.

Tabel 2.1. Jumlah Permintaan Keripik PisangNoTahunJumlah Permintaan Pisang

120062.860 kg

220073.540 kg

320083.950 kg

420094.480 kg

520105.380 kg

Sumber : UD. Cahaya Nabil

E.Kondisi Pesaing

Pemilik selalu mendengarkan kemauan pelanggan sehingga dapat dengan mudah kita mengetahui apa yang pelanggan inginkan, hal ini merupakan sifat UD. Cahaya Nabil yang juga bertujuan membina hubungan baik dengan pelanggan demi lancarnya tali silaturahmi. Memberikan kepuasan kepada pelanggan sepenuhnya merupakan misi perusahaan kami dalam hal mempertahankan langganan.

Pesaing kami yakni UD. Abadi Jaya, usaha tersebut menawarkan keripik pisang yang lebih variatif dari yang kami tawarkan akan tetapi dalam segi kualitas usaha kami jelas lebih baik karena menghasilkan keripik pisang yang renyah dibandingkan dengan yang mereka jual. Akan tetapi kami juga berusaha untuk bersaing soal harga tanpa meniadakan aspek pengendalian kualitas keripik pisang yang di jual.

UD. Cahaya Nabil telah melakukan kerjasama dengan berbagai kios-kios pedagang yang ada di Kabupaten Barru jadi dengan salah satu strategi ini akan membantu memperlancar pemasaran mereka dan juga akan meningkatkan efisiensi perusahaan baik itu dalam pengiriman barang, control barang dan sebagainya sehingga dapat menghambat perkembangan competitor. Disamping itu usaha ini tetap memperhatikan beberapa masalah yang dapat menghambat perkembangan perusahaan dan juga menjaga hubungan baik dengan customer (pelanggan). Melihat persaingan yang terus meningkat di dalam pemasaran, maka untuk mengantisipasi persoalan yang akan timbul, perlu adanya peningkatan kualitas berupa bahan baku pisang yang segar serta siap untuk dipasarkan.

F.Strategi Pemasaran (Marketing Mix)

1. Produk

Produk yang dihasilkan dari UD. Cahaya Nabil ini adalah keripik pisang yang bahan dasar pembuataannya adalah pisang. Berikut adalah spesifikasi dari produk UD. Cahaya Nabil Nama Produk: Keripik Pisang Bentuk Produk: Lonjong dan Pipih Tekstur Produk: Keras Bahan Baku

: Pisang Warna Produk: Kuning Keemasan Daya Tahan

: 3 hari

Umur Ekonomis: 3 hari

Ukuran

: 1 kotak ( 60 cm = 32 bungkus tahu)

Kualitas

: Baik

Kemasan

: Plastik putih2. Harga

Dalam penetapan harga, UD. Cahaya Nabil ini mempertimbangkan beberapa hal diantaranya harga bahan baku. Jika harga bahan baku naik maka produk ini juga akan naik atau memperkecil ukuran produk dari sebelumnya, tetapi jika kenaikan bahan baku masih kecil produk ini tidak menaikan harganya atau mengubah ukuran produk. Selain itu dipertimbangkan juga biaya-biaya lain yang dipergunakan dalam produksi keripik pisang. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan ini yaitu Rp. 1000,- / bungkus

Jadi langkah-langkah lain yang perlu ditempuh oleh UD. Cahaya Nabil dalam penetapan harga yang tepat terhadap produknya yaitu

a. Menentukan tujuan penetapan Harga

b. Memperkirakan permintaan, biaya dan laba

c. Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar

d. Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga3. Distribusi

UD. Cahaya Nabil dalam melakukan pendistribusian produk, perusahaan ini mendistribusikannya secara tidak langsung yaitu melalui perantara. Jadi UD. Cahaya Nabil tidak langsung menyalurkan produknya kepada konsumen tetapi disalurkan kepada pedagang eceran yang kemudian disalurkan lagi kepada konsumen. Jadi saluran distribusi UD. Cahaya Nabil yaitu produsen pengecer konsumen.4. Promosi

Promosi yang dilakukan perusahaan UD. Cahaya Nabil ini untuk memperkenalkan produknya yaitu promosi langsung. Promosi langsung yang dilakukan perusahaan ini dengan memperkenalkan produknya langsung kepada pengecer, sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal.

UD. Cahaya Nabil tidak pernah melakukan promosi melalui media media karena pemilik perusahaan ini beranggapan bahwa tanpa melakukan promosi besar-besaran seperti melalui media produknya akan tetap laku dipasaran karena produknya digemari hampir semua kalangan lagi pula jika menggunakan media untuk promosi memerlukan lagi biaya menurutnya.BAB III

ASPEK TEKNISA.Spesifikasi Teknis dan Kegunaan Produk

Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia tenggara yang oleh para penyebar agam islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan sub tropis. Negara negara penghasil pisang yang terkenal diantaranya Brasil, Filipina, Panama, Honduras, India, Ekuador, Thailand, Karibia, Colombia, Meksiko, Venezuala dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia (Suyanti Satuhu, Achmad Supriyadi, 2000).Pohon pisang selalu melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya untuk memberikan manfaat kepada manusia.

Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:

Divisi: Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas: Monocotyledonae

Keluarga : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa spp

Jenis pisang dibagi menjadi empat :

1) Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M.paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan pisang mas.

2) Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typica atau disebut juga M.paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.

3) Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.

4) Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).

Pisang juga dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1) Pisang yang dimakan dalam bentuk segar, misalnya : pisang ambon, raja sere, raja bulu, susu, seribu, dan emas.

2) Pisang yang dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya : pisang kepok, nangka, raja siam, raja bandung, kapas, rotan, gajah, dan tanduk.

Manfaat pisang

Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dapat digunakan sebagai pembungkus berbagai macam makanan tradisional. Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia ( domba, kambing ) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak / kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.

Pisang banyak mengandung protein yang kadarnya lebih tinggi daripada buahbuahan lainnya, namun buah pisang mudah busuk. Untuk mencegah pembusukan dapat dilakukan pengawetan, misalnya dalam bentuk keripik, dodol, sale, anggur, dan lain-lain. Keripik pisang sudah sejak lama diproduksi masyarakat. Hasil olahan keripik pisang mempunyai rasa yang berbeda-beda, yaitu : asin, manis, manis pedas, dan lain-lain. Pembuatan keripik pisang sangat sederhana dan membutuhkan modal yang tidak terlalu besar. Pisang yang baik dibuat keripik adalah pisang ambon, kapas, tanduk, dan kepok.

Gambar 3.1 Bahan Baku Keripik Pisang

Lokasi usaha UD. Cahaya Nabil dekat dengan area pemasaran keripik pisang yaitu berdekatan dengan pasar tradisional, tapi lokasi usaha ini sangat jauh dari tempat perolehan bahan bakunya yaitu sekitar 80 km dari Kabupaten Pangkep. Berikut rincian lokasi UD. Cahaya NabilAlamat

: Jl. Timporongan Kel. Segeri Kec Segeri Kab. Pangkep

Jarak dengan ibu kota Provinsi(Sul-Sel): Jarak dengan ibu kota Kabupaten (Pangkep): Jarak dari ibu kota kabupaten sekelilingnya Maros

: Bone

: Barru

: Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :

a. Jenis usaha yang dijalankan

b. Apakah dekat dengan pasar atau konsumen

c. Apakah dekat dengan bahan baku

d. Apakah tersedia tenaga kerja

e. Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik, dan air)

f. Apakah dekat dengan pusat pemerintahan

g. Apakah dekat lembaga keuangan

h. Apakah berada dikawasan industri

i. Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan

j. Kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat setempat

k. Hukum yang berlaku diwilayah setempatB.Alur Proses Produksi

Cara Pembuatan:1) Jemur pisang selama 5~7 jam, lalu kupas;

2) Iris pisang tipis-tipis 1~2 mm menurut panjang pisang;

3) Siapkan minyak yang telah dibubuhi garam kemudian panaskan. Goreng irisan pisang tersebut sedikit demi sedikit agar tidak melengket satu dengan yang lainnya. Penggorengan dilakukan selama 5~7 menit tergantung jumlah minyak dan besar kecilnya api kompor;

4) Angkat keripik setelah berubah warna dari kuning menjadi kuning kecoklatan;

5) Saring minyak setelah lima (5) kali penggorengan, kemudian tambahkan minyak baru dan garam;

6) Masukkan dalam kantong plastik atau stoples setelah keripik pisang cukup dingin.

Gambar 3.2 Alur Proses Produksi Keripik Pisang

C.Jumlah dan Jenis Peralatan

Bahan :

1. Pisang Tua (mengkal) 20 Kg2. Minyak Goreng 1 Kg3. Gula secukupnya4. Garam SecukupnyaAlat:

1) Baskom

2) Alas perajang (talenan)

3) Pisau

4) Ember plastik

5) Penggorengan (Wajan)

6) Lilin (untuk kantong plastik)

7) Tungku atau kompor

8) Tampah (nyiru)

9) Keranjang bambu

10) Kantong plastik (sebagai pembungkus)

BAB IV

ASPEK PRODUKSIA.Sumber dan Jenis Bahan Baku serta Bahan Penolong

Bahan baku yang akan digunakan UD. Cahaya Nabil dalam membuat keripik pisang adalah buah pisang yang sudah matang (mengkal). Buah pisang ini didatangkan dari daerah di Kabupaten Pinrang atau Kabupaten Wajo sebanyak 500 Kg. Biasanya perusahaan mendatangkan bahan baku dari Kabupaten Pinrang, namun apabila pada tempat ini kebutuhan bahan baku pisang sedang sulit maka perusahaan biasanya mengambil tindakan dengan mendatangkan buah pisang dari Kabupaten Pinrang begitu pula sebaliknya sehingga dapat saling mensubtitusi yang kekurangan agar produksi dapat terus berjalan.

Mesin dan teknologi yang dipergunakan

Bill of Material (BOM)

1. Komponen utama

Komponen Utama Pengolahan Keripik PisangNoNama KomponenTypeJumlah (kg)Keterangan

1PisangPadat5.380Beli

Jumlah bahan baku keripik pisang ini berdasarkan asumsi bahwa dalam 500 bungkus/ hari yang membutuhkan 10 tandan pisang atau setara dengan 12 Kg.

2. Komponen tambahan

Komponen Tambahan Pengolahan Keripik PisangNoNama KomponenTypeJumlahKeterangan

1.2.3.Minyak Goreng

air

LilinCair

cair

padat18.000 ltr

108.00 0ltr

1.800 kgBeli

Beli

Beli

3. Komponen penolong

Komponen Penolong Pengolahan Keripik PisangNoNama KomponenTypeJumlah Keterang

1.Plastik PembungkusPlastik18.000 mtrBeli

4. Mesin/peralatan

Jenis mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi Keripik Pisang yaitu sebagai berikut :

NoNama KomponenTypeJumlahKeterangan

1BaskomPadat2Beli

2Alat Perajang (talenan)Padat4rancangan

3PisauPadat1Beli

4Ember PlastikPadat7Beli

5Penggorengan (wajan)Padat2Beli

6Tungku atau komporPadat1Rancangan

7Tampah (nyiru) Padat 1Rancangan

8Bak airPadat 1Rancangan

9Keranjang BambuPadat6Beli

10Sendok wajanPadat 1Rancangan

11Besi pengadukPadat 1Rancangan

12 Besi gantungan kainPadat1Rancangan

13 Kantong Plastik Padat 6Beli

B.Jumlah Yang Dibutuhkan Setiap Tahun

Sebuah riset menyebutkan jumlah permintaan Keripik Pisang dari tahun ke tahun terus meningkat, salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu kegemaran masyarakat Indonesia terhadap Keripik Pisang dan karena kandungan gizi Keripik Pisang dan ekonomisnya. Namun seiring dengan meningkatnya persaingan dalam usaha keripik pisang menjadikan permintaan keripik pisang UD. Cahaya Nabil mengalami penurunan.

Tabel 4.1. Jumlah Permintaan Keripik PisangNoTahunJumlah Permintaan Pisang

1200628.600 kg

2200735.400 kg

3200839.500 kg

4200944.800 kg

5201053.800 kg

Sumber : UD. Cahaya NabilC.

Rencana Produksi Selama 5 Tahun

Tabel 4.2. Proyeksi PermintaanTahunData Permintaan

(Y)XX2XY

200628.600 kg1128600

200735.400 kg2470800

200839.500 kg39118500

200944.800 kg416179200

201053.800 kg525269000

202.100 kg1555666700

Melihat permintaan konsumen dari tahun 2006-2010, maka dapat diproyeksikan atau diramalkan jumlah permintaan untuk tahun 2011-2015 sebagai berikut :

Dengan menggunakan alat peramalan metode linier, dimana tahun 2006 sebagai tahun dasar proyeksi permintaan tahu di Kabupaten Pangkep diperkirakan adalah sebagai berikut:Dimana :

Yx = a + b (x)

Nilai b diperoleh dari :

b = n () ()() n () ()2

= 5 (666.700) (15) (202.100)

5 (55) (15)2

= 3.333.500 3.031.500

275 - 225

= 302.000

50

= 6.040Nilai a diperoleh dari :

a = = = 40.420 18.120 = 22.300Besarnya tingkat kebutuhan 5 tahun yang akan datang adalah :

Diketahui :a = 22.300

b = 6.040

Yx = a + b ( x )

Untuk tahun 2011 (6) :Y = 22.300 + 6.040 ( 6 )

Y = 22.300 + 36.240

Y = 58.540 kg Untuk tahun 2012 (7) :Y = 22.300 + 6.040 ( 7 )

Y = 22.300 + 42.280

Y = 64.580 kg

Untuk tahun 2013 (8) :Y = 22.300 + 6.040 ( 8 )

Y = 22.300 + 48.320

Y = 70.620 kg

Untuk tahun 2014 (9) :Y = 22.300 + 6.040 ( 9 )

Y = 22.300 + 54.360

Y = 76.660 kg

Untuk tahun 2015 (10) :Y = 22.300 + 6.040 ( 10 )

Y = 22.300 + 60.400

Y = 82.700 kg Tabel 4.3 Peramalan Permintaan Keripik Pisang UD. Cahaya Nabil dengan menggunakan metode regresi linear

TahunPermintaan

201158.540 kg

201264.580 kg

201370.620 kg

201476.660 kg

201582.700 kg

Jumlah353.100 kg

Sumber : Data diolah D.Besarnya Kapasitas Produksi dan Market Share

Tahapan yang harus dilewati sebelumnya adalah menghitung rencana produksi atau rata-rata kebutuhan:Rata rata kebutuhan :

= Total Produksi

N

= 353.100

5

= 70.620 kg / tahun Analisis Peluang

Setelah melihat permintaan, dan peramalan permintaan keripik pisang, maka analis dapat menyusun dan menganalisis peluang pasar yang dilakukan dengan menentukan market share sebagai berikut :

Market Share

Tabel 4.4 Kapasitas Produksi dan Market Share

TahunKapasitas ProduksiKebutuhanMarket Share

2011

2012

2013 100

2014

2015 85,39

Sumber: Data Diolah 2011BAB V

ASPEK MANAJEMEN DAN SDM

Aspek manajemen dan SDM merupakan aspek yang cukup penting untuk di analisis agar usaha bisa berjalan sesuai dengan tujuan usaha.masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secara keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahan. Tujuan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen.

Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi lainya sangat erat apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan,kapan dan bagaiman melakukanya serta dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan

Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. Tujuanya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.

Pelaksanaan (actuating)

Menggerakan atau melksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam organisasi.dalam menjalankan organisasi para pimpinan/manajer haru menggerakan bawahanya (para kariawanya) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan memberi motivasi.

Pengawasan (kontrolling)

Pengawasan adalah proses untuk mengukur untuk menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalm proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.

Digram fungsi-fungsi manajemen

Manajemen Sumber Daya Manusia

Selanjutnya adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan dengan manajemen sumber daya manusia mulai dari pengadaan samapai pada penempatannya dijabatan tertentu untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep yang bertalian dengan kenijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen sumber daya manusia dapat dalam fungsi manajerial yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, dan fungsi operatif yang meliputi pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.

UD. Cahaya Nabil dijalankan oleh seorang Ibu bernama Nurhaedah yang merupakan penduduk asli tempat dimana UD. Cahaya Nabil ini didirikan. Beliau wanita berusia 34 tahun yang menjadi pemilik UD. Cahaya Nabil dengan latar belakang pendidikan hanya sampai SLTP, mempekerjakan sebanyak 10 orang yang rata-rata tamatan SMA.

Manajemen yang dilaksanakan oleh UD. Cahaya Nabil sangat sederhana sekali mereka tidak mengenal namanya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan pengawasan, yang jelasnya intinya, mereka bisa membuat Keripik Pisang dan menjualnya dipasar. Jadi usaha mereka dari dulu sampai sekarang tidak ada perkembangan.mereka tidak memikirkan bagaimana usaha mereka bisa berkembang kedepanya dan memiliki pasaran yang luas.

UD. Cahaya Nabil ini apabila digambarkan dalam struktur organisasi dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 5.1 Struktur Organisasi UD. Cahaya Nabil

Uraian Tugas:

1. Pemilik bertugas mengawasi langsung jalannya produksi atau kadang-kadang dapat ikut serta membantu pembuatan keripik pisang.

2. Pekerja tugasnya terbagi-bagi diantaranya mengoreng, mengupas hingga mengepak keripik pisang yang sudah jadi.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Pekerja bertanggung jawab langsung kepada Pemilik usaha, atau dengan kata lain usaha ini dijalankan dengan sistem organisasi yang masih sangat sederhana sekali. Pekerjanya pun berasal dari warga yang bermukim disekitar tempat usaha beliau.BAB VI

ASPEK FINANSIAL

Dalam mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana yang diperoleh UD. Cahaya Nabil berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman karena jika menggunakan modal sendiri biaya pengembangan pabriknya tidak mencukupi untuk itu UD. Cahaya Nabil melakukan pinjaman di Bank kemudian mendapat bantuan pinjaman juga dari dinas perindustrian setempat.Untuk menilai layak tidaknya UD. Cahaya Nabil ditinjau dari aspek keuangan maka ditentukan Pay back Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break Even Point (BEP).Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data yang harus dikumpulkan adalah data harga dan bahan yang digunakan dalam proses produksi.Tabel 6.1 Daftar Biaya Bangunan Dan Fasilitas kantor

UraianJumlahHarga/unit (Rp)Total (Rp)

Biaya tanah dan bangunanFasilitas gudangPerlengkapan produksi Kompor Baskom Alat Perajang Pisau Ember Plastik Sendok wajan Meja Kain saring Ember Tampah (nyiru) Gantungan besi Kursi Sepatu boots Timbangan Keranjang Bambu 10 x15m

3

5

2

8

6

2

1

2

8

4

4

1

2

2

1350.000

40.000

15.000

15.000

35.000

20.000

60.000

10.000

15.000

40.000

15.000

25.000

35.000

30.000

50.00020.000.000

2.500.000

1.050.000

200.000

30.000

120.000

210.000

40.000

60.000

20.000

120.000

40.000

60.000

25.000

70.000

60.000

50.000

Total24.655.000

Tabel T

Tabel 6.2. Daftar gaji karyawan/bulan

Daftar pekerjaJumlahUpah/bulan (Rp)Total upah (Rp)

Pekerja langsung : Pekerja pria Pekerja wanita 3

7200.000

150.000600.000

1.050.000

Total1.650.000

maka jumlah upah yang dibayarkan setiap tahun adalah sebesar Rp. 1.650.000 x 12 = Rp 19.800.000Table 6.3 Daftar biaya bahan tiap tahun

Daftar bahanJumlahHarga satuan (Rp)Total (Rp)

PisangMinyak GorengLPG 3KgPlastik1500 tandan

360 ltr

50 Tabung

1.000 mtr15.000

3000

100.000

250022.500.000

1.080.000

5.000.000

2.500.000

Total31.080.000

A. Kebutuhan investasi

Tanah, jalan, bangunan, dan fasilitas gudangRp. 22.500.000

Pemasangan listrik

Rp. 1.500.000

Pemasangan air

Rp. 1.500.000 Pembelian 1 buah motor

Rp. 15.000.000Total

Rp. 40.500.000B. Biaya tetap (fixed cost/bulan)

Gaji karyawan

Rp. 19.800.000 Biaya Pemeliharaan

Rp. 500.000 Biaya PBB

Rp. 500.000

Total

Rp. 20.800.000

C. Biaya variable

Biaya bahan

Rp. 31.380.000

Biaya listrik

Rp. 250.000 Biaya Air

Rp. 500.000Total

Rp. 32.130.000

D. Penentuan harga pokok penjualan (HPP)

1. Fixed cost (FC)

= Rp. 20.800.000

2. Variable cost (VC)= Rp. 32.130.000

Total biaya produksi /tahun 2011

Harga pokok produksi (HPP)

E. Penentuan harga jual

Keuntungan yang diinginkan 25 %

F. Investasi Perusahaan= investasi+biaya produksi

=

G. Variabel/unit = H. Perhitngan BEP

1. BEP (Rp)=

2. BEP (Unit)

3.

Rp. 13.276.250Rencana Pengembalian Kredit

Total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp. 75.430.000 dengan modal sendiri sebesar Rp. 65.430.000 maka pinjaman dari bank sebesar Rp.10.000.000

1.

2.

= Rp 11.000.000

= Rp 11.000.000 Rp 6.000.000= Rp 5.000.000Tabel 6.4 Pengembalian Selama 2 tahun dengan bunga 10 %

TAHUNBUNGA 10%POKOK PINJAMANJUMLAHANGSURANSISA

0

1

2-

1.000.000

500.000-

5.000.000

5.000.00011.000.000

5.500.000-

6.000.000

5.500.00010.000.000

5.000.000

0

Laporan Perkiraan Rugi Laba Tahun 2011I. laba kotor

= hasil penjualan total biaya produksi

= Rp = Rp 13.303.250 II. laba bersih

= laba kotor (laba kotor x PPh 10%)

= Rp 13.303.250 Rp 1.330.325

= Rp. 11.972.925

III. Cash flow

= laba bersih- (laba bersih x bunga bank 10%)

= Rp 11.972.925 Rp 1.197.292,5

= Rp 10.775.632,5Tabel 6.5 : Perhitungan proyeksi laba - rugi

UraianTahun

12345

Hasil usaha

Biaya produksi

Laba kotor13.203.25013.203.25013.203.25013.203.25013.203.250

PPH 10%1.330.3251.330.3251.330.3251.330.3251.330.325

Laba bersih11.972.92511.972.92511.972.92511.972.92511.972.925

Bunga bank1.000.000500.000---

Cash flow10.972.92511.472.92511.972.92511.972.92511.972.925

Tabel 6.6 : Perhitungan Proyeksi Net Cast Flow

UraianTahun

012345

Keuntungan

Kredit bank

Modal sendiri0

10.000.000

65.430.00010.972.92511.472.92511.972.92511.972.92511.972.925

Total in-flow75.430.00010.972.92511.472.92511.972.92511.972.92511.972.925

B. B bangunan

Perlengkapan kantor

Biaya produksi

Pokok pinjaman20.000.000

2.500.000

02.000.000

250.000

5.000.0002.000.000

250.000

5.000.0002.000.000

250.000

-2.000.000

250.000

-2.000.000

250.000

-

Total out-flow75.430.0007.250.0007.250.0002.250.0002.250.0002.250.000

Inflow outflow

Kas awal

Kas akhir0

0

03.722.925

0

3.722.9254.222.925

3.722.925

7.945.8509.722.925

7.945.850

17.668.7759.722.925

17.668.775

27.391.7009.722.925

27.391.700

37.114.625

Sumber data diolah primer tahun 2011Tabel 6.7: Proyeksi Neraca

URAIANTAHUN

012345

Aktiva

Kas

Biaya produksi0

3.722.925

7.945.85017.668.77527.391.70037.114.625

Tot. Aktiv lancar52.930.0003.722.9257.945.85017.668.77527.391.70037.114.625

Aktiva tetap

Biaya bangunan

Perlng.kantor20.000.000

2.500.0002.000.000

250.0002.000.000

250.0002.000.000

250.0002.000.000

250.0002.000.000

250.000

Tot. Aktiva tetap22.500.0002.250.0002.250.0002.250.0002.250.0002.250.000

Tot. Aktiva 75.430.0005.972.92510.195.85019.918.77529.641.70039.364.625

Passiva

Utang j.pendek

Utang bank0

10.000.0006.000.000

5.000.0005.500.000

0-

--

--

-

Tot. Passiva lancar10.000.00011.000.0005.500.000---

Passiva tetap

Modal sendiri65.430.000(-5.027.075)4.695.85019.918.77529.641.70039.364.625

Tot. Passiva75.430.0005.972.92510.195.85019.918.77529.641.70039.364.625

Sumber data dioleh primer tahun 2011Tabel 6.8 : Perhitungan pay back periodeTAHUNALIRAN DANA KASKOMULATIF

0--10.000.000

13.722.925(-6.277.075)

27.945.8501.668.775

317.668.77519.337.550

427.391.70046.729.250

537.114.62583.843.875

N1 = 1 ; N2 = 2NPV1 = -6.277.075NPV1 = 1.668.775

APP = 0,79

APP = 1,79 tahun atau 1 tahun 9 bulan 17 hari

Jadi, menurut kriteria apabila APPnya Lebih kecil dari Umur investasi maka investasi dikatakan layak. Dari UD Cahaya Nabil didapatkan nilai APP nya 1 tahun 9 bulan 17 hari dengan umur ekonomis 5 tahun. Berarti investasinya layak.

Tabel 6.9 : perhitungan IRR

TAHUNALIRAN DANAP/F.10/NNPV 10%P/F.20/NNPV 20%

0----

13.722.9250,90913.384.511,10,86213.209.533,6

27.945.8500,82646.566.450,40,74325.905.355,7

317.668.7750,751313.274.550,60,640711.320.384,1

427.391.7000,68318.708.531,10,552315.128.438

537.114.6250,620923.044.470,60,476117.670.273

TOTAL64.978.51453.233.982

Untuk I1 = 10 %

NPV 1 = 64.978.514 I2 = 20%

NPV = 53.233.982Maka IRR =

Dari hasil pertimbangan diatas diperoleh nilai IRR 65,3 %, lebih besar bila dibandingkan dengan tingkat suku bunga bank (MARR) 10% sehingga dapat disimpulkan bahwa IRR > MARR, dengan nilai 65,3% > 10%. Yang berarti bahwa pendirian usaha Keripik Pisang layak untuk dikembangkan.

BAB VII

ASPEK LINGKUNGAN

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Telaah yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh sebuah usaha terhadap lingkungan hidup , baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak yang timbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian dimasa yang akan datang. Dampak lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik, kimia, biologi, atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi maka akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora, maupun manusia sendiri.

Oleh karena itu, suatu usaha atau proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan hidup (AMDAL) yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun di mendatang. Studi ini berfungsi untuk mengetahui dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut .

Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus meliputi dampak lingkungan di sekitarnya, baik didalam usaha maupun diluar suatu usaha yang akan dijalankan. Arti keberadaan suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang berada disekitar rencan lokasi, baik dampak rencana usaha atau kegiatan terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah ada Pengertian analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL) menurut PP No.27 tahun 1999 pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usah dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisa apakah usaha yang akan dijalankan akan mencemarkn lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif pencegahanya.

Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan fungsinya, antra lain :

1. Hutan lindung

2. Sumber daya manusia

3. Keanekaragaman hayati

4. Kulitas udara

5. Warisan alam dan warisan budaya

6. Kenyamanan lingkungan hidup

7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkunga hidup.

Adapun dampak yang ditimbulkan oleh IKM yang saya kunjungi yaitu UD. Cahaya Nabil tidak terlalu membahayakan lingkungan hidup karena IKM tersebut letaknya dihutan yang jaraknya dengan tempat pemukiman 15 km. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh usaha gula merah latole yaitu :

Terhadap tanah dan hutan tidak terlalu memberikan efek negatif dari usaha yang dijalankan oleh Ibu Nurhaedah. Karena usaha yang dijalankannya berskala kecil dimana anggotanya 10 orang. letak usahanya berada ditengah-tengah pemukiman warga. Adapun sampah hasil dari pembuatan Keripik Pisang timbul dari kulit Pisang yang ingin diolah. Adapun kulit pisang ini dianggap tidak menggangu lingkungan tanah bahkan dapat sangat menguntungkan bagi tanah dan tumbuh-tumbuhan sekitar sebab kulit pisang merupakan bahan yang dapat dengan mudah terurai oleh tanah dan dapat dijadikan pupuk alami atau kompos yang dapat menyuburkan tanah dan tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar.

Terhadap udara, yakni datang dari Kayu bakar dan LPG yang dipakai dalam mengolah Keripik Pisang namun tidak terlalu menimbulkan polusi karena asap yang dihasilkan tidak terlalu banyak dan asap yang dihasilkan kayu bakar bisa langsung diserap oleh tumbuh-tumbuhan sekitar jadi kestabilan udara tetap terjaga. Tetapi ada juga mahluk hidup lain yang terganggu dengan asap tersebut

Terhadap masyarkat tidak ada sama sekali efek negatif yang mereka rasakan bahkan kadang-kadang warga juga ikut membantu dan biasanya mereka diberikan Keripik Pisang sebagai rasa terima kasih.

Terhadap pekerja tidak ada hal-hal yang membahayakan selama bekrja karena mereka menggunakan alat-alat tradisional dan mereka sudah melakukanya pekerjaan tersebut sudah bertahun-tahun.

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Aspek Hukum

Aspek hukum dari UD. Cahaya Nabil belum dapat dikatakan layak karena adanya dokumen penunjang usahanya seperti misalnya Surat dari Dinas Kesehatan, sertifikat label halal dan lain sebagainya.

2. Aspek Manajemen dan SDM

UD. Cahaya Nabil dalam pendirian usahanya sama sekali tidak menggunakan sistem manajemen usaha, semua usaha berjalan begitu saja tanpa adanya aturan, strategi yang jelas, tidak ada bentuk organisasi dan lain sebagainya. Sehingga dalam aspek Manajemen dan SDM UD. Cahaya Nabil dikatakan tidak layak karena tidak sesuai dengan kriteria aspek manajemen dan SDM yang sebenarnya.

3. Aspek Pasar dan Pemasaran

Kapasitas produksi setiap tahunnya sebesar . Kapasitas ini sudah memenuhi permintaan kebutuhan konsumen dalam satu tahun.4. Aspek keuangan

Hasil perhitungan aspek ekonomi dan financial diperoleh nilai BEP (Rp) yaitu Rp. 40.412.017 dan BEP (unit) yaitu 43.108,8 kg/thn. Perhitungan pay back period diperoleh dengan lama pengembalian pinjaman bank selama 1 tahun 9 bulan 17 hari. Sedangkan pada perhitungan internal rate of return (IRR) diperoleh tingkaat suku bunga 65,3% lebih besar dari bunga bank (MARR) 10%. Sehingga ditinjau dari aspek keuangan pendirian usaha pembuatan keripik pisang layak untuk didirikan dan dikembangkan. 5. Aspek Teknis dan Produksi

Pada produk yang akan direncanakan menggunakan bahan baku pisang sebanyak 500 kg/bulan atau 6.000 kg/tahun Mesin yang digunakan dalam pembuatan Keripik Pisang yaitu hanya menggunakan mesin penggiling.6. Aspek Lingkungan

UD. Cahaya Nabil sangat memperhatikan kondisi lingkungan usahanya dalam menganalisa mengenai dampak yang ditimbulkan jika usaha pembuatan Keripik Pisangnya berjalan. Dengan adanya kesadaran mengenai aspek lingkungan sehingga UD. Cahaya Nabil dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lain yang dapat membuat usaha miliknya layak untuk dijalankan karena dianggap tidak mencemari lingkungan bahkan memberi nilai tambah terhadap limbah yang sebagian orang menganggap tidak bernilai lagi.B. Saran

Sebagai saran sebaiknya dilakukan pembinaan serta pelatihan lebih banyak lagi untuk para pemilik IKM terutama bagi yang belum mengetahui bagaimana mendirikan usaha yang baik dan memberikan pemahaman akan pentingnya dilakukan Analisa Kelayakan Bisnis demi kemajuan dunia industri kecil dan menengah (IKM) pada khususnya dan industri-industri lainnya di Indonesia pada umumnya.DAFTAR PUSTAKAData Dinas Koperasi dan Perindustrian Kab. Pangkep

Kasmir, Jakfar. 2008. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Group : JakartaPaul A. Samuelson & william D. Nordhaus, makroekonomi, erlangga, jakarta, 1994Tri Radiyati, et. Al. Kerupuk keripik. Subang : BPTTG Puslitbang Fisika Terapan-LIPI, 1990. Hal. 15-20http://bananasrepublik.blogspot.com/2009/01/manfaat-buah-pisang.html diakses 1 September 2011http://bisnisukm.com/kriuk%E2%80%A6kriuk-keripik-kulit-pisang.html diakses 2 September 2011www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ diakses 2 September 2011www.lestarimandiri.org/id/home.../86.../203-keripik-pisang.html diakses 20 Agustus 2011keripikkeripik.com diakses 2 September 2011petanitangguh.blogspot.com/2010/03/kripik-pisang.html diakses 20 Agustus 2011

Perencanaan

Pengorganisasian

Pelaksanaan

pengawasan

Tujuan organisasi

Atau perusahan

Manajemen

Pemilik

Pekerja

1