sk sampah1

9

Click here to load reader

Upload: landungsari

Post on 11-Jun-2015

836 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sk sampah1

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA LANDUNGSARINOMOR 04 TAHUN 2008

TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) LANDUNGSARI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA LANDUNGSARI,

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan perekonomian, pendapatan dan kebersihan masyarakat desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa dipandang perlu menetapkan pengelolaan sampah Desa Landungsari;

b. Bahwa untuk keperluan tersebut dalam butir a perlu dikeluarkan Surat Keputusan Kepala Desa Landungsari.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolosi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Page 2: Sk sampah1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Malang Nomor 15 Tahun 1990 tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Malang.

10. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 20 Tahun 2006 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDES);

11. Peraturan Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang Nomor 02 Tahun 2008 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

12. Surat Keputusan Kepala Desa Nomor 01 Tahun 2008 tentang Struktur kepengurusan BUMDes

Memperhatikan : Rapat Pemerintah Desa Landungsari dan Badan Permusyawaratan Desa tanggal 30 Mei 2008

MEMUTUSKAN :

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:1. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Landungsari, Kecamatan Dau,

Kabupaten Malang.2. Desa adalah Desa Landungsari.3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Landungsari.4. Perangkat desa adalah aparatur desa yang bertugas membatu Kepala Desa dalam

melaksanakan tugas sehari-hari.5. Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa Landungsari.6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

Page 3: Sk sampah1

berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

9. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

10. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah suatu wadah untuk mengelola kubutuhan dan potensi desa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat desa;

11. Kewenangan Desa adalah hak dan kekuasaan Pemerintahan Desa dalam menyelenggarakan rumah tangganya sendiri untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Desa.

12. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Badan Usaha Milik Desa

13. Tempat Penampungan Sampah Sementara atau TPS adalah tempat untuk menampung sampah hasil pengumpulan dari Perumahan/Pemukiman;

14. Transfer depo adalah tempat Pemindahan Sampah untuk mmenampung pengumpulan sampah dari lingkungan dusun;

15. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah tempat untuk menampung, mengolah dan memusnahkan sampah;

16. Persil adalah sebidang tanah baik berupa tanah kosong maupun bangunan;17. Sampah adalah limbah yang berebentuk padat atau setengah padat yang berasal

dari kegiatan manusia terdiri dari bahan organik dan anorganik logam atau non logam dapat terbakar tetapi tidak termasuk buangan biologis/kotoran manusia;

BAB IIPEMBENTUKAN DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Sesuai dengan perkembangan penyelenggaraan BUMDes Landungsari dan pelaksanaan pembangunan dapat dibentuk pengelolaan sampah yang dimiliki desa.

(2) Pengelola sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

(3) Sesuai dengan kemampuan dan kondisi pemerintah desa serta masyarakat setempat.

Pasal 3

Tujuan pembentukan pengelolaan sampah Desa Landungsari antara lain :

Page 4: Sk sampah1

(1) Meningkatkan pendapatan asli desa dalam rangka meningkatkan kemampuan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat.

(2) Mengembangkan potensi perekonomian di wilayah Desa Landungsari untuk mendorong pengembangan dan kemampuan perekonomian masyarakat desa secara keseluruhan.

(3) Menciptakan lapangan kerja

BAB IIIJENIS DAN PENGEMBANGAN USAHA

Pasal 4

(1) Jenis usaha pengelolaan sampah adalah mengubah sampah menjadi kompos dapat dibutuhkan oleh warga desa dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat.

(2) Pengembangan usaha pengelolaan sampah dapat dikembangkan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada.

BAB IVTEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 5

Kantor pengelolaan sampah berkedudukan di wilayah Desa Landungsari.

BAB VPERMODALAN

Pasal 6

Sumber-sumber pembiayaan/permodalan pengelolaan sampah dapat diperoleh dari :a. Kekayaan desa atau bantuan kekayaan desa yang dipisahkan dari APBDes;b. Bantuan dari APBD Kabupatenc. Bantuan dari APBD Propinsid. Bantuan APBNe. Kerjasama dengan pihak swasta / pihak ketiga.

BAB VIORGANISASI, TATA KERJA DAN KEPENGURUSAN

Pasal 7

(1) Organisasi pengelolaan sampah berada di dalam struktur organisasi BUMDes.(2) Kepengurusan pengelolaan sampah dipilih berdasarkan musyawarah BUMDes dan

ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.(3) Masa bakti kepengurusan pengelolaan sampah selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih

kembali hanya 1 (satu) kali masa bakti berikutnya.(4) Kepengurusan pengelolaan sampah dapat diberhentikan apabila :

a. telah selesai masa baktinya;b. meninggal dunia;c. mengundurkan diri;

Page 5: Sk sampah1

d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan pengelolaan sampah;

e. Dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

(5) Susunan organisasi pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya terdiri dari : Koordinator Bidang dan Unit Usaha,.

(6) Susunan organisasi pengelolaan sampah disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 8

Persyaratan pengurus pengelolaan sampah sebagai berikut :1. Penduduk desa Landungsari yang mempunyai jiwa wirausaha2. Betempat tinggal dan menetap di desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun3. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian terhadap

perekonomian desa.

BAB VIIPENGELOLAAN BARANG

Pasal 9

Perencanaan kebutuhan, tata cara pengadaan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, inventarisasi dan perubahan status hukum barang pengelolaan sampah ditetapkan oleh Koordinator Bidang Pengelolaan sampah setelah mendapat persetujuan dari BUMDes.

BAB VIIIBAGI HASIL USAHA

Pasal 10

Pembagian hasil usaha dari pendapatan pengelolaan sampah ditetapkan berdasarkan persentase dari hasil penerimaan netto dengan berpedoman kepada prinsip kerjasama yang saling menguntungkan yang pengaturannya ditetapkan dalam musyawarah BUMDes.

BAB IXKERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 11

(1) Dalam mengelola asset pengelolaan sampah dapat bekerja sama dengan pihak ketiga atas persetujuan pengurus BUMDes dan pemerintah desa.

(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk Keputusan Kepala Desa dan disampaikan kepada Bupati melalui Camat untuk mendapat persetujuan.

(3) Jangka waktu kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maksimum 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

Page 6: Sk sampah1

BAB XMEKANISME PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 12

(1) Koordinator Bidang berkewajiban :a. Mengelola keuangan dan harta benda sampah dengan sebaik-baiknya guna

mendapatkan daya dan hasil guna setinggi-tingginya serta manfaat dan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pertumbuhan dan perkembangan BUMDes.

b. Membuat laporan tahunan dan atau pertanggungjawaban akhir masa bakti yang ditujukan kepada pengurus BUMDes.

(2) Laporan keuangan dan pembukuan pengelolaan sampah serta hasil inventarisasi kekayaan harta benda diperiksa oleh Badan Pemeriksa.

(3) Pendapatan :a. Dalam hal modal pengelolaan sampah dimiliki oleh desa atau pihak swasta

pemilik, pembagian pendapatan bersih diatur dalam perjanjian;b. Dalam hal pengelolan sampah menderita kerugian dipikul pemilik sesuai dengan

bagian modal yang dimiliki masing-masing.(4) Penggunaan dana :

a. Hasil selisih keuntungan dari pengelolaan sampah disetor ke Bendahara BUMDes sebagai penerimaan yang sah.

b. Penggunaan keuntungan dari pengelolaan sampah dianggarkan melalui BUMDes setiap tahun anggaran.

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 13

Bagi pengelolaan sampah yang telah terbentuk sebelum pedoman ini diterbitkan, agar segera menyesuaikan.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Hal-hal yang belum diatur dalam Surat Keputusan Kepala Desa ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya, akan diatur lebih lanjut oleh pengurus BUMDes.

Pasal 15

Surat Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di LandungsariPada tanggal Juni 2008

Kepala Desa

H. Ahmad Danu