laporan akhir penelitian peneitin peneliti muda...

57
LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA (LITMUD) UNPAD ANALISIS KEPUSAN KONSUMEN TERHADAP PELAKSANAAN BAURAN PEMSARAN DESA WISATA TANAMAN HIAS DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Oleh : Ketu : Erna Rachmawati. SP., MSi Anggota I : Tuti Karyani, Ir., MSP Anggota II : Endah Djuwendah, SP., MSi Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2009 Nomor SPK : 259/H.6.26/LPPM/PL/2009 Tanggal 30 Maret 2009 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN NOVEMBER 2009

Upload: phamhanh

Post on 03-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

PENEITIN PENELITI MUDA (LITMUD) UNPAD

ANALISIS KEPUSAN KONSUMEN TERHADAP PELAKSANAAN

BAURAN PEMSARAN DESA WISATA TANAMAN HIAS

DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh :

Ketu : Erna Rachmawati. SP., MSi

Anggota I : Tuti Karyani, Ir., MSP

Anggota II : Endah Djuwendah, SP., MSi

Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Padjadjaran

Tahun Anggaran 2009

Nomor SPK : 259/H.6.26/LPPM/PL/2009

Tanggal 30 Maret 2009

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

NOVEMBER 2009

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

i

ABSTRAK

Erna Rachmawati, dkk, 2009. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap

Pelaksanaan Bauran Pemasaran Desa

Wisata Tanaman Hias di Kabupaten

Bandung Barat

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengidentifikasi faktor-faktor

bauran pemasaran yang paling mempengaruhi keputusan konsumen mengunjungi

desa wisata tanaman hias di Kabupaten Bandung Barat, (2) Menganalisis

penilaian pemasaran desa wisata tanaman hias di Kabupaten Bandung Barat dan

(3)menyusun strategi-strstegi pemasaran daam mempertahankan pelanggan dan

memberikan kepuasan konsumen desa wisata dimasa yang akan adatang

Penelitian ini menggunakan metode Importance Performance Analiyis

(IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur tingkat kepentingan

dan kepuasan konsumen di dalam mengunjungi desa wisata.

Hasil peneliting menunjukkan bahwa atribut potongan harga dan sarana

parkir adalah atribut yang dirasakan sangat penting oleh konsumen tetapi belum

dilaksanakan sepenuhnya oleh pengelola desa wisata. Keragaman dan kualitas

produk adalah atribut-atribut yang dinilai penting dan dirasakan sudah baik dalam

pelaksanaannya Atribut iklan dinilai tidak begitu penting oleh konsumen dan

pelaksanaannnya pun kurang baik Atribut mengeni kesesuaian harga dan akses

menuju lokasi dirasakan tidak penting oleh konsumen tetapi pihak pengelola

desa wisata telah melaksanakannya dengan baik. Hasil penelitian tingkat

kepuasan konsumen dalam mengunjungi desa wisata adalah sebesar 80 persen

Hasil tersebut menunjukkan bahwa konsumen yang mengunjungi desa wisata

telah puas terhadap pelaksanaan bauran pemasan 4P yang diteliti.

Kata Kunci : Bauran pemasaran 4P, Importance Analyis (IPA) Customer

Satisfication Index (CSI)

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

1

BAB I. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati

yang sangat beragam, yang jika dikelola dengan tepat kekayaan tersebut mampu

diandalkan menjadi andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimat di

wilayah Indonesia sangat sesuai untuk pengembangan komoditas tropis dan

sebagian sub tropis pada ketinggian antara nol sampai ribuan meter di atas

permukaan laut. Komoditas pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan) dengan keragaman dan

keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural yang

sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai agrowisata.

Kegiatan agro - pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan merupakan

bagian tidak terlepaskan dari sejarah perkembangan budaya di Jawa Barat. Selain

dikembangkan dengan cara tradisional, pengembangan budi daya agro di Jawa

Barat juga mengadopsi teknologi masa kini untuk menghasilkan produk agro

unggulan. Oleh karena itu, agro wisata menjadi suatu wahana untuk

memperkenalkan Jawa Barat sebagai provinsi pertanian.

Di Jawa Barat, potensi pertanian termasuk didalamnya tanaman pangan,

perkebunan, peternakan, dan perikanan, dapat dikembangkan menjadi daya tarik

agrowisata. Saat ini, beberapa potensi pertanian di Jawa Barat sudah

dikembangkan ke arah agrowisata, seperti perkebunan teh Gunung Mas, Kawasan

Agropolitan Cianjur, Taman Buah Mekarsari, Taman Bunga Nusantara, Kawasan

Gunung Salak Endah, dan beberapa perkebunan teh lainnya di Cianjur, Subang,

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

2

Bandung Selatan, Kawasan Jaring Terapung Jangari, dan Balai Inseminasi Buatan

di Lembang. Berdasarkan potensi yang dimilikinya, agrowisata dapat menjadi

tujuan wisata utama di Jawa Barat pada masa yang akan datang (Rochajat Harun,

2008).

Terkait Jawa Barat sebagai daerah tujuan wisata, maka Pemerintah

Propinsi Jawa Barat berupaya terus untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang

berkunjung ke obyek wisata. Hal ini penting dilakukan karena salah satu indikator

keberhasilan dari pariwisata adalah meningkatnya jumlah pengunjung. Adapun

pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara yang

berkunjung ke obyek wisata di Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Ke Obyek Wisata Di Propinsi Jawa

Barat Tahun 2004 - 2007

Wisatawan Tahun

2004 2005 2006 2007

Mancanegara 239.113 207.935 227.068 338.959

Nusantara 16.611.680 16.890316 23.859.547 23.782.302

Jumlah 16.850793 17.098.251 24.086615 24.121.261

Sumber : Disbudpar Kab/Kota di Jawa Barat, 2008

Tabel 1 memperlihatkan bahwa pada tahun 2004 sampai 2007 terjadi

peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke berbagai obyek wisata di

Jawa Barat. Peningkatan jumlah wisatawan ini dapat dikatakan sebagai bukti dari

pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Jawa Barat sudah berjalan baik.

Selain itu, adanya keunikan tersendiri dari berbagai obyek wisata yang kemudian

menjadi daya tarik bagi para wisatawan menyebabkan para wisatawan ingin

mengunjungi obyek wisata tersebut karena ingin mengetahui lebih dalam.

Salah satu obyek pariwisata yang berupa kawasan agrowisata di Jawa

Barat khususnya di Kabupaten Bandung Barat yang memanfaatkan potensi

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

3

pertanian, pemandangan alam, kegiatan penduduk setempat dan budaya pertanian

masyarakat adalah desa wisata bunga hias Cihideung yang terletak di Kecamatan

Parongpong. Dengan luas lahan sekitar 50 hektar, desa wisata bunga hias

Cihideung merupakan kebun bunga raksasa yang sangat menarik untuk

dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun manca negara.

Menurut Rochajat Harun (2008), Taman Bunga Cihideung sudah ada sejak

jaman penjajahan Belanda, kemudian mulai dirintis kembali pada tahun 1983.

Kawasan ini kemudian semakin berkembang dan terkenal dan dijadikan salah satu

objek wisata di kota Bandung setelah dibangun jalan alternatif. Oleh karena itu,

sampai saat ini aksesibilitas untuk mencapai lokasi cukup baik karena dapat

ditempuh dengan angkutan umum dan angkutan pribadi, dan dengan kondisi jalan

yang cukup baik.

Pembangunan dan pengembangan kawasan agrowisata di desa wisata

bunga hias Cihideung adalah didasarkan pada visi dan misi dari Pemeritah

Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan visi dari Pemerintah Kabupaten Bandung

Barat yang berupaya bersama membangun masyarakat yang cerdas, rasional,

maju, agamis, dan sehat (Bandung Barat Cermat) berbasis pada pengembangan

kawasan agroindustri dan wisata ramah lingkungan, dapat dikatakan bahwa

kawasan desa wisata bunga hias Cihideung ini merupakan wujud dari visi

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat di dalam mengembangkan kawasan wisata

alam berdasarkan potensi dan kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan.

Sementara itu, jika ditinjau dari misi ketiga Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat khususnya mengenai pemberdayaan perekonomian daerah

berbasis ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada pengembangan sektor

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

4

agribisnis dan agrowisata dalam upaya pengentasan kemiskinan, maka keberadaan

kawasan desa wisata bunga hias Cihideung ini menunjukkan telah diupayakannya

pengentasan kemiskinan dari para penduduk sekitar dimana para penduduk

diberdayakan dalam kegiatan pengembangan kawasan wisata tersebut. Oleh

karena itu kawasan yang diresmikan sebagai desa wisata bunga hias sejak tahun

1992 ini perlu didukung pengembangannya sehingga daya tariknya sebagai

kawasan agrowisata dapat ditingkatkan. (Pemkab Bandung Barat, 2009).

Desa wisata bunga hias Cihideung yang terletak di bawah kaki Gunung

Tangkuban Perahu dengan ketinggian 1.000 meter dpl dengan suhu rata-rata 18-

22 derajat Celcius, kelembaban rata-rata 70-80 %, dan curah hujan rata-rata

sekitar 2.100 ml/tahun, didiami oleh sekitar 7.000 penduduk dimana lebih dari

80% warga desa Cihideung menjadi petani bunga, terdiri dari 30% petani bunga

potong, dan 50% petani bunga hias. Sementara jika dilihat dari jumlah pedagang

bunga, terdapat sekitar 2.000-2.500 pedagang di kawasan Cihideung. Para

pedagang ini rata-rata merangkap juga sebagai petani bunga. Selain berjualan di

kios, para pedagang memiliki lahan pembibitan dari mulai seluas 300 meter

persegi sampai 1.500 meter persegi (Siti Munaroh, 2008).

Di lokasi ini tersedia lebih dari 200 jenis bunga tanaman hias, dimana

sebanyak 50 % berupa tanaman hias subtropis. Diantara tanaman hias itu adalah

bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville, anggrek,

miyana, mawar, dahlia, yanto (cereme), lolipop, sutra bombay, dan asoka. Selain

itu terdapat bunga yang tidak ditemukan ditempat lain, yaitu bunga dahlia

berwarna merah dan jingga dan tanaman terang bulan atau lebih dikenal dengan

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

5

tanaman rambutan jenis terang bulan dimana tanaman ini termasuk tanaman

langka, oleh karena itu peminatnya sangat banyak.

Selain bunga, beberapa tanaman untuk kebutuhan konsumsi juga

dibudidayakan secara intensif di daerah ini. Beberapa diantaranya adalah cabai

paprika, kentang, buncis, kol, dan tomat. Khusus cabai paprika sudah di ekspor ke

Singapura dan Taiwan. Hal ini membuktikan bahwa sentra bunga Cihideung

sebenarnya memiliki potensi besar tidak hanya sekadar menjadi pasar bunga,

tetapi juga menjadi daerah wisata bunga dan tanaman terpadu.

Sebagai salah satu kawasan objek wisata, Taman Bunga Cihideung

memiliki persyaratan sebagai salah satu objek wisata (Rochajat Harun, 2008).

Dilihat dari aspek-aspek Pleasure, Excitement, Entertainment dan Adventurers,

maka Taman Bunga Cihideung dapat memenuhi persyaratan dilihat dari aspek-

aspek: (1) Something to see, kawasan Taman Bunga Cihideung adalah satu-

satunya daerah di Bandung yang berfungsi sebagai sentra penjualan tanaman

sekaligus juga pembibitannya, (2) Something to do, kawasan Taman Bunga

Cihideung memiliki fasilitas pendukung yaitu terdapat cafee-cafee, dan rumah

makan terkenal yang berada disekitar kawasan Taman Bunga Cihideung. Selain

kegiatan jual-beli tanaman, kawasan ini juga dapat berfungsi sebagai

laboratorium, yaitu tempat mempelajari dan mengamati tanaman, (3) Something to

know, kawasan Taman Bunga Cihideung telah memiliki Tourist Information

Center tempat bertanya banyak hal mengenai kawasan Taman Bunga Cihideung,

(4) Something to buy, kawasan Taman Bunga Cihideung ini adalah pusat jual-beli

tanaman hias di Bandung. Para pembeli selain dari daerah Bandung juga ada yang

dari luar kota Bandung, seperti Jakarta, Garut, Tasik, Subang dan sebagainya.

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

6

Terlepas daripada itu, jika dilihat dari sisi perkembangan masyarakat yang

semakin kompleks, maka dengan meningkatnya pendapatan, aspirasi dan

kesejahteraannya, masyarakat cenderung ingin menikmati waktu luangnya dengan

berbagai motivasi untuk mencari obyek wisata yang dapat memuaskan

kebutuhannya. Berdasarkan penelitian pendahuluan, diketahui bahwa pengunjung

yang datang ke desa wisata bunga hias Cihideung mempunyai motivasi yang

berbeda, ada yang datang untuk sekadar relax menikmati hawa pergunungan

sambil mengamati keindahan berbagai bunga dan ada juga yang bermaksud

membeli berbagai macam bunga. Data yang ada menunjukkan sekitar 60%

pengunjung datang ke desa wisata bunga hias Cihideung untuk membeli tanaman,

sedang 40% hanya sekedar berjalan-jalan. Dengan beragamnya motivasi dan

harapan dapat mencapai kepuasan dari pengunjung, maka penting bagi pihak

pengelola desa wisata untuk memperhatikan kebutuhan dan kepuasan pengunjung

/ pelanggan dalam menyediakan tempat yang diinginkan, seperti lokasi yang

strategis, harga yang terjangkau dan pelaksanaan pelayanan yang sesuai dengan

harapan pelanggan.

Terkait dengan itu, semakin kompetitifnya obyek wisata maka pihak

pengelola desa wisata bunga hias Cihideung, dalam hal ini Dinas Pertanian dan

juga Dinas Pariwisata, harus mampu mengelola dengan baik dan membuat strategi

untuk menarik pengunjung dan mempertahankan pelanggan agar tetap memilih

desa wisata bunga hias Cihideung sebagai daerah tujuan wisata. Pengelolaan

agrowisata yang kurang baik dapat mengakibatkan menurunnya jumlah

pengunjung yang akan melakukan perjalanan wisata.

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

7

Salah satu strategi mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan

kepuasan yang tinggi melalui pelaksanaan bauran pemasaran empat P. Bauran

pemasaran ini terdiri dari bauran produk, harga, tempat, dan promosi. Dalam

penerapan bauran pemasaran empat P, pihak pengelola desa wisata harus selalu

memonitor dan mengetahui apakah pelanggan telah memperoleh kesesuaian

antara harapan dan pelayanan yang diberikan. Apabila antara pelayanan yang

dijanjikan pihak pengelola desa wisata dengan kepuasan yang dirasakan

pelanggan tidak berkesesuaian maka timbul masalah bagi pihak desa wisata dalam

mencapai tujuan.

Berdasarkan kondisi tersebut, pihak pengelola desa wisata secara periodik

perlu menganalisis tingkat kepuasan pelanggan karena kegiatan ini sangat

membantu melaksanakan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kepuasan

pelanggan. Diharapkan, dengan tercapainya kepuasan pengunjung / pelanggan

maka akan meningkat pula jumlah kunjungan wisatawan ke desa wisata bunga

hias Cihideung sehingga semakin terbukalah peluang pasar, tidak hanya bagi

produk tanaman hias dan obyek agrowisata yang bersangkutan, namun pasar dan

segala kebutuhan masyarakat. Hal ini tentunya akan berdampak pada tingkat

perekonomian masyarakat sekitar dan pemerintah daerah yang semakin bertambah

baik.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut :

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

8

1. Faktor-faktor bauran pemasaran mana yang paling mempengaruhi keputusan

konsumen untuk mengunjungi desa wisata tanaman hias di Kabupaten

Bandung Barat.

2. Bagaimana penilaian konsumen dan tingkat kepuasan konsumen terhadap

pelaksanaan bauran pemasaran desa wisata tanaman hias di Kabupaten

Bandung Barat.

3. Bagaimana alternatif strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja desa

wisata dalam memberikan kepuasan konsumen di masa mendatang.

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Agrowisata

Agrowisata, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri

Pertanian dengan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No.

204/KPTS/MK.050/4/1989, adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata dengan

tujuan untuk memperkuat pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan

usaha di bidang agro atau pertanian. Dalam arti luas, pengertian agrowisata yaitu

meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan (Reza

Tirtawinata dan Lisdiana Fachrudin, 1996).

Sementara menurut I Nyoman Sutjipta (2001), agrowisata adalah sebuah

sistem kegiatan terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata

sekaligus pertanian dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan

kesejahteraan masyarakat petani. Namun secara prinsip dapat dikatakan bahwa

agrowisata merupakan kegiatan industri wisata berbasis pertanian yang

mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung di tempat wisata yang

diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah

keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor

kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada

wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari

pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, petani/masyarakat setempat perlu

diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungan.

Tujuan umum agrowisata menurut Noor Aisyah Amini (2001) adalah

meningkatkan penerimaan devisa negara dari sektor ekspor non migas dan

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

10

menciptakan kesempatan berusaha / lapangan kerja melalui pemanfaatan potensi

agro secara optimal sebagai obyek kunjungan bagi para wisatawan. Tujuan

khususnya adalah : (1) menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para

wisatawan untuk berkunjung ke obyek agrowisata, (2) menciptakan iklim

berusaha yang baik kepada para pengusaha di bidang pertanian, (3) menciptakan

pola pemasaran terpadu agrowisata, (4) mengamankan dan melestarikan

keberadaan dan citra produk pertanian sebagai salah satu diversifikasi produk

wisata Indonesia.

Adapun manfaat agrowisata adalah : (1) meningkatkan konservasi

lingkungan, (2) meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam, (3) memberikan

nilai rekreasi, (4) meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu

pengetahuan, (5) mendapatkan nilai ekonomi (Reza Tirtawinata dan Lisdiana

Fachrudin, 1996).

2.2. Sistem Agrowisata

Sistem agrowisata merupakan usaha transformasi input dari unsur

pertanian dan pariwisata dalam rangka menghasilkan nilai tambah. Oleh karena

itu sistem agrowisata masuk kelompok industri non migas dimana peningkatan

nilai tambah menjadi tolok ukur keberhasilan. Sementara pertanian sendiri

dipandang sebagai suatu kegiatan budidaya yang menarik meskipun pada

prakteknya pesona alamiah dari pemandangan lingkungan disekitarnya juga

bersifat dominan dalam hal upaya daya tarik agrowisata yang dihasilkan.

Secara struktural, agrowisata merupakan kegiatan dalam suatu sistem

pariwisata. Sistem tersebut terdiri dari sub-sub, yaitu : (1) wisatawan, (2)

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

11

transportasi, (3) promosi dan penerangan pariwisata, (4) prasarana pariwisata.

Kempat sub sistem tersebut dapat digambarkan sebagai siklus sistem agrowisata

(Gambar 1).

Transportasi

Wisatawan Agrowisata

Prasarana

Gambar 1. Siklus Sistem Agrowisata

Sumber : Hetty Sofiaty, 1992

Dengan adanya promosi dan penerangan membuat wisatawan

ingin mengunjungi obyek yang dipromosikan dan untuk itu diperlukan sarana dan

prasarana penunjang agar wisatawan dapat sampai ke obyek wisata yang

dimaksudkan. Promosi dan penerangan ini tidak hanya dilakukan pada daerah asal

wisatawan saja tetapi juga pada lokasi obyek wisata. Agrowisata sebagai obyek

wisata diharapkan menarik wisatawan yang mempunyai latar belakang sosial dan

budaya yang berbeda.

2.3. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses

pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut (Engel,

at all, 1994). Di sisi lain perilaku konsumen dapat berarti perilaku yang

diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi

dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan dalam memuaskan

kebutuhan mereka (Ujang Sumarwan, 2002).

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

12

Model perilaku konsumen merupakan penyederhanaan dari konsepsi

mengenai bagaimana perilaku konsumen terjadi dan dibentuk oleh variabel-

variabel yang mempengaruhinya. Menurut Engel, at all (1994) perilaku konsumen

dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor pengaruh ligkungan (budaya, kelas sosial,

pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi), perbedaan individu (sumberdaya

konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya

hidup, dan demografi) dan proses psikologis (pengolahan informasi,

pembelajaran, dan perubahan sikap/perilaku.

2.4. Proses Keputusan Memilih Tempat Obyek Wisata

Memilih tempat berbelanja/obyek wisata adalah proses interaksi antara

strategi pemasaran penjual/pengusaha dan karakteristik individual serta situasional

dari pembeli. Karakteristik individual menyebabkan pandangan umum tentang

aktivitas yang terlibat dalam perilaku belanja dan promosi. Karakteristik pembeli

juga mempengaruhi citra tempat berbelanja/obyek wisata dimana pada akhirnya

dapat mempengaruhi pilihan tempat tersebut. Jika pengalaman masa lalu

memuaskan maka pilihan akan bersifat kebiasaan, kecuali faktor-faktor lain telah

berubah sejak kunjungan berakhir.

Dalam proses pemilihan tempat berbelanja/obyek wisata, konsumen

membandingkan karakteristik tempat berbelanja/obyek wisata dengan kriteria

evaluasi konsumen. Apabila kriteria evaluasi dan karakteristik suatu tempat

berbelanja/obyek wisata banyak kesesuaian, maka konsumen akan memilih

tempat tersebut (Engel, at all, 1994). Pemilihan tempat berbelanja/obyek wisata

merupakan fungsi yang terdiri dari variabel kriteria evaluasi, variabel

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

13

karakterisitik atau atribut tempat, variabel proses perbandingan, dan variabel

tempat berbelaja/obyek wisata dipilih atau tidak dipilih.

2.5. Harapan dan Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu

alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan (Engel, at all,

1994). Di sisi lain kepuasan dapat diartikan juga sebagai tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan

harapannya. Jika kinerja di bawah harapan, pelanggan akan kecewa. Jika kinerja

sesuai harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat

puas, senang, dan gembira (Kotler, 2000).

Harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan

tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu

produk. Harapan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

pengalaman pembelian/kunjungan sebelumnya, nasihat teman dan kenalannya,

serta janji dan informasi pemasar dan para pesaingnya (Kotler, 2000).

2.6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran

(Kotler, 2000). Disisi lain bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang

dikendalikan oleh perusahaan (controlable factor) untuk melayani target pasar.

Alat-alat pemasaran itu dikelompokan menjadi empat kelompok yang disebut

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

14

empat P, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi

(promotion).

a. Bauran Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk

mendapat perhatian, untuk dimiliki, penggunaan ataupun konsumsi yang bisa

memuaskan keinginan dan kebutuhan (Wilson Limbong, 1987). Sementara itu

yang dimaksud dengan bauran produk adalah rangkaian semua produk dan unit

produk yang ditawarkan suatu penjual tertentu pada pembeli (Kotler, 2000).

Pemasar akan memanfaatkan produk sebagai bagian dari variabel intern untuk

meningkatkan penjualan. Oleh sebab itu, strategi pemasaran terhadap sesuatu

produk dapat dimunculkan melalui identitas produk. Identitas produk dapat

diimplementasikan dalam wujud kualitas, ragam barang, merek, kemasan, atau

garansi produk. Dalam penelitian ini indikator bauran produk meliputi :

keragaman barang dan kualitas barang.

b. Bauran Harga

Harga merupakan bagian dari bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan. Jika harga dapat memberikan kontribusi pendapatan, maka hal ini

merupakan bagian keberhasilan dari kebijakan harga. Harga dapat diterjemahkan

sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk produk/jasa, jumlah nilai yang

dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk/jasa

(Kotler, 2000). Selain itu, harga dapat dinyatakan sebagai biaya atau pengorbanan

yang dibebankan produsen kepada konsumen. Bagi pihak produsen harga

merupakan sisi pendapatan atas produknya. Sebaliknya bagi pihak konsumen,

harga merupakan sisi pengeluaran atas produk.

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

15

Prinsip yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan harga

adalah menitikberatkan pada kemauan dan kemampuan pembeli pada harga yang

sudah ditentukan sehingga menutupi biaya produksi dan menghasilkan laba.

Penentuan harga yang tidak baik akan berdampak negatif, misalnya harga terlalu

tinggi, tidak disesuaikan dengan pendapatan konsumen atau segemen pasar.

Dengan demikian strategi pembentukan harga sangat penting bagi perusahan.

Indikator bauran harga dalam penelitian ini adalah harga yang ditawarkan dan

potongan harga.

c. Bauran Tempat

Bauran tempat ditikberatkan pada keputusan lokasi. Perusahaan harus

memilih lokasi secara cermat, mulai dari pemilihan wilayah dalam suatu negara,

lalu memilih kota tertentu dan kemudian tempat tertentu. Suatu tempat

berbelanja/obyek wisata mungkin berjalan buruk karena beberapa alasan seperti

tempat tersebut berada di lokasi yang lalu lintasnya sepi sehingga konsumen tidak

mudah menjangkau lokasi tersebut. Selain itu ketersedian sarana parkir juga

mempengaruhi keinginan konsumen dalam memilih tempat berbelanja/obyek

wisata yang dituju. Apabila tempat usaha didukung oleh sarana parkir yang

memadai maka konsumen akan lebih mudah memarkir kendaraan yang dibawa.

Indikator bauran tempat dalam penelitian ini adalah lokasi yang strategis dan

sarana parkir.

d. Bauran Promosi

Promosi adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk

meningkatkan volume penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik

secara langsung maupun tidak langsung. Mempengaruhi konsumen dapat

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

16

dilakukan dengan cara mengkomunikasikan keunggulan produknya untuk

membujuk konsumen sasaran agar mau membeli. Apabila perusahan berhasil

dalam mengkomunikasikan keunggulan produknya maka akan mendapat

perhatian dari konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

Efektivitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang

diberlakukan terhadap produk yang dipasarkan. Para pengusaha menggunakan

berbagai macam alat promosi seperti memasang iklan, mengadakan obral khusus,

mengeluarkan kupon potongan harga, dan lain-lain. Indikator bauran promosi

dalam penelitian ini adalah iklan yang menarik.

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

17

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor bauran pemasaran yang paling mempengaruhi

keputusan konsumen untuk mengunjungi desa wisata tanaman hias di

Kabupaten Bandung Barat.

2. Menganalisis penilaian konsumen dan tingkat kepuasan konsumen terhadap

pelaksanaan bauran pemasaran desa wisata tanaman hias di Kabupaten

Bandung Barat.

3. Menyusun strategi-strategi pemasaran dalam mempertahankan pelanggan dan

memberikan kepuasan konsumen desa wisata di masa yang akan datang.

3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Pemerintah Daerah, sebagai masukan dalam menentukan kebijakan

pengembangan obyek wisata, khususnya desa wisata bunga hias di Kabupaten

Bandung Barat agar tetap diminati konsumen.

2. Para petani / produsen bunga hias, sebagai informasi dan masukan untuk dapat

meningkatkan inovasi tanaman hias yang dijual sehingga banyak wisatawan

yang tertarik dan mau mengunjungi desa wisata.

3. Peneliti, sebagai sumber informasi dalam penelitian lanjutan yang

berhubungan dengan agrowisata.

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

18

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pihak

desa wisata dan juga responden yang sedang berkunjung, sedangkan data

sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan informasi dari instansi terkait.

4.2.Teknik Penentuan Responden dan Tempat Penelitian

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah wisatawan yang

berkunjung pada desa wisata tanaman hias. Penentuan pemilihan responden

menggunakan metode Non Probability Sampling, dimana tidak semua populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Cara pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan metode Convinience Sampling yaitu sampel

diambil dari konsumen yang sedang berkunjung atau berbelanja di desa wisata

dan bersedia diwawancarai. Wawancara dengan konsumen dilakukan pada hari

Kamis sampai Minggu dimulai pukul 10.00 sampai pukul 15.00 WIB.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 orang

responden, dengan alasan tidak menentunya jumlah konsumen yang berkunjung

ke desa wisata dan dengan asumsi bahwa jumlah sampel sebanyak 30 dinyatakan

telah menyebar secara normal (Koentjaraningrat, 1977).

Pemilihan tempat/lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)

yaitu desa wisata tanaman hias di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

19

Kabupaten Bandung Barat dengan pertimbangan bahwa tempat tersebut sangat

diminati masyarakat dan mempunyai prospek cerah di masa mendatang.

4.3. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tabulasi deskriptif

kualitatif, metode Importance Performance Analysis (IPA), dan Customer

Satisfaction Index (CSI).

a. Analisis Deskriptif Kualitatif

Untuk mengetahui faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi

keputusan konsumen mengunjungi desa wisata, dianalisis secara deskriptif

kualitatif berdasarkan karakteristik konsumen dan proses keputusan berkunjung

di desa wisata. Hasil dibuat tabulasi dan dikelompokkan berdasarkan jawaban

yang sama kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase

yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang

diteliti.

b. Importance Performance Analysis (IPA)

Metode Importance Performance Analysis (IPA) merupakan suatu teknik

yang digunakan untuk mengukur atribut-atribut atau dimensi-dimensi dari tingkat

kepentingan dengan tingkat kinerja yang diharapkan konsumen, dan sangat

berguna bagi pengembangan program strategi pemasaran yang efektif. Analisis

IPA atau analisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja merupakan dasar bagi

manajemen dalam pengambilan keputusan tentang tindakan apa yang harus

dilakukan untuk memperbaki kinerja suatu usaha dan meningkatkan kepuasan

konsumen.

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

20

Analisis ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui keadaan

masing-masing variabel dari faktor-faktor kepuasan ditinjau dari segi kinerja dan

kepentingannya. Penilaian tingkat kinerja yang dapat mempengaruhi kepuasan

diwakili oleh huruf X, sedangkan untuk penilaian kepentingan ditunjukkan oleh

huruf Y. Untuk menilai kinerja dan kepentingan konsumen atau pelanggan

digunakan skor atau nilai dengan skala likert. Skala ini memungkinkan responden

untuk dapat mengekspresikan intensitas perasaan mereka terhadap karakteristik

suatu tempat.

Skala likert menunjukan tanggapan konsumen terhadap pilihan yang

dibuat berjenjang, mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi.

Informasi yang diperoleh dengan skala likert berupa skala pengukuran ordinal.

Dalam penelitian ini digunakan skala likert bertingkat tiga terhadap tingkat

kepentingan dan tingkat kinerja. Tingkat kepentingan dari dimensi-dimensi bauran

pemasaran adalah untuk mewakili tingkat kinerja yang diharapkan oleh

konsumen. Untuk tingkat kinerja dan tingkat kepentingan masing-masing diberi

skor (bobot) seperti yang tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Penilaian Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan

Skor (Bobot) Kinerja (X) Kepentingan (Y)

1 Tidak puas Tidak penting

2 Kurang puas Kurang penting

3 Puas Penting

Menurut Martilla dan James (1977) dalam Sartika (2004), besar range untuk

tiap kelas adalah : 180-60 = 40

3

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

21

Pembagian kelas berdasar tingkat kepentingan adalah :

a. 60 – 100 = Tidak Penting (TP)

b. 101 – 140 = Kurang Penting (KP)

c. 141 – 180 = Penting (P)

Pembagian kelas yang berdasarkan tingkat pelaksanaan adalah :

a. 60 – 100 = Tidak Baik (TB)

b. 101 – 140 = Kurang Baik (KB)

c. 141 – 180 = Baik (B)

Total penilaian kinerja dan kepentingan diperoleh dengan cara

menjumlahkan skor penilaian yang diberikan responden. Hasil perhitungan akan

digambarkan dalam diagram kartesius. Masing-masing atribut diposisikan dalam

diagram tersebut berdasarkan nilai rata-rata, dimana nilai rata-rata penilaian

kinerja (X) menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan nilai rata-

rata tingkat kepentingan responden (Y) ditunjukkan pada posisi atribut sumbu Y.

Rumus yang digunakan untuk mencari nilai rataan adalah :

X = Σ Xi Y = Σ Yi

n n

Keterangan : Xi = Total skor tingkat kinerja dari seluruh respon

Yi = Total skor tingkat kepentingan dari seluruh respon

Xi = Nilai rata-rata tingkat pelaksanaan/kinerja

Yi = Nilai rata-rata tingkat kepentingan

n = Jumlah responden

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

22

Diagram kartesius merupakan suatu bangunan yang dibagi atas empat

bagian yang dibatasi oleh dua buah garis berpotongan tegak lurus pada titik (a,b).

Titik tersebut diperoleh dengan rumus :

Σ Xi Σ Yi

a = b =

k k

Selanjutnya setiap atribut dijabarkan dalam diagram kartesius seperti yang

terlihat pada Gambar 2.

Tingkat Kepentingan

Kuadaran I Kuadaran II

Prioritas Utama Pertahankan prestasi

Kuadaran III Kuadaran IV

Prioritas Rendah Berlebihan

Tingkat Kinerja

Gambar 2. Diagram Kartesius Kepuasan Konsumen

Sumber : Husein Umar, 2005

Masing-masing kuadran pada gambar tersebut menunjukkan keadaan yang

berbeda. Setiap hasil akan menempati salah satu kuadran dalam diagram kartesius

yang terdiri atas :

a. Kuadran Pertama (Prioritas utama) menggambarkan atribut-atribut yang

dianggap sangat penting oleh konsumen, tetapi pihak desa wisata belum

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

23

melaksanakannya sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga konsumen

merasa tidak puas.

b. Kuadran Kedua (Pertahankan prestasi) menunjukkan atribut-atribut yang

dianggap penting oleh konsumen dan telah dilaksanakan dengan baik oleh

pihak desa wisata sehingga konsumen merasa puas. Oleh karena itu pihak desa

wisata harus mempertahankan kinerja terhadap atribut-atribut tersebut.

c. Kuadran Ketiga (Prioritas rendah) menunjukkan bahwa atribut-atribut yang

bersangkutan memang dianggap kurang penting, sehingga pelaksanaannya

juga kurang di perhatikan oleh pihak pengelola desa wisata. Dalam arti lain,

atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ketiga kurang berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen.

d. Kuadran Keempat (Berlebihan) menunjukkan atribut-atribut yang dianggap

kurang penting oleh konsumen tetapi pihak desa wisata telah menjalankannya

dengan sangat baik atau memuaskan sehingga konsumen menilai kinerja pihak

desa wisata terlalu berlebihan.

c. Costumer Satisfaction Index (CSI)

Costumer Satisfaction Index atau Indeks Kepuasan Konsumen/Pelanggan

diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden secara menyeluruh

dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut-atribut produk bersangkutan.

Terdapat empat tahap perhitungan dalam melakukan pengukuran terhadap CSI

yaitu :

1. Weighting Factor (WF) adalah fungsi dari Mean Importance Score atau nilai

rata-rata tingkat kepentingan (MIS-i) masing-masing atribut yang dinyatakan

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

24

dalam bentuk persen terhadap total Mean Importance Score (MIS-t) untuk

seluruh atribut yang diuji.

WF = MIS – i / Total MSI-i

2. Weighted Score (WS) adalah fungsi dari Mean Satisfaction Score (MSS) dikali

dengan Weighting Factor (WF). Mean Satisfaction Score atau nilai rata-rata

tingkat kepuasan diperoleh dari nilai rata-rata tingkat performance atau nilai

rata-rata tingkat kinerja suatu atribut.

WS = MSS x WF

3. Weight Avarage Total (WAT) adalah fungsi dari total Weighted Score (WS)

atribut ke-1 (α1) hingga atribut ke-n (αn).

WAT = WS α1 + WS α2 + … + WS αn

4. Costumer Satisfaction Index (CSI) yaitu fungsi dari nilai Weighted Average

(WA) dibagi dengan Highest Scale (HS) yang dinyatakan dalam bentuk

persen. Skala maksimum diperoleh dari ukuran skala Likert ysang digunakan

dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. Dalam penelitian ini skala

makismum yang digunakan yaitu lima.

CSI = WA/HS x 100 %.

Kriteria nilai CSI menggunakan kisaran 0,00 hingga 1,00 (tidak puas

hingga puas). Kriteria ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kriteria Indeks Kepuasan Konsumen

Nilai Indeks Kriteria Indeks Kepuasan Konsumen

0,81 – 1,00 Sangat Puas

0,66 – 0,80 Puas

0,51 – 0,65 Cukup Puas

0,35 – 0,50 Kurang Puas

0,00 – 0,34 Tidak Puas

Sumber : Panduan Survei Kepuasan Konsumen PT.Sucofindo dalam Yaslinur, 2005

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

25

4.4. Variabel Atribut Penelitian

Penggunaan analisis multiatribut dalam mengukur perilaku konsumen

pada dasarnya akan memunculkan persoalan utama berupa atribut apa saja yang

dianggap relevan sebagai suatu objek perilaku konsumen. Atribut didefinisikan

sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki suatu produk yang akan

membentuk ciri-ciri, fungsi, serta manfaat (Bilson Simamora, 2001).

Variabel atribut desa wisata yang digunakan dalam penelitian ini

didasarkan pada atribut bauran pemasaran desa wisata. Atribut-atribut dalam

penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Atribut Bauran Pemasaran Desa Wisata Bunga Hias Cihideung

No. Variabel Indikator

1. Produk Keragaman produk

Kualitas produk

2. Harga Harga yang ditawarkan

Potongan harga

3. Lokasi Sarana parkir yang memadai

Kemudahan masuk menuju desa wisata

4. Promosi Iklan

4.5. Definisi Operasional

1. Agrowisata adalah bagian dari obyek wisata yang memanfaatkan usaha

pertanian (agro) sebagai obyek wisata.

2. Konsumen adalah orang yang sedang mengunjungi desa wisata dan pernah

mengunjungi lebih dari satu kali.

3. Responden adalah pengunjung desa wisata yang sedang melakukan pembelian

di lokasi pembelian dan bersedia mengisi kuesioner.

4. Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan, dan

kebutuhan konsumen dipenuhi.

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

26

5. Keluarga adalah orang-orang yang memiliki hubungan sedarah atau selokasi

dan tinggal serumah.

6. Pendidikan adalah pendidikan terakhir dicapai atau yang sedang ditempuh oleh

responden.

7. Tingkat pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima konsumen selama

satu bulan terakhir tidak termasuk untuk tabungan (diukur dalam rupiah) bagi

responden yang masih berprofesi pelajar tingkat pendapatan dalam hal ini

adalah jumlah uang saku yang diterima responden per bulan.

8. Atribut bauran pemasaran desa wisata adalah ciri-ciri yang berkaitan dengan

desa wisata yaitu terdiri dari keragaman produk, kualitas produk, kesesuaian

harga, potongan harga, sarana parkir, akses menuju lokasi, dan iklan.

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Konsumen/Pengunjung Desa Wisata Tanaman Hias

Karakteristik konsumen/pengunjung desa wisata tanaman hias Cihideung

dapat diketahui dari pengukuran aspek demografi yang meliputi : jenis kelamin,

usia, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan, pendapatan rata-rata per bulan,

dan asal daerah pengunjung. Sementara aspek perilaku pengunjung dilakukan

untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan pengunjung di desa wisata tanaman

hias, meliputi : frekuensi, tujuan, informasi tentang desa wisata, dan keinginan

kembali berkunjung.

5.1.1. Faktor Demografi

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, ternyata desa wisata digemari baik oleh

perempuan maupun laki-laki dengan jumlah pengunjung yang hampir seimbang,

dimana pengunjung perempuan sebanyak 53,33 persen, sedangkan pengunjung

laki-laki sebanyak 46,67 persen. Sebaran jenis kelamin pengunjung dapat dilihat

pada Tabel 5.

Tabel 5. Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin

Faktor Demografi Kategori Responden (orang) Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 28 46,67

Perempuan 32 53,33

Jumlah 60 100

Dilihat dari Tabel 5 pengunjung desa wisata didominasi oleh kaum

perempuan, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kepedulian serta rasa

keingintahuan kaum perempuan terhadap agrowisata khususnya bunga-bungaan

sangatlah besar dibanding dengan kaum lelaki.

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

28

b. Usia

Pengunjung desa wisata yang dijadikan responden hanyalah mereka yang

telah berusia 15 tahun ke atas. Hal ini didasarkan dengan pertimbangan bahwa

usia 15 tahun telah memahami pertanyaan yang disajikan. Dari sebaran responden

menurut usia, Tabel 5 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 33,33 persen berusia antara 31 – 40 tahun, sementara responden yang

berusia 41 – 50 tahun sebanyak 30 persen. Tingginya kunjungan dari golongan

yang berusia 31 – 40 tahun ini mengindikasikan bahwa desa wisata lebih diminati

oleh orang dewasa dan berusia produktif. Hal ini dapat dimungkinkan karena

pada usia produktif dimana banyak kegiatan pekerjaan yang dilakukan maka

untuk menghilangkan kejenuhan dari kesibukan pekerjaannya adalah dengan

berkunjung ke tempat wisata.

Tabel 6. Sebaran Responden Menurut Usia

Faktor Demografi Kategori Responden (orang) Persentase (%)

Usia (tahun) 15-20 4 6,67

21-30 10 16,67

31-40 20 33,33

41-50 18 30

> 51 8 13,33

Jumlah 60 100

c. Status Perkawinan

Status perkawinan dipengaruhi oleh usia responden. Dengan usia

responden yang sebagian besar produktif, maka dapat dimengerti jika sebagian

besar responden desa wisata yang ditemui, yaitu 86,67 persen menyatakan telah

menikah (Tabel 7). Dengan status menikah, para pengunjung datang beserta

keluarga dengan alasan desa wisata merupakan tempat yang cocok untuk rekreasi

keluarga.

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

29

Tabel 7. Sebaran Responden Menurut Status Perkawinan

Faktor Demografi Kategori Responden (orang) Persentase (%)

Status

Perkawinan

Menikah 52 86,67

Belum Menikah 8 13,33

Jumlah 60 100

d. Tingkat Pendidikan

Sebaran tingkat pendidikan terakhir menjelaskan bahwa sebagian besar

responden yang ditemui berpendidikan SMU sebanyak 66,67 persen,

berpendidikan D3 / Sarjana sebanyak 30 persen dan SLTP 3,33 persen (Tabel 8).

Tabel 8. Sebaran Responden Menurut Pendidikan Akhir

Faktor Demografi Kategori Responden (orang) Persentase (%)

Pendidikan

Terakhir

SLTP 2 3,33

SMU 40 66,67

D3 / Sarjana 18 30

Jumlah 60 100

Meskipun responden yang berkunjung ke desa wisata sebagian besar

berpendidikan SMU namun sebagian besar responden memiliki tingkat

pengetahuan yang baik mengenai bunga, baik dari segi kualitas maupun

keragamana (jenis dan varietas) bunga.

e. Pekerjaan

Sangat beragam pekerjaan pengunjung desa wisata, dari mulai responden

yang terbanyak adalah ibu rumah tangga 46,67 persen, diikuti dengan responden

yang berprofesi sebagai pegawai negeri 20 persen, karyawan swata 20 persen, dan

pelajar sebanyak 13,33 persen (Tabel 9).

Tabel 9. Sebaran Responden Menurut Pekerjaan

Faktor Demografi Kategori Responden (orang) Persentase (%)

Pekerjaan Pegawai Negeri 12 20

Karyawan Swasta 12 20

Ibu Rumah tangga 28 46,67

Pelajar 8 13,33

Jumlah 60 100

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

30

Tabel 9 memperlihatkan sebagian besar responden yang berkunjung ke

desa wisata bekerja sebagai ibu rumah tangga, hal ini menunjukkan bahwa ibu

rumah tangga lebih leluasa meluangkan waktunya untuk mengunjungi desa wisata

dibandingkan dengan pegawai negeri, karyawan swasta, dan pelajar.

f. Pendapatan Rata-rata Per Bulan

Tabel 10 memperlihatkan bahwa 60 persen pengunjung yang dominan

berkunjung ke desa wisata adalah mereka yang berpendapatan rata-rata per bulan

antara Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000. Hal ini terkait dengan pekerjaan sebagian

besar responden yaitu sebagai ibu rumah tangga dimana kebanyakan ibu rumah

tangga menyukai bunga dan hobi menanam bunga sehingga dengan pendapatan

sebesar Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 akan tetap mengunjungi desa wisata.

Tabel 10. Sebaran Responden Menurut Pendapatan Rata-rata Per Bulan

Faktor Demografi Kategori Responden (orang) Persentase (%)

Rata-rata

Pendapatan Per

Bulan

< 1 juta 8 13,33

1 – 5 juta 36 60

> 5 juta 16 26,67

Jumlah 60 100

g. Daerah Asal Pengunjung

Tabel 11 memperlihatkan bahwa daerah asal domisili responden umumnya

berasal dari daerah Kota/Kabupaten Bandung yaitu sebesar 66,67 persen dan luar

Kota/Kabupaten Bandung 33,33 persen. Besarnya kunjungan yang berasal dari

kawasan Bandung ini dipengaruhi oleh jarak yang dekat dan tingkat aksesibilitas

yang baik.

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

31

Tabel 11. Sebaran Responden Menurut Daerah Asal Pengunjung

Faktor Demografi Kategori Responden (orang) Persentase (%)

Daerah Asal

Pengunjung

Kota/Kab

Bandung

40 66,67

Luar Kota/Kab

Bandung

20 33,33

Jumlah 60 100

5.1.2. Perilaku dan Preferensi Pengunjung

a. Frekuensi Pengunjung

Dari 60 orang responden yang diwawancarai, sebanyak 16,67 persen

menyatakan baru pertama kali berkunjung ke desa wisata, 33,33 persen

berkunjung setiap seminggu sekali, 40 persen setiap bulan sekali, dan 10 persen

menyatakan tidak tentu berkunjungnya (Tabel 12).

Tabel 12. Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung

No. Frekuensi Berkunjung Responden

(orang)

Persentase (%)

1. Pertama kali 10 16,67

2. Seminggu sekali 20 33,33

3. Sebulan sekali 24 40

4. Tidak tentu 6 10

Jumlah 60 100

Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwa sebanyak 40 persen responden

mengunjungi desa wisata setiap sebulan sekali, hal ini dapat dimengerti karena

frekuensi kunjungan terkait dengan pekerjaan dan pendapatan rata-rata per bulan.

Sebagai ibu rumah tangga, tentunya akan memberikan prioritas pada kebutuhan

pokok, sementara keperluan mengunjungi desa wisata untuk membeli bunga

adalah kebutuhan tersier dan cukup dilakukan sebulan sekali.

b. Tujuan Berkunjung

Tabel 13 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden yaitu 60 persen

berkunjung ke desa wisata mempunyai tujuan hanya untuk membeli bunga saja,

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

32

13,33 persen menyatakan untuk rekreasi, dan 26,67 persen bertujuan untuk lain-

lain yaitu liburan, menambah pengetahuan, kesehatan dan sambil lewat.

Tabel 13. Sebaran Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung

No. Tujuan Berkunjung Responden

(orang)

Persentase (%)

1. Membeli bunga 36 60

2. Rekreasi 8 13,33

3. Lain-lain (Sambil lewat, liburan,

tambah pengetahuan, kesehatan)

16 26,67

Jumlah 60 100

Sebagian besar responden datang berkunjung dengan tujuan untuk

membeli bunga. Hal ini beralasan karena desa wisata merupakan tempat penjualan

berbagai jenis bunga dan juga tempat pembibitan bunga. Selain itu, sebagai

“tempat yang penuh dengan bunga”, desa wisata dapat dikatakan sebagai tempat /

lokasi yang menghadirkan keindahan, kesejukan, dan ketenangan suasana,

sehingga dapat juga digunakan sebagai tempat rekreasi dan liburan.

c. Informasi Desa Wisata

Berkaitan dengan dari mana pengunjung mengetahui informasi tentang

desa wisata, sebanyak 86,67 persen responden mengetahuinya dari

teman/keluarga. Informasi ini sampai ke para pengunjung lewat pemberitahuan

dari mulut ke mulut. Kemudian, sebanyak 10 persen mengetahuinya dari media

dan 3,33 persen mengetahui dari biro perjalanan. Hasil yang lebih lengkap

mengenai responden mendapatkan informasi tentang desa wisata dapat dilihat

pada Tabel 14.

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

33

Tabel 14. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Desa

Wisata

No. Sumber Informasi

Tentang Desa Wisata

Responden

(orang)

Persentase (%)

1. Teman / keluarga 52 86,67

2. Media (koran/majalah, website,

iklan)

6 10

3. Biro perjalanan 2 3,33

Jumlah 60 100

Diterimanya informasi oleh responden tentang desa wisata sebagian besar

berasal dari teman/keluarga, mengindikasikan bahwa media/iklan mengenai desa

wisata masih belum optimal (kurang baik).

d. Keinginan Untuk Kembali Berkunjung

Adanya keinginan responden untuk kembali mengunjungi desa wisata,

pada umumnya dipicu oleh pengalaman / kesan yang baik dalam membeli bunga

dan juga daya tarik tempat tersebut. Berdasarkan keinginan untuk kembali

berkunjung ke desa wisata, seluruh responden (100 persen) menyatakan ingin

kembali mengunjungi desa wisata (Tabel 15).

Tabel 15. Sebaran Responden Berdasarkan Keinginan Untuk Kembali Berkunjung

No. Keinginan untuk kembali

berkunjung

Responden

(orang)

Persentase (%)

1. Ya 60 100

2. Tidak 0 0

Jumlah 60 100

5.2. Faktor-faktor Bauran Pemasaran yang Paling Mempengaruhi

Keputusan Konsumen Mengunjungi Desa Wisata

Untuk mengetahui faktor-faktor bauran pemasaran yang mempunyai

pengaruh besar dalam pengambilan keputusan konsumen untuk mengunjungi

desa wisata, dapat dilihat dari 7 atribut yang ada dari bauran pemasaran 4 P (Tabel

16).

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

34

Tabel 16. Pengambilan Keputusan Responden Berdasarkan Bauran Pemasaran 4 P

a. Pengambilan Keputusan Responden Berdasarkan Faktor Produk

Persepsi Keragaman

Produk

Persentase

(%)

Kualitas

Produk

Persentase

(%)

Baik 56 93,33 46 76,67

Kurang baik 2 3,33 14 23,33

Tidak baik 2 3,33 0 0

Jumlah 60 100 60 100

Jumlah Skor 174 166

b. Pengambilan Keputusan Responden Berdasarkan Faktor Harga

Persepsi Kesesuaian

Harga

Persentase

(%)

Potongan

Harga

Persentase

(%)

Baik 45 75 15 25

Kurang baik 15 25 37 61,67

Tidak baik 0 0 8 13,33

Jumlah 60 100 60 100

Jumlah Skor 165 127

c. Pengambilan Keputusan Responden Berdasarkan Faktor Tempat

Persepsi Sarana Parkir Persentase

(%)

Akses

Menuju

Lokasi

Persentase

(%)

Baik 8 13,33 39 65

Kurang baik 27 45 21 35

Tidak baik 25 41,67 0 0

Jumlah 60 100 60 100

Jumlah Skor 103 159

d. Pengambilan Keputusan Responden Berdasarkan Faktor Promosi

Persepsi Iklan Persentase (%)

Baik 14 23,33

Kurang baik 23 38,33

Tidak baik 23 38,33

Jumlah 60 100

Jumlah Skor 111

Atribut yang memiliki skor yang paling tinggi merupakan atribut yang

paling besar / menentukan dalam proses pengambilan keputusan konsumen

berkunjung ke desa wisata.

Berdasarkan penilaian jawaban dari 60 responden terhadap 7 atribut dari

bauran pemasaran 4 P melalui perhitungan pembobotan skor pada masing-masing

jawaban dengan menggunakan skala likert, maka diperoleh atribut yang paling

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

35

mempengaruhi pengambilan keputusan untuk berkunjung ke desa wisata, secara

berurutan yaitu :

1. Keragaman Produk (174)

2. Kualitas Produk (166)

3. Akses Menuju Lokasi (159)

4. Kesesuaian Harga (154)

5. Potongan Harga (127)

6. Iklan (111)

7. Sarana Parkir (103)

5.3. Importance-Performance Analysis (IPA)

Penilaian pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan

konsumen. Kepuasan konsumen tercapai apabila pelaksanaan atribut 4 P sesuai

dengan kepentingannya. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan atribut dari 4 P

sudah sesuai dengan kepentingan konsumen, maka dalam penelitian ini juga

dilakukan penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pada atribut-atribut

yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Atribut yang dianalisis dalam

penelitian ini berjumlah 7 atribut dan dinilai oleh 60 responden. Adapun atribut-

atribut tersebut adalah sebagai berikut :

1. Keragaman Produk

Penilaian responden mengenai atribut keragaman produk, dilihat dari

jumlah skor tingkat pelaksanaan adalah 174 masuk pada kriteria baik, sedangkan

tingkat kepentingan dengan jumlah skor sebesar 180 berada pada kriteria penting.

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

36

Tabel 17. Penilaian Responden Berdasarkan Pelaksanaan dan Kepentingan

Terhadap Keragaman Produk

Penilaian

Responden

Tingkat Pelaksanaan Penilaian

Responden

Tingkat Kepentingan

Jml % Bobot Jml % Bobot

Baik (3) 56 93,33 168 Penting (3) 60 100 180

Kurang baik

(2)

2 3,33 4 Kurang

Penting (2)

0 0 0

Tidak baik

(1)

2 3,33 2 Tidak

Penting (1)

0 0 0

Jumlah 60 100 174 60 100 180

2. Kualitas Produk

Penilaian responden mengenai atribut kualitas produk, dilihat dari jumlah

skor tingkat pelaksanaan adalah 166 masuk pada kriteria baik, sedangkan tingkat

kepentingan dengan jumlah skor sebesar 174 berada pada kriteria penting.

Tabel 18. Penilaian Responden Berdasarkan Pelaksanaan dan Kepentingan

Terhadap Kualitas Produk

Penilaian

Responden

Tingkat Pelaksanaan Penilaian

Responden

Tingkat Kepentingan

Jml % Bobot Jml % Bobot

Baik (3) 46 76,67 138 Penting (3) 54 90 162

Kurang baik

(2)

14 23,33 28 Kurang

Penting (2)

6 10 12

Tidak baik

(1)

0 0 0 Tidak

Penting (1)

0 0 0

Jumlah 60 100 166 60 100 174

3. Kesesuaian Harga

Penilaian responden mengenai atribut kesesuaian harga, dilihat dari jumlah

skor tingkat pelaksanaan adalah 154 masuk pada kriteria baik, sedangkan tingkat

kepentingan dengan jumlah skor sebesar 165 berada pada kriteria penting.

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

37

Tabel 19. Penilaian Responden Berdasarkan Pelaksanaan dan Kepentingan

Terhadap Kesesuaian Harga

Penilaian

Responden

Tingkat Pelaksanaan Penilaian

Responden

Tingkat Kepentingan

Jml % Bobot Jml % Bobot

Baik (3) 40 66,67 120 Penting (3) 45 75 135

Kurang baik

(2)

14 23,33 28 Kurang

Penting (2)

15 25 30

Tidak baik

(1)

6 10 6 Tidak

Penting (1)

0 0 0

Jumlah 60 100 154 60 100 165

4. Potongan Harga

Penilaian responden mengenai atribut potongan harga, dilihat dari jumlah

skor tingkat pelaksanaan adalah 127 masuk pada kriteria kurang baik, sedangkan

tingkat kepentingan dengan jumlah skor sebesar 175 berada pada kriteria penting.

Tabel 20. Penilaian Responden Berdasarkan Pelaksanaan dan Kepentingan

Terhadap Potongan Harga

Penilaian

Responden

Tingkat Pelaksanaan Penilaian

Responden

Tingkat Kepentingan

Jml % Bobot Jml % Bobot

Baik (3) 15 25 45 Penting (3) 55 91,67 165

Kurang baik

(2)

37 61,67 74 Kurang

Penting (2)

5 8,33 10

Tidak baik

(1)

8 13,33 8 Tidak

Penting (1)

0 0 0

Jumlah 60 100 127 60 100 175

5. Sarana Parkir

Penilaian responden mengenai atribut sarana parkir, dilihat dari jumlah skor

tingkat pelaksanaan adalah 103 masuk pada kriteria kurang baik, sedangkan

tingkat kepentingan dengan jumlah skor sebesar 180 berada pada kriteria penting.

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

38

Tabel 21. Penilaian Responden Berdasarkan Pelaksanaan dan Kepentingan

Terhadap Sarana Parkir

Penilaian

Responden

Tingkat Pelaksanaan Penilaian

Responden

Tingkat Kepentingan

Jml % Bobot Jml % Bobot

Baik (3) 8 13,33 24 Penting (3) 60 100 180

Kurang baik

(2)

27 45 54 Kurang

Penting (2)

0 0 0

Tidak baik

(1)

25 41,67 25 Tidak

Penting (1)

0 0 0

Jumlah 60 100 103 60 100 180

6. Akses Menuju Lokasi

Penilaian responden mengenai atribut akses menuju lokasi, dilihat dari

jumlah skor tingkat pelaksanaan adalah 159 masuk pada kriteria baik, sedangkan

tingkat kepentingan dengan jumlah skor sebesar 140 berada pada kriteria kurang

penting.

Tabel 22. Penilaian Responden Berdasarkan Pelaksanaan dan Kepentingan

Terhadap Akses Menuju Lokasi

Penilaian

Responden

Tingkat Pelaksanaan Penilaian

Responden

Tingkat Kepentingan

Jml % Bobot Jml % Bobot

Baik (3) 39 65 117 Penting (3) 20 33,33 60

Kurang baik

(2)

21 35 42 Kurang

Penting (2)

40 66,67 80

Tidak baik

(1)

0 0 0 Tidak

Penting (1)

0 0 0

Jumlah 60 100 159 60 100 140

7. Iklan

Penilaian responden mengenai atribut potongan harga, dilihat dari jumlah

skor tingkat pelaksanaan adalah 111masuk pada kriteria kurang baik, sedangkan

tingkat kepentingan dengan jumlah skor sebesar 149 berada pada kriteria penting.

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

39

Tabel 23. Penilaian Responden Berdasarkan Pelaksanaan dan Kepentingan

Terhadap Iklan

Penilaian

Responden

Tingkat Pelaksanaan Penilaian

Responden

Tingkat Kepentingan

Jml % Bobot Jml % Bobot

Baik (3) 14 23,33 42 Penting (3) 30 50 90

Kurang baik

(2)

23 38,33 46 Kurang

Penting (2)

27 45 54

Tidak baik

(1)

23 38,33 23 Tidak

Penting (1)

3 5 5

Jumlah 60 100 111 60 100 149

Tahap selanjutnya yang dilakukan dalam IPA, setelah menghitung penilaian

dari masing-masing atribut terhadap tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan

adalah perhitungan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan

yang diperoleh dengan cara membaginya dengan jumlah responden. Tahap

selanjutnya adalah menjumlahkan seluruh nilai rata-rata tingkat kepentingan dan

nilai rata-rata tingkat pelaksanaan, sehingga diperoleh masing-masing total nilai

rata-rata tingkat kepentingan dan total nilai rata-rata tingkat pelaksanaan dan

membaginya dengan jumlah atribut. Nilai rata-rata tingkat kepentingan dan nilai

rata-rata tingkat pelaksanaan secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Perhitungan Rata-rata Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan

Bauran Pemasaran 4 P

No Atribut Penilaian

Tingkat

Pelaksanaan

Penilaian

Tingkat

Kepentingan X Y

1 Keragaman Produk 174 180 2,9 3,0

2 Kualitas Produk 166 174 2,8 2,9

3 Kesesuaian Harga 154 165 2,6 2,7

4 Potongan Harga 127 175 2,1 2,9

5 Sarana Parkir 103 180 1,7 3,0

6 Akses Menuju Lokasi 159 140 2,6 2,3

7 Iklan 111 149 1,8 2,5

Total 16,5 19,3

Rata-rata 2,3 2,8

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

40

Berdasarkan data yang ada pada Tabel 24, langkah selanjutnya adalah

memasukkan setiap skor rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan ke

dalam diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi

menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak

lurus pada titik (A,B), dimana A adalah skor rata-rata tingkat pelaksanaan yaitu

sebesar 2,3 sedangkan B adalah skor rata-rata tingkat kepentingan yaitu sebesar

2,8. Secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Tingkat Kinerja/Pelaksanaan

Tin

gkat

Kep

en

tin

gan

Gambar 3. Diagram Kartesius Tingkat Pelaksanaan dan Tingkat Kepentingan dari

Pelaksanaan 4 P di Desa Wisata Bunga Cihideung

Keterangan :

1. Keragaman Produk

2. Kualitas Produk

3. Kesesuaian Harga

4. Potongan Harga

5. Sarana Parkir

6. Akses Menuju Lokasi

7. Iklan

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

41

Gambar 3 memperlihatkan bahwa letak atribut-atribut 4 P yang dianalisis

tersebar menjadi empat bagian, yaitu kuadran I (Prioritas Utama), kuadran II

(Pertahankan Prestasi), kuadran III (Prioritas Rendah), dan kuadran IV

(Berlebihan). Adapun interpretasi dari diagram kartesius di atas dapat dijelaskan

sebagai berikut :

(1) Kuadran I (Prioritas Utama)

Atribut-atribut yang berada dalam kuadran I merupakan atribut yang dirasa

sangat penting oleh konsumen, namun pengelola desa wisata belum

melaksanakannya sesuai dengan harapan konsumen sehingga belum memuaskan

konsumen. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perbaikan pelaksanaan terhadap

atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini. Atribut-atribut yang termasuk

dalam kuadran I yaitu potongan harga dan sarana parkir.

Sebagian besar pengunjung yang datang ke desa wisata menilai penting

potongan harga bagi seorang konsumen karena pada umumnya konsumen

menginginkan harga yang rendah. Namun dalam kenyataannya, tidak ada

potongan harga, dan kalaupun ada tidak mencapai 50 persen. Di sisi lain, sarana

parkir juga di anggap penting oleh konsumen, karena banyak pengunjung yang

datang ke desa wisata menggunakan kendaraan pribadi yang memerlukan tempat

parkir yang memadai. Pada kenyataannya di desa wisata tidak ada tempat parkir

yang memadai, dan kalaupun tersedia, tempat parkirnya terbatas.

(2) Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran II menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen dan tingkat

pelaksanaannya sudah cukup baik. Oleh karena itu posisi ini harus dipertahankan

oleh pihak pengelola desa wisata agar tingkat kepuasan konsumen selalu

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

42

terpenuhi. Adapun atribut yang termasuk dalam kuadran II adalah keragaman

produk dan kualitas produk.

Keragaman produk dan kualitas produk dinilai penting oleh sebagian besar

pengunjung. Hal ini beralasan karena semakin beragamnya produk/bunga dengan

kualitas yang baik maka semakin banyak pilihan yang akan dibeli. Secara fakta

pun di desa wisata tersedia beraneka ragam jenis bunga dengan kualitas yang

bervariasi. Dengan demikian cukup beralasan jika sebagian besar pengunjung

desa wisata menilai baik keragaman dan kualitas produk.

(3). Kuadran III (Prioritas Rendah)

Atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini merupakan atribut yang dirasa

kurang penting oleh konsumen dan pelaksanaannya masih kurang baik, atribut-

yang termasuk dalam kuadran III adalah iklan.

Iklan tentang desa wisata oleh sebagian besar responden dinilai kurang

penting dan kinerja pengelola desa wisata dalam meningkatkan iklan pun dinilai

konsumen masih belum baik. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa sebagian

besar responden yang mengunjungi desa wisata adalah berasal dari rekomendasi

teman/keluarga dan bukan dari iklan.

(4). Kuadran IV (Berlebihan)

Atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini merupakan atribut yang

dirasakan tidak penting oleh konsumen, namun pengelola desa wisata telah

melaksanakannya dengan baik. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran IV

adalah kesesuaian harga dan akses menuju lokasi.

Harga produk / bunga merupakan salah satu faktor bagi konsumen dalam

memilih desa wisata sebagai tempat berbelanja / berwisata. Namun dalam hal ini

harga tidak dianggap penting karena sebagian besar responden sudah mengetahui

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

43

kualitas dari bunga yang di jual di desa wisata. Dalam pelaksanaannya, konsumen

menilai kesesuaian harga sudah yang diberlakukan di desa wisata sudah baik

dimana bunga dengan kualitas rendah harganya juga rendah, dan sebaliknya.

Untuk atribut akses menuju lokasi dalam penelitian ini dinilai tidak penting

juga oleh konsumen. Hal ini dikarenakan pada kenyataannya konsumen tidak

menemui kesulitan yang berarti untuk mencapai desa wisata. Adanya akses jalan

yang baik memudahkan para pengunjung untuk mengunjungi desa wisata baik

dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Adanya jalan

yang baik dan tersedianya angkutan umum mencerminkan pelaksanaan akses

menuju lokasi sudah berjalan baik.

5.4. Customer Satisfaction Index (Indeks Kepuasan Konsumen)

CSI digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen secara

menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan

dari atribut-atribut yang diukur. Perhitungan indeks kepuasan konsumen

diperoleh melalui nilai rata-rata tingkat kepentingan dan nilai rata-rata tingkat

pelaksanaan. Keterangan lebih lanjut mengenai perhitungan CSI desa wisata

dapat dilihat pada Tabel 24.

Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh nilai Customer Satisfaction

Index sebesar 80 persen atau 0,8. Berdasarkan range indeks kepuasan konsumen,

angka 0,8 berada pada range 0,66 – 0,80. Angka tersebut menunjukkan bahwa

indeks kepuasan konsumen berada pada kriteria puas. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa secara umum / keseluruhan, konsumen desa wisata tanaman

hias Cihideung telah puas terhadap pelaksanaan atribut 4 P yang diteliti. Dengan

Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

44

kata lain, desa wisata tanaman hias Cihideung telah mampu memuaskan

konsumennya sebesar 80 persen. Namun meskipun demikian pengelola desa

wisata tanaman hias Cihideung harus mampu mempertahankan dan terus

meningkatkan kinerjanya sampai pada taraf sangat puas yaitu pada range 0,80 –

1,00 atau mendekati 100 persen sehingga konsumen tetap setia memilih desa

wisata tanaman hias Cihideung sebagai tempat wisata utama.

Tabel 25. Perhitungan Customer Satisfaction Index Desa Wisata Tanaman Hias

Cihideung

No. Atribut

Tingkat

Kepenting

an

MIS

Weighted

Factors

(%)

Tingkat

Pelaksanaan MSS

Weighted

Score

1 Keragaman Produk 180 3 15,5 174 2,9 0,5

2 Kualitas Produk 174 2,9 15 166 2,8 0,4

3 Kesesuaian Produk 165 2,7 14 154 2,6 0,4

4 Potongan Harga 175 2,9 15 127 2,1 0,3

5 Sarana Parkir 180 3 15,5 103 1,7 0,3

6 Akses Menuju

Lokasi 140 2,3 12 159 2,6 0,3

7 Iklan 149 2,5 13 111 1,8 0,2

JUMLAH 19,3 100 16,5 2,4

RATA-RATA 2,8 2,3

CSI = 2,4 / 3 = 0,8 x 100 % = 80 %

5.5. Alternatif Strategi Pemasaran Desa Wisata Tanaman Hias Cihideung

Alternatif strategi yang diberikan adalah berdasarkan atribut yang telah

dinilai oleh konsumen, yaitu dengan melihat hasil dari analisis kuadran. Alternatif

strategi pemasaran desa wisata meliputi strategi produk, strategi harga, strategi

tempat dan strategi promosi.

Strategi produk yaitu dengan meningkatkan dan mempertahankan

keragaman dan kualitas produk.

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

45

Strategi harga yaitu dengan melakukan penyesuaian antara kualitas produk

dengan harga yang ditawarkan. Selain itu, memberlakukan potongan harga pada

saat hari-hari tertentu.

Strategi tempat yaitu dengan meningkatkan fasilitas berupa sarana dan

prasarana sehingga para pengunjung merasa nyaman dan aman ketika

mengunjungi desa wisata.

Strategi promosi yaitu dengan mengaktifkan keberadaan iklan melalui

media cetak atau media elektronik sehingga masyarakat dapat lebih mengenal dan

mengetahui lebih banyak mengenai desa wisata.

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

46

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap konsumen yang berkunjung ke desa

wisata tanaman hias Cihideung, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai

berikut :

1. Faktor-faktor bauran pemasaran yang mempunyai pengaruh paling besar

dalam pengambilan keputusan konsumen, secara berurutan adalah : (1)

keragaman produk, (2) kualitas produk, (3) akses menuju lokasi, (4) kesesuaian

harga, (5) potongan harga, (6) iklan, dan (7) sarana parkir.

2.A. Penilaian terhadap tingkat pelaksanaan dan tingkat kepentingan konsumen

di dalam mengunjungi desa wisata tanaman hias Cihideung dengan

menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dapat

dikelompokkan menjadi 4 kuadran yaitu :

a. Atribut-atribut yang berada di kuadran I yaitu potongan harga dan sarana

parkir, merupakan prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh pengelola

desa wisata, karena atribut-atribut tersebut dirasakan sangat penting oleh

konsumen, tetapi pengelola desa wisata belum melaksanakannya sesuai

dengan harapan konsumen.

b. Atribut-atribut yang berada di kuadran II yaitu keragaman produk dan

kualitas produk, merupakan atribut yang dirasakan sangat penting oleh

konsumen dan telah dilaksanakan dengan baik oleh pengelola desa wisata

sesuai dengan harapan konsumen.

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

47

c. Atribut yang berada dalam kuadran III yaitu iklan, merupakan atribut yang

dirasakan kurang penting oleh konsumen dan pelaksanaannya masih kurang

baik.

d. Atribut-atribut yang berada dalam kudran IV yaitu kesesuaian harga dan

akses menuju lokasi, merupakan atribut yang dirasakan tidak penting oleh

konsumen namun pengelola desa wisata telah melaksanakan dengan baik.

B. Berdasarkan indeks kepuasan konsumen (Customer Satisfaction Index),

diperoleh bahwa konsumen desa wisata telah puas terhadap atribut bauran

pemasaran 4 P di desa wisata, hal ini ditunjukkan dengan nilai Customer

Satisfaction Index (CSI) yaitu sebesar 80 persen.

3. Alternatif strategi pemasaran desa wisata meliputi strategi produk, harga,

tempat, dan promosi.

6.2. Saran

1. Perlu melakukan perbaikan peningkatan manajemen terhadap atribut-atribut

yang termasuk dalam prioritas utama, khususnya dalam hal potongan harga dan

sarana parkir, dan mempertahankan serta meningkatkan prestasi pelaksanaan

terhadap atribut yang unggul di mata konsumen.

2. Bagi yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan dan

kepentingan konsumen di desa wisata dapat dilakukan dengan melihat atribut-

atribut lain yang mempengaruhi kepuasan konsumen, diantaranya atribut

fasilitas dan pelayanan.

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

48

VII. DAFTAR PUSTAKA

Bilson Simamora, 2001. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama.

Engel, at all, 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Edisi keenam. Jakarta : Binarupa

Aksara.

Hetty Sofiaty, 1992. Model Wisata Agro di Wilayah Pembangunan Jawa Barat.

Makalah. Pemerintah Propinsi DATI I Jawa Barat.

Husein Umar, 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama.

I Nyoman Sutjipta, 2001. Agrowisata. Diktat Kuliah. Magister Manajemen

Agribisnis. Universitas Udayana.

Koentjaraningrat, 1977. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kesepuluh. Jakarta :

Prehalindo.

___________, 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 11. Edisi Kesepuluh. Jakarta :

Prehalindo.

Noor Aisyah Amini, 2001. Strategi Pengembangan Potensi Wisata Agro Kebun

Ngromo, Kabupaten Pacitan. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. IPB.

Bogor.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, 2009. Situs Resmi Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat. www.bandungbaratkab.go.id

Reza Tirtawinata dan Lisdiana Fachrudin, 1996. Daya Tarik dan Pengelolaan

Agrowisata. Jakarta : PT Penebar Swadaya.

Rochajat Harun, 2008. Potensi Wisata Agro Jawa Barat.

www.kabarindonesia.com

_________, 2008. Obyek Wisata Taman Bunga Cihideung,

www.kabarindonesia.com

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

49

Siti Munaroh, 2008. Tourist Information Center Kawasan Wisata Bunga

Cihideung. Bandung.

Ujang Sumarwan, 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Wilson Limbong, 1987. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial

Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

50

LAMPIRAN

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

51

Lampiran 1. Foto Desa Wisata Tanaman Hias Cihideung

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

52

Lampiran 2. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kepuasan

Analisis Tingkat Kepentingan

No Kepentingan

1 2 3 4 5 6 7

1 3 2 2 2 3 2 3

2 3 3 3 3 3 3 2

3 3 3 3 3 3 2 1

4 3 3 2 3 3 2 3

5 3 3 2 3 3 3 3

6 3 3 3 3 3 3 3

7 3 2 3 3 3 2 2

8 3 3 3 3 3 3 3

9 3 3 3 3 3 3 3

10 3 3 3 3 3 3 1

11 3 3 2 3 3 2 3

12 3 3 2 3 3 2 2

13 3 3 3 3 3 2 3

14 3 3 3 3 3 2 3

15 3 3 2 3 3 2 2

16 3 3 3 3 3 2 2

17 3 3 3 3 3 2 2

18 3 3 3 3 3 2 2

19 3 3 3 3 3 3 2

20 3 3 2 3 3 3 3

21 3 2 3 3 3 2 2

22 3 3 3 3 3 2 3

23 3 3 3 3 3 2 3

24 3 3 3 3 3 3 3

25 3 3 3 2 3 3 3

26 3 3 3 3 3 3 3

27 3 3 3 3 3 2 2

28 3 3 2 3 3 2 3

29 3 3 2 3 3 2 2

30 3 3 3 3 3 3 3

31 3 3 3 3 3 2 2

32 3 3 3 3 3 3 2

33 3 3 2 3 3 2 2

34 3 3 2 3 3 3 2

35 3 3 2 3 3 2 2

36 3 3 3 3 3 3 3

37 3 2 3 3 3 2 2

38 3 3 3 3 3 2 3

39 3 3 3 3 3 2 3

40 3 3 2 2 3 2 2

41 3 3 3 3 3 2 3

42 3 3 3 3 3 2 1

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

53

43 3 3 3 3 3 3 3

44 3 3 3 3 3 2 3

45 3 2 3 2 3 2 2

46 3 3 3 3 3 3 2

47 3 3 3 3 3 2 2

48 3 3 3 3 3 2 2

49 3 3 3 3 3 2 2

50 3 3 3 2 3 3 2

51 3 3 2 3 3 3 2

52 3 3 3 3 3 2 2

53 3 3 3 3 3 2 3

54 3 3 3 3 3 3 3

55 3 3 3 3 3 2 3

56 3 3 3 3 3 2 3

57 3 3 3 3 3 2 3

58 3 3 3 3 3 2 3

59 3 3 3 3 3 2 3

60 3 2 2 3 3 2 2

Total 180 174 165 175 180 140 147

Keterangan :

3 = penting

2 = kurang penting

1 = tidak penting

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

54

Analisis Tingkat Kepuasan

No Kepuasan

1 2 3 4 5 6 7

1 3 3 2 3 3 2 1

2 2 2 1 3 3 2 2

3 3 3 3 3 3 2 2

4 3 3 3 3 1 2 3

5 1 2 3 1 1 2 3

6 3 3 3 1 2 3 3

7 3 3 3 2 2 3 3

8 3 3 2 2 2 3 1

9 3 3 2 2 2 2 1

10 3 3 1 2 1 2 1

11 3 2 1 1 1 2 2

12 3 2 3 3 1 3 2

13 3 2 3 3 2 3 2

14 3 2 3 3 2 3 2

15 3 2 2 3 1 2 1

16 3 3 2 3 2 3 2

17 3 3 3 3 2 3 2

18 3 3 3 3 2 3 2

19 3 3 3 3 3 2 2

20 3 3 3 2 3 2 2

21 3 3 3 2 2 3 2

22 3 3 3 2 2 3 2

23 3 3 3 2 1 2 1

24 3 3 3 2 2 3 1

25 3 3 3 2 2 3 1

26 3 3 3 2 2 3 1

27 2 2 3 1 1 2 1

28 3 3 3 2 1 3 2

29 3 3 3 2 2 3 2

30 3 3 3 2 2 3 2

31 3 3 2 2 2 3 2

32 3 3 2 2 1 3 2

33 3 3 2 2 1 3 1

34 3 3 2 2 1 3 1

35 3 3 2 2 1 3 3

36 3 3 3 2 1 3 3

37 3 3 3 2 2 3 2

38 3 3 3 2 2 3 2

39 3 3 3 2 2 3 2

40 1 2 2 1 1 2 1

41 3 3 3 2 2 3 1

42 3 3 3 2 2 3 1

Page 57: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENEITIN PENELITI MUDA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/16-ANALISIS-KEPUSAN... · bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni, bunga bougenville,

55

43 3 3 3 2 2 3 2

44 3 3 3 2 3 3 2

45 3 3 3 2 3 3 3

46 3 3 3 2 2 3 3

47 3 2 1 1 1 2 3

48 3 3 3 1 1 2 1

49 3 3 3 2 1 2 1

50 3 3 2 2 1 3 1

51 3 3 2 2 1 3 1

52 3 3 3 2 1 3 1

53 3 3 3 2 1 3 3

54 3 3 3 2 1 2 3

55 3 2 1 2 1 2 3

56 3 3 2 1 1 3 3

57 3 3 3 1 2 3 3

58 3 2 3 3 2 3 1

59 3 2 3 3 3 2 1

60 3 2 1 3 2 2 1

Total 174 166 154 127 103 159 111

Keterangan :

3 = puas

2 = kurang puas

1 = tidak puas