skabies.pptx

59
SURVEI PENYAKIT SKABIES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDIRI DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM/PUSKESMAS KEDIRI 2014

Upload: wawan-eko-wahyudi

Post on 28-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SURVEI PENYAKIT SKABIES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDIRI

SURVEI PENYAKIT SKABIES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDIRI

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYABAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM/PUSKESMAS KEDIRI2014

PENDAHULUANLATAR BELAKANG Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusiaAda banyak jenis penyakit kulit yang bisa ditemukan dan bisa disebabkan oleh berbagai organisme baik itu virus, jamur, parasit, dan berbagai jenis alergi yang bisa menyebabkan kelainan pada kulitSalah satu penyakit kulit yang banyak terdapat dimasyarakat adalah skabies yang merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi parasitBanyak faktor yang berperan dalam terjadinya skabies. Faktor predisposisi yang umum adalah seperti kepadatan penduduk, imigrasi, kebersihan yang buruk, status gizi buruk, tunawisma, demensia, dan kontak seksual

Skabies menjadi permasalahan hingga saat ini selalu masuk dalam 10 penyakit terbanyak pada hampir seluruh Puskesmas di IndonesiaPenelitian di kota miskin di Bangladesh menunjukkan bahwa semua anak usia kecil dari 6 tahun menderita skabies, serta di pengungsian Sierra Leone ditemukan 86% anak pada usia 5-9 tahun terinfeksi Sarcoptes scabei.Menurut Departemen Kesehatan RI prevalensi skabies di Puskesmas seluruh Indonesia pada tahun 1986 adalah 4,6%-12,9%, dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering.Di wilayah kerja Puskesmas Kediri skabies menjadi permasalahan besar sehingga penting bagi peneliti untuk meneliti mengenai gambaran distribusi penyakit skabiesRUMUSAN MASALAH Bagaimanakah besaran masalah penyakit skabies di wilayah kerja Puskesmas Kediri pada tahun 2014?

TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum untuk mengetahui besaran masalah penyakit skabies di wilayah kerja Puskesmas Kediri pada tahun 2014.Tujuan khusus Mengetahui morbiditas penyakit skabies di wilayah kerja Puskesmas Kediri pada tahun 2014Mengetahui distribusi penyakit skabies di wilayah kerja Puskesmas Kediri pada tahun 2014Mengetahui determinan penyakit skabies di wilayah kerja Puskesmas Kediri pada tahun 2014

MANFAAT PENELITIAN Bagi Instansi PuskesmasMemberikan informasi bagi Puskesmas Kediri tentang gambaran distribusi penyakit skabies pada wilayah kerja Puskesmas Kediri dalam rangka pengambilan keputusan penanggulangan penyakit skabies di wilayah kerja Puskesmas Kediri sehingga dapat menurunkan angka kejadian kasus skabies.

Bagi PenelitiMenambah ilmu pengetahuan mengenai gambaran distribusi penyakit skabies pada wilayah kerja Puskesmas Kediri, serta sebagai bahan acuan untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai penyakit skabies.

TINJAUAN PUSTAKA

KEADAAN GEOGRAFIS Kondisi wilayah kerja Puskesmas Kediri merupakan wilayah dataran rendah dengan jalur angkutan perhubungan antar desa sebagian besar merupakan sarana jalan berasal dari jalan tanahKeadaan GeografisWilayah kerja Puskesmas Kediri yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kediri berbatas dengan :Sebelah Utara : Kecamatan LabuapiSebelah Timur : Kecamatan KuripanSebelah Barat: Kecamatan GerungSebelah Selatan : Kecamatan Kuripan

Puskesmas Kediri memiliki luas wilayah sebanyak 14.20 km, yang terdiri dari 6 desa dan 50 dusun. Wilayah kerja tersebut mencakup :Desa Kediri dengan luas wilayah 2.24 km2Desa Kediri Selatan dengan luas wilayah 2.8 km2Desa Montong Are dengan luas wilayah 2.81 km2Desa Jagaraga dengan luas wilayah 3.20 km2Desa Gelogor dengan luas wilayah 1.68 km2Desa Ombe Baru dengan luas wilayah 1.79 km2

KEADAAN DEMOGRAFIS NODESALUAS WILAYAH (H.A)JUMLAH DUSUNJUMLAH PENDUDUKNOLPTOTAL1KEDIRI2.2484.7455.0559.80012KEDIRI SELATAN2.4863.0202.6665.68623MONTONG ARE2.81112.6312.3905.02134JAGARAGA INDAH3.2092.5882.5745.16245GELOGOR1.6373.2793.2636.54256OMBE BARU1.7952.3732.4824.8556JUMLAH14.154618.63618.43037.066Jumlah Bayi, Surviving Infant dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri tahun 2014

NODESAJUMLAH PENDUDUKBAYISURVIVING INFANTBALITALPTotalLPTotalLPTotalLPTotal1KEDIRI4.7455.0559.80011212023210911722656060011602KEDIRI SELATAN3.0202.6665.686726513570611313603156753MTG. ARE2.6312.3905.021625711961551163102855954JAGIN2.5882.5745.162787715575751503903857755GELOGOR3.2793.2636.542616112260591193053056106OMBE BARU2.3732.4824.85556591155557112280295575JUMLAH18.63618.43037.066441437878430424854220521854390Jumlah Kepala Keluarga dan Penduduk di Setiap Dusun di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri tahun 2014

Jumlah Sarana Kesehatan per Desa di Wilayah Puskesmas Kediri Tahun 2014

NoDesaSarana Pelayanan KesehatanPoskesdesBidan DesaPustuPosyandu1Kediri11-72Kediri Selatan11-53Montong Are11-74Jagaraga Indah11-45Gelogor11-56Ombe Baru11-5JUMLAH66-36Jumlah Santri yang Tinggal di Asrama Pondok Pesantren di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri pada tahun 2014

No.NAMA PONDOK PESANTRENJUMLAH SANTRI1Nurul Hakim31102Selaparang4613Abdussatar8084Ishlahuddiny12095Al Mukhtariyah1026Al Amin3667Al Hamidiyah798Salafiyah1609Al Ma'arif23910As Shofi200

Daftar 10 Penyakit Terbanyak Tahun 2013 di Puskesmas Kediri

NOKODE ICD-9NAMA PENYAKITJUMLAH KASUS11302Infeksi akut pernapasan atas596621502Penyakit pulpa & jaringan periapikal189431200Penyakit darah tinggi (hipertensi)178842203Gastritis151650102Diare (termasuk tersangka kolera)148362011Penyakit kulit infeksi134571303Penyakit lain pada saluran pernapasan atas102982002Penyakit kulit alergi99692206Hamil914101403Asma bronkhiale621Berikut ini digambarkan jumlah penderita skabies setiap bulann DI Puskesmas Kediri SKABIES

DEFINISI Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var hominins dan produknyaEPIDEMIOLOGI Skabies merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat dan dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh duniaDi beberapa negara yang sedang berkembang prevalensi skabies sekitar 6 % - 27 % populasi umum dan cenderung tinggi pada anak-anak serta remajaPada tahun 1975 terjadi wabah skabies di perkampungan Indian di Kepulauan San Blas, Panama Penduduk didaerah tersebut hidup dalam lingkungan yang padat dengan jumlah penghuni tiap rumah 13 orang atau lebih.

Pada tahun 1986 survei di Indian lainnya berpenduduk 756 orang didapatkan prevalensi skabies anak-anak yang berumur 10 tahun adalah 61% dan pada bayi yang kurang dari 1 tahun adalah 84%Menurut Departemen Kesehatan RI prevalensi skabies di Puskesmas seluruh Indonesia pada tahun 1986 adalah 4,6%-12,9%, dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering.Data pasien skabies di Puskesmas Kediri, pada tahun 2012 dijumpai 318 kasus, tahun 2013 sebanyak 203 kasus, dan hingga pertengahan April 2014 dijumpai 91 kasusETIOLOGI Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackarina, superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var. hominisTungau S. scabiei berwarna putih krem dan berbentuk oval yang cembung pada bagian dorsal dan pipih pada bagian ventralTungau Sarcoptes scabiei

SIKLUS HIDUP

PATOGENESIS Penularan dapat terjadi karena bersalaman atau bergandengan tangan yang lama sehingga terjadi kontak kulit yang kuat. melalui alat-alat seperti tempat tidur, handuk, dan pakaian.penyakit ini dapat pula ditularkan melalui hubungan seksual antara penderita dengan orang yang sehatGEJALA KLINIS

LOKASI INFEKSI

DIAGNOSIS Diagnosis dapat dibuat bila menemukan minimal 2 dari 4 tanda kardinal sebagai berikut: Pruritus nokturnaPenyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksiMenemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostikPEMERIKSAAN PENUNJANG PENATALAKSANAAN Umum: dengan meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan; menghindari orang-orang yang terkena; mencuci atau menjemur alat-alat tidur dan jangan memakai pakaian/handuk bersama-sama.

Khusus,: yaitu dengan menggunakan bahan terapeutik topikal, antara lain :Sulfur presitatum 2-5% dalam bentuk salep atau krim. Emulsi benzyl benzoate 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari. Gama benzene heksaklorida (gameksan) 0,5-1% dalam salep atau krim. Krotamiton 10% dalam bentuk salep atau krim. Krim permetrin 5%

KERANGKA KONSEP

METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectionalSUBYEK PENELITIAN Populasi Populasi dalam penelitian ini seluruh penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kediri yang berdasarkan data tahun 2013 berjumlah 37.066 orang.Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di tiap dusun di wilayah kerja Puskesmas Kediri. Kriteria inklusi dan eksklusi Kriteria inklusi: Kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Kediri yang bersedia untuk menjadi responden penelitian.Kriteria eksklusi. Kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Kediri yang menolak untuk menjadi responden penelitian; Terdapat lebih dari 1 kepala keluarga yang tinggal dalam 1 rumah; Para pelajar dan pengajar yang tinggal di Pondok Pesantren di wilayah kerja Puskesmas Kediri.BESAR SAMPEL n = z2 x PQ d2dengan : = derajat kemaknaan, ditetapkan 95%, maka z = 1,645P = proporsi penyakit skabies ( diambil proporsi maksimal 50% =0,5)Q = 1 P = 0,5d = besar penyimpangan yang dapat ditolerir, ditentukan 5%sehingga :n = (1,645)2 x 0,5 x (1 - 0,5) (0,05)2n = 0,675 0,0025n = 270 kepala keluarga

Untuk menentukan proporsi sampel kepala keluarga di tiap dusun, digunakan penghitungan menggunakan rumus :Proporsi unit sampel per dusun = n KK = 270 9060 = 0,0298 = 0,03 = 3%

Jumlah total sampel kepala keluarga = proporsi x KK = 3% x 9060 = 271,8 KK = 272 KK

Nama DesaNama DusunJumlah kepala keluargaJumlah SampelOmbe DesaOmbe Rerot Timur1548Ombe Rerot Barat24512Ombae29015Ombe Dese231Dasan Tebu844Gelogor Gelogor Pusat1739Gelogor Selatan29515Gelogor Tengah29015Gelogor Utara24312Gelogor Timur29115Gersik selatan29515Gersik Utara20810

Jumlah Sampel Penelitian di tiap Dusun

Jagaraga IndahJagaraga Barat1256Batu Tumpeng I1206Batu Tumpeng II1618Karang Anyar1045Timur Raya40020Jagaraga Timur1045Karang Midang 854Adeng Daye1387Karang Lamper794Kediri SelatanSedayu Tengah30815Sedayu Selatan25613Sedayu Timur20110Sedayu Utara25713Terate22611Bangket Dalem34617KediriKr. Kuripan Barat46623Kr. Kuripan Timur1899Kr. Bedil Utara26613Kr. Bedil Selatan 32016Kr. Bedil Timur1397Pelowok Barat50325Pelowok Timur26313Pelowok Selatan1337Montong AreSamah Ngiring1417Samah Jaya1307Kebon Bare965Mt Are Barat824Mt Are Tengah1246Mt Are timur995Mt Are Saru764Mt Are Glegot693Nyiur Gading1799Penadandah1809Terajon1045CARA PENGAMBILAN SAMPEL Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik stratified random sampling,DEFINISI OPERASIONAL Responden Responden adalah kepala keluarga yang memenuhi kriteria inklusi.Skabies Responden dinyatakan skabies jika selama ini pernah mengalami minimal 2 dari gejala subjektif yang merupakan bagian dari 4 tanda kardinal skabies, yaitu :Pruritus nokturnaTerdapat keluhan yang sama pada orang sekitarKeluhan gatal di predileksi scabies, disertai papul, terowongan atau lesi kulit lainnyaDi samping 3 gejala di atas, kriteria tambahan lain yaitu tidak adanya faktor perancu berupa riwayat alergi dengan keluhan gatal dan gambaran lesi papul

LingkunganLingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara umum lingkungan dibagi menjadi lingkungan fisik dan non fisik.

Rumah sehatKriteria rumah sehat yang tercantum dalam Residential Environment dari WHO (1974), antara lain:Harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin dan fungsi sebagai tempat istirahat.Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, masak, mandi, mencuci, kakus, dan kamar mandi. Dapat melindungi dari bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran.Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan dan penyakit menular.Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi

PengetahuanPengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai upaya pencegahan skabies, Data pengetahuan ini didapatkan dari penilaian jawaban pertanyaan kuesioner yang diisi oleh responden. Rentang nilai yang digunakan adalah 0 sampai dengan 100.

Data pengetahuan yang diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai batasan berikut:Pengetahuan baik, bila nilai yang diperoleh > 80Pengetahuan cukup, bila nilai yang diperoleh antara 60-80Pengetahuan kurang, bila nilai yang diperoleh < 60

SikapSikap adalah tanggapan atau reaksi responden berdasarkan pendirian, pendapat dan keyakinan responden terhadap hal-hal yang berkaitan dengan upaya pencegahan skabies. Data mengenai sikap tersebut diperoleh dari penilaian jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Rentang nilai yang digunakan adalah 0 sampai dengan 100. Data sikap yang diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai batasan berikut :Sikap baik, bila nilai yang diperoleh > 80Sikap cukup, bila nilai yang diperoleh antara 60-80Sikap kurang, bila nilai yang diperoleh < 60

PerilakuPerilaku adalah tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai dan norma kelompok yang bersangkutan serta merupakan konsekuensi logis (ideal dan normatif) dari eksistensi pengetahuan budaya atau pola pikir yang dimaksud. Data perilaku yang didapat kemudian dikelompokkan sesuai batasan berikut :Perilaku baik, bila nilai yang diperoleh > 80Perilaku cukup, bila nilai yang diperoleh antara 60-80Perilaku kurang, bila nilai yang diperoleh < 60

TEMPAT & WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah kerja Puskesmas Kediri, yaitu sebanyak 46 dusun pada tahun 2014 sampai tahun 2015METODE PENGUMPULAN DATAData yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer, yang didapatkan dengan melalukan wawancara langsung serta pemeriksaan fisik pada kepala keluarga dan anggota keluarganya. Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dalam bentuk kuisioner, yang mana responden mengisi kuesioner tersebut dengan bantuan penelitiMETODE ANALISIS DATAData yang diperoleh melalui penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif menggunakan program SPSS versi 17ALUR PENELITIAN

TERIMA KASIH