skripsi - core.ac.uk · sediaan injeksi difenhidramin hcl dosis ganda dengan metode pengenceran...

15
SKRIPSI BADI BAKRAH PASSAMULA STUDI INAKTIVASI PENGAWET KLOROBUTANOL 0,5% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013

Upload: lamtu

Post on 02-Mar-2019

388 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

SKRIPSI

BADI BAKRAH PASSAMULA

STUDI INAKTIVASI PENGAWET KLOROBUTANOL

0,5% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl

DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis
Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

ii

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

iii

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

ii

RINGKASAN

STUDI INAKTIVASI PENGAWET KLOROBUTANOL 0,5% b/v PADA

SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN

METODE PENGENCERAN

Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda.

Sediaan dosis ganda dipersyaratkan steril selama 28 hari sejak penusukan

pertama. Dimana dalam penggunaanya rentan terkontaminasi adanya mikroba

karena penggunaanya yang berulang-ulang maka perlu dilakukan uji sterilitas

pada sediaan. Sterilitas pada sediaan injeksi sangat penting karena cairan tersebut

langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang merupakan tempat

infeksi yang dapat terjadi dengan mudah.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga sterilitas sediaan

dosis ganda dengan penambahan pengawet. Oleh karena itu, sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan injeksi difenhidramin dosis ganda

bervolume kecil (15 ml) dengan penambahan zat pengawet klorobutanol 0,5%

b/v. Menurut Suplemen 1 Farmakope Indonesia edisi IV, bahwa jika bahan uji

mempunyai aktivitas antimikroba, lakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan

penetral yang sesuai atau dengan cara mengencerkan dalam sejumlah media yang

cukup.

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat

pengenceran yang dibutuhkan untuk menginaktivasi pengawet klorobutanol 0,5%

b/v yang dijadikan pedoman untuk melakukan uji sterilitas sediaan dosis ganda

yang memenuhi persyaratan. Uji ini dilakukan dengan suatu metode yakni

pengenceran sediaan dalam sejumlah media yang cukup dengan berbagai

perbandingan. Untuk menghilangkan pengaruh daya antibakteri dan antifungi

yang ditambahkan pada sediaan, dilakukan pengenceran sediaan dengan aqua pro

injeksi dengan perbandingan 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, dilakukan replikasi sebanyak 3

kali kemudian diamati selama 14 hari. Kemudian dilanjutkan dengan dilakukan uji

sterilitas sampel sebanyak 7 vial dan diamati selama 14 hari.

Sebelum dilakukan pengujian inaktivasi dan pengujian sterilitas, dilakukan

kontrol lingkungan Laminar Air Flow. Kontrol lingkungan yang dilakukan

meliputi kontrol lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) sebelum dan saat

pengujian dengan menggunakan nutrien broth agar, untuk mengontrol kondisi

LAFC secara umum diantaranya filter udara, serta cabinet memenuhi persyaratan

kondisi aseptis untuk meyakinkan bahwa kondisi ruangan tidak terkontaminasi.

Untuk kontrol pembanding digunakan media Thioglikolat dengan bakteri

Pseudomonas aeruginosa dan media Kasamino dengan jamur Candida albicans

untuk uji fertilitas, sedangkan untuk uji sterilitas digunakan media Thioglikolat

dan media Kasamino tanpa penambahan bakteri.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah uji inaktivasi pengawet klorobutanol

0,5% b/v pada sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis ganda didapatkan tingkat perbandingan untuk media thioglikolat 1:4 dan kasamino 1:4 serta untuk uji

sterilitas didapatkan hasil bahwa sediaan steril.

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia

atas seluruh hambanya. Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-

baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada rasulullah

SAW, kesejahteraan semoga terlimpah kepada keluarga, sahabat serta orang-

orang beriman.

Dengan terselesainya skripsi yang berjudul STUDI INAKTIVASI

PENGAWET KLOROBUTANOL 0,5% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI

DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE

PENGENCERAN ini, perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Sugiayartono, MS., Apt sebagai Pembimbing I dan Drs. Arina Swastika

Maulita, S.Farm, Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan

penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun

dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt dan Enggrid Juni Astuti, S. Farm, Apt. sebagai

Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun

terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Sovia Aprina Basuki, M.Si.,Apt selaku kepala laboratorium program studi

farmasi terima kasih atas bimbingan dan saran yang telah beliau berikan.

6. Ika Ratna Hidayati, S.farm., Apt sebagai Dosen Wali yang telah

memberikan bimbingan dan nasehat.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama

saya mengikuti program sarjana.

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

iii

8. Para laboran Laboratorium Formulasi sedian steril, Laboratorium Kimia,

Laboratorium Sediaan farmasi, Laboratorium biomedik Terpadu II: Mbak

Susi, Mas ferdi, Mbak Fat yang banyak membantu saya.

9. Ayahandaku Burhan dan Almarhum ibuku Marsiyah tercinta. Terimakasih

banyak atas kasih sayang, kesabaran, keikhlasan, nasehat, dukungan moral

maupun materi dan do’a yang telah diberikan. Semoga kalian diberikan

kebehagiaan oleh Allah SWT.

10. Keluaga besarku Ibu Syamsiah dan Alm. Bapak Khairuddin AK, Bibi

Hendun, Om Muhklis, Om Lim, Om Taufik, Ari Tarmizi, Ismi Aprilia, Uci

Khairiah dan Nenekku tercita. Terimakasih banyak atas kasih sayang,

kesabaran, keikhlasan, nasehat, dukungan moral maupun materi dan do’a

yang telah diberikan.

11. Teman-teman skripsi Steril: Bro hendra, Dude Rhima, Mak Citra, Dude

Sulis, Rizka, Amina pinkpink, Kiki. Terimakasih banyak atas semangat,

kerjasama, saran, kritik, dan masukannya. Kalian keluarga kecilku.

12. Sahabat-sahabatku Imank, Fahri, Charlie, Novan, Davi, Gunawan, Khair,

Eka, Pute’, Aisyah. Terimakasih telah menjadi keluarga baru yang

menemani dan membantu belajar, memberi semangat dan dukungan.

13. Sahabat-sahabat kost mertojoyo blok L nomor 1 : Benga (Adit), Abol

(Anugrah), Koek (Ary), Ije (Jemny), Omar, Ori, Bang Zul, Razky, Ardi,

Uki. Terima kasih atas dukungan serta doa yang kalian berikan.

14. Teman-teman angkatan 2009 Farmasi UMM terimakasih atas persahabatan

kita selama 4 tahun ini. Semoga kita tetap dekat seperti keluarga.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas

dukungan, semangat, dan doa yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan

Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua.

Amin.

Malang, Juni 2013

Badi Bakrah Passamula

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................. vi

ABSTRAK.... .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5

2.1 Tinjauan Tentang Sediaan Injeksi ............................................ 5

2.1.1 Definisi Sediaan Injeksi .................................................. 5

2.1.2 Cara Pemberian Obat Parenteral ..................................... 5

2.1.3 Karekteristik khusus dan Persyaratan Sediaan Injeksi .... 8

2.1.4 Keuntungan dan Kelemahanpemberian Obat

Secara Parenteral ............................................................ 8

2.1.5 Peryaratan Sediaan Parenteral ......................................... 10

2.1.6 Wadah Sediaan Injeksi…………………………………. 10

2.2 Tinjauan Difenhidramin HCl .................................................... 11

2.2.1 Tinjauan Sifat Fisiko Kimia Difenhidramin HCl ............ 11

2.2.2 Tinjauan Farmakologi Difenhidramin HCl ..................... 12

2.3 Tinjauan Pengawet ................................................................... 14

2.4 Tinjauan Pembawa (Water for injection) ................................. 17

2.5 Tinjauan Tentang Sterilisasi ..................................................... 17

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

iii

2.5.1 Definisi Sterilisasi ........................................................... 17

2.5.2 Alasan Melakukan Sterilisasi .......................................... 17

2.5.3 Metode Sterilisasi Uap (Lembap Panas) ......................... 18

2.5.4 Teknik Aceptik ................................................................ 18

2.6 Tinjauan Tentang Mikrobiologi ............................................... 20

2.6.1 Jenis Mikroorganisme yang Umum Terdapat

Sebagai Kontaminan ....................................................... 20

2.6.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Mikroorganisme ........................................ 22

2.6.3 Bahan Penghambat Pertumbuhan ................................... 25

2.6.4 Sumber-Sumber Kontaminasi Mikroorganisme ............. 25

2.6.5 Mikroorganisme Percobaan ............................................ 26

2.7 Tinjauan Tentang Uji Inaktivasi Pengawet .............................. 28

2.8 Tinjauan Tentang Uji Sterilitas ................................................ 28

2.8.1 Media untuk Uji Sterilitas ............................................... 28

2.8.2 Pengambilan Sampel untuk Uji Sterilitas ....................... 31

2.8.3 Prosedur Umum .............................................................. 31

2.8.4 Metode Uji Sterilisasi ...................................................... 33

2.8.5 Kontrol/Uji Kesesuaian dalam Uji Sterilitas ................... 34

2.8.6 Pengamatan dan Penafsiran Hasil Uji………………….. 35

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 37

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ................................................... 37

3.2 Skema Kerangka Konseptual ................................................... 39

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 40

4.1 Desain Penelitian ...................................................................... 40

4.2 Bahan dan Alat yang Digunakan .............................................. 40

4.2.1 Bahan............................................................................... 40

4.2.2 Alat .................................................................................. 40

4.3 Prosedur Penelitian ................................................................... 41

4.3.1 Sterilisasi Alat…………………………………………. 41

4.3.2 Penyiapan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) ............... 43

4.3.3 Kontrol lingkungan Laminar Air Flow……..………......... 43

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

iv

4.3.4 Formulasi………………………………………………... 43

4.3.5 Penyiapan Media……………………………………….. 44

4.3.6 Uji Fertilitas Media(control positif)………...………….. 45

4.3.7 Uji Sterilitas Media (control negative)…………….…… 45

4.3.8 Uji Inaktivasi Pengawet ................................................. 45

4.3.9 Uji Sterilitas Sampel………………………………….…. 47

BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 49

5.1 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet

(LAFC) Sebelum dan Saat Digunakan ..................................... 50

5.2 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) .............................. 52

5.3 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ............................ 52

5.4 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan

(Pemeriksaan Fisik Sediaan) .................................................... 53

5.5 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Klorobutanol ............................ 53

5.6 Hasil Uji Sterilitas Sampel ........................................................ 58

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 59

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 64

7.1 Kesimpulan ............................................................................... 64

7.2 Saran ......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65

LAMPIRAN .................................................................................................. 67

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

65

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4, Bandung: ITB,

hal 13 - 16.

Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim).

Edisi keempat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, hal 399, 404 - 405,

411 - 418, 423, 426, 433.

Badan Pengawas Obat dan Makanan., 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang

Baik, Jakarta :Badan POM, hal : 126 – 129.

Buchanan, EC., Schneider PJ., 2010. Peracikan Sediaan Steril, edisi 2. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal. 17 – 18, 260.

Denyer, P.S., Rosamund, M.B., 2007.Guide to Microbiological Control in

Pharmaceutical and Medical Devices. 2nd

Edition. New York : CRC Press,

pp : 92 – 95.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.,1979. Farmakope Indonesia, edisi III.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal. 889.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal xIviii, 330 - 331.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2009. Suplemen 1 Farmakope

Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen kesehatan RI, hal 1512 – 1519.

Gunawan SG.,2007. Farmakologi Dan Terapi, edisi 5(Cetak ulang dengan

perbaikan, 2008). Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK-UI,

hal 273 – 281.

Gunn’s dan Cooper, 1975., 1975. Dispensing For Pharmaceutical Student.Twelfth

Edition. Pitman Medical, pp : 300 – 549.

Hadioetomo, R.S., 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama, hal 102 – 140.

Jawetz, E., Melnick J.L, Adelberg E.A., 2005.Review of Medical Microbiology, 14th

edition. Lange Medical Publications, Los Altos-California, pp 284 - 425.

Katzung, Betram.G., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi VI. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal : 271

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

66

Lachman. L, Lieberman H.A, Kanig. J.L.,1994. Teori dan Praktek Farmasi

Industri. Edisi ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia Press, hal 1292.

Lukas, S., 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, hal 25, 30, 37.

Notoatmodjo, S, Dr., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta, hal. 156.

Pratiwi Sylvia T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga, hal. 2.

Rowe C Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth

edition. London: Pharmaceutical Press, pp. 56 – 58.

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia., 1993. Buku Ajar

Mikrobiologi Kedokteran, edisi revisi, Jakarta :Binarupa Aksara

Sweetman, SC., 2009. Martindale, Thirty-sixth edition. London: Pharmaceutical

Press. pp: 577-578.

Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya., 2003. Bakteriologi

Medik. Malang: Bayumedia Publishing. hal 12-13, 31–34.

Turco, S., 1979. Sterile Dosage Forms.2nd

Edition.Philadelphia : LEA & FEBIGER,

hal 11.

Voight, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta :Gadjah

Mada University Press, hal 764 - 769.

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

ii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klarifikasi Ruangan Bersih ....................................................................... 19

II.2 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia ................................ 19

II.3 Volume Pengambilan Sampel ................................................................... 31

II.4 Jumlah Volume Bahan dan Media untuk Bahan Cair ............................... 32

II.5 Jumlah Minimum Bahan yang di Uji Sesuai dengan Jumlah Bahan

dalam Bets……………………….. .......................................................... 33

II. 6 Jalur Mikroba Uji yang Sesuai untuk Penggunaan Uji Fertilitas

dan Uji Validasi........................................................................................ 35

V.I Hasil Uji Efektivas Laminar Air Flow Sebelum dan Saat

Pengujian Inaktivasi ................................................................................. 50

V.2 Hasil Uji Efektivas Laminar Air Flow Sebelum dan Saat

PengujianSterilitas .................................................................................... 50

V.3 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ............................................. 52

V.4 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ............................................ 53

V.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan .............................................................. 53

V.6 Hasil Pengamatan Uji Inaktivasi Sampel Sediaan Difenhidramin

HCl dengan Pengawet Klorobutanol 0,5% b/v Setelah Dilakukan

Pengenceran pada Media Thioglikolat ...................................................... 55

V.7 Hasil Pengamatan Uji Inaktivasi Sampel Sediaan Difenhidramin

HCl dengan Pengawet Klorobutanol 0,5% b/v Setelah Dilakukan

Pengenceran pada Media Kasamino ......................................................... 56

V.8 Hasil Uji Sterilitas Sampel ....................................................................... 58

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Kimia Difenhidramin HCl ........................................................... 11

2.2 Struktur Kimia Klorobutanol ..................................................................... 14

2.3 Kurva Fase Pertumbuhan Mikroorganisme ............................................... 21

3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 39

4.1 Skema Kerangka Operasional .................................................................... 48

5.1 Letak Media Agar pada Laminar Air Flow Cabinet

Sebelum Digunakan ................................................................................. 51

5.2 Letak Media Agar pada Laminar Air Flow Cabinet

Saat Digunakan ........................................................................................ 51

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi dibagi menjadi dua yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Sediaan dosis

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 67

2 Surat Pernyataan Bebas Plagiasi .................................................... 68

3 Sertifikat Klorobutanol ................................................................... 69

4 Sertifikat Difenhidramin Hidroklorida ........................................... 70

5 Laporan Hasil Uji Isolat Jamur Candida albicans ......................... 71

6 Laporan Hasil Uji Isolat Bakteri Pseudomonas aeruginosa .......... 72

7 Perhitungan Bahan Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl

Dosis Ganda dengan Pengawet Klorobutanol 0.5 % b/v ............... 73

8 Foto Hasil Uji Fertilitas dan Uji Sterilitas Media ........................ 74

9 Foto Jumlah Koloni Bakteri dan Jamur yang Ditambahkan pada

Media yang Digunakan Sebagai Kontrol Positif ............................ 75

10 Foto hasil Pemeriksaan Pendahuluan

(Pemeriksaan Fisik Sediaan) ........................................................... 76

11 Foto Hasil Kontrol LAFC Sebelum Digunakan ............................. 77

12 Foto Hasil Kontrol LAFC Saat Digunakan .................................. 78

13 Foto Hasil Uji Inaktivasi Klorobutanol 0,5% b/v .......................... 80

14 Foto Hasil Uji sterilitas sediaan difenhidramin HCl Dosis Ganda

Pengujian Sterilitas ......................................................................... 84

15 Foto Alat dan Bahan yang Digunakan ........................................... 86