sistem informasi geografis titik lokasi parkir pada dinas perhubungan kota medan

152
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TITIK LOKASI PARKIR PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer Disusun Oleh : SEPTIANA DEWI ANDRIANA 08370076 SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN JURUSAN SISTEM INFORMASI MEDAN 2012

Upload: septiana-dewi-andriana

Post on 18-Jul-2015

984 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

  • SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TITIK LOKASI PARKIRPADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapaigelar Sarjana Komputer

    Disusun Oleh :SEPTIANA DEWI ANDRIANA

    08370076

    SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPANJURUSAN SISTEM INFORMASI

    MEDAN2012

  • iPERSETUJUAN

    Judul : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TITIKLOKASI PARKIR PADA DINASPERHUBUNGAN KOTA MEDAN

    Kategori : TUGAS AKHIRNama : SEPTIANA DEWI ANDRIANANomor Pokok Mahasiswa : 00370076Program Studi : SARJANA (S1) SISTEM INFORMASIJurusan : SISTEM INFORMASIPerguruan Tinggi : SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN

    (STTH) MEDAN

    Diluluskan di MedanTanggal, 30 Agustus 2012

    Komisi Pembimbing :Pembimbing I Pembimbing II

    Handri Sunjaya, S.Si, M.Cs Amir Mahmud Husein, S.Kom, M.Kom

    Diketahui/Disetujui olehJurusan Sistem Informasi

    Ketua,

    M. Irwan Padli Nasution,ST,MM

  • ii

    PERNYATAAN

    SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TITIK LOKASI PARKIRPADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

    TUGAS AKHIR

    Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah benar hasil kerja saya sendiri, kecualiterdapat beberapa kutipan dan ringkasan yang masingmasing disebutkansumbernya.

    Medan, 30 Agustus 2012

    SEPTIANA DEWI ANDRIANA08370076

  • iii

    PENGHARGAAN

    Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T karena atasberkah dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir inidengan baik. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan untukmenyelesaikan program pendidikan Strata-1 Jurusan Sistem Informasi di SekolahTinggi Teknik Harapan Medan. Tugas Akhir ini berjudul Sistem InformasiGeografis Titik Lokasi Parkir Pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

    Dengan demikian pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

    1. Bapak Ir. M. Zulfin, M.T, selaku ketua Sekolah Tinggi Teknik Harapan(STTH) Medan.

    2. Bapak M. Irwan Padli Nasution, ST, MM, selaku Ketua Jurusan SistemInformasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STTH) Medan.

    3. Ibu Ramliana Siregar, ST, M.Kom, selaku Sekertaris Jurusan SistemInformasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STTH) Medan.

    4. Bapak Handri Sunjaya, S.Si, M.Cs, selaku pembimbing 1 yang telahbanyak memberikan dorongan serta saransarannya dalam penulisan tugasakhir ini.

    5. Bapak Amir Mahmud Husein, S.Kom, M.Kom, selaku pembimbing 2yang telah banyak memberikan pengarahan serta saransaran dalampenyelesaian tugas akhir ini.

    6. Seluruh Staff pengajar dan karyawan di jurusan Sistem Informasi SekolahTinggi Teknik Harapan (STTH) Medan.

  • iv

    7. Teristimewa kepada kedua orang tua yang tersayang dan tercinta (EdiMuchtar dan Nahariah) atas segala jerih payah dan pengorbanan baikmoril maupun materil selama ini serta doa dan kasih sayang kepadapenulis.

    8. Saudara-saudaraku yang tercinta (Adik-adikku Desi Puspita Sari dan GustiEdi Wijaya) serta seluruh teman-temanku tersayang yang juga turutmemberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhirini.Akhirnya penulis mengharapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu

    melimpahkan rahmat dan karunia Nya kepada kita semua, dan semoga TugasAkhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

    Medan, 30 Juni 2012Penulis

    Septiana Dewi Andriana

  • vSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TITIK LOKASI PARKIRPADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

    ABSTRAK

    Lokasi parkir dibadan jalan di Kota Medan memiliki berbagai macam informasi(data non spasial) yang berhubungan dengan lokasi geografis (data spasial)wilayahnya. Namun informasi tersebut masih belum dapat dimaksimalkan untukkebutuhan Dinas Perhubungan itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatuaplikasi yang secara terintegrasi mampu mengolah data spasial maupun data nonspasial dengan efektif dan efisien. Aplikasi yang mampu mengatasi masalah iniyaitu aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Pada tugas akhir ini dibuataplikasi SIG Lokasi Parkir Pada Dinas Perhubungan Kota Medan. Aplikasi inidibuat dengan menggunakan perangkat lunak ArcView GIS versi 3.3. Data spasialdirepresentasikan dalam bentuk grafis dengan metode on screen digitizing. Datanon spasial direpresentasikan dalam tabel. Proses pembuatan antarmuka pada aplikasiini menggunakan pemrograman skrip Avenue. SIG Lokasi Parkir Pada DinasPerhubungan Kota Medan ini menyajikan informasi spasial maupun non spasial tentangLokasi Parkir Pada Dinas Perhubungan Kota Medan. Aplikasi ini juga memungkinkanmemungkinkan Admin untuk dapat memperbaharui tabel informasi. Tampilan antar mukapada aplikasi ini merupakan modifikasi dari tampilan antar muka perangkat ArcView.

    Kata Kunci : GIS, Lokasi Parkir, ArcView.

  • vi

    GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LOCATION POINT PARKING INDEPARTMENT OF TRANSPORTATION IN MEDAN CITY

    ABSTRACT

    Location parking on Medan City has a wide range of information (non-spatialData) related to geographic location (data spasial) territory. But may still not bemaximized to the needs of the Department of Transportation's own. Therefore,required an integrated application that is capable of processing non-spatial dataand data with the effective and efficient spatial. Applications are able to overcomethis problem the application of Geographic Information Systems (GIS). In thisfinal Lokasi Parkir made GIS application. This application was created usingArcView GIS software version 3.3. Spatial data represented in graphical form on ascreen method digitizing. Non-spatial data represented in the table. The process ofmaking the interface on this application using programming scripts Avenue.Geographic Information System Location Parking In Department OfTransportation In Medan City GIS application provides spatial and non spatialinformation about this area. The application also allows allows the manager to beable to update the table information. Display interface on this application is amodification of the display interface device ArcView.

    Keywords: GIS, location of parking, ArcView

  • vii

    DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN .............................................................................................. iPERNYATAAN................................................................................................ iiPENGHARGAAN ........................................................................................... iiiABSTRAK ...................................................................................................... vABSTRACT..................................................................................................... viDAFTAR ISI .................................................................................................... viiDAFTAR TABEL............................................................................................. xiiDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiiiBAB 1 PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 11.2. Rumusan Masalah .................................................................... 21.3. Batasan Masalah ....................................................................... 21.4. Tujuan Penelitian ...................................................................... 31.5. Manfaat Penelitian.................................................................... 31.6. Metodologi Penulisan............................................................... 31.7. Metodologi Pengembangan Sustem ........................................ 41.8. Kajian Pustaka .......................................................................... 51.9. Sistematika Penulisan............................................................... 5

  • viii

    BAB 2 LANDASAN TEORI2.1. Sistem ...................................................................................... 72.2. Karakteristik Sistem ................................................................ 72.3. Informasi ................................................................................. 92.4. Sistem Informasi ..................................................................... 92.5. Prototyping Model .................................................................. 10

    2.5.1. Jenis-Jenis Prototipe ...................................................... 112.5.2. Petunjuk Untuk Mengembangkan Sebuah Prototipe .... 13

    2.6. Sistem Informasi Geografis ..................................................... 142.6.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis ........................ 152.6.2. Subsistem Sistem Informasi Geografis ......................... 182.6.3. Komponen Sistem Informasi Geografis ........................ 212.6.4. Kemampuan Sistem Informasi Geografis ..................... 212.6.5. Keuntungan Mengunakan Sistem Informasi Geografis . 23

    2.7. Parkir ....................................................................................... 252.7.1. Definisi dan Dasar Hukum Parkir ................................. 252.7.2. Sasaran Penyelenggara Parkir ....................................... 262.7.3. Fasilitas Parkir Untuk Umum ....................................... 272.7.4. Penetapan Lokasi Fasilitas Parkir ................................. 272.7.5. Penyelenggara Parkir .................................................... 272.7.6. Satuan Ruas Parkir (SRP) ............................................. 282.7.7. Tarif Parkir .................................................................... 29

    2.8. UML(Unified Modelling Language) ....................................... 292.8.1. Pengertian UML (Unified Modelling Language) .......... 30

  • ix

    2.8.2. Use case Diagram .......................................................... 342.8.3. Class Diagram ............................................................... 352.8.4. Sequence Diagram ........................................................ 37

    2.9. Basis Data ............................................................................... 382.9.1. Jenjang Data ................................................................. 392.9.2. Sistem Manajemen Basis Data ...................................... 402.9.3. Entity Relationship Diagram (ERD) ............................. 412.9.4. Pemetaan Kardinalitas .................................................. 42

    2.10. 2. ArcView GIS .......................................................................... 432.10.1. Definisi ArcView GIS ................................................. 432.10.2. User Interface ArcView GIS ....................................... 44

    2.10.2.1. View .............................................................. 462.10.2.2. Tabel ............................................................. 462.10.2.3. Grafik ............................................................ 472.10.2.4. Layout ........................................................... 482.10.2.5. Script ............................................................. 49

    2.10.3. Kemampuan ArcView GIS........................................... 502.11. Struktur Organisasi .................................................................... 53

    BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM3.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan .................................... 573.2. Perancangan Sistem Usulan .................................................... 57

    3.1.1 Spesifikasi Aplikasi ..................................................... 583.1.2 Spesifikasi Pengguna ................................................... 58

  • x3.1.3 Lingkungan Operasi ..................................................... 583.3. Pengumpulan Data ................................................................... 603.4. Rancangan Data Spasial .......................................................... 603.5. Rancangan Data Non-Spasial .................................................. 613.6. Perancangan Sistem ................................................................. 61

    3.5.1. Use Case Diagram ......................................................... 613.5.2. Sequence Diagram ........................................................ 633.5.3. Class Diagram ............................................................... 64

    3.7. ERD (Entity Relationship Diagram) ....................................... 653.8. Desain Tabel ............................................................................ 66

    3.8.1. Desain Tabel Pengawas ................................................. 663.8.2. Desain Tabel Lokasi ...................................................... 663.8.3. Desain Tabel Parkir ....................................................... 673.8.4. Desain Tabel Attribute Of Universitas .......................... 673.8.5. Desain Tabel Attribute Of Hotel .................................... 683.8.6. Desain Tabel Attribute Of Instansi Pemerintah ............. 683.8.7. Desain Tabel Attribute Of Gedung ................................ 693.8.8. Desain Tabel Attribute Of Plaza .................................... 693.8.9. Desain Tabel Attribute Of Jalan Tol .............................. 693.8.10. Desain Tabel Attribute Of Arteri ................................. 703.8.11. Desain Tabel Attribute Of Kolektor ........................... 703.8.12. Desain Tabel Attribute Of Parkir ................................. 703.8.13. Desain Tabel Attribute Of Titik Parkir ......................... 71

  • xi

    3.9. Relasi Antar Tabel ................................................................... 713.10.Desain Antar-Muka (Interface) ................................................ 72

    3.10.1. Rancangan Dialog Halaman Utama Admin ................ 733.10.2. Rancangan Dialog Halaman Utama User ................... 743.10.3. Rancangan Dialog Halaman Login ............................. 753.10.4. Rancangan Dialog Input Data Pengawas .................... 763.10.5. Rancangan Dialog Input Data Lokasi ......................... 763.10.6. Rancangan Dialog Input Data Parkir .......................... 77

    3.11. Rancangan Keluaran Sistem ................................................... 77

    BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM4.1. Implementasi Sistem ............................................................... 79

    4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) .................... 794.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ..................... 804.1.3. Kebutuhan Perangkat Manusia (Brainware) ................ 80

    4.2. Proses Yang Dilakukan Terhadap Pembuatan Sistem ............. 814.2.1. Proses Digitasi ............................................................... 814.2.2. Proses Pembuatan Dialog .............................................. 824.2.3. Proses Pembuatan Script Avenue .................................. 834.2.4. Proses Pembuatan Banner ............................................. 83

    4.3. Pengujian Sistem ...................................................................... 834.3.1. Tampilan Halaman Utama Menu User ......................... 844.3.2. Tampilan Halaman Menu Administrator ...................... 93

  • xii

    BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan............................................................................... 1015.2 Saran ....................................................................................... 101

    DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Keunggulan SIG Dibanding Pekerjaan Manual ........................... 22Tabel 2.2 Daftar simbol dalam Use Case Diagram ...................................... 34Tabel 2.3 Daftar simbol dalam Class Diagram ............................................ 36Tabel 2.4 Daftar simbol dalam Sequence Diagram ...................................... 37Tabel 2.5 Notasi-notasi Simbolik dalam Diagram E-R ................................ 41Tabel 3.1 Struktur Tabel Pengawas .............................................................. 66Tabel 3.2 Struktur Tabel Lokasi ................................................................... 67Tabel 3.3 Struktur Tabel Parkir .................................................................... 67Tabel 3.4 Struktur Tabel Universitas ........................................................... 68Tabel 3.5 Struktur Tabel Hotel ..................................................................... 68Tabel 3.6 Struktur Tabel Instansi Pemerintah ............................................. 68Tabel 3.7 Struktur Tabel Gedung ................................................................ 69Tabel 3.8 Struktur Tabel Plaza ..................................................................... 69Tabel 3.9 Struktur Tabel Jalan Tol ................................................................ 69Tabel 3.10 Struktur Tabel Jalan Arteri .......................................................... 70Tabel 3.11 Struktur Tabel Jalan Kolektor ...................................................... 70Tabel 3.12 Struktur Tabel Parkir ................................................................... 70Tabel 3.13 Struktur Tabel Titik Parkir ........................................................... 71

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Prototype Model ..................................................................... 4Gambar 2.1 Prototype Model ..................................................................... 13Gambar 2.2 Empat Jenis Prototipe ............................................................. 18Gambar 2.3 Subsistem-subsistem SIG ........................................................ 19Gambar 2.4 Uraian Subsistem-subsistem SIG ............................................ 19Gambar 2.5 Uraian Subsistem-subsistem SIG ............................................. 20Gambar 2.6 Hubungan antara ketiga Komponen Utama Dalam SIG ......... 22Gambar 2.7 UML Diagram ......................................................................... 33Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram Class Registration ........................... 35Gambar 2.9 Contoh Class Diagram VideoRental ....................................... 37Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram Perpustakaan ............................... 38Gambar 2.11 Jenjang Data ............................................................................ 39Gambar 2.12 Contoh Relasi One-to One ...................................................... 42Gambar 2.13 Contoh Relasi One-to-Many ................................................... 43Gambar 2.14 Contoh Relasi Many -to-Many ............................................... 43Gambar 2.15 Shortcut ArcView di Desktop................................................... 44Gambar 2.16 Jendela Pembuka ArcView ...................................................... 45Gambar 2.17 Desktop ArcView ..................................................................... 45Gambar 2.18 View Data Spasial .................................................................... 46Gambar 2.19 Tabel Atribut Data Spasial ....................................................... 47Gambar 2.20 Grafik ....................................................................................... 48

  • xv

    Gambar 2.21 Layout Akhir Peta .................................................................... 49Gambar 2.22 Contoh Tampilan Script Didalam Arcview ............................ 50Gambar 2.23 Struktur Organisasi .................................................................. 53Gambar 3.1 Use Case Diagram Sistem ....................................................... 62Gambar 3.2 Sequence Diagram Sistem ....................................................... 63Gambar 3.3 Class Diagram Sistem .............................................................. 64Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram .................................................. 65Gambar 3.5 Relasi Antar Tabel .................................................................. 71Gambar 3.6 Desain Antar-Muka ................................................................ 72Gambar 3.7 Tampilan Banner Admin .......................................................... 73Gambar 3.8 Tampilan Menu Bar Admin ..................................................... 73Gambar 3.9 Halaman Banner User ............................................................. 74Gambar 3.10 Tampilan Mar Bar User .......................................................... 75Gambar 3.11 Rancangan Form Login .......................................................... 75Gambar 3.12 Rancangan Form Pengawas .................................................... 76Gambar 3.13 Rancangan Form Lokasi ......................................................... 76Gambar 3.14 Rancangan Form Parkir .......................................................... 77Gambar 3.15 Layout Peta ............................................................................. 77Gambar 3.16 Informasi Tentang Parkir ........................................................ 78Gambar 4.1 Tampilan Banner User ............................................................. 84Gambar 4.2 Tampilan Menu Bar User ........................................................ 85Gambar 4.3 Menu Bar Informasi Parkir ...................................................... 86Gambar 4.4 Sub Menu Satuan Ruas Parkir ................................................. 87

  • xvi

    Gambar 4.5 Sub Menu Jumlah Titik Parkir ................................................. 87Gambar 4.6 Menu Bar Pencarian ................................................................ 88Gambar 4.7 Tampilan Pencarian Data Pengawas ........................................ 89Gambar 4.8 Tampilan Pencarian Data Lokasi ............................................. 90Gambar 4.9 Tampilan Submenu Pencarian Nama Jalan ............................. 91Gambar 4.10 Tampilan Submenu Setting Cetak .......................................... 92Gambar 4.11 Tampilan Submenu Login Sebagai User ................................. 93Gambar 4.12 Tampilan Password ................................................................. 94Gambar 4.13 Banner Admin ......................................................................... 94Gambar 4.14 Tampilan Menu Bar Admin .................................................... 95Gambar 4.15 Tampilan Menu Bar Update ................................................... 96Gambar 4.16 Tampilan Update Data Pengawas ........................................... 97Gambar 4.17 Tabel Pengawas ...................................................................... 97Gambar 4.18 Tampilan Update Data Lokasi ................................................. 98Gambar 4.19 Tabel Lokasi ........................................................................... 98Gambar 4.20 Tampilan Update Data Parkir .................................................. 99Gambar 4.21 Tabel Parkir ............................................................................ 99Gambar 4.22 Layout Hasil Akhir Peta ......................................................... 100

  • 1BAB 1PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang MasalahPermasalahan di kota-kota besar tujuan pergerakan kepada pusat-pusat

    kegiatan tata guna lahan tidak selalu menyediakan tempat parkir yang memadai,akhirnya badan jalan menjadi sasaran tempat parkir (on-street parking). Denganditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atasUndang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah,maka Peraturan Daerah Tingkat II Medan Nomor 10 Tahun 1998 tentangRetribusi Parkir di tepi jalan umum dan tempat khusus parkir perlu disesuaikan.Dalam pelakasanaan dan penyesuaiannya yang sudah dimaksud, maka dipandangperlu ditetapkan dalam satu peraturan daerah.

    Sebagaimana diketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuanteknologi sangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untukmendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologiInformasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasigeografis atau Geographic information system (GIS). Geographic informationsystem (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografis adalahsebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkaiterat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi

  • 2pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, sepertipengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik denganmenggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampuditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.

    Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa Sistem Informasi Geografisakan sangat membantu dalam proses pencarian lokasi parkir, sehingga penulistertarik untuk mengangkat judul Sistem Informasi Geografis Titik LokasiParkir Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

    1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah Bagaimana

    menyajikan informasi Lokasi Parkir ke dalam peta digital serta melengkapiinformasi yang terkait di dalamnya.

    1.3 Batasan MasalahDalam pembuatan sistem ini penulis perlu membatasi guna lebih

    mengarah pada tujuan yang diharapkan. Sistem ini hanya akan menyajikaninformasi data keruangan (spasial) dan data yang melengkapi data spasialnya(non-spasial) mengenai lokasi parkir yang berada di kota medan. Informasi yangdisajikan hanya berupa waktu pegutipan dan target berdasarkan hari kerja, harilibur, hari minggu dan hari sabtu.

  • 31.4 Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui titik lokasi

    parkir yang tersebar di Kota Medan.

    1.5 Manfaat PenelitianAdapun manfaat dalam pembuatan sistem informasi geografis ini adalah

    pengawas dapat mengetahui persebaran titik lokasi parkir di Kota Medan.

    1.6 Metodologi PenulisanDalam melakukan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan

    sebagai berikut :1. Studi kepustakaan, yaitu penelusuran informasi kepustakaan tentang teori

    dasar yang mendukung dalam penelitian, mempelajari literature-literaturetentang sistem informasi geografis.

    2. Pengumpulan data dan informasi.3. Pembuatan sistem informasi terdiri dari beberapa tahapan yaitu:

    a. Pembuatan layer-layer peta.b. Perancangan basis data relational (ERD).c. Pembuatan database yang dibutuhkan.d. Perancangan Unified Modelling language (UML) dan User Interface.

    4. ImplementasiPada tahap ini dilakukan pembuatan sistem informasi geografis sesuai dengankeperluan sistem, yaitu pemodelan, customize dan pembuatan script.

  • 45. PengujianPada tahapan ini sistem informasi geografis yang telah diimplementasikanakan dilakukan pengujian sistem apakah berjalan sesuai dengan tujuan.

    1.7 Metodologi Pengembangan SistemDalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metodologi

    pengembangan sistem Prototyping (prototype). Prototyping sistem informasi ialahsuatu teknik yang sangat berguna untuk mengumpulkan informasi tertentumengenai syarat-syarat informasi pengguna secara tepat. Umumnya dikatakan,prototyping yang efektif seharusnya dilakukan pada awal-awal sikluspengembangan sistem, yakni selama fase penetapan syarat-syarat.

    Gambar 1.1 Prototype ModelSumber : Henderi et al (2008)

  • 51.8 Kajian PustakaDalam melakukan penelitian, teori yang didapat diambil dari sumber-

    sumber yang berhubungan dengan objek yang diteliti, yaitu dari buku EddyPrahasta, (2007), Tutorial Arcview, Cetakan Keempat, Penerbit Informatika,Bandung. Buku ini menjelaskan tentang konsep dasar ArcView, khususnyabagaimana bekerja dengan shapefiles. Dari buku Eko Budiyanto, (2002), SistemInformasi Geografis Menggunakan Arcview GIS, Edisi kedua, Penerbit Andi,Yogyakarta. Buku ini menjelaskan tentang fungsi dan peran masing-masing isiproyek. Dari buk Eko Budiyanto, (2010), Sistem Informasi Geografis DenganArcview GIS, Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta. Buku ini menjelaskantentang bagaimana membangun sebuah sistem informasi geografis denganArcView GIS. Dari buku Eko Budiyanto, (2007), Avenue UnntukPengembangan Sistem Informasi Geografis, Edisi Pertama, Penerbit Andi,Yogyakarta. Buku ini menjelaskan lebih mendalam atau pengembangan darifungsi makro ArcView GIS atau yang biasa disebut Avenue.

    1.9 Sistematika PenulisanUntuk mempermudah penulisan dan pembahasan tugas akhir ini ditulis secara

    sistematis sebagai berikut :BAB 1 PENDAHULUAN

    Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang yangmendasari kajian tugas akhir, identifikasi masalah, batasanmasalah, tujuan, manfaat penulisan, metodologi penelitian, kajian

  • 6pustaka, dan sistematis penulisan yang digunakan dalam penulisantugas akhir ini.

    BAB 2 LANDASAN TEORIDalam bab ini menjelaskan tentang teori dasar yang berhubungansistem informasi geografis dan sekilas mengenai basis data yangdigunakan dalam pembuatan apikasi tersebut.

    BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGANPada bab ini dibahas mengenai proses perancangan sisteminformasi geografis, sistem informasi geografis dalam bentuk layerpeta digital.

    BAB 4 IMPLEMENTASIDalam bab ini membahas mengenai keterangan software yangdigunakan dan cara menggunakan Aplikasi Sistem InformasiGeografis.

    BAB 5 KESIMPULAN DAN SARANDalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang merupakan kesimpulandan saran dari hasil penyusunan tugas akhir ini.

  • 7BAB 2LANDASAN TEORI

    2.1. SistemMenurut Hartono, jogianto (2001:1) Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam

    mendefenisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankanpada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan padaprosedurnya mendefenisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-proseduryang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atauunutk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang lebihmenekankan pada elemen atau komponennya mendefenisikan sistem adalah kumpulandari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    2.2. Karakteristik SistemSuatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu., yaitu

    mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkunganluar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output),pengolah (process) dan sasaran (objective) atau tujuan (goal). (Jogiyanto. 2001) :1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang salig berinteraksi, yang artinyasaling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atauelemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagiam-bagian dari sistem.Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mempunyai sifat-sifat darisistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistemsecara keseluruhan.

  • 82. Batas SistemBatas sistem diperlukan untuk membedakan satu dengan sistem yang lain. Tanpaadanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistemakan memberikan batasan scope tinjauan sistem.

    3. Lingkungan Luar SistemLingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batasdari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifatmenguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

    4. Penghubung SistemPenguhubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengansubsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumberdaya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

    5. Masukan SistemMasukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Mesukan dapatberupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinya (signal input).Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapatberoperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

    6. Keluaran SistemKeluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadikeluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukanuntuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

    7. Pengolahan SistemSuatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukanmenjadi keluaran.

  • 98. Sasaran SistemSuatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatusistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.Sasaran dari sistem sangat menetukan sekali masukan yang dibutukan sistem dankeluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenaisasaran dan tujuannya.

    2.3. InformasiMenurut Kristanto (2003), Informasi merupakan kumpulan data yang diolah

    menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Sumber dariinformasi adalah data. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data yang masih merupakan bahan mentah, apabila tidakdiolah maka tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan akan menghasilkansebuah informasi apabila diolah dengan suatu model. Model yang digunakan untukmengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengannama siklus pengolahan data.

    2.4. Sistem InformasiMenurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Hartono (2005) Sistem

    Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang memprtemukan kebutuhanpengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategidari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yangdiperlukan.

  • 10

    2.5. Prototyping ModelSistem prototyping sebenarnya merupakan suatu bagian operasional dari sistem

    secara keseluruhannya yang akan dibangun. Penting sekali untuk memimpikan dankemudian membangun prototipe sebagai bagian dari sistem yang sebenarnya dimanapengguna akan berinteraksi dengannya. Selain itu harus cukup representatif sehinggamemungkinkan pengguna memahami bahwa mereka sedang berinteraksi dengan sistemriil. (Kendall & Kendall, 2003).

    Siklus hidup pengembangan sistem dibagi ke dalam enam tahap, yaitu (Kendall& Kendall, 2003) :1. Tahap Pengumpulan Kebutuhan (Requirements gathering & refinement)

    Pada tahap ini, pelanggan dan pengembang saling bantu dalam mendefinisikanformat seluruh perangkat lunak, menentukan keperluan dan garis besar sistem yangakan dirancang.

    2. Quick designMembangun rancangan global sebagai contoh bagi user.

    3. Building prototypeProses perancangan sementara yang fokusnya kepada penyajian kepada pelanggan,termasuk pengujian dan penyempurnaan.

    4. Tahap Evaluasi Pelanggan (Customer evaluation of prototype)Proses perancangan sementara yang fokusnya kepada penyajian kepada pelanggan,termasuk pengujian dan penyempurnaan.

    5. Refining prototype & Engineer productTahap ini termasuk proses desain (rancang), pengkodean dan testing.

  • 11

    Gambar 2.1 Prototype ModelSumber : Henderi et al (2008)

    2.5.1. Jenis-Jenis PrototipeKata prototipe banyak digunakan untuk berbagai macam hal. Daripada berupaya

    menyatukan semua kegunaan kedalam satu definisi atau berusaha memrintahkan satupendekatan yang benar terhadap suatu topik prototyping sangat berguna bila diterapkandalam suatu situasi tertentu, sebagaimana digambarkan dalam gambar 2.2 berikut,(Kendall & Kendall, 2003) :1. Prototipe Patched-up

    Jenis prototyping yang pertama ini berkaitan dengan penyusunan sistem yang bekerjanamun patch atau patch-bersama-sama. Dalam bidang teknik, pendekatan ini disebutjuga breadbording : menciptakan suatu patched-bersama-sama, model kerja sirkuityang terintegrasi (kalau bukan mikroskopik).

  • 12

    Contohnya dalam sistem informasi adalah model kerja yang memiliki semua fituryang diperlukan namun tidak efisien. Dalma hal ini, pengguna dapat berinteraksidengan sistem, sesuai dengan antarmukanya serta jenis keluaran yang tersedia.Pencarian dan penyimpanan informasi bisa menjadi sangat tidak efisien, karenaprogram-programnya ditulis secara cepat dengan tujuan agar bisa berfungsi, ataulebih dari sekadar efisien.

    2. Prototipe Non-OperasionalKonsepsi prototipe kedua ini ialah prototipe dari model skala nganggur yang disusununtuk menguji beberapa rancangan tertentu. Contoh pendekatan ini ialah model skaladari sebuah mobil yang digunakan dalam uji coba terowongan angin. Ukuran danbentuk mobil sama persis, tetapi tidak bisa dioperasikan. Dalam hal ini, satu-satunyafitur dari mobil yang terpenting untuk uji coba terowongan anginlah yangdimasukkan.

    3. Prototipe First-of-SeriesKonsepsi prototyping ketiga ini melibatkan penciptaan suatu model skala lengkappertama dari sistem, yang disebut pilot. Contohnya adalah prototyping sebuahpesawat terbang pertama dari beberapa rangkaian yang ada. Prototipe tersebut benar-benar bisa dioperasikan dan direalisasikan sesuai apa yang diharapakan perancangnyamenjadi serangakaian pesawat terbang yang fitur-fiturnya identik.

    4. Prototipe Fitur-Fitur TerpilihKonsepsi prototyping yang keempat ini berkaitan dengan pembangunan suatu modeloperasional yang mencangkup beberapa, tetapi tidak semua, fitur-fitur yang dimilikisistem final. Analoginya, ibarat sebuah pusat perbelanjaan retail baru yang akandibuka sebelum pembangunan seluruh bagian toko selesai.

  • 13

    Sebagai contoh, sebuah sistem menu bisa muncul pada layar menampilkan enamfitur: penambah record, perbaharuan record, penghapusan record, pencarian recorddengan sebuah kata kunci, membuat daftar record atau memindai record.

    Gambar 2.2 Empat Jenis PrototipeSumber : Kendall ( 2003)

    2.5.2. Petunjuk Untuk Mengembangkan Sebuah PrototipeSekali keputusan untuk prototipe dibuat, ada empat petunjuk yang harus diamati

    saat mengintegrasikan prototyping kedalam fase penetapan syarat-syarat SHSP, yakni(Kendall & Kendall, 2003) :1. Bekerja sesuai modul

    Saat membuat prototipe beberapa fitur dari sebuah sistem menjadi model yang bisaberfungsi dengan baik, tidak boleh tidak penganalisis bekerja menurut modul yangbisa dilaksanakan. Modul yang bisa dilaksanakan ialah modul yang memungkinkanpengguna berinteraksi dengan fitur-fitur utama yang sebelumnya dibangun terpisahdari modul-modul sistem lainnya. Fitur-fitur modul yang dianggap tidak terlalupenting ditinggalkan.

  • 14

    2. Membangun prototipe dengan cepatKecepatan sangat penting untuk keberhasilan dalam membangun prototipe suatuisstem informasi. Penganalisis dapat menggunakan prototyping untuk mempersingkatkesenjangan ini dengan menggunakan teknik pengumpulan informasi tradisionaluntuk menentukan syarat-syarat informasi yang sangat penting, sehingga kemudianmereka dapat membuat keputusan dengan cepat yang membantu model kerja.

    3. Memodifikasi prototipe dengan cepatPetunjuk ketiga untuk mengembangkan prototipe ialaah bahwa penyusunannya harusmendukung dilakukannya modifikasi-modifikasi tertentu. Membuat prototipe yangbisa dimodifikasi berarti menciptakannya dalam modul-modul yang sangat tidaksaling tergantung. Bila petunjuk ini diamati, maka akan ditemui berkurangnya dayatahan saat modifikasi dalam prototipe diperlukan.

    4. Menekankan antarmuka penggunaAntarmuka pengguna dengan prototipe (dan sistem yang sebenarnya) sangat penting.Karena apa yang sedang benar-benar diupayakan untuk dicapai dengan prototipeadalah agar pengguna menyatakan syarat-syarat informasi mereka, mereka harusmampu berinteraksi dengan mudah dengan prototipe sistem. Untuk sebagian besarpengguna, antarmuka adalah sistem. Jadi tidak harus menjadi blok-blok penghalang.

    2.6. Sistem Informasi GeografisPada awal perkembangan teknologi komputer, penanganan masalah peta beralih

    dari analog ke digital. Selanjutnya, agar lebih atraktif (tanpa meninggalkan unsur akurasidan representatif dari sajian peta), dengan memanfaatkan teknologi komputer tersebutdibuatlah suatu sistem informasi untuk menyajikan suatu peta yang lebih dikenal dengan

  • 15

    Sistem Informasi Geografis (SIG). karena SIG dikembangkan komputer tunggal(standalone), maka disebut SIG berbasis dekstop.

    2.6.1. Pengertian Sistem Informasi geografisMenurut Yousman, Yeyep (2004:9) istilah Sistem Informasi geografis memiliki

    tiga unsur pokok : Sistem, Informasi dan geografis. SIG merupakan salah satu sisteminformasi yang menekankan pda unsur informasi geografis. Sistem merupakansekumpulan objek, ide, berikut interrelasinya dalam mencapai tujuan atau sasaranbersama. Sistem digunakan untuk mendeskripsikan banyak hal, khusunya untuk aktivitas-aktivitas yang diperlukan pada pemrosesan data.

    Sistem Informasi adalah suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik maupun logika yang terpadu, yang digunakan untuk menyajikan informasiguna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalamorganisasi. Geografis, spasial ataupun geospasial merupakan tiga istilah yangmengandung pengertian suatu persoalan mengenal bumi : baik permukaan dua maupuntiga dimensi.

    Menurut Elly Jafar, Muhammad (2009:3) Sistem Informasi Geografis (SIG)merupakan salah satu produk ilmu komputer yang paling mutakhir saat ini. Pengertiantentang SIG sangat beragam. Hal ini sejalan dengan perkembangan SIG itu sendiri sejakpertama kali SIG dikembangkan oleh Tomlinson tahun 1967. Menurut Mursi dalam bukuElly Jafar, Muhammad (2009:3) mengartikan SIG sebagai sistem informasi yangdigunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisisdan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukungpengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan pengguna lahan, sumer dayaalam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota dan pelayanan umum lainnya.

  • 16

    Menurut Aronoff dalam buku Elly Jafar, Muhammad (2009:3), SIG merupakansistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasiinformasi-informasi geografis. Sedangkan Bernhardsen dalam buku Elly Jafar,Muhammad (2009:3) mendefinisikan SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untukmemanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras danperangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasidata, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukarandata, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. Walaupun SIGmemiliki

    Banyak definisi, pada prinsipnya penggunaan SIG tak lepas dari perangkat kerasdan perangkat lunak kompuetr serta manajemen data dan informasi yang berhubungandengan permukaan bumi.

    Menurut Budiyanto, Eko (2002:2) Seperti tergambar dari namanya, SIGmerupakan sebuah sistem yang saling berangkaian satu dengan lain. BAKOSURTANALmenjabarkan SIG sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer,perangkat lunak, data geografi, dan personel yang didesain untuk memperoleh,menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentukinformasi yang bereferensi geografi. Dengan demikian, basis analisis dari SIG adalah dataspasial dalam bentuk digital yang diperoleh melalui data satelit atau data lain terdigitasi.Analisis SIG memerlukan tenaga ahli sebagai interpreter, perangkat keras komputer dansoftware pendukung.

    Menurut Yousman, Yeyep (2004:9) Sistem Informasi Geografis atau disingkatSIG merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan,menyimpan, menggabungkan, mengatur, mentransformasi, memanipulasi dan

  • 17

    menganalisis data geografis. Data yang dimaksud disini adalah data spasial yang ciri-cirinya adalah1. Memiliki geometric properties seperti koordinat dan lokasi2. Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan3. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya data,

    kejadian, gejala atau objek4. Dipakai untuk maksud tertentu, misalnya analisis, pemantauan ataupun pengelolaan

    Ada beberapa proses dalam SIG, yaitu :1. Input (masukan)2. Manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data)3. Analisis dan manipulasi4. Output (keluaran)

    Dalam SIG, data grafis dan data teks (atribut) dihubungkan secara geografissehingga bergeoreferensi. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannyadenag bidang-bidang spasial dan geo-informasi. Dewasa ini hamper semua disiplin ilmu,terutama yang berkaitan dengan informasi spasial, menggunakan SIG atau format-formatyang kompatibel dengan SIG sebagai alat analisis dan representasi yang mearik. SIG jugadapat digunakan sebagai alat komunikasi dan integrasi antar disiplin ilmu terutamadisiplin ilmu yang memerlukan informasi-informasi yang berhubungan denganpermukaan bumi atau geosciences.

    Sarana terpenting dalam SIG adalah basis data yang terpadu. Tanpa penggunaandata secara bersama atau yang dikenal dengan istilah berbagipakai data (data sharing),maka penyajian hasil analisis yang optimal tidak akan terjamin. Penggunaan peta dasaryang sama (mempunyai georeferensi sama) akan mejadikan data spasial dan informasi

  • 18

    dapat disimpan dalam format yang sama, sehingga mudah digunakan dalam analisispemecahan dan pengambilan keputusan.

    2.6.2. Subsistem Sistem Informasi GeografisMenurut Yousman, Yeyep (2004:10) Sistem informasi geografis merupakan

    sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampumengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi karakteristik-karakteristik fenomena yangditemukan di lokasi tersebut. SIG diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut

    Gambar 2.3. Subsistem-subsistem SIGSumber : Yousman, yeyep dalam buku Sistem Informasi Geografis dengan MapInfoProfessional1. Subsistem masukan (Input)

    Subsistem ini berfungsi mengunpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atributdari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggungjawab mengkonversi ataumentransformasi format-format data asli ke dalam format yang dapat digunakna olehSIG.

  • 19

    2. Subsistem manajemenSubsistem ini mengorganisasikan data spasial maupun atribut ke dalam sebuah sistembasisdata sedemikian rupa sehingga data spasial tersebut mudah dicari, di-update dandiedit.

    3. Subsistem manipulasi dan analisisSubsitem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. selainitu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untukmenghasilkan informasi yang diharapkan.

    4. Subsistem keluaran (output) dan penyajian (display)Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagianbasisdata, baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy, dalam format table, grafik,peta atau format lainnya.Subsistem ini dapat diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses dan jeniskeluarannya dengan bagan berikut :

    Gambar 2.4. Uraian Subsistem-subsistem SIGSumber : Yousman, yeyep dalam buku Sistem Informasi Geografis dengan MapInfoProfessional

    Bertolak dari pengertian SIG, Menurut Demers dalam buku Menurut Elly Jafar,Muhammad (2009:4) menguraikan SIG ke dalam empat bagian subsistem, yaitu :

  • 20

    1. Data Input : subsistem ini berfungsi mengumpulkan dan mempersiapkan data spasialdan atribut dari berbagai sumber sekaligus bertanggungjawab dalam konversi ataumentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapatdigunakan oleh SIG.

    2. Data Storage and Retrievel : subsistem ini mengorganisasikan baik data spasialmaupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudahdipanggil, diperbaharui atau diedit.

    3. Data Manipulation & Analysis : subsistem ini menentukan informasi-informasi yangdapat dihasilakn oleh SIG. Selain itu, juga melakukan manipulasi dan pemodelan datauntuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

    4. Data Output / Reporting : subsistem ini menampilkan keluaran seluruh atau sebagianbasisdata baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti table, grafik dan lain-lain.Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses danjenis keluran yang ada di dalamnya, maka subsistem SIG juga dapat digambarkanseperti tampak didalam gambar 2.3 berikut ini :

    Gambar 2.5. Uraian Subsistem-subsistem SIGSumber : Elly Jafar, Muhammad dalam buku Sistem Informasi Geografis MenggunakanAplikasi Arcview 3.2 dan ERMapper 6.4

  • 21

    2.6.3. Komponen Sistem Informasi GeografisMenurut Murai dalam buku Elly Jafar, Muhammad (2009:5) membagi komponen

    SIG ke dalam tiga bagian utama, yakni sistem komputer, data geospasial dan pengguna.Ketiga komponen ini saling terkait satu dengan yang lain dalam mengolah danmenganalisis data yang bereferensi geografi. Sistem komputer untuk SIG terdiri dariperangkat keras, perangkat lunak dan prosedur untuk penyusunan pemasukan data,pengolahan, analisis, pemodelan dan penayangan data geospasial.

    Sumber-sumber data geospasial adalah peta digital, foro udara, citra satelit, tablestatistic dan dokumen lain yang berhubungan. Data geospasial dibedakan menjadi datagrafis disebut juga data geometris dan data atribut (data tematik). Data grafis mempunyaitiga elemen, yakni titik (node), garis (arc) dan luasan (polygon) dalam bentuk vectorataupun raster yang mewakili geometric topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.Hubungan antara ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.6. Hubungan antara ketiga Komponen Utama dalam SIGSumber : Elly Jafar, Muhammad dalam buku Sistem Informasi Geografis MenggunakanAplikasi Arcview 3.2 dan ERMapper 6.4

    2.6.4. Kemampuan Sistem Informasi GeografisMenurut Yousman, Yeyep (2004:15) SIG dapat merepresentasikan dunia nyata

    (real world) pada layar komputer seperti lembaran peta kertas. SIG mempunyai kekuatan

  • 22

    dan fleksibilitas lebih dari lembaran peta. Beberapa keunggulan SIG dibanding pekerjaanmanual dapat dilihat pada tabel diberikut ini.

    Tabel 2.1. Keunggulan SIG dibanding Pekerjaan ManualSIG Pekerjaaan Manual

    Penyimpanan Basisdata digital Skala dan standar berbedaPemanggilan kembali Pencarian dengan

    computerCek manual

    Pemurakhiran Sistematis Mahal dan memakanwaktu

    Analisis overlay Sangat cepat Memakan waktu & tenagaAnalisis spasial Mudah RumitDisplay Murah & cepat Mahal

    Sumber : Yousman, yeyep dalam buku Sistem Informasi Geografis dengan MapInfo ProfesionalSIG menyimpan semua informasi deskriptif mengenai unsur-unsurnya sebagai

    atribut-atribut di dalam bassidata. SIG dapat membentuk dan menyimpannya dengantabel-tabel yang bersangkutan. Atribut-atribut dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya.Oleh karena itu, unsur-unsur dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya.

    Menurut Elly Jafar, Muhammad (2009:5) Uraian subsistem dan komponen SIG diatas memberikan gambaran bahwa SIG ternyata tidak hanya berfungsi sebagai toolssemata. Walaupun produk SIG paling sering disajikan dalam bentuk peta, kekuatan SIGyang sebenarnya terletak pada kemampuannya melakukan analisis data peta. MenurutAronoff dalam buku Elly Jafar, Muhammad (2009:5) mengklasifikasikan kemampuananalisis SIG ini ke dalam tiga kategori utama dengan masing-masing kategori yangberbeda-beda. Ketiga kategori tersebut adalah :1. Perawatan dan analisis data spasial

    Fungsi ini digunakan untuk mentransformasi data spasial, mengedit dan menilaikeakurasian data. Transformasi ini diperlukan supaya lapisan-lapisan datan yangberbeda untuk area yang sama teregistrasi pada peta yang lain atau pada suatu sistem

  • 23

    koordinat geografis yang terseleksi. Bagian-bagian yang penting dari fungsi ini antaralain :a. Transformasi formatb. Transformasi geometric. Transformasi di antara proyeksi petad. Konflasie. Penyesuaian unsurf. Fungsi editing

    2. Perawatan dan analisis data atributFungs ini digunakan untuk mengedit, memeriksa dan menganisis data atribut nonspasial. Banyak analisis SIG ditampilkan menggunakan fungsi atribut ini. Fungsi initerdiri dari dua bagian yaitu :a. Attribute editing functionb. Attribute query function

    3. Analisis terpadu data spasial dan atributKekuatan SIG tampak pada kemampuannya menganalisis data spasial dan atributsecara bersamaan. Di sinilah SIG mrenunjukkan kemampuannya mengolah data peta,seperti pemetaan yang terotomasisasi dengan menggunakan sistem komputer.Kemampuan analisis SIG ini antara lain proses klasifikasi lahan, operasi overlay,operasi neighbourhood, dan fungsi konektifitas.

    2.6.5. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi GeografisMenurut Yeyep, Yousman (2004:4) berikut ini adalah keuntungan-keuntungan

    penggunaan SIG

  • 24

    1. SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detal atau tema yangdiinginkan, menggabungkan satu kumpulan data dengan kumpulan data lainnya,melakukan pemutakhiran (updating) dengan lebih cepat, memodelkan sertamenganalisis suatu keputusan.

    2. SIG dapat membantu pemerintah, perusahaan-perusahaan atau perorangan untukmengambil keputusan terbaik atau mencari solusi untuk masalah-masalah tertentuyang erat kaitanya dengan objek-objek di permukaan bumi.

    3. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan untukmenampilkan informasi-informasi tertentu. Peta-peta tematik tersebut dapat dibuatdari peta-peta yang sudah ada sebelumnya, hanya dengan memanipulasi atribut-atributnya.

    4. SIG memiliki kemapuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaanbumi menjadi beberapa layer data spasial. Dengan layer, permukaan bumi dapatdirekonstruksi kembali atau dimodelkan dalam bentuk 3 dimensi berdasarkan dataketinggiannya.

    5. SIG mempunyai tingkat fleksibilitas yang sangant tinggi dalam pengelolaan data,sehingga selain dapat menurunkan atau men-generate data dalam berbagai bentuk(peta dan grafis) serta menampung dan menerima masukan dalam format yangberbeda.

    6. Pernagkat lunak SIG, terutama desktop SIG, mudah digunakan karena dilengapidengan bantuan menu-menu dan help, otomatis, cepat, menarik, informative dan userfriendly.

    7. Pernagkat lunak SIG beserta perintah-perintah dalam bahasa skrip yang dimilikinyadapat men-costumize secara efektif dan efisien hamper semua aplikasi SIG, sesuaidengan kebutuhan pengguna.

  • 25

    8. Perangkat lunak SIG dapat menerima dan bertukar data dengan aplikasi-aplikasipernagkat lunak lainnya, seperti Microsoft Acces, Oracle, maupun dengan perangkatlunak SIG lainnya.

    9. Produk-produk aplikasi SIG dapat dipublikasikan melalui internet sehingga dapatdiakses dengan browser oleh siapa saja yang mempelajari, menggunakan ataumengambil manfaat dari aplikasi-aplikasi SIG tersebut.

    2.7. ParkirPergerakan sarana transportasi berawal dan berakhir pada parkir kendaraan.

    Permasalahan di kota-kota besar tujuan pergerakaan kepada pusat-pusat kegiatan tataguna lahan tidak selalu menyediakan tempat parkir yang memadai, akhirnya badan jalanmenjadi sasaran tempat parkir (on-street parking).

    2.7.1. Definisi dan Dasar Hukum ParkirMenurut PP No.43 thn 1993, Parkir adalah Suatu keadaan dimana kendaraan

    tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu atau tidak bersifat sementara. Adanyaperubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam demografi, ekonomimaupun Sosial mempunyai implikasi tertentu kepada sektor parkir. Dalam mengatasimasalah transportasi ada beraneka ragam intrumen yang dapat digunakan olehpemerintah. Instrument yang umum dikenal adalah : peraturan, perizinan lokasi danpengendalian harga/tarif parkir.

    Pola tata guna lahan merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikandalam menyusun suatu tarif parkir. Semakin mendekati ousat kota, maka harga lahan juganaik. Dengan demikian harga fasilitas parkir dapat lebih tinggi dipusat kta disbandingdengan dipinggir kota. Kebijakan parkir dengan pembatas biaya mampu mendistribusikan

  • 26

    volume lalu lintas. Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan danmenginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana ditempat mudah untuk dicapai.Kemudahan yang diinginkan tersebut salah satunya adalah parkir dibadan jalan, dengandemikian untuk mendesain suatu area parkir di badan jalan ada 2 (dua) pilihan yakni, polaparkir parallel dan menyudut.

    Dasar pengaturan mengenai parkir adalah keputusan Menteri PerhubunganNomor : KM 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir untuk Umum dan KeputusanMenteri Perhubungan Nomor : KM 4 Tahun 1994 tentang Tata Cara Parkir KendaraanBermotor di Jalan telah diatur fasilitas parkir untuk umum dan tata cara parkir di jalan,dengan Keputusan Dirjen No. 272/HK.105/DRJD/96.

    2.7.2. Sasaran Penyelenggaraan ParkirPerparkiran merupakan bagian yang penting dalam manajemen lalu lintas di

    kawasan perkotaan, kebijakan perparkiran harus dilakukan secara konsisten, sehinggaseluruh aspek dari kebijakan tersebut diarahkan pada tujuan yang sama.

    Sasaran utama dari kebijakan parkir sebagai bagian dari kebijakan transportasiadalah sebagai berikut :a. Untuk mengendalikan jumlah kendaraan yang masuk kesuatu kawasan.b. Meningkatkan pendapatan asli daerah yang dikumpulkan melalui retribusi

    parkir.c. Meningkatkan fungsi jalan sehingga sesuai dengan peranannya.d. Meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas.e. Mendukung tindakan pembatasan lalu lintas lainnya.

    Sasaran tersebut di atas dilakukan secara tersendiri tapi cenderung untuk salingmelengkapi.

  • 27

    2.7.3. Fasilitas Parkir Untuk UmumFasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan

    atau gedung parkir. Yang dimaksud dengan di luar badan jalan antara lain pada kawasan-kawasan tertentu seperti pusat perbelanjaan, bisnis maupun perkantoran yangmenyediakan fasilitas parkir untuk umum.

    2.7.4. Penetapan Lokasi Fasilitas ParkirPenetapan lokasi fasilitas parkir untuk umum dilakukan oleh Menteri. Penetapan

    lokasi dan pengembangan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan:a. Rencana umum tata ruang daerah.b. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas.c. Kelestarian lingkungan.d. Kemudahan bagi pengguna jasa.

    Keberadaan fasilitas parkir untuk umum berupa gadung parkir atau taman parkirharus menunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas, sehingga penetapan lokasinyaterutama menyangkut akses keluar masuk fasilitas parkir harus dirancang agar tidakmengganggu kelancaran lalu lintas.

    2.7.5. Penyelenggara ParkirPenyelenggara fasilitas parkir untuk umum menurut peraturan perundangan yang

    berlaku dilakukan oleh :a. Pemerintah.b. Badan hukum Indonesia.c. Warga Negara Indonesia.

  • 28

    Penyelenggara fasilitas parkir yang dilaksanakan oleh Badan hukum atau wargaNegara Indonesia, ahrus dengan izin. Izin diberikan oleh Pemerintah Daerah. Ketentuanini dimaksudkan agar fasilitas parkir untuk umum yang disediakan memenuhi persyaratankeselamatan dan menjamin kelancaran lalu lintas. Pemerintah daerah dalammenyelenggarakan fasilitas parkir dapat mengusahakannya sendiri dengan bentuk URTDataupun dapat diserahkan pada pihak ketiga. Di beberapa kota besar untukmenyelenggarakan parkir di kawasan-kawasan yang dimiliki oleh pengembang seringdiserahkan kepada pengelola parkir professional seperti Secure Parking. Penyelenggarafasilitas parkir, wajib menjaga ketertiban, keamanan, kelancaran lalu lintas dankelestarian lingkungan.

    2.7.6. Satuan Ruang Parkir (SRP)Satuan Ruang Parkir (SRP) digunakan untuk mengukur kebutuhan ruang parkir.

    Demikian juga untuk menentukan Satuan Ruang Parkir (SRP) didasarkan ataspertimbangan-pertimbangan hal sebagai berikut ini : Ruang bebas kendaraan parkirdiberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateralditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar kebadan kendaraan parkir yang ada di sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidakterjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya padasaat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depankendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalurgang (aisle). Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arahlongitudinal sebesar 30 cm.

  • 29

    2.7.7. Tarif ParkirDalam perda No.07 Tahun 2002 tentang pelayanan parkir terdapat struktur

    besarnya tarif retribusi. Besar nya tarif parkir untuk setiap kenderaan ditepi jalan umumadalah sebagai berikut :1. Kendaraan bermotor roda tiga

    a. Untuk sekali parkir dua jam pertama Rp. 300b. Untuk sekali satu jam berikutnya Rp. 100

    2. Kendaraan bermotor roda empata. Untuk sekali parkir dua jam pertama Rp. 1000b. Untuk sekali satu jam berikutnya Rp. 500

    3. Kendaraan bermotor jenis mobil barang Picck upa. Untuk sekali parkir dua jam pertama Rp. 1300b. Untuk sekali satu jam berikutnya Rp. 500

    4. Kendaraan bermotor jenis mobil bus ukuran besar atau truck atau mobiltangki GVW tiga ton kebawaha. Untuk sekali parkir dua jam pertama Rp. 2000b. Untuk sekali satu jam berikutnya Rp. 1000

    5. Kendaraan bermotor roda tigaa. Untuk sekali parkir dua jam pertama Rp. 300b. Untuk sekali satu jam berikutnya Rp. 200

    2.8. UML (Unified Modelling Language)Pemrograman berorientasi obyek merupakan kelanjutan dari proses analisis dan

    disain berorientasi obyek. Dalam pemrograman berorientasi obyek ini komponen yangdidisain dalam proses disain kemudian diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

  • 30

    pemrograman berorientasi obyek. Syarat sebuah bahasa bahasa pemrograman bisadigolongkan sebagai berorientasi obyek adalah bila bahasa pemrograman tersebutmemiliki fitur untuk mengimplemetasikan ke-4 konsep berorientasi obyek, yaituabstraksi, encapsulation, polymorphisme dan inheritance.

    2.8.1. Pengertian UML (Unified Modelling Language)Unified Modelling Language (UML) merupakan satu kumpulan konvensi

    pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistemsoftware yang terkait dengan objek (Whitten L. Jeffery et al, 2004). Sementara menurutHenderi (2007) UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalamindustri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkatlunak. Bahasa Pemodelan UML lebih cocok untuk pembuatan perangkat lunak dalambahasa pemrograman berorientasi objek (C++, Java, VB.NET), namun demikian tetapdapat digunakan pada bahasa pemrograman prosedural (Ziga Turck, 2007).

    UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statisdan model sistem informasi yang dinamis daripada mendefinisikan data dan model prosesyang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yangdikelompokan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Umlmemiliki tiga diagram utama, pada tiap diagram utama tersebut memiliki sub-subdiagram yang menggambarkan aktivitas sistem secara spesifik. Adapun digram tersebutadalah sebagai berikut :1. Structural Diagram

    Dalam Structural Diagram menawarkan enam buah diagram untuk memodelkanstruktur statis sistem informasi, yaitu:

  • 31

    a. Class Diagram : menggambarkan struktur object sistem. Diagram inimenunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara classobject tersebut.

    b. Package Diagram : Menunjukkan bagaimana elemen model tersebut akandisusun dalam paket serta ketergantungan antara paket.

    c. Composite Structure Diagram : Menggambarkan struktur internal darisebuah classifier (seperti komponen, kelas, atau kasus penggunaan), termasuk poininteraksi dari classifier ke bagian lain dari sistem.

    d. Object Diagram : serupa dengan class diagram, tetapi object diagrammemodelkan isntance object actual dengan menunjukan nilai-nilai saat ini dariatribut instance. Object Diagram menyajikan snapshot/potret tentang objeksistem pada point waktu tertentu. Diagram ini tidak digunakan sesering ClassDiagram, tetapi saat digunakan dapat membantu seorang developer memahamistruktur sistem secara lebih baik.

    e. Deployment Diagram : Menunjukkan arsitektur eksekusi sistem. Ini termasuknode, baik perangkat keras atau perangkat lunak lingkungan eksekusi, sertamiddleware yang menghubungkan mereka.

    f. Component Diagram : Menggambarkan komponen-komponen yangmembentuk sebuah aplikasi, sistem, atau perusahaan. Komponen, antar hubunganmereka, interaksi, dan antarmuka publik mereka digambarkan.

    2. Interaction DiagramInteraction Diagram memodelkan sebuah interaksi, terdiri dari satu set objek,hubungan-hubungannya, dan pesan yang terkirim di antara objek. Model diagram inimemodelkan behavior (kelakuan) sistem yang dinamis dan UML memiliki duadiagram untuk tujuan ini, yaitu:

  • 32

    a. Communication Diagram : Menunjukkan contoh-contoh kelas, antarhubungan mereka, dan aliran pesan antara mereka. Diagram komunikasi bisaanyaberfokus pada organisasi struktural objek yang mengirim dan menerima pesan.Sebelumnya disebut Diagram Kolaborasi.

    b. Interaction Overview Diagram : Sebuah varian dari diagram aktivitas yangikhtisar aliran kontrol dalam proses sistem atau bisnis. Setiap node / kegiatandalam diagram dapat mewakili satu diagram interaksi.

    c. Sequence Diagram : Model logika sekuensial, pada dasarnya waktu pemesananpesan antara pengklasifikasi.

    d. Timing Diagram : Menggambarkan perubahan keadaan atau kondisi daricontoh classifier atau peran dari waktu ke waktu. Bisaanya digunakan untukmenunjukkan perubahan keadaan suatu objek dari waktu ke waktu dalammenanggapi peristiwa eksternal.

    3. Behavioral DiagramUML memiliki sebuah diagram untuk memodelkan behavior objek khusus yangkompleks (statecahrt) dan diagram untuk memodelkan behavior dari sebuah use caseatau sebuah metode, yaitu:a. Use Case Diagram : digunakan untuk menunjukkan kasus, aktor, dan hubungan

    antar merekab. State Machine Diagram : digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus

    yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek-berbagai keadaanyang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkanobjek beralih dari satu state ke state lain.

    c Activity Diagram : secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliranaktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga

  • 33

    digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasidieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.UML merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang

    pengembangan sistem berorientasi objek karena UML menyediakan bahasa pemodelanvisual yang memungkinkan pengembang sistem membuat blue print atas visinya dalambentuk yang baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikanbeberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikanmenjadi diagram. UML mempunyai banyak diagram yang dapat mengakomodasiberbagai sudut pandang dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun. Diagram-diagram tersebut digunakan untuk (Henderi et al, 2008):1. Mengkomunikasikan ide2. Melahirkan ide-ide baru dan peluang-peluang baru3. Menguji ide dan membuat prediksi4. Memahami struktur dan relasi-relasinya

    Gambar 2.7 UML Diagram

    Sumber : Henderi et al (2008)

  • 34

    Berdasarkan uraian di atas maka penulis membuat sebuah alur sistem yang ditampilkan dalam bentuk Use Case diagram, Class diagram, dan Sequence diagram dalammodel Unified Modelling Language (UML).

    2.8.2 Use Case diagramUse Case diagram adalah model fungsional sebuah sistem yang menggunakan

    actor dan use case. Use Case adalah layanan (services) atau fungsi-fungsi yangdisediakan oleh sistem untuk pengguna-penggunanya (Henderi et al, 2008). Use Caseadalah suatu pola atau gambaran yang menunjukan kelakukan atau kebisaaan sistem.Setiap Use Case adalah suatu urut-urutan (sequence) transaksi yang saling berhubungandan dilakukan oleh sebuah actor dan sistem dalam bentuk sebuah dialog (Henderi, 2007).Use Case diagram dibuat untuk memvisualisasikan/ menggambarkan hubungan antaraActor dan Use Case. Use Case diagram mempresentasikan kegunaan atau fungsi-fungsisistem dari perspektif pengguna.

    Simbol-simbol yang digunakan dalam Use Case diagram adalah sebagai berikut :Tabel 2.2 Daftar simbol dalam Use Case diagram

    GAMBAR NAMA KETERANGAN

    ActorMenspesifikasikan himpuan peran yangpengguna mainkan ketika berinteraksi denganuse case.

    DependencyHubungan dimana perubahan yang terjadi padasuatu elemen mandiri (independent) akanmempengaruhi elemen yang bergantung padanyaelemen yang tidak mandiri.

    GeneralizationHubungan dimana objek anak (descendent)berbagi perilaku dan struktur data dari objekyang ada di atasnya objek induk (ancestor).

    Include Menspesifikasikan bahwa use case sumbersecara eksplisit.

  • 35

    ExtendMenspesifikasikan bahwa use case targetmemperluas perilaku dari use case sumber padasuatu titik yang diberikan.

    Association Apa yang menghubungkan antara objek satudengan objek lainnya.

    Sistem Menspesifikasikan paket yang menampilkansistem secara terbatas.

    Use CaseDeskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkansistem yang menghasilkan suatu hasil yangterukur bagi suatu aktor.

    CollaborationInteraksi aturan-aturan dan elemen lain yangbekerja sama untuk menyediakan prilaku yanglebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya(sinergi).

    NoteElemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankandan mencerminkan suatu sumber dayakomputasi.

    Sumber : Henderi et al (2007)

    Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram Class RegistrationSumber : Henderi et al (2007)

    2.8.3 Class diagramClass adalah kumpulan objek-objek dengan dan yang mempunyai struktur umum,

    behavior umum, relasi umum, dan semantic/kata yang umum. Class-classditentukan/ditemukan dengan cara memeriksa objek-objek dalam sequence diagram dan

  • 36

    collaboration diagram. Sebuah class digambarkan seperti sebuah bujur sangkar dengantiga bagian ruangan. Class sebaiknya diberi nama menggunakan kata benda sesuaidengan domain/bagian/kelompoknya (Whitten L. Jeffery et al, 2004).

    Class diagram adalah diagram yang menunjukan class-class yang ada darisebuah sistem dan hubungannya secara logika. Class diagram menggambarkan strukturstatis dari sebuah sistem. Karena itu class diagram merupakan tulang punggung ataukekuatan dasar dari hampir setiap metode berorientasi objek termasuk UML (Henderi,2008). Sementara menurut (Whitten L. Jeffery et al , 2004) class diagram adalah gambargrafis mengenai struktur objek statis dari suatu sistem, menunjukan class-class objekyang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara class objek tersebut. Elemen-eleman class diagram dalam pemodelan UML terdiri dari: Class-class, struktur class,sifat class (class behavior), perkumpulan/gabungan (association), pengumpulan/kesatuan(agregation), ketergantungan (dependency), relasi-relasi turunannya, keberagaman danindikator navigasi, dan role name (peranan/tugas nama).

    Tabel 2.3 Daftar simbol dalam Class diagramGAMBAR NAMA KETERANGAN

    GeneralizationHubungan dimana objek anak (descendent) berbagiperilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).

    N-AryAssociation

    Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2objek.

    Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut sertaoperasi yang sama.Collaboration

    Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkansistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukurbagi suatu aktor.

    Realization Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    DependencyHubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatuelemen mandiri (independent) akan mempegaruhielemen yang bergantung padanya elemen yang tidakmandiri.

    Association Apa yang menghubungkan antara objek satu denganobjek lainnya.Sumber : Henderi et al (2007)

  • 37

    Gambar 2.9 Contoh Class Diagram VideoRentalSumber : Henderi et al (2007)

    2.8.4 Sequence DiagramSequence Diagram menunjukkan suatu skenario yang dinamis. Sequence

    diagram digunakan untuk mendeskripsikan pola komunikasi antar objek.Sequence diagram mengambarkan urutan waktu dari aliran pemanggilan padasuatu method. Sequence diagram berhubungan erat dengan Use Case diagram,dimana 1 Use Case akan menjadi 1 Sequence Diagram. (Lambang et al, 2006)

    Tabel 2.4 Daftar simbol dalam Sequence diagramGAMBAR NAMA KETERANGAN

    ActorDigunakan untuk menggambarkanpengguna sistem.

    Life LineDigunakan untuk menggambarkan kelasdan objek.

  • 38

    CreateRelasi ini digunakan untuk melakukaninisialisasi suatu objek.

    SynchronousRelasi ini digunakan untuk memanggiloperasi atau method yang dimiliki olehsuatu objek. synchronous mengharuskankita menyelesaikan 1 proses barukemudian memanggil proses berikutnya.

    AsynchronousRelasi ini digunakan untuk memanggiloperasi atau method yang dimiliki olehsuatu objek. Asynchronous memberikankita fasilitas untuk menjalankan proseslain ketika proses sebelumnya belumselesai.

    Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram PerpustakaanSumber : Lambang et al (2006)

    2.9. Basis DataMenurut Andi Kristanto (2003), Basis Data adalah kumpulan data yang

    berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dandigunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  • 39

    Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapanbasis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data.

    Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulandari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersediauntuk berbagai aplikasi dalam suatu organisasi.

    2.9.1 Jenjang DataData memiliki jenjang mulai dari karakter-karakter, item data (field), record, file,

    dan database. Jenjang ini dapat digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2.11 Jenjang DataSumber : Hartono (1999)

    1. KarakterKarakter adalah bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf,ataupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu item data.

    Database

    File

    Record

    Field

    Characters

  • 40

    2. FieldSuatu field menggambarkan atribut dari record yang menunjukkan suatu item daridata, seperti nama, alamat, dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suaturecord.

    3. RecordRecord merupakan kumpulan dari field. Record menggambarkan suatu unit dataindividu tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya filekaryawan, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap karyawan yang telah terintegrasi.

    4. FileFile terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.Misalnya file departemen yang berisi data tentang semua departemen yang ada dalamsuatu perusahaan.

    5. DatabaseDatabase adalah kumpulan dari file yang memiliki hubungan antara satu file denganfile lainnya, sehingga membentuk satu kesatuan data untuk menghasilkan informasiyang dibutuhkan.

    2.9.2 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003) yang dikutip oleh Janner Simarmata

    dan Imam Prayudi dalam bukunya Basisdata, menyatakan Sistem ManajemenBasisdata (DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu memeliharadan memanfaatkan kumpulan data yang besar. Kebutuhan akan sistem termasuk pulapenggunaannya yang berkembang pesat. Alternatif penggunaan (DBMS) adalahmenyimpan data dalam file dan menulis kode aplikasi tertentu untuk mengaturnya.Penggunaan DBMS memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.

  • 41

    Adapun keuntungan dari penggunaan DBMS, antara lain :1. Mengurangi pengulangan data.2. Mencapai independensi data.3. Mengintegrasikan data beberapa file.4. Mengambil data dan informasi dengan cepat.5. Meningkatkan keamanan.

    Sedangkan kerugian DBMS adalah :1. Memperoleh prangkat lunak yang mahal.2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA ( Database Administrator).

    2.9.3 Entity Relationship Diagram (ERD)Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran sistematis model data

    yang berisi himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi denganatribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta. (Kendall and Kendall, 2003)

    Notasi-notasi simbolik dalam ERD dapat dinyatakan sebagai berikut:Tabel 2.5 Notasi-notasi Simbolik dalam Diagram E-R

    Simbol Penjelasam Resmi Arti SebenarnyaEntitas Sekelompok orang, tempat

    atau sesuatu.Entitas Terhubung Digunakan untuk

    menghubungkan dua entitasEntitas Atribut Digunakan untuk kelompok

    terulangKe 1 hubungan Tepat satu

    Ke banyak hubungan Satu atau lebih

  • 42

    Ke 0 atau 1 hubungan Hanya nol atau satu

    Ke 0 atau lebih hubungan Dapat nol, satu atau lebih

    Ke lebih dari 1 hubungan Lebih besar dari satu

    Sumber : Hartono (2005)

    2.9.4 Pemetaan KardinalitasPemetaan kardinalitas menyatakan jumlah entitas dimana entitas lain dapat

    dihubungkan ke entitas tersebut melalui sebuah himpunan relasi. Untuk suatu himpunanrelasi biner R antara himpunan entitas A dan B, pemetaan kardinalitas harus salah satudari berikut :1. One-to-One, sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu entitas

    pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan paling banyak satu entitaspada A.a. Pada penyewaan sebuah mobil, satu mobil disewa oleh satu pelanggan.b. Seorang pelanggan menyewa sebuah mobil, sebuah mobil disewa seorang

    pelanggan.

    Gambar 2.12 Contoh Relasi One-to One2. One-to-Many, sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih pada entitas

    B, sebuah entitas pada B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada A.Contoh :a. Dalam suatu perusahaan, satu bagian mempekerjakan banyak karyawan.b. Satu bagian mempekerjakan banyak karyawan, seorang karyawan kerja dalam satu

    bagian.

    Pelanggan MobilMenyewa

  • 43

    Gambar 2.13 Contoh Relasi One-to-Many3. Many-to-Many, sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih entitas pada

    B, sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan nol atau lebih entitas pada A.Contoh :a. Dalam suatu sekolah, seorang pelajar dapat mempelajari banyak pelajaran.b. Seorang pelajar mempelajari banyak pelajaran dan satu pelajaran di pelajari oleh

    banyak pelajar

    Gambar 2.14 Contoh Relasi Many -to-Many

    2.10. ArcView GISArcview merupakan salah satu perangkat lunak (tools) SIG dan pemetaan yang

    dikembangkan oleh ESRI (Environmental Sistems Research Institute, Inc). arcviewmemiliki kemampuan melakukan visualisasi data, eksplorasi data, menjawab query (baikdatabase spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis, dansebagainya.

    2.10.1. Definisi ArcView GISMenurut Budiyanto, Eko (2002:9) ArcView merupakan sebuah software

    pengolah data spasial. Software ini memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaat-kan oleh kalangan pengolah data spasial. ArcView memiliki kemampuan dalam

    Bagian KaryawanMempekerjakan

    Pelajar PelajaranMempelajari

  • 44

    pengolahan atau editing arc, menerima atau konversi dari data digital lain seperti CAD,atau dihubungkan dengan data image seperti format .JPG, .TIFF atau image gerak.

    Menurut Prahasta, Eddy (2007:1) Arcview merupakan salah satu perangkat lunakdesktop sistem informasi geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI(Environmental Sistems Research Institute. inc). dengan Arcview, pengguna dapatmemiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore,menjawab query (baik basisdata spasial maupun non-spasial), menganalisis data secarageografis dan sebagainya.

    2.10.2. User Interface Arcview GISMenurut Budiyanto, Eko (2002:9) untuk memulai penggunaan software

    ArcView, panggil program ini dari start menu1. Klik Start2. Pilih Program3. Pilih ESRI4. Pilih ArcView GIS

    Sumber : Budiyanto, Eko dalam buku Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GISGambar 2.15. Shortcut ArcView di Desktop

    Cara lain adalah dengan klik ganda pada shortcut ArcView di desktop.Selanjutnya ArcView akan menanyakan membuat proyek baru atau memanggil proyekyang sudah ada. Pembuatan proyek baru dilakukan dengan memilih opsi With a NewView jika telah terdapat proyek yang akan diolah lebih lanjut pilih Open an Existing

  • 45

    Project. Hasil pengolahan sata spasial dalam ArcView disimpan dalam sebuah proyekdengan ekstensi APR.

    Gambar 2.16. Jendela Pembuka ArcViewSumber : Budiyanto, Eko dalam buku Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS

    Pemilihan pembuatan proyek baru akan membuka ArcView dengan isi proyekkosong. Isi proyek terdiri dari View, Tabel, Grafik, Layout dan Script.

    Gambar 2.17. Desktop ArcViewSumber : Budiyanto, Eko dalam buku Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS

    Seluruh isi dari proyek tersebut saling terkait. Namun, masing-masing isimemiliki fungsi dan peran yang berbeda. Berikut ini disajikan fungsi isi dari masing-masing isi proyek :

  • 46

    2.10.2.1. View (view)Menurut Budiyanto, Eko (2002:11) View berfungsi untuk mempersiapkan data

    spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah. Dari view ini adapat dilakukan input datadengan digitasi atau pengolahan (editing) data spasial. View dapat menerima image dariformat .jpg, CAD, ArcInfo atau software pengolah data spasial lain. View juga dapatmenerima data atau citra satelit.

    Menurut Prahasta, Eddy (2007:6) View mengorganisasikan theme. Sebuah viewmerupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa layeratau theme informasi spasial (titik, garis, poligon dan citra raster).

    Gambar 2.18. View Data SpasialSumber : Budiyanto, Eko dalam buku Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS

    2.10.2.2. Tabel (table)Menurut Budiyanto, Eko (2002:11) Tabel merupakan data atribut dari data

    spasial. Data atribut ini digunakan sebagai dasar analisis dari data spasial tersebut.ArcView dapat membentuk jaringan basisdata dengan menggunakan fasilitas tabel ini.ArcView dapat menerima tabel dari basisdata lain seperti dBase III, dBase IV atai INFO.Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis spasialnya.

  • 47

    Hubungan yang terbentuk ini memungkinkan pengguna data untuk mengambil dariberbagai sumber data yang berupa tabel, teks, peta atau gambar.

    Menurut Prahasta, Eddy (2007:6) Sebuah table merupakan representasi dataArcView dalam bentuk sebuah tabel. Sebuah table akan berisi informasi deskriptifmengenai layer tertentu. Setiap basisdata (record) mendefinisikan sebuah entry (misalnyainformasi mengenai salah satu poligon batas propinsi) di dalam basisdata spasialnya.Setiap kolom (field) mendefinisikan atribut atau karakteristik dari entry (misalnya nama,luas, keliling atau populasi suatu propinsi) yang besangkutan. Dari sisi pengguna, tanpamemperhatikan sumber-sumbernya, semua tabel adalah sama. ArcView mendefinisikantemplate standard untuk merujuk tabel yang diakses.

    Gambar 2.19. Tabel Atribut Data SpasialSumber : Budiyanto, Eko dalam buku Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS

    2.10.2.3. Grafik (chart)Menurut Budiyanto, Eko (2002:12) Grafik merupakan alat penyajian data yang

    efektif. Dengan menggunakan grafik ini, ArcView dapat digunakan sebagai alat analisisyang baik terhadap sebuah fenomena. ArcView memiliki variasi grafik yang beraneka

  • 48

    ragam. Masing-masing grafik tersebut memiliki sifat atau karakteristik terhadap tipe datayang disajikan. Grafik terhubung dengan data atribut yang berupa data numerik.

    Menurut Prahasta, Eddy (2007:7) Chart merupakan representasi grafis dariresume tabel data. Chart juga bisa merupakan hasil suatu query terhadap suatu data.Bentuk chart didukung oleh ArcView adalah line, bar, colomn, xy scatter, area dan pie.

    Gambar 2.20. GrafikSumber : Budiyanto, Eko dalam buku Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS

    2.10.2.4. Layout (layout)Menurut Budiyanto, Eko (2002:12) Layout merupakan tempat mengatur tata

    letak dan rancangan dari peta akhir. Penambahan berbagai simbol, label dan atribut petalain dapat dilakukan pada layout.

    Menurut Prahasta, Eddy (2007:7) Layout digunakan untuk menggabungkansemua dokumen (view, table dan chart) ke dalam suatu okumen yang siap cetak(bisaanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy).

  • 49

    Gambar 2.21. Layout Akhir PetaSumber : Budiyanto, Eko dalam buku Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS

    2.10.2.5. Script (script)Menurut Budiyanto, Eko (2002:14) Script adalah makro dalam ArcView. Dengan

    makro ini kemampuan ArcView dapat diperluas dengan membuat sebuah programaplikasi yang nantinya dapat di add Ins pada ArcView, program analisis data spasial danlain-lain.

    Menurut Prahasta, Eddy (2007:8) Script merupakan bahasa (semi) pemrogramansederhana (makro) yang digunakan untuk mengotomasikan kerja ArcView menyediakanbahasa sederhana ini dengan sebutan Avenue. Dengan Avenue, pengguna dapatmemodifikasi tampilan (user interface) ArcView membuat program, menyederhanakantugas-tugas yang kompleks dan berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi lain (misalnyadengan ArcInfo, basisdata relasional atau lembar kerja elektronik). Singkatnya, denganscript Arcview dapat di-customized sedemikian rupa hingga dapat secara optimalmemenuhi kebutuhan pengguna untuk tugas-tugas dan aplikasi tertentu.

  • 50

    Gambar 2.22. Contoh Tampilan Script di dalam ArcViewSumber : Prahasta, Eddy dalam buku Tutorial ArcView

    2.10.3. Kemampuan Arcview GISMenurut Prahasta, Eddy (2007:1) Untuk lebih jelasnya lagi, kemampuan-

    kemampuan perangkat SIG ArcView ini secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Pertukaran Data : Membaca dan menulis data dari dan ke dalam format perangkat

    lunak SIG lainnya. Arcview dapat membaca data spasial raster yang dituliskan dalamformat-format perangkat lunak SIG dan penginderaan jauh, misalnya : JPEG, BMP,TIFF, GeoTIFF, BSQ (band sequential), BIL(band interleaved by line), BIP (bandinterleaved by pixel), ERDAS (LAN & GIS), ERDAS imagine, GRID ArcInfo (datagrid-cell), raster SUN dan sebagainya. Arcview dapat membaca data spasial vectoryang dituliskan dalam format-format perangkat lunak SIG lainnya (import). MisalnyaArcInfo (coverage), MapInfo (MIF), AutoCad (DWG dan DXF) dan sebagainya.Arcview dapat menuliskan basisdata spasial vektornya (covarege dan shape files)baik dalma format ke shape files sendiri maupun ke dalam perangkat lunak SIGlainnya, misalnya MapInfo.

  • 51

    2. Melakukan analisis statistic dan operasi-operasi matematis3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut : Arcview dapat

    menapilkan informasi (basisdata dengan format sendiri) baik yang terdapat padasistem komputer yang bersangkutan maupun yang tersebar di jaringan komputer(network). ArcView dapat mengakses dan menampilkan basisdata eksternal.Menampilkan informasi atau data dalam bentuk view (tampilan di layar monitor),layout (tata letak peta format siap cetak), table (tabel data) dan Chart (grafik).

    4. Menjawab query spasial maupun atribut : menghubungkan informasi spasial denganatrbut-atribut yang terdapat (disimpan) di dalam basisdata atribut : (1) memilihfeature (entitas) spasial, muncul informasi spasialnya, (2) memilih data atribut daribasisdata atribut, muncul reperesentasi spasial dari feature yang dipilih, (3) memilihdata tribute, muncul data atribut-atribut lainnya yang terdapat di dalam basisdataatribut, (4) memilih suatu feature spasial, muncul feature spasial lainnya yang terkait.Menggunakan SQL sebagai standard untuk melakukan query terhadap basisdatanya.

    5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG : menyediakan alat bantu analisis spasialsederhana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut : (1) berapa jumlahsumur bor yang terdapat di dalam suatu area pertambangan? (2) berapa jumlah rumahyang terdapat di dalam buffer (area) 50 meter dari pinggir sungai?

    6. Membuat peta tematik : menyediakan pustaka simbol dan warna (features) untukpembuatan peta tematik. Menggunakan simbol dan warna untuk merepresentasikanfeatures-nya berdasarkan atribut-atributnya (membuat peta-peta tematik turunan).Misalkan pada suatu peta tematik, suatu wilayah administrasi (contohnya Kecamatan)dapat diberi arsiran yang rapat dan warna yang agak gelap untuk merepresentasikanatribut populasi penduduknya yang padat. Sementara pada peta tematik lainnya,untuk wilayah administrasi yang sama, dapat diberi (pola) arsiran yang jarang dan

  • 52

    warna yang agak muda untuk merepresentasikan atribut pendapatan perkapitapenduduknya yang berada di bawah rata-rata.

    7. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa script : menjadikan bahasapemrograman sederhana atau skrip (Avenue) untuk mengotomasikan pengoperasianrutin dan meng-customize aplikasi-aplikasi SIG yang dikembangkan denganmenggunakan perangkat lunak ArcVie