skb sakamoto

30
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pengantar Perkembangan teknologi yang pesat sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi ini mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan yang memiliki dampak positif maupun negatif. Dengan perkembangan teknologi ini pemerintah perlu meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan cara peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan tenaga profesionalisme, tenaga pendidik, dan peningkatan mutu anak didik. Pembelajaran matematika selama ini belum berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep dan aturan-aturan matematika. Selama ini siswa cenderung menghafal konsep-konsep matematika, tanpa memahami maksud dan isinya. Dengan demikian pembelajaran matematika di sekolah merupakan masalah. Oleh karena itu, yang penting adalah bagaimana siswa memahami konsep-konsep matematika secara bulat dan utuh, sehingga jika diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal matematika siswa tidak mengalami kesulitan. Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika. Mengingat pentingnya matematika maka diperlukan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan guru yaitu dengan menawarkan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika. Salah satu cara untuk mengatasi yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran matematika dengan metode Sakamoto.

Upload: hamzah-bustomi

Post on 09-Nov-2015

257 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

SKB

TRANSCRIPT

  • BAB 1

    PENDAHULUAN

    1. Pengantar

    Perkembangan teknologi yang pesat sangat berpengaruh dalam dunia

    pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi ini mengakibatkan

    berkembangnya ilmu pengetahuan yang memiliki dampak positif maupun

    negatif. Dengan perkembangan teknologi ini pemerintah perlu meningkatkan

    pembangunan di bidang pendidikan. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan

    cara peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan tenaga profesionalisme,

    tenaga pendidik, dan peningkatan mutu anak didik.

    Pembelajaran matematika selama ini belum berhasil meningkatkan

    pemahaman siswa tentang konsep-konsep dan aturan-aturan matematika.

    Selama ini siswa cenderung menghafal konsep-konsep matematika, tanpa

    memahami maksud dan isinya. Dengan demikian pembelajaran matematika di

    sekolah merupakan masalah. Oleh karena itu, yang penting adalah bagaimana

    siswa memahami konsep-konsep matematika secara bulat dan utuh, sehingga

    jika diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal matematika siswa tidak

    mengalami kesulitan.

    Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran

    matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap

    konsep-konsep matematika. Mengingat pentingnya matematika maka

    diperlukan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan guru yaitu dengan

    menawarkan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan

    pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika. Salah satu cara untuk

    mengatasi yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran matematika

    dengan metode Sakamoto.

  • 2. Deskripsi Produk

    Sakamoto atau kursus matematika dengan metode Jepang merupakan

    bimbel matematika yang sudah cukup terkenal di Indonesia. Sakamoto ini

    membantu anak-anak sekolah dasar yang tidak menyukai matematika untuk

    menjadi suka dan membuat anak meningkatkan kemampuan berpikir logis,

    berfikir kreatif dan menyelesaikan masalah matematika dengan mudah. Metode

    Sakamoto berasal dari Jepang, ditemukan oleh DR Hideo Sakamoto tahun 1980.

    Telah berkembang dibeberapa negara seperti Jepang, Singapore, Thailand,

    Indonesia, Brunei Darusalam, Korea dan Philiphine. Bimbingan secara

    perseorangan, maksimum 6 anak per kelas. Setiap siswa bisa mengerjakan lembar

    kerja yang berbeda, sesuai dengan kemampuannya. Dalam metode penyelesaian

    soal, Sakamoto memiliki 3 metode yaitu G.R , diagram, dan penulisan angka.

  • BAB 2

    IDE BISNIS

    1. Survei Pesaing

    Untuk menjadi bahan acuan bagi kami dalam merencanakan sebuah

    bisnis bimbel, kami terlebih dahulu melakukan sebuah survei terhadap sebuah

    usaha bimbel yang cukup terkenal di kota Palembang. Survei ini kami lakukan

    di Bimbel KUMON. Dimana Bimbel Kumon ini sendiri merupakan Bimbel

    yang sudah membooming di Indonesia termasuk di Kota Palembang. Bimbel

    Kumon sendiri memiliki tempat kursus lebih dari satu yang tersebar di

    berbagai daerah di Palembang. Akan tetapi kami mengambil satu lokasi yang

    dilihat dari jarak itu berdekatan dengan bimbel yang akan kami laksanakan.

    Lokasi Pesaing

    Jln. Bangau No. 1262C RT. 18C/RW. 06 Palembang,30113

    Visi dan Misi :

    a. Visi :

    Kami berkeinginan bahwa semua manusia di semua negara dan

    wilayah di dunia akan mendapat kesempatan untuk belajar dengan

    Metode Kumon, dan bahwa setiap individu di dunia akan secara

    antusias belajar secara mandiri dan berusaha untuk mewujudkan target

    dan impiannya.

    b. Misi :

    Dengan menggali potensi setiap individu dan mengembangkan

    kemampuannya secara maksimal, kami berusaha untuk membentuk

    manusia yang berbakat dan dapat dipercaya sehingga dapat memberikan

    kontribusi kepada masyarakat global.

    Produk Jasa yang ditawarkan :

    1) Program Matematika

    Menguasai kemampuan berhitung untuk maju ke materi Matematika

    SMA.

  • 2) Program Bahasa Inggris (EE Programme)

    Mengembangkan kemampuan membaca dalam bahasa Inggris dengan

    baik dan dapat membaca secara luas.

    3) Program Bahasa Inggris (EFL Programme)

    Program EFL (English as a Foreign Language) : Mengembangkan

    kemampuan memahami bahasa Inggris yang umum dengan baik.

    Target / sasaran kursus : anak-anak usia 4 tahun keatas dan tidak menutup

    kemungkinan untuk pelajar (SD,SMP,SMA).

    Waktu Operasional (Senin Sabtu)

    Senin, selasa, kamis, jumat : Pkl 14.00 Pkl 19.00

    Rabu, Sabtu : Pkl 10.00 Pkl 17.00

    Jumlah murid : 71 orang

    Biaya kursus :

    Pendaftaran (biaya masuk awal) : Rp 350.000 / anak

    Biaya kursus per bulan : Rp 350.000 / anak

    Jumlah karyawan : 6 orang @ Rp 800.000 / bulan

    Pendapatan per bulan

    Biaya kursus 71 x @ Rp 350.000 : Rp 24.850.000

    ( - ) Gaji Karyawan 6 x @ Rp 800.000 : Rp 4.800.000

    ( - ) Biaya operasional : Rp 6.000.000

    ( - ) Sewa ruko : Rp 2.500.000 +

    Pendapatan pemilik : Rp 11.550.000

    2. Kebutuhan Pasar

    Berdasarkan hasil survei kecil kami, dapat kami simpulkan bahwa bimbingan

    belajar yang berkualitas untuk mendukung proses pembelajaran siswa yang

    materinya disesuaikan dengan materi sekolah bagi siswa dari TK hingga SMA.

    3. Ide Bisnis

    Setelah melakukan survei terhadap salah satu bimbel pesaing yang cukup

    sukses dan terkenal di Palembang, kami merumuskan untuk membuat bimbel

    Sakamoto dengan perincian ide bisnis sebagai berikut :

  • Visi dan Misi :

    i. Visi : Menjadi lembaga bimbingan belajar yang unggul dalam

    Berfikir dan Berhitung.

    ii. Misi : Membantu siswa untuk memahami dan meningkatkan

    Logika Berfikir, Kreatifitas, dan Daya Analisa dalam Matematika.

    Lokasi : Jl. Mayor Ruslan No. 175B (biaya sewa Rp 24.000.000/tahun)

    Motto : Everyone is Number ONE!!

    Target pasar : siswa/i SD Indriasana, SD Adabbya, SD Agatha, SDN 58,

    SDN Trisula, SD IBA dan semua SD di Palembang dan anak TK yang

    sudah bisa baca tulis.

    Produk jasa yang ditawarkan :

    Bimbingan belajar pelajaran matematika bagi siswa/i SD dan/atau TK

    dengan syarat sudah bisa baca tulis.

    Jam Operasional

    Senin Sabtu Pukul 07.30 12.00

    Pukul 13.00 17.30

    Tenaga Pengajar : Seluruh anggota kelompok (3 orang)

    Syarat tenaga pengajar :

    i. Persyaratan Pengalaman: Min 1 tahun mengajar (FRESH

    GRADUATED WELCOME)

    ii. Keahlian:

    - Menguasai pelajaran matematika TK dan SD (pecahan, perkalian,

    pembagian, penambahan, pengurangan, soal cerita)

    - Komunikatif

    iii. Kualifikasi:

    - Usia 20 thn 35 thn

    - Min D3 (semua jurusan)

    (Lebih disukai lulusan jurusan kejuruan / pendidikan)

    - Menyukai anak-anak dan dunia pendidikan

    - Jujur dan bertanggung jawab

  • - Akan diberikan training / pelatihan menjadi guru matematika

    dengan sertifikasi dari SAKAMOTO Indonesia

    - Bersedia mengikuti training / pelatihan / test guru secara berkala

    iv Tanggung Jawab Pekerjaan:

    - Mengajar materi pelajaran matematika Sakamoto kepada anak SD

    - Memeriksa hasil pekerjaan dan ulangan para murid

    - Memberikan bimbingan, perhatian dan mengevaluasi kepada hasil

    ulangan matematika para murid di sekolah

    - Secara regular memantau peningkatan anak didik

    - Menjalin hubungan dan komunikasi dua arah dengan orang tua

    murid

    Fasilitas:

    Ruang belajar Full AC, modul pelajaran (modul sesuai dengan tingkatan

    kelas atau sesuai dengan standar kemampuan siswa), mendapatkan media

    (peralatan) belajar langsung misalnya berupa alat-alat peraga yang

    membantu proses belajar mengajar (seperti jam, miniatur-miniatur bangun

    ruang,dsb).

    Keunggulan :

    1. Metode Sakamoto adalah program yang efektif, mengajarkan siswa

    problem solving, logical thinking, dan creative thinking melalui soal

    cerita.

    2. Mempunyai 3 langkah utama yang bermanfaat untuk:

    Memberikan cara yang mudah dan sistematis

    Mengatasi problem siswa yang merasa sulit dan tidak senang dengan

    matematika disebabkan banyaknya cara yang harus diingat untuk

    menyelesaikan soal

    Pembinaan kemampuan siswa dalam pemahaman soal (be able to

    understand) lebih dari kemampuan menjawab soal (able to answer)

    3. Free map (binder untuk hasil belajar tiap pertemuan) + buku modul (sesuai

    dengan tingkatan kelas) + baju seragam + tas Sakamoto

  • 4. Dengan Metode Sakamoto yang sederhana dan mudah dimengerti, namun

    cepat dan akurat dalam memecahkan soal dengan pemikiran Logis-

    Analitis, akan membuat siswa tidak hanya bisa, melainkan lebih dari itu,

    siswa menjadi suka dan senang matematika.

    Jadwal belajar : 2x seminggu

    Biaya-biaya

    Biaya Pendaftaran : Rp. 200.000,- (termasuk binder, baju, dan tas)

    Biaya kursus : Rp. 250.000,- per bulan (8x pertemuan)

  • BAB 3

    ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

    1. Lingkungan Pemasaran

    Lingkungan pemasaran dari bimbel kami sendiri yaitu di daerah Mayor

    Ruslan (daerah Bangau). Mengapa kami memilih lokasi tersebut ? Pertama

    dikarenakan lokasi yang kami pilih cukup strategis karena berada di dekat

    dengan target pasar kami, yaitu SD Indriasana, SD Adabbya, SD Agatha,

    SDN 58, SDN Trisula, SD IBA. Kedua, jika kami mengkaji lebih dalam

    lokasi tersebut berada cukup dekat dengan pesaing yaitu Bimbel Kumon,

    kemungkinan kami untuk dapat menarik konsumen dari bimbel tersebut

    cukup besar. Selain lokasi sekitar, Bimbel Sakamoto merupakan bimbel yang

    sudah terkenal (membooming) secara nasional maupun internasional, hanya

    saja di Kota Palembang Bimbel Sakamoto tersebut belum ada. Analisis

    lingkungan makro Bimbel Sakamoto sebagai berikut.

    Lingkungan demografi. Bimbel Sakamoto dapat menambah jumlah

    siswa dikarenakan lokasinya yang strategis dan akses jalan yang mudah

    dijangkau.

    Lingkungan ekonomi. Bimbel Sakamoto menerapkan harga yang bisa

    dijangkau dari kelas menengah keatas (akan tetapi tidak menutup

    kemungkinan kelas ekonomi kebawah).

    Lingkungan sosial-budaya. Bimbel Sakamoto lebih merangkul atau

    menjadikan kelas menengah atas hingga bawah sebagai target pasarnya.

    2. Perilaku Konsumen

    Dengan memberikan kualitas yang baik, maka akan banyak orang yang

    memilih bimbel kami. Perilaku dari konsumen biasanya memilih atau

    mencari tahu dulu tentang bimbel yang ada, kemudian baru membuat

    keputusan apakah bimbel tersebut sesuai dari keinginan mereka. Biasanya

    kebanyakan dari orang tua menginginkan bimbel yang memiliki kualitas yang

  • baik dan membuat anak mereka pintar. Selain itu, sebagian besar orang tua

    akan memberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang penuh kepada

    tentor (bimbel) dengan segala yang bersangkutan dengan pelajaran ataupun

    hasil belajar anak di sekolah. Sehingga membuat orang tua tidak mau

    mengajarkan ulang kepada anaknya dirumah.

    3. Analisa Pesaing

    1. Identifikasi Pesaing

    Nama : Bimbel Kumon

    Lokasi : Jln. Bangau No. 1262C RT. 18C/RW. 06 Palembang,30113

    Visi dan Misi :

    Visi :

    Kami berkeinginan bahwa semua manusia di semua negara dan

    wilayah di dunia akan mendapat kesempatan untuk belajar dengan Metode

    Kumon, dan bahwa setiap individu di dunia akan secara antusias belajar

    secara mandiri dan berusaha untuk mewujudkan target dan impiannya.

    Misi :

    Dengan menggali potensi setiap individu dan mengembangkan

    kemampuannya secara maksimal, kami berusaha untuk membentuk

    manusia yang berbakat dan dapat dipercaya sehingga dapat memberikan

    kontribusi kepada masyarakat global.

    2. Strategi Pesaing

    Strategi yang digunakan oleh pesaing adalah bimbel Kumon ini sudah

    menyebar di Kota Palembang dan bahkan nasional, jadi dapat dikatakan

    bahwa bimbel ini dapat dengan mudah menarik masyarakat untuk

    bergabung dengan fasilitas, kualitas yang sudah tersebar dan di percaya

    oleh masyarakat. Bimbel Kumon yang tersebar di Kota Palembang, antara

    lain :

    - Kumon Abi Hasan - Kenten

    Jl Sinar Raga No 1632A Kenten

  • - Kumon BLPT 70 Basuki Rahmat

    Jl. BLPT No. 70 Basuki Rahmat

    - Kumon Ilir Barat Permai

    Komp. Ilir Barat Permai Blok A No. 10-11 Komp. Ramayana,

    seberang KFC

    - Kumon Diponegoro 24

    Jl. Diponegoro No. 24 Talang Semut

    - Kumon Jend. A. Yani 365F

    Jln. Jend. A. Yani No. 365F Ruko 365F Tangga Takat, Plaju

    - Kumon Mayor Ruslan 923

    Jln. Mayor Ruslan No. 923

    - Kumon Bangau

    Jln. Bangau No. 1262C RT. 18C/RW. 06 Palembang,30113

    - Kumon Menumbing 467E

    Jln. Menumbing No. 467E Lapangan Hatta

    - Kumon Jend. Sudirman 2841

    Komp. Ruko HSP Jln. Jend. Sudirman No. 2841

    - Kumon Alamsyah Ratu Golden Hill

    Jln. Alamsyah Ratu Prawiranegara komp. Ruko Golden Hill No. 7

    Bukit Lama Ilir Barat

    - Kumon Inspektur Marzuki 316A

    Jln. Inspektur Marzuki No. 316A RT 01/ RW 02 Kel Siring Agung

    Pakjo

    3. Tujuan Pesaing

    Bimbel Kumon memiliki tujuan bisnis oriented, dimana pemilik dari

    bimbel kumon ini menjadikan bimbel ini sebagai sumber pendapatannya.

    4. Kekuatan dan Kelemahan Pesaing

    Kekuatan Pesaing :

    a. Sesuai dengan kemampuan karena sebelum anak belajar ada tes

    penempatan sehingga anak tidak merasa tersiksa.

  • b. Bahan pelajaran tersusun atas langkah-langkah kecil sehingga anak

    bisa memperoleh kemampuan dasar yang kuat.

    c. Anak mengerjakan soal secara mandiri bertahap dari tingkat yang

    mudah sampai tingkat yang lebih sulit bila mengalami kesulitan

    bisa melihat buku penyelesaian sehingga pembelajaran akan lebih

    bermakna.

    d. Kumon mengajak anak disiplin

    Kelemahan Pesaing :

    a. Tidak semua siswa dalam satu kelas memiliki kemampuan yang

    sama.

    b. Anak belajar secara perorangan sehingga dimungkinkan tumbuh

    rasa individualisme.

    c. Kedisiplinan kumon kadang membuat anak-anak menjadi tidak

    kreatif.

    5. Pola Reaksi Pesaing

    Dalam menghadapi pesaing atau permasalahan yang terjadi kepada Bimbel

    Kumon, respon yang diberikan oleh pemilik adalah berusaha

    menyelesaikan masalah yang ada secepat mungkin dan berusaha untuk

    berinovasi agar bimbelnya diminati masyarakat.

    4. Analisis SWOT Ide Bisnis

    Faktor kekuatan (strength)

    Bimbel Sakamoto adalah sebuah bimbel yang menawarkan matematika

    metode Jepang. Maksudnya adalah, metode yang efektif yang

    mengajarkan siswa untuk memahami dan meningkatkan logika berfikir,

    kreatifitas, dan daya analisa dalam matematika. Metode ini juga

    mengatasi problem siswa yang merasa sulit dan tidak senang dengan

    matematika dengan cara yang mudah dan sistematis serta memberikan

    pembinaan kemampuan siswa dalam pemahaman soal lebih dari

    kemampuan menjawab soal.

  • Faktor Kelemahan (Weakness)

    Dilihat dari segi biaya, Bimbel Sakamoto yang menawarkan satu

    produk memiliki biaya yang hampir sama dengan bimbel pesaing

    yang menawarkan lebih dari satu produk.

    Diperkirakan, pada awalnya tentu akan mengalami kesulitan dalam

    menarik masyarakat (orang tua) untuk percaya dan mau

    mendaftarkan anaknya di bimbel ini, terlebih metode Sakamoto

    merupakan metode yang masih baru khususnya di kota Palembang.

    Faktor Kesempatan (Opportunities)

    Untuk sekarang ini, belum ada bimbingan belajar lain yang

    menggunakan metode Sakamoto di Palembang. Selain itu, peluang untuk

    memasuki pasar juga terbuka lebar karena tingkat kesulitan dalam bisnis

    ini juga tergolong rendah.

    Faktor Ancaman (Threaths)

    Sejalan dengan potensi bisnis bimbel, kompetitor yang terjun dalam

    bidang ini juga cukup banyak sehingga membuat para kompetitor

    bersaing untuk membuat keunggulan di bimbelnya masing-masing.

    Adanya rencana perubahan kurikulum pendidikan akan

    mengakibatkan perubahan materi yang akan di ajarkan (bimbel harus

    menyesuaikan materi).

    5. Aspek Segmentasi, Target, dan Posisi

    a. Segmentasi

    Yang menjadi segmentasi dari Bimbel Sakamoto adalah seluruh lapisan

    masyarakat, akan tetapi lebih banyak lapisan menengah ke atas. Karena

    bimbel ini termasuk bimbel yang memiliki tarif cukup tinggi.

    b. Target

    Yang menjadi target dari Bimbel Sakamoto adalah para siswa/i SD

    Indriasana, SD Adabbya, SD Indriasana, SD Agatha, SIS (Singapore

  • International School), SDN 58, SDN Trisula, SD IBA, dan semua SD di

    Palembang dan anak TK yang sudah bisa baca tulis.

    c. Posisi

    Bimbel Sakamoto memposisikan diri untuk menciptakan image, dan citra

    bimbel di benak masyarakat (orang tua dan siswa) sebagai bimbel yang

    nyaman, berkualitas dengan suasana dan interior yang unik.

    6. Proyeksi Permintaan

    Berikut data rata-rata murid BIMBEL KUMON per 3 bulanan dimulai dari

    Januari 2014 sampai dengan Maret 2015 :

    Tahun Triwulan ke-

    Rata- rata

    jumlah murid

    per 3 bulanan (Y)

    (X) (X.Y) (X)2

    2014

    1 104 -2 -208 4

    2 132 -1 -132 1

    3 165 0 0 0

    4 201 1 201 1

    2015 1 236 2 472 4

    TOTAL ( ) 838 - 333 10

    Untuk mengetahui peramalan rata-rata jumlah murid BIMBEL KUMON pada

    kuartal ke-2 tahun 2014, kita tinggal memasukkan data-data yang ada ke

    dalam persamaan garis linier analisis time series , yaitu :

    y = a + bx , tetapi sebelumnya perlu dicari nilai konstanta (a) dan

    parameter (b) terlebih dahulu dengan menggunakan rumus ;

    a =

    ; dan b =

    2

    Maka nilai a dan b berdasarkan data diatas adalah sebagai berikut :

    a = 838

    5 = 167,6 ; dan b =

    333

    10 = 33,3

    Dengan menggunakan persamaan y = a + bx, dapat diramalkan rata-rata

    jumlah murid BIMBEL KUMON pada kuartal ke-2 tahun 2014 adalah : y

    = 167,6 + 33,3 (untuk kuartal ke-2 tahun 2014 nilai x adalah 3), sehingga :

  • y = 167,6 + 33,3 (3) artinya rata- rata jumlah murid BIMBEL KUMON

    pada kuartal ke-2 tahun 2014 diperkirakan adalah sebesar 267,5 atau 268

    murid.

    Dari peramalan tersebut, Bimbel Sakamoto mentargetkan untuk menyerap

    sebesar 15% dari 268 murid tersebut, yakni sekitar 40 murid, kami hanya

    menargetkan sebesar 15% dikarenakan oleh pertimbangan seperti karena

    Bimbel Sakamoto ini baru dibuka, sehingga menurut perkiraan kami

    tidaklah mungkin murid yang mendaftar langsung banyak. Jika setelah

    beberapa bulan perkembangan pertambahan murid bimbel kami semakin

    meningkat, penargetan yang awalnya hanya 15% dari pesaing, akan kami

    naikkan lagi menjadi 25% atau bahkan lebih tinggi.

  • BAB 4

    ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

    Bimbel Sakamoto ini bergerak dibidang pendidikan. Sakamoto merupakan

    bimbel yang sudah tersebar secara nasional maupun Internasional. Jadi, bimbel

    Sakamoto yang akan kami buat ini, bekerja sama dengan Sakamoto Indonesia

    (pusat). Dalam kegiatan bimbel ini, coach menggunakan modul (buku) untuk tiap

    tingkatan yang diberikan kepada siswa. Sistem atau metode yang digunakan

    dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam bimbel tersebut adalah dengan

    menggunakan metode G.R (Grasp the Relation), diagram, dan penulisan angka.

    Urutan proses atau metode tersebut menggambarkan proses berfikir secara

    sistematis, melihat secara keseluruhan, menyerap permasalahan, dan mencari

    pemecahan melalui logika.

    Teknologi yang digunakan dalam kegiatan bimbel ini masih sederhana,

    hanya dengan menggunakan spidol, papan tulis, pena, dan alat peraga yang

    disediakan dari bimbel (penggaris, jam, bangun ruang Sakamoto). Dengan seiring

    jalannya waktu, kami akan menggunakan teknologi yang lebih canggih, seperti

    menggunakan media LCD proyektor.

  • BAB 5

    ASPEK SOSIAL

    Bimbel Sakamoto yang akan beralamat di Jl. Mayor Ruslan No. 175B

    memberikan jasa di bidang pendidikan untuk anak-anak sekolah dasar. Dengan

    demikian, dengan adanya bimbel ini, pemahaman dan/atau pengetahuan anak

    mengenai matematika diharapkan dapat bertambah sehingga secara langsung dan

    tidak langsung bimbel ini dapat ikut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan

    bangsa. Hal ini berarti lembaga ini akan ikut meningkatkan kualitas sumber daya

    manusia.

  • BAB 6

    ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

    1. ANALISIS JABATAN

    Uraian pekerjaan:

    1. Identitas pekerjaan

    Bagian administrasi

    Tenaga pengajar

    2. Uraian fungsi dan tugas

    Bagian administrasi : mengurus administrasi bimbel mulai dari

    pendaftaran murid, pembayaran uang les, menyusun jadwal bimbel,

    memperhatikan barang-barang atau keperluan apa yang sudah habis

    atau yang dibutuhkan baik untuk office boy dan bagian keamanan,

    dan tenaga pengajar.

    Tenaga pengajar (coach) : bertugas untuk melatih, membantu,

    mendidik siswanya untuk memahami materi ataupun pelajaran

    khususnya matematika, sehingga siswa lebih mudah dan secara tepat,

    untuk dapat mengerjakan soal matematika di sekolah.

    3. Wewenang dan tanggung jawab

    Bagian administrasi : memiliki wewenang mengurus semua proses

    administrasi dari pendaftaran sampai akhir; bertanggung jawab

    terhadap data-data murid yang mendaftar, absensi murid, absensi

    tenaga pengajar, dan pemeriksaan tentang pembayaran uang les dari

    murid, dan bertanggung jawab untuk memberikan laporan mengenai

    bimbel ini kepada Sakamoto Indonesia setiap bulan.

    Tenaga pengajar : Mengajar materi pelajaran matematika Sakamoto

    kepada anak SD, memeriksa hasil pekerjaan dan ulangan para murid,

    memberikan bimbingan, perhatian dan mengevaluasi kepada hasil

    ulangan matematika para murid di sekolah, secara regular memantau

  • peningkatan anak didik, menjalin hubungan dan komunikasi dua arah

    dengan orang tua murid.

    .

    4. Hubungan kerja

    Semua pekerja memiliki hubungan kerja dengan semua pekerja di tempat

    bimbel, baik itu bagian administrasi dan tenaga pengajar. Hubungan kerja

    bagian administrasi dan tenaga pengajar yaitu mengetahui kapan saja

    ruangan kelas di pakai setiap harinya mulai pukul berapa dan selesai pukul

    berapa, apa saja yang diperlukan oleh tenaga pengajar misalnya absensi

    murid les, spidol, dan tinta.

    5. Bahan, alat, dan mesin yang digunakan

    Bagian administrasi : memerlukan komputer, printer, tinta, spidol,

    kertas-kertas, alat tulis, cap, map, meja registrasi, kursi, kipas angin

    untuk di tempat registrasi, dan AC untuk di ruangan kelas tempat

    belajar.

    Tenaga pengajar : memerlukan buku, modul-modul materi, spidol,

    tinta, penghapus white board, dan absensi, meja, kursi, pena, cap.

    Spesifikasi jabatan :

    Bagian administrasi :

    1. Persyaratan pendidikan : Minimal pendidikan SMA

    2. Persyaratan pengalaman :Memiliki pengalaman bekerja

    sebagai administrasi

    3. Persyaratan khusus :Memiliki kemampuan dalam

    penggunaan teknologi, seperti komputer dan printer.

    4. Jujur, teliti, dan bertanggung jawab

    5. Mampu bekerja di bawah tekanan

    Tenaga pengajar :

    Persyaratan Pengalaman: Min 1 tahun mengajar (FRESH

    GRADUATED WELCOME)

    Keahlian:

  • - Menguasai pelajaran matematika TK dan SD (pecahan, perkalian,

    pembagian, penambahan, pengurangan, soal cerita)

    - Komunikatif

    Kualifikasi:

    - Usia 20 thn 35 thn

    - Min D3 (semua jurusan)

    (Lebih disukai lulusan jurusan kejuruan / pendidikan)

    - Menyukai anak-anak dan dunia pendidikan

    - Jujur dan bertanggung jawab

    - Akan diberikan training / pelatihan menjadi guru matematika

    dengan sertifikasi dari SAKAMOTO Indonesia

    - Bersedia mengikuti training / pelatihan / test guru secara berkala

    2. PERENCANAAN SDM

    Jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam bimbel kami berkisar 3

    orang. Untuk bagian administrasi nya 1 orang, sebagai tenaga pengajar 2

    orang. Tenaga kerja yang kami butuhkan baru sedikit mengingatkan bimbel

    kami yang masih baru, sehingga kami belum membutuhkan cleaning service.

    Untuk mengatasi masalah kebersihan tempat bimbel, kami bertiga berbagi

    tugas piket.

    3. PROCUREMENT, REKUTMEN, SELEKSI, PENEMPATAN &

    ORIENTASI

    1. Procurement (Pengadaan Tenaga Kerja)

    Pengadaan tenaga kerja merupakan suatu upaya untuk memperoleh

    jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan

    bimbel dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Bimbel ini

    sementara menggunakan tenaga kerja yang berasal dari kami sendiri

    sebagai pendiri bimbel, tapi tidak menutup kemungkinan kedepannya

    kami mulai mencari pekerja baru.

  • Rekutment

    Dalam staff pengajar kami merekut beberapa sesuai kebutuhan,

    karena sementara kami sendiri yang akan menjadi pekerja di

    bimbel ini. Setelah dirasa perlu kami akan membuka lowongan

    untuk merekrut tenaga office boy dan bagian keamanan,

    administrasi, dan tenaga pengajar.

    Sumber tenaga kerja :

    Ketika nanti kedepannya bimbel kami membutuhkan tenaga

    pengajar yang lebih banyak, kemungkinan kami merekrutnya dari

    teman-teman kampus kami yang berminat tapi tidak menutup

    kemungkinan kami akan membuka pengumuman lowongan yang

    di tempel di bimbel ataupun media cetak. Office boy dan bagian

    keamanan dan bagian adminitrasi juga kami akan membuka

    lowongan kerja dengan menempel di bimbel ataupun media cetak.

    Seleksi

    Dalam proses seleksi, masing-masing kami menempatkan sesuai

    kemampuan.

    Dalam staff pengajar : dua orang dari anggota kelompok akan

    mengikuti training atau pelatihan coach di Sakamoto Indonesia

    (pusat), setelah mendapatkan sertifikat dari pusat, dua orang

    tersebut dapat memulai mengajar di Sakamoto yang akan baru

    dibuka di Palembang.

    Dalam staff administrasi : satu orang dari anggota kelompok

    juga akan mengikuti training administrasi Sakamoto di

    Sakamoto Indonesia, dan setelah mendapatkan sertifikat

    administrasi, satu orang tersebut dapat mulai bertugas untuk

    melakukan pekerjaannya.

    Dalam sementara waktu, karena usaha ini baru di buka, maka kami

    akan menjadikan anggota kelompok yang sebagai pemilik juga

    sebagai pegawai dalam usaha tersebut (pengajar dan administrasi).

  • Akan tetapi, dengan seiring berjalannya waktu, kami mempunyai

    rencana untuk merekrut sekitar 4 orang lagi, yaitu 2 orang pengajar,

    1 orang administrasi, dan 1 orang cleaning service.

    Penempatan

    Setelah melakukan training atau pelatihan, maka kami akan

    bertugas sesuai dengan bidang masing-masing (pengajar, atau

    administrasi).

    Orientasi

    Dalam orientasi ini, kami membagi tugas di setiap kelas apa yang

    harus dikerjakan di setiap kelas itu, bagaimana proses mengajar di

    kelas tersebut, dan tanggung jawab dalam setiap siswa.

    4. Pelatihan dan Pengembangan

    Berikut jenis-jenis pelatihan yang bimbel kami selenggarakan di bimbel

    kami demi mendapatkan tenaga kerja yang baik dan tepat dalam melakukan

    tugasnya :

    a. Pelatihan Keahlian.

    Pada pelatihan keahlian, bimbel kami menekankan pada keahlian dari

    masing-masing tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Misalnya

    dari tenaga kerja yang berprofesi sebagai staf pengajar. Bimbel kami

    akan memberikan pelatihan secara khusus dengan pelatihan yang

    diberikan langsung oleh Sakamoto Indonesia. Jadi, pengajar dalam

    bimbel Sakamoto ini akan terarah dan sesuai dengan metode Sakamoto

    yang ada di pusat.

    b. Pelatihan Ulang.

    Dalam pelatihan ulang ini, kami berupaya memberikan kepada para

    karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi

    tuntutan kerja yang berubah-ubah. Pelatihan ulang ini juga akan di

    lakukan di Sakamoto Indonesia (pusat) guna untuk lebih

    mengembangkan ilmu dan mengasah lebih lagi tentang matematika

    Sakamoto.

  • c. Pelatihan Lintas Fungsional.

    Dalam pelatihan ini, staf pengajar dalam bimbel kami diharapkan

    mampu untuk melakukan tugas yang biasanya dilakukan oleh staf

    bagian administrasi. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila

    suatu saat staf bagian administrasi berhalangan untuk masuk, sehingga

    staf pengajar yang ngangggur (dalam arti ada jam kosong dalam

    mengajar) dapat menggantikan sementara staf administrasi yang

    berhalangan hadir. Sehingga semua proses dapat berjalan dengan

    lancar dan diharapkan semua tenaga kerja yang ada di bimbel tersebut

    dapat saling bahu membahu dalam mencapai suatu tujuan bersama.

    5. Penilaian Prestasi Kerja

    Penilaian yang dilakukan dalam bimbel Sakamoto berkaitan dengan

    pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran.

    1. Daftar Hadir

    Kami membuat daftar hadir ini agar bisa diketahui dalam sebulan,

    ketidakhadiran dan kehadiran para staff .

    2. Kami melakukan penilaian dengan mewajibkan para siswa untuk

    memfotokopi raport dan diserahkan kepada kami, sehingga kami dapat

    melihat dari hasil raport itu apakah nilai para siswa meningkat, stabil

    atau menurun. Dengan melihat raport ini kami bisa mengevaluasi hasil

    kinerja para staff pengajar apakah ada kekurangan atau kelebihan.

    3. Kinerja pengajar. Kinerja pengajar dapat dijadikan penilaian prestasi

    kerja dengan melihat kinerja sehari-hari dari pengajar itu. Maksudnya

    keseharian atau kedekatan pengajar dengan anak-anak peserta didik.

    6. Kompensasi

    Bagi pengajar dan karyawan di Bimbel Sakamoto yang produktivitasnya

    baik serta mampu bekerja secara professional dan akan mendapat 2

    macam bentuk penghargaan / imbalan :

  • a. Kompensasi Finansial

    Berupa kenaikan gaji sebesar 25% dari Gaji Pokok. Imbalan ini

    diberikan setiap 6 bulan dengan melihat perkembangan tingkat

    produktivitas dari tenaga pengajar/ karyawan itu sendiri. Bonus

    sebesar Rp 75.000,- jika anak didiknya mendapat ranking 1 atau

    nilai matematika siswa diatas 90 pada saat pengambilan rapot

    semesteran.

    b. Kompensasi non Finansial

    Berupa pujian dan peluang akan kenaikan gaji.

    7. Pemutusan Hubungan Kerja

    Pemutusan hubungan kerja bisa disebabkan oleh berbagai alasan

    atau sebab alamiah seperti tibanya masa kontrak habis, permintaan

    pengunduran diri karena alasan pribadi, dan pemecatan karena melakukan

    kesalahan. Akan tetapi berhubungan dengan bimbel Sakamoto kami telah

    membuat aturan atau kontrak pada setiap karyawan, maka apabila ada staff

    yang ingin mengundurkan diri, maka staff akan atua harus membayar

    denda sebesar Rp 25.000.000,-. Kami akan melakukan pemutusan

    hubungan kerja apabila karyawan atau staff pengajar melakukan kesalahan

    yang fatal. Misalnya staff pengajar melakukan tindakan kekerasan secara

    berlebihan maka dari pihak bimbel Sakamoto memberikan peringatan

    terlebih dahulu, apabila kesalahan dilakukan secara berulang akan di

    berhentikan.

  • BAB 7

    ASPEK YURIDIS

    Lembaga yang akan beroperasi di daerah Mayor Ruslan (Bangau) ini berbentuk

    Perusahaan Perseorangan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan

    perseorangan ini antara lain surat izin tempat usaha dari PemDa setempat,dalam

    hal ini adalah izin dari Walikota Palembang selaku Kepala Pemerintahan.

    Untuk memperoleh surat izin usaha dari Pemda tersebut, Bimbel Sakamoto harus

    mengajukan permohonan tertulis kepada PemDa dengan dilengkapi;

    Surat rekomendari dari RT/RW setempat,

    Surat rekomendari dari kantor kelurahan,

    Surat rekomendasi dari kecamatan,

    Surat tanda pengenal diri

  • BAB 8

    ASPEK FINANSIAL

    1. Sumber Modal

    Bimbel Sakamoto mendapatkan modal untuk memulai usahanya dengan cara

    kolektif dari setiap anggota kelompok yang seluruhnya dianggap sebagai

    penanam modal dan bertanggung jawab atas kinerja Bimbel Sakamoto itu

    sendiri. Dana yang dikumpulkan dari setiap anggota kelompok sebesar Rp

    22.000.000 per orang. Dengan rincian penggunaan modal :

    a. Biaya Investasi

    Sewa Ruangan (Ruko lantai 2 lt ) 1 tahun =Rp 24.000.000

    Pendingin Ruangan (5 x @ Rp 3.000.000) = Rp 15.000.000

    Laptop + Printer = Rp 4.000.000

    Meja + Kursi = Rp 8.000.000

    Papan Tulis ( 4 x @ Rp 450.000) = Rp 1.800.000

    Biaya instalasi listrik = Rp 1.000.000

    Biaya instalasi + perangkat telfon = Rp 500.000 +

    Total Biaya investasi Rp 54.300.000

    b. Biaya Start-Up

    Brosur = Rp 700.000

    Spanduk dan Papan nama = Rp 1.000.000

    Grand Opening = Rp 1.000.000

    Biaya Studi Kelayakan Bisnis = Rp 1.000.000

    Biaya Perizinan (SIUP, SITU, dan

    Pendaftaran Merk ) = Rp 2.000.000 +

    Total Biaya Start-Up Rp 5.700.000

    c. Biaya Modal Kerja

    Biaya Gaji Administrasi = Rp 900.000

  • Biaya Gaji Tentor ( 2 x @ Rp 950.000 ) = Rp 1.900.000

    Biaya Operasional = Rp 1.700.000 +

    Total Biaya Modal Kerja Rp 4.500.000

    2. Proyeksi Arus Kas

    a. Arus Kas Masuk

    Biaya pendaftaran ( 68 x @ Rp 100.000) = Rp 6.800.000

    Biaya Les ( 68 x @ Rp 250.000 ) = Rp 17.000.000+

    Total Arus Kas Masuk Rp 23.800.000

    b. Arus Kas Keluar (Biaya Modal Kerja)

    Biaya bimbel ke pusat (68 x 60.000 ) = Rp 4.080.000

    Biaya tas, seragam, dan binder (68x 100.000)= Rp 10.200.000

    Biaya Gaji Administrasi = Rp 900.000

    Biaya Gaji Tentor ( 2 x @ Rp 950.000 ) = Rp 1.900.000

    Biaya Operasional = Rp 1.700.000 +

    Total Arus Kas Keluar Rp 18.780.000

    Arus Kas Bersih = Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar

    = Rp 23.800.000 Rp 18.780.000

    = Rp 5.020.000

    3. Analisis Kelayakan Bisnis

    a. Payback Period

    Payback Period = Nilai Investasi x 1 bulan

    Kas Masuk Bersih

    = Rp 66.000.000 x 1 bulan

    Rp 5.020.000

  • = 13,15 bulan ~ 1 tahun 1 bulan 4 hari.

    b. Net Present Value

    Tingkat bunga pinjaman = 12% p.a atau 1 % per bulan

    Periode

    Arus Kas Masuk Bersih

    Bulan ke-1 Rp 5.020.000

    Bulan ke-2 Rp 5.020.000

    Bulan ke-3 Rp 5.020.000

    Bulan ke-4 Rp 5.020.000

    Bulan ke-5 Rp 5.020.000

    Bulan ke-6 Rp 5.020.000

    Bulan ke-7 Rp 5.020.000

    Bulan ke-8 Rp 5.020.000

    Bulan ke-9 Rp 5.020.000

    Bulan ke-10 Rp 5.020.000

    Bulan ke-11 Rp 5.020.000

    Bulan ke-12 Rp 5.020.000

    Bulan ke-13 Rp 5.020.000

    Jumlah nilai tunai kas masuk bersih selama

    13 bulan

    Rp 65.260.000

    Selisih (-) = Rp 66.000.000 Rp 65.260.000 = Rp 740.000,-

    Menurut metode NPV, jika dinilai dalam kurun waktu 13 bulan bisnis ini

    dikatakan layak.

    c. IRR

    Dengan tingkat bunga 1% per bulan, nilai NPV (-) adalah sebesar Rp

    65.260.000

    Dengan tingkat bunga 0.5 % per bulan, nilai NPV (+) adalah sebesar Rp

    66.883.088

  • 66.883.088 0

    66.883.088 (65.260.000)=

    0.5 %

    0.5 % 1%

    66.883.088

    132.143.088=

    0.5 %

    0.5 %

    334.415 = 660.715 132.143.088

    132.143.088 = 995.130

    = . %

    Menurut metode IRR, dinilai dalam kurun waktu 13 bulan bisnis ini

    dikatakan layak.

    d. Profitability Index (PI)

    PI = PV kas masuk

    PV kas keluar

    = 23.800.000

    18.780.000

    = 1,27

    Menurut metode PI, bisnis ini menguntungkan.

  • BAB 9

    KESIMPULAN

    Jika dilihat dari Aspek Ide Bisnis, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Sosial,

    Aspek Yuridis, Aspek Teknik dan Teknologi, Aspek Manajemen dan Sumber

    Daya Manusia, serta Aspek Finansial Bimbel Sakamoto sudah layak untuk

    didirikan karena sudah memenuhi kriteria studi kelayakan bisnis. Seperti yang

    kita ketahui bimbel sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap pelajar, selain itu

    lokasi bimbel Sakamoto berada didaerah strategis yang lingkungannya berdekatan

    dengan sekolah-sekolah. Untuk sumber daya manusianya, bimbel Sakamoto sudah

    memenuhi, karena tenaga kerja tentor melakukan pelatihan atau training khusus

    Sakamoto dulu ke Sakamoto Indonesia. Sehingga hanya memerlukan tenaga kerja

    di bidang administrasi. Jika dilihat dari aspek yuridis, bimbel Sakamoto bisa

    dikatakan layak dari segi kriteria studi kelayakan bisnis. Karena bimbel Sakamoto

    sudah mempunyai izin usaha berupa SIUP dan SITU. Dan sudah sesuai dengan

    hukum yang berlaku. Sedangkan dilihat dari aspek keuangan Bimbel Sakamoto

    layak didirikan, karena berdasarkan 3 metode perhitungan, keuangan Bimbel

    Sakamoto memiliki prospek yang sangat baik. Seperti yang dapat dilihat dari

    Payback Periodnya yaitu 13 bulan. Rencananya, kami akan membuka Bimbel

    Sakamoto ini setelah anggota kami menyelesaikan bangku kuliah yaitu

    pertengahan tahun 2015.

  • TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS

    Bimbel Sakamoto Mathematics

    Penyusun :

    Martha Desta (11.1.022)

    Yudha Wisnu S (11.1.413)

    Leni Johan (11.1.506)

    PA 603

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI

    PALEMBANG

    2013