sistem manajemen dosis pada proses ......sesuai yang ditetapkan di dalam pasal 34 peraturan...

5
'Prosidlng 'Pertcmllall I{iniafi Tafillllan 2016 'Pllsat Tefillo{ogi Radioisotoy aan naai(ifarmalia ('l'TR1?), B.J\T.JlN Tangerang Sdatan, 3 NovemfJer 2016 ISSN : 2087 : 9652 SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PROSES PERAKITAN GENERATOR Tc-99m Suhaedi Muhammad1, Rr.Djarwanti RPS2 IPusat Teknologi Keselamatan Dan Metrologi Radiasi Kawasan Nuklir Pasar Jumill 2Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka Gedung 11, Kawasan Nuklir Serpong Emai/: Suhaedi.muhammad62@gmai/.com ABSTRAK SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PROSES PERAKITAN GENERATOR Tc-99m. Guna melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan perakitan Generator Tc-99m, pemegang izin (PI) harus memenuhi persyaratan proteksi dan keselamatan radiasi sebagaimana ditetapkan di dalam pasal 10 Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Nomor 4 Tahun 2013 tentang Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh PI untuk memenuhi persyaratan tersebut adalah dengan menerapkan sistem manajemen dosis yang di dalamnya mencakup sumber potensi penerimaan dosis, kebijakan penerapan nilai batas dosis (NBD), kebijakan penerapan nilai pembatas dosis (NPD), manajemen penerimaan dosis, perkiraan besarnya dosis, evaluasi penerimaan dosis dan tindaklanjut penerimaan dosis. Melalui penerapan sistem manajemen dosis ini dapat diperkirakan besarnya dosis yang diterima oleh personil yang terlibat dalam kegiatan perakitan Generator Tc-99m. Dari sini dapat diketahui apakah ada personil yang menerima dosis melebihi NPD tapi masih kurang dari NBD atau ada personil yang menerima dosis melebihi NBD, sehingga dapat diketahui tindaklanjut apa yang harus dilakukan oleh PI. Kata kunci : Sistem manajemen, Dosis, Generator Tc-99m ABSTRACT DOSE MANAGEMENT SYSTEM ON THE GENERA TOR Tc-99m ASSEMBL Y PROCESS. In order to protect the safety and health of radiation workers involved in assembly activities of Generator Tc-99m, the license holder (PI) must meet the requirements of protection and safety of radiation as set forth in Article 10 of Regulation of the Nuclear Energy Supervisory Agency (BAPETEN) No. 4 of 2013 on protection and Radiation Safety in Nuclear Power Utilization. One effort that can be done by PI to meet these requirements is to implement a management system dose which include sources of revenue potential dose, policy implementation limit value doses (NBD), the policy application of the value of the limiting dose (NPD), management acceptance doses, forecast the magnitude of dose, dose acceptance evaluation and fol/ow up dose reception. Through the application of these dose management system the magnitude of the dose received by the personnel involved in the activities of Tc-99m Generator assembly can be estimated. Based on this estimation it can be known if there were personnel who received doses exceeding the NPD but still less than NBD or there were personnel who received doses exceeding NBD. The PI then now can decide what should be done accordingly. Key words: Management systems, Dose, Tc-99m Generator Suhaedi Muhammad, dkk. 19

Upload: others

Post on 26-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 'Prosidlng 'Pertcmllall I{iniafi Tafillllan 2016'Pllsat Tefillo{ogi Radioisotoy aan naai(ifarmalia ('l'TR1?), B.J\T.JlNTangerang Sdatan, 3 NovemfJer 2016

    ISSN : 2087 : 9652

    SISTEM MANAJEMEN DOSISPADA PROSES PERAKITAN GENERATOR Tc-99m

    Suhaedi Muhammad1, Rr.Djarwanti RPS2

    IPusat Teknologi Keselamatan Dan Metrologi RadiasiKawasan Nuklir Pasar Jumill

    2Pusat Teknologi Radioisotop dan RadiofarmakaGedung 11, Kawasan Nuklir Serpong

    Emai/: Suhaedi.muhammad62@gmai/.com

    ABSTRAK

    SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PROSES PERAKITAN GENERATOR Tc-99m. Gunamelindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatanperakitan Generator Tc-99m, pemegang izin (PI) harus memenuhi persyaratan proteksi dankeselamatan radiasi sebagaimana ditetapkan di dalam pasal 10 Peraturan Kepala BadanPengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Nomor 4 Tahun 2013 tentang Proteksi DanKeselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. Salah satu upaya yang dapatdilakukan oleh PI untuk memenuhi persyaratan tersebut adalah dengan menerapkan sistemmanajemen dosis yang di dalamnya mencakup sumber potensi penerimaan dosis, kebijakanpenerapan nilai batas dosis (NBD), kebijakan penerapan nilai pembatas dosis (NPD),manajemen penerimaan dosis, perkiraan besarnya dosis, evaluasi penerimaan dosis dantindaklanjut penerimaan dosis. Melalui penerapan sistem manajemen dosis ini dapatdiperkirakan besarnya dosis yang diterima oleh personil yang terlibat dalam kegiatanperakitan Generator Tc-99m. Dari sini dapat diketahui apakah ada personil yang menerimadosis melebihi NPD tapi masih kurang dari NBD atau ada personil yang menerima dosismelebihi NBD, sehingga dapat diketahui tindaklanjut apa yang harus dilakukan oleh PI.

    Kata kunci : Sistem manajemen, Dosis, Generator Tc-99m

    ABSTRACT

    DOSE MANAGEMENT SYSTEM ON THE GENERA TOR Tc-99m ASSEMBL Y PROCESS.In order to protect the safety and health of radiation workers involved in assembly activitiesof Generator Tc-99m, the license holder (PI) must meet the requirements of protection andsafety of radiation as set forth in Article 10 of Regulation of the Nuclear Energy SupervisoryAgency (BAPETEN) No. 4 of 2013 on protection and Radiation Safety in Nuclear PowerUtilization. One effort that can be done by PI to meet these requirements is to implement amanagement system dose which include sources of revenue potential dose, policyimplementation limit value doses (NBD), the policy application of the value of the limitingdose (NPD), management acceptance doses, forecast the magnitude of dose, doseacceptance evaluation and fol/ow up dose reception. Through the application of these dosemanagement system the magnitude of the dose received by the personnel involved in theactivities of Tc-99m Generator assembly can be estimated. Based on this estimation it canbe known if there were personnel who received doses exceeding the NPD but still less thanNBD or there were personnel who received doses exceeding NBD. The PI then now candecide what should be done accordingly.

    Key words: Management systems, Dose, Tc-99m Generator

    Suhaedi Muhammad, dkk. 19

  • 'j'rosidll1g 'j'ertelJ111al1J{11lia/1Ta/1wlal1 20J6'j'llsat Tekno(ogi nacfioisotoy cfan 'j{adlofarmaka ('J'Tnn), 'lJ.ATANTangerang Se(atal1, 3 Novel116er 2016

    ISSN : 2087 : 9652

    PENDAHULUAN

    Generator Tc-99m merupakan salah satuproduk radiofarmaka yang digunakan olehbeberapa rumah sakit di Indonesia untuk

    keperluan diagnosis fungsi dan anatomis organtubuh. Produk radiofarmaka ini mempunyaibentuk kimia sebagai Sodium Pertechnetate(Na99mTc04) dalam 0.9% larutan salin dengantingkat kemurnian radiokimia 99mTc04-;::95% [1].

    Produk Generator Tc-99m ini dirakit di

    Instalasi Produksi Radioisotop DanRadiofarmaka (IPRR). Instalasi ini sejak awalberoperasinya tahun 1990 sampai dengansekarang telah memasok produk Generator Tc-99m ke beberapa rumah sa kit, diantaranyaadalah: Rumah Sakit Hasan Sadikin. Bandung;Rumah Sakit Pusat Pertamina, Rumah Sa kitKanker Dharmasih, Rumah Sakit JantungHarapan Kita, Jakarta; Rumah Sakit Dr. Kariadi,Semarang; Rumah Sakit Dr. Sardjito, Jogjakartadan Rumah Sakit Dr.Soetomo - Surabaya.

    Untuk memberikan jaminankeselamatan dan kesehatan bagi pekerja radiasiyang terlibat dalam kegiatan perakitan produkGenerator Tc-99m, maka pihak pemegang izin(PI) sesuai dengan pasal 21 PeraturanPemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentangKeselamatan Radiasi Pengion Dan KeamananSum ber Radioaktif dan pasal 10 PeraturanKepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir(BAPETEN) Nomor 4 Tahun 2013 tentangProteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam

    Pemanfaatan Tenaga Nuklir berkewajibanmemenuhi persyaratan proteksi radiasi yangmeliputi justifikasi, limitasi dosis serta optimisasiproteksi dan keselamatan radiasi [2,3].

    Salah satu bentuk penerapan prinsipoptimisasi proteksi dan keselamatan radiasiadalah PI harus mengupayakan agar besarnyadosis yang dit.erima oleh pekerja radiasi yangterlibat dalam kegiatan perakitan produkGenerator Tc-99m dibawah nilai batas dosis

    (NBD) yang diizinkan melalui penerapan sistemmanajemen penerimaan dosis.

    Penerapan sistem manajemen dosis inidimaksudkan agar besarnya dosis yang diterimaoleh para pekerja radiasi yang terlibat dalamkegiatan perakitan produk Generator Tc-99mserendah mungkin yang dapat dicapai denganmempertimbangkan faktor sosial dan ekonomisesuai yang ditetapkan di dalam pasal 34Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007.

    Suhaedi Muhammad, dkk.

    Sistem manajemen dosis ini di dalamnyamemiliki ruang lingkup: sumber potensipenerimaan dosis, personil penerima dosis,kebijakan penerapan nilai batas dosis (NBD),kebijakan penerapan nilai pembatas dosis(NPD), manajemen penerimaan dosis, perkiraanbesarnya dosis, evaluasi penerimaan dosis dantindaklanjut penerimaan dosis.

    Diharapkan dengan menerapkan sistemmanajemen dosis ini PI dapat memperkirakanlebih awal besarnya dosis yang diterima olehpara pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatanperakitan produk Generator Tc-99m sehinggadapat mengantisipasi tindakan proteksi radiasiapa yang diperlukan.

    METODOLOGI

    Bahan-bahan yang digunakan dalampembuatan sistem manajemen dosis yangditerima oleh para pekerja radiasi yang terlibatdalam kegiatan perakitan produk Generator Tc-99m ini adalah: dokumen RadiopharmaceuticalProduction terbitan Medhi Physics, dokumenPeraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007tentang Keselamatan Radiasi Pengion danKeamanan Sumber Radioaktif dan dokumenPeraturan Kepala BAPETEN Nomor 04 tahun2013 tentang Proteksi dan Keselamatan RadiasiDalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir [1,2,3].Sedangkan metode yang digunakan adalah :

    1. Kajian penerapatan terhadap dokumen-dokumen terse but di atas.

    2. Kajian pengalaman terkait denganpengawasan proses perakitan GeneratorTc-99m.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    SUMBER POTENSI PENERIMAAN oasIs

    Ada beberapa tahapan kegiatan padarangkaian proses perakitan produk GeneratorTc-99m yang memiliki potensi bahaya sebagaipemberi kontribusi adanya penerimaan dosisbaik bagi pekerja radiasi, masyarakat maupunlingkungan.

    Berikut ini tahapan kegiatan yang dapatmemberikan kontribusi adanya penerimaandosis:

    1. Pengeluaran leadpot ( kontener yangberisi kolom Generator ) dari dalam HotCell Generator.

    20

  • Trosiaillg 1'ertemuall Hmiafi TafizlIJall 2016Tusat Tekllo{ogi R£lifioisot(!p aan Radiofannaka (TTRR), 'BATANTangerallg Sefatan, 3 Novem6er 2016

    ISSN : 2087: 9652

    2. Pemasangan fluid path untuk sistemGenerator.

    3. Pemasangan boks dan enklosurGenerator.

    4. Pemasangan baut untuk boks Generator.5. Pemeriksaan kualitas produk tahap

    pertama.6. Pemeriksaan kualitas produk tahap

    kedua.

    Pengeluaran Leadpot ( Kontener Yang BerisiKolom Generator ) Dari Dalam Hot CellGenerator

    Kegiatan pengeluaran leadpot daridalam Hot Cell merupakan salah satu daritahapan kegiatan perakitan Generator Tc-99myang memberikan kontribusi penerimaan dosisyang sangat signifikan. Hal ini dikarenakan adasumber paparan radiasi baik yang berasal darilubang Hot Cell tempat keluarnya leadpotmaupun yang berasal dari permukaan leadpotitu sendiri.

    Pemasangan Fluid Path Untuk SistemGenerator

    Kegiatan pemasangan fluid path inidilakukan di tempat yang terpasang Top BarrierShield dan dilengkapi dengan leadglass yangberfungsi sebagai shielding baik untuk arahmata maupun arah dada.

    Tahapan kegiatan 1m memberikankontribusi penerimaan dosis yang sangatsignifikan mengingat adanya paparan radiasikhususnya ke arah organ kritis.

    Pemasangan Boks Dan Enklosur GeneratorKegiatan pemasangan boks dan

    enklosur Generator juga memberikan kontribusipenerimaan dosis yang cukup signifikanmengingat adanya paparan radiasi ke arah matadan organ kritis yang berasal dari permukaanleadpot.

    Pemasangan Baut Untuk Boks GeneratorKegiatan pemasangan baut untuk boks

    Generator juga memberikan kontribusipenerimaan dosis mengingat adanya paparanradiasi ke arah mata dan organ kritis yangberasal dari permukaan boks Generator yang didalamnya berisi leadpot.

    Pemeriksaan Kualitas Produk Tahap PertamaKegiatan pemeriksaan kualitas produk

    ini dilakukan di tempat yang sama seperti

    Suhaedi Muhammad, dkk.

    tempat pemasangan fluid path dimanaterpasang Top Barrier Shield dan dilengkapidengan leadglass yang berfungsi sebagaishielding baik untuk arah mata maupun arahdada.

    Tahapan kegiatan ini memberikankontribusi penerimaan dosis yang sangatsignifikan mengingat adanya paparan radiasikhususnya ke arah organ kritis yang berasal daribagian atas leadpot yang tutupnya terbuka gunamengecek aliran air dari botol salin melalui fluidpath.

    Pemeriksaan Kualitas Produk Tahap KeduaTahapan kegiatan ini merupakan

    kelanjutan dari tahapan di atas yang dilakukandi tempat yang fasilitasnya sama seperti tempatpemeriksaan kualitas tahap pertama.

    Tahapan kegiatan ini juga memberikankontribusi penerimaan dosis yang sangatsignifikan mengingat adanya papa ran radiasikhususnya ke arah organ kritis yang berasal daribagian atas leadpot yang tutupnya terbuka gunamengecek aliran cairan dari botol salin melaluifluid path.

    KEBIJAKAN PENERAPAN NILAI BATASDOSIS

    Untuk menjamin keselamatan dankesehatan para pekerja radiasi yang terlibatdalam kegiatan perakitan Generator Tc-99m, PIdapat menetapkan kebijakan terkait denganNBD sebagaimana ditetapkan di dalamPeraturan Kepala Badan Pengawas TenagaNuklir (BAPETEN) Nomor 4 Tahun 2013 pasal15, yaitu [1,2] :

    1. Dosis Efektif rata-rata sebesar 20 mSv

    per tahun dalam periode 5 (lima) tahun,sehingga Dosis yang terakumulasidalam 5 (lima) tahun tidak bolehmelebihi 100 mSv.

    2. Dosis Efektif sebesar 50 mSv dalam 1(satu) tahun tertentu.

    3. Dosis Ekivalen untuk lensa mata rata-rata sebesar 20 mSv per tahun dalamperiode 5 (lima) tahun dan 50 mSvdalam 1 (satu) tahun tertentu.

    4. Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 500mSv per tahun.

    5. Dosis Ekivalen untuk tangan atau kakisebesar 500 mSv per tahun.

    21

  • l'rosiaing l'ertemllanlliniali Talizman 20161'1ISat TeRno(ogi Radioisotoy aan lwdiofarmaRa (1'TRR), 'BAT.JtNTangerang Se(atazz, 3 November 2016

    ISSN : 2087 : 9652

    KEBIJAKAN PENERAPAN NILAI PEMBATASDOSIS (NPD)

    Untuk keperluan pelaksanaan kegiatanperakitan Generator Tc-99m, sesuai ketentuanyang ditetapkan di dalam Peraturan PemerintahNo. 33 Tahun 2007 pasal 36 dan PeraturanKepala BAPETEN Nomor 04 Tahun 2013 pasal41,42 dan 43, PI dapat menetapkan NPD untukpekerja radiasi [2,3].

    Guna melindungi keselamatan dankesehatan para pekerja radiasi yang terlibatdalam kegiatan perakitan Generator Tc-99m,maka PI dapat menetapkan kebijakan NPDsebesar 75% dari nilai dosis efektif rata-rata (20mSv) yaitu 15 mSv. Dasar pertimbangannyaadalah jumlah produk Generator Tc-99m yangdirakit setiap kali proses ( rata-rata 7 buah) danfrekuensi produksi sekali dalam seminggu.

    MANAJEMEN PENERIMAAN DOSIS

    Guna melindungi keselamatan dankesehatan pekerja radiasi yang yang terlibatdalam kegiatan perakitan Generator Tc-99m, PIdapat menetapkan kebijakan besarnya dosisyang diterima oleh pekerja radiasi yang bertugasuntuk kurun waktu satu minggu tidak boleh lebihbesar dari 75% dari NPD mingguan (0,3 mSv)atau sebesar 0,225 mSv.

    Jika dalam kenyataannya pekerjaradiasi tersebut menerima dosis lebih besar dari

    0,225 mSv, maka yang bersangkutan masihdiizinkan untuk bekerja asalkan akumulasi dosisyang diterima dalam kurun waktu satu bulantidak boleh lebih besar dari 75% NPD bulanan(1,2 mSv) atau sebesar 0,9 mSv.

    PERKIRAAN BESARNY A DOSIS

    Perkiraan besarnya nilai dosis yangditerima oleh pekerja radiasi yang terlibat dalamkegiatan perakitan Generator Tc-99m secarateoritis dapat dihitung dengan menggunakanperumusan [4]:

    . Waktu Kerja x Paparan RadiasiDosis = -----------

    6000

    Dimana dosis dalam satuan mSv, laju paparanradiasi dalam satuan mR/jam, waktu kerja dalamsatuan menit serta 600 merupakan faktorkoversi dari mR ke mSv dan dari jam ke menit.

    Suhaedi Muhammad, dkk.

    Contoh pencatatan perkiraan besarnya dosisyang diterima diberikan seperti pad a Tabel 1.

    Tabel1. Perkiraan Penerimaan Dosis

    Laju

    WaktuPerkiNo.

    JenisPaparan(Menit)raanKegiatan

    ( mR/j) Dosis( mSv)

    EVALUASI PENERIMAAN DOSIS

    Untuk Pekerja Radiasi Yang Menerima DosisMelebihi NPD Tetapi Kurang Dari NBD

    Jika ada pekerja radiasi yang terlibatdalam kegiatan perakitan Generator Tc-99mmenerima dosis melebihi NPD tapi kurang dariNBD, maka sesuai dengan Peraturan KepalaBAPETEN Nomor 04 Tahun 2013 pasal 45, PIharus melakukan kaji ulang pelaksanaanprosedur operasi dan melakukan kaji ulanganalisis pemilihan pembatas dosis [3].

    Yang dimaksud prosedur operasi disiniadalah prosedur pengawasan proses perakitanGenerator Tc-99m. Sedangkan analisispemilihan NPD disini adalah analisis terhadapmetode yang digunakan oleh PI dalammenetapkan NPD untuk kegiatan perakitanGenerator Tc-99m.

    Untuk Pekerja Radiasi Yang Menerima DosisMelebihi NBD

    Jika ada pekerja radiasi yang terlibatdalam kegiatan perakitan Generator Tc-99mmenerima dosis melebihi NBD, maka PI harusmelakukan upaya tindaklanjut sebagaimanayang ditetapkan di dalam Peraturan KepalaBAPETEN Nomor 04 Tahun 2013 pasal 18sampai pasal 22 [3].

    TINDAKLANJUT PENERIMAAN DOSIS

    Kaji Ulang Nilai Pembatas DosisJika ada pekerja radiasi yang terlibat

    dalam kegiatan perakitan Generator Tc-99mmenerima dosis melebihi NPD tetapi kurang dariNBD, maka PI wajib untuk melakukan kaji ulangterhadap pelaksanaan prosedur yangdigunakan.

    Pemegang izin (PI) harus mengkajisecara lebih mendalam terhadap prosedur ini,

    22

  • Trosidlng l'ertel11l1an Iuniafi Tafiunan 2016l)usat Tekno{ogi nadloisotoy aan Radlofarmaka (l'TRn), 13AT.'A:NTangerang Se{atan, 3 November 2016

    ISSN : 2087 : 9652

    apakah semua tahapan kerja yang ada telahbenar-benar efektif dan efisien atau belum. Bilaternyata belum, maka prosedur tersebut harussegera direvisi dan disahkan oleh satuanjaminan kualitas.

    Selain daripada itu PI juga harusmelakukan kaji ulang terhadap analisis yangdigunakan dalam pemilihan pembatas dosis. Kajiulang di sini meliputi: kaji ulang beban danfrekuensi pekerjaan, kaji ulang potensi bahaya,kaji ulang riwayat pekerjaan yang dilakukan olehpekerja radiasi, kaji ulang kondisi sarana danfasilitas serta kaji ulang riwayat penerimaandosis.

    Tindaklanjut Dosis BerlebihJika ada pekerja radiasi yang terlibat

    dalam kegiatan perakitan Generator Tc-99mmenerima dosis melebihi NBD, maka dalam halPekerja Radiasi menerima dosis melebihi20 mSv dalam 1 (satu) tahun tetapi masihkurang dari 50 mSv, PI harus [3] :

    a. Mengkaji ulang Paparan Radiasi danmengambillangkah korektif yang perlu.

    b. Membatasi dosis efektif Pekerja Radiasisehingga yang bersangkutan dalamperiode 5 tahun tidak bolehmendapatkan dosis efektif 100 mSv.

    c. Melaporkan kejadian tersebut kepadaBAPETEN dengan menyertakanpenyebab terjadinya kejadian tersebutdan tindakan korektif yang telahdilakukan.

    Suhaedi Muhammad, dkk.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapatditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Sebelum menetapkan sistem manajemendosis, pemegang izin terlebih dahulu harusmemahami sumber potensi penerimaandosis yang ada pada rangkaian kegiatanperakitan Generator Tc-99m.

    2. Untuk menerapkan sistem manajemendosis, pemegang izin terlebih dahulu harusmenetapkan kebijakan penerapan nilaibatas dosis dan nilai pembatas dosis(NPD). Besarnya NPD dapat ditetapkansebesar 75% dari NBD yaitu sebesar 15mSv.

    3. Kebijakan tentang penerimaan dosismengacu pada pengaturan nilai NPD.Guna melindungi keselamatan dan

    kesehatan pekerja radiasi, maka pemegang izinharus melakukan evaluasi penerimaan dosisdan tindaklanjut penerimaan dosis.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. MEDHI PHYSICS (1987),"Radiopharmaceutical Production", USA, 1987.

    2. SEKRETARIAT NEGARA (2007), " PeraturanPemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentangKeselamatan Radiasi Pengion Dan KeamananSumber Radioaktif", Jakarta, 2007.

    3. BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

    (2013), "Peraturan Kepala Badan PengawasTenaga Nuklir ( BAPETEN ) Nomor 4 Tahun2013 tentang Proteksi Dan KeselamatanRadiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir",Jakarta, 2013.

    4. MEDHI PHYSICS (1987), "Health Physics",USA, 1987.

    23