sistem kendali klasikdinus.ac.id/repository/docs/ajar/laplace_transform.pdfdua metoda untuk...
TRANSCRIPT
TRANSFORMASI LAPLACE
SISTEM KENDALI KLASIK
Pemodelan Matematika
Analisis Diagram Bode, Nyquist, Nichols
Step & Impulse Response
Gain / Phase Margins
Root Locus
Disain
Simulasi
SISTEM KONTROL LOOP TERTUTUP
PLANT PEMBANGKIT DAYA UAP
SISTEM KENDALI GENERATOR
KOMPONEN DISAIN SISTEM KENDALI
MODEL MATEMATIKA
Bagaimana membuat model matematika ?
MODEL MATEMATIKA
Rancangan dari sistem kendali membutuhkan rumus model matematika dari sistem.
Mengapa harus dengan model matematika ?Agar kita dapat merancang dan menganalisis sistem kendali.
Misalnya:o Bagaimana hubungan antara input dan output.o Bagaimana memprediksi/menggambarkan perilaku dinamik
dari sistem kendali tersebut.
Dua metoda untuk mengembangkan model matematikadari sistem kendali:
1. Fungsi Pindah (Transfer Function) dalam domain frekuensi (menggunakan Transformasi Laplace).
2. Persamaan-persamaan Ruang Keadaan (State Space Equations) dalam domain waktu.
RANGKAIAN RLC
V(t)
L
R
Ci(t) ( ) ( ) ( ) ( )R L Cv t v t v t v t
Persamaan Diferensial Biasa dapat menggambarkan perilaku dinamiksistem fisik (hubungan input dan output) seperti sistem mekanikmenggunakan Hukum Newton dan sistem kelistrikan menggunakanHukum Kirchoff.
Contoh: Rangkaian RLC, jika V(t) adalah Input; i(t) adalah Output
Menggunakan KVL (Kirchoff Voltage Law):
0
( ) 1( ) ( ) ( )
t
R
di tv t v t L i d
dt C
Menggunakan persamaan diferensial :• Apakah dapat menjadi persamaan aljabar sederhana ?• Apakah mudah menggambarkan hubungan antara Input dan Ouput
dari sistem ?• Dapatkah dibuat menjadi satuan-satuan terpisah ?
Jika jawabannya adalah tidak untuk ketiga pertanyaan di atas, maka kita membutuhkan transformasi Laplace.
Transformasi Laplace memberikan:
Representasi dari Input, Ouput dan Sistem sebagai satuan-satuan terpisah.
Hubungan aljabar sederhana antara Input, Output danSistem.
Keterbatasan dari Transformasi Laplace :
Bekerja dalam domain frekuensi.
Berlaku hanya apabila sistem adalah linier..
TRANSFORMASI LAPLACE
Time Domain
Circuit
Time Domain
Circuit
s-Domain
Circuit
L 1L
x(t) y(t)
X(s) Y(s)s j Complex Frequency
2 Types of s-Domain Circuits
With and Without Initial Conditions
Laplace
Transform
Inverse
Laplace
Transform
TRANSFORMASI LAPLACE
Transformasi Laplace adalah metoda operasional yang dapat digunakanuntuk menyelesaikan persamaan diferensial linier.
Dapat mengubah fungsi umum (fungsi sinusoida, sinusoida teredam, fungsi eksponensial) menjadi fungsi-fungsi aljabar variabel kompleks.
Operasi diferensiasi dan integrasi dapat diganti dengan operasi aljabarpada bidang kompleks.
Solusi persamaan diferensial dapat diperoleh dengan mengguna-kantabel transformasi Laplace atau uraian pecahan parsial.
Metoda transformasi Laplace memungkinkan penggunaan grafik untukmeramalkan kinerja sistem tanpa harus menyelesaikan persamaandiferensial sistem.
Diperoleh secara serentak baik komponen transient maupun komponenkeadaan tunak (steady state).
VARIABEL KOMPLEKS
Variabel kompleks: s = + j
dengan : adalah komponen nyata
j adalah komponen maya
Bidang s
o
j
j1
1
s1
FUNGSI KOMPLEKS
Suatu fungsi kompleks: G(s) = Gx + jGy
dengan : Gx dan Gy adalah besaran-besaran nyata
Bidang G(s)
O Re
Im
Gy
Gx
G
q
Besar dari besaran kompleks:
Sudut :
22yx GG)s(G
x
y
G
Gtan 1q
TURUNAN FUNGSI ANALITIK
Turunan fungsi analitik G(s) diberikan oleh:
s
Glim
s
)s(G)ss(Glim)s(G
ds
d
ss
00
Harga turunan tidak tergantung pada pemilihan lintasan s.
Karena s = + j , maka s dapat mendekati nol dengantak-terhingga lintasan yang berbeda
Untuk lintasan s = (lintasan sejajar dengan sumbu nyata)
yxyx
s
Gj
GGj
Glim)s(G
ds
d
0
Untuk lintasan s = j (lintasan sejajar sumbu maya), maka
yxyx
s
GGj
j
Gj
j
Glim)s(G
ds
d
0
Jika dua harga turunan ini sama
xyyx Gj
GGj
G
Syarat Cauchy-Riemann
yxGG
xy GG
Contoh Soal
Tinjau G(s) berikut, apa analitik ?
1
1
s)s(G
Jawab:
yx jGGj
)j(G
1
1
Di mana
221
1
xG
221
yGdan
Dapat dilihat bahwa, kecuali s=-1 (yaitu =-1, =0), G(s) memenuhi syarat Cauchy-Riemann:
222
22
1
1
yxGG
222
1
12
xy GG
Dengan demikian G(s)=1/(s+1) adalah analitik di seluruh bidang s kecuali pada s=-1.
Turunan dG(s)/ds pada s=-1 adalah
Gxj
GyGj
G)s(G
ds
d yx
21
1
j 2
1
1
s
Perhatikan bahwa turunan fungsi analitik dapat diperoleh hanyadengan mendiferensiasikan G(s) terhadap s
21
1
1
1
ssds
d
Titik-titik pada bidang s yang menyebabkan fungsi G(s) analitik disebut titik ordiner, sedangkan titik-titik pada bidang s yang menyebabkan fungsi G(s) tidak analitik disebut titik singuler.
Titik-titik singuler yang menyebabkan fungsi G(s) atau turunan-turunannya mendekati tak terhingga disebut pole
KUTUB-KUTUB dan NOL-NOL
• Zeros dari G(s) roots numerator
• Poles dari G(s) roots denominator
• Persamaan karakterisk denominator dari G(s)=0
Im
Re
Pola pole-zeropoles
zeros
Contoh Soal
Tentukan jumlah pole dan zero dari fungsi G(s) berikut:
Jawab:Mempunyai pole di s=-1 dan s=-2Mempunyai sebuah zero di s=-3.Jika titik-titik di tak terhingga di masukkan:
221
3
)s()s(
)s(K)s(G
02
s
Klim)s(Glimss
Fungsi G(s) mempunyai 2 buah zero di tak terhingga. Jadi G(s) mempunyai jumlah pole dan zero yang sama, yaitu 3
buah pole dan 3 buah zero (satu zero terhingga dan dua zero takterhingga).
Pemetaan Konformal
Pemetaan Konformal adalah suatu pemetaan yang menjaga ukuranmaupun pengertian sudut.
Pemetaan Konformal digunakan dalam membahas diagram tempatkedudukan akar (root locus) dan kriteria kestabilan Nyquist.
Hubungan fungsional: z=F(s) dapat diinterpretasikan sebagai pemetaantitik-titik pada bidang s ke titik-titik pada bidang z / bidang F(s).
Untuk setiap titik P pada bidang s terdapat suatu titik P’ pasangannyapada bidang F(s). P’ adalah bayangan dari P.
Untuk membuktikan bahwa pemetaan yang dinyatakan dengan suatufungsi analitik z=F(s) adalah konformal, tinjau suatu kurva halus s=s(), yang melalui suatu titik ordiner.
Jika kita tulis zo=F(so), maka:
)ss(ss
)s(F)s(Fzz o
o
oo
Dengan demikian,
oo
oo ss
ss
)s(F)s(Fzz
o s - so adalah sudut antara sumbu nyata positif dan vektor dari so kes.
o Jika s mendekati so sepanjang kurva halus s(), maka s - so adalahsudut q1 antara sumbu nyata positif dan garis singgung kurva tersebutpada so.
o Dengan cara sama, jika z mendekati zo, maka z - zo mendekati sudut1 yang merupakan sudut antara sumbu nyata positif dan garissinggung dari F(s) pada z0. Dengan demikian diperoleh
o 1 - q1 = F’(so)
o Dengan kurva halus yang lain s=s2(), yang melalui titik so, kita dapat melakukan analisis serupa sehingga diperoleh
2 - q2 = F’(so)Oleh karena itu
1 - q1 = 2 - q2
atau2 - 1 = q2 - q1
o Jadi ukuran dan pengertian sudut pada pemetaan tetapdijaga.
o Pemetaan yang dinyatakan dengan suatu fungsi analitikz=F(s) adalah konformal di setiap titik yang menyebabkan F(s) reguler dan F’(s) 0.
Definisi Transformasi Laplace
Transformasi Laplace dari f(t) didefinisikan sebagai
0
dte )t(f)s(F)]t(f[L st
dengan:f(t) = fungsi waktu t, dengan f(t)=0 untuk t<0
s = variabel kompleks
26
0
stdte)t(f)s(F)]t(f[L
1dte)t()]t([L0
st
0st
0
st0 edte)tt()]t(f[L
f(t)
t)t(
t
f(t)
)tt( 0
0t
Contoh fungsi Dirac
Contoh
Transformasi Laplace dari fungsi tangga berikut:
f(t) = 0 untuk t < 0= A untuk t > 0
s
A
s
eAdtAe)}t(f{
stst
0
0L
f(t)
t
A
Jawab:
28
2
0
st
0
st
0
st
s
adte
s
a
s
atedtate)]t(r[L
0 t untuk at)t(ff(t)
t
Transformasi Laplace dari fungsi Ramp
Transformasi Laplace dari fungsi eksponensial berikut:
f(t) = 0 untuk t < 0= Ae-at untuk t > 0
Jawab:
00
dteAdteAe}Ae{ t)as(statatL
)as(
A
)as(
eA
t)as(
0
e-at
t
A
Contoh
Transformasi Laplace dari fungsi sinusoida berikut:
f(t) = 0 untuk t < 0= A sint untuk t > 0
Jawab:
0
dte tsinA}tsinA{ stL
02
dte)ee(j
A)}t(f{ sttjtjL
ejt = cos t + j sin te-jwt = cos t - j sin t
)ee(j
tsin tjtj 2
1
22
1
2
1
2
s
A
jsj
A
jsj
A
Contoh
f(t) F(s)
Step function, u(t)
e-at
te-at
sin(t )
cos(t )
t n
1/s
1/(s+a)
1/(s+a)2
/ ( s2 + 2)
/ ( s2 + 2)
n!/sn+1
)ee(ab
btat
1
)bs)(as(
1
Contoh
f(t) F(s)=L[f(t)]
ntate
)t( 1
)t(u
t
)sin(at
)cos(at
)(atsh
)at(ch
)1n(s/!n
2s/1
)as/(1
)as/(a 22
)as/(s 22
)as/(a 22
)as/(s 22
s/1
)atsin(ebt]a)bs/[(a 22
)bs)(as/(1
]a)bs/[()bs( 22 )atcos(ebt
ba )ab/()ee( atbt
ba )bs)(as/(s )ab/()aebe( atbt
SIFAT LINIERITAS
)]t(f[L)s(F 11
)]t(f[L)s(F 22
)s(F.c)s(F.c
)]t(f[L.c)]t(f[L.c
)]t(f.c)t(f.c[L
2211
2211
2211
c1, c2 konstanta
SIFAT TRANSLASI
)as(F)]t(fe[L at a) Jika F(s)=L[f(t)]
)as(Fdte)t(fdte])t(fe[)]t(fe[L t)as(
0
st
0
atat
Contoh
4s
s)]t2(Cos[L
2
5s2s
1s
4)1s(
1s)]t2(Cose[L
22
t
35
Translasi [time]
b) g(t) = f(t-a) untuk t>a
= 0 untuk t<a
)s(Fe)]t(g[L as
due)u(fedue)u(fdte])at(f)]t(g[L su
0
as)au(s
0
st
0
a
t
f(t) g(t)
Contoh44
3
s
6
s
!3]t[L
2t,0)t(g
2t,)2t()t(g 3
4
s2
s
e6)]t(g[L
36
Perubahan skala waktu )a
s(F
a
1)]t.a(f[L
)a
s(F
a
1
a
due)u(fdte])t.a(f)]t.a(f[L a
su
0
st
0
Contoh
1s
1)]t(Sin[L
2
9s
3
13
s
1
3
1)]t3(Sin[L
2
2
TEOREMA DIFERENSIASI
Transformasi Laplace dari turunan fungsi f(t) diberikan sebagai
0
)()(dte
dt
tdf
dt
tdf stL
Integrasi bagian demi bagian memberikan
00 )()(
)(dtetfsetf
dt
tdf ststL
)t(fs)0(fdt
)t(dfLL
Transformasi Laplace sangat berguna karena mengubah persamaan diferensial menjadi persamaan aljabar sederhana.
38
Turunan Pertama [Derivative first order]
)0(f)s(F.s)]t(f[L]dt
df[L)]t('f[L
0
0
0
dt)t(fse)t(fedt)t(fe)]t('f[L ststst
)0(f)s(F.s)]t('f[L t
)0(f
f(t)
)(f)s(sF 0
39
Turunan orde tinggi
)0(f)s(F.s)]t(f[L]dt
df[L)]t('f[L
)0('f)0(f.s)s(F.s])t(f[L)]t("f[L 2
)1n()1(2n1nn
)n(
)0(f.....)0(fs)0(fs)s(Fs)]t(f[L
)1i(n
1i
inn)n(
)0(f.s)s(Fs])t(f[L
•Jika discontinuity pada a
)]a(f)a(f[e)0(f)s(F.s)]t('f[L as
)a(f)a(f
40
Contoh Turunan
22s)]t(Sin[L
22s
s)]t(Cos[L
dt
)]t(Sin[d1)t(Cos
2222 s
s
)s(
s)0(Sin)]t(Sin[L
s)]t(Cos[L
)t(Cosdt
)]t[sin(d
)t(Sindt
)]t(Cos[d
dt
)]t(Cos[d1)t(Sin
)s(
)0(Cos)]t(Cos[L
s)]t(Sin[L
22
Aplikasi Rangkaian RC
C
R
e(t) v(t)0)0(v
)t(vdt
dvRC)t(e
Persamaan rangkaian
Transformasi Laplace: ]RCs1)[s(V)s(V)s(RCsV)s(E
RCs1
)s(E)s(V
INTEGRASI
t
0s
)s(F]du)u(f[L
)s(F)0(g)]t(g[sL)]t(g[L
)t(f)t(g
t
0
]du)u(f)t(g )]t(f[L)s(F
Perkalian dengan faktor t
dt)t(fe[ds
d)s(F
ds
)s(dF
0
st'
Leibnitz’s rule
)]t(tf[Ldt])t(tf[e]dt)t(fe[sds
)s(dF
0
stst
0
)s(F)]t(tf[L '
Rumus umum
n
nnn
ds
)s(Fd)1()]t(ft[L
Pembagian dengan faktor t
t
)t(f)t(g )t(tg)t(f
)s(Fds
)s(dG
ds
)]t(g[dL)]t(f[L
s
s
du)u(Fdu)u(F)s(G
s
du)u(F]t
)t(f[L
s
0)s(LimG
FUNGSI PERIODIK
)t(f)kTt(f k,t
sT
T
0
st
e1
dte)t(f
)s(F)]t(f[L
.......dt)t(fedt)t(fedt)t(fe)s(F)]t(f[LT3
T2
st
T2
T
st
T
0
st
.......du)T2u(fedu)Tu(fedt)t(fe)s(F)]t(f[LT
0
)T2u(s
T
0
)Tu(s
T
0
st
.......du)u(feedu)u(feedt)t(fe)s(F)]t(f[LT
0
susT2
T
0
susT
T
0
st
]dt)t(fe[e)s(F)]t(f[LT
0
st
0n
nsT
sT0n
nsT
e1
1e
Fungsi periodik Sinus & Cosinus
)t(jSin)t(Cose tj
dtedtee)]t(Sin[jL)]t(Cos[L]e[L0
t)sj(
0
sttjtj
sT
T
0
t)sj(
tj
e1
dte
]e[L
]1e[sj
1]1ee[
sj
1e
sj
1dte sTsTTjT
0
t)sj(
T
0
t)sj(
22
tj
s
js
)js)(js(
js
js
1]e[L
Perilaku Batas Limit : Nilai Inisial
)0(f)s(sF)]t(f[L
s
0]dt)t(fe[Lim0
stExponential order
}s}.......{0t{
)]s(sFlim[)]t(f[Lim
0t
)0(f)]t(f[Lim
s
)0(f)]s(sF[Lim
FUNGSI IMPULSIONAL
)t(e)t(e 0 0e)s(E RCs1
e)s(V 0
RC
t
Impulse response
CR
t
0 eRC
e)t(v
RC
e0
CR
t
e
RC
e
)RC
1s(
1)s(V 0
)1RCs(
se)s(sV 0
s
0s
FUNGSI TANGGA DENGAN KONDISI AWAL NOL
)t(ue)t(e 0s
e)s(E 0
)RCs1(s
e)s(V 0
)RC
1s(
e
s
e)s(V 00
]e1[eeee)t(v CR
t
0CR
t
00
e0
RC
0e63,0
]e1[e)t(v cr
t
0
FUNGSI TANGGA DENGAN KONDISI AWAL
Step function dan initial conditions v(0) 0
RCs1
)0(RCv
)RCs1(s
e)s(V 0
)RC
1s(
e)0(v
s
e)s(V 00
CR
t
00 e]e)0(v[e)t(v
)0(RCv]RCs1)[s(V)s(V)]0(v)s(sV[RC)s(E
cr
t
00 e]e)0(v[e)t(v
0e
)0(v
1RCs
]e)0(v[RCse)s(sV 0
0
FUNGSI RAMP
t)t(r)t(e 2s
1)s(E
)RCs1(s
1)s(V
2
)RC
1s(
RC
s
RC
s
1)s(V
2
CR
t
RCeRCt)t(v
RC
CRt
)t(v
CR
t
e1dt
dv
)1RCs(
s)RC(RC
s
1)s(sV
2
ANALISIS HARMONIK
)tsin(e)t(e 0 220s
e)s(E
)22
0
s)(as(
ae)s(V
)s
CBs
as
A(ae)s(V
220
22
22
22
a
aC
a
1B
a
1A
)s
s
s
a
as
1(
a
ae)s(V
222222
0
RC
1a
)s
s
s
a
as
1(
a
ae)s(V
222222
0
)]tcos()tsin(RC
1e[
a
ae)t(v CR
t
22
0
RC)(tg2)RC(1
1)(Cos
]e)sin()t)[sin((Cose)t(v CR
t
0
Forced Transient
TRANSFORMASI LAPLACE INVERSE
Diketahui: F(s)=L[f(t)] Bagaiman mencari f(t) dari F(s) ?
)]s(F[L)t(f 1
ds).s(Fei..2
1)t(f)]s(F[L
.i
.i
st1
Pada kontour Bromwich
a) Method Analitik
b) Metoda Tabelate)t(f
as
1)s(F
n
i
tpi
n
n ieaps
a...
ps
a
ps
a
)s(A
)s(B)s(F
12
2
1
1
n
i
tpi
tpn
tptp in eaea......eaea)t(f1
2121
c) Ekspansi fraksi dengan akar-akar berbeda
Harga ak (residu pada pole s=-pk) dapat diperoleh dengan:
kk ps
kn
nk
k
kk
ps
kk )ps(ps
a...)ps(
ps
a...)ps(
ps
a)ps(
)s(A
)s(Ba
1
1
Semua suku uraian menjadi nol, kecuali ak. Jadi residu ak diperoleh:
kps
kk )ps()s(A
)s(Ba
Contoh Soal
Carilah transformasi Laplace balik dari
)s)(s(
s)s(F
21
3
Jawab:Transformasi Laplace balik dari:
pt-e aps
aL
1
)s(
a
)s(
a
)s)(s(
s)s(F
2121
3 21
2121
3
1
1
s
)s()s)(s(
sa
)s(L
)s(L)s(FL
2
1
1
2 111
0t untuk ee)s(FL tt 21 2
1221
3
2
2
s
)s()s)(s(
sa
Contoh Soal
)3s)(2s)(1s(
4s2)s(F
2
)3s(2
7
)2s(4
3
)1s(6
1)s(F
2
7
4
3
6
32 ttt eee)t(f
SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE