sistem penunjang kepusan penerima bantuan beasiswa …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal...

13
Sistem Penunjang Kepusan Penerima Bantuan Beasiswa Santri Terpadu menggunakan Metode Topsis Dede Irawan,Tjut Awaliyah, Sufiatul Maryana [email protected] 1) Yayasan Pesantren Terpadu Al-Ma’shum Mardiyah 2) Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK Al ma’shum Mardiyah merupakan sebuah yayasan pesantren Terpadu, Pesantren terpadu merupakan perpaduan antara mata pelajaran Umun dengan mata Pelajaran Pesantren dengan pembelajaran yang seimbang. Setiap tahun ajaran baru, Pesantren mengadakan penerimaan dan penyeleksian calon siswa serta calon penerima Beasiswa, untuk menentukan proses penyeleksian santri di Pesantren Terpadu Al Ma’shum Mardiyah, proses penyeleksian ini sering timbul permasalahan seperti terbatasnya panitia seleksi, lamanya penilaian, serta penilaian yang terkadang subyektif yang menyebabkan kesalahan menganalisis calon santri yang diterima atau ditolak, serta yang berhak menerima dan tidak. Oleh sebab itu dilakukan penelitian sistem penunjang keputusan (SPK). Penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari alternative terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu santri terbaik. Kata Kunci : Pesantren, SPK, Topsis PENDAHULUAN Semakin pesatnya kemajuan teknologi setiap harinya sehingga berpengaruh terhadap kemajuan bisnis di sektor pemerintah dan swasta.Untuk memajukan usaha bisnis tersebut diperlukan manajemen yang tepat. Dengan adanya suatu sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi dengan baik, maka semua pekerjaan yang berhubungan dengan transaksi dan pengolahan data akan lebih mudah untuk diselesaikan. Sebagai pihak pengambil keputusan pun akan dimudahkan dengan adanya berbagai jenis laporan yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan baru pada suatu perusahaan dengan menggunakan sistem informasi. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001). Pesantren terpadu merupakan sebuah instansi sekolah yang mengkombinasikan antara pelajaran dinas pendidikan dan pelajaran pesantren. Kedua mata pelajaran tidak difokuskan disatu sisi karena mata pelajaran dibagikan secara merata kepada siswa siswi pesantren. Penggunaan sistem penerimaan santri baru, dan penerima beasiswa di pesantren Al Ma’shum Mardiyah masih ada kekurangan, salah satunya: Penerimaan beasiswa bagi santriwan/santriwati baru masih melakukan perhitungan manual sehingga memungkinkan untuk terjadi penilaian yang subyektif.

Upload: vantu

Post on 19-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sistem Penunjang Kepusan Penerima Bantuan Beasiswa Santri Terpadu menggunakan

Metode Topsis

Dede Irawan,Tjut Awaliyah, Sufiatul Maryana

[email protected]

1) Yayasan Pesantren Terpadu Al-Ma’shum Mardiyah

2) Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK

Al ma’shum Mardiyah merupakan sebuah yayasan pesantren Terpadu, Pesantren terpadu

merupakan perpaduan antara mata pelajaran Umun dengan mata Pelajaran Pesantren dengan

pembelajaran yang seimbang. Setiap tahun ajaran baru, Pesantren mengadakan penerimaan

dan penyeleksian calon siswa serta calon penerima Beasiswa, untuk menentukan proses

penyeleksian santri di Pesantren Terpadu Al Ma’shum Mardiyah, proses penyeleksian ini

sering timbul permasalahan seperti terbatasnya panitia seleksi, lamanya penilaian, serta

penilaian yang terkadang subyektif yang menyebabkan kesalahan menganalisis calon santri

yang diterima atau ditolak, serta yang berhak menerima dan tidak. Oleh sebab itu dilakukan

penelitian sistem penunjang keputusan (SPK). Penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu

mencari alternative terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan

menggunakan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution

(TOPSIS). Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian

dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu santri

terbaik.

Kata Kunci : Pesantren, SPK, Topsis

PENDAHULUAN

Semakin pesatnya kemajuan teknologi

setiap harinya sehingga berpengaruh

terhadap kemajuan bisnis di sektor

pemerintah dan swasta.Untuk memajukan

usaha bisnis tersebut diperlukan

manajemen yang tepat. Dengan adanya

suatu sistem yang terkomputerisasi dan

terintegrasi dengan baik, maka semua

pekerjaan yang berhubungan dengan

transaksi dan pengolahan data akan lebih

mudah untuk diselesaikan. Sebagai pihak

pengambil keputusan pun akan

dimudahkan dengan adanya berbagai jenis

laporan yang dapat digunakan untuk

menentukan kebijakan-kebijakan baru

pada suatu perusahaan dengan

menggunakan sistem informasi.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

atau Decision Support System (DSS)

adalah sebuah sistem yang mampu

memberikan kemampuan pemecahan

masalah maupun kemampuan

pengkomunikasian untuk masalah dengan

kondisi semi terstruktur dan tak

terstruktur.Sistem ini digunakan untuk

membantu pengambilan keputusan dalam

situasi semi terstruktur dan situasi yang

tidak terstruktur, dimana tak seorangpun

tahu secara pasti bagaimana keputusan

seharusnya dibuat (Turban, 2001).

Pesantren terpadu merupakan sebuah

instansi sekolah yang mengkombinasikan

antara pelajaran dinas pendidikan dan

pelajaran pesantren. Kedua mata pelajaran

tidak difokuskan disatu sisi karena mata

pelajaran dibagikan secara merata kepada

siswa siswi pesantren.

Penggunaan sistem penerimaan santri

baru, dan penerima beasiswa di pesantren

Al Ma’shum Mardiyah masih ada

kekurangan, salah satunya: Penerimaan

beasiswa bagi santriwan/santriwati baru

masih melakukan perhitungan manual

sehingga memungkinkan untuk terjadi

penilaian yang subyektif.

Penelitian yang telah dilakukan oleh

Rustiawan, Destiani, Ikhwana, 2012,

dalam penelitian yang berjudul: Sistem

Pendukung Keputusan Penyeleksian Calon

Penerima Beasiswa di SMA Negeri 3

Garut. Menyatakan bahwa Hasil dari

penelitian penyeleksian calon siswa baru

di SMA Negeri 3 Garut menggunakan

metode FMADM TOPSIS dapat dilakukan

dengan mudah dan meminimalisir

kesalahan yang dilakukan olehpanitia,

sehingga penyeleksian calon penerimaan

beasiswa menjadi lebih effisien.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Sistem Penunjang Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

atau Decision Support System (DSS)

adalah sebuah sistem yang mampu

memberikan kemampuan pemecahan

masalah maupun kemampuan

pengkomunikasian untuk masalah dengan

kondisi semi terstruktur dan tak

terstruktur.Sistem ini digunakan untuk

membantu pengambilan keputusan dalam

situasi semi terstruktur dan situasi yang

tidak terstruktur, dimana tak seorangpun

tahu secara pasti bagaimana keputusan

seharusnya dibuat (Turban, 2001).

2. Seleksi Penerimaan

Seleksi adalah proses pemilihan dari

sekelompok pelamar, orang atau orang-

orang yang paling memenuhi criteria

seleksi untuk posisi yang tersedia

berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini

yang dilakukan perusahaan. Seleksi

merupakan hal yang sangat penting karena

berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh

organisasi untuk mencapai tujuannya

melalui proses seleksi. Seleksi merupakan

motivasi. Sekiranya orang tepat telah

diseleksi, maka proses motivasi dengan

sendirinya akan berjalan baik disebabkan

orang itu sudah memiliki sikap dan

perilaku yang baik, dan menunaikan tugas-

tugasnya dengan system yang tertata

(Taufiq, 2009).

3. Santri

Santri adalah sebutan bagi seseorang

yang mengikuti pendidikan Ilmu Agama

Islam di suatu tempat yang dinamakan

Pesantren, biasanya menetap di tempat

tersebut hingga pendidikannya selesai.

Menurut bahasa, istilah santri berasal dari

bahasa Sanskerta, shastri yang memiliki

akar kata yang sama dengan kata sastra

yang berarti kitab suci, agama dan

pengetahuan.Ada pula yang mengatakan

berasal dari kata cantrik yang berarti para

pembantu begawan atau resi, seorang

cantrik diberi upah berupa ilmu

pengetahuan oleh begawan atau resi

tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang

santri yang mengabdi di Pondok

Pesantren, sebagai konsekuensinya ketua

Pondok Pesantren memberikan tunjangan

kepada santri tersebut(Muldani, 2013)

4. PHP

PHP singkatan dari (Personal Home

Page) merupakan bahasa yang hanya dapat

berjalan pada server yang hasilnya dapat

ditampilkan pada klien. Dalam

mengeksekusi kode PHP pada sisi server

(disebut server side) berbeda dengan

mesin maya Java yang mengeksekusi

program pada sisi klien (client side).

Proses eksekusi kode PHP yang disisipkan

pada halaman HTML. (Firdaus, 2007).

5. Basis Data

Definisi Basis Data terdiri atas 2 kata

yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih

dapat diartikan sebagai markas atau

gudang, tempat bersarang/berkumpul.

Sedangkan Data adalah representasi fakta

dunia nyata yang mewakili suatu obyek

seperti manusia, barang, hewan, peristiwa,

konsep, keadaan dan sebagainya, yang

direkam dalam bentuk angka, huruf,

symbol, teks, gambar, bunyi, atau

kombinasinya ( Fathansyah,2001).

Basis Data atau Database dapat

diartikan Kumpulan file/table/arsip yang

saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis

(Fathansyah,2001).

Tabel berfungsi untuk menyimpan

data dan merupakan suatu kumpulan data

yang berhubungan dengan topik tertentu,

Field merupakan tempat dimana data atau

informasi dalam kelompok yang sama atau

sejenis dimasukan, sedangkan Record

merupakan data lengkap dalam jumlah

tunggal biasanya tersimpan dalam bentuk

baris secara horizontal pada table

(Fathansyah,2001).

6. MySql

MySQL adalah sebuah server

database open source yang termasuk

populer keberadaannya.MySQL umumnya

digunakan bersamaan dengan PHP untuk

membuat aplikasi server yang dinamis dan

powerful(Nanang,2009).

7. Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver adalah suatu

bentuk program editor web yang dibuat oleh

Adobe, Dengan program ini user dapat

dengan mudah membuat dan mendesain

web. Dreamweaver memiliki media editor

yang komplit yang dapat digunakan untuk

membuat animasi sederhana berbentuk

layer. (Firdaus, 2007).

8. FMADM

Fuzzy Multiple Attribute Decision

MakingFMADM adalah suatu metode

yang digunakan untuk mencari alternatif

optimal dari sejumlah alternatif dengan

kriteria (atribut) tertentu. Inti dari

FMADM adalah menentukan nilai bobot

untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan

dengan proses perangkingan yang akan

menyeleksi alternatif yang sudah diberikan

(Wibowo S, 2009).

Sebagian besar pendeketan MADM

dilakukan melalui 2 langkah, yaitu :

pertama, membuat rating pada setiap

alternatif berdasarkan agregasi drajat

kecocokan pada semua kriteria; kedua

melakukan perangkingan alternatif-

alternatif keputusan tersebut. Dengan

demikian, bisa dikatakan bahwa, masalah

MADM adalah mengevaluasi m alternatif

Ai(i=1,2,…,m) terhadap sekumpulan

atribut atau kriteria Cj(j=1,2,…,n), dimana

setiap atribut saling tidak bergantung satu

dengan yang lainnya. Matriks keputusan

setiap alternatif terhadap setiap atribut, X,

diberikan sebagai : [1].

X11 X12 … X1n \

X = X21 X22 … X2n …….. 2.1

: : : :

Xm1 Xm2 Xmn

Dimana Xij merupakan rating kinerja

alternatif ke-i terhadap atribut ke-j. Nilai

bobo yang menunjukkan tingkat

kepentingan relatif setiap atribut, diberikan

sebagai, W :

W = { w1, w2, … , wn

}…………………2.2

Rating kinerja (X), dan nilai bobot (W)

merupakan nilai utama yang

merepresentasikan preferensi absolute dari

pengambil keputusan. Masalah FMADM

diakhiri dengan proses perangkingan untuk

mendapatkan alternatif terbaik yang

diperoleh berdasarkan nilai keseluruhan

preferensi yang diberikan.

Ada beberapa metode yang dapat

digunakan untuk menyelesaikan masalah

MADM, antara lain:

1. Simple Additive Weighting (SAW)

2. Weighted Product (WP)

3. ELECTRE

4. Technique for Order Preference by

Similarity to Ideal Solution

(TOPSIS)

5. Analytic Hierarchy Process (AHP)

9. Topsis

Technique for Order Preference by

Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

didasarkan pada konsep dimana alternatif

terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki

jarak terpendek dari solusi ideal positif,

namun juga memiliki jarak terpanjang dari

solusi ideal negatif.

Langkah-langkah penyelesaian masalah

MADM dengan TOPSIS :

a. Membuat matriks keputusan yang

ternormalisasi.

b. Membuat matriks keputusan yang

ternormalisasi terbobot.

c. Menentukan matriks solusi ideal

positif & matriks solusi ideal

negatif.

d. Menentukan jarak antara nilai

setiap alternatif dengan matriks

solusi ideal positif & matriks solusi

ideal negatif.

e. Menentukan nilai preferensi untuk

setiap alternatif.

TOPSIS membutuhkan rating

kinerja setiap alternatif Ai pada setiap

kriteria Cj yang ternormalisasi, yaitu:

i=1,2,….m; dan j=1,2,….n.

Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal

negatif A- dapat ditentukan berdasarkan

rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai:

dengan i=1,2,….m; dan j=1,2,…..n.

Dengan :

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi

ideal positif dirumuskan sebagai:

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi

ideal negatif dirumuskan sebagai

Menentukan nilai preferensi untuk setiap

alternatif :

METODE PENELITIAN

1. Tahap Perencanaan Sistem

Sebelum membuat sebuah aplikasi,

pada tahapan ini terlebih dahulu

dikumpulkan beberapa bahan yang dapat

dijadikan landasan awal untuk melengkapi

pendefinisian permasalahan tersebut.

Tahap perencanaan/identifikasi masalah

berkaitan dengan diagnosa permasalahan

sehingga dapat ditentukan sasaran dan

faktor kritis permasalahan yang ada,

diantaranya :

a. Studi Kepustakaan

b. Studi Lapang

2. Tahap Analisis

Pada tahapan ini dilakukan suatu

analisa, mengenai sistem yang berjalan di

instansi tersebut dan merancang sistem

yang akan dibangun serta kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi, sehingga

dapat dipersiapkan sejak awal agar tercipta

sistem yang friendly dan mudah

digunakan, serta dapat memberikan

manfaat yang lebih baik terhadap

penyeleksian santri masuk.Analisis data

kriteria santri yang berhak mendapatkan

predikat calon santri yang berprestasi dan

berhak menerima beasiswa, meliputi

penilaian Nilai rata-rata ujian, jangkauan,

gaji Orang Tua

3. Tahap Perancangan

Pada tahap perancangan aplikasi secara

dalam penelitian berjudul Sistem

Pendukung Keputusan Untuk Seleksi

Penerimaan Santri Baru Pada Pesantren

Terpadu Menggunakan Fuzzy Multiple

Attribute Decision Making Berbasis

Online dilakukan melalui 2(dua) tahap,

yaitu:

a. Perencanaan Basis Data

Perencanaan Basis Data yang dapat

dilakukan menggunakan ERD (Entity

Relationship Diagram) atau Normalilasi

yang merupkan suatau model jaringan

yang menggunakan susunan data yang

disimpan dalam sistem secara

abstrak.Pada umumnya ERD ini

digunakan oleh professional sistem

untuk berkomunikasi dengan pemakai

eksekutif tingkat tinggi dalam suatu

organisasi.ERD juga menggantungkan

bagi profesional sistem, karena ERD

memperlihatkan hubungan antar store

pada data DFD.

b. Perencanaan Sistem Secara

Keseluruhan

Perencanaan sistem secara

keseluruhan dalam penelitian ini

menggunakan flowchart yang

merupakan simbol-simbol yang

digunakan untuk menggambarkan

urutan proses yang terjadi didalam

suatu program komputer secara

sistematis dan logis. Pada dasarnya

flowchart merupakan alat pendukung

yang sering dipakai untuk membuat

algoritma.

4. Tahap Implementasi

Pada tahap ini dilakukan penyiapan

rancangan yang telah dibuat kedalam

bentuk pengimplementasian sebuah

program yang meliputi penyajian dan

visualisasi pada form-form Sistem

Pendukung Keputusan Untuk Seleksi

Penerimaan Santri Baru Pada Pesantren

Terpadu Menggunakan Fuzzy Multiple

Attribute Decision Making Berbasis

Online, dengan menggunakan Windows 8

sebagai sistem operasinya, PHP sebagai

bahasa pemrogramannya, dan MySQL

sebagai databasenya.

5. Tahap Uji Coba

Pada tahap uji coba aplikasi ini

merupakan tahap untuk mengetahui

apakah sistem yang telah dibuat berhasil

atau tidak, jika berhasil dilanjutkan

ketahap penggunaan dan jika tidak berhasil

dilakukan pengkajian ulang ketahap

perencanaan sistem. Uji coba sistem ini

terdapat beberapa uji coba yang dilakukan

seperti :

a. Uji coba Struktural/Modular

merupakan uji coba yang dilakukan

untuk mengetahui kesesuaian

rancangan dengan hasil

implementasi.

b. Uji coba Fungsional merupakan uji

coba yang dilakukan untuk

mengetahui apakah setiap

button/form telah berfungsi atau

tidak.

c. Uji coba Validasi merupakan uji

coba yang dilakukan dengan cara

memasukan, mengubah dan mencari

data pada form-form yang ada .

RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

1. Perencanaan Sistem

Tahap perencanaan dibuat dengan

tujuan untuk membantu tahap perancangan

yang akan diterapkan metode dalam

pembuatan sistem yang akan dibangun.

Proses pengumpulan dan analisa data

menjadi tahap awal dalam proses ini.

Dalam hal ini perancangan dan

implementasi sistem pendukung keputusan

penerimaan calon peserta diklat

merupakan tahapan lanjutan dari

perencanaan sistem untuk solusi dari

masalah seleksi calon peserta diklat yang

berjalan saat ini terdapat suatu kelemahan

yaitu tahap seleksi penerimaan calon

peserta diklat masih menggunkan prosedur

manual, dimana bisa terjadi kekeliruan

dalam tahap proses seleksi. Perancangan

sistem pendukung keputusan penerimaan

calon peserta diklat ini menggunkan

software Adobe Dreamweaver dengan

bahasa pemrograman PHP dan MySQL

untuk database, karena kedua software

tersebut dapat membantu dalam membuat

sistem pendukung keputusan penerimaan

calon peserta diklat yang bersifat user

friendly.

2. Analisis Sistem

Untuk memudahkan merancang sistem

pendukung keputusan penerimaan calon

santri baru, terlebih dahulu dilakukan

tahap Analisis Sistem dengan 2 cara yaitu:

a. Analisis sistem yang sedang berjalan

Analisis ini dilakukan dengan

melakukan seleksi penerimaan calon santri

dengan proses manual yaitu calon santri

beserta wali santri datang ke pesantren Al

Ma’shum Mardiyah dan mengisis formulir

yang telah disediakan oleh panitia, setelah

formulir diisi lalu dikembalikan kepada

panitia, dan calon santri menerima kartu

untuk mengikuti ujian. Pada waktu dan

tanggal yang sudah ditentukan oleh pihak

pesantren.

Perhitungan ujian kelulusan masih

menggunakan microsoft exel, yang

diambil dari 3 nilai yang diujikan yaitu :

Ilmu Pengetahuan Umum, Ilmu

Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Agama. Serta perhitungan pencarian calon

santri penerima beasiswa yang juga masih

menggunakan proses manual.

b. Analisis sistem yang akan dibangun

Berdasarkan dari hasil analisis

sistem yang sedang berjalan maka

dilakukan proses pencarian solusi untuk

menyelesaikan masalah yang ada. Salah

satu solusi yang dapat digunakan dan

dimanfaatkan adalah menggunakan Sistem

Pendukung Keputusan, dan SPK memiliki

beberapa metode yang dapat

menyelesaikan berbagai masalah. Pada

penelitian ini metode yang digunakan

adalah metode TOPSIS (Technique for

Order Preference by Similarity to Ideal

Solution) . Berikut adalah contoh kasus

yang dapat diselesaikan dengan

menggunkan metode TOPSIS (Technique

for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution): Berikut adalah langkah-langkah

penyeleksian calon santri dengan

menggunakan metode TOPSIS:

a. Syarat Beasiswa berprestasi

Syarat Beasiswa berprestasi pada

pesantren Al Ma’shum Mardiyah

dapat dilihat pada tabel 3:

Tabel 3. Bobot Kriteria

Tabel 3.Dapat dilihat bahwa

kriteria untuk mendapat beasiswa

berprestasi pada Pesantren Al

Ma’shum Mardiyah ini, calon

santriwan dan santriwati harus

memenuhi persyaratan dalam tabel 3

ini.

Kriteria

C1 Nilai Ujian 2

C2 Gaji Orang Tua 3

C3 Jangkauan 5

C4 Kemauan 4

Tabel 4. Bobot

Tabel 4 diatas merupakan suatu

bobot yang diberikan pihak pesantren

untuk menilai kriteria dari bobot 1

sangat rendah hingga bobot 5 sangat

tinggi. Untuk kriteria jangkauan, gaji

orang tua, nilai rata-rata test ujian,

serta kemauan untuk tinggal di asrama

dapat dilihat pada tabel 5, 6, 7

Tabel 5. Jangkauan

Tabel 5 ini menjelaskan bahwa

kriteria beasiswa berprestasi dilihat

dari tempat calon santri tinggal, desa

galudra menjadi desa yang

diutamakan karena letak pesantren Al

Ma’shum Mardiyah bertepatan di desa

Galudra.Disusul oleh desa nyalindung,

ciberem dan seterusnya hingga

batasan Kecamatan cugenang.

Tabel 6. Gaji Orang Tua

No Gajiorang tua

1 <=500 rb 4

2 500rb >GAJI<=1.5 jt 3

3 1.5 jt >GAJI<=3 jt 2

4 GAJI >3 jt 1

Tabel 6 ini menjelaskan bahwa

kriteria beasiswa berprestasi dilihat

dari gaji orang tua calon santri.Gaji

orang tua calon santri jika gaji mereka

semakin kecil maka bobot penilaian

pun semakin tinggi.

Tabel 7. Nilai Rata-rata Ujian

No Nilaiujian Bobot

1 Nilai>=90 4

2 80>=nilai<90 3

3 70>=nilai<80 2

4 nilai<70 1

Tabel 7 menjelaskan syarat lulus

untuk menjadi seorang santri Al

ma’shum Mardiyah, dan juga

tingkatan bobot untuk mendapat

beasiswa bagi calon santri yang

berada dilingkungan Pesantren.Nilai

rata-rata ujian juga menjadi tolak ukur

bagi seluruh calon santri untuk

menjadi calon santri terbaik pada

periode tersebut.

Tabel 8. Kemauan calon Santri

berasrama

No Nilaiujian Bobot

1 Sangat Mau 4 Nilai>=90

2 Mau 3 80>=nilai<90

3 Ragu-ragu 2 70>=nilai<80

4 Tidak 1 nilai<70

Tabel 8 menjelaskan bahwa

keinginan calon santri untuk

berasrama di Pesantren Al Ma’shum

Mardiyah pertanyaan serta nilai

langsung diberikan dari penguji.

b. Contoh kasus

Contoh kasus penilaian beasiswa

pada Pesantren Al Ma’shum Mardiyah,

diambil 3 alternatif calon santri dengan

masing-masing nilai berbeda, untuk

kriteria kemauan berasrama, penilaian

dilakukan pada saat ujian test masuk

santri, oleh sebab itu penguji

memberikan nilai akan keseriusan

calon santri ingin tinggal di asrama.

Tabel 9. Data Contoh Jalur beasiswa

Berprestasi

No Nama Nilai Ujian

Gaji Ortu Alamat (km)

Kemauan

1 Dede 75 450.000 1.5 60

2 Wildan 79 2.000.000 0.8

75

3 Juneb 80 3.500.000 0.5 80

Dibuat matrik terlebih dahulu

dengan nilai kriteria di masing-masing

bobot.

No Bobot

1 Sangat rendah 1

2 Rendah 2

3 Cukup 3

4 Tinggi 4

5 Sangat tinggi 5

No Desa

1 Galudra 4

2 Nyalindung 3

3 Cibeureum 2

4 Other 1

1

C3

C4

Membentuk matrik keputusan

ternormalisasi terbobot.

𝑋1 = 42+42+42 = 6.92

𝑅11 =4

6.92= 0.57

𝑅21 =4

6.92= 0.57

𝑅31 =4

6.92= 0.57

𝑋2 = 42+22+12 = 4.58

𝑅12 =4

4.58= 0.87

𝑅22 =2

4.58= 0.43

𝑅32 =1

4.58= 0.21

𝑋3 = 32+42+42 = 6.40

𝑅13 =3

6.40= 0.46

𝑅23 =4

6.40= 0.62

𝑅33 =4

6.40= 0.62

𝑋4 = 32+42+32 = 5.83

𝑅14 =3

5.83= 0.51

𝑅24 =4

5.83= 0.68

𝑅34 =5

5.83= 0.51

R=

Memberi pembobotan pada setiap kriteria

menggunakan rumus 𝐲𝒊𝒋 = 𝒘𝒊𝒓𝒊𝒋 (2, 3, 5, 4)

1.14 2.61 2.3 2.04

1.14 1.29 3.1 2.72

1.14 0.63 3.1 2.04

Y+ = MAX (1.14, 1.14, 1.14) = 1.14

Y+ = MAX (2.61, 1.21, 0.63) = 2.61

Y+ = MAX (2.3, 3.1, 3.1) = 3.1

Y+ = MAX (2.04, 2.72, 2.04) = 2.72

Y- = MIN (1.14, 1.14, 1.14) = 1.14

Y- = MIN (2.61, 1.21, 0.63) = 0.63

Y- = MIN (2.3, 3.1, 3.1) = 2.3

Y- = MIN (2.04, 2.72, 2.04) = 2.04

Menghitung jarak dengan solusi ideal

positif menggunakan rumus 𝐷1+

= (1.14− 1.14)2+(2.61− 2.61)2 + (2.3− 3.1)2 + (2.04− 2.72)2

= 1.042

𝐷2+

= (1.14− 1.14)2+(1.21− 2.61)2 + (3.1− 3.1)2 + (2.72− 2.72)2

= 1.4 𝐷3+

= (1.14− 1.14)2+(0.63− 2.61)2 + (3.1− 3.1)2 + (2.04− 2.72)2

= 2.093

Menghitung jarak dengan solusi negatif

menggunakan rumus 𝐷1−

= (1.14− 1.14)2+(2.61− 0.63)2 + (2.3− 2.3)2 + (2.04− 2.04)2

= 1.98 𝐷2−

= (1.14− 1.14)2+(1.21− 0.63)2 + (3.1− 2.3)2 + (2.72− 2.04)2

= 1.28 𝐷3−

= (1.14− 1.14)2+(0.63− 0.63)2 + (3.1− 2.3)2 + (2.04− 2.04)2

= 0.8

Menentukan nilai preferensi pada setiap

alternative

𝑉𝑥 =𝐷𝑥 +

(𝐷𝑥+) + (𝐷𝑥−)

𝑉1 =1.98

1.042 + 1.98= 0.65

𝑉2 =1.28

1.4 + 1.28= 0.47

𝑉3 =0.8

2.093 + 0.8= 0.27

Jadi dapat disimpulkan yang menjadi

calon santri terbaik dan berhak menerima

beasiswa adalah Juneb dengan nilai

preferensi 0.65

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Pada tahap sebelumnya telah

dijelaskan bagaimana tahapan perancangan

atau pembuatan Sistem Seleksi

Penerimaan Beasiswa pada Santri Baru.

Berikut ini merupakan hasil bentuk

tampilan beserta penjelasan tentang

tampilan halaman halaman dari sistem

yang telah dibuat.

4 4 3 3

4 2 4 4

4 1 4 3

0.57 0.87 0.46 0.51

0.57 0.43 0.62 0.68

0.57 0.21 0.62 0.51

A. Halaman Utama

Halaman utama ini merupakan

halaman pertama pada saat user

mengakses sistem ini, beberapa fungsi

yang ada di dalamnya yaitu home, sebagai

halaman awal yang berisi tentang

informasi berupa penjelasan pemakaian

sistem. Pendaftaran, memuat inputan data

santri yang akan medaftar. Data Santri,

memuat suatu informasi jumlah santri

yang mendaftar. Hasil Seleksi memuat

suatu inputan dan juga hasil ujian masuk

yang dilakukan oleh calon santri. Berikut

ini merupakan tampilan gambar halaman

utama dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Halaman Utama

B. Halaman Pendaftaran

Halaman pendaftaran ini merupakan

halaman untuk mengiput data santri yang

telah mendaftar, dengan data sesuai from

pendaftaran yang diberikan kepada calon

wali santri/calon santri oleh pihak pantia

penerimaan calon santri baru.

Gambar 10. Halaman Data Santri

C. Halaman Data Santri

Halaman ini para pengguna website

dapat melihat informasi berupa jumlah

santri yang telah mendaftar untuk

mengikuti beberapa ujian yang akan

diujikan pada waktu yang telah ditentukan

oleh pihak panitia penerimaan santri baru.

dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Halaman Data Santri

D. Halaman Hasil Seleksi

Halaman ini merupakan inputan

nilai bagi santri yang telah mengikuti ujian

masuk santri, serta halaman untuk

menginputkan data kriteria santri yang

berhak menerima beasiswa dari pihak

pesantren. dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 12. Input Nilai

Jika proses penginputan nilai pengetahuan

Umum, nilai Pengetahuan Alama, dan nilai

pengetahuan agama diinput secara manual.

Input nilai rata-rata serta keterangan

diinput otomatis setelah diberi nilai pada

masing-masing nilai pengetahuan. Berikut

ini merupakan tampilan gambar halaman

laporan hasil identifikasi dapat dilihat pada

gambar 13.

Gambar 13. Halaman Laporan Hasil

Ujian

Halaman form data beaasiswa, merupakan

hasil hitungan untuk beberapa alternatif

dengan memiliki kriteria yang berbeda

dengan perhitungan metode Fuzzy MADM

Topsis.

E. Uji Coba

Uji coba ini dilakukan untuk

mengetahui apakah hasil perhitungan yang

diperoleh dari sistem sama dengan hasil

perhitungan manual, pengisian gejala

penyakit pada sistem diarahkan untuk

mendapat hasil penyakit yang diderita

tanaman tersebut.

a. Perhitungan Sistem

1. Input Data kriteria yang yang telah

ditetepkan oleh pihak pesantren.

Gambar 15. Form Input Nilai dan Input

Kriteria

Data Kriteria yang ditetepkan oleh pihak

pesantren meliputi beberapa aspek yang

bernilai tinggi sampai rendah diantaranya:

a. Alamat Tinggal

Alamat Tinggal Merupakan

Kriteria paling besar bobot

penilaiannya untuk masing-

masing alternatif, dimulai dari

Desa Galudra, yang merupakan

tempat dimana Pesantren

tersebut didirikan bernilai 4,

Nyalindung bernilai 3,

cibeureum bernilai 2, serta desa

selain itu bernilai 1.

b. Nilai Rara-rata

Nilai rata-rata didapat oleh

masing-masing santri dari test

yang diujikan, test yang diujikan

meliputi Peengetahuan Umum,

Pengetahuan Alam, serta yang

paling penting Pengetahuan

Agama seorang calon santri.

c. Kemauan

Kemauan merupakan nilai

kriteria dari seorang santri untuk

berasrama, karena didasari

dengan kemauan yang kuat

santri akan belajar lebih giat.

d. Gaji Orang Tua

Alternatif gaji merupakan

kemampuan orang tua santri

dalam membiayai santri (anak)

ketika dalam masa pembelajaran

selama 3 tahun.

1. Struktural

Uji Coba Struktural adalah uji coba

untuk melihat atau memastikan kesesuaian

rancangan dengan hasil implementasi.

Hasil uji coba sesuai dengan rancangan

digambarkan dalam table dibawah ini:

Table 11. Uji Coba Struktural

No Halaman Hasil Uji

Coba

1 Halaman utama (home) Sesuai

2 Halaman Pendaftaran Sesuai

3 Halaman Data Santri Sesuai

4 Halaman Hasil Ujian Sesuai

5 Halaman Beasiswa Sesuai

2. Coba Fungsional

Uji coba fungsional yaitu proses

pengujian fungsi dari struktur navigasi dari

tiap-tiap halaman. Hasil uji soba dapat

dilihat dari pada table berikut ini.

Table 12. Uji Coba Fungsional

Halaman Tombol Hasil

Home

Home

Berfungsi

Pendaftaran

Data Santri

Hasil Ujian

Beasiswa

Penndaftaran Input

Berfungsi Simpan

Data Santri

Pencarian

Berfungsi Simpan

Edit

Hapus

Hasil Seleksi

Simpan

Berfungsi Edit

Hapus

Beasiswa Beasiswa Berfungsi

F. Validasi

Uji coba validasi merupakan suatu

proses pengujian untuk memastikan

kesesuaian antara input dan output

beserta perhitungan manual dengan

perhitungan sistem. Jika pada form

input nilai sesuai dengan form output

nilai maka dalam proses perhitungan

penerimaan beasiswa akan lebih akurat

dan juga meminimalisir perbedaan

angka dari proses manual.

Gambar 16. Hasil perhitungan System

Gambar 17. Hasil perhitungan Manual

dengan Ms. Excel

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Sistem Penunjang Keputusan

penerimaan Beasiswa pada Santri Baru

menggunakan metode topsis, memiliki

beberapa kriteria yang menjadi penilain

dari pihak pesantren terhadap bakal calon

santri yang akan mengikuti pembelajaran

di ponpes Al Ma’shum Mardiyah.

Pembuatan sistem ini bertujuan

sebagai sarana alternatif untuk membantu

dan mempermudah panitia PSB (Panitia

Santri Baru), dalam memberikan informasi

Beasiswa terhadap calon Santri/Wali

Santri.

Setelah dilakukan analisis, sistem

yang dibuat ini telah bekerja dengan benar

sesuai dengan rancangan yang dibutuhkan

yakni Penerimaan Beasiswa pada Calon

Santri. Hal ini didapat setelah melakukan

serangkaian uji coba struktural, fungsional

dan validasi.

2. Saran

Dengan semakin pesatnya teknologi

diharapkan sistem penunjang keputusan

penerimaan beasiswa bagi calon santri

pesantren terpadu dengan menggunakan

metode topsis diharapkan data kriteria

yang dinamis. Dan dapat dibandingkan

dengan metode lain, untuk menjaga dan

memelihara keakuratan data maka perlu

dilakukan proses update basis pengetahuan

secara berkala.

DAFTAR PUSTAKA

Betha Sidik,HI Pohan.

2007.Pemrograman Web

denganHTML.Informatika.

Bandung.

Fathansyah. 2001. Basis Data.

Informatika.Bandung.

Kristanto, A.

2003.PerancanganSistemInformasi

Dan Aplikasinya, Gava Media,

Yogyakarta.

Kusumadewi,Sri. 2006. Fuzzy Multi-

Attribute Decision Making (Fuzzy

MADM). Yogyakarta.

Puluhulawa, Eko. 2013. Implementasi

metode topsisuntukpemilihan asdos

terbaik. JurusanTeknikInformatika.

FakultasTeknik.

UniversitasNegeriGorontalo

Setiawan,A. 2009. Sistem Pakar Diagnosa

Penyakit Tanaman Padi Berbasis

Web

dengan Forward

dan Bacward Chaining

Turban. 2005. PengertianSistemPakar.

(http://informatika.web.id/bidang-bidang-

pengembangan-sistem-pakar)

diakses 14-04-2015 : 15.20.WIB.

Turban. 2005. PengertianCertanity Factor

(e-

journal.lpkia.ac.id/files/students/essays/jou

rnals/262.pdf)

diakses 14-04-2015 : 16.00.WIB.

Turban E., Aronson J.E., Liang T.P.,

“Decision Support Systems and Intelligent

Systems

(SistemPendukungKeputusandanSistemCe

rdas)”, Edisi 7, Jilid 2, CV.Andi Offset,

Yogyakarta, 2005.

23