sistem penunjang kepusan penerima bantuan beasiswa …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal...
TRANSCRIPT
Sistem Penunjang Kepusan Penerima Bantuan Beasiswa Santri Terpadu menggunakan
Metode Topsis
Dede Irawan,Tjut Awaliyah, Sufiatul Maryana
1) Yayasan Pesantren Terpadu Al-Ma’shum Mardiyah
2) Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK
Al ma’shum Mardiyah merupakan sebuah yayasan pesantren Terpadu, Pesantren terpadu
merupakan perpaduan antara mata pelajaran Umun dengan mata Pelajaran Pesantren dengan
pembelajaran yang seimbang. Setiap tahun ajaran baru, Pesantren mengadakan penerimaan
dan penyeleksian calon siswa serta calon penerima Beasiswa, untuk menentukan proses
penyeleksian santri di Pesantren Terpadu Al Ma’shum Mardiyah, proses penyeleksian ini
sering timbul permasalahan seperti terbatasnya panitia seleksi, lamanya penilaian, serta
penilaian yang terkadang subyektif yang menyebabkan kesalahan menganalisis calon santri
yang diterima atau ditolak, serta yang berhak menerima dan tidak. Oleh sebab itu dilakukan
penelitian sistem penunjang keputusan (SPK). Penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu
mencari alternative terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan
menggunakan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS). Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian
dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu santri
terbaik.
Kata Kunci : Pesantren, SPK, Topsis
PENDAHULUAN
Semakin pesatnya kemajuan teknologi
setiap harinya sehingga berpengaruh
terhadap kemajuan bisnis di sektor
pemerintah dan swasta.Untuk memajukan
usaha bisnis tersebut diperlukan
manajemen yang tepat. Dengan adanya
suatu sistem yang terkomputerisasi dan
terintegrasi dengan baik, maka semua
pekerjaan yang berhubungan dengan
transaksi dan pengolahan data akan lebih
mudah untuk diselesaikan. Sebagai pihak
pengambil keputusan pun akan
dimudahkan dengan adanya berbagai jenis
laporan yang dapat digunakan untuk
menentukan kebijakan-kebijakan baru
pada suatu perusahaan dengan
menggunakan sistem informasi.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
atau Decision Support System (DSS)
adalah sebuah sistem yang mampu
memberikan kemampuan pemecahan
masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan
kondisi semi terstruktur dan tak
terstruktur.Sistem ini digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam
situasi semi terstruktur dan situasi yang
tidak terstruktur, dimana tak seorangpun
tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat (Turban, 2001).
Pesantren terpadu merupakan sebuah
instansi sekolah yang mengkombinasikan
antara pelajaran dinas pendidikan dan
pelajaran pesantren. Kedua mata pelajaran
tidak difokuskan disatu sisi karena mata
pelajaran dibagikan secara merata kepada
siswa siswi pesantren.
Penggunaan sistem penerimaan santri
baru, dan penerima beasiswa di pesantren
Al Ma’shum Mardiyah masih ada
kekurangan, salah satunya: Penerimaan
beasiswa bagi santriwan/santriwati baru
masih melakukan perhitungan manual
sehingga memungkinkan untuk terjadi
penilaian yang subyektif.
Penelitian yang telah dilakukan oleh
Rustiawan, Destiani, Ikhwana, 2012,
dalam penelitian yang berjudul: Sistem
Pendukung Keputusan Penyeleksian Calon
Penerima Beasiswa di SMA Negeri 3
Garut. Menyatakan bahwa Hasil dari
penelitian penyeleksian calon siswa baru
di SMA Negeri 3 Garut menggunakan
metode FMADM TOPSIS dapat dilakukan
dengan mudah dan meminimalisir
kesalahan yang dilakukan olehpanitia,
sehingga penyeleksian calon penerimaan
beasiswa menjadi lebih effisien.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
atau Decision Support System (DSS)
adalah sebuah sistem yang mampu
memberikan kemampuan pemecahan
masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan
kondisi semi terstruktur dan tak
terstruktur.Sistem ini digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam
situasi semi terstruktur dan situasi yang
tidak terstruktur, dimana tak seorangpun
tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat (Turban, 2001).
2. Seleksi Penerimaan
Seleksi adalah proses pemilihan dari
sekelompok pelamar, orang atau orang-
orang yang paling memenuhi criteria
seleksi untuk posisi yang tersedia
berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini
yang dilakukan perusahaan. Seleksi
merupakan hal yang sangat penting karena
berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh
organisasi untuk mencapai tujuannya
melalui proses seleksi. Seleksi merupakan
motivasi. Sekiranya orang tepat telah
diseleksi, maka proses motivasi dengan
sendirinya akan berjalan baik disebabkan
orang itu sudah memiliki sikap dan
perilaku yang baik, dan menunaikan tugas-
tugasnya dengan system yang tertata
(Taufiq, 2009).
3. Santri
Santri adalah sebutan bagi seseorang
yang mengikuti pendidikan Ilmu Agama
Islam di suatu tempat yang dinamakan
Pesantren, biasanya menetap di tempat
tersebut hingga pendidikannya selesai.
Menurut bahasa, istilah santri berasal dari
bahasa Sanskerta, shastri yang memiliki
akar kata yang sama dengan kata sastra
yang berarti kitab suci, agama dan
pengetahuan.Ada pula yang mengatakan
berasal dari kata cantrik yang berarti para
pembantu begawan atau resi, seorang
cantrik diberi upah berupa ilmu
pengetahuan oleh begawan atau resi
tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang
santri yang mengabdi di Pondok
Pesantren, sebagai konsekuensinya ketua
Pondok Pesantren memberikan tunjangan
kepada santri tersebut(Muldani, 2013)
4. PHP
PHP singkatan dari (Personal Home
Page) merupakan bahasa yang hanya dapat
berjalan pada server yang hasilnya dapat
ditampilkan pada klien. Dalam
mengeksekusi kode PHP pada sisi server
(disebut server side) berbeda dengan
mesin maya Java yang mengeksekusi
program pada sisi klien (client side).
Proses eksekusi kode PHP yang disisipkan
pada halaman HTML. (Firdaus, 2007).
5. Basis Data
Definisi Basis Data terdiri atas 2 kata
yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih
dapat diartikan sebagai markas atau
gudang, tempat bersarang/berkumpul.
Sedangkan Data adalah representasi fakta
dunia nyata yang mewakili suatu obyek
seperti manusia, barang, hewan, peristiwa,
konsep, keadaan dan sebagainya, yang
direkam dalam bentuk angka, huruf,
symbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya ( Fathansyah,2001).
Basis Data atau Database dapat
diartikan Kumpulan file/table/arsip yang
saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis
(Fathansyah,2001).
Tabel berfungsi untuk menyimpan
data dan merupakan suatu kumpulan data
yang berhubungan dengan topik tertentu,
Field merupakan tempat dimana data atau
informasi dalam kelompok yang sama atau
sejenis dimasukan, sedangkan Record
merupakan data lengkap dalam jumlah
tunggal biasanya tersimpan dalam bentuk
baris secara horizontal pada table
(Fathansyah,2001).
6. MySql
MySQL adalah sebuah server
database open source yang termasuk
populer keberadaannya.MySQL umumnya
digunakan bersamaan dengan PHP untuk
membuat aplikasi server yang dinamis dan
powerful(Nanang,2009).
7. Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamweaver adalah suatu
bentuk program editor web yang dibuat oleh
Adobe, Dengan program ini user dapat
dengan mudah membuat dan mendesain
web. Dreamweaver memiliki media editor
yang komplit yang dapat digunakan untuk
membuat animasi sederhana berbentuk
layer. (Firdaus, 2007).
8. FMADM
Fuzzy Multiple Attribute Decision
MakingFMADM adalah suatu metode
yang digunakan untuk mencari alternatif
optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria (atribut) tertentu. Inti dari
FMADM adalah menentukan nilai bobot
untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan
dengan proses perangkingan yang akan
menyeleksi alternatif yang sudah diberikan
(Wibowo S, 2009).
Sebagian besar pendeketan MADM
dilakukan melalui 2 langkah, yaitu :
pertama, membuat rating pada setiap
alternatif berdasarkan agregasi drajat
kecocokan pada semua kriteria; kedua
melakukan perangkingan alternatif-
alternatif keputusan tersebut. Dengan
demikian, bisa dikatakan bahwa, masalah
MADM adalah mengevaluasi m alternatif
Ai(i=1,2,…,m) terhadap sekumpulan
atribut atau kriteria Cj(j=1,2,…,n), dimana
setiap atribut saling tidak bergantung satu
dengan yang lainnya. Matriks keputusan
setiap alternatif terhadap setiap atribut, X,
diberikan sebagai : [1].
X11 X12 … X1n \
X = X21 X22 … X2n …….. 2.1
: : : :
Xm1 Xm2 Xmn
Dimana Xij merupakan rating kinerja
alternatif ke-i terhadap atribut ke-j. Nilai
bobo yang menunjukkan tingkat
kepentingan relatif setiap atribut, diberikan
sebagai, W :
W = { w1, w2, … , wn
}…………………2.2
Rating kinerja (X), dan nilai bobot (W)
merupakan nilai utama yang
merepresentasikan preferensi absolute dari
pengambil keputusan. Masalah FMADM
diakhiri dengan proses perangkingan untuk
mendapatkan alternatif terbaik yang
diperoleh berdasarkan nilai keseluruhan
preferensi yang diberikan.
Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah
MADM, antara lain:
1. Simple Additive Weighting (SAW)
2. Weighted Product (WP)
3. ELECTRE
4. Technique for Order Preference by
Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS)
5. Analytic Hierarchy Process (AHP)
9. Topsis
Technique for Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
didasarkan pada konsep dimana alternatif
terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki
jarak terpendek dari solusi ideal positif,
namun juga memiliki jarak terpanjang dari
solusi ideal negatif.
Langkah-langkah penyelesaian masalah
MADM dengan TOPSIS :
a. Membuat matriks keputusan yang
ternormalisasi.
b. Membuat matriks keputusan yang
ternormalisasi terbobot.
c. Menentukan matriks solusi ideal
positif & matriks solusi ideal
negatif.
d. Menentukan jarak antara nilai
setiap alternatif dengan matriks
solusi ideal positif & matriks solusi
ideal negatif.
e. Menentukan nilai preferensi untuk
setiap alternatif.
TOPSIS membutuhkan rating
kinerja setiap alternatif Ai pada setiap
kriteria Cj yang ternormalisasi, yaitu:
i=1,2,….m; dan j=1,2,….n.
Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal
negatif A- dapat ditentukan berdasarkan
rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai:
dengan i=1,2,….m; dan j=1,2,…..n.
Dengan :
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi
ideal positif dirumuskan sebagai:
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi
ideal negatif dirumuskan sebagai
Menentukan nilai preferensi untuk setiap
alternatif :
METODE PENELITIAN
1. Tahap Perencanaan Sistem
Sebelum membuat sebuah aplikasi,
pada tahapan ini terlebih dahulu
dikumpulkan beberapa bahan yang dapat
dijadikan landasan awal untuk melengkapi
pendefinisian permasalahan tersebut.
Tahap perencanaan/identifikasi masalah
berkaitan dengan diagnosa permasalahan
sehingga dapat ditentukan sasaran dan
faktor kritis permasalahan yang ada,
diantaranya :
a. Studi Kepustakaan
b. Studi Lapang
2. Tahap Analisis
Pada tahapan ini dilakukan suatu
analisa, mengenai sistem yang berjalan di
instansi tersebut dan merancang sistem
yang akan dibangun serta kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi, sehingga
dapat dipersiapkan sejak awal agar tercipta
sistem yang friendly dan mudah
digunakan, serta dapat memberikan
manfaat yang lebih baik terhadap
penyeleksian santri masuk.Analisis data
kriteria santri yang berhak mendapatkan
predikat calon santri yang berprestasi dan
berhak menerima beasiswa, meliputi
penilaian Nilai rata-rata ujian, jangkauan,
gaji Orang Tua
3. Tahap Perancangan
Pada tahap perancangan aplikasi secara
dalam penelitian berjudul Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Seleksi
Penerimaan Santri Baru Pada Pesantren
Terpadu Menggunakan Fuzzy Multiple
Attribute Decision Making Berbasis
Online dilakukan melalui 2(dua) tahap,
yaitu:
a. Perencanaan Basis Data
Perencanaan Basis Data yang dapat
dilakukan menggunakan ERD (Entity
Relationship Diagram) atau Normalilasi
yang merupkan suatau model jaringan
yang menggunakan susunan data yang
disimpan dalam sistem secara
abstrak.Pada umumnya ERD ini
digunakan oleh professional sistem
untuk berkomunikasi dengan pemakai
eksekutif tingkat tinggi dalam suatu
organisasi.ERD juga menggantungkan
bagi profesional sistem, karena ERD
memperlihatkan hubungan antar store
pada data DFD.
b. Perencanaan Sistem Secara
Keseluruhan
Perencanaan sistem secara
keseluruhan dalam penelitian ini
menggunakan flowchart yang
merupakan simbol-simbol yang
digunakan untuk menggambarkan
urutan proses yang terjadi didalam
suatu program komputer secara
sistematis dan logis. Pada dasarnya
flowchart merupakan alat pendukung
yang sering dipakai untuk membuat
algoritma.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilakukan penyiapan
rancangan yang telah dibuat kedalam
bentuk pengimplementasian sebuah
program yang meliputi penyajian dan
visualisasi pada form-form Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Seleksi
Penerimaan Santri Baru Pada Pesantren
Terpadu Menggunakan Fuzzy Multiple
Attribute Decision Making Berbasis
Online, dengan menggunakan Windows 8
sebagai sistem operasinya, PHP sebagai
bahasa pemrogramannya, dan MySQL
sebagai databasenya.
5. Tahap Uji Coba
Pada tahap uji coba aplikasi ini
merupakan tahap untuk mengetahui
apakah sistem yang telah dibuat berhasil
atau tidak, jika berhasil dilanjutkan
ketahap penggunaan dan jika tidak berhasil
dilakukan pengkajian ulang ketahap
perencanaan sistem. Uji coba sistem ini
terdapat beberapa uji coba yang dilakukan
seperti :
a. Uji coba Struktural/Modular
merupakan uji coba yang dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian
rancangan dengan hasil
implementasi.
b. Uji coba Fungsional merupakan uji
coba yang dilakukan untuk
mengetahui apakah setiap
button/form telah berfungsi atau
tidak.
c. Uji coba Validasi merupakan uji
coba yang dilakukan dengan cara
memasukan, mengubah dan mencari
data pada form-form yang ada .
RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
1. Perencanaan Sistem
Tahap perencanaan dibuat dengan
tujuan untuk membantu tahap perancangan
yang akan diterapkan metode dalam
pembuatan sistem yang akan dibangun.
Proses pengumpulan dan analisa data
menjadi tahap awal dalam proses ini.
Dalam hal ini perancangan dan
implementasi sistem pendukung keputusan
penerimaan calon peserta diklat
merupakan tahapan lanjutan dari
perencanaan sistem untuk solusi dari
masalah seleksi calon peserta diklat yang
berjalan saat ini terdapat suatu kelemahan
yaitu tahap seleksi penerimaan calon
peserta diklat masih menggunkan prosedur
manual, dimana bisa terjadi kekeliruan
dalam tahap proses seleksi. Perancangan
sistem pendukung keputusan penerimaan
calon peserta diklat ini menggunkan
software Adobe Dreamweaver dengan
bahasa pemrograman PHP dan MySQL
untuk database, karena kedua software
tersebut dapat membantu dalam membuat
sistem pendukung keputusan penerimaan
calon peserta diklat yang bersifat user
friendly.
2. Analisis Sistem
Untuk memudahkan merancang sistem
pendukung keputusan penerimaan calon
santri baru, terlebih dahulu dilakukan
tahap Analisis Sistem dengan 2 cara yaitu:
a. Analisis sistem yang sedang berjalan
Analisis ini dilakukan dengan
melakukan seleksi penerimaan calon santri
dengan proses manual yaitu calon santri
beserta wali santri datang ke pesantren Al
Ma’shum Mardiyah dan mengisis formulir
yang telah disediakan oleh panitia, setelah
formulir diisi lalu dikembalikan kepada
panitia, dan calon santri menerima kartu
untuk mengikuti ujian. Pada waktu dan
tanggal yang sudah ditentukan oleh pihak
pesantren.
Perhitungan ujian kelulusan masih
menggunakan microsoft exel, yang
diambil dari 3 nilai yang diujikan yaitu :
Ilmu Pengetahuan Umum, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Agama. Serta perhitungan pencarian calon
santri penerima beasiswa yang juga masih
menggunakan proses manual.
b. Analisis sistem yang akan dibangun
Berdasarkan dari hasil analisis
sistem yang sedang berjalan maka
dilakukan proses pencarian solusi untuk
menyelesaikan masalah yang ada. Salah
satu solusi yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan adalah menggunakan Sistem
Pendukung Keputusan, dan SPK memiliki
beberapa metode yang dapat
menyelesaikan berbagai masalah. Pada
penelitian ini metode yang digunakan
adalah metode TOPSIS (Technique for
Order Preference by Similarity to Ideal
Solution) . Berikut adalah contoh kasus
yang dapat diselesaikan dengan
menggunkan metode TOPSIS (Technique
for Order Preference by Similarity to Ideal
Solution): Berikut adalah langkah-langkah
penyeleksian calon santri dengan
menggunakan metode TOPSIS:
a. Syarat Beasiswa berprestasi
Syarat Beasiswa berprestasi pada
pesantren Al Ma’shum Mardiyah
dapat dilihat pada tabel 3:
Tabel 3. Bobot Kriteria
Tabel 3.Dapat dilihat bahwa
kriteria untuk mendapat beasiswa
berprestasi pada Pesantren Al
Ma’shum Mardiyah ini, calon
santriwan dan santriwati harus
memenuhi persyaratan dalam tabel 3
ini.
Kriteria
C1 Nilai Ujian 2
C2 Gaji Orang Tua 3
C3 Jangkauan 5
C4 Kemauan 4
Tabel 4. Bobot
Tabel 4 diatas merupakan suatu
bobot yang diberikan pihak pesantren
untuk menilai kriteria dari bobot 1
sangat rendah hingga bobot 5 sangat
tinggi. Untuk kriteria jangkauan, gaji
orang tua, nilai rata-rata test ujian,
serta kemauan untuk tinggal di asrama
dapat dilihat pada tabel 5, 6, 7
Tabel 5. Jangkauan
Tabel 5 ini menjelaskan bahwa
kriteria beasiswa berprestasi dilihat
dari tempat calon santri tinggal, desa
galudra menjadi desa yang
diutamakan karena letak pesantren Al
Ma’shum Mardiyah bertepatan di desa
Galudra.Disusul oleh desa nyalindung,
ciberem dan seterusnya hingga
batasan Kecamatan cugenang.
Tabel 6. Gaji Orang Tua
No Gajiorang tua
1 <=500 rb 4
2 500rb >GAJI<=1.5 jt 3
3 1.5 jt >GAJI<=3 jt 2
4 GAJI >3 jt 1
Tabel 6 ini menjelaskan bahwa
kriteria beasiswa berprestasi dilihat
dari gaji orang tua calon santri.Gaji
orang tua calon santri jika gaji mereka
semakin kecil maka bobot penilaian
pun semakin tinggi.
Tabel 7. Nilai Rata-rata Ujian
No Nilaiujian Bobot
1 Nilai>=90 4
2 80>=nilai<90 3
3 70>=nilai<80 2
4 nilai<70 1
Tabel 7 menjelaskan syarat lulus
untuk menjadi seorang santri Al
ma’shum Mardiyah, dan juga
tingkatan bobot untuk mendapat
beasiswa bagi calon santri yang
berada dilingkungan Pesantren.Nilai
rata-rata ujian juga menjadi tolak ukur
bagi seluruh calon santri untuk
menjadi calon santri terbaik pada
periode tersebut.
Tabel 8. Kemauan calon Santri
berasrama
No Nilaiujian Bobot
1 Sangat Mau 4 Nilai>=90
2 Mau 3 80>=nilai<90
3 Ragu-ragu 2 70>=nilai<80
4 Tidak 1 nilai<70
Tabel 8 menjelaskan bahwa
keinginan calon santri untuk
berasrama di Pesantren Al Ma’shum
Mardiyah pertanyaan serta nilai
langsung diberikan dari penguji.
b. Contoh kasus
Contoh kasus penilaian beasiswa
pada Pesantren Al Ma’shum Mardiyah,
diambil 3 alternatif calon santri dengan
masing-masing nilai berbeda, untuk
kriteria kemauan berasrama, penilaian
dilakukan pada saat ujian test masuk
santri, oleh sebab itu penguji
memberikan nilai akan keseriusan
calon santri ingin tinggal di asrama.
Tabel 9. Data Contoh Jalur beasiswa
Berprestasi
No Nama Nilai Ujian
Gaji Ortu Alamat (km)
Kemauan
1 Dede 75 450.000 1.5 60
2 Wildan 79 2.000.000 0.8
75
3 Juneb 80 3.500.000 0.5 80
Dibuat matrik terlebih dahulu
dengan nilai kriteria di masing-masing
bobot.
No Bobot
1 Sangat rendah 1
2 Rendah 2
3 Cukup 3
4 Tinggi 4
5 Sangat tinggi 5
No Desa
1 Galudra 4
2 Nyalindung 3
3 Cibeureum 2
4 Other 1
1
C3
C4
Membentuk matrik keputusan
ternormalisasi terbobot.
𝑋1 = 42+42+42 = 6.92
𝑅11 =4
6.92= 0.57
𝑅21 =4
6.92= 0.57
𝑅31 =4
6.92= 0.57
𝑋2 = 42+22+12 = 4.58
𝑅12 =4
4.58= 0.87
𝑅22 =2
4.58= 0.43
𝑅32 =1
4.58= 0.21
𝑋3 = 32+42+42 = 6.40
𝑅13 =3
6.40= 0.46
𝑅23 =4
6.40= 0.62
𝑅33 =4
6.40= 0.62
𝑋4 = 32+42+32 = 5.83
𝑅14 =3
5.83= 0.51
𝑅24 =4
5.83= 0.68
𝑅34 =5
5.83= 0.51
R=
Memberi pembobotan pada setiap kriteria
menggunakan rumus 𝐲𝒊𝒋 = 𝒘𝒊𝒓𝒊𝒋 (2, 3, 5, 4)
1.14 2.61 2.3 2.04
1.14 1.29 3.1 2.72
1.14 0.63 3.1 2.04
Y+ = MAX (1.14, 1.14, 1.14) = 1.14
Y+ = MAX (2.61, 1.21, 0.63) = 2.61
Y+ = MAX (2.3, 3.1, 3.1) = 3.1
Y+ = MAX (2.04, 2.72, 2.04) = 2.72
Y- = MIN (1.14, 1.14, 1.14) = 1.14
Y- = MIN (2.61, 1.21, 0.63) = 0.63
Y- = MIN (2.3, 3.1, 3.1) = 2.3
Y- = MIN (2.04, 2.72, 2.04) = 2.04
Menghitung jarak dengan solusi ideal
positif menggunakan rumus 𝐷1+
= (1.14− 1.14)2+(2.61− 2.61)2 + (2.3− 3.1)2 + (2.04− 2.72)2
= 1.042
𝐷2+
= (1.14− 1.14)2+(1.21− 2.61)2 + (3.1− 3.1)2 + (2.72− 2.72)2
= 1.4 𝐷3+
= (1.14− 1.14)2+(0.63− 2.61)2 + (3.1− 3.1)2 + (2.04− 2.72)2
= 2.093
Menghitung jarak dengan solusi negatif
menggunakan rumus 𝐷1−
= (1.14− 1.14)2+(2.61− 0.63)2 + (2.3− 2.3)2 + (2.04− 2.04)2
= 1.98 𝐷2−
= (1.14− 1.14)2+(1.21− 0.63)2 + (3.1− 2.3)2 + (2.72− 2.04)2
= 1.28 𝐷3−
= (1.14− 1.14)2+(0.63− 0.63)2 + (3.1− 2.3)2 + (2.04− 2.04)2
= 0.8
Menentukan nilai preferensi pada setiap
alternative
𝑉𝑥 =𝐷𝑥 +
(𝐷𝑥+) + (𝐷𝑥−)
𝑉1 =1.98
1.042 + 1.98= 0.65
𝑉2 =1.28
1.4 + 1.28= 0.47
𝑉3 =0.8
2.093 + 0.8= 0.27
Jadi dapat disimpulkan yang menjadi
calon santri terbaik dan berhak menerima
beasiswa adalah Juneb dengan nilai
preferensi 0.65
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Pada tahap sebelumnya telah
dijelaskan bagaimana tahapan perancangan
atau pembuatan Sistem Seleksi
Penerimaan Beasiswa pada Santri Baru.
Berikut ini merupakan hasil bentuk
tampilan beserta penjelasan tentang
tampilan halaman halaman dari sistem
yang telah dibuat.
4 4 3 3
4 2 4 4
4 1 4 3
0.57 0.87 0.46 0.51
0.57 0.43 0.62 0.68
0.57 0.21 0.62 0.51
A. Halaman Utama
Halaman utama ini merupakan
halaman pertama pada saat user
mengakses sistem ini, beberapa fungsi
yang ada di dalamnya yaitu home, sebagai
halaman awal yang berisi tentang
informasi berupa penjelasan pemakaian
sistem. Pendaftaran, memuat inputan data
santri yang akan medaftar. Data Santri,
memuat suatu informasi jumlah santri
yang mendaftar. Hasil Seleksi memuat
suatu inputan dan juga hasil ujian masuk
yang dilakukan oleh calon santri. Berikut
ini merupakan tampilan gambar halaman
utama dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Halaman Utama
B. Halaman Pendaftaran
Halaman pendaftaran ini merupakan
halaman untuk mengiput data santri yang
telah mendaftar, dengan data sesuai from
pendaftaran yang diberikan kepada calon
wali santri/calon santri oleh pihak pantia
penerimaan calon santri baru.
Gambar 10. Halaman Data Santri
C. Halaman Data Santri
Halaman ini para pengguna website
dapat melihat informasi berupa jumlah
santri yang telah mendaftar untuk
mengikuti beberapa ujian yang akan
diujikan pada waktu yang telah ditentukan
oleh pihak panitia penerimaan santri baru.
dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11. Halaman Data Santri
D. Halaman Hasil Seleksi
Halaman ini merupakan inputan
nilai bagi santri yang telah mengikuti ujian
masuk santri, serta halaman untuk
menginputkan data kriteria santri yang
berhak menerima beasiswa dari pihak
pesantren. dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 12. Input Nilai
Jika proses penginputan nilai pengetahuan
Umum, nilai Pengetahuan Alama, dan nilai
pengetahuan agama diinput secara manual.
Input nilai rata-rata serta keterangan
diinput otomatis setelah diberi nilai pada
masing-masing nilai pengetahuan. Berikut
ini merupakan tampilan gambar halaman
laporan hasil identifikasi dapat dilihat pada
gambar 13.
Gambar 13. Halaman Laporan Hasil
Ujian
Halaman form data beaasiswa, merupakan
hasil hitungan untuk beberapa alternatif
dengan memiliki kriteria yang berbeda
dengan perhitungan metode Fuzzy MADM
Topsis.
E. Uji Coba
Uji coba ini dilakukan untuk
mengetahui apakah hasil perhitungan yang
diperoleh dari sistem sama dengan hasil
perhitungan manual, pengisian gejala
penyakit pada sistem diarahkan untuk
mendapat hasil penyakit yang diderita
tanaman tersebut.
a. Perhitungan Sistem
1. Input Data kriteria yang yang telah
ditetepkan oleh pihak pesantren.
Gambar 15. Form Input Nilai dan Input
Kriteria
Data Kriteria yang ditetepkan oleh pihak
pesantren meliputi beberapa aspek yang
bernilai tinggi sampai rendah diantaranya:
a. Alamat Tinggal
Alamat Tinggal Merupakan
Kriteria paling besar bobot
penilaiannya untuk masing-
masing alternatif, dimulai dari
Desa Galudra, yang merupakan
tempat dimana Pesantren
tersebut didirikan bernilai 4,
Nyalindung bernilai 3,
cibeureum bernilai 2, serta desa
selain itu bernilai 1.
b. Nilai Rara-rata
Nilai rata-rata didapat oleh
masing-masing santri dari test
yang diujikan, test yang diujikan
meliputi Peengetahuan Umum,
Pengetahuan Alam, serta yang
paling penting Pengetahuan
Agama seorang calon santri.
c. Kemauan
Kemauan merupakan nilai
kriteria dari seorang santri untuk
berasrama, karena didasari
dengan kemauan yang kuat
santri akan belajar lebih giat.
d. Gaji Orang Tua
Alternatif gaji merupakan
kemampuan orang tua santri
dalam membiayai santri (anak)
ketika dalam masa pembelajaran
selama 3 tahun.
1. Struktural
Uji Coba Struktural adalah uji coba
untuk melihat atau memastikan kesesuaian
rancangan dengan hasil implementasi.
Hasil uji coba sesuai dengan rancangan
digambarkan dalam table dibawah ini:
Table 11. Uji Coba Struktural
No Halaman Hasil Uji
Coba
1 Halaman utama (home) Sesuai
2 Halaman Pendaftaran Sesuai
3 Halaman Data Santri Sesuai
4 Halaman Hasil Ujian Sesuai
5 Halaman Beasiswa Sesuai
2. Coba Fungsional
Uji coba fungsional yaitu proses
pengujian fungsi dari struktur navigasi dari
tiap-tiap halaman. Hasil uji soba dapat
dilihat dari pada table berikut ini.
Table 12. Uji Coba Fungsional
Halaman Tombol Hasil
Home
Home
Berfungsi
Pendaftaran
Data Santri
Hasil Ujian
Beasiswa
Penndaftaran Input
Berfungsi Simpan
Data Santri
Pencarian
Berfungsi Simpan
Edit
Hapus
Hasil Seleksi
Simpan
Berfungsi Edit
Hapus
Beasiswa Beasiswa Berfungsi
F. Validasi
Uji coba validasi merupakan suatu
proses pengujian untuk memastikan
kesesuaian antara input dan output
beserta perhitungan manual dengan
perhitungan sistem. Jika pada form
input nilai sesuai dengan form output
nilai maka dalam proses perhitungan
penerimaan beasiswa akan lebih akurat
dan juga meminimalisir perbedaan
angka dari proses manual.
Gambar 16. Hasil perhitungan System
Gambar 17. Hasil perhitungan Manual
dengan Ms. Excel
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Sistem Penunjang Keputusan
penerimaan Beasiswa pada Santri Baru
menggunakan metode topsis, memiliki
beberapa kriteria yang menjadi penilain
dari pihak pesantren terhadap bakal calon
santri yang akan mengikuti pembelajaran
di ponpes Al Ma’shum Mardiyah.
Pembuatan sistem ini bertujuan
sebagai sarana alternatif untuk membantu
dan mempermudah panitia PSB (Panitia
Santri Baru), dalam memberikan informasi
Beasiswa terhadap calon Santri/Wali
Santri.
Setelah dilakukan analisis, sistem
yang dibuat ini telah bekerja dengan benar
sesuai dengan rancangan yang dibutuhkan
yakni Penerimaan Beasiswa pada Calon
Santri. Hal ini didapat setelah melakukan
serangkaian uji coba struktural, fungsional
dan validasi.
2. Saran
Dengan semakin pesatnya teknologi
diharapkan sistem penunjang keputusan
penerimaan beasiswa bagi calon santri
pesantren terpadu dengan menggunakan
metode topsis diharapkan data kriteria
yang dinamis. Dan dapat dibandingkan
dengan metode lain, untuk menjaga dan
memelihara keakuratan data maka perlu
dilakukan proses update basis pengetahuan
secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
Betha Sidik,HI Pohan.
2007.Pemrograman Web
denganHTML.Informatika.
Bandung.
Fathansyah. 2001. Basis Data.
Informatika.Bandung.
Kristanto, A.
2003.PerancanganSistemInformasi
Dan Aplikasinya, Gava Media,
Yogyakarta.
Kusumadewi,Sri. 2006. Fuzzy Multi-
Attribute Decision Making (Fuzzy
MADM). Yogyakarta.
Puluhulawa, Eko. 2013. Implementasi
metode topsisuntukpemilihan asdos
terbaik. JurusanTeknikInformatika.
FakultasTeknik.
UniversitasNegeriGorontalo
Setiawan,A. 2009. Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Tanaman Padi Berbasis
Web
dengan Forward
dan Bacward Chaining
Turban. 2005. PengertianSistemPakar.
(http://informatika.web.id/bidang-bidang-
pengembangan-sistem-pakar)
diakses 14-04-2015 : 15.20.WIB.
Turban. 2005. PengertianCertanity Factor
(e-
journal.lpkia.ac.id/files/students/essays/jou
rnals/262.pdf)
diakses 14-04-2015 : 16.00.WIB.
Turban E., Aronson J.E., Liang T.P.,
“Decision Support Systems and Intelligent
Systems
(SistemPendukungKeputusandanSistemCe
rdas)”, Edisi 7, Jilid 2, CV.Andi Offset,
Yogyakarta, 2005.