penetapan calon terbaik dalam pemilihan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal...

12
1 PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN KETUA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DENGAN METODE TOPSIS Muhammad Alamsyah 1) Sri Setyaningsih 2) Iyan Mulyana 3) e-mail : [email protected] Komisi Penyiaran Indonesia Pusat-Jakarta Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Abstrak Komisi Penyiaran Indonesia atau yang disingkat KPI merupakan lembaga independen yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya, berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia. KPI didirikan pada pada tahun 2002 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Komisi Penyiaran Indonesia atau KPIterdiri dari dua lembaga yaitu, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). Secara umum dalam pemilihan dan penetapan sebuah calon terbaik yang akan di ajukan sebagai ketua KPI Puast, ialah berdasarkan data yang diterima oleh tim seleksi, tim seleksi tersebut ialah tim yang telah dibentuk oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat itu sendiri, tim seleksi di bentuk berdasarkan Undang Undang Penyiaran dan Undang-Undang KPI, serta sesuai dengan Peraturan KPI No. 01/P/KPI/07/2014 tentang Kelembagaan, dimana dalam peraturan tersebut di jelaskan bahwa setiap masa jabatan ketua akan berganti selama satu periode yaitu 5 tahun. Penetuan calon yang akan di ajukan sebagai ketua KPI Pusat harus lolos dalam tahap seleksi, selama proses seleksi pemilihan ketua KPI Pusat terdapat beberapa kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur penilaian, kriteria yang digunakan dalam penyeleksian terdiri dari Psikotest, Kesehatan, Kepemimpinan, Kejiwaan, Uji Layak dan Kepatutan, serta Uji Debat. Masalah utama setiap pergantian ketua ialah pada saat proses seleksi yang dilakukan oleh tim,dimana proses tersebut ketika ada calon yang memiliki nilai yang sama agak sulit untuk menentukan siapakah calon terbaik untuk diajukan kepada DPRRI sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat untuk periode selanjutnya. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat atau KPI Pusat masih sulit untuk menentukan calon terbaik yang akan di ajukan ke DPRRI sebagai ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat. Pada penelitian ini untuk memberikan solusi dari permasalah tersebut ialah membuat sebuah aplikasi dengan penerapan metode dimana metode yang digunakan ialah Metode Topsis. Kata kunci : Penetapan Calon Terbaik, Pemilihan Ketua, Komisi Penyiaran Indonesia, Metode Topsis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komisi Penyiaran Indonesia atau yang disingkat KPI merupakan lembaga independen yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya, berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia. KPI didirikan pada pada tahun 2002 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Komisi Penyiaran Indonesia atau KPIterdiri dari dua lembaga yaitu, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). Secara umum dalam pemilihan dan penetapan sebuah calon terbaik yang akan di ajukan sebagai ketua KPI Puast, ialah berdasarkan data yang diterima oleh tim seleksi, tim seleksi tersebut ialah tim yang telah dibentuk oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat itu sendiri, tim seleksi di bentuk berdasarkan Undang Undang Penyiaran dan Undang-Undang KPI, serta sesuai dengan Peraturan KPI No. 01/P/KPI/07/2014 tentang Kelembagaan, dimana dalam peraturan tersebut di jelaskan bahwa setiap masa jabatan ketua akan berganti selama satu periode yaitu 5 tahun. Penetuan calon yang akan di ajukan sebagai ketua KPI Pusat harus lolos dalam tahap seleksi, selama proses seleksi pemilihan ketua KPI Pusat terdapat beberapa kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur penilaian, kriteria yang digunakan dalam penyeleksian terdiri dari Psikotest,

Upload: trinhhanh

Post on 26-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

1

PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN KETUA

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DENGAN METODE TOPSIS

Muhammad Alamsyah

1) Sri Setyaningsih

2) Iyan Mulyana

3)

e-mail : [email protected]

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat-Jakarta

Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan

Abstrak Komisi Penyiaran Indonesia atau yang disingkat KPI merupakan lembaga independen yang

kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya, berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan

penyiaran di Indonesia. KPI didirikan pada pada tahun 2002 berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Komisi Penyiaran Indonesia atau KPIterdiri dari dua

lembaga yaitu, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

(KPID). Secara umum dalam pemilihan dan penetapan sebuah calon terbaik yang akan di ajukan sebagai

ketua KPI Puast, ialah berdasarkan data yang diterima oleh tim seleksi, tim seleksi tersebut ialah tim yang

telah dibentuk oleh Komisi Penyiaran Indonesia Pusat itu sendiri, tim seleksi di bentuk berdasarkan Undang

– Undang Penyiaran dan Undang-Undang KPI, serta sesuai dengan Peraturan KPI No. 01/P/KPI/07/2014

tentang Kelembagaan, dimana dalam peraturan tersebut di jelaskan bahwa setiap masa jabatan ketua akan

berganti selama satu periode yaitu 5 tahun. Penetuan calon yang akan di ajukan sebagai ketua KPI Pusat

harus lolos dalam tahap seleksi, selama proses seleksi pemilihan ketua KPI Pusat terdapat beberapa kriteria

yang digunakan sebagai tolak ukur penilaian, kriteria yang digunakan dalam penyeleksian terdiri dari

Psikotest, Kesehatan, Kepemimpinan, Kejiwaan, Uji Layak dan Kepatutan, serta Uji Debat. Masalah utama

setiap pergantian ketua ialah pada saat proses seleksi yang dilakukan oleh tim,dimana proses tersebut ketika

ada calon yang memiliki nilai yang sama agak sulit untuk menentukan siapakah calon terbaik untuk diajukan

kepada DPRRI sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat untuk periode selanjutnya. Berdasarkan

permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat atau KPI Pusat masih

sulit untuk menentukan calon terbaik yang akan di ajukan ke DPRRI sebagai ketua Komisi Penyiaran

Indonesia Pusat. Pada penelitian ini untuk memberikan solusi dari permasalah tersebut ialah membuat

sebuah aplikasi dengan penerapan metode dimana metode yang digunakan ialah Metode Topsis.

Kata kunci : Penetapan Calon Terbaik, Pemilihan Ketua, Komisi Penyiaran Indonesia, Metode Topsis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komisi Penyiaran Indonesia atau yang

disingkat KPI merupakan lembaga

independen yang kedudukannya setingkat

dengan lembaga negara lainnya, berfungsi

sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran

di Indonesia. KPI didirikan pada pada tahun

2002 berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang

Penyiaran. Komisi Penyiaran Indonesia atau

KPIterdiri dari dua lembaga yaitu, Komisi

Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID).

Secara umum dalam pemilihan dan

penetapan sebuah calon terbaik yang akan di

ajukan sebagai ketua KPI Puast, ialah

berdasarkan data yang diterima oleh tim

seleksi, tim seleksi tersebut ialah tim yang

telah dibentuk oleh Komisi Penyiaran

Indonesia Pusat itu sendiri, tim seleksi di

bentuk berdasarkan Undang – Undang

Penyiaran dan Undang-Undang KPI, serta

sesuai dengan Peraturan KPI No.

01/P/KPI/07/2014 tentang Kelembagaan,

dimana dalam peraturan tersebut di jelaskan

bahwa setiap masa jabatan ketua akan

berganti selama satu periode yaitu 5 tahun.

Penetuan calon yang akan di ajukan

sebagai ketua KPI Pusat harus lolos dalam

tahap seleksi, selama proses seleksi

pemilihan ketua KPI Pusat terdapat beberapa

kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur

penilaian, kriteria yang digunakan dalam

penyeleksian terdiri dari Psikotest,

Page 2: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

2

Kesehatan, Kepemimpinan, Kejiwaan, Uji

Layak dan Kepatutan, serta Uji Debat.

Masalah utama setiap pergantian ketua ialah

pada saat proses seleksi yang dilakukan oleh

tim,dimana proses tersebut ketika ada calon

yang memiliki nilai yang sama agak sulit

untuk menentukan siapakah calon terbaik

untuk diajukan kepada DPRRI sebagai Ketua

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat untuk

periode selanjutnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut dapat

disimpulkan bahwa, Komisi Penyiaran

Indonesia Pusat atau KPI Pusat masih sulit

untuk menentukan calon terbaik yang akan di

ajukan ke DPR RI sebagai ketua Komisi

Penyiaran Indonesia Pusat. Pada penelitian

ini untuk memberikan solusi dari permasalah

tersebut ialah membuat sebuah aplikasi

dengan penerapan metode, dimana metode

yang digunakan ialah Metode Topsis.

Metode Topsis merupakan salah satu

metode pengambilan keputusan multikriteria

yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon

dan Hwang tahun 1981. Metode ini didasari

pada konsep dimana alternatif terpilih atau

terbaik tidak hanya mempunyai jarak terdekat

dari solusi ideal positif, namun juga memiliki

jarak terjauh dari solusi ideal negatif, dari

sudut pandang geometris dengan

menggunakan jarak euclidean untuk

menentukan kedekatan relatif dari suatu

alternatif dengan solusi optimal, metode ini

juga sering digunakan para peneliti untuk

menentukan kriteria yang terbaik dari

banyaknya kriteria, pada penelitian Densi

Leha Kurniasih (2013),dkk Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop

Dengan Metode Topsis yang inti penelitian

tersebut adalah agar pengguna dapat

menentukan pilihan laptop dengan tepat

sesuai dengan keinginan dan anggarannya.

Pada penjabaran secara singkat dapat

diketahui, metode ini sangat cocok bila

digunakan untuk pemilihan yang kriterianya

lebih dari satu, di karenakan metode ini,

mampu memilih alternatif terbaik dari

sejumlah alternatif, maka dari itu pada

penelitian kali ini, penulis mengambil judul

skripsi ini adalah Penetapan Calon Terbaik

Dalam Pemilihan Ketua Komisi Penyiaran

Indonesia Dengan Metode Topsis, dimana

peneliti akan memecahkan solusi dengan

adanya penelitian ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

merupakan sebuah lembaga independen di

Indonesia yang kedudukannya setingkat

dengan lembaga negara lainnya yang

berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan

penyiaran di Indonesia. Komisi ini berdiri

pada tahun 2002 berdasarkan Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2002 Tentang Penyiaran. Secara umum

dalam pemilihan dan penetapan sebuah calon

terbaik yang akan di ajukan sebagai ketua

KPI Puast, ialah berdasarkan data yang

diterima oleh tim seleksi, tim seleksi tersebut

ialah tim yang telah dibentuk oleh Komisi

Penyiaran Indonesia Pusat itu sendiri, tim

seleksi di bentuk berdasarkan Undang –

Undang Penyiaran dan Undang-Undang KPI,

serta sesuai dengan Peraturan KPI No.

01/P/KPI/07/2014 tentang Kelembagaan,

dimana dalam peraturan tersebut di jelaskan

bahwa setiap masa jabatan ketua akan

berganti selama satu periode yaitu 5 tahun.

2.2 Metode TOPSIS

Metode Topsis salah satu metode

pengambilan keputusan multikriteria yang

pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan

Hwang tahun 1981. Metode TOPSIS didasari

pada konsep yang dimana alternatif terpilih

atau terbaik tidak hanya mempunyai jarak

terdekat dari solusi ideal positif, namun juga

memiliki jarak terjauh dari solusi ideal

negatif, dari sudut pandang geometris dengan

menggunakan jarak euclidean untuk

menentukan kedekatan relatif dari suatu

alternatif dengan solusi optimal.

(S,Kusumadewi,2006).

2.2.1 Langkah Kerja Dalam Metode

TOPSIS

Adapun langkah kerja dalam metode

TOPSIS :

1. Menggambarkan alternatif (m) dan krit

eria (n) ke dalam sebuah matriks,

dimana Xij

adalah pengukuran pilihan dari alternati

Page 3: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

3

f ke-i dan kriteria ke-j.Matriks ini dapat

dilihat pada persamaan satu.

................ (1)

2. Membuat matriks R yaitu matriks

keputusan ternormalisasi

setiap normalisasi dari nilai rij

dapat dilakukan dengan perhitungan

menggunakan persamaan dua. =

√∑

............................... (2)

3. Membuat pembobotan pada matriks yang

telah dinormalisasi setelah dinormalisasi,

setiap kolom pada matriks R dikalikan

dengan bobot- bobot (wj) untuk

menghasilkan matriks pada persamaan

tiga.

....(3)

4. Menentukan nilai solusi ideal positif dan

solusi ideal negatif. Solusi ideal

dinotasikan A+, sedangkan solusi ideal

negatif dinotasikan A-. Persamaan untuk

menentukan solusi ideal dapat dilihat pada

persamaan empat. {( | )

( | .................(4)

.

5. Menghitung separation measure.

Separation measure ini merupakan

pengukuran jarak dari suatu alternatif ke

solusi ideal positif dan solusi idealnegatif.

Perhitungan solusi ideal positif dapat

dilihat pada persamaan lima :

=√∑ - +)

2............... .(5)

Perhitungan solusi ideal negatif dapat

dilihat pada persamaan enam :

=√∑

- -)

2 .................(6)

dengan i=1,2,3,...,...,...m

6. Menghitung nilai preferensi untuk setia

p alternatif. Untuk menentukan ranking

tiap-tiap alternatif yang ada maka perlu

dihitung terlebih dahulu nilai

preferensi dari tiap alternatif. Perhitung

an nilai preferensi dapat dilihat melalui

persamaan tujuh

+ = + + .................(7)

Setelah didapat nilai Ci+, maka alterna

tif dapat diranking berdasarkan

urutan Ci+. Dari hasil perankingan ini

dapat dilihat alternatif terbaik yaitu

alternatif yang memiliki jarak terpendek

dari solusi ideal dan berjarak terjauh dari

solusi ideal negatif.

2.3 Visual Studio

Microsoft Visual Studio merupakan

sebuah perangkat lunak lengkap yang

dapat digunakan untuk melakukan

pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi

bisnis, aplikasi personal, ataupun

komponen aplikasinya, dalam bentuk

aplikasi console, aplikasi Windows,

ataupun aplikasi Web. Visual Studio

mencakup kompiler, SDK, Integrated

Development Environment (IDE), dan

dokumentasi (umumnya berupa MSDN

Library). Kompiler yang dimasukkan ke

dalam paket Visual Studio antara lain

Visual C++, Visual C#, Visual Basic,

Visual Basic .NET, Visual InterDev,

Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan

Visual SourceSafe.(Rahmat

Priyanto,2009)

2.4 Database

Database adalah kumpulan informasi

yang disimpan di dalam komputer secara

sistematik sehingga dapat diperiksa

menggunakan suatu program komputer

untuk memperoleh informasi dari basis

data tersebut.(Rahmat Priyanto,2009).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan

dalam mengembangkan aplikasi ini ialah

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Model Waterfall. Gambaran diagram model

waterfall dapat dilihat pada gambar1. ANALIASA KEBUTUHAN

Wawancara

Studi Lapang

Studi Pustaka

DESAIN SISTEM

Pendekatan Secara Terstuktur

Perancangan Sistem Secara Umum

Flowchat Sistem

Perancangan Sistem Secara Detail

PENULISAN KODE PROGRAM

DAN APLIKASI

Penginsatalan Visual Studio 2012

Pembuatan Database

PENGUJIAN PROGRAM

Pengujian Secara Stuktural

Pengujian Secara Fungsional

Pengujian Hitung Manual

PENERAPAN PROGRAM

DAN APLIKASI

Pemeliharaan Program

Gambar 1. Metode Waterfall

(Rahmat Priyanto.2009)

Page 4: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

4

3.1.1 Tahap Analisa Kebutuhan

Tahap analisa kebutuhan merupakan

tahap paling pertama dalam metode

pengembangan sistem waterfall, dimana

tahap tersebut membutuhkan data yang akan

dianaliasa, adapun data yang didaptakan

melalui wawancara kepakar, dan studi

pustaka tentang metode Technique

OrderPreference by Similarity To Ideal

Solution (TOPSIS), dan studi pustaka tentang

penetapan bakal calon Ketua Komisi

Penyiaran Indonesia Pusat.

3.1.2 Tahap Desain Aplikasi

Tahap desain aplikasi merupakan tahap

lanjutan dalam metode pengembangan sistem

waterfall, dimana tahap ini menggambarkan

keseluruhan aplikasi, adapun gambaran

mengenai aplikasi yang akan dibuat akan

digambarkan melalui flowchart aplikasi dan

desain layout aplikasi.

3.1.3 Tahap Penulisan Kode Program dan

Aplikasi

Tahap penulisan kode program dan

aplikasi merupakan tahap lanjutan dalam

metode pengembangan sistem waterfall

dimana, aplikasi yang akan dibuat

menggunakan tools visual studio dan bahasa

pemograman visul basic.net dalam

pembuatan aplikasi.

3.1.4 Tahap Pengujian Program

Tahap pengujian program merupakan

tahap lanjutan dalam metode pengembangan

sistem waterfall, dimana tahap ini pengujian

akan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu

tahap pengujian secara stuktural, pengujian

secara fungsional, pengujian validasi,

pengujian SUMI, dan pengujian hitungan

metode secara manual.

3.1.5 Tahap Penerapan Program dan

Tahap Pemeliharaan

Tahap ini adalah tahap akhir, apabila

semua tahap sudah dilakukan dengan benar

maka tahap ini bisa dilakukan dengan

pengecekan aplikasi demi pemiliharaan

aplikasi.

3.2 Waktu dan Pelaksaan

Dalam melakukan penelitian ini,

penelitian melakukan studi di Komisi

Penyiaran Indonesia Pusat Jakarta dari mulai

bulan Desember 2014 sampai dengan

February 2015.

3.3 Alat dan Bahan

3.3.1 Alat

Dalam penelitian ini dibutuhkan alat

berupa perangkat lunak (software) dan

perangkat keras (hardware), berikut alat yang

digunakan dalam penelitian ini :

1. Software

Operating System Windows 10 Pro

Technical Preview 32 Bit.

Microsoft Visual Studio 2012.

Microsoft Acces 2013

Microsoft Excel 2013

Cristal Report For Visual Studio

2010-2014.

2. Hardware

Laptop Accer 4349.

Printer Cannon MP 145.

3.3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

a. Jurnal penelitian yang menggunakan

metode TOPSIS

b. Kriteria penetapan calon terbaik oleh KPI

Pusat

BAB IV

PERANCANGAN DAN

IMPLEMENTASI

4.1 Analisa Kebutuhan

4.1.1 Tahap Kebutuhan

Tahap kebutuhan merupakan tahap

pertama dalam metode waterfall, dimana

dalam tahap ini mencari data yang akan di

analisa, adapun tahapan untuk mendapatkan

data ialah :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pakar

yang berkopeten, adapun yang

diwawancarai diantaranya ialah

sebagai berikut :

Idha Rusanti Selaku Assisten

Ketua Komisi Penyiraan

Indonesia Pusat

2. Studi Literatur

Studi literatur merupakan tahap

mencari data- data yang di perlukan

sebagai refensi dari berbagai sumber

literatur yang berkaitan dengan

penelitian

3. Studi Pustaka

Page 5: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

5

Studi pustaka merupakan tahap

mencari data atau sumber data yang

di perlukan sebagai refensi dari

berbagai sumber diantaranya :

internet, buku –buku, dan jurnal

nasional.

4.1.2 Tahap Analisa

Tahap analisa merupakan tahap

identifikasi apa yang dibutuhkan oleh system

berdasarkan data yang telah di kumpulkan,

dimana tahap ini juga menjabarkan alur suatu

system yang berjalan, alur tersebut akan di

gambarkan melalui flowchart atau diagram

alir, untuk gambaran system, atau flowchart

system pada aplikasi dapat dilihat pada

gambar 2. Sedangkan flowchart pada metode

topsis dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 2. Flowchart Sistematika Aplikasi

Gambar 3. Flowchart Metode Topsis

4.1.2.1 Kriteria Penilaian dan Standart

Nilai Kriteria

Kriteria penilaian merupakan

ketentuan yang telah ditetapkan berupa syarat

– syarat yang digunakan sebagai talak ukur

untuk menentukan pilihan terbaik dari

beberapa pilihan yang ada, sedangkan

standart nilai merupakan patokan nilai yang

sudah ditentukan dari suatu kriteria penilaian,

untuk kriteria penilaian dan standart nilai

kriteria dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Tabel Kriteria Penilaian dan

Standart Nilai Kriteria

4.2 Desain Aplikasi Tahap desain aplikasi merupakan tahap

gambaran mengenai aplikasi yang akan

dibuat, dalam tahap ini akan bagi menjadi

beberapa bagian diantaranya :

a. Desain Secara Terstuktur

Desain secara tersuktur digambarkan

mengenai data digunakan yang akan diolah

untuk di jadikan patokan awal dalam

pembuatan sebuah sistem, biasanya desain

secara tersuktur digambarkan melalui

spesifikasi tabel, untuk spesifikasi tabel yang

digunakan dalam pembuatan sistem ini dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. Tabel Login

Page 6: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

6

b. Desain Sistem Secara Umum

Desain secara umum merupakan

gambaran dari sebuah sistem yang akan

dibuat gambaran sistem tersebut dapat

berupa diagram alir atau yang disebut

dengan flowchart sistem, untuk lebih

jelas mengenai flowchart sistem dapat

dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Flowchart Sistem Penetapan

Calon Terbaik Dalam Pemilihan Ketua

Komisi Penyiaran Indonesia Dengan Metode

Topsis

c. Desain Sistem Secara Detail

Sistem yang dikembangkan ini

merupakan sistem yang berbasis deskstop,

oleh karena itu antar muka pengguna dibuat

user friendly (mudah digunakan). Berikut ini

gambaran system secara detail yang dibuat.

Gambar 5. Desain Login Sistem

Gambar 6. Desain Login Sistem

4.3 Penulisan Kode Program dan Aplikasi

Tahap penulisan kode program

merupakan tahap implementasi rancangan

sistem yang telah dibuat sebelumnya, dan

implementasi ini tuangkan kedalam bahasa

pemograman, bahasa pemograman yang

digunakan dalam implementasi pada aplikasi

ini menggunakan bahasa visual basic, untuk

aplikasi pembuatan sistemnya menggunakan

visual studio 2012, dan pengunaan database

pada aplikasi ini menggunakan microsoft

acces 2013, dalam penulisan kode program

dibagi beberapa langkah diantaranya sebagai

berikut,

a. Penginstalan Visual Studio 2012

1. Masukan DVD ke DVD-ROM

(Yang Berisi Visual Studio 2012)

2. Lakukan instalasi dengan meng

klik 2 kali file setup.exe

3. Tunggu sampai selesai lalu pilih

kotak “I agree” lalu pilih next

4. Lalu Pilih software apasaja yang

akan diinstall, kemudian klik tombol install

yang terletak dibagian bawah kanan.

5. Tunggu hingga proses instalasi

selesai, seperti gambar berikut:

Gambar 7. Istalasi Visual Studio

2012

b. Pembuatan Database via access

2013

a.Klik button star pada layar

komputer, lalu pilih access,

kemudian

b.Klik, “ Blank desktop database,

kemudian

c.Lalu berinama berinama

databasenya.

4.4 Pengujian Program

Tahap pengujian merupakan faktor paling

penting dalam daur atau sisklus dari sebuah

perangkat lunak, karena dalam tahap

pengujian akan diketahui apakah setiap menu

atau form pada aplikasi atau sistem yang

dibuat telah berjalan dengan baik atau tidak,

ada beberapa pengujian yang dilakukan pada

tahap ini diantaranya :

a. Uji coba struktural,

b. Uji Coba Fungsional,

c. Uji Coba Validasi,

Page 7: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

7

d. Uji Coba SUMI,

e. Uji Coba Perhitungan Manual

Metode Topsis.

4.5 Penerapan dan Pemeliharaan

Penerapan dan pemeliharaan aplikasi

adalah tahap yang telah melewati tahap uji

coba dimana aplikasi telah dilakukan

pengujian secara menyeluruh, dan apabila

tahap tersebut telah dijalani maka tahap ini

dapat dilanjutkan, pada tahap ini adalah tahap

terakhir dalam metode pengembangan

dengan model waterfall.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

Dalam bab ini akan dijelaskan pada

setiap form atau menu pada aplikasi

pemilihan ketua komisi penyiaran indonesia

dengan metode topsis, serta akan di

tampilkan sourcode yang digunakan dalam

pemilihan calon terbaik dengan

menggunakan penerapan metode topsis, dan

juga akan di jabarkan mengenai perhitungan

secara manual metode tersebut.

5.1.1 Menu Login dan Menu Utama

Form Login merupakan form paling

awal sebelum masuk ke menu utama pada

aplikasi, pada menu login harus memasuki

username dan password yang valid,

sedangkan menu utama terdapat menu-menu

: ganti password, menu calon, kriteria, nilai

calon, menu proses, menu ketua panitia dan

menu logout, dimana menu tersebut

merupakan bagian dari sistem, untuk lebih

jelas gambaran mengenai menu login dan

menu utama dapat dilihat pada gambar 8, dan

gambar 9.

Gambar 8. Menu Login Aplikasi

Gambar 9. Menu Utama Aplikasi

5.2 Pembahasan

Suatu sistem yang telah di buat harus

dilakukan tahap uji coba yang dimana tahap

uji coba sistem ini dapat mengtahui letak

kesalahan atau error pada sistem, dalam

pembahasan kali ini tahap uji coba yang

dilakukan diantaranya :

a. Uji Coba Stuktural

Uji coba struktural merupakan uji

coba terhadap struktur atau alur proses

program yang telah dibuat apakah sudah

sesuai dengan rancangan, berikut ini hasil

uji coba struktural pada sistem :

Tabel 9. Tabel Uji Coba Stuktural

b. Uji Coba Fungsional

Uji fungsional dilakukan dengan cara

mencoba setiap menu pada Aplikasi

Pemilihan Ketua Komisi penyiaran Indonesia

Dengan Metode TOPSIS, adapun tentang

hasil uji coba fungsional dapat di lihat dari

tabel berikut :

Tabel 10. Tabel Uji Coba Fungsional

Page 8: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

8

c. Uji Coba Validasi

Uji coba validasi merupakan uji coba

yang di lakukan pada hasil implementasi uji

coba validasi mempunyai fungsi apakah

sistem masih memiliki error atau tidak.

Berikut hasil dari uji coba validasi.

Tabel 11. Tabel Uji Coba Validasi

5.3 Uji Coba Software Usability

Measurement Inventory (SUMI)

Uji coba ini dilakukan dengan

menggunkan angket penilaian yang sudah

disediakan pada website (sumi.ucc.ie\en)

yang bertujuan untuk mengevaluasi suatu

aplikasi, kuisioner ini terdiri dari 50

pertanyaan dimana pertanyaan tersebut

mengarah lebih positif terhadap system diberi

nilai 4,2,0 untuk tanggapan setuju, kurang

setuju, dan tidak setuju. Untuk pertayaan

yang mengarah lebih negative terhadap

system maka diberi angka 0,2,4 untuk

tanggapan setuju, kurang setuju dan tidak

tahu. Standart penilaian sumi sendiri harus

melebihi nilai median 50, jika hasil uji coba

sumi mengasilkan nilai diatas 50 maka

system ini sudah layak. Unuk uji coba system

ini dilakukan oleh 5 responden, untuk hasil

dari uji coba sumi ini dapat dilihat pada tabel

12.

Tabel 12. Tabel Uji Coba SUMI

Gambar 10. Diagram Uji Coba SUMI

5.4 Uji Coba Perhitungan Manual Metode

Topsis

Pada proses perhitungan merupakan

tahap penjabaran menggenai perhitungan dari

metode yang digunakan dalam penelitian ini,

berikut penjabaran menggenai proses

perhitungan:

Langkah 1. Mentukan kriteria penilaian,

nilai kepentingan, serta cost/benefit dari

kriteria penilaian yang digunakan dalam

penelitian penetapan calon terbaik dalam

pemilihan ketua KPI dengan metode Topsis,

untuk langkah 1 dapat dilihat pada table 13.

Page 9: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

9

Langkah 2. Menetukan alternatif

yang digunakan dalam uji coba perhitungan

yang dimana dalam penelitian ini alternatif

yang digunakan adalah nama-nama calon

ketua KPI, untuk lebih jelas dapat dilihat

pada tabel 14.

Tabel 14. Tabel Langkah 2

Langkah 3. Menentukan nilai pada

masing-masing alternatif pada setiap kriteria

berdasarkan bobot penilaian pada masing-

masing kriteria, untuk lebih jelas dapat dilihat

pada table 15

Tabel 15. Tabel Bobot Penilaian

Langkah 4. Mengambarkan alternatif

(m) dan kriteria (n) kedalam sebuah matrik.

{

}

Langkah 5 . Menghitung nilai

pembagi dari matrik alternatif yang sudah

dibuat, dengan menggunakan rumus :

Langkah 6. Menghitung nilai

ternormalisasi dari setiap kriteria pada

setiap calon, dengan menggunakan rumus

:

Alternatif Calon Ketua KPI

A1 Prof.Dr.Andri

A2 Ir.Hj.Rudi

A3 Dra.Ir.Hj.Abni,MM

A4 Ir.Ron.MBA

A5 Dr.Ir.Robi.,MM

Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6

A1 90 90 88 80 88 90

A2 86 90 99 60 98 88

A3 96 80 90 90 99 99

A4 96 70 99 90 99 98

A5 88 90 90 88 99 66

Kriteria

Page 10: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

10

Langkah 7. Menghitung nilai

terbobot dari setiap kriteria pada setiap

calon, dengan megalikan hasil nilai

ternormaliasi dengan nilai kepentingan

dari setiap kriteria penilaian dengan

menggunakan rumus :

Langkah 8. Membuat matriks

keputusan untuk menentukan nilai solusi

ideal positif dan solusi ideal negatif dari

masing-masing kriteria penilaian

B=

{

}

Solusi ideal (positif) dan solusi ideal (negatif)

dari masing – masing kriteria penilaian.

Solusi ideal (positif) dan solusi ideal (negatif)

:

Solusi ideal (positif) dan solusi ideal (negatif)

:

= 0,47

= 0,42

= 0,95

= 0,74

= 1,42

= 1,27

= 1,95

= 1,3

= 2,29

= 2,03

= 2,98

= 1,99

Langkah 9. Menghitung jarak solusi

ideal positif ( dan solusi ideal negatif

( dari masing – masing calon dengan

rumus : √∑

.

0,59

0,87

0,77

0,75

0,26

1,22

0,29

1,2

1,01

0,79 Langkah 10. Menghitung nilai

prefensi untuk setiap calon dimana nilai

prefensi digunakan untuk menentukan

rangking pada setiap calon, dengan

menggunakan rumus :

Page 11: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

11

Setelah menghitung nilai prefensi, maka

dapat dilakukan perengkingan pada masing –

masing calon.

Rangking :

Setelah mendapatkan nilai rangking pada

masing – masing calon, maka dapat diketahui

calon yang akan diajukan oleh KPI Pusat dan

untuk lantik menjadi ketua berdasarkan

metode klasifikasi Topsis adalah

.

5.5 Penerapan dan Pemeliharaan

Penerapan dan pemeliharaan

merupakan fase traktir dimana sistem

telah selesai di uji coba baik secara

algortima, secara sistem matika dan

secara uji coba manual, dengan adanya

penerapan dan pemeliharaan sistem maka

sistem dapat berjalan dengan baik dan

sistem terawat dengan sempurna.

BAB VI

KEIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Komisi Penyiaran Indonesia atau

KPI merupakan lembaga independen

Indonesia yang kedudukannya setingkat

dengan lembaga negara lainnya yang

berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan

penyiaran di Indonesia. Komisi Penyiaran

Indonesia berdiri pada tahun 2002

berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang

Penyiaran, KPI terdiri atas Lembaga Komisi

Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID)

yang bekerja di wilayah setingkat Provinsi.

Secara umum dalam pemilihan dan

penetapan sebuah calon yang akan di ajukan

sebagai ketua Komisi Penyiaran Indonesia

Pusat, ialah berdasarkan data yang diterima

oleh tim seleksi dimana tim seleksi tersebut

merupakan tim yang telah di buat oleh DPR

RI dimana dalam tim tersebut terdapat orang

yang berkompeten di dalam bidangnya

masing-masing, tim seleksi di buat

berdasarkan Undang – Undang Penyiaran dan

Undang Undang KPI, serta sesuai dengan

Peraturan KPI No. 01/P/KPI/07/2014 tentang

Kelembagaan, dimana dalam peraturan

tersebut di jelaskan bahwa setiap masa

jabatan ketua akan berganti selama satu

periode yaitu 5 tahun.

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti dengan judul

Penetapan Calon Terbaik Dalam Pemilihan

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Dengan

Metode Topsis yang di lakukan di Komisi

Penyiaran Indonesia Pusat Jakarta dan

penambahan sumber dari website KPI,

peneliti menggambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut diantaranya adalah :

a. Dengan ada-nya sistem ini dapat

memudahkan panitia seleksi

pemilihan ketua Komisi Penyiaran

Indonesia tanpa harus menghitung

secara manual dan dapat

memustuskan secara tepat dan

effisien.

b. Didalam sistem ini input yang

digunakan dalam mengasilkan

keputusan ialah : nama alternatif

calon, dan nilai pada setiap calon.

Dari beberapa kesimpulan, maka

inti dari penelitian ini adalah metode ini

cocok di gunakan sebagai pengambil

keputusan dari multi kriteria yang dimana

dalam kriteria tersebut harus dipilih mana

yang cost atau yang benfit dalam penentuan

kriteria, sehingga mengasilkan keputusan

yang valid seperti penelitian ini.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas

dan juga sebagai bahan pertimbangan bagi

pembaca dan peneliti yang mempuyai tema

yang sama dalam pembutan tugas akhir

nantinya, disarankan pengabungan metode

keputusan agar bisa mengasilkan keputusan

yang lebih valid lagi, sehingga penggunaan

metode sebagai bahan pertimbangan untuk

keputusan jauh lebih baik.

Page 12: PENETAPAN CALON TERBAIK DALAM PEMILIHAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal muhammad... ·  · 2018-02-17Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, ... menggunakan

12

DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati,Ema.2008.PendekatanMultistrat

egiPadaRecommenderSystemAkademik.Te

sis.InstitutTeknologiBandung. Bandung.

Turban,Efraim,JayE,AransondanLiang.2005.

SistemPendukungKeputusandanSistemCer

das.AlihBahasa:DwiPrabantini.Andi.Yogy

akarta.

Kusumadewi,dkk.2006.TopsisMetodeMultAtri

buteDecisionMaking(MADM).GrahaIlmu,

Yogyakarta.

Taylor, B.W.(2008), Edisi8, Introduction To

Management Science,

SalembaEmpat.Jakarta.

Dursun M. dan Karsak E.E. (2009), “A Fuzzy

MCDM Approach for Personnel

Selection”,ExpertSystemswith

Applications,

doi:10.1016/j.eswa.2009.11.067.

Kusumadewi, S (2006), Fuzzy Multi-Atribut

Decision Making (Fuzzy MADM), Graha

Ilmu.Yogyakarta.

Guntur Perdana, Guntur dan Tri Widodo.

Sistem Pendukung Keputusan Pemberi

Beasiswa Kepada Peserta Didik Baru

Menggunakan Metode Topsis : Jurnal

Semantik 2013.ISBN :979-26-0266-6.

Leha Kurniasih, Densi. Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Laptop Dengan

Metode Topsis Vol. III No : 2 , Aplil 2013.

ISSN : 2301-9425.

Shalehah, Ani. ,Penerapan Topsis

(Technique For Order Preference By

Similarity To Ideal Solution) Untuk

Seleksi Penerimaan Beasiswa (Studi

Kasus Pendaftar Beasiswa Dari Fakultas

Mipa Di Universitas Brawijaya) Aplil

2014. ISSN : 4606-9921

Priyanto, Rahmat. 2009. Langsung Bisa

Visual Basic . Net 2008. Bandung : CV.

ANDI OFFSET.